BAB IV EVALUASI PENERAPAN PERENCANAAN PAJAK ATAS PPh PASAL 21 PADA PT GUNUNG MADU PLANTATIONS (GMP) CABANG LAMPUNG TENGAH
IV.I
Evaluasi Perhitungan PPh Pasal 21 Pada PT Gunung Madu Plantations (GMP) Cabang Lampung Tengah Berdasarkan Undang-undang PPh No. 17 tahun 2000 dan Keputusan Dirjen
Pajak No. KEP-545/PJ/2000 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Dirjen Pajak No 15/PJ/2006, bahwa setiap pemberi kerja wajib untuk melakukan perhitungan, pemotongan, penyetoran dan pelaporan atas PPh karyawannya. Penghasilan yang dipotong PPh pasal 21 adalah penghasilan yang diterima atau diperoleh secara teratur berupa gaji, uang pensiun bulanan, honorarium, upah harian, upah mingguan dan imbalan sehubungan dengan pekerjaan, jasa, dan kegiatan yang dilakukan oleh Wajib Pajak dalam negeri. PPh yang dihitung, dipotong, disetor dan dilaporkan tersebut, pada akhir tahun pajak harus dihitung kembali untuk mengetahui jumlah PPh pasal 21 dalam satu tahun pajak. Apabila jumlah PPh yang terutangnya lebih besar dari jumlah PPh yang telah disetorkan, maka perusahaan harus membayar kekurangan setor tersebut. Tidak selalu perhitungan yang dilakukan oleh pemberi kerja itu sudah sesuai dengan Undang-undang PPh No 17 tahun 2000 dan keputusan Dirjen Pajak No. KEP/545/PJ/2000, mungkin saja dikarenakan ketidaktelitian dalam memasukkan data keuangan dan tidak melakukan pembaharuan data karyawan mengenai status dan jumlah tanggungan untuk perhitungan PPh pasal 21. Apabila terjadi kesalahan dalam perhitungan PPh pasal 21 karyawan, maka akibat dari kesalahan tersebut akan 79
merugikan pemberi kerja sebagai pihak yang melakukan kewajiban perhitungan, pemotongan, penyetoran dan pelaporan PPh pasal 21 karyawannya. Berdasarkan SPT Tahunan PPh pasal 21 tahun pajak 2005, PT GMP cabang Lampung Tengah memiliki 7.245 orang karyawan yang terdiri dari 1.804 orang karyawan tetap dan 5.441 orang karyawan harian lepas. Dari 1.804 orang karyawan tetap tersebut, hanya 1.515 orang yang memiliki NPWP. Jumlah penghasilan bruto karyawan perusahaan adalah Rp 98.176.338.700,- dengan PPh pasal 21 terutang sebesar Rp 4.338.637.216,- dan PPh pasal 21 karyawan yang ditanggung oleh pemerintah sebesar Rp 46.057.804,- maka jumlah PPh pasal 21 yang harus disetor oleh PT GMP cabang Lampung Tengah sebesar Rp 4.292.579.412,-. Selama tahun berjalan perusahaan telah membayar PPh pasal 21 sebesar Rp 2.284.543.576,- sehingga PT GMP cabang Lampung Tengah memiliki PPh pasal 21 kurang setor sebesar Rp 2.008.035.836,-. PPh pasal 21 dikenakan kepada seluruh karyawan perusahaan baik karyawan tetap maupun karyawan tidak tetap. Berikut adalah daftar karyawan PT GMP cabang Lampung Tengah yang masih harus dievaluasi berkaitan dengan penerapan perhitungan PPh pasal 21. Tabel IV.1 NO
Daftar Sampel Karyawan PT GMP cabang Lampung Tengah NAMA
SEBELUM EVALUASI
SESUDAH EVALUASI
STATUS
STATUS
1
Sutarto
K/2
Peg.Tetap
K/2
Peg.Tetap
2
Alexander Kesaulya
K/2
Peg.Tetap
K/2
Peg.Tetap
3
Koko Widyaatmoko
K/0
Peg. tetap
K/0
Peg. Tetap
4
Gunamarwan
K/1
Peg.Tetap
K/1
Peg.Tetap
5
Trimanto
K/1
Peg.Tetap
K/0
Peg.Tetap
80
6
Meizikri Bachtiar
K/1
Peg.Tetap
K/1
Peg.Tetap
7
Heri Purwoko
K/2
Peg.Tetap
K/2
Peg.Tetap
8
Kridoyono
K/1
Peg.Tetap
K/1
Peg.Tetap
9
Herman Riyanto
K/2
Peg.Tetap
K/1
Peg.Tetap
10
Affandi
K/2
Peg. Tetap
K/2
Peg. Tetap
11
Yuliastono
K/2
Peg.Tetap
K/2
Peg.Tetap
12
Tri A. Suranto
K/3
Peg.Tetap
K/3
Peg.Tetap
13
Brotocahyono
K/1
Peg.Tetap
K/1
Peg.Tetap
14
Asep Tatang
K/1
Peg.Tetap
K/1
Peg.Tetap
15
Dwi Witrianto
K/2
Peg.Tetap
K/2
Peg.Tetap
16
Sutrisno
K/1
Peg.Tetap
K/1
Peg.Tetap
17
Widarto
K/2
Peg.Tetap
K/1
Peg.Tetap
18
Mulyono
K/2
Peg.Tetap
K/2
Peg.Tetap
19
Suwarno
K/2
Peg.Tetap
K/2
Peg.Tetap
20
Totok M
K/1
Peg.Tetap
K/1
Peg.Tetap
21
Sukar
K/2
Peg. Tetap
K/2
Peg. Tetap
22
Robingin EP
K/1
Peg. Tetap
K/1
Peg.Tetap
23
Maryono
K/1
Peg. Tetap
K/2
Peg. Tetap
24
Suhartono
K/1
Peg. Tetap
K/1
Peg. Tetap
25
Edy Marjuki
K/3
Peg. Tetap
K/3
Peg.Tdk Tetap
26
Nuryanto
K/1
Peg. Tetap
K/1
Peg.Tdk Tetap
27
Agus Kurnia
K/1
Peg. Tetap
K/1
Peg.Tdk Tetap
28
Ispandi
K/2
Peg. Tetap
K/2
Peg.Tdk Tetap
29
Sunarso
K/2
Peg. Tetap
K/2
Peg.Tdk Tetap
30
Suranto
K/3
Peg. Tetap
K/3
Peg. Tetap
31
Ansori
K/1
Peg. Tetap
K/2
Peg. Tetap
32
Y Sukadi
K/2
Peg. Tetap
K/2
Peg. Tetap
81
33
Amran AG
K/1
Peg. Tetap
K/1
Peg. Tetap
34
Baihaki
K/3
Peg. Tetap
K/2
Peg. Tetap
35
Hendrik S
K/1
Peg. Tetap
K/2
Peg. Tetap
36
Ichwanto
K/2
Peg. Tetap
K/1
Peg. Tetap
37
Sariman AT
K/2
Peg. Tetap
K/3
Peg.Tdk Tetap
38
Suparlan
K/3
Peg. Tetap
K/3
Peg. Tetap
39
Mulyadi
K/2
Peg. Tetap
K/2
Peg. Tetap
40
Fauzan
K/3
Peg. Tetap
K/3
Peg. Tetap
41
Subarjo
K/1
Peg. Harian Lepas
K/1
Peg. Harian Lepas
42
Subandi
K/2
Peg. Harian Lepas
K/2
Peg. Harian Lepas
43
Mujiman
K/1
Peg. Harian Lepas
K/1
Peg. Harian Lepas
Berikut ini merupakan kondisi-kondisi yang perlu dievaluasi dalam melakukan perhitungan PPh pasal 21 pada PT GMP cabang Lampung Tengah. Hal-hal yang masih harus dievaluasi berkaitan dengan : 1.
Evaluasi mengenai status Berdasarkan evaluasi yang dilakukan terhadap data karyawan yang diperoleh
dari perusahaan berupa surat pemberitahuan (SPT) 1721 tahunan, surat kontrak, surat pengangkatan karyawan, kartu keluarga (KK), KTP, dan data lain milik karyawan mengenai status, serta wawancara langsung kepada karyawan, ditemukan adanya kesalahan mengenai status untuk perhitungan PPh pasal 21 karyawan yang disebabkan tidak dilakukannya pembaharuan data karyawan oleh perusahaan. Berikut merupakan perhitungan PPh pasal 21 beberapa karyawan sebelum dan sesudah dilakukan evaluasi : 1.
Herman Priyanto (laki-laki) adalah Kepala Divisi Mill&Boiler memiliki NPWP 07.333.444.3.321.000 dengan masa kerja 12 bulan. Merupakan pegawai tetap,
82
berstatus kawin dan memiliki 2 anak (K/2). Setelah dilakukan evaluasi melalui wawancara langsung terhadap karyawan yang bersangkutan, ditemukan informasi bahwa pada bulan September 2004 anak perempuannya sudah menikah, sehingga jumlah tanggungan Herman seharusnya adalah 1 anak ( K/1 ). Maka perhitungan PPh pasal 21 sebelum dan sesudah evaluasi selama setahun bekerja adalah : Tabel IV.2
No
Keterangan
Sebelum
Sesudah
Evaluasi
Evaluasi
A
PENGHASILAN BRUTO
1
Gaji Setahun
93,044,874
93,044,874
2
Tunjangan PPh
28,261,673
28,261,673
3
Tunjangan lainnya, uang lembur, dsb
66,992,310
66,992,310
4
Premi Asuransi
1,904,442
1,904,442
5
Jumlah
190,203,300
190,203,300
6
Bonus,Jasa Produksi,dan THR
27,282,079
27,282,079
7
Jumlah penghasilan bruto
217,485,379
217,485,379
B
PENGURANGAN
8
Biaya Jabatan
1,296,000
1,296,000
9
Iuran Pensiun, Iuran THT
6,922,539
6,922,539
10
Jumlah Pengurangan
8,218,539
8,218,539
C
PENGHITUNGAN PPh PASAL 21
11
Jumlah Penghasilan Neto
209,266,840
209,266,840
12
PTKP Setahun : 12,000,000
12,000,000
1,200,000
1,200,000
WP Tambahan Kawin
83
Tambahan 2 anak
2,400,000
Tambahan 1 anak
1,200,000
PTKP
15,600,000
14,400,000
13
PKP SETAHUN
193,666,840
194,866,000
14
PPh Pasal 21 Atas PKP Setahun : 5% x 25,000,000,-
1,250,000
1,250,000
10%x 25,000,000,-
2,500,000
2,500,000
15%x 50,000,000,-
7,500,000
7,500,000
25%x 93,666,840,-
23,416,710
25%x 94,866,000,15
2.
-
PPh Pasal 21 Terutang
23,716,500 34,666,710
34,966,500
Ansori (laki-laki) adalah Supervisor I memiliki NPWP 07.334.147.1-321.000 dengan masa kerja 12 bulan. Merupakan pegawai tetap, berstatus kawin dan memiliki 1 anak (K/1). Setelah dilakukan evaluasi melalui wawancara langsung terhadap karyawan yang bersangkutan, ditemukan informasi bahwa sebenarnya ibu mertua Ansori sudah ikut tinggal bersamanya sejak akhir bulan Juli 2004, sehingga jumlah tanggungannya yang sebenarnya untuk tahun 2005 adalah 2 orang (K/2). Maka perhitungan PPh pasal 21 sebelum dan sesudah evaluasi selama setahun Ansori bekerja adalah : Tabel IV.3
No
Keterangan
A
PENGHASILAN BRUTO
1
Gaji Setahun
2
Tunjangan PPh
Sebelum
Sesudah
Evaluasi
Evaluasi
18,886,800
18,886,800
1,248,663
1,248,663
84
3
Tunjangan lainnya, uang lembur, dsb
15,083,500
15,083,500
4
Premi Asuransi
277,947
277,947
5
Jumlah
35,496,910
35,496,910
6
Bonus,Jasa Produksi,dan THR
10,655,350
10,655,350
7
Jumlah penghasilan bruto
46,152,260
46,152,260
B
PENGURANGAN
8
Biaya Jabatan
1,296,000
1,296,000
9
Iuran Pensiun, Iuran THT
1,222,500
1,222,500
10
Jumlah Pengurangan
2,518,500
2,518,500
C
PENGHITUNGAN PPh PASAL 21
11
Jumlah Penghasilan Neto
43,633,760
43,633,760
12
PTKP Setahun : 12,000,000
12,000,000
1,200,000
1,200,000
WP Tambahan Kawin Tambahan 2 anak Tambahan 1 anak PTKP
2,400,000 1,200,000 14,400,000
15,600,000
29,233,760
28,033,000
5% x 25,000,000,-
1,250,000
1,250,000
10% x 4,233,760,-
423,376
13
PKP Setahun
14
PPh Pasal 21 Atas PKP Setahun :
10% x 3,033,000,15
3.
