BAB IV PEMBAHASAN KASUS
4.1. Analisa Umum Objek Penelitian
Bank Mega mampu melewati kondisi perekonomian yang cukup sulit pada tahun 2009. Salah satu pendorong kesuksesan tersebut hasil dari pengawasan yang ketat dari manajemen. Terlihat dari pencapaian kinerja keuangan yang membaik dari posisi asset, pendapatan usaha, dan pendapatan laba bersih. Bank Mega juga berhasil memperbaiki manajemen risiko, seperti terlihat dari NPL (Non-performing Loan) dan AYDA (Agunan yang di ambil Alih) yang menyusut. Prinsip kehatihatian dalam penyaluran pinjaman dan pengelolaan risiko memungkinkan Bank untuk tetap kompetitif dalam menghadapi ketidakpastian dan tantangan di depan. Dengan membaiknya NPL dan AYDA, Bank Mega dapat memperkecil kredit macet secara signifikan, sehingga pendapatan bunga bersih meningkat.
Sampai akhir tahun 2009 Bank Mega telah membuka cabang baru sebanyak 59 cabang, sehingga jumlah keseluruhan kantor cabang Bank Mega menjadi 259 cabang. Jumlah tersebut melebihi target, yang secara konservatif
54
55
akan membuka 250 kantor cabang hingga akhir 2009. Dengan jumlah kantor yang tersebar hampir diseluruh kota-kota besar di Indonesia, Bank Mega dapat mempertahankan peningkatan pelayanan dan laju pertumbuhan aset. Pertumbuhan aset ini difokuskan kepada perolehan Dana Pihak Ketiga yang berasal dari nasabah retail dalam bentuk rekening tabungan dan giro, sehingga dalam jangka panjang akan mampu menurunkan biaya bunga dan meningkatkan Net Interest Margin (NIM).
Bank Mega akan meningkatkan jumlah nasabah ATM pada 2009 sebanyak 40%. Selain itu, pada tahun ini Bank Mega akan meningkatkan layanan internet banking dan mobile banking. Peningkatan layanan internet banking dan mobile banking Bank Mega bertujuan untuk meningkatkan layanan perbankan kepada nasabah. Selain itu, untuk meningkatkan layanan cash management kepada perusahaan yang memiliki banyak kantor cabang. Bank Mega Peroleh Laba Bersih Rp537,5 Miliar pada 2009. Faktor lain yang juga memberikan sumbangan signifikan bagi pertumbuhan laba bersih Bank Mega adalah pendapatan operasional yang meningkat sebesar 141,6% dari Rp280,7 miliar menjadi Rp678,3 miliar. Kenaikan tersebut terjadi karena keberhasilan reprofiling di Dana Pihak Ketiga (DPK), perbaikan kualitas kredit, dan meningkatnya likuiditas serta secondary reserves yang baik. Bank Mega juga meningkatkan asetnya sebesar 13,8% dari Rp34.9 triliun menjadi Rp39,7 triliun. DPK naik
56
11.6% dari Rp29,4 triliun menjadi Rp32,8 triliun. Kenaikan DPK diikuti dengan membaiknya komposisi antara dana mahal, dana murah, dimana giro naik sebesar 40,1% dari Rp5,4 triliun menjadi Rp7,6 triliun. Sementara itu, tabungan mencatat pertumbuhan sebesar 80,8%, yakni dari Rp5,2 triliun menjadi Rp9,4 triliun. Sedangkan deposito atau dana mahal mengalami penurunan sebesar 15,7% dari Rp 18,8 triliun. Berikut ini adalah gambar grafik
dari tabungan, giro, dan
deposito Bank Mega dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2010.
Gambar 4.1. Grafik Jumlah Tabungan Bank Mega Tahun 2007 – 2010
57
Gambar 4.2. Grafik Jumlah Giro Bank Mega Tahun 2007 – 2010
Gambar 4.3. Grafik Jumlah Deposito Bank Mega Tahun 2007 – 2010
Untuk menarik nasabah retail bukanlah suatu hal yang mudah namun setelah mempelajari secara mendalam, Bank Mega membuat strategi untuk
58
meningkatkan dana murah yang bertumpu pada penggalangan nasabah retail melalui program reward, baik dalam akuisisi nasabah baru maupun terhadap menjaga loyalti dari nasabah lama. Dengan strategi ini, ketergantungan terhadap deposan inti akan berkurang dan terjadi penyebaran risiko. Untuk itu maka di tahun 2009, Bank Mega mengeluarkan beberapa program reward seperti: • Hadiah Langsung Pembukaan Rekening Mega Dana • Program Customer Loyalty Mega Dana 4 • Program Tabungan Berhadiah Mega Dana – Mega Berbagi • Program Tabungan Mega Rencana Paket Promo • Program Giro Bebas Biaya
Selain program reward, di tahun 2009 ini Bank Mega juga melakukan pengembangan fitur dan mengeluarkan produk-produk baru seperti: • Fitur baru Tabungan Mega Maxi yang bisa mencetak informasi transaksi dengan terperinci di buku tabungan. • Penambahan mata uang EUR, JPY dan GBP dalam produk tabungan valas • Penambahan mata uang GBP dan AUD dalam giro valas • Turut menjadi agen penjual ORI006
59
Bank Mega cabang Bendungan Hilir yang beralamat di Jalan Bendungan Hilir no.88 Jakarta Pusat ini adalah kantor cabang pembantu yang berada dibawah cluster Bank Mega kantor cabang Sudirman, dan berada dibawah pengendalian Kantor wilayah Regional Jakarta 2. Bank Mega Cabang Benhil memperoleh labanya hanya dari kompensasi bunga antar kantor (BAK) untuk dana pihak ketiga, fee based income yang diperoleh dari transaksi harian, dan pembayaran sewa gedung dari kantor galeri Bank Mega Syariah yang berada di gedung Bank Mega benhil.
60
Gambar 4.4. Laporan Laba per Budget 5 terbaik Kantor Wilayah Jakarta 2 Bank Mega Sumber : http://megaweb:1180
Dari seluruh kantor cabang di yang berada di bawah kantor wilayah Bank Mega Jakarta 2, Cabang Bendungan Hilir berada di peringkat tiga terbaik, dengan
61
keberhasilan mencapai laba 95,25% dari yang ditergetkan oleh manajemen Bank Mega. Bank Mega cabang Benhil terdiri dari 29 karyawan yang dipimpin oleh Bapak M. Dustur, mempunyai tiga staff funding officer, dan satu koordinator marketing. Bank Mega cabang Benhil sudah berdiri sejak 5 Juli 1990.
Dengan sumber daya manusia marketing untuk dana pihak ketiga berjumlah tiga orang, Bank Mega Cabang Benhil mendapatkan jumlah rata-rata dana pihak ketiga sebesar Rp. 153,98 Milyar. Jumlah tersebut mencapai 75,89% dari target perolehan dana pihak ketiga yang telah ditetapkan oleh manajemen. Berikut ini adalah rincian perolehan dana pihak ketiga Bank Mega Cabang Benhil per 31 Desember 2009 :
62
Gambar 4.5. Laporan Rincian Perolehan Dana Pihak Ketiga Bank Mega cabang Benhil per 31 Desember 2009 Sumber : http://megaweb:1180
Perolehan laba Bank Mega cabang Benhil pada tahun 2009 mayoritas hanya dari pembagian kompensasi BAK (Bunga Antar Kantor) atas perolehan dana pihak ketiga tersebut. Pada tutup buku akhir tahun 2009, meskipun belum diberikan wewenang untuk membukukan kredit, tetapi Bank Mega Cabang Benhil membukukan laba sebesar Rp. 1,35 Milyar. Berikut ini adalah rincian perolehan lainnya (termasuk fee based income) yang mempengaruhi laba Bank Mega cabang Benhil per 31 Desember 2009 :
63
Gambar 4.6. Laporan Rincian Other Achievement Bank Mega cabang Benhil per 31 Desember 2009
4.2. Analisa Kasus 4.2.1 Porter’s 5 Forces Analysis Porter five forces analysis adalah sebuah model yang diciptakan oleh Michael E. Porter pada tahun 1979. Model ini diciptakan untuk mengidentifikasi hal-hal yang mempengaruhi sebuah perusahaan dalam menciptakan sebuah
64
strategi (Kurtz, 2008). Berikut ini adalah bagan analisis lima ancaman dalam industri perbankan.
Gambar 4.7. Bagan Porter’s 5 Forces
65
4.2.1.1. Ancaman Pendatang Baru (Threat of New Entrant) Untuk memasuki dunia perbankan tidaklah mudah karena banyaknya syarat dan ketentuan yang harus dipenuhi. Dengan modal yang besar dan management yang baik, serta teknologi informasi yang handal barulah bank dapat beroperasi dengan baik. Selain itu, BI sebagai sentral menetapkan peraturan yang ketat untuk setiap bank. Ancaman dari usaha bank swasta yang akan berdiri nilainya kecil, karena sebuah bank yang baru harus mempunyai modal yang tinggi dan rasa kepercayaan dari nasabahnya. Perbankan sebagai bagian dari industri jasa dituntut dapat meningkatkan kualitas, terutama kualitas layanan kepada nasabah. Bank juga dituntut untuk menciptakan nilai tambah yang lebih baik dari pesaing, karena dengan cara tersebut sebuah bank dapat menarik nasabah baru dan mempertahankan nasabah lama.
4.2.1.2. Ancaman Produk Pengganti (Threat of subtitute products) Untuk jasa keuangan pengganti dapat dikatakan belum terlalu banyak dan fasilitas yang ditawarkan tidaklah selengkap fasilitas yang ditawarkan perbankan. Ancaman untuk produk pengganti di bidang dana pihak ketiga tidak terlalu banyak. Lembaga keuangan selain bank di Indonesia seperti reksa dana, dan asuransi jiwa memang memberikan return yang lebih besar daripada bunga yang diberikan deposito, tetapi resikonya juga besar, dan pada organisasi kebanyakan menggunakan produk jasa giro pada bank untuk memudahkan transaksi mereka.
