25
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Tempat Dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di sekolah SMA Negeri sekota Gorontalo yakni: SMAN 1 kota Gorontalo, SMAN 2 Kota Gorontalo, SMAN 3 kota Gorontalo dan SMAN 4 kota Gorontalo. Ditinjau dari segi waktu, tenaga, dan biaya peneliti merasa mudah untuk mendapatkan data dan informasi yang dibutuhkan dalam pelaksanaan penelitian. Waktu yang digunakan 3 bulan ( april, mei, juni 2013) 3.2 Desain Penelitian Berdasarkan jenis datanya penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif korelasional. Mengacu pada permasalahan dan tujuan penelitian yang telah dikemukakan di atas maka penelitian ini berusaha mendapatkan informasi yang lengkap dan mendalam mengenai pengaruh manajemen konflik kepala sekolah terhadap motivasi kerja guru. Maka peneliti mengunakan jenis penelitian kuantitatif korelasional. Sugiyono (2011 :14) metode penelitian kuantitatif dapat di artikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, di gunakan untuk meneliti pada
popolasi atau sampel tertentu, teknik
pengambilan sampel pada umumnya di lakukan secara random, pengumpulan data
menggunakan
instrumen
penelitian,
analisis
data
bersifat
kuantitatif/statistic dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah di tetapkan.
26
Berdasarkan penelitian tersebut, peneliti berusaha mencari jawaban tentang permasalahan yang terjadi sehingga akan diperoleh gambaran mengenai Pengaruh Manajemen Konflik kepala sekolah terhadap motivasi kerja guru di Sekolah Menengah Atas Negeri se kota Gorontalo. 3.3 Variabel Penelitian Variabel Penelitian terdiri dari variabel X (Manajemen Konflik) kepala sekolah dan variabel Y (motivasi kerja guru) masing – masing di uraikan di bawah ini sesuai dengan definisi konseptual dan operasional: 3.3.1 Definisi Konseptual Manajemen konflik merupakan serangkaian aksi dan reaksi antara pelaku maupun pihak luar dalam suatu konflik. Manajemen konflik termasuk pada suatu pendekatan yang berorientasi pada proses yang mengarahkan pada bentuk komunikasi (termasuk tingkah laku) dari pelaku maupun pihak luar dan
bagaimana
mereka
mempengaruhi
kepentingan
(interests)
dan
interpretasi. Bagi pihak luar (di luar yang berkonflik) sebagai pihak ketiga, yang diperlukannya adalah informasi yang akurat tentang situasi konflik. Hal ini karena komunikasi efektif di antara pelaku dapat terjadi jika ada kepercayaan terhadap pihak ketiga sedangkan Motivasi kerja adalah penguat atau kekuatan untuk mendorong seseorang dalam mencapai tujuan dan hasil.
27
3.3.2 Definisi Operasinal Dalam penulisan skripsi ini ada 2 variabel yaitu : Manajemen konflik, dan Motivasi Kerja. Untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini , maka perlu ditetapkan terlebih dahulu definisi operasional dari masig-masing variabel yang diteliti : a. Manajemen Konflik Manajemen konflik kepala sekolah dapat melibatkan bantuan diri sendiri, kerjasama dalam memecahkan masalah (dengan atau tanpa bantuan pihak ketiga) atau pengambilan keputusan oleh pihak ketiga. Adapun indikator manajemen konflik kepala sekolah : 1) perencanaan konflik, 2) Penilaian Konflik Dan 3) Pemecahan Konflik. b. Motivasi Kerja Motivasi Kerja Guru Adalah pemberian motivasi kepada Guru di SMA sekota Gorontalo dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, yang disebabkan indikator motivasi kerja antara lain : 1) Tanggung Jawab, 2) Prestasi, 3) Pengembangan diri dan 4) kemandirian. Penelitian ini berjudul ”Pengaruh manajemen konflik Kepala Sekolah Terhadap Motivasi Kerja Di Sekolah Menengah Atas Negeri se kota Gorontalo” di dalamnya terdapat dua variabel sebagai berikut: 1. Variabel bebas (independent). Variabel bebas manajemen konflik 2. Variabel terikat (dependent). Variabel terikatnya adalah motivasi kerja.
28
Dari kedua variable diatas, peneliti ingin Menguji pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat. Dengan rancangan peneliti: 1) Manajemen konflik (X) 2) Motivasi kerja guru (Y)
Manajemen Konflik A. X B.
