BAB IV PENERAPAN DAN ANALISIS HASIL
4.1
Pengamatan Awal Pengamatan awal dilakukan dengan capture RTWP menggunakan LMT
browser pada sisi RNC untuk mengetahui real time RTWP dan Selanjutnya pengamatan dengan query performance RTWP ya n g b i a s a n ya d i a m b i l d a l a m k u r u n w a k t u 1 m i n ggu t e r a k h i r terlihat dari Gambar 4.1. Hasil capture RTWP dari pengamatan tersebut menunjukan bahwa RTWP pada sektor 1 berada pada -83 s/d -89 dBm dan sektor 2 berada pada -103 s/d -109 dBm.
Gambar 4.1 Capture RTWP dengan Query Performance Sehingga kesimpulan yang didapat dari hasil pengamatan yang telah dilakukan, sesuai dengan Gambar 4.1 maka nilai RTWP pada sektor 1 sangat tinggi, sedangkan nilai RTWP untuk sektor 2 normal. Oleh karena itu troubleshooting akan dilakukan pada sektor 1.
57 http://digilib.mercubuana.ac.id/
4.2
Analisa Sumber dan Lokasi Interferensi Seperti yang disebutkan pada BAB 2, Interferensi berdasarkan
sumbernya dibagi atas dua jenis, yaitu interferensi internal dan interferensi internal. Interferensi internal yaitu Interferensi berasal dari satu tempat yang sama atau berbeda tempat dalam satu sistem radio Interferensi internal yang terjadi muncul karena perangkat BTS rusak, konektor atau jumper rusak dan instalasi sistem DAS yang kurang baik. Interferensi eksternal adalah Sumber interferensi yang disebabkan oleh operator atau sistem selular lain yang mentransmisikan sinyal pada pita frekuensi yang saling berdekatan. Interferensi eksternal yang terjadi muncul karena pengaruh operator lain pada site tersebut. Kemungkinan yang biasa terjadi adalah interferensi yang muncul akibat dipengaruhi oleh penggunaan sistem bersama seperti Hybrid atau Multi Combiner , Hardware BTS Problem, Instalasi DAS yang kurang baik.
Gambar 4.2 Sistem Jaringan In-Building Coverage
58 http://digilib.mercubuana.ac.id/
4.3
Troubleshooting Setelah diketahui bahwa nilai RTWP yang sangat tinggi pada sektor 1
sehingga menyebabkan degradasi KPI, langkah selanjutnya adalah dilakukan troubleshooting untuk menemukan penyebab dan solusi untuk kasus high RTWP. Langkah pertama adalah dengan melakukan pengambilan data capture menggunakan LMT Browser sisi Node B pada area cakupan sektor 1. Sebelum melakukan pengambilan data capture terlebih dahulu pahami Gambar 4.3 Skematik site Apartemen Taman Rasuna2.
Gambar 4.3 Skematik Apartemen Taman Rasuna2
59 http://digilib.mercubuana.ac.id/
4.3.1
Metode Pengambilan Data Capture menggunakan LMT Browser Kondisi pertama Pengambilan capture dengan LMT Browser dilakukan pada Kondisi normal.
Gambar 4.4 Capture Kondisi Awal RTWP Dari hasil capture menggunakan LMT Browser diatas dapat dilihat bahwa nilai uplink interference atau RTWP berkisar pada kisaran -70 s/d -84 dBm dan mengindikasikan adanya interference.
