BAB III TINJAUAN KASUS
Pengkajian dilakukan pada tanggal 3 Desember 2009 jam 10.00 wib A. Pengkajian Tanggal masuk Rumah Sakit
: 05-11-2009
Bangsal di rawat
: Gatotkoco/ruang VI
No Rekam Medis
: 067714
Sumber Data
: CM perawat
1. Identitas pasien a.
Nama
: Tn S
b.
Umur
: 22 th
c.
Jenis Kelamin
: laki-laki
d.
Pekerjaan
: buruh tani &buruh pabrik krupuk
e.
Pendidikan
: SD
f.
Alamat
: Batang
Identitas Penanggung Jawab a. Nama
: Tn N
b. Umur
:-
c. Jenis Kelamin
:Laki-laki
d. Pekerjaan
: Buruh
e. Hubungan
: Bapak
2. Alasan Masuk Pasien datang ke Rumah Sakit Jiwa dr. Amino Gondohutomo Semarang diantar oleh keluarganya tanggal 05-11-2009 jam 11.00 WIB. Kurang lebih 1 bulan yang lalu pasien marah tanpa sebab membanting barang dan kurang lebih 1 minggu yang lalu pasien memukul ayahnya tanpa sebab. 3. Faktor Predisposisi Pasien mengalami gangguan jiwa kurang lebih 2 tahun yang lalu selama itu pasien sering berbicara sendiri,menyendiri dan minder jika ketemu orang. Tetapi klien tidak dibawa berobat ke rumah sakit dikarenakan keadaan ekonomi keluarga yang tidak mampu dan alasan jarak rumah jauh dengan rumah sakit. Pasien pernah mengalami pengalaman yang tidak menyenangkan yaitu putus dengan pacar dan tidak mempunyai pekerjaan yang menetap dan layak. 4. Faktor Presipitasi Klien tidak minum obat selama ini karena klien tidak pernah diperiksakan ke klinik/RS dengan alasan tidak mempunyai biaya untuk berobat. 5. Pemeriksaan Fisik a. Keadaan umum : pasien dalam keadaan sadar b. Tanda-tanda vital : TD
:110/7 N
: 76 x/menit
RR
: 20x/menit
S
:36,5
BB
: 50 kg
TB
: 160 cm
c. Keadaan fisik Kesadaran
: composmentis
Kulit
: sawo matang, turgor baik, tidak ada luka
Kepala
: rambut hitam, tidak kotor
Mata
: konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik
Hidung
: simetris tidak ada polip
Telinga
: bersih tidak ada serumen
Mulut
: bibir kering
Leher
: tidak ada pembesaran kelenjar tyroid
6. Psikososial a. Genogram
64 th
23th
16 th
13 th
Keterangan : : Laki-laki : Perempuan : Tinggal serumah : Pasien
Pasien adalah anak ketiga dari 5 bersaudara, hubungan dengan keluarga baik pasien tinggal dengan ayah dan kedua adiknya. Bahasa yang digunakan oleh keluarganya adalah bahasa jawa, keluarga pasien tidak ada yang mengalami gangguan jiwa. Pengambilan keputusan dilakukan dengan cara musyawarah komunikasi dengan baik. b. Konsep diri 1) Gambaran diri Pasien mengatakan dia menyukai semua anggota tubuhnya pasien menerima dirinya apa adanya. 2) Identitas diri Pasien belum menikah, pasien menerima dirinya sebagai seorang laki-laki. Pasien merupakan anak ke-3 dari 5 bersaudara,pasien menerima sebagai anak ke-3 dengan alasan bisa melindungi ke-2 adiknya. Terkadang pula pasien tidak menerima sebagai anak ke-3 karena merasa terkekang oleh ke-2 kakaknya.
