BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN PENDIDIKAN JAWA TIMUR 4.1 Visi dan Misi Pendidikan Provinsi Jawa Timur 4.1.1. Visi Pendidikan Provinsi Jawa Timur Sejalan dengan cita-cita mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana termaktub dalam Undang-Undang Dasar 1945, tujuan dan fungsi pendidikan nasional sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dan peraturan perundang-undangan nasional dan daerah terutama Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Timur 2014-2019, ditetapkanlah visi pendidikan dan kebudayaan (Dinas Pendidikan) Provinsi Jawa Timur sebagai berikut :
“TERWUJUDNYA INSAN CERDAS, KREATIF, BERAKHLAK MULIA, MEMILIKI DAYA SANDING DAN DAYA SAING GLOBAL” Visi pendidikan dan kebudayaan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur tersebut dirumuskan dengan nalar bahwa (1) pembangunan pendidikan dimaksudkan untuk mewujudkan insan cerdas secara menyeluruh dan utuh, (2) insan cerdas tersebut mampu menjadikan dirinya berpengetahuan dan berakhlak mulia, (3) insan cerdas, berpengetahuan, dan berakhlak mulia tersebut diyakini akan mampu berpolapikir, bersikap, dan berperilaku manusiawi, beradab, kreatif, dan produktif, dan (4) insan cerdas, berpengetahuan, dan berakhlak mulia yang manusiawi, beradab, kreatif, dan produktif tersebut diyakini akan memiliki daya saing dan daya sanding (coopetition) global, regional, dan nasional secara serempak mengingat pada masa sekarang, lebih-lebih pada masa depan, antara yang global, regional, dan nasional bertumpang tindih dan saling melapis. Hal ini menunjukkan bahwa visi tersebut mengandung empat pokok pikiran, yaitu(1) insan cerdas, (2) berakhlak mulia, (3) kreatif, dan (4) berdaya saing dan berdaya sanding nasional dan global.
(IV-1) | RENSTRA Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur 2014-2019
Pokok pikiran pertama, yaitu insan cerdas, dimaknai sebagai manusia yang sempurna perkembangan akal budinya sehingga memiliki kejernihan ruhani, kecendekiaan otak-pikiran, ketajaman rasa, dan kesehatan-kebugaran-kekuatan raga serta ketahanan mental yang merupakan satu keseluruhan dan keutuhan.Dari ini dapat dikatakan bahwa makna insan cerdas meliputi cerdas spiritual, cerdas intelektual, cerdas emosional, cerdas kinestetis, dan cerdas adversitas. Cerdas spiritual berkenaan dengan kejernihan ruhani atau kalbu untuk bersikap dan berperilaku peduli dengan sesama manusia, makhluk lain, dan alam sekitar berdasarkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Mahaesa atau keyakinan kepada Tuhan Yang Mahaesa sehingga memiliki nilai, sikap, dan perilaku luhur, terpuji, dan unggul dalam kehidupan. Cerdas intelektual berkenaan dengan keberdayaan-kecendekiaan otak, pikiran, dan hati secara serempak dalam usaha memperoleh sekaligus mengembangkan pengetahuan, kemampuan, dan kemahiran secara kritis, kreatif, inovatif, produktif, dan imajinatif dalam kehidupan.Cerdas emosional bersangkutan dengan ketajaman, kepekaan, kehalusan, dan keterampilan rasa dalam membangun dan mengembangkan simpati, empati, etos, pathos, kendalidiri, semangat, kesadaran diri, dan pengaturan diri dalam kehidupan seharihari.Cerdas kinestetis bersangkutan dengan kesehatan dan kebugaran raga untuk mengembangkan
kekuatan,
kesigapan,
keterampilan,
kelenturan,
kegesitan