Kondisi
kedua
Pengambilan
capture
dengan
LMT browser
dilakukan pada saat input Jumper Sektor 1 tidak dikoneksikan ke Triplexer namun menggunakan Dummy Load sebagai bebannya
60 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 4.5 Capture Kondisi Kedua Dari hasil capture menggunakan LMT Browser diatas dapat dilihat bahwa nilai uplink interference atau RTWP berkisar pada kisaran -80 s/d -90 dBm. Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa adanya indikasi internal interferensi yang disebabkan oleh perangkat Triplexer yang rusak
Kondisi Ketiga Pengambilan
capture
dengan
LMT browser
dilakukan pada saat Output Jumper Sektor 1 dari Splitter tidak dikoneksikan ke Hybrid Combiner namun menggunakan Dummy Load sebagai bebannya
Gambar 4.6 Capture Kondisi Ketiga
61 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Dari hasil capture menggunakan LMT Browser diatas dapat dilihat bahwa nilai uplink interference atau RTWP berkisar pada kisaran -100 s/d -110 dBm. Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa performansi RTWP makin baik dan dapat disimpulkan bahwa Output Hybrid Combiner menuju Sistem DAS Backbone Problem dan mengindikasikan adanya internal interferensi.
Kondisi Keempat Pengambilan capture dengan LMT browser dilakukan pada saat Output Jumper Sektor 2 dari Splitter tidak dikoneksikan ke Hybrid Combiner namun menggunakan Dummy Load sebagai bebannya untuk memastikan Backbone DAS yang problem
Gambar 4.7 Capture Kondisi Keempat Dari hasil capture menggunakan LMT Browser diatas dapat dilihat bahwa nilai uplink interference atau RTWP sektor 2 berkisar pada
62 http://digilib.mercubuana.ac.id/
kisaran -95 s/d -100 dBm. Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa sistem DAS backbone sektor 2 tidak mengalamai masalah.
Kondisi Kelima yaitu Pengukuran Nilai VSWR dengan Site Master dengan tujuan apakah benar analisa yang telah dilakukan diatas tepat
Gambar 4.8 Pengukuran nilai VSWR Dari hasil capture menggunakan site master diatas dapat dilihat bahwa nilai VSWR berkisar pada nilai 2,76 sedangkan nilai tresshold untuk VSWR site telkomsel adalah 1,3. VSWR pada jarak 2,616 m yaitu jarak antara Module BTS 3G ke Triplexer, sehingga dapat disimpulkan bahwa terjadi high VSWR pada sektor 1.
Kondisi Keenam Pengambilan capture dengan LMT browser dilakukan pada saat mengganti perangkat triplexer.
63 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 4.9 Penggantian Triplexer
Gambar 4.10 Capture Kondisi Keenam Dari hasil capture menggunakan LMT Browser diatas dapat dilihat bahwa nilai uplink interference atau RTWP berkisar pada kisaran -80 s/d -90
64 http://digilib.mercubuana.ac.id/
dBm. Namun nilai RTWP tersebut belum sempurna karena sistem backbone DAS belum diperbaiki
Kondisi Ketujuh Pengambilan capture dengan LMT browser dilakukan pada saat melakukan perbaikan konektor di sistem Backbone DAS yang problem.
Gambar 4.11 Capture Kondisi Ketujuh Dari hasil capture menggunakan LMT Browser dapat dilihat bahwa nilai uplink interference atau RTWP berkisar pada kisaran -100 s/d 106 dBm.
Kondisi Kedelapan yaitu Pengukuran Nilai VSWR dengan Site Master untuk memastikan bahwa nilai VSWR telah aman setelah melakukan penggantian triplexer dan perbaikan konektor pada sisi DAS
65 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 4.12 Pengukuran Nilai VSWR setelah Troubleshoting Dari hasil pengukuran diatas dapat dilihat bahwa nilai VSWR pada sektor 1 setelah perbaikan konektor di sisi DAS dan penggantian triplexer menjadi lebih baik yaitu 1.08 dan sudah mencapai target nilai VSWR yang ditetapkan oleh telkomsel.
Kondisi Kesembilan yaitu Pengukuran Nilai RTWP Real pada saat setelah penggantian perangkat triplexer dan perbaikan konektor DAS u ntuk memastikan jika nilai RTWP sudah improve. Pengambilan Nilai RTWP berdasarkan Board RTWP untuk per board sektor nya dan berdasarkan Cell Frequency RTWP untuk per frequency carrier nya.
