BAB III PERANCANGAN KONSEP
QFD adalah metodologi dalam proses perancangan dan pengembangan produk atau layanan yang mampu mengintegrasikan „suara-suara konsumen‟ didalam proses perancangannya. QFD sebenarnya adalah merupakan suatu jalan bagi perusahaan untuk mengidentifikasi dan memenuhi suatu kebutuhan serta keinginan konsumen terhadap produk atau jasa yang dihasilkan. Berikut ini dikemukakan beberapa definisi quality function deployment menurut para pakar: 1. QFD merupakan metodologi untuk menterjemahkan keinginan dan kebutuhan konsumen kedalam suatu perancangan produk yang memiliki persyaratan
teknis
dan
karakteristik
kulitas
tertentu(Akao,1990;Urban1993). 2. QFD adalah metodogi perancangan dan pengembangan produk untuk menetapkan spesifikasi kebutuhan dan keinginan konsumen. Serta mengevalusi secara sistematis kapabilitas produk atau jasa dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen(Cohen, 1995). 3. QFD adalah sebuah system pengembangan produk yang dimulai dari merancang produk, proses manufaktur, sampai produk. Produk tersebut ketangan konsumen, dimana pengembangan produk berdasarkan keinginan konsumen(Djati, 2003). Qualitiy Fuction deployment direpsentasikan sebagai sebuah perubahan dari arus utama pengendalian kualitas manufaktur tradisional sederhana ke
34
pengendalian kualitas desain produk. Penggunaan QFD untuk membantu mendefinisikan “ apa yang dilakukan” (what to do) dan transformasi yang progresif apa yang dilakukan ke dalam “bagaimana harus” (how do) dengan berbagai cara sehingga didapatkan hasil performance yang konsisten didalam memuaskan konsumen. Pendekatan dasar yang digunakan dalam QFD adalah konsep yang hampir sama dengan praktik yang dilakukan oleh perusahaan- perusahaan manufaktur Amerika. Dimulai identifikasi kebutuhan konsumen yang selalu dinyatakan dalam item kualitatif seperti kelihatan bagus, mudah digunakan bekerja dengan baik, aman, bertahan lama atau mewah.
2.2 Manfaat penerapan QFD Penggunaan
metodologi
QFD
dalam
proses
perancangan
dan
pengembangan produk merupakan suatu nilai tambah bagi perusahaan. Sebab perusahaan akan mempunyai keunggulan kompetatif dengan menciptakan suatu produk atau jasa yang mampu memuaskan konsumen. Manfaat-manfaat yang diperoleh oleh penerapan QFD dalam proses perancangan produk adalah (Dale, 1994): 1. Meningkatkan kehandalan produk 2. Meningkatkan kualitas produk 3. Meningkatkan kepuasan konsumen 4. Memperpendek time to marker 5. Mereduksi biaya perancangan 6. Meningkatkan komunikasi 7. Meningkatkan produktifitas
35
2.3 keunggulan QFD Keunggulan-keunggulan QFD 1. Menyediakan format standar untuk menterjemahkan kebutuhan konsumen menjadi persyaratan teknis, sehingga dapat memenuhi kebutuhan konsumen. 2. Menolong tim perancang untuk memfokuskan proses perancangan yang dilakukan pada fakta-fakta yang ada, bukan intuisi. 3. Selama proses perancangan, pembuatan keputusan “ direkam” dalam matriks-matriks sehingga dapat diperiksa ulang serta dimodifikasi dimassa yang akan datang.
2.4 Hirarki matrik QFD Dengan menggunakan metodologi QFD dalam proses perancangan dan pengembangan produk, maka akan dikenal empat jenis tahapan, yaitu masingmasing adalah: 1. Tahap perencanaan produk (house of quality): menjelaskan tentang customer needs, technical requirements, corelationship, relationship, customer competitive evalution, competitive technical assement, dan targets. HOQ terdiri dari tujuh bagian utama tersebut. 2. Tahap perencanaan komponen(part deployment) merupakan faktorfaktor teknis yang kritikal terhadap pengembangan produk. 3. Tahap perencanaan proses(proses planning) : merupakan matriks proses pembuatan pengembangan suatu produk. 4. Tahap perencanaan produksi(production planning) : memaparkan tindakan yang perlu diambil didalam perbaikan kualitas produk.
2.5 House of Quality Rumah kualitas atau biasa disebut juga house of quality (HOQ) merupakan tahap pertama dalam penerapan metodologi QFD. Secara garis besar matriks ini adalah upaya untuk mengkonversi voice of costumer secara langsung terhadap persyaratan teknis atau spesifiksi teknis dari produk atau jasa yang dihasilkan.
