BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A . Deskripsi kelas prasiklus Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 1 Kaliwiro, Kec.Kaliwiro, Kab.Wonosobo. Seting ini adalah kelas VIIB SMPN 1 Kaliwiro, dengan jumlah siswa 30 yang terdiri dari siswa laki-laki 15 dan siswa perempuan 15 orang. Kelas VIIB SMPN 1 Kaliwiro dijadikan objek penelitian tindakan karena menurut pengamatan penulis, minat belajar siswa kelas VIIB SMP 1 Kaliwiro masih rendah. Data ini diperoleh dari observsi awal yang dilakukan peniulis sebelum merumuskan tindakan penelitan. Disamping penulis juga mengamati program satuan pembelajaran yang sudah ada, guna menemukan data pendukung perlunya perbaikan pembelajaran , Peneliti berpendapat perlu adanya penyediaan alat peraga untuk mempermudah penyampaian materi pembelajaran . Hasil observasi terlihat bahwa siswa kurang berminat dalam belajar, hal ini terlihat dari kurangnya respon positif siswa terhadap penjelasan guru, pada saat proses pembelajaran sedang berlangsung banyak siswa yang ribut, tidak memperhatikan penjelasan dari gurudan kurang antusias ketika pembelajaran akan berlangsung
24
Selain itu kegiatan belajar kurang mendapat perhatian dari sebagaian siswa,hal ini terlihat ketika ada pembagian tugas kelompok hanya beberapa siswa yang mengerjakan dengan sungguh-sungguh, sedangkan siswa yang lain hanya ribut, sibuk bercerita dengan teman-temannya, hnya beberapa siswa yang mengerjakan tugas dengan sungguh-sugguh . Sedangkan siswa yang lain hanya ribut, sibuk bercerita dengan sesama kelompok dan tidak jarang mereka melakukan aktifitas atau kesibukan yang lain yang tidak ada hubungannya dengan tugas yang diberikan oleh guru. Para siswa
tersebut hanya
mengandalkan temanya yang lain untuk mengerjakan tugas mereka. Ini membuktikan bahwa tanggung jawab siswa terhadap tugas sangat kurang. B . Subjek penelitian Perbaikan pembelajaran dilaksanakan di kelas VII SMPN 1 Kaliwiro, Kecamatan Kaliwiro, Kabupaten Wonosobo yang dimulai tanggal 2 november sampai 9 november 2011. a. Siklus 1 tanggal 2 November sampai 4 November 2011 mata pelajaran IPS mulai pukul 07.15-08.35 WIB. b. Siklus 2 tanggal 9 November sampai 11 November 2011 mata pelajaran IPS dimulai pukui 07.15- 08.35. Perbaikan pembelajaran ini denga materi pokok kehidupan pada masapra aksara di Indonesia dilaksanakan di kelas VII SMPN 1 Kaliwiro. Jumlah siswa kelas VIIB ada 30 siswa terdiri dari 15 siswa laki- laki dan 15 siswa perempuan. 25
Rata- rata siswa kelas VII, dalam proses belajar mengajar kurang dapat berkonsentrasi, sebagian besar kurang aktif dalam mengikuti pelajaran, siswa kurang motivasi terhadap materi Kehidupan pada masa pra aksara di Indonesia, Selain itu anak kurang menyadari pentingnya pendidikan, ini didukung dengan latar belakang orang tua yang rata- rata sebagai pedagang pasar, buruh, kuli bangunan, buruh tani dan sebagainya, sehingga anak-anak kurang mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari orang tua. C . Deskripsi per-siklus Dalam pelaksanaan perbaikan pembeajaran untuk meningkatkan efiktivitas hasil belajar siswa, maka peneliti mengembangkan rencana penelitian tindakan kelas berupa peggunaan alat peraga peta yang dilaksanakan di dalam kelas. penelitian ini terdiri dari dua siklus yaitu masing- masing siklus terdiri dari perencanaan. Pelaksanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Siklus 1 : 1. Perencanaan a) Identifikasi masalah dan perumusan masalah. Mengidentifikasikan masalah dan merumuskan masalah ini, penulis berkolaborasi dengan beberapa teman sejawat dan pembimbing untuk mengungkapkan dan memperjelas permasalahn yang penulis hadapi, untuk dicarikan jalan keluar yang tepat sampai diperoleh hasil yang memuaskan b) Membuat recana perbaikan pembelajaran yang berupa skenario
