BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 4.1.1 Sejarah Asrama Putri Nusantara Universitas Negeri Gorontalo Asrama mahasiswa FKIP Unsrat dengan kredit BTN oleh developer PT Asparaga Permai yang diresmikan pada tanggal 15 April tahun 1987 oleh mentri negara perumahan rakyat, Bapak Drs Cosmas Batubara. Kemudian dari institusi FKIP Unsrat Manado di Gorontalo tahun 19871993, STKIP 1993-2001. Ikip Negeri Gorontalo di ubah menjadi Universitas Negeri Gorontalo (UNG). Asrama mahasiswa juga dipisahkan menjadi dua bagian yaitu asrama putra dan asrama putri. Pada proses pemisahan ini sebelumnya telah diadakan rapat. Dan hasil keputusan rapat itu ditetapkan bahwa asrama ini di khususkan untuk mahasiswa putri dan asrama putra ditempatkan kompleks kampus 2 Universitas Negeri Gorontalo.
Gambar 1: Struktur Organisasi Asrama Putri Nusantara Universitas Negeri Gorontalo 2013
Gambar 2: Wawancara dengan Ketua Asrama mengenai Sejarah dan Jumlah 2013 penghuni yang tinggal di Asrama Putri Nusantara Universitas Negeri Gorontalo
4.1.2Jumlah Penghuni Asrama Putri Nusantara Universitas negeri Gorontalo Dari hasil data yang diperoleh bahwa seluruh penghuni Asrama Putri Nusantara Universitas Negeri Gorontalo pada tahun 2013 berjumlah 209 orang, masing-masing dari berbagai daerah. Untuk lebih jelasnya lihat pada tabel berikut Tabel : Jumlah Penghuni Asrama Putri Nusantara Universitas negeri Gorontalo Berdasarkan Daerah No
Asal Daerah
Jumlah
1
Gorontalo
39 Orang
2
Tarnate
48 Orang
3
Muna
30 Orang
4
Toili
9 Orang
5
Toli – Toli
6 Orang
6
Bangkep
11 Orang
7
Buton
8 Orang
8
Luwuk
27 Orang
9
Buol
14 Orang
10
Moutong
4 Orang
11
Medan
2 Orang
12
Bolmong
9 Orang
13
Bitung
2 Orang
Jumlah selurunya
209 Orang
Sumber data : Asrama Putri Nusantara Universitas Negeri Gorontalo 2013
4.2 Hasil dan Pembahasan Urusan mengikuti trend khususnya di bidang fashion, jelas remaja yang jadi pelopornya. Bagi remaja, trend fashion menjadi salah satu cara untuk mempertegas jati diri mereka. Seperti halnya mahasiswa Universitas Negeri Gorontalo (UNG). Dengan berbagai latar belakang status sosial ekonomi mulai dari status sosial ekonomi tinggi, sedang, sampai rendah. Masing-masing status mempunyai karakter yang unik dalam hal penampilan. Pada penelitian ini, terdapat bentuk perkembangan fashion pada mahasiswa, seperti apa yang menjadi konsep dasar tentang keterkaitan fashion pada mahasiswa yang menjadikan hal yang sangat menarik untuk diteliti. Memang ada hal yang membenarkan adanya perilaku tersebut mengingat banyak anggapan mahasiswa berpotensi menjadi pembangun citra diri, salah satunya dengan memperhatikan penampilan, terlebih batasan mahasiswa lebih terspesialisasi pada tingkatan mahasiswa baru yang masih berada pada taraf pencarian jati diri. Dalam penelitian ini, akan dibahas tentang danpak perkembangan fashion dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi fashion di Asrama Putri Nusantara Universitas Negeri Gorontalo. 4.2.1 Dampak Perkembangan Fashion di Kalangan Mahasiswa Fashionjika dilihat dengan realita masa kini dapat merusak akhlak, moral, dan normanorma agama, tanpa sadar kita tidak bisa menghindarifashion, karena itu bagian dari kemajuan zaman dan teknologi, kadang kita juga membutuhkannya tetapi kita bisa menjaga diri dari pengaruh buruknya, fashionmudah didapat bisa melalui online juga toko-toko terdekat. Namun saat ini mahasiswa Universitas Negeri Gorontalo khususnya mahasiswa yang tinggal di Asrama Putri NusantaraUniversitas Negeri Gorontalo lebih suka membeli melalui online. Tapi masi ada juga yang lebih memilih pergi ke mall. Media online yang paling digemari hingga memudahkan pengaruh buruk itu merasuki remaja khususnya mahasiswa, tempat media itu sering digunakan
juga oleh orang-orang yang membenci islam untuk merusak keimanan dan menjauhkan kita semua dari nilai-nilai agamis, adapun yang paling mudah terkena pengaruh buruk fashion adalah: mahasiswa yang ada di Asrama Putri Nusantara Universitas Negeri Gorontalo, ini dikarenakan mahasiswa adalah objek yang sempurna dan peniru yang baik, mahasiswa cenderung ingin selalui ingin tahu dan ingin mencoba tentang apa yang dilihat dan didengarnya, meskipun mereka mengetahui yang baik ditiru dan mana yang tidak baik ditiru. Masa inilah sangat berbahaya, para remaja masih mencari jati dirinya, masih bimbang, untuk memuaskan hati, para remaja sering lebih banyak menggali informasi dari berbagai sumber, adakalanya saat pencarian jati diri itu para remaja menemukan media yang baik dan orang yang tepat mendampinginya, inilah yang diharapkan, akan tetapi yang menakutkan adalah ketika para remaja terjerumus pada media yang menyesatkan. Para mahasiswa yang mulai memasuki masa dewasa, walaupum mereka telah dapat memilah kebaikan dan keburukan tetapi mereka ada yang tetap belum bisa mengontrol diri terhadap pengaruh buruk media disekitarnya Fashion merupakan cermin kepribadian pepatah ini sangat benar, apapun yang kita pakai dapat menggambarkan diri kita, karekter kita bahkan jati diripun dapat dibaca melalui pakaian, islam memgajarkan berpakaian yang menutup aurat, bersih dan menyenangkan bila dipandang, ini berlaku untuk laki-laki dan perempuan, tetapi mengapa di zaman sekarang banyak anak-anak islam, remaja islam, pemuda islam yang makin hemat dalam berpakaian dalam artian dasar pakaian yang dikenakan makin kecil, sempit dan singkat, anak-anak berlomba untuk memperlihatkan lekuk tubuh, memperlihatkan keindahan tubuh, tidak takut akan dosa membuka aurat, tidak malu berpakaian yang ketat didepan orang tua dan dosen, dari mana mereka mengetahui adab buruk tersebut, dari fashionyang dikenalkan oleh orang luar negeri bahkan dalam negeri, laki-laki dan perempuan, dari media cetak dan elektronik, model-model yang
menggoda mereka untuk meniru, mereka anggap itu bentuk telah modern, tidak ketinggaaln zaman, gaul dan alasan lainnya, sungguh sedih ketika anak seorang islam sangat sulit untuk diajarkan menutup aurat, berpakaian sopan, karena kekerasan hati mereka yang telah sangat jatuh cintadengan berbusana yang demikian. Berikut dampak negatif fashion. 1. Tercerabutnya akar budaya, remaja kini merasa malu dengan budaya sendiri dan merasa bangga dengan budaya asing. Dengan adanya berbagai mode fashion yang sering diakses melalui online dan semacamnya oleh para remaja, membuat mereka ingin seperti yang mereka idolakan (proses tersebut perlahan telah mengubah gaya hidup remaja). Di satu sisi hal ini berdampak positif karena memacu perubahan, namun di lain sisi telah mengantarkan mereka pada budaya asing yang tidak sesuai dengan norma-norma pada masyarakat tertentu (misalnya: berpakaian yang berlebihan, hedonis, dll.) 2.
