BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1.
Visi dan Misi Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya A. Visi Perumusan visi dan misi jangka menengah Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya merupakan salah satu tahap penting dalam penyusunan dokumen Renstra Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya 2012-2017 sebagai hasil dari analisis pada pembahasan Bab sebelumnya. Visi menjelaskan arah atau suatu kondisi ideal dimasa depan yang ingin dicapai (clarity of direction) berdasarkan kondisi dan situasi sektor Pertanian, Perikanan dan Kehutanan yang terjadi saat ini yang menciptakan kesenjangan (gap) antara kondisi saat ini dan masa depan yang ingin dicapai. Visi bukan hanya mimpi atau serangkaian harapan, tetapi suatu komitmen dan upaya merancang dan mengelola perubahan untuk mencapai tujuan ke arah yang lebih baik. Oleh karena itu, visi didasarkan pada realita, bukan pikiran berandai-andai (wishfull thinking), tetapi dengan fokus pada masa depan. Pernyataan visi yang artikulatif akan memberikan arah yang jelas bagaimana mencapai masa depan yang diharapkan dan mengatasi kesenjangan yang terjadi. Dari hasil kajian dan analisis permasalahan serta isu strategis yang telah dilakukan sebelumnya, maka Visi Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya untuk tahun 2013-2017 adalah sebagai berikut : “MEWUJUDKAN PERTANIAN YANG BERDAYA SAING MENUJU KEMANDIRIAN PETANI” Penjelasan dari Visi Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya adalah sebagai berikut : a. Pertanian (mencakup tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan dan kehutanan)
adalah seluruh kegiatan
yang meliputi usaha hulu, usaha tani, agroindustri, pemasaran, dan jasa penunjang pengelolaan sumber daya alam hayati dalam agroekosistem yang sesuai dan berkelanjutan, dengan bantuan teknologi, modal, tenaga kerja, dan manajemen untuk mendapatkan manfaat sebesar-besarnya bagi kesejahteraan masyarakat.
Renstra Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya tahun 2013-2017
66
b. Berdaya saing (Competitivness) adalah memiliki kemampuan untuk berkompetisi atau bersaing serta memiliki keunggulan dan kualitas. c. Petani adalah setiap orang yang mengelola usaha di bidang pertanian yang meliputi usaha hulu, usaha tani, agroindustri, pemasaran, dan jasa penunjang. d. Mandiri
berarti
mampu
mengatasi
masalah
hambatan
dan
tantangan, mempunyai rasa percaya diri, dan memiliki hasrat bersaing (berkompetisi) untuk maju demi kebaikan dirinya dengan mengutamakan sebesar mungkin sumber daya /kekuatan sendiri. Dari beberapa definisi di atas maka dapat disimpulkan visi “Mewujudkan Pertanian yang Berdaya Saing menuju Kemandirian Petani” berarti Mewujudkan Pertanian (mencakup tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan dan kehutanan)
yang meliputi
seluruh kegiatan dari usaha hulu, usaha tani, agroindustri, pemasaran, dan jasa penunjang pengelolaan sumber daya alam hayati dalam agroekosistem yang sesuai dan berkelanjutan yang memiliki kemampuan untuk berkompetisi atau bersaing serta memiliki keunggulan dan kualitas untuk mewujudkan petani yang mampu mengatasi masalah hambatan dan tantangan, dan memiliki hasrat bersaing (berkompetisi) untuk maju demi kebaikan dirinya dengan mengutamakan sebesar mungkin sumber daya /kekuatan sendiri B. Misi Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan yang telah dibahas sebelumnya. Rumusan misi yang baik membantu lebih jelas penggambaran visi yang ingin dicapai, serta menguraikan upaya-upaya apa yang harus dilakukan oleh Dinas Pertanian,
Perikanan
dan
Kehutanan.
