BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
Analisa penilaian kinerja saham Jakarta Islamic Index dalam penelitian ini, diukur dengan menggunakan rasio Sharpe yaitu diukur dengan cara membandingkan antara premi risiko portofolio (yaitu selisih rata-rata tingkat pengembalian portofolio dengan rata-rata tingkat bunga bebas risiko) dengan risiko portofolio yang dinyatakan dengan standar deviasi (total risiko).
1.1 Perhitungan Return Saham Penelitian ini menggunakan data historical perubahan harga saham dan berdampak ke perubahan nilai indeks, dan menggunakan rata-rata dari return capital gain (loss) selama periode penelitian. Capital gain (loss) merupakan selisih laba (rugi) yang dialami oleh pemegang saham karena harga saham sekarang relatif tinggi (rendah) dibandingkan harga saham sebelumnya. Perhitungan return dari setiap saham dihitung berdasarkan rumus sebagai berikut :
Maka :
Harga perdagangan saham individu dan perhitungan return masing-masing saham periode Juni 2010 sampai dengan November 2011. Sedangkan Expected Return masingmasing saham dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.1 Expected Return Masing-Masing Saham Periode Juni 2010 – November 2011 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Kode Efek AALI ANTM ASII ASRI BSDE INCO INTP ITMG KLBF LPKR LSIP PTBA
Nama Emiten
Astra Agro Lestari Tbk Aneka Tambang (Persero) Tbk Astra International Tbk Alam Sutera Realty Tbk Bumi Serpong Damai Tbk International Nickel Indonesia Tbk Indocement Tunggal Prakasa Tbk Indo Tambangraya Megah Tbk Kalbe Farma Tbk Lippo Karawaci Tbk PP London Sumatra Indonesia Tbk Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk 13 SMCB Holcim Indonesia Tbk 14 SMGR Semen Gresik (Persero) Tbk 15 TINS Timah (Persero) Tbk 16 TLKM Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk 17 UNTR United Tractors Tbk 18 UNVR Unilever Indonesia Tbk Sumber : data olahan penelitian
E(Ri) 0.000829858 -0.001757218 0.006462706 0.013954457 -0.267097082 -0.001750144 0.000414561 -0.001757218 0.009370816 0.007804827 0.005183206 0.001046916 -0.001505122 0.00160246 -0.001372913 -0.00040726 0.004868318 0.002093932
Dari tabel 4.1 diketahui bahwa terdapat 7 saham yang memiliki return negatif, yaitu ; Aneka Tambang (Persero) Tbk (-0.001757218), Bumi Serpong Damai Tbk (0.267097082), International Nickel Indonesia Tbk (-0.001750144), Indo Tambangraya Megah Tbk (-0.001757218), Holcim Indonesia Tbk (-0.001505122), Timah (Persero) Tbk (-0.001372913), Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (-0.00040726). Sehingga saham tersebut tidak layak untuk di investasi. Sedangkan saham yang return-nya terbesar adalah saham Alam Sutera Realty Tbk dengan nilai return 0.013954457, dan saham tersebut layak untuk di investasi karena dapat memberikan tingkat pengembalian yang lebih besar.
1.2 Perhitungan Varians dan Standar Deviasi Varian merupakan ukuran penyimpangan dari return yang diharapkan, Markowitz berpendapat varians ini sama dengan ketidakpastian atau risiko suatu investasi, jika aktiva tidak memiliki risiko maka penyimpangan pengembalian diharapkan dari aktiva tersebut adalah sama dengan nol (0). Untuk menghitung risiko (varian) untuk setiap saham, diperoleh denga rumus sebagai berikut :
Sedangkan standar deviasi merupakan suatu salah satu ukuran risiko yang memperhitungkan
sejumlah
probabilitas
buruk
dari
suatu
portofolio
yang
menggambarkan besar atau derajat tertentu sejauh mana hasil nyata menyimpang dari apa yang diharapkan atau dengan kata lain gambaran dari derajat penyimpangan atas expected return terhadap return yang diterima. Rumus standar deviasi adalah sebagai berikut :
Karena itu risiko mempunyai dua dimensi, yaitu menyimpang lebih besar maupun lebih kecil dari yang diharapkan. Deviasi standar dan varians ini akan menyamakan penyimpangan disekitar nilai yang diharapkan, atau luas dari distribusi probabilitas. Perhitungan lengkapnya varian dan standar deviasi masing-masing saham dapat dilihat pada tabel 4. 2 berikut ini :
Tabel 4.2
Varians dan Standar Deviasi Masing-Masing Saham Periode Juni 2010 – November 2011 No.