66
Bertransaksi dengan bank juga relatif lebih aman dan menguntungkan karena pada umumnya bank sering mengadakan promosi menarik untuk para nasabah dana pihak ketiganya. Konsultasi produk tabungan yang dilakukan kerap kali membantu nasabah dalam mengelola arus kas. Hal inilah yang memberikan persepsi sendiri di mata masyarakat yang akan menyimpan dananya.
4.2.1.3. Ancaman Kekuatan Pembeli (Threat of buyer’s bargaining power) Nasabah dana pihak ketiga mempunyai switching cost yang sangat tinggi karena jumlah pesaing banyak. Nasabah yang menggunakan jasa simpanan pada bank sangat mengutamakan pelayanan yang diberikan dan tingkat suku bunga. Jika nasabah tersebut pernah dikecewakan oleh pelayanan suatu bank atau ada bank lain yang bunga simpanannya lebih tinggi maka seluruh dananya dapat langsung dipindahkan ke bank lain. Nasabah pada umumnya memperhatikan reputasi dari bank yang akan menjadi tempat untuk berinvestasi atau menyimpan dana. Masyarakat lebih memilih bank dengan likuiditas kuat agar dana yang disetorkan aman. Kondisi faktual bank sangaat penting diketahui agar nasabah dapat memakai bank yang dapat dipercaya dan menjawab kebutuhan dengan added value terbaik.
67
4.2.1.4. Ancaman Kekuatan Pemasok (Threat of supplier’s bargaining power) Vendor disini hanya digunakan untuk mendukung kegiatan operasional perbankan. Jadi tidak terlalu besar kekuatannya, contohnya pada bank Mega selalu dilakukan tender setiap tahunnya untuk memilih 3 vendor yang memberikan harga paling rendah dengan kualitas yang baik. Dari 3 vendor prioritas tersebut harus dipilih lagi yang menawarkan harga yang paling rendah.
4.2.1.5. Tingkat Persaingan (Threat of intense segment rivalry) Dalam industri perbankan Indonesia, persaingan yang terjadi cukup tinggi. Hal ini disebabkan selain karena perkembangan teknologi juga karena market share yang didominasi oleh Bank Mandiri. Bank BCA dengan teknologinya yang semakin maju dapat mengurangi jumlah antrian pada teller dengan menyediakan banyak mesin ATM tarik tunai, setor tunai, dan cetak buku tabungan. Hadiahhadiah yang ditawarkan oleh bank-bank lain juga lebih menarik nasabah dibandingkan promosi hadiah pada produk tabungan bank Mega yang disiarkan melalui media televisi maupun media cetak. Bank Mega mencoba bersaing dengan bank lainnya, pada jangka waktu setahun terakhir, Bank Mega berhasil melebihi Bank Bukopin dan kini mendekati Standard Chartered Bank dan HSBC, dua bank asing yang asetnya menurun, Bank Mega kini berada di urutan ke-12 bank terbesar di Indonesia. Di bidang pembayaran, Bank Mega siap menyaingi
68
BCA dalam co-branding kartu kredit dengan hipermarket Carrefour Indonesia yang 40% sahamnya baru saja dikuasai Chairul Tanjung melalui Trans Retail. Sinergi antara Bank Mega dan Carrefour tentu tidak hanya di bidang pembayaran sebab database pemasok Carrefour akan menjadi target kredit yang potensial. Selain kredit, Carrefour dan mitra usahanya bakal menjadi peluang yang baik untuk bisnis cash management. Meskipun tahun ini membuka sekitar 70 buah jaringan kantor menjadi 325 buah pada akhir 2010, pada saat yang sama jumlah kantor BCA juga akan bertambah dari sekitar 900-an buah saat ini. Apalagi dari electronic delivery channel, BCA masih menjadi bank transaksi dengan jumlah automatice teller machine (ATM) terbanyak di Indonesia. Belum lagi dalam bidang priority banking dan juga perebutan dana tabungan yang hingga kini belum ada bank pesaing yang mampu mengalahkan BCA. Berikut adalah peringkat bank menurut Bank Indonesia pada akhir tahun 2008 berdasarkan komposisi dana pihak ketiga :
1. Bank Mandiri di posisi teratas dengan jumlah dana Rp209,671 triliun, menguasai pangsa pasar 13,92% total DPK bank umum. 2. Bank Central Asia menempati posisi kedua dengan besarnya DPK Rp188,385 triliun dengan pangsa pasar 12,51%. 3. Bank Rakyat Indonesia dengan DPK senilai Rp165,953 triliun atau menguasai 11,02%. 4. Bank Negara Indonesia (Rp128,552 triliun dan pangsa 8,54%).
69
5. Bank Danamon dengan DPK Rp62,542 triliun (4,15%) per Mei 2008. 6. Bank Niaga dengan DPK Rp47,517 triliun (pangsa 3,16%). 7. Bank Internasional Indonesia (BII) dengan total DPK Rp39,385 triliun dengan pangsa 2,62%
Untuk peringkat DPK ketiga dari bawah ditempati oleh Bank Panin Rp34,876 triliun, Bank Lippo Rp32,213 triliun dan Citibank NA Rp31,890 triliun.
Jadi kesimpulan dari analisa Porter Five Forces adalah : •
Ancaman-ancaman yang dapat dikatakan favourable dalam industri perbankan di Indonesia adalah ancaman pendatang baru dan kekuatan pemasok. Berarti dengan sedikitnya jumlah bank baru yang akan muncul, bank lain yang sudah berkembang dapat lebih mudah mendapatkan kepercayaan dari nasabahnya untuk menyimpan dananya pada bank tersebut. Dan juga pada industri perbankan lebih mempunyai pilihan yang banyak untuk mencari vendor yang sesuai dengan kebutuhan operasional perbankannya.
•
Ancaman produk pengganti untuk perbankan dapat dikatakan less favourable, jadi untuk perbankan sendiri tidak dapat menyaingi bunga tinggi yang ditawarkan produk pengganti selain simpanan pada bank,
70
karena harus mengikuti tingkat bunga maksimal yang diberikan oleh bank sentral. •
Kekuatan dari pembeli dan tingkat persaingan pada industri perbankan dikategorikan sebagai ancaman yang unfavourable. Persaingan bank mencari dana simpanan masyarakat maupun penyaluran kredit semakin ketat, setiap bank berusaha memberikan pelayanan terbaik agar dapat menarik masyarakat dapat menjadi nasabah bank tersebut. Untuk menghadapi persaingan itu, bank-bank di Indonesia harus meningkatkan dan mempertajam customer base melalui penyediaan produk dan jasa keuangan perbankan dengan lengkap.
4.2.2 SWOT Analysis Analisa SWOT ini merupakan analisis terhadap Strength, weakness, opportunity, dan threat dari Bank Mega. Setelah mengetahui karakteristik dari Bank Mega maka untuk memberikan strategi pemasaran yang tepat, analisis ini bertujuan untuk mengkaji faktor internal mana yang merupakan kekuatan dan kelemahan dan faktor-faktor eksternal mana yang dapat menjadi peluang dan ancaman Bank Mega.
71
• Melaksanakan pengawasan dan
pemantauan penerapan kepatuhan. • Pelaksanaan Good Corporate Governance dengan baik.
• Faktor Teknologi informasi yang lemah • Kepercayaan nasabah kurang untuk bertransaksi dengan menggunakan fasilitas ebanking
• Sinergi Para Group dengan Carrefour yang akan memperbaiki cash management bank mega dan menambah fee based income
• Tingkat Pesaingan industri perbankan yang ketat • Sinergi Bank Pemerintah dengan BUMN
Gambar 4.8. SWOT Analysis
1. Strength dari Bank Mega dibandingkan dengan pihak kompetitor lain adalah Bank Mega menerapkan budaya kepatuhan pada setiap jenjang organisasi dengan cara penegakan disiplin agar menjaga kualitas pelayanannya kepada nasabah dana pihak ketiga, memelihara etika bisnis, dan bertanggung jawab untuk memenuhi ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Untuk melaksanakan
72
pengawasan dan pemantauan penerapan kepatuhan, Bank Mega telah melaksanakan langkah – langkah sebagai berikut : • Menunjuk Direktur Kepatuhan sebagaimana diatur dalam Ketentuan Bank Indonesia. • Membentuk unit kerja kepatuhan yaitu Compliance, GCG & KYC Division, Risk Management Division, Satuan Kerja Audit Intern dan Fraud Banking Investigation Department. • Membuat Kebijakan Kepatuhan. • Menyediakan informasi mengenai ketentuan yang berlaku dan melakukan monitoring terhadap pelaksanaannya. • Melakukan monitoring terhadap ketersediaan pedoman kerja pada setiap unit kerja dan melakukan pemantauan updating yang dilakukan. • Secara aktif ikut serta dalam pelaksanaan uji kepatuhan dalam hal rancangan ketentuan, kebijakan dan Standar Operating Procedure (SOP) yang akan diterapkan. • Memastikan adanya reward dan punishment system dalam pelaksanaan kepatuhan. • Memastikan bahwa pelaksanaan Code of Conduct berjalan dengan efektif.