3) Peran diri Sebelum sakit pasien mampu menjalankan peranya sebagai buruh pabrik krupuk, selama sakit pasien tidak bisa menjalankan peranya, pasien tidak ikut dalam organisasi kemasyarakatan. Pasien tidak bisa ikut karena sedang sakit. 4) Ideal diri Pasien ingin kembali kerumah dan kumpul bersama keluarga, bisa bekerja dan mencari uang lebih banyak lagi untuk masa depannya kelak. 5) Harga diri Pasien malu dan minder dengan temanya karena temanya sudah ada yang menikah dan mendapat pekerjaan yang menetap/layak. c. Hubungan sosial 1) Orang yang berarti Pasien merasa dekat dengan bapaknya karena orangtua satusatunya. Setiap ada masalah dia selalu menceritakan kepada keluarganya dan mencari jalan keluar dengan musyawarah. 2) Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat Pasien tidak ikut dalam organisasi masyarakat, pasien merasa minder dan malu dengan banyak orang. Pasien juga jarang bicara dengan pasien lain, lebih sering dikamar.
3) Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain Pasien merasa minder dan malu dengan banyak orang. Pasien kurang kontak mata saat diajak komunikasi, pasien lebih sering menunduk dan kadang-kadang menatap kearah lain. Pasien juga jarang bicara dengan pasien lain, lebih sering dikamar. d. Spiritual 1) Nilai dan keyakinan Pasien adalah seorang yang beragama islam. Dan percaya bahwa semua adalah cobaan dari Tuhan. Keluarga dan masyarakat sekitar klien beranggapan bahwa penyakit jiwa yang diderita klien dapat disembuhkan di rumah sakit jiwa. 2) Kegiatan Ibadah Sebelum sakit dirumah pasien juga melakukan sholat 5 waktu di rumah dan di masjid. Tetapi sekarang tidak pernah melakukan karena merasa minder dan dikucilkan.
7. Status Mental a. Penampilan Penampilan pasien kurang rapi,tetapi pasien sudah memakai pakain dengan sesuai. b. Pembicaraan Pasien bicara dengan suara pelan, halus kadang-kadang tidak jelas, pembicaraan inkoherent inisiatif untuk memulai pembicaraan kurang
namun sudah sesuai dengan topik pembicaraan, kurang adanya kontak mata. c. Aktivitas motorik Pasien lebih sering menunduk pasien lebih banyak diam bicara kalau ditanya. d. Alam perasaan Pasien menunjukan raut muka sedih dan tidak bertenaga, sikap pasien menunjukan raut muka sedih saat menyendiri dan menunjukan raut muka senang saat diajak bicara dan bermain. e. Afek Pasien tidak akan bereaksi jika tidak diajak bicara terlebih dahulu, pasien dapat menyesuaikan keadaan jika diajak bermain raut muka pasien kelihatan senang. f. Interaksi selama wawancara Selama wawancara respon pasien kooperatif , pasien kurang kontak mata saat diajak komunikasi, pasien lebih sering menunduk dan kadang-kadang menatap kearah lain. g. Persepsi Pasien sering mendengar suara-suara dan sering tertawa, bicara sendiri serta pasien mondar mandir sendiri. Pasien mengatakan mendengar suara teman-temannya sedang bercanda. Suara-suara itu muncul pada pagi hari, sebanyak sekali.
h. Proses pikir Pasien kurang mampu bercerita secara urut dan kadang menjawab pertanyaan perawat dengan diulang- ulang i. Isi pikir Saat dikaji pasien tidak mempunyai gangguan isi pikir atau waham. j. Tingkat kesadaran Kesadaran pasien composmentis, pasien menyadari bahwa dirinya ada di Rumah Sakit Jiwa dr Amino gondohutomo, pasien mengetahui jam, tapi pasien tidak mengetahui tanggal dan hari k. Memori 1) Daya ingat jangka panjang baik : pasien bisa mengatakan alamat saya di Batang 2) Daya ingat jangka pendek buruk : dalam waktu 1 minggu pasien tidak bisa mengingat nama perawat 3) Daya ingat saat ini baik : pasien masih bisa mengingat nama teman sekamar dalam waktu 10 menit. l. Tingkat konsentrasi berhitung 1) Konsentrasi : pasien dapat berkonsentrasi dengan baik pertanyaan dan pembicaraan yang diajukan oleh perawat 2) Berhitung : pasien mampu berhitung 1-10 dan mampu mengingat jam
m. Kemampuan penilaian Pasien kurang mampu mengambil keputusan yang sederhana tanpa bantuan perawat. Misalnya: setelah makan piring tidak ditaruh ditempatnya kalau tidak disuruh. n. Daya tilik diri Pasien tidak mengingkari penyakitnya dan pasien tidak menyalahkan orang lain atau lingkungan yang menyebabkan dirinya seperti ini. 8. Kebutuhan persiapan Pulang a.