26
pembelajaran / langkah- langkah pembelajaran, penekanan pada penggunaan alat peraga peta c) Menyiapkan alat peraga yang diperlukan peta,dan gambar-gambar manusia purba dan manusia modern d) Menyusun alat observasi sebagai panduan bagi pengamat dalam mangamati pelaksanaan proses perbaikan pembelajaran. e) merencanakan alat alat evaluasi yang berupa tes formatif 2. Pelaksanaan Pada tahap ini penulis melaksanakan perbaikan pembelajaran sesuai dengan skenario pembelajaran yang telah dibuat sebagai berikut : a) Memfokuskan perhatian dan motifasi siswa, apersepsi, informasi kompetensi dasar, manfaat materi bahan ajar, serta rencana aktifitas pembelajaran. b) Guru memperlihatkan gambar manusia purba yang dipajang dipapan tulis kepada seluruh siswa, kemudian guru menjelaskan materi pelajaran denagan diselingi pemberian kesempatan kepada siswa untuk bertanya, atau guru menyampaikan pertanyaan kepada siswa yang kemudian siswa diminta untuk menjawab pertanyaan –pertanyaan baik pertanyaan dari guru maupun dari siswa c) Guru menggunakan kertu nomor yang telah dipersiapkan untuk melakukan pemanggilan guna menentukan giliran yang menjawab, agar setiap saat siswa selalu siap untuk menjawab pertanyaan
27
d) Guru memerintah siswa untuk membuat peta penemuan manusia purba di Indonesia e) Dengan bimbingan guru siswa minyimpulkan materi pelajaran f) Pos test 3. Pengamatan a) Pengamat mengamati jalanya proses pembelajaran dan perhatian di pusatkn pada kegiatan guru dalam menerapkan pemanfaatan ala peraga peta dan gambar pada saat pembelajaran b) Pengamat mencatat semua temuan pada saat proses pembelajaran termasuk hasil belajar yang di capai siswa Hasil pengamatan terhadap guru saat berlangsungnya proses pembelajaran diperoleh sebagai berikut: a. Guru sudah memberikan motivasi dengan baik kepada siswa b. Guru sudah memunculkan pertanyaan dengan baik untuk memancing interpretasi siswa c. Guru menghargai jawaban yang disampaikan siswa d. Guru sudah membimbing siswa ketika siswa belum dapat menjawab pertanyaan dengan benar dari guru atau dari siswa lain e. Guru sudah banyak memberikan pertanyaan yang dapat memancing siswa untuk menarik kesimpulan f. Guru sudah banyak memberikan motivasi agar siswa bersemangat mengikuti pelajaran ,termasuk memberi jok-jok kecil untuk mengurangi kejenuhan siswa
28
Sedang dari pengamatan siswa saat berlangsungnya proses pembelajaran diperoleh temuan sebagai berikut: a. Motivasi dan semangat belajar siswa bertambah pada saat proses belajar mengajar berlangsung b. Siswa memahami penjelasan guru dengan baik c. Kemampuan siswa dalam memahami materi kehidupan pada masa pra aksara di Indonesia sudah meningkat d. Kemampuan siswa dalam menjelaskan materi jenis-jenis manusia purba meningkat e. Siswa sudah mulai aktif dalam mengikuti pelajaran f. Siswa sudah mulai berani dan bisa menunjukkan lokasi diketemukanya fosil manusia purba pada peta g. Perolehan hasil evaluasi meningkat 4. Refleksi Pada tahap ini peneliti melakukan kerja sama dengan teman sejawat dan berkonsultasi pada dosen pembimbing untuk mengkaji temuan-temuan ,baik mengenai kekurangan maupun kelebihan poses perbaikan pembelajaran siklus 1 . dari hasil diskusi diperoleh hasil sebagai berikut: Secara garis besar guru sudah menerapkan penggunaan peta dan gambar sebagai bahan pembelajaran dengan baik a) Guru belum menggunakan peta sebagai pembelajaran bervariasi, sehingga penjelasan guru masih verbalisme.
