BAB IV DESKRIPSI PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan Di SMK N 1 Suwawa Kec. Suwawa Kab. Bone bolango, yang menjadi penelitian adalah kelas XI TKJC yang berjumlah 20 orang yang terdiri dari 17 Laki-Laki dan 3 Perempuan dengan kemampuan yang masih dibawah rata-rata dari nilai Indikator kerja. Penelitian Tindakan Kelas ini diawali dengan observasi awal pada bulan april. Dan hasil observasi awal ditemukan bahwa pada umumnya siswa belum memiliki kemampuan melakukan passing atas pada permainan bola voli dengan baik dan benar. Hal ini terlihat dari beberapa aspek penilaian yang ada pada passing atas tersebut yang digunakan oleh peneliti, aspek tersebut antara lain: 1) Tahap persiapan, 2) Tahap Pelaksanaan, 3) Gerakan lanjutan. Untuk mengatasi masalah yang ditemukan tersebut maka peneliti menggunakan salah satu metode pembelajaran Demonstrasi untuk bisa meningkatkan kemampuan passing atas pada permainan bola voli di kelas tersebut. Selama proses penelitian, peneliti melakukan berbagai persiapan pelaksanaan dalam hal melaksakan penelitian ini dengan perencanaan yang masksimal guna memperoleh hasil yang masih bersifat original. Persiapan dan perencanaan tersebut
harus dipersiapkan oleh peneliti sebelum proses
pembelajaran dimulai. Yakni Perangkat pembelajaran yang dipersiapkan oleh peneliti yaitu, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, Evaluasi, Dan Lembar observasi Siswa.
Penelitian ini dilaksanakan dalam 3 siklus, dimana dalam setiap siklus terdiri dari 2 kali pertemuan. Prinsip dasar dari setiap siklus yaitu jika pada siklus pertama belum mencapai target yang diharapkan atau belum mencapai kriteria ketuntasan yang ditetapkan oleh peneliti maka penelitian ini dilanjutkan kesiklus berikutnya sampai KKM yang telah ditetapkan oleh sekolah. 4.1.1 Observasi Awal Kegiatan observasi awal yang dilakukan pada siswa kelas XI TKJC SMK 1 Suwawa dilakukan dengan menggunakan lembar observasi kegiatan siswa. Pada observasi awal yang dilakukan oleh peneliti dan guru mitra yaitu menggunakan lembar pengamatan yang terdiri dari 3 aspek penilaian dalam melakukan passing atas tersebut, yaitu (1) Tahap persiapan, (2) Tahap Pelaksanaan, dan (3) Gerakan lanjutan, Aspek-Aspek tersebut dinilai berdasarkan krtiteria penilaian yaitu Sangat Baik (SB) 85-100, Kriteria Baik (B) 75-84, krtiteria Cukup (C) 65-74. Kriteria Kurang (K) 55-64, Dan Kriteria Kurang Sekali (KS) 0-54. Setelah ditetapkan krtiteria tersebut dalam melaksanakan observasi awal maka pengamatan kegiatan siswa di tunjukan pada tabel 1 sebagai berikut dan untuk mengetahui hasil penilaian terdapat pada lampiran 1. Tabel 1. Hasil pengamatan Kegiatan Siswa Observasi Awal No 1. 2. 3. 4. 5.
Kriteria Penilaian Sangat Baik Baik Cukup Kurang Kurang Sekali Jumlah
Rentang Nilai
Jumlah Siswa
85-100 75-84 65-74 55-64 0-54
2 18
Persentase (%) 10% 90%
20
100%
Dari tabel diatas dapat diketahui pada observasi awal tidak ditemukan siswa yang tergolong kategori Sangat Baik (SB), namun pada kategori baik (B) ada 2 siswa atau 10%, kategori Cukup (C) 18 siswa atau 90%. Hal ini dikarenakan kurangnya kemampuan siswa dalam melakukan passing atas pada permainan bola voli, dengan melihat hal tersebut maka peneliti dan guru mitra berkesimpulan bahwa untuk mengatasi hal tersebut, perlu diterapkannya metode pembelajaran yang sangat tepat untuk meningkatkan kemampuan passing atas tersebut dengan menggunakan metode pembelajaran demonstrasi. Metode tersebut akan diterapkan oleh peneliti kepada siswa selanjutnya pada siklus I, siklus II dan siklus III dengan harapan dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan passing atas tersebut. 4.1.2 Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Siklus I Pelaksanaan tindakan pada siklus I ini yaitu terdiri dari 2 kali pertemuan dimana pada setiap pertemuan disiapkan perangkat pembelajaran sebelum dimulainya pembelajaran. Adapun perangkat pembelajaran yang dibuat dan disiapkan oleh peneliti yaitu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, Lembar Evaluasi kegiatan tiap siklus untu siswa, dan lembar Aspek penilaian untuk siswa. 4.1.2.1 Hasil Pengamatan Kegiatan Pembelajaran Siklus I. Pengambilan hasil atau data dari siklus I yaitu dengan menggunakan lembar Aspek penilaian pada siswa dan Lembar Evaluasi untuk siswa dilakukan bersama-sama dengan guru mitra selama proses pembelajaran berlangsung. a. Hasil pengamatan Kegiatan Siswa
Selama proses pembelajaran berlangsung diadakan pengamatan kegiatan siswa oleh peneliti dan guru mitra melalui lembar Evaluasi dan Lembar Aspek penilaian kegiatan siswa yang terdiri dari 3 aspek dalam penilaian dan terlampir dalam lampiran . Tabel 2. Hasil pengamatan kegiatan siswa siklus I No 1. 2. 3. 4. 5.