36
Perusahaan akan berusaha mencapai persyaratan teknis yang sesuai dengan target yang telah ditetapkan, dengan sebelumnya melakukan benchmarking terhadap produk pesaing. Benchmarking dilakukan untuk mengetahui posisi-posisi relative produk yang ada dipasaran yang merupakan competitor. Berikut ini adalah strukstur matriks pada HOQ: a) Bagian 1 Berisikan data atau informasi yang diperoleh dari penelitian pasar atas kebutuhan dan keinginan konsumen. “ suara konsumen” ini merupakan input dalam HOQ. Metode yang identifikasi kebutuhan konsumen yang biasa digunakan dalam suatu penelitian adalah wawancara, baik secara grup atau perorangan. Melalui wawancara, perancang dapat dengan bebas mengetahui lebih jauh kebutuhan konsumen. Wawancara secara perorangan dapat dianggap mencukupi, dalam arti menggambarkan
yang cukup
kebutuhan konsumen sampai sekitar 90 % adalah
sebanyak 30 wawancara. Ini berdasarkan pada penelitian untuk suatu produk picnic coolers oleh Griffin dan Houser(Ulrich & Eppinger, 1995). b) Bagian 2 Berisikan tiga jenis data yaitu: 1. Tingkat kepentingan dari tiap kebutuhan konsumen 2. Data tingkat kepuasan konsumen terhadap produk-produk yang dibandingkan 3. Tujuan
strategis
untuk
produk
atau
jasa
baru
yang
akan
dikembangkan. c) Bagian 3 Berisikan persyaratan-persyaratan teknis terhadap produk atau jasa baru yang dikembangkan. Data persyaratan teknis ini diturunkan berdasarkan “suara konsumen” yang telah diperoleh pada bagian A. untuk setiap persyaratan teknis ditentukan
satuan pengukuran, direction of
goodness dan target yang harus dicapai. Direction of Goodness terdiri dari 3, yaitu:
37
1. The more the better atau semakin besar semakin baik, target maksimal tidak terbatas. 2. The less the better atau semakin kecil semakin baik, target maksimal adalah nol. 3. Target is best atau target maksimalnya adalah sedekat mungkin dengan suatu nilai nominal tidak terdapat variasi disekitar nilai tersebut. d) Bagain 4 Berisikan kekuatan hubungan antara persyaratan teknis dari produk atau jasa yang dikembangkan (bagian C) dengan “suara konsumen” (bagian A) yang mempengaruhinya. Kekuatan hubungan ditunjukan dengan symbol tertentu atau angka tertentu. Berikut ini hubungan antara kepuasan pelanggan dengan persyaratan teknis, ada empat kemungkinan korelasi: a) Not linked (blank) diberi nol. Perubahan pada persyaratan teknis, menurut direction of goodness-nya, tidak akan berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan. b) Possibly linked, diberi nilai 1. Perubahan yang relative besar pada persyaratan teknis, menurut direction of goodness-nya akan memberi sedikit perubahan pada kepuasan pelanggan. c) Moderate linked, diberi nilai 3. Perubahan yang relative besar pada persyaratan teknis, menurut direction of goodness-nya, akan memberikan pengaruh yang cukup berarti pada kepuasan pelangggan. d) Strongly linked, deberi nilai 9. Perubahan yang relative kecil pada persyaratan teknis, menurut direction of goodness-nya, akan memberikan pengaruh yang cukup berarti pada kepuasan pelanggan.
38
e) Bagian 5 Berisikan keterkaitan antar persyaratan teknis yang satu dengan persyaratan teknis yang lain terdapat pada bagain C. korelasi antara persyaratan teknis tergantung pada direction of goodness dari setiap persyaratan teknis, ada lima kemungkinan: a) Strong positive impact: perubahan pada persyaratan teknis 1 ke arah direction of goodness-nya, akan menimbulkan pengaruh positif kuat terhadap direction of goodness-nya persyaratan teknis. b) Moderate positive impact: perubahan pada persyaratan teknis 1 ke arah direction of goodness-nya, akan menimbulkan pengaruh positif yang sedang terhadap direction of goodness persyaratan teknis. c) No impact: perubahan pada persyaratan teknis 1 ke arah direction of goodness-nya, tidak akan menimbulkan pengaruh terhadap direction of goodness persyaratan teknis. d) Moderate negative impact (X): perubahan pada persyaratan teknis 1 ke arah direction of goodness-nya, akan menimbulkan pengaruh negative yang sedang terhadap direction of goodness persyaratan teknis. e) Strong negative impact (XX) : perubahan pada persyaratan teknis 1 ke arah direction of goodness-nya, akan menimbulkan pengaruh negative kuat terhadap direction of goodness persyaratan teknis. f) Bagian 6 Berisikan tiga macam jenis data, yaitu: 1. Tingkat kepentingan (ranking) persyaratan teknis. 2. Technical bechmarking dari produk yang dibandingkan 3. Target kinerja persyaratan teknis dari produk yang dikembangkan.
