BAB IV HAS IL PENELITIAN DAN PEMBAHAS AN
4.1
Gambaran Umum Obyek Penelitian
4.1.1 S ejarah Perusahaan MarthaTilaar Group M artha Tilaar Group merupakan sebuah perusahaan kosmetika terkemuka yang memproduksi dan menyediakan produk dan pelayanan kecantikan yang inovatif dan berkualitas tinggi. Dengan produk-produk sub-brand berskala luas yang berada di bawah payung M artha Tilaar, perusahaan ini menawarkan rangkaian produk kecantikan yang dapat menjadi pilihan terbaik setiap wanita dari segala kelompok usia dan penghasilan. M artha Tilaar Group dipelopori oleh DR. (H.C.) M artha Tilaar pada tahun 1970 dengan membuka sebuah salon kecantikan Martha di kediaman orangtuanya, Yakob Handana, di Jalan Kusuma Atmaja No.47 M enteng, Jakarta Pusat. Selain menciptakan produk-produk perawatan kecantikan yang memanfaatkan bahan-bahan herbal tradisional Indonesia dan ekstrak tanaman alami lainnya, M artha Tilaar Group juga memproduksi produkproduk perawatan wajah, perawatan tubuh, make up dekoratif, dan produkproduk perawatan rambut untuk wanita modern. Berawal dari sebuah langkah sederhana di awal tahun 1970, perusahaan ini telah tumbuh dan terus berkembang menjadi sebuah
57 http://digilib.mercubuana.ac.id/z
58
perusahaan kelas dunia yang terintegrasi dengan baik, dengan omset tahunan sekitar Rp600 miliyar (US$75 miliyar) dan telah mengekspor produk-produknya ke banyak negara di dunia. Beberapa brand M artha Tilaar Group pun berhasil mendapatkan penghargaan bergengsi dan secara konsisten berhasil meraih peringkat tertinggi dalam meningkatkan kesadaran masy arakat terhadap eksistensi brand. Hal ini sekaligus menunjukkan kesungguhan M artha Tilaar Group dalam menciptakan produk-produk kecantikan berkualitas, khususny a bagi para wanita Timur. M artha Tilaar Group
menjadi pemimpin kosmetika warna
(dekoratif dan make up dasar) dengan 10-18% kepemilikan saham, dan menguasai sekitar 11% pasar produk perawatan wajah. Cakupan produkproduk M artha Tilaar Group terdiri atas produk-produk kosmetik dan perawatan diri (produk dekoratif, make up dasar, perawatan wajah, perawatan tubuh, dan perawatan rambut), jamu, dan sp a. Produk utama M artha Tilaar Group antara lain: Sariayu, yang merupakan produk kecantikan yang telah ada di pasar Indonesia sejak lama dan telah memiliki konter terbanyak (produk dekoratif, make up dasar, perawatan wajah, perawatan tubuh, perawatan rambut, dan jamu), Biokos (produk perawatan wajah anti aging), Caring Colours (produk dekoratif, make up dasar), Belia (splash cologne untuk remaja), Berto Tea, Dewi Sri Spa (produk sp a holistik), Professional Artist M akeup (PAC) (produk dekoratif danmake up dasar), Jamu Garden (produk jamu, perawatan wajah, perawatan tubuh, dan kesehatan), M irabella (produk dekoratif), dan Rudy
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
59
Hadisuwarno Cosmetics (produk perawatan rambut) y ang berada di bawah lisensi Organisasi Rudy Hadisuwarno. Selain itu, Eastern Garden Spa, M artha Tilaar Salon and Day Spa, dan Dewi Sri Spa adalah beberapa produk pelayanan M artha Tilaar Group yang merupakan rantai waralaba perawatan kecantikan dan sp a dengan konsep tradisional Indonesia yaitu Rupasampat
Wahyabiantara, yang mendapat pengaruh dari ritual
kecantikan dan kesehatan kuno bangsa China dan India. M elalui
pendekatan
ini,
M artha
Tilaar
Group
berupaya
mengarahkan tren dunia kecantikan menuju kecantikan berbasis alam (back to nature) dan kebudayaan Timur. M artha Tilaar Group juga memiliki pusat pelatihan kecantikan profesional, yaitu Puspita M artha Beauty School, Bali Sari Spa Training Center, dan Cipta Busana M artha yang memasarkan pakaian tradisional Indonesia. 4.1.2 Filosofi Perusahaan M anajemen M artha Tilaar Group , yaitu PT M artina Berto Tbk memiliki sebuah sebuah filosofi kebijakan yang dikenal dengan sebutan DJITU di dalam perusahannya. DJITU merupakan sebuah akronim dari Disiplin, Jujur, Inovatif, Tekun, dan Ulet.Filosofi ini berlaku bagi segenap karyawan untuk mencapai visi dan misi yang telah digariskan oleh perusahaan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
60
Disiplin M enjadi sebuah sikap yang menunjukkan komitmen setiap karyawan dalam menepati waktu demi efisiensi jalannya setiap kegiatan dalam perusahaan. Jujur Dari sikap jujur para karyawannya, sebuah perusahaan dapat tumbuh menjadi sebuat p erusahaan yang sehat dan mampu terus berkembang. Inovatif Karyawan dengan pola pikir yang inovatif dan sikap yang proaktif adalah aset berharga bagi perusahaan, yang penting untuk terus dijaga. Dari pola pikir inovatif inilah akan tercipta terobosan-terobosan baru dalam perusahaan. Tekun Sikap tekun dan selalu fokus dalam melakukan dan mengembangkan halhal yang berkaitan dengan tanggung jawab akan memungkinkan pencapaian target perusahaan sesuai waktu yang telah ditentukan, dan ketekunan juga akan meningkatkan kualitas karyawan. Ulet M au bekerja keras, berkomitmen, dan gigih dalam menggali setiap tugas yang belum terselesaikan menunjukkan bahwa seseorang memiliki rasa
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
61
tanggung jawab pada pekerjaannya.Hal ini penting bagi keberlangsungan dan kemajuan perusahaan. 4.1.3 Visi, Misi, dan Nilai Perusahaan Setiap Perusahaan memiliki visi dan misi agar tujuan yang ingin dicapai agar perusahaan menjadi jelas dan terarah. Visi dan M isi M artha Tilaar Group , yaitu : VIS I M enjadi perusahaan kosmetik dunia terdepan dengan nuansa ketimuran dan alami yang memanfaatkan penelitian, pengembangan riset dan teknologi modern untuk memberikan nilai tambah pada konsumen. MIS I M engoperasikan sebuah perusahaan kelas dunia dalam bidang kosmetik dan industri terkait berdasarkan inovasi, yang akan menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan sumber daya manusia dengan konsep bisnis dan manajemen modern yang sesuai untuk orang-orang Asia. NILAI M artha Tilaar Group mengembangkan manajemen perusahaan sesuai dengan fungsinya sebagai"Blanket Corporate Brand", yang menciptakan NET-I3.
NET
merupakan
dariNatural(Alami),Eastern(Ketimuran),
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
singkatan
danTechnology(Teknologi),
62
sedangkan
I3
adalah
singkatan
untukIcon(Ikon),Innovation(Inovasi),danIntitution (Institusi). Konsep NET terfokus pada keunikanbranddan konsep pengembangan bisnis yang dipengaruhi oleh nilai-nilai adat
ketimuran dan didesain dengan
penggunaan
Perusahaan
teknologi
modern.
ini
yakin
bahwa
pengimplementasian konsep NET akan memberikan keuntungan dalam meningkatkan keuntungan kompetitif baik pada industri kosmetik lokal maupun global. Lebih dari itu, secara luas konsep ini bertujuan untuk memberi manfaat pada para pemegang saham, karyawan, konsumen, dan lingkungan. Konsep I3 terfokus pada tiga elemen dasar masing-masing produk M artha Tilaar, yaitu Ikon, Inovasi, dan Institusi.
Ikon mengacu
pada brand positioning M artha Tilaar sebagai ikon kecantikan, di mana citra DR. (H.C.) M artha Tilaar sebagai ikon wanita dalam dunia kecantikan tradisional dan mode, sekaligus sebagai seorang wanita karier serta tokoh terkemuka dalam dunia pendidikan dan kegiatan sosial diharapkan dapat menginspirasi masy arakat Indonesia. Inovasi mengacu pada kemampuan melanjutkan pengembangan produk dan pelayanan dengan lebih baik, seperti yang telah dibuktikan oleh M artha Tilaar Group dalam menjaga kestabilan pemenuhan kepuasan terhadap lini produk di antara industri kosmetik, seperti Sariayu M artha Tilaar, Biokos M artha Tilaar, dan Dewi Sri Spa – Oil of Jawa M artha Tilaar. Institusi mengacu pada kesuksesan M artha Tilaar Group sebagai
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
63
brand kosmetik tradisional terdepan dengan profesionalisme tinggi, serta kualitas p roduk dan layanan yang terjamin. Natural Kecantikan alami seseorang seperti bunga yang meletupkan setiap keunikan dan keindahan dari dalam, menciptakan penampilan elegan yang sempurna, dan memberi energi bagi dunia di sekitarnya. Nilai Ketimuran (Eastern Value) Kepulauan
Indonesia kaya dengan keragaman flora yang saling
terintegerasi dengan kebudayaan eksotis dan peradaban kuno. Teknologi Penggunaan teknologi modern mendukung para tenaga ahli dalam menuangkan beragam ide dan inovasi dalam penciptaan desain dan produk-produk kosmetik yang higenis dan berkualitas. Dalam
bahasa
Jawa
kuno
disebut
sebagai
Rupasampat
Wahyabyantara.Konsep Rupasampat Wahyabyantara menyimbolkan ilmu pengetahuan, kecantikan wanita, keyakinan pada Tuhan, dan harmoni, sementara bunga Lotus adalah simbol ketabahan dan kekuatan moral.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
64
4.1.4 S truktur Organisasi
Gambar 4.1 Struktur Organisasi M artha Tilaar Group Unit perusahaan M artha
Tilaar
Group
terdiri
atas
tiga
bagian
yang mencakup: INDUSTRI & PEMASARAN M artha Tilaar Group memiliki dua anak perusahaan yang memproduksi dan
memasarkan
produk-produknya,
yaitu PT
Martina
Berto
Tbk dan PT Cedefindo. Dengan kemampuannya memproduksi produk berkualitas dan menyusun strategi pemasaran, kedua perusahaan terus berkembang menjadi bagian dari M artha Tilaar Group yang mulai go global.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
65
DISTRIBUSI M artha Tilaar Group memiliki dua anak perusahaan yang bertanggungjawab menangani masalah distribusi produk-produknya, yaitu PT S AI Indonesia yang menangani
distribusi
lokal,
dan Martina
Berto
International yang
bertanggungjawab mengurus distribusi internasional. PELAYANAN Selain memproduksi produk-produk kecantikan berkualitas, M artha Tilaar Group juga memiliki anak perusahaan yang menawarkan pelayanan jasa di bidang kecantikan. Empat anak perusahaan adalah PT Martha Beauty Gallery yang menawarkan pelayanan jasa pendidikan, salon, kesenian dan kecantikan, PT Cantika Puspa Pesona yang menawarkan kerjasama manajemen waralaba baik lokal maupun internasional untuk salon dan sp a, PT Creative S tyle yang merupakan
agensi
periklanan,serta
PT
Kreasi
Boga Primatama yang
merupakan agensi sumber daya. Dalam struktur organisasi di Departemen Corporate Social Responsibility & Corporate Communication, terdapat divisi – divisi yang bergerak menangani aktivitas CSR dan terdapat Corporate Social Rsp onsibility & Communication, Divisi CSR yang dibawahnya ada Community Development, dan divisi CSR dan Corcomm dibawahya ada divisi Public Relations, M edia Relations, Corporate Acrivity, M arketing & PR, Social M edia dan Personal Assistant.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
66
4.2
Hasil Penelitian Penelitiakan memaparkan serta menggambarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada M artha Tilaar Group , pada penelitian ini secara garis
besar
memaparkan serta menggambarkan tentang Aktivitas
Corporate Social Responsibility (CSR) M artha Tilaar Group CSR pemberdayaan perempuan “M artha Tilaar Training Center”. Salah satu bentuk dari kepedulian sosial dari perusahaan yang senantiasa tidak boleh melupakan tanggung jawab sosial perusahaan terhadap lingkungan sekitar, maka dari itu perusahaan melakukan Corporate Social Responsibility terhadap lingkungan sekitar, maka dari itu perusahaan melakukan Aktivitas CSR dalam Pemberdayaan Perempuan. Dimana dalam hasil penelitian ini merupakan proses pengolahan data dan informasi berdasarkan data primer maupun data sekunder yang peneliti peroleh dengan menggunakan teknik analisis data dan juga teknik pemeriksaan keabsahan data yang dilakukan secara kualitatif dengan pendekatan deskriptif . Adaupun data primer yang peneliti peroleh salah satunya dengan cara wawancara yang sudah dilakukan ke beberapa informan yang peneliti pilih berdasarkan karakteristik yang telah ditetapkan. Penjelaskan didasarkan pada hasil wawancara antara peneliti dengan Key Informan yaitu Bapak Heru Wardana selaku Corporate Social
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
67
Responsibility
M anager, Ibu Palupi selaku Head of Corporate
Communication & CSR dan juga Leni selaku peserta CSR. Hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis yaitu dengan mewancarai langsung dengan para narasumber. Dalam melakukan wawancara, penulis memberikan pertanyaaan kepada key infoman mengenai aktivitas Corporate Social Responsibility M artha Tilaar Group dalam Pemberdaan Perempuan. Aktivitas Corporate Social Responsibility (CSR) M artha Tilaar Group dilaksanakan sesuai dengan pilar perusahaan, ada pilar Corporate Social Responsibility (CSR) yang diimplementasikan dalam program kegiatan yang mendukung visi dan misi perusahaan, yaitu salah satunya pilar pemberdayaan perempuan (Empowering Wowen) , jadi setiap aktivitas CSR yang dilakukan di Martha Tilaar Group harus selaras dengan pilar perusahaan M artha Tilaar Group agar Aktivitas CSR selaras dengan pilarnya. Dalam penelitian ini akan dijelaskan mengenai tahapan aktivitas CSR dari beberapan tahap antara lain: Fact Finding (M engidentifikasi M asalah), Planning (Perencanaan dan Pemrograman Program Corporate Social
Responsibility),
Actuating and Communicating (M engambil
Tindakan dan Berkomunikasi), danEvaluating ( M engevaluasi Program).
