BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 4.1.1 Sejarah Berdirinya Graha Pena Harian Gorontalo Post Sejarah berdirinya Gorontalo Post, awalnya sebuah media penerbitan group Jawa Post yang ada di Manado, yakni harian Manado Post, selanjutnya pada awal tahun 2000 sebagai perusahaan yang sudah eksis di dunia media cetak merencanakan akan mengadakan ekspansi dengan membuat anak perusahaan media di Gorontalo. Seiring dengan rencana ekspansi tersebut, pada saat itu sedang gencar-gencarnya masyarakat Gorontalo memperjuangkan agar Gorontalo yang pada saat itu merupakan bagian dari provinsi Sulawesi Utara menjadi daerah pemekaran Provinsi baru, dan akhirnya Gorontalo saat itu telah disahkan sebagai provinsi baru dengan nama Provinsi gorontalo. Dalam waktu beberapa bulan, Manado Post telah mempersiapkan baik dari segi nama, lokasi kantor, prasarana media, maupun Sumber Daya Manusia di semua devisi untuk launching anak perusahan yang akan dibuka di Provinsi Gorontalo. Akhirnya sesuai dengan salinan akta no. 12 tanggal 17 April 2000 yang dibuat oleh Notaris JULIUS DANIEL ISMAWI, SH di Manado didirikan badan usaha Perseroan Terbatas dengan nama PT. Gorontalo Cemerlang (Graha Pena Harian Gorontalo Post), sebuah badan usaha yang bergerak dibidang penerbitan pers dengan nama Harian Gorontalo.
Harian Gorontalo selanjutnya mulai terbit perdana yakni tanggal 1 Mei 2000 yang merupakan satu-satunya Koran harian yang ada di Gorontalo, dengan lokasi kantor di Jln. Teuku Umar No. 18 kel. Limba B Kota Gorontalo. Selang beberapa tahun kemudian seiring dengan makin dikenalnya Koran harian Gorontalo oleh masyarakat gorontalo, umumnya masyarakat telah menganggap sebagai groupnya Manado Post dan Jawa Post maka masyarakat gorontalo sering menyebutnya dengan nama “Gorontalo Post” dan nama Gorontalo Post saat ini sudah memiliki hak paten dan masih tetap digunakan sampai dengan saat ini. Selama Gorontalo Post berdiri, sempat beberapa kali berpindah kantor di Jln. Kasuari, Jln. Ki Hajar Dewantoro dan sekarang berkedudukan di Jln. Nani Warta Bone no. 144 eks. Jln. Andalas Kota Gorontalo. Visi dan Misi Visi Menjadi perusahaan yang ikut mencerdaskan bangsa melalui sajian informasi yang berkualitas dan dapat di percaya. Misi Misi perusahaan adalah penyajian informasi di berikan kepada seluruh lapisan masyarakat tanpa terkecuali. 4.1.2 Gambaran Umum Responden Penelitian ini mengangkat permasalahan mengenai pengaruh peranan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan di Graha Pena Harian Gorontalo Post. Responden yang digunakan sebanyak 57 karyawan
Graha Pena Harian Gorontalo Post di gorontalo. Para responden yang telah melakukan pengisian kuesioner kemudian akan di identifikasi berdasarkan jenis kelamin, usia, lama kerja, pendidikan, jabatan dan gaji. Identifikasi ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik secara umum para responden penelitian. 4.1.2.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Berdasarkan identifikasi menurut jenis kelamin akan di lihat jumlah distribusi karyawan laki-laki dan perempuan, yang hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 1 Responden Jenis kelamin No
Kategori
Jumlah
Persentasi
1
Laki-laki
28
49,1
2
Perempuan
29
50,9
Jumlah
57
100