Makan Pasien bisa makan sendiri. Saat makanan pasien langsung makan tanpa harus nunggu perintah. Makan 3 kali sehari. Dan setiap porsi makanan selalu habis satu porsi.
b.
BAB / BAK Untuk kebutuhan BAB ataupun BAK
pasien tidak membutuhkan
bantuan dari siapapun. Pasien mampu melakukan semua itu sendiri. c.
Mandi Pasien biasanya mandi sehari 2 kali. Setiap pagi dan sore, dan tanpa bantuan siapapun. Pasien mandiri.
d.
Berpakaian Pasien mampu berpakaian sendiri sesuai pasangannya. Setiap mandi pasien ganti baju, pasien mampu menyisir rambutnya sendiri selama di Rumah Sakit Jiwa Daerah.
e.
Istirahat dan Tidur
Pasien tidur tidak teratur,biasanya waktu luang digunakan untuk tidur kadang habis sarapan pasien kadang juga langsung tidur. Kalau malam pasien tidur jam 19.30 bangun jam 06.00 pagi. f.
Penggunaan Obat Selama di Rumah Sakit Jiwa Daerah pasien diberi obat 2 kali yaitu pagi sesudah makan pagi yaitu pukul 07.15 Wib dan sebelum makan sore jam 16.00 WIB. Obat selalu diminum, tidak dibuang, reaksi obat yang dirasakan pasien yaitu pasien merasa mengantuk dan lemes.
g.
Pemeliharaan kesehatan Tekad keluarga sudah bulat dan berani menerima konsekuensinya untuk mengobati anaknya di Rumah Saki Jiwa Daerah ini, keluarga akan mengunjungi pasien. Pasien mengatakan jika sudah pulang nanti akan rutin kontrol dirumah sakit.
h.
Kegiatan dirumah Pasien mengatakan jika nanti sudah pulang kerumah, pasien akan mencari pekerjaan untuk mendapatkan kehidupan yang layak.
i.
Kegiatan diluar rumah Pasien tidak pernah melakukan kegiatan diluar selama sakit, tetapi kalau pulang nanti klien ingin mengikuti kegiatan yang ada dikampungnya, misalnya karang taruna
9.
Mekanisme koping Dalam mengatasi masalah pasien sering berlaku maladaptif pasien sering menyendiri, diam, menyalahkan dirinya sendiri, merasa bahwa dirinya itu tidak berguna.
10. Masalah psikososial dan lingkungan Selama di rumah sakit pasien jarang ngobrol dengan pasien lain, pasien sering menyendiri sambil melamun dan merasa bahwa dirinya tidak berguna. 11. Pengetahuan Pasien kurang mengetahui tentang penyakit jiwa yang dideritanya dan kurang bisa menggunakan kopingnya. 12. Aspek medic Terapi : Clorphromazine
2x100 mg
Haloperidol
2x5 mg
Trihexypenidil
2X2 mg
B. PEMERIKSAAN PENUNJANG Pemeriksaan laboratorium pada tanggal 6-11-2009 Kimia klinik
Hasil
Normal
Satuan
Albumin
4,3
3,4 - 4,8
g/dl
Cholesterol
115
130 – 200
mg/dl
Creatinin
1,0
0,5 – 1,4
mg/dl
Globulin
3,4
3,0 – 3,5
mg/dl
Glukosa
90
76 – 110
mg/dl
SGOT
40
0 – 33
u/l
SGPT
74
0 – 46
u/l
Total protein
7,7
6,4 – 8,3
g/dl
Triglyseride
133
0 – 200
mg/dl
Ureum
24
10 – 50
mg/dl
Urin acid
8,3
2,5 – 7,0
mg/dl
C. ANALISA DATA Nama
: Tn. S
Umur
: 23 th
No RM
: 067714
No 1
Tgl/jam
Data
4-12-2009
Ds :
Jam 11.00
•
Masalah Gangguan
Pasien
mengatakan
merasa diri:
minder
dan
dengan rendah
malu
teman-temanya temanya
karena
sudah
ada
yang
bekerja dan sudah ada yang menikah. •
Pasien
mengatakan
mempunyai pengalaman yang tidak
menyenangkan
yaitu
putus dengan pacar. •
Pasien
mengatakan
bahwa
dirinya merasa tidak berguna. Do : • Sering menyendiri • Kontak mata kurang • Suara pelan, halus kadang tidak jelas
harga
konsep diri
2.