73
• Menyelenggarakan
pelatihan
agar
karyawan
memahami
standar
kepatuhan dan dapat menjalankan transaksi sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku. • Mendukung dan mengembangkan lingkungan kerja yang menghargai prinsip-prinsip kepatuhan. • Menghindari rekomendasi dan keputusan/tindakan yang bertentangan dengan hukum dan peraturan yang berlaku. • Melakukan
pemantauan
terhadap
penerapan
Prinsip
Pengenalan
Nasabah/Know Your Customer (KYC) secara langsung maupun tidak langsung. • Melakukan
pemantauan
/
identifikasi
transaksi
nasabah
(Cash
Transaction Report (CTR) dan Suspicious Transaction Report (STR))
Dari hasil self assessment pelaksanaan Good Corporate Governance Bank Mega tahun 2009 dapat disimpulkan bahwa Bank Mega berada pada peringkat “Baik” dengan nilai komposit “1,7 ”. Adapun peringkat masing-masing faktor adalah sebagai berikut :
74
Tabel 4.1. Laporan Pelaksanaan GCG Bank Mega 2009 Sumber : Annual Report PT. Bank Mega, Tbk 2009
2. Weakness dari Bank Mega adalah dari sisi teknologi informasinya masih sangat jauh ketinggalan. Contohnya seperti fasilitas Mega Internet banking-nya, dilihat dari sistem security i-banking, Bank Mega hanya menggunakan User ID dan Password dan TIN (6 digit angka), sistem ini sudah sangat lama sekali dan ketinggalan dengan metode security dari BCA dan Bank Mandiri yang sudah menggunakan token key. Penggunaan token berupa alat kecil semacam kalkulator untuk mengamankan transaksi internet banking kini sudah menjadi hal yang
75
wajib. Token ini menjadi faktor tambahan dalam otentikasi yaitu untuk membuktikan bahwa nasabah yang bertransaksi adalah benar-benar pengguna yang sah. Lemahnya Bank Mega dalam infrastruktur teknologi informasi akan membuat calon nasabah memilih bank lain yang lebih maju teknologinya agar memudahkan mereka untuk bertransaksi. 3. Opportunity yang dapat diambil dari keadaan saat ini adalah dengan adanya pengambil alihan saham Carrefour sebesar 40% oleh Para Group, Sinergi yang memiliki potensi besar ini antara Carrefour Indonesia sebagai peritel terbesar di Tanah Air saat ini dan Para Group akan mempengaruhi kinerja Bank Mega. Terutama dari sisi cash management dan pendapatan fee based income. Untuk konsumen yang berbelanja, perseroan akan menawarkan kartu kredit sebagai alat pembayaran. Saat ini sudah beredar sekitar 300.000 kartu. Salah satunya milik Bank Central Asia (BCA) yang masa kontraknya akan habis pada April 2011 dengan Carrefour Indonesia, yang beredar lebih dari 1.000 kartu. Seperti diketahui, awal 2008 BCA menggandeng Carrefour Indonesia dengan meluncurkan kartu Carrefour BCA Visa sebagai alat pembayaran bagi konsumen dan supplier. Peluncuran kartu kredit itu untuk menggantikan kartu belanja sebelumnya yang dikeluarkan GE Money.
76
4. Threat yang dihadapi bank Mega adalah tingkat persaingan industri perbankan yang semakin ketat dan switching cost yang tinggi pada nasabah dana pihak ketiga. Pertumbuhan jasa pelayanan perbankan dari tahun ke tahun selalu menunjukkan peningkatan. Hal ini semakin terlihat persaingan dari segi kualitas dan promosi jasa perbankan. Saat ini setidaknya ada beberapa bank dalam negeri (BUMN) dan Bank Swasta yang menyediakan berbagai jenis layanan. Bank BUMN dengan sinerginya bersama BUMN lainnya dapat menjadi ancaman yang cukup besar juga. Contohnya penandatanganan kerjasama antara Bank Mandiri dan Garuda Indonesia serta Bank BTN dan Jamsostek mengenai Perjanjian Kerjasama (PKS) Mandiri Cash Management, PKS Corporate Card, PKS Merchant (EDC), PKS Internet Acquiring (Kartu Kredit), PKS Internet Payment (Mandiri Debit), PKS Partnership/Program Diskon dan PKS Selling Mileage serta MoU Prepaid Card. Sinergi BUMN ini harus memperhatikan perundangundangan tentang pelarangan praktek monopoli dan persaingan usaha yang tidak sehat.
Jadi kesimpulan dari analisa SWOT untuk PT. Bank Mega, Tbk adalah : •
Bank mega mempunyai strategi diferensiasi terhadap pelayanan yang diberikan kepada nasbah dana pihak ketiganya. Pada industri perbankan ternyata sangat sulit mengajak nasabah untuk membayar
77
lebih agar mendapat pelayanan yang lebih bervariasi, yang lebih tinggi. Nasabah ingin mendapat bunga yang rendah ketika akan pinjam uang. Bahkan tingkat kenyamanan yang ditingkatkan, satpam yang ramah, pegawai customer service yang menarik ternyata tidak mampu mendongkrak kinerja keuangan dalam jangka panjang. Bank Mega menyadari bahwa pengelolaan risiko merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan usaha dalam upaya mencapai hasil yang optimal dalam jangka panjang. Dalam menjaga reputasi sebagai salah satu bank terkemuka di Indonesia, Bank Mega senantiasa meningkatkan pelayanan serta produk dan jasa yang sesuai dengan kebutuhan nasabah. Untuk memastikan bahwa produk dan jasa yang ditawarkan telah sesuai dengan aspek kehati-hatian namun tetap menguntungkan bagi Bank Mega. •
Selama tahun 2009, Bank Mega mempunyai prospek untuk proses layanan penanganan pengaduan nasabah yang telah dikembangkan secara lebih efektif dan efisien, baik cara penanganan, monitoring, proses investigasi, outbound call ke nasabah, analisa pengaduan, sistem pelaporan dan pemberitahuan penyelesaian pengaduan nasabah. Karena didalam situasi yang tidak pasti seperti ini bank Mega harus berusaha menambah tingkat retensi dari nasabah khususnya dana pihak ketiga. Tahun 2009 nasabah pemilik dana besar
78
akan memindahkan dananya ke produk deposito pada saat terjadi fluktuasi bunga simpanan sedangkan nasabah retail yang dananya relatif lebih kecil cenderung tidak mengubah portofolio simpanan, jumlah dana yang lebih banyak, serta penyebaran risiko.
4.2.3
Product, Promotion, Price, Place (4P) dan People, Process, Physical Evidence (3P) Analysis Beragamnya produk-produk yang dihasilkan perbankan memungkinkan
nasabah untuk lebih selektif dalam memilih suatu produk yang ditawarkan. Dengan adanya iklim persaingan yang ketat menyebabkan suatu bank / perusahaan harus memperhatikan dan memahami perilaku konsumen dalam memutuskan pembelian produk. Hal ini karena perilaku konsumen merupakan tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan. Adanya berbagai produk perusahaan yang ditawarkan akan memberikan alternatif kepada konsumen untuk memilih produk serta memutuskan pada perusahaan mana ia akan menjadi konsumen. Keadaan ini menyebabkan timbulnya persaingan tajam baik antar perusahaan maupun antar produk yang ada. Untuk berhasil menghadapi persaingan, maka konsep pemasaran yang berorientasi pada konsumen (consumer oriented) menjadi penting. Dalam konsep tersebut mendasarkan bahwa kegiatan pemasaran suatu perusahaan dimulai dengan usaha mengenal dan memahami
79
keinginan dan kebutuhan konsumen. Selanjutnya adalah menyusun dan merumuskan suatu kombinasi dari Marketing Mix 7 P pada Bank Mega cabang Benhil yang terdiri dari produk (Product) dan harga (price) yang merupakan suatu penawaran suatu perusahaan, tempat (place), promosi (promotion), People, Process, dan Physical Evidence.
4.2.3.1. Product Jenis produk yang akan dijual pada nasabah dana pihak ketiga yang berada di bank Mega cabang Benhil adalah sebagai berikut :
80
Gambar 4.9. Produk Simpanan Bank Mega Sumber : http://www.bankmega.com
81
1. Mega Dana Mega Dana adalah produk tabungan dengan akses luas dan setoran terjangkau. Target Marketnya adalah nasabah perorangan di segment mass. Fasilitas dan keuntungannya meliputi : a) Transaksi on line real time di seluruh cabang Bank Mega b) Buku tabungan dan kartu MegaPass (jenis kartu classic). c) Informasi saldo dan penarikan uang tunai, melalui Mega ATM, jaringan ATM Bersama, ATM Prima dan ATM Visa Plus. d) Pemindahbukuan, transfer antar anggota ATM Prima & ATM Bersama, pembayaran (kartu kredit, rekening Telkom, Flexi Classy, Kartu Halo, Matrix, PLN, dan Xplor) dan pembelian voucher telepon selular (voucher Simpati, XL dan Mentari) melalui Mega ATM. e) Kemudahan bertransaksi perbankan 24 jam tanpa perlu datang ke Bank melalui MegaCall, Mega Internet Banking, Mobile Banking dan Auto Pay. f) Fasilitas MegaCash, untuk transaksi di konter tanpa membawa buku tabungan. g) Kemudahan transaksi belanja di merchant berlogo VISA atau VISA Electron dengan kartu MegaPass.