(Sumber : hasil pengolahan data primer tahun 2014) Jumlah responden perempuan terlihat lebih banyak (50,9%) dari jumlah responden pria (49,1%). Hal ini di sebabkan karena Harian Graha Pena Gorontalo Post. 4.1.2.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Berdasarkan identifikasi menurut umur akan di lihat umur para reponden. Dalam melakukan identifikasi menurut umur dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2 Responden umur No
Kategori
Jumlah
Persentase
1
25 tahun
5
8,8
2
25-30 tahun
17
29,8
3
31-40 tahun
24
42,1
4
41-50 tahun
10
17,5
5
50 tahun
1
1,8
57
100
Jumlah
(Sumber : Hasil pengolahan data primer tahun 2014) Tahun (42,1%). Dilihat dari segi umur menggambarkan bahwa Responden dalam penelitiaan ini sebagai besar berumur 31 sampai 40 Tahun (42,1%). Dilihat dari segi umur menggambarkan bahwa karyawan Graha Pena Harian Gorontalo Post rata-rata memiliki keinginan yang cukup kuat terus bekerja walaupun sudah bukan lagi pada usia produktif. 4.1.2.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Berdasarkan identifikasi menurut pendidikan akan dilihat jumlah distribusi responden menurut jenjang pendidikan, yang hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3 Responden pendidikan No
Kategori
Jumlah
Persentasi
1
D3
4
7,0
2
S1
31
54,4
3
S2
22
38,6
Jumlah
57
100
(Sumber : hasil pengolahan data primer tahun 2014) Responden yang mempunyai pendidikan D3 lebih Mendominasi dalam penelitian ini 54,4%. Hal ini menunjukan tingkat pendidikan yang di tempuh oleh sebagian besar para karyawan adalah D3, karena pekerjaan yang di jalani tidak menuntut pendidikan yang tinggi. 4.1.2.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Masa kerja
Berdasarkan identifikasi menurut masa kerja akan di lihat beberapa lama para reponden bekerja di Graha Pena Harian Gorontalo Post. Dalam melakukan identifikasi menurut masa kerja dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4 Responden Masa Kerja No
Kategori
Jumlah
Persentaase
1
1-3 tahun
13
22,8
2
4-6 Tahun
12
21,1
3
7-9 tahun
16
28,1
4
10-12 tahun
10
17,5
5
< 13 tahun
6
10,5
Jumlah
57
100
(Sumber : Hasil pengolahan data primer tahun 2014)
Responden yang sudah lama bekerja antara 7 saampai 9 tahun terlihat lebih mendominasi 28,1%. Hal ini karena rata-rata karyawan adalah karyawan lama yang merasa betah dan cocok dengan pekerjaan mereka. 4.1.3 Struktur Organisasi Struktur organisasi merupakan gabungan antara personil yang satu dengan personil yang lainnya dalam menjalankan sebuah tugas. Organisasi ini dibentuk karena adanya suatu kerja sama yang baik dalam melakukan
aktivitas
perusahaan.
Struktur
organisasi
membantu
mempertajam aktivitas kunci organisasi dan menunjukkan pola koordinasi yang digunakan untuk menjalankan strategi. Untuk mencapai tujuan perusahaan, pimpinan dan manajemen harus membuat struktur organisasi yang baik dan efektif sehingga saluran pemerintah dan informasi dari atasan ke bawahan dapat berjalan dengan baik. Perubahan dalam strategi sering mengharuskan adanya perubahan dalam struktur organisasi. Struktur harus dirancang untuk mempermudah perusahaan melaksanakan keputusan strategi dan karena itu menyesuaikan dengan strategi. Dari struktur organisasi yang tersusun tersebut dibuat tugas dan tanggung jawab masing-masing divisi kerja agar dapat dengan mudah melakukan koordinasi. Demikian dengan PT. Gorontalo Cemerlang, perusahaan ini memiliki struktur organisasi sebagai berikut.