Hilangnya identitas diri (para remaja dihadapkan pada proses mengikuti dan meniru trend asing terus-menerus, misalnya pop Korea yang sedang menjadi kiblat para remaja kini. Mereka merubah penampilan (model rambut, mode pakaian), gaya hidup, dan lebih mudah menerima budaya bangsa lain dibanding melestarikan budaya sendiri, hal ini dapat melahirkan hibridasi budaya (budaya campuran) sebagai akibat dari adanya globalisasi. Selain bentuk fisik seperti wajah yang mulus dan tubuh yang langsing, hal lain yang menjadi daya tarik para pria terhadap wanita adalah penampilannya. Oleh sebab itulah, tak jarang para mahasiswa yang tinggal di Asrama Putri Nusantara Universitas Negeri Gorontalo yang rela melakukan berbagai cara demi menunjang penampilannya. Bahkan, para mahasiswa ini juga rela menggunakan fashion yang bisa membahayakan demi menarik lawan jenis. fashion yang bisa membawa dampak negatif bagi kesehatan. a. High heels.
memang memberikan rasa percaya diri yang tinggi bagi para wanita karena high heels bisa membuat tubuh terlihat ramping, seksi, dan menarik. Namun, tanpa disadari high heels dapat memberikan pengaruh negatif misalnya keseleo pada pergelangan kaki, varises, atau nyeri pada bagian lutut dan panggul. b. Pakaian ketat. Tidak dapat dipungkiri, pakaian ketat memberikan kesan tubuh terlihat lebih lebih kurus dan seksi. Namun, dengan menggunakan pakaian ketatbisa menimbulkan jamur, kanker ganas, mengganggu mobilitas usus, dan lain sebagainya. c. Jam tangan. Tak jarang pula, orang menggunakan jam tangan untuk menunjang penampilannya. Namun, jika jam tangan yang digunakan sempit atau sangat ketat, bisa jadi akan menghambat aliran darah. 4.2.2 Fashion di Kalangan Mahasiswa Fashiondapat diartikan sebagai mode, gaya, cara, busana, pakaian 1. Fashion menjadi sangat penting dalam kehidupan seseorang. Bagi mahasiswa, fashion merupakan salah satu cara untuk mengungkapkan jati diri. Seperti yang diungkapkan informan mengenai pandangan mereka tentang fashion dan seberapa pentingkah fashion dalam kehidupan mereka. “Menurut kita, fashion itu pelengkap penampilan. Dengan mengikuti fashion, orang terlihat lebih cantik atau keren dimata orang lain. Menurut kita sih fashion cukup penting. Karena bikin kita bahkan semua orang lebih percaya diri karena mengikutinya, fashion sangat penting karena dari penampilan yang rapi mencerminkan kepribadian yang indah”. 1
Salim, Peter. 2006. The Contemporary English-Indonesia Dictionary.Media Eka Pustaka.
”Menurut saya fashion itu pelengkap penampilan. Dengan mengikuti fashion, Seseorang bisa terlihat cantik di mata orang lain. Menurut saya fashion sangat penting, karena dengan mengikuti fashion semua orang bisa lebih percaya diri. Fashion sangat penting karena dengan penampilan yang rapi bisa mencerminkan kepribadian yang indah”. “Maksud dari Asra Zulida Umar bahwa fashion sangatlah penting karena selain terlihat cantik juga menambah kepercayaan diri, fashion juga merupakan cerimanan kepribadian sesorang“2 Hal senada juga diungkapkan oleh Ana “Ya fashion sesuatu yang tidak akan pernah berakhir, setiap tahun selalu ada yang baru. Menurut saya fashion itu penting, karena dengan mengikuti fashion, paling tidak lebih enak dilihat dan tidak ketinggalan jaman, fashion bagi kehidupan saya lumayan penting agar kita tidak ketinggalan cara berpakaian”. “Ya fashion sesuatu yang tidak akan pernah berakhir. Setiap tahunnya pasti ada yang baru. Bagi saya fashion itu penting, karena dengan mengikuti fashion, paling tidak lebih enak di pandang dan tidak ketinggalan zaman. Fashion bagi kehidupan saya sangatlah penting agar tidak ketinggalan cara berpakaian”. “Ana mengatakan bahwa dengan mengikuti fashion paling tidak jadi lebih enak dilihat dan tidak ketinggalan jaman” 3.
