BAB III TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian Pengkajian di lakukan pada tanggal 27 Desember 2010 diruang 5 Rumah Sakit Jiwa Daerah Semarang Dr.Amino Gondhohutomo Semarang , dengan skizofrenia paranoid. Klien bernama Tn.ES , umur 33 th , laki-laki , pendidikan terakrih klien SMA , dulu bekerja di sebuah mebel dan didekorasi, Klien tinggal di semarang dan klien di bawa ke RSJ oleh ibunya Ny.S ,perempuan sebagai Tanggung jawab klien selama dirumah sakit jiwa , klien masuk ke RSJ pada tanggal 30 November 2010. 1. Alasan Masuk berbicara sendiri dan marah-marah. 2. Faktor Predisposisi Klien pernah mengalami gangguan jiwa dan pernah dirawat di RSJ Semarang tiga bulan yang lalu tahun 2010 bulan September. Klien kadang telat minum obat dan telat kontrol. Di keluarganya tidak ada yang mengalami sakit seperti klien. Pengalaman yang tidak menyenangkan dari klien adalah klien ditinggal mati oleh ayahnya, klien masih teringat oleh ayahnya. Pengalaman yang terus terbayang adalah pernah membentak anak usia 5 tahun. Klien pernah marah49
marah sama bosnya karena ada perkataan yang menyinggungnya, klien juga takut kalau ada masalah.klien, juga pernah mengalami aniaya fisik sejak umur 5 tahun oleh ibunya 3. Faktor Prespitasi Satu minggu Klien sering melamun, berdiam diri dikamar, berbicara sendiri, bicara kotor, tertawa sendiri. Klien pernah marah- marah kepada keluarganya karena mendengar suara- suara yang mengejeknya sehingga dibawa ke RSJ. 4. Pemeriksaan Fisik a. Tanda-tanda vital TD : 110/70 MmHg
S : 36,70C
RR : 20x/mnt
TB : 170 cm
N
BB : 56 Kg
: 88x/ menit
b. Keadaan Fisik Kesadaran pasien Composmentis, Kulit: Sawo matang, tugor baik, tidak ada luka, Kepala: Bersih tidak ada ketombe, Mata : Sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis, Hidung : Simetris, tidak ada polip, Telinga : Tidak ada serumen, Mulut dan gigi : bersih tidak bau mulut, tidak ada karang pada gigi, Leher : Tidak ada pembesaran tyroid, Dada : Bersih tidak ada luka, Abdomen : Tidak ada masa, tidak ada benjolan.
50
5. Psikososial a. Genogram
33
Keterangan : Laki-laki : Perempuan : Penderita : Garis keturunan : Tinggal serumah Penjelasan : Pasien tinggal satu rumah bersama ibuknya, adik perempuan, adik ipar s, klien merupakan anak ketiga dari 4 bersaudara. , komunikasi antar keluarga sebenarnya baik, pasien yang sering berdiam diri dan menyendiri di kamar kalau lagi ada masalah.
51
b. Konsep Diri 1) Gambaran diri Pasien mengatakan menyukai seluruh anggota tubuhnya, tidak ada kecacatan pada anggota tubuhnya. 2) Identitas diri Pasien menerima dirinya sebagai laki-laki yang berumur 33 tahun, klien belum berkeluarga, belum bekerja dan tinggal bersama ibunya, terdapat gangguan identitas diri yaitu klien belum bekerja. 3) Peran diri Pasien di rumah sebagai seorang anak yang belum bekerja sehingga belum bisa mencari uang sendiri, dalam masyarakat pasien tidak ikut serta dalam kumpulan RT dan tidak memiliki peranan penting dalam masyarakat. 4) Ideal diri Pasien ingin cepat sembuh dan kumpul lagi bersama keluarga, pasie berharap bisa bisa bekarja dan memiliki jodoh. Pasien berharap keluarga lebih memperhatikan dirinya. 5) Harga diri Pasien kurang percaya diri, pemalu. Pasien mengatakan minder/malu dengan keadaan yang dialaminya sekarang karena belum bekerja dan 52
