BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1
Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas VII.c SMP Negeri 1 Kabila
Kabupaten Bone Bolango dengan jumlah siswa 29 orang dan guru mitra 1orang. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus, yang diawali dengan observasi awal terhadap subjek penelitian sebagai data awal yang menjadi dasar dipilihnya masalah dalam penelitian ini. Setelah dilaksanakan penelitian tindakan kelas melalui model pembelajaran kooperatif tipe Picture And Picture, diperoleh hal-hal sebagai berikut: 4.1.1 Siklus I Sebagaimana lazimnya penelitian tindakan, seperti yang telah dikemukakan pada BAB III, peneliti menggunakan prosedur penelitian tindakan kelas (PTK) yang mengacu pada pendapat Kemmis dan taggart (dalam Trianto,2011:159) “Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang berlangsung selama dua siklus. Rancangan masing-masing siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, Observasi, dan refleksi”. Pengumpulan data dalam siklus I dilakukan bersama-sama oleh peneliti dan guru mitra sebagai pengamat, dimana kegiatan guru dan kegiatan siswa selama proses pembelajaran berlangsung dipantau melalui lembar observasi kegiatan guru dan lembar observasi kegiatan siswa. 4.1.1.1 Tahap Perencanaan Pada tahap perencanaan, peneliti bermohon persetujuan kepada kepala sekolahsehubungan pelaksanaan penelitian tindakan kelas, Melakukan observasi awal danwawancara mengenai kemampuan siswa tentang mata pelajaran IPS
24
25
Terpadu,Mengidentifikasi masalah, Menganalisis masalah dan menentukan faktor penyebabnya,menetapkan
waktu
pelaksanaan
tindakan.
Setelah
itu,
mempersiapakan materi dan merancang pembelajaran melalui media gambar, membuat kriteria kelompok heterogen (jenis kelamin,kemampuan serta agama)dan mempersiapkan instrument observasi disertai dengan cara penskoran. 4.1.1.2
Tahap Pelaksanaan Tindakan
Pada tahapan ini pelaksanan tindakan sesuai dengan skenario pembelajaran yang diterapkan pada tahap perencanaan. Proses pelaksanaan tindakan dimaksud diuraikan sebagai berikut : 1. Kegiatan Pendahuluan Pada kegiatan ini peneliti membuka proses belajar mengajar dengan cara berdo’a dan absensi, kemudian memberikan apresepsi dengan mengajukan beberapa
pertanyaan
yang
berkaitan
dengan
perkembangan
masyarakat
kebudayaan dan pemerintahan pada masa hindu budha serta peninggalannya. Setelah itu peneliti memberikan motivasi kepada siswa dengan cara menjelaskan materi yang akan dipelajari pada hari itu. Kemudian peneliti menyampaikan Standar Kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator yang ingin dicapai. 2. Kegiatan Inti Pada kegiatan inti ini para siswa di dalam kelas dibagi menjadi beberapa kelompok atau tim, masing-masing terdiri 5 anggota kelompok. Tiap tim memiliki anggota yang heterogen, baik jenis kelamin, maupun yang memiliki kemampuan tinggi, sedang, dan rendah. Membagikan gambar-gambar yang berhubungan dengan materi kemudian meminta siswa menjelaskan gambar yang diperoleh
26
kelompoknya.Setalah
itu
meminta
perwakilan
kelompok membacakan
hasil
pembahasan kelompoknya, sementara kelompok lain menanggapi. 3. Penutup Pada
akhir
pembelajaran,
peneliti
mengarahkan
siswa
untuk
dapat
menyimpulakan materi yang sudah dibahas, dan memberikan penguatan atas kesimpulan yang dirumuskan oleh siswa. Selain itu, peneliti melakukan pengukuran hasil kegiatan pembelajaran baik pada proses dan pada akhir proses pembelajaran. 4.1.1.3 Observasi Tahapan ini akan disajikan hasil observasi guru terhadap kegiatan peneliti dalam proses pembelajaran. Kegiatan observasi ini dilakukan oleh guru observasi yang waktu pelaksanaannya bersamaan dengan pelaksanaan tindakan oleh peneliti. Dalam hal ini, observasi guru difokuskan kepada kegiaatan peneliti pada waktu menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Picture And Picture, kegiatan siswa selama proses pembelajaran, dan hasil belajar siswa. 1. Hasil Pengamatan Kegiatan Guru Siklus I Pengamatan proses pembelajaran dilakukan oleh guru mitra yang bertindak sebagai pengamat dalam penelitian ini. Lembar pengamatan guru terdiri dari 30 aspek yaitu diantaranya 1 aspek (3.33%) memperoleh kriteria baik sekali, 12 Aspek (40%) memperoleh kriteria baik, 13 aspek (43.33%) memperoleh kriteria cukup. Dan 4 aspek (13.33%) memperoleh kriteria kurang.Secara rinci data tersebut disajikan pada Tabel 2.dan data hasil lengkap disajikan pada lampiran 2. Tabel. 2 Hasil Pengamatan Guru Terhadap Kegiatan Peneliti Siklus I No
Kriteria Aspek
Aspek yang Diamati Persentase Jumlah (%)
27
1.