Kriteria Penilaian Sangat Baik Baik Cukup Kurang Kurang Sekali
Rentang Nilai
Jumlah Siswa
85-100 75-84 65-74 55-64 0-54
1 6 13
Persentase (%) 5% 30% 65%
20
100%
Jumlah
Dari pengamatan kegiatan siswa pada siklus 1 menunjukan bahwa dari 20 jumlah siswa yang mengikuti tes evaluasi pada siklus I, 1 orang siswa atau sekitar 5% mendapat nilai Sangat Baik (SB) 85-100, dan 6 orang siswa atau sekitar 30% mendapat nilai Baik (B) dengan rentang nilai 75-84, dan 13 orang siswa atau sekitar 65% mendapat nilai Cukup (C) dengan rentang nilai 65-74. Hal ini dikarenakan kurangnya kemampuan siswa dalam melakukan passing atas dengan baik dan benar, sehingga peneliti dan guru mitra berkesimpulan untuk perlu di lanjutkan pada siklus berikutnya demi meningkatkan kemampuan passing atas tersebut. 4.1.2.2 Refleksi Tindakan Siklus I Berdasarkan refleksi oleh guru mitra dan peneliti terhadap hasil kemampuan passing atas pada permaian bola voli pada siklus I melalui lembar penilaian, maka dapat disimpulkan bahwa tindakan kelas yang dilakukan belum
begitu dilakukan secara maksimal sebagaimana yang diharapkan oleh peneliti dan guru mitra. Ini dikarenakan siswa belum begitu terbiasa menggunakan metode demonstras tersebut dalam proses pembelajaran, selain itu juga keaktifan siswa dalam
hal melaksanakan proses kegiatan pembelajaran. Dari hasil observasi
diatas pada siklus I menunjukan bahwa peningkatan siswa masih dibawah ratarata. Berdasarkan hasil data diatas maka dapat disimpulkan tindakan yang dilakukan pada siklus I belum begitu terlaksana sebagaimana yang diharapkan, karena belum mencapai indikator kinerja yang ditetapkan. Sehingga peneliti dan guru mitra berkesimpulan bahwa penelitian harus dilanjutkan pada siklus berikutnya yaitu pada siklus II. 4.1.3 Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Siklus II. Tindakan siklus II merupakan tindakan perbaikan dan pemantapan tindakan yang terlaksana pada siklus I. Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I, guru belum melaksanan proses pembelajaran dengan baik sehingga proses pembelajaran belum begitu berjalan dengan baik. Maka pada siklus II guru akan memberikan tindakan yang baik agar meningkatkan hasil belajar siswa dalam menerima proses pembelajaran. 4.1.3.1 Hasil Pengamatan Kegiatan Pembelajaran Siklus II Pada siklus II ini terdiri dari 2 kali pertemuan, dimana pada pertemuan pertama berupa tindakan yakni guru memberikan tindakan pada siswa, dan pada pertemuan kedua berupa tindakan sekalian dengan evaluasi yang dilaksanakan
bersama-sama dengan guru mitra. Dari hasil pengamatan kegiatan siswa pada siklus II, maka diperoleh data sebagai berikut : a. Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa Pada Siklus II. Pada siklus II proses pembelajaran dilaksanakan sebanyak
2 kali
pertemuan. Aspek-aspek yang diamatai oleh peneliti pada kegiatan siswa siklus II sama dengan pada kegiatan siklus I. Dibawah ini data hasil pengamatan kegiatan siswa pada siklus II di tunjukan pada tabel 3, Tabel 3 Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa Siklus II No 1. 2. 3. 4. 5.