66 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 4.13 Pengambilan nilai RTWP berdasarkan Board RTWP
Gambar 4.14 Pengambilan nilai RTWP berdasarkan Cell RTWP Dari hasil capture menggunakan LMT Browser by board RTWP maupun cell RTWP diatas terlihat bahwa nilai uplink interference atau RTWP sektor 1 sudah kembali normal yaitu berkisar antara -100 s/d – 105 dBm.
67 http://digilib.mercubuana.ac.id/
4.3
Analisa Nilai RTWP Setelah Troubleshoot Setelah troubleshoot RTWP pengamatan selanjutnya dilakukan dengan
query performance RTWP. Setelah dilakukan penggantian perangkat triplexer dan perbaikan konektor pada sisi DAS pada tanggal 30 & 31 Desember 2015, maka didapatkan nilai RTWP yang jauh lebih baik untuk sektor 1 dan hasil capture RTWP dari pengamatan query performance tersebut menunjukan bahwa RTWP pada sektor 1 setelah tanggal 31 desember berada pada -100 s/d – 105 dBm dan sektor 2 berada pada -103 s/d -109 dBm. Berdasarkan Gambar 4.15 Nilai RTWP pada sektor 1 tersebut sudah kembali normal dan sesuai dengan target nilai yang diinginkan oleh telkomsel.
Gambar 4.15 Grafik Nilai RTWP Site Apartemen Taman Rasuna2 setelah troubleshoot 31 Desember 2015
4.4
Analisa Key Performance Indicator Setelah dilakukan penggantian perangkat triplexer dan perbaikan
konektor pada sisi DAS pada tanggal 30 & 31 Desember 2015 telah didapatkan nilai RTWP yang kembali normal. Selanjutnya adalah melakukan
68 http://digilib.mercubuana.ac.id/
analisa terhadap nilai KPI nya untuk mengetahui adanya peningkatan kualitas di sisi jaringan site Apartement Taman Rasuna2. Terdapat 3 kategori pengklasifikasian Key Performance Indicator (KPI) untuk evaluasi sebuah jaringan yaitu, Accessibility, Retainability, dan Mobility. KPI Accessibility yang akan dianalisa meliputi CSSR (Call setup Success Rate) CS, CSSR PS, CSSR HSDPA. KPI Retainibility yang akan dianalisa meliputi CCSR (Call Completion Success Rate) CS, CCSR PS dan CCSR HSDPA. KPI Mobility yang akan dianalisa meliputi Soft Handover Overhead (SHO), Inter System Handover (ISHO). Internal Interferensi yang menyebabkan RTWP menjadi buruk terjadi pada tanggal 28 Desember 2015 –31 Desember 2015 sehingga data KPI yang diambil dimulai dari pada saat terjadi internal interferensi dan setelah internal interferensi hilang yaitu dari tanggal 28 Desember 2015 – 4 Januari 2016.
4.4.1 Analisa KPI Accessibility Berikut ini adalah hasil perhitungan dan analisa performansi CSSR CS, CSSR PS, CSSR HSDPA untuk site APARTEMEN TAMAN RASUNA2. a.
CSSR CS Call Setup Success Rate Circuit Switch (CSSR CS) didapatkan dari
keberhasilan user dalam menduduki channel CS Voice maupun Video. Tabel 4.1 berisikan data performansi CSSR CS dari site APARTEMEN TAMAN RASUNA2 pada saat terjadi internal interferensi dan setelah penggantian perangkat triplexer dan perbaikan konektor pada sistem DAS.