39
Dalam pembuatan house of quality (HOQ) dapat dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut: 1. Mengidentifikasikan semua kebutuhan dan keinginan pelanggan terhadap produk atau jasa yang ditawarkan. 2. Menterjemahkan
kebutuhan pelanggan kedalam upaya perbaikan
teknis atau karakteristik desain perusahaan (hows) yang menunjukan bagaimana perusahaan memenuhi keinginan pelanggan. 3. Mencari hubungan antara setiap kebutuhan dan keinginan pelanggan dengan setiap usaha perusahaan untuk memenuhi permintaan konsumen (karakteristik desain). 4. Upaya perusahaan untuk memenuhi setiap karakteristik desain yang ditujukan untuk memenuhi keinginan kebutuhan pelanggan. Yang diberi nilai target berdasarkan tingkat kemudahan pelaksanaanya. 5. Menentukan hubungan antara setiap karakteristik desain dan disusun menjadi matriks korelasi yang terletak pada bagian atap (bagian 4) dari HOQ. 6. Menentukan tingkat kesulitan dari sudut pandang perusahaan. Penerapan setiap karakteristik desain dapat dijabarkan dalam skala. 7. Membandingkan berdasarkan
karakteristik
hasil
identifikasi
desain
dengan
karakteristik
produk pelanggan
pesaing untuk
menentukan karakteristik desain yang tepat, berdasarkan informasi langsung dari pelanggan. 8. Lakukan penilaian karekteristik produk yang telah dicapai oleh perusahaan juga bandingkan dengan pesaing. 9. Menghitung tingkat kepentingan dari setiap karateristik pelanggan yang dinilai dalam angka dan tingkat kesulitan perusahaan menerapkan karakteristik desain untuk menentukan tingkat relative dan absolute.
40
2.6 Matriks House Of Quality (HOQ). Penilaian kinerja kualitas produk dilaksanakan dengan alat analisis Quality Fuction Deployment (QFD) yaitu suatu alat yang menggambarkan mekanisme terstruktur untuk menentukan kebutuhan pelanggan dan menterjemahkan kebutuhan-kebutuhan tersebut kedalam kebutuhan teknis yang relavan. QFD mencakup monitor dan pengendalian yang tepat dari proses operasional menuju sasaran. Matriks house of quality adalah bentuk yang paling dikenal dari QFD(Gaspersz, 2001). Bentuk umum matriks. Tahapan penggunaan QFD menurut Marimin(2004), sebagai berikut: 1. Mendengarkan suara konsumen dengan menentukan harapan pelanggan. Caranya: a.
Penentuan konsumen ahli yang akan dilibatkan dalam identifikasi dan rating harapan pelanggan.
b.
Wawancara dengan konsumen ahli, hasil wawancara berupa atribut kualitas, kemudian dilakukan pembobotan dengan menggunakan perbandingan berpasangan. Hasilnya berupa bobot yang kemudian dikonversikan dalam rangking.
2. Membuat matriks proses yang ada dalam perusahaan. 3. Menentukan hubungan keterkaitan antara atribut dengan karakteristik proses dengan nilai yang telah ditetapkan. 4. Menentukan kepuasan konsumen dan juga perbandingan kinerja perusahaan. Untuk kepuasan konsumen dengan perhitungan: Perhitungan total nilai: (N1 x 1) + (N2 x 2) + (N3 x 3) + (N4 x 4) + (N5 x 5) N1 =Jumlah responden dengan jawaban “sangant tidak memuaskan” N2= Jumlah responden dengan jawaban “tidak memuaskan” N3= Jumlah responden dengan jawaban “cukup” N4= Jumlah responden dengan jawaban “ memuaskan” N5= jumlah responden dengan jawaban “sangat memuaskan”
41
Total nilai yang diperoleh kemudian dibagi dengan jumlah interval kelas untuk memperoleh nilai indeks. Langkah untuk perumusan coustomer rating adalah: a. Mencari nilai indeks maksimum (NA maks) dan indeks minimum (NA min) kemudian range (NA maks-NA min) b. Membuat interval kelas. Menentukan tingkat kepuasaan dari setiap nilai yang diperoleh dari setiap atribut customer requirement berdasarkan nilai indeks masing-masing. 5. Menetukan trade roof atau keterkaitan antara karakteristik proses satu dengan nilai hubungan yang ditetapkan. 6. Menentukan tingkat kepentingan dan nilai relative. Nilai tingkat kepentingan karakteristik proses ke-y: = bobot konversi tiap atribut x nilai keterkaitan karakteristik proses ke-y. Nilai relative karakteistik proses ke-y: = tingkat kepentingan proses/jumlah ottal nilai kepentingan. Keuntugan utama dari metode matriks QFD menurut Gaspersz (2001), adalah sebagai berikut: 1. Memperjelas area dimana tim pengembangan produk perlu untuk memenuhi informasi dalam mendefinisikan produk atau jasa yang akan memenuhi kebutuhan konsumen. 2. Mempunyai bentuk yang jelas dan teratur serta kemampuan untuk penelusuran kembali pada kebutuhan konsumen dari seluruh data atau informasi yang tim produk butuhkan untuk membuat keputusan yang tepat dalam hal definsi, desain, produksi, dan penyedian produk. 3. Menyediakan forum untuk analisa masalah yang timbul dari data yang tersedia mengenai kepuasana konsumen dan kemampuan
kompetisi
produk atau jasa. 4. Menyimpan perencanaan untuk produk sebagai hasil keputusan bersama.