2
wawancara dengan Asra Zulida Umar mahasiswa jurusan S1 Pendidikan Kimia Universitas Negeri Gorontalo Tanggal 22 Oktober 2013 pukul 15.07 3 Wawancara dengan Ana Jurusan Ilmu Komunikasi pada tanggal 22 Oktober 2013, pukul 16.01,
“Fashion itu penting buat saya. Saya sendiri sering mengikuti mode terbaru”. “Fashion sangat penting bagi saya. Saya sendiri sering mengikuti mode terbaru”. “Bagi Mulisa fashion sangat penting untuk dirinya, Ia sendiri tidak pernah ketinggalan dengan mode terbaru fashion “ 4 Pernyataan yang agak berbeda : “Fashion itu gaya hidup pada jaman sekarang ini dan penampilan pada jaman modern ini, fashion tidak begitu penting buat saya, karena hanya membuangbuang waktu untuk sebuah penampilan dan buang-buang duit”. “Fashion merupakan gaya hidup pada zaman sekarang dan penampilan pada zaman modern ini, fashion tidak begitu penting bagi saya karena hanya bisa membuang-buang waktu dan uang”. “Maksud Fahyuni, fashion adalah gaya pada anak muda jaman sekarang, baginya fashion tidak begitu penting, karena selain hanya dapat merugikan uang juga membosankan karena sangat memutuhkan waktu untuk penampilan”5 Pernyataan yang senada : “Fashion merupakan gaya berpakaian yang mengikuti mode atau tren, yang menurut saya hanyalah sebuah simbol untuk terlihat unik, modern atau dengan istilah sekarang yaitu gaul. Tapi dalam hidup saya fashion tidak begitu penting,
4
Wawancara dengan Mulisa Syahbudin Jurusan Pendidikan Ekonomi pada tanggal 22 Oktober 2013, pukul 20.17 5 Wawancara dengan Fahyuni Alim jurusan Sendratasik tanggal 23 Oktober 2013 di Perpustakaan Universitas Negeri Gorontalo, pukul 11.39:
karena saya menyukai gaya hidupnya rosulullah saw yang sederhana , apa adanyajadi selama nyaman ya di ikuti kalau tidak sesuai ya tidak usah di ikuti”. “Fashion merupakan gaya berpakaian yang mengikuti mode atau treen, bagi saya itu hanya sebuah simbol yang terlihat unik, modern, atau yang sekarang ini dikenal dengan istilah gaul. Tapi dalam kehidupan saya fashion tidak begitu penting, karena saya menyukai gaya hidupnya Rasulullah SAW yang sederhana apabila kita merasa nyaman di ikuti dan jika tidak sesuai, tidak perlu di ikuti”. “Maksud Rosdiana fashion itu hanya merupakan sebuah simbol agar terlihat gaul dan tidak nora, tapi bagi Rosdiana fashion tidak terlalu penting untuk dirinya, karena ia lebih suka berpenampilan sederhana seperti yang dikenakan oleh Rasulullah SAW, yaitu yang sederhana“6 Berbeda dengan ungkapan berikut : “Menurut kita fashion itu cara berpakaian. Dimana fashion sekarang ini so jadi pola konsumsi masyarakat baik itu dari kaum anak-anak hingga orang tua, contohnya saja saya pe kamanakan, dia pe umur baru 5 tahun, dia so jaga bapilipili baju yang dia mopake, bagitu juga mobabili itu peralatan sekolah, dia sotau mobapili yang bagus-bagus padahal kalo dibilang dia masih terlalu anak-anak bole jo kalo so basekolah SD kan wajar, ini baru TK kong sotau model yang bagus-bagus bagitu juga orang tua, saya pe nenek so umur 98 tahun dia juga tidak mau mobapake baju yang sembarangan, pokonya dia mobapili baju yang gaga-gaga. Trus fashion dalam hidup sayasangat penting karena dapat merubah 6
Wawncara dengan Rosdiana Muhammad jurusan Bimbingan dan Konseling, tanggal 23 Oktober 2013 pukul 16.24
penampilan
seseorang.
Lewat
fashion
seseorang
dapat
mencerminkan
penampilan orang”. “Menurut saya fashion itu cara berpakaian. Dimana fashion sekarang ini sudah menjadi pola konsumsi masyarakat baik itu dari kaum anak-anak hingga orang dewasa, contohnya saja keponakan saya, dia baru berusia 5 tahun, dia sudah memilih- milih baju yang akan dia pakai, begitu pula membeli peralatan sekolah, dia sudah tahu memilih barang yang bagus padahal dia masih terlalu anak-anak jika sudah sekolah SD itu sudah wajar, tapi ini baru sekolah TK sudah tahu model yang bagus-bagus, begitu pula orang tua, Nenek saya sudah berumur 89 tahun dia sudah tidak mau memakai pakaian sembarangan, pekoknya dia membeli baju yang bagus-bagus”. Fashion bagi kehidupan saya sangatlah penting karena dapat merubah penampilan seseorang. Lewat fashion sesorang dapat memcerminkan penampilannya. “Warni
menganggap fashion sangat penting dalam kehidupannya, fashion dapat
mencerminkan penampilan seseorang” 7 Hal senada diungkapkan dalam wawancara berikut : “Fashion merupakan aksesoris yang apabila digunakan akan terlihat menarik bagin orang-orang, fashion sangat penting karena bisa membuat seseorang bisa lebih PD dan menarik dimata teman-teman”. “Fashion merupakan aksesories yang apabila di gunakan akan terlihat menarik bagi setiap orang, fashion sangat penting karena dapat membuat seseorang lebih percaya diri dan menarik dimata teman-teman”. 7
Wawancara dengan Warni Ayuba jurusan S1 Geografi. tanggal 24 Oktober 2013 pukul 10.11.
“Menurut Wiji, fashion itu berupa aksesoris yang digunakan dengan tujuan agar terlihat cantik dan menarik untuk orang-orang, fashion juga sangat penting bagi dirinya karena dengan berpenampilan menarik dia bisa lebih percaya diri dan terlihan menarik dimata orang lain“8 “Penting atau tidaknya tergantung sama karakteristik tiap individu, kalau dia orang yang up date sama dunia fashion atau tidak. Kalo buat kita sandiri penting skali soalnya gaya setiap orang berpakaian itu terkadang biasa mencerminkan gaya hidup atau tingkah lakunya”. “Penting dan tidaknya fashion tergantung karakteristik setiap individu, tergantung orang yang up date sama dunia fashion atau tidak. Bagi saya sendiri fashion sangatlah penting karena gaya dari setiap pemakainya terkadang bisa memcerminkan gaya hidup atau tingkah lakunya”. “Menurutnya penting atau tidaknya fashion dalam hidup seseorang tergantung dengan individunya”9. Dari hasil wawancara yang telah dilakukan penulis, dapat disimpulkan bahwa fahion sangat penting dalam kehidupan mahasiswa. Bagi mereka fashion merupakan gaya hidup. Melalui fashion, mereka menampilkan diri mereka. Fashion dianggap sebagai cerminan citra diri. Tepat
8
Wawancara dengan Wiji jurusan Pendidikan Sejarah pada tanggal 24 Oktober 2013 pukul 17.23. 9 Wawancara dengan Warniati Liguman jurusan Biologi tanggal 25 Oktober 2013, pukul 16.10.