STRUKTUR ORGANISASI PT. GORONTALO CEMERLANG (GRAHA PENA HARIAN GORONTALO POST) MOHAMAD SIRHAM DIREKTUR UTAMA
HARYONO, SE DIREKTUR
HARIYANTO HAMZAH
IMRAN HUSAIN
FEMMY UDOKI
HARIONO, S.E
HARIYANTO HAMZAH
YUSUF SALEH
IMRAN
MANAJER
MANAJER
PEMIMPIN
MANAJER
MANAJER
MANAJER
REDAKTUR
ASISTEN
MARKETING
PRODUKSI
REDAKSI
KEUANGAN
IKLAN
PEMASARAN
PELAKSANAN
MANAJER
FAHRUDI M
LAYOUT
HASAN DJADIN KOORDINATOR
STAF
STAF
STAF
STAF
STAF
KEUANGAN
IKLAN
PEMASARAN
LAYOUT
PERCETAKAN
LIPUTAN
ZITRO PAPUTUNGAN REDAKTUR
REPORTER
GAMBAR 3 STRUKTUR ORGANISASI PT. GORONTALO CEMERLANG (GRAHA PENA HARIAN GORONTALO POST)
4.1.4 Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Suatu perusahaan akan berhasil dan dapat mencapai prestasi kerja yang efektif dan efisien dari karyawan apabila terdapat suatu sistem kerja yang baik dan fungsi-fungsi yang ada harus jelas dalam melaksanakan tugas masing-masing dimana terdapatnya tugas dan wewenang serta tanggung jawab dari karyawan perusahaan. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai tugas dan tanggung jawab dari struktur organisasi PT. Gorontalo Cemerlang, yaitu: 1. Direktur Utama Direktur utama adalah jabatan yang di tunjuk dan memberi laporan kepada dewan direksi/board of director (BOD). Tugas dan wewenang dari direktur utama adalah sebagai berikut: a. Memimpin seluruh dewan atau komite eksekutif. b. Menawarkan visi dan imajinasi di tingkat tertinggi (biasanya bekerja sama dengan MD atau CEO). c.
Memilih, menetapkan, mengawasi tugas dari karyawan dan kepala bagian (manajer)
d. Menyetujui anggaran tahunan perusahaan e. Menyampaikan laporan kepada pemegang saham atas kinerja perusahaan. 2. Direktur
Direktur adalah seseorang yang memiliki perusahaan tersebut atau orang professional yang di tunjuk oleh pemilik usaha untuk menjalankan dan memimpin perseroan terbatas. Pada umumnya direktur mempunyai tugas sebagai berikut: a. Memimpin perusahaan dengan menerbitkan kebijakan-kebijakan perusahaan terbatas. Atas kerugian PT, direktur akan dimintakan pertangungjawabannya secara perdata atau pidana b. Apabila kerugian PT disebabkan kerugian bisnis dan direktur telah menjalankan kepengurusan PT sesuai dengan maksud dan tujuan PT anggaran dasar, kebijakan yang tepat dalam menjalankan PT serta UU No. 40 tahun 2007 tentang perseroan terbatas, maka direktur tidak dapat dipersalahkan atas kerugian PT 3. Pemimpin Redaksi Berikut ini tugas pemimpi redaksi : a. Bertangung jawab terhadap isi redaksi penerbitan b. Bertangung jawab terhadap kualitas produk penerbitan c.
Memimpin rapat redaksi
d. Memberikan arahan kepada semua tim redaksi tentang berita yang akan di muat pada setiap edisi e. Menentukan layak tidaknya suatu berita, foto, dan desain untuk sebuah penerbitan f.
Mengadakan koordinasi dengan bagian lain seperti pemimpin perusahaan untuk mensinergikan jalannya roda perusahaan
g. Menjalin lobi-lobi dengan nara sumber penting di pemerintah, dunia usaha, dan berbagai instansi h. Bertangung jawab terhadap pihak lain, yang karena merasa dirugikan atas pemberitaan yang telah di muat, sehingga pihak lain melakukan somasi, tuntutan hukum, atau menggugat kepengadilan. 4. Manajer Keuangan Kegiatan penting lainnya yang harus dilakukan manajer keuangan menyangkut empat aspek: a. Manajer keuangan harus bekerjasama dengan para manajer lainnya yang bertangung jawab atas perencanaan umum perusahaan b. Manajer keuangan harus memusatkan perhatian pada berbagai keputusan investasi dan pembiayaan, serta segala hal yang berkaitan dengannya c.
Manajer keuangan harus bekerjasama dengan para manajer di perusahaan agar perusahaan dapat beroperasi seefisien mungkin
d. Manajer keuangan harus mampu menghubungkan perusahaan dengan pasar keuangan, dimana perusahaan dapat memperoleh dana dan surat berharga perusahaan dapat di perdagangkan e. Mengarahkan dan mengontrol proses pencacatan transaksi serta pembuatan laporan keuangan f.
Merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan persiapan laporan keuangan tepat waktu dan akurat bagi perusahaan dan sesuai peraturan perundang-undangan
g. Menjalankan
dan
menjaga
sistem
akuntansi
untuk
menjamin
standarnisasi prosedur akuntansi 5. Manajer Iklan Manajer iklan bertangung jawab terhadap direktur pemasaran dan bekerja sama dengan sejawatnya, seperti manajer humas, manajer penjualan, dan account excekutive biro iklan. 6. Manajer Perusahaan Manajer pemasaran dalam perusahaan berkaitan dengan jenjang manajerialnya, yakni jenjang korporet, jenjang unit bisnis strategi, dan jenjang operasional atau fungsional. Manajer perusahaan harus bekerja dengan banyak bidang lain dalam perusahaan yang satu sama lain saling bergantung dan mendukung dalam pencapaian tujuan perusahaan. 7. Manajer Percetakan Tugas dan tanggung jawab manajer percetakan: a. Menghubungkan aktivitas penjualan dan pelayanan dengan seluruh fungsi percetakan yang dikelolanya b. Merencanakan percetakan pesanan yang diterimanya sekaligus mengendalikan proses produksi c.
Penanggung jawab atas spesifikasi barang cetakan yang dipesan konsumen.
d. Memanfaatkan potensi mesin dan peralatan percetakan serta tenaga kerja seoptimal mungkin.
e. Mendukung estimator biaya dalam upaya untuk merumuskan alur percetakan
yang
paling
ekonomis,
memperkirakan
waktu
berlangsungnya setiap tahapan proses produksi serta kebutuhan bahan baku/penolong untuk menghasilkan produk pesanan. f.
Mempertangung jawabkan kesesuaian dan konsistensi produk barang cetakan yang dipesan konsumen.
g. Melakukan perawatan berkala sehingga mesin serta peralatan percetakan selalu dalam kondisi siap pakai sehingga tingkat efisien kerja mesin serta peralatan produksi pada derajat yang lebih tinggi. h. Meningkatkan motivasi kerja seluruh peserta percetakan yang dipimpinnya i.
Memberikan pertangung jawaban atas seluruh hasil kerja departemen percetakan yang dipimpinnya
8. Redaktur Pelaksanaan Layout Tugas dan tangung jawab: a. Melakukan tugas editing b. Redaktur pelaksanaan secara tidak langsung menjadi coordinator redaktur yang bekerja sama dengan sekretaris redaksi, koordinator wartawan para redaktur.
9. Koordinator Liputan Tugas dan tangung jawab:
a. Bertanggung jawab untuk mengkoordinasi para peliput/wartawan membagi tugas dalam peliputan agar tidak terjadi overlap dilapangan b. Merekomendasikan kelam kepada pemimpin redaksi dalam merekrut para wartawan atau sebaliknya menonaktifkan anggota wartawan yang dalam melaksanakan tugasnya di lapangan melakukan tindak kejahatan c.
Melakukan kerjasama dengan balitbang untuk kinerja wartawan dalam pembinaan mental dan pembekalan wartawan
d. Mengantisipasi
objek
pemberitaan
melalui
jumlah
wartawan
melakukan kunjungan kerja kepada biro-biro daerah atau secara langsung dan tidak langsung yang bersifat emergency atau dengan kata lain melakukan investigasi. 10. Redaktur Tugas dan wewenang redaktur a. Redaktur (editor) bekerja untuk penyelesaian akhir naskah untuk dicetak b. Dalam tugasnya berhak mengedit naskah, reform naskah, perbaikan naskah dll c.
Bertanggung jawab terhadap setiap rubrikasi yang ada dibidangnya dan berkoordinasi dengan redaksi pelaksanaan dan coordinator wartawan
11. Reporter Wartawan
a. Merupakan
anggota
dilapangan
untuk
mencari
berita/meliputi,
membuat, menyusun berita untuk dikirim keredaksi b. Jam kerja reporter adalah 24 jam sehari c.