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
68
4.2.1 Fact Finding (Mengidentifikasi Masalah) Berdasarkan identifikasi masalah pada tahapan pertama peneliti mengumpulkan data melalui beberapa langkah. Pertama peneliti harus mengetahui latar belakang aktivitas Corporate Social Responsibility M artha
Tilaar
Group
dalam Pemberdayaan Perempuan, Peneliti
mewawancarai Ibu Palupi Candrarini selaku Head Of Corporate Communication M artha Tilaar Group terkait hal yang mendasari terbentuknya aktivitas CSR dalam pemberdayaan perempuan “M artha Tilaar Training Center”. Berikut pernyataan beliau : “Latar belakang perusahaan dalam mencetuskan CSR dalam program pemberdayaan perempuan MTTC, karena Martha Tilaar Group adalah perusahaan yang bergerak di bidang kosmetika dan jasa kecantikan yang mayoritas konsumsi dan kebutuhan kaum perempuan, maka sudah selayaknya perusahaan mempunyai program pemberdayaan perempuan, serta program pemberdayaan perempuan sebagai salah satu pilar utama kegiatan CSR di MTG dan hal ini sesuai dengan core business perusahaan dan juga founder perusahaan ini yang juga seorang perempuan. Businessperusahaan yang bergerak di bidang kosmetika dan herbal, sangat dekat kaitannya dengan perempuan dasar itulah yang mendasari kami membuat CSR pemberdayaan perempuan “Martha Tilaar Training Center.”56 M artha Tilaar Group sebagai perusahaan yang bergerak di bidang kosmetika dan jasa kecantikan, yang tidak hanya peduli dengan mempercantik perempuan tetapi memiliki kepeduliaan pada pemberdayaan perempuan, hal ini yang mendasari dibentuknya aktivitas pemberdayaan
perempuan M artha Tilaar
56
CSR
Training Center untuk
Kutipan wawancara dengan Head of Corporate Communication Martha Tilaar Group , Ibu Palupi Candrarini tanggal 27 Februari 2017
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
69
memberdayakan perempuan untuk meningkatkan kualitas diri para perempuan di Indonesia sehingga mampu berkompetisi di masy arakat. Pilar yang menjadi dasarnya M artha Tilaar Group yaitu Pemberdayaan Perempuan dalam pilar tersebut telah dituangkan aktivitas-aktivitas CSR . M artha Tilaar Group , yakni pemberdayaan perempuan akan membawa dampak yang baik, tidak hanya bagi perusahaan, namun juga bagi kehidupan masy arakat lebik baik. Pilar perusahaan sendiri di M artha Tilaar Group
memiIiki arti fondasi yang menjadi dasar penguat
perusahaan.Founder dan chairwoman korporate (Dr. M artha Tilaar) yang juga seorang perempuan, tahu dan merasakan betul bagaimana perjuangan perempuan untuk mengangkat harkat dan kesejahteraan keluarga.Seberapa besar perusahaan memiliki kepeduliaan pada pemberdayaan perempuan sebagai contoh bagaimana perusahaan merencanakan strategi program kegiatan CSR yang masih terkait dengan core business p erusahaan. Kemudian Bapak Heru Wardana memberikan penambahan terkait hal yang mendasari terbentuknya CSR “M artha Tilaar Training Center” , berikut kutipan wawancara beliau : “Hal yang mendasari program ini karena suatu pemikiran untuk memajukan dan mengangkat derajat kaum wanita Indonesia terutama wanita muda yang mempunyai potensi besar ke depannya dalam peran sertanya mengangkat derajat hidup keluarganya bersanding dan bermitra dengan suaminya. Disamping itu, isuue yang tidak sedap di negara kita ini berkaitan dengan ‘women trafficking’ menjadi satu tantangan besar bagi kita untuk dapat menepis dan menanggulanginya melalui berbagai pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan dan membekali para wanita
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
70
dengan skill atau keahlian khusus sehingga mampu bersaing di pasar global terutama dalam hal ketenagakerjaan.”57 Dengan dikuasai keahlian khusus oleh setiap perempuan Indonesia yang akan menjadi bersaing di dunia kerja maka akan meningkatkan daya tawar terhadap kemampuan khusus tersebut dan yang lebih penting adalah tidak diperlakukan dengan tidak sewajarnya karena walaupun seorang perempuan berasal dari daerah, tetapi harus mempunyai keahlian, maka akan dapat mengangkat derajat para perempuan di mata masy arakat. Ini yang menjadi M artha Tilaar Group membuat CSR M artha Tilaar Training Center
untuk
para
perempuan
yang berkeinginan
keras
dapat
meningkatkan kualitas dirinya agar bisa bekerja. Kemudian terkait yang mendasari M artha Tilaar Group membuat CSR M artha Tilaar Training Center, Peneliti menanyakan mengenai riset pemberdayaan perempuan kepada Bapak Heru Wardana, berikut pernyataan beliau : ”Dalam membuat program kegiatan CSR di bidang pemberdayaan perempuan tidaklah melalui riset sepert kegiatan utama yang memang membutuhkan riset. Tetapi kegiatan pemberdayaan ini lebih ditujukan sebagai aksi nyata sebagai solusi permasalahan di tingkat masyarakat. Jadi realitas sosial yang ada di masyarakat menghendaki aksi nyata dan cepat, walaupun dalam praktiknya kami juga mengacu pada role dan ketentuan yang ditetapkan oleh lembaga terkait, agar setiap kegiatan mempunyai dampak nyata atas perbaikan sosial yang terjadi di masyarakat serta permasalahan yang dihadapi para perempuan di Indonesia”58
57
Kutipan wawancara dengan CSR Manager Martha T ilaar Group , Bapak Heru Wardana tanggal 26 Januari 2017 58 Kutipan wawancara dengan CSR Manager Martha T ilaar Group , Bapak Heru W ardana tanggal 13April 2017
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
71
Kegiatan CSR khususnya pemberdayaan perempuan tidaklah melalui riset tetapi untuk kegiatan pemberdayaan perempuan yaitu CSR M artha Tilaar Training Center lebih ditujukan ke aksi nyata, karena M artha Tilaar Group langsung bertindak untuk membuat program pelatihan untuk meningkatkan kemampuan khusus para perempuan yang mengikuti program tersebut. Pernyataan diatas didukung dengan peneliti melakukan wawancara mengenai fakta yang mendukung dan menunjukkan untuk membuat program pemberdayaan perempuaan dengan mengumpulkan fakta dari permasalahan yang terjadi, Peneliti mewawancarai Bapak Heru Wardana selaku CSR M anager : “Faktanya, permasalahan perempuan di Indonesia ini masih menjadi tugas besar bagi kita semua, karena itu kita tidak bisa begitu saja menggantungkan hanya pada pemerintah untuk menuntaskan permasalah ini, tetapi kita sebagai warga negara serta sebagai perusahaan yang memiiliki kepeduliaan pada pemberdayaan perempuan dituntut pula untuk dapat membantu dan memberikan dukungan dalam bentukkegiatan yang dapat sedikit mengurai permasalahan yang ada, dengan memberikan pelatihan – perlatihan bagi perempuan serta memberi materi edukasi pada program pemberdayaan perempuan.”59 M asalah perempuan di Indonesia masih banyak, menurut Heru Wardana peran serta dunia usaha sangat diharapkan karena rendahnya tingkat pendidikan, tidak adanya ruang untuk beraktualisasi serta lemahnya posisi perempuan di tingkat keluarga dan masy arakat.Dari sisi tersebut dapat disesuaikan dengan kemampuan perusahaan untuk dapat 59
Kutipan wawancara dengan CSR Manager Martha T ilaar Group , Bapak Heru W ardana tanggal 26 Januari 2017
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
72
memberikan jalan keluar dalam menanggulangi permasalahan perempuan yang terjadi. Bisa menjadikan suatu keberhasilan dan kebanggaan tersendiri bagi perusahaan apabila dapat melayani semua stakeholders perusahaan dengan sebaik-baiknya karena mendapatkan manfaat dari keberadaan perusahaan yang bisa mengidentifikasi masalah yang terjadi tetapi sesuai dengan ketentuan bisnis p erusahaan. Berdasarkan pernyataan diatas dan berdasarkan pada penelusuran fakta mengenai permasalah perempuan. Peneliti menanyakan lebih sp esifik mengenai hal yang mendasari M artha Tilaar Group membuat program CSR “M artha Tilaar Training Center” kepada Ibu Palupi Candrarini, berikut kutipan wawancaranya : “Dengan isu mengenai banyak perempuan yang menjadi komoditas perdagangan maka Martha Tilaar mengulurkan tangannya membantu para perempuan Indonesia yang masih berusia sangat muda untuk dapat membekali diri dengan pengetahuan dan keterampilan yang cukup sebelum memasuki dunia kerja, sehingga sebagai upaya untuk mencegah 60 praketk perdagangan perempuan di Indonesia” Terkait pernyataan diatas saat ini banyak ditemukan tenaga komoditas perdagangan yang merupakan komoditas yang diperjual belikan seperti banyaknya perempuan yang diperjualbeilikan sebagai tenaga kerja wanitakarena
ketidakpunyaan
pengetahuan dan keahlian, sehingga
perempuan sepertinya hanya merupakan komoditas perdagangan. Untuk mencegah praktek perdagangan manusia
60
hal ini yang melatarbelakangi
Kutipan wawancara dengan Head of Corporate Communication Martha Tilaar Group , Ibu Palupi Candrarini tanggal 25 April 2017
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
73
M artha Tilaar membuat CSR pemberdayaan perempuan “M artha Tilaar Training Center”. Dengan dikuasai skill khusus oleh setiap wanita Indonesia yang akan menjadi tenaga pekerja maka akan meningkatkan daya tawar terhadap kemampuan khusus tersebut dan yang lebih penting adalah tidak diperlakukan semena-mena karena walaupun dia seorang wanita berasal dari daerah, tetapi mereka mempunyai keahlian, maka akan dapat mengangkat derajat kewanitaannya di mata masyarakat. M artha Tilaar Training Center membuka kesempatan untuk para peserta training center untuk menjadi orang yang berguna bagi masy arakat dan juga
bagi dirinya sendiri, dengan pelatihan yang sesuai dengan
kebutuhahan para perempuan sehingga bisa menjadi peluang untuk mendapatkan pelatihan dan pendidikan di M artha Tilaar Training Center. Terkait hai tersebut, peneliti menanyakan proses awal untuk merekrut peserta training center ke sekolah-sekolah kepada Ibu Palupi Candrarini, berikut penjelasannya : “Kami menetapkan terlebih dahulu sekolah menengah kejuruan tata kecantikan data kulit yang telah bekerjasama dengan pihak kami, kemudian kami mengkonfirmasi ke pihak sekolah selanjutnya kami rekrut misalnya di sekolah menengah kejuruan di Jawa Tengah, kemudian kami melakukan presentasi-presentasi ke sekolah-sekolah di daerah jawa tengah yang telah kami tetapkan sekolahnya , kemudian kami melakukan seleksi dan interview, selanjutnya siswa-siswa yang sudah lulus memenuhi standar perekrutan kami akan kami jemput sesuai tanggal yang kami
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
74
jadwalkan dan kami antarakan ke tempat trainingnya di Kampoeng Djamoe Organik (KaDo) di Cikarang.” 61 Terkait proses awal yang dilakukan M artha Tilaar, peneliti juga menanyakan hal tersebut kepada Leni sebagai peserta CSR training center mengenai proses awal perekrutan M artha Tilaar Training Center, berikut penjelasannya : “Awalnya tim Martha Tilaar membagikan poster mengenai infomasi Martha Tilaar Training Center, kemudian tim Martha Tilaar melakukan presentasi mengenai MT-TC serta beasiswa yang akan diberikan untuk peserta yang mengikuti training selama 6 bulan, kemudian tim Martha Tilaar melakukan seleksi dan interview untuk perektutan kepada peserta yang hadir .62 Pernyataan diatas bisa terlihat bahwa M artha Tilaar melakukan proses awal yang dijadikan hal yang mendasari terbentuknya M artha Tilaar Training Center, dengan melakukan survey dan juga memberikan presentasi dan melakukan proses p erektutan diharapkan bisa mendapatkan sasaran target yang sesuai dengan latar belakang dari M artha Tilaar Training Center. Terkait sasaran target untuk M artha Tilaar Training Center, peneliti menanyakan hal tersebut kepada Bapak Heru Wardana, berikut kutipan wawancara beliau : “Targetnya adalah lulusan sekolah menengah atau SMK yang berasal dari sekolah kejuruan tata kulit atau kecantikan yang memiliki passion
61
Kutipan wawancara dengan Head of Corporate Communication Martha T ilaar Group , Ibu Palupi Candrarini tanggal 25 April 2017
62
Kutipan wawancara dengan Peserta CSR Martha T ilaar spa training center serta Therapist di Martha T ilaar Salon Day & Spa , Leni Septiana tanggal 24 Januari 2017
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
75
tetapi tidak mampu secara finansial meneruskan ke jenjang perguruan tinggi yang bisa mengikuti program kami.”63 Kemudian terkait target sasaran, dalam perekrutan target sasaran ada lokasi yang dijadikan lokasi perekrutan peserta, lokasi yang dipilih dikhususkan di daerah Pulau Jawa , yaitu Jawa Tengah. Peneliti menanyakan
terkait lokasi daerah di Jawa Terngah dimana saja yang
dijadikan lokasi untuk perekrutan peserta, berikut penjelasan Ibu Palupi : “Untuk mengenai lokasi target para peserta training center ada yang dari Rembang, Probolinggo, Blitar, Kebumen, Pacitan, Magelang, Bawen, dan Kendal”. 64 M engenai lokasi yang dijadikan untuk proses perektutan CSR M artha Tilaar Training Center pasti memiliki alasan memilih lokasi tersebut dijadikan lokasi perekrutan. Peneliti menanyakan hal tersebut ke Bapak Heru Wardana, berikut penjelasannya : “Sebenarnya tidak ada kriteria khusus, tetapi memang kadang berdasarkan permintaan dari sekolah-sekolah menengah kejuruan tata kulit dan tata kecantikan di daerah tersebut yang telah bekerjsasama dengn kami yang juga mempunyai anak didik berpotensi tetapi mempunyai keterbatasan biaya, jadi tidak ada kriteria khusus untuk daerah, tetapi lebih ke arah manusianya, yaitu para perempuan muda yang punyai kemauan kuat untuk berkarya dan membekali diri dengan keahlian di bidang kecantikan dan spa, serta bertekad untuk mengikuti pelatihan 65 secara penuh dan berdisiplin kuat serta jujur dan bercita-cita tinggi.” Dari penjelasan diatas membuat peneliti mengetahui bahwa dalam menemukan atau mencari target dari kegiatan CSR perusahaan akan 63
Kutipan wawancara dengan CSR Manager Martha T ilaar Group , Bapak Heru W ardana tanggal 13April 2017
64
Kutipan wawancara dengan Head of Corporate Communication Martha Tilaar Group , Ibu Palupi Candrarini tanggal 25 April 2017
65
Kutipan wawancara dengan CSR Manager Martha T ilaar Group , Bapak Heru W ardana tanggal 13April 2017
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
76
menetapkan target
dengan melihat
situasi yang sedang dihadapi
perempuan dari permasalahan yang dihadapi serta menetapkan lokasi daerah yang dipilih utuk dijadikan proses perekrutan peserta training center, dan berdasarkan permintaan dari sekolah-sekolah menengah kejuruan di daerah tersebut yang sudah bekerjasama dengan pihak M artha Tilaar Group yang mempunyai anak didik berpotensi tetapi mempunyai keterbatasan biaya Dengan demikian pada tahap fact finding (mendefinisikan masalah) M artha Tilaar Group sudah melakukan sesuai dengan tahap pengelolaan suatu program. Adapun hasil penelitian, tahap fact findingyaitu : 1. Dengan
melihat
fact
finding
terkait
permasalahan-permasalahan
perempuan, dengan mengumpulkan fakta-fakta, dan mendata target sasarannya serta pemilihan lokasi yang sesuai dengan target sasaran yang akan dilakukan agar sesuai dengan kriteria yang ditetapkan. Target sasaran untuk pemilihan daerah di pulau jawa yaitu khusuny a di Jawa Tengah , karena founder M artha Tilaar berasal dari Jawa Tengah jadi terlebih dahulu dikhusukan untuk meperdayakan perempuan di Jawa Tengah, seperti di Rembang, Probolinggo, Blitar, Kebumen, Pacitan, M agelang, Bawen, Kendal, dan Sale itu merupakan lokasi asal dari peserta training center. Lokasi tersebut dipilih karena di daerah tersebut terdapat SM K yang memiliki kejuruan tata kulit dan tata kecantikan dan sekolah yang ditetapkan telah memiliki kerjasama dengan M arta Tilaar Group .
