BAB III TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. A DENGAN AKUT LIMFOSIT LEUKIMIA DI IRNA C1L2 RSUP DR. KARIADI SEMARANG
A. Pengkajian 1. Biodata a. Identitas Pasien Nama
: An. A
Umur
: 4 tahun 4 bulan
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Suku Bangsa
: Kalimantan, Indonesia
Agama
: Islam
Status Perkawinan
: belum kawin
Pendidikan
: belum sekolah
Pekerjaan
: belum bekerja
Alamat
: Palangkaraya. Kalimantan
Tanggal Masuk
: 06 Mei 2009
No. Register
: 6020853
Diagnosa Medis
: Akut Limfosit Leukimia
Tanggal Pengkajian Awal
: 11 Mei 2009
47
b. Penanggung Jawab Nama
: Ny. E
Umur
: 25 tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Pendidikan
: SMP
Pekerjaan
: ibu rumah tangga
Hubungan dengan pasien
: ibu kandung
2. Riwayat Kesehatan a. Keluhan Utama Nyeri pada kaki kirinya. b. Riwayat Penyakit Sekarang Pada bulan Maret 2009, anak panas tinggi mendadak, terus menerus, dengan pipi kanan bengkak, dan warna seperti kulit sekitar, dengan Ø 3x3x1 cm, tidak ada riwayat trauma, kemudian anak dibawa ke puskesmas dan diberi obat penurun panas serta obat untuk pipi bengkak. Setelah obat habis, anak tidak mengalami perubahan, pipi kanan tetap bengkak, hanya panasnya yang bisa turun. Lalu ibu membawa lagi anak berobat ke puskesmas dan disarankan untuk dibawa ke RSUD Imanuddin. Bulan April 2009, anak masih panas tinggi, pipi masih bengkak, lalu dibawa ke RSUD Imanuddin dan anak diperiksa darahnya dan dikatakan kurang darah, anak mendapat transfusi WB (2x150cc),
48
PRC (1x150cc), dan plasma (1x200cc), dan therapi infus KAEN 1B 12 tetes per menit, cefotaxime (2x750gr iv), antrain (3x150gr iv), ranitidine (2x20mg iv), dexametasone (3x2gr iv), dan indasor (2x1 cth), dikatakan curiga adanya keganasan dan dirujuk ke RSUP Dr. Kariadi. Disana dilakukan BMP dan pemeriksaan darah, dikatakan ALL, telah dilakukan sitostatika 4x, saat ini datang untuk sitostatika yang ke-5. c. Riwayat Penyakit Dahulu Sebelumnya klien tidak pernah dirawat di RS karena sakit apapun. Selama ini klien pernah sakit batuk, pilek, dan diare, tetapi sembuh setelah berobat ke puskesmas. d. Riwayat Kesehatan Keluarga Dalam keluarga tidak ada yang memiliki penyakit leukemia, maupun penyakit kanker lainnya. Tidak ada riwayat hipertensi dan DM. e. Riwayat Persalinan Prenatal
: Selama kehamilan, ibu periksa di bidan, mendapat obat tambahan berupa vitamin dan penambah darah, merupakan kehamilan pertama.
Intranatal
: An. A lahir di klinik bersalin, ditolong oleh bidan, aterm (9 bulan 10 hari), lahir spontan dengan BBL=3000 gram dan PB=54 cm. Anak lahir langsung menangis kuat dan spontan.
49
Postnatal
: An. A mendapat ASI dari umur 0 bulan-2 tahun, dihentikan karena anak sudah besar. Saat usia 8 bulan mendapat tambahan biscuit milna, dan 12 bulan diberi jeruk yang sudah di jus 2x sehari 1 gelas atau apel 1x sehari 1 buah. Saat ini ibu menggunakan KB hormonal (pil).
