BAB IV ANALISIS PERENCANAAN PAJAK PPh PASAL 21 PADA PERUM PEGADAIAN CABANG KEBAYORAN BARU
IV.1. Analisa Perhitungan PPh Pasal 21 Pada Perum Pegadaian Cabang Kebayoran Baru Perum Pegadaian cabang Kebayoran Baru merupakan perusahaan yang memiliki 18 orang karyawan, terdiri dari 17 orang karyawan tetap dan 1 orang karyawan tidak tetap, dan hanya 1 orang yang memiliki NPWP. Sesuai dengan ketentuan yang ada yaitu UU PPh No.17 Tahun 2000, setiap Pemberi kerja wajib untuk melakukan pemotongan, penyetoran dan pelaporan atas Pajak Penghasilan karyawannya dan Perum Pegadaian menanggung semua PPh Pasal 21 yang dikenakan untuk karyawannya. Jumlah penghasilan bruto karyawan Perum Pegadaian cabang Kebayoran Baru adalah Rp 982.210.164,- denagn PPh pasal 21 terutang sebesar Rp 67.408.023,-. Selama tahun berjalan Perum Pegadaian cabang Kebayoran Baru telah membayar PPh pasal 21 sebesar Rp 49.671.471,- sehingga Perum Pegadaian memiliki PPh pasal 21 kurang setor Rp 17.736.552,-. PPh pasal 21 dikenakan kepada seluruh karyawan perusahaan baik karyawan tetap maupun karyawan tidak tetap. Berikut adalah daftar karyawan Perum Pegadaian cabang Kebayoran Baru yang masih harus dikoreksi berkaitan dengan penerapan perhitungan Pajak Penghasilan pasal 21 terutang milik karyawan.
68
Tabel 4.1 No.
Sebelum dikoreksi
Setelah dikoreksi
Status
Status
Nama
1
Sofyan, SE
K/0
Peg. Tetap
K/1
Peg. Tetap
2
Jont Rizal, Bsc
K/3
Peg. Tetap
K/2
Peg. Tetap
3
Ruswandi H
K/2
Peg. Tetap
K/3
Peg. Tetap
4
Rosi Andini
TK
Peg. Tetap
TK
Peg. Tetap
5
Linda Tuwanakotta
TK
Peg. Tetap
TK
Peg. Tetap
6
Utik Rahayu, SE
TK
Peg. Tetap
TK
Peg. Tetap
7
Anie w, SE
TK
Peg. Tetap
TK
Peg. Tetap
8
Ilham R, SE
TK
Peg. Tetap
K/1
Peg. Tetap
9
Marini Suhesti
TK
Peg. Tetap
TK
Peg. Tetap
10
Irwan Wahuyudi
K/1
Peg. Tetap
K/1
Peg. Tetap
11
Aris Rusman
TK
Peg. Tetap
K/0
Peg. Tetap
12
Indah Isti Rahayu
TK
Peg. Tetap
TK
Peg. Tdk Tetap
13
Rina Agustina
TK
Peg. Tetap
TK
Peg. Tdk Tetap
14
Nur Riyanto
TK
Peg. Tetap
K/0
Peg. Tdk Tetap
15
Wlidjan
TK
Peg. Tetap
TK
Peg. Tdk Tetap
16
Dedih Supriadi
TK
Peg. Tetap
TK
Peg. Tdk Tetap
17
Muhammad MK
TK
Peg. Tetap
TK
Peg. Tdk Tetap
18
Hidayatullah
TK
Peg. Tdk Tetap
TK
Peg. Tdk Tetap
Berikut ini merupakan perhitungan PPh pasal 21 yang masih harus dikoreksi berkaitan dengan : 1. Koreksi mengenai status dan tunjangan Adanya perbedaan status dan tunjangan yang dimiliki oleh karyawan yang disebabkan tidak dilakukannya pendataan ulang selama beberapa tahun terakhir yang 69
mengakibatkan adanya tambahan tunjangan yang dimiliki oleh karyawan namun perusahaan tidak mengetahuinya. Berikut merupakan perhitungan PPh pasal 21 sebelum dan sesudah dilakukan koreksi : 1. Sofyan, SE (laki-laki) adalah Manajer Cabang Utama Perum Pegadaian Kebayoran Baru dengan masa kerja 12 bulan, Sofyan merupakan karyawan tetap, bersatus menikah dan tidak memiliki anak (K/0). Setelah dilakukan analisis melalui wawancara langsung terhadap karyawan yang bersangkutan, maka ditemukan bahwa dalam kenyataannya Sofyan telah memiliki anak berusia 2 tahun (K/1), Maka evaluasi perhitungan PPh pasal 21 sebelum dan sesudah dilakukan koreksi selama setahun Sofyan bekerja adalah : Table 4.2 No.
Keterangan
Sebelum Koreksi
Sesudah Koreksi
1
Gaji
19,573,400
19,573,400
2
Tunj. PPh
17,026,150
17,026,150
3
Tunj. Lainnya
69,801,567
69,801,567
4
Honorarium
2,942,100
2,942,100
5
Premi Asuransi
4,507,626
4,507,626
6
Natura
14,708,038
14,708,038
7
Bonus/THR
23,144,468
23,144,468
8
Penghasilan Bruto
151,703,349
151,703,349
9
Biaya Jabatan
(1,296,000)
(1,296,000)
10
Iuran Pensiun
(3,816,167)
(3,816,167)
11
Penghasilan Neto
146,591,182
146,591,182
12
PTKP 12,000,000
12,000,000
Untuk WP sendiri
70
Tambahan WP kawin
1,200,000
1,200,000
Tambahan 1 orang anak
1,200,000 (13,200,000)
(14,400,000)
133,391,000
132,191,000
5% x 25,000,000
1,250,000
1,250,000
10% x 25,000,000
2,500,000
2,500,000
15% x 50,000,000
7,500,000
7,500,000
25% x 33,391,000
8,347,750
13
PKP
14
PPh Pasal 21 Terutang
25% x 32,191,000
8,047,750 19,597,750
19,297,750
2. Jont Rizal, Bsc adalah Wakil Manajer Cabang Utama Perum Pegadaian Cabang Kebayoran Baru dengan masa kerja 12 bulan, dan memiliki NPWP dengan No. 09.198.708.1.403.000. Dalam pelaporan pajaknya Jont Rizal berstatus karyawan tetap, berstatus menikah dan memiliki 3 orang anak (K/3). Dari analisis yang didapat dari hasil wawancara terhadap karyawan yang bersangkutan, maka diketahui bahwa anak tertua dari Jont Rizal telah berusia 22 tahun dan telah bekerja, sehingga tanggungan anak yang dimiliki oleh Jont Rizal adalah 2 orang (K/2). Maka koreksi yang dilakukan terhadap pelaporan pajak Jont Rizal adalah : Tabel 4.3 No. 1
Keterangan Gaji
Sebelum Koreksi
Sesudah Koreksi
24,030,000
24,030,000
71
2
Tunj. PPh
11,600,350
11,600,350
3
Tunj. Lainnya
55,014,335
55,014,335
4
Honorarium
3,487,500
3,487,500
5
Premi Asuransi
5,636,039
5,636,039
6
Natura
13,060,438
13,060,438
7
Bonus/THR
20,358,788
20,358,788
8
Penghasilan Bruto
133,187,450
133,187,450
9
Biaya Jabatan
(1,296,000)
(1,296,000)
10
Iuran Pensiun
(4,641,635)
(4,641,635)
11
Penghasilan Neto
127,249,815
127,249,815
12
PTKP 12,000,000
12,000,000
Tambahan WP kawin
1,200,000
1,200,000
Tambahan 3 orang anak
3,600,000
Untuk WP sendiri
Tambahan 2 orang anak
2,400,000 (16,800,000)
(15,600,000)
110,449,000
111,649,000
5% x 25,000,000
1,250,000
1,250,000
10% x 25,000,000
2,500,000
2,500,000
15% x 50,000,000
7,500,000
7,500,000
25% x 10,449,000
2,612,250
13
PKP
14
PPh Pasal 21 Terutang
25% x 11,649,000
2,912,250 13,862,250
14,162,250
72
3. Ruswandi Herdiwinata adalah Asisten Manajer Administrasi dan Keuangan Perum Pegadaian cabang Kebayoran Baru dengan masa kerja 12 bulan. Ruswandi merupakan karyawan tetap, berstatus menikah dan memiliki 2 orang anak (K/2). Setelah dilakukan analisis melalui wawancara langsung terhadap karyawan yang bersangkutan, maka ditemukan bahwa dalam kenyataannya Ruswandi sekarang telah memiliki 1 orang anak lagi berusia 3 tahun, maka setelah dilakukan koreksi maka status Ruswandi adalah menikah dengan 3 orang anak (K/3). Evaluasi perhitungan PPh pasal 21 sebelum dan sesudah dilakukan koreksi selama setahun Ruswandi bekerja adalah : Tabel 4.4 No.