69 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Tabel 4.1 Performansi CSSR CS dari site APTTMRASUNA2 Average of CSSR_CS _RAN12_ Fixx (%)
CELL NAME
01-Jan-16
APTT MRAS UNA2 IW1 89.9486 2 81.2998 7 82.6313 7 86.7717 5 95.7070 8
02-Jan-16
99.375
98.2841
98.2782
98.0332
03-Jan-16
99.375 99.3463 5
98.6390
99.3849
98.7692
97.7974
99.2547
98.5968
Tanggal
28-Dec-15 29-Dec-15 30-Dec-15 31-Dec-15
04-Jan-16
APTT MRAS UNA2 IW2
APTT MRAS UNA2 IX1
APTT MRAS UNA2 IX2
APTT MRAS UNA2 IZ1 82.1752 100 0 87.8688 99.25 3 72.4681 100 6
99.6598
82.6752
100
93.6177
98.9482
84.4745
100
87.5
99.8
98.8144
90.8630
98.3622
77.8503 95.4861 2 98.9930 4 99.5833 3 98.7473 5
APTT MRAS UNA2 IZ2 100 99.7222 99.28 100 97.8992 98.8243 98.4990 98.3758
Terlihat pada Gambar 4.16, Sebelumnya nilai CSSR CS mencapai nilai terendah 82% pada tanggal 29 Desember 2015, namun setelah dilakukan Penggantian perangkat triplexer dan perbaikan konektor pada sistem DAS menjadi lebih baik yaitu nilai terendah 95,7% pada tanggal 31 Desember 2015 dan nilai tertinggi 99,3 % pada tanggal 2 s/d 4 Januari. Sehingga KPI CSSR CS mengalami peningkatan terlihat dari trend pada Gambar 4.16 yang semakin menaik dibandingkan dengan trend pada saat terjadi internal interferensi. Berdasarkan Tabel 2.5, maka nilai KPI CSSR CS sudah mencapai target yang diinginkan. 70 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 4.16 Grafik Performansi CSSR CS site APTTMRASUNA2 b.
CSSR PS Call Setup Success Rate Packet Switch (CSSR PS) didapatkan dari
keberhasilan user dalam menduduki channel Packet Switch. Tabel 4.2 berisikan data performansi CSSR PS dari site APARTEMEN TAMAN RASUNA2 pada saat terjadi internal interferensi dan setelah penggantian perangkat triplexer dan perbaikan konektor pada sistem DAS. Tabel 4.2 Performansi CSSR PS dari site APTTMRASUNA2 Average of CSSR_PS_ RAN12_Fi xx (%)
CELL NAME
28-Dec-15 29-Dec-15 30-Dec-15
APTT MRAS UNA2 IW1 90.7172 94.1220 93.3590
APTT MRAS UNA2 IW2 98.1682 98.7916 98.6560
APTT MRAS UNA2 IX1 95.5868 93.7171 94.4227
APTT MRAS UNA2 IX2 98.7248 98.9454 98.8433
APTT MRAS UNA2 IZ1 90.7172 94.1220 93.3590
APTT MRAS UNA2 IZ2 98.1682 98.7916 98.6560
31-Dec-15
98.4666
98.8833
98.5772
98.9586
98.4666
98.8833
01-Jan-16
99.1775
99.4722
98.5394
98.9156
99.1775
99.4722
02-Jan-16
99.0985
99.0637
99.2462
98.6589
99.0985
99.0637
03-Jan-16
99.1540
98.8767
98.7135
98.5123
99.1540
98.8767
04-Jan-16
99.004
98.8103
99.2707
98.1601
99.004
98.8103
Tanggal
71 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Terlihat pada Gambar 4.17, Sebelumnya nilai CSSR PS mencapai nilai terendah 90% pada tanggal 28 Desember 2015, namun setelah dilakukan Penggantian perangkat triplexer dan perbaikan konektor pada sistem DAS menjadi lebih baik yaitu mencapai nilai tertinggi 99,3 % pada 4 Januari 2016. Sehingga KPI CSSR PS mengalami peningkatan terlihat dari trend pada Gambar 4.17 yang semakin menaik dibandingkan dengan trend pada saat terjadi internal interferensi. Berdasarkan Tabel 2.5, maka nilai KPI CSSR PS sudah mencapai target yang diinginkan.