f. Riwayat Imunisasi Jenis Imunisasi
Umur
Jumlah
Keterangan
BCG
0 bulan
1x
Scar (+)
Hapatitis B
0 bulan
1x
Polio
0,2,3,6 bulan
4x
DPT
2,3,4 bulan
3x
9 bulan
1x
Campak
3. Pola Kesehatan Fungsional a. Pola Persepsi dan Kesehatan Fungsional Menurut ibu klien, kesehatan sangat penting, dan anak merupakan harta yang sangat berharga, biasanya apabila klien atau ada keluarga yang sakit, selalu dibawa ke puskesmas untuk berobat. Sejak klien dinyatakan ALL, ibu memutuskan untuk tinggal di Semarang agar dekat dengan rumah sakit rujukan yaitu RSUP Dr Kariadi. Klien sudah menjalani sitostatika sebanyak 4 kali, dan saat ini datang untuk sitostatika ke 5. Ayah klien bekerja sebagai pegawai swasta dengan penghasilan perbulan kurang lebih
50
Rp.1.500.000,00. Biaya perawatan ditanggung jamkesmas. Ibu hanya mengetahui ALL merupakan sakit yang berbahaya dan membutuhkan pengobatan yang lama, seperti kemoterapi. Ibu bertanya apakah sakit anaknya bisa sembuh. b. Pola Nutrisi dan Metabolik Sebelum sakit klien makan 3 kali sehari dengan porsi sedang, tidak ada pantangan, lebih suka makan dengan lauk ikan, tidak ada keluhan mual muntah dan gangguan dalam mengunyah. Saat ini, nafsu makan klien menurun, hanya habis 400 kkal, minum susu hanya 1 kali sehari, padahal sebelumnya klien minum susu 2 kali sehari. Klien tidak merasa mual dan tidak muntah. Makanan yang dibelikan diluar oleh keluarganya itupun hanya sedikit. Klien minum air putih kurang lebih 4 gelas/ hari. Pengkajian nutrisi Antropometri : BB= 16 kg,TB= 97,5 cm Biochemical : Nilai Hemoglobin, tanggal 11 mei 2009 12,0 gr/dl (normal 12-16 gr/dl) Clinical sign
: turgor cukup, konjungtiva tidak anemis, mukosa bibir kering
Diit
: 3 x @400 kkal nasi dan 3 x @200cc susu vitaplus
51
Penilaian Z-Score WAZ
(nilai real > nilai median)
= =
= -0,7
Jadi, berat badan anak berdasarkan umurnya termasuk dalam batas normal, yaitu >-2 s/d 2 HAZ
= =
(nilai real > nilai median) = -1,795
Jadi, tinggi badan anak berdasarkan umurnya termasuk dalam batas normal, yaitu >-2 s/d 2 WHZ
(nilai real > nilai median)
= =
= 0,6
Jadi, berat badan menurut tinggi badan anak berdasarkan umurnya termasuk dalam batas normal, yaitu >-2 s/d 2 Dari hasil penilaian Z-Score, dapat disimpulkan tinggi badan dan berat badan anak menunjukkan status gizi baik. c. Pola Eliminasi Sebelum dan selama sakit klien tidak ada gangguan dalam BAB dan BAK. Klien Biasa BAB 1 kali sehari dengan konsistensi lembek warna kuning kecoklatan, dan bau khas. BAK ±5-6 kali dalam sehari warna kuning jernih dan bau khas. Tidak ada gangguan BAB dan BAK.
52
d. Pola Aktifitas dan Latihan Sebelum dan selama dirawat tidak ada gangguan dalam aktivitas sehari-hari. Menurut ibu, An A aktif dalam sehari-hari, bermain dengan teman-teman di ruangan, mudah dekat dengan orang lain, tidak takut pada perawat, banyak bertanya dan jarang berada di tempat tidurnya. e. Pola Istirahat dan Tidur Sebelum dan selama sakit klien tidak ada perubahan dalam tidur. Klien tetap tidur kurang lebih 9 jam pada malam hari dan kurang lebih 2 jam pada siang hari. Sebelum tidur klien biasa bercerita dengan ibunya, terkadang terbangun ditengah malam, karena lingkungan atau suasana yang panas. f. Pola Persepsi Sensori dan Kognitif Klien tidak ada keluhan dalam penglihatan, pendengaran, penghidu, pengecap dan perabaan. Klien mengeluh nyeri pada kaki kirinya. Klien mengetahui alasan berobat ke RSDK, yaitu untuk sitostatika. Karakteristik nyeri: P : nyeri disebabkan penekanan pada sumsum tulang, nyeri berkurang bila kaki dipijat dan tidak digerakkan, bertambah linu bila digerakkan. Q : nyeri yang dirasakan linu persendian R : di tungkai bawah, menyebar ke telapak kaki
53
S : anak meringis kesakitan dan memegangi kakinya, skala nyeri 4 T : nyeri datang tiba-tiba dan tidak menentu Ibu klien lulusan SMP yang tidak mengerti banyak tentang penyakit ALL. Ibu hanya mengetahui ALL merupakan sakit yang berbahaya, perlu pengobatan lama, seperti kemoterapi. g. Pola Hubungan dengan Orang Lain Sebelum dirawat klien bisa berkumpul dengan kedua orang tuanya. Tetapi selama dirawat di rumah sakit, baik dengan temanteman satu ruangan maupun perawat dan petugas medis lain. h. Pola Reproduksi dan Seksual Klien seorang anak laki-laki berumur 4 tahun, belum disirkumsisi, dan belum sekolah. i. Persepsi Diri dan Konsep Diri Klien ingin cepat pulang ke rumahnya dan berkumpul dengan ayahnya . j. Pola Mekanisme Koping Klien mengetahui bahwa dirinya saat ini sedang menjalani pengobatan, klien mau minum obat yang diberikan perawat. Ibu klien merasa khawatir dengan sakit anaknya, karena masih belum tahu cara perawatan apabila anak sudah boleh keluar dari rumah sakit. Ibu selalu bertanya hal-hal apa saja yang harus dilakukan agar anaknya tetap sehat.