Keterangan
Sebelum Koreksi
Sesudah Koreksi
20,092,800
20,092,800
6,766,050
6,766,050
38,298,342
38,298,342
1
Gaji
2
Tunj. PPh
3
Tunj. Lainnya
4
Honorarium
2,643,600
2,643,600
5
Premi Asuransi
4,581,025
4,581,025
6
Natura
9,918,258
9,918,258
7
Bonus/THR
15,129,396
15,129,396
8
Penghasilan Bruto
97,429,471
97,429,471
9
Biaya Jabatan
(1,296,000)
(1,296,000)
10
Iuran Pensiun
(3,702,180)
(3,702,180)
11
Penghasilan Neto
92,431,291
92,431,291
12
PTKP 12,000,000
12,000,000
1,200,000
1,200,000
Untuk WP sendiri Tambahan WP kawin
73
Tambahan 2 orang anak
2,400,000
Tambahan 3 orang anak
3,600,000 (15,600,000)
(16,800,000)
76,831,000
75,631,000
5% x 25,000,000
1,250,000
1,250,000
10% x 25,000,000
2,500,000
2,500,000
15% x 26,831,000
4,024,650
13
PKP
14
PPh Pasal 21 Terutang
15% x 25,631,000
3,844,650 7,774,650
7,594,650
4. Ilham Rohhartomo, SE adalah Penyimpan Barang Jaminan Perum Pegadaian Cabang Kebayoran Baru dengan masa kerja 12 bulan. Merupakan pegawai tetap dan belum menikah (TK). Setelah dilakukan analisis melalui wawancara langsung terhadap karyawan yang bersangkutan, ditemukan informasi bahwa Ilham telah menikah dan memiliki seorang anak lahir pada bulan Nopember tahun 2004 (K/1). Maka perhitungan PPh pasal 21 Ilham selama satu tahun bekerja, sebelum dan setelah diadakan koreksi adalah : Tabel 4.5 No.
Keterangan
1
Gaji
2
Tunj. PPh
3
Tunj. Lainnya
Sebelum Koreksi
Sesudah Koreksi
10,476,000
10,476,000
2,182,250
2,182,250
21,675,472
21,675,472
74
4
Honorarium
1,596,000
1,596,000
5
Premi Asuransi
2,223,614
2,223,614
6
Natura
6,285,450
6,285,450
7
Bonus/THR
8,521,290
8,521,290
8
Penghasilan Bruto
52,960,076
52,960,076
9
Biaya Jabatan
(1,296,000)
(1,296,000)
10
Iuran Pensiun
(1,813,572)
(1,813,572)
11
Penghasilan Neto
49,850,504
49,850,504
12
PTKP 12,000,000
12,000,000
Untuk WP sendiri Tambahan WP kawin
1,200,000
Tambahan 1 orang anak
1,200,000 (12,000,000)
(14,400,000)
37,850,000
35,450,000
5% x 25,000,000
1,250,000
1,250,000
10% x 12,850,000
1,285,000
13
PKP
14
PPh Pasal 21 Terutang
10% x 10,450,000
1,045,000 2,535,000
2,295,000
5. Aris Rusman adalah Penaksir Muda Perum Pegadaian Cabang Kebayoran Baru dengan masa kerja 12 bulan. Aris merupakan pegawai tetap dan berstatus belum menikah (TK). Namun dari hasil analisis melalui wawancara langsung terhadap karyawan yang bersangkutan, terbukti bahwa Aris sudah menikah pada bulan Oktober tahun 2003, tetapi belum memiliki anak (K/0). Maka evaluasi perhitungan
75
PPh pasal 21 sebelum dan sesudah dilakukan koreksi selama setahun Aris bekerja adalah : Tabel 4.6 No.
Keterangan
Sebelum Koreksi
Sesudah Koreksi
1
Gaji
8,519,000
8,519,000
2
Tunj. PPh
1,201,000
1,201,000
3
Tunj. Lainnya
18,157,665
18,157,665
4
Premi Asuransi
1,842,246
1,842,246
5
Natura
5,099,188
5,099,188
6
Bonus/THR
5,674,838
5,674,838
7
Penghasilan Bruto
40,493,937
40,493,937
8
Biaya Jabatan
(1,296,000)
(1,296,000)
9
Iuran Pensiun
(1,501,565)
(1,501,565)
10
Penghasilan Neto
37,696,372
37,696,372
11
PTKP 12,000,000
12,000,000
Untuk WP sendiri Tambahan WP kawin
12
PKP
13
PPh Pasal 21 Terutang 5% x 25,000,000 10% x
1,200,000 (12,000,000)
(13,200,000)
25,696,000
24,496,000
1,250,000
696,000
69,600
5% x 24,496,000
1,319,600
1,224,800
76
6. Indah Isti Rahayu adalah kasir Perum Pegadaian Cabang Kebayoran Baru dengan masa kerja 12 bulan. Indah merupakan karyawan tetap dan berstatus belum menikah (TK), namun setelah dilakukan analisis dan meminta data perorangan kapada Perum Pegadaian cabang Kebayoran Baru, ditemukan informasi bahwa Indah merupakan karyawan tidak tetap Perum Pegadaian. Dan dalam SPT seharusnya PPh pasal 21 terutang miliknya dimasukkan kedalam formulir 1721-B. Maka evaluasi perhitungan PPh pasal 21 sebelum dan sesudah dilakukan koreksi selama setahun Indah bekerja adalah : Tabel 4.7 No.
Keterangan
Sebelum Koreksi
Sesudah Koreksi
6,000,000
6,000,000
544,250
544,250
11,398,110
11,398,110
1
Gaji
2
Tunj. PPh
3
Tunj. Lainnya
4
Honorarium
500,000
500,000
5
Premi Asuransi
471,410
471,410
6
Natura
3,215,208
3,215,208
7
Bonus/THR
4,289,663
4,289,663
8
Penghasilan Bruto
26,418,641
26,418,641
9
Biaya Jabatan
(1,106,449)
10
Biaya Jabatan atas bonus
(189,551)
11
Iuran Pensiun
(308,210)
12
Penghasilan Neto
3
PTKP Untuk WP sendiri
14
PKP
24,814,431
26,418,641
(12,000,000)
(12,000,000)
12,814,000
14,418,000
77
15
PPh Pasal 21 Terutang 5% x 12,814,000
640,700
5% x 14,418,000
720,900
7. Rina Agustina dalah Kasir Perum Pegadaian Cabang Kebayoran Baru dengan masa kerja 12 bulan. Rina merupakan karyawan tetap dengan status belum menikah (TK), namun setelah dilakukan analisis dan meminta data perorangan kapada Perum Pegadaian cabang Kebayoran Baru, ditemukan informasi bahwa Rina merupakan karyawan tidak tetap Perum Pegadaian. Dan dalam SPT seharusnya PPh pasal 21 terutang miliknya dimasukkan kedalam formulir 1721-B. Maka evaluasi perhitungan PPh pasal 21 sebelum dan sesudah dilakukan koreksi selama setahun Rina bekerja adalah : Tabel 4.8 No.