29
b) Peran guru masih terlalu
dominan dalam proses pembelajaran, tetapi
siswa sudah terlibat aktif dalam pembelajaran Selanjutnya, hasil hasil refleksi siklus 1 tersebut dipergunakan untuk menyusun langkah-langkah perbaikan pembelajaran pada siklus 2 Siklus 2 Berdasarkan hasil refleksi pada siklus 1,peneliti menyusun rencana perbaikan pembelajaran siklus 2 yang terdiri empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. 1. Perencanaan a) Pada saat mengidentifikasi masalah dan merumuskan masalah peneltii meminta bantuan kepada teman sejawat dan berkonsultasi pada pembimbing dalam mengungkapkan dan memperjelas masalah yang peneliti hadapi untuk mencari jalan keluarnya masalah b) Membuat rencana pembelajaran yang memfokuskan pada pemanfaatan alat peraga peta sebagai bahan pembelajaran c) Menyusun alat observasi sebagai paduan bagi pengamat untuk mengobservasi proses pembelajaran d) Merancang alat evaluasi hasil belajar (post-test) 2. Pelaksanaan Pada tahap ini penulis melaksanakan perbaikan pembelajaran yang telah dibuat sebagai berikut;
30
a) Untuk menarik perhatian siswa guru bertanya kepada siswa mengapa negara Australia berpenduduk orang yang berkulit putih b) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dengan materi tentang kedatangan nenek moyang bangsa Indonesia c) Dengan menggunakan metode ceramah yang diselingi tanya jawab (guru sering memberikan kesempatan bertanya atau guru yang bertanya) guru menerangkan materi pelajaran d) Guru menunjukkan peta Asia kemudian siswa melakukan diskusi kecil dengan teman satu bangku untuk menentukan asal dan jalur kedatangan nenek moyang bansa Indonesia e) Dengan dasar undian siswa mempresentasikan hasil diskusi dengan teman satu bangkunya mengenai asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia dan jalur yang dilaluinya f) Siswa menggambar peta asal usul nenek moyang bangsa Indonesia dan jalur yang dilalui mereka g) Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan materi pembelajaran h) Pos test. 3. Pengamatan a) Pengamat mengamati proses pembelajaran dan perhatian dipusatkan pada kegiatan guru dalam menggunakan alat peraga peta dalam proses pembelajaran b) Pengamat mencatat semua temuan pada saat proses pembelajaran termasuk hasil yang di capai siswa
31
Dari hasil pengamatan terhadap guru pada saat proses pembelajaran berlangsung diperoleh temuan sebagai berikut a. Guru sudah secara jelas menyampaikan tujuan dan tugas yang harus dikerjakan siswa b. Penyampaian materi tidak lagi secara verbal karena guru sudah menggunakan media gambar yang bervariasi serta peta, sehingga dapat memuadahkan siswa dalammemahami materi yang disampaikan c. Guru sudah memberikan kesempatan siswa untuk bertanya d. Guru sudah memberikan bimbingan kepada siswa dalam mengerjakan tugasnya e. Guru sudah memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan pendapatnya apabila ada siswa yang bertanya Sedangkan dari pengamatan terhadap siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung , diperoleh temuan sebagai berikut : a. Kemampuan siswa dalam menemutunjukkan lokasi penemuan fosil manusia purba pada peta meningkat b. Siswa sudah dapat menunjukan lokasi suatu tempat dengan baik c. Siswa mau bertanya tentang materi yang belum jelas d. Sebagian besar siswa telah terlihat aktif dalam mengikuti pelajaran e. Siswa telah berani mengemukakan pendapat atau bertanya yang kaitanya dengan materi pelajaran