Gambar 4.17 Grafik Performansi CSSR PS site APTTMRASUNA2
c.
CSSR HSDPA Call Setup Success Rate HSDPA (CSSR HSDPA) didapatkan dari
keberhasilan user dalam menduduki channel HSDPA. Tabel 4.3 berisikan data performansi CSSR HSDPA dari site APARTEMEN TAMAN RASUNA2 pada saat terjadi internal interferensi dan setelah penggantian perangkat triplexer dan perbaikan konektor pada sistem DAS.
72 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Tabel 4.3 Performansi CSSR HSDPA dari site APTTMRASUNA2 Average of CSSR_HSD PA_RAN12 _Fixx (%)
CELL NAME
28-Dec-15 29-Dec-15 30-Dec-15 31-Dec-15 01-Jan-16 02-Jan-16 03-Jan-16
APTT MRAS UNA2 IW1 98.9768 98.8588 98.1133 99.9521 99.9002 99.9227 99.9900
APTT MRAS UNA2I W2 99.9134 100 99.9360 99.9413 100 100 100
APTT MRAS UNA2I X1 99.2639 98.6507 98.3557 99.8635 99.9822 100 100
APTT MRAS APTTM UNA2I RASUN X2 A2IZ1 99.8915 98.3145 100 98.5786 99.9107 98.8961 99.9365 99.9791 100 99.9809 99.9634 100 99.8773 100
APTT MRAS UNA2I Z2 99.9444 99.9305 99.9858 99.9323 100 99.9724 99.9465
04-Jan-16
99.9690
100
99.9704
99.8369
99.6374
Tanggal
100
Terlihat pada Gambar 4.18, Sebelumnya nilai CSSR HSDPA mencapai nilai terendah 98% pada tanggal 28 s/d Desember 2015, namun setelah dilakukan Penggantian perangkat triplexer dan perbaikan konektor pada sistem DAS menjadi lebih baik yaitu hampir mendekati 100% pada tanggal 2 s/d 4 Januari. Sehingga KPI CSSR HSDPA mengalami peningkatan terlihat dari trend pada Gambar 4.18 yang semakin menaik dibandingkan dengan trend pada saat terjadi internal interferensi. Berdasarkan Tabel 2.5, maka nilai KPI CSSR HSDPA sudah mencapai target yang diinginkan.
Gambar 4.18 Grafik Performansi CSSR HSDPA site APTTMRASUNA2 73 http://digilib.mercubuana.ac.id/
4.4.2
Analisa KPI Retainibility Berikut ini adalah hasil perhitungan dan analisa performansi CCSR
CS, CCSR PS, CCSR HSDPA untuk site APARTEMEN TAMAN RASUNA2. a.