Keterangan
Sebelum Koreksi
Sesudah Koreksi
6,000,000
6,000,000
410,800
410,800
9,639,310
9,639,310
471,410
471,410
1
Gaji
2
Tunj. PPh
3
Tunj. Lainnya
4
Premi Asuransi
5
Natura
3,006,667
3,006,667
6
Bonus/THR
3,898,200
3,898,200
7
Penghasilan Bruto
23,426,387
23,426,387
8
Biaya Jabatan
(976,409)
9
Biaya Jabatan atas bonus
(194,910)
10
Iuran Pensiun
(308,2100
11
Penghasilan Neto
21,946,858
23,426,387
78
12
PTKP Untuk WP sendiri
13
PKP
14
PPh Pasal 21 Terutang 5% x 9,946,000
(12,000,000)
(12,000,000)
9,946,000
11,426,000
497,300
5% x 11,426,000
571,300
8. Nur Riyanto adalah pengemudi pada Perum Pegadaian Cabang Kebayoran Baru dengan masa kerja 12 bulan. Riyanto merupakan karyawan tetap dan berstatus belum menikah (TK). Namun setelah dilakukan analisis dan meminta data perorangan kapada Perum Pegadaian cabang Kebayoran Baru, ditemukan informasi bahwa Riyanto merupakan karyawan tidak tetap Perum Pegadaian dan berstatus menikah tetapi belum memiliki anak (K/0), Riyanto menikah bulan Juni tahun 2004. Dan dalam SPT seharusnya PPh pasal 21 terutang miliknya dimasukkan kedalam formulir 1721-B. Maka evaluasi perhitungan PPh pasal 21 sebelum dan sesudah dilakukan koreksi selama setahun Riyanto bekerja adalah : Tabel 4.9 No.
Keterangan
Sebelum Koreksi
Sesudah Koreksi
4,500,000
4,500,000
155,200
155,200
7,339,300
7,339,300
390,940
390,940
1
Gaji
2
Tunj. PPh
3
Tunj. Lainnya
4
Premi Asuransi
5
Natura
1,833,333
1,833,333
6
Bonus/THR
2,587,500
2,587,500
7
Penghasilan Bruto
16,806,273
16,806,273
79
8
Biaya Jabatan
(710,939)
9
Biaya Jabatan atas bonus
(129,375)
10
Iuran Pensiun
(261,100)
11
Penghasilan Neto
12
PTKP
15,704,859
16,806,273
Untuk WP sendiri
12,000,000
Tambahan kawin
1,200,000
13
PKP
14
PPh Pasal 21 Terutang 5% x 3,704,000 5% x
(12,000,000)
(13,200,000)
3,704,000
3,606,000
185,200
4,806,000
180,300
9. Walidjan merupakan Petugas Keamanan Perum Pegadaian Cabang Kebayoran Baru dengan masa kerja 12 bulan. Walidjan merupakan karyawan tetap dan berstatus belum menikah (TK). Namun setelah dilakukan analisis dan meminta data perorangan kapada Perum Pegadaian cabang Kebayoran Baru, ditemukan informasi bahwa Walidjan merupakan karyawan tidak tetap Perum Pegadaian. Dan dalam SPT seharusnya PPh pasal 21 terutang miliknya dimasukkan kedalam formulir 1721-B. Maka evaluasi perhitungan PPh pasal 21 sebelum dan sesudah dilakukan koreksi selama setahun Walidjan bekerja adalah : Tabel 4.10 No.
Keterangan
1
Gaji
2
Tunj. PPh
Sebelum Koreksi
Sesudah Koreksi
6,000,000
6,000,000
355,300
355,300
80
3
Tunj. Lainnya
8,434,510
8,434,510
4
Honorarium
500,000
500,000
5
Premi Asuransi
471,410
471,410
6
Natura
2,802,500
2,802,500
7
Bonus/THR
3,009,375
3,009,375
8
Penghasilan Bruto
21,573,095
21,573,095
9
Biaya Jabatan
(928,186)
10
Biaya Jabatan atas bonus
(150,469)
11
Iuran Pensiun
(308,210)
12
Penghasilan Neto
3
PTKP Untuk WP sendiri
14
PKP
15
PPh Pasal 21 Terutang 5% x 8,186,000 5% x
9,573,000
20,186,230
21,573,095
(12,000,000)
(12,000,000)
8,186,000
9,573,000
409,300 478,650
10. Dedih Supriadi adalah Petugas Keamanan Perum Pegadaian Cabang Kebayoran Baru dengan masa kerja 12 bulan. Dedih merupakan karyawan tetap dan berstatus belum menikah (TK). Namun setelah dilakukan analisis dan meminta data perorangan kapada Perum Pegadaian cabang Kebayoran Baru, ditemukan informasi bahwa Dedih merupakan karyawan tidak tetap Perum Pegadaian. Dan dalam SPT seharusnya PPh pasal 21 terutang miliknya dimasukkan kedalam formulir 1721-B. Maka evaluasi perhitungan PPh pasal 21 sebelum dan sesudah dilakukan koreksi selama setahun Dedih bekerja adalah :
81
Tabel 4.11 Keterangan
Sebelum Koreksi
Sesudah Koreksi
5,950,000
5,950,000
318,050
318,050
7,913,510
7,913,510
1
Gaji
2
Tunj. PPh
3
Tunj. Lainnya
4
Honorarium
500,000
500,000
5
Premi Asuransi
471,290
471,290
6
Natura
2,715,000
2,715,000
7
Bonus/THR
2,868,750
2,868,750
8
Penghasilan Bruto
20,736,600
20,736,600
9
Biaya Jabatan
(893,393)
10
Biaya Jabatan atas bonus
(143,438)
11
Iuran Pensiun
(308,210)
12
Penghasilan Neto
3
PTKP Untuk WP sendiri
14
PKP
15
PPh Pasal 21 Terutang 5% x 7,391,000 5% x
8,736,000
19,391,559
20,736,600
(12,000,000)
(12,000,000)
7,391,000
8,736,000
369,550 436,800
11. Muhammad Musthofa Kamal, SE merupakan karyawan tetap Perum Pegadaian dengan masa kerja 10 bulan dan berstatus belum menikah (TK). Namun setelah dilakukan analisis dan meminta data perorangan kapada Perum Pegadaian cabang Kebayoran Baru, ditemukan informasi bahwa Muhammad merupakan karyawan tidak tetap Perum Pegadaian. Dan jumlah PPh pasal 21 terutang miliknya seharusnya
82
dicantumkan pada formulir 1721-B. Dan dari hasil analisis yang dilakukan ternyata ada kelalaian atau ketidak cermatan dalam pengisian SPT Muhammad, yaitu PTKP yang seharusnya Rp 12.000.000 hanya dikenakan Rp 11.000.000. Maka evaluasi perhitungan PPh pasal 21 sebelum dan sesudah dilakukan koreksi selama setahun Muhammad bekerja adalah : Table 4.12 No.
Keterangan
Sebelum Koreksi
Sesudah Koreksi
7,698,600
7,698,600
545,826
545,826
12,759,861
12,759,861
1,235,358
1,235,358
4,951,097
4,951,097 27,190,742
1
Gaji
2
Tunj. PPh
3
Tunj. Lainnya
4
Premi Asuransi
5
Natura
6
Bonus/THR
7
Penghasilan Bruto
27,190,742
8
Biaya Jabatan
(1,111,982)
9
Biaya Jabatan atas bonus
10
Iuran Pensiun
(1,118,161)
11
Penghasilan Neto
24,884,581
27,190,742
12
PTKP (11,000,000)
(12,000,000)
13,884,000
15,190,000
Untuk WP sendiri 13
PKP
14
PPh Pasal 21 Terutang 5% x 12,884,000 5% x
15,190,000
(76,018)
694,200 759,500
83
2. Koreksi atas pembulatan ribuan dalam perhitungan PPh pasal 21 Berikut merupakan contoh perhitungan PPh pasal 21 yang tidak melakukan pembulatan ribuan dalam perhitungan PPh Pasal 21. Hal tersebut terjadi disebabkan karena kurang cermat atau adanya kelalaian dalam pengisian SPT. Akibatnya walaupun pembulatan yang tidak dilakukan perusahaan bernominal kecil hal tersebut dapat menyebabkan jumlah PPh Pasal 21 terutang menjadi lebih besar : 1. Rosi Andini adalah Asisiten Manajer Operasional Perum Pegadaian Cabang Kebayoran Baru dengan masa kerja 12 bulan. Merupakan pegawai tetap dan berstatus belum menikah (TK). Perhitungan PPh pasal 21 selama setahun adalah sebelum dan sesudah koreksi adalah : Tabel 4.13 No.
