BAB III KONSEP PERANCANGAN 3.1 Strategi Perancangan 3.1.1 Strategi Komunikasi Menurut Laswell komunikasi meliputi lima unsur yakni komunikator, pesan, media, komunikan, dan efek. komunikasi merupakan proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu. Suatu komunikasi dikatakan berhasil apabila komunikasi itu mampu mengubah sikap dan tindakan seseorang. Dalam pembuatan perancangan media informasi wisata kuliner di kota Bandung penulis menggunakan metode 5w+H, yang mana uraiannya sebagai berikut : 1. What, informasi apa yang ingin disampaikan kepada target sasaran ? dalam pembuatan media informasi wisata kuliner kota Bandung informasi yang disampaikan berupa saranasarana petunjuk keberadaan tempat wisata kuliner yang ada di kota Bandung. 2. Who, siapa target sasaran yang akan dituju dalam informasi tentang wisata kuliner di kota Bandung ? target sasaran yang di tuju adalah wisatawan lokal yang tergolong dalam golongan ekonomi menengah ke atas dan usianya berkisar 19-27 tahun 3. Why, mengapa harus disampaikan informasi tersebut kepada target sasaran? untuk menarik para wisatawan lokal dan membangun citra bahwa kota Bandung merupakan kota pusat tempat kuliner tanah air 4. Where, dimana target sasaran akan mendapatkan informasi tersebut? target sasaran akan mendapat informasi tersebut melalui beberapa tempat seperti hotel, tempat informasi, tempat makan , dinas pariwisata. 15
5. When, Kapan saat yang paling tepat untuk menyampaikan informasi ini kepada target sasaran ? untuk menarik target saaran waktu yang tepat untuk penyampian informasi di lakukan pada saat menjelang libur panjang dan setiap hari pekan. 6. How, Bagaimana cara media informasi yang dibuat sampai pada target sasaran? dengan melakukan penyebaran media baik secara langsung seperti membagi-bagikan brosur atau flyer. Sedangkan untuk yang tidak langsung di menggunkan pengaplikasian ke media lain seperti halte bus, taksi, dan bus. 3.1.1.1
Segmentasi Target sasaran yang dituju yakni wisatawan domestik yang ditentukan berdasarkan segmentasi sebagai berikut :
1.
Demografis Secara demografis sasaran ditargetkan pada usia 19 – 27 tahun, jenis kelamin laki – laki dan perempuan, dimana pada usia ini seseorang mempunyai keinginan untuk menambah pengetahuan dalam hal wawasan .
2.
Psikografis Berdasarkan masyarakat
psikologis
ditargetkan
untuk
golongan ekonomi menengah keatas,
mengingat masyarakat pada golongan ini lebih bersifat royal dan dapat mampu untuk menikmati wisata kuliner ini di tempat restoran mahal sekali pun.
16
3.
Geografis Secara geografis lebih mengenai pada target sasaran yang memiliki kondisi alam atau kota yang berbeda
dengan
keadaan
alam
kota
Bandung.
Contohnya kota Jakarta, Tanggerang, dan kota - kota lainya,. 3.1.1.2
Pesan Utama Pesan yang disampaikan kepada target sasaran adalah sebuah informasi berupa petunjuk tempat – tempat wisata kuliner yang ada di kota Bandung. Dimana tempat wisata tersebut sudah mempunyai standarisasi
baik
berupa
standar
kesehatan,
kebersihan,dan standar kenyamanan.Sehingga para wisatawan menemukan
dapat tempat
dengan
mudah
rumah makan
mencari
atau
yang
tuju.
di
Disamping turut mengenalkan keberadaan rumah makan yang menjual makanan khas daerah ataupun makanan khas luar negeri lainya. 3.1.2
Strategi Kreatif Pesan yang disampaikan melalui media dalam hal ini berupa booklet serta media lainnya yang mendukung media utama dalam menginformasikan tempat wisata kuliner di kota Bandung. 3.1.2.1 Pendekatan Kreatif Dalam
pendekatan
kreatif
penulis
memfokuskan pada perancangan sebuah buku saku atau booklet yang memuat daftar rumah makan yang berada di kawasan Bandung. Bentuk booklet itu sendiri dibuat berbeda dari buku saku pada umumnya. Selain itu dibuat 17
pula sebuah map atau peta agar memudahkan akses jalan menuju tempat yang dituju. 3.1.2.2 Pendekatan Visual Untuk menarik perhatian para wisatawan tampilan visual dibuat dengan kesan ceria.
Sedangkan
tampilan map atau peta diberikan sebuah gambar baik berupa icon atau photo yang menggambarkan miniature kota Bandung. dan objek tempat rumah makan yang lebih utama. 3.1.3
Strategi Media Agar informasi mudah sampai kepada target sasaran. Maka media yang digunakan lebih kearah jenis media yang ada dan dekat dengan masyarakat. Baik itu dari media utama maupun media pendukung. 3.1.3.1.