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
77
2. M artha Tilaar menetapkan target sasaran yaitu perempuan lulusan sekolah menengah atau SM K kejuruan tata kulit atau kecantikan, target tersebut ditetapkan karena para peserta lulusan dari kejuruan tata kulit dan kecantikan tekah memiliki passion, sehingga bisa menjadikan para peserta untuk bisa mendapatkan pelatihan dan pendidikan yang sesuai dengan bidang mereka dan bisa berkesempatan untuk bekerja di bidang kecantikan. 4.2.2 Planning (Perencanaan dan Pemrograman Program Corporate Social Responsibility) Selanjutnya setelah tahap fact finding (mengidentifikasi masalah) dan mendapatkan informasi serta data dari M artha Tilaar Group , kemudian peneliti melanjutkan ke tahap planning (membuat rencana dan program). Adanya perencanaan dan tujuan program karena dilatarbelakangi oleh permasalahan yang terjadi dari hasil pengumpulan data yang dilakukan, langkah-langkah ini dirumuskan dalam bentuk rencana dan program. Tahap ini memberi jawaban atas pertanyaan : “What shoud we do and why?” Dengan menemukan permasalahan-permasalahan yang dihadapi melalui tahap fact finding sebelumnya, yang dilakukan ditahap ini adalam membuat dan menyusun rencana program sesuai dengan permasalahan yang sudah ditemukan, maka M artha Tilaar Group membuat perencanaan program
yang berkaitan
dengan
permasalahan
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
tersebut,
Peneliti
78
menanyakan mengenai perencanaan program dalam aktivitas CSR yang sesuai dengan permasalahan yangan dihadapi, berikut kutipan wawancara Bapak Heru Wardana selaku CSR M anager : “Perencanaan yang hendak kami capai yaitu kami ingin memberdayakan perempuan melalui pelatihan yang diwujudkan dengan pemberian beasiswa untuk pendidikan terapis spa kepada perempuan – perempuan yang tinggal di wilayah pedesaan yang tidak mampu secara finansial meneruskan ke jenjang perguruan tinggi, sehingga mereka bisa mengikuti Martha Tilaar Training Center ini, training yang akan kami berikan sekitar 6 bulan.”66 Perencanaan dalam CSR M artha Tilaar Training Center ini ingin memberdayakan perempuan dengan memberikan pelatihan keterampilan dalam bidang sp a serta mengenai bidang kecantikan untuk meningkatkan kualitas diri perempuan di Indonesia. Para perempuan lulusan sekolah menengah kejuruan di bidang tata kulit dan tata kecantikan yang tinggal di daerah yang tidak bisa meneruskan ke jenjang perguruan tinggi dengan perencanaan program, M artha Tilaar Training Center para perempuan yang mengikuti training center ini bisa mendapatkan pelatihan mengenai kemampuan dan keahlian khusus agar bisa bekerja di bidang tata kecantikan. Terkait dengan pernyataan diatas, Bapak Heru Wardana selaku CSR M anager menyatakan dalam menentukan kapan awal program M artha Tilaar Training Center dilaksanakan :
66
Kutipan wawancara dengan CSR Manager Martha T ilaar Group , Bapak Heru W ardana tanggal 13April 2017
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
79
“Martha Tilaar Training Center ini dilaksanakan pada tahun 2000 awal diadakannya program ini dan masing berlangsung sampai saat ini ”67 M artha Tilaar Training Center awal mula diadakannya program CSR ini sejak tahun 2000, kemudian perencanaan program ini dibuat karena mendasari latar belakang diadakannya CSR M artha Tilaar Training Center.M TTC berusaha mengambil peran untuk satu solusi nasional khususnya di bidang pemberdayaan perempuan, dimulai dari awal juni 2000 dibuat perencanaan program ini menjadi contoh bagi korporasi lainnya untuk dapat berbuat sama dalam bentuk lain yang juga turut memberikan solusi di bidang pemberdayaan perempuan Indonesia. Kemudian, Bapak Heru Wardana juga menjelaskan mekanisme perencanaan CSR M artha Tilaar Training Center, berikut penjelasan beliau: “perencanaan program dilakukan secara team, meliputi penentuan area, teknik rekruitmen, mekanisme penerimaan, strategi pelaksanaan pelatihan, materi pelatihan dan bentuk modul, proyeksi penempatan lulusan, serta proses evaluasi dari awal hingga akhir program dan paska program.Perencanaan dengan melibatkan bagian Human resource, serta plotting area dan Komunikasi dengan sekolah-sekolah di target area. Selanjutnya mengirim team seleksi ke daerah untuk melakukan audisi dan menyaring peserta berdasarkan potensi dan kekuatan masing-masing.”68 M ekanisme perencanaan sangat diperlukan dalam membuat program agar bisa mengetahui langkah-langkah yang dibuat dalam pelaksanaan program agar program sesuai dengan tujuan.Dalam tahap perencanaan 67
Kutipan wawancara dengan CSR Manager Martha T ilaar Group , Bapak Heru W ardana tanggal 13April 2017
68
Kutipan wawancara dengan CSR Manager Martha T ilaar Group , Bapak Heru W ardana tanggal 13April 2017
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
80
juga sangat penting diperlukan adanya menemukan objek CSR yang tepat untuk kegiatan CSR. Peneliti menanyakan hal tersebut kepada Bapak Heru Wardana : “Seperti telah disebutkan diatas, cara menemukan objek CSRbahwa melalui kerjasama dengan sekolah-sekolah menengah di daerah. Dimana peserta yang terjaring dalam program ini adalah perempuan muda yang memang mempunyai semangat dan keinginan tinggi untuk berkarya membatu kehidupan keluarganya serta bersedia ditempatkan di seluruh kota di Indonesia yang terdapat gerai salon dan spa kita. Sedangkan tempat pelatihan dipusatkan di area KaDO (Kampoeng Djamoe Organik) di wilayah Cikarang – Bekasi – jawa Barat. “69 Peneliti juga menanyakan mengenai training selama 6 bulan yang diberikan peserta CSR “M artha Tilaar Training Center” mengenai hal tersebut Bapak Heru Wardana juga menjelaskan, berikut kutipan wawancara beliau : “Selama 6 bulan pelaksanaan training peserta mengikuti sesuai silabus yang telah ditentukan meliputi teori dan sebagian besar adalah praktek, peserta dilatih untuk mengikuti segala bidang kemampuan secara umum, dan nantinya akan diperdalam sesuai dengan bidang keahlian yang dikuasainya, seperti misalnya seseorang itu kuat sekali di bidang perawatan rambut dan wajah, seorang yang lain kuat di bidang massage, dan yang lain mungkin kuat di bidang perawatan tubuh, maka mereka akan diperdalam di bidang yang sangat mereka kuasai, walaupun secara umum mereka juga mendapatkan pengetahuan dasar di semua bidang.”70 Pelatihan yang diberikan selama 6 bulan yang diberikan saat training bisa memperdalam skill di bidang kecantikan bagi para peserta csr sehingga peserta bisa memperdalam bidangnya kemudian sudah memiliki
69
Kutipan wawancara dengan CSR Manager Martha T ilaar Group , Bapak Heru W ardana tanggal 26 Januari 2017 70 Kutipan wawancara dengan CSR Manager Martha T ilaar Group , Bapak Heru W ardana tanggal 18 Mei 2017
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
81
bekal untuk di terapkan saat bekerja di bidang kecantikan.Terkait penjelasan mengenai materi pelatihan yang diberikan kepada peserta csr training center, peneliti juga menanyakan hal tersebut kepada Ibu Palupi Candraini selaku Head of Corporate Communication, berikut penjelasan beliau : “Terkait perencanaan materi pelatihan yang kami siapkan meliputi soft skill dan hard skill. Materi pelatihan soft skill mencakup, bagaimana cara berkomunikasi dengan tamu atau pelanggan salon, literasi keuangan,problem solving dan decision making bahkan grooming,lalu untuk hard skillnya mencakup teknik perawatan head to toe seperti facial treatment, body treatment, manicure pedicure, hair treatment, reflex, 71 waxing.” M ateri pelatihan yang telah ditetapkan akan diterapkan kepada peserta
CSR atau traine M artha Tilaar Training Center, untuk
mendapatkan hard skill dan soft skill dalam training center selama 6 bulan. Selanjutnya di tahap perencanaan ini, untuk membuat suatu program diperlukan suatu tujuan yang ingin dicapai, agar program jelas dalam
pelaksanaannya,
dalam
membuat
perencanaan
diperlukan
pengelolaan yang baik agar dapat mencapai tujuan yang diinginkan perusahaan akan tercapai. Tujuan dari dilaksanakannya program csr “M artha Tilaar Training Center” diungkapkan oleh Bapak Heru Wardana, berikut kutipan wawancara beliau : ”Tujuan utamanya kami yang pastinya untuk menciptakan bisnis yang berkelanjutan (sustainable business) dalam program yang akan kami buat, Martha Tilaar Training Center ini merupakan program yang kami buat 71
Kutipan wawancara dengan Head of Corporate Communication Martha Tilaar Group , Ibu Palupi Candrarini tanggal 15 Mei 2017
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
82
dalam jangka panjang kami memberikan pelatihan sekitar 6 bulan untuk peserta CSR”.72 M artha Tilaar Group bisa menciptakan sustainable business dalam membuat program csr yang memiliki jangka panjang yaitu yang berkelanjutan, bahwa kegiatan bisnis yang berkelanjutan tidak hanya mengejar profit semata, tetapi harus memperhatikan faktor lainnya yang biasa disebut 5-Ps ( Planet, People, Prosperity, Peace, and Partnership), yaitu dengan memumpuk kepeduliaan terhadap 5 unsur tersebut maka bisnis yang dijalankan perusahaan akan berada pada koridor yang benar menuju bisnis yang berkelanjutan. Ibu Palupi Candraini juga menjelaskan terkait tujuan dari dilaksanakannya CSR “M artha Tilaar Trauning Center” , berikut kutipan wawancara beliau : “Tujuannya kami ingin memberdayakan perempuan diwujudkan dengan memberikan pelatihan terapis spa secara gratis bagi para lulusan sekolah menengah atau SMK yang tidak bisa melanjutkan pendidikan mereka ,dan juga kami ingin mendidik perempuan dan mencetak sebagai para terapis professional untuk mencegah praktek perdagangan manusia dengan pelatihan dan pendidikan yang kami berikan serta tujuan kami juga memberikan beasiswa ikatan dinas untuk peserta yang sudah selesai mengikuti training. 73 Bapak
Heru
Wardana
juga
menjelaskan
mengenai tujuan
diadakannya CSR M artha Tilaar Training Center, beikut penjelasan beliau : 72
Kutipan wawancara dengan CSR Manager Martha T ilaar Group , Bapak Heru W ardana tanggal 26 Januari 2017
73
Kutipan wawancara dengan Head of Corporate Communication Martha Tilaar Group , Ibu Palupi Candrarini tanggal 25 April 2017
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
83
“Tujuan yang utama adalah memberdayakan potensi perempuan Indonesia yang mungkin selama ini distigmakan perempuan adalah makhluk lemah dan hanya bisa mengurus pekerjaan rumah tangga. Dengan memberi bekal ilmu pengetahuan dan keterampilan kepada para perempuan, maka para perempuan Indonesia akan dapat berperan lebih aktif dan berkontribusi kepada kesejahteraan keluarganya dan secara umum berkontribusi kepada negara.”74 Diharapkan terkait pernyataan diatas menegnai tujuan diadakannya CSR M artha Tilaar Training Center akan menjadi sarana pelatihan keterampilan dan kelahlian dalam bidang sp a sehingga akan meningkatkan kualitas diri para perempuan Indonesia sehingga mampu berkompetisi di masy arakat. Beasiswa yang diberikan yaitu beasiswa dengan system ikatan dinas yaitu memberikan kesempatan unttuk bergabung dan bekerja di M artha Tilaar Salon Day &Spa, sehingga para perempuan bisa memiliki pengetahuan dan kemampuan khusus sehingga bisa terhindar dari praktek perdangan manusia. Kemudian, peneliti menanyakan kepada Bapak Heru Wardana terkait beasiswa yang akan diberikan kepada peserta training center, berikut penjelasan beliau : “Ya jadi terkait beasiswa kami memberikan beasiswa dengan sytem ikatan dinas,setelah peserta training center mengikuti training selama 6 bulan para peserta diberikan kesempatan untuk bisa langsung bekerja di Martha 75 Tilaar Salon Day & Spa di gerai-gerai cabang salon Martha Tilaar.
74
Kutipan wawancara dengan CSR Manager Martha T ilaar Group , Bapak Heru W ardana tanggal 26 Januari 2017 75 Kutipan wawancara dengan CSR Manager Martha T ilaar Group , Bapak Heru W ardana tanggal 13April 2017
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
84
Setelah berhasil lulus dalam mengikuti pelatihan tersebut selama 6 bulan para peserta mendapatkan beasiswa yang akan melakukan kontrak kerja dengan sistem ikatan dinas dari perusahaan sehingga bisa berkesempatan bekerja menerapkan hasil pelatihannya di M artha Tilaar Salon Day & Spa di seluruh cabang M artha Tilaar yang sedang pembukaan batch di setiap kota, kontrak masa ikatan dinas sekitar 3 tahun dan setelah selesainya masa kontrak ikatan dinasny a, peserta diberikan kebebasan untuk menentukan kariernya, apakah mau tetap berkarya di M artha Tilaar Group memperpanjang kotraknya atau ingin mandiri sebagai pelaku bisnis di bidang sp a. Kemudian terkait pernyataan diatas peneliti menanyakan juga ke Leni mengenai beasiswa yang diberikan M artha Tilaar ke kepada peserta yang mengikuti training center, berikut penjelasannya : “Iya benar jadi setelah kami selesai mengikuti training selama 6 bulan, setelah itu kami mendapatkan beasiswa ikatan dinas dan kami melakukan kontrak untuk bekersempatan bekerja di Martha Tilaar Salon Day& Spa, untuk penempatan itu jadi pas kami direkrut kami sudah diberitahukan akan ditempatkan di batch atau gerai salon Martha Tilaar , saya kebetulan ditempatkan di gerai salon Martha Tilaar Salon di Alam Sutera, Tangerang.” 76 Beasiswa yang diberikan merupakan beasiswa ikatan dinas untuk berkesempatan bekerja di M artha Tilaar, Untuk penempatan peserta ini berdasarkan batch atau gerai salon yangsedang pembukaan cabang baru, jadi para peserta training center sejak awal training sudah diberitahukan mengenai penempatan peserta setelah selesai training.
76
Kutipan wawancara dengan Peserta CSR Martha T ilaar spa training center serta Therapist di Martha T ilaar Salon Day & Spa , Leni Septiana tanggal 24 Januari 2017
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
85
Setelah
selesai
mengikuti
M artha
Tilaar
Training Center
selanjutny a para peserta training center akan langsung diberikan penempatan untuk para peserta bekerja sebagai terapis di gerai M artha Tilaar Salon Day & Spa yang membuka batch. Peneliti menanyakan hal ini kepada Leni mengenai proses sesudah para peserta mengikuti training Center, berikut penjelasannya Leni : “Setelah kami melakukan training center selama 6 bulan, dan kemudian setelah selesai training kami langsung melakukan kontrak kerja di Martha Tilaar Salon Day & Spa dan diberitahu mengenai lokasi penempatan gerai salon tempat kami kerja, setelah itu pada saat hari pertama kerja kami dibimbing dan diberikan arahan sama trainer di setiap salon, jadi kami dipantau dan diajarkan juga cara treatment-treatment di salon.”77 Setelah mengikuti training, peserta akan ditempatkan di gerai salon dan sp a M artha Tilaar di seluruh Indonesia,menurut Heru Wardana dengan masa transisi dan sebagai pegawai mereka mendapatkan hak penuh dalam hal penggajian dan fasilitas jaminan lainnya sebagai seorang pekerja. Jenjang karier juga akan diperhatikan bagi para alumni trainee yang berprestasi, maka akan mendapatkan berbagai reward hingga promosi jabatan. Dalam
perencanaan
juga
ada
terkait
bagaimana
pelaksanaan
program,peneliti menanyakan kepada Bapak Heru Wardana mengenai kapan pelaksanaan program dari M artha Tilaar Training Center, berikut penjelasan beliau : “Ya, Martha Tilaar Training Center merupakan program yang dilakukan secara rutin setiap tahun ,program ini dilakukan secara periodik apabila 77
Kutipan wawancara dengan Peserta CSR Martha T ilaar spa training center serta Therapist di Martha T ilaar Salon Day & Spa , Leni Septiana tanggal 24 Januari 2017
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
86
batch pertama telah selesai dan telah ditempatkan di gerai Martha Tilaar salon dan Spa, kami merekrut lagi untuk batch berikutnya.”78 M artha Tilaar Training Center ini merupakan program yang dilakukan secara periodik di setiap tahun, jadi apabila ada batch yang baru atau pembukaan gerai salon dan sp a pihak M artha Tilaar merekrut peserta training center ini untuk bisa berkesempatan bekerja di gerai salon Martha Tilaar. Selanjutnya, di perencanaan ada perencanaan untuk lokasi tempat y ang dijadikan pelatihan peserta training center yaitu di Kampoeng Djamoe Organik (KaDo) M artha Tilaar yang berlokasi di Cikarang, Bekasi. KaDo merupakan lahan pertanian milik M artha Tilaar yang merupakan pusat pelestarian pendidikan lingkungan, jadi disana ada lokasi yang dijadikan tempat pelatihan para peserta CSR. Hal ini juga dijelaskan oleh Ibu Palupi Candraini, berikut penjelasan beliau : “Pelatihannya di Kampoeng Djamoe Organik (KaDo) di Cikarang, yang merupakan tempat pelatihan training center dan juga disana terdapat asrama dan juga tempat untuk melakukan pelatihan training center dan juga terdapat lahan pertanian, kolam renang, dan tempat para terapis 79 praktek pelatihan spa.” Kampoeng Djamoe Organik di Cikarang dipilih M artha Tilaar karena berada tidak jauh dengan Kantor M artha Tilaar Group . KaDO yang merupakan bangunan dua lantai yang di design menyerupai rahim seorang wanita dimana berfilosofi sebagai temPat bermula kehidupan dan lahirnya 78
Kutipan wawancara dengan CSR Manager Martha T ilaar Group , Bapak Heru W ardana tanggal 13April 2017
79
Kutipan wawancara dengan Head of Corporate Communication Martha Tilaar Group , Ibu Palupi Candrarini tanggal 25 April 2017
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
87
therapis-therapis terbaik M artha Tilaar, hadir dengan material bambu dan kayu yang menyatu dengan alami sesuai dengan konsep design M TTC yang ramah lingkungan, di KaDo para peserta training melakukan aktivitas pelatihan
dan
belajar
mengajar
untuk
mempersiapkan
therapist
professional. Pelatihan yang akan dijadikan tempat training center di Kampoeng Djamoe Organik, serta training akan dilakukan setiap senin sampai jumat. Peneliti menanyakan lebih detail kepada Ibu Palupi : “Pelatihan yang akan kami berikan selama 5 hari dalam seminggu jadi sabtu minggu peserta tidak ada jadwal pelatihan , pelatihan dari jam 8 pagi sampai jam 5 sore.”80 Dari tahapan perencanaan yang telah dibuat maka di tahap ini target
khalayak
termasuk
tahapan perencanaan dimana memiliki
sp esifikasi target yang untuk dijadikan sebagai target khalayak peserta CSR, maka dari itu perencanaan untuk M artha Tilaar sp a training center memiliki target peserta yaitu perempuan lulusan sekolah menengah atas yang berasal dari sekolah yang memiliki kejuruan tata kulit dan tata kecantikan. Terkait target khalayak di tahapan perencanaan, peneliti juga menanyakan terkait dengan target khalayak yang mendukung dengan pernyataan dari perencanaan yang dibuat, berikut Bapak Heru Wardana menjelaskan : 80
Kutipan wawancara dengan Head of Corporate Communication Martha Tilaar Group , Ibu Palupi Candrarini tanggal 25 April 2017
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
88
“Target sasarannya kami merekrut calon peserta yang berminat yang berasal dari daerah pulau jawa, program spa training center target peserta kami mencari para perempuan lulusan SMK yang tidak mampu secara finansial meneruskan ke jenjang perguruan tinggi, untuk target pesertanya setiap tahun kami menargetkan sebanyak 100 peserta”.81 Target sasaran M artha Tilaar Training Center
adalah sasaran
perempuan peserta pelatihan, serta mengutamakan para perempuan muda dari daerah yang terputus kesempatannya untuk menuntut ilmu lebih tinggi yang disebabkan oleh keterbatasan biaya. Atau secara lebih jelasny a adalah menyasar kaum perempuan muda dari keluarga marginal di daerah yang mempunyai potensi dan kemauan untuk maju. Karena melalui target sasaran yang ditentukan ingin memberikan pemerataan kesempatan belajar dan berkarier bagi seluruh masy arakat Indonesia khususnya para perempuan, bukan berarti perempuan dari keluarga kurang mampu dari daerah yang jauh dari perkotaan tidak mempunyai kesempatan berkarier, tetapi ingin menunjukkan bahwa kemauan dan cita-cita tinggi itu juga dipunyai oleh perempuan dari desa yang kurang mampu, dan melalui program ini ingin membantu untuk mewujudkannya. Dalam membuat program, CSR M artha Tilaar Training Center mempunyai kelebihan yang akan dijadikan sebagai acuan untuk melaksanakan program CSR M artha Tilaar Training Center sesuai dengan perencanaan. Ada hal yang dapat membedakan program CSR M artha Tilaar Training Center, berikut penjelasan Ibu Palupi Candrarini, yaitu :
81
Kutipan wawancara dengan CSR Manager Martha T ilaar Group , Bapak Heru W ardana tanggal 13April 2017
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
89
“Kalau untuk kelebihan dari CSR Martha Tilaar Training Center yang pasti kita berbeda dengan yang lain ya kita tidak hanya memberikan bantuan dana saja tetapi memberikan pelatihan dan juga kami 82 memberikan beasiswa ikatan dinas ini yang membedakan ya.” Bapak Heru Wardana juga memberikan pendapatny a mengenai kelebihan dari CSR M artha Tilaar Training Center, yaitu: “Menurut saya, Martha Tilaar Group merupakan perusahan pertama yang datang untuk memberikan training kepada peserta csr dan memberikan fasilitas untuk tempat tinggal selama peserta mengikuti training, dan juga memberikan beasiswa berupa ikatan dinas yang bisa 83 berkesempatan bekerja di Martha Tilaar Salon Day & Spa.” Disetiap perencanaan dan program diperlukan kerjasama dengan stakeholder internal maupun eksternal untuk mencapai tujuan dari suatu program. Ibu Palupi Candrarini menjelaskan mengenai perencanaan pihak atau organisasi yang bekerjasama dalam program CSR M artha Tilaar Training Center, berikut penjelasan beliau : “Pihak yang bekerjasama pada program Martha Tilaar Training Center, yaitu pada saat proses perektutan peserta CSR bekerjasama dengan pihak eksternal seperti Sekolah-sekolah menengah kejuruan di daerah, dinas pendidikan daerah, dan juga pihak internalnya , tim CSR dibantu dengan Divisi Corporate Communication, dan kami bekerjasama dengan tim Human Resource Martha Tilaar Group, juga kami bekerjasaa dengan unit perusahaan bisnis kami PT Cantika Puspa Pesona untuk membantu bekerjsama dalam bidang pelatiham seperti trainer-trainer yang telah 84 memiliki sertifikasi dibidang trainer.”