Dalam
suatu
dokumen
perencanaan, rumusan misi menjadi penting untuk memberikan kerangka bagi tujuan dan sasaran yang ingin dicapai, dan menentukan jalan yang akan ditempuh untuk mencapai visi. Rumusan misi dalam dokumen Renstra dikembangkan dengan memperhatikan faktor-faktor lingkungan strategis, baik eksternal dan internal yang mempengaruhi (kekuatan, kelemahan, peluang, dan tantangan) pembangunan daerah. Misi disusun untuk memperjelas jalan, atau langkah yang akan dilakukan dalam rangka mencapai perwujudan visi Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya.
Renstra Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya tahun 2013-2017
67
Misi Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya dalam rangka mewujudkan visi pembangunan sektor pertanian, perikanan dan kehutanan adalah sebagai berikut: 1. Meningkatkan kualitas dan produktivitas sumber daya manusia pertanian, 2. Meningkatkan produksi, produktivitas, pengolahan dan pemasaran hasil pertanian, 3. Mewujudkan perlindungan kelestarian sumber daya alam dan lingkungan. 4.2.
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Tujuan adalah pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencapai visi, melaksanakan misi, memecahkan permasalahan, dan menangani isu strategis daerah yang dihadapi sektor Pertanian, Perikanan dan Kehutanan di Kota Tasikmalaya. Tujuan adalah hasil akhir yang ingin dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 5 tahun ke depan, yang menggambarkan arah strategi organisasi dan perbaikanperbaikan yang ingin diciptakan sesuai tugas dan fungsi Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan. Sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang diformulasikan secara terukur, spesifik, mudah dicapai, rasional, untuk dapat dilaksanakan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan. Perumusan sasaran perlu memperhatikan indikator kinerja sesuai tugas dan fungsi atau kelompok sasaran yang dilayani, serta profil pelayanan yang terkait dengan indikator kinerja. Dari visi, misi, permasalahan dan isu strategis Dinas pertanian, perikanan dan kehutanan Kota Tasikmalaya, maka dirumuskan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai dalam pembangunan pertanian, perikanan dan kehutanan untuk lima tahun ke depan adalah sebagai berikut : A. Tujuan Tujuan
Dinas
Pertanian,
Perikanan
dan
Kehutanan
Kota
Tasikmalaya : 1. Meningkatnya kualitas SDM pertanian dan peranan kelembagaan pertanian 2. Meningkatkan produksi, produktifitas dan diversifikasi pertanian, perikanan dan kehutanan serta produk pertanian, perikanan dan kehutanan Renstra Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya tahun 2013-2017
68
3. Pengembangan pengolahan dan pemasaran hasil pertanian melalui peningkatan mutu hasil, daya saing dan nilai tambah produk pertanian yang Aman, Sehat, Utuh dan Halal (ASUH). 4. Meningkatkan
perlindungan
sumber
daya
alam
secara
berkelanjutan
B. Sasaran Sasaran yang ingin dicapai Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya : 1. Tercapainya profesionalisme aparatur dalam pelayanan kepada masyarakat serta makin mantapnya peran kelembagaan petani dan kelompok tani 2. Tercapainya peningkatan produksi, produktivitas dan diversifikasi tanaman
pangan
dan
hortikultura,
perkebunan,
peternakan,
perikanan dan kehutanan, 3. Terwujudnya peningkatan mutu hasil, daya saing dan nilai tambah produk pertanian yang Aman, Sehat, Utuh dan Halal (ASUH). 4. Terwujudnya perlindungan sumber daya alam dan lingkungan.