42
5. Dapat digunakan untuk mengkomunikasikan rencana terhadap produk untuk mendukung manajemen dari pihak lainnya yang bertanggung jawab terhadap implementasi dari rencana tersebut. Untuk
pelaksanaan
strategi,
dengan
quality
fuction
deployment(QFD), digunakan teknik-teknik lain sebagi alat bantu, yaiut pairwise comparisons(perbandingan berpasanagan) dan benchmarking. QFD untuk mengetahui kebutuhan dan harapan pelanggan atau mengadakan evalusai dan hubungan antara variable dengan kepuasan pelanggan. Pairwise
comparisons
untuk
penetapan
prioritas
terhadap
kebutuhan dan harapan pelanggan. Benchmarking untuk membantu para pangambil keputusan untuk mengetahui kondisi pasar dan kondisi pesaing sehingga perusahaan dapat memberikan yang terbaik bagi pelanggan.
3.1 Tahap Perancangan Tahap perancangan alat Pelipat Kertas diawali pada pengumpulan data dan semua informasi yang berhubungan langsung dengan perancangan dan diharapkan dapat memberikan solusi akhir. Data dan semua informasi yang
43
diperoleh dapat dikembangkan menjadi suatu dasar perancangan, karena dari data dan informasi tersebut yang menjadi acuan dalam penyusunan spesifikasi, tahap perancangan serta optimalisasi solusi proses perancangan alat pelipat kertas. Yang harus dilakukan dalam mempersiapkan daftar spesifikasi adalah membedakan persyaratan sebagai keharusan (demand) atau sebagai keinginan (Wishes). Demand adalah segala persyaratan yang harus dipenuhi dalam segala kondisi dengan kata lain apabila tidak terpenuhi, maka solusi yang tercapai tidak dapat terima. Wishes adalah persyaratan yang diinginkan dan apabila memungkinkan dapat dimasukkan melalui pertimbangan.
Tabel 3.1 Daftar Spesifikasi Mesin Pelipat Kertas No.
D/W
1.
Geometri D
Bentuk dan konstruksi yang kokoh
D
Pelipat berbentuk persegi.
W
Ukuran reduksi putaran yang berbeda
2.
Kinematika D
Mekanisme mudah dioperasikan.
D
Gerak rotasi dalam pelipatan.
D
Input daya merupakan gerak rotasi.
3.
Gaya-Gaya W
4.
Aspek
Getaran yang dihasilkan tidak terlalu besar. Energi
44
D
Daya yang didapat berasal dari motor listrik.
W
Daya yang digunakan relatif kecil.
5.
Material D
Material kedudukan kertas terbuat dari tripleks.
D
Konstruksi rangka terbuat dari besi Profil - U, besi profil – L, besi bulat.
W
Material yang ringan.
W
Mudah didapatkan di pasaran.
6.
Keamanan D
Memperhitungkan berat mesin, kecepatan dan transmisi.
D
Bagian alat yang berputar dilindungi dengan penutup.
W
Tidak menimbulkan kebisingan.
7.
Sinyal D
Penggunaan saklar pemutus arus.
D
Penggunaan tombol untuk menjalankan atau mematikan mesin.
8.
Ergonomi D
Mudah dalam pengoperasian.
W
Tidak menimbulkan suara bising.
9.
Produksi W
Bentuk komponen yang sederhana dan tidak membutuhkan produksi yang rumit.
W
Penggunaan komponen yang mudah didapat.
45
D 10.
Komponen standar. Kontrol Kualitas
D
11.
Penggunaan komponen standart yang ada dipasaran
Perakitan D
Waktu pemasangan dan pembongkaran harus singkat.
W
Pemasangan dan pembongkaran mesin harus mudah dan sederhana.
12.
Transportasi W
Mudah untuk dipindahkan
W
Tidak memerlukan alat angkutan yang khusus
13.
Aplikasi D
Umur pemakaian yang panjang.
W
Dapat dipasarkan secara luas.
14.
Perawatan D
Penggunaan komponen yang dapat diperbaiki atau diganti
W
Mudah dibersihkan untuk setiap komponen
W
Biaya perawatan murah
15.
Daur Ulang D
Komponen dapat diolah kembali
W
Mempunyai nilai jual
16.
Biaya W
Biaya pembuatan dan perakitan murah.
46
W
Penggunaan suku cadang yang murah.
Tahap perancangan mencakup tahap-tahap seperti ditunjukan dalam gambar berikut.