Baik Sekali
1
3.33
2.
Baik
12
40
3.
Cukup
13
43.33
4.
Kurang
4
13.33
Jumlah Total
30
100
Berdasarkan Tabel 2. di atas, hasil pengamatan guru yang memperoleh kriteria baik sekali 1 aspek yang meliputi memberi kesempatan untuk bertanya dan menjawab pertanyaan.. Selanjutnya yang memperoleh kriteria baik 17 aspek yang meliputi menarik perhatian siswa, menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan diberikan, kejelasan artikulasi suara, variasi gerakan badan tidak mengganggu perhatian siswa, antusisme dalam penampilan, bahan belajar disajikan sesuai dengan
langkah-langkah
menjelaskan
yang
direncanakandalam
rpp,
bahan belajar (materi), memiliki wawasan
kejelasan
dalam
yang luas dalam
menyampaikan, kesesuaian metode dengan bahan belajar yang disampaikan, penyajian bahan belajaran sesuai dengan tujuan/indikator yang telah ditetapkan , memiliki keterampilan dalam menanggapi dan merespon pertanyaan siswa, memperhatikan prinsip-prinsip penggunaan media, ketepatan/kesusian penggunaan media dengan materi yang disampaikan, membantu meningkatkan perhatian siswa dalam kegiatan pembelajaran, penilaian relevan dengan tujuan yang telah ditetapkan, penilaian relevan dengan tujuan yang telah ditetapkan, memberikan kesimpulan kegiatan pembelajaran dan memberikan tugas kepada siswa baik secara. Selanjutnya yang memperoleh kriteria cukup sebanyak 11 aspek yang meliputi memberikan apersepsi (kaitan materi yang sebelumnya dengan materiyang akan disampaikan), memberikan motivasi awal, memberikan acuan bahan belajar yang akan diberikan, mobilitas posisi mengajar, kejelasan dalam memberikan
28
contoh, kesesuaian metode dengan bahan belajar yang disampaikan, ketepatan dalam penggunaan alokasi waktu yang disediakan, memiliki keterampilan dalam penggunaan media pembelajaran, menggunakan bentuk dan jenis ragam penilaian, meninjau kembali materi yang telah diberikan, memberikan motivasi untuk selalu terus belajar. Selanjutnya yang memperoleh kriteria kurang 1 aspek yaitu meliputi menginformasikan materi/bahan belajar yang akan dipelajari berikunya. 2. Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa Siklus I Pengamatan kegiatan siswa juga dilakukan oleh guru mitra yang meliputi 26 aspek sebagaimana terdapat pada lampiran 3. Jumlah aspek yang memperoleh kriteria penilaian baik sekali 1 aspek (3.85%), kriteria baik 9 aspek (34.62%), kriteria cukup 11 aspek (42.31%) dan 5 aspek (19.23%) memperoleh kriteria kurang . Data selengkapnya tertera pada Tabel 3. Tabel 3. Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa pada Siklus I Aspek yang Diamati Jumlah Persentase (%) 1 3.85
No
Kriteria Aspek
1.
Baik Sekali
2.
Baik
9
34.62
3.
Cukup
11
42.31
4.
