BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1
Hasil Penelitian
4.1.1
Deskripsi Hasil Penelitian Pelaksanaan ini di laksanakan di SDN 3 Tapa Kabupaten Bone Bolango
pada siswa kelas IV dengan jumlah siswa 20 orang. Adapun penelitian ini mengenai upaya meningkatkan kemampuan mengidentifikasi bangun datar yang simetris di kelas IV SDN 3 Tapa Kabupaten Bone Bolango tahun ajaran 2012/2013 Pengumpulan data dilakukan mulalui observasi awal keberadaan sekolah pada hari senin tanggal 20 Mei 2013, ketika siswa mulai berdatangan ke sekolah dan ketika berada didalam kelas mengikuti proses belajar mengajar seperti biasa yang dilaksanakan setiap hari. Kemudian pada hari rabu tanggal 22 mei 2013 dilakukan observasi lanjutan. pada kunjungan selanjutnya lebih tepatnya hari kamis 23 Mei 2013, peneliti melanjutkan observasi. Pada hari jum’at 31 mei 2013 peneliti melakukan wawancara dengan guru dan siswa yang di lanjutkan sampai hari senin 3 juni 2013. Wawancara dilakukan untuk melengkapi data. 4.1.2 Temuan Umum Temuan umum yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu temuan yang dihasilkan dari pengumpulan data melalui wawancara pada guru kelas IV yang bernama NU dan siswa kelas IV. Temuan yang akan dijelaskan disini yaitu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan mengidentifikasi bangun datar yang simetris dan faktor-faktor yang menyebabkan beberapa siswa kurang mampu
30
31
mengidentifiakasi bangun datar yang simetris. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti dari hasil wawancara guru kelas IV yang bernama NU di SDN 3 Tapa Kabupaten Bone Bolango, bahwa upaya yang di lakukan guru dalam meningkatkan kemampuan mengidentifikasi bangun datar yang simetris adalah sebagai berikut a. Yaitu
dengan
menggunakan
metode
deduktif-deskriptif,
metode
ekspositori, tanya jawab dan metode latihan, memberikan media gambar dan kongkrit dan memberikan bimbingan setelah selesai pembelajaran sebagai
upaya
yang dilakukan untuk
meningkatkan kemampuan
mengidentifikasi bangun datar yang simetris dan melakukan kontrol secara teratur kepada siswa. b. Dengan mengajak mereka bermain ketika mereka sudah mulai bosan menerima pelajaran yang diberikan, dan memberi latihan
untuk
mengidentifikasi bangun datar yang simetris sehingga siswa tidak mengalami kebosanan. Dari data yang didapatkan melalui instrumen wawancara guru kelas IV yang bernama NU, bahwa upaya yang dilakukan sehingga proses belajar mengajar berjalan sesuai dengan yang direncanakan yaitu dengan menerapkan metode, media, memberikan bimbingan dan kontrol secara teratur. Metode yang digunakan adalah metode deduktif-deskriptif, metode ekspositori, tanya jawab dan metode latihan ketika pelaksanaan pembelajaran berlangsung dan menggunakan media gambar dan mdia kongkrit sebagai penunjang keberhasilan belajar siswa.