82
2. Mega Rencana Mega Rencana adalah Tabungan Berjangka yang membantu berdisiplin menabung untuk mewujudkan rencana jangka pendek, jangka
menengah
maupun jangka panjang. Target marketnya adalah nasabah perorangan di segment upper mass & affluent. Ketentuan yang berlaku adalah sebagai berikut : a) Setoran awal minimal Rp. 100,000 b) Setoran bulanan : minimal Rp. 100,000 per bulan c) Fasilitas Automatic Fund Transfer (AFT) untuk setoran bulanan d) Fasilitas perlindungan asuransi jiwa e) Premi asuransi jiwa f) Gratis biaya administrasi bulanan g) Gratis biaya AFT h) Suku bunga harian dikapitalisasi bulanan i) Bebas menentukan pilihan jangka waktu antara 1 – 20 tahun j) Bebas menentukan tanggal AFT untuk setoran bulanan k) Tanggal AFT tidak boleh sama dengan tanggal pembukaan. l) Dapat melakukan setoran diluar angsuran bulanan m) Setoran bulanan dapat berubah naik sesuai kemampuan nasabah setelah 6 bulan n) Tersedia Fasilitas Emergency Withdrawal (khusus reguler) o) Hadiah Langsung, tanpa diundi (khusus program promo)
83
p) Fasilitas buku tabungan sebagai bukti kepemilikan produk
3. Mega Ultima Mega ultima adalah produk tabungan dengan bunga setinggi deposito. Target marketnya adalah nasabah perorangan di segment upper mass & affluent. Ketentuan dari produk Mega Ultima adalah sebagai berikut : a) Transaksi on line real time di seluruh cabang Bank Mega b) Buku tabungan dan kartu MegaPass (jenis kartu preferred) c) Informasi saldo dan penarikan uang tunai, melalui Mega ATM, jaringan ATM Bersama, ATM Prima dan ATM Visa Plus d) Pemindahbukuan,
transfer
antar
anggota
ATM
Prima
&
ATM
Bersama,pembayaran (kartu kredit, rekening Telkom, Flexi Classy, Kartu Halo, Matrix,PLN, dan Xplor) dan pembelian voucher telepon selular (voucher Simpati,XL dan Mentari) melalui Mega ATM e) Kemudahan bertransaksi perbankan 24 jam tanpa perlu datang ke Bank melalui MegaCall, Mega Internet Banking, Mobile Banking dan Auto Pay. f) Fasilitas MegaCash, untuk transaksi di konter tanpa membawa buku tabungan g) Kemudahan transaksi belanja di merchant berlogo VISA atau VISA Electron dengan kartu MegaPass
84
4. Mega Optima Mega Optima adalah produk Rekening yang bertujuan untuk memberikan layanan finansial profesional untuk memperlancar usaha nasabah. Target marketnya adalah nasabah korporasi. Fasilitas yang didapat adalah sebagai berikut : a) Transaksi on line real time di seluruh cabang Bank Mega b) Laporan rekening koran c) Dapat dijadikan referensi bank d) Dapat mengajukan fasilitas Mega Payroll e) Cash Management adalah Suatu layanan terpadu dari Bank Mega yang dirancang untuk membantu nasabah korporasi dalam mengelola perputaran arus kas serta tingkat likuiditas secara efektif dan efisien sehingga dapat meningkatkan pengawasan serta menghasilkan tingkat profitabilitas yang optimal f) Auto Pay
5. Mega Absolut Mega absolut adalah Produk tabungan yang merupakan gabungan antara Tabungan Bank Mega dengan produk Asuransi Mega Life yang memberikan tingkat bunga premium dan perlindungan asuransi kecelakaan diri (personal
85
accident). Target marketnya adalah nasabah perorangan di segment affluent. Tabungan Mega Absolut ini berbunga lebih tinggi dari deposito.
6. Mega Dollar Mega dollar adalah Rekening simpanan pribadi dalam mata uang asing. Target marketnya adalah nasabah perorangan di segmen upper mass & affluent. Ketentuan produk Mega dollar adalah sebagai berikut : a) Transaksi on line real time di seluruh cabang Bank Mega b) Bebas biaya administrasi c) Buku tabungan
7. Mega Maxi Mega Maxi Tabungan harian dengan suku bunga progresif yang memberikan kemudahan bertransaksi. Target marketnya adalah nasabah perorangan di segment upper mass. Fasilitas yang didapatkan adalah sebagai berikut : a) Transaksi on line real time di seluruh cabang Bank Mega b) Buku tabungan dan kartu MegaPass (jenis kartu preferred) c) Informasi saldo dan penarikan uang tunai, melalui Mega ATM, jaringan ATM Bersama, ATM Prima dan ATM Visa Plus
86
d) Pemindahbukuan, transfer antar anggota ATM Prima & ATM Bersama, pembayaran (kartu kredit, rekening Telkom, Flexi Classy, Kartu Halo, Matrix, PLN, dan Xplor) dan pembelian voucher telepon selular (voucher Simpati, XL dan Mentari) melalui Mega ATM e) Bertransaksi perbankan 24 jam tanpa perlu datang ke Bank melalui MegaCall, Mega Internet Banking, Mobile Banking dan Auto Pay. f) Fasilitas MegaCash, untuk transaksi di konter tanpa membawa buku tabungan g) Transaksi belanja di merchant berlogo VISA atau VISA Electron dengan kartu MegaPass
8. Mega Depo Mega depo adalah produk simpanan dalam mata uang rupiah yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan dengan Bank. Ketentuannya adalah sebagai berikut : a) Fleksibilitas untuk memilih bilyet atau advis deposito sebagai bukti penempatan dana b) Perpanjangan otomatis pada saat jatuh tempo c) Tidak dikenakan penalty jika melakukan pencairan sebelum jatuh tempo.
87
9. Mega Pro Mega Pro adalah Rekening yang bertujuan untuk membantu nasabah profesional yang ingin meluangkan waktunya di sela-sela kesibukan bisnis nasabah seharihari. Target marketnya adalah nasabah perorangan di segmen upper mass dan affluent. Fasilitas dari produk Mega Pro adalah sebagai berikut : a) Transaksi on line real time di seluruh cabang Bank Mega b) Laporan rekening koran & Kartu Megapass (jenis kartu preffered) c) Dapat dijadikan referensi bank d) Informasi saldo dan penarikan uang tunai, melalui Mega ATM, jaringan ATM Bersama, ATM Prima dan ATM Visa Plus e) Pemindahbukuan, transfer antar anggota ATM Prima & ATM Bersama, pembayaran (kartu kredit, rekening Telkom, Flexi Classy, Kartu Halo, Matrix, PLN, dan Xplor) dan pembelian voucher telepon selular (voucher Simpati, XL dan Mentari) melalui Mega ATM f) Kemudahan bertransaksi perbankan 24 jam tanpa perlu datang ke Bank melalui MegaCall, Mega Internet Banking, Mobile Banking dan Auto Pay. g) Fasilitas MegaCash, untuk transaksi di konter tanpa membawa buku tabungan h) Kemudahan transaksi belanja di merchant berlogo VISA atau VISA Electron dengan kartu MegaPass
88
10. Mega Giro Valas Mega Giro Valas layanan tabungan berbentuk Giro yang memberikan keleluasaan melakukan transaksi lintas benua bagi nasabah perorangan dan perusahaan menggunakan mata uang American Dollar. Target marketnya adalah nasabah perorangan dan perusahaan di segmen upper mass & affluent. Fasilitas yang didapatkan adalah sebagai berikut : a) Transaksi on line real time di seluruh cabang Bank Mega b) Laporan rekening koran c) Aman dari selisih kurs
11. Mega DOC Mega DOC adalah Simpanan dalam mata uang rupiah dalam jangka pendek yang fleksibel, yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan dengan Bank. Produk Mega DOC ini mempunyai keuntungan fleksibilitas untuk memilih bilyet / advis deposito sebagai bukti penempatan dana. Dan dapat menjadi pilihan alternatif untuk jangka pendek yang fleksibel.
89
12. Mega Berbagi Mega Berbagi adalah produk simpanan yang secara teratur mengambil 1% dari bunga yang diperoleh nasabah ditambah 1% dari Bank Mega akan disisihkan untuk membantu pendidikan anak - anak yang membutuhkan. Dengan setoran awal dan saldo minimum sebesar Rp 1.000.000,- secara langsung nasabah sudah membantu anak-anak yang membutuhkan dukungan untuk dapat mengenyam pendidikan yang lebih baik, dan tabungan nasabah tetap berbunga. Nasabah juga mendapat buku tabungan dan Kartu Mega Pass Preferred.