Kurang
5
19.23
Jumlah Total
26
100
3. Evaluasi Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I Pengukuran terhadap hasil belajar siswa pada siklus I dilakukan dengan menggunakan tes (evaluasi) tindakan secara tertulis sebagaimana tertera pada lampiran 9. Tes yang diberikan kepada siswa untuk mengevaluasi tindakan pada siklus I sebanyak 5 butir soal essay, dengan bobot maksimal capaian siswa 100.Dan skor
29
masing-masing soal 20. Dari hasil analisis tes pada siklus I menunjukkan bahwa dari 29 orang siswa yang dikenai tindakan 12 orang siswa (41.38%) memperoleh nilai 75 ke atas, dan 17 orang siswa (58.62%) memperoleh nilai kurang dari 75 dengan nilai rata-rata kelas 69.55. Hasil ini belum mencapai ketuntasan belajar dan masih dilakukan perbaikan sebagai tindak lanjut pada siklus II. Data selengkapnya disajikan pada Tabel 4, serta deskripsi ketuntasan nilai siswa disajikan pada lampiran 5 .
Tabel 4. Analisis Hasil Evaluasi Belajar Siswa Siklus I Nilai ≥ 75 < 75 Jumlah
4.1.1.4
Jumlah Siswa 12 17 29
Persentase 41.38% 58.62% 100%
Refleksi
Refleksi pada pelaksanaan siklus I ini dilakukan melalui diskusi antara peneliti dan guru mitra sebagai pengamat. Dari hasil diskusi ini akan diperoleh gambaran mengenai tindakan yang dilakukan pada siklus I yang belum terlaksana seperti yang diharapkan atau belum mencapai kriteria keberhasilan. Ini didasarkan pada hasil belajar siswa yang memperoleh nilai 75 ke atas berjumlah 51.72% sehingga belum mencapai ketuntasan. Ternyata hasil tindakan kelas pada siklus I ada beberapa aspek yang perlu diperbaiki diantaranya memberikan apersepsi (kaitan materi yang sebelumnya dengan materiyang akan disampaikan), memberikan motivasi awal, memberikan acuan bahan belajar yang akan diberikan, mobilitas posisi mengajar, kejelasan dalam memberikan contoh, kesesuaian metode dengan bahan belajar yang disampaikan, ketepatan dalam penggunaan alokasi waktu yang disediakan, memiliki keterampilan dalam penggunaan media pembelajaran, menggunakan
30
bentuk dan jenis ragam penilaian, meninjau kembali materi yang telah diberikan, memberikan motivasi untuk selalu terus belajar. 4.1.2 Siklus II Pengumpulan data dalam siklus II dilakukan bersama-sama oleh peneliti dan guru mitra sebagai pengamat, dimana kegiatan guru dan kegiatan siswa selama proses pembelajaran berlangsung dipantau melalui lembar observasi kegiatan guru dan lembar observasi kegiatan siswa. 4.1.2.1 Tahap Perencanaan Pada tahap perencanaan, peneliti bermohon persetujuan kepada kepala sekolahsehubungan pelaksanaan penelitian tindakan kelas, Melakukan observasi awal danwawancara mengenai kemampuan siswa tentang mata pelajaran IPS Terpadu,Mengidentifikasi masalah, Menganalisis masalah dan menentukan faktor penyebabnya,menetapkan
waktu
pelaksanaan
tindakan.
Setelah
itu,
mempersiapakan materi dan merancang pembelajaran melalui media gambar, membuat kriteria kelompok heterogen (jenis kelamin,kemampuan serta agama)dan mempersiapkan instrument observasi disertai dengan cara penskoran.