Kriteria Penilaian Sangat Baik Baik Cukup Kurang Kurang Sekali Jumlah
Rentang Nilai
Jumlah Siswa
85-100 75-84 65-74 55-64 0-54
1 9 10
Persentase (%) 5% 45% 50%
20
100%
Dari data siklus II diatas menunjukan bahwa dari 20 orang siswa yang mengikuti tes evaluasi siklus II, Kriteria sangat baik (SB) yaitu 1 orang siswa atau sekitar 5%, kriteria baik (B) yaitu 9 orang siswa dengan persentase 45%, kemudian kriteria cukup (C) yaitu 10 orang dengan persentase 50%. sedangkan untuk kriteria kurang (K) dan sangat kurang (SK) tidak ada lagi siswa yang mendapat kisaran nilai kriteria tersebut. Hal ini dikarenakan siswa sudah mulai terbiasa dengan menggunakan metode demonstrasi tersebut.
selain itu juga
keaktifan siswa belum begitu maksimal maka masih banyak ada siswa yang
mendapatkan kriteria nilai cukup sehingga itu dapat mempengaruhi peningkatan hasil belajar siswa dalam passing atas tersebut. 4.1.3.2 Refleksi Tindakan Siklus II Berdasarkan refleksi oleh guru mitra dan peneliti terhadap hasil kemampuan passing atas pada permaian bola voli pada siklus II melalui lembar penilaian, maka dapat disimpulkan bahwa tindakan kelas yang dilakukan sudah ada peningkatan sedikit, akan tetapi proses tindakan yang dilakukan oleh guru belum begitu diterapkan secara baik sebagaimana yang diharapkan oleh peneliti dan guru mitra. Dan ini keaktifan siswa juga sangat berpengaruh dalam hal proses pembelajaran, dari hasil observasi diatas pada siklus II menunjukan bahwa kriteria penilaian siswa sudah tergolong kategori baik standar rata-rata dalam indikator kerja, akan tetapi masih masih sebagian besar siswa masih mendapatkan nilai cukup. Sehingga peneliti dan guru mitra berkesimpulan bahwa penelitian harus dilanjutkan pada siklus berikutnya yaitu pada siklus III. 4.1.4 Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Siklus III Tindakan siklus III merupakan tindakan perbaikan dan pemantapan tindakan yang terlaksana pada siklus I dan II. Berdasarkan hasil refleksi pada siklus III, guru belum melaksanan proses pembelajaran dengan baik sehingga proses pembelajaran belum begitu berjalan dengan baik. Maka pada siklus III guru akan memberikan tindakan yang baik agar meningkatkan hasil belajar siswa dalam menerima proses pembelajaran. 4.1.4.1 Hasil Pengamatan Kegiatan Pembelajaran Siklus III
Pada siklus III ini terdiri dari 2 kali pertemuan, dimana pada pertemuan pertama berupa tindakan yakni guru memberikan tindakan pada siswa, dan pada pertemuan kedua berupa tindakan sekalian dengan evaluasi yang dilaksanakan bersama-sama dengan guru mitra. Dari hasil pengamatan kegiatan siswa pada siklus II, maka diperoleh data sebagai berikut : a. Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa Pada Siklus III. Pada siklus III proses pembelajaran dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan. Aspek-aspek yang diamatai oleh peneliti pada kegiatan siswa siklus III sama dengan pada kegiatan siklus I dan siklus II. Dibawah ini data hasil pengamatan kegiatan siswa pada siklus III di tunjukan pada tabel 4, untuk melihat hasil penilaian terlampir pada lampiran 7. Tabel 4. Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa Siklus III No 1. 2. 3. 4. 5.
