20
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Hasil Penelitian tentang Bimbingan Orang Tua Data yang dikumpulkan dari jawaban responden terhadap hasil sebaran angket penelitian pada variabel X (bimbingan orang tua) di SMP Negeri 1 Tibawa Kabupaten Gorontalo khususnya pada siswa kelas VIII, untuk nilai tengah dari rangkaian data yang tersusun (median) sebesar 73.83, nilai data yang memiliki frekuensi terbesar atau yang paling sering terjadi (modus) adalah sebesar 74.43, dan nilai rata-rata dari rangkaian _
data responden ( X ) sebesar 73.4, serta simpangan baku dari rangkaian data (S) sebesar 3.73 (perhitungan terlampir pada lampiran 5). Deskripsi tentang frekuensi skor data motivasi (variabel X) dapat di lihat pada lampiran 5. Berdasarkan data yang diperoleh menunjukkan bahwa lebih banyak responden menjawab di atas angka 74 sampai 76. Untuk lebih jelasnya distribusi frekuensi pengamatan dapat di lihat melalui histogram berikut. Frekuensi 14 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0
9
4 3
3 2
65 - 67
68 - 70
71 - 73
74 - 76
77 - 79
80 - 82
Gambar 1. Histogram Distribusi Pengamatan Bimbingan Orang Tua
20
21
Berdasarkan histogram di atas, dapat dilihat bahwa skor responden yang menjawab antara 74 sampai 76 sebanyak 14 orang; skor antara 71 sampai 73 adalah sebanyak 9 orang; skor antara 68 sampai 70 adalah sebanyak 4 orang; skor antara 68 sampai 70 dan 77 sampai 79 adalah masing-masing 4 orang; dan skor antara 80 sampai 82 adalah sebanyak 2 orang. Data di atas diperoleh dari hasil jawaban responden berdasarkan sub-sub indikator yang ada pada variabel X (bimbingan orang tua) dengan sub indikator yaitu: (1) penciptaan suasana; (2) dorongan orang tua; (3) petunjuk orang tua; dan (4) Pengaturan waktu belajar. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa bimbingan orang tua dalam kegiatan belajar siswa dapat memberikan hubungan dengan hasil belajar siswa pada umumnya, khsusunya pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Tibawa. 4.1.2 Deskripsi Hasil Penelitian tentang Hasil Belajar Siswa Hasil belajar siswa sebagai variabel Y memperoleh skor sebagai berikut; untuk nilai tengah dari rangkaian data yang tersusun (median) sebesar
77.05, nilai data yang memiliki frekuensi terbesar atau yang
paling sering terjadi (modus) adalah sebesar 76.9, dan nilai rata-rata dari _
rangkaian data responden ( X ) sebesar 77.03, serta simpangan baku dari rangkaian data (S) sebesar 3.85 (perhitungan terlampir pada lampiran 5). Deskripsi tentang motivasi belajar siswa dapat di lihat pada lampiran 5. berdasarkan hasil sebaran angket yang diperoleh menunjukan bahwa lebih banyak responden yang memiliki skor antara angka 75
22
sampai 77. Untuk lebih jelasnya distribusi frekuensi pengamatan dapat dilihat melalui gambar histogram berikut. Frekuensi 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0
10 9 6
6
3 2
69 - 71
72 - 74
75 - 77
78 - 80
81 - 83
80 - 82
Gambar 4.2. Histogram Distribusi Pengamatan tentang Motivasi Belajar Siswa
Berdasarkan hostigram di atas, kita dapat melihat bahwa responden yang memiliki hasil belajar antara 75 sampai 77 adalah sebanyak 10 orang, nilai antara 78 sampai 80 sebanyak 9 orang, nilai antara 72 sampai 74 dan 81 sampai 83 adalah masing-masing sebanyak 6 orang, nilai antara 69 sampai 71 adalah sebanyak 3 orang, dan nilai antara 84 sampai 86 adalah sebanyak 1 orang. Data di atas diperoleh dari hasil jawaban responden berdasarkan hasil belajar siswa yang diperoleh pada wali kelas untuk ujian semester. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa dalam mengikuti proses pembelajaran masih kurang, hal ini disebabkan oleh masih kurangnya bimbingan orang tua dalam memberikan dorongan kepada siswa. 4.1.3 Pengujian Persyaratan Analisis Pengujian normalitas data dimaksudkan untuk mengetahui data hasil penelitian, apakah berasal dari populasi yang berdistribusi normal
23
atau tidak. Oleh karena itu, pengujian normalitas data yang digunakan pada pengolahan ini adalah uji chi kuadrat pada taraf nyata α 0,05 dengan hipotesis bahwa skor variabel X (bimbingan orang tua) dan variabel Y (hasil belajar siswa) berdistribusi normal. 4.1.3.1 Uji Normalitas Data Variabel X Berdasarkan lampiran 5, untuk uji normalitas data pada variabel X (bimbingan orang tua) diperoleh perhitungan χ²hitung = 4.46 dengan derajat kebebasan (dk) = 3 pada taraf nyata α = 0.01, diperoleh χ²daftar = 11.3. Karena χ²hitung ≤ χ²daftar, maka data hasil penelitian untuk variabel X berasal dari populasi yang berdistribusi normal. 4.1.3.2 Uji Normalitas Data Variabel Y Hasil pengujian normalitas data untuk variabel Y (hasil belajar siswa) menunjukan skor χ²hitung = 1.09 dengan derajat kebebasan (dk) = 3 pada taraf nyata α 0.01, maka diperoleh χ²daftar = 11.3. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa χ²hitung lebih kecil dari χ²daftar. Hal ini menunjukan bahwa data hasil penelitian untuk variabel Y berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
4.1.4 Pengujian Hipotesis Untuk pengujian hipotesis dalam penelitian, diadakan pengujian melalui persamaan regresi dan uji linieritas dan keberartian persamaan regresi.