4.1.2.2
Tahap Pelaksanaan Tindakan
Pada tahapan ini pelaksanan tindakan sesuai dengan skenario pembelajaran yang diterapkan pada tahap perencanaan. Proses pelaksanaan tindakan dimaksud diuraikan sebagai berikut : 4. Kegiatan Pendahuluan
31
Pada kegiatan ini peneliti membuka proses belajar mengajar dengan cara berdo’a dan absensi, kemudian memberikan apresepsi dengan mengajukan beberapa
pertanyaan
yang
berkaitan
dengan
perkembangan
masyarakat
kebudayaan dan pemerintahan pada masa hindu budha serta peninggalannya. Setelah itu peneliti memberikan motivasi kepada siswa dengan cara menjelaskan materi yang akan dipelajari pada hari itu. Kemudian peneliti menyampaikan Standar Kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator yang ingin dicapai. 2. Kegiatan Inti Pada kegiatan inti ini para siswa di dalam kelas dibagi menjadi beberapa kelompok atau tim, masing-masing terdiri 5 anggota kelompok. Tiap tim memiliki anggota yang heterogen, baik jenis kelamin, maupun yang memiliki kemampuan tinggi, sedang, dan rendah. Membagikan gambar-gambar yang berhubungan dengan materi kemudian meminta siswa menjelaskan gambar yang diperoleh kelompoknya.Setalah
itu
meminta
perwakilan
kelompok membacakan
hasil
pembahasan kelompoknya, sementara kelompok lain menanggapi. 3. Penutup Pada
akhir
pembelajaran,
peneliti
mengarahkan
siswa
untuk
dapat
menyimpulakan materi yang sudah dibahas, dan memberikan penguatan atas kesimpulan yang dirumuskan oleh siswa. Selain itu, peneliti melakukan pengukuran hasil kegiatan pembelajaran baik pada proses dan pada akhir proses pembelajaran. 4.1.2.3 Observasi Tahapan ini akan disajikan hasil observasi guru terhadap kegiatan peneliti dalam proses pembelajaran. Kegiatan observasi ini dilakukan oleh guru observasi yang
32
waktu pelaksanaannya bersamaan dengan pelaksanaan tindakan oleh peneliti. Dalam hal ini, observasi guru difokuskan kepada kegiaatan peneliti pada waktu menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Picture And Picture, kegiatan siswa selama proses pembelajaran, dan hasil belajar siswa. 1. Hasil Pengamatan Kegiatan Guru Siklus II Pengamatan proses pembelajaran dilakukan oleh guru mitra yang bertindak sebagai pengamat dalam penelitian ini. Lembar pengamatan guru terdiri dari 30 aspek yaitu diantaranya 1 aspek (3.33%) memperoleh kriteria baik sekali,17 aspek (56.6.7%) memperoleh kriteria baik, 11 aspek (36.67%) memperoleh kriteria cukup. Dan 1 aspek (3.33%) memperoleh kriteria kurang.Secara rinci data tersebut disajikan pada Tabel 5.dan data hasil lengkap disajikan pada lampiran 7. Tabel. 5 Hasil Pengamatan Guru Terhadap Kegiatan Peneliti Siklus II Aspek yang Diamati Persentase Jumlah (%) 1 3.33
No
Kriteria Aspek
1.
Baik Sekali
2.
Baik
17
56.67
3.
Cukup
11
36.67
4.
Kurang
1
3.33
Jumlah Total
30
100
2. Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa Siklus II Pengamatan kegiatan siswa juga dilakukan oleh guru mitra yang meliputi 26 aspek sebagaimana terdapat pada lampiran 3. Jumlah aspek yang memperoleh kriteria penilaian baik sekali 1 aspek (3.85%), kriteria baik 14 aspek (53.85%), kriteria cukup 8 aspek (34.62%) dan 2 aspek (7.68%) memperoleh kriteria kurang . Data selengkapnya tertera pada Tabel 6.
33
Tabel 6. Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa pada Siklus II Aspek yang Diamati Jumlah Persentase (%) 1 3.85
No
Kriteria Aspek
1.
Baik Sekali
2.
Baik
14
53.85
3.
Cukup
9
34.62
4.
Kurang
2
7.68
Jumlah Total
26
100
1. Evaluasi Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II Pengukuran terhadap hasil belajar siswa pada siklus I dilakukan dengan menggunakan tes (evaluasi) tindakan secara tertulis sebagaimana tertera pada lampiran 9. Tes yang diberikan kepada siswa untuk mengevaluasi tindakan pada siklus I sebanyak 5 butir soal essay, dengan bobot maksimal capaian siswa 100.Dan skor masing-masing soal 20. Dari hasil analisis tes pada siklus I menunjukkan bahwa dari 29 orang siswa yang dikenai tindakan 15 orang siswa (51.72%) memperoleh nilai 75 ke atas, dan 14 orang siswa (48.28%) memperoleh nilai kurang dari 75 dengan nilai rata-rata kelas 72.48. Hasil ini belum mencapai ketuntasan belajar dan masih dilakukan perbaikan sebagai tindak lanjut pada siklus II. Data selengkapnya disajikan pada Tabel 7, serta deskripsi ketuntasan nilai siswa disajikan pada lampiran10 .