Motivasi kerja Y
Gambar 3.1 Variabel X dan Variabel Y Ket: Manajemen konflik (X) = Variabel Independen/ Bebas Motivasi Kerja (Y) =Variabel dependen/terikat = Pengaruh secara simultan Dalam gambar diatas yang diamati adalah pengaruh manajemen konflik kepala sekolah sebagai variabel bebas (X) terhadap variabel Y yaitu motivasi kerja guru, variabel X manajemen konflik akan dihitung berapa besar pengaruhnya terhadap motivasi kerja guru (Y). Hal ini ditandai dengan adanya garis pengaruh secara simultan ( ) yaitu garis yang menggambarkan pengaruh antara variabel X dan variabel Y. 3.4 Populasi dan Sampel Panelitian jelaskan di bawah ini :
menentukan Populasi dan Sampel seperti yang di
29
a. Populasi Sugiyono (2011: 117) Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/ subyak yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang di tetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan kemudian di tarik kesimpulannya. Berdasarkan pengertian di atas. Maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru di sekolah menengah atas se kota Gorontalo. Mengenai jumlah guru pada masing-masing sekolah dapat di lihat pada tabel di bawah ini : Tabel 3.1 Daftar nama – nama sekolah SMA di kota Gorontalo NO
NAMA SEKOLAH
JUMLAH GURU
1.
SMA Negeri 1 kota Gorontalo
71
2.
SMA Negeri 2 kota Gorontalo
44
3.
SMA Negeri 3 kota Gorontalo
71
4.
SMA Negeri 4 kota Gorontalo
34
JUMLAH
220
b. Sampel Sampel menurut Sugiyono ( 2011: 118 ) adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang di miliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang di ambil dari populasi itu. Apa yang di pelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat di berlakukan untuk populasi.
30
Untuk itu sampel yang di ambil dari populasi harus betul-betul representatif (mewakili). Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan nomogram Herry King dengan berpedoman pada tingkat kesalahan yang mungkin terjadi. Berdasarkan hal tersebut, dengan jumlah populasi sebesar 220 orang dengan tingkat kesalahan 5% jadi besarnya sampel bisa di ambil yakni 135 responden seperti dilihat pada lampiran 3.
Teknik penarikan sampel : SMA 1 = 71 x 135 = 44 220 SMA 2 = 44 x 135 = 27 220 SMA 3 = 71 x 135 = 44 220 SMA 4 = 34 x 135 = 20 220 135 3.5 Teknik Pengumpulan Data Metode pengumpulan data adalah cara yang digunakan untuk mengumpulkan data yang diperoleh dan sesuai dengan tujuan penelitian. metode yang digunakan penulis adalah: a. Metode Angket Metode angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui. Kuesioner dalam penelitian ini
31
mencakup kuesioner variabel bebas yaitu manajemen konflik kepala sekolah dan variabel terikat yaitu motivasi kerja guru yang keduanya akan diisi oleh kepala sekolah dan sebagian para guru di Sekolah Menengah Atas sekota Gorontalo sebagai responden. 3.6 Analisis Data Analisis terhadap data yang di peroleh melalui kegiatan penelitian ini adalah analisis deskriptif dan inferensial yang dapat di uraikan sebagai berikut 3.6.1 Analisis deskriptif Analisis deskriptif dalam kegiatan penelitian ini di maksudkan untuk melakukan perhitungan terhadap harga rata-rata, simpangan baku atau standar deviasi, pembuatan distribusi frekuensi, rata-rata, jumlah skor serta untuk deskripsi dalam bentuk grafik dari skor hasil pengumpulan data yang di peroleh melalui penggunaan kuesioner a. Analisis Validitas Soal/angket
Analisis validitas angket bertujuan untuk melihat apakah angket yang di gunakan dalam mengambil data tersebut benar-benar dapat mengukur yang hendak diukur. Jika di tinjau dari segi isinya dimaksudkan untuk menguji kejujuran dan korelasi antara skor soal dengan skor total, apabila terdapat kesejajaran maka soal itu mempunyai validitas yang baik yang dinyatakan oleh koefisien koelasi produk momen antara skor total tes/angket X dan skor total Y data diukur dengan rumus pearson :
32
.