Start Sistem Belajar Analisi Keadaan, Sistem Belajar Defenisi Analisi Keadaan, Defenisi masalah masalah Start Tujuan Program Rencana Tujuan, Daftar Kriteria
Sistem Sintesis Pembangunan dari SolusiBerbeda
47
Sistem Analisis Properti dan Kelakuan yang Berbeda
Sistem Analisis Properti dan Kelakuan yang Berbeda
T QC
Y Sistem Evaluasi Evaluasi dari perbedaan dengan tujuan program
T QC Y Sistem Keputusan Optimum Pemilihan Sistem
QC
T
Y Sistem Implementasi Rencana Merencanakan Sistem Phase Berikutnya
Stop
Gambar 3.1 Diagram Alir Tahap Peranacangan dengan Pendekatan Sistem 3.2 Deskripsi Masalah Deskripsi masalah adalah untuk menjelaskan segala informasi yang berhubungan dengan alat yang dirancang, sehingga dapat membantu dan mendukung dalam tahap perancangan alat yang dirancang. Informasi yang dibutuhkan untuk merancang mesin pelipat kertas lain: Kerangka, motor listrik, kedudukan kertas, papan pelipat, tempat pemotongan kertas.
48
Berdasarkan data yang didapat dari hasil pengujian B4T(Balai Besar Bahan dan Barang Teknik), didapatkan dimensi dari kertas. Pengukuran dilakukan terhadap tiga gulungan kertas yang diambil secara acak. Dari hasil pengukuran, rata-rata berat kertas satu gulung sebesar 7 kg. kapasitas alat pelipat kertas melakukan pelipatan kertas pemencapai 17,2 kg/jam. waktu yang diperlukan untuk memasang lipatan kertas serta dudukan pelipat ± 2 menit (120 detik). Bagian utama dari perancangan alat ini adalah proses pelipatan. Metode pelipatan yang terjadi itu dikarena poros yang ada pada papan pelipat berputar yang digerakkan oleh puli terus belt dan diputar oleh motor.
3.3 Abstraktif dan Identifikasi Masalah Abstraktif digunakan untuk memecahkan masalah utama yang berdasarkan pada pendapat dan ide yang dituangkan dalam perancangan. Artinya adalah mengesampingkan hal-hal yang bersifat khusus dan menekankan pada hal-hal yang bersifat khusus dan menekankan pada hal-hal yang bersifat umum. Langkah pertama dalam penyusunan abstraktif adalah menganalisi daftar spesifikasi
dan
dihubungkan
dengan
fungsi
yang
diinginkan
serta
memformulasikan secara jelas dan sesuai daftar spesifikasi yang dianalisi dapat dilakukan dengan prinsip sebagai berikut: 1. Menghilangkan prinsip pribadi. 2. Mengabaikan syarat-syarat yang tidak ada hubungannya dengan fungsi dan kendala perancangan. 3. Mengubah data kuantitatif menjadi kualitatif.
49
4. Menyamakan hasil dari langkah sebelumnya. 5. Merumuskan masalah menjadi bebas solusi. Dari analisi daftar spesifikasi di atas dihasilkan langkah-langkah abstraktif dalam penentuan masalah utama pada perancangan mesin pelipat kertas: a. Langkah abstraktif 1 dan 2 Mengabaikan keinginan pribadi/kehendak (wishes) yang tidak berarti langsung pada fungsi dan kehendak-kehendak penting pada mesin pelipat kertas:. b. Langkah abstraktif 3 - Sebuah mesin pelipat kertas yang sederhana. - Pengoperasian yang mudah. - Ukurannya sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan. c. Langkah abstraktif 4 Bentuk umum dari sebuah mesin pelipat kertas cukup sederhana dimana pengoperasiannya yang mudah dan ukuran bentuknya sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan.
d. Langkah abstraktif 5 Rancangan mesin pemecah biji kedelai yang memenuhi standar ukuran yang dibutuhkan oleh penghasil kemiri dan pengusaha.
3.4 Struktur Fungsi
50
Yang dimaksud dengan struktur fungsi adalah rangkaian dari beberapa fungsi keseluruhan dan mempunyai hubungan antara masukan (input) yang diinginkan struktur dapat dinyatakan dalam bentuk aliran energy, material dan sinyal dengan menggunakan diagram balok. Dalam pengertian fungsi terdiri dari unsur berikut : 1. Fungsi keseluruhan. 2. Sub fungsi keseluruhan. Fungsi keseluruhan dibuat setelah kita menentukan tugas dari bagian yang dirancang secara keseluruhan yang menjalankan tugas secara terperinci. Tahap pertama yang dibuat adalah mekanisme mesin pelipat kertas. Hubungan antara masukan (input) dan keluaran (output) yang diinginkan. Struktur fungsi dapat dinyatakan dalam bentuk aliran energy, material dan sinyal yang menggunakan diagram blok. Dalam pengertian fungsi terdiri dari unsur berikut: 1. Fungsi Keseluruhan. 2. Sub Fungsi Keseluruhan. Fungsi keseluruhan dibuat setelah kita menetukan tugas dari bagian yang dirancang secara keseluruhan yang menjalankan tugas secara terperinci. Tahap pertama yang dibuat adalah mekanisme mesin mesin pelipat kertas,
Kertas Yang belum Dilipat
Ei Mi
Fungsi Keseluruhan Pelipat Kertas
Si
Eo
Kertas
Mo
yang sudah
So
Dilipat
Gambar 3.2 Fungsi Keseluruhan
51
Keterangan :
= Aliran Energi
= Batas Sistem
= Aliran Material
= Fungsi
= Aliran Sinyal Kemudian fungsi keseluruhan diuraikan menjadi sub fungsi keseluruhan.