32
4. Refleksi Setelah melaksanakan perbaikan pembelajaran pada siklus II penulis bekerja sama dengan teman sejawat dan pembimbing dalam dalam melakukan refleksi diri dan dari hasil diskusi diperoleh refleksi sebagai berikut: a. Secara garis besar guru telah menggunakan media dan pendekatan pembelajaran dengan baik b. Guru sudah melibatka siswa dalam pembelajaran dengan baik,dan peranya sudah tidak teralu dominan Hasil evaluasi belajar yang dicapai sIswa pada siklus 2 tingkat ketuntasan klasikal sudah memenuhi kriteria keberhasilan .hal tersebut terbukti dari semua siswa kelas VIIb SMP Negeri Kaliwiro yang terdiri dari 30 (tiga puluh) siswa dapat lulus Kriteria ketuntasan Minimum (KKM) dengan nilai rata-rata 85,33. Dengan demikian proses perbaikan pembelajaran dapat dikatakan telah berhasil . Selanjutnya dari hasil siklus 2 ini penulis pergunakan dalam menyusun skripsi Perolehan data sebelum perbaikan siklus I dan perbaikan siklus 2 pada materi pokok kehidupan pada masa pra aksara di Indonesia ,mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosia disajikan pada data berikut ini
33
Table 1 : Hasil Evaluasi Prasiklus
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 2 24 25 26 27 28 29 30
NAMA
NILAI
Obi Oktavian Ahmad Sanif R Andini Rahma Anisa Nuri Anjas Nugra Arinta Nur W Aziz Maulana Bagus Febri D Citra Anesia P David Arianto Desy Anjung h Edi Mey S Eka Apriliyana Eka Setyo N Frisky Wahyu P Gia Pujatama Harisa Mahsito Ida Kirnawati Khandika Lutviah Durotu Maylinda Neni Mukarom Nur Khotimah Septiana Shindy Amaliya Viki Setiyawan Vita Verdiana Wahyu Yuliant Yogi Prasetiyo Yayat Aldi Nug Rata-rata
60 60 60 70 80 60 40 50 40 60 70 50 40 50 80 80 60 30 30 30 40 60 60 60 50 60 60 70 40 30 55
34
Tuntas/ Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Tuntas Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Tuntas Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas
Tabel 2 Hasil evaluasi mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosisal Sebelum perbaikan No 1 2 3 4 5 6 7
Nilai 0 – 40 41- 50 51 – 60 61 – 70 71 – 80 81 – 90 91 – 100
Jumlah siswa 9 4 9 5 3 0 0
Untuk lebih jelasnya, berikut ini disajikan dalam bentuk diagram batang pada gambar 1 berikut ini: 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 Yayat Yogi Prasetyo Wahyu Yulianto Vita Ferdiana Viky Setyawan Shindy Amalyani Septiana Nur Hotimah Neni Mukaromah Maylinda Lutfiah Dharotn Khandika Ida Kirnawati Harisa MasitoM Gia Pujatama Frisky Wahyu PR Eka Setyo M Eka Apriliana S Edi Mei Saputro Desy Anjung H David Arianto Citra anesia Putri Bagus FebriDW Azaz Maulana Arinta Nur W. Anjas Nugra PL. Anisa Nuri L Andini Rahma L Ahmad Sanif R Abi Oktavian
Dari data yang diperoleh menunjukkan bahwa kurva pelaksanaan pembelajaran