PPh Pasal 21 Terutang
303,300 1,673,376
1,553,300
Widarto (laki-laki) adalah Asisten Kepala Unit Sekretariat memiliki NPWP 07.333.365.0.321.000, dengan masa kerja 12 bulan. Merupakan pegawai tetap, berstatus kawin dan memiliki 2 anak (K/2). Setelah dilakukan evaluasi melalui
85
wawancara langsung terhadap karyawan yang bersangkutan, ditemukan informasi bahwa anaknya yang sedang menjalani pendidikan di salah satu perguruan tinggi negeri di Semarang, sudah bisa mendapatkan penghasilan sendiri melalui bisnis multilevel marketing yang sedang dijalaninya di Semarang. Jadi jumlah tanggungan Widarto seharusnya adalah 1 anak (K/1). Maka perhitungan PPh pasal 21 sebelum dan sesudah evaluasi selama setahun Widarto bekerja adalah : Tabel IV.4
No
Keterangan
A
PENGHASILAN BRUTO
1
Gaji Setahun
2
Tunjangan PPh
3
Tunjangan lainnya, uang lembur, dsb
4
Premi Asuransi
5
Sebelum
Sesudah
Evaluasi
Evaluasi
46,100,620
46,100,620
6,979,595
6,979,595
33,192,447
33,192,447
943,587
943,587
Jumlah
87,216,249
87,216,249
6
Bonus,Jasa Produksi,dan THR
20,064,617
20,064,617
7
Jumlah penghasilan bruto
107,280,866
107,280,866
B
PENGURANGAN
8
Biaya Jabatan
1,296,000
1,296,000
9
Iuran Pensiun, Iuran THT
3,429,886
3,429,886
10
Jumlah Pengurangan
4,725,886
4,725,886
C
PENGHITUNGAN PPh PASAL 21
11
Jumlah Penghasilan Neto
102,554,980
102,554,980
12
PTKP Setahun : 12,000,000
12,000,000
WP
86
Tambahan Kawin
1,200,000
Tambahan 2 anak
2,400,000
Tambahan 1 anak
1,200,000
PTKP
15,600,000
14,400,000
13
PKP SETAHUN
86,954,980
88,154,000
14
PPh Pasal 21 Atas PKP Setahun : 5% x 25,000,000,-
1,250,000
1,250,000
10%x 25,000,000,-
2,500,000
2,500,000
15%x 36,954,980,-
5,543,247
15%x 38,154,000,15
4.
1,200,000
PPh Pasal 21 Terutang
5,723,100 9,293,247
9,473,100
Maryono (laki-laki) adalah Supervisor I memiliki NPWP 07.334.155.4-321.000 dengan masa kerja 12 bulan. Merupakan pegawai tetap, berstatus kawin dan memiliki 1 anak (K/1). Setelah dilakukan evaluasi melalui wawancara langsung terhadap karyawan yang bersangkutan, ditemukan informasi bahwa pada bulan Nopember 2004 istrinya melahirkan anak kedua mereka, sehingga jumlah tanggungan Maryono bertambah menjadi 2 anak (K/2). Maka perhitungan PPh pasal 21 sebelum dan sesudah evaluasi selama setahun Maryono bekerja adalah : Tabel IV.5
No
Keterangan
A
PENGHASILAN BRUTO
1
Gaji Setahun
2
Tunjangan PPh
3
Tunjangan lainnya, uang lembur, dsb
Sebelum
Sesudah
Evaluasi
Evaluasi
19,696,500
19,696,500
1,862,652
1,862,652
21,340,950
21,340,950
87
4
Premi Asuransi
285,435
285,435
5
Jumlah
43,185,537
43,185,537
6
Bonus,Jasa Produksi,dan THR
11,078,950
11,078,950
7
Jumlah penghasilan bruto
54,264,487
54,264,487
B
PENGURANGAN
8
Biaya Jabatan
1,296,000
1,296,000
9
Iuran Pensiun, Iuran THT
1,267,500
1,267,500
10
Jumlah Pengurangan
2,563,500
2,563,500
C
PENGHITUNGAN PPh PASAL 21
11
Jumlah Penghasilan Neto
51,700,987
51,700,987
12
PTKP Setahun : 12,000,000
12,000,000
1,200,000
1,200,000
WP Tambahan Kawin Tambahan 2 anak Tambahan 1 anak PTKP
1,200,000 14,400,000
15,600,000
37,300,987
36,100,000
5% x 25,000,000,-
1,250,000
1,250,000
10%x 12,300,987,-
1,230,099
13
PKP Setahun
14
PPh Pasal 21 Atas PKP Setahun :
10%x11,100,000,15
5.
2,400,000
PPh Pasal 21 Terutang
1,110,000 2,480,099
2,360,000
Trimanto (laki-laki) adalah Kepala Divisi Processing memiliki NPWP 07.333.451.8.321.000 dengan masa kerja 12 bulan. Merupakan pegawai tetap, berstatus kawin dan memiliki 1 anak (K/1). Setelah dilakukan evaluasi melalui wawancara langsung terhadap karyawan yang bersangkutan, ditemukan
88
informasi bahwa pada bulan Agustus 2004 anak pertama dari Trimanto sudah mulai bekerja, sehingga ia tidak memiliki tanggungan lagi. Maka perhitungan PPh pasal 21 sebelum dan sesudah evaluasi selama setahun Trimanto bekerja adalah : Tabel IV.6
NO
Keterangan
Sebelum
Sesudah
Evaluasi
Evaluasi
A
PENGHASILAN BRUTO
1
Gaji Setahun
97,260,170
97,260,170
2
Tunjangan PPh
28,811,025
28,811,025
3
Tunjangan lainnya, uang lembur, dsb
70,027,322
70,027,322
4
Premi Asuransi
1,990,721
1,990,721
5
Jumlah
198,089,238
198,089,238
6
Bonus,Jasa Produksi,dan THR
28,356,421
28,356,421
7
Jumlah penghasilan bruto
226,445,659
226,445,659
B
PENGURANGAN
8
Biaya Jabatan
1,296,000
1,296,000
9
Iuran Pensiun, Iuran THT
7,236,157
7,236,157
10
Jumlah Pengurangan
8,532,157
8,532,157
C
PENGHITUNGAN PPh PASAL 21
11
Jumlah Penghasilan Neto
217,913,503
217,913,503
12
PTKP Setahun : 12,000,000
12,000,000
Tambahan Kawin
1,200,000
1,200,000
Tambahan 1 anak
1,200,000
WP
13
-
PTKP
14,400,000
13,200,000
PKP SETAHUN
203,513,503
204,713,000
89
14
PPh Pasal 21 Atas PKP Setahun : 5% x 25,000,000,-
1,250,000
1,250,000
10%x 25,000,000,-
2,500,000
2,500,000
15%x 50,000,000,-
7,500,000
7,500,000
25%x100,000,000,-
25,000,000
25,000,000
35%x
3,513,503,-
1,229,726
35%x 4,713,000,15
6.
PPh Pasal 21 Terutang
1,649,550 37,479,726
37,899,550
Setelah dilakukan evaluasi melalui wawancara langsung terhadap karyawan yang bersangkutan dan meminta data perorangan kepada PT Gunung Madu Plantations (GMP) cabang Lampung Tengah ditemukan informasi bahwa sebenarnya Edy Marzuki, Nuryanto, Sunarso, Ispandi dan Agus Kurnia bukanlah pegawai tetap, karena mereka belum memiliki surat pengangkatan sebagai pegawai tetap pada tahun pajak 2005. Seharusnya PPh pasal 21 atas penghasilan mereka ini dimasukkan ke dalam formulir 1721–B, sehingga tidak ada jumlah pengurangan berupa biaya jabatan atas penghasilannya tersebut dan iuran pensiun. Berikut merupakan salah satu contoh perhitungan PPh pasal 21 sebelum dan sesudah evaluasi selama setahun bekerja. Salah satu contohnya adalah Edy Marzuki yang memiliki NPWP 08.484.089.1-321.000, ia adalah karyawan biasa bagian sekretariat dengan masa kerja 12 bulan, berstatus kawin dan memiliki 3 anak (K/3). Maka perhitungan PPh pasal 21 Edy sebelum dan sesudah evaluasi adalah :
90
Tabel IV.7
No
Keterangan
Sebelum
Sesudah
Evaluasi
Evaluasi
A
PENGHASILAN BRUTO
1
Gaji Setahun
2
Tunjangan PPh
3
Tunjangan lainnya, uang lembur, dsb
4
Premi Asuransi
5
Jumlah
6
Bonus,Jasa Produksi,dan THR
7
Jumlah penghasilan bruto
B
PENGURANGAN
8
Biaya Jabatan Atas Penghasilan No.5
1,107,268
9
Biaya Pensiun Atas Penghasilan No.6
188,732
10
Iuran Pensiun, Iuran THT
711,400
11
Jumlah Pengurangan
C
PENGHITUNGAN PPh PASAL 21
12
Jumlah Penghasilan Neto
13
PTKP Setahun :
10,678,500
10,678,500
316,358
316,358
10,981,425
10,981,425
169,081
169,081
22,145,364
22,145,364
6,119,200
6,119,200
28,264,564
28,264,564
2,007,400
0
26,257,164
28,264,564
12,000,000
12,000,000
Tambahan Kawin
1,200,000
1,200,000
Tambahan 3 anak
3,600,000
3,600,000
16,800,000
16,800,000
9,457,164
11,464,000
WP
PTKP 14
PKP Setahun
15
PPh Pasal 21 Atas PKP Setahun : 5% x 9,457,164,5% x 11,464,000,-
472,858 573,200
91
7.
16
PPh Pasal 21 Terutang
17
PPh Pasal 21 Ditanggung Pemerintah
18
PPh Pasal 21 Yang Harus Dipotong
472,858 25,695 447,163
573,200 573,200
Sariman AT (laki-laki) adalah Conductor memiliki NPWP 07.334.152.1-321.000 dengan masa kerja 12 bulan. Merupakan pegawai tetap, berstatus kawin dan memiliki 2 anak (K/2). Setelah dilakukan evaluasi melalui wawancara langsung terhadap karyawan yang bersangkutan diketahui bahwa ayahnya sudah tinggal bersamanya sejak bulan Oktober 2004, sehingga jumlah tanggungannya yang sebenarnya adalah 3 orang (K/3). Selain itu Sariman bukanlah pegawai tetap seperti Edy, Nuryanto, Sunarso, Ispandi dan Agus Kurnia. Maka evaluasi perhitungan PPh pasal 21 sebelum dan sesudah evaluasi selama setahun Sariman bekerja adalah : Tabel IV.8
No
Keterangan
A
PENGHASILAN BRUTO
1
Gaji Setahun
2
Tunjangan PPh
3
Tunjangan lainnya, uang lembur, dsb
4
Premi Asuransi
5
Jumlah
6
Bonus,Jasa Produksi,dan THR
7
Jumlah penghasilan bruto
B
PENGURANGAN
8
Biaya Jabatan Atas Penghasilan No 5
Sebelum
Sesudah
Evaluasi
Evaluasi
11,377,800
11,377,800
416,097
416,097
11,335,300
11,335,300
181,568
181,568
23,310,765
23,310,765
6,532,975
6,532,975
29,843,740
29,843,740
1,165,538
92
9
Biaya Pensiun Atas Penghasilan No 6
130,462
10
Iuran Pensiun, Iuran THT
760,400
11
Jumlah Pengurangan
C
PENGHITUNGAN PPh PASAL 21
12
Jumlah Penghasilan Neto
13
PTKP Setahun : WP Tambahan Kawin Tambahan 3 anak Tambahan 2 anak PTKP
14
PKP Setahun
15
PPh Pasal 21 Atas PKP Setahun : 5% x 12,187,340,-
2,056,400
0
27,787,340
29,843,740
12,000,000
12,000,000
1,200,000
1,200,000
-
3,600,000
2,400,000 15,600,000
16,800,000
12,187,340
13,043,000
609,367
5% x 13,043,000,-
8.
16
PPh Pasal 21 Terutang
17
PPh Pasal 21 Ditanggung Pemerintah
18
PPh Pasal 21 Yang Harus Dipotong
652,150 609,367 43,095 566,272
652,150 652,150
Ichwanto (laki-laki) adalah Supervisor I memiliki NPWP 07.334.149.7-321.000 dengan masa kerja 12 bulan. Merupakan pegawai tetap, berstatus kawin dan memiliki 2 anak (K/2). Setelah dilakukan evaluasi melalui wawancara langsung terhadap karyawan yang bersangkutan, ditemukan informasi bahwa pada pertengahan bulan Agustus 2004 anaknya pindah ke Surabaya untuk memenuhi panggilan bekerja, sehingga jumlah tanggungannya berkurang menjadi 1 anak
93
(K/1). Maka evaluasi perhitungan PPh pasal 21 sebelum dan sesudah evaluasi selama setahun Ichwanto bekerja adalah : Tabel. IV.9
No
Keterangan
A
PENGHASILAN BRUTO
1
Gaji Setahun
2
Tunjangan PPh
3
Tunjangan lainnya, uang lembur, dsb
4
Premi Asuransi
5
Sebelum
Sesudah
Evaluasi
Evaluasi
19,197,300
19,197,300
1,378,857
1,378,857
17,391,425
17,391,425
281,631
281,631
Jumlah
38,249,213
38,249,213
6
Bonus,Jasa Produksi,dan THR
10,823,550
10,823,550
7
Jumlah penghasilan bruto
49,072,763
49,072,763
B
PENGURANGAN
8
Biaya Jabatan
1,296,000
1,296,000
9
Iuran Pensiun, Iuran THT
1,241,400
1,241,400
10
Jumlah Pengurangan
2,537,400
2,537,400
C
PENGHITUNGAN PPh PASAL 21
11
Jumlah Penghasilan Neto
46,535,363
46,535,363
12
PTKP Setahun : 12,000,000
12,000,000
Tambahan Kawin
1,200,000
1,200,000
Tambahan 2 anak
2,400,000
WP
Tambahan 1 anak PTKP 13
PKP Setahun
14
PPh Pasal 21 Atas PKP Setahun :
1,200,000 15,600,000
14,400,000
30,935,363
32,135,000
94
5% x 25,000,000,-
1,250,000
10%x 5,935,363,-
593,536
10%x 7,135,000,15
9.