belum punya pasangan. c. Hubungan Sosial 1) Orang yang berarti Orang yang berarti bagi klien adalah ibunya, karena ibu adalah orang satu-satunya yang disayangi. Jika dirumah sakit yang paling dekat adalah Tn S karena satu kamar dengan pasien. 2) Peran serta dalam kegiatan kelompok dan masyarakat a) Pasien tidak ikut dalam organisasi masyarakat dan tidak memiliki peranan penting dalam masyarakat. b) Di rumah sakit pasien mengikuti kegiatan seperti senam pagi jalan- jalan.. d. Spritual Tn.E beragama non islam, kegiatan beribadah seperti berdoa dilakukan ketika RSJ Pandangan pasien terhadap penyakitnya adalah sebuah cobaan dari TUHAN. Pandangan pasien terhadap sakitnya bersikap sabar dan ikhlas. e. Status Mental 1) Penampilan Kebersihan dan kerapian pasien baik. Rambut rapi, penggunaan pakaian juga sesuai dengan fungsinya. 53
2) Pembicaraan Kuantitas dan kualitas pembicaraan cukup baik . Pasien berbicara kurang kooperatif, kadang klien diam dan berfikir lama ketika menjawab pertanyaan yang diberikan, saat kontak mata juga kurang fokus. 3) Aktivitas motorik Saat pengkajian klien cukup kooperatif, terkadang klien melakukan tindakan gerakan otot bibir yang berubah-ubah, sering berdiam diri, kelihatan bicara sendiri, dan melamun. 4) Alam perasaan Pasien mengatakan sedih tidak segera diambil pulang-pulang dengan anggota keluarga klien pengen bekerja dan pengen menikah karena saudaranya sudah menikah, klien tampak melamun. 5) Afek Ketika diajak interaksi pasien masih mau. Afek kien sesuai, yaitu saat diajak tertawa dia ikut tertawa, tapi saat bercerita tentang sedih wajah cemberut dan klien sedih. 6) Interaksi selama wawancara Pasien saat wawancara semua pertanyaan dijawab walaupun perlu berulang ulang dalam mengajukan pertanyaan agar pasien bisa menjawab. Salama wawancara kontak mata pasien cukup bagus. 54
7) Persepsi Halusinasi pendengaran, klien sering mendengar suara-suara tanpa ada sumber yang jelas dan menyuruhnya untuk melakukan sesuatu kegiatan misalnya berdiri . Halusinasi terjadi pada saat waktu senggang yaitu akan mau tidur (jam 20.00) dan saat berdiam diri, frekuensi halusinasi cuma sebentar tidak ada satu menit terus hilang. Terjadinya halusinasi lebih dari tiga kali dalam sehari yaitu pada saat akan tidur, pada saat klien sendirian dan melamun, Klien mengatakan senang apabila halusinasi sesuai dengan keinginan dan klien merasa terganggu apabila halusinasi tidak sesuai dengan keinginannya, perasaan klien menjadi jengkel dan kesal. 8) Proses pikir Klien mudah lupa, pertanyaan harus diulang sekali lagi. 9) Isi pikir Pikiran klien realitis yaitu Klien mengatakan takut dengan penyakitnya karena tidak sembuh sembuh dan pengen cepat kerja. 10) Tingkat kesadaran Klien mengatakan bahwa dirinya sadar saat ini berada di RSJ, klien juga dapat berorentasi terhadap waktu, tempat dan orang.