sebelum perbaikan menyatakam bahwa hasil dari tes formatif sejumlah 30
35
siswa yang mendapat 0 – 40 adalah 9 orang, 41 – 50 sebanyak 4 orang, 51 – 60 sebanyak 9 orang, 61 – 70 sebanyak 5 orang, 71 – 80 sebanyak 3 orang. Nilai rata –rata Ilmu Pengetahuan Sosial sebelum perbaikan (pra siklus)adalah 55 Table 3 Hasil
Evaluasi
Mata
Pelajaran
Ilmu
Pengetahuan
Sosial
Pembelajaran Siklus 1
No
Nilai
Jumlah siswa
1
0 – 40
2
2
41- 50
3
3
51 – 60
12
4
61 – 70
9
5
71 – 80
2
6
81 – 90
2
7
91 – 100
0
36
Perbaikan
Table 4 Hasil Evaluasi Siklus 1 NO
NAMA
NILAI
Tuntas/Belum Tuntas
Obi Oktavian
60
Belum Tuntas
Ahmad Sanif R
80
Tuntas
Andini Rahma
70
Tuntas
Anisa Nuri
70
Tuntas
Anjas Nugra
80
Tuntas
Arinta Nur W
70
Tuntas
Aziz Maulana
50
Belum Tuntas
Bagus Febri D
60
Belum Tuntas
Citra Anesia P
40
Belum Tuntas
David Arianto
70
Tuntas
Desy Anjung h
60
Belum Tuntas
Edi Mey S
60
Belum Tuntas
Eka Apriliyana
50
Belum Tuntas
Eka Setyo N
60
Belum Tuntas
Frisky Wahyu P
90
Tuntas
Gia Pujatama
90
Tuntas
Harisa Mahsito
60
Belum Tuntas
Ida Kirnawati
60
Belum Tuntas
Khandika
50
Belum Tuntas
Lutviah Durotu
40
Belum Tuntas
Maylinda
60
Belum Tuntas
Neni Mukarom
60
Belum Tuntas
Nur Khotimah
70
Tuntas
Septiana
70
Tuntas
Shindy Amaliya
70
Tuntas
Viki Setiyawan
60
Belum Tuntas
Vita Verdiana
70
Tuntas
Wahyu Yuliant
70
Tuntas
Yogi Prasetiyo
60
Belum Tuntas
Yayat Aldi Nug
60
Belum Tuntas
Rata-rata
64
37
Dari data yang diperoleh mennjukan bahwa kurva pelaksanaan pembelajaran sebelum perbaikan menyatakan sebagai beikut :
dari hhasil tes formatif
sejumlah 30 siswa yang mendapat 0 – 40 sebanyak 2 siswa, 3 siswa mendapat nilai antara 41 - 50, 12 0rang mendapat nilaiantara 51 – 60, 9 siswa antara 51 – 60, 2 siswa mendapat nilai antara 61 – 70, dan 2 siswa mendapat nilai antara 71 - 80, Nilai rata-rata yang diperoleh siswa pada perbaikan pembelajaran siklus 1 adalah 64.
38
Tabel 5 hasil evaluasi sikus 2
NO
NAMA
Tuntas Belum Tuntasd
NILAI
1 Obi Oktavian
80
Tuntas
2 Ahmad Sanif R
90
Tuntas
3 Andini Rahma
80
Tuntas
4 Anisa Nuri
80
Tuntas
5 Anjas Nugra
100
Tuntas
6 Arinta Nur W
80
Tuntas
7 Aziz Maulana
70
Tuntas
8 Bagus Febri D
70
Tuntas
9 Citra Anesia P
70
Tuntas
10 David Arianto
90
Tuntas
11 Desy Anjung H
90
Tuntas
12 Edi Mey S
70
Tuntas
13 Eka Apriliyana
80
Tuntas
14 Eka Setyo N
80
Tuntas
15 Frisky Wahyu P
90
Tuntas
16 Gia Pujatama
100
Tuntas
17 Harisa Mahsito
90
Tuntas
18 Ida Kirnawati
80
Tuntas
19 Khandika
70
Tuntas
20 Lutviah Durotu
70
Tuntas
21 Maylinda
90
Tuntas
22 Neni Mukarom
90
Tuntas
23 Nur Khotimah
90
Tuntas
24 Septiana
70
Tuntas
25 Shindy Amaliya
90
Tuntas
26 Viki Setiyawan
80
Tuntas
27 Vita Verdiana
80
Tuntas
28 Wahyu Yuliant
90
Tuntas
29 Yogi Prasetiyo
90
Tuntas
30 Yayat Aldi Nug
80
Tuntas
Rata-rata
85,33
39
Table 6 Hasil Evaluasi Mata Pelajaran Ilmu Pengetaahuan Sosial Perbaikan Pembelajaran Siklus 2
No
Nilai
Jumlah Siswa
1
0 – 40
0
2
41- 50
0
3
51 – 60
0
4
61 – 70
7
5
71 – 80
10
6
81 – 90
11
7
91 – 100
2
40
Untuk lebih jelasnya, berikut ini disajikan dalam bentuk diagram batang pada gambar berikut ini:
