BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Proses Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Batudaa pada permainan bola basket khususnya materi chest pass di kelas VIII5 dengan jumlah siswa 20 orang yang terdiri dari 9 orang siswa laki-laki dan 11 orang siswa perempuan. Dalam proses pembelajaran, peneliti menggunakan modifikasi model pembelajaran. Peneliti memilih menggunakan metode ini, karena dapat memotivasi keaktifan dan semangat belajar siswa dalam pembelajaran Penjas Orkes di kelas VIII5 SMP Negeri 1 Batudaa. Selama proses penelitian, peneliti melakukan berbagai persiapan perencanaan yang maksimal agar hasil yang diperoleh benar-benar bersifat original dan representative. Persiapan dan perencanaan tersebut harus disiapkan oleh peneliti sebelum proses pembelajaran dimulai. Adapun rangkaian perangkat pembelajaran yang disiapkan oleh peneliti dalam proses pembelajaran adalah rencana pelaksanaan pembelajaran, dan lembar observasi untuk siswa. 4.1.2 Data Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk melihat bagaimana pengaruh penerapan metode modifikasi model pembelajaran terhadap hasil belajar bola basket pada materi chest pass Siswa Kelas VIII SMP Negeri I Batudaa. Dari data hasil penelitian antara pre-test dan post-test dimana pre-tes dianggap sebagai variable (X1)
1
sedangkan post-test dianggap sebagai variable (X2), maka diperoleh data sebagai berikut: Tabel 2 Data Hasil Penelitian No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Jmlh
Tes Awal (X1) 69 75 66 70 75 73 75 72 75 59 55 59 56 58 56 59 63 61 63 61 ∑ X1= 1300
Tes Akhir (X2) 87 91 86 90 93 98 95 92 94 83 75 87 78 80 79 81 85 86 87 86 Ʃ X2= 1733
4.1.3 Deskripsi Hasil Penelitian Variable X1 Dalam penelitian ini yang menjadi variable X1 adalah skor data yang di peroleh melalui pengukuran pre-test atau tes awal hasil belajar siswa pada materi chess pass. Data hasil penelitian menunjukkan dari 20 sampel penelitian yang memperoleh nilai tertinggi pada pre-test sebesar 75 dan terendah 55. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh nilai rata-rata ( ) sebesar 65. Median sebesar 10,5. Modus sebesar 5 pada nilai sentral 2 dan standar deviasi sebesar 7,31. 2
Hasil distribusi dari data variable (X1) secara lengkap dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3 Daftar Distribusi Frekuensi Variabel (X1) No 1 2 3 4 5 6
Kelas Interval 55 – 58 59 – 62 63 – 66 67 – 70 71 – 74 75 – 78 Jumlah
Frekuensi 4 5 3 2 2 4 20
4.1.4 Deskripsi Hasil Penelitian Variable X2 Variabel X2 adalah skor data yang diperoleh melalui pengukuran post-test atau tes akhir pembelajaran materi chest pass pada permainan bola basket dengan menggunakan metode modifikasi model pembelajaran. Dari data hasil penelitian menunjukkan dari 20 sampel memperoleh nilai tertinggi sebesar 95 dan nilai terendah sebesar 75 nilai tersebut sudah memenuhi KKM yang ditentukan. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh skor rata-rata ( ) sebesar 86,65 median sebesar 10,5 modus sebesar 5 pada nilai sentral 3, dan standar deviasi sebesar 6,13. Hasil distribusi data variable X2 dan secara lengkap disajikan pada tabel berikut. Tabel 4 Daftar Distribusi Frekuensi Variable X2 No Kelas Interval Frekuensi 1 75 – 78 2 2 79 – 82 3 3 83 – 86 5 (Mo) 4 87 – 90 4 5 91 – 94 4 6 95 – 98 2 Jumlah 20 3
Dilihat dari pengukuran besaran-besaran statistik diatas dapat diartikan bahwa adanya peningkatan hasil pembelajaran dengan menggunakan metode modifikasi model pembelajaran materi ches pass pada permainan bola basket siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Batudaa. Hal ini terbukti dari peningkatan rata-rata pada pre-test (X1) sebesar 65 dan post-test sebesar 86,65(X2). Dengan demikian terjadi peningkatan yang sangat signifikan oleh karena itu peneliti berasumsi bahwa dengan menerapkan metode modifikasi model pembelajaran pada siswa maka siswa tersebut akan lebih termotivasi dan semakin aktif dalam setiap model pembelajaran. Sehingganya, modifikasi model pembelajaran ini dapat memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap hasil belajar siswa terutama materi chest pass pada