Untuk lebih jelasnya mengenai tujuan dan sasaran Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya No 1
Tujuan
Sasaran
Indikator Kinerja
Meningkatkan kualitas SDM pertanian dan peranan kelembagaan pertanian
Tercapainya profesionalism e aparatur dalam pelayanan kepada masyarakat serta makin mantapnya peran kelembagaan petani dan kelompok tani
- Terlaksananya pelayanan administrasi perkantoran (%) - Pelatihan Teknis Aparatur - Pembinaan gapoktan (jumlah gapoktan) - Cakupan Bina Kelompok Tani (%)
Target Kinerja pada tahun ke2013 100
2014 100
2015 100
2016 100
2017 100
20
25
30
35
40
63
64
65
66
67
44,04
48,28
52,52
56,76
61
Renstra Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya tahun 2013-2017
69
No 2
Tujuan
Sasaran
Indikator Kinerja
Meningkatkan produksi, produktivitas dan diversifikasi pertanian, perikanan dan kehutanan serta produk pertanian, perikanan dan kehutanan
Tercapainya peningkatan produksi, produktivitas dan diversifikasi tanaman pangan dan hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan dan kehutanan
- Ketersediaan pangan utama (%) - Produktivitas padi (Kw/Ha) - Produksi perikanan (%) - Konsumsi ikan (%)
77,35
76,67
76,10
75,43
74,77
62,96
63,46
64,04
64,54
65,05
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
- Peningkatan Populasi ternak (satuan ternak %) - Peningkatan Produksi daging (%) - Peningkatan Produksi telur (%)
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
4
4
4
4
- Kontribusi sektor 2,85 pertanian/tanam an bahan makan terhadap PDRB (%) - Kontribusi sektor 0,4 perkebunan terhadap PDRB (%) - Kontribusi sektor 0,01 kehutanan terhadap PDRB (%)
2,79
2,75
2,68
2,61
0,4
0,5
0,5
0,5
0,01
0,01
0,01
0,01
Jumlah kelompok yang telah menerapkan GMP (Good Manufacturing Practice) kelompok
5
5
10
10
10
- Rehabilitasi hutan dan lahan kritis (%) - Kerusakan kawasan hutan (%)
11,32
12,82
15,72
15,81
16,69
0
0
0
0
0
3
Pengembangan pengolahan dan pemasaran hasil pertanianmelalui peningkatan mutu hasil, daya saing dan nilai tambah produk pertanian yang aman, sehat, utuh dan halal (ASUH)
4
Meningkatkan perlindungan terhadap sumber daya alam secara berkelanjutan,
4.3.
Terwujudnya peningkatan mutu hasil, daya saing dan nilai tambah produk pertanian yang Aman, Sehat, Utuh dan Halal (ASUH) Terwujudnya perlindungan dan konservasi sumber daya alam.
Target Kinerja pada tahun ke-
Strategi dan Kebijakan Rumusan strategi merupakan pernyataan-pernyataan yang menjelaskan bagaimana tujuan dan sasaran akan dicapai serta selanjutnya dijabarkan dalam serangkaian kebijakan. Rumusan strategi juga harus menunjukkan keinginan yang kuat bagaimana SKPD
Renstra Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya tahun 2013-2017
70
menciptakan nilai tambah (value added) bagi stakeholder layanan. Di sini penting untuk mendapatkan parameter utama yang menunjukkan bagaimana strategi tersebut menciptakan nilai (strategic objective). Melalui parameter tersebut, dapat dikenali indikasi keberhasilan atau kegagalan suatu strategi sekaligus untuk menciptakan budaya berpikir strategik dalam menjamin bahwa transformasi menuju pengelolaan pemerintah daerah yang lebih baik, transparan, akuntabel dan berkomitmen
terhadap
kinerja,
strategi
harus
dikendalikan
dan
dievaluasi (learning process). Kebijakan
adalah
pedoman
yang
wajib
dipatuhi dalam
melakukan tindakan untuk melaksanakan strategi yang dipilih, agar lebih terarah dalam mencapai tujuan dan sasaran. Kebijakan yang dirumuskan harus dapat: 1. Membantu menghubungkan strategi kepada sasaran secara lebih rasional. 2. Memperjelas strategi sehingga lebih spesifik/fokus, konkrit, dan operasional; 3. Mengarahkan pemilihan kegiatan bagi program prioritas yang menjadi tugas dan fungsi SKPD yang lebih tepat dan rasional berdasarkan strategi yang dipilih dengan mempertimbangkan faktor-faktor penentu keberhasilan untuk mencapai sasaran; dan 4. Mengarahkan pemilihan kegiatan bagi program prioritas yang menjadi tugas dan fungsi SKPD agar tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan
dan
melanggar
kepentingan
umum.