82
Kutipan wawancara dengan Head of Corporate Communication Martha Tilaar Group , Ibu Palupi Candrarini tanggal 25 April 2017
83
Kutipan wawancara dengan CSR Manager Martha T ilaar Group , Bapak Heru W ardana tanggal 13April 2017
84
Kutipan wawancara dengan Head of Corporate Communication Martha Tilaar Group , Ibu Palupi Candrarini tanggal 25 April 2017
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
90
Dengan pihak M artha Tilaar Group banyak menjalin kerjasama dengan lembaga atau organisasi yang sesuai dengan bidang tersebut menjadikan perencanaan program bisa disesuaikan dengan target dan tujuan serta potensi yang dimiliki perusahaan dengan bekerjasama dengan pihak lain, sehingga bisa menjadi sebuah kebutuhan agar dapat mewujudkan keberhasilan di dalam mencapai tujuan. Lembaga yang bekerjasama saat proses perekrutan peserta seperti sekolah-sekolah menengah dan kejuruan, serta dinas pendidikan daerah, pelaksanaan pelatihan ditangani oleh para ahli di bidangnya yangmiliki dan telah bersertifikat dari lembaga kompetensi prosfesi sebagi pelatih. Seperti diketahui bahwa csr pemberdayaan perempuan “M artha Tilaar trinning center” merupakan program dari divisi CSR , bukan program dari humas tetapi di setiap kegiatan Public Relations selalu terlibat juga dalam CSR. Public Relations memang ada keterkaitannya dengan CSR (Corporate Social Responsibility).Dalam program CSR “M artha Tilaar sp a training center”, Ibu Palupi Candrarini selaku PR M anager M artha Tillaar Group menyampaikan perannya dalam program tersebut. Peneliti mengetahui perannya PR M artha Tilaar Group adalah membantu dalam hal mengkomunikasikan program ke khalayak, termasuk program “M artha Tilaar Spa Trainning Center”, berikut p enjelasannya : “Kalau kaitannya dengan program Martha Tilaar Spa Trainning Center, selain memang PR Martha Tilaar menangani hal-hal CSR dalam mengkomunkasikan berbagai program CSR yang diseelnggarakan oleh divisi CSR , jadi PR selalu berkoordinasi dengan team Pak Heru terus
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
91
menerus untuk tersebut.”85
mengkomunikasikan
dan
mempublikasi
program
Untuk mengimplementasikan seluruh aktivitas CSR tersebut langkah selanjutny a adalah pemilihan media-media komunikasi yang dapat mempublikasikan kegiatan-kegiatan tersebut. Publikasi merupakan hal yang sangat mendukung untuk penyebaran informasi terkait suatu p rogram yang akan dilaksanakan . Didalam perencanaan dan publikasi juga masuk di dalamnya , media sebagai alat publikasi CSR pemberdayaan perempuan M artha Tilaar Training Center kepada khalayak. Ibu Palupi Candrarini menjelaskan mengenai cara mengkomunikasi program M artha Tilaar Training Center ini, berikut penjelasannya : “Karena MTG memiliki bagian khusus untuk communication jadi kami sudah memiliki tim yang fokus untuk mengkomunikasikan pada saat mengkomunikasikan ke sekolah-sekolah pada saat sebelumnya proses perekrutan, dan kami juga berkomunikasi langsung kepada peserta yang akan mengikuti program ini, dan juga kami melakukan presentasiprsentasi ke sekolah-sekolah, media konvensional juga ada kami membuat poster, dan membagikan poster berisi informasi perekrutan training center, dan untuk kepada pihak yang terlibat dalam program ini seperti pihak sekolah dan lembaga yang bekerjasama kami by email dan menggunakan sarana komunikasi pihak-pihak yang telah bekerjasama dengan kami.”86 M artha Tilaar Group juga akan mempublikasikan program CSR M artha Tilaar Training Center yang pastinya melalui website perusahan, blog perusahaan yang berkaitan dengan program CSR, serta menggunakan media konvensional yang dimiliki perusahaan. 85
Kutipan wawancara dengan Head of Corporate Communication Martha Tilaar Group , Ibu Palupi Candrarini tanggal 25 April 2017
86
Kutipan wawancara dengan Head of Corporate Communication Martha Tilaar Group , Ibu Palupi Candrarini tanggal 25 April 2017
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
92
Pada tahap perencanaan ini peneliti mendapatkan proses perencanaan “M artha Tilaar Training Center” : 1. Tujuan, CSR ini bertujuan untuk menciptakan tujuan yang jangka panjang yaitu bisnis yang berkelanjutan (sustainable business). Kepeduliaan M artha Tilaar Group dalam aktivitas sosial memiliki tujuan seperti memberikan pelatihan, pendidikan, dan pemberian beasiswa
serta
memberi kesempatan untuk bekerja di Martha Tilaar Salon Day & Spa. 2. Target Khalayak, Target sasarannya kami merekrut calon peserta yang berminat yang berasal dari daerah pulau jawa, program sp a training center target peserta kami mencari para perempuan lulusan SM K yang tidak mampu secara finansial meneruskan ke jenjang perguruan tinggi 3. Perencanaan Publikasi, Dengan menggunakan email, website, blog, email dan juga dengan menggunakan bagian khusus communication yang terjun langsung di lapangan untuk mengkomunikasikan kepada target peserta dan pihak yang terlibat dalam CSR . Dalam CSR “M artha Tilaar Training Center” yang terdapat di struktur organisasi Corporate Communication juga berperan sebagai jembatan ke masyarakat, khusunya untuk p ublikasi. 2.4
Actuating
and
Communicating
(Mengambil
Tindakan
dan
Berkomunikasi) Tahap
selanjutny a
yang
dilakukan
adalah
untuk
mengimplementasikan perencanaan dan program menjadi aksi dan komunikasi untuk mencapai tujuan dan harapan dari perusahaan. Dari hasil penelitian aktivitas CSR M artha Tilaar Group mempunyai bagian khusus
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
93
Communication yang akan selalu dilibatkan dalam setiap kegiatan baik internal maupun di lapangan, sehingga bagian ini dapat mengetahui persis tahapan kegiatan yang telah dan sedang dilakukan, serta dapat mengkomunikasikan dengan baik kepada pihak lain termasuk media. Berikut pernyataan dari Ibu Palupi Candrarini selaku Head of Corporate
Communication
M artha
Tilaar
Group
terkait
cara
merealisasikan program yang telah direncanakan yaitu program M artha Tilaar Training Center, berikut pernyataan beliau : “CSR Martha Tilaar Training Center,untuk perekrutan pertama kami telah bekerjasama dengan pihak sekolah menengah kejuruan yang memiliki kejuruan tata kulit dan tata kecantikan, selanjutnya tim kami dan Human Resource kami menetapkan sekolah-sekolah menengah kejuruanyang akan kami jadikan lokasi perekrutan, setelah menetapkan sekolah-sekolah di target area seperti di Pulau Jawa. Kemudian mengirim team seleksi dari Martha Tilaar kesekolah yang telah ditetapkan untuk melakukan audisi dan menjaring peserta, kemudian tim kami melakukan komunikasi dengan sekolah-sekolah menengah untuk mendata peserta yang telah daftar program ini serta mengetahui lulusan yang kurang mampu dan tidak meneruskan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi dan. Selanjutnya tim kami melakukan road show dan presentasi ke sekolah, kemudian kami melakukan seleksi dan interview, setelah itu bagi peserta yang lolos test perekrutan keeskokan harinya kami jemput dan 87 kami antarkan ke Kampung Djamoe Organik di Cikarang”. Pihak M artha Tilaar dalam menetapkan sekolah menengah kejuruan untuk perekrutan peserta sudah memiliki data dari pihak sekolah menengah kejuruan
yang sudah memiliki kerjasama dengan M artha
Tilaar. Hal ini memudahkan pihak timHuman Resource setiap tahunnya untuk menetapkan sekolah-sekolah yang akan dijadikan perekrutan peserta training center. M engenai cara implementasi dari program M artha Tilaar 87
Kutipan wawancara dengan Head of Corporate Communication Martha Tilaar Group , Ibu Palupi Candrarini tanggal 1 Maret 2017
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
94
Training Center, setelah ditetapkan di daerah mana saja setiap tahunnya dan sekolah-sekolah mana saja yang akan dijadikan tempat p erekrutan, tim M artha Tilaar mengirimkan tim seleksi Human Resource untuk melakukan audisi perekrutan serta melakukan interview kepada para peserta yang akan mengikuti program M artha Tilaar Training Center. Suatu kegiatan tentuny a mempunyai jumlah target sasaran yang ikut serta dalam kegiatan tersebut. Dalam pelaksanaan program CSR M artha Tilaar Training Center , Bapak Heru Wardana mengatakan bahwa untuk target jumlah peserta yaitu 100 peserta setiap periodenya. Hal ini diungkapannya melalui wawancara kepada peneliti : “Target peserta Martha Tilaar Training Center setiap periodenya itu jumlahnya 100 peserta yang akan kami tempatkan di batch gerai salon dan spa.” 88 Terkait dengan jumlah peserta yang jumlahnya peserta disesuaikan dengan pembukaan batch di gerai salon M artha Tilaar Group dengan membuka dua batch yang masing-masing melatih sekitar 100 peserta. M engenai apa saja sekolah menengah kejuruan yang dijadikan sekolah untuk perekrutan peserta training center di Jawa Tengah, Peneliti menyakan kepada Bapak Heru Wardana mengenai sekolah mana saja dipilih : “SMKN 1 Rembang, SMKN 1 Probolinggo, SMKN 3 Blitar, SMK Mutiara Kebumen, SMKN 1 Pacitan, SMKN 3 Magelang, SMKN 1 Bawen, dan SMK Perwari Kendal.”89 88
Kutipan wawancara dengan CSR Manager Martha T ilaar Group , Bapak Heru W ardana tanggal 13April 2017
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
95
Pihak M artha Tilaar menetapkan sekolah menengah kejuruan tersebut untuk direkrut sebagai peserta training center, karena sekolah tersebut telah bekerjasama dengan pihak M artha Tilaar Group sehingga sekolah-sekolah tersebut setiap tahunnya pada saat M artha Tilaar Group membuka batch untuk merekrut peserta training center dari lulusan sekolah menegah kejuruan pihak sekolah mengetaui informasinya. Pada Program ini ada sekolah menengah atau SM K di Pulau jawa yang dikhususkan di Jawa Tengah , untuk dijadikan target sasaran mengikuti M artha Tilaar Training Center,diantaranya yaitu SM KN 1 Rembang, SM KN 1 Probolinggo, SM KN 3 Blitar, SM K M utiara Kebumen, SM KN 1 Pacitan, SM KN 3 M agelang, SM KN 1 Bawen, dan SM K Perwari Kendal, masing dari ke 8 sekolah tersebut akan dijadikan target sasaran dan dikumpulkan keseluruhan dengan target 100 p eserta. Ibu Palupi menjelaskan mengapa dilakukan perekrutan dikhsuskan di Jawa Tengah dengan memilih ke 8 sekolah menengah tersebut, berikut penjelasan beliau : “Kami memilih provinsi Jawa Tengah karena pertama kami ingin memberdayakan perempuan di daerah asal founder kami yaitu Ibu Dr. Martha Tilaar berasal dari Jawa Tengah. Tetapi dalam perekrutan juga kami tidak selalu hanya di Pulau Jawa , namun juga di Kalimantan, Sumatera, Sulawesi hingga Papua. Utuk sekolah di masing-masing daerah
89
Kutipan wawancara dengan CSR Manager Martha T ilaar Group , Bapak Heru W ardana tanggal 18 Mei 2017
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
96
yang kami pilih adalah sekolah yang memiliki kejuruan tata kulit dan tata kecantikan.”90 Terkait implementasi proses perekrutan M artha Tilaar Training Center, peneliti menanyakan terkait komunikasi yang dilakukan pihak M artha Tilaar sebelum proses perekrutan, berikut penjelasan dari Ibu Palupi Candrarini : “Kami mengkomunikasikan langsung dan melakukan presentasi kepada pihak sekolah serta peserta training center , terkait sejarah Martha Tilaar Group, mengenai brand kami, kantor pusat kami, selanjutnya yang utama mengenai informasi detail program Martha Tilaar Training Center serta test akan diberikan untuk para peserta. Test yang diberikan pada saat proses perektutan , seperti, test wawancara, test kesehatan, dan test 91 tertulis.” Terkait waktu komunikasi pelaksanaan perekrutan tim seleksi M artha Tilaar Group datang setelah pihak tim seleksi mengkonfirmasi waktu pelaksanaan di masing-masing sekolah tersebut, untuk waktu pelaksanaan tersebut sudah ditentukan jadwal dari masing-masing perekrutan sekolah. Pihak tim seleksi setelah mengkonfirmasi selanjutny a besoknya tim M artha Tilaar datang ke sekolah-sekolah menengah kejuruan tersebut. Untuk test seleksi perekrutan seperti, test wawancara yang meliputi latar belakang peserta, pengetahuan peserta mengenai apa itu M artha Tilaar, serta alasan mengapa peserta ingin mengikuti training center juga mengenai ketersediaan peserta jika saat bekerja ditempatkan di
90
Kutipan wawancara dengan Head of Corporate Communication Martha Tilaar Group , Ibu Palupi Candrarini tanggal 25 April 2017
91
Kutipan wawancara dengan Head of Corporate Communication Martha Tilaar Group , Ibu Palupi Candrarini tanggal 15 Mei 2017
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
97
outlet-outlet M artha Tilaar seluruh Indonesia, ada juga test kesehatan yang meliputi pengecekan kesehatan peserta , tinggi dan berat badan peserta, sserta test tertulis mengenai test yang berkaitan di bidang kecantikan. Di tahap ini, peneliti juga menanyakan kepada Leni selaku peserta CSR
terkait bagaimana pihak sekolah mengkomunikasikan informasi
perekrutan training center : “Di sekolah saya memiliki bursa kerja khusus (BKK ) sekolah jadi kami mendapatkan informasi dari BKK sekolah mengenai program Martha Tilaar Training center membuka lowongan therapist, nah kemudin siswisiswi yang berminat mendaftarkan diri ke BKK sekolah untuk namanya di data untuk diberikan tim Martha Tilaar saat proses perekrutan.”92 Sekolah menengah kejuruan yang dijadikan sekolah perekrutan pasti memiliki BKK sekolah yang merupakan pihak yang bekerjsama dengan M artha Tilaar jadi setiap informasi lowongan kerja pihak BKK sekolah yang menginformasikannya kepada siswi-siswinya. Terkait dalam proses perekrutan peserta M artha Tilaar Training Center setiap tahunnya, pihak M artha Tilaar telah menyiapkan tanggal pelaksanaan perekrutan peserta pelaksanaan perekrutan setiap sekolah menengah kejuruan selesai mengikuti Ujian Nasional, berikut penjelasan dari Bapak Heru Wardana : “Jadi untuk pelaksanaan perekturan peserta training center di setiap sekolah kami lakukan selesai Ujian Nasional sekitar bulan April, untuk tanggal tepatnya itu kami sudah nentuin dari tanggal 20-30 April di setiap tahunnya, kalau untuk waktu perekrutan kami melakukan presentasi perekrutan dari Pukul 8 pagi sampai jam 4 sore.”
