67
BAB V Analisa dan Pembahasan Masalah
5.1
Analisa Masalah Setelah dilakukan pengolahan data dengan menggunakan Diagram Pareto, dan
Peta Kendali (p-chart) pada bab sebelumnya , maka pada bab ini akan dilakukan analisa dari hasil pengolahan data dengan menggunakan Diagram Pareto,Peta Kendali dan Diagram Sebab Akibat ( Diagram fish Bone). 5.1.1
Diagram Pareto Dari hasi pengolahan data yang telah dilakukan dengan menggunakan
Diagram Pareto, dapat diketahui bahwa defect dengan krekueniteria kantong sobek merupakan defect yang tertinggi yang terjadi pada saat proses produksi. Defect ini terjadi dalam frekuensi 1.230 pcsdari total defect yang terjadi sebanyak 2.400 pcs. Defect ini memiliki presentase sebanyak 51,3% terhadap total jumlah defect yang terjadi pada saat proses produksi. Kemudian disusul dengan defect jahitan kantong yang tidak kuat terjadi dengan frekuensi 910 pcs dari total defect yang terjadi
68
sebanyak 2.400 pcs. Defect ini memiliki presentase sebanyak 37,92% terhadap total jumlah defect yang terjadi pada saat proses produksi. Dan yang terakhir defect dengan kriteria Produk beratnya kurang dengan frekuensi 260 pcs dari total defect yang terjadi sebanyak 2.400 pcs. Defect ini memiliki presentase sebanyak 10,83% terhadap total junlah defect yang terjadi pada saat proses produksi. 5.1.2
Peta Kendali (p-chart) Dari hasil pengolahan data yang telah dilakukan dengan menggunakan Peta
Kendali (p-chart) pada bab sebelumnya dapat diketahui bahwa : 1. Peta Kendali proses (p-chart) dengan kriteria kantong pecah pada saat proses produksi sedang berjalan dalam masih dalam batas kendali proses yaitu dengan nilai batas kendali atas (BKA) = 0,04792, garis pusat (GP) = 0,dan 02769 dan nilai batas kendali bawah (BKB) = 0,00746 serta besarnya proporsi total defect = 0,58146
69
2. Dari hasil data peta kendali control (p-chart) diatas kita dapat melihat bahwa proses produksi semen yang ada masih bisa dikatakan normal produksi walaupun ketika proses produksi masih sering terjadi pecahnya kantong semen pada saat produksi sedang berjalan.
5.1.3
Diagram Sebab Akibat ( Diagram Fish Bone) Langkah selanjutnya dalam proses pengolahan data dan menganalisa data
adalah dengan menggunakan Diagram Sebab Akibat (Diagram Fish Bone).Berikut ini analisa dengan menggunakan Diagram Sebab Akibat (Diagram Fish Bone) diantaranya yaitu : 1. Faktor Material Material merupakan hal terbesar yang berpengaruh terhadap timbulnya defect atau reject barang pada saat proses produksi. Material dengan kualitas yang rendah akan sangat berpengaruh terhadap hasil barang yang akan di hasilkan ketika proses produksi sedang berjalan.. Ada beberapa kemungkinan penyebab terjadinya defect diantaranya adalah : •
Diameter packing longgar Diameter packing longgar merupakan salah satu penyebab terjadinya defect dikarenakan ketika pada saat kantong semen dimasukkan kedalam mesin packing diameter kantongnya longgar sehingga mengakibatkan ketika pada saat proses pengisian semen kedalam kantong semen dengan tekanan udara yang cukup besar pada saat pengisian mengakibatkan kantong tersebut tidak mampu menahan
70
tekanan sehingga mengakibatkan kantong pecah pada saat proses pengisian. •
Kantong packing terlalu tipis Kantong packing terlalu tipis merupakan salah satu penyebab terjadinya defect dikarenakan ketika pada saat kantong semen diisi dengan semen dengan tekanan udara yang cukup besar tidak mampu menampung isi semen tersebut dengan tekanan udara yang cukup besar dan dengan menggunakan kantong yang tipis sehingga menyebabbkan kantong tersebut pecah pada saat proses produksi.