4-12-2009
Ds :
Jam 11.00
•
Isolasi
sosial
:
Pasien mengatakan tidak mau menarik diri mengikuti
kegiatan
dalam
masyarakat, suka menyendiri, pasien mengatakan lebih sering dikamar. Do : •
Pasien diam
•
Pasien suka melamun
•
Sering
dikamar
tidak
ada
interaksi 3.
4-12-2009
Ds :
Jam 11.00
•
Gangguan persepsi Pasien mengatakan sering mendengar suara-suara.
•
Pasien mengatakan mendengar suara teman-temannya sedang bercanda. Suara-suara itu muncul pada pagi hari, sebanyak sekali.
Do : •
Pasien mondar mandir,tertawa sendiri
•
Pasien bicara sendiri
sensori: halusinasi
D. MASALAH KEPERAWATAN 1. Ganguan konsep diri : harga diri rendah 2. Isolasi sosial : menarik diri 3. Perubahan persepsi sensori halusinasi
E. POHON MASALAH Perubahan sensori persepsi : halusinasi
Isolasi sosial : menarik diri
Gangguan konsep diri : harga diri rendah
F. DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Gangguan konsep diri : harga diri rendah 2. Isolasi sosial : menarik diri 3. Perubahan persepsi sensori : halusinasi
core problem
G. INTERVENSI Nama pasien : Tn S Umur
: 22 th
Ruang
: VI (gatotkaca)
CM
: 067714 Perencanaan
Tgl
4/12/ 2009
No
Dx
DX
Keperawatan
1
Gangguan
Tujuan
Kriteria evaluasi
diri:
membina
interaksi,
harga
diri
hubungan
menunjukan
saling
ekspresi
percaya.
bersahabat,
rendah.
…x 1. Bina
1. Pasien dapat Setelah
konsep
Intervensi
pasien
wajah
rasa
saling
percaya
dengan
menggunakan prinsip komunikasi terapeutik: a.
menunjukan
hubungan
Sapa pasien dengan ramah baik verbal maupun non verbal.
b.
Perkenalkan diri dengan sopan.
c.
Tanyakan
nama
lengkap
dan
nama
panggilan yang disukai pasien/
senang, ada kontak mata, mau berjabat
d.
Jelaskan tujuan pertemuan.
tangan,
e.
Jujur dan menepati janji.
f.
Tunjukan sikap empati dan menerima
mau
menyebutkan nama, menjawab
pasien apa adanya.
mau salam,
g.
Beri perhatian dan perhatikan kebutuhan
pasien mau duduk
dasar pasien.
berdampingan dengan
perawat,
mau mengutarakan masalah
yang
dihadapi.
x 1. Diskusikan dengan pasien tentang
2. Pasien dapat Setelah…. mengidentifi kasi
interaksi
pasien
a.
dan
1. Aspek positif
kemampuan
dan
yang
kemampuan
dimiliki.
yang dimiliki pasien.
positif
yang
dimiliki
pasien,
keluarga, lingkungan.
aspek menyebutkan:
positif
Aspek
b.
Kemampuan yang dimiliki pasien.
2. Bersama pasien buat daftar tentang: a. Aspek
positif
yang
dimiliki
pasien,
keluarga, lingkungan. b. Kemampuan yang dimiliki pasien.
2. Aspek postitif 3. Beri pujian yang realistis, hindarkan memberi keluarga. 3. Aspek positif lingkungan pasien.
penilain negatif.
3. Pasien dapat Setelah
.…
x 1. Diskusikan dengan pasien kemampuan yang
menilai
interaksi
kemampuan
menyebutkan
yang
kemampuan yang
dimiliki
dapat
untuk
dilaksanakan.
pasien
dilaksanakan. 2. Diskusikan kemampuan yang dapat dilanjutkan pelaksanaannya.
dilaksanakan .