(ketrengginasan), dan kedayatahanan badan dalam kehidupan sehari-hari.Cerdas adversitas bersangkutan dengan ketahanan, kekuatan, dan kejuangan mental untuk memberdayakan dan mengembangkan diri dalam kehidupan. Kelima makna cerdas tersebut secara potensial pada dasarnya melekat [inheren] dalam diri setiap insan, tetapi secara aktual tumbuh dan berkembang berdasarkan proses pendidikan [education], pembelajaran [instruction], pengajaran [teaching], pelatihan [training], dan pemelajaran [learning] yang diterima oleh setiap insan dalam kebudayaan dan peradaban masing-masing. Pokok pikiran kedua, yaitu insan berakhlak mulia, dimaknai sebagai manusia yang memiliki watak, adab, susila, perangai, dan tabiat berharga, terpuji, dan tinggi. Istilah berakhlak mulia bersangkutan dengan manusia yang memiliki susila dan perangai terpuji dan tinggi sehingga ia menjadi manusia yang bemarwah, berharkat, dan bermartabat dalam kehidupan sehari-hari. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan
(IV-2) | RENSTRA Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur 2014-2019
Yang Mahaesa, jujur dan mencintai kebenaran, tanggung jawab dan disiplin, bersemangat kebangsaan dan cinta tanah air, menjunjung keragaman dan kebhinneka-tunggal-ikaan, menghargai persaudaraan dan persahabatan, bertenggang rasa dan saling menghormati antar-sesama, bergotong royong dan bekerja sama dengan orang lain, hidup hemat dan bersahaja, kreatif dan inovatif, peka-peduli sosial dan lingkungan, rasa ingin tahu tinggi, orientasi pada keunggulan, bervisi dan berpandangan jauh ke depan, mandiri dan pantang menyerah, beretos kerja dan berkinerja tinggi, dan demokratis-terbuka merupakan akhlak mulia yang diperlukan untuk menjalani kehidupan pada Abad XXI sekarang. Insan berakhlak mulia sangat vital dikembangkan karena demikianlah perintah atau amanat agama, kemanusiaan, dan bangsa-negara di samping tujuan semua pendidikan adalah membentuk manusia berkarakter. Pokok pikiran ketiga, yaitu insan kreatif dimaknai sebagai manusia yang berbekal kecerdasan menyeluruh, berpengetahuan baik, dan berakhlak mulia akan mampu berpikir, bersikap, dan bertindak selaras dengan asas-asas kemanusiaan dan adab atau tamadun, menjunjung kemanusiaan dan adab, dan mengembangkan kemanusiaan dan adab pada satu sisi dan pada sisi lain niscaya akan mampu berpikir, bersikap, dan berperilaku kreatif dan produktif sebagai manusia dalam kehidupan. Makna kreatif berkenaan dengan pikiran, sikap, dan perilaku yang menunjukkan kegemaran, kemampuan, dan kemahiran mencipta sesuatu atau menghasilkan suatu ciptaan (baik berupa barang maupun jasa) sehingga menjadi bermakna, berguna, dan berdampak bagi kehidupan manusia; Manusia yang kreatif di sini berkenaan dengan pikiran, sikap, dan perilaku yang menunjukkan kesenangan, kemampuan, dan kemahiran untuk menghasilkan sesuatu secara positif (baik berupa barang maupun jasa), mengutamakan hasil ciptaan sendiri, dan menjunjung hasil ciptaan sendiri. Pada masa sekarang dan masa depan, hal tersebut sangat vital dan strategis untuk ditumbuhkembangkan dalam diri semua manusia Jawa Timur, karena pada masa sekarang dan lebih-lebih pada masa depan pendangkalan, pengingkaran, penistaan, bahkan penghancuran kemanusiaan dan keadaban terjadi dalam berbagai lapangan kehidupan pada satu sisi dan pada sisi lain pikiran, sikap, dan perilaku reaktif, konsumtif, gaya hidup boros, dan gaya hidup “emang gue pikirin” semakin menguat dalam berbagai lapangan kehidupan manusia.