Keterangan
1
Gaji
2
Tunj. PPh
3
Tunj. Lainnya
4
Sebelum Koreksi
Sesudah Koreksi
14,945,400
14,945,400
6,278,600
6,278,600
38,838,508
38,838,508
Honorarium
2,208,450
2,208,450
5
Premi Asuransi
3,447,892
3,447,892
6
Natura
9,369,571
9,369,571
7
Bonus/THR
13,699,928
13,699,928
8
Penghasilan Bruto
88,788,349
88,788,349
9
Biaya Jabatan
(1,296,000)
(1,296,000)
10
Iuran Pensiun
(2,874,458)
(2,874,458)
11
Penghasilan Neto
84,617,891
84,617,891
12
PTKP (12,000,000)
(12,000,000)
Untuk WP sendiri
84
13
PKP
14
PPh Pasal 21 Terutang
72,617,891
72,617,000
5% x 25,000,000
1,250,000
1,250,000
10% x 25,000,000
2,500,000
2,500,000
15% x 22,617,891
3,392,683
15% x 22,617,000
3,392,550 7,142,683
7,142,550
3. Koreksi atas perhitungan penghasilan neto masa sebelumnya dan perhitungan PPh pasal 21 Berikut merupakan contoh perhitungan PPh Pasal 21 yang masih salah terkait dengan penghasilan neto yang didapat sebelumnya pada saat masih bekerja pada Kantor Wilayah Utama Pegadaian, berikut merupakan koreksi atas perhitungan PPh pasal 21 : 1. Linda Tuwanakotta adalah Penaksir Madya Perum Pegadaian Cabang Kebayoran Baru. Merupakan pegawai tetap dan berstatus belum menikah (TK). Linda memiliki masa kerja 5 bulan pada Perum Pegadaian cabang Kebayoran Baru yaitu mulai bulan Agustus tahun 2005 sampai dengan Desember tahun 2005 dan merupakan mutasi dari Kantor Wilayah Utama Pegadaian, namun setelah dilakukan analisis terdapat kesalahan dalam perhitungan penghasilan neto masa sebelumnya, perhitungan PPh pasal 21 dan mengenai pembulatan setelah adanya pengurangan PTKP, maka perhitungan PPh pasal 21 sebelum dan sesudah dilakukan koreksi adalah
85
Tabel 4.14 No.
Keterangan
Sebelum Koreksi
Sesudah Koreksi
1
Gaji
6,176,500
6,176,500
2
Tunj. PPh
2,058,773
2,058,773
3
Tunj. Lainnya
9,595,101
9,595,101
5
Premi Asuransi
1,784,956
1,784,956
6
Natura
7,255,765
7,255,765
7
Bonus/THR
9,556,156
9,556,156
8
Penghasilan Bruto
36,427,251
36,427,251
9
Biaya Jabatan
(540,000)
(540,000)
10
Iuran Pensiun
(1,307,901)
(1,307,901)
11
Penghasilan Neto
34,579,350
34,579,350
12
Peng. Neto masa sebelumnya
24,094,009
32,369,540
13
Jumlah
58,673,359
66,948,890
14
PTKP (12,000,000)
(12,000,000)
46,673,359
54,948,000
5% x 25,000,000
1,250,000
1,250,000
10% x 21,673,359
2,167,335
Untuk WP sendiri 15
PKP
16
PPh Pasal 21 Terutang
10% x 25,000,000
2,500,000
15% x 4,948,000
742,200 3,417,335
17
4,492,200
PPh Pasal 21 masa sebelumnya 5% x 20,369,540
(32,369,540 -
12,000,000)
1,018,477
86
5% x 20,369,000
(32,369,540 -
12,000,000) 18
1,018,450
PPh Pasal 21
2,398,858
3,473,750
4. Koreksi atas PPh pasal 21 karyawan tidak tetap Hidayatullah merupakan karyawan tidak tetap Perum Pegadaian cabang Kebayoran Baru dengan penghasilan bruto sebesar Rp 30.920.000, dalam perhitungan dan pelaporan pajak, PPh pasal 21 terutang miliknya tidak dihitung. Sesuai dengan Keputusan Dirjen Pajak No. 545/PJ/2000 adalah jika jumlah penghasilan bruto diatas PTKP maka penghasilan tersebut wajib dikenakan pajak. Maka koreksi yang dilakukan adalah : Tabel 4.15 Keterangan Jumlah pengthasilan bruto
Setelah Koreksi 30,920,000
Biaya jabatan
-
Iuran pensiun
-
Jumlah penghasilan neto PTKP PKP
30,920,000 (12,000,000) 18,920,000
PPh pasal 21
946,000
Setelah dilakukan koreksi atas perhitungan PPh pasal 21 terutang milik karyawan Perum Pegadaian cabang Kebayoran Baru, maka timbul selisih antara perhitungan sebelum dilakukan koreksi dengan perhitungan setelah dilakukan koreksi.
87
Table 4.16 PPh pasal 21 terutang sebelum adanya evaluasi
67.452.791
PPh pasal 21 terutang sesudah adanya evaluasi
69,309,969
Selisih PPh Pasal 21 terutang
1.857.178
Berdasarkan dokumentasi yang didapat seperti laporan keuangan yang terdiri dari neraca dan laporan laba rugi, surat pemberitahuan (SPT) tahunan, daftar slip gaji, kartu keluarga dan KTP milik karyawan serta melakukan wawancara langsung kepada bagian perpajakan, bagian akuntansi, bagian personalia, dan karyawan yang bersangkutan maka terbukti bahwa data yang dilaporkan perusahaan kepada Dirjen pajak tidak akurat, setelah menganalisa data yang didapat dari Perum Pegadaian cabang Kebayoran Baru dan mencocokkan data yang didapat berdasarkan wawancara terdapat beberapa masalah yaitu : 1. Perum Pegadaian cabang Kebayoran Baru menyatakan memiliki 17 karyawan tetap dan 1 orang karyawan tidak tetap berdasarkan analisis yang didapat dari hasil wawancara terbukti bahwa Perum Pegadaian cabang Kebayoran Baru hanya memiliki 11 Orang karyawan tetap dan 7 orang karyawan tidak tetap. Sesuai dengan Keputusan
Dirjen
Pajak
No.545/PJ/2000
hal
tersebut
bertujuan
untuk
meminimalisasikan PPh pasal 21 seefisien mungkin dan mengakibatkan kerugian untuk Negara. Yang harus dilakukan oleh Perum Pegadaian adalah sebaiknya Perum Pegadaian tidak melakukan hal tersebut karena jika Dirjen pajak mengetahui hal tersebut maka perusahaan akan dikenakan sanksi atau denda pajak karena dianggap melakukan penggelapan pajak.