24
4.1.4.1 Mencari Persamaan Regresi Untuk mencari persamaan regresi digunakan rumus Ŷ = a + bX, sehingga dari hasil penelitian (lampiran 6) diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: Ŷ = 26.24 + 0.69x. Hal ini berarti setiap terjadi perubahan sebesar 1 (satu) unit pada variabel X akan diikuti oleh perubahan rata-rata pada variabel Y sebesar 0.69 unit, yaitu hasil belajar siswa. Maksudnya bahwa, setiap unit variabel X (bimbingan orang tua) akan mempengaruhi setiap indikator yang ada pada variabel Y (hasil belajar siswa) sebesar 0.69. Hal ini berarti setiap terjadi perubahan pada indikator bimbingan orang tua, maka akan diikuti oleh perubahan rata-rata pada hasil belajar siswa sebesar 0.69. 4.1.4.2 Uji Lineritas dan Keberartian Persamaan Regresi Hasil pengujian linieritas dan keberartian persamaan regresi yang menggambarkan hubungan linear apakah berarti atau tidak, digunakan tabel ANAVA. Berdasarkan tabel ANAVA pada lampiran 6 diperoleh linieritas persamaan regresi; diperoleh harga Fhitung = 0.78 pada taraf nyata α = 0.01 dan dk pembilang = 11 dan dk penyebut = 22, diperoleh F (0,95) (11, 22)
= 4.10. Kriteria pengujian yaitu Fhitung < Fdaftar, sehingga hipotesis
yang menyatakan bahwa regresi linear Y atas X dengan persamaan Ŷ = 26.24+0.69x dapat diterima pada taraf nyata α = 0,01. Persamaan regresi tersebut bermakna bahwa setiap terjadi perubahan (peningkatan atau penurunan) pada bimbingan orang tua sebesar 26.24 akan diikuti perubahan rata-rata sebesar 0.69 hasil belajar siswa.
25
Kemudian untuk pengujian keberartian regresi diperoleh harga Fhitung = 23.29 pada taraf nyata α = 0.05 dengan dk pembilang = 1 dan dk penyebut = 57, didapat F (0,95) (1,33) = 4.13. Kriteria pengujian ternyata Fhitung > Fdaftar, sehingga dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi adalah berarti dan dapat diterima. Artinya, persamaan regresi Ŷ = 26.24 + 0.69x relevan dengan kriteria pengujian dan dapat dijadikan sebagai tolak ukur dalam kelanjutan analisis data selanjutnya. 4.1.4.3 Analisis Korelasional Jika garis regresi dari sekumpulan data pengamatan berbentuk linear, maka dapat ditentukan sejauh mana derajat hubungan antara variabel Y dan X melalui koefisien korelasi (r). Dari hasil perhitungan pada lampiran 7, diperoleh koefisien korelasi sebesar = 0.64. Dari hasil ini, maka koefisien determinasinya adalah sebesar 0.4096, yang berarti bahwa hubungan yang ditimbulkan oleh bimbingan orang tua terhadap hasil belajar siswa adalah sebesar 40.96%, sedangkan sisanya sebesar 59.04% hasil belajar siswa dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak terdesain dalam penelitian. Langkah selanjutnya adalah melakukan pengujian hipotesis, berdasarkan hasil perhitungan diperoleh bahwa thitung sebesar 4.79 sedangkan daftar distribusi tdaftar pada taraf nyata α = 0.01 diperoleh kriteria pengujian t(1-½α) (n-2), maka t(1-0.995) (33) = 2.75. Dari hasil perhitungan, thitung lebih besar dari ttabel, yaitu (4.79 > 2.75). Selanjutnya pada daftar distribusi t taraf nyata α = 0.05 diperoleh kriteria pengujian t(1-½α) (n-2), maka
26
t(0,975) (33) = 2.04. Hal ini dinyatakan sama, bahwa harga thitung lebih besar dari tdaftar (4.79 > 2.75 dan 2.04), sehingga diperoleh kesimpulan yang sama bahwa koefisien korelasinya benar-benar signifikan.