100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 Yayat Yogi Prasetyo Wahyu Yulianto Vita Ferdiana Viky Setyawan Shindy Amalyani Septiana Nur Hotimah Neni Mukaromah Maylinda Lutfiah Dharotn Khandika Ida Kirnawati Harisa MasitoM Gia Pujatama Frisky Wahyu PR Eka Setyo M Eka Apriliana S Edi Mei Saputro Desy Anjung H David Arianto Citra anesia Putri Bagus FebriDW Azaz Maulana Arinta Nur W. Anjas Nugra PL. Anisa Nuri L Andini Rahma L Ahmad Sanif R Abi Oktavian
Data yang deperoleh menunjukkan bahwa kurva pelaksanaan perbaikan siklus 2 menyatakan sebagai berikut: sebanyak7 siswa memperoleh nilai 61 70, 11 siswa mendapat nilai 71 – 80, 11 siswa mendapat nilai 81 – 90, da 2 siswa mendapat nilai 90 – 100, dengan nilai rata-rata 85,33 Melihat table 1,2, dan 3 hasil perolehan data pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial diketahui, telah terjadi peningkatan hasil belajar dari hasil sebelum perbaikan.
41
Tabel 7 Rekaitulasi Hasil Evaluasi Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Sebelum Perbaikan, siklus 1, dan siklus 2
NILAI HASIL EVALUASI NO NILAI
SEBELUM PERBAIKAN
SIKLUS 1
SIKLUS 2
1
0-40
9
2
-
2
41-50
4
3
-
3
51-60
9
12
-
4
61-70
5
9
7
5
71-80
3
3
10
6
81-90
0
2
11
7
91-100
0
0
2
JUMLAH
42
Untuk lebih jelasnya gambaran mengenai peningkatan prestasi hasil belajar rata-rta klasikal ,disajikan daam bentuk diagram batang pada gambar 4 berikut ini: 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 Pra siklus
siklus I
siklus II
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran dalam materi pelajaran kehidupan pada masapra aksara di Indonesia dengan menggunakan alat peraga peta pada pembelajaran, pada mata pelajaran ilmu pengetahuan social kelas VII b semester 1 di SMPN 1 Kaliwiro Kecamatan Kaliwiro, Kabupaten Wonosobo 43
Tahun Pelajaran 2011/2012 ini dapat berhasil dengan baik karena berkat kerjasama
antara
penulis
dengan
teman
sejawat,
konsultasi
kepada
pembimbing ,mengkaji berbagai sumber yang memuat teori belajar mengajar yang berkaitan dengan tindakan yang penulis ambil dalam perbaikan proses pembelajaran. Tindakan perbaikan pembelajaran yang penulis lakukan pada setiap siklus yang terkait dengan teori belajar para ahli adalah sebagai berikut: Siklus 1 Fokus peneliti pada siklus 1 adalah dengan memanfaatkan alat peraga peta dalam pembelajaran. Dalam pelaksanaanya guru telah dapat memanfaatkan alat peraga ini dengan baik.Metode dan alat peraga berfungsi dengan baik.Metode dan alat alat berfungsi sebagai jembatan atau media informasi pelajaran terhadap tujuan yang ingin dicapai. Metode dan alat yang digunakan harus betul-betul sesuai agar pembelajaran dapat berjalan dengan efektif dan efissien (Nana Sudjana,1989;29) Peta adalah gambar atau lukisan pada kertasdan sebagainya menunjukan letak tanah, laut ,sungai, gunung da sebagainya.
yang
KBBI
(1995;763).menurut Shofyanis dkk(1994;9) Peta dalah gambaran konfensional permukaan bumi yang dilukiskan pada skala tertentu, digambarkan pada bidang data rjika dilihat dari atas ,peta yang baik memiliki syarat-syarat antara lain judul peta, tahun pembuatan peta, skala peta, petunjuk arah dan legenda.