CCSR CS Call Completion Success Rate Packet Switch (CCSR CS) didapatkan dari
panggilan berhasil pada layanan voice maupun video yang sedang berlangsung sampai user mengakhiri sambungan. Tabel 4.4 berisikan data performansi CCSR CS dari site APARTEMEN TAMAN RASUNA2 pada saat terjadi internal interferensi dan setelah penggantian perangkat triplexer dan perbaikan konektor pada sistem DAS. Tabel 4.4 Performansi CCSR CS dari site APTTMRASUNA2 Average of CCSR_CS_ RAN12_Fix x (%) Tanggal 28-Dec-15 29-Dec-15 30-Dec-15 31-Dec-15 01-Jan-16 02-Jan-16 03-Jan-16 04-Jan-16
CELL NAME APTT MRAS UNA2 IW1 94.4882 86.2471 6 90.4499 5 95.0994 1 99.7395 8 99.1839 1 99.7916 6 99.8599 4
APTT MRAS UNA2I W2 99.8792
APTT MRAS UNA2I X1 95.3101
APTT MRAS APTTM UNA2I RASUN X2 A2IZ1 99.7727 86.82
APTT MRAS UNA2I Z2 99.5851
100
95.4315 99.8557
91.49
99.8316
100
99.4905 99.7023
90.12
100
98.0803
91.1994 99.3503
82.16
99.0078
99.9094 99.7835
99.77
100
99.4047
100
100
99.68
100
100
99.9794
100
100
99.6795
99.7548
100
93.764
94.12
99.6951
74 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Terlihat pada Gambar 4.19, Sebelumnya nilai CCSR CS mencapai nilai terendah 98% pada tanggal 28 Desember 2015, namun setelah dilakukan Penggantian perangkat triplexer dan perbaikan konektor pada sistem DAS menjadi lebih baik yaitu pada nilai terendah 94,12% pada tanggal 4 Januari 2015 dan nilai tertinggi 100% pada tanggal 2 & 3 Januari. Sehingga KPI CCSR CS mengalami peningkatan terlihat dari trend pada Gambar 4.19 yang semakin menaik dibandingkan dengan trend pada saat terjadi internal interferensi. Berdasarkan Tabel 2.5, maka nilai KPI CCSR CS sudah mencapai target yang diinginkan.
Gambar 4.19 Grafik Performansi CCSR CS site APTTMRASUNA2
b.
CCSR PS Call Completion Success Rate Packet Switch (CCSR PS) didapatkan
dari panggilan berhasil pada layanan PS yang sedang berlangsung sampai user mengakhiri sambungan. Tabel 4.5 berisikan data performansi CCSR PS dari site APARTEMEN TAMAN RASUNA2 pada saat terjadi internal interferensi dan setelah penggantian perangkat triplexer dan perbaikan konektor pada sistem DAS. 75 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Tabel 4.5 Performansi CCSR PS dari site APTTMRASUNA2 Average of CCSR_PS_ RAN12_Fix x (%) Tanggal
28-Dec-15 29-Dec-15 30-Dec-15 31-Dec-15 01-Jan-16 02-Jan-16 03-Jan-16 04-Jan-16
CELL NAME APTT MRAS UNA2 IW1 99.8591 25 99.8498 75 99.8122 5 99.9740 4167 100 99.9787 5 99.9907 5 99.9789 4118
APTT MRAS UNA2I W2 99.9618 3333 99.9104 5833 99.9581 25 99.9740 4167
APTT MRAS UNA2I X1 99.9288 333 99.9559 583 99.9310 417 99.9759 167 99.9937 100 5 99.9821 25 99.9875 99.9934 99.9855 1667 833 99.9895 100 882
APTT MRAS APTTM UNA2I RASUN X2 A2IZ1 99.9817 99.7769 5 5833 99.9779 99.9037 1667 0833 99.9606 99.7527 25 9167 99.9780 4167 100 99.9867 5 100 99.9854 100 5833 99.9878 100 3333 99.9564 99.9901 7059 1765
APTT MRAS UNA2I Z2 99.9495 417 99.9787 083 99.9742 083 99.9644 583 100 99.9935 417 99.9879 583 99.9807 647
Terlihat pada Gambar 4.20, Sebelumnya nilai CCSR PS mencapai nilai terendah 99,7% pada tanggal 28 s/d Desember 2015, namun setelah dilakukan Penggantian perangkat triplexer dan perbaikan konektor pada sistem DAS menjadi lebih baik yaitu hampir mendekati 100% bahkan ada yang mencapai 100% pada tanggal 1 s/d 4 Januari. Sehingga KPI CCSR PS mengalami peningkatan terlihat dari trend pada Gambar 4.20 yang semakin menaik dibandingkan dengan trend pada saat terjadi internal interferensi. Berdasarkan Tabel 2.5, maka nilai KPI CCSR PS sudah mencapai target yang diinginkan.