permainan bola basket siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Batudaa. Untuk membuktikan asumsi tersebut terlebih dahulu dilakukan pengujian Homogenitas data dengan menggunakan rumus Bartlett dan Chi kuadrat sedangkan pengujian analisis varians menggunakan Uji t. 4.1.5 Pengujian Homogenitas Data Sebagai persyaratan dalam rangka pengujian hipotesis melalui analisis statistik parametrik, maka pengujian homogenitas varians data perlu dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah data hasil penelitian berasal dari populasi dengan varians yang homogen atau tidak. Berdasarkan kriteria pengujian bahwa, terima hipotesis varians populasi homogen jika : X2hitung ≤ X2daftar
(1-α)(k-1)
dengan taraf nyata α = 0,05 serta derajat
kebebasan dk = k-1, maka chi kuadrat hitung atau X2hitung diperoleh harga sebesar
4
0,61. Berdasarkan daftar tabel distribusi chi kuadrat pada α = 0,05 yaitu X2daftra(1-α)(k-1) atau X2daftar(1-0,05)(2-1) = X2daftar(0,95)(1) diperoleh harga sebesar = 3,84 Lebih jelasnya bahwa : X2hitung lebih kecil dari X2daftar atau (0,61 < 3,84). Hal ini sesuai dengan kriteria pengujian, sehingga dapat disimpulkan bahwa data hasil penelitian memiliki varians populasi yang homogen. 4.1.6 Pengujian Hipotesis Untuk menguji hipotesis yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh modifikasi model pembelajaran terhadap hasil belajar bola basket pada materi chest pass pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Batudaa, maka hal ini dapat dianalisis dengan pengujian analisis varians dua rata-rata dengan menggunakan rumus Uji t. Berdasarkan kriteria penggujian bahwa, terima H0 jika : -t(1-1/2α) ≤ t ≤ t(1-1/2α) dengan taraf nyata α = 0,05 dengan derajat kebebasan dk = ni – 1. Dengan demikian – t(1-1/2α 0,05) ≤ t ≤ t(1-1/2α 0,05) dengan dk = 20-1 atau –t(1-0,025) ≤ t ≤ t(0,975) = (19) dengan taraf nyata α = 0,05 diperoleh harga thitung sebesar 4,91 dan tdaftar diperoleh harga sebesar 2,09. Hal ini membuktikan bahwa harga thitung lebih besar dari pada harga tdaftar. Jadi dapat disimpulkan bahwa harga thitung lebih besar dari tdaftar (4,91 > 2,09) atau harga thitung telah berada di luar penerimaan H0. Sehingga menerima HA yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang sangat signifikan antara modifikasi model pembelajaran dengan hasil belajar bola basket pada materi ches pass pada pretest (X1) dan post-test (X2). Untuk lebih jelasnya hal ini dapat dilihat pada gambar berikut.
5
Gambar 1 Kurva Penerimaan dan Penolakan Hipotesis Pada Taraf Nyata α = 0,05
H0
HA
-4,91
HA
-2,09
2,09
4,91
4.2 Pembahasan Permainan bola basket merupakan suatu permainan bola besar yang dimainkan oleh dua regu, setiap regu ada 5 pemain. Permainan ini memerlukan kerja sama dan koordinasi yang baik. Teknik-teknik dasar permainan juga harus dikuasai. Adapun teknik-teknik dasar bola basket meliputi menggiring bola (Dribbling), operan (passing),menerima bola, menembak (shooting), pivot dan footwork. Akan tetapi dari beberapa teknik dasar tersebut yang menjadi materi utama dari penelitian ini adalah teknik dasar passing terutama operan dada (chest pass). Operan merupakan teknik dasar pertama. Dengan operan para pemain dapat dilakukan gerakan mendekati ring basket untuk kemudian tembakan. Operan dapat dilakukan dengan cepat dan keras. Yang penting bola dapat dikuasai oleh teman yang menerimanya. Bantuan (assist) yang baik sama penting dan menariknya dengan mendapatkan angka. Operan juga dapat dilakukan secara lunak. Jenis operan tersebut bergantung pada keseluruhan, yaitu kedudukan teman, situasi teman, waktu, dan 6