Mencari berita orang ternama atau orang yang sifatnya digemari publik
d. Mencari dan melaporkan semua peristiwa penting dalam kancah opinium publik adalah tanggung jawab profesional wartawan e. Harus mendapatkan berita yang benar dari semua pihak yang berlibat 12. Staf Keungan Merupakan orang yang ditunjuk melaksanakan tugas sesuai yang diinstruksikan oleh manajer keuangan. 13. Staf Pemasaran Merupakan orang yang ditunjuk melaksanakan tugas sesuai yang diinstruksikan oleh manajer pemasaran 14. Staf Periklanan Merupakan orang yang ditunjuk melaksanakan tugas sesuai yang diinstruksikan oleh manajer periklanan. 15. Staf Layout Bertanggung jawab atas desain, dan tata letak isi dalam Koran 4.2
Deskripsi Hasil Penelitian
4.2.1 Pengujian Instrumen Penelitian 4.2.1.1Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk mengukur pertanyaan yang ada dalam kuisioner atau pertanyaan dianggap sah jika pertanyaan tersebut mampu mengungkapkan apa yang ingin diukur. Menurut Sugiyono (2009), instrument yang valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Uji validitas dilakukan dengan mengkorelasi masing-masing pertanyaan dengan jumlah skor untuk masing-masing variabel dan dapat memberikan interprestasi terhadap koefisien korelasi. Pengujian validitas intstrumen dilakukan dengan menggunakan korelasi rank person (Person Rank Order Corellation) pada tabel berikut ini : TABEL 5 HASIL UJI VALIDITAS Keteranga No
Variabel
Persepsi
r-hitung
r-tabel n
Item 1
0,387
0,300
Valid
Item 2
0,455
0,300
Valid
Penerapan
Item 3
0,362
0,300
Valid
Disiplin Kerja
Item 4
0,310
0,300
Valid
Item 5
0,356
0,300
Valid
Item 6
0,440
0,300
Valid
Item 7
0,484
0,300
Valid
Item 8
0,397
0,300
Valid
1
Item 9
0,518
0,300
Valid
Item 10
0,368
0,300
Valid
Item 11
0,433
0,300
Valid
Item 12
0,323
0,300
Valid
Item 13
0,441
0,300
Valid
Item 14
0,538
0,300
Valid
Item 15
0,458
0,300
Valid
Item 16
0,504
0,300
Valid
Item 17
0,497
0,300
Valid
Item 18
0,349
0,300
Valid
Item 19
0,322
0,300
Valid
Item 20
0,317
0,300
Valid
Item 1
0,353
0,300
Valid
Item 2
0,488
0,300
Valid
Item 3
0,468
0,300
Valid
Item 4
0,330
0,300
Valid
Item 5
0,432
0,300
Valid
Item 6
0,312
0,300
Valid
Item 7
0,415
0,300
Valid
Item 8
0,376
0,300
Valid
Item 9
0,415
0,300
Valid
Item 10
0,301
0,300
Valid
Item 11
0,376
0,300
Valid
Kinerja Karyawan
2
Item 12
0,390
0,300
Valid
Item 13
0,378
0,300
Valid
Item 14
0,362
0,300
Valid
Item 15
0,389
0,300
Valid
Item 16
0,394
0,300
Valid
Item 17
0,423
0,300
Valid
Item 18
0,511
0,300
Valid
Item 19
0,436
0,300
Valid
Item 20
0,381
0,300
Valid
(Sumber : data primer diolah dalam microsoft Excel tahun 2014) 4.2.1.2 Pengujian Reliabilitas Setelah pengujian instrumen validitas, maka dilanjutkan pengujian instrumen
reliabilitas
yang
merupakan
pengujian
beberapa
item
pertanyaan dalam satu variabel yang dijawab secara konstan atau stabil. Pada penelitian ini peneliti menguji cobakan 40 butir pertanyaan terhadap 57 responden. Pengujian Reliabilitas selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 6 Hasil Pengujian Reliabilitas No
Variabel
Alpha
Keterangan
1
Penerapan Displin
0,814
Reliabel
2
Kinerja
0,839
Reliabel
(Sumber : data primer diolah dalam microsoft Excel tahun 2014)
Dari tabel 4.3.2 menunjukan bahwa semua variabel mempunyai koefisien alpha yang cukup besar yaitu diantara 0,60 sampai dengan 0,80 sehingga dapat disimpulkan semua item pertanyaan variabel pada kuesioner penelitian adalah reliabel artinya kuesioner yang digunakan dalam penelitian merupakan kuesioner yang baik selanjutnya penyebaran indkator variabel pada kuesioner bisa diteruskan sampai pada 57 responden dan diuji dalam model regresi sederhana. 4.2.2 Analisis regresi Sederhana Analisis regresi sederhana adalah proses mengestimasi (menaksir) sebuah fungsi hubungan antara variabel dependen (Y) dengan variabel independen (X). Dalam suatu persamaan regresi besarnya nilai variabel dependen adalah tergantung pada nilai variabel lainnya. Berikut dapat dilihat hasil regresi sederhana pada tabel 4.2.2.1 Tabel 7 Hasil Analisis Regresi sederhana Coefficientsa Model