Kriteria Penilaian Sangat Baik Baik Cukup Kurang Kurang Sekali Jumlah
Rentang Nilai
Jumlah Siswa
85-100 75-84 65-74 55-64 0-54
2 15 3
Persentase (%) 10% 75% 15%
20
100%
Dari data siklus III diatas menunjukan bahwa dari 20 orang siswa yang mengikuti tes evaluasi siklus III, Kriteria sangat baik (SB) yaitu 2 orang siswa atau sekitar 10%, kriteria baik (B) yaitu 15 orang siswa dengan persentase 75%, kemudian kriteria cukup (C) yaitu 3 orang dengan persentase 15%. sedangkan untuk kriteria kurang (K) dan sangat kurang (SK) tidak ada lagi siswa yang mendapat kisaran nilai kriteria tersebut. Hal ini dikarenakan siswa sudah terbiasa
dengan menggunakan metode demonstrasi tersebut sehingga siswa bisa melakukan passing atas dengan baik dan benar. 4.1.4.2 Refleksi Tindakan Siklus III Berdasarkan refleksi oleh guru mitra dan peneliti terhadap hasil kemampuan passing atas pada permaian bola voli pada siklus III melalui lembar penilaian, maka dapat disimpulkan bahwa tindakan kelas yang dilakukan sudah meningkat menjadi 75% nilai B yaknik 15 orang dan 10% nilai SB sebanyak 2 orang dan nilai C 15% tersisa 3 orang. Guru mitra dan peneliti berkesimpulan bahwa telah ada peningkatan pada siklus III tersebut total peningkatan menjadi 85% yakni 75% nilai B dan 10% nilai SB, sehingga peneliti dan guru mitra menghentikan penelitian dengan alasan sudah terdapat peningkatan pada siklus III tersebut. 4.2 Pembahasan Untuk
mencapai
tujuan
pembelajaran
siswa
diharapkan
dapat
mengembangkan kemampuan dan keterampilan gerak dalam proses pembelajaran pendidikan keolahragaan. Guru harus memiliki dan menerapkan model dan metode pembelajaran maupun pendekatan serta mampu menggunakan alat-alat pembelajaran yang tersedia, sehingga dapat menciptakan proses pembelajaran yang baik dan benar. Pada penelitian tindakan kelas yang berjudul “Meningkatkan kemampuan passing atas pada permainan bola voli dengan metode demonstrasi siswa kelas XI SMK 1 suwawa” dengan melihat judul penelitian tindakan kelas tersebut maka hipotesis tindakan penelitian ini adalah “Jika Guru menggunakan metode
demonstrasi, maka kemampuan siswa dalam melakukan passing atas pada permainan bola voli akan meningkat”. Dengan adanya hipotesis tersebut maka peneliti melakukan penelitian. Untuk memudahkan peneliti, maka ditetapkan indikator kerja sebagai tolak ukur keberhasilan dalam penelitian ini. Indikator kerja dalam penelitian ini adalah 75% keatas dari jumlah siswa yang diberi tindakan apa bila melewati indikator kerja tersebut, maka penelitian ini dinyatakan berhasil. Berdasarkan hasil kegiatan obervasi awal sangat rendah, dimana presentase nilai yang diperoleh 90% berada dalam kategori cukup. Selanjutnya untuk mengatasi masalah tersebut digunakan adalah salah satu metode pembelajaran yang dianggap tepat dalam meningkatkan kemampuan passing atas siswa SMK 1 Suwawa yaitu metode demonstrasi. Metode demonstrasi ini diterapkan dalam tindakan pada siklus I, siklus II dan siklus III. Pada siklus I metode demonstrasi ini memberikan peningkatan yang belum begitu signifikan sehingga belum mencapai kriteria yang diharapkan, dimana pada siklus I presentase rata-rata sebesar 65% tergolong kategori cukup dan 35% kategori baik, sehingga peneliti harus melanjutkan ke siklus berikutnya atau siklus II. Pada siklus II kemampuan siswa dalam melakukan passing atas belum mengalami peningkatan yang baik sebagaimana yang telah ditentukan dalam indikator kerja atau KKM, dimana pada siklus II rata-rata presentase 50% yang tergolong dalam kategori cukup, sedangkan 45% tergolong kategori baik, dan 5% tegolong kategori sangat baik. Hal ini disebabkan siswa belum terbiasa dalam
menggunakan metode demonstrasi tersebut, sehingga peneliti melanjutkan ke siklus berikutnya atau siklus III. Pada siklus III kemampuan siswa dalam melakukan passing atas sudah mengalami peningkatan yang baik sebagaimana yang telah ditentukan oleh peneliti dan guru mitra dalam indikator kerja yakni dengan KKM 75, dimana pada siklus III rata-rata presentase 10% tergolong kategori sangat baik yakni 2 orang siswa, 75% tergolong kategori baik atau 15 orang siswa, sedangkan 15% tergolong kategori cukup atau 3 orang siswa. Sehingga rata-rata presentase peningkatan kemampuan passing atas siswa kelas XI SMK 1 Suwawa sebesar 85% atau dengan nilai keseluruhan 77,39 dari jumlah siswa 20 orang. Dimana nilai 77,39 tersebut sudah melewati KKM yang telah diterapkan oleh guru mitra dan peneliti dalam melakukan penelitian, dengan kriteria ketuntasan minimal 75, dengan melihat nilai yang diperoleh tersebut guru mitra merekomendasikan bahwa peneliti tidak perlu melanjutkan lagi penelitian, sebab penelitian dianggap selesai karena telah melebihi KKM 75. Dengan terjadinya peningkatan tersebut dalam hal melakukan passing atas pada permainan bola voli berarti hipotesis penelitian yakni “Jika Guru menggunakan metode demonstrasi, maka kemampuan siswa dalam melakukan passing atas pada permainan bola voli akan meningkat” hipotesis tersebut diterima.