Penentuan strategi dan kebijakan dalam membangun pertanian di Kota Tasikmalaya ke depan, perlu analisis faktor-faktor lingkungan internal maupun eksternal yang sangat dominan berpengaruh dalam proses pembangunan. Untuk itu pada gambar dibawah ini dapat diuraikan faktor-faktor tersebut baik faktor kekuatan
(Strength),
kelemahan
(weaknes), peluang (Oportunities) maupun tantangan (Threat) melalui analisis (SWOT).
Renstra Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya tahun 2013-2017
71
Analisa SWOT INTERNAL
EKSTERNAL
KEKUATAN
PELUANG
a. Kewenangan Dinas dalam pengembangan pertanian b. Adanya kelembagaan UPTD c. Ketersediaan sumber daya pertanian d. Ketersediaan data dan informasi pengembangan usaha pertanian. e. Ketersediaan dukungan anggaran. f. Keberadaan kelembagaan di berbagai aspek produksi g. Ketersediaan aspek teknologi pertanian yang memadai
a. Permintaan pasar akan produk-produk pertanian semakin meningkat baik tingkat lokal, regional maupun global b. Pengolahan dan pemasaran hasil pertanian yang semakin meningkat c. Pemanfaatan potensi SDA, SDM, SDB dalam pengembangan agribisnis. d. Pengembangan infrastruktur, sarana prasarana terus meningkat. e. Teknologi komunikasi dan informasi mendukung pengembangan agribisnis. f. Berkembangnya usaha pendukung pertanian dan berkembangnya pertanian organik g. Kesadaran petani dalam penggunaan sarana produksi pertanian. h. Adanya ketentuan Aman, Halal, Utuh dan Sehat
KELEMAHAN
TANTANGAN
a. Kompetensi aparatur dinas belum sepenuhnya merata dan sesuai dengan yang diharapkan. b. Kurangnya jumlah penyuluh pertanian c. Untuk komoditas pertanian tertentu proses produksi yang sebagian besar masih tergantung pada impor (misalnya sapi perah, ayam ras petelur dan pedaging) d. Belum optimalnya fungsi kelembagaan, rendahnya dukungan institusi lain yang terkait dalam mendukung pembangunan pertanian, lemahnya koordinasi lintas sektor e. Produksi dan produktifitas pertanian masih di bawah kinerja yang diharapkan f. Nilai tambah hasil pertanian yang masih rendah disebabkan produk yang dijual masih berupa bahan mentah belum melalui proses pengolahan dan pengemasan g. Daya saing produk pertanian lokal rendah h. Mutu hasil produk pertanian masih rendah i. Belum dipetakan wilayah perbibitan, budidaya dan pembesaran sehingga belum mampu membentuk satu kesatuan agribisnis yang terintegrasi dalam satu kawasan. j. Rendahnya penerapan standar mutu bibit tanaman, ternak dan ikan k. Akses terhadap data dan informasi agribisnis belum optimal. l. Peran dan fungsi UPTD belum optimal. m. Sinergitas Tupoksi antar bidang dan UPTD belum terjalin dengan baik.