Kode Efek
1 2 3 4 5 6
AALI ANTM ASII ASRI BSDE INCO
Nama Emiten
Astra Agro Lestari Tbk Aneka Tambang (Persero) Tbk Astra International Tbk Alam Sutera Realty Tbk Bumi Serpong Damai Tbk International Nickel Indonesia Tbk 7 INTP Indocement Tunggal Prakasa Tbk 8 ITMG Indo Tambangraya Megah Tbk 9 KLBF Kalbe Farma Tbk 10 LPKR Lippo Karawaci Tbk 11 LSIP PP London Sumatra Indonesia Tbk 12 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk 13 SMCB Holcim Indonesia Tbk 14 SMGR Semen Gresik (Persero) Tbk 15 TINS Timah (Persero) Tbk 16 TLKM Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk 17 UNTR United Tractors Tbk 18 UNVR Unilever Indonesia Tbk Sumber : data olahan penelitian
Varians
Standar Deviasi
0.002749328 0.001678776 0.00198192 0.004384647 0.071145365 0.002447009
0.052434035 0.040972872 0.044518765 0.066216664 0.266730885 0.049467247
0.002698502
0.051947103
0.001678776 0.003329295 0.005124104 0.002520145
0.040972872 0.057700043 0.071582849 0.050201042
0.002810594
0.053015032
0.001835597 0.001688488 0.003179963 0.001234987
0.042843869 0.041091214 0.056391162 0.035142384
0.002516877 0.001707314
0.050168482 0.041319657
Dari hasil perhitungan tabel 4.2. Pada periode Juni 2010 – November 2011 perusahaan yang memiliki Varian dan Standar Deviasi terbesar adalah Bumi Serpong Damai Tbk dengan nilai Varian 0.071145365 dan Standar Deviasi 0.266730885, sedangkan yang memiliki nilai varian dan standar deviasi terkecil adalah Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk yaitu dengan nilai varian 0.001234987 dan standar deviasi 0.035142384.
1.3 Perhitungan Tingkat Bunga Bebas Risiko (Rf)
Tingkat pengembalian bebas risiko adalah suatu ukuran keuntungan dari suatu investasi yang dipandang mempunyai risiko paling minimal, yang digunakan sebagai dasar dalam menentukan suatu investasi tersebut menarik atau tidak. Dengan kriteria mengenai risk free rate data yang digunakan adalah data suku bunga BI Rate. BI Rate adalah suku bunga kebijakan yang mencerminkan sikap atau stance kebijakan moneter yang ditetapkan oleh bank Indonesia dan diumumkan kepada publik. BI Rate diumumkan oleh Dewan Gubernur Bank Indonesia setiap Rapat Dewan Gubernur bulanan. Penggunaan BI Rate, dimaksudkan sebagai alternatif investasi selain saham dan tolok ukur investasi yang bebas risiko. Dalam pengukuran kinerja saham dengan menggunakan metode Sharpe ratio, digunakan rata-rata suatu tingkat tertentu dari instrument BI Rate, dalam hal ini peneliti menggunakan data BI Rate pada periode Juni 2010 – November 2011. Perhitungan return rata-rata asset bebas risiko dapat digunakan sebagai
berikut
:
Dimana : : rata-rata risk free bulanan ΣRf
: jumlah return risk free bulanan
n
: jumlah sub periode bulanan Sehingga hasil yang diperoleh rata-rata tingkat BI Rate selama Juni 2010 –
November 2011 adalah 0.001266026 perminggu.