88
2. Perum Pegadaian tidak memperbaharui atau tidak meng-up date mengenai data pribadi karyawan seperti status karyawan dan jumlah tanggungan yang dimiliki karyawan. Sesuai dengan Keputusan Dirjen Pajak No.545/PJ/2000 tanggal 29 Desember tahun 2000 mengenai pasal 8, pasal 3 dan pasal 6. Hal tersebut disebabkan karena Perum Pegadaian tidak meminta data-data terbaru mengenai status dan jumlah tanggungan yang dimiliki oleh karyawan dan berdasarkan UU No.16 Tahun 2000 pasal 13 ayat 2 jika terdapat kurang bayar maka akan dikenakan sanksi administrasi bunga sebesar 2% perbulan maksimal 24 bulan, yang dihitung dari tanggal sejak saat terutangnya pajak atau berakhirnya masa/bagian tahun pajak sampai dengan tanggal diterbitkan SKPKB (Surat Keterangan Pajak Kurang Bayar). Sebaiknya Perum Pegadaian melakukan pendataan ulang terhadap karyawan setiap tahunnya, karena PTKP yang dimiliki karyawan dapat memperkecil PPh pasal 21 terutang yang harus ditanggung perusahaan. 3. Adanya Perbedaan Jumlah antara penghasilan bruto yang terdapat dalam SPT induk dengan jumlah penghasilan bruto yang terdapat dalam laporan laba-rugi yang diakui sebagai beban pajak. Penghasilan bruto yang terdapat dalam SPT induk Perum Pegadaian cabang Kebayoran Baru sebesar Rp 982.210.164,- dan yang terdapat dalam laporan rugi-laba sebesar Rp 967.627.948,- hal ini menimbulkan selisih sebesar
Rp
14.582.216,-.
Sesuai
dengan
Keputusan
Menteri
Keuangan
No.534/KMK.04/2000 dan setelah dilakukan analisis melalui wawancara langsung dengan pihak yang bersangkutan hal tersebut disebabkan karena laporan keuangan yang dimiliki oleh Perum Pegadaian cabang Kebayoran Baru sudah benar dan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya dan jika ada selisih antara beban pajak pada laporan laba rugi dengan jumlah penghasilan bruto pada SPT induk hal tersebut 89
disebabkan karena pengisian SPT tidak dilakukan oleh cabang melainkan dilakukan oleh pusat sehingga tidak adanya koordinasi antara pusat dan cabang dalam pengisian SPT. Sebaiknya dalam perhitungan pajak serta pengisian SPT dilakukan oleh masing-masing cabang sehingga perhitungan pajaknya akurat sesuai dengan beban yang telah dikeluarkan oleh masing-masing cabang. Karena cabang benarbenar mengetahui setiap penambahan pendapatan serta pengurangan yang diterima oleh karyawan. 4. Adanya perbedaan antara jumlah PPh pasal 21 terutang dalam SPT 1721 induk dengan SPT 1721-A. Dalam SPT 1721 induk jumlah PPh pasal 21 terutang adalah sebesar Rp 67.408.023,- dan jumlah PPh pasal 21 terutang dalam SPT 1721-A sebesar Rp 67.452.658,- hal tersebut menimbulkan selisih sebesar Rp 44.635,setelah dilakukan wawancara langsung kepada karyawan Perum Pegadaian pada bagian
perpajakan
didapatkan
informasi
bahwa
adanya
kelalaian
atau
ketidakcermatan dalam pengisian SPT yang dilakukan oleh petugas pengisi SPT Perum
Pegadaian.
Sesuai
dengan
Keputusan
Menteri
Keuangan
No.534/KMK.04/2000 hal tersebut mengakibatkan perusahaan dapat dikenakan sanksi karena dianggap melakukan penggelapan pajak. Sebaiknya Perum Pegadaian khususnya karyawan pada bagian perpajakan lebih teliti dan cermat dalam melakukan pengisian SPT. 5. Ada beberapa lembar SPT yang tidak dilakukan pembulatan ribuan dalam perhitungan PPh Pasal 21. Hal tersebut terjadi disebabkan karena kurang cermat atau adanya kelalaian dalam pengisian SPT. Akibatnya walaupun pembulatan yang tidak dilakukan perusahaan bernominal kecil hal tersebut dapat menyebabkan jumlah PPh Pasal 21 terutang menjadi lebih besar. Oleh karena itu sesuai dengan UU PPh No.17 90
Tahun 2000 pasal 17 ayat 4, tentang harus dilakukannya pembulatan ribuan atas besarnya PKP (Penghasilan Kena Pajak) dan pembulatan ribuan atas PPh Pasal 21 terutang maka Perum Pegadaian sebaiknya dalam melakukan hal tersebut harus lebih teliti karena sangatlah menguntungkan (dapat mengurangi besarnya jumlah pajak terutang). 6. Perum Pegadaian kurang teliti atau cermat dalam melakukan pengisian salah satu SPT karyawannya yaitu mengenai PTKP yang seharusnya dikenakan sebesar Rp 12.000.000 hanya dikenakan Rp 11.000.000 sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan No.564/KMK.03/2004, maka hal itu cukup merugikan untuk Perum Pegadaian. Hal tersebut disebabkan adanya kelalaian atau ketidakcermatan dalam pengisian SPT yang dilakukan oleh petugas bagian perpajakan Perum Pegadaian. Sebaiknya Petugas pengisi SPT Perum Pegadaian lebih bertanggung jawab dan cermat atau teliti lagi dalam pengisian SPT sehingga tidak merugikan perusahaan itu sendiri. 7. Adanya perbedaan antara perhitungan penghasilan neto masa sebelumnya dan perhitungan PPh pasal 21 pada salah satu karyawan tetap Perum Pegadaian cabang Kebayoran Baru yang masa kerjanya terhitung mulai dari 1 Agustus 2005 sampai dengan 31 Desember 2005 dan sebelumnya bekerja pada Kantor Wilayah Utama Pegadaian sampai akhirnya mengalami mutasi. Sesuai dengan Keputusan Dirjen Pajak No. 545/PJ/2000 tanggal 29 Desember tahun 2000 hal tersebut disebabkan oleh adanya salah perhitungan penghasilan neto masa sebelumnya dan perhitungan PPh pasal 21 yang dilakukan oleh cabang sebelumnya dan mengakibatkan ketidak sesuaian dalam perhitungan PPh pasal 21 terutang yang seharusnya. Sebaiknya Perum Pegadaian cabang Kebayoran Baru melakukan perhitungan ulang atas 91
kesalahan perhitungan penghasilan neto masa sebelumnya dan perhitungan PPh pasal 21 yang dilakukan oleh cabang sebelumnya dan menghasilan PPh pasal 21 yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 8. Perum Pegadaian tidak melakukan penghitungan PPh pasal 21 terhadap karyawan tidak tetap, dalam pelaporan pajak karyawan tidak tetap tersebut memiliki penghasilan bruto diatas PTKP yaitu sebesar Rp 30.200.000,-. Dengan jumlah penghasilan bruto yang melebihi PTKP maka penghasilan tersebut wajib dikenakan pajak. Sesuai dengan Keputusan Dirjen Pajak No. 545/PJ/2000 maka hal tersebut dapat merugikan Negara, karena perusahaan tidak memenuhi kewajibannya dengan benar. Sebaiknya Perum Pegadaian lebih taat dalam menjalankan semua kewajiban pajaknya agar tidak dikenakan sanksi atau denda pajak atas kesalahannya tersebut.