54
k. Pola Nilai kepercayaan Klien beragama islam, ibu mengajarkan klien untuk berdoa sebelum makan dan berdoa agar sakitnya cepat sembuh. Klien belum diajarkan untuk shalat 5 waktu oleh orang tuanya.
4. Pengkajian Fisik a. Penampilan/KU
: Baik
b. Tingkat Kesadaran
: Compos Mentis
c. Tanda-Tanda Vital Suhu
: 36,50C
Nadi
: 96 kali/menit
RR
: 24 kali/menit
d. Head to toe 1) Kepala
: mesocephal, tidak ada luka, sudah tidak ada bengkak pada pipi
2) Rambut
: hitam, sedikit kemerahan, tidak mudah dicabut
3) Mata
: sklera tidak ikterik, tidak ada anemis pada konjungtiva, tidak menggunakan alat bantu
4) Hidung
: bersih, tidak ada secret, tidak terpasang oksigen, tidak ada septum deviasi
5) Telinga
: tidak ada serumen, bersih
6) Mulut
: gigi bersih, mukosa kering, tidak ada
55
stomatitis 7) Leher & Tenggorokan : tidak ada pembesaran kelenjar thyroid dan kelenjar limfe 8) Dada & Thorax Paru a) Inspeksi
: pengembangan dada antara kanan dan kiri
sama b) Palpasi
: vocal fremitus kanan dan kiri sama
c) Perkusi
: sonor diseluruh lapang paru
d) Auskultasi
: vesikuler, tidak ada wheezing
Jantung a) Inspeksi
: ictus cordis tidak tampak
b) Palpasi
: ictus cordis teraba di sela interkosta ke V
2cm dari garis midklavikula sinistra c) Perkusi
: tidak ada pembesaran jantung
d) Auskultasi
: bunyi jantung murni, tidak ada bising
9) Abdomen a) Inspeksi
: datar
b) Auskultasi
: bising usus terdengar ±18x/menit
c) Perkusi
: thympani
d) Palpasi
: lemas, tidak ada pembesaran hepar dan lien
10) Ekstremitas
: tidak ada edema, tidak pucat, terpasang infus di ekstremitas kanan ( infus 2A ½ N 8
56
tetes per menit), pada ekstremitas kiri bawah terdapat memar. 11) Kulit
: bersih, ada luka bekas tusukan jarum, terdapat hematom di lengan atas
5. Pertumbuhan dan Perkembangan a. Tahap Pertumbuhan Klien merupakan anak laki-laki berumur 4 tahun dengan BB = 16 kg dan TB= 97,5 cm. Menurut ibunya, klien adalah anak yang cukup aktif, mudah bergaul dengan orang lain baik di lingkungan rumah maupun di Rumah Sakit. b. Tahap Perkembangan Umur 0-3 bulan tersenyum spontan, menatap muka orang yang dihadapannya, umur 3-6 bulan mampu miring tengkurap, dan merangkak, meraih benda, bereaksi jika dipanggil namanya, mengangkat kepala dengan tegak, serta mengoceh. Umur 6-9 bulan anak mampu duduk, memegang mainan, belajar berdiri, dan mengucapkan 1 kata. Umur 9-12 bulan mampu mencoret-coret, berdiri sendiri, mengucapkan 3 kata, dan belajar berjalan, gigi anak keluar umur 12 bulan. Umur 12-18 bulan anak mampu berjalan sendiri, mengucapkan 6 kata, dan belajar menendang bola. Umur 18-24 bulan gosok gigi dibantu orang tua, bicara sudah dapat dimengerti, berjalan naik tangga dan makan sendiri. Pada umur 2-4
57
tahun anak dapat memakai pakaian sendiri, belajar menggambar, bermain bola, mengenal semua warna dan banyak bertanya.