4.2.3.2. Promotion Kegiatan promosi yang dilakukan Bank Mega cabang Benhil untuk menciptakan brand awareness dari masyarakat adalah dengan melakukan mapping atau canvasing, customer gathering, open table, atau mengadakan event ke daerah yang dekat dengan lokasi cabang untuk menawarkan produk dari dana pihak ketiga. Berikut ini adalah contoh Action Plan dari Staff marketing di tahun 2009 :
90
Tabel 4.2. Tabel Action Plan Funding Officer Bank Mega Benhil periode Juni s/d Desember 2009
Untuk kegiatan promosi yang dilakukan melalui berbagai media, seperti media televisi, radio, surat kabar, majalah, billboard, dan brosur sudah di lakukan di kantor pusat Bank Mega. Contohnya seperti gambar berikut :
91
Gambar 4.10. Promosi Media Cetak Produk Tabungan Bank Mega Sumber : http://www.bankmega.com
92
4.2.3.3. Price Setiap produk dana pihak ketiga mempunyai suku bunga yang kompetitif. Suku bunga ini sudah ditetapkan oleh direksi Bank Mega di kantor pusat melalui nota dinas. Jadi untuk seluruh cabang Bank Mega mempunyai suku bunga yang relatif sama dan dapat berubah setiap saat untuk semua produk dana pihak ketiga, hanya saja untuk nasabah tertentu yang mendapatkan special rate bunga harus ada persetujuan juga dari kantor wilayahnya untuk setiap cabang. Berikut ini adalah beberapa ketentuan biaya dan tarif dari produk-produk dana pihak ketiga pada Bank Mega cabang Benhil :
1. Mega Dana Tarif dan Biaya a) Setoran awal
: Rp 100.000
b) Saldo minimum
: Rp 100.000
c) Suku bunga
: Sesuai dengan Nota Dinas yang berlaku
d) Biaya administrasi Rekening
: Rp 7.500 per bulan
Dormant
: Rp 2.500 (jika saldo < Rp 20.001)
e) Biaya tutup rekening : Rp 100.000 f) Biaya re-issue kartu
: Rp 25.000
93
2. Mega Rencana Ketentuan Mega Rencana Paket Promo : a) Setoran awal
: Minimal Rp. 100,000
b) Setoran bulanan
: Minimal Rp. 100,000 per bulan
c) Jangka waktu
: Minimal 1 tahun s/d maksimal 20 tahun
d) Biaya administrasi
: Gratis
e) Biaya gagal debit
: Rp 50,000 per gagal debit
f) Emergency withdrawal
: Tidak dapat dilakukan sebelum jatuh tempo,
penarikan sebelum jatuh tempo dianggap tutup rekening. Dikenakan biaya tutup rekening dan biaya penalty hadiah sesuai dengan jenis paket yang diambil nasabah g) Suku bunga
: Sesuai dengan Nota Dinas yang berlaku
h) Biaya penutupan
: Rp 50,000 (jika tutup sebelum jatuh tempo)
i) Biaya penalty hadiah
: 0 s/d 5 tahun = 100 % dari nilai penalty
>5 tahun s/d 10 tahun = 75 % dari nilai penalty >10 tahun s/d 15 tahun = 50 % dari nilai penalty >15 tahun s/d < 20 tahun = 25 % dari nilai penalty
94
3. Mega Ultima Tarif dan Biaya a) Setoran awal
: Rp 100.000.000
b) Saldo minimum
: Rp 1.000.000
c) Suku bunga
: Sesuai dengan Nota Dinas yang berlaku
d) Biaya administrasi
:
Rekening
: Rp 15.000 per bulan
Dormant
: Rp 2.500 (jika saldo < Rp 20.001)
e) Biaya tutup rekening
: Rp 100.000
f) Biaya re-issue kartu
: Rp 25.000
4. Mega Optima Tarif dan Biaya
a) Setoran awal
: Rp 1.000.000
b) Saldo minimum
: Rp 100.000
c) Suku bunga
: Sesuai dengan Nota Dinas yang berlaku
d) Biaya administrasi
:
Rekening
: Rp 20.000 per bulan
95
Dormant
: Rp 10.000 (jika saldo < Rp 100.001)
Saldo minimum
: Rp 20.000 (jika saldo < Rp 1.000.000)
e) Biaya tutup rekening
: Rp 25.000
5. Mega Absolut
Tabel 4.3. Tarif dan Biaya Produk Mega Absolut
6. Mega Dollar Tarif dan Biaya a) Setoran awal
: USD 100
b) Saldo minimum
: USD 100
c) Biaya saldo minimum : USD 2 (jika saldo < USD 100)
96
d) Suku bunga
: Sesuai dengan Nota Dinas yang berlaku
e) Biaya administrasi
: Gratis
Biaya dormant
: USD 2 (jika saldo < USD 100)
Biaya tutup rekening
: USD 5
Komisi Jual - Beli Valas Penyetoran • Rupiah
: TT selling
• Bank Notes -Mata uang sama
: Gratis (dalam pecahan USD)
-Mata uang berbeda : BN buying / TT selling Penarikan • Rupiah
: TT buying
• Bank Notes -Mata uang sama : > USD 5,000 per hari = 0.5 % -Mata uang berbeda : TT buying / BN selling Pemindahbukuan • Mata uang sama -CIF sama
: Gratis
-CIF berbeda
: Gratis
• Mata uang berbeda
: TT buying / TT selling
97
7. Mega Maxi Tarif Tarif dan Biaya a) Setoran awal
: Rp 1.000.000
b) Saldo minimum
: Rp 1.000.000
c) Suku bunga
: Sesuai dengan Nota Dinas yang berlaku
d) Biaya administrasi
:
Rekening
: Rp 15.000 per bulan
Dormant
: Rp 2.000 (jika saldo < Rp 20.001)
e) Biaya tutup rekening
: Rp 100.000
f) Biaya re-issue kartu
: Rp 25.000
8. Mega Depo Tarif dan Biaya a) Minimum penempatan
: Rp 8,000,000
b) Jangka waktu
: 1, 3 6, 12 dan 24 bulan
c) Biaya materai
: Rp 6.000
d) Suku bunga
: Sesuai dengan Nota Dinas yang berlaku
98
9. Mega Pro Tarif dan Biaya a) Setoran awal
: Rp 1.000.000
b) Saldo minimum
: Rp 100.000
c) Suku bunga
: Sesuai dengan Nota Dinas yang berlaku
d) Biaya administrasi
:
Rekening
: Rp 20.000 per bulan
Dormant
: Rp 10.000 (jika saldo < Rp 100.001)
Saldo minimum e) Biaya tutup rekening
: Rp 20.000 (jika saldo < Rp 1.000.000) : Rp 25.000
10. Mega Giro Valas Komisi Jual Beli Valas Penyetoran a) Rupiah
: TT selling
b) Bank Notes –Mata uang sama
: < = USD 100,000 per bulan = 0,25 % : > USD 100,000 per bulan = 0,5 %
–Mata uang berbeda
: BN buying / TT selling
99
Penarikan a) Rupiah
: TT buying
b) Bank Notes –Mata uang sama
: < = USD 100,000 per bulan = 0,5 % : > USD 100,000 per bulan = 0,75 %
–Mata uang berbeda
: TT buying / BN selling
Pemindahbukuan • Mata uang sama –CIF sama
: Gratis
–CIF berbeda
: Gratis
• Mata uang berbeda
: TT buying / TT selling
Incoming Transfer •Mata uang sama
: Free
•Mata uang berbeda
: TT buying / TT selling
Outgoing Transfer •Mata uang sama
: Tarif transaksi outgoing transfer valas mengikuti
surat edaran atau nota dinas yang berlaku •Mata uang berbeda
: TT buying / TT selling+Tarif transaksi outgoing
transfer valas mengikuti surat edaran atau nota dinas yang berlaku
100
11. Mega DOC Untuk tarif dan biayanya minimum penempatannya adalah sebesar Rp. 100 Juta.
Tabel 4.4. Suku bunga produk Mega DOC untuk Rupiah
Khusus untuk penempatan DOC pada hari Jumat dan atau sebelum hari libur, suku bunga yang berlaku adalah suku bunga counter di atas dikurangi 2 % dan bunga dapat berubah sewaktu-waktu.
12. Mega Berbagi Tarif dan Biaya a) Setoran awal
: Rp 500.000
b) Saldo minimum
: Rp 500.000
c) Suku bunga
: Sesuai dengan Nota Dinas yang berlaku
d) Biaya administrasi
:
101
Rekening
: Gratis
Dormant
: Rp 2.000
Biaya tutup rekening
: Rp 100.000
4.2.3.4. Place Produk dana pihak ketiga bank Mega cabang Benhil diluncurkan di tempat yang strategis di sekitar daerah Bendungan Hilir serta memiliki nilai pasar potensial. Berikut ini adalah laporan dari hasil kegiatan mapping atau canvassing bulan Juli dan Agustus 2009 yang dilakukan divisi marketing khususnya funding officer.
Tabel 4.5. Laporan Realisasi Action Plan Funding Officer Bank Mega Benhil periode Juli 2009
102
Tabel 4.6. Laporan Realisasi Action Plan Funding Officer Bank Mega Benhil periode Agustus 2009
4.2.3.5. People Berikut adalah aktor / karyawan yang berperan dalam pertumbuhan dana pihak ketiga pada Bank Mega cabang Benhil : 1. Kepala Cabang
: M. Dustur
2. Koordinator Marketing
: Sy Fauziawaty
3. Funding Officer
: Meirilla Aulia
4. Funding Officer
: Tritiara Monica
Jumlah SDM Funding Officer tahun 2009 Bank Mega Benhil hanya 2 karyawan. Sulit untuk mencari SDM tersebut karena harus melalui tes dan interview dari kantor pusat Bank Mega divisi Human Resources. Untuk mendapatkan hasil yang
103
lebih optimal, seharusnya Bank Mega Benhil menambah jumlah SDM funding officer untuk mendapatkan dana pihak ketiga dan dapat memaintain nasabah lebih banyak lagi. 4.2.3.6. Process Prosedur aktivitas yang dijalankan (customer management process) oleh Bank Mega cabang Benhil kepada nasabah dana pihak ketiga sesuai dengan standar prosedur operasi yang berlaku bagi seluruh cabang Bank Mega. Standarstandar yang berlaku adalah sebagai berikut: a. Untuk standar prosedur operasi dalam hal pembukaan rekening tabungan adalah sebagai berikut: •
Pertama staff customer service melakukan menerima permohonan pembukaan rekening tabungan dari nasabah, menjelaskan kepada Nasabah mengenai syarat-syarat umum Pembukaan Rekening Tabungan serta suku bunga yang berlaku.
•
Meminta Nasabah untuk melengkapi dan menandatangani aplikasi Pembukaan Tabungan / Giro, Slip Penyetoran ( rangkap 3 ), Kartu Contoh Tanda Tangan ( 2 lembar ). Memeriksa Aplikasi Pembukaan Rekening dan KCTT. Mencocokkan tanda tangan Nasabah pada Aplikasi Pembukaan Tabungan / Giro dan KCTT dengan Identitas Diri Nasabah. Membubuhkan stempel “Verified”
104
pada Aplikasi Pembukaan Tabungan/ Giro dan KCTT serta bubuhkan paraf sebagai bukti verifikasi. •
Mengambil Buku Tabungan baru. Catat pada Register Buku Mega Dana / Mega Maxi. Meminta Nasabah membubuhkan tanda tangan pada Signature Overlay Slip lalu melakukan pembukaan Rekening Tabungan. Setelah mencatat nomor rekening Tabungan pada Aplikasi Pembukaan Tabungan/ Giro, KCTT dan Slip Penyetoran, staff customer service lalu menyerahkan Aplikasi Pembukaan Tabungan / Giro, Signature Overlay Slip, Identitas Diri Nasabah, Buku Tabungan dan KCTT yang sudah diverifikasi kepada Pemimpin Pelayanan Nasabah / Koordinator Operasi / Wapim Operasi.