Penggerak
Eii
Reduksi Putar
Ei
Dipasangkan
Kertas dilipat
Si
Dipotong
Mo
Mi Gambar 3.3 Sub fungsi keseluruhan
Keterangan: Eii
= Energi dari motor.
Ei
= Energi panas.
Mi
= Kertas yang sudah digulung.
Si
= Sinyal.
Mo
= Kertas yang sudah dipotong.
3.5
Prinsip Solusi
3.5.1 Pencarian Prinsip Solusi Untuk memecahkan permasalahan dalam perancangan, kita dapat menggunakan suatu metode yang sistematik. Beberapa metode yang dipakai, yaitu : 1. Metode Konvesional
52
Metode ini terdiri dari beberapa sumber, diantaranya: a. Pencarian dalam literature, textbook, jurnal-jurnal teknik. b. Analog pencarian prinsip solusi dengan membuat satu model yang mempersentasikan suatu system. Analog tidak hanya bidang teknik tetapi juga dari non teknik. 2. Metode Intutif Metode ini memberikan jawaban masalah yang rumit dengan menggunakan instusinya, artinya jawaban tersebut melintas dalam pikiran melalui penelitian, pengalaman atau proses pemikiran yang panjang. Ada beberapa cara yang bias dilakukan untuk mengembangkan kemampuan institusi ini, antara lain banyak diskusi dengan teman-teman. 3. Metode Distruktif Metode ini memberikan jawaban masalah melalui pendekatan setahap demi setahap. Dalam metode ini pernyataan intitusi dimungkinkan walaupun terbatas pada hal-hal yang tidak mempengaruhi tugas secara keseluruhan.
3.5.2 Pemilihan Kombinasi yang Sesuai Pada perancangan system sistematik lingkup permasalahan harus dibuat dengan tujuan untuk memperoleh kemungkinan solusi sebanyak-banyaknya. Setiap kemungkinan harus diperiksa melalui ;prosedur yang tepat dan cermat, kaena sering solusi terbaik muncul setelah pengkombinasian kurang bernilai dengan solusi yang bernilai tinggi.
53
Beberapa kirteria yang perlu diperhatikan dalam penilaian kombinasi yang paling sesuai, antara lain: 1. Kesesuaian terhadap fungsi keseluruhan. 2. Terpenuhinya tuntutan yang tertulis dalam daftar spesifikasi a. Kebaikan dalam hal prestasi atau kemudahan perakitan. b. Kendala biaya. c. Segi keamanan dan kenyamanan. d. Kemungkinan untuk pengembangan lebih lanjut.
Tabel 3.2 Kombinasi prinsip solusi sub fungsi No
Solusi 1
2
3
Sub Fungsi
54
1.2
1.3
Motor bensin
Motor listrik
2.1
2.2
2.3
Engkol
Rantai
Sabuk-V
3.1
3.2
3.3
Reduser
Puli jari-Jari
Puli penuh
1.1 Manusia
1
2
3
Sumber Energi
Penerus Daya
Reduksi Putaran
55
4.1
4.3 4.2 P. Ganda
P. Tunggal
4
P. ganda
batas
Mal Ukur
5.1
5.2
5.3
Rol jari-jari
Roll timbangan
Roll katup
6.1
6.2
6.3
Besi pengarah
Roll tunggal
Roll ganda
Pengumpan 5
6
Pengarah
56
7.2
7.3
Pisau cutter
Pisau geser
8.1
8.2
8.2
Besi Profil - U
Besi Profil-H
Besi Profil- C
7.1 Pisau baja 7
8
Pemotong
Bentuk chasis
57
Tabel 3.3 Kombinasi Prinsip Solusi Sub Fungsi No
Solusi 1
2
3
1.1
1.2
1.3
Tangan manusia
Motor bensin
Motor listrik
2.1
2.2
2.3
Engkol
Rantai
Sabuk-V
3.1
3.2
3.3
Reduser
Puli jari-Jari
Puli penuh
Sub Fungsi
1
2
Sumber Energi
Penerus Daya
Reduksi Putaran
3
V1
V2
V3
58
V1
4
5
6
V2
V3
4.1
4.2
4.3
P. Tunggal
P. Ganda
P. Ganda batas
5.1
5.2
5.3
roll jari-jari
Roll timbangan
Roll katup
6.1
6.2
6.3
Besi Pengarah
Roll Tunggal
Roll Ganda
Mal Ukur
Pengumpan
Pengarah
V1
V2
V3
59
V3
V2
V1
7.1
7.2
7.3