76 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 4.20 Grafik Performansi CCSR PS site APTTMRASUNA2 c.
CCSR HSDPA Call Completion Success Rate HSDPA (CCSR HSDPA) didapatkan
dari panggilan berhasil pada layanan HSDPA yang sedang berlangsung sampai user mengakhiri sambungan. Tabel 4.6 berisikan data performansi CCSR HSDPA dari site APARTEMEN TAMAN RASUNA2 pada saat terjadi internal interferensi dan setelah penggantian perangkat triplexer dan perbaikan konektor pada sistem DAS. Tabel 4.6 Performansi CCSR HSDPA dari site APTTMRASUNA2 Average of CCSR_HSD PA_RAN12_ Fixx (%) Tanggal 28-Dec-15 29-Dec-15 30-Dec-15 31-Dec-15 01-Jan-16 02-Jan-16 03-Jan-16 04-Jan-16
CELL NAME APTT MRAS UNA2 IW1 96.4703 96.693 95.8912 99.3536 99.4146 99.4255 99.5927 99.3137
APTT MRAS UNA2 IW2
APTT MRAS UNA2 IX1
APTT MRAS UNA2 IX2
99.2937 99.2683 98.9346 99.2800 99.5201 99.5264 99.5187 99.2269
98.2561 97.9994 97.6349 99.4136 99.5269 99.4562 99.6610 99.5241
99.3896 99.4287 99.1294 99.5441 99.6567 99.7387 99.6104 99.1901
APTT MRAS UNA2 IZ1 96.7697 96.9405 96.6265 99.2800 99.6347 99.4932 99.7543 99.0903
APTT MRAS UNA2 IZ2 99.5271 99.4335 98.9145 99.4409 99.7037 99.6750 99.6946 99.1739
77 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Terlihat pada Gambar 4.21, Sebelumnya nilai CCSR HSDPA mencapai nilai terendah 96% pada tanggal 30 Desember 2015, namun setelah dilakukan penggantian perangkat triplexer dan perbaikan konektor pada sistem DAS menjadi lebih baik yaitu pada nilai terendah 99% pada tanggal 4 Januari 2015 dan nilai tertinggi 99,7% pada tanggal 3 Januari 2015. Sehingga KPI CCSR HSDPA mengalami peningkatan terlihat dari trend pada Gambar 4.21 yang semakin menaik dibandingkan dengan trend pada saat terjadi internal interferensi. Berdasarkan Tabel 2.5, maka nilai KPI CCSR HSDPA sudah mencapai target yang diinginkan.
Gambar 4.21 Grafik Performansi CCSR HSDPA site APTTMRASUNA2
4.4.3 a.
Analisa KPI Mobility Soft Handover Overhead (SHO) Soft Handover Success Rate (SHO SR) didapatkan dari keberhasilan
perpindahan cell pada system 3G yang sama frekuensinya. Tabel 4.7 berisikan data performansi SHO dari site APARTEMEN TAMAN RASUNA2 pada saat terjadi internal interferensi dan setelah penggantian perangkat triplexer dan perbaikan konektor pada sistem DAS.