92
Kutipan wawancara dengan Peserta CSR Martha T ilaar spa training center serta Therapist di Martha T ilaar Salon Day & Spa , Leni Septiana tanggal 18 Mei 2017
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
98
Proses perekrutan peserta training center untuk tiap sekolah itu selama 1 hari diadakannya proses perekrutan dari jam 8 pagi sampai jam 4 sore,untuk hasil seleksi perekrutan peserta sekita 1 bulan setelah peserta mengikuti proses seleksi perekrutan baru dapat mengetahui hasilnya yang diberikan pihak M artha Tilaar kepada masing-masing sekolah. Terkait hasil dari pelaksanaan perekrutan Peneliti menanyakan langsung kepada Leni Septiana selaku peserta training center, berikut penjelasannya : “Jadi proses perekrutan itu hanya 1 hari kemudian hasilnya itu saya baru mendapatkan hasil saya lolos seleksi itu sekitar sebulan pada tanggal 20 Mei informasi yang diberikan itu berupa surat keterangan dari pihak sekolah jadi pada saat kami test kami sudah diberitahukan mengenai 93 hasilnya pada tanggal 20 Mei itu.” Hasil seleksi peserta training center dari pihak M artha Tilaar, pihak M artha Tilaar memberikan data peserta yang lolos seleksi kepada pihak sekolah, selanjutny a pihak sekolah membuat dan memberikan surat keterangan kepada peserta yang mengikuti perekrutan training Center. Terkait selesai proses perektutan training center, Bapak Heru Wardana memberikan penjelasan mengenai proses penjemputan peserta training center : “Setelah peserta training center mendapatkan hasil dari seleksi perektutan, bagi peserta training center yang lolos seleksi, akan kami jemput pada bulan Juni, tepatnya sekita tanggal 26 Juni.Untuk penjemputan menuju pelatihan training center, semua peserta kami kumpulkan di sekolah mereka masing-masing dan pihak kami menjemput mereka dengan 2 bus.”
93
Kutipan wawancara dengan Peserta CSR Martha T ilaar spa training center serta Therapist di Martha T ilaar Salon Day & Spa , Leni Septiana tanggal 18 Mei 2017
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
99
Semua peserta training center yang lolos seleksi , pihak M artha Tilaar langsung menjemput semua peserta dari tiap-tiap sekolah. Keberangkatan menuju pelatihan di Kampoeng Djamoe Organik (Kado) peserta diberangkatkan barang-barang menuju tempat pelatihannya di Cikarang. Peneliti menanyakan kepada Leni Septiana selaku peserta CSR terkait pernyatan diatas,mengenai proses penjemputan peserta yang lolos seleksi menuju Kampoeng Djamoe Organik : “Kalau mengenai penjemputan setelah kami mengetahui hasilnya itu sekitar akhir bulan Mei, disurat yang diberikan juga ada informasi tanggal kami dijemput jadi pada saat itu tanggal 26 juni saya dijemput pihak Martha Tilaar ,saya ditempatkan di Bus 1 yang berangkat pukul 5 pagi jadi saya kumpul dengan peserta yang lolos seleksi jam 5 pagi.Kemudian setelah dari sekolah saya, saya menjemput peserta lainnya yang berasal dari sekolah kejuruan di Jawa Tengah pas di Bus 1 saya bareng sama SMKN 3 Magelang, SMKN 1 Bawen,dan SMK Perwari Kendal.” Penjemputan peserta CSR yang lolos seleksi perekrutan M artha Tilaar Training Center
setiap tanggal 26 Juni, kemudian dari semua
peserta yang dari setiap sekolah dijemput bersama untuk dibernagkatkan ke tempat training center, di Kampong Djamoe Organik (KADO) di Cikarang, Bekasi. Terkait pernyataan diatas , peneliti menanyakan kepada Bapak Heru Wardana mengenai pelaksanaan awal mulai training center setelah penjemputan peserta, berikut penjelasan beliau : “Jadi para peserta kami jemput tanggal 26 juni, perjalanan dari jawa tengah ke cikarang itu sekitar kurang lebih normalnya 8 jam. Awal pelatihan itu awal Juli jadi para peserta memiliki waktu 4 hari untuk beristrahat, membereskan perlengkapannya di asrama, dan juga
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
100
merekabisa proses pengenalan kepada peserta lain, juga pengenalan mengenai lokasi pelatihan di Kado dan apa saja fasilitas yang akan 94 mereka dapatkan pada saat pelatihan.” Dari pernyataan diatas, dapat terlihat bahwa dalam mengimplementasikan programoup telah mempersiapkan pelaksanaan program sampai mengenai fasilitas saat training center selama 6 bulan. Dalam merealisasikan program juga pihak M artha Tilaar khsusunya tim khusus bagian communication melakukan komunikasi dengan sekolahsekolah yang akan dijadikan tempat perekrutan, sehingga informasi atau penyampaian pesan kepada peserta pada saat proses perekrutan dapat berjalan dengan baik, dapat menjangkau masy arakat yang ingin mengikuti program CSR M artha Tilaar Training Center. Dan di tahap ini sosialisasi juga dilakukan agar para peserta bisa memahami program apa yang diberikan M artha Tilaar Group seingga bisa menjangkau sasaran yang tepat dengan sosialisasi tersebut, berikut penjelasan Bapak Heru Wardana : “Melalui sosialisasi intens ke daerah-daerah dan memberikan pandangan yang cukup jelas serta berbagai testimoni dari para alumni yang telah berhasil. Dan yang lebih penting lagi adalah memberikan penjelasan kepada keluarganya, bahwa program ini adalah program nyata dan terencana serta sesuai dengan aturan pemerintah, sehingga para orangtua dilibatkan juga dalam mengantarkan putrinya menuju training center 95 kami.” Berikut pula pernyataan Leni Septiana selaku peserta CSR sp a training center, Leni menjelaskan cara M artha Tilaar mengkomunikasikan program CSR, berikut kutipan wawancaranya :
94
Kutipan wawancara dengan CSR Manager Martha T ilaar Group , Bapak Heru W ardana tanggal 13April 2017 95 Kutipan wawancara dengan CSR Manager Martha T ilaar Group , Bapak Heru W ardana tanggal 13April 2017
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
101
“Saya mengetahui informasinya pada saat Martha Tilaar Group melakukan roadshow dan perekrutan ke SMK yang memiliki kejuruan tata kecantikan di daerah Rembang – Jawa Tengah, setelah mendapatkan informasi tersebut saya langsung berminat untuk mendaftarkan diri agar bisa bergabung di Spa training Center, setelah lulus seleksi perektutan dan telah memenuhi persyaratan , keesokan harinya saya dan teman – teman saya yang terpilih untuk mengikuti Spa Trainning Center saya 96 dijemput untuk diantarkan menuju training center di Cikarang.“ Kemudian, di tahapan aksi dan komunikasi dalam pelaksanaan program M artha Tilaar Training Center. Peneliti menanyakan kepada Ibu Palupi Candrarini mengenai bahan-bahan atau materi apa yang diperlukan saat p elaksanaan training center selama 6 bulan, berikut penjelasan beliau: “Pelatihan yang diberikan seperti yang telah saya sampaikan kami sudah membuat materi dalam bentuk modul , jadi per bulannya kami telah menyipakan materi atau kelas training di setiap bulan, setiap training tidak hanya mengenai pelatihan tapi kami memberikan materi mengenai teori agar para peserta lebih mudah menyerap pelatihan dan materi yang kami berikan. Tiap bulan kami memfokuskan hanya 1 kelas agar lebih efektif juga untuk pemahaman materi dan pelatihan yang diberikan, setelah bulan berikutnya sampai 6 bulan kami sudah menyiapkan materi 97 dan pelatihan.” Untuk memfokuskan setiap bulannya pelatihan training center dilakukan selama 6 bulan dengan berdasarkan modul yang dibuat mengenai materi tiap bulannya, di setiap bulannya materi dan pelatihan yang diberikan berbeda. Tim trainer sudah menyiapkan materi pelatihan setiap bulannya, seperti :
96
Kutipan wawancara dengan Peserta CSR Martha Tilaar spa training center serta Therapist di Martha T ilaar Salon Day & Spa , Leni Septiana tanggal 24 Januari 2017
97
Kutipan wawancara dengan Head of Corporate Communication Martha Tilaar Group , Ibu Palupi Candrarini tanggal 15 Mei 2017
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
102
-
Bulan Juli : M ateri pelatihan yang diberikan pada awal bulan pelatihan yang pertama materi soft skill : bagaimana cara berkomunikasi dengan tamu atau pelanggan salon, literasi keuangan, problem solving dan decision making, bahkan grooming serta pengenalan M artha Tilaar, pengenalan produk serta manfaat p roduk, juga cara make-up pemula.
-
Bulan Agustus : M ateri pelatihan yang diberikan ini untuk kelas facial treatment mengenai teknik-teknik dasar facial ,mengenai produk dan pengenalan alat facial juga cara bagaimana memencet komedo agar tidak sakit dan wajah tidak iritasi kemerahan, cara memberikan uap hangat sebelum melakukan facial.
-
Bulan September : M ateri pelatihan body treatment, ini mencakup bagaimana cara melakukan body massages, body scrub , lulur serta body mask, dan juga reflex
-
Bulan Oktober : M ateri pelatihan ini mencakup manicure pedicure mengenai cara teknik manicure pedicure dan juga mengenai cara waxing.
-
Bulan November : M ateri pelatihan ini mencakup hair treatment, meliputi creambath, hair mask , hair sp a dan juga proses pemijatan kepala bagaimana saat melakukan hair treatment.
-
Bulan Desember : Kelas terakhir ini di bulan desember mencakup materi pelatihan di review dari awal pelatihan sampai kelas terakhir, serta diberikan untuk proses on the job training. Kemudian penjelasan detal menegnai materi pelatihan selama 6 bulan, Peneliti menanyakan juga terkait pelaksanaan pemberian materi pelatihan
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
103
yang diberikan peserta csr dalam training center selama 6 bulan, berikut penjelasan Leni : “Iya benar, jadi kami setiap bulannya udah dijadwalin mengenai kelas training setiap bulannya serta materi pelatihannya apa saja juga sudah dijadwalin, Mengenai kelas itu jadi setiap bulan emang difokuskan agar kami bisa dengan mudah dan memfokuskan materi dan prakteknya.Peserta akan naik ke kelas berikutny jika sudah selesai 98 mengikuti tahap kelas di bulan pertama.” Pelatihan yang dilakukan dalam training center selama 6 bulan jadi setiap bulannya memfokuskan pertahap pelatihan, peserta training center bisa mengikuti kelas berikutnya kalau pihak trainer sudah memberikan penilaian peserta training center yang bisa mengikuti kelas selanjutny a pada bulan berikutnya. Setelah pelaksanaan mengenai pelatihan dan materi yang di berikan kepada peserta training center, dalam tahap pelaksanaan ini juga untuk mengetahui mengenai kelanjutan pelaksanaan program setelah mengikuti training center selama 6 bulan. Peneliti menanyakan hal ini kepada Bapak Heru Wardana : “Setelah peserta training center selesai mengikuti pelatihan selama 6 bulan, peserta training center seperti yang saya katakan peserta mendapatkan beasiswa ikatan dinas setelah selesai mengikuti training,dan peserta langsung diberitahu penempatan masing-masing peserta di gerai 99 salon Martha Tilaar salon Day and Spa.”
98
Kutipan wawancara dengan Peserta CSR Martha T ilaar spa training center serta Therapist di Martha T ilaar Salon Day & Spa , Leni Septiana tanggal 18 Mei 2017
99
Kutipan wawancara dengan CSR Manager Martha T ilaar Group , Bapak Heru W ardana tanggal 18 Mei 2017
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
104
Pelatihan yang diberikan selama 6 bulan untuk peserta training center dan setelah berhasil lulus dalam mengikuti pelatihan tersebut para peserta akan melakukan kontrak kerja dengan sy stem ikatan dinas dari perusahaan sehingga bisa berkesempatan bekerja menerapkan hasil pelatihannya di M artha Tilaar Salon Day & Spa. Peneliti kemudianjuga menanyakan terkait hal penempatan kerja kepada Leni setelah mengikuti training center selama 6 bulan : “Ya, jadi setelah saya sudah mau selesai kami sudah diberitahukan terlebih dahulu penempatan kerja kami, kalau saya di tempatkan di gerai salon Martha Tilaar di Alam Sutera, Tangerang.100 Para peserta training center saat mengikuti training saat awal masuk para peserta sudah diberitahukan mengenai batch yang sedang ada pembukaan dan sudah ditentukan penempatan di gerai salon M artha Tilaar Group . Para peserta yang akan menjadi therapist jadi sudah mengetahui penempatan dari masing-masing therapist sehingga saat p ara peserta sudah selesai peserta sudah bersiap dan sudah mengetahui gerai salon M artha Tilaar. Kemudian peneliti menanyakan lebih lanjut mengenai fasilitas apa saja yang diberikan pihak M artha Tilaar Group kepada trainee selama training center 6 bulan , berikut penjelasan Leni :
10 0
Kutipan wawancara dengan Peserta CSR Martha T ilaar spa training center serta Therapist di Martha T ilaar Salon Day & Spa , Leni Septiana tanggal 18 Mei 2017
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
105
“Jadi selama training kami difasilitasi diberikan asrama atau mess, diberikan seragam diklat, diberikan uag diklat sebesar 26ribu rupiah 101 perharinya, dan kami juga dapat tunjangan makan selama 6 bulan.” Fasilitas tersebut diberikan M artha Tilaar Group kepada para trainee yang mengikuti training center, fasilitas yang diberikan M artha Tilaar Group sebagai bentuk bahwa M artha Tilaar Group membuat program selalu memberikan fasilitas pendukung jadi para trainee benarbenar diperhatiiin dari fasilitas sampai diberikan biaya gratis dari awal pendaftaran tidak dipungut biaya untuk mengikuti program tersebut. Kemudian terkait fasilitas yang diberikan pada saat training, Leni juga menejelaskan fasilitas setelah Leni bekerja di M artha Tilaar Salon Day & Spa, beikut p enjelasannya : “Kemudian fasilitas yang diberikan kepada peserta yang kini menjadi therapist di Martha Tilaar Salon Day & Spa, kami juga mendapatkan mess di salon tempat kami kerja terus kami juga diberikan uang makan perharinya, serta kami diberikan Gaji UMR , keberluan saya di gerai salon Martha Tilaar tepatnya di Kota Tangerang, saya diberikan gaji sekitar 3 juta rupiah.”102 Kemudian, di tahap pelaksanaan program terdapat anggaran dan biaya yang dikeluarkan untuk program CSR M artha Tilaar Training Center juga menanyakan kepada Bapak Heru terkait biaya yang dikeluarkan untuk masing-masing perserta CSR selama pelatihan : “Jumlah riil sangat tergantung dari perekrutan pesertanya, tetapi dapat digambarkan disini bahwa peserta dalam training center ini tidak 10 1
Kutipan wawancara dengan Peserta CSR Martha T ilaar spa training center serta Therapist di Martha T ilaar Salon Day & Spa , Leni Septiana tanggal 18 Mei 2017
10 2
Kutipan wawancara dengan Peserta CSR Martha T ilaar spa training center serta Therapist di Martha T ilaar Salon Day & Spa , Leni Septiana tanggal 18 Mei 2017
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
106
dipungut biaya sepeserpun dan bahkan semua biaya ditanggung oleh company, meliputi biaya hidup (karena memang mereka harus tinggal di asrama) termasuk makan dan akomodasi, serta diberikan uang saku. Mereka akan mengikuti pelatihan therapist ini selama 4 – 6 bulan full, hingga menyelesaikan keseluruhan modul pelatihan.”103 M engenai pelaksanaan CSR M artha Tilaar Training Center pihak yang bertanggung jawab atas pelaksanaan CSR M artha Tilaar Training Center
untuk pelaksanaannya ditangani oleh unit perusahaan yang
memang bergerak dibidang Spa yaitu PT. Cantika Puspa Pesona (CPP) bidang pelatihan dan pengembangan, berikut penjelasan Ibu Palupi Candrarini terkait yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan M artha Tilaar Training Center, berikut penjelasan beliau : “Jadi dalam pelaksanaan Martha Tilaar Training Center tim CSR bersama PT. Cantika Puspa Pesona (CPP) yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan program ini.”104 Dalam melaksanakan suatu program diperlukan adanya publikasi untuk menjangkau khalayak agar bisa mendapatkan informasi dan mengikuti program CSR M artha Tilaar Training Cnenter. M artha Tilaar mempunyai bagian khusus communication yang akan selalu dilibatkan dalam setiap
kegiatan baik internal maupun dilapangan, seperti
berkomunikasi kepada sekolah yang akan dijadikan perekrutan peserta training center. Berikut pernyataan Bapak Heru Wardana : “Kami sudah memiliki bagian khusus communications yang akan selalu dilibatkan dalam setiap kegiatan, sehingga bagian ini dapat mengetahui
10 3
Kutipan wawancara dengan CSR Manager Martha Tilaar Group , Bapak Heru W ardana tanggal 18 Mei 2017 10 4 Kutipan wawancara dengan Head of Corporate Communication Martha Tilaar Group , Ibu Palupi Candrarini tanggal 15 Mei 2017
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
107
persis tahapan kegiatan yang telah dan sedang dilakukan serta dapat mengkomunikasikan dengan baik kepihak lain termasuk media.”105 Untuk program “M artha Tilaar Training Center ini dilakukan oleh Divisi CSR M artha Tilaar Training Center bukan suatu p rogram dari divisi PR, hanya saja peran PR pada program ini hanya pada publikasi kegiatan. Demikian hasil wawancara peneliti yang dilakukan dengan beberapa narasumber, untuk pelaksanaan dan komunikasi dalam CSR “M artha Tilaar Training Center” sesuai perencanaan yang dilakukan untuk memberikan pelatihan terapis sp a dan beasiswa ikatan dinas untuk dapat berkesempatan bekerja di M artha tilaar Salon Day & Spa. Demikian hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan beberapa narasumber, untuk pelaksanaan dan komunikasi dalam CSR M artha Tilaar Training Center sesuai dengan perencanaan yang dibuat, yaitu : 1. Training Center dilaksanakan di Kampoeng Djamoe Organik (KaDo) Jalan Ciujung, Kawasan EJP Pintu II, Cikarang Selatan, Sukaresmi, Cikarang Selatan, Bekasi, Jawa Barat 17530. Pelatihan untuk peserta CSR sekitar 6 bulan. 2. Konsep pelatihan dan materi yang diberikan berkaitan dengan pelatihan tata kulit dan tata kecantikan seperti pelatihan utamanya mengenai hard skill dan softskill yang sudah tergai berdasarkan modul setiap kelasnya di tiap bulannya.