Tabel 7. Analisis Hasil Evaluasi Belajar Siswa Siklus I Nilai ≥ 75 < 75
Jumlah Siswa 15 14
Persentase 51.72% 48.28%
34
Jumlah
4.1.2.5
29
100%
Refleksi
Refleksi pada pelaksanaan siklus II ini dilakukan melalui diskusi antara peneliti dan guru mitra sebagai pengamat. Dari hasil diskusi ini akandiperoleh gambaran mengenai tindakan yang dilakukan pada siklus I yang belum terlaksana seperti yang diharapkan atau belum mencapai kriteria keberhasilan. Ini didasarkan pada hasil belajar siswa yang memperoleh nilai 75 ke atas berjumlah 51.72% sehingga belum mencapai ketuntasan. Ternyata hasil tindakan kelas pada siklus II ada beberapa aspek yang perlu diperbaiki diantaranya memberikan apersepsi (kaitan materi yang sebelumnya dengan materiyang akan disampaikan), memberikan motivasi awal, memberikan acuan bahan belajar yang akan diberikan, mobilitas posisi mengajar, kejelasan dalam memberikan contoh, kesesuaian metode dengan bahan belajar yang disampaikan, ketepatan dalam penggunaan alokasi waktu yang disediakan, memiliki keterampilan dalam penggunaan media pembelajaran, menggunakan bentuk dan jenis ragam penilaian, meninjau kembali materi yang telah diberikan, memberikan motivasi untuk selalu terus belajar. 4.1.3 Siklus III Sebagaimana yang dilakukan pada siklus I dan Siklus II, pada siklus III kegiatan juga berawal dengan perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. 4.1.3.1 Perencanaan Perencnaan tindakan pada siklus III ini merupakan rencana perbaikan tindakan untuk mencapai tujuan yang belum optimal pada siklus I dan Siklus II, yang perencanaannya di buat berdasarkan hasil refleksi.Dari hasil refleksi pada siklus I dan Siklus II maka peneliti perlu membuat perencanaan penyempurnaan aspek-
35
aspek kegiatan belajar mengajar yang belum terlaksana dengan baik. Meliputi halhal sebagai berikut : 1. Guru belum mampu menciptakan interaksi yang aktif anatara siswa dengan siswa, siswa dengan guru. 2. Penguasaan alat bantu media yang belum secara optimal di kuasai 3. Peranan guru dalam menyelesaikan masalah belum maksimal 4. Buku penunjang yang digunakan yang masih kurang 5. Hasil belajar siswa belum mencapai target yang diharapkan. 4.1.3.2 Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan dalam pembelajaran siklus IIi ini sama halnya pada pelaksanaan tindakan siklus I, dengan kegiatan yang mengacu pada skenario yang telah ditetapkan. Peneliti menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Picture And Picture. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada proses pelaksanaan tindakan yang diuraikan sebagai berikut . 1. Kegiatan Pendahuluan Pada kegiatan ini peneliti memberikan apersepsi dengan mengajukan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan proses kedatangan bangsa-bangsa ke Eropa. Setelah itu peneliti memberikan motivasi kepada siswa dengan cara menjelaskan bangsa-bangsa Eropa yang pernah dating ke Indonesia. Kemudian peneliti menyampaikan Standar Kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator yang ingin dicapai. 2. Kegiatan Inti
36
Pada kegiatan inti ini para siswa di dalam kelas dibagi menjadi beberapa kelompok atau tim, masing-masing terdiri 5 anggota kelompok. Tiap tim memiliki anggota yang heterogen, baik jenis kelamin, maupun yang memiliki kemampuan tinggi, sedang, dan rendah. Membagikan gambar-gambar yang berhubungan dengan materi kemudian meminta siswa menjelaskan gambar yang diperoleh kelompoknya.Setalah