Pisau cutter
Pisau geser
8.1
8.2
8.2
Besi Profil - U
Besi Profil-H
Besi Profil- C
Pisau baja 7
8
Pemotong
Bentuk chasis
V1
V2
V3
Dari hasil kombinasi prinsip yang terdapat pada tabel di atas dihasilkan varianvarian sebagai berikut : Varian 1 : 1.1 ; 2.1 ; 4.1 ; 5.1 ; 7.1 ; 8.1 Varian 2 : 1.3 ; 2.3 ; 3.2 ; 4.2 ; 5.2 ; 6.2 ; 7.1 ; 8.1 Varian 3 : 1.3 ; 2.3 ; 3.1: 3.3 ; 4.3 ; 5.5 ; 6.3 ; 7.1 ; 8.1
60
3.6 Pembuatan Konsep Varian Dalam pembuatan konsep varian kita harus memperhatikan segi teknik dan ekonominya. Konsep varian dapat dibuat berdasarkan data-data di bawah ini: 1. Sketsa dan kemungkinan bentuk rancangan dan bentuk fisiknya. 2. Perhitungan kasar yang didasarkan pada asumsi 3. Penelitian lebih lanjut untuk mengrmbangkan teknologi 4. Pengujian model untuk menentukan unjuk kerja secara kuantitaif
61
Gambar 3.4 Varian 1
Gambar 3.5 Varian 2
Gambar 3.6 Varian 3
62
3.7 Kriteria Pembobotan Evaluasi
Kemudahan perawatan 0.4 0.08
0.2
Alat pelipat 0.2
Frekuensi perawatan 0.3 0.06 Biaya operasi 0.3 0.06
Mudah operasi 0.3 0.09 Aman operasi 0.3 0.09 Alat pelipat kertas 1 1
Operasi 0.3
0.3
Aman lingkungan 0.5 0.045
Hemat energi 0.2 0.06
0.2
Kapasitas 0.06
Jumlah komponen 0.2 0.1 Komponen yg dibuat 0.2 0.1 Alat pelipat 0.5 0.5
Aman operator 0.5 0.045
Komponen standart 0.2 0.1
Mudah dibuat 0.5 0.05 Mudah didapat 0.5 0.05 Mudah dibawa 0.4 0.04
Perakitan 0.2
0.1
Biaya produksi 0.2 0.1
Mudah dirawat 0.6 0.06
63
Tabel 3.4 Pembobotan Setiap Varian (V1) Varian 1 No.
Kriteria Evaluasi
B
1.
Kemudahan Perawatan
0.08
2.
Frekuensi Perawatan
3.
Parameter
H
M
BM
Bentuk
Baik
3
0.24
0.06
Waktu
Baik
3
0.18
Biaya Perawatan
0.06
Harga
Kurang
1
0.06
4.
Mudah Operasi
0.09
Pengoperasian
Baik
3
0.27
5.
Aman Operator
0.045 Keamanan
Baik
3
0.135
6.
Aman Lingkungan
0.045 Ramah Lingkungan
Cukup
2
0.09
7.
Hemat Energi
0.06
Daya
Cukup
2
0.12
8.
Kapasitas
0.06
Kg/jam
Baik
3
0.18
9.
Jumlah Komponen
0.1
Jumlah Komponen
Cukup
2
0.2
10.
Mudah Dibuat
0.05
Bentuk
Cukup
2
0.1
11.
Mudah Didapat
0.05
Jumlah Dipasaran
Cukup
2
0.1
12.
Komponen Standar
0.1
Jumlah Komponen Standar
Cukup
2
0.2
13.
Mudah Dibawa
0.04
Berat dan Dimensi
Cukup
2
0.08
14.
Alat Bantu
0.06
Bentuk Komponen
Cukup
2
0.12
15.
Biaya Produksi
0.1
Harga
Cukup
2
0.2
Jumlah
1
Jumlah
2.275
64
Tabel 3.5 Pembobotan Setiap Varian (V2) Varian 2 No.
Kriteria Evaluasi
B
1.
Kemudahan Perawatan
0.08
2.
Frekuensi Perawatan
3.
Parameter
H
M
BM
Bentuk
Baik
3
0.24
0.06
Waktu
Baik
3
0.18
Biaya Perawatan
0.06
Harga
Kurang
1
0.06
4.
Mudah Operasi
0.09
Pengoperasian
Baik
3
0.27
5.
Aman Operator
0.045 Keamanan
Baik
3
0.135
6.
Aman Lingkungan
0.045 Ramah Lingkungan
Baik
3
0.135
7.
Hemat Energi
0.06
Daya
Cukup
2
0.12
8.
Kapasitas
0.06
Kg/jam
Baik
3
0.18
9.
Jumlah Komponen
0.1
Jumlah Komponen
Cukup
2
0.2
10.
Mudah Dibuat
0.05
Bentuk
Baik
3
0.15
11.
Mudah Didapat
0.05
Jumlah Dipasaran
Cukup
2
0.1
12.
Komponen Standar
0.1
Jumlah Komponen Standar
Cukup
2
0.2
13.
Mudah Dibawa
0.04
Berat dan Dimensi
Cukup
2
0.08
14.
Alat Bantu
0.06
Bentuk Komponen
Cukup
2
0.12
15.
Biaya Produksi
0.1
Harga
Cukup
2
0.2
Jumlah
1
Jumlah
2.370
65
Tabel 3.6 Pembobotan Setiap Varian (V3) Varian 3 No.