•
Jahitan kantong packing tidak kuat Jahitan kantong tidak kuat merupakan saalah satu penyebab terjadinya defect dikarenakan ketika pada saat akan di jahit setelah kantong tersebut diiisi dengan semen lalu di jahit, jahitan kantong tersebut tidak kuat sehingga membuat semen tersebut tumpah dan kantong semen juga menjadi sobek.
2. Faktor Manusia Timbulnya defect atau reject kantong semen pecah pada saat proses produksi dari hasil pengolahan data juga dapat disebabkan oleh faktor manusia/karyawan. Berikut ini defect yang terjadi karena faktor manusia diantaranya yaitu :
71
•
Pemasangan packing tidak pas Pemasangan packing tidak pas merupakan salah satu penyebab terjadinya defect dikarenakan ketika pada saat proses pengisian semen pada saat pemasangan kantong kedalam packing tidak pas sehingga membuat pada saat terjadi proses pengisian semen dengan tekanan udara yang cukup besar membuat kantong semen tersebut tidak kuat menahan tekanan udara dikarenakan tidak pasnya kantong tersebut dipasang pada saat proses pengisian sehingga mengakibatkan kantong tersebut terlepas dan sobek.
•
Kesalahan standart operation Kesalahan standart operation kerja juga merupakan salah satu penyebab terjadinya defect. Ketika operator tidak menjalankan standart operation kerja yang sudah dibuat dapat mengakibatkan defect barang pada saat proses produksi sedang berlangsung.
3.
Faktor Metode Selain dari dua faktor diatas juga terdapat kemungkinan penyebab terjadinya defect yaitu
karena kesalahan menggunakan metode. Dari hasil pengolahan
data terdapat beberapa faktor yang menyebabkan defect dikarenakan kesalahan faktor metode diantaranya yaitu :
72
•
Kesalahan penempatan komponen Kesalahan penempatan komponen merupakan salah satu penyebab terjadinya defect dikarenakan ketika pada saat proses produksi sedang berlangsung kita membutuhkan suatu komponen untuk membantu proses tersebut namun dikarenakan tidak adanya komponen tersebut membuat produksi barang tersebut gagal atau reject.
4.
Faktor Pengukuran Dari hasil pengolahan data faktor pengukuran terhadap pengukuran dengan menggunakan alat ukur yang belum di kalibrasi menjadi salah satu penyebab terjadinya defect pada saat proses produksi berlangsung. Ketika pada saat sebelum proses produksi berlangsung biasanya diameter mesin packing diukur kemudian di setting untuk mendapatkan ukuran yang pas untuk menjepit kantong semen. Dikarenakan alat ukurnya belum di kalibrasi sehingga membuat ukurannya tidak akurat dan melenceng dari standart ukuran yang membuat ketika pada saat proses pengisian kantong tersebut tidak terjepit secara pas dan membuat kantong tersebut sobek.
5. Faktor Lingkungan Dari hasil pengolahan data menunjukkan faktor lingkungan adalah salah satu faktor yang menjdi penyebab terjadinya defect, namun dari faktor ini kemungkinannya sangat kecil menjadi penyebab defect meskipun ada sedikit kemungkinnya. Seperti masuknya binatang kedalam kantong semen pada saat proses pengisian semen sehingga mengaki batkan reject.
73
6. Faktor Mesin Dari hasil pengolahan data menunjukkan faktor mesin menjadi penyebab terjadinya defect pada saat proses produksi sedang berlangsung. Hal ini bisa terjadi dikarenakan pada saat proses produksi sedang berlangsung mesin tibatiba mati dan membuat kantong semen tersebut terjepit dan sobek.