PPh Pasal 21 Terutang
1,250,000
713,500 1,843,536
1,963,500
Hendrik (laki-laki) adalah Supervisor I memiliki NPWP 07.334.144.8-321.000 dengan masa kerja 12 bulan. Merupakan pegawai tetap, berstatus kawin dan memiliki 1 anak (K/1). Setelah dilakukan evaluasi melalui wawancara langsung terhadap karyawan yang bersangkutan, ditemukan informasi bahwa anaknya yang sudah bekerja semenjak 3 tahun yang lalu, ternyata tidak bisa mencari nafkah sendiri lagi dikarenakan jasmaninya mengalami kecacatan akibat kecelakaan yang terjadi pada bulan Mei 2004, sehingga ia menjadi tanggungan Hendrik kembali. Jadi jumlah tanggungan Hendrik seharusnya adalah 2 anak (K/2). Maka perhitungan PPh pasal 21 sebelum dan sesudah evaluasi selama setahun Hendrik bekerja adalah : Tabel IV.10
No
Keterangan
A
PENGHASILAN BRUTO
1
Gaji Setahun
2
Tunjangan PPh
3
Tunjangan lainnya, uang lembur, dsb
4
Premi Asuransi
5 6
Sebelum
Sesudah
Evaluasi
Evaluasi
20,805,600
20,805,600
1,084,667
1,084,667
12,217,175
12,217,175
300,771
300,771
Jumlah
34,408,213
34,408,213
Bonus,Jasa Produksi,dan THR
11,694,700
11,694,700
95
7
Jumlah penghasilan bruto
B
PENGURANGAN
8
46,102,913
46,102,913
Biaya Jabatan
1,296,000
1,296,000
9
Iuran Pensiun, Iuran THT
1,337,700
1,337,700
10
Jumlah Pengurangan
2,633,700
2,633,700
C
PENGHITUNGAN PPh PASAL 21
11
Jumlah Penghasilan Neto
43,469,213
43,469,213
12
PTKP Setahun : 12,000,000
12,000,000
1,200,000
1,200,000
WP Tambahan Kawin Tambahan 2 orang Tambahan 1 anak PTKP
1,200,000
15,600,000
29,069,213
27,869,000
5% x 25,000,000,-
1,250,000
1,250,000
10%x 4,069,213,-
406,921
PKP Setahun
14
PPh Pasal 21 Atas PKP Setahun :
10%x 2,869,000,-
10.
-
14,400,000
13
15
2,400,000
PPh Pasal 21 Terutang
286,900 1,656,921
1,536,900
Baihaki adalah Supervisor I memiliki NPWP 07.334.138.0-321.000 dengan dengan masa kerja 12 bulan. Merupakan pegawai tetap, berstatus kawin dan memiliki
tanggungan 3 anak (K/3). Setelah dilakukan evaluasi melalui
wawancara langsung terhadap karyawan yang bersangkutan, ditemukan informasi bahwa anaknya yang kedua dipanggil kerja ke Surabaya pada bulan Agustus 2004 bersamaan dengan anaknya Ichwanto. Maka perhitungan PPh pasal 21 sebelum dan sesudah evaluasi selama setahun Baihaki bekerja adalah : 96
Tabel IV.11
No
Keterangan
A
PENGHASILAN BRUTO
1
Gaji Setahun
2
Tunjangan PPh
3
Tunjangan lainnya, uang lembur, dsb
4
Premi Asuransi
5
Sebelum
Sesudah
Evaluasi
Evaluasi
19,722,300
19,722,300
903,155
903,155
12,358,225
12,358,225
292,179
292,179
Jumlah
33,275,859
33,275,859
6
Bonus,Jasa Produksi,dan THR
11,137,925
11,137,925
7
Jumlah penghasilan bruto
44,413,784
44,413,784
B
PENGURANGAN
8
Biaya Jabatan
1,296,000
1,296,000
9
Iuran Pensiun, Iuran THT
1,280,100
1,280,100
10
Jumlah Pengurangan
2,576,100
2,576,100
C
PENGHITUNGAN PPh PASAL 21
11
Jumlah Penghasilan Neto
41,837,684
41,837,684
12
PTKP Setahun : 12,000,000
12,000,000
Tambahan Kawin
1,200,000
1,200,000
Tambahan 3 anak
3,600,000
WP
Tambahan 2 anak PTKP 13
PKP Setahun
14
PPh Pasal 21 Atas PKP Setahun : 5% x 25,000,000,10%x
37,684,-
-
2,400,000
16,800,000
15,600,000
25,037,684
26,237,000
1,250,000
1,250,000
3,768
97
10%x 1,237,000,15
2.
PPh Pasal 21 Terutang
123,700 1,253,768
1,373,700
Evaluasi atas ditanggungnya sebagian PPh karyawan oleh pemerintah dalam perhitungan PPh pasal 21 Berikut merupakan salah satu contoh perhitungan PPh pasal 21 yang masih salah
dimana perhitungan PPh pasal 21 atas karyawan masih mendapatkan pengurangan PPh pasal 21 yang ditanggung pemerintah, seharusnya perhitungan tersebut hanya berlaku pada tahun pajak 2004. Sebab terjadinya hal ini adalah bagian perpajakan perusahaan tidak mengikuti peraturan perpajakan yang berlaku atas ditanggungnya PPh karyawan oleh pemerintah. Akibatnya jumlah PPh pasal 21 yang harus disetor lebih kecil dari jumlah yang seharusnya : 1.
Amran AG (laki-laki) adalah Conductor memiliki NPWP 08.484.093.3-321.000 dengan masa kerja 12 bulan. Merupakan pegawai tetap, berstatus kawin dan memiliki 1 anak (K/1). Perhitungan PPh pasal 21 sebelum dan sesudah evaluasi selama setahun Amran bekerja adalah : Tabel IV. 12
No
Keterangan
A
PENGHASILAN BRUTO
1
Gaji Setahun
2
Tunjangan PPh
3
Tunjangan lainnya, uang lembur, dsb
4
Premi Asuransi
Sebelum
Sesudah
Evaluasi
Evaluasi
14,109,300
14,109,300
750,030
750,030
13,076,800
13,076,800
220,496
220,496
98
5
Jumlah
6
Bonus,Jasa Produksi,dan THR
7
Jumlah penghasilan bruto
B
PENGURANGAN
8
Biaya Jabatan
9
Iuran Pensiun, Iuran THT
10
Jumlah Pengurangan
11
PENGHITUNGAN PPh PASAL 21
C
Jumlah Penghasilan Neto
12
PTKP Setahun :
28,156,626
28,156,626
8,057,550
8,057,550
36,214,176
36,214,176
1,296,000
1,296,000
935,000
935,000
2,231,000
2,231,000
33,983,176
33,983,176
12,000,000
12,000,000
Tambahan Kawin
1,200,000
1,200,000
Tambahan 1 anak
1,200,000
1,200,000
14,400,000
14,400,000
19,583,176
19,583,000
WP
PTKP 13
PKP Setahun
14
PPh Pasal 21 Atas PKP Setahun: 5% x 19,583,176,-
979,159
5% x 19,583,000,-
3.
15
PPh Pasal 21 Terutang
16
PPh Pasal 21 Ditanggung Pemerintah
17
PPh Pasal 21 Yang Harus Dipotong
979,150 979,159 19,637 959,522
979,150 979,150
Evaluasi atas pembulatan ribuan dalam perhitungan PPh pasal 21 Berikut merupakan salah satu contoh perhitungan PPh pasal 21 yang tidak
melakukan pembulatan ribuan dalam perhitungan penghasilan kena pajak. Hal tersebut terjadi disebabkan karena kurangnya pengetahuan pajak yang dimiliki bagian perpajakan
99
PT GMP cabang Lampung Tengah sehingga pengisian SPT
1721 tahunan yang
dilakukan belum benar. Akibatnya jumlah PPh pasal 21 terutang menjadi lebih besar. 1.
Heri Purwoko (laki-laki) adalah Kepala Bagian Field Monitoring memiliki NPWP 07.333.453.4.321.000 dengan masa kerja 12 bulan. Merupakan pegawai tetap, berstatus kawin dan memiliki 2 anak (K/2). Perhitungan PPh pasal 21 sebelum dan sesudah evaluasi selama setahun Heri bekerja adalah : Tabel IV. 13
No
Keterangan
Sebelum
Sesudah
Evaluasi
Evaluasi
A
PENGHASILAN BRUTO
1
Gaji Setahun
92,308,613
92,308,613
2
Tunjangan PPh
18,721,150
18,721,150
3
Tunjangan lainnya, uang lembur, dsb
66,462,201
66,462,201
4
Premi Asuransi
1,889,373
1,889,373
5
Jumlah
179,381,337
179,381,337
6
Bonus,Jasa Produksi,dan THR
37,625,948
37,625,948
7
Jumlah penghasilan bruto
217,007,285
217,007,285
B
PENGURANGAN
8
Biaya Jabatan
1,296,000
1,296,000
9
Iuran Pensiun, Iuran THT
6,867,761
6,867,761
10
Jumlah Pengurangan
8,163,761
8,163,761
C
PENGHITUNGAN PPh PASAL 21
11
Jumlah Penghasilan Neto
208,843,524
208,843,524
12
PTKP Setahun : 12,000,000
12,000,000
1,200,000
1,200,000
WP Tambahan Kawin
100
Tambahan 2 anak
2,400,000
2,400,000
PTKP
15,600,000
15,600,000
13
PKP SETAHUN
193,243,524
193,243,000
14
PPh Pasal 21 Atas PKP Setahun : 5% x 25,000,000,-
1,250,000
1,250,000
10%x 25,000,000,-
2,500,000
2,500,000
15%x 50,000,000,-
7,500,000
7,500,000
25%x 93,243,524,-
23,310,881
25%x 93,243,000,15
4.
PPh Pasal 21 Terutang
23,310,750 34,560,881
34,560,750
Evaluasi atas PPh pasal 21 tenaga ahli Setelah melakukan evaluasi terhadap laporan keuangan PT GMP cabang
Lampung Tengah, maka ditemukan bahwa adanya biaya sebesar Rp 114.330.000 untuk penggunaan jasa notaris dan konsultan. Tetapi di dalam laporan SPT formulir 1721-B perusahaan, penggunaan atas jasa tersebut tidak dipotong PPh pasal 21. Sesuai dengan Undang-undang No 17 Tahun 2000 ayat (1) huruf d dan Keputusan Dirjen Pajak No KEP-545/PJ/2000 tanggal 29 Desember 2000 pasal 9 ayat (7), bahwa atas penghasilan yang dibayarkan atau terutang kepada tenaga ahli yang melakukan pekerjaan bebas dikenakan pemotongan PPh pasal 21 berdasarkan perkiraan penghasilan neto. Maka perhitungan PPh pasal 21 atas penggunaan jasa notaris dan konsultan adalah: Tabel IV.14 NO
KETERANGAN
1
Penghasilan bruto jasa notaris dan konsultan
2
Penghasilan sebagai Dasar Penerapan Tarif ( 50% )
JUMLAH Rp 114.330.000 Rp 57.165.000
101
3
Tarif PPh pasal 21
4
PPh pasal 21 Terutang
5.
