27
BAB III ANALISA MASALAH DAN PEMBAHASAN
3.1 Sejarah Singkat Perum Pegadaian. Sejarah pegadaian penuh warna. Berawal dari Bank Van Leening yang didirikan VOC pada tanggal 20 Agustus 1746 di Batavia. Voc dibubarkan bersama Bank Van Leening, kemudian dibentuk pegadaian yang dikelola swasta. Karena aktivitasnya malah menyusahkan rakyat maka pegadaian diambil alih kembali sebagai monopoli pemerintah untuk membantu kehidupan buruh tani dan nelayan kecil. Lalu berdasarkan Staatblad 1901 No. 131 tanggal 12 Maret 1901, didirikan pegadaian milik pemerintah yang pertama di Sukabumi. Dalam perjalanannya, pegadaian beberapa kali mengalami perubahan bentuk. Dengan Staatblad 1930 No. 266, lembaga ini berubah menjadi jawatan pegadaian berstatus lembaga resmi pemerintah. Kemudian berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No. 178 tahun 1961, bentuk lembaga diubah lagi menjadi Perusahaan Jawatan ( Perjan ) Pegadaian melalui Peraturan Pemerintah No. 7 tanggal 11 Maret 1969. Selanjutnya berdasarkan PP No. 10 Tahun 1990, lembaga ini kembali diubah menjadi Perusahaan Umum ( Perum ). Tujuan Perum Pegadaian kembali dipertegas dalam Peraturan Pemerintah RI No. 103 Tahun 2001. Yakni, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama golongan menengah kebawah, melalui penyediaan dana atas dasar hukum gadai. Juga menjadi penyedia jasa di bidang keuangan lainnya, berdasarkan ketentuan perundang – undangan yang berlaku, serta menghindarkan masyarakat dari gadai gelap, praktek riba dan pinjaman tidak wajar lainnya.
28
Tugas Pokok Perum Pegadaian : 1. Turut melaksanakan dan menunjang pelaksanaan kebijaksanaan dalam program pemerintah dibidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya melalui penyaluran uang pinjaman atas dasar hukum gadai. 2. Mencegah praktek ijon, pegadaian gelap, riba dan pinjaman tidak wajar lainnya. Kini usia pegadaian sudah lebih seratus tahun. Manfaatnya makin dirasakan oleh masyarakat menengah dan bawah. Meskipun perusahaan membawa misi public service obligation, ternyata masih mampu memberikan kontribusi yang signifikan dalam bentuk pajak dan bagian keuntungan kepada pemerintah, di saat mayoritas lembaga keuangan lain berada dalam situasi tidak menguntungkan. 3.2 Struktur Organisasi.
KEPALA CABANG
BAG. PENAKSIR
KASIR
Gambar 3. 1 Struktur organisasi.
BAG. GUDANG
29
1. Kepala cabang. a. Menerima daftar dan melaksanakan pembayaran atas gaji pegawai kantor cabang. b. Menyelenggarakan pengurusan pembayaran dan pelaporan. c. Mengelola penerimaan, penyimpanan dan mengadministrasikan uang kas dari bank di kantor cabang. d. Membuat laporan bulanan kegiatan perbendaharaan di kantor cabang. e. Menyajikan data dan laporan kas mingguan. 2. Bagian penaksir. Penaksir mempunyai tugas untuk menentukan besar kecilnya agunan barang yang akan dikreditkan atau digadaikan berdasarkan ketentuan yang berlaku di pegadaian. 3. Kasir. Kasir bertugas untuk memberikan uang kredit kepada nasabah sesuai dengan Surat Bukti Kredit ( SBK ) atau Formulir Permintaan Kredit ( FPK ). 4. Bagian Gudang. Bagian gudang bertugas untuk menyimpan barang – barang milik nasabah yang menjadi barang jaminan kredit atau gadai.
30
3.3 Kegiatan Usaha Di Dalam Perum Pegadaian. 1. Kredit gadai yang merupakan bisnis utama pegadaian adalah fasilitas pinjaman berdasarkan hukum gadai dengan prosedur mudah, aman dan cepat hampir semua barang bergerak ( emas, perhiasan dan lain – lain ). 2. Jasa taksiran yaitu fasilitas pelayanan penitipan barang ( perhiasan, intan permata dan lain – lain ). 3. Jasa titipan yaitu fasilitas penitipan barang atau surat berharga agar lebih aman, fasilitas ini biasanya diberikan kepada pemilik barang yang akan berpergian jauh dalam jangka waktu yang relatif lama, karena si pemilik merasa kurang aman bila menyimpan barangnya di rumah. 4. Kredit pegawai. 5. Usaha persewaan gedung. 6. Unit toko emas. 7. Penyaluran perak. 3.4 Barang Yang Boleh Digadaikan. 1. Emas. Emas tersebut ditaksirkan berdasarkan karatase emas tersebut. 2. Barang elektronik. Barang elektronik ditaksir berdasarkan kualitas barang elektronik tersebut. 3. Kendaraan bermotor dan mobil. Kendaraan bermotor dan mobil ditaksir berdasarkan kualitas barang tersebut. Untuk persyaratan menggadaikan kendaraan bermotor dan mobil adalah : 1. BPKB. 2. STNK. 3. Fotocopy KTP.
31
4. Kualitas kendaraan.
3.5 Barang yang tidak boleh digadaikan. 1. Bahan pakaian, kain dan pakaian. 2. Peralatan rumah tangga misalnya panci, kompor, wajan dan lain – lain. Bahan pakaian, kain dan pakaian dan peralatan rumah tangga boleh digadaikan hanya dicabang pegadaian di daerah – daerah pedesaan . 3.6 Tarif Bunga Dan Biaya Administrasi Dalam Perum Pegadaian.