IV.2. Perencanaan Pajak PPh Pasal 21 Pada Perum Pegadaian Cabang Kebayoran Baru Dari evaluasi yang dilakukan terhadap SPT tahunan, laporan keuangan serta kinerja Perum Pegadaian khususnya cabang Kebayoran Baru maka dapat disimpulkan bahwa Perum Pegadaian cabang Kebayoran Baru belum menjalankan perencanaan pajak dengan baik khususnya PPh pasal 21. Berikut merupakan uasulan pelaksanaan perencanaan pajak PPh pasal 21 pada Perum Pegadaian : 1. Perum pegadaian harus melakukan pendataan terhadap data karyawan setiap tahunnya, sehingga jika ada penambahan tanggungan yang dimiliki karyawan perusahaan dapat mengetahui hal tersebut karena tunjangan yang dimiliki karyawan dapat memperkecil PPh pasal 21 terutang yang harus ditanggung perusahaan. Tidak hanya itu bagian personalia yang mengurus pendataan karyawan harus bekerja sama 92
dengan bagian perpajakan dan keuangan dalam mengkoordinasikan data terbaru setiap karyawan sehinnga bagian perpajakan dan keuangan dapat melakukan perhitungan dengan baik. 2. Perum Pegadaian menanggung semua PPh pasal 21 karyawannya, dalam hal ini Perum Pegadaian sangat dirugikan karena beban PPh pasal 21 yang ditanggung perusahaan tidak dapat dijadikan beban fiskal. Oleh sebab itu, Perum Pegadaian harus lebih cermat dalam melakukan perencanaan pajak atas PPh pasal 21 agar beban tersebut dapat dijadikan pengurangan penghasilan bruto. Sebaiknya Perum Pegadaian melakukan perencanaaan pajak atas PPh pasal 21 dengan menggunakan gross up penuh atas penghasilan kena pajak setiap karyawan sehingga tunjangan yang diberikan terhadap karyawan memiliki nominal yang sama dengan PPh pasal 21 terutang. Metode ini menguntungkan bagi pihak karyawan dan perusahaan karena jumlah tunjangna untuk karyawan semakin besar dan tidak dipotong pajak. Selain itu tunjangan tersebut dapat dijadikan beban fiskal. Besarnya tunjangna pajak dalam metode gross up dihitung dengan : PKP x 5% / 0.95 (PKP X 10%) – 1.250.000) / 0.90 (PKP X 15%) – 3.750.000) / 0.8 (PKP X 25%) – 13.750.000) / 0.75 (PKP X 35%) – 33.750.000) / 0.65 3. Perum Pegadaian memberikan natura/kenikmatan kepada karyawannya berupa fasilitas transportasi dan fasilitas kesehatan. Hal ini merugikan bagi perusahaan karena sesuai dengan UU PPh No.17 Tahun 2000, pemberian natura/kenikmatan tidak bisa menjadi pengurang penghasilan bruto. Perencanaan pajaknya adalah 93
dengan mengganti fasilitas tersebut dan memberikannya kepada karyawan dalam bentuk tunjangan transportasi dan kesehatan. Atas tunjangan ini akan dimasukkan kedalam penghasilan karyawan dan menjadi objek pajak PPh pasal 21. Dengan memberikan tunjangan transportasi, aktiva perusahaan berupa mobil sebagai alat transportasi dapat dijual untuk digunakan dalam operasi perusahaan. Selain itu perusahaan juga dapat menghemat biaya pemeliharaan kendaraan. Berikut merupakan contoh dari perhitungan PPh pasal 21 sebelum dan sesudah dilakukan gross up. 1. Utik Rahayu, SE adalah Penaksir Madya Perum Pegadaian Cabang Kebayoran Baru. Merupakan pegawai tetap dan berstatus belum menikah (TK). Maka perhitungan PPh pasal 21 selama setahun sebelum dan sesudah di gross up. Table 4.17 No.
Keterangan
Sebelum Koreksi
Sesudah Koreksi
1
Gaji
13,632,100
13,632,100
2
Tunj. PPh
3,207,500
3,686,551
3
Tunj. Transportasi
4,321,350
4
Tunj. Kesehatan
2,880,900
5
Tunj. Lainnya
6
25,284,760
25,284,760
Honorarium
1,869,800
1,869,800
7
Premi Asuransi
3,106,963
3,106,963
8
Bonus/THR
10,413,450
10,413,450
9
Penghasilan Bruto
57,514,573
65,195,874
10
Biaya Jabatan
(1,296,000)
(1,296,000)
11
Iuran Pensiun
(2,534,360)
(2,534,360)
12
Penghasilan Neto
53,684,213
61,365,514
94
13 14
PTKP Untuk WP sendiri
(12,000,000)
(12,000,000)
41,684,000
49,365,514
1,250,000
15
PKP
16
PPh Pasal 21 Terutang
17
5% x 25,000,000
1,250,000
10% x 16,684,000
1,668,400
10% x 24,365,514
2,436,551 2,918,400
18
19
3,686,551
Perkiraan Penghemata PPh Badan Dari Tunj. PPh
x 30%
1,105,965
Dari Tunj. Transportasi
x 30%
1,296,405
Dari Tunj. Kesehatan
x 30%
864,270
Selisih lebih pembayaran PPh Pasal 25
3,266,640
Selisih lebih pembayaran PPh Pasal 21 20
( 3,686,551-3,266,640 )
(419,911)
21
Penghematan Beban Pajak
2,846,729
Dari perhitungan diatas terlihat bahwa Perum Pegadaian dapat melakukan perencanaan PPh pasal 21 dengan optimal dengan menggunakan metode gross up. Dengan melakukan gross up atas PPh pasal 21, tidak akan merugikan perusahaan karena tunjangan PPh yang diberikan kepada karyawan bisa menjadi beban fiskal. Berikut merupakan perhitungan PPh pasal 21 terutang milik karyawan Perum Pegadaian cabang Kebayoran Baru, antara perhitungan sebelum dilakukan gross up dengan perhitungan setelah dilakukan gross up.
95
Table 4.18 PPh pasal 21 terutang sebelum gross up
67.452.791
PPh pasal 21 terutang sesudah gross up
71.660.443
Selisih PPh Pasal 21 terutang
4.207.652
Berikut merupakan rangkuman perhitungan PPh pasal 21 terutang milik Perum Pegadaian cabang Kebayoran Baru : Tabel 4.19 No.
Rekap perhitungan PPh pasal 21 sebelum dikoreksi Keterangan
Jumlah Penerima Penghasilan 17
Jumlah Penghasilan Bruto 251.290.164
PPh pasal 21 terutang
1
30.920.000
-
18
982.210.164
67.452.791
1
Pegawai tetap
2
Pegawai tidak tetap
3
Jumlah
4
PPh pasal 21 yang harus disetor
67.452.791
5
PPh pasal 21 yang sudah disetor
49.671.471
6
PPh pasal 21 yang kurang disetor
17.781.320
Tabel 4.20 No.
67.452.791
Rekap perhitungan PPh pasal 21 setelah dikoreksi Keterangan
Jumlah Penerima Penghasilan 11
Jumlah Penghasilan Bruto 815.138.426
PPh pasal 21 terutang 65.216.500
7
167.071.738
4.093.469
18
982.210.164
69.309.696
1
Pegawai tetap
2
Pegawai tidak tetap
3
Jumlah
4
PPh pasal 21 yang harus disetor
69.309.696
5
PPh pasal 21 yang sudah disetor
49.671.471
6
PPh pasal 21 yang kurang disetor
19,638,498
96
Tabel 4.21 No.
Rekap perhitungan PPh pasal 21 setelah di gross up Keterangan
Jumlah Penerima Penghasilan 11
Jumlah Penghasilan Bruto 826.781.998
PPh pasal 21 terutang 67.523.795
7
167.932.960
4.136.648
18
994.714.950
71.660.443
1
Pegawai tetap
2
Pegawai tidak tetap
3
Jumlah
4
PPh pasal 21 yang harus disetor
71.660.443
5
PPh pasal 21 yang sudah disetor
49.671.471
6
PPh pasal 21 yang kurang disetor
21.988.972
97
Tabel 4.22 PPh Pasal 21 Perum Pegadaian Cabang Kebayoran Baru Sebelum Di Koreksi No.