(IV-3) | RENSTRA Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur 2014-2019
Pokok pikiran keempat, yaitu insan yang memiliki daya saing dan daya saing nasional dan global, dimaknai sebagai manusia yang memiliki kekuatan, kemampuan, kemahiran, dan kecakapan bersaing sekaligus bekerja sama (coopetition) atau beradu sekaligus berunding secara serempak pada tataran nasional dan global, yang sekarang tampak saling rumpang atau bertumpang tindih dan saling berlapis kehadirannya dalam pelbagai lapangan kehidupan manusia. Daya saing nasional dan global di sini berkenaan dengan kekuatan, kemampuan, kemahiran, dan kecakapan untuk mengimbangi, mengungguli, dan atau memenangi persaingan dengan pihak lain secara fair dan sungguh-sungguh pada dimensi dunia atau internasional, regional ASEAN atau Asia, dan nasional. Sementara itu, daya sanding nasional dan global berkenaan dengan kekuatan, kemampuan, kemahiran, dan kecakapan bekerja sama dan berunding penuh keberanian dan percaya diri dengan pihak-pihak lain dengan mengedepankan asas kesetaraan, saling menghargai, saling mengormati, dan saling menguntungkan pada dimensi dunia atau internasional, regional ASEAN atau Asia, dan nasional. Daya saing sekaligus daya sanding tersebut sangat fundamental, vital, dan strategis untuk ditanamkan dan dikembangkan dalam diri manusia Jawa Timur di tengah-tengah integrasi antarwilayah sebagai akibat globalisasi, internasionalisasi, regionalisasi, dan nasionalisasi yang semakin intensif. Visi pendidikan dankebudayaan Dinas PendidikanProvinsi Jawa Timur tersebut sesuai dengan falsafah pembangunan Provinsi Jawa Timur, yaitu adagium noto roso, among roso, mijil tresno, dan agawe karyo (menata rasa, mengelola rasa, membuahkan cinta, dan menghasilkan karya). Dikatakan demikian karena adagium noto roso, among roso, mijil tresno dan agawe mendasari kecerdasan spiritual, kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, kecerdasan kinestetis, dan kecerdasan adversitas pada satu sisi dan pada sisi lain melandasi-mengisi pengetahuan, akhlak mulia, kemanusiawian, keberadaban, kreativitas, dan produktivitas manusia Jawa Timur sehingga semua manusia Jawa Timur memiliki daya saing dan daya sanding secara global, regional, dan nasional. Lebih lanjut, hal tersebut menjadikan pendidikan dan kebudayaan Provinsi Jawa Timur mampu meraih kemajuan dan keunggulan. Dengan demikian, semua manusia Jawa Timur juga akan menjadi maju dan unggul.
(IV-4) | RENSTRA Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur 2014-2019
4.1.2.Misi Pendidikan Provinsi Jawa Timur Untuk mengoperasionalkan dan mewujudkan visi pendidikan Provinsi Jawa Timur tersebut dinyatakan atau dirumuskan misi pendidikan Provinsi Jawa Timur sebagai berikut : 1.
Memaksimalkan akses memperoleh pendidikan pada berbagai jalur dan jenjang pendidikan;
2.
Mengoptimalkan kualitas dan keunggulan, daya sanding dan daya saing pendidikan;
3.
Mewujudkan keterpaduan dan keserasian sistem pendidikan antar jalur dan jenjang pendidikan dengan dunia kerja dan kehidupan nyata;
4.
Meningkatkan pelestarian dan pengembangan kebudayaan bangsa.