a. Semakin tingginya alih fungsi lahan pertanian b. Menurunnya kesuburan tanah (lahan) pertanian. c. Kerusakan infrastruktur pertanian d. Kemampuan permodalan petani terbatas. e. Meluasnya areal yang potensial terkena gangguan bencana alam kekeringan/kebanjiran. f. Mahalnya agroinput (sarana produksi dan alat mesin pertanian). g. Kemampuan SDM petani masih rendah h. Daya saing produk pertanian masih rendah. i. Hama dan penyakit tanaman, Penyakit hewan dan Penyakit Ikan makin berkembang. j. Tingkat kehilangan hasil masih tinggi dan produk pertanian mudah rusak
Renstra Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya tahun 2013-2017
72
ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL
ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL
KEKUATAN (S)
KELEMAHAN (W)
a. Kewenangan Dinas dalam pengembangan pertanian b. Adanya kelembagaan UPTD c. Ketersediaan sumber daya pertanian dan sistem agribisnis d. Ketersediaan data dan informasi pengembangan usaha pertanian. e. Ketersediaan dukungan anggaran. f. Keberadaan kelembagaan di berbagai aspek produksi g. Ketersediaan aspek teknologi pertanian yang memadai
a. Kompetensi aparatur dinas belum sepenuhnya merata dan sesuai dengan yang diharapkan. b. Kurangnya jumlah penyuluh pertanian c. Belum optimalnya fungsi kelembagaan, rendahnya dukungan institusi lain yang terkait dalam mendukung pembangunan pertanian, lemahnya koordinasi lintas sektor d. Produksi dan produktifitas pertanian masih di bawah kinerja yang diharapkan e. Nilai Tambah hasil pertanian yang masih rendah disebabkan produk yang dijual masih berupa bahan mentah belum melalui proses pengolahan dan pengemasan f. Daya saing produk pertanian lokal rendah g. Mutu hasil produk pertanian masih rendah h. Belum dipetakan wilayah perbibitan, budidaya dan pembesaran sehingga belum mampu membentuk satu kesatuan agribisnis yang terintegrasi dalam satu kawasan. i. Rendahnya penerapan standar mutu bibit tanaman, ternak dan ikan j. Akses terhadap data dan informasi agribisnis belum optimal. k. Peran dan fungsi UPTD belum optimal. l. Sinergitas Tupoksi antar bidang dan UPTD belum terjalin dengan baik.
Renstra Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya tahun 2013-2017
73
STRATEGI MENGGUNAKAN KEKUATANUNTUK MEMANFAATKAN KESEMPATAN
PELUANG (O)
a. Permintaan pasar akan produk-produk pertanian semakin meningkat baik tingkat lokal, regional maupun global b. Pengolahan dan pemasaran hasil pertanian yang semakin meningkat c. Pemanfaatan potensi SDA, SDM, SDB dalam pengembangan agribisnis. d. Pengembangan infrastruktur, sarana prasarana terus meningkat. e. Teknologi komunikasi dan informasi mendukung pengembangan agribisnis. f. Berkembangnya pertanian organik g. Kesadaran petani dalam penggunaan sarana produksi pertanian. h. Adanya ketentuan Aman, Halal, Utuh dan Sehat
a. Program peningkatan produksi, produktivitas dan diversifikasi pertanian. b. Merumuskan peraturan, standar operasional dan prosedur (SOP), pedoman umum, Juklak, dan juknis untuk mendukung perkembangan agribisnis. c. Optimalisasi UPTD dan BPP untuk mendukung pemanfaatan SDA, SDM, dan SDB di Kota Tasikmalaya. d. Pengembangan berbagai kegiatan agribisnis untuk pemanfaatan peluang pasar. e. Pergunakan data dan informasi pertanian yang ada melalui teknologi komunikasi dan informasi untuk mendukung pengembangan agribisnis f. Pengembangan sumber daya pertanian dan sistem agribisnis melalui peningkatan pengolahan dan pemasaran pertanian g. Optimalkan keberadaan kelembagaan di berbagai aspek produksi untuk mendukung pemanfaatan SDA, SDM, dan SDB di Kota Tasikmalaya. h. Pengembangan agribisnis berbasis pertanian organik i. Pergunakan teknologi pertanian dalam pemanfaatan sarana produksi pertanian j. Pengembangan mutu hasil sumberdaya pertanian untuk memperoleh produk pertanian yang Aman, Halal, Utuh dan Sehat