•
Terakhir menyerahkan Slip Penyetoran, Buku Tabungan dan Identitas Diri kepada nasabah untuk melakukan penyetoran di Teller.
b. Standar prosedur operasi dalam hal pembukaan rekening giro adalah sebagai berikut: •
Pertama staf Customer Service menerima permohonan pembukaan Rekening Giro dari Nasabah. Lalu mejelaskan kepada Nasabah
105
mengenai syarat-syarat umum Pembukaan Rekening Giro serta suku bunga dan biaya yang berlaku . •
Meminta Nasabah untuk menyerahkan dokumen persyaratan baik yang asli (dikembalikan kepada Nasabah) maupun copynya dan mencatat setiap penerimaan dokumen ke dalam cek list dokumen. Jika dokumen persyaratan belum lengkap, minta persetujuan Pejabat berwenang.
•
Memeriksa daftar Hitam Bank Indonesia , jika nama calon Nasabah ada di Daftar Hitam Bank Indonesia, maka permohonan pembukaan rekening Giro ditolak. Melakukan pemeriksaan kelengkapan pengisian Formulir Data Nasabah, Kelengkapan pengisian dokumen
pembukaan rekening, mencocokkan data
Nasabah pada Formulir Data Nasabah dan Aplikasi Pembukaan Tabungan / Giro dengan dokumen persyaratan pembukaan rekening, mencocokkan tanda tangan Nasabah pada Formulir Data Nasabah, Aplikasi Pembukaan Tabungan / Giro, Kartu Contoh Tanda Tangan dengan Identitas Diri. •
Menyerahkan dokumen pembukaan rekening dan asli serta copy dokumen persyaratan pembukaan rekening
kepada Pemimpin
Pelayanan Nasabah / Pejabat Berwenang untuk diperiksa lalu
106
setelah itu melakukan proses pembukaan rekening pada system, Lihat
Instruksi
Kerja
User
Manual
Pelayanan
Nasabah.
Menyerahkan Slip Penyetoran kepada Nasabah untuk melakukan penyetoran di Teller, dan siapkan buku Cek/BG sesuai permintaan Nasabah.
c. Standar prosedur operasi dalam hal pencairan deposito tunai adalah sebagai berikut: •
Staf Customer Service Menerima Bilyet Deposito asli atau Surat Keterangan kehilangan dari Kepolisian bila Bilyet Deposito hilang, dan Surat Kuasa dari nasabah bila pencairan deposito tidak dilakukan oleh nasabah sendiri.
Memeriksa apakah deposito
tersebut tidak di blokir. Jika deposito tersebut diblokir, hubungi Pejabat Berwenang untuk memeriksa dan melepaskan pemblokiran rekening tersebut. •
Khusus untuk deposito yang belum jatuh tempo, infomasikan kepada Nasabah bahwa deposito tersebut belum dapat dicairkan. Jika Nasabah tetap akan mencairkan depositonya mintakan persetujuan kepada Pejabat Berwenang untuk
menyetujui
pencairan deposito. Dan informasikan kepada nasabah biaya yang
107
harus ditanggung nasabah. Bila permohonan tersebut ditolak oleh Pejabat Berwenang dan atau Nasabah tidak setuju, kembalikan Bilyet Deposito kepada Nasabah. Jika permohonan disetujui oleh Pejabat Berwenang maka serahkan Bilyet Deposito kepada Staff Garda Belakang. •
Staf Garda Belakang memeriksa Keaslian Bilyet Deposito dan cocokkan nomor seri data yang tertera pada Bilyet dengan copy Bilyet Deposito lembar ke 2 yang disimpan dalam file Deposito. Mencocokkan tanda tangan Nasabah yang tertera di belakang Bilyet Deposito dengan Kartu Contoh Tanda Tangan. Bubuhkan stempel “Verified” dan paraf pada Bilyet Deposito sebagai bukti sudah dilakukan verifikasi.
•
Bagian Teller memeriksa kelengkapan tanda tangan Supervisor Operasi / Pejabat Berwenang di Bilyet Deposito dan meminta Nasabah untuk menandatangani
pada kolom Diterima Oleh di
bagian belakang Bilyet Deposito. Menginput transaksi pencairan Deposito ke dalam sistem. Mencetak validasi pada Bilyet Deposito dan periksa hasil validasi bila sudah benar bubuhkan paraf disamping validasi. Persiapkan uang sesuai dengan nominal yang dibayarkan kepada Nasabah dan hitung di depan Nasabah, dan menyerahkan uang atas pencairan deposito kepada Nasabah.
108
4.2.3.7. Physical Evidence Keadaan Bank Mega Cabang Benhil dimana service dijalankan tahun 2009 dalam masa-masa penurunan suku bunga rupiah dan valas untuk produk simpanan dana pihak ketiga yang ditetapkan oleh Direksi Bank Mega. Berikut adalah tingkat suku bunga tahun 2009 :
Tabel 4.7. Daftar Suku Bunga Produk Deposito dan Tabungan Bank Mega April s.d Nopember 2009 Sumber : Nota Dinas ND. 042-091/DIRBM-LFBD/09
Penurunan suku bunga terjadi pada produk Mega Depo dan Mega Ultima, hal ini menyebabkan nasabah produk deposito banyak yang mencairkan depositonya terutama nasabah perorangan. Untuk nasabah yang sudah lama menempatkan dananya di Bank Mega cabang Benhil akan diberikan special rate dalam pemberian suku bunga oleh kepala cabang. wewenang special rate ini
109
harus digunakan secara bijaksana dan tepat sasaran, dan harus menyelesaikan dokumen persetujuan special rate diluar wewenang yang dimiliki maksimal lima hari semenjak tanggal penempatan deposito. Suku bunga special rate deposito tidak dapat diberikan untuk deposito yang dicairkan sebelum jatuh tempo.
4.2.4. Analisa Pengelolaan Dana Pihak Ketiga dengan CRM Kinerja hasil perolehan laba dari Bank Mega cabang Benhil sangat dipengaruhi oleh komposisi dana pihak ketiga. Kompensasi BAK yang diberikan oleh kantor pusat nilainya bergantung kepada jumlah dana pihak ketiga terutama dana-dana murah seperti produk tabungan dan giro. Karena switching cost pada nasabah dana pihak ketiga sangat tinggi, Bank Mega cabang Benhil harus dapat menciptakan dan mempertahankan hubungan dengan nasabah yang mempunyai dana dalam jumlah besar. Untuk itu digunakan analisa dengan Customer Relationship Management (CRM) untuk membangun hubungan nasabah yang berjangka panjang dan tetap sehingga menambah nilai ke nasabah dan Bank Mega cabang Benhil itu sendiri. Berikut adalah point-point dari pertanyaan interview dengan 4 nasabah produk dana pihak ketiga bank Mega cabang Benhil : a) Pertanyaan mengenai penampilan dari pemberi jasa
110
b) Pertanyaan mengenai tempat yang nyaman untuk menunggu antrian pada banking hall. c) Pertanyaan mengenai media yang digunakan untuk membantu frontliners dalam memberikan penjelasan kepada nasabah. d) Pertanyaan mengenai adanya bantuan dari security yang membantu. e) Pertanyaan mengenai penyelesaian masalah transaksi yang tidak dapat selesai hari itu juga.. f) Pertanyaan mengenai pelayanan yang diberikan Bank Mega cabang Benhil. Hasil dari wawancara tersebut jika dilakukan Gap Analysis dengan tujuan dari kerangka bisnis Customer Relationship Management menurut Kalakota dan Robinson (2001, p173) maka dapat disimpulkan sebagai berikut : •
Menambah hubungan yang telah ada untuk menambah pendapatan Nasabah memilih Bank Mega cabang Benhil untuk menyimpan dananya karena adanya pelayanan dan kepercayaan. Tetapi jika ada bank lain yang mempunyai bunga yang lebih tinggi, maka nasabah tersebut dapat dengan mudah memindahkan dananya dari Bank Mega cabang Benhil. Nasabah yang diberikan pelayanan dan hubungannya kerap di jaga akan selalu menempatkan dananya pada Bank Mega Benhil. Untuk dana murah seperti
111
tabungan dan giro akan sangat menambah dari perolehan laba Bank Mega cabang Benhil tahun 2009. •
Menggunakan informasi yang terintegrasi untuk pelayanan yang terbaik. Nasabah merasa cukup puas dengan pelayanan yang diberikan Bank Mega cabang Benhil. Setiap cabang menggunakan CCC (Customer Care Online) untuk membantu masing-masing pihak terkait saling berkomunikasi. Sistem CCC ini digunakan oleh frontliner untuk menginput pengaduan dari nasabah dan kemudian bdapat dibaca dan di respon oleh pihak yang terkait secara online sebaliknya. Nasabah juga merasa puas dengan ketepatan jangka waktu yang telah dijanjikan oleh Bank Mega cabang Benhil, mereka merasa terjamin bahwa masalah mereka akan selesai tidak melewati jangka waktu yang telah ditetapkan.