4.2 Tujuan dan Sasaran Pembangunan Pendidikan Tahun2014-2019 Dalam rangka mewujudkan visi dan misi pendidikan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur perlu dirumuskan tujuan dan sasaran strategis pembangunan pendidikan tahun 2014-2019secara lebih jelas dan konkret.Berikut penjelasan lebih detailnya. 4.2.1 Tujuan Pembangunan Pendidikan Untuk mewujudkan misi pendidikan dapat ditetapkan tujuan pembangunan pendidikan di Jawa Timur sebagai berikut : 1. Memperluas dan meningkatkan ketersediaan layanan pendidikan pada berbagai jalur dan jenjang pendidikan bagi berbagai kelompok masyarakat di seluruh wilayah Provinsi Jawa Timur 2. Meningkatkan kualitas dan keunggulan penyelenggaraan pendidikan pada berbagai jalur dan jenjang pendidikan di seluruh wilayah Provinsi Jawa Timur 3. Meningkatkan kompetensi, kinerja, pemerataan sebaran dan relevansi tenaga pendidik di kabupaten/kota di seluruh wilayah Provinsi Jawa Timur 4. Meningkatkan kuantitas, kualitas dan relevansi pendidikan kejuruan di seluruh wilayah Provinsi Jawa Timur 5. Meningkatkan keterpaduan antar jalur dan jenjang pendidikan di seluruh wilayah Provinsi Jawa Timur.
(IV-5) | RENSTRA Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur 2014-2019
6. Meningkatkan kualitas dan kuantitas program pendidikan seni dan budaya di seluruh wilayah Provinsi Jawa Timur 4.2.2 Sasaran Strategis Pembangunan Pendidikan Untuk mencapai tujuan pembangunan pendidikan diperlukan pengembangan sejumlah sasaran strategis yang akan dicapai pada akhir periode pembangunan pendidikan, yaitu pada tahun 2019. Sasaran strategis yang dimaksud dapat dipaparkan sebagai berikut: Tabel 4. Sasaran Strategis Pendidikan Jawa Timur MISI 1
TUJUAN 2
1. Memaksimalkan 1.1. Memperluas dan meningkatkan ketersediaan akses layanan pendidikan pada memperoleh berbagai jalur dan jenjang pendidikan pada pendidikan bagi berbagai berbagai jalur dan kelompok masyarakat di jenjang seluruh wilayah Provinsi pendidikan Jawa Timur
SASARAN 3 1.1.1. Memperluas dan meningkatkan ketersediaan layanan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) 1.1.2. Meningkatnya akses dan pemerataan layanan pendidikan dasar yang berkualitas 1.1.3. Meningkatnya akses dan pemerataan layanan pendidikan menengah yang berkualitas 1.1.4. Meningkatnya akses memperoleh layanan pendidikan tinggi
2. Mengoptimalkan 2.1. Meningkatkan kualitas dan keunggulan penyelenggaraan kualitas dan pendidikan pada berbagai keunggulan, daya jalur dan jenjang pendidikan sanding dan daya di seluruh wilayah Provinsi saing pendidikan; Jawa Timur.
2.1.1. Menurunnya secara berarti buta aksara penduduk berusia 1559 tahun 2.1.2. Meningkatnya tata kelola profesionalisme manajemen pelayanan publik instansi pemerintah
(IV-6) | RENSTRA Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur 2014-2019
2.2. Meningkatkan kompetensi, kinerja, pemerataan sebaran dan relevansi tenaga pendidik di kabupaten/kota di seluruh wilayah Provinsi Jawa Timur. 3.1. Meningkatkan kuantitas, 3. Mewujudkan kualitas dan relevansi keterpaduan dan pendidikan kejuruan di keserasian sistem seluruh wilayah Provinsi pendidikan antar Jawa Timur jalur dan jenjang pendidikan dengan dunia kerja dan kehidupan nyata;