Media utama Dalam penyampaian sebuah informasi secara utuh, maka media yang tepat adalah booklet. Sebab booklet adalah buku saku yang memuat informasi lebih detail dan lebih
rinci.
Selain
itu
penggunaannya
yang
praktis
memudahkan seseorang untuk membawanya pada saat perjalanan. 3.1.3.2
Media pendukung 1. Poster Poster merupakan salah satu media yang dipasang di sebuah dinding atau papan pengumuman, hal ini akan lebih bisa menjangkau kelompok sasaran yang lebih banyak dengan biaya distribusi yang lebih murah.
18
2.
Spanduk Spanduk merupakan media yang sering di pasang pada pinggir jalan ataupun pada ruas atas badan jalan.
3.
Stiker Stiker merupakan media yang bisa ditempelkan pada benda lain sehingga penyebarannya sangat mudah dan dapat membantu dalam penyampaian informasi.
4.
Baligo Sebuah media yang mempunyai ukuran yang besar, baligho
di
pasang
dipinggir
jalan,
sehingga
memudahkan para pejalan kaki dan para pengguna kendaraan untuk membacanya. 5. X-Banner salah satu media dalam ruangan yang bersifat sebagai pendukung tempat - tempat tertentu. 6. Flyer Flyer
berupa
selembaran
yang
memuat
sebuah
informasi, dan cara peneyabarannya bisa langsung mengenai target sasaran. 7. Gimmic gimmic bisa berupa perlengkapan atau cenderamata yang bisa mendukung media utama. 3.1.4
Strategi Distribusi Untuk mempermudah penyebaran media kepada target sasaran maka dibutuhkan kerja sama antara pengelola usaha kuliner dengan intansi-intansi terkait seperti Dinas Pariwisata, Dinas tata lingkungan kota Bandung,
agen atau biro perjalanan, dan
beberapa pihak terkait. jalan – jalan utama kota Bandung terutama jalan pintu masuk tol kota Bandung menjadi tempat efektif dalam penyebaran 19
media yang di tunjukan kepada wisatawan. Sebab dari situ para wisatawan atau pengunjung seolah di sambut oleh suasana wisata kuliner yang ada di kota Bandung. Adapun tempat – tempat lain
yang di gunakan sebagai
tempat penyebaran media informasi ini, yaitu pusat-pusat keramaian kota seperti Mall, Terminal, Halte dan tempat umum lainya. menjadi bagian terpenting dalam penyebaran media informasi ini kepada para wisatawan. 3.1.4.1 Jalur Distribusi Jalur distribusi dalam penyebaran media informasi ini kepada target sasaran terbagi menjadi 2 jalur yaitu, jalur umum dan jalur khusus. Adapun jalur distribusi dengan cara jalur umum yaitu memperkenalkan langsung media pendukung kepada target sasaran diantaranya adalah poster, spanduk, baligho, billboard dan Flayer. media – media tersebut dapat di pasang pada jalan – jalan utama kota ataupun pusat keramaian kota. Sedangkan jalur distribusi dengan cara jalur khusus dapat dilakukan dengan cara memperkenalkan wisata kuliner melalui instansi terkait diantaranya dinas pariwisata, biro perjalanan, iklan media massa dan sebagainya. Media Informasi
Jalur distribusi
Booklet
Pintu masuk tol Bandung , Agen Biro
Poster
perjalanan,dinas pariwisata, lembaga Pusat keramainan kota (Mall,
Spanduk
terminal,Halte, dsb), pinggir jalanan kota, Pinggir jalan sebelum memasuki kawasan kota Bandung 20
Baligo
Pinggir jalan sebelum dan sesudah
Billboard
memasuki kawasan Bandung. Persimpangan jalan kota Bandung dan
X-banner Flyer
sekitarnya Rumah makanan, Mall,Dinas pariwisata Para pejalan kaki, para pengguna
Iklan majalah Gimmic
kendaraan, Majalah kuliner / masakan Pintu Keluar tol, tempat makan
Gambar 3.1 Tabel Jalur Distribusi 3.1.4.2 Jadwal Penyebaran Media Jadwal penyebaran media dilaksanakan pada awal tahun 2009, dan dikarenakan media ini bersifat informasi, maka dari itu tidak menggunakan batas waktu tertulis yang ditentukan, akan tetapi adapun isi dari konten media ini dapat di perbaharui setiap 1 tahun sekali. Sesuai perkembangan wisata kuliner Bandung sendiri 3. 2 Konsep visual 3.2.1 Format Desain Format yang digunakan dalam perancangan media informasi wisata kuliner dibuat dalam bentuk portrait dan landscape, dan disesuaikan dengan jenis media yang dipakai. 3.2.2 Gaya dan Kesan Wisata merupakan sebuah kegiatan atau perjalanan mengujungi objek-objek wisata, untuk tujuan bertamasya dan bersenang-senang, bergembira, dan tentunya para pelaku wisata menginginkan suasana yang bahagia, senang. Oleh karena itu dalam perancangan media informasi wisata kuliner Bandung tidak lepas dari unsur wisata dimana ada objek wisata, suasana 21