STRATEGI MENGURANGI KELEMAHAN DENGAN MEMANFAATKAN KESEMPATAN
a. Identifikasi kebutuhan pelatihan, pengembangan program dan penyelenggaraan pelatihan bagi aparatur dinas b. Tingkatkan jumlah penyuluh pertanian untuk pemanfaatan potensi SDA, SDM, SDB dalam pengembangan agribisnis. c. Tingkatkan kemampuan kandungan lokal proses produksi melalui pemanfaatan SDA, SDM, dan SDB di Kota Tasikmalaya. d. Fasilitasi kepada masyarakat petani melalui pemberdayaan dan penguatan kelembagaan ekonomi petani (Kelompok tani). e. Fasilitasi kepada petani/ kelompok tani dalam rangka pengembangan peningkatan produktifitas dan produksi pertanian f. Pengembangan pengolahan produk pertanian untuk meningkatkan nilai tambah memanfaatkan permintaan pasar yang semakin meningkat i. Tingkatkan daya saing produk pertanian dalam Pemanfaatan potensi SDA, SDM, SDB dalam pengembangan agribisnis. j. Tingkatkan mutu hasil produk pertanian untuk memenuhi Permintaan pasar akan produkproduk pertanian semakin meningkat baik tingkat lokal, regional maupun global g. Dibuatkan pemetaan wilayah perbibitan, budidaya dan pembesaran untuk membentuk satu kesatuan agribisnis yang terintegrasi dalam satu kawasan k. Penerapan standar mutu bibit tanaman, ternak dan ikan dalam proses produksi untuk memenuhi permintaan pasar akan produk-produk pertanian semakin meningkat l. Tingkatkan akses terhadap data dan informasi agribisnis melalui penerapan teknologi komunikasi dan informasi m.Tingkatkan peran dan fungsi UPTD dalam peningkatan Diversifikasi pangan dan
Renstra Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya tahun 2013-2017
74
pengolahan pemasaran hasil pertanian n. Tingkatkan sinergitas tupoksi antar bidang dan UPTD dalam pemanfaatan potensi SDA, SDM, SDB dalam pengembangan agribisnis. STRATEGI MENGGUNAKAN KEKUATAN UNTUK MENGHADAPI TANTANGAN
TANTANGAN (T)
a. Semakin tingginya alih fungsi lahan pertanian b. Menurunnya kesuburan tanah (lahan) pertanian. c. Kerusakan infrastruktur pertanian d. Kemampuan permodalan petani terbatas. e. Meluasnya areal yang potensial terkena gangguan bencana alam kekeringan/kebanjiran . f. Mahalnya agroinput (sarana produksi dan alat mesin pertanian). g. Kemampuan SDM petani masih rendah h. Daya saing produk pertanian masih rendah. i. Hama dan penyakit tanaman, Penyakit hewan dan Penyakit Ikan makin berkembang. j. Tingkat kehilangan hasil masih tinggi dan produk pertanian mudah rusak
a. Membuat kajian dan penanganan pembangunan pertanian berkelanjutan b. Pengembangan penggunaan pupuk organik dan pupuk majemuk serta penerapan teknologi konservasi. c. Perbaikan dan pembangunan insfrastruktur pertanian. d. Meningkatkan akses petani terhadap sumber pembiayaan. e. Pengembangan permodalan petani melalui dana BLM, kemitraan usaha, bantuan sarana produksi dan perbaikan sarana pendukung f. Peningkatan rehabilitasi hutan dan lahan g. Optimalisasi pemanfaatan fasilitas alsintan tepat guna dan pupuk bersubsidi. h. Sosialisasi teknologi bagi petani/ kelompok tani. i. Peningkatan kualitas produk melalui penerapan teknologi pada semua tahap proses produksi j. Peningkatan pencegahan dan penanggulangan penyakit tanaman, Penyakit hewan dan Penyakit Ikan k. Peningkatan kesehatan masyarakat veteriner l. Pemanfaatan dan penggunaan alsintan dan teknologi pasca panen
STRATEGI MENGURANGI KELEMAHAN UNTUK MENGHADAPI TANTANGAN