1(Constant)
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
Std. Error
Beta
47,457
10,984
Penerapan Disiplin
0,324
0,145
0,179
a. Dependent Variable: Kinerja (Sumber : data primer diolah dalam microsoft Excel tahun 2014) Dari Tabel 3 diatas menunjukan hasil persamaan regresi sederhana sebagai berikut : Y = α + bx Y = 47,457 + 0,324X Model Regresi tersebut dapat diinterprestasikan sebagai berikut : 1. Konstanta sebesar 47,457 menyatakan bahwa jika tidak terdapat hubungan atau pengaruh dari variabel-variabel bebas dalam model (pengaruhnya tidak signifikan), maka rata-rata penerapan disiplin adalah sebesar 47,457. 2. Terdapat pengaruh yang positif penerapan displin kerja terhadap kinerja karyawan. Setiap kenaikan variable penerapan disiplin kerja sebesar satu-satuan akan menyebabkan kenaikan variabel kinerja karyawan sebesar 0,324 satuan. 4.3 Pengujian Hipotesis Hipotesis ini diuji dengan menggunakan uji t. tujuannya adalah untuk megetahui pengaruh antara variabel Penerapan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Graha Pena Harian Gorontalo Post di kota Gorontalo secara parsial. 4.3.1 Uji t
Pengujian t dilakukan untuk mengetahui pengaruh secara sendiri “parsial” rumusan hipotesisnya dapat dinyatakan sebagai berikut : Ho : bi = 0, artinya variabel bebas bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel terikat. Ha : bi ≠ 0, artinya variabel bebas merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel terikat. t= Dimana b adalah para meter dan Sb adalah standar eror dari b. Standar eror dari masing-masing parameter dihitung dari akar varians masing-masing. (Asih Purwanto, 2008). Tabel 8 Hasil Uji t Coefficientsa Model
1
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
Std. Error
Beta
(Constant)
47,457
10,984
Penerapan
0,324
0,145
disilin a. Dependent Variable: Kinerja
.179
T
Sig.
4.321
.000
2.231
.000
(Sumber : data primer (data ordinal – data interval, MSI) dan diolah dalam microsoft excel, 2014) Dari hasil perhitungan diperoleh dari nilai t-hitung untuk variabel kinerja diperoleh nilai thitung = 2.231 dengan tingkat pvalue = 0,000. Dengan menggunakan batas signifikan α = 0,05 didapat t tabel sebesar 1,672. Dari hasil tersebut maka criteria pengujian yaitu thitung > ttabel atau Pvalue < α yang artinya H0 ditolak dan H1 diterima. Dengan demikian hipotesis uji t variabel penerapan disiplin kerja mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan Graha Pena Harian Gorontalo Post di kota Gorontalo. 4.3.2 Pengujian Normalitas Pengujian normalitas dilakukan terhadap residual regresi, pengujian dilakukan dengan menggunakan Grafik P-P Plot, data yang normal adalah data yang membentuk titik-titik
yang menyebar tidak jauh dari garis
diagonal. Hasil analisis regresi linier dengan grafik normal P-P Plot terhadap residual eror model regresi diperoleh sudah menunjukan adanya pola grafik yang normal yaitu adanya sebaran titik yang berada tidak jauh dari garis diagonal. Seperti terlihat pada grafik Gambar berikut ini:
Normal Probability Plot Y
100 50 0 0
20
40
60
80
100
120
Sample Percentile
(Sumber : data primer (data ordinal – data interval, MSI) dan diolah dalam microsof excel tahun 2014) Gambar 4 Normal Probability Plot