10 5
Kutipan wawancara dengan CSR Manager Martha T ilaar Group , Bapak Heru W ardana tanggal 13April 2017
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
108
3. Target Peserta, Target Peserta setiap periode adalah 100 peserta, program ini dilakukan secara periodik apabila batch pertama telah selesai dan telah ditempatkan di gerai Salon dan Spa, selanjutnya kita merekrut lagi untuk batch berikutnya. 4.2.5 Evaluating ( Mengevaluasi Program) Setelah tahapan pertama yaitu fact finding (mendefinisikan masalah), planning (membuat rencana dan program, actuating and communicating (bertindak dan berkomunikasi), dan terakhir adalah evaluating (mengevaluasi program) yaitu tahap dimana kita bisa mengetahui aktivitas CSR yang dilaksanakan M artha Tilaar Group dapat berjalan semua dengan harapan ataupun sebaliknya. Tahap evaluasi ini sekaligus bertujuan untuk memantau seberapa baik aktivitas CSR yang dijalankan M artha Tilaar Group dan terus mengembangkan program menjadi lebih baik lagi kedepannya. Dengan masukan-masukan dari hasil evaluasi yang dilakukan oleh peneliti terkait aktvitas CSR M artha Tilaar Group dalam Pemberdayaan Perempuan. Aktivitas CSR dalam M artha Tilaar Training Center untuk memberikan pelatihan dan keterampilan dari masing – masing program tersebut agar para perempuan lulusan sekolah menengah kejuruan yang tinggal di daerah
bisa meningkatkan kualitas diri para perempuan
Indonesia sehingga mampu berkompetisi di masy arakat dan dapat bekerja mendapatkan beasiswa ikatan dinas serta bisa meningkatkan kualitas diri para perempuan Indonesia sehingga mampu berkompetisi di masy arakat.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
109
Evaluasi yang dilakukan dalam CSR M artha Tilaar Training Center, mencakup mengenai evaluasi apa saja yang dilakukan setiap mengevaluasi CSR M artha Tilaar Training Center, berikut kutipan wawancara Bapak Heru Wardana mengnai apa saja yang dievaluasi dalam program ini : “Evaluasi pelatihan di MTTC ini juga mengacu pada evaluasi pendidikan secara umum, yakni memonitor perkembangan serapan ilmu peserta latihan dari sejak awal hingga akhir program. Selanjutnya sesuai dengan prestasi yang diraihnya selama program pelatihan akan menunjukkan siswa-siswa berprestasi yang nantinya juga akan berpengaruh pada penempatannya.”106 Evaluasi dan monitoring yang dilakukan di CSR M artha Tilaar Training Center ini untuk menjamin bahwa program pelatihan peserta dari pertama latihan sama hingga akhir program selalu dilakukan evaluasi agar program yang diimplementasikan sesuai dengan tujuan dan perencanaan yang telaah dilakukan , serta bisa mengetahui progressny a setiap waktu. Dengan adanya monitoring dan evaluasi dapat menjadikan program berjalan sesuai yang diharapkan dan berbagai catatan yang dibuat akan menjadi catatan penting untuk perbaikan program di masa yang akan datang. Bapak Heru Wardana juga menambahkan terkait evaluasi yang dilakukan tidah hanya pada saat p elaksanaan training , tetapi juga berlanjut
10 6
Kutipan wawancara dengan CSR Manager Martha T ilaar Group , Bapak Heru W ardana tanggal 18 Mei 2017
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
110
hingga para peserta menjadi therapist di M artha Tilaar Salon Day Spa, berikut penjelasan beliau : “Evaluasi tidak hanya dilakukan saat peserta mengikuti pelatihan training center, tetapi juga berlanjut hingga mereka bekerja di gerai Salon dan Spa MT. Sampai sejauh mana mereka dapat mengimplementasikan pengetahuan yang mereka dapat selama training dalam praktek nyata 107 menangani konsumen. “ Kemudian, beliau menambahkan penjelasan mengenai waktu pelaksanaan evaluasi M artha Tilaar Training Center, berikut penjelasan beliau : “Pelaksanaan evaluasi dilakukan setiap akhir pelaksanaan program selesai yaitu setiap semester, jadi setiap 6 bulan kami melaksanakan evaluasinya.”108 Evaluasi yang dilakukan tidak hanya sebatas evaluasi dalam pelaksanaan training tetapi saat para peserta sudah mendapatkan kontrak ikatan dinas bekerja di Salon M artha Tilaar peserta juga masih dipantau dan dibimbing saat peserta bekerja. Peneliti menanyakan terkait hal ini kepada Leni selaku peserta CSR yang sudah bekerja di M artha Tilaar Salon day & Spa, berikut p enjelasannya : “Jadi pertama untuk evaluasi saat saya mengikuti training itu, evaluasinya jadi setiap bulan selesai kami mengikuti kelas treatment evaluasinya itu jadi saat selesai kelas misalnya body treatment nah kami dievaluasi oleh pihak trainer siapa saja yang bisa melanjutkan ke kelas berikutnya siapa yang lulus kelas body treatment jika masih ada yang peserta belum lulus mengikuti ujian ulang untuk kelas body treatment, selanjutnya pada saat saya bekerja juga sama pihak trainerjuga 10 7
Kutipan wawancara dengan CSR Manager Martha T ilaar Group , Bapak Heru W ardana tanggal 18 Mei 2017
10 8
Kutipan wawancara dengan CSR Manager Martha T ilaar Group , Bapak Heru W ardana tanggal 18 Mei 2017
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
111
melakukan evaluasi setiap bulannya mengenai perekembangan kami saat menerapkan hasil pelatihan kami di salon.”109 Evaluasi yang dilakukan saat training dan saat bekerja bisa dengan mudah pihak M artha Tilaar Group mengevaluasi perkembangan para trainee bisa melihat sejauh mana para peserta mengalikasikan ilmunya selama 6 bulan di Martha Tilaar Salon Day & Spa. Dalam melaksanakan CSR M artha Tilaar Training Center telah sesuai memenuhi objective yang tepat dalam program ini melalui kepeduliaan terhadap pemberdayaan perempuan yang diwujudkan dengan pemberian beasiswa terapis sp a kepada perempuan-perempuan sekolah menengah kejuruan di daerah yang tidak bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi selain itu untuk mencegah praktek perdagangan manusia. Peneliti juga menanyakan kepada Ibu Palupi selaku Head of Corporate Communication terkait tanggapan peserta training center setelah mengikuti program M artha Tilaar Training Center, berikut kutipan wawancara beliau : “Secara garis besar mereka merasa senang mendapatkan ilmu dan keterampilan yang sangat berguna untuk bekal mereka terjun ke masyarakat nanti. Bahkan mereka mampu meningkatkan keterampilannya 110 saat telah berpraktek kerja langsung langsung.” 10 9
Kutipan wawancara dengan Peserta CSR Martha T ilaar spa training center serta Therapist di Martha T ilaar Salon Day & Spa , Leni Septiana tanggal 18 Mei 2017
11 0
Kutipan wawancara dengan Head of Corporate Communication Martha Tilaar Group , Ibu Palupi Candrarini tanggal 15 Mei 2017
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
112
Beliau menjelaskan bahwa tanggapan peserta yang mengikuti training center sangat senang karena para peserta bisa menapatkan ilmu dan keterampilan sehingga training center yang dilakukan selama 6 bulan sangat berguna untuk bekal para peserta kedepannya. Kemudian mengenai tujuan yang terdapat pada perencanaan CSR M artha Tilaar Training Center dapat dikatakan sampai kepada target khalayaknya. Hal ini dubuktikan terkait penjelasan Leni selaku peserta CSR menjelaskan mengenai bahwa program M artha Tilaar Training Center memenuhi sesuai dengan tujuan yang dibuat : “Ya tujuannya jelas jadi memberikan pelatihan dan keterampilan bagai para perempuan lulusan sekolah menegnah kejuruan di daerah-daerah , dan dibekali pelatihan selama 6 bulan, dengan demikian akan menjadi sarana pelatihan keterampilan dan keahlian sehingga peserta bisa meningkatkan keahliannya sesuai denga bidang yang dimiliki peserta yaitu bidang kecantikan, dan juga bertujuan memberikan beasiswa ikatan 111 dinas sehingga kami bisa bekerja di gerai salon Martha Tilaar.” Leni juga memberikan manfaat yang didapatkan setelah mengikuti training center selama 6 bulan : “Banyak banget ya kak manfaatnya, dari kami mengikuti training center selama 6 bulan kami diajarkan cara treatment dari ujung kaki sampai ujung rambut, dan kami juga bisa menggali bakat kami lebih fokus ke treatment-tretament.”112 M artha Tilaar telah memenuhi sesuai dengan tujuan yang direncanakan karena dengan memberikan pelatihan dan keterampilan serta 11 1
Kutipan wawancara dengan Peserta CSR Martha T ilaar spa training center serta Therapist di Martha T ilaar Salon Day & Spa , Leni Septiana tanggal 18 Mei 2017
11 2
Kutipan wawancara dengan Peserta CSR Martha T ilaar spa training center serta Therapist di Martha T ilaar Salon Day & Spa , Leni Septiana tanggal 18 Mei 2017
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
113
memberikan beasiswa kepada para perempuan luluusan sekolah menengah kejuruan yang tinggal di daerah dan bisa memberdayakan perempuan melalui program M artha Tilaar Training Center dan mencegah para perempuan di daerah agar terhindah dari praktek perdagangan manusia. Kemudian, melalui program CSR M artha Tilaar Training Center efektif atau tidaknya itu dilihat dari hasil evaluasi. Berikut penjelasan Bapak Heru tentang efektiifitas program CSR “M artha Tilaar Training Center dalam meningkatkan awareness
& dapat
memberdayakan
perempuan, berikut p enjelasan beliau : “Dari berlangsungnya MTTC ini akan dapat dikatakan program ini sangat bagus dan telah berhasil membuktikan bahwa dengan implementasi CSR yang ditangani secara serius oleh suatu perusahaan akan memberikan keuntungan bagi perusahaan tersebut. Sehingga pemilihan program memang harus tepat, yang sesuai dengan bidang usaha perusahaan tersebut. Melalui program MTTC ini maka perusahaan kami yang bergerak di bidang produksi kosmetik dan produk jamu serta berbagai pelayanan (service) di bidang kecantikan, maka sangatlah cocok 113 (inline) dengan program Martha Tilaar Training Center ini.” Pendapat dari salah satu peserta CSR M artha Tilaar Training Center yaitu Leni mengungkapkan CSR M artha Tilaar Training Center efektif , berikut kutipan wawancaranya : “Program ini sangat efektif ya dapat meningkatkan skill dan memiliki kemampuan khusus untuk dapat diterapkan saat bekerja kedepannya, kami juga tidak hanya mengerti praktek tapi kami juga memiliki pengetahuan dengan diberikan teori-teori juga.”114 11 3
Kutipan wawancara dengan CSR Manager Martha T ilaar Group , Bapak Heru W ardana tanggal 13April 2017
11 4
Kutipan wawancara dengan Peserta CSR Martha T ilaar spa training center serta Therapist di Martha T ilaar Salon Day & Spa , Leni Septiana tanggal 24 Januari 2017
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
114
Peneliti kemudian di tahap evaluasi ini , menanyakan terkait program CSR M artha Tilaar Training Center apakah menjangkau sasaran yang tepat, berikut p enjelasan Ibu Palupi : “Sasaran kami memang mengutamakan para perempuan muda lulusan sekolah menengah kejuruan dari daerah yang terputus kesempatannya untuk menuntut ilmu lebih tinggi yang disebabkan oleh keterbatasan biaya, atau secara lebih jelasnya adalah menyasar kaum perempuan muda dari keluarga marginal di daerah yang mempunyai potensi dan kemauan untuk maju, jadi kami telah memilih sasaran yang tepat sesuai dengan tujuan program CSR Martha Tilaar Training Center“115 Sasararan dari program M artha Tilaar Training Center yaitu para perempuan lulusan sekolah menengah kejuruan di daerga yang tidak mampu secara finansial meneruskan pendidikannya ke jenajng yang lebih tinggi, jadi dengan sasaran yang tepat pelaksanaan program berjalan lebih baik karena bisa menjangkau sasaran yang telah direncanakan. Kemudian,
di
tahap
evaluasi
juga
menjelaskan
mengenai
tanggapan peserta setelah mengikuti program M artha Tilaar Training Center. Peneliti menanyakan kepada Ibu Palupi, berikut kutipan wawancara beliau : “Secara garis besar mereka merasa senang mendapatkan ilmu dan keterampilan yang sangat berguna untuk bekal mereka terjun ke masyarakat nanti. Bahkan mereka mampu meningkatkan keterampilannya 116 saat telah berpraktek langsung.”