6. Data Penunjang Tanggal : 06 Mei 2009 Pemeriksaan
Hasil
Normal
Satuan
Hemoglobin
12.9
12.00-16.00
gr/dL
Hematokrit
35.9
35.0-55.0
%
Eritrosit
4.49
3.90-5.60
juta/mmk
MCH
28.6
27.00-32.00
pg
MCV
79.8
76.00-96.00
fl
MCHC
35.9
29.00-36.00
gr/dL
Leukosit
12.40
4.00-11.00
ribu/mmk
579
150.0-400.0
ribu/mmk
H
RDW
16.20
11.60-14.80
%
H
MPV
7.01
4.00-11.00
fl
Trombosit
Keterangan
Tanggal : 11 Mei 2009 Pemeriksaan
Hasil
Normal
Satuan
Hemoglobin
12.0
12.00-16.00
gr/dL
Hematokrit
34.1
35.0-55.0
%
Eritrosit
4.3
3.90-5.60
juta/mmk
MCH
27.8
27.00-32.00
pg
MCV
79.4
76.00-96.00
fl
MCHC
35
29.00-36.00
gr/dL
Leukosit
5.17
4.00-11.00
ribu/mmk
Trombosit
154.0
150.0-400.0
ribu/mmk
RDW
16.8
11.60-14.80
%
MPV
9.38
4.00-11.00
fl
Keterangan
L
H
58
Therapi: -Infus 2A1/2N 8 tetes per menit -Paracetamol
3x11/2 cth
-Vitamin BC
3x1 tablet
-Aspillet
1x 80 mg
Obat Sitostatika: -MTX it 12 mg -VCR iv 0.9 mg -Daunorubicine 18 mg -L asparaginase iv 3600 mg Diit: -Nasi 3x@400 kkal -Susu Vitaplus 3x200 cc -Snack 1x
59
B. Pengelompokan Data NO 1
TANGGAL & JAM 11 Mei 2009
DATA FOKUS DS:
08.00
-
TT
An. A mengatakan kaki kiri sakit
DO: -
Tampak memar di persendian ekstremitas kiri bawah
-
Tidak tenang dan kurang kooperatif
-
Karakteristik nyeri: P: Nyeri disebabkan oleh penekanan pada sumsum tulang, nyeri bertambah linu bila digerakkan, dan berkurang bila kaki dipijat dan tidak digerakkan Q: Nyeri linu persendian R: Di tungkai bawah menyebar ke telapak kaki S: Anak meringis kesakitan, memegangi kakinya, skala nyeri 4 T: Nyeri datang tiba-tiba dan tidak menentu
-
TTV Suhu: 36,5oC, nadi: 96x/menit, RR: 24x/menit
2
12 Mei 2009
DS:
09.00
-
An. A mengeluh rasanya badan panas
-
An. A mengatakan malas makan
-
Ibu mengatakan sejak kemarin anak sulit makan, hanya habis ¼ porsi (400 kkal), dalam 1 hari hanya minum susu 1x
-
Ibu mengeluh masih bingung tentang cara merawat anak yang sakit leukimia
-
Ibu mengatakan bibir anaknya kering sejak kemarin
60
DO: -
An A selesai menjalani sitostatika ke-5 pukul 08.00 WIB
-
Mukosa kering, tampak gelisah, teraba panas
-
Terpasang infus 2A ½ N 8 tpm pada ekstremitas kanan atas
-
Makanan yang dibelikan di luar oleh keluarganya hanya sedikit
-
Ibu selalu bertanya tentang hal-hal yang harus dilakukan agar anaknya tetap sehat
-
Ibu terlihat khawatir tentang sakit anaknya
-
Ibu klien lulusan SMP yang tidak mengerti banyak tentang penyakit ALL, ibu hanya mengetahui ALL merupakan sakit yang berbahaya dan perlu pengobatan lama seperti sitostatika
-
Klien minum air putih ± 4 gelas dalam sehari
-
An. A selalu memegangi bibirnya yang kering
-
Mulut dan gigi bersih
-
Pengkajian Nutrisi A: BB 16 kg, TB 97,5 cm B: nilai Hb (12 Mei 2009) = 12,0 gr/dL C: turgor cukup, konjungtiva tidak anemis D: makan 3x@400 kkal dan susu vitaplus 1x200cc
-
Penilaian Z-Score WAZ = =
= -0,7
HAZ = =
= -1,795
61
WHZ = = -
= 0,6 TTV Suhu: 38,5oC, nadi: 104x/menit, RR: 28x/menit
C. Analisa Data NO 1
TANGGAL & JAM 11 Mei 2009
DATA (DS & DO) DS:
Gangguan
Penekanan
08.00
-
An. A mengatakan
rasa nyaman:
pada
kaki kiri sakit
Nyeri
sumsum
DO: -
MASALAH
ETIOLOGI
tulang
Tampak memar di persendian ekstremitas kiri bawah
-
Tidak tenang dan kurang kooperatif
-
Karakteristik nyeri: P: Nyeri disebabkan oleh penekanan pada sumsum tulang, nyeri bertambah linu bila digerakkan, dan berkurang bila kaki dipijat dan tidak digerakkan
62
TT
Q: Nyeri linu persendian R: Di tungkai bawah menyebar ke telapak kaki S: Anak meringis kesakitan, memegangi kakinya, skala nyeri 4 T: Nyeri datang tiba-tiba dan tidak menentu -