32
Beberapa faktor penyebab siswa kurang mampu mengidentifikasi bangun datar yang simetris : 1. Kurangnya perhatian siswa pada proses belajar mengajar karena hanya benyak bermain. 2. Diskusi dengan teman sebangku yang tidak ada kaitannya dengan materi pembelajaran 3. Terlalu banyak mengahayal ketika menerima materi pembelajaran sehingganya tidak memahami materi pembelajaran yang diajarkan oleh guru 4.1.3
Temuan Khusus Adapun temuan khusus dari hasil penelitian yaitu mengenai upaya
meningkatkan kemampuan mengidentifkasi bangun datar yang simetris di kelas IV, berdasarkan penelitian yang diteliti dari hasil wawancara guru kelas IV yang bernama NU bahwa upaya yang dilakukan yaitu dengan menggunakan metode deduktif-deskriptif, metode ekspositori, tanya jawab dan metode latihan, memberikan bimbingan, kontrol secara teratur dan menggunakan media pembelajaran sehingga kemampuan mengidentifikasi bangun datar yang simetris berhasil sesuai yang di rencanakan, walaupun masih ada beberapa siswa yang belum mampu mengidentifikasi bangun datar yang simetris tetapi temuan yang peneliti dapatkan dari hasil wawancara siswa berbeda dengan hasil yang diwawancari dari guru yaitu dalam proses pembelajaran guru tidak menggunakan media dalam proses pembelejaran sehingga beberapa siswa masih mengalami kesulitan dalam mengidentifkasi bangun datar yang simetris. Siswa yang belum
33
mampu mengidentifikasi bangun datar yang simetris yaitu siswa yang belum mampu menentukan bangun yang simetris dan tidak simetris , dan menentukan sumbu simetris pada bangun datar, hal ini disebabkan karena kurangya perhatian siswa pada proses belajar mengajar berlangsung dan kurangnya perhatian guru dalam penggunaan media pembelajaran sehingga materi yang diajarkan tidak dipahami oleh beberapa siswa. Sesuai penejelasan dari guru kelas IV SDN 3 Tapa, bahwa proses belajar mengajar siswa dalam mengidentifikasi bangun datar yang simetris dinilai berhasil karena pembelajaran yang dilakukan telah berjalan sesuai dengan tujuan yang di rencanakan atau keberhasilan siswa dalam pembelajaran rata-rata sudah mencapai ketuntasan minimal. Meskipun demikian pada awal pelaksanaannya masih terdapat kendala yaitu siswa masih banyak yang tidak memperhatikan, akan tetapi setelah dlakukan kontrol secara teratur, maka persoalaan siswa mengidentifikasi bangun datar yang simetris berangsur-angsur dapat teratasi. Walaupun masih ada beberapa siswa yang kurang memahami dengan materi tersebut.
4.2 Pembahasan Untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran yang efektif maka gurulah yang sangat memeliki peranan penting dalam bentuk upaya meningkatkan kemampuan siswa mengidentifikasi materi bengun datar yang simetris dan keberhasilan belajar siswa disaat proses belajar mengajar berlangsung. Oleh sebab itu sebelum guru masuk pada kegiatan pembelajaran terlebih dahulu guru membuat
suatu
perencanaan
yang disebut
dengan
Renca
Pelaksanaan
34
Pembelajaran (RPP) dan media pembelajaran guna untuk keberhasilan belajar siswa. Penggunaan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik dan perkembangan serta kebutuhan untuk meningkatkan kemampuan belajar siswa sekolah dasar adalah upaya yang dilakukan oleh guru dalam rangka penyediaan kondisi optimal agar proses belaja mengajar berlangsung secara efektif dan efisien, (Hamzah B.Uno, 2009:2) Metode pembelajaran didefinisikan sebagai cara yang digunakan guru, yang dalam menjalankan fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan pembelajaran. Berdasarkan hasil penelitian dari wawancara dengan guru ataupun kepala sekolah SDN 3 Tapa Kabupaten Bone Bolango bahwa upaya yang dilakukan guru untuk meningkatkan kemampuan mengidentifikasi bangun datar yang simetris pada siswa kelas IV SDN 3 Tapa Kebupaten Bone Bolango dapat di lakukan dengan menggunakan media pembelajaran, memberikan bimbingan, kontrol secara teratur dan menggunakan metode. Metode yang digunakan adalah metode deduktif-deskriptif, metode ekspositori, tanya jawab dan metode latihan. Menurut Roestiyah (2001) metode latihan yaitu suatu cara mengajar dimana siswa melaksanakan kegiatan-kegiatan latihan, agar siswam memiliki ketangkasan dan keterampilan yang lebih tinggi dari apa yang dipelajari. http://www.sarjanaku.com/2013/05/pengertian-metode-latihan-drill.html
Tetapi berdasarkan hasil wawancara pada siswa kelas IV SDN 3 Tapa bahwa disini guru pada materi bangun datar yang simetris tidak menggunakan media dalam proses pembelajaran berlangsung, sehingga beberapa siswa
35
mendapat kesulitan dalam memahami pembelajaran tersebut. dari perbandingan hasil wawancara yang saya dapatkan, dapat di simpulkan bahwa upaya yang dilakukan guru dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam mengidentifikasi bangun datar yang simetris tidak sesuai dengan apa yang dijawab melalui wawancara guru, yaitu guru menggunakan media gambar dan media kongkrit untuk memepermudah siswa dalam memahami materi yang diajarkan.