•
Memperkenalkan saluran proses dan prosedur yang konsisten dan dapat ditiru. Ada nasabah yang mengeluh karena prosedur yang di terapkan oleh bank Mega sangat merepotkan. Mereka ingin melakukan transaksi tanpa kelengkapan yang sesuai dengan standar prosedur. Terutama Pada produk deposito, karena ada tiga formulir yang harus ditandantangani dan dua diantaranya harus menggunakan materai Rp. 6,000. Ini adalah tugas yang
112
bagi funding officer untuk mengkomunikasikan kepada nasabah mengenai proses dan prosedurat yang berlaku pada Bank Mega. Dari semua tujuan CRM, Bank Mega cabang Benhil memperoleh hubungan dengan nasabah dana pihak ketiga yang memberikan keuntungan yang signifikan. Hanya saja nasabah masih belum menerima proses dan prosedurat bertransaksi pada Bank Mega cabang Benhil, sehingga masih terjadi penyimpangan terhadap prosedur dalam melayani nasabah yang mempunyai resiko rendah sampai dengan tinggi.
4.2.5. Analisa 7 S a. Shared Vision
Visi Bank Mega adalah Menjadi Kebanggaan Bangsa. Visi ini harus dapat dipahami oleh karyawan yang ada di semua cabang Bank Mega seluruh Indonesia. Bank Mega cabang Benhil dengan jelas memahami visi Menjadi Kebanggaan Bangsa ini dengan melakukan perolehan nilai hasil audit yang baik, mendapatkan laba yang sesuai dengan target yang diberikan pada tahun 2009 oleh kantor pusat Bank Mega, dan tetap memperhatikan pelaksanaan daripada GCG terbukti dengan penilaian dari tim audit tahun 2009 kepada cabang Benhil
113
adalah “Satisfaction” tidak adanya temuan yang beresiko tinggi atau penyimpangan atas transaksi yang belum dilengkapi kekurangan dokumennya.
b. Structure
Gambar 4.11. Struktur Organisasi Bank Mega Cabang Bendungan Hilir
114
Struktur organisasi setiap cabang Bank Mega hampir sama seluruhnya, hanya sedikit perbedaannya. Dari struktur organisasi Bank Mega cabang Benhil, seorang koordinator marketing bertanggung jawab pula atas kinerja dari Credit Card Officer. Seharusnya tim kartu kredit mempunyai team leader sendiri dibidang kartu kredit yang langsung bertanggung jawab kepada pimpinan cabang.
c. System; sistem yang dikembangkan Bank Mega cabang Benhil tahun 2009 bersumber pada visi Bank Mega yaitu Menjadi Kebanggaan Bangsa. Sistem ini termasuk berbagai perencanaan selama tahun 2009 berupa Action Plan - Action Plan dari kegiatan Funding Officer seperti Mapping dan Canvasing untuk produk-produk tabungan dan deposito, cross selling juga dilakukan oleh Funding Officer dalam hal menjual kartu kredit. Cost of Fund pada tahun 2009 mengalami penurunan karena perbaikan komposisi dana pihak ketiga pada Bank Mega cabag Benhil. Berikut ini adalah Cost of Fund Analysis pada akhir tahun 2008 :
115
Tabel 4.8. Cost of Fund Analysis Dana Pihak Ketiga Bank Mega cabang Benhil
Tabel 4.9. Cost of Fund Analysis Tabungan Bank Mega cabang Benhil
116
Tabel 4.10. Cost of Fund Analysis Giro Bank Mega cabang Benhil
Tabel 4.11. Cost of Fund Analysis Deposito Bank Mega cabang Benhil
117
Tabel 4.12. Cost of Fund Analysis DOC Bank Mega cabang Benhil
Pencapaian ini terutama di dorong oleh keberhasilan Bank Mega cabang Benhil dalam memasarkan produk-produk giro dan tabungan yang menarik bagi nasabah seperti Mega Rencana, Mega Absolut, Mega Ultima, Mega Optima dan produk tabungan lainnya dan pada akhirnya meningkatkan perolehan laba melalui penurunan Cost of Fund.
118
d. Staff
Tabel 4.13. Daftar Karyawan Bank Mega Capem Benhil Sumber : http://megaweb:1180
119
e. Strategy; strategi Bank Mega cabang Benhil dibangun berdasarkan shared vision dan keempat elemen yang melingkarinya secara langsung. Staf funding officer yang terdiri dari dua orang, mempunyai laporan perolehan dari Action plan pada akhir tahun 2009 sebagai berikut :
Tabel 4.14. Realisasi Action Plan September - Oktober 2009 Funding Officer Bank Mega Capem
Para Funding Officer pada Bank Mega cabang Benhil difokuskan untuk menambah pertumbuhan dana murah yang jauh lebih besar daripada dana mahal mendorong komposisi dana pihak ketiga menjadi lebih seimbang. Langkah-
120
langkah tersebut mendorong berkurangnya biaya dana, cost of fund menurun sehingga memungkinkan Bank Mega cabang Benhil untuk menghasilkan pendapatan bunga dengan lebih efisien.
f. Style; Gaya kepemimpinan daripada kepala cabang secara langsung maupun tidak langsung mempunyai pengaruh yang positif terhadap peningkatan produktivitas kerja seluruh karyawan Bank Mega cabang Benhil. Gaya kepemimpinan yang termasuk di dalam lingkungan organisasi merupakan faktor potensi dalam meningkatkan produktivitas kerja. Bapak M. Dustur sebagai kepala cabang menggunakan pendekatan efektual, bersifat kreatif di dalam memandang kedepan dengan melibatkan pelanggan, staf Marketing dan operasional untuk mengambil keputusan.
g. Skills; ketrampilan setiap funding officer pada Bank Mega cabang Benhil merupakan unsur yang sangat penting bagi keberhasilan perolehan laba yang mencapai sasaran dan tujuannya dengan efektif dan efisien pada tahun 2009.. Staf marketing funding disni harus memiliki kompeten dan mampu membantu target bisnis Bank Mega cabang Benhil dalam menghimpun dana pihak ketiga. Pada tahun 2009, Bapak M Dustur mengajukan memo dinas tentang permohonan
121
diadakannya training marketing funding yang telah disetujui oleh divisi HCMDLearning & Development kantor pusat Bank Mega. Staf Funding Officer Bank Mega Benhil diikutsertakan training mengenai motivational dan selling skill yang berkaitan dengan tugas dan tanggung jawab sebagai funding officer. Training tersebut diselenggarakan pada minggu ketiga di bulan April 2009 bertujuan untuk memperkuat hubungan dengan nasabah dana pihak ketiga yang telah ada dengan membangun interaksi secara multilevel, melakukan cross selling produk dan layanan yang relevan kepada target-target potensial.
4.2.6. Entrepreneurial Marketing Analysis Entrepreneurial Marketing mengusulkan sebuah konseptualisasi yang menggunakan Metodologi pengambilan isu-isu spesifik dalam meneliti pengusaha seperti kurangnya pemahaman umum istilah manajemen. Menurut Stokes (2000), hasil penelitian menunjukkan bahwa pengusaha sukses melakukan pemasaran dengan cara yang tidak konvensional. Mereka cenderung untuk fokus pertama pada inovasi, dan kedua hanya pada kebutuhan pelanggan. Mereka lebih menargetkan pelanggan melalui proses bottom-up eliminasi, dari pada dengan menggunakan strategi segmentasi, targeting dan positioning.
122
Gambar 4.12. Proses Entrepreneurial Marketing
4.2.6.1. Inovasi Pemimpin dan inovasi adalah dua hal yang harus selalu beriringan. Artinya, di mana ada pemimpin maka di sana ada inovasi dan gagasan baru. Harus ada rencana perbaikan. Untuk melakukan hal itu, sang pemimpin harus tahu konteks dan situasi dari institusi yang dia pimpin. Perkembangan baru terjadi setiap saat, bahkan detik. Tugas seorang pemimpin adalah mengamati perubahan itu dan menyiapkan diri dan institusinya untuk menghadapi
123
perubahan yang akan terjadi. Di sini, kecerdasan melihat masa depan atau visi adalah kunci utama keberhasilan seorang pemimpin. Hal ini pula yang dilakukan oleh Bapak M. Dustur pertama kali ketika baru mutasi menjadi kepala cabang Bank Mega Benhil, ia mempelajari seluk beluk operasi dan cara kerja unit bisnisnya. Sehingga inovasi dan gagasan baru yang muncul selanjutnya realistis yang berfokus kepada perolehan dan kebijakan yang dilakukan untuk mempertahankan komposisi dana pihak ketiga.
Contoh pelayanan yang diberikan kepada nasabah dana pihak ketiga dapat berupa penyimpangan penempatan deposito tanpa menggunakan aplikasi pembukaan deposito. Kebijakan ini harus disetujui oleh Kantor Regional Operation Jakarta melalui memo dinas, dan nasabah yang bersangkutan harus membuat surat pernyataan yang berisi sebagai berikut : •
Permohonan untuk melakukan pembukaan deposito di Bank Mega cabang Benhil tanpa menggunakan aplikasi pembukaan deposito.
•
Nasabah menyetujui dan mematuhi ketentuan deposito yang ditetapkan oleh Bank Mega dan membebaskan Bank Mega dari segala tuntutan dan gugatan di kemudian hari
124
•
Setiap instruksi penempatan deposito atas nama nasabah-nasabah tersebut akan menggunakan surat instruksi penempatan deposito dari nasabah (tanpa aplikasi pembukaan deposito).
Persetujuan ini hanya diberikan kepada Bank Mega cabang Benhil untuk pembukaan rekening deposito atas nama nasabah sebagai berikut :
Tabel 4.15. Daftar Nasabah yang Mendapatkan Persetujuan Penyimpangan Penempatan Deposito
125
Sumber : Memo Dinas MD. 1485/OPSD-PPD/09, Bank Mega cabang Benhil
4.2.6.2. Identifikasi Target pasar dana pihak ketiga yang dibidik oleh bank Mega cabang Benhil adalah produk tabungan untuk masyarakat dan produk deposito untuk masyarakat atau perusahaan untuk masyarakat menengah keatas. Produk dana pihak ketiga milik bank mega masih diposisikan sebagai produk yang aman untuk berinvestasi yang mengarah kepada kualitas pelayanan produk simpanan multiguna karena Bank Mega merupakan salah satu bank peserta Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Hal ini sejalan dengan target Bank Mega untuk menciptakan portfolio yang seimbang antara dana murah dan dana mahal.