TTV Suhu: 36,5oC, nadi: 96x/menit, RR: 24x/menit
2
12 Mei 2009
DS:
09.00
-
Hipertermi
Efek dari
An. A mengeluh
pengobatan
rasanya badan panas
kemoterapi
DO: -
An A selesai menjalani sitostatika ke-5 pukul 08.00 WIB
-
Mukosa kering, tampak gelisah, teraba panas
-
Terpasang infus 2A ½ N 8 tpm pada
63
ekstremitas kanan atas -
TTV Suhu: 38,5oC, nadi: 104x/menit, RR: 28x/menit
3
12 Mei 2009
DS:
Risiko
Penurunan
09.00
-
An. A mengatakan
perubahan
nafsu
malas makan
nutrisi:
makan
Ibu mengatakan
Kurang dari
sejak kemarin anak
kebutuhan
-
sulit makan, hanya habis ¼ porsi (400 kkal), dalam 1 hari hanya minum susu 1x DO: -
Makanan yang dibelikan di luar oleh keluarganya hanya sedikit
-
Pengkajian Nutrisi A: BB 16 kg, TB 97,5 cm B: nilai Hb (12 Mei 2009) = 12,0 gr/dL C: turgor cukup, konjungtiva tidak anemis D: makan 3x@400
64
kkal dan susu vitaplus 1x200cc
4
12 Mei 2009
DS:
09.00
-
Kurang
Ibu mengeluh masih pengetahuan bingung tentang
tentang
cara merawat anak
penyakit,
yang sakit leukimia
prognosis,
DO:
dan
-
perawatan
Ibu selalu bertanya
Kurang informasi
tentang hal-hal yang harus dilakukan agar anaknya tetap sehat -
Ibu terlihat khawatir tentang sakit anaknya
-
Ibu klien lulusan SMP yang tidak mengerti banyak tentang penyakit ALL, ibu hanya mengetahui ALL merupakan sakit yang berbahaya dan perlu pengobatan lama seperti sitostatika
5
12 Mei 2009
DS:
Risiko
Efek dari
09.00
-
perubahan
pengobatan
Ibu mengatakan
65
bibir anaknya
membran
kering sejak
mukosa oral
kemoterapi
kemarin DO: -
Klien minum air putih ± 4 gelas dalam sehari
-
An. A selalu memegangi bibirnya yang kering
-
Mulut dan gigi bersih
-
Mukosa kering
-
Kemoterapi ke-5 tanggal 12 Mei 2009
66
D. Pathways Keperawatan Kasus Faktor etiologi: virus Leukosit immatur yg berlebihan Menekan produksi elemen darah yg normal leukimia
Sel-sel leukemik
kemoterapi
Perawatan di rumah
Efek terapi
Kurang informasi
Menumpuk di Infiltrasi ke sumsum tulang organ2 limfoid mual Nyeri tulang
Splenomegali, hepatomegali, limfadenopati
Kompensasi tubuh
Anoreksia, muntah stomatitis
pembesaran
Gangguan rasa nyaman : nyeri
Kurang pengetahuan ttg penyakit prognosis dan perawatan
Resiko perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan
Perubahan membran mukosa oral
Perlawanan dari tubuh hipertermi
67
E. Diagnosa Keperawatan 1. Gangguan rasa nyaman: nyeri berhubungan dengan penekanan pada sumsum tulang 2. Hipertermi berhubungan dengan efek dari pengobatan kemoterapi 3. Risiko perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan berhubungan dengan penurunan nafsu makan 4. Kurang pengetahuan tentang penyakit, prognosis, dan perawatan berhubungan dengan kurang informasi 5. Risiko perubahan membran mukosa oral berhubungan dengan efek dari pengobatan kemoterapi
F. Rencana Keperawatan N O 1
TGL
DX.KEP
11
Gangguan
TUJUAN & KH Tujuan:
Mei
rasa nyaman:
Setelah
karakteristik
terjadi komplikasi
dilakukan
nyeri dan
dan membantu
berhubungan
tindakan
respon non
mengevaluasi
dengan
keperawatan
verbal
ekspresi
penekanan
selama 3x24
pada sumsum
jam
tulang
diharapkan
pada posisi
ketidaknyamanan
nyeri dapat
nyaman dan
tulang
terkontrol,
sokong sendi
dengan KH:
dengan bantal
2009 nyeri
- skala nyeri berkurang
INTERVENSI 1. Kaji
RASIONAL 1. Mengidentifikasi
nonverbal 2. Tempatkan
3. Ajarkan penggunaan
2. Menurunkan
3. Memudahkan relaksasi,
68
- mampu
teknik
istirahat
manajemen
dengan
nyeri dengan
tenang
relaksasi dan
- tampak