11 5
Kutipan wawancara dengan Head of Corporate Communication Martha Tilaar Group , Ibu Palupi Candrarini tanggal 15 Mei 2017
11 6
Kutipan wawancara dengan Head of Corporate Communication Martha Tilaar Group , Ibu Palupi Candrarini tanggal 15 Mei 2017
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
115
Sebagian besar alumni dari M TTC yang telah mandiri merasakan manfaatnya
dengan
kemampuan
trainee
membantu perekonomian
keluarga, bahkan sebagian telah diangkat dalam tulisan ‘From Zero To Hero’ karya Dr. M artha Tilaar yang menggambarkan keberhasilan para wanita dalam merubah nasibnya menjadi lebih baik dan yang terpenting adalah meningkatkan taraf hidup keluarganya, walaupun tidak harus menjadi TKW di luar negeri. Evaluasi yang dilakukan saat pelaksanaan program juga mengenai materi dan pelatihan yang diberikan pada saat training Center, berikut penjelasan Leni mengenai keefekifan materi dan pelatihan yang diberikan saat mengikuti training center : “Mengenai materi dan pelatihan yang diberikan menurut saya sangat sesuai dan sangat bermanfaat dan efektif karena materi dan pelatihan yang diberikan bisa saya terapkan saat saya bekerja sehingga saya bisa dengan mudah memahami semua treatment yang ada di gerai Salon Martha Tilaar , saya juga dengan materi dan pelatihan bisa meningkatkan 117 keterampilan saya khususnya di bidang kecantikan.” Kemudian Bapak Heru Wardana mengungkapkan pendapatny a terkait team trainer yang memberikan pelatihan dan ilmu kepada para peserta, berikut penjelasan Bapak Heru Wardana : “Mengenai team trainer yang memberikan materi dan pelatihan untuk para peserta CSR kami memiliki traineryang telah bersertifikat dari lembaga kompetensi profesi sebagi trainer.” 118
11 7
Kutipan wawancara dengan Peserta CSR Martha T ilaar spa training center serta Therapist di Martha T ilaar Salon Day & Spa , Leni Septiana tanggal 18 Mei 2017
11 8
Kutipan wawancara dengan CSR Manager Martha T ilaar Group , Bapak Heru W ardana tanggal 18 Mei 2017
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
116
Trainer yang memberikan materi dan pelatihan pada CSR M artha Tilaar Training Center merupakan trainer yang dimiliki M artha Tilaar Group yang telah mendapatkan sertifkasi dari lembaga kompetensi profesi sebagai trainer, sehingga para trainer bisa memberikan materi dan pelatihan yang maksimal karena sesuai dengan bidang para trainer. Kemudian di tahap evaluasi ini peneliti menanyakan kepada peserta CSR yang telah berhasil lulus mengikuti training center yang sudah mendapatkan penempatan kerja juga sudah kontrak ikatan dinas dengan M artha Tilaar, berikut penjelasan Leni : “Alhamdulillah setelah saya lulus mengikuti training center saya langsung melakukan kontrak ikatan dinas untuk bekerja di Martha Tilaar Salon Day & Spa, penempatan saya di gerai salon Martha Tilaar di Alam Sutera Tangerang.” 119 Kemudian Leni juga menambahkan mengenai penghasilan yang diberikan pihak M artha Tilaar saat Leni bekerja di gerai Salon : “Selama saya bekerja disini saya mendapatkan penghasilan yaitu gaji UMR sekitar 3 juta rupiah, dengan penghasilan yang saya dapatkan saya bisa membantu kedua orang tua saya dikampung, saya bisa membiayai sekolah adik saya, dan saya bisa menabung agar saya bisa meneruskan pendidikan ke jenjang Universitas.”120 Dengan pemberian beasiswa ikatan dinas berkesempatan bekerja di M artha Tilaar, Leni bisa membantu perekonomian keluarganya serta Leni bisa menabung untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang Universitas. 11 9
Kutipan wawancara dengan Peserta CSR Martha T ilaar spa training center serta Therapist di Martha T ilaar Salon Day & Spa , Leni Septiana tanggal 18 Mei 2017
12 0
Kutipan wawancara dengan Peserta CSR Martha T ilaar spa training center serta Therapist di Martha T ilaar Salon Day & Spa , Leni Septiana tanggal 18 Mei 2017
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
117
Dalam pelaksanaan program pasti mempunyai hambatan, di CSR M artha Tilaar Training Center juga terdapat hambatan. Bapak Heru Wardana menjlaskan hambatan yang terjadi di CSR M TTC, berikut kutipan wawancara beliau : “Tiada yang sempurna di dunia ini, maka tiada gading yang tak retak, dalam pelaksanaan progam ini juga ada beberapa kendala walaupun bukan merupakan masalah yang major, yaitu rasa keterikatan kuat dengan keluarga maka ada sebagian kecil peserta training tidak dapat menahan rasa kangennya dengan keluarga sehingga minta pulang dan gagal meneruskan program pelatihan ini, tetapi sebagian besar dapat 121 melalui masa pelatihan selama 6 bulan ini dengan sangat antusias.” Terkait penjelasan diatas Bapak Heru Wardana menjelaskan mengenai hambatan para peserta saat mengikuti training, kemudian Ibu Palupi Candrarini menjelaskan hambatan yang berbeda dengan Bapak Heru. Beliau menjelaskan hambatan saat p roses p erektutan peserta training center, berikut p enjelasan beliau: “Hambatannya seperti saat kami melakukan perektutan ke daerah-daerah untuk merekrut peserta training center kami dibilang merekrut TKI, dan kendala lainnya seperti masih banyak orang yang menganalogi bahwa 122 CSR itu adalah duit, jadi pasti ada amplopnya.” Dengan hambatan yang diungkapkan, Bapak Heru Wardana mempunyai cara mengatasi haltersebut : “Dengan hambatan-hambatan pada pelaksanaan program bisa diatasi dengan baik dengan cara memberikan pengarahan-pengarahan kepada para peserta untuk kedepannya bahwa selesai mereka mengikuti training 12 1
Kutipan wawancara dengan CSR Manager Martha T ilaar Group , Bapak Heru W ardana tanggal 18 Mei 2017
12 2
Kutipan wawancara dengan CSR Manager Martha T ilaar Group , Bapak Heru W ardana tanggal 18 Mei 2017
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
118
center mereka bisa mendapatkan penghasilan bahkan bisa meneruskan ke jenjang pendidikan yang lebih tingggi, pengarahan tersebut diharapkan bisa membuat para peserta konsisten untuk mengikuti training center selama 6 bulan, dan untuk hambatan yang selanjutnya masalah perektutan, hambatan tersebut kami atasi dengan kami melakukan pendekatan serta kami berikan informasi-informasi terkait perusahaan kami serta kami bawa peserta CSR yang sudah berhasil mengikuti 123 program ini.” Tidak hanya hambatan, tetapi ada juga hal yang sudah berhasil dicapai dalam program CSR M artha Tilaar Training Center, berikut penjelasan Ibu Palupi: “Sampai saat ini, MTG sudah mendidik sekitarb 4.500 perempuan menjadi terapis professional yang bekerja saat ini mencapai 1.000 orang. Setiap tahunnya, MTG membuka dua batch yang masing-masing melatih 124 sekitar 100 peserta.” Beliau juga mengatakan banyak lulusan terapis tersebut yang kini membuka usaha sendiri di daerah asalanya, sehingga dapat menghidupkan keluarganya, bahkan ada pula yang melanjutkan pendidikan di tingkat lebih tinggi, hingga Universitas, ada pula yang menjadi ahli fisioterapi. Peneliti juga berkesempatan mewawancarai Sari yang dulu mengikuti program training center, sekarang sudah menjadi trainer juga telah membuka usaha di daerahnya, berikut kutipan wawancar Sari : “Alhamdulillah setelah aku mengikuti training center , aku juga bekerja menjadi terapis di gerai Salon Martha Tilaar selama 3 tahun, aku kemudian direkrut untuk menjadi assistant trainer di tempat pelatihan peserta CSR Training Center. Tidak hanya jadi trainer aku juga 12 3
Kutipan wawancara dengan CSR Manager Martha T ilaar Group , Bapak Heru W ardana tanggal 18 Mei 2017
12 4
Kutipan wawancara dengan Head of Corporate Communication Martha Tilaar Group , Ibu Palupi Candrarini tanggal 15 Mei 2017
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
119
mempunyai usaha di daerahku di Solo. Aku membuka usaha salon dan juga make up, jadi setiap di dekat daerah rumahku ada yang nikahan terkadang tetangga aku selalu memanggil aku untuk merias. Jadi aku sangat beruntung karena dulu mengikuti training center aku memiliki ilmu yang banyak dan keahlian di bidang kecantikan sehinnga bisa menjadikan 125 aku seperti sekarang ini.” Kemudian terkait lulusan terapis yang sudah berhasil dan bekerja menjadi therapis professional. Peneliti menanyakan terkait cara mengukur hasil dari lulusan yang menujukkan para terapis memiliki kompetensi , berikut penjelasan Ibu Palupi Candraini : “Hasil dari lulusan terapis ini yang menunjukkan mereka kompetensi setelah melakukan training, kami memberikan sertifikat yang diantaranya sertifikat mengenai kompetensi di bidang facial treatment, body treatment, reflexy, waxing, manicure pedicure, hair treatment. Kami memberikan sertifikat dari masing-masing pelatihan, dengan demikian bisa menunjukkan kalau mereka berkomepeten.”126 Peneliti juga menanyakan terkait sertifikat yang diberikan dari M artha Tilaar kepada Leni : “Untuk sertifikat iya benar kami diberikan sertifikat dari masing-masing kelas pelatihan yang kami ikutin, sehingga kami bisa melihat kami memiliki kompetensi. Untuk pemberian sertifikat akan diberikan pihak Martha Tilaar setelah kami mengikuti kontrak ikatan dinas selama 3 tahun baru kami bisa diberikan sertifkat.”127 Sertifikat yang diberikan kepada peserta merupakan sertifikat y ang berasal dari M artha Tilaar tidak ada keterlibatan dari lembaga lainnya, sehingga sertfikat ini hanya bisa dijadikan untuk bekerja di Martha Tilaar. 12 5
Kutipan wawancara dengan Asisten Trainer CSR Martha T ilaar spa training center di Martha Tilaar Salon , Sari Prisila tanggal 17 Mei 2017
12 6
Kutipan wawancara dengan Head of Corporate Communication Martha Tilaar Group , Ibu Palupi Candrarini tanggal 15 Mei 2017
12 7
Kutipan wawancara dengan Peserta CSR Martha T ilaar spa training center serta Therapist di Martha T ilaar Salon Day & Spa , Leni Septiana tanggal 18 Mei 2017
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
120
M engenai pernyataan diatas Peneliti menayakan kepada Leni terkait selain sertifikat apa saja yang diberikan pihak M artha Tilaar yang mengukur keberhasilan para peserta yang bekerja menjadi therapist berkompeten dibidangnya ; “Jadi saat kami bekerja di gerai Martha Tilaar, kami juga difasilitasi 128 untuk dapat mengikuti test sertifkasi therapist di Tingkat Nasional.” Untuk mengukur keberhasilan para therapis yang bekerja di Martha Tilaar, pihak M artha Tilaar mengikutsertakan para therapist untuk mengikuti sertfikasi therapis di tingkat Nasional sehingga bisa menjadikan para terapis professional dan berkompeten di bidang therapis. Bapak Heru Wardana juga menjelaskan manfaat yang dapat ditarik untuk membuat program M artha Tilaar Training Center berjalan lebih baik : “Dari berlangsungnya MTTC ini aka dapat dikatakan program ini sangat bagus dan telah berhasil membuktikan bahwa dengan implementasi CSR yang ditangani secara serius oleh suatu perusahaan akan memberikan keuntungan bagi perusahaan tersebut. Sehingga pemilihan program memang harus tepat, yang sesuai dengan bidang usaha perusahaan tersebut. Melalui program MTTC ini maka perusahaan kami yang bergerak di bidang produksi kosmetik dan produk jamu serta berbagai pelayanan (service) di bidang kecantikan, maka sangatlah cocok (inline) dengan program MTTC ini dan yang pastinya bisa memberikan 129 kesempatan untuk dapat bekerja di Martha Tilaar.”
12 8
Kutipan wawancara dengan Peserta CSR Martha T ilaar spa training center serta Therapist di Martha T ilaar Salon Day & Spa , Leni Septiana tanggal 18 Mei 2017
12 9
Kutipan wawancara dengan CSR Manager Martha T ilaar Group , Bapak Heru W ardana tanggal 18 Mei 2017
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
121
Terkait M artha Tilaar Training Center sudah berhasil dan berjalan lebih baik, M bak Sari menjelaskan demikian : “Menurut saya selama saya sudah bergabung di Martha Tilaar Salon Selama 5 tahun program ini telah berhasil setiap tahunnya bisa mencetak terapis professional setiap tahunnya yang bekerjadi di gerai salon Martha Tilaar.”130 Selanjutnya, di tahap eveluasi peneliti juga menanyakan mengenai dampak positif CSR dilaksanakannya program CSR M artha Tilaar Training Center karena CSR dikatakan berhasil tergantung dari dampak positif CSR terhadap stakeholders, Bapak Heru menjelaskan mengenai dampak positif CSR tersebut ; “Seluruh aktivitas CSR yang telah kami lakukan selama ini sangat positif dampaknya baik bagi perusahaan itu sendiri maupun bagi masyarakat luas serta bagi pihak-pihak yang terlibat, Bagi masyarakat atau peserta csr tentu saja banyak mendapatkan manfaat baik dari sisi ilmu pengetahuan mendapatkan pelatihan dan keterampilan sesuai dengan passion peserta MTTC sehingga bisa mendapatkan beasiswa ikatan dinas dan bisa memberikan pekerjaan kepada peserta training center, maupun dari sisi finansial demi meningkatkan taraf hidup dan keluarganya. Bagi pemerintah, dengan makin banyaknya perusahaan yang turut serta dalam mensukseskan pembangunan di bidang ekonomi, sosial dan budaya, maka akan banyak terbantu khususnya dalam pencapaian target-target yang akan dicapai termasuk dalam pencapaian target pembangunan 131 berkelanjutan (SDG=sustainable development goals).” Sehingga dampak positif dengan diadakannya M artha Tilaar Training Center bisa menjadi M artha Tilaar memberikan program yang jangka panjang karena bisa memberikan beasiswa ikatan dinas ,
13 0
Kutipan wawancara dengan Asissten Trainer CSR Martha T ilaar spa training center di Martha Tilaar Salon , Sari Prisila tanggal 17 Mei 2017
13 1
Kutipan wawancara dengan CSR Manager Martha T ilaar Group , Bapak Heru W ardana tanggal 18 Mei 2017
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
122
memberikan peluang untuk peserta training center yang dulunya merupakan perempuan yang kurang mampu tidak bisa melanjutnya pendidikan ke jenjang lebih tinggi, tetapi dengan program ini peserta training bisa menjadi terapis professional dan bisa meningkatkan taraf hidupnya lebih baik dengan penghasilan yang sudah didapatkan saat bekerja. Program CSR M artha Tilaar Training Center ini terlihat setiap tahunnya berhasil mencetak therapist professional dengan mengalami peningkatan setiap tahunnya, berdasarkan tujuan dari program CSR M artha Tilaar Training Center untuk mencetak therapist professional yang memapu berkompetisi di masyarakat dan memiliki sertfikasi therapist. M elihat dari keberhasilan dari pelaksanaan program , Bapak Heru Wardana mempunyai harapan mengenai program M artha Tilaar Training Center : “Semoga program ini dapat berlanjut menjadi Sustainable program sehingga memberi dampak positif bagi masyarakat perempuan di Indonesia. Dan yang lebih penting lagi adalah bahwa program ini dapat memberikan inspirasi kepada perusahaan-perusahaan lainnya untuk dapat turut berperan aktif dalam pembangunan bangsa dan negara melalui berbagai aktifitas yang sejalan dengan bidang usaha masingmasing. Dengan bergerak bersama dan berpartisipasi aktif maka dunia usaha akan mampu memberikan kontribusi yang cukup signifikan dalam memberikan solusi permasalahan negara secara nasional maupun internasional.”132 Harapan ini juga diutarakan oleh Ibu Palupi Candrarini selaku PR M anager M artha Tilaar Group , berikut harapan beliau : 13 2
Kutipan wawancara dengan CSR Manager Martha T ilaar Group , Bapak Heru W ardana tanggal 18 Mei 2017
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
123
“Semoga program ini bisa terus berjalan dan dengan konsisten kita untuk memberdayakan perempuan agar bisa memberikan sarana keterampilan 133 dan keahlian sehingga bisa berkompetisi dimasyarakat.” Kemudian hal ini selaras dengan pernyatan dari Leni
selaku
peserta CSR, beliau mengungkapakan harapannya : “Harapan saya yang pastinya agar Martha Tilaar Group selalu memberikan program CSR dan memberikan pelatihan –pelatihan yang menjadi bekal para paserta CSR sata bekerja dan bisa motivasi untuk para peserta agar selalu mempunyai komitmen yang kuat sehingga bisa 134 menjadi beautypreneur.” Evaluasi merupakan tahapan akhir dari pengelolaan yang dapat dikatakan penting sebagai tolak ukur peneliaian suatu program sebagai perbaikan kedepannya untuk mengatasi hambatan-hambatan yang timbul dalam suatu program . 4.3
Pembahasan Public Relations sebagai fungsi manajemen harus mampu menjaga hubungan baik dengan stakeholdernya, baik itu stakeholder internal mauoun eksternalnya melalui program-program public relations.Salah satunya melalui program humas yaitu Corporate Social Responsibility seorang Public Relations, banyak manfaat yang diperoleh perusahaan, yaitu dapat menjangkau khalayak eksternal agar dapat mengenal dan lebih dekat dengan perusahaan.Selain itu melalui program CSR pula Public
13 3
Kutipan wawancara dengan Head of Corporate Communication Martha Tilaar Group , Ibu Palupi Candrarini tanggal 15 Mei 2017
13 4
Kutipan wawancara dengan Peserta CSR Martha T ilaar spa training center serta Therapist di Martha T ilaar Salon Day & Spa , Leni Septiana tanggal 18 Mei 2017
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
124
Relations
dapat
menyampaikan
pesan-pesan
perusahaan
kepada
masy arakat, untuk itu seorang PR harus bisa mengkomunikasikan program CSR sebaik mungkin agar dapat mencapai tujuan perusahaan dan tujuan CSR itu sendiri. Dari hasil penelitian yang dijelaskan oleh peneliti dengan mewawancarai narasumber Bapak Heru Wardana selaku CSR M anager M artha Tilaar Group , Ibu Palupi Candrarini selaku Head of Corporate Communication M artha Tilaar Group , dan Leni Septiana selaku Peserta CSR M artha Tilaar Spa Trainning Center yang sudah bekerja di M artha Tilaar Salon Day & Spa. Setelah peneliti memperoleh data dari narasumber kemudian peneliti melakukan analisa untuk mencari hubungan teori dan konsep dengan hasil penelitian yang diperoleh, aktivitas CSR M artha Tilaar Group
dikhsusuny a untuk program pemberdayaan
perempuan. Scott M . Cutlip Center & Allen H. Center dalam buku Effective Public Relations Edisi Kesembilan, dalam penyusunan program CSR dalam Pemberdayaan Perempuan. Ada tahaan sebagai acuan PR untuk menjalankan
perencanaan
suatu
program,
yaitu
fact
finding(mendefinisikan masalah), planning (merencanakan program), actuating and communicating (bertindak dan berkomunikasi), dan evaluating(mengevaluasi program).