itu
meminta
perwakilan
kelompok membacakan
hasil
pembahasan kelompoknya, sementara kelompok lain menanggapi. 3. Penutup Pada
akhir
pembelajaran,
peneliti
mengarahkan
siswa
untuk
dapat
menyimpulakan materi yang sudah dibahas, dan memberikan penguatan atas kesimpulan yang dirumuskan oleh siswa. Selain itu, peneliti melakukan pengukuran hasil kegiatan pembelajaran baik pada proses dan pada akhir proses pembelajaran. 4.1.3.3 Observasi Tahapan ini akan disajikan hasil observasi guru terhadap kegiatan peneliti dalam proses pembelajaran. Kegiatan observasi ini dilakukan oleh guru observasi yang waktu pelaksanaannya bersamaan dengan pelaksanaan tindakan oleh peneliti. Dalam hal ini, observasi guru difokuskan kepada kegiaatan peneliti pada waktu menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Picture And Picture, kegiatan siswa selama proses pembelajaran, dan hasil belajar siswa. 1. Hasil Pengamatan Kegiatan Guru Siklus III Pengamatan proses pembelajaran dilakukan oleh guru mitra yang bertindak sebagai pengamat dalam penelitian ini. Lembar pengamatan guru terdiri dari 30 aspek yaitu diantaranya7 aspek (23.33%) memperoleh kriteria baik sekali,18 aspek
37
(60%) memperoleh kriteria baik, 5 aspek (16.67%) memperoleh kriteria cukup. Secara rinci data tersebut disajikan pada Tabel 8.dan data hasil lengkap disajikan pada lampiran 12. Tabel. 8 Hasil Pengamatan Guru Terhadap Kegiatan Peneliti Siklus III Aspek yang Diamati Persentase Jumlah (%) 7 23.33
No
Kriteria Aspek
1.
Baik Sekali
2.
Baik
18
60
3.
Cukup
5
16.67
4.
Kurang
-
-
5.
Tidak Baik
-
-
30
100
Jumlah Total
Berdasarkan Tabel 8. di atas, hasil pengamatan guru yang memperoleh kriteria baik sekali 1 aspek yang meliputi memberi kesempatan untuk bertanya dan menjawab pertanyaan.. Selanjutnya yang memperoleh kriteria baik 17 aspek yang meliputi menarik perhatian siswa, menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan diberikan, kejelasan artikulasi suara, variasi gerakan badan tidak mengganggu perhatian siswa, antusisme dalam penampilan, bahan belajar disajikan sesuai dengan
langkah-langkah
menjelaskan
yang
direncanakandalam
rpp,
bahan belajar (materi), memiliki wawasan
kejelasan
dalam
yang luas dalam
menyampaikan, kesesuaian metode dengan bahan belajar yang disampaikan, penyajian bahan belajaran sesuai dengan tujuan/indikator yang telah ditetapkan , memiliki keterampilan dalam menanggapi dan merespon pertanyaan siswa, memperhatikan prinsip-prinsip penggunaan media, ketepatan/kesusian penggunaan media dengan materi yang disampaikan, membantu meningkatkan perhatian siswa dalam kegiatan pembelajaran, penilaian relevan dengan tujuan yang telah ditetapkan, penilaian relevan dengan tujuan yang telah ditetapkan, memberikan
38
kesimpulan kegiatan pembelajaran dan memberikan tugas kepada siswa baik secara. 2. Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa Siklus III Pengamatan kegiatan siswa juga dilakukan oleh guru mitra yang meliputi 26 aspek sebagaimana terdapat pada lampiran 8.Jumlah aspek yang memperoleh kriteria penilaian baik sekali 9 aspek (34.62%), kriteria baik 12 aspek (46.15%), dan kriteria cukup 5 aspek (19.23%).Data selengkapnya tertera pada Tabel 9.
Tabel 9. Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa pada Siklus III No
Kriteria Aspek
1.
Baik Sekali
2.
Baik
3.
Cukup
4.