distraksi
rileks
4. Beri lingkungan
mengontrol nyeri
4. Meningkatkan istirahat
yang tenang dan kurang rangsangan
2
12
Hipertermi
Tujuan:
1. Kaji tanda-
Mei
berhubungan
Setelah
tanda vital
1. Mengetahui adanya
2009 dengan efek
dilakukan
peningkatan suhu
dari
tindakan
tubuh
pengobatan
keperawatan
kemoterapi
selama 1x7
pada lipatan
tubuh dengan
jam suhu
ketiak dan
lebih cepat
tubuh klien
paha
dapat normal,
2. Beri kompres
3. Anjurkan
dengan KH:
keluarga
- tidak panas
untuk
-suhu normal
menggunakan
0
klien pakaian
(36-37 C)
2. Menurunkan suhu
3. Mengeluarkan panas dalan tubuh
yang dapat menyerap keringat 4. Kolaborasi dalam
4. Menurunkan suhu tubuh
pemberian obat
69
antipiretik (paracetamol 1 ½ cth)
3
1. Monitor
1. Mengawasi
12
Risiko
Tujuan:
Mei
perubahan
Setelah
pemasukan
masukan kalori
dilakukan
dan
dan kualitas
kurang dari
tindakan
pengeluaran
kekurangan
kebutuhan
keperawatan
makanan,
konsumsi
berhubungan
selama 3x24
observasi
makanan
dengan
jam
berat badan
penurunan
diharapkan
nafsu makan
nutrisi dapat
sedikit tapi
dapat
terpenuhi
sering
meningkatkan
2009 nutrisi:
2. Beri makan
pemasukan
dalan tubuh, dengan KH:
2. Makan sedikit
3. Pastikan pola
3. Mengidentifikasi
-BB dapat
diit makanan
makanan
dipertahanka
yang disukai
kesukaan anak
n
dan tidak
-klien
disukai
menghabiska
4. Ajarkan
4. Membantu
n makan 1
keluarga
meningkatkan
porsi
untuk
masukan makanan
-nafsu makan
menambah
bertambah
makanan anak dengan biscuit dan cemilan 5. Kolaborasi
5. Meningkatkan
dalam
nafsu makan dan
pemberian
daya tahan tubuh
vitamin BC 1
70
tablet
4
1. Kaji tingkat
1. Meningkatkan
12
Kurang
Tujuan:
Mei
pengetahuan
Setelah
pengetahuan
pemahaman
dilakukan
dan
tentang penyakit
penyakit,
tindakan
pemahaman
leukemia
prognosis,
keperawatan
keluarga
dan
selama 3x24
tentang
perawatan
jam
leukemia
berhubungan
diharapkan
dengan
keluarga
penjelasan
keluarga dalam
kurang
dapat
tentang proses
merawat anggota
informasi
memahami
penyakit dan
keluarga dengan
penyakit,
perawatan di
leukemia
prognosis,
rumah
2009 tentang
2. Beri
2. Memudahkan
dan perawatan
3. Ajarkan untuk
yang
mencegah
dilakukan,
terjadinya
dengan KH:
cedera pada
-keluarga
anak
mampu
4. Anjurkan
3. Mencegah perdarahan
4. Melanjutkan
menjelaskan
orang tua
program
ulang
untuk teratur
pengobatan
penjelasan
kontrol ke
yang
rumah sakit
diberikan perawat
5
12
Risiko
Tujuan:
Mei
perubahan
Setelah
1. Inspeksi mulut 1. Mengidentifikasi untuk melihat
adanya luka
71
dilakukan
adanya ulkus
mukosa oral
tindakan
oral
berhubungan
keperawatan
dengan efek
selama 3x24
masukan
kebutuhan cairan,
dari
jam
cairan,
menjaga
pengobatan
diharapkan
terutama air
kelembaban
kemoterapi
tidak
putih
mukosa
2009 membran
mengalami
2. Dorong
3. Ajarkan untuk
mukositis
menggunakan
oral, dengan
sikat gigi
KH:
berbulu
-tidak ada
lembut atau
trauma
jari yang
-mukosa
dibalut kassa
lembab
4. Anjurkan
2. Memenuhi
3. Menghindari trauma pada oral
4. Mencegah
-tidak ada
untuk menjaga
terjadinya infeksi
stomatitis
kebersihan
pada mukosa
oral 5. Kolaborasi dalam
5. Meningkatkan daya tahan tubuh
pemberian vitamin BC 1 tablet
72
G. Tindakan Keperawatan NO. DX 1
TGL & JAM 11
TINDAKAN
RESPON PASIEN
Mengobservasi KU,
S:
Mei
TTV, dan keluhan
-
An. A mengatakan kaki kiri sakit
2009 08.00
TT
O: -
Tampak memar di persendian ekstremitas kiri bawah
-
Tidak tenang dan kurang kooperatif
-