diusia pelajar seperti informan sekarang ini merupakan masa pencarian jati diri. Pada usia ini biasanya mudah terbujuk rayuan iklan, suka ikut-ikutan teman. Dengan mengikuti fashion yang sedang trend, mereka berharap dapat diterima dalam lingkungan pergaulannya. Dalam kesehariannya, mereka cenderung sangat memperhatikan trend yang sedang berkembang. Dengan berbagai alasan diungkapkan kenapa mereka selalu up to dateterhadap trendyang sedang berkembang. Misalnya sekedar agar tidak dianggap ketinggalan jaman (gaul), iseng-iseng, atau bahkan dapat diterima dalam suatu komunitas pergaulan seharihari (tidak terkucil). Kita dapat melihat pandangan para informan tentang fashion dan arti penting fashion dalam kehidupan mereka. Selain itu kita dapat menilai seberapa penting fashion mengisi hidup mereka. Mereka yang menganggap fashion penting dalam kehidupannya cenderung lebih konsumtif, sebab mereka akan terus mengup dateproduk yang sudah mereka miliki. Biasanya mereka pergi ke mall untuk mencari produk fashion keluaran terbaru. Dan jika produk tersebut bagus, modelnya sesuai, dan yang pasti harganya cocok dengan dana yang mereka miliki sudah barang tentu mereka akan membayar produk tersebut demi sebuah trend. 4.2.3 Produk Fashion Fashion di kalangan mahasiswa merupakan target pasar yang potensial. Ada beberapa alasan kenapa mahasiswa menjadi sasaran pasar yang menarik. Pertama, mahasiswa merupakan konsumen langsung. Kedua, mahasiswa merupakan pembujuk yang hebat di lingkungan manapun. Ketiga, mahasiswa adalah konsumen remaja masa depan. Artinya bahwa dengan bertambahnya waktu, mahasiswa yang dulunya dibiayai orangtuannya untuk membeli produkproduk fashion akan berubah menjadi seorang remaja yang memiliki penghasilan sendiri untuk memenuhi kebutuhan fashion di masa mendatang. Bagi sejumlah produsen, kelompok
mahasiswa merupakan salah satu target yang menggiurkan. Alasannya karena mahasiswa biasanya mudah terbujuk iklan, suka ikut-ikutan teman, tidak realistis, dan cenderung boros dalam penggunaan uang. Produk fashion merupakan barang-barang yang dihasilkan dari proses produksi baik berupa baju, celana, tas, sepatu, dan aksesoris lainnya yang dapat menunjang penampilan pemakainya. Sedangkan Baudrillard seperti yang dirujuk oleh Channey menyatakan bahwa “ Menunjuk institusifashiondalam modernitas kontemporer sebagai suatu pameran spektakuler dari proses lebih umum perubahan yang dipercepat dan alienasi makna: “percepatan permainan sederhana dari penanda (signifier) dalam fashion menjadi menyolok, untuk untuk memesonakan kita-pesona dan rasa pusing atas hilangnya setiap system referensi” 10. Perkembangan dalam dunia menunjukkan berbagai macam produk yang khusus ditujukan untuk pasar remaja, mulai dari kosmetik, pakaian, dan berbagai macam pernik-pernik lainnya untuk menunjang penampilan. Kalangan muda adalah kalangan yang memang dipandang sebagai motor utama terbentuknya budaya global. Dalam era ekonomi yang mengarah ke kapitalistik, remaja merupakan segmen pasar yang potensial, khususnya mahasiswa. Kampus sebagai sarana tempat belajar dan bersosialisasi ternyata juga mempunyai peranan yang cukup penting dalam membentuk suatu konstruksi budaya fashion. mahasiswa terlihat lebih tren . Baik di kampus, di jalan, di mall atau di manapun mereka berada. Walaupun di kampus mereka tetap terlihat fashionable atau modern. Hal itu dapat terlihat dari model pakaian, tas atau sepatu yang mereka pakai. Mahasiswa sekarang ini lebih memegang kendali atas keputusan dalam membeli produk fashion. Mereka bisa memutuskan sendiri produk fashion apa yang akan dibeli tanpa pertimbangan dari oarang tua.
10
Chaney, David. 1996. LifeStyle, Sebuah Pengantar Komprehensif Yogyakarta: Jalasutra. Hal 104
Mereka dapat leluasa memilih produk fashion yang cocok dengan selera mereka masing-masing tanpa campur tangan orang tua.
Gambar 3: Wawancara dengan Anita Muhammad dan Hartianthy Toduho mengenai merk-merk fashion yang terkenal “Keluarga tidak terlalu memperhatikan cara berpakaian saya, hanya memberi saran agar berpakaian yang sopan saja” “Keluarga tidak terlalu memperhatikan cara berpakaian saya, hanya saja memberikan saran agar memakai pakaian yang sopan saja”. “Maksud Anita, dalam hal fashion keluarganya hanya memberi saran agar ia berpakain yang sopan-sopan saja agar terlihat lebih sederhana, selain itu juga untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan“ 11
11
Wawancara bersama Anita Muhamad jurusan Kimia pada tanggal 25 Oktober 2013, pukul 20.21
“Kalo saya pe orang tua biasanya tukang ba komen dengan torang pecara berpakaian, apalagi timama, dia mo marah kalo bapake baju yang seksi-seksi. Timama bilang masa calon sarjana kong cara bapake baju seksi bagini. Tidak bagus kata orang molia kamari “ “Orang tua saya biasanya memberikan komentar dari segi cara berpakaian, terutama si Ibu, Ia akan marah jika saya memakai pakaian yang seksi. Katanya masa sudah calon sarjana memakai pakaian yang seksi begini. Tidak wajar dilihat orang”. “Dalam hal berpakaian keluarga Hartianthy sangat memperhatikan cara berpakaian anaknya karena menurut keluarga seorang calon sarjana tidak pantas berpakaian yang seksi karena tidak bagus dilihat orang” 12 Dalam hal merk produk fashion ada sebagaian mahasiswa yang tidak terlalu fanatik pada merk produk fashion apa yang harus dibeli, mereka lebih mengutamakan modelnya yang lagi tren dan nyaman digunakan. “Tidak terlalu penting itu merek yang penting depe model sama dan pastinya dapa lia gaul dan cocok patorang pe diri” “Merk tidak terlalu penting yang penting model dan yang pasti terlihat gaul dan cocok untuk diri sendiri”. “Menurutnya merk tidak terlalu penting, yang diutamakan modelnya, asal terlihat tren dan cocok untuk diri sendiri“13
12
Wawancara dengan Hartianthy Toduho jurusan Bimbingan dan Konseling.tanggal 25Oktober 2013, pukul 21.02