4.2 Pembahasan Penelitian
ini
bertujuan
untuk
mengetahui
seberapa
besar
hubungan bimbingan orang tua dengan hasil belajar siswa kelas VIII di SMP Negeri 1 Tibawa Kabupaten Gorontalo. Seseorang melakukan aktifitas belajar tentu mempunyai tujuan yang hendak dicapai. Tujuan yang tampak jelas yang hendak dicapai dalam melalui kegiatan belajar sebagaimana dikemukakan terlebih dahulu adalah perubahan prilaku. Perubahan prilaku tersebut terlihat dari perubahan dari tidak tau menjadi tahu, dari tidak dapat menjadi dapat, dari tidak mampu menjadi mampu dan sebagainya. Maka, dibutuhkan bimbingan orang tua yang maksimal dalam proses pembelajaran di rumah. Orang tua merupakan pendorong bagi masa depan anak terutama dalam mengikuti kegiatan pendidikan. Dengan melakukan bimbingan yang maksimal dalam keluarga, maka akan berdampak positif bagi peningkatkan hasil belajar siswa. hasil belajar
merupakan
perilaku
yang
dapat
diukur,
prestasi
belajar
menunjukkan kepada individu bahwa individu sebagai pelakunya. Hasil belajar dapat dievaluasi dengan menggunakan standar berbentuk baik berdasarkan kelompok atau norma yang telah ditetapkan, hasil belajar menunjukkan pula pada hasil kegiatan yang dilakukan secara sengaja dan sadar. Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil
27
kemajuan yang diperoleh siswa setelah menyelesaikan hasil evaluasi belajar dalam bentuk nilai angka yang tercantum dalam buku nilai atau rapor. Berdasarkan penjelasan dan deskripsi hasil penelitian di atas, maka diperoleh pengaruh antara disiplin dalam pembelajaran dengan hasil belajar siswa. Dengan demikian, sebelum melakukan pengujian hipotesis yang telah ditetapkan, pertama-tama penulis mengadakan pengujian normalitas data yang telah terkumpul dari responden. pengujian normalitas data dimaksudkan apakah data tersebut berdistribusi normal atau tidak, sehingga dapat digunakan inti pengujian berikutnya. Dari hasil pengujian normalitas data baik variabel X (bimbingan orang tua) maupun variabel Y (hasil belajar siswa) benar-benar berdistribusi normal dan dapat diterima. Berdasarkan langkah tersebut maka langkah selanjutnya adalah pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis regresi dan korelasi, sehingga dalam penelitian ini persamaan regresi Ŷ = 26.24 + 0.69x. Hal ini berarti setiap terjadi perubahan sebesar satu unit variabek X dapat diikuti rata-rata 0.69 untuk variabel Y. Untuk linieritas dan keberartian koefisien korelasi ternyata keduanya menunjukan hasil yang benar-benar linear atau berarti. Untuk mengukur derajat hubungan antara variabel X (bimbingan orang tua) dan variabel Y (hasil belajar siswa), maka sebagai langkah berikutnya adalah menghitung koefisien korelasi. Hasil perhitungan
28
koefisien korelasi sebesar r = 0.64 dengan koefisien determinasi sebesar r² = 0.4096 atau 40.96 % variasi yang terjadi pada bimbingan orang tua dapat dijelaskan oleh hasil belajar siswa, sebagai langkah terakhir tentang pengujian keberartian koefisien dari thitung atau berada di luar daerah perhitungan Ho atau Ho ditolak dan Ha diterima. Sedangkan sisanya sebesar 0.5904atau sebesar 59.04% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak didesain oleh peneliti misalnya kurangnya peran guru, kreativitas guru, peningkatan pengelolaan kelas oleh guru, kemauan siswa untuk belajar, serta lingkungan kelas maupun sekolah yang kurang mendukung. Dengan demikian, hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa terdapat hubungan yang positif antara bimbingan orang tua dengan hasil belajar siswa kelas VIII di SMP Negeri 1 Tibawa Kabupaten Gorontalo, dapat di uji kebenarannya atau dapat diterima dalam penelitian ini. Selanjutnya dapat dilihat pada gambar kurva penerimaan dan penolakan Ha dan Ho berikut ini:
Ho
Ha
Ha
-2.75 0 +2.75 13.96 Gambar 4. Penolakan dan Penerimaan Ha dan Ho Berdasarkan gambar penolakan dan penerimaan di atas, maka hipotesis dapat penelitian ini berbunyi “terdapat hubungan antara
29
Bimbingan Orang Tua dengan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII di SMP Negeri 1 Tibawa Kabupaten Gorontalo”, dinyatakan diterima.