15 % Rp 8.574.750
Evaluasi atas Pegawai Harian Lepas Dalam tahun pajak 2005, PT GMP mempekerjakan 5.441 pegawai harian lepas
dengan upah yang dibayarkan secara bulanan selama musim giling (April – September). Biaya yang dikeluarkan untuk membayar upah mereka adalah sebesar Rp 26.170.618.650,-. Biaya ini dimasukkan ke dalam cultivation cost di laporan laba rugi. Selama musim tersebut 2331 orang mendapatkan penghasilan sebesar Rp 4.636.846,-, 2154 orang mendapatkan penghasilan sebesar Rp 4.905.464,- dan 956 orang mendapatkan penghasilan sebesar Rp 5.016.487,-. Perbedaan penghasilan tersebut dikarenakan jenis pekerjaan yang mereka lakukan yaitu sebagai tenaga yang mengurusi pemanenan tebu, tenaga penebang, dan tenaga untuk pengangkutan tebu. Berdasarkan evaluasi terhadap data penghasilan pegawai harian lepas, diketahui bahwa perusahaan sudah benar dalam menghitung PPh pasal 21 atas penghasilan mereka, dimana penghasilan pegawai harian lepas ini tidak terutang PPh pasal 21 dikarenakan penghasilan mereka yang berjumlah lebih kecil dari PTKP setahun. Berikut merupakan tabel yang menggambarkan kalau penghasilan para pegawai harian lepas perusahaan tidak terutang PPh pasal 21. Di bawah ini adalah salah satu contoh perhitungan PPh pasal 21 pegawai harian lepas perusahaan yaitu Subarjo. Ia bekerja sebagai penebang tebu dengan jumlah tanggungan 1 orang anak (K/1). Maka Perhitungan PPh pasal 21 untuk Subarjo selama 6 bulan bekerja adalah :
102
Tabel IV.15 Keterangan
Jumlah
Upah selama musim giling
4,905,464
Upah setahun
9,810,928
PTKP (K/1)
14,400,000
PKP
-
PPh pasal 21
NIHIL
Setelah dilakukan evaluasi atas perhitungan PPh pasal 21 karyawan PT GMP cabang Lampung Tengah, maka timbul selisih antara perhitungan PPh pasal 21 sebelum dilakukan evaluasi dengan perhitungan sesudah dilakukan evaluasi. Tabel IV.16
Selisih Perhitungan PPh Pasal 21 Sebelum Dan Sesudah Evaluasi
PPh Pasal 21 terutang sebelum dilakukan evaluasi
Rp
4.338.637.216,-
PPh Pasal 21 terutang sesudah dilakukan evaluasi
Rp
4.348.472.288,-
Selisih PPh Pasal 21 terutang
Rp
9.835.072,-
Berdasarkan dokumentasi yang didapat dari PT GMP cabang Lampung Tengah seperti laporan keuangan yang terdiri dari neraca dan laporan laba rugi, SPT 1721 tahunan, surat setoran pajak (SSP), bukti potong PPh pasal 21, daftar rincian penghasilan karyawan, daftar slip gaji, surat kontrak, surat pengangkatan karyawan, kartu keluarga (KK), dan KTP, serta melakukan wawancara langsung kepada bagian perpajakan, bagian akuntansi, bagian payroll, dan karyawan yang bersangkutan ditemukan beberapa masalah yaitu :
103
1.
Jumlah karyawan tetap dan tidak tetap yang dilaporkan pada SPT 1721 tahunan berbeda dengan jumlah yang sebenarnya Pada SPT 1721 tahunan dinyatakan bahwa PT GMP cabang Lampung Tengah memiliki 1.804 karyawan tetap dan 5.441 orang karyawan tidak tetap. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan pada SPT 1721 tahunan, diketahui bahwa perusahaan hanya memiliki 1.798 orang karyawan tetap dan 5.449 orang karyawan tidak tetap. Sesuai dengan Keputusan Dirjen Pajak No. 545/PJ/2000 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Dirjen Pajak No 15/PJ/2006, Wajib Pajak harus melaporkan keadaan yang sebenarnya untuk tujuan perhitungan PPh pasal 21 terutang. Hal tersebut disebabkan oleh ketidakcermatan dan kelalaian bagian perpajakan karena mereka tidak memperhatikan status dari tiap karyawan, sehingga data yang dipergunakan untuk menghitung PPh pasal 21 terutang bukanlah data yang sebenarnya. Hal tersebut bisa mengakibatkan jumlah PPh pasal 21 karyawan tetap yang seharusnya berstatus karyawan tidak tetap menjadi lebih kecil dari jumlah yang seharusnya, karena bagi karyawan tidak tetap tidak terdapat pengurangan berupa biaya jabatan dan iuran pensiun dalam perhitungan PPh pasal 21. Berdasarkan KUP pasal 14 ayat 3, atas kesalahan yang dilakukan perusahaan tersebut, Dirjen Pajak dapat menerbitkan STP dengan sanksi administrasi bunga sebesar 2% per bulan untuk paling lama 24 bulan dihitung dari tanggal sejak saat terhutangnya pajak sampai dengan tanggal diterbitkannya STP.
104
Sebaiknya bagian perpajakan perusahaan harus memeriksa apakah karyawan tetap perusahaan sudah memiliki surat pengangkatan sebagai karyawan tetap atau tidak, supaya PPh pasal 21 yang dihitung untuk tiap karyawan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. 2.
Adanya kesalahan dalam perhitungan PPh pasal 21 terutang dikarenakan tidak dilakukannya pembaharuan data karyawan secara berkala khususnya mengenai status dan jumlah tanggungan mereka. PPh pasal 21 terutang PT GMP cabang Lampung Tengah tahun pajak 2005 lebih kecil dari jumlah PPh yang terutang seharusnya. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, ditemukan bahwa hal tersebut dikarenakan status dan jumlah tanggungan yang dilaporkan dalam SPT 1721 tahunan berbeda dengan status dan jumlah tanggungan karyawan yang sebenarnya. Berdasarkan Keputusan Dirjen Pajak No. KEP-545/PJ/2000 tanggal 29 Desember 2000 pasal 8 ayat (1) sampai (3), atas PPh pasal 21 yang terutang bahwa penghasilan karyawan tetap yang dipotong pajak adalah jumlah penghasilan dikurangi dengan biaya jabatan atau biaya pensiun yang besarnya ditetapkan dengan Keputusan Menteri Keuangan dan PTKP yang sebenarnya. Penyebabnya karena karyawan tidak melapor kepada bagian perpajakan atas perubahan jumlah tanggungan mereka, selain itu bagian perpajakan tidak selalu melakukan pembaharuan data karyawan khususnya mengenai status dan jumlah tanggungan mereka pada awal tahun pajak. Hal ini mengakibatkan jumlah pengurangan dan PTKP dari karyawan tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, sehingga jumlah PPh pasal 21 terutang yang seharusnya dibayar oleh perusahaan lebih besar dari jumlah PPh 105
pasal 21 yang sudah mereka hitung yaitu sebesar Rp 4.348.472.288,-. Berdasarkan KUP pasal 14 ayat 3, atas kekurangan pembayaran tersebut, Dirjen Pajak dapat menerbitkan STP dengan sanksi administrasi bunga sebesar 2% per bulan untuk paling lama 24 bulan dihitung dari tanggal sejak saat terhutangnya pajak sampai dengan tanggal diterbitkannya STP. Sebaiknya bagian perpajakan membuat suatu peraturan agar para karyawan perusahaan melapor kepada bagian perpajakan mengenai perubahan status dan jumlah tanggungan mereka serta perubahan data lainnya yang berhubungan dengan perhitungan PPh pasal 21. Dan bagian perpajakan juga harus menanyakan informasi tentang ada atau tidak adanya perubahan status atau perubahan data lainnya setiap awal tahun pajak kepada setiap karyawan. 3.
PT GMP cabang Lampung Tengah tidak melakukan pemotongan PPh pasal 21 atas pemakaian jasa tenaga ahli. Berdasarkan evaluasi terhadap laporan keuangan PT GMP cabang Lampung Tengah, ditemukan informasi bahwa perusahaan menggunakan jasa notaris dan konsultan. Tetapi di dalam laporan SPT formulir 1721-B perusahaan, penggunaan atas jasa tersebut tidak dipotong PPh pasal 21. Berdasarkan Undang-undang No 17 Tahun 2000 ayat (1) huruf d dan Keputusan Dirjen Pajak No KEP-545/PJ/2000 tanggal 29 Desember 2000 pasal 9 ayat (7), bahwa atas penghasilan yang dibayarkan atau terutang kepada tenaga ahli yang melakukan pekerjaan bebas, yang terdiri dari pengacara, akuntan, arsitek, dokter, konsultan, notaris, penilai dan aktuaris dikenakan pemotongan PPh pasal 21 berdasarkan perkiraan penghasilan neto.
106
Penyebabnya adalah ketidakcermatan dan kelalaian bagian perpajakan sehingga lupa untuk memotong PPh pasal 21 atas pengggunaan jasa tenaga ahli. Hal tersebut mengakibatkan bagian keuangan perusahaan membayarkan tagihan atas penggunaan jasa tenaga ahli tersebut tanpa pemotongan PPh pasal 21. Berdasarkan KUP pasal 14 ayat 3, atas kewajiban pajak yang tidak disetorkan tersebut, Dirjen Pajak dapat menerbitkan STP dengan sanksi administrasi bunga sebesar 2% per bulan maksimal 24 bulan, dihitung dari tanggal sejak saat terhutangnya pajak atau berakhirnya masa atau bagian tahun pajak sampai dengan tanggal diterbitkannya STP. Sehubungan dengan permasalahan ini, sebaiknya bagian perpajakan melakukan pemotongan atas penggunaan jasa notaris dan konsultan serta menyetorkannya ke Kas Negara sebesar Rp 8.574.750 dengan perhitungan pada tabel IV.14. Perusahaan juga harus menempatkan orang-orang yang memiliki keahlian cukup di bagian pajak untuk mencegah terjadinya hal-hal yang bisa merugikan perusahaan. 4.
Masih dihitungnya jumlah PPh karyawan yang ditanggung oleh Pemerintah Setelah mengevaluasi SPT Tahunan PPh Pasal 21 PT GMP cabang Lampung Tengah, diketahui bahwa perusahaan menghitung jumlah PPh pasal 21 yang ditanggung pemerintah, sehingga jumlah PPh pasal 21 yang kurang disetor oleh perusahaan pada tahun pajak 2005 menjadi lebih kecil dari yang seharusnya. Padahal pemerintah hanya menanggung jumlah PPh pasal 21 terutang karyawan perusahaan pada tahun pajak 2004. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 47 tahun 2003 disebutkan bahwa karyawan
yang
penghasilannya
dibawah
Rp
2.000.000,-
maka
atas 107
penghasilannya yang Rp. 1.000.000,- PPh pasal 21nya akan ditanggung pemerintah, otomatis karyawan yang penghasilan per bulannya di bawah Rp. 1.000.000,- secara langsung PPh pasal 21nya nihil dan karyawan tersebut tidak dibebani PPh pasal 21 terutang, dan hal tersebut hanyalah berlaku untuk tahun pajak 2004. Penyebabnya adalah bagian perpajakan tidak mengikuti peraturan perpajakan yang berlaku atas pajak yang ditanggung pemerintah. Penyebab lainnya adalah pemberlakuan sistem self assessment, dimana perusahaan diberi wewenang, kepercayaan dan tanggung jawab oleh fiskus untuk menghitung, menyetor dan melaporkan sendiri besarnya pajak yang harus dibayar. Hal ini mengakibatkan jumlah PPh pasal 21 karyawan yang disetor menjadi lebih kecil dari jumlah yang seharusnya. Jumlah PPh pasal 21 yang disetor oleh PT GMP cabang Lampung Tengah seharusnya adalah jumlah PPh pasal 21 terutang tanpa harus dikurangi dengan jumlah pajak yang ditanggung pemerintah. Jumlah PPh pasal 21 yang seharusnya disetor oleh PT GMP adalah Rp 4.348.472.288,-. Atas kesalahan perusahaan tersebut, Dirjen Pajak dapat menerbitkan STP dengan sanksi administrasi bunga sebesar 2% per bulan maksimal 24 bulan, dihitung dari tanggal sejak saat terhutangnya pajak sampai dengan tanggal diterbitkannya STP. Sehubungan dengan permasalahan tersebut, sebaiknya bagian perpajakan perusahaan selalu mengikuti perubahan peraturan perpajakan yang baru khususnya PPh pasal 21, agar mereka dapat mengetahui dan memahami pelaksanaan peraturan tersebut, sehingga kesalahan seperti hal di atas tidak dilakukan kembali oleh perusahaan. 108
5.
PT GMP cabang Lampung Tengah tidak melakukan pembulatan ribuan dalam perhitungan PPh pasal 21. Berdasarkan evaluasi yang penulis lakukan, ditemukan masalah bahwa PT GMP cabang Lampung Tengah tidak melakukan pembulatan ribuan atas penghasilan kena pajak (PKP) untuk menghitung PPh pasal 21 terutang. Sesuai dengan Keputusan Dirjen Pajak No. 545/PJ/2000 pasal 17 menyebutkan bahwa setiap PKP dan PPh pasal 21 harus dilakukan pembulatan ke bawah hingga ribuan penuh. Kondisi di atas terjadi karena bagian perpajakan tidak mengikuti peraturan perpajakan khususnya PPh pasal 21 yang berlaku, dan mereka juga lalai dan kurang cermat dalam melakukan perhitungan PPh pasal 21. Akibatnya walaupun pembulatan yang tidak dilakukan perusahaan bernominal kecil hal tersebut dapat menyebabkan jumlah PPh pasal 21 terutang menjadi lebih besar. Sebaiknya bagian perpajakan melakukan pembulatan ke bawah hingga ribuan penuh pada saat perhitungan PKP, karena hal tersebut sangat menguntungkan karena dapat mengurangi besarnya jumlah PPh pasal 21 terutang.