78 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Tabel 4.7 Performansi SHO SR dari site APTTMRASUNA2 Average of SHO_RAN1 2_Fixx (%) Tanggal
28-Dec-15 29-Dec-15 30-Dec-15 31-Dec-15 01-Jan-16 02-Jan-16 03-Jan-16 04-Jan-16
CELL NAME APTT MRAS UNA2 IW1 99.8962 5 99.9215 8333 99.8539 5833 99.9590 4167 99.9717 0833 99.9843 3333
APTT MRAS UNA2I W2 99.8864 1667 99.8842 5 99.8503 75 99.7694 5833 99.8345 4167 99.9687 0833 99.9977 99.9875 5 99.9411 99.9945 7647 8824
APTT MRAS UNA2I X1 99.9242 0833 99.9227 9167 99.9065 4167 99.9057 9167 99.9271 6667 99.9887 0833 99.9897 5 99.9854 7059
APTT MRAS APTTM UNA2I RASUN X2 A2IZ1 99.8573 99.9382 3333 9167 99.8783 3333 99.919 99.9442 99.9415 0833 4167 99.8781 99.9338 25 3333 99.8891 99.8945 6667 4167 99.9225 99.9239 8333 5833 99.9489 99.9290 5833 8333 99.9632 99.9641 9412 1765
APTT MRAS UNA2I Z2 99.9062 9167 99.8574 1667 99.9098 3333 99.8907 0833 99.9472 0833 99.9899 5833 99.9945 99.9943 5294
Terlihat pada Gambar 4.22, Sebelumnya nilai SHO mencapai nilai terendah 99,8% pada tanggal 28 Desember 2015, namun setelah dilakukan Penggantian perangkat triplexer dan perbaikan konektor pada sistem DAS menjadi lebih baik yaitu pada nilai terendah 99,8% pada tanggal 1 Januari 2015 dan nilai tertinggi 99,9% pada tanggal 2 s/d 4 Januari 2015. Sehingga KPI CCSR CS sedikit mengalami peningkatan terlihat dari trend pada Gambar 4.22. Berdasarkan Tabel 2.5, maka nilai KPI SHO sudah mencapai target yang diinginkan
79 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 4.22 Grafik Performansi SHO site APTTMRASUNA2
b.
Inter System Handover (ISHO) Inter System Handover Circuit Switch Success Rate (ISHO SR)
didapatkan dari keberhasilan perpindahan cell pada system 3G ke 2G. Tabel 4.8 berisikan data performansi ISHO dari site APARTEMEN TAMAN RASUNA2 pada saat terjadi internal interferensi dan setelah penggantian perangkat triplexer dan perbaikan konektor pada sistem DAS. Tabel 4.8 Performansi ISHO dari site APTTMRASUNA2 Average of ISHO_RAN CELL NAME 12_Fixx (%) APTT APTT APTT APTT MRAS MRAS MRAS MRAS APTTM Tanggal UNA2 UNA2I UNA2I UNA2I RASUN IW1 W2 X1 X2 A2IZ1
APTT MRAS UNA2I Z2
28-Dec-15
50
87.1988
68.9583
96.4705
55.2083
94.8718
29-Dec-15
47.9166
92.1875
68.0555
95.8823
65.625
92.3160
30-Dec-15
96.4444
83.3333
90.3846
58.3333
89.0351
31-Dec-15 01-Jan-16
55.2083 65.8333 3 97.5
96.2962 88.4615
65.6944 95.2916
93.7963 94.8717
57.5 96.25
97.7941 100
02-Jan-16 03-Jan-16 04-Jan-16
90.7070 94.4984 94.3137
91.6666 91.1111 86.5
95.3143 93.5722 99.1343
100 98.2142 93.0555
93.6862 93.9316 94.986
100 98.8235 91.5 80
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Terlihat pada Gambar 4.23, Sebelumnya nilai ISHO mencapai nilai terendah 47% pada tanggal 29 Desember 2015, namun setelah dilakukan Penggantian perangkat triplexer dan perbaikan konektor pada sistem DAS menjadi lebih baik yaitu pada nilai terendah 90% pada tanggal 2 Januari 2015 dan nilai tertinggi 99% pada tanggal 4 Januari 2015. Sehingga KPI CCSR CS mengalami peningkatan terlihat dari trend pada Gambar 4.23 yang semakin naik dibandingkan dengan trend pada saat terjadi internal interferensi. Berdasarkan Tabel 2.5, maka nilai KPI ISHO sudah mencapai target yang diinginkan.
Gambar 4.23 Grafik Performansi ISHO site APTTMRASUNA2
81 http://digilib.mercubuana.ac.id/