taktik yang digunakan. Untuk dapat melakukan operan dengan baik dalam berbagai situasi, pemain harus menguasai bermacam-macam teknik dasar mengoper bola dengan baik salah satunya operan dada (chest pass). Operan dada (chest pass) adalah operan yang umum dilakukan bila tidak ada pemain bertahan di antara pengoper dan teman setimnya. Cara melakukan operan ini adalah memegang bola setinggi dada dan dekat dengan badan. Siku ditekuk dan jarijari terbuka memegang bola. Saat bola dilepaskan lengan dan tangan diluruskan dengan telapak menghadap ke luar. (Hartyani, Zolit. 2008 : 5). Hal tersebut senada dengan apa yang diungkapkan oleh Chandra (2010: 25) bahwa “Mengoper bola dengan dua tangan dari depan dada merupakan operan yang sering dilakukan dalam suatu pertandingan bola basket. Operan ini berguna untuk jarak pendek”. Mengoper bola dengan cara ini akan menghasilkan kecepatan, ketepatan, dan kecermatan. Jarak lemparan adalah 5 sampai 7 meter. Berdasarkan hasil observasi awal oleh peneliti terhadap siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Batudaa terlihat bahwa pada materi bola basket sub materi chest pass nilai siswa sangat rendah. Rendahnya hasil belajar dibuktikan dengan adanya data observasi awal yakni yang terdapat dalam daftar nilai siswa pada guru mata pelajaran penjas dimana hanya sekitar 35 % siswa yang mencapai ketuntasan sedangkan sisanya sebesar 65% siswa masih dibawah kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditentukan. Ternyata setelah peneliti melakukan observasi lebih lanjut ditemukan bahwa rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran penjas terutama materi bola basket ada hubungannya dengan keterbatasan alat serta fasilitas yang dimiliki oleh sekolah. Minimnya alat olahraga yang dimiliki sekolah jelas dapat mempengaruhi 7
rendahnya hasil belajar siswa selain itu metode atau strategi serta model pembelajaran yang digunakan oleh guru hanya monoton pada satu model pembelajaran sehingga terkadang siswa merasa bosan dengan metode pembelajaran tersebut. Berangkat dari masalah tersebut diatas peneliti merasa perlu dan bertanggung jawab dalam hal perbaikan-perbaikan pembelajaran agar hasil belajar siswa dapat meningkat. Perbaikan-perbaikan pembelajaran peneliti tuangkan dalam sebuah penelitian yang diformulasikan dalam judul “Pengaruh Modifikasi Model Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Bola Basket Pada Materi Chest Pass Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Batudaa” Penelitian ini bertujuan untuk melihat seberapa besar pengaruh modifikasi model pembelajaran terhadap hasil belajar siswa pada materi bola basket (chest pass) siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Batudaa. Penerapan metode ini diharapkan mampu memotivasi keaktifan siswa dalam setiap pembelajaran terutama pembelajaran Penjas Orkes. Dimana modifikasi model pembelajaran ini merupakan salah satu alternatif dalam memodifikasi setiap alat yang digunakan dalam proses pembelajaran. Terkadang siswa merasa bosan dengan metode pembelajaran yang begitu-begitu saja disisi lain alat yang digunakan disekolahpun sangatlah terbatas sehingga hal tersebut berdampak pada hasil belajar siswa yang rendah. Untuk teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik Cluster Random Sampling (pengambilan sampel secara berkelompok). Dimana jumlah sampel yang diambil hanya 20 orang yang diharapkan mampu mewakili jumlah populasi yang ada. Adapun hipotesis dalam penelitian ini yaitu apakah 8
terdapat pengaruh modifikasi model pembelajaran terhadap hasil belajar bola basket pada materi chest pass siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Batudaa. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan rata-rata hasil belajar siswa yang dilakukan pada pre-test dan post-test. Dimana nilai rata-rata dari pre-test (X1) sebesar 65 sedangkan pada post-test (X2) sebesar 86,65. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh yang sangat signifikan antara post-test dan pre-test atau dengan kata lain terdapat peningkatan nilai yang sangat jauh antara pre-test dan post test. Sehingga hal tersebut dapat dibuktikan dengan pengujian analisis varians menggunakan rumus Uji t dimana setelah dianalisis menunjukkan harga thitung = 4,91 dan tdaftar = 2,09 dengan demikian harga thitung jauh lebih besar dari pada harga tdaftar atau harga thitung telah berada diluar daerah penerimaan H0. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang menyatakan bahwa “ Terdapat Pengaruh Modifikasi Model Pembelajaran Terhadap hasil belajar bola basket pada materi chest pass siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Batudaa” dapat diterima.
9