6.
Pembayaran atas kekurangan setor PPh pasal 21 terlalu besar. Berdasarkan SPT 1721 tahunan, jumlah PPh pasal 21 yang sudah disetor oleh PT GMP cabang Lampung Tengah sebesar Rp 2.284.543.576,- (bisa dilihat pada tabel IV.17) padahal jumlah PPh pasal 21 yang harus disetor sebesar Rp 4.292.579.412,-. Berarti jumlah PPh pasal 21 yang kurang disetor selama tahun pajak 2005 sebesar Rp 2.008.035.836,-. Jika dihitung persentase PPh pasal 21 109
yang kurang disetor terhadap jumlah yang harus disetor adalah sebesar 46,78%. Persentase tersebut terlalu besar dan merugikan perusahaan. Berdasarkan Undang-undang PPh No. 17 tahun 2000 dan Keputusan Dirjen Pajak No. KEP-545/PJ/2000 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Dirjen Pajak No 15/PJ/2006, bahwa pemotong pajak wajib menghitung, memotong, dan menyetorkan PPh pasal 21 dan pasal 26 yang terutang untuk setiap bulan takwim. Penyebab dari besarnya jumlah PPh pasal 21 yang kurang disetor tersebut adalah karena perusahaan menunda pembayaran PPh pasal 21 atas bonus dan THR yang diberikan kepada seluruh karyawannya di akhir tahun sampai 3 bulan berikutnya sebelum jatuh tempo penyetoran pajak. Penundaan penyetoran PPh pasal 21 atas bonus dan THR tersebut dilakukan untuk pengaturan dan pengendalian arus kas perusahaan. Jadi jumlah tunjangan pajak yang diberikan kepada karyawannya di akhir tahun belum termasuk PPh pasal 21 atas bonus dan THR didalamnya, sehingga jumlah tunjangan PPh yang diberikan tidak sama dengan jumlah PPh pasal 21 yang terutang seharusnya di akhir tahun. Hal tersebut mengakibatkan perusahaan memiliki jumlah kekurangan setor PPh pasal 21 begitu besar yaitu Rp 2.008.035.836,-. Berdasarkan KUP pasal 14 ayat 3, atas kekurangan pembayaran tersebut Dirjen Pajak dapat menerbitkan STP ditambah dengan sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2% per bulan maksimal 24 bulan, dihitung dari tanggal sejak saat terhutangnya pajak atau bagian tahun pajak sampai dengan tanggal diterbitkannya STP. Sebaiknya bagian perpajakan menyetorkan PPh pasal 21 atas bonus dan THR pada masa terutangnya pajak atas penghasilan tersebut, sehingga jumlah 110
tunjangan PPh yang diberikan kepada karyawan di akhir tahun sudah termasuk PPh pasal 21 atas bonus dan THR didalamnya, dan perusahaan tidak memiliki kekurangan setor PPh pasal 21 yang begitu besar lagi. Tabel IV.17
Pembayaran PPh pasal 21 selama tahun pajak 2005
Periode
PPh Pasal 21 Terutang
Januari
186,555,229
186,555,229
Februari
188,375,445
188,375,445
Maret
188,564,368
188,564,368
April
189,654,217
189,654,217
Mei
190,987,458
190,987,458
Juni
190,258,246
190,258,246
Juli
190,528,963
190,528,963
Agustus
191,239,442
191,239,442
September
191,555,229
191,555,229
Oktober
192,008,756
192,008,756
November
192,287,564
192,287,564
Desember
192,528,659
2,246,622,299
2,284,543,576
4,338,637,216
TOTAL
IV.2
Pembayaran PPh Pasal 21
Evaluasi Penerapan Perencanaan Pajak atas PPh Pasal 21 Pada PT Gunung Madu Plantations (GMP) cabang Lampung Tengah Berdasarkan evaluasi terhadap kebijakan PPh pasal 21 perusahaan pada bab 3,
laporan keuangan dan perhitungan SPT 1721 tahun pajak 2005 yang dilakukan oleh perusahaan, maka dapat diketahui bahwa penerapan perencanaan PPh pasal 21 yang dilakukan oleh PT GMP cabang Lampung Tengah belum efektif, yaitu :
111
1.
Jumlah tunjangan PPh yang diberikan secara gross up kepada karyawan perusahaan, tidak sama dengan jumlah PPh pasal 21 yang terutang setahun. Dari hasil evaluasi, diketahui bahwa dalam memberikan tunjangan pajak kepada karyawannya, perusahaan sudah menggunakan metode gross up, tetapi hanya sampai masa November, sedangkan untuk masa Desember perusahaan tidak menggunakan metode gross up dikarenakan perusahaan ingin menunda pembayaran PPh pasal 21 atas bonus dan THR yang diberikan di akhir tahun. Metode Gross Up merupakan pemberian tunjangan dalam bentuk uang kepada karyawan dan memasukkannya sebagai penghasilan bruto karyawan yang akan dipotong PPh pasal 21. Dengan metode gross up, perusahaan dapat membiayakan beban PPh pasal 21 yang dibayarkan dalam bentuk tunjangan PPh pasal 21 dan menjadi bagian penghasilan bruto dari para karyawan. Berdasarkan UU Perpajakan No. 17 tahun 2000 pasal 9 ayat 1 (h) menyebutkan bahwa biaya atas penanggungan pembayaran PPh oleh perusahaan merupakan biaya yang tidak dapat dijadikan biaya oleh perusahaan dalam laporan keuangan fiskal. Penyebab terjadinya permasalahan ini, dikarenakan perusahaan tidak menggunakan metode gross up penuh atas penghasilan karyawannya pada saat pemberian bonus dan THR di akhir tahun, sehingga jumlah tunjangan PPh yang diberikan kepada karyawan perusahaan selama 12 masa pajak tahun 2005, tidak sama dengan jumlah PPh pasal 21 yang terutang setahun. Akibat permasalahan tersebut, PT GMP cabang Lampung Tengah dirugikan secara material karena jumlah biaya yang dapat dijadikan biaya fiskal hanyalah sebesar jumlah tunjangan PPh yang diberikan kepada karyawannya 112
dalam satu tahun pajak, sedangkan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk membayar PPh pasal 21 yang kurang disetor tidak dapat dijadikan biaya fiskal (non-deductible expenses). Sehubungan dengan permasalahan ini, perusahaan harus sering mengikutkan bagian perpajakannya dalam seminar perpajakan, supaya mereka bisa memanfaatkan metode gross up secara optimal sehingga jumlah tunjangan PPh yang diberikan sama dengan jumlah PPh yang terutangnya selama satu tahun pajak, dan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk menanggung pembayaran PPh pasal 21 karyawan dapat dijadikan biaya dalam laporan keuangan fiskal. Berdasarkan Djuanda dan Lubis ( 2004 ), Metode gross up untuk menentukan tunjangan pajak atas dasar penghasilan kena pajak (PKP), harus memilih di lapisan mana metode gross up digunakan
2.
Lapisan ke-1 =
PKP x 5% / 0.95
Lapisan ke-2 =
( PKP x 10% ) – Rp. 1.250.000 / 0.9
Lapisan ke-3 =
( PKP x 15%) – Rp 3.750.000 / 0.85
Lapisan ke-4 =
( PKP x 25% ) – Rp 13.750.000 / 0.75
Lapisan ke-5 =
( PKP x 35% ) – Rp 33.750.000 / 0.65
PT GMP cabang Lampung Tengah masih memberikan fasilitas secara cumacuma kepada karyawannya Perusahaan masih memberikan kenikmatan secara cuma-cuma berupa fasilitas transportasi bagi karyawan menengah ke atas serta pakaian seragam untuk semua karyawannya kecuali karyawan menengah ke atas. Sedangkan untuk jaminan kesehatan karyawan, perusahaan membangun fasilitas kesehatan sendiri yaitu dengan membangun 1 rumah sakit dan 5 klinik di Site (wilayah 113
kerja perusahaan untuk melaksanakan kegiatan produksi). Jika karyawan perusahaan sakit dapat berobat pada rumah sakit dan klinik-klinik tersebut, dan biaya pengobatan karyawan tersebut ( termasuk biaya berobat di rumah sakit luar site/external hospitalization ) ditanggung seluruhnya oleh perusahaan. Hal ini tentunya menurut ketentuan UU perpajakan No 17 tahun 2000 khususnya dalam UU PPh pasal 9 ayat 1 (e), disebutkan bahwa tunjangan dalam bentuk uang dapat dijadikan biaya fiskal oleh perusahaan. Akan tetapi pemberian natura selain dalam bentuk uang tidak boleh dijadikan biaya fiskal. Pemberian fasilitas secara cuma-cuma tersebut disebabkan karena pada awal perkembangan perusahaan, lokasi perusahaan merupakan lokasi terpencil yang menghadapi kendala utama yaitu minimnya ketersediaan fasilitas umum dan prasarana dasar, dimana hal tersebut mengharuskan perusahaan untuk membangun fasilitas umum dan prasarana dasar sendiri. Namun sekarang hal tersebut bukan kendala lagi bagi perusahaan karena teknologi yang sudah maju dan lokasi perusahaan sudah mudah diakses, sehingga pemberian fasilitas secara cuma-cuma tersebut tidak bisa dibiayakan karena lokasi perusahaan tidak tergolong lokasi terpencil sejak tahun 2002. Permasalahan ini bisa mengakibatkan kerugian bagi perusahaan, karena biaya yang dikeluarkan untuk memberikan natura tersebut secara cuma-cuma kepada karyawannya tidak dapat dijadikan biaya fiskal (non-deductible expenses). Sehubungan dengan permasalahan ini, perusahaan harus mengganti fasilitas (benefit in kind) yang diberikannya itu dalam bentuk tunjangan (benefit in cash). Jika perusahaan memberikan dalam bentuk tunjangan kesehatan, 114
tunjangan pakaian dan tunjangan transportasi maka tentunya sesuai dengan konsep taxable deductible atas pengeluaran tersebut dapat dibiayakan pada laporan keuangan fiskal.