3.2. Meningkatkan keterpaduan antar jalur dan jenjang pendidikan di seluruh wilayah Provinsi Jawa Timur.
2.2.1. Meningkatnya jumlah, kualitas, penyebaran dan kesejahteraan pendidik dan tenaga kependidikan 3.1.1. Meningkatnya perbandingan jumlah siswa SMK:SMA 3.1.2. Meningkatnya jumlah SMK yang memiliki jurusan/program studi yang relevan dengan potensi ekonomi setempat 3.1.3. Meningkatnya jumlah siswa lulusan SMKyang memiliki sertifikasi keahlian nasional 3.2.1. Tersedianya layanan pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus di seluruh kabupaten/kota 3.2.2. Meningkatnya jumlah siswa yang melanjutkan ke jenjang lebih tinggi 3.2.3. Meningkatnya kualitas pendidikan nonformal
4. Meningkatkan pelestarian dan pengembangan kebudayaan bangsa
4.1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas program pendidikan seni dan budaya di seluruh wilayah Provinsi Jawa Timur
4.1.1. Meningkatnya jumlah sekolah yang melaksanakan pendidikan seni dan budaya tradisi Jawa Timur.
4.2.3 Strategi dan Kebijakan Pendidikan Provinsi Jawa Timur Strategi dan arah kebijakan pembangunan pendidikan tahun 2014-2019 disusun berdasarkan visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan pendidikan Jawa
(IV-7) | RENSTRA Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur 2014-2019
Timur.Selain itu dipertimbangkan pula hasil capaian pembangunan pendidikan hingga tahun 2013. Strategi dan arah kebijakan ini juga dikembangkan dengan memperhatikan komitmen Pemerintah Pusat (dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan) terhadap konvensi internasional mengenai pendidikan, khususnya Konvensi Dakar tentang Pendidikan untuk Semua (Education For All), Konvensi Hak Anak (Convention on the Right of Child), Millenium Development Goals (MDGs), dan World Summit on Sustainable Development. Strategi dan arah kebijakan pembangunan pendidikan Jawa Timur tahun 2014-2019 disusun untuk memberikan arah dan pedoman bagi penyelenggara pendidikan di Kabupaten/Kota,berkaitan dengan cara-cara yang diperlukan untuk mencapai sasaran-sasaran yang menjadi penjabaran visi dan misi pembangunan di Jawa Timur.Telaah terhadap sasaran-sasaran yang dimaksud telah dirumuskan pada naskah RPJMD Jawa Timur 2014-2019,menunjukkan adanya sejumlah komponen yang dibutuhkan dalam
meningkatkan pemerataan, dan perluasan akses
pendidikan.Kebutuhan tersebut mencakup sarana dan prasarana pendidikan, pendidik dan tenaga kependidikan, pendanaan, dan tata kelola. 4.2.4 Strategi Pembangunan Pendidikan Tahun 2014-2019 Strategi memberikan gambaran tentang upaya dan langkah-langkah sistematis untuk mencapai misi pembangunan yang telah ditetapkan dan dijabarkan dalam sasaran-sasaran
pembangunan.Dalam
pengembangan
strategi
pembangunan
pendidikan di Jawa Timur tahun 2014-2019 yang dilandasi oleh misi untuk meningkatkan pemerataan, dan perluasan akses pendidikan, perlu dijelaskan komponen-komponen penyelenggaraan layanan pendidikan yang harus disediakan untuk mencapai sasaran-sasaran pembangunanyang telah diidentifikasi dan dirumuskan. Komponen-komponen tersebut meliputi pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, sistem pembelajaran, data dan informasi, dana, serta sistem dan prosedur yang bermutu. Dalam pemilihan strategi juga mempertimbangkan disparitas antar wilayah, gender, sosial ekonomi, serta antar satuan pendidikan yang diselenggarakan pemerintah dan masyarakat. Seperti telah diungkapkan pada telaah RPJMD Jawa Timur 2014-2019 seperti yang tercantum dalam BAB III, terdapat 5 (lima) sasaran pembangunan pendidikan di Jawa Timur.