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
125
M artha Tilaar Group merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang kosmetika dan jasa kecantikan terbesar di Indonesia, M artha Tilaar Group memiliki kepedulian pada pemberdayaan perempuan hal ini sesuai dengan pilar pemberdayaan perempuan. Sesuai dengan salah satu pilar M artha Tilaar Group ini juga dijadikan sebagai hal yang mendasari M artha Tilaar Group membuat program Corporate Social Responsibility (CSR). Program dalam pemberdayaan perempuan yang dibuat oleh M artha Tilaar Group yaitu program CSR “M artha Tilaar Training Center.” CSR M artha Tilaar Training Center adalah sebuah program yang dibuat M artha Tilaar yang sifatny a berkelanjutan atau bekersinambungan, jadi program ini dibuat untuk jangka panjang dan masih berjalan yang menjadi tanggung jawab perusahaan untuk terus berkontribusi agar kegiatan CSR yang telah berjalan sampai saat ini bisa terus berkelanjulan. Corporate Social Responisibility merupakan bentuk pertanggung jawaban perusahaan terhadap lingkungan, bahwa setiap brntuk perusahaan mempunyai
tanggung
jawab
untuk
mengembangkan
lingkungannya.Program CSR merupakan komitmen perusahaan untuk mendudkung terciptanya pembangunan yang berkelanjutan. M artha Tilaar Group sebagai sebuah perusahaan kosmetika dan jasa kecantikan yang memiliki salah satu pilar pemberdayaan perempuan telah
menjalankan
komitmen
tanggung
jawab
sosialnya
untuk
memberdayaakan perempuan lewat program CSR M artha Tilaar Training Center yang memberikan pelatihan, dan juga dapat memberikan materi
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
126
pengetahuan mengenai yang sudah menjadi target perusahaan yang akan diperdayakan dan berikan pelatihan terapis sp a agar bisa menjadi therapist professional. Seperti yang dijelaskan di sub bab fact finding yang memberikan informasi mengenai awal mula yang mendasari M artha Tilaar Group membuat sebuah program CSR pemberdayaan perempuan M artha Tilaar Training Center dengan melihat apa yang terjadi pada masy rakat khususnya perempuan dan apa yang dibutuhkan oleh perempuan , dan juga permasalahan-permasalah yang sedang terjadi di kalangan perempuan. Hal tersebut yang akan dijadikan data oleh pihak M artha Tilaar Group dalam pembuatan planning untuk kedepannya. M engenai permasalahan perempuan di Indonesia sedangmenjadi hal yang harus menjadi perhatian dan sangat memerlukan penanggulangan terhadap masalah perempuan, sebab rendahnya tingkat pendidkan, tidak adanya ruang untuk beraktualisasi, serta lemahnya posisi perempuan di tingkat keluarga dan masy arakat.Permasalahan perempuanmasih banyak dan perlu dilakukan penguatan, seperti masalah perdagangan manusia, dimana perdagangan perempuan masih terjadi, mengenai permasalahan yang terjadi ini yang menjadikan bahwa harus membekali perempuan dengan ilmu serta pelatihan sesuai dibidang kecantikan, dan diberikan kesempatan kepada perempuan untuk mengaktualisasikan dirinya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
127
Berdasarkan fakta dan permasalahan yang dijadikan sebagai hal yang mendasari terbntukny a CSR pemberdayaan perempuan M artha Tilaar Training Center segabagai suatu kegiatan CSR yang tepat karena sesuai dengan latar belakang perusahaan yang memiliki pilar pemberdayaan perempuan, dan juga permasalahan-permasalah yang terjadi yang membuat M artha Tilaar Training Center dijadikan sebuat program CSR pemberdayaan perempuan. Target peserta program CSR “M artha Tilaar Training Center” yaitu para perempuan lulusan sekolah menengah kejuruaan tata kulit atau tata kecantikan yang tidak mampu secara finanasial meneruskan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi yang berasal dari berbagai daerah di Jawa Tengah yang disyaratkan dari keluarga tidak mampu yang mempunyai anak perempuan tidak bisa meneruskan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi atau Universitas. Dalam membuat perencanaan diperlukan pengelolaan yang baik agar dapat dapat mencapai tujuan perusahaan yang diinginkan, dalam perencanaan kegiatan ini dilakukan pertama perekrutan peserta CSR M TTC ke sekolah-sekolah menengah kejuruantelah pihak sekolahnya telah bekerjasama dengan M artha Tilaar menengah kejuruan, selanjutny a tim Human Resource menetapkan sekolah-sekolah menengah kejuruan yang akan dijadikan lokasi perekrutan, setelah menetapkan sekolahsekolah di target area seperti di Jawa Tengah kemudian mengirim team seleksi dari M artha Tilaar kesekolah yang telah ditetapkan
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
untuk
128
melakukan audisi dan menjaring peserta , setelah itu melakukan komunikasi dengan sekolah-sekolah menengah untuk mendata peserta yang telah daftar program ini serta
mengetahui lulusan yang kurang
mampu dan tidak meneruskan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi dan. Selanjutny a melakukan road show dan presentasi ke sekolah, kemudian di tahap ini melakukan seleksi dan interview, setelah itu bagi peserta yang lolos test perekrutan keeskokan harinya dijemput dan diantarkan ke tempat training center.Tujuan program CSR M artha Tilaar Training Center untuk menciptakan bisnis yang berkelanjutan, program ini dibuat dalam jangka panjang yang memberikan pelatihan sekitar 6 bulan yang bertujuan untuk memberdayakan perempuan diwujudkan dengan memberikan pelatihan terapis sp a secara gratis bagi para lulusan sekolah menengah atau SM K yang tidak bisa melanjutkan pendidikan mereka ,dan juga ingin mendidik perempuan dan mencetak sebagai para terapis professional untuk mencegah praktek perdagangan manusia
dengan
pelatihan dan pendidikan yang diberikan pada program ini sehingga para perempuan yang tinggal di daerah bisa berkompetisi di masy rakat dengan bekal pelatihan yang telah diberikan untuk kedepannya. Publikasi yang digunakan untuk mengkomunikasikan program CSR M artha Tilaar Training Center dengan melakukan komunikasi langsung ke sekolahsekolah dengan melakukan presentasi dan road show serta memabgaikan poster di setiap sekolah untuk memberikan informasi perekrutan peserta training center, untuk melakukan komunikasi dengan pihak sekolah
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
129
menggunakan sarana komunikasi yang telah dimiliki antara pihak yang terlibat dalam program CSR M artha Tilaar Training Center dengan pihak M artha Tilaar Group . Target peserta setiap periode yaitu 100 peserta, dan lokasi perekrutan peserta training center dari SM K yang berlokasi di Jawa Tengah seperti, SM KN1 Rembang, SM KN 1 Probolinggo, SM KN 1 Pacitan, SM KN 1 Bawen, SM KN 3 Blitar, SM KN 3 M agelang, SM K M utiara Kebumen, dan SM K Perwari Kendal. Pada pelaksanaan kegiatan CSR M artha Tilaar Training Center lokasi pelatihan selama 6 bulan di Kampoeng Djamoe Organik di Cikarang ,yang merupakan tempat pelatihan terapis sp a dan di Kado para peserta CSR juga tinggal disana sudah disiapkan fasilitas asrama untuk peserta CSR training center tinggal selama pelatihan. Kegitatan CSR M TTC ini dilaksanakan setiap periode setiap awal juli sampai akhir desember, jumla peserta training center di periode yang saat ini peneliti peserta training center sebanyak 100 orang peserta. M engenai pelaksanaan kegiatan untuk materi pelatihan diberikan per kelas setiap bulannya jadi materi pelatihan diberikan setiap bulan agar bisa memfokuskan masingmasing treatment di setiap bulannya.M ateri pelatihan mencakup materi soft skills dan hard skils, materi pelatihan meliputi soft skills (bagaimana cara berkomunikasi dengan tamu atau pelanggan, literasi keuangan, problem solving, making decision, dan grooming ) dan materi hard sklls ( teknik perawatan head to toe, seperti facial treatment, body treatment,
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
130
manicure pedicure, hair treatment, reflexy, waxing). Pelaksanaan komunikasinya dengan berkomunikasi secara langsung dengan melakukan roadshow dan presentasi ke sekolah-sekolah , dan juga melalui sarana komunikasi yang telah dimilki pihak sekolah dengan Martha Tilaar Group , dan mempublikasikan program CSR M artha Tilaar Training melalui website perusahaan, blog perusahaan, artikel perusahaan dan juga media konvensional yang dimiliki M artha Tilaar Group Berdasarkan hasil wawancara mengenai evaluasi program, dimana suatu program dapat dikatakan berhasil tergantung dari hasil evaluasi. Hasil dari evaluasi yang peneliti ketahui bahwa untuk evaluasi yang dilakukan tim divisi CSR, mengenai keberhasilannya pada program M artha Tilaar Training Center setiap periodenya bisa mencetak para therapist professional yang mendapatkan ikatan dinas berkesempatan bekerja di M artha Tilaar Salon Day & Spa. Hasil dari program CSR pemberdayaan perempuan M artha Tilaar Training Center selama 6 bulan, hasilnya dari program ini bisa mencetak 100 peserta therapist profosional yang mendapatkan ikatan dinas dan berkesempatan bekerja menjadi therapist di M artha Tilaar Salon Day & Spa. M artha Tilaar Group setiap tahunnya dalam program CSR pemberdayaan perempuan M artha Tilaar Training Center selalu berupaya meningkatkan therapist professional sehingga dengan demikian bisa memberdayakan para perempuan muda yang lulusan di bidang kecantikan
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
131
bisa berkompetisi di masy arakat bahkan bisa bersaing di pasar global dalam hal ketenagakerjaan melalui profesi therapist. Selain itu dalam hasil evaluasi untuk mencetak therapist professional untuk mengetahui lulusan therapist memiliki kompetensi melalui bentuk terukut keberhasilanya dengan sertifikat yang dimiliki para therapist. M enurut informasi dari Leni yang merupakan peserta CSR yang sudah menjadi therapist di M artha Tilaar Salon Day & Spa, para therapist selama bekerja menjadi therapist di M artha Tilaar Salon Day & Spa diberikan fasilitas untuk mengikuti sertifikasi therapist sehingga para therapist bisa kompeten di bidang therapist. Dalam
hal
publikasi,
peneliti
melihat
bahwa
efektif dalam
mengkomunikasikan program CSR M artha Tilaar Training Center dengan menjangkau sasaraan yang tepat , karena pihak-pihak sekolah yang telah memiliki kerjasama dengan M artha Tilaar sudah memiliki sarana komunikasi khusus untuk mempublikasi program CSR M artha Tilaar Training Center , jadi setiap M artha Tilaar melakukan program CSR setiap tahunnya pihak yang telah bekerjasama dengan mudah mengetahui informasi, dan juga mengkomunikasi program ini melaui website perusahaan, blog perusahaan , media konvensional perusahaan, melalui email dan juga melalui bagian khusus komunikasi yang telah dimiliki M artha Tilaar Group .
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
132
Program CSR M artha Tilaar Training Center masih berjalan sampai saat ini dan berharap agar program ini selalu berjalan terus berkelanjutan agar bisa semakin banyak meberdayakn perempuan untuk bekerja di bidang kecantikan, professional.Sehingga
khususnya untuk mencetak sebagai therapist M artha
Tilaar
Group
bisa
mengembangkan
bisnisnya dengan mencapai keberhasilan baik untuk perusahaan dan masy arakat khususny a perempuan. Dengan program CSR pemberdayaan perempuan M artha Tilaar Training Center bisa memberdayakan perempuan muda sehingga memiliki pengetahuan dan keahlian khusus dan yang pastinya bisa mengurangi para perempuan menjadi women trafficking di daerah-daerah. M artha Tilaar Training Center setiap periode para peserta yang mengikuti dan M artha Tilaar Group setiap tahunnya bisa meningkatkan dengan menjadikan para therapist professional, sampai saat ini yang sudah bekerja mencapai 1.000 orang yang bergabung di M artha Tilaar. Pemberdayaan perempuann ini melalui program CSR M artha Tilaar Training Center meningkat dari tahun selumnya 96 peserta dan dalam periode 2016 mencapai 100 peserta yang menjadi therapist sesuai dengan target sasaran yaitu 100 peserta. Guna menciptakan program yang lebih baik tentuny a terdapat harapan untuk masa yang akan datang. Pada program CSR “M artha Tilaar Training Center” harapan juga disampaikan oleh Leni Septiana selaku peserta CSR harapannya yang pastinya agar M artha Tilaar Group selalu memberikan program CSR dan memberikan pelatihan-pelatihan yang menjadi bekal
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
133
para paserta CSR sata bekerja dan bisa motivasi untuk para peserta agar selalu
mempunyai
komitmen
yang kuat
sehingga bisa menjadi
beautypreneur.Sebagai CSR M anager Bapak Heru Wardana dan juga Ibu Palupi juga mempunyai harapan untuk Csr M artha Tilaar Training Center kedepannya, harapannya semoga M artha Tilaar Group bisa terus selalu berinovasi untuk menciptakan aktivitas CSR khusuny a para perempuan di Indonesia dengan kegiatan Pemberdayaan Perempuan lebih banyak lagi program yang dibuat.
Berikut alur aktivitas CSR yang dilakukan M artha Tilaar Group : Fact Finding
Berdasarkan pilar perusahaan yaitu pilar “Pemberdayaan Perempuan”
Berdasarkan data survey menegnai issue banyak ditemukan perempuan muda di daerah yang menjadi women trafficking
Planning
M elakukan proses p erekrutan peserta CSR SM K tata kulit dan tata kecantikan di Jawa Tenga. Lokasi perekrutan SM K di SM KN 1 Rembang, SM KN 1 Probolinggo, SM KN 1 Pacitan, SM KN1 Bawen, SM KN 3 Blitar, SM KN 3 M agelang, SM K M utiara Kebumen, SM K Perwari Kendal.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
134
M elakukan road show dan presentasipresentasi
ke
sekolah-sekolah
yang
dijadikan lokasi perektutan
M elakukan test perektutan peserta CSR , test wawancara, test kesehatan, dan test tertulis
Actuating and Communicating
Pelaksanaan Pelatihan CSR M artha Tilaar Training Center selama 6 bulan
Pelatihan M artha Tilaar Training Center di Kampoeng Djamoe Organik di Cikarang
Pelaksanaan pelatihan setiap periode di mulai awal 1 Juli sampai 2016
akhir
Desember 2016 . Pelatihan dilaksaanakan dari hari senin sampai dengan jumat , dari jam 8 pagi sampai jam 5 sore. Dengan jumlah peserta 100 peserta.
M ateri
pelatihan meliputi soft skills
(bagaimana cara berkomunikasi dengan tamu atau pelanggan, literasi keuangan, problem solving, making decision, dan grooming ) dan materi hard sklls ( teknik perawatan head to toe, seperti facial treatment,
body
treatment,
manicure
pedicure, hair treatment, reflexy, waxing)
Pelaksanaan
komunikasinya
dengan
berkomunikasi secara langsung dengan melakukan roadshow dan presentasi, dan juga melalui sarana komunikasi yang telah dimilki pihak sekolah dengan M artha Tilaar
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
Group ,
dan
mempublikasikan
135
program CSR M artha Tilaar Training melalui
website
perusahaan,
blog
perusahaan, dan juga media konvensional yang dimiliki M artha Tilaar Group. Evaluating
M embuat evaluasi pelatihan para peserta CSR di setiap bulannya untuk memonitor perkembangan
serapan
ilmu
peserta
pelatihan dari sejak awal hingga akhir program
M engukur keberhasilan para peserta yang memiliki kompetensi dengan memberikan sertifikat pelatihan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
di
masing-masing
program