4.2.6.3. Interaktif Pelayanan nasabah dana pihak ketiga memiliki peran penting bagi keberhasilan Bank Mega cabang Benhil. Penerapan metode word of mouth marketing telah memberikan kontribusi dalam peningkatan laba yang diperoleh cabang. Nasabah baik perorangan maupun perusahaan yang sudah lama menempatkan dananya pada Bank Mega Benhil dapat memberikan
126
informasi yang positif kepada nasabah lain, dan nasabah yang seperti ini menempatkan dananya dalam jangka watu yang cukup lama.
4.2.6.4. Informasi Bank Mega cabang Benhil bertujuan menjaring nasabah-nasabah dana pihak ketiga yang potensial yang dilaksanakan dengan perluasan jaringan pemasaran. Melalui jaringan informasi yang luas ini penetrasi pasar untuk nasabah Dana Pensiun, perusahaan asuransi dan lembaga keuangan lainnya dilakukan dengan menggunakan Direct sales representatives, promosi produk dan jasa perbankan melalui SMS.
4.2.7. Marketing under Uncertainty Analysis Banyak entrepreneur yang gagal berwirausaha karena gagal menanamkan passion ke dalam alam ketidakpastian. Artinya, para pebisnis belum menyadari bahwa kegiatan berbisnis berdekatan dengan ketidakpastian. Bukan sekadar ada modal, pengembalian keuntungan, dan kejayaan. Menjadikan ketidakpastian sebagai sahabat adalah prinsip yang harus dimiliki para pebisnis. Memahami risiko dan bagaimana persepsi yang harus dibangun mengenai risiko, ini jauh lebih penting dalam berbisnis. Rumusnya adalah, semakin pasti suatu bisnis,
127
semakin kecil risikonya, semakin kecil pula kemungkinan keuntungannya. Sebaliknya, semakin besar ketidakpastian, semakin besar keuntungan di baliknya. Semakin besar probabilitas keuntungan dari berbisnis, semakin besar risikonya. Pada tahun 2009 Bank Mega cabang Benhil melakukan ekstra service kepada nasabah dana pihak ketiga dengan mempertaruhkan resiko terjadinya fraud karena melakukan penyimpangan dari standar prosedur operasional. Tetapi tindakan berani mengambil resiko ini dapat mempertahankan bahkan menambah komposisi dana pihak ketiga.
4.2.8. Analisa Efektifitas Strategi Retensi Pelanggan dengan CRM Tingkat retensi pelanggan yang dipengaruhi oleh kepuasan nasabah merupakan suatu tingkatan dimana kebutuhan, keinginan dan harapan dari nasabah dapat terpenuhi yang akan mengakibatkan terjadinya pembelian ulang atau kesetiaan yang berlanjut. Salah satu faktor yang paling penting untuk menciptakan kepuasan konsumen adalah kinerja dari funding officer yang memaintain dan memberikan pelayanan kepada nasabah tersebut. Semakin berkualitas pelayanan yang diberikan, maka tingkat retensi yang ada oleh nasabah semakin tinggi pula. Bila retensi pelanggan semakin tinggi, maka dapat menimbulkan keuntungan bagi Bank Mega cabang Benhil. Pelanggan yang puas akan terus menjadi nasabah pada Bank Mega di cabang Benhil. Demikian pula
128
sebaliknya jika tanpa ada kepuasan, dapat mengakibatkan nasabah pindah pada cabang lain atau bahkan bank lain. Dengan demikian, harapan pelanggan melatar belakangi tingkat retensi nasabah tersebut. Harapan mereka dibentuk oleh pengalaman, komentar teman dan kenalannya serta janji dari bank tersebut. Harapan-harapan nasabah ini dari waktu ke waktu berkembang seiring dengan semakin bertambahnya pengalaman nasabah. Berikut adalah 4 komponen strategi retensi pelanggan Bank Mega cabang Benhil tahun 2009 : 4.2.8.1. Customer-Management Orientation Kepercayaan yang diberikan nasabah yang baru untuk Bank Mega cabang Benhil belum sekuat jika nasabah tersebut telah lama menjadi nasabah Bank Mega dan masih sangat tergantung dari janji yang diberikan Bank Mega, misalnya untuk jangka waktu penyelesaian masalah atau SLA. Ekspektasi mereka berdasarkan pengalaman sebelumnya bukan menjadi patokan mereka dalam melakukan persepsi terhadap pelayanan yang mereka terima. Walaupun setelah mendapatkan layanan mereka memiliki persepsi, namun ekspektasi mereka tetap berdasarkan pengalaman mereka di bank lain sebelum menjadi nasabah di Bank Mega.
129
4.2.8.2. Integration & Alignment of Organizational Processes Penyelenggaraan tata kelola perusahaan yang baik merupakan faktor penting dan sangat fundamental untuk mendapatkan kepercayaan masyarakat Penerapan tata kelola perusahaan yang baik dapat mendukung tujuan usaha perusahaan, pertumbuhan usaha, profitabilitas, serta memberikan nilai tambah bagi seluruh stakeholders, disamping dapat meningkatkan kemampuan agar kelangsungan usaha dalam jangka panjang dapat dicapai. Bank Mega telah menerapkan tata kelola perusahaan yang baik dengan baik, namun selanjutnya tidak akan berhenti melakukan penyempurnaan dan perbaikan untuk dapat menjadi lebih baik. Hal ini dapat dicapai dengan lebih meningkatkan kepatuhan dalam prinsip kehati-hatian dan pengelolaan manajemen risiko yang baik, khususnya terhadap nasabah dana pihak ketiga. Dalam lingkungan perbankan yang kompetitif, sumber daya manusia merupakan hal yang sangat penting. Untuk mencapai skala pertumbuhan yang diinginkan, disamping mengadakan programprogram pelatihan secara internal, Bank Mega tetap mencari sumber daya yang terlatih dari kalangan luar perusahaan.
130
4.2.8.3. Information Capture and Alignment of Technology Bank Mega menetapkan Standard Internasional untuk IT dan Operasional untuk seluruh cabangnya termasuk Bank Mega cabang Benhil. Pada tahun 2009 Divisi IT Bank Mega pusat melakukan langkah-langkah pemenuhan standar tersebut sebagai berikut : a. Melanjutkan pengembangan Straight Through Processing atas beberapa proses bisnis seperti proses Incoming Debit SKN, Incoming Remittance, pembuatan interface antar aplikasi untuk menghilangkan re-input, sehingga proses menjadi lebih cepat, dan akurasi data terjamin. b. Pengembangan sistem same day effective untuk transaksi setoran kliring di wilayah
wilayah
kliring
BI
yang
menerapkan
settlement
H+1.
Mengembangkan sistem Credit Monitoring yang handal sehingga Non Performing Loan (NPL) dapat ditekan dibawah rata-rata industri NPL.
c. Peningkatan kualitas Disaster Recovery Centre (DRC) yang berhasil melakukan livetest untuk DR Core Banking dan sistem ATM yang beroperasi selama 1 minggu penuh tanpa kendala yang berarti, dengan proses switchover yang memerlukan waktu 20 menit. d. Implementasi peningkatan kapasitas sistem kartu kredit dengan melakukan upgrade versi software cardpro serta penggantian hardware dengan kapasitas yang jauh lebih tinggi, untuk mengantisipasi pertumbuhan bisnis
131
kartu kredit yang sangat signifikan di tahun 2009 dan pada tahun-tahun selanjutnya. e. Implementasi sistem tabungan sintetik Mega Absolut yang berhasil meningkatkan dana pihak ketiga dan memberikan dampak pada pertumbuhan asset Bank Mega. f. Implementasi dan peningkatan kepatuhan (compliance) seperti penerbitan kartu kredit berbasis chip (EMV compliance), pengembangan sistem Loss Database serta improvement pada sistem Know your customer. g. Mempertahankan Service Level Agreement (SLA) pada sistem TI sesuai dengan standar yang disepakati bersama pengguna TI.
4.2.8.4. CRM Strategy Implementation Bank Mega cabang Benhil berusaha menjadi kantor cabang yang memberikan penekanan pelayanan lebih dari sekedar pelayanan standar yang biasa dilakukan di cabang-cabang lain. Melalui berbagai kebijakan kepala cabang, Bank Mega cabang Benhil dapat memberikan mutu pelayanan dengan kualitas yang berbeda, sehingga nasabah akan merasa dapat keuintungan lebih untuk melakukan transaksi di cabang Benhil. Berikut ini adalah komposisi dana pihak ketiga periode 2009 Bank Mega cabang Benhil dan dari beberapa kantor-kantor cabang Bank Mega kanwil Jakarta 2 :
132
Tabel 4.16. Komposisi Dana Pihak Ketiga Periode 2009 Kantor Cabang Bank Mega Kanwil Jakarta 2 Sumber : http://megaweb:1180
Disamping itu dengan kualitas pelayanan yang baik oleh funding officernya, kepercayaan nasabah terhadap Bank Mega cabang Benhil akan meningkat yang selanjutnya akan menambah tingkat loyalitas nasabah tersebut terhadap produk-produk yang disediakan Bank Mega. Kebijakan-kebijakannya juga mencakup reprofiling pendanaan, yaitu meningkatkan komposisi dana murah untuk mencapai penurunan cost of fund, meningkatkan volume kredit langsung di
133
seluruh bidang usaha pada tahun 2010, serta target pencapaian fee based income yang diperoleh dari peningkatan volume transaksi melalui teller.