Karakteristik nyeri: P: Nyeri disebabkan oleh penekanan pada sumsum tulang, nyeri bertambah linu bila digerakkan, dan berkurang bila kaki dipijat dan tidak digerakkan Q: Nyeri linu persendian R: Di tungkai bawah menyebar ke telapak kaki S: Anak meringis kesakitan, memegangi kakinya, skala nyeri 4 T: Nyeri datang tiba-tiba dan tidak menentu
-
TTV Suhu: 36,5oC, nadi: 96x/menit, RR: 24x/menit
73
1
08.20 Melakukan masase ringan pada daerah nyeri
S: An. A mengatakan jika dipijat dan tidak digerakkan sakit terasa berkurang O: An. A cukup tenang
1
08.25 Mengobservasi adanya
S: Keluarga mengatakan ada
benjolan atau memar
sedikit memar pada sendi kaki
pada daerah nyeri
kirinya O: Tampak memar pada persendian kaki kiri
1
08.25 Menyokong kaki dengan bantal
S: O: Tampak rileks, tidak meringis kesakitan
1
08.30 Mengajak anak untuk bercerita
S: An. A bercerita tentang temantemannya di Kalimantan O: An.A tampak ceria
1
10.30 Menganjurkan pada
S: Keluarga mengatakan akan
keluarga untuk
mencoba cara yang dianjurkan
mengurangi nyeri
O: Keluarga kooperatif
dengan masase ringan dan distraksi (pengalihan pikiran)
1
11.00 Menganjurkan kepada
S: Keluarga mengatakan yang
keluarga untuk mengatur
datang menjenguk An. A tidak
jumlah pengunjung
banyak O: An. A terlihat mampu beristirahat dengan tenang
74
12
Mengantar klien sitos
S: An. A mengatakan tidak takut
Mei
yang ke-5
untuk sitos
2009
O: An. A menjalani sitos ke-5
08.00
2
09.00 Mengobservasi KU dan TTV
S:An. A mengeluh rasanya badan panas O:An A selesai menjalani sitostatika ke-5 pukul 08.00 WIB, mukosa kering, tampak gelisah, teraba panas, terpasang infus 2A ½ N 8 tpm pada ekstremitas kanan atas TTV: Suhu: 38,5oC, nadi: 104x/menit, RR: 28x/menit
2
2
3
09.15 Mengompres dengan air biasa pada lipatan ketiak
O: Klien dikompres air biasa pada
dan paha
lipatan ketiak
09.20 Meminumkan
09.25
S: -
S: -
paracetamol sirup 1 ½
O: Obat telah diminum, keluar
sendok
keringat, klien tenang
Mengobservasi masukan S: An. A mengatakan malas makanan
makan, ibu mengatakan sejak kemarin anak sulit makan, hanya habis ¼ porsi (400 kkal), dalam 1 hari hanya minum susu 1x O: Makanan yang dibelikan di
75
luar oleh keluarganya hanya sedikit
2
09.30 Mengukur suhu setelah dikompres 15 menit
S: O: Suhu tubuh sebelum dikompres 38,5oC dan setelah dikompres di lipatan ketiak dengan waslap dan air biasa, suhu tubuh kien 37,5oC
2
09.30 Menganjurkan keluarga
S: -
untuk mengganti pakaian O: Baju klien dilepas dan hanya anak dengan pakaian
menggunakan kaos dalam tipis
yang menyerap keringat
3
12.00
Menganjurkan pada ibu
S: Ibu mengatakan selalu
untuk membantu
menyuapi anak, tetapi makan
menyuapi anak saat
anak tetap tidak habis
makan
O: Ibu tampak menemani dan menyuapi anak saat makan, makan hanya habis ¼ porsi (400kkal)
3,5
3
Memberikan vitamin B
S: -
complek 1 tablet
O: Obat telah diminum
12.30 Mengajarkan untuk
S: Ibu mengatakan akan
memberi makan sedikit
mencobanya
tapi sering
O: -
76
2,5
Menganjurkan keluarga
S: -
untuk meningkatkan
O: An. A mau minum air putih,
masukan cairan,
habis ¾ gelas (150cc)
terutama air putih
2
13.00 Mengukur ulang TTV
S: O: suhu 36,7oC, teraba hangat
3
14.00
Menganjurkan dan
S: -
mendorong klien untuk
O: Klien makan biskuit habis 2
makan makanan
biji
tambahan seperti biskuit
3
14.15
Menganjurkan kepada
S: Ibu klien mengatakan akan
ibu untuk memberikan
memberikan makanan yang
makanan yang disukai
disukai anak
dan tidak bertentangan
O: -
dengan indikasi
3,5
13
Menganjurkan ibu untuk
S: Ibu mengatakan akan
Mei
menjaga kebersihan
membantu anak menggosok gigi
2009
mulut dengan
2x sehari
08.00 menggosok gigi