Di bawah ini merupakan salah satu contoh perhitungan PPh pasal 21 sebelum dan sesudah evaluasi terhadap penerapan perencanaan pajak atas PPh pasal 21 pada PT Gunung Madu Plantations (GMP) cabang Lampung Tengah. 1. Tri A. Suranto (laki-laki) adalah Kepala Sub Seksi Technical Support memiliki NPWP 07.333.449.2-321.000 dengan masa kerja 12 bulan. Merupakan pegawai tetap, berstatus kawin dan memiliki 3 anak (K/3). Setelah dilakukan perencanaan pajak, perusahaan mengganti fasilitas-fasilitas yang diberikan secara cuma-cuma kepada karyawan dalam bentuk tunjangan kesehatan Rp 3.623,254,-, tunjangan transportasi Rp 18.081.973,-, dan jumlah tunjangan PPh yang diberikan secara gross up bertambah sebesar Rp 32.055.983,-. Tabel IV.18 No
KETERANGAN
Sebelum
Sesudah
Perencanaan
Perencanaan
A
PENGHASILAN BRUTO
1
Gaji Setahun
72,402,605
72,402,605
2
Tunjangan PPh
17,076,503
32,055,983
3
Tunjangan lainnya, uang lembur, dsb
52,129,875
52,129,875
4
Tunjangan Kesehatan
-
3,623,254
5
Tunjangan Transportasi
-
18,081,973
6
Premi Asuransi Yang Dibayar Pemberi kerja
1,481,937
1,481,937
7
Jumlah
143,090,920
179,775,627
115
8
Bonus,Jasa Produksi,dan THR
26,931,058
26,931,058
9
Jumlah penghasilan bruto
170,021,978
206,706,685
B
PENGURANGAN
10
Biaya Jabatan
1,296,000
1,296,000
11
Iuran Pensiun, Iuran THT
5,386,754
5,386,754
12
Jumlah Pengurangan
6,682,754
6,682,754
C
PENGHITUNGAN PPh PASAL 21
13
Jumlah Penghasilan Neto
163,339,224
200,023,931
14
PTKP Setahun 12,000,000
12,000,000
Tambahan Kawin
1,200,000
1,200,000
Tambahan 3 anak
3,600,000
3,600,000
PTKP
16,800,000
16,800,000
15
PKP SETAHUN
146,539,224
183,223,931
16
PPh Pasal 21 Atas PKP Setahun 5% x 25,000,000,-
1,250,000
1,250,000
10%x 25,000,000,-
2,500,000
2,500,000
15%x 50,000,000,-
7,500,000
7,500,000
25%x 46,539,224,-
11,634,806
WP
25%x 83,223,931,17
PPh Pasal 21 Terutang
D
Perkiraan penghematan PPh Badan :
20,805,983 22,884,806
32,055,983
Dari Tunjangan PPh = 30% X ( Rp 32.055.983 Rp 17.076.503 )
4,493,844
Dari Tunjangan Kesehatan = 30% x Rp 3.623.254
1,086,976
Dari Tunjangan Transportasi =30%x Rp18.081.973
5,424,592
PPh pasal 25 yang dihemat
11,005,412
Selisih kurang pembayaran PPh Pasal 21
116
( Rp 32.685.458 - Rp 22.884.750 )
(9,171,177)
Penghematan beban pajak
1,834,235
Dari perhitungan di atas dapat terlihat bahwa PT GMP cabang Lampung Tengah dapat melakukan perencanaan PPh pasal 21 yang optimal dengan menggunakan metode gross up penuh atas setiap penghasilan karyawannya, dan tunjangan PPh pasal 21 yang seluruhnya dapat dijadikan biaya fiskal. Berikut ini merupakan selisih antara perhitungan PPh pasal 21 PT GMP cabang Lampung Tengah sebelum dilakukan evaluasi dengan perhitungan sesudah dilakukan evaluasi terhadap penerapan perencanaan PPh pasal 21. Tabel IV.19 Selisih Perhitungan PPh Pasal 21 Sebelum Dan Sesudah Perencanaan Pajak PPh Pasal 21 terutang sebelum evaluasi
Rp 4.338.637.216,-
PPh Pasal 21 terutang sesudah dilakukan perencanaan
Rp 5,288,089,848,-
Selisih PPh Pasal 21 terutang
Rp
949.452.632,-
Berikut merupakan rangkuman perhitungan PPh pasal 21 terutang milik PT Gunung Madu Plantations : Tabel IV.20
No
Rekap perhitungan PPh pasal 21 sebelum evaluasi
Golongan Pegawai
Jumlah
Penghasilan
PPh pasal 21
Penerima
Bruto
Terutang
Penghasilan
(Rupiah)
(Rupiah)
1
Pegawai Tetap
1,804
72,005,720,050
4,338,637,216
2
Pegawai Harian Lepas
5,441
26,170,618,650
Nihil
3
JUMLAH
7,245
98,176,338,700
4,338,637,216
4
PPh pasal 21 ditanggung pemerintah
46,057,804
117
5
PPh pasal 21 harus disetor
4,292,579,412
6
PPh pasal 21 yang telah disetor
2,284,543,576
7
PPh pasal 21 yang kurang disetor
2,008,035,836
Tabel IV.21
No
Rekap perhitungan PPh pasal 21 sesudah evaluasi
Golongan Pegawai
1
Pegawai Tetap ( Formulir 1721-A )
2
Formulir 1721-B : Pegawai Harian Lepas
Jumlah
Penghasilan
PPh pasal 21
Penerima
Bruto
Terutang
Penghasilan
(Rupiah)
(Rupiah)
1,798
71,858,235,741
4,337,203,488
5,441
26,170,618,650
-
Pegawai Tidak Tetap
6
147,484,309
2,694,050
Penggunaan Jasa Tenaga Ahli
2
114,330,000
8,574,750
98,290,668,700
4,348,472,288
3
JUMLAH
4
PPh pasal 21 ditanggung pemerintah
5
PPh pasal 21 harus disetor
4,348,472,288
6
PPh pasal 21 yang telah disetor
2,284,543,576
7
PPh pasal 21 yang kurang disetor
2,063,928,712
Tabel IV.22
No
7,247
-
Rekap perhitungan PPh pasal 21 sesudah perencanaan pajak
Golongan Pegawai
1
Pegawai Tetap ( Formulir 1721-A )
2
Formulir 1721-B : Pegawai Harian Lepas Pegawai Tidak Tetap
Jumlah
Penghasilan
PPh pasal 21
Penerima
Bruto
Terutang
Penghasilan
(Rupiah)
(Rupiah)
1,798
79,476,573,474
5,276,472,956
5,441
26,170,618,650
-
6
154,442,848
3,042,142
118
Penggunaan Jasa Tenaga Ahli
114,330,000
8,574,750
105,915,964,972
5,288,089,848
3
JUMLAH
4
PPh Pasal 21 Ditanggung Pemerintah
5
PPh Pasal 21 Harus Disetor
5,288,089,848
6
PPh Pasal 21 Yang Telah Disetor
2,284,543,576
7
PPh Pasal 21 Yang Kurang Disetor
3,003,546,272
Tabel IV.23
7,247
-
Rekap perhitungan penghematan PPh Badan
No
A
2
Keterangan
Sebelum
Sesudah
Perencanaan
Perencanaan
95,891,795,124
96,006,125,124
2,284,543,576
5,279,515,098
Tunjangan Kesehatan
-
1,856,917,741
Tunjangan Pakaian
-
340,222,540
Tunjangan Transportasi
-
2,433,184,468
Penghasilan Bruto Tunjangan PPh
Total Penghasilan Bruto B
PPh Pasal 21 Terutang
C
Perkiraan penghematan PPh Badan :
98,176,338,700
105,915,964,972
4,338,637,216
5,279,515,098
Dari Tunjangan PPh = 30% x ( Rp 5.279.515.098 – Rp 2.284.543.576 )
898,491,457
Dari Tunjangan kesehatan = 30% x 1.856.917.741
557,075,322
Dari Tunjangan Pakaian = 30% x 340.222.540
102,066,762
Dari Tunjangan Transportasi = 30% x 2.433.184.468
729,955,340
PPh pasal 25 yang dihemat
2,287,588,881
Selisih kurang pembayaran PPh Pasal 21 ( Rp 5.279.515.098 - Rp 4.338.637.216 )
(940,877,882)
Penghematan beban pajak
1,346,710,999
119
Tabel IV.24 PPh Pasal 21 PT GMP Cabang Lampung Tengah Sebelum Evaluasi
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
NAMA Sutarto Alexander Kesaulya Koko Widyaatmoko Gunamarwan Trimanto Meizikri Bachtiar Heri Purwoko Kridoyono Herman Priyanto Affandi Yuliastono Tri A. Suranto Brotocahyono Asep Tatang Dwi Witrianto Sutrisno Widarto Mulyono Suwarno Totok M Sukar Robingin EP Maryono Suhartono Edy Marjuki
STATUS K/2 K/2 K/0 K/1 K/1 K/1 K/2 K/1 K/2 K/2 K/2 K/3 K/1 K/1 K/2 K/1 K/2 K/2 K/2 K/1 K/2 K/1 K/1 K/1 K/3
Peg.Tetap Peg.Tetap Peg.Tetap Peg.Tetap Peg.Tetap Peg.Tetap Peg.Tetap Peg.Tetap Peg.Tetap Peg.Tetap Peg.Tetap Peg.Tetap Peg.Tetap Peg.Tetap Peg.Tetap Peg.Tetap Peg.Tetap Peg.Tetap Peg.Tetap Peg.Tetap Peg. Tetap Peg. Tetap Peg. Tetap Peg. Tetap Peg. Tetap
MASA PEROLEHAN PENGH Jan - Des Jan - Des Jan - Des Jan - Des Jan - Des Jan - Des Jan - Des Jan - Des Jan - Des Jan - Des Jan - Des Jan - Des Jan - Des Jan - Des Jan - Des Jan - Des Jan - Des Jan - Des Jan - Des Jan - Des Jan - Des Jan - Des Jan - Des Jan - Des Jan - Des
GAJI 124,716,123 168,121,865 131,126,863 192,166,447 97,260,170 95,104,839 92,308,613 93,256,784 93,044,874 92,609,429 91,468,813 72,402,605 74,515,270 68,933,565 74,737,810 80,590,258 46,100,620 45,173,518 42,704,573 45,486,185 14,086,500 15,213,000 19,696,500 17,715,000 10,678,500
TUNJGN PPh
TUNJGN LAINNYA
40,891,668 80,760,421 49,223,455 88,140,560 28,811,025 24,188,006 18,721,150 21,185,760 28,261,673 27,970,441 25,948,296 17,076,503 18,343,336 16,459,342 17,667,834 21,012,451 6,979,595 7,089,001 6,230,050 6,208,338 705,891 1,260,058 1,862,652 1,459,304 316,358
89,795,608 121,047,743 94,411,342 138,359,842 70,027,322 68,475,484 66,462,201 67,144,885 66,992,310 66,678,789 65,857,545 52,129,875 53,650,994 49,632,167 53,811,223 58,024,986 33,192,447 32,524,933 30,747,292 32,750,053 13,808,925 18,607,575 21,340,950 18,805,025 10,981,425
PREMI ASURANSI 2,552,690 3,441,118 2,683,905 3,933,263 1,990,721 1,946,606 1,889,373 1,908,780 1,904,442 1,895,530 1,872,184 1,481,937 1,525,179 1,410,932 1,529,733 1,649,521 943,587 924,612 874,077 931,011 213,800 233,624 285,435 261,867 169,081
BONUS & THR 35,455,828 22,980,754 30,493,239 30,013,060 28,356,421 32,671,472 37,625,948 34,401,060 27,282,079 27,281,285 29,935,457 26,931,058 26,809,329 25,338,863 27,816,517 28,041,971 20,064,617 20,759,946 18,547,602 20,568,331 8,000,200 8,655,375 11,078,950 10,005,625 6,119,200
120
PENGHASILAN BRUTO 293,411,917 396,351,901 307,938,804 452,613,172 226,445,659 222,386,408 217,007,285 217,897,269 217,485,379 216,435,474 215,082,296 170,021,978 174,844,108 161,774,869 175,563,117 189,319,187 107,280,866 106,472,010 99,103,594 105,943,919 36,815,316 43,969,632 54,264,487 48,246,821 28,264,564
B. JABATAN ATAS PENGH BRUTO 1,296,000 1,296,000 1,296,000 1,296,000 1,296,000 1,296,000 1,296,000 1,296,000 1,296,000 1,296,000 1,296,000 1,296,000 1,296,000 1,296,000 1,296,000 1,296,000 1,296,000 1,296,000 1,296,000 1,296,000 1,296,000 1,296,000 1,296,000 1,296,000 1,107,268
B. JABATAN ATAS BONUS & THR 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 188,732
IURAN PENSIUN & IURAN THT 9,278,880 12,508,267 9,755,839 14,297,184 7,236,157 7,075,800 6,867,761 6,938,305 6,922,539 6,890,142 6,805,280 5,386,754 5,543,936 5,128,657 5,560,493 5,995,915 3,429,886 3,360,910 3,177,220 3,384,172 922,700 1,001,000 1,267,500 1,148,700 711,400
PENGH NETO 282,837,037 382,547,634 296,886,966 437,019,989 217,913,503 214,014,608 208,843,524 209,662,964 209,266,840 208,249,332 206,981,016 163,339,224 168,004,172 155,350,212 168,706,624 182,027,272 102,554,980 101,815,100 94,630,373 101,263,747 34,596,616 41,672,632 51,700,987 45,802,121 26,257,164
PTKP 15,600,000 15,600,000 13,200,000 14,400,000 14,400,000 14,400,000 15,600,000 14,400,000 15,600,000 15,600,000 15,600,000 16,800,000 14,400,000 14,400,000 15,600,000 14,400,000 15,600,000 15,600,000 15,600,000 14,400,000 15,600,000 14,400,000 14,400,000 14,400,000 16,800,000