55
11) Memori Pasien dapat mengingat dalam jangka panjang karena dapat mengingat hal-hal dimasa lalu maupun sekarang. Misalanya klien masih dapat mengingat lulus sekolah dari SMK tahun berapa (mengingat dalam jangka panjang), klien juga masih dapat mengingat siapa yang membawa dirinya ke RSJ. 12) Tingkat konsentrasi dan berhitung Konsentrasi pasien cukup baik terbukti bahwa pasien dapat menyebutkan saudaranya, pasien masih dapat berhitung dengan baik dapat mengerti beberapa hari tinggal di rumh sakit. 13) Kemampuan penilaian Pasien tidak mengalami gangguan kemampuan penilaian bermakna sehingga klien mampu mengambil keputusan tetapi dengan bantuan orang lain. Pasien juga dapat mengetahui jika dia tidak mau berhubungan dengan orang lain jadi dia tidak akan punya teman. Pasien dapat mengambil keputusan sederhana tanpa bantuan orang lain seperti: habis makan langsung beres-beres dan mencuci piring dan gelas. 14) Daya tilik diri Klien mengatakan dia mengetahui bahwa dirinya sakit sehingga di bawa di RSJ, klien juga mengatakan dirinya tidak mampu dan tidak 56
bisa bekerja sehingga tidak bisa membahagiakan orang tuanya. f. Kebutuhan Persiapan Pulang 1) Makan Pasien
mampu menyiapkan makanan, membersihkan alat-alat
makan, menempatkan alat makan dan minum secara mandiri. Klien makan sehari 3x dan setiap porsi makanan yang disediakan habis dimakan. 2) BAK/BAB Pasien mampu mengontrol untuk BAK/BAB ditempatnya serta membersihkan WC, dan membersihkan diri. 3) Mandi Pasien dapat mandi, sikat gigi, cuci rambut. Pasien biasanya mandi 2 kali sehari secara mandiri. 4) Berpakaian Pasien mampu mengambil, memilih, memakai pakaian secara mandiri. 5) Istirahat dan tidur Pasien jarang tidur siang, tidur malam dari jam 8 malam, sebelum tidur klien selalu membaca doa. Bangun tidur sekitar jam 5 pagi klien bersih-bersih mengikuti kegiatan sesuai ruangan. 57
6) Penggunaan obat Pasien minum obat sesuai petunjuk dokter secara rutin tanpa bantuan (dengan pengawasan oleh perawat). 6. Mekanisme Koping Pasien mengatakan apabila pasien mempunyai masalah pasien banyak diam, tidak mau bercerita dengan keluarga, hanya dipendam saja. Kadang melakukan meditasi sebelum tidur. 7. Aspek Medis a. Diagnosa medis : Skizofrenia paranoid b. Terapi Medis 1) Program terapi yang diberikan : a. clozopin 2 x 25 mg b. ECT 3x 2) Pemeriksaan hasil lab a) Kimia klinik tanggal 10 desember 2010 Pemeriksaan
Hasil
Normal
Satuan
Glukosa
131
70-115
Mg/100 ml
Ureum
14
10-50
Mg/100 ml
Creatinin
14,3
0,50-1,40
Mg/100 ml
58
Cholesterol total
120
130-200
Mg/100 ml
Albumin
4,1
3.4-4.8
Mg/100 ml
Globulin
2,3
3,0-305
Mg/100 ml
Uric Acid
5,2
2.5-70
Mg/100 ml
Natrium
144
145-155
Mg/100 ml
Trigliserid total
71
0-200
Unit/L
Protein total
6.5
6.4-8.3
Unit/L
SGOT
26,4
0.0-33.0
Unit/L
SGPT
22,7
0.0-46.0
Unit/L
59
B. Analisa Data Nama : Tn. E No.RM : 261110 Tanggal
No Data
Masalah
27
1
Risiko
Desember 2010
DS: a. Klien mengatakan suka mendengar suara-suara
yang
sering
muncul
membisikin telinganya dan menyuruh
gangguan
sensori persepsi : Halusinasi pendengaran
untuk melakukan kegiatan misal : menyuruh untuk berdiri . b. Suara itu muncul pada waktu senggang atau lagi sendirian dan waktu akan tidur. Klien mengatakan halusinasi muncul cuma sebentar yaitu tidak ada satu menit terus hilang dan terjadinya halusinasi lebih dari tiga kali dalam sehari yaitu pada saat akan tidur, pada saat klien sendirian dan melamun c. Pasien
mengatalkan
jika 60
mendengarkan suara itu pasien merasa jengkal dan terganggu. DO : a. Terkadang klien melamun kelihatan tertawa sendiri. b. Bicara pasien lancar c. Pasien terkadang bicara sendiri 27 Desember
2.
Gangguan
Ds : a. Pasien mengatakan kurang percaya
2010
konsep
diri : Harga diri rendah
diri, pemalu. b. Pasien mengatakan malu karena masuk di rumah sakit jiwa c. Pasien
mengatakan
minder/malu
dengan keadaan yang dialaminya sekarang karena belum bekerja dan belum punya pasangan Do :
61
Tn.E , terlihat menyendiri Kontak mata kurang, klien ketika dia ajak interaksi Klien terlihat sedih
C. Masalah Keperawatan 1. Gangguan sensori persepsi : Halusinasi pendengaran 2. Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah D. Pohon Masalah
Gangguan persepsi sensori : halusinasi pendengaran
Core problem
Gangguan konsep diri : Harga Diri Rendah E. Diagnosa Keperawatan 1. Gangguan persepsi sensori : halusinasi pendengaran 2. Gangguan konsep diri : Harga Diri Rendah
62
F.