GOLONGAN
UANG PINJAMAN
BUNGA PER
A B C1 C2 D1 D2
20000 – 150000 151000 – 500000 505000 – 1000000 1010000- 20000000 20050000 –50000000 50100000 – 200000000
BIAYA
15 ADMINISTRASI
HARI 1.125 % 1.6 % 1.6 % 1.6 % 1% 1%
1 % X UP 1 % X UP 1 % X UP 1 % X UP 1 % X UP 1 % X UP
Gambar 3. 2 Tarif bunga dan biaya administrasi.
3.7 Prosedur Sewa Gadai Dalam Perum Pegadaian.
32
I. Peminjaman Uang. 1. Nasabah mengisi formulir permintaan kredit. 2. Nasabah menyerahkan formulir permintaan kredit dan melihat kartu identitas diri berupa KTP atau SIM ke penaksir. 3. Penaksir memeriksa formulir permintaan kredit dan melihat kartu identitas diri ( KTP / SIM ) setelah itu penaksir melihat KTP / SIM lalu penaksir mengembalikan lagi KTP / SIM tersebut ke nasabah. 4. Nasabah menyerahkan barang ke penaksir untuk diperiksa barang yang akan digadaikan. 5. Penaksir memeriksa barang yang akan digadaikan dan apakah barang tersebut layak digadaikan atau tidak. 6. Apakah barang tersebut layak digadaikan penaksir membuat surat bukti rangkap dua. Rangkap pertama ( yang asli diserahkan kepada nasabah dan rangkap kedua diserahkan kepada bagian pembukuan sebagai arsip. 7. Setelah nasabah menerima surat bukti permintaan kredit dan kasir memberi uang pinjaman tersebut berdasarkan barang yang digadaikan. 8. Bagian pembukuan mencatat formulir tersebut dan berapa uang pinjamannya yang diberikan ke nasabah, jenis barang yang digadaikan serta surat bukti permintaan kredit rangkap kedua.
II. Mengembalikan Uang Pinjaman.
33
1. Nasabah harus membawa surat bukti permintaan kredit dan kartu identitas diri seperti KTP / SIM, jika surat bukti permintaan kredit itu hilang maka nasabah harus melakukan : a. Apabila kepemilikan surat bukti permintaan kredit itu hilang maka nasabah secepatnya melaporkan ke cabang pegadaian yang bersangkutan, maka salah satu staf yang ditunjuk untuk dibuatkan surat pengantar ke polisi untuk mendapatkan surat keterangan kehilangan surat bukti permintaan kredit, kemudian nasabah kembali lagi ke cabang yang bersangkutan dengan menyerahkan surat pernyataan kehilangan barang dari kepolisian. b. Bagian pembukuan mencatat dan membukukan nomor dan keberadaan barang tersebut kemudian dibuatkan surat pengganti atau salinan surat bukti permintaan kredit yang hilang. 2. Nasabah mengembalikan uang pinjaman beserta bunganya kepada bagian kasir. 3. Nasabah menerima kembali barang yang digadaikan tersebut dan surat bukti pelunasannya.
3.8 Prosedur Penaksiran Barang. 1. Emas.
34
PPK = ( H X BE ) X 89 % Keterangan : PPK
: Perhitungan Pendapatan Kredit.
H
: Harga yang telah ditentukan oleh kantor pusat.
BE
: Berat emas.
Harga emas tesebut setiap saat bisa berubah karena berdasarkan harga pasaran emas diluar. Harga emas yang ditentukan oleh kantor pusat : Karatase Emas 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Harga 79.786 84.773 89.760 94.764 99.733 104.720 109.706 114.693 119.679 Gambar 3. 3 Harga emas.
Contoh : Digadaikan emas 16 karat dengan berat 5 gram berarti : Harga 16 karat = Rp 79.786 maka : Karatase X BE = Harga taksiran
35
Harga Taksiran X 89 % = Uang pinjaman = Rp 79.786 X 5 gram = Rp 398.930 ( harga taksiran ) = Rp 398.930 X 89 % = Rp355.047 ( Uang pinjaman ) 2. Kendaraan bermotor. a. Pengujian Persyaratan administrasi kendaraan seperti : STNK, BPKB, faktur dan kwitansi. b. Uji persyaratan fisik kendaraan. -
Apakah merk kendaraan merupakan merk – merk umum yang diperjual belikan di wilayah setempat.
-
Batas usia kendaraan ( kurang lebih 15 tahun ).
-
Apakah
kondisi
umum
kendaraan
memenuhi
persyaratn minimal yang telah ditentukan. Rumus : Pinjaman = Patok Taksiran X Harga Pasaran Setempat X 89 % Catatan : Untuk kendaraan bermotor taksirannya 75 % dari harga pasaran diluar. Contoh : Motor buatan 5 tahun terakhir harga pasaran setempat Rp 6.000.000 Taksiran = 75 % X Rp 6.000.000 X 89 % = Rp 4.005.000 ( Uang pinjaman )
36
3. Barang elektronik. a. Berfungsi dengan baik dan kondisinya minimal 60 %. b. Jelas kepemilikannya ( sebaiknya dilengkapi dengan kwitansi ). c. Lengkap tombol / switchnya dan juga remote. Rumus : Pinjaman = Patok Taksiran X Harga Pasaran Setempat X 89 % Catatan : Untuk barang elektronik patok taksiran 60 % dari harga pasaran. Contoh : Tv berwarna 20”, merk Toshiba buatan 2 tahun terakhir harga pasaran Rp 950.000. Taksiran = 60 % X Rp 950.000 X 89 % = Rp 507.300 ( Uang pinjaman )
37