Pernyataan yang sedikit berbeda : “Aduh yang namanya merek tentu sangat penting dalam fashion seseorang, apalagi khusus patorang mahasiswi, kalo mopake produk fashion yang asal-asal atau merek yang tidak terkenal pasti dorang motatawa akan apalagi pa kita pe jurusan, kita saja malu kalo misalnya mobapake merek produk yang tidak gaul. Karena kita petaman-taman khususnya yang biasa ba jalan dengan kita kalo mo babili baju misalnya pasti mobalia apa depe merek, depe model bagimana . pokonya yang intinnya merek penting patorang pe fashion” “Merk sangat penting dalam fashion sesorang, khususnya bagi mahasiswi, jika memakai produk fashion yang tidak terkenal ditertawakan apalaagi di jurusan saya, saya malu jika memakai merek produk yang tidak gaul. Karena teman-teman khususnya yang biasa jalan-jalan dan membeli baju pasti terlebih dahulu melihat merek dan modelnya bagaimana, pada intinya merek bagi fashion kami” “Menurutnya merk sangat penting dalam fashion seseorang terutama bagi mahasiswi. Jika tidak menggunakan merek tertentu dan model yang tren mereka seakan-akan tidak diterima dalam kelompok atau dikucilkan” 14. Di kalangan mahasiswa yang memiliki orangtua dengan kelas ekonomi menengah ke atas, mall atau toko-toko baju sudah menjadi rumah kedua bagi mereka. Mereka ingin menunjukkan bahwa mereka mengikuti trend mode yang sedang beredar. Padahal sebuah mode itu sendiri cenderung selalu berubah dari waktu ke waktu. Sedangkan di kalangan mahasiswa yang memiliki orangtua 13 14
Wawancara dengan Zunalia Jurusan Komunikasi.tanggal 26 Oktober 2013 pukul 09.34 Wawancara bersama Nurnawi Ibrahim jurusan Ekonomi, tanggal 26 Oktober 2013 pukul 16.12
dengan kelas menengah ke bawah, mereka berusaha untuk mengikuti trend mode yang sedang beredar walaupun uang menjadi kendala utama bagi mereka. Tetapi pada dasarnya, trend mode untuk kalangan menengah ke atas dan kalangan menengah ke bawah adalah sama. Yang membedakan adalah jenis barang dan harga barang tersebut. Untuk kalangan menengah ke atas, mereka membeli barang-barang yang bermerk dan tentu saja dengan harga yang lumayan mahal. Sedangkan untuk kalangan menengah ke bawah, mereka hanya bisa membeli barang-barang tiruan yang trend modenya sama dengan trend mode aslinya. 4.2.4 Mall dan Gaya Hidup Masyarakat konsumen Indonesia mutakhir tampaknya tumbuh beriringan dengan sejarah globalisasi ekonomi dan transformasi kapitalisme konsumsi yang ditandai dengan menjamurnya pusat perbelanjaan bergaya semacam shoping mall, industri waktu luang, industri mode atau fashion, industri kecantikan, industri kuliner, industri nasihat, industri gosip, kawasan hunian mewah, apartemen, real estate, gencarnya iklan barang-barang super mewah, wisata keluar negeri, berdirinya sekolah-sekolah mahal (dengan label “plus”), kegandrungan terhadap merk asing, makanan serba instan (fast food), telepon seluler (HP), dan tentu saja serbuan gaya hidup lewat industri iklan dan televisi yang sudah sampai ke ruang –ruang kita yang paling pribadi, bahkan mungkin ke relung-relung jiwa kita yang paling dalam.15 Sesuai dengan dengan pernyataan Chaney di atas yang menyatakan bahwa masyarakat konsumen tumbuh beriringan dengan globalisasi ekonomi dan transformai kapitalisme konsumsi yang ditandai dengan menjamurnya pusat perbelanjaan semacam Mall, Karsa, Rezota, Tania dan lain sebagainya. Seperti halnya denganmahasiswa
yang menganggap hypermart atau
Mall,Karsa, Rozeta, Tania merupakan surga bagi mereka. Di mall mereka dapat melakukan apa 15
Chaney, David. 1996. LifeStyle, Sebuah Pengantar Komprehensif. Yogyakarta: Jalasutra. Hal:8
saja yang mereka sukai. Sekedar nongkrong bersama teman, makan, dan jalan-jalan, bahkan belanja. Karena itulah mall menjadi tempat yang populer di kalangan mahasiswa. Tempat yang bisa untuk melepaskan kepenatan dan dapat menjernihkan pikiran setelah bergelut dengan pelajaran di kampus. Mall sebagai salah satu alternatif untuk rekreasi yang murah yang bisa dijangkau kebanyakan orang yang berpenghasilan menengah ke bawah sekalipun. Tentu dengan berbagai tujuan misalnya cari produk fashion, belanja bulanan, cari buku, main game, makan atau sekedar jalan-jalan. Mall adalah jenis dari pusat perbelanjaan yang secara arsitektur berupa bangunan tertutup dengan suhu yang diatur dan memiliki jalur untuk berjalan jalan yang teratur sehingga berada diantara antar toko-toko lain yang saling berhadapan seperti Karsa, Santika, Sumber Utama, Tania, Roberta, dan lain sebagainya. Karena bentuk arsitektur bangunannya yang melebar (luas) umumnya sebuah mall atau yang biasa disebut Hyper Mart memiliki tinggi empat lantai. Salah satu mall yang populer di gorontalo adalah Mall Gorontalo. Terletak di kawasanRumah Sakit Alisaboe lama yang merupakan jalan protokol kota gorontalo. Letaknya yang strategis membuat Mall Gorontalo mudah di jangkau. Mall Gorontalo selalu ramai dikunjungi pada akhir pekan maupunhari biasa. Mall menjadi tempat yang sangat menyenangkan bagi mahasiswa. Mall tumbuh dan berkembang sebagai salah satu tempat perbelanjaan yang ada di Gorontalo. Dengan berbagai fasilitas, kemudahan, dan konsep-konsep baru yang ditawarkan dari mall, dan ternyata telah menarik perhatian berbagai kalangan khususnya anak muda. Seperti yang telah dikemukakan di atas, bahwa mall sebagai salah satu tempat perbelanjaan juga berfungsi sebagai sarana dan tempat untuk refresing. Tetapi saat ini, orang pergi ke mall tidak hanya berbelanja, ataupun sekedar refresing. Ada sebagian orang yang pergi ke mall dengan tujuan bersosialisai, berteman, bahkan sampai berkelompok.
“Kita pigi di mall kadang tidak juga perminggu, biasanya kalau di mall kalo bukan spupu dari kampung mo pangge te mopigi maklum spupu tidak talalu mangarti yang di mall dan malu-malu jadi mo taman akan, selain itu mo bajalan deng taman-taman ya sekedar liat-liat, kalo ada yang baru dan torang ada doi pasti mobili tapi kalo tidak ada pasti cuma molia kasana baru nanti so ada doi baru mobili noh”. “Saya kadang pergi ke mall tidak juga peminggu, biasanya pergi ke mall jika tidak di ajak oleh sepupu dari kampung tidak pergi maklum sepupu saya dari kampung tidak terlalu mengerti yang di mall dan malu-malu jadi di temani selain itu jalan-jalan bersama teman-temannya sekedar melihat-lihat, jika ada yang baru dan mempunyai uang pasti di beli tapi jika tidak mempunyai uang hanya dilihat saja, apabila sudah mempunyai uang baru di beli”. “Seperti yang di ungkapkan diatas ia mengaku jarang ke mall ini mengaku pergi ke mall hanya untuk makan, tetapi kadang juga belanja pakaian” 16 Hal senada : “Kalokita hobi skalika mall, seminggu bisa sampai dua kali kitaka mall. Biasanya kita pigi deng kita pe kaka, torang biasanya sekedar jalan-jalan belanja juga kalau ada yang lucu tapi tergantung uang juga” “Saya sangat hobi ke mall, seminggu terkadang sampai 2 kali ke mall.Biasanya saya pergi bersama kakak, biasanya kami sekedar jalan-jalan, jika melihat yang lucu di beli tapi jika tergantung keuangan juga”. 16