4
09.00
O: mukosa kering, gigi bersih
Menjelaskan secara
S: -
singkat akan pentingnya
O: Ibu mendengarkan penjelasan
nutrisi untuk membantu
perawat dan mampu menjelaskan
proses penyembuhan
ulang
penyakit
77
3
3
09.30
Menimbang berat badan
S:
klien
O: BB 16 kg
Menganjurkan kepada
S: Ibu mengatakan selalu
keluarga untuk
membelikan anak agar-agar
memberikan makanan
O: Anak suka makan agar-agar
kesukaan klien, seperti pudding dan agar-agar
3
4
10.00
Memuji anak atas
S: -
makanan yang dimakan
O: An. A tampak senang
10.30 Menganjurkan pada
S: Ibu mengatakan akan memberi
keluarga untuk
anak makan banyak ikan dan telur
meningkatkan nutrisi
O: An. A suka makan ikan laut
tinggi protein dan kalori
3,5
4
Memberikan vitamin B
S: -
complek 1 tablet
O: Obat telah diminum
14
Menganjurkan keluarga
S: Ibu mengatakan akan
Mei
untuk menyediakan
menjauhkan barang-barang yang
2009
lingkungan rumah yang
berbahaya dalam rumahnya
12.00
09.00 baik, agar tidak terjadi
O: -
cedera
4
Menjelaskan pada orang
S: -
tua pentingnya menjaga
O: Ibu menjelaskan ulang
kesehatan anak, karena
penjelasan dari perawat
pada penyakit leukimia mudah terjadi infeksi
78
4
Menjelaskan bahwa
S: Ibu mengatakan akan rutin
ALL merupakan
menjalani sitostatika
penyakit kanker darah
O: Ibu mampu menjelaskan ulang
yang disebabkan oleh
penjelasan perawat
virus dan membutukkan kemoterapi untuk menekan sel-sel kanker dalam tubuh
5
11.30 Mengajarkan pada
S: Ibu mengatakan sikat gigi
keluarga untuk
sudah dengan bulu halus
menggunakan sikat gigi
O: Tidak ada stomatitis pada
dengan bulu halus untuk
klien
mencegah trauma
5
12.00 Memberikan vitamin B complek 1 tablet
5
13.00 Mengevaluasi
S: O: Obat telah diminum
S: An. A mengatakan akan
kebersihan oral dan
menggosok gigi 2x sehari
membran mukosa
O: mukosa cukup lembab, tidak ada stomatitis
79
H. Evaluasi TGL & JAM 11 Mei
NO. EVALUASI (SOAP) DX S: An. A mengatakan jika dipijat dan tidak digerakkan sakit 1
2009
berkurang, skala nyeri menjadi 3
12.00
O: Tampak rileks, cukup tenang, tidak meringis kesakitan A: Masalah teratasi sebagian P: Lanjutkan intervensi 1. Bantu mengurangi nyeri dengan mengajak klien bermain 2. Dorong keluarga untuk membatasi jumlah pengunjung agar anak tenang beristirahat
12 Mei
2
S: O: Klien tenang, teraba hangat
2009
Suhu: 36,7o C
14.00
A: Masalah teratasi P: Hentikan intervensi
14 Mei
3
S: Ibu mengatakan akan memberi makanan yang disukai
2009
klien, seperti biskuit dan agar-agar, menyuapi klien setiap
14.00
makan O: An. A mau makan biskuit 2 biji dan agar-agar BB tidak mengalami perubahan (16 kg) A: Masalah teratasi sebagian P: Lanjutkan intervensi 1. Beri vitamin untuk meningkatkan nafsu makan 2. Beri makanan yang disukai klien
14 Mei 2009
4
S: Ibu mengatakan akan memberi anak makan ikan dan telur, menjaga kesehatan anak, menjauhkan barang-barang
80
TT
14.00
berbahaya dalam rumah, dan menjalani sitostatika dengan rutin O: Ibu mampu menjelaskan ulang penjelasan dari perawat A: Masalah teratasi sebagian P: Lanjutkan intervensi 1. Dorong ibu untuk menjaga kesehatan klien 2. Anjurkan ibu untuk kontrol secara teratur ke rumah sakit
14 Mei
5
S: Ibu mengatakan bulu sikat gigi sudah halus, An. A
2009
mengatakan akan menggosok gigi 2x sehari
14.00
O: Tidak ada stomatitis, klien mulai minum air putih ± 5 gelas dalan sehari, mukosa cukup lembab A: Masalah teratasi sebagian P: Lanjutkan intervensi 1. Dorong anak untuk banyak minum air putih 2. Ajarkan tentang menjaga kebersihan mulut
81