Kurang
Jumlah Total
Aspek yang Diamati Jumlah Persentase (%) 9 34.62 12 46.15 5 19.23 26
100
3. Evaluasi Hasil Belajar Siswa Pada Siklus III Pengukuran terhadap hasil belajar siswa pada siklus III dilakukan dengan menggunakan tes (evaluasi) tindakan secara tertulis sebagaimana tertera pada lampiran 15. Tes yang diberikan kepada siswa untuk mengevaluasi tindakan pada siklus I sebanyak 5 butir soal essay, dengan bobot maksimal capaian siswa 100.Dan skor masing-masing soal 20. Dari hasil analisis tes pada siklus III menunjukkan bahwa
39
dari 29 orang siswa yang dikenai tindakan 24orang siswa (82.76%) memperoleh nilai 75 ke atas, dan 5orang siswa (17.24%) memperoleh nilai kurang dari 75 dengan nilai rata-rata kelas 84.45. Hasil ini belum mencapai ketuntasan belajar dan masih dilakukan perbaikan sebagai tindak lanjut pada siklus II. Data selengkapnya disajikan pada Tabel 10, serta deskripsi ketuntasan nilai siswa disajikan pada lampiran 15 .
Tabel 10. Analisis Hasil Evaluasi Belajar Siswa Siklus III Nilai ≥ 75 < 75 Jumlah
4.1.3.4
Jumlah Siswa 24 5 29
Persentase 82.76% 17.24% 100%
Refleksi Hasil Penelitian
Berikut ini akan dikemukakan hasil refleksi pada siklus III : 1. Pendekatan guru seperti apersepsi, motivasi dan menciptakan interaksi yang aktif dengan siswa sudah sangat baik, pengelolaan kelas yang sudah sesuai, sehingga siswa begitu semangat untuk belajar aktif dalam mengikuti pelajaran, siswa menjadi tidak malu bertanya dan siswa tidak merasakan bosan atau jenuh dalam menerima materi. 2. Partisipasi dan respon siswa menerima penjelasan guru, mengajukan pertanyaan sesuai dengan materi yang dibahas sangat memenuhi harapan yang di harapkan.
40
3. Daya serap siswa dalam penguasaan konsep atau materi sudah memenuhi kriteria belajar dan ketuntasan penelitian. 4. Hasil belajar siswa sudah mencapai target yang diharapkan Dari hasil refleksi siklus III di atas maka dapat di simpulkan bahwa tindakan yang dikenakan sudah berhasil dan oleh sebab itu sudah tidak perlu lagi tindakan siklus selanjutnya. 4.2
Pembahasan Hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu melalui model
pembelajaran kooperatif tipe picture and picture terlebih dahulu diawali dengan apersepsi dan motivasi kemudian dilanjutkan dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk memahami sendiri masalah yang mereka pelajari.Dengan demikian siswa dapat memahami serta mencari jawaban atas masalah yang sedang mereka pelajari.Hal inilah yang membuat siswa dapat memecahkan masalah yang diberikan oleh guru untuk dapat menarik suatu kesimpulan dari belajar kooperatif. Hasil penelitian pada mata pelajaran sejarah melalui model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture, menunjukkan bahwa adanya peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II dan Siklus III yang mendapat nilai lebih dari 75 yaitu dari 41.38% menjadi 51.72% dan menjadi 82.76%. Hal ini terjadi akibat alternatif tindakan yang dilakukan pada proses pembelajaran. Peningkatan hasil belajar tersebut dapat dilihat bahwa melalui model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture, siswa memiliki kesempatan untuk dapat berusaha menemukan sendiri jawaban atas pemecahan masalah, yang sedang mereka pelajari pada mata pelajaran sejarah.Walaupun hasil belajar siswa telah mengalami peningkatan, tetapi masih memerlukan pengembangan lebih lanjut.Ini disebabkan dalam pembelajaran
41