PKP 267,237,037 366,947,634 283,686,966 422,619,989 203,513,503 199,614,608 193,243,524 195,262,964 193,666,840 192,649,332 191,381,016 146,539,224 153,604,172 140,950,212 153,106,624 167,627,272 86,954,980 86,215,100 79,030,373 86,863,747 18,996,616 27,272,632 37,300,987 31,402,121 9,457,164
PPh TERUTANG 59,782,963 94,681,672 65,540,438 114,166,996 37,479,726 36,153,652 34,560,881 35,065,741 34,666,710 34,412,333 34,095,254 22,884,806 24,651,043 21,487,553 24,526,656 28,156,818 9,293,247 9,182,265 8,104,556 9,279,562 949,831 1,477,263 2,480,099 1,890,212 472,858
121
NO 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
41 42 43
STATUS
NAMA Nuryanto Agus Kurnia Ispandi Sunarso Suranto Ansori Y Sukadi Amran AG Baihaki Hendrik S Ichwanto Sariman AT Suparlan Mulyadi Fauzan Lain-Lain K. Tetap TOTAL K. TETAP Subarjo Subandi Mujiman lain-lain K. harian Lepas Total K. TDK TETAP
MASA PEROLEHAN PENGH
K/1 K/1 K/2 K/2 K/3 K/1 K/2 K/1 K/3 K/1 K/2 K/2 K/3 K/2 K/3
Peg. Tetap Peg. Tetap Peg. Tetap Peg. Tetap Peg. Tetap Peg. Tetap Peg. Tetap Peg. Tetap Peg. Tetap Peg. Tetap Peg. Tetap Peg. Tetap Peg. Tetap Peg. Tetap Peg. Tetap
Jan - Des Jan - Des Jan - Des Jan - Des Jan - Des Jan - Des Jan - Des Jan - Des Jan - Des Jan - Des Jan - Des Jan - Des Jan - Des Jan - Des Jan - Des
K/1 K/2 K/1
Peg. H. Lepas Peg. H. Lepas Peg. H. Lepas
Apr - Sept Apr - Sept Apr - Sept
GAJI 11,616,000 10,380,000 6,570,000 6,570,000 15,731,100 18,886,800 18,193,500 14,109,300 19,722,300 20,805,600 19,197,300 11,377,800 16,095,300 13,460,700 17,791,200
TUNJGN PPh 237,800 259,071 159,276 52,978 839,615 1,248,663 907,136 750,030 903,155 1,084,667 1,378,857 416,097 784,931 637,729 711,158 1,717,399,241 2,284,543,576 2,284,543,576
TUNJGN LAINNYA 6,573,550 8,179,825 10,346,975 7,712,350 15,473,300 15,083,500 12,821,925 13,076,800 12,358,225 12,217,175 17,391,425 11,335,300 14,230,325 13,122,400 10,793,075
PREMI ASURANSI 175,957 161,245 109,489 109,489 235,520 277,947 267,555 220,496 292,179 300,771 281,631 181,568 237,704 202,064 258,483
BONUS & THR 6,597,000 5,927,500 3,818,750 3,818,750 8,906,025 10,655,350 10,264,825 8,057,550 11,137,925 11,694,700 10,823,550 6,532,975 9,088,300 7,631,225 10,016,900
122
PENGHASILAN BRUTO 25,200,307 24,907,641 21,004,490 18,263,567 41,185,560 46,152,260 42,454,941 36,214,176 44,413,784 46,102,913 49,072,763 29,843,740 40,436,560 35,054,118 39,570,816 66,980,902,383 72,005,720,050 4,636,846 4,905,464 5,016,487 26,156,059,853 26,170,618,650 98,176,338,700
B. JABATAN ATAS PENGH BRUTO 930,165 949,007 859,287 722,241 1,296,000 1,296,000 1,296,000 1,296,000 1,296,000 1,296,000 1,296,000 1,165,538 1,296,000 1,296,000 1,296,000
B. JABATAN ATAS BONUS & THR 329,850 296,375 190,938 190,938 0 0 0 0 0 0 0 130,462 0 0 0
IURAN PENSIUN & IURAN THT 760,300 686,200 446,800 446,800 1,025,000 1,222,500 1,177,500 935,000 1,280,100 1,337,700 1,241,400 760,400 1,043,300 878,000 1,146,000
PENGH NETO
PTKP
PKP
PPh TERUTANG
23,179,992 22,976,059 19,507,465 16,903,588 38,864,560 43,633,760 39,981,441 33,983,176 41,837,684 43,469,213 46,535,363 27,787,340 38,097,260 32,880,118 37,128,816 63,062,599,143 67,881,309,615
14,400,000 14,400,000 15,600,000 15,600,000 16,800,000 14,400,000 15,600,000 14,400,000 16,800,000 14,400,000 15,600,000 15,600,000 16,800,000 15,600,000 16,800,000 26,832,000,000 27,441,600,000
8,779,992 8,576,059 3,907,465 1,303,588 22,064,560 29,233,760 24,381,441 19,583,176 25,037,684 29,069,213 30,935,363 12,187,340 21,297,260 17,280,118 20,328,816 36,230,599,143 40,439,709,615
439,000 428,802 195,373 65,179 1,103,228 1,673,376 1,219,072 979,159 1,253,768 1,656,921 1,843,536 609,367 1,064,863 864,006 1,016,441 3,578,781,988 4,338,637,216
40,439,709,615
4,338,637,216
67,881,309,615
27,441,600,000
123
Tabel IV.25 PPh Pasal 21 PT GMP Cabang Lampung Tengah Sesudah Evaluasi
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 18 19 20 25
NAMA
Sutarto Alexander Kesaulya Koko Widyaatmoko Gunamarwan Trimanto Meizikri Bachtiar Heri Purwoko Kridoyono Herman Riyanto Affandi Yuliastono Tri A. Suranto Brotocahyono Asep Tatang Dwi Witrianto Sutrisno Widarto Mulyono Suwarno Totok M Sukar Robingin EP Maryono Suhartono Suranto
STATUS K/2 K/2 K/0 K/1 K/0 K/1 K/2 K/1 K/1 K/2 K/2 K/3 K/1 K/1 K/2 K/1 K/1 K/2 K/2 K/1 K/2 K/1 K/2 K/1 K/3
Peg.Tetap Peg.Tetap Peg.Tetap Peg.Tetap Peg.Tetap Peg.Tetap Peg.Tetap Peg.Tetap Peg.Tetap Peg.Tetap Peg.Tetap Peg.Tetap Peg.Tetap Peg.Tetap Peg.Tetap Peg.Tetap Peg.Tetap Peg.Tetap Peg.Tetap Peg.Tetap Peg. Tetap Peg. Tetap Peg. Tetap Peg. Tetap Peg. Tetap
MASA PEROLEHAN PENGH Jan - Des Jan - Des Jan - Des Jan - Des Jan - Des Jan - Des Jan - Des Jan - Des Jan - Des Jan - Des Jan - Des Jan - Des Jan - Des Jan - Des Jan - Des Jan - Des Jan - Des Jan - Des Jan - Des Jan - Des Jan - Des Jan - Des Jan - Des Jan - Des Jan - Des
GAJI 124,716,123 168,121,865 131,126,863 192,166,447 97,260,170 95,104,839 92,308,613 93,256,784 93,044,874 92,609,429 91,468,813 72,402,605 74,515,270 68,933,565 74,737,810 80,590,258 46,100,620 45,173,518 42,704,573 45,486,185 14,086,500 15,213,000 19,696,500 17,715,000 15,731,100
TUNJGN PPh
TUNJGN LAINNYA
40,891,668 80,760,421 49,223,455 88,140,560 28,811,025 24,188,006 18,721,150 21,185,760 28,261,673 27,970,441 25,948,296 17,076,503 18,343,336 16,459,342 17,667,834 21,012,451 6,979,595 7,089,001 6,230,050 6,208,338 705,891 1,260,058 1,862,652 1,459,304 839,615
89,795,608 121,047,743 94,411,342 138,359,842 70,027,322 68,475,484 66,462,201 67,144,885 66,992,310 66,678,789 65,857,545 52,129,875 53,650,994 49,632,167 53,811,223 58,024,986 33,192,447 32,524,933 30,747,292 32,750,053 13,808,925 18,607,575 21,340,950 18,805,025 15,473,300
PREMI ASURANSI 2,552,690 3,441,118 2,683,905 3,933,263 1,990,721 1,946,606 1,889,373 1,908,780 1,904,442 1,895,530 1,872,184 1,481,937 1,525,179 1,410,932 1,529,733 1,649,521 943,587 924,612 874,077 931,011 213,800 233,624 285,435 261,867 235,520
BONUS & THR 35,455,828 22,980,754 30,493,239 30,013,060 28,356,421 32,671,472 37,625,948 34,401,060 27,282,079 27,281,285 29,935,457 26,931,058 26,809,329 25,338,863 27,816,517 28,041,971 20,064,617 20,759,946 18,547,602 20,568,331 8,000,200 8,655,375 11,078,950 10,005,625 8,906,025
124
PENGHASILAN BRUTO 293,411,917 396,351,901 307,938,804 452,613,172 226,445,659 222,386,408 217,007,285 217,897,269 217,485,379 216,435,474 215,082,296 170,021,978 174,844,108 161,774,869 175,563,117 189,319,187 107,280,866 106,472,010 99,103,594 105,943,919 36,815,316 43,969,632 54,264,487 48,246,821 41,185,560
B. JABATAN ATAS PENGH BRUTO 1,296,000 1,296,000 1,296,000 1,296,000 1,296,000 1,296,000 1,296,000 1,296,000 1,296,000 1,296,000 1,296,000 1,296,000 1,296,000 1,296,000 1,296,000 1,296,000 1,296,000 1,296,000 1,296,000 1,296,000 1,296,000 1,296,000 1,296,000 1,296,000 1,296,000
IURAN PENSIUN & IURAN THT 9,278,880 12,508,267 9,755,839 14,297,184 7,236,157 7,075,800 6,867,761 6,938,305 6,922,539 6,890,142 6,805,280 5,386,754 5,543,936 5,128,657 5,560,493 5,995,915 3,429,886 3,360,910 3,177,220 3,384,172 922,700 1,001,000 1,267,500 1,148,700 1,025,000
PENGH NETO 282,837,037 382,547,634 296,886,966 437,019,989 217,913,503 214,014,608 208,843,524 209,662,964 209,266,840 208,249,332 206,981,016 163,339,224 168,004,172 155,350,212 168,706,624 182,027,272 102,554,980 101,815,100 94,630,373 101,263,747 34,596,616 41,672,632 51,700,987 45,802,121 38,864,560
PTKP 15,600,000 15,600,000 13,200,000 14,400,000 13,200,000 14,400,000 15,600,000 14,400,000 14,400,000 15,600,000 15,600,000 16,800,000 14,400,000 14,400,000 15,600,000 14,400,000 14,400,000 15,600,000 15,600,000 14,400,000 15,600,000 14,400,000 15,600,000 14,400,000 16,800,000
PKP 267,237,000 366,947,000 283,686,000 422,619,000 204,713,000 199,614,000 193,243,000 195,262,000 194,866,000 192,649,000 191,381,000 146,539,000 153,604,000 140,950,000 153,106,000 167,627,000 88,154,000 86,215,000 79,030,000 86,863,000 18,996,000 27,272,000 36,100,000 31,402,000 22,064,000
PPh TERUTANG 59,782,950 94,681,450 65,540,100 114,166,650 37,899,550 36,153,500 34,560,750 35,065,500 34,966,500 34,412,250 34,095,250 22,884,750 24,651,000 21,487,500 24,526,500 28,156,750 9,473,100 9,182,265 8,104,556 9,279,562 949,831 1,477,200 2,360,000 1,890,200 1,103,200
125
26 27 28 29 30 31 32 33 34
Ansori Y Sukadi Amran AG Baihaki Hendrik S Ichwanto Suparlan Mulyadi Fauzan Lain-Lain K. Tetap TOTAL K. TETAP
K/2 K/2 K/1 K/2 K/2 K/1 K/3 K/2 K/3
Peg. Tetap Peg. Tetap Peg. Tetap Peg. Tetap Peg. Tetap Peg. Tetap Peg. Tetap Peg. Tetap Peg. Tetap
MASA PEROLEHAN PENGH Jan - Des Jan - Des Jan - Des Jan - Des Jan - Des Jan - Des Jan - Des Jan - Des Jan - Des
35 36 37 38 39 40 41 42 43
Edy Marjuki Nuryanto Agus Kurnia Ispandi Sunarso Sariman AT Subarjo Subandi Mujiman lain-lain K. harian Lepas Konsultan dan Notaris TOTAL K. TDK TETAP
K/3 K/1 K/1 K/2 K/2 K/3 K/1 K/2 K/1
Peg. Tdk Tetap Peg. Tdk Tetap Peg. Tdk Tetap Peg. Tdk Tetap Peg. Tdk Tetap Peg. Tdk Tetap Peg. H. Lepas Peg. H. Lepas Peg. H. Lepas
Jan - Des Jan - Des Jan - Des Jan - Des Jan - Des Jan - Des Apr - Sept Apr - Sept Apr - Sept
NO
NAMA
STATUS
GAJI
TUNJGN PPh
TUNJGN LAINNYA
PREMI ASURANSI
BONUS & THR
18,886,800 18,193,500 14,109,300 19,722,300 20,805,600 19,197,300 16,095,300 13,460,700 17,791,200
1,248,663 907,136 750,030 903,155 1,084,667 1,378,857 784,931 637,729 711,158 1,717,399,241 2,283,101,996
15,083,500 12,821,925 13,076,800 12,358,225 12,217,175 17,391,425 14,230,325 13,122,400 10,793,075
277,947 267,555 220,496 292,179 300,771 281,631 237,704 202,064 258,483
10,655,350 10,264,825 8,057,550 11,137,925 11,694,700 10,823,550 9,088,300 7,631,225 10,016,900
10,678,500 11,616,000 10,380,000 6,570,000 6,570,000 11,377,800
316,358 237,800 259,071 159,276 52,978 416,097 1,441,580 2,284,543,576
10,981,425 6,573,550 8,179,825 10,346,975 7,712,350 11,335,300