(IV-8) | RENSTRA Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur 2014-2019
Kelima sasaran pembangunan pendidikan tersebut dijabarkan dari rumusan misi pembangunan pertama, yaitu:meningkatkan kesejahteraan rakyat yang berkeadilan. Strategi pembangunan pendidikan yang dimaksud adalah sebagai berikut: 1. Meningkatkan akses pendidikan dasar dan menengah yang bermutu dan terjangkau; 2. Meningkatkan kuantitas dan kualitas Sekolah Menengah Kejuruan; 3. Meningkatkan aksesibiltas, dankualitas PAUD; 4. Meningkatkan kualitas, dan layananpendidikan; Selama 5 (lima) tahun ke depan, strategi pembangunan pendidikan tersebut menjadi acuan bagi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur untuk mengambil dan memutuskan kebijakan pembangunan pendidikan. Kelima strategi pembangunan pendidikan tersebut pada dasarnya merupakan prioritas pembangunan pendidikan di Jawa Timur, penetapannya sebagai prioritas tentu saja dipengaruhi oleh capaian pembangunan bidang pendidikan pada periode sebelumnya dan harapan ideal dunia pendidikan yang akan dicapai dalam kurun waktu 5 (lima) tahun mendatang disesuaikan dan diarahkan untuk mendukung tercapainya visi dan misi pembanguan Jawa Timur. Bila dicermati secara mendalam, strategi pembangunan pendidikan yang pertama berkaitan erat dengan makin meningkatnya tuntutan masyarakat atas kebutuhan pendidikan, guna mengantisipasi perkembangan kebudayaan, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta peningkatan persaingan dalam kehidupan masyarakat dunia. Untuk itu pencapaian pendidikan pada jenjang dasar, dirasakan kurang memadai lagi untuk mengimbangi dinamika kemajuan dalam kehidupan masyarakat.Tuntutan untuk menempuh pendidikan jenjang menengah menjadi suatu keniscayaan. Selain itu dengan komitmen yang tinggi terhadap kepentingan pembangunan pendidikan, program-program bantuan pembiayaan pendidikan dikembangkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Program BOS untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah diperkuat oleh program BOS Daerah (BOSDA) yang dikembangkan oleh pemerintah provinsi. Program-program tersebut dalam implementasinya memerlukan pengembangan sistem pengelolaan yang memadai, agar efektivitasnya untuk tujuan wajib belajar jenjang pendidikan menengah 12 tahun dapat tercapai.
(IV-9) | RENSTRA Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur 2014-2019
Sebagai provinsi yang memiliki pertumbuhan ekonomi melebihi rata-rata nasional, Jawa Timur membutuhkan penyediaan sumberdaya produktif untuk mendukung pengembangan sektor-sektor ekonomi yang terus berkembang.Untuk itu dirasakan perlunya strategi peningkatan kuantitas dan kualitas lembaga pendidikan kejuruan. Proporsi 70% : 30% antara Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Menengah Umum menjadi acuan dasar untuk menambah dan mengupayakan pendirian Sekolah Menengah Kejuruan baru di berbagai wilayah Jawa Timur. Selain itu diperlukan upaya untuk meningkatkan kualitas Sekolah Menengah Kejuruan, demi meningkatnya kualitas lulusan, guna menjawab kebutuhan dunia kerja yang juga terus meningkat tuntutannya atas sumberdaya yang berpengatahuan dan berketerampilan memadai. Kesadaran untuk menanamkan pendidikan sejak dini, menjadikan peningkatan aksesbilitas dan kualitas Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sebagai strategi yang diprioritaskan dalam pembangunan pendidikan di Jawa Timur. Fenomena yang ada di lapangan, belum semua wilayah, terutama di daerah pedesaan tersedia lembaga pendidikan bagi anak usia dini tersebut. Sementara di perkotaan penyelenggaraan PAUD banyak dilakukan oleh pihak swasta dengan biaya pendidikan yang tidak terjangkau oleh golongan masyarakat yang kurang mampu secara ekonomi.Untuk itu perlu dilakukan upaya-upaya