=
=
∑ . {
∑
(∑
(∑ )(∑ ) ) } {
∑
(∑
) }
( Arikunto, 2006: 67) Dimana : ∑ = Skor total setiap butir soal ∑ = Skor total responden ∑
= Kuadrat skor total
∑
= Korelasi skor total setiap faktor
n = Jumlah Responden Rxy = Validitas Soal Untuk membuat tabel distribusi diperlukan hal-hal sebagai berikut: a. Menghitung standar deviasi dengan rumus S2=
∑(
Keterangan: S2=Varians Xi=Nilai data X =Rata-rata b. Menentukan rentang data (R) dengan rumus R = Skor terbesar – skor terkecil c. Menentukan banyaknya kelas interval (k) dengan rumus K = 1 + 3,3 log n Keterangan : K= adalah jumlah kelas
33
n = adalah banyaknya frekuensi 3,3= adalah bilangan konstan n = jumlah frekuensi (Riduwan.2003 : 244) d. Menentukan panjang kelas interval e. Menghitung frekuensi teoritik (Ei) f. Menghitung luas tiap kelas interval g. Mencari panjang kelas interval p = h. Mencari harga z untuk batas kelas interval dengan rumus Z = Kriteria : terima Ho jika x2 hitung <X2( 1-a )( k-1 ) dan tolak Ho untuk hal yang lainnya dengan taraf nyata a=0,05 3.6.2 Analisis inferensial a. Pengujian Hipotesis Hipotesis penelitian ini di uji dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Mencari persamaan Regresi linear Untuk
keperluan
penghitungan
menggunakan rumus sebagai berikut :
persamaan
regeresi
= a + bx (Sudjana, 2005: : 315)
Guna memperoleh harga-harga a dan b di pergunakan rumus : a
= (∑Yi)(∑Xi2)-(∑Xi)(∑XiYi) n(∑Xi2) – (∑Xi)2
linear
34
b
= n(∑XiYi) – (∑Xi)(∑Yi) n(∑X2) – (Xi)2
Keterangan a b ∑X ∑Y ∑X2 ∑Y2 ∑XY
= Konstanta = Koefisien regresi = Jumlah nilai X = Jumlah nilai Y = Jumlah kuadrat dari nilai X = Jumlah kuadrat dari nilai Y = Hasil kali antara nilai X dan nilai Y
2) Uji linieritas dan keberartian persamaan regresi linear. Untuk keperluan pengujian ini perlu di hitung jumlah kuadrat ( JK ) untuk berbagi sumber variasi, sebagai berikut : a. Uji Keberartian Regresi Pengujian signifikansi regresi di lakukan dengan langkah – langkah sebagai berikut : Menghitung jumlah Kuadrat Regresi ( JKreg( a ) ) JKreg( a ) =
(∑
)
Menghitung jumlah kuadrat regresi ( JKreg( b|a ) ) JKreg( b|a ) = b ∑
−
(∑
) (∑
)
Menghitung jumlah kuadrat residu ( JKres ) JKres = ∑Yi2 – JKReg( b|a ) – JKreg( a ) Menghitung rata – rata jumlah kuadrat residu ( RJKres )
35
RJKRes = Menguji Signifikansi [ Fsign( hitung )] Fsign(hitung) =
( | )
Kaidah pengujian signifikansi : Jika Fsign ( hitung ) ≥ Fsign ( tabel ), maka persamaan regresi sifnifikan Jika Fsign ( hitung ) ≤ Fsign ( tabel ) maka persamaan regresi tidak signifikan b. Uji linearitas regresi Pengujian linieritas regresi di lakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: Menghitung jumlah kuadrat error (kesalahan) (JKE) dengan menggunakan rumus JKE = ∑k {∑Y2 –
∑
}
1) Menghitung jumlah kuadrat tuna cocok (JKTC) JKTC = RJKres – JKE 2) Menghitung rata- rata jumlah kuadrat Tuna cocok(RJKTC) RJKTC = 3) Menghitung rata –rata jumlah kuadrat error (RJKE) RJKE = 4) Mencari Nilai Flinier ( hitung ) Flinier
( hitung ) =
36
5) Menentukan criteria uji linieritas Kaidah pengujian signifikansi: Jika Flinier ( hitung ) ≤ Flinier ( tabel ), maka persamaan regresi linier Jika Flinier ( hitung ) >Flinier ( tabel ), maka persamaan regresi tidak liniear 3) Mencari Koefisien Korelasi Selanjutnya hipotesis di uji dengan menggunakan korelasi produk moment antara variabel X dan Y yaitu dengan rumus sebagai berikut : ∑
r= ∑
(∑
(∑
) (∑
)
) }{
∑
(∑
)
Keterangan r = Koefisien Korelasi X = Jumlah nilai X X2 = Jumlah nilai kuadrat X
N Y
= Besarnya Sampel = Jumlah nilai Y
Tabel 3.2 Harga determinasi korelasional Nomor
Rentang Reliablilitas
Kualitas
1
0,800 – 1,000
Sangat Tinggi
2
0,600 – 0,799
Tinggi
3
0,400 – 0,599
Cukup
4
0,200 – 0,399
Rendah
5
0,00 - 0,200
Sangat rendah (Muhibinsyah, 2003:260)
37
4) Uji Keberartian Korelasi Pengujian ini di lakukan dengan menggunakan statistik uji t melalui rumus sebagai berikut : t =
√ √
harga r adalah koefisien korelasi, dan r2
adalah koefisien determinasi serta n adalah jumlah sampel. Kriteria pengujian yaitu untuk taraf nyata α = 0,05 dengan derajat kebebasan ( dk = n-2 ) maka terima Ho jika thitung < t( 1 - ½ α ), (n – 2 ) dan terima HA jika thitung > t( 1 - 1/2 α ), ( n – 2 ) pasangan hipotesis yang di uji adalah:
Ho : ρ = 0, tidak terdapat pengaruh manajemen konflik kepala sekolah terhadap motivasi kerja guru di SMA Sekota Gorontalo.
Hi
:
ρ ≠ 0 terdapat pengaruh manajemen konflik kepala sekolah terhadap motivasi kerja guru Di SMA Sekota Gorontalo.