a. Pelatihan petugas untuk meningkatkan kompetensi b. Tingkatkan jumlah penyuluh pertanian untuk meningkatkan kemampuan SDM petani c. Peningkatan kemampuan kandungan lokal proses produksi untuk meningkatkan daya saing produksi pertanian d. Optimalisasi fungsi kelembagaan, institusi lain yang terkait dan tingkatkaan koordinasi lintas sektor untuk mengatasi alih fungsi lahan e. Peningkatan produktifitas dan produksi pertanian melalui peningkatan kesuburan tanah (lahan) pertanian. f. Dibuatkan pemetaan wilayah perbibitan, budidaya dan pembesaran untuk meningkatkan daya saing produk pertanian g. Penerapan standar mutu bibit tanaman, ternak dan ikan dalam proses produksi untuk meningkatkan daya saing produk pertanian h. Tingkatkan akses terhadap data dan informasi agribisnis untuk meningkatkan SDM Petani i. Tingkatkan peran dan fungsi UPTD untuk memperoleh produk yang Aman, Halal, Utuh dan Sehat j. Tingkatkan sinergitas tupoksi antar bidang dan UPTD dalam pencegahan dan penanggulangan penyakit tanaman, Penyakit hewan dan Penyakit Ikan
Renstra Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya tahun 2013-2017
75
Dari analisis SWOT di atas maka penentuan Strategi dan Kebijakan Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 4.2 Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya Visi : Mewujudkan pertanian yang berdaya saing menuju kemandirian petani Misi I : Meningkatkan kualitas dan produktivitas sumber daya manusia pertanian, Tujuan Meningkatkan kualitas SDM pertanian dan peranan kelembagaan pertanian
Sasaran Tercapainya profesionalisme aparatur dalam pelayanan kepada masyarakat serta makin mantapnya peran kelembagaan petani dan kelompok tani
Strategi
Kebijakan
Peningkatan kualitas dan produktivitas aparatur
Peningkatan disiplin dan profesionalisme aparatur
Optimalisasi peran penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan
1.Meningkatkan kualitas dan kuantitas penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan
Peningkatan pelayanan kepada masyarakat
2.Peningkatan keterampilan, kemampuan dan kelembagaan petani Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Sektor Pertanian, Perikanan dan Kehutanan
Misi II : Meningkatkan produksi, produktivitas, pengolahan dan pemasaran hasil pertanian, Tujuan Meningkatkan produksi, produktivitas dan diversifikasi pertanian, perikanan dan kehutanan serta produk pertanian, perikanan dan kehutanan
Sasaran Tercapainya peningkatan produksi, produktivitas dan diversifikasi tanaman pangan dan hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan dan kehutanan
Strategi Optimalisasi sumber daya pertanian, perikanan dan kehutanan
Pengembangan pengolahan dan pemasaran hasil pertanianmelalui peningkatan mutu hasil, daya saing dan nilai tambah produk pertanian yang aman, sehat, utuh dan halal (ASUH)
Terwujudnya peningkatan mutu hasil, daya saing dan nilai tambah produk pertanian yang Aman, Sehat, Utuh dan Halal (ASUH)
Mengembangkan keragaman produk olahan dan peningkatan akses pemasaran produk pertanian, perikanan dan kehutanan
Peningkatan Sarana dan prasarana Pertanian
Kebijakan Intensifikasi, diversifikasi pertanian, perikanan dan kehutanan serta Optimalisasi fungsi Balai Benih Ikan Meningkatkan ketersediaan dan kualitas sarana dan prasarana pertanian Mendorong tumbuhnya usaha pengolahan dan pemasaran hasil pertanian, perikanan dan kehutanan serta optimalisasi UPTD RPH dan pasar hewan serta UPTD Depo Pasar Ikan
Misi III : Mewujudkan perlindungan kelestarian sumber daya alam dan lingkungan Tujuan Meningkatkan perlindungan terhadap sumber daya alam secara berkelanjutan,
Sasaran Terwujudnya perlindungan dan konservasi sumber daya alam
Strategi Meningkatkan kemampuan pengelolaan dan pelestarian sumber daya alam
Kebijakan Penanggulangan lahan kritis, perlindungan terhadap kawasan disekitar sumber mata air, dan pembangunan hutan kota
Renstra Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya tahun 2013-2017
76