Pada Gambar 3 menunjukan hasil pengujian tersebut bahwa titik-titik berada tidak jauh dari garis diagonal, hal ini berarti bahwa model regresi tersebut dapat disimpulkan data berdistribusi normal. 4.3.3 Koefisien Korelasi Dan Determinasi Untuk mengetahui arah dan kekuatan hubungan antara variabel independen (X) dan Variabel dependen (Y) digunakan koefisien korelasi (r), besarnya koefisien korelasi adalah : 0 sampai dengan 1. Koefisien determinasi (r2) digunakan untuk mengetahui tingkat yang paling baik antara dua variabel atau digunakan untuk mengukur besarnya kontribusi (share) dari variabel X terhadap variasi naik turunnya variabel Y yang biasanya dinyatakan dalam presentase dan sisanya dipengaruhi variabel lainnya (Ghojali, 2001), berikut ini akan dijelasskan hasil pengujian Determinasi R2 pada Model Summary Tabel 5 Tabel 9
Hasil Koefisien Korelasi Dan Determinasi Regression Statistics Multiple R
0,288
R Square
0,083
Adjusted R Square
0,066
Standard Error
8,255
Observations
57
(Sumber : data primer (data ordinal – data interval, MSI) dan diolah dalam micrsoft excel, 2014) Tabel 5 menunjukan hasil regresi linier sederhana model Summary nilai koefisien korelasi (r) yang menunjukan tingkat hubungan antara variabel
independen terhadap variabel dependen yaitu 0,288 atau
mendekati satu artinya terdapat hubungan yang agak kuat, dan R square atau koefisien determinasi (r2) menunjukan besarnya kontribusi 0,083 atau 8,3% variabilitas mengenai penerapan disiplin kerja pada graha pena haraian gorontalo post di kota Gorontalo dapat diterangkan oleh variabelvariabel bebas dalam model (penerapan disiplin), sedangkan sisanya sebesar 0,917 atau 91,7% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak terdapat pada model seperti kompensasi dan lain-lain. 4. 4 Pembahasan
Penerapan
disiplin
kerja
merupakan
faktor
penting
dalam
mendongkrak Kinerja karyawan dalam menjalankan segala aktivitasnya. Dalam menjalankan hidup, seseorang memerlukan disiplin diri yang lebih baik
agar
ia
dapat
menjalankan
segala
sesuatu
yang
dapat
mempertahankan kelangsungan hidupnya. Hal ini pula yang dibutuhkan orang dalam dunia kerja. Seseorang hanya dapat bekerja dengan baik apabila ia mendapatkan penerapan disiplin yang baik pula. Disiplin kerja tidak hanya bersumber dari dalam diri orang itu saja, melainkan memerlukan perpaduan baik dari diri sendiri, atasan, maupun lingkungan kerja itu sendiri. Namun di balik semuanya itu, kita dapat meningkatkan Kinerja karyawan. karena seorang karyawan memiliki displin dalam menjalankan tugas maka hal ini dapat mempengaruhi kinerja karyawan itu sendiri. Berdasarkan data deskripsi penelitian Penerapan disiplin ini memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan, hasil dari regresi kinerja karyawan memiliki nilai 0,324 maka kinerja karyawan akan meningkat sebesar 0,324, ini dilihat dari nilai koefisien regresi Ŷ = 47,457 + 0,324X + e
yang menunjukan bahwa setiap terjadi perubahan satu-satuan pada
variabel penerapan disiplin (X) maka akan diikuti oleh perubahan rata-rata variabel kinerja karyawan (Y), yang artinya setiap komponen variabel X akan mempengaruhi setiap komponen variabel Y. hal ini dipertegas dengan nilai thitung 2.231 dan ttabel 1,672, dari hasil tersebut maka kriteria pengujiannya yaitu thitung > ttabel artinya Ho ditolak dan H1 diterima.
Kesimpulannya bahwa penerapan disiplin kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Hasil koefisien determinasi
yang disajikan pada tabel 4.3.3
menunjukan bahwa nilai r Square (r2) 0,083 ini dapat ditafsirkan bahwa pengaruh penerapan disiplin kerja dan kinerja karyawan sebesar 8,3% sedangkan sisanya sebesar 91,7% merupakan kontribusi atau pengaruh variabel lainnya yang tidak dimasukkan kedalam model penelitian ini. Berdasarkan
hasil analisa menunjukan, penerapan disiplin kerja
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Hasil ini menunjukan bahwa dengan memperhatikan penerapan disiplin kerja maka dapat meningkatkan kinerja karyawan pada Graha Pena Harian Gorontalo Post Gorontalo.