169,081 175,957 161,245 109,489 109,489 181,568
6,119,200 6,597,000 5,927,500 3,818,750 3,818,750 6,532,975
126
PENGHASILAN BRUTO 46,152,260 42,454,941 36,214,176 44,413,784 46,102,913 49,072,763 40,436,560 35,054,118 39,570,816 66,980,902,383 71,858,235,741 28,264,564 25,200,307 24,907,641 21,004,490 18,263,567 29,843,740 4,636,846 4,905,464 5,016,487 26,156,059,853 114,330,000 26,432,432,959 98,290,668,700
B. JABATAN ATAS PENGH BRUTO 1,296,000 1,296,000 1,296,000 1,296,000 1,296,000 1,296,000 1,296,000 1,296,000 1,296,000
IURAN PENSIUN & IURAN THT 1,222,500 1,177,500 935,000 1,280,100 1,337,700 1,241,400 1,043,300 878,000 1,146,000
PENGH NETO
PTKP
PKP
PPh TERUTANG
43,633,760 39,981,441 33,983,176 41,837,684 43,469,213 46,535,363 38,097,260 32,880,118 37,128,816 63,062,599,143 67,744,698,007
15,600,000 15,600,000 14,400,000 15,600,000 15,600,000 14,400,000 16,800,000 15,600,000 16,800,000 26,832,000,000 27,346,800,000
28,033,000 24,381,000 19,583,000 26,237,000 27,869,000 32,135,000 21,297,000 17,280,000 20,328,000 36,230,599,143 40,397,881,143
1,553,300 1,219,050 979,150 1,373,700 1,536,900 1,963,500 1,064,850 864,000 1,016,400 3,578,781,988 4,337,203,488
28,264,564 25,200,307 24,907,641 21,004,490 18,263,567 29,843,740 -
16,800,000 14,400,000 14,400,000 15,600,000 15,600,000 16,800,000 14,400,000 15,600,000 14,400,000
11,464,000 10,800,000 10,507,000 5,404,000 2,663,000 13,043,000 -
573,200 540,000 525,350 270,200 133,150 652,150 -
57,165,000 204,649,309 67,949,347,316
93,600,000 27,440,400,000
53,881,000 40,451,762,143
8,574,750 11,268,800 4,348,472,288
127
Tabel IV.26 PPh Pasal 21 PT GMP Cabang Lampung Tengah Sesudah Perencanaan Pajak
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 18 19 20 25
NAMA
Sutarto Alexander Kesaulya Koko Widyaatmoko Gunamarwan Trimanto Sigit Heri Purwoko Kridoyono Herman Riyanto Affandi Yuliastono Tri A. Suranto Brotocahyono Asep Tatang Dwi Witrianto Sutrisno Widarto Mulyono Suwarno Totok M Sukar Robingin EP Maryono Suhartono Suranto
STATUS K/2 K/2 K/0 K/1 K/0 K/1 K/2 K/1 K/1 K/2 K/2 K/3 K/1 K/1 K/2 K/1 K/1 K/2 K/2 K/1 K/2 K/1 K/2 K/1 K/3
Peg.Tetap Peg.Tetap Peg.Tetap Peg.Tetap Peg.Tetap Peg.Tetap Peg.Tetap Peg.Tetap Peg.Tetap Peg.Tetap Peg.Tetap Peg.Tetap Peg.Tetap Peg.Tetap Peg.Tetap Peg.Tetap Peg.Tetap Peg.Tetap Peg.Tetap Peg.Tetap Peg. Tetap Peg. Tetap Peg. Tetap Peg. Tetap Peg. Tetap
MASA PEROLEHAN PENGH Jan - Des Jan - Des Jan - Des Jan - Des Jan - Des Jan - Des Jan - Des Jan - Des Jan - Des Jan - Des Jan - Des Jan - Des Jan - Des Jan - Des Jan - Des Jan - Des Jan - Des Jan - Des Jan - Des Jan - Des Jan - Des Jan - Des Jan - Des Jan - Des Jan - Des
GAJI 124,716,123 168,121,865 131,126,863 192,166,447 97,260,170 95,104,839 92,308,613 93,256,784 93,044,874 92,609,429 91,468,813 72,402,605 74,515,270 68,933,565 74,737,810 80,590,258 46,100,620 45,173,518 42,704,573 45,486,185 14,086,500 15,213,000 19,696,500 17,715,000 15,731,100
TUNJGN PPh 69,955,199 102,177,730 74,326,506 128,181,231 42,793,642 54,224,831 53,737,939 53,498,232 49,474,828 48,437,602 48,843,510 32,055,983 32,597,111 30,398,699 32,692,932 38,710,795 13,597,380 12,914,285 10,805,693 13,424,054 1,009,670 1,704,385 2,618,358 2,141,078 1,068,660
TUNJANGAN KES, PAKAIAN & TRANSP 0 0 0 0 0 21,705,227 21,705,227 21,705,227 21,705,227 21,705,227 21,705,227 21,705,227 21,705,227 21,705,227 21,705,227 21,705,227 14,616,755 14,616,755 14,616,755 14,616,755 892,996 1,826,887 1,826,887 1,826,887 892,996
TUNJGN LAINNYA 89,795,608 121,047,743 94,411,342 138,359,842 70,027,322 68,475,484 66,462,201 67,144,885 66,992,310 66,678,789 65,857,545 52,129,875 53,650,994 49,632,167 53,811,223 58,024,986 33,192,447 32,524,933 30,747,292 32,750,053 13,808,925 18,607,575 21,340,950 18,805,025 15,473,300
PREMI ASURANSI 2,552,690 3,441,118 2,683,905 3,933,263 1,990,721 1,946,606 1,889,373 1,908,780 1,904,442 1,895,530 1,872,184 1,481,937 1,525,179 1,410,932 1,529,733 1,649,521 943,587 924,612 874,077 931,011 213,800 233,624 285,435 261,867 235,520
128
BONUS & THR 35,455,828 22,980,754 30,493,239 30,013,060 28,356,421 32,671,472 37,625,948 34,401,060 27,282,079 27,281,285 29,935,457 26,931,058 26,809,329 25,338,863 27,816,517 28,041,971 20,064,617 20,759,946 18,547,602 20,568,331 8,000,200 8,655,375 11,078,950 10,005,625 8,906,025
PENGHASILAN BRUTO 322,475,447 417,769,210 333,041,854 492,653,842 240,428,276 274,128,460 273,729,300 271,914,967 260,403,760 258,607,861 259,682,737 206,706,684 210,803,110 197,419,454 212,293,442 228,722,758 128,515,406 126,914,048 118,295,991 127,776,390 38,012,091 46,240,846 56,847,080 50,755,483 42,307,601
B. JABATAN ATAS PENGH BRUTO 1,296,000 1,296,000 1,296,000 1,296,000 1,296,000 1,296,000 1,296,000 1,296,000 1,296,000 1,296,000 1,296,000 1,296,000 1,296,000 1,296,000 1,296,000 1,296,000 1,296,000 1,296,000 1,296,000 1,296,000 1,296,000 1,296,000 1,296,000 1,296,000 1,296,000
IURAN PENSIUN & IURAN THT 9,278,880 12,508,267 9,755,839 14,297,184 7,236,157 7,075,800 6,867,761 6,938,305 6,922,539 6,890,142 6,805,280 5,386,754 5,543,936 5,128,657 5,560,493 5,995,915 3,429,886 3,360,910 3,177,220 3,384,172 922,700 1,001,000 1,267,500 1,148,700 1,025,000
PENGH NETO 311,900,568 403,964,943 321,990,016 477,060,659 231,896,120 265,756,660 265,565,540 263,680,663 252,185,222 250,421,720 251,581,457 200,023,931 203,963,174 190,994,796 205,436,949 221,430,843 123,789,519 122,257,138 113,822,771 123,096,218 35,793,391 43,943,846 54,283,580 48,310,783 39,986,601
PTKP 15,600,000 15,600,000 13,200,000 14,400,000 13,200,000 14,400,000 15,600,000 14,400,000 14,400,000 15,600,000 15,600,000 16,800,000 14,400,000 14,400,000 15,600,000 14,400,000 14,400,000 15,600,000 15,600,000 14,400,000 15,600,000 14,400,000 15,600,000 14,400,000 16,800,000
PKP 296,300,568 388,364,943 308,790,016 462,660,659 218,696,120 251,356,660 249,965,540 249,280,663 237,785,222 234,821,720 235,981,457 183,223,931 189,563,174 176,594,796 189,836,949 207,030,843 109,389,519 106,657,138 98,222,771 108,696,218 20,193,391 29,543,846 38,683,580 33,910,783 23,186,601
PPh TERUTANG 69,955,199 102,177,730 74,326,506 128,181,231 42,793,642 54,224,831 53,737,939 53,498,232 49,474,828 48,437,602 48,843,510 32,055,983 32,597,111 30,398,699 32,692,932 38,710,795 13,597,380 12,914,285 10,805,693 13,424,054 1,009,670 1,704,385 2,618,358 2,141,078 1,068,660
129
26 27 28 29 30 31 32 33 34
Ansori Y Sukadi Amran AG Baihaki Hendrik S Ichwanto Suparlan Mulyadi Fauzan Lain-Lain K. Tetap TOTAL K. TETAP
K/2 K/2 K/1 K/2 K/2 K/1 K/3 K/2 K/3
Peg. Tetap Peg. Tetap Peg. Tetap Peg. Tetap Peg. Tetap Peg. Tetap Peg. Tetap Peg. Tetap Peg. Tetap
MASA PEROLEHAN PENGH Jan - Des Jan - Des Jan - Des Jan - Des Jan - Des Jan - Des Jan - Des Jan - Des Jan - Des
35 36 37 38 39 40 41 42 43
Edy Marjuki Nuryanto Agus Kurnia Ispandi Sunarso Sariman AT Subarjo Subandi Mujiman lain-lain K. harian Lepas Konsultan TOTAL K. TDK TETAP
K/3 K/1 K/1 K/2 K/2 K/3 K/1 K/2 K/1
Peg. Tdk Tetap Peg. Tdk Tetap Peg. Tdk Tetap Peg. Tdk Tetap Peg. Tdk Tetap Peg. Tdk Tetap Peg. H. Lepas Peg. H. Lepas Peg. H. Lepas
Jan - Des Jan - Des Jan - Des Jan - Des Jan - Des Jan - Des Apr - Sept Apr - Sept Apr - Sept
NO
NAMA
STATUS
GAJI
TUNJGN PPh
18,886,800 18,193,500 14,109,300 19,722,300 20,805,600 19,197,300 16,095,300 13,460,700 17,791,200
1,790,220 1,318,589 1,038,218 1,629,046 1,790,159 2,231,488 1,126,596 922,915 1,079,508 4,312,155,886 5,276,472,956
10,678,500 11,616,000 10,380,000 6,570,000 6,570,000 11,377,800
633,747 602,921 586,398 323,064 184,399 711,613 3,042,142 5,279,515,098
TUNJANGAN KES, PAKAIAN & TRANSP 1,826,887 892,996 892,996 1,826,887 1,826,887 1,826,887 892,996 892,996 892,996 4,308,703,071 4,624,966,773 892,996 892,996 892,996 892,996 892,996 892,996
TUNJGN LAINNYA
PREMI ASURANSI
15,083,500 12,821,925 13,076,800 12,358,225 12,217,175 17,391,425 14,230,325 13,122,400 10,793,075
277,947 267,555 220,496 292,179 300,771 281,631 237,704 202,064 258,483
10,981,425 6,573,550 8,179,825 10,346,975 7,712,350 11,335,300
169,081 175,957 161,245 109,489 109,489 181,568
5,357,977 4,630,324,749
130
BONUS & THR
PENGHASILAN BRUTO
10,655,350 10,264,825 8,057,550 11,137,925 11,694,700 10,823,550 9,088,300 7,631,225 10,016,900
48,520,705 43,759,390 37,395,360 46,966,563 48,635,293 51,752,281 41,671,221 36,232,300 40,832,162 73,884,362,099 79,476,573,474
6,119,200 6,597,000 5,927,500 3,818,750 3,818,750 6,532,975
29,474,950 26,458,424 26,127,964 22,061,274 19,287,984 31,032,252 4,636,846 4,905,464 5,016,485 26,156,059,855 114,330,000 26,439,391,498 105,915,964,972
B. JABATAN ATAS PENGH BRUTO 1,296,000 1,296,000 1,296,000 1,296,000 1,296,000 1,296,000 1,296,000 1,296,000 1,296,000
IURAN PENSIUN & IURAN THT 1,222,500 1,177,500 935,000 1,280,100 1,337,700 1,241,400 1,043,300 878,000 1,146,000
PENGH NETO
PTKP
PKP
PPh TERUTANG
46,002,205 41,285,890 35,164,360 44,390,463 46,001,593 49,214,881 39,331,921 34,058,300 38,390,162 69,966,058,859 75,363,035,740
15,600,000 15,600,000 14,400,000 15,600,000 15,600,000 14,400,000 16,800,000 15,600,000 16,800,000 26,832,000,000 27,346,800,000
30,402,205 25,685,890 20,764,360 28,790,463 30,401,593 34,814,881 22,531,921 18,458,300 21,590,162 43,134,058,859 48,016,235,740
1,790,220 1,318,589 1,038,218 1,629,046 1,790,159 2,231,488 1,126,596 922,915 1,079,508 4,312,155,886 5,276,472,956
29,474,950 26,458,424 26,127,964 22,061,274 19,287,984 31,032,252 -
16,800,000 14,400,000 14,400,000 15,600,000 15,600,000 16,800,000 14,400,000 15,600,000 14,400,000
12,674,950 12,058,424 11,727,964 6,461,274 3,687,984 14,232,252 -
633,747 602,921 586,398 323,064 184,399 711,613 -
60,842,848 48,077,078,588
8,574,750 11,616,892 5,288,089,848
57,165,000 211,607,848 75,574,643,588
93,600,000 27,440,400,000
131