44
Judul peta hendaklah mencerminkan isi dan tipe peta ,maksudnya mencerminkan jenis data apa yang digambarkan dalam suatu peta. Misalnya jika yang digambarkan adalah penyebaran penduduk , maka judulnya adalah peta penyebaran penduduk (dalam Nurhadi 2002;12) pengetahuan dan ketrampilan akademis dalam berbagai latar di sekolah dan di luar sekolah untuk memecahkan persoalan yang ada di dunia nyata . Nurhadi (2004;13) menyimpulkan bahwa pembelajaran kontektual adah konsep belajar pada saat guru menghadirkan dunia nyata ke dalam kelas dan mendorong peseta didik menghubungkan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapan dalam kehidupan sehari-hari Penerapan metode ini guru juga sudah menerapkan pendekatan ini dengan baik, penerapan pendekatan ini guru juga sudahsesuai dengan teori Mujianto.Dalam teorinya dikemukakan bahwa konsep belajar yang membantu guru mengikuti antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapan dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat (Nani Rosdi2004:4) Selain itu dengan variasi metode dan media pembelajaran yang langsung di perlihatkan pada siswa , siswa menjadi tidak cepat bosan dan jenuh mengikuti proses pembelajaran. Hal ini juga terkait dengan teori dan Zoolton P Dienes. Menurut teorinya anak- anak akan dapat memhami secara penuh suatu
45
konsep dengan menggunakan berbagai kajian dari pada hanya menggunaan satu kajian saja (arim, dkk,1992: 2). Terbukti penggunaan alat peraga peta dalam pelajaran IPS untuk menyampaikan materi tentang Kehidupan padamasa pra aksara di Indonesia dapat meningkatkan kemampuan kreatifitas siswa terhadap materi kehidupan pada masa pra aksara di Indonesia kelas VIIb semesater 1. Hal tersebut terbukti pada pertemuan sebelum perbaikan siswa yng tuntas hanya 2 siswa (6,25%) dari 30 siswa. Pada
erbaka pembelajaran siklus 1 yang tuntas belajar
meningkat menjadi 12 siswa (37,5%) dari 30 siswa. Masih ada 18 siswa (56,25%%) yang belum tuntas belajarnya, karena guru belum menggunakan metode dan media yang bervariasi yaitu pembentukan kelompok diperkecil tiap kelompok satu alat peraga. Dengan demikian harus diaksanakan perbaikan pembelajaran Siklus II. Siklus 2 Melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan peta atlas dan globe dapat meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran. Terbukti pada pertemuan sebelum perbaikan siawa yang tuntas hanya 8 siswa (26,67%) . pada pertemuan perbaikan pembelajaran silus 1 yang tuntas menjadi 14 siswa (46.67%)dan pada pertemuan perbaikan siklus 2 semua siswa tuntas belajar yaitu 30 siswa atau 100% Penggunaan alat peraga peta dalam pembelajaran materi Kehidupan pada masa pra aksara di Indonesia dapat meningkatkan hasil pembelajaran . 46
Teori Burner (dalam Erman ,2001) yang mengemukakan bahwa siswa akan belajar efektif jika memanipulasi benda kongkrityang secara intuitif akan melekat pada diri siswa. Pembelajaran menurut Burner dengan menggunakan pendekatan spiral di mulai dari hal yang kongkrit ke abstrak
dari hal yang
sederhana ke hal yang komplek – dari hal yang mudah ke hal yang sulit. Ini berarti bentuk spiral tersebu vertikal dari bawah k atas mulai dari diameter kecil dan makin membesar Rata-rata siswa pada kela eksperimen bersikap positif terhadap pembelajaran dengan menggunakan alat peraga . Selain itu Piaget dalam (Erman ,2001)mengemukakan bahwa pad usiaini siswa baru memiliki kemampuan berfikir kongkrit yang berarti bahwa mereka bias beljarsecara bermakna (meaningfull) jika menggunakan benda kongkrit dari dunia mereka. Oleh karena itu, hindarilah pembelajaran yang sifatnya dominan verbal agar tidak verbaistis.
47