Nama
Status
Masa
Gaji
Tunjangan PPh
Tunjangan Lainnya
Honorarium
Premi asuransi
Natura
Bonus
1
Sofyan, SE
K/0
Peg.Tetap
Jan-Des
19,573,400
17,026,150
69,801,567
2,942,100
4,507,626
14,708,038
23,144,468
2
Jont Rizal, Bsc
K/3
Peg.Tetap
Jan-Des
24,030,000
11,600,350
55,014,335
3,487,500
5,636,039
13,060,438
20,358,788
3
Ruswandi H
K/2
Peg.Tetap
Jan-Des
20,092,800
6,766,050
38,298,342
2,643,600
4,581,025
9,918,258
15,129,396
4
Rosi Andini
TK
Peg.Tetap
Jan-Des
14,945,400
6,278,600
38,838,508
2,208,450
3,447,892
9,369,571
13,699,928
5
Linda Tuwanakotta
TK
Peg.Tetap
Ags-Des
6,176,500
2,058,773
9,595,101
1,784,956
7,255,765
9,556,156
6
Utik Rahayu
TK
Peg.Tetap
Jan-Des
13,632,100
3,207,500
25,284,760
1,869,800
3,106,963
7,202,250
10,413,450
7
Anie W, SE
TK
Peg.Tetap
Jan-Des
11,523,600
2,326,550
21,542,397
1,618,300
2,549,556
6,437,140
8,780,148
8
Ilham R, SE
TK
Peg.Tetap
Jan-Des
10,476,000
2,182,250
21,675,472
1,596,000
2,223,614
6,285,450
8,521,290 8,398,103
9
Marini Suhesti
TK
Peg.Tetap
Jan-Des
10,476,000
2,106,700
21,417,472
1,510,500
2,223,614
6,021,263
10
Irwan Wahyudi
K/1
Peg.Tetap
Jan-Des
9,649,650
1,126,300
16,498,515
1,408,200
2,328,967
5,129,891
6,358,854
11
Aris Rusman
TK
Peg.Tetap
Jan-Des
8,519,000
1,201,000
18,157,665
1,842,246
5,099,188
5,674,838
12
Indah Isti R
TK
Peg.Tetap
Jan-Des
6,000,000
544,250
11,398,110
471,410
3,215,208
4,289,663
13
Rina Agustina
TK
Peg.Tetap
Jan-Des
6,000,000
410,800
9,639,310
471,410
3,006,667
3,898,200
14
Nur Riyanto
TK
Peg.Tetap
Jan-Des
4,500,000
155,200
7,339,300
390,940
1,833,333
2,587,500
15
Walidjan
TK
Peg.Tetap
Jan-Des
6,000,000
355,300
8,434,510
500,000
471,410
2,802,500
3,009,375
16
Dedih Supriadi
TK
Peg.Tetap
Jan-Des
5,950,000
318,050
7,913,510
500,000
471,290
2,715,000
2,868,750
17
Muhammad MK
TK
Peg.Tetap
Peb-Nov
7,698,600
545,826
12,759,861
18
Hidayatullah
TK
Peg.Tdk Tetap
Jan-Des 185,243,050
58,209,649
393,608,735
500,000
1,235,358 20,784,450
37,744,316
4,951,097 104,059,960
151,640,004
85
Penghasilan Bruto
Biaya Jabatan
151,703,349 133,187,450
Biaya Jabatan atas Bonus
Iuran Pensiun
Penghasilan Neto
1,296,000
3,816,167
1,296,000
4,641,635
97,429,471
1,296,000
88,788,349 36,427,251
Penghasilan Neto Masa Sebelumnya
PPh Pasal 21 Masa Sebelumnya
PPh Pasal 21 terutang
PTKP
PKP
146,591,182
13,200,000
133,391,000
19,597,750
127,249,815
16,800,000
110,449,000
13,862,250
3,702,180
92,431,291
15,600,000
76,831,000
7,774,650
1,296,000
2,874,458
84,617,891
540,000
1,307,901
34,579,350
64,716,823
1,296,000
2,534,360
54,777,691
1,296,000
52,960,076
1,296,000
52,153,652
12,000,000
72,617,891
12,000,000
46,673,359
60,886,463
12,000,000
48,886,000
3,638,600
2,081,097
51,400,594
12,000,000
39,400,000
2,690,000
1,813,572
49,850,504
12,000,000
37,850,000
2,535,000
1,296,000
1,813,572
49,044,080
12,000,000
37,044,000
2,454,400
42,500,377
1,296,000
1,948,465
39,255,912
14,400,000
24,855,000
1,242,750
40,493,937
1,296,000
1,501,565
37,696,372
12,000,000
25,696,000
1,319,600
26,418,641
1,106,449
189,551
308,210
24,814,431
12,000,000
12,814,000
640,700
23,426,387
976,409
194,910
308,210
21,946,858
12,000,000
9,946,000
497,300
16,806,273
710,939
129,375
261,100
15,704,859
12,000,000
3,704,000
185,200
21,573,095
928,186
150,469
308,210
20,186,230
12,000,000
8,186,000
409,300
20,736,600
893,393
143,438
308,210
19,391,559
12,000,000
7,391,000
369,550
27,190,742
1,111,982
78,018
1,118,161
24,884,581
11,000,000
13,884,000
694,200
215,000,000
709,618,250
30,920,000 982,210,164
24,094,009
7,142,683 1,018,477
2,398,858
30,920,000 19,227,358
885,761
30,647,073
931,451,972
24,094,009
1,018,477
67,452,791
86
Table 4.23 PPh Pasal 21 Perum Pegadaian Cabang Kebayoran Baru Setelah Di Evaluasi
No.
Nama
Status
Masa
Gaji
Tunjangan PPh
Tunjangan Lainnya
Honorarium
Premi asuransi
Natura
Bonus
1
Sofyan, SE
K/1
Peg.Tetap
Jan-Des
19,573,400
17,026,150
69,801,567
2,942,100
4,507,626
14,708,038
23,144,468
2
Jont Rizal, Bsc
K/2
Peg.Tetap
Jan-Des
24,030,000
11,600,350
55,014,335
3,487,500
5,636,039
13,060,438
20,358,788
3
Ruswandi H
K/3
Peg.Tetap
Jan-Des
20,092,800
6,766,050
38,298,342
2,643,600
4,581,025
9,918,258
15,129,396
4
Rosi Andini
TK
Peg.Tetap
Jan-Des
14,945,400
6,278,600
38,838,508
2,208,450
3,447,892
9,369,571
13,699,928
5
Linda Tuwanakotta
TK
Peg.Tetap
Ags-Des
6,176,500
2,058,773
9,595,101
1,784,956
7,255,765
9,556,156
6
Utik Rahayu
TK
Peg.Tetap
Jan-Des
13,632,100
3,207,500
25,284,760
1,869,800
3,106,963
7,202,250
10,413,450
7
Anie W, SE
TK
Peg.Tetap
Jan-Des
11,523,600
2,326,550
21,542,397
1,618,300
2,549,556
6,437,140
8,780,148
8
Ilham R, SE
K/1
Peg.Tetap
Jan-Des
10,476,000
2,182,250
21,675,472
1,596,000
2,223,614
6,285,450
8,521,290
9
Marini Suhesti
TK
Peg.Tetap
Jan-Des
10,476,000
2,106,700
21,417,472
1,510,500
2,223,614
6,021,263
8,398,103
10
Irwan Wahyudi
K/1
Peg.Tetap
Jan-Des
9,649,650
1,126,300
16,498,515
1,408,200
2,328,967
5,129,891
6,358,854
11
Aris Rusman
K/0
Peg.Tetap
Jan-Des
8,519,000
1,201,000
18,157,665
1,842,246
5,099,188
5,674,838
12
Indah Isti R
TK
Peg.Tdk Tetap
Jan-Des
6,000,000
544,250
11,398,110
471,410
3,215,208
4,289,663
13
Rina Agustina
TK
Peg.Tdk Tetap
Jan-Des
6,000,000
410,800
9,639,310
471,410
3,006,667
3,898,200
14
Nur Riyanto
K/0
Peg.Tdk Tetap
Jan-Des
4,500,000
155,200
7,339,300
390,940
1,833,333
2,587,500
15
Walidjan
TK
Peg.Tdk Tetap
Jan-Des
6,000,000
355,300
8,434,510
500,000
471,410
2,802,500
3,009,375
16