1.4 Penilaian Kinerja Saham Dengan Menggunakan Sharpe Ratio Dalam metode ini kinerja portofolio diukur dengan cara membandingkan antara
premi risiko portofolio (yaitu selisih rata-rata tingkat pengembalian portofolio dengan rata-rata tingkat bunga bebas risiko) dengan risiko portofolio yang dinyatakan dengan standar deviasi (total risiko). Secara matematis indeks Sharpe dirumuskan sebagai berikut :
Dimana : Spi
: Indeks Sharpe saham i
E (Ri) : Rata-rata return saham i Rf
: Rata-rata bunga investasi bebas risiko : Standar deviasi dari return saham
E(Ri) – Rf : Premi risiko saham i
Rumus tersebut pada hakikatnya menghitung kemiringan (slope) garis yang menghubungkan portofolio yang berisiko dengan bunga bebas risiko. Kemiringan garis tersebut dinyatakan dengan (Rp – Rf)/σp. Dengan demikian, semakin besar garis kemiringan tersebut berarti semakin baik portofolio yang membentuk garis tersebut. Karena, semakin besar rasio premi risiko portofolio terhadap standar deviasi dapat dikatakan bahwa kinerja portofolio tersebut semakin baik. Indeks Sharpe ini relevan digunakan untuk investor yang menanamkan dananya hanya atau sebagian besar pada portofolio tersebut, sehingga risiko portofolio dinyatakan dalam standar deviasi. Berikut dapat dilihat hasil perhitungan rasio Sharpe masingmasing saham pada tabel 4.4 sebagai berikut :
Tabel 4.4 Rasio Sharpe Masing-Masing Saham Periode Juni 2010 – November 2011 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Kode Efek AALI ANTM ASII ASRI BSDE INCO INTP ITMG KLBF LPKR LSIP PTBA
Nama Emiten
Astra Agro Lestari Tbk Aneka Tambang (Persero) Tbk Astra International Tbk Alam Sutera Realty Tbk Bumi Serpong Damai Tbk International Nickel Indonesia Tbk Indocement Tunggal Prakasa Tbk Indo Tambangraya Megah Tbk Kalbe Farma Tbk Lippo Karawaci Tbk PP London Sumatra Indonesia Tbk Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk 13 SMCB Holcim Indonesia Tbk 14 SMGR Semen Gresik (Persero) Tbk 15 TINS Timah (Persero) Tbk 16 TLKM Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk 17 UNTR United Tractors Tbk 18 UNVR Unilever Indonesia Tbk Sumber : data olahan penelitian
Spi -0.008318414 -0.07378648 0.116730102 0.191619907 -1.006119362 -0.060973072 -0.016391001 -0.07378648 0.140464193 0.091345918 0.078029855 -0.004132979 -0.064680153 0.008187492 -0.046797031 -0.047614471 0.071803887 0.020036613
Berdasarkan tabel 4.4 diatas dari 18 saham indeks JII yang konsisten pada periode
Juni 2010 – November 2011, terdapat 8 saham dengan nilai rasio Sharpe-nya positif dan 10 saham nilai rasio Sharpe-nya negatif. Nilai terendah terdapat pada saham Bumi Serpong Damai Tbk -1.006119362. Sedangkan nilai rasio Sharpe tertinggi yaitu pada saham Alam Sutera Realty Tbk 0.191619907. Dari hasil pengukuran kinerja masing-masing portofolio berdasarkan atas risiko total masing-masing saham, dapat disimpulkan bahwa terdapat 10 saham Jakarta Islamic Index yang memiliki kinerja buruk ditandai dengan banyaknya nilai yang negatif sehingga hanya sebagian kecil yang layak dibeli untuk di investasi. Hal ini disebabkan pada saat periode penelitian terdapat banyak saham yang memberikan tingkat pengembalian E(Ri) yang kecil daripada tingkat pengembalian bebas risikonya (Rf) yang lebih besar.