Kriteria Evaluasi
B
1.
Kemudahan Perawatan
0.08
2.
Frekuensi Perawatan
3.
Parameter
H
M
BM
Bentuk
Baik
3
0.24
0.06
Waktu
Baik
3
0.18
Biaya Perawatan
0.06
Harga
Cukup
2
0.12
4.
Mudah Operasi
0.09
Pengoperasian
Baik
3
0.27
5.
Aman Operator
0.045 Keamanan
Baik
3
0.135
6.
Aman Lingkungan
0.045 Ramah Lingkungan
Baik
3
0.135
7.
Hemat Energi
0.06
Daya
Cukup
2
0.12
8.
Kapasitas
0.06
Kg/jam
Baik
3
0.18
9.
Jumlah Komponen
0.1
Jumlah Komponen
Cukup
2
0.2
10.
Mudah Dibuat
0.05
Bentuk
Baik
3
0.15
11.
Mudah Didapat
0.05
Jumlah Dipasaran
Baik
3
0.15
12.
Komponen Standar
0.1
Jumlah Komponen Standar
Cukup
2
0.2
13.
Mudah Dibawa
0.04
Berat dan Dimensi
Baik
3
0.12
14.
Alat Bantu
0.06
Bentuk Komponen
Cukup
2
0.12
15.
Biaya Produksi
0.1
Harga
Cukup
2
0.2
Jumlah
1
Jumlah
2.520
Keterangan : M
= Poin
B
= Bobot
H
= Arti/Hasil
BM
= Perkalian bobot dengan poin
66
Skala Nilai Poin
Arti
0
Tidak memuaskan
1
Dapat ditolelir
2
Cukup / Memadai
3
Baik
4
Sangat baik
Dari rumus dibawah ini dapat ditentukan varian yang sesuai untuk di buat: WRJ
OWJ n
V max Wi i 1
Varian 1 WRJ
2,275 0,0303 5 x15
Varian 2 WRJ
2,370 0,0316 5 x15
Varian 3 WRJ
2,520 0,0336 5 x15
Ranking 1 : rating varian ke-3 = 0,0336 Ranking 2 : rating varian ke-2 = 0,0316 Ranking 3 : rating varian ke-1 =0,0303
Maka untuk perancangan mesin pelipat kertas koran dipilih varian ke-3 karena memiliki rating paling tinggi. Varian ke-3, karena memiliki skor yang paling tinggi yaitu 0,0336
67
3.8
Kriteria Disain Perancangan dalam pembuatan Mesin pelipat kertas harus dilakukan
melalui perhitungan yang se-efisien mungkin, karena mempunyai pengaruh besar terhadap hasil produk tersebut. Mesin pelipat kertas itu sendiri merupakan suatu alat yang dipakai untuk melipat kertas dari sebuah gulungan kertas. Mesin pelipat kertas ini dirancang dengan bentuk konstruksi rangka yang sederhana dan kuat terhadap proses pengelasan dengan beberapa bagian utama terbuat dari bahan-bahan yang sudah tersedia di pasaran dan bahan yang digunakan merupakan bahan baku pilihan yang tidak mudah menimbulkan perubahan warna kertas khususnya pada alat pelipat kertasnya. Mesin ini dirancang dan dibuat dengan konstruksi yang dapat menahan beban melebihi daya tampung maksimal dan juga dapat menahan getaran yang ditimbulakan oleh mesin, sehingga tidak mengakibatkan konstruksi cepat rusak.
3.9
Disain Fungsional Proses pembuatan dan perancangan Mesin pelipat kertas merupakan suatu
tahap yang memerlukan ketelitian dan perhitungan yang serius Mesin pelipat kertas ini dirancang untuk mampu melipat kertas secepat mungkin yaitu dengan kapasitas 17 kg/jam, kemudian dipotong kedua sisinya dengan menggunakan pisau lalu dipotong-potong sesuai dengan ukuran yang diinginkan yang tidak menjadi bagian batasan masalah penulis.
68
3.10
Disain Struktural Mesin pemecah kemiri yang dirancang terdiri dari beberapa bagian yang
utama yaitu: 1. Penggerak 2. Papan Pelipat 3. Roll Pengumpan 4. Pengarah kertas 5. Rangka.
3.11
Cara Kerja Mesin Pelipat Kertas Prinsip kerjanya adalah Apabila tombol ON ditekan sekali maka arus
listrik akan mengalir kemotor, dan motor akan memutar reduser dan putaran-nya akan diteruskan ke puli (reduser) lalu putaran dari puli (reduser) diteruskan ke belt dan memutar puli (poros papan pelipat) terus memutar papan pelipat melipat kertas searah berlawanan arah jarum jam(ccw), dan apabila tombol OFF ditekan sekali maka proses pelipatan juga akan berhenti.
69
roll
papan pelipat
Bantalan dan poros Puli dan belt
kertas
motor
penjepit reduser chasis
Gambar 3.7 Sketsa mesin pelipat kertas yang dipilih.
70
71