Dedih Supriadi
TK
Peg.Tdk Tetap
Jan-Des
5,950,000
318,050
7,913,510
500,000
471,290
2,715,000
2,868,750
17
Muhammad MK
TK
Peg.Tdk Tetap
Peb-Nov
7,698,600
545,826
12,759,861
18
Hidayatullah
TK
Peg.Tdk Tetap
Jan-Des 185,243,050
58,209,649
393,608,735
500,000
1,235,358 20,784,450
37,744,316
4,951,097 104,059,960
151,640,004
87
Penghasilan Bruto
Biaya Jabatan
Iuran Pensiun
Penghasilan Neto
151,703,349
1,296,000
3,816,167
133,187,450
1,296,000
97,429,471
1,296,000
88,788,349
1,296,000
Penghasilan Neto Masa Sebelumnya
PPh Pasal 21 Masa Sebelumnya
PPh Pasal 21 terutang
PTKP
PKP
146,591,182
14,400,000
132,191,000
19,297,750
4,641,635
127,249,815
15,600,000
111,649,000
14,162,250
3,702,180
92,431,291
16,800,000
75,631,000
7,594,650
2,874,458
84,617,891
12,000,000
72,617,000
7,142,550
36,427,251
540,000
1,307,901
34,579,350
12,000,000
54,948,000
64,716,823
1,296,000
2,534,360
60,886,463
12,000,000
48,886,000
3,638,600
54,777,691
1,296,000
2,081,097
51,400,594
12,000,000
39,400,000
2,690,000
52,960,076
1,296,000
1,813,572
49,850,504
14,400,000
35,450,000
2,295,000
52,153,652
1,296,000
1,813,572
49,044,080
12,000,000
37,044,000
2,454,400
42,500,377
1,296,000
1,948,465
39,255,912
14,400,000
24,855,000
1,242,750
40,493,937
1,296,000
1,501,565
37,696,372
13,200,000
24,496,000
1,224,800
26,418,641
26,418,641
12,000,000
14,418,000
720,900
23,426,387
23,426,387
12,000,000
11,426,387
571,319
16,806,273
16,806,273
13,200,000
3,606,000
180,300
21,573,095
21,573,095
12,000,000
9,573,000
478,650
20,736,600
20,736,600
12,000,000
8,736,000
436,800
27,190,742
27,190,742
12,000,000
15,190,000
759,500
12,000,000 234,000,000
18,920,000 739,036,387
30,920,000 982,210,164
13,500,000
28,034,972
30,920,000 940,675,192
32,369,540
32,369,540
1,018,450
1,018,450
3,473,750
946,000 69,309,969
88
Table 4.24 PPh Pasal 21 Perum Pegadaian Cabang Kebayoran Baru Setelah Di Gross Up No.
Nama
Status
Masa
Gaji
Tunjangan PPh
Tunjangan Lainnya
Honorarium
Premi asuransi
Natura
Bonus
1
Sofyan, SE
K/1
Peg.Tetap
Jan-Des
19,573,400
20,055,011
69,801,567
2,942,100
4,507,626
14,708,038
23,144,468
2
Jont Rizal, Bsc
K/2
Peg.Tetap
Jan-Des
24,030,000
15,016,488
55,014,335
3,487,500
5,636,039
13,060,438
20,358,788
3
Ruswandi H
K/3
Peg.Tetap
Jan-Des
20,092,800
7,740,925
38,298,342
2,643,600
4,581,025
9,918,258
15,129,396
4
Rosi Andini
TK
Peg.Tetap
Jan-Des
14,945,400
7,295,169
38,838,508
2,208,450
3,447,892
9,369,571
13,699,928
5
Linda Tuwanakotta
TK
Peg.Tetap
Ags-Des
6,176,500
3,723,577
9,595,101
1,784,956
7,255,765
9,556,156
6
Utik Rahayu
TK
Peg.Tetap
Jan-Des
13,632,100
3,686,551
25,284,760
1,869,800
3,106,963
7,202,250
10,413,450
7
Anie W, SE
TK
Peg.Tetap
Jan-Des
11,523,600
2,730,449
21,542,397
1,618,300
2,549,556
6,437,140
8,780,148
8
Ilham R, SE
K/1
Peg.Tetap
Jan-Des
10,476,000
2,307,584
21,675,472
1,596,000
2,223,614
6,285,450
8,521,290 8,398,103
9
Marini Suhesti
TK
Peg.Tetap
Jan-Des
10,476,000
2,493,042
21,417,472
1,510,500
2,223,614
6,021,263
10
Irwan Wahyudi
K/1
Peg.Tetap
Jan-Des
9,649,650
1,248,927
16,498,515
1,408,200
2,328,967
5,129,891
6,358,854
11
Aris Rusman
K/0
Peg.Tetap
Jan-Des
8,519,000
1,226,072
18,157,665
1,842,246
5,099,188
5,674,838
12
Indah Isti R
TK
Peg.Tdk Tetap
Jan-Des
6,000,000
730,231
11,398,110
471,410
3,215,208
4,289,663
13
Rina Agustina
TK
Peg.Tdk Tetap
Jan-Des
6,000,000
579,768
9,639,310
471,410
3,006,667
3,898,200
14
Nur Riyanto
K/0
Peg.Tdk Tetap
Jan-Des
4,500,000
181,635
7,339,300
390,940
1,833,333
2,587,500
15
Walidjan
TK
Peg.Tdk Tetap
Jan-Des
6,000,000
485,147
8,434,510
500,000
471,410
2,802,500
3,009,375
16
Dedih Supriadi
TK
Peg.Tdk Tetap
Jan-Des
5,950,000
443,082
7,913,510
500,000
471,290
2,715,000
2,868,750
17
Muhammad MK
TK
Peg.Tdk Tetap
Peb-Nov
7,698,600
770,785
12,759,861
18
Hidayatullah
TK
Peg.Tdk Tetap
Jan-Des
29,974,000
946,000
215,217,050
71,660,443
393,608,735
500,000
1,235,358 20,784,450
37,744,316
4,951,097 104,059,960
151,640,004
89
Penghasilan Bruto
Biaya Jabatan
Iuran Pensiun
Penghasilan Neto
154,732,210
1,296,000
3,816,167
136,603,588
1,296,000
4,641,635
98,404,346
1,296,000
89,804,918
1,296,000
38,092,055
Penghasilan Neto Masa Sebelumnya
PPh Pasal 21 Masa Sebelumnya
PPh Pasal 21 terutang
PTKP
PKP
149,620,043
14,400,000
135,220,043
20,055,011
130,665,953
15,600,000
115,065,953
15,016,488
3,702,180
93,406,166
16,800,000
76,606,166
7,740,925
2,874,458
85,634,460
12,000,000
73,634,460
540,000
1,307,901
36,244,154
12,000,000
56,613,694
65,195,874
1,296,000
2,534,360
61,365,514
12,000,000
49,365,514
3,686,551
55,181,590
1,296,000
2,081,097
51,804,493
12,000,000
39,804,493
2,730,449
53,085,410
1,296,000
1,813,572
49,975,838
14,400,000
35,575,838
2,307,584
52,539,994
1,296,000
1,813,572
49,430,422
12,000,000
37,430,422
2,493,042
42,623,004
1,296,000
1,948,465
39,378,539
14,400,000
24,978,539
1,248,927
40,519,009
1,296,000
1,501,565
37,721,444
13,200,000
24,521,444
1,226,072
26,604,622
26,604,622
12,000,000
14,604,622
730,231
23,595,355
23,595,355
12,000,000
11,595,355
579,768
16,832,708
16,832,708
13,200,000
3,632,708
181,635
21,702,942
21,702,942
12,000,000
9,702,942
485,147
20,861,632
20,861,632
12,000,000
8,861,632
443,082
27,415,701
27,415,701
12,000,000
15,415,701
770,785
30,920,000
30,920,000
12,000,000
18,920,000
234,000,000
751,549,526
994,714,958
13,500,000
28,034,972
953,179,986
32,369,540
32,369,540
7,295,169 1,018,477
3,723,577
946,000 1,018,477
71,660,443
90