Rencana Tindakan Keperawatan
Nama klien
: Tn. E
No CM
: 261110
DX medis
: Skizofrenia paranoid
Ruangan
: Endro Trenoyo
No No
Diagnosa
DX Keperawatan 1
1
Rencana Tindakan Keperawan Kriteria Evaluasi
Gangguan
Setelah interaksi klien
Presepsi
menunjukan
Sensori :
1. Tanda-tanda percaya kepada
Halusinasi
perawat :
pendengaran
a) Ekspresi wajah bersahabat b) Menunjukan rasa senang c) Ada kontak mata
TT
Tindakan Keperawatan
1. Bina hubungan saling percaya a) Sapa klien dengan ramah
a) Menciptakan
baik verbal maupun non
hubungan saling
verbal
percaya pada klien
b) Perkenalkan nama panggilan perawat
d) Mau berjabat tangan
c) Tunjukan sikap jujur dan
e) Mau menyebut nama
menepati janji setiap kali
f) Mau duduk
interaksi
berdampingan dengan
Rasional
d) Tanyakan perasaan klien
b) Tak kenal maka tak sayang c) Mewujudkan rasa percaya pada klien
d) Memvalidasi perasaan 63
perawat g) Bersedia mengungkapkan masalah yang dihadapi 2. Klien dapat menyebuutkan
dan masalah yang dihadapi
klien
klien e) Dengarkan dengan penuh hati
e) Memperhatikan perasaan klien
2.klien dapat menyebutkan
Kini dapat menceritakan
a) Isi
a) Mengetahui jenis halusinasi
mengenai halusinnasi
b) Waktu
b) Mengetahui isi, waktu,
c) Frekwensi d) Situasi dan kondisi yang menimbulkan halusinasi
frekwensi halusinasi c) Mengetahui situasi dan menimbulkan halusinasi
3. Klien dapat menyebutkan
Klien dapat menidentifikasikan
Klien dapat
tindakan yang biasanya
cara yang harus dilakukam jika
mengidentifikasikan cara
dilakukan untuk
terhjadi halusinasi
yang harus dilakukan jika
mengendalikan halusinasi 4. Klien dapat menyebutkan cara control halusinasi
terjadi halusinasi 4.diskusiakan cara yang diinginkan klien : a) Jika cara yang digunakan adaptif beri pujian b) Jika cara yang digunakan
a) Memberi reinforment positif b) Memberikan cara yang 64
mal adaptif diskusikan cara
terbaik untuk klien
tersebut
5. Klien dapat memilih dan
5.diskusikan cara baru untuk
Memberitahukan cara
memperagakan cara
memutus/mengontrol timbulnya terbaru pada klien cara
mengarasu halusinasi
halusinasi :
memutus halusinasi
a) Katakana pada diri sendiri bahwa suara itu tidak nyata b) Bantu klien memilih cara yang sudah dianjurkan dan latih untuk mencobanya c) Beri kesempatan untuk melakukan cara yang dipilih dan dilatih d) Pantau pelaksanaan yang telah dipilih dan dilatuh, jika berhasil 65
beri pujian 6. Keluarga menyatakan setuju
6.klien mendapat dukungan
untuk mengikuti pertemuan
dari keluarga dalam mengontrol
dengan perawat
halusinasi a) Buat kontrak dengan
a) Bila hubungan saling
keluarga untuk
percaya dengan
pertemuan
keluarga klien
(waktu,tempat,topik) b) Diskusikan dengan keluarga tentang:
b) Agar keluarga tahu mengenai sakit yang diderita klien
a. Pengertian halusinasi b. Tanda dan gejala halusinasi c. Isi halusinasi d. Waktu halusinasi e. Frekwensi halusinasi f. Situasi terjadinya 66
halusinasi g. Dll 7. Klien dapat menyebutkan a) Memanfaatkan minum obat b) Kerugian tidak minum obat c) Nama, warna dan efek samping
7.diskusikan dengan klien
Agar klien mau minum
tentang manfaat dan kerugian
obat dengan tepat
tidak minum obat, nama, dosi, caara, efek terapi dan efek samping penggunaan obat a) Pantau klien saat penggunaan obat b) Beri pujian jika klien menggunakan obat dengan benar c) Diskusikan akibat berhenti minum obat tanpa konsultasi dengan dokter
2.