masih terdapat beberapa siswa yang hasil belajarnya memperoleh nilai kurang dari 75. Dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture pada pembelajaran yaitu adanya pembentukan kelompok-kelompok kecil siswa yang heterogen yang terdiri dari 5 (lima) orang siswa dengan kemampuan akademik masing-masing siswa yang berbeda-beda. Baik tingkat kemampuan tinggi, sedang dan rendah serta anggota kelompoknya berasal dari ras dan suku yang berbeda. Siswa mampu bekerja sama dan saling membantu satu sama lain untuk dapat menyelesaikan materinya dan guru dapat membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam memecahkan masalah dalam setiap kelompoknya. Evaluasi yang dilakukan pada akhir siklus I menunjukkan bahwa dari 29 orang siswa yang dikenai tindakan, terdapat 12 orang siswa (41.38%) yang memperoleh nilai lebih dari 75 dan 17 orang siswa (58.62%) yang memperoleh nilai kurang dari 75 dengan nilai rata-rata kelas 69.55. Evaluasi yang dilakukan pada akhir siklus II menunjukkan bahwa dari 29 orang siswa yang dikenai tindakan, terdapat 15 orang siswa (51.72%) yang memperoleh nilai lebih dari 75 dan 8 orang siswa (48.28%) yang memperoleh nilai kurang dari 75 dengan nilai rata-rata kelas 72.48. Hasil ini menunjukkan bahwa nilai yang diperoleh siswa masih belum memenuhi kriteria ketuntasan yang telah ditetapkan. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya belum optimalnya pembelajaran yang diterapkan oleh guru, respon siswa dalam menerima pelajaran belum mampu dibangkitkan oleh guru, dan siswa belum terbiasa dengan penggunaan pendekatan yang diterapkan oleh guru sehingga hanya siswa tertentu saja yang aktif dalam memecahkan masalah, dan berpartisipasi baik dalam kelompok asal maupun kelompok ahli. Hal ini dapat dilihat pada hasil pengamatan kegiatan guru dan siswa
42
pada siklus I dan Siklus II.Dari hasil pengamatan kegiatan guru pada siklus I terdapat 30 aspek yang diamati, 1 aspek (3.33%) dengan kriteria baik sekali, 12 aspek (40%) dengan kriteria baik, 13 aspek (43.33%) dengan kriteria cukup, dan 4 aspek (13.33%) dengan kriteria kurang. Dari hasil pengamatan kegiatan guru pada siklus II terdapat 30 aspek yang diamati,
1 aspek (3.33%) dengan kriteria baik
sekali, 17 aspek (56.67%) dengan kriteria baik, 11 aspek (36.67%) dengan kriteria cukup, dan 1 aspek (3.33%) dengan kriteria kurang. Sedangkan hasil pengamatan kegiatan siswa pada siklus III terdapat 26 aspek yang diamati, jumlah aspek yang memperoleh kriteria penilaian baik sekali 1 aspek (3.85%), kriteria baik 14 aspek (53.85%), kriteria cukup 8 aspek (34.62%) dan 2 aspek (7.68%) memperoleh kriteria kurang. Berbagai kekurangan yang terdapat pada siklus I dilanjutkan siklus II selanjutnya disempurnakan pada siklus III. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan pada akhir pelajaran, menunjukkan bahwa dari 29 orang siswa yang dikenai tindakan yang mencapai ketuntasan adalah 24 orang siswa (82.76%) dengan nilai lebih dari 75 dan 5 orang siswa (17.24%) memperoleh nilai kurang dari 75 dengan nilai rata-rata kelas 84.45. Ini dapat dilihat dari hasil pengamatan kegiatan pembelajaran guru dan siswa. Hasil pengamatan kegiatan guru pada siklus III terhadap 30 aspek yaitu diantaranya 7 aspek (23.33%) memperoleh kriteria baik sekali,18 aspek (60%) memperoleh kriteria baik, 5 aspek (16.67%) memperoleh kriteria cukup. Bila dibandingkan antara capaian pada siklus I, siklus II dan siklus III dapat meningkat dengan peningkatan dari 41.38% menjadi 51.72% dan selanjutnya menjadi 82.76%. Data di atas menunjukkan bahwa terdapat kenaikan hasil belajar siswa sebesar 31.04% siswa yang memperoleh nilai lebih dari75 dari siklus I, Siklus II dan ke siklus III.
43
Dengan demikian hipotesis tindakan yang berbunyi “Jika digunakan Model Pembelajaran Kooperatif tipe picture and picture, maka hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi pada siswa kelas VII.c SMP Negeri 1 Kabila akan meningkat”, dinyatakan terbukti benar dan dapat diterima.