4. Pasien dapat Setelah merencanaka interaksi n
….
x 1. Rencanakan bersama pasien aktivitas yang dapat
pasien
kegiatan membuat rencana
sesuai
kegiatan harian.
dengan
dilakuakan
setiap
hari
sesuai
kemampuan
pasien: a.
Kegiatan mandiri.
b.
Kegiatan dengan bantuan.
kemampuan
2. Tingkatkan kegiatan sesuai kondisi pasien.
yang
3. Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang
dimiliki.
dapat pasien lakukan.
5. Pasien dapat Setelah melakukan
interaksi
kegiatan
melakukan
.…
x 1. Anjurkan pasien untuk melaksanakan kegiatan
pasien
yang telah direncanakan. 2. Pantau kegiatan yang dilaksanakn pasien.
sesuai
kegiatan
rencana
jadwal
yang dibuat.
dibuat.
6. Pasien dapat Setelah memanfaatk an
sesuai 3. Beri pujian atas usaha yang dilakukan pasien. yang 4. Diskusikan kemungkinan pelaksanaan kegiatan setelah pulang.
….
interaksi
x 1. Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang
pasien
system memanfaatkan
pendukung
system pendukung
yang ada.
yang keluarga.
ada
cara merawat pasien dengan harga diri rendah a.
Beri alasan setiap berinteraksi.
b.
Perkenalkan
di
nama,
nama
panggilan
perawat dan tujuan perawat berkenalan. c.
Tanyakan dan panggila nama kesukaan pasien.
d.
Tunjukan sikap jujur dan menepati janji setiap kali berinteraksi.
e.
Tanyakan perasaan pasien dan masalah yang dihadapi pasien.
f.
Buat kontrak interaksi yang jelas.
g.
Dengarkan dengan penuh perhatin ekspresi perasaan pasien.
H. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Nama pasien : Tn S Umur
: 22 th
Ruang
: VI (gatotkaca)
CM
: 067714
NO
Tgl/jam
Dx Keperawatan
1.
9/12/09
Gangguan konsep Sp1p
S :-
Jam
diri:
O:
08.30
rendah
harga
diri
Implementasi
Respon pasien
1.Mengidentifikasi kemampuan aspek
positif
- Pasien kurang kooperatif
yang A:
dimiliki 2.Membantu
- Kontak mata kurang saat interaksi
dan
pasien
- Pasien belum mampu mengidentifikasi
menilai kemampuan
kemampuan dan aspek positif yang
pasien yang masih
masih dapat digunakan
dapat digunakan. 3.Membantu memilih yang
akan
pasien P : kegiatan Pp : - Mengulang sp1p dilatih Pk : -
Paraf
sesuai
dengan
kemampuan pasien. 4.Melatih
pasien
kegiatan yang dipilih sesuai kemampuan. 5.Membimbing pasien memasukan jadwal
dalam kegiatan
harian. 2
14/12/
Gangguan konsep Sp1p
2009
diri : harga diri
Jam
rendah
08.30
S: -
1. Mengidentifikasi kemampuan aspek
dan
positif
yang
dimiliki pasien 2. Membantu
pasien
Pasien mengatakan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki yaitu :
menyapu,
mencuci piring,
merapikan tempat tidur
menilai kemampuan O : pasien 3. Membantu memilih
- Pasien dapat menyebutkan kemampuan pasien kegiatan
yang dimiliki - Kontak mata dapat dipertahankan saat
yang
akan
sesuai
berinteraksi
dilatih
- Ekspresi wajah pasien senang saat diberi
dengan
pujian
kemampuan pasien 4. Melatih
pasien
A: -
kegiatan yang dipilih sesuai
yang dimiliki.
kemampuan -
(mencuci piring) 5. Membimbing pasien memasukan
Pasien mampu menilai kemampuan
Pasien mampu melakukan kegiatan yang
jadwal
dilatih
sesuai
dengan
kemampuan pasien
kegiatan harian
-
Pasien mampu mengidentifikasi aspek positif yang dimiliki
-
Pasien mampu memilih kemampuan yang akan dilatih
P: Pp : - Melanjutkan sp2p Pk : -
Anjurkan pasien untuk menyusun jadwal kegiatan harian
-
Anjurkan pasien untuk membantu
kegiatan yang ada diruangan salah satunya
mencuci
piring
sehabis
makan. 3
19/12/
Gangguan konsep Sp2p
2009
diri:
Jam
rendah
10.30
harga
diri
S:
1. Mengevaluasi
- Pasien mengatakan sudah membuat
masalah dan latihan
jadwal kegiatan harian.