2.
Gangguan
Setelah interaksi klien
konsep diri :
menunjukan
harga diri
1. Klien menunjukan ekspresi
rendah
wajah bersahabat,
1. Bina hubungan saling percaya dengan 67
menunjukan rasa senang,
menggunakan prinsip
ada kontak mata, mau
komunikasi terapeutik
berjabat tangan, mau
a) Sapa klien dengan
menyebut naman, menjawab
ramah baik verbal
salam, klien mau duduk
maupun non verbal
berdampingan dengan
b) Perkenalkan diri dengan
perawat, mau mengutarakan masalah yang dihadapi
sopan c) Tanyakan nama lengkap dan nama panggilan kesukaan yang disukai klien d) Jelaskan tujuan pertemuan e) Jujur dan menepati janji
2. Klien dapat menyebutkan
2.klien dapat mengidentifikasi
a) Aspek positif dan
aspek positif dan kemampuan
kemampuan yang
yang dimiliki
dimiliki
Diskusikan dengan klien
b) Aspek positif keluarga
tentang 68
c) Aspek positif keluarga d) Aspek positif lingkungan klien
a) Aspek positif yang dimiliki klien keluarga, lingkungan b) Kemampuan yang diiliki klien
3. Klien menyebutkan
3.klien dapat menilai
kemempuan yang dapat
kemampuan yang dimiliki
dilaksana
untuk dilaksanakan a) Diskusikan dengan klien kemampuan yang dapat dilaksanakan b) Diskusikan kemampuan yang dapat dilanjutkan pelaksanaanya
4.kien membuat rencana kegiatan harian
4. Klien dapat merencanakan kegiatan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki Rencanakan bersama klien 69
aktivitas yang dapat dilakukan setiap hari sesuai kemampuan klien a) kegiatan Mandiri b) Kegiatan dengan bantuan 5. Klien menunjukan kegiatan sesuai jadwal yang dibuat
5.klien melakukan sesuai rencana yang dibuat a) Anjurkan klien untuk melaksanakan kegiatan yang telah direncanakan b) Pantau kegiatan yang dilaksanakan klien c) Beri pujian atas usasha yang dilakukan klien d) Diskusikan kemungkinan pelaksanaan kegiatan setelah pulang
70
6. Klien memanfaatkan system pendukung yang ada dikeluarga
6.klien dapat memanfaatkan system pendukung yang ada a) Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat klien dengan harga diri randah b) Bantu keluarga memberikan dukungan selama klien dirawat c) Bantu keluarga menyiapkan lingkungan dirumah
71
G. Implementasi Dan Evaluasi Nama pasien
: Tn. E
Usia : 33 Th
No M
: 261110
Ruang : 5 (Endero tenoyo)
Tgl/
No.
Jam
DX
27/12
1.
Implementasi Keperatan
Respon
Bina Hubungan Saling Percaya
S:
a) Memberi salam setiap interaksi
-
klien menjawab salam “selamat pagi nama
/2010
b) Memperkenalkan diri dengan
09.00
menyebutkan nama lengkap,
ES. Saya suka
panggilan, alamat dan berjabat
dipanggil E”
tangan
-
c) Menanyakan nama lengkap,
Klien mengatakan smendengar suara yang
panggilan serta alamat klien Sp1 P
menyuruh-nyuruh -
Klien mengatakan
1. Mengidentifikasi jenis halusinasi
suara itu datang pada
2. Mengidentifikasi isi halusinasi
waktu jam istirahat dan
3. Menidentifikasi waktu halusinasi
pada saat klien
4. Mengidentifikasi frekwensi
menyendiri dan waktu
halusinasi 5. Mengidentifikasi situasi yang
mau tidur -
menimbulkan halusinasi
klien merasa jengkel
terhadap halusinasi
halusinasi dengan menghardik 8. Membimbing klien memasukan
Klien mengatakan jika mendengar suara itu
6. Mengidentifikasi respon klien
7. Melatih klien cara control
TTD
dan ingin marah O: -
Klien mau bersalaman, tersenyum, kooperatif 72
dalam jadwal kegiatan harian
-
Klien dapat menceritakan halusinasinya
-
Klien dapat mengulang halusinasi dengan menghardik
-
Penampilan klien cukup bersih
A : Sp1 P tercapai 1. Klien dapat mengidentifikasikan jenis halusinasi 2. Klien dapat mengidentifikasi waktu halusinasi 3. Klien dapat mengidentifikasi frekwensi halusinasi 4. Klien dapat mengidentifikasi situasi yang menimbulkan halusinasi 5. Klien dapat mengidentifikasi respon klien terhadap halusinasinya 6. Klien dapat 73
mengontrol cara halusinasi dengan menghardik 7. Klien dapat membuat jadwal untuk melatih cata control halusinasi P: Perawat : lanjutkan SP 2p 1.