Wawancara bersama Anita Muhamad jurusan Kimia pada tanggal 25 Oktober 2013, pukul 20.21
“Maksudnya ia hobi ke mall, dalam seminggu bisa sampai dua atau tiga kali, dimall ia biasa pergi bersama kakaknya, selain jalan-jalan mereka juga berbelanja tergantung jika ada barang yang mereka sukai“17 Seperti juga yang diungkapkan oleh dua informan : “Torang sering ke mall, biasanya kalau lagi ada uang dan waktu luang torangmo pigi. Di sana kita tidak harus belanja pakaian, yaa biasanya makan, jalan-jalan, foto, ato cuma lihat-lihat koleksi terbaru” “Kami sering ke mall, biasanya jika lagi mempunyai uang dan waktu yang luang kami pergi. Disana kami tidak harus berbelanja pakaian paling tidak hanya makan, jalan-jalan, foto, atau sekedar melihat-lihat koleksi terbaru”. “Mereka berdua mengaku sering pergi ke mall. mereka mengungkapkan bahwa mereka pergi ke mall kalau ada uang dan waktu luang. Biasanya yang mereka lakukan saat di mall hanya sekedar jalan-jalan, makan, atau lihat-lihat koleksi fashion terbaru” 18. Hal senada pada wawancara berikut : “Sayasering pergi ke mall. Ya seminggu bisa dua sampai tiga kali ke mall. Biasanya kalau mopigi ya lihat model baju keluaran terbaru atau asesoris, kalau ada yang cocok saya mo bili” “Saya sering pergi ke mall, seminggu bisa 2 sampai 3 kali, biasanya jika melihat pakaian model terbaru atau assesoris yang sesuai dengan keinginan, pasti di beli”.“
17
Wawancara bersama Surnawani U. Tosofu jurusan Bahasa inggris, tanggal 27 Oktober 2013 pukul 14.08 18 Wawancara bersama mereka Laila, Nita.jurusan Akutansi dan Ilmu Hukum dan Kemasyarakatan.pada tanggal 27 Oktober 2013. Pukul 16.09
“Ia mengaku bahwa, ia sering pergi ke mall, biasanya ia hanya melihat mode pakaian terbaru, dan ia membelinya jika ada yang menurutnya cocok untuk dirinya“ 19 Intensitas Mahasiswa pergi ke mall dapat menggambarkan tingkat perhatiannya terhadap penampilanmahasiswa yang bersangkutan. Semakin sering seseorang pergi ke mall maka semakin banyak mode terbaru untuk fashion yang mereka lihat. Hal itu bisa terjadi karena bila seseorang pergi ke mall sudah pasti mereka akan jadi konsumen potensial sebab sangat tidak mungkin pergi ke mall tidak membeli apapun, mereka tetap akan beli walaupun sekedar beli es, roti dan sebagainya yang harganya masi bisa di jangakau . Seperti yang kita ketahui di atas, bahwa konsep mall benar-benar berbeda dengan tempat-tempat perbelanjaan yang lain. Suasana yang ditawarkan lebih nyantai dan terkesan akrab. Selain itu banyak Outlatteyang tersebar di mall sehingga pilihan berbelanja pun juga semakin beragam. Kenyamanan yang dirasakan oleh para pengunjung, tentunya membuat mereka para pengunjung tidak bosan untuk pergi ke mall. Kemudian muncul persepsi, bahwa mall dapat dijadikan salah satu pilihan tempat untuk bergaul maupun bersosialisasi. Dari sini, orang mempunyai alasan lain lagi untuk pergi ke mall. Yaitu untuk pergi ke mall, orang tidak selalu berbelanja ataupun sekedar refresing, tetapi lebih ke keinginan untuk bersosialisasi. Seperti yang diungkapkan oleh Lisna, dia mengaku sering pergi ke mall. Bisa dikatakan sudah terjadwal. Dalam seminggu Lisna bisa dua kali pergi. 4.3Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Fashion Dengan demikian dapat dilihat bahwa fashion tidak hanya dipengaruhi oleh status sosial ekonomi keluarga saja, tetapi ada faktor lain yang mempunyai peran penting dalam membentuk pola seseorang.Dari penelitian yang dilakukan, peneliti menemukan faktor-faktor yang sangat
19
Wawancara bersama Lisna dari jurusan Hukum tanggal 29 Oktober 2013 pukul 10.21
mempengaruhi fashion pada Mahasiswa di Asrama Putri Nusantara Universitas Negeri Gorontalo, Untuk mendapatkan data bagaimana danpak perkembangan fashion dan faktor-faktor yang mempengaruhi fashion pada Mahasiswa di Asrama Putri Nusantara Universitas Negeri Gorontalo, penulis menggunakan teknik wawancara dengan struktur formal dan informal guna menanyakan pendapat informan tentang bagaimana danpak perkembangan fashion dan faktor yang mempengaruhinya.yaitu : 4.3.1Faktor Lingkungan 4.3.2Lingkungan Keluarga Keluarga dapat didefinisikan sebagai suatu unit masyarakat yang terkecil yang perilakunya sangat mempengaruhi dan menentukan dalam pengambilan keputusan membeli. Keluarga dapat berbentuk keluarga inti yang terdiri dari tokoh ayah, ibu dan anak. Dapat pula berbentuk keluarga besar yang terdiri dari tokoh ayah, ibu, anak, kakek, dan nenek serta warga keturunannya20. Keluarga merupakan tempat pertama kali berinteraksi, lingkungan keluarga merupakan proses sosialisasi awal pada anak. Artinya, bahwa orang tua mempunyai peran penting dalam pembentukan karakter anak. Fungsi kontrol terhadap anak terkait masalah uang jajan. Dari hasil penelitian disebutkan bahwa terdapat orang tua yang mengontrol pengeluaran anak dan ada juga yang membebaskan. Orang tua yang membebaskan anak dalam membelanjakan uang dapat menimbulkan potensi konsemerisme pada anak dan berpengaruh pada cara fashionnya. Hal ini dapat dilihat dari kehidupan salah seorang informan. Pengaruh keluarga sangat berarti dalam gaya berpakaiannya. Terutama dari pihak ibu. “Hampir semua baju saya ibu saya yang beli dari kampung. Biasanya kalau bukan di pasar ada juga di toko yang ada di kampung” 20
Mangkunegoro, A. Prabu. 2002. Perilaku Konsumen. Bandung” Rafika Aditama. Hal : 44