sebelumnya 2. Melatih selanjutnya
- Pasien mengatakan sudah melakukan kegiatan
kegiatan yang dijadwalkan.
yang
- Pasien mengetahui kegiatan yang akan
dipilih sesuai dengan kemampuan
dilakukan yaitu menyapu lantai O:
3. Membimbing pasien
-
memasukkan dalam jadwal
kegiatan
Pasien kurang memperhatikan instruksi dalam melakukan latihan.
-
harian
Pasien tidak dapat melakukan kegiatan yang dilatih sesuai kemampuan yang dimiliki.
A: -
Pasien tidak dapat melakukan kegiatan selanjutnya yang dipilih sesuai dengan
kemampuan P: Pp: - mengulang Sp2p Pk: -
Anjurkan pasien untuk tetap melakukan kegiatan yang sudah terjadwal.
4
22/12/
Gangguan konsep Sp2p
2009
diri:
Jam
rendah
08.00
harga
diri
S:
1. Mengevaluasi
-
Pasien mengatakan sudah melakukan aktivitas yang sudah terjadwal
latihan sebelumnya 2. Melatih kegiatan
-
lantai.
selanjutnya yang dipilih
Pasien mengatakan dapat menyapu
sesuai O :
dengan
-
kemampuan
ruang seperti mencuci gelas sehabis
3. Membimbing pasien memasukkan
Pasien mampu membantu aktifitas
makan,menyapu lantai sehabis makan -
Ekspresi wajah Tn S senang saat diberi pujian
dalam
jadwal A :
kegiatan harian
-
Pasien mampu melakukan kegiatan yang
dilatih
sesuai
dengan
kemampuan pasien -
Membimbing
pasien
memasukan
dalam jadwal kegiatan harian P: Pp: -
mempertahankan Sp2p
Pk: -
Anjurkan
pasien
untuk
menerapkan
rencana kegiatan yang telah dibuat bersama -
Anjurkan
pada
mempraktekan
pasien kemampuan
untuk yang
dimiliki baik dirumah sakit atau dirumah -
Anjurkan pasien untuk menyusun jadwal kegiatan harian
5
Isolasi menarik diri
S:
social: Sp1p 1.
Membantu
- klien mengatakan keuntungan dalam
klien
mengidentifikasi
berkenalan dengan orang lain yaitu
penyebab menarik
dapat mempunyai teman banyak. -
diri 2.
Membantu
kerugian
tidak
tidak mempunyai teman. - klien mampu berkenalan “nama saya
manfaat berhubungan
Tn S,alamat saya Pekalongan, hobi saya
dengan orang lain.
tidur.
Membantu
klien O:
mengidentifikasi
-
Pasien kurang kooperatif
kerugian
-
Pasien merunduk
-
Kontak mata kurang
-
Pasien
tidak
berhubungan A:
berhubungan dengan orang lain. 4.
mengatakan
berkenalan dengan orang lain yaitu
klien
mengidentifikasi
3.
klien
Membantu untuk
dengan satu orang
dapat
menyebutkan
penyebab menarik diri.
klien
berkenalan
tidak
-
Pasien dapat menyebutkan manfaat berhubungan dengan orang lain
5.
Membantu
-
klien
tidak berhubungan dengan orang lain
untuk memasukan dalam
-
jadwal
Pasien mampu berkenalan dengan satu orang
kegiatan harian P:
6. Terminasi
Pp:
Mengingatkan klien
Pasien dapat menyebutkan kerugian
untuk
-
Pertahankan Sp1p
-
Anjurkan pasien untuk melakukan
Pk:
melakukan kemampuan yang sudah dilatih dan
kemampuan yang sudah diajarkan
memotivasi
klien
untuk dilakukan di rumah.
untuk
tetap
semangat menghadapi
-
dalam
Anjurkan setiap kegiatan dimasukan dalam jadwal kegiatan harian
-
masalah.
Anjurkan pada klien untuk minum obat secara teratur dirumah
-
Anjurkan pada klien untuk rutin kontrol jika obat sudah habis