Melatih cara mengontrol halisinasi dengan berbincang
2. Ajarkan klien membuat jadwal untuk melatih cara control halusinasi Klien : motivasi cara mengontrol halusinasi dengan cara menghardik dan cara membuat jadwal harian secara mandiri
28122010
1
Sp2 P
S:
1. Mengevaluasi masalah dan
-
latihan sebelumnya 2. Melatih cara control halusinasi
Klien mengatakan sudah bisa bicara control halusinasi 74
09.15
dengan berbincang dengan orang lain
dengan menghardik -
Klien belum bisa mengontrol halusinasi dengan cara berbincang dengan orang lain
O: -
Klien terkadang perlu tuntunan untuk menaggulangi dalam memutuskan halusinasi
-
Klien perlu mengingat nama perawat
-
Klien dapat mengulangi kembali cara mengontrol halusinasi dengan berbincang dengan orang lain tetapi masih susah memperaktekan
A : Sp2 p tercapai sebagian melatih klien cara mnegontrol halusinasi dengan berbincang dengan orang lain P Perawaaat : optimalkan SP 2 P Melatih klien cara control halusinasi dengan 75
berbincang dengan orang lain Klien : Mmotivasi klien untuk melatih cara control halusinasi dengan berbincang dengan orang lain dan memasukan kedalam jadwal 29122010
1
Sp2 p
S:
1. Mengevaluasi masalah dan
-
latihan sebelumnya
sudah bisa cara control
2. Meltih cara control halusinasi
halusinasi dengan
dengan berbincan g dengan orang 09.00
lain
Klien mengatakan
menghardik -
3. Membimbing klien memasukan
Klien mengatakan sudah bisa cara
jadwal kegiatan harian
memutus halusinasi dengan menghardik dan bisa mengontrol halusinasi dengan cara berbindang dengan orang lain O: -
Klien sudah bisa melakukan dengan cara konrtol halusinasi dengan cara menghardik dan 76
bincang –bincang dengan orang lain tanpa bantuan perawat -
Klien dapat mengulang kembali dengan cara mengontrol halusinasi dengan berbincang dengan orang lain
A : Sp2 p tercapai 1. Melatih klien cara control halusinasi dengan berbincang dengan orang lain P Perawat : Lanjutkan untuk Sp3 p 2. Melatih klien cara control halusinasi dengan kegiatan Klien : Motivasi klien untuk melatih cara control halusinasi dengan berbincang disusun 30122010 09.00
1
Sp3 p
S:
1. Mengevaluasi masalah dan
-
latihan sebelumnya 2. Melatih klien cara control
Klien mengatakan sudah mengerti untuk cara control halusinasi 77
halusinasi dengan kegiatan
dengan menghardik,
membaca
berbincang dan
3. Membimbung klien memasukan
kegiatan
dalam jadwal kegiatan harian O: -
Klien harus menvalidasi lagi latihannnn sebelumnya karena terkadang lupa
-
Klien sudah lebih baik
-
Klien dapat mengulang
-
Cara control halusinasi dengan menghardik, berbincang dan kegiatan
A: Sp3 p tercapai 1. Melatih klein cara control halusinasi dengan kegiatan (yang biasa dilakukan klien) P : lanjutkan intervensi optimalkan 2p, Sp, 3p 1. Mengarahkan klien untuk mengugat kembali cara control halusinasi dengan menghardik, 78
berbincang dengan orang lain dan melakukan kegiatan yang bisa dilakukan klien 30-
1
Mengulangi latihan menghardik,
S:
12-
berbincang-bincang dan melakukan
-
2010
kegiatn membaca
Klien mengatakan sudah bisa 3 cara control halusinasi
13.00
O: -
Klien dapat mengulang 3 cara control halusinasi
-
Klien sudah mengerti