“Hampir semua baju saya ibu beli dari kampung.Biasanya jika bukan di beli di pasar ada juga yang di beli dari toko di kampung”. “Maksud dari hasil wawancara diatas, dalam hal belanja pakaian, ia mengaku selalu diperhatikan dalam hal pakaian yang dikenakannya bahkan pakaiannya kebanyakan dibelikan oleh ibunya. ia termasuk cuek dalam memilih pakaian. Karena ia tidak suka baju dengan medel yang macam-macam, cukup kaus dan celana panjang. Meskipun begitu, ia tetap mengikuti perkembangan fashion. Selera yang dimiliki ibunya dan ia juga sama, jadi apapun yang diberi oleh ibunya selalu ia terima dan dia pakai.” 21 4.3.3Lingkungan Pergaulan Pengaruh kuat teman sebaya atau sesama mahasiswa merupakan hal penting yang tidak dapat diremehkan dalam masa-masa pelajar. Di antara para mahasiswa terdapat jalinan ikatan perasaan yang sangat kuat. Pada kelompok teman sebaya itu untuk pertama kalinya mahasiswa menerapkan prinsip-prinsip hidup bersama dan bekerjasama. Dalam jalinan yang kuat itu terbentuk norma, nilai-nilai dan simbol tersendiri. Oleh karena itu tingkah laku, minat bahkan sikap dan pikiran mahasiswa banyak dipengaruhi oleh teman-teman dalam kelompok mereka. Dalam penelitian ini peneliti menemukan adanya hubungan yang kuat antara kelompok sepermainan dengan penampilan mahasiswa terutama terkait dengan produk fashion. Seperti yang terjadi pada Desya. Desya mengakui teman sepermainan mempunyai pengaruh dalam keputusannya memilih suatu produk fashion yang akan dia beli, misalnya kaos, celana,tas, sepatu atau jam tangan. Saat membeli pakaian sendiri Desya selalu minta pendapat Tika yang juga dari
21
Wawancara bersama Maya. jurusan Pertanian .pada tanggal 29 Oktober 2013 pukul 15.41
jurusan sendratasik dan biasanya tanpa diminta pun Tika selalu memberi masukan pada Desya apakah baju yang dipilih pantas atau tidak. “Dulu berpengaruh sekali, tapi sekarang sudah mulai berkurang sudah tidak seperti dulu lagi. Biasanya saling kasih masukan, baju apa yang pantas, dan lainlain. Pokoknya tanya-tanya” “Dulunya sangat berpengaruh, tapi sekarang sudah mulai berkurang sudah tidak seperti yang dulu lagi. Biasanya saling memberikan masukan baju yang cocok. Pekoknya saling bertanya”. “Desya mengakui baju-baju yang dimiliki ada yang sama dengan baju-baju yang dimiliki Tikayang beda cuma warnanya saja. Sebernarnya ada satu lagi teman seperrmainan Desya, namanya Ismiaty Gani Mereka bertiga sudah berteman 2 tahun lamanya. Mereka selalu membeli barang-barang yang sama yang membedakan hanya warna. Pernah suatu ketika Desya dan Tika pergi ke menado. Di sana mereka membeli gelang dengan model yang sama. Mereka juga membelikan Ismi gelang yang sama” 22. Dari sini penulis bisa melihat bahwa pengaruh teman sepermainan terhadap fashion seseorang sangatlah kuat. Pergaulan dengan teman sebaya diperlukan untuk melatih remaja (mahasiswa) bersosialisasi dalam lingkungannya. Teman sebaya yang mempunyai banyak kesamaan dengan mahasiswa yang bersangkutan, merupakan tempat untuk melakukan imitasi atau peniruan. Pelajar akan merasa aman jika mempunyai sikap, penampilan, perilaku, dan memiliki barangbarang yang sama dengan yang dimiliki teman-teman mereka. Selain teman-temannya sendiri, tokoh idola mahasiswa juga diperlukan untuk ditiru. Misalnya artis. Trendyang terjadi di 22
Wawancara bersama Desya Radjiman. jurusan Sendratasik.pada tanggal 30 Oktober 2013 pukul 19.52
kalangan teman-teman sebayanya, baik mengenai hobi maupun gaya hidup akan dengan mudah diikuti oleh mahasiswa, demi untuk tidak dikatakan ketinggalan jaman. “Kita suka artis Agnes Monica. kitafens sama dia. Dia selain cantik depe cara berpakaian sederhana skali karena itu kita suka dia. Kitajuga suka mo baiko depe gaya” “Saya menyukai artis Agnes Monica. Selain cantik cara berpakaiannya sangat sederhana sehingga saya menyukainya. Saya ingin meniru gayanya”. “Ia mengaku begitu mengidolakan artis yaitu Agnes Monica. Apapun yang dipakai Agnes, Zenab berusaha menirunya dengan catatan dia pantas memakainya” 23. Gaya Agnes Monica yang sederhana, cenderung mirip dengan sikap sehari-hari Zenab menurutnya. Karena itulah ia meniru gaya Agnes Monica. Agnesdia anggap sesuai dengan jiwanya. Gaya berpakaian Agnes yang hanya memakai celana jeans, kaos, sepatu. Hal itulah yang menjadi kiblat berpakaian Zenab suka memakai celana jeans, kaos, sepatu yang sportySeperti terlihat pada saat wawancara Zenab hanya mengguanakan kaus oblong, celana jens, dan sepatu. 4.3.4 Lingkungan Kampus Lingkungan Kampus merupakan salah satu tempat sosialisasi yang penting bagi mahasiswa karena kebanyakan mahasiswa sebagin besar waktunya di habiskan di kampus. Maka tidaklah mengherankan jika pengaruh lingkungan kampus menjadi sangat besar pada diri mahasiswa yang bersangkutan. Dalam lingkungan kampus sering muncul suatu kelompok
23
Wawancara bersama Zenab Hamimu. jurusan Bahasa Indonesia. pada tanggal 30 Oktober 2013 pukul 16.35
bermain yang terdiri dari beberapa mahasiswa. Mereka disatukan karena persamaan hobi, minat atau kesamaan pemilikan barang. Hal inilah yang mempengaruhi gaya hidup mahasiswa. “Teman-temanku
punya
pengaruh
besar
dalam
fashionku
atau
gaya
berpakaianku, kasih masukan ini cocok gak, yaa pokoknya kalau tidak ku yang tanya-tanya ke mereka” “Teman-temanku punya pengaruh besar dalam fashionku atau gaya berpakaianku,mereka biasanya memberikan masukan cocok atau tidak, dan jika tidak cocok di tanya-tanya kemereka”. “Di dalam kelompok tersebut ada aturan-aturan yang mengatur para anggotanya. Anggota dari kelompok ini masih teman satu Kampus. Kelompok ini mempunyai kebiasaan berkumpul di mall, dan sudah terjadwal dua kali dalam satu minggu yaitu hari Jum’at dan hari Minggu. Yuliani tidak memungkiri bahwa teman-temannya mempunyai pengaruh terhadap gaya hidupnya. Hal itu dapat terlihat dari intensitas Yuliani pergi ke mall dan mengaku teman-temannyamempunyai peran dalam membentuk gaya berpakaian atau fashionnya. Misalnya mereka memberi masukan saat Yuliani membeli sesuatu” 24. Selain itu keinginan mempunyai suatu barang yang sama yang dimiliki anggota lainnya juga berpengaruh pada fashionnya.