untuk memperluas kesempatan mengikuti PAUD di kalangan masyarakat di segala strata dan tempat tinggal yang berbeda, melalui pendirian lembaga penyelenggara PAUD.Di samping perluasan perlu pula dikembangkan program-program pendidikan untuk meningkatkan kualitas PAUD, melalui penyediaan tenaga pendidik yang kompeten, sarana prasarana, dan sistem manajemen PAUD yang baik. Peningkatan kualitas pendidikan secara umum menjadi prioritas strategi pembangunan pendidikan di Jawa Timur.Hal ini dapat dipahami berdasar kesadaran bahwa persaingan global termasuk di dalamnya dalam bidang pendidikan makin meningkat.Untuk itu pendidikan pada berbagai jalur dan jenjang pendidikan perlu ditingkatkan kualitasnya.Perhatian khusus pada lembaga pendidikan di lingkungan Pondok Pesantren, hal ini dilandasi oleh pemikiran bahwa pendidikan yang dimaksud perlu ditingkatkan agar secara relatif tidak jauh tertinggal dari lembaga pendidikan umum yang ada di masyarakat luar Pondok Pesantren. Selain itu secara
(IV-10) | RENSTRA Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur 2014-2019
kuantitatif di Jawa Timur jumlah lembaga pendidikan yang ada di Pondok Pesantren jumlahnya besar dibandingkan dengan provinsi-provinsi yang lain.Terakhir perhatian pada pentingnya peningkatan minat baca, menjadi strategi pembangunan pendidikan yang menjadi prioritas.Kemajuan teknologi komunikasi telah membawa sebagaian besar anggota masyarakat terutama anak-anak tersita waktunya untuk menekuni dunia maya, melalui berbagai program jejaring sosial dan programprogram permainan.Dampak negatif dapat ditimbulkan dari kecenderungan tersebut, dan untuk mengimbanginya diperlukan strategi pembangunan pendidikan yang diarahkan untuk meningkatkan minat baca. 4.2.5 Kebijakan Pembangunan Pendidikan Tahun 2014-2019 Berdasarkan sasaran pembangunan pendidikan seperti tersebut di atas, dikembangkan 11 (sebelas) arah kebijakan pendidikan yang akan diputuskan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. a. Peningkatan dan pengembangan secara bertahap Wajib BelajarPendidikan Menengah 12 Tahun sebagai kelanjutan Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun; b. Penurunan/penghilangan hambatan administratif pemberian bantuan bagi sekolah umum, sekolah agama, sekolah kejuruan, dan sekolah khusus. c. Peningkatan rasio perbandingan jumlah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Sekolah Menengah Umum (SMU), 70% : 30%, untuk menyiapkan tenaga kerja terampil berpendidikan menengah; d. Pengembangan "Sekolah Menengah Kejuruan Mini" atau Balai Latihan Kerja di pondok pesantren untuk menyiapkan tenaga kerja terampil tingkat menengah; e. Peningkatan dan pengembangan penyediaan tambahan fasilitas dan program antara (bridging program) bagi lulusan sekolah kejuruan untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi. f. Pengembangan PAUD secara holistik dan terpadu; g. Peningkatan pemerataan dan akses PAUD, khususnya di daerah tertinggal, dan wilayah kepulauan. h. Peningkatan mutu dan sebaran tenaga kependidikan secara merata; i. Peningkatan pendidikan non-formal berbasis komunitas; j. Peningkatan layanan pendidikan berbasis manajamen pendidikan secara
(IV-11) | RENSTRA Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur 2014-2019
komprehensif dan terintegrasi; k. Peningkatan
kualitas
pendidikan
pondok
pesantren
melalui
bantuan
penyelenggaraan pendidikan Diniyah, dan guru swasta. Selanjutnya berdasarkan arah kebijakan yang akan diputuskan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, dikembangkan program-program pendidikan untuk diaplikasikan dan diharapkan membawa kemajuan dalam membangun pendidikan di Provinsi Jawa Timur.
(IV-12) | RENSTRA Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur 2014-2019