A : Sp1 p, Sp2 p, Sp3 p Tercapai Melatih klien cara control halusinasi dengan menghardik, berbincang dengan orang lain dan melakukan kegiatan yang bisa dilakukan P : lanjutkan Sp4p 1. Mengevalusi masalah dan latihan sebelumnya 2. Menjelaskan cara control halusinasi dengan teratur minum 79
obat 3. Membimbing klien memasukan ke dalam jadwal kegiatan harian 31122011 09.00
1
Sp 4p
S:
1. Mengvalidasi masalah dan latihan
-
sebelumnya
sudah bisa 3 cara
2. Menjelaskan cara control halusinasi dengan teratur minum
control halusinasi -
obat
Klien menjelaskan jenis-jenis obat yang
3. Mebimbing klien memasukan ke dalam jadwal kegiatan harian
Klien mengatakan
diminum. -
Klien mengatakan sudah mengerti jenis untuk dan fungsi obat yang diminum
O: -
Klien belum dapat mengulang 3 cara control halusinasi dengan cepat
A : Sp4p sebelum optimal tercapai -
Evaluasi ulang cara control halusinasi dengan teratur minum obat (untuk jenis obat fungsi dan waktu)
-
Klien belum 80
memahami secara pasti tentang penggunaan obat
P : mengoptimalkan Sp4p -
Mengajarkan kembali tentang control halusinasi dengan teratur minum obat.
K : motifasi klien untuk meminum obat secara teratur 31122010
2
SP1p 1. Membina hubungan saling percaya 2. Mengidentifikasi kemampuan
12.30
dan aspek positif yang dimiliki pasien 3. Membantu pasien menilai
S: 1. Klien mengatakan nama saya Es,. Rumah saya semarang 2. Klien mengatakan kegiatan yang dilakukan di rumahnua
kemampuan yang masih dapat
yaitu membersihkan
digunakan
rumah dan bekerja di
4. Membantu pasien memilih
mebel
kegiatan yang akan dilatih
3. Klien mengatakan
sesuai dengan kemampuan
kegiatan yang bisa
pasien
dilakukan di RSJ yaitu
5. Melatih pasien kegiatan yang dipilih sesuai kemampuanya
senam pagi, jalan-jalan, menata tempat tidur, 81
6. Memberikan Reinforcement
menyapu dan menata
positif 7. Membantu pasien memasukan
kursi 4. Klien mengatakan
kedalam jadwal kegiatan pasien
memilih belajar menyapu O: 1. Klien pemalu Kontamata kurang 2. Klien Mendemonstrasikan cara menyapu A: SP1p berhasil 1. Klien mampu mengidentifikasikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki 2. Klien mampu menilai kemampuan yang masih dapat digunakan 3. Klien mampu memilih kegiatan yang akan dilatih sesuai dengan kemampuan 4. Klien mau berbuat dan mengisi jadwal kegiatan harian P: 82
Lanjutkan SP2p Perawat : Ajarkan kegiatan yang lain yang dipilih klien Pasien : menganjurkan pasien menyapu sehabis makan dan merapikan meja makan 1-22011
2
Sp2P
S:
1. Mengevaluasi masalah dan
1. Klien mengatakan
latihan sebelumnya 09.30
2. Menanyakan kegiatan yang lain
sudah menyapu 2. Klien mengatakan
yang masih dilakukan dirumah
memilih mencuci
sakit
piring dilatih
3. Melatih kegiatan kedua yang telah dipilih pasien 4. Memberikan reinforcement positif kepada klien 5. Membantu pasien memasukan kedalam jadwal kegiatan pasien
O: kontak mata baik, klien kooperatif, klien mendemonstrasikan mencuci A: SP2p berhasil 1. Klien sudah melakukan mencuci piring dan sendok dan juga mencuci 2. Klien mau melakukan apa yang diajarkan perawat 83
P: Perawat : Hentikan inventasi (menganjurkan pasien untuk pulang) Pasien : Menganjurkan pasien melakukan kegiatan yang dilatih dan minum obat secara teratur sesuai jadwal.
84