24
Wawancara bersama Yuliani jurusan Akutansi.tanggal 31 Oktober 2013 pukul 12.41
4.3.5 Faktor Psikologis Secara psikologis mahasiswa dapat dikatakan mempunyai kondisi jiwa yang masih labil, mudah terbawa perasaan tanpa ada pertimbangan yang lebih matang. Dalam penelitian ini kebanyakan mahasiswa dalam membeli suatu barang lebih banyak berdasarkan rasa suka, gengsi atau bahkan menganggap suatu barang sebagai suatu simbol status social dan ekonomi. “kalo kita mobili sesuatu itu, tau-tau yang mahal selain for moba gaya selain itu depe baju awet tidak gampang mo rusak. Tapi kalau mobeli yang murah mungkin baru satu bulan saja so rusak. Makanya kita bakase biasa bili yang agak mahal”. “Jika saya membeli sesuatu selalu yang agak mahal, selain untuk gaya bajunya awet dan tidak gampang rusak. Tapi jika membeli yang murah kemungkinan baru satu bulan saja sudah rusak. Makanya saya membiasakan diri untuk membeli yang agak mahal”. “Maksud wawancara diatas, untuk membeli perlengkapan fashion harus memperhatikan merk, karena dengan pertimbangan jika membeli yang murah gampang rusak“25 Hal senada juga di ungkapkan oleh informan berikut : “Menurut saya fashion sangat penting dalam hidup saya. Di setiap penampilan, saya tidak mau asal-asal. Karena penampilan luar itu menampilkan diri saya bagaimana” “Menurut saya fashion sangat penting dalam hidup saya. Setiap penampilan saya tidak mau asal-asal. Karena penampilan luar itu menampilkan diri saya bagaimana”
25
Wawancara dengan Femi mahasiswa Jurusan Pertanian Universitas Negeri Gorontalo tanggal 01 November 2013 pukul 15.02
“Fashion sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari hidupnya. Untuk itu dalam penampiulan ia tidak mau berpenampilan yang asal-asalan, karena penampilan luar menampilkan jati diri seseorang”26 Kelompok usia mahasiswa adalah salah satu pasar yang potensial. Alasannya antara lain karena fashion seseorang terbentuk pada usia mahasiswa. Di samping itu, mahasiswa biasanya mudah terbujuk rayuan iklan, suka ikut-ikutan teman, tidak realistis, dan cenderung boros dalam menggunakan uangnya. 4.3.6 Faktor Ekonomi Faktor ekonomi terutama terkait dengan faktor ekonomi keluarga. Semakin tinggi pendapatan indivdu maka semakin banyak pula uang yang dibutuhkan. Baik itu untuk pemenuhan kebutuhan primer, sekunder, dan terkadang barang yang tidak begitu diperlukan pun dibeli. Seperti yang terjadi pada Melisa Syahbudin dengan uang saku sebesar Rp. 100.000,00 per minggu Desi bisa setiap hari pergi ke mall. Seperti hasil wawancara berikut ini: “Kalau lagi banyak uang ya bisa tiap hari. Kalo gak ada uang seminggu sekali” “Jika lagi mempunyai banyak uang bisa pergi setiap hari, jika tidak ada uang seminggu sekali”. Sehingga jelas bahwa faktor ekonomi berpengaruh pada fashion mahasiswa.Tetapi dalam hal ini fashion tidak hanya dipengaruhi oleh status sosial ekonomi saja, tetapi juga dipengaruhi oleh adanya iklan. Peran iklan dalam meningkatkan pola konsumsi sangat besar karena iklan dapat menciptakan mode atau trend yang terbaru. Melalui iklan produk, fasion menjadi semakin melekat di kalangan mahasiswa yang memperhatikan penampilannya. Kemunculan iklan produk 26
Wawancara bersama Janiba Darsono jurusan Bimbingan dan Konseling pada tanggal 01 November 2013 pukul 19.57
fashion sendiri disesuaikan dengan sasaran pasar baik dari televisi atau melalui online. Dari iklan-iklan produk fashion tersebut, mahasiswa akan dipengaruhi oleh perkembangan fashion yang beredar dari hari ke harinya. 4.3.7Faktor Media Informasi Teknologi informasi yang berkembang sangat cepat membawa perubahan pada perilaku masyarakat. Munculnya radio, televisi, koran,majalah, dan internet secara online entah melalui BBM atau Facebook menjadi sarana sosialisasi yang efektif. Peneliti lebih menyoroti bagaimana media televisi dan media online mempengaruhi fashion mahasiswi. Dari data yang ada para mahasiswa lebih menyukai tontonan televisi terutama sinetron dan juga selalu online entah melalui BBM atau Facebook. Disadari atau tidak televisi dan internet selalu menampilkan iklan barang dan perkembangan mode atau trend terbaru,dan bahkan melalui media penciptaan rekayasa terhadap image suatu barang dapat dibentuk. Para informan mengatakan bahwa ratarata mereka mengetahui suatu barang dengan merek tertentu melalui media televisi, internet dan BBM bagi yang memiliki hanphone BB. Seperti yang di ungkap fahyuni dalam wawancara berikut ini: “Kitatahu produk fashion terbaru itu kalau bukan dari televisi dari internet melalui BBM”27 “Saya tahu produk fashion terbaru itu selain dari televisi juga dari internet melalui BBM” Hal senada juga diungkapkan oleh Rosdiana. Seperti dalam wawancara berikut ini: “Anabiasanya dapat info produk fashion terbaru selain dari temen yang punya BBatau pas nonton TV”28
27
Wawancara dengan Fahyuni Alim jurusan Sendratasik tanggal 23 Oktober 2013 pukul 11.39
“Biasanya saya dapat informasi produk fashion terbaru melalui teman yang mempunyai BB atau lewat TV” Iklan merupakan faktor yang mempengaruhi kegiatan konsumsi remaja, kerena iklan telah mampu menjejalkan citra produk yang menawarkan gaya hidup dan penampilan yang trendy, modis, danmodernbagi para pemakainya. Iklan telah menciptakan kebutuhan mahasiswa terhadap produk yang ditawarkan, padahal secara rasional mungkin tidak benar-benar dibutuhkan. Iklan telah membawa mahasiswa terbawa arus untuk berbelanja dan terus berbelanja produk yang dapat menunjang penampilan dan rasa percaya diri mereka. mahasiswa secara tidak sadar telah menyediakan diri mereka sebagai obyek invansi pasar. Iklan telah mendorong mahasiswa untuk bersikap agresif dalam kegiatan mengkonsumsi berbagai komoditi. Bahkan banyak keputusan membeli diambil secara emosional, hanya demi mengikuti gaya hidup masa kini dalam iklan yang mereka lihat atau baca. Online merupakan sarana yang paling efektif dalam mempengaruhi perilaku mahasiswa, berbeda dengan televisi, kerena sifat iklan dalam televisi hanyalah sepintas lalu saja. Semakin mahasiswa memahami isi iklan, maka ia terobsesi untuk mengikutinya, dan akan bermuara pada kegiatan mengkonsumsi produk secara membabi buta. Hal ini mengindikasikan bahwa media informasi menjadi salah satu faktor penunjang terbentuknya fashion pada mahasiswa. Media informasi di sini yaitu mengarah pada online melalui online. Aktivitas konsumsi yang biasa dilakukasn para informan dalam penelitian ini yaitu membeli produk-produk fashion yang sedang trend seperti baju, celana, sepatu, tas dan aksesoris lainnya.. Selain faktor trend dan lingkungan pergaulan (teman sebaya), desain dan media juga menjadi pertimbangan utama untuk para informan dalam mengambil keputusan untuk membeli suatu produk fashion. 28
Wawncara dengan Rosdiana Muhammad jurusan Bimbingan dan Konseling, tanggal 23 Oktober 2013 pukul 16.24