keadaan alam, sehingga mendapatkan kesan wisata kuliner di Bandung dapat dinikmati sambil menikmati pemandanngan. Gaya visual yang digunakan dalam perancangan media informasi wisata kuliner di kota Bandung yaitu menggunakan gabungan dari beberapa photo real dan beberapa gambar vector. Pemaikaian photo real dikarenakan pada segementasi target sasaran usia diantara 19-27 tahun, sehingga apabila digabungkan dengan gambar vector unsur kedewasaan masih tetap ada. Selain itu photo real yang di gunakan sebagai ilustrasi pada
makanan akan lebih menguatkan pada unsur wisata
kuliner. Pemaikan gambar vector berguna untuk memperkuat atau mempertegas dari konsep secara keseluruhan. 3.2.3 Ilustrasi Ilustrasi
yang digunakan dalam perancangan media
informasi ini berupa icon-icon yang menjadi ciri khas kota Bandung, berikut ini ilustrasi yang digunakan dalam perancangan media informasi wisata kuliner kota Bandung. 1. Icon kota Bandung
Gambar 3.2 Gedung sate Gedung sate merupakan salah satu bangunan yang sudah menjadi icon kota Bandung. Dan sudah terkenal sampai ke luar kota. maka dari itu pemilihan objek gedung 22
sate mewakili kota Bandung sebagai kota tujuan wisata dalam perancangan media informasi ini. 2. Tiang Penujuk Arah
Gambar 3.3 Tiang petunjuk arah Tiang petunjuk arah merupakan sarana yang memberi petunjuk atau arah jika seseorang tidak mengetahui kemana mereka akan menuju lokasi yang akan diinginkan. Oleh karena itu dalam ilustrasi perancangan media informasi wisata kuliner kota Bandung terdapat tiang petunjuk arah yang menunjukan arah kemana wisatawan akan menemukan sebuah restoran, café, dan rumah makan. 3. Sample Makanan
Gambar 3.4 Sample Makanan 23
Ilustrasi dari photo makanan menjadi bagian yang terpenting dimana objek yang di angkat dalam perancangan ini yaitu kuliner. 4. Mojang Bandung
Gambar 3.5 Mojang Bandung Pemilihan
mojang
Bandung
dalam
ilustrasi
perancangan media informasi ini, yaitu mewakili warga kota Bandung
yang
menyambut
kedatangan
para
pelaku
wisatawan.
24
3.2.4 Layout Layout adalah penyusunan dari elemen-elemen desain yang
berhubungan
membentuk
susunan
kedalam artistik.
sebuah Hal
ini
bidang bisa
juga
sehingga disebut
manajemen bentuk dan bidang. Tujuan utama layout adalah menampilkan elemen gambar dan teks agar menjadi komunikatif dalam
sebuah
cara
yang
dapat
memudahkan
pembaca
menerima informasi yang disajikan. Berikut ini merupakan layout yang di gunakan dalam pembuatan booklet . 1. Cover
Gambar 3.6 Cover Depan
25
2. Isi atau content
Gambar 3.7 Layout isi 3.2.5 Tipografi Tipografi merupakan representasi visual dari sebuah bentuk komunikasi verbal dan merupakan properti visual yang pokok dan efektif. Hadirnya tipografi dalam sebuah media terpan visual merupakan faktor yang membedakan antara desain grafis dan media ekspresi visual lain seperti lukisan. Lewat kandungan nilai fungsional dan nilai estetiknya, huruf memiliki potensi untuk menterjemahkan atmosfir-atmosfir yang tersirat dalam sebuah komunikasi verbal yang dituangkan melalui abstraksi bentukbentuk visual. Dalam perancangan media informasi wisata kuliner tipografi yang di gunakan lebih bersifat informatif sehingga
26
memudahkan untuk membacanya. Berikut ini jenis huruf yang di pakai dalam perancangan media utama. 1. Futura Md BT 0123456789 a b c d e f g h I j k l m n o p q r s t u v w x y z ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ ( 12pt) 2. Berlin Sans 0123456789 a b c d e f g h I j k l m n o p q r s t u v w x y z ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ
3. Segoe UI 0123456789 a b c d e f g h I j k l m n o p q r s t u v w x y z ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ 4. Monotype corsiva 0123456789 a b c d e f g h I j k l m n o p q r s t u v w x y z ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ
27
3.2.6 Warna Warna merupakan unsur yang cukup penting dalam mendasain sebuah media cetakan.Komposisi warna yang tepat, dan menarik akan mampu menguatkan isi pesan. Dalam perancangan media informasi baik itu media utama ( booklet ) atau media pendukung lainya warna yang di gunakan mengambil dari unsur-unsur alam seperti biru untuk langit dan hijau untuk pegunungan, kuning untuk bunga dan sebagainya.
Gambar 3.8 Skema warna
28