22
BAB III METODE PENELITIAN
3.1
Tempat dan Waktu Penelitian
3.1.1
Tempat Penelitian Tempat penelitian dilakukan di Rumah Sakit Aloei Saboe Kota Gorontalo
dengan pertimbangan bahwa rumah sakit ini dapat menunjang baik dari segi angka kejadian tindakan secsio caesarea, tempat, dan waktu dilaksanakannya penelitian ini. 3.1.2
Waktu penelitian Penelitian dilakukan pada tanggal 3 Oktober sampai dengan 17 November
2012. 3.2
Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah desain penelitian survei dengan
menggunakan pendekatan study cross sectional yaitu rancangan penelitian yang pengukuran dan pengamatannya dilakukan pada saat yang bersamaan. 3.3
Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional Variabel adalah perilaku atau karakteristik yang memberikan nilai beda
terhadap sesuatu (benda, manusia, dan lain-lain) (Soeparto, dkk. 2000). Dalam penelitian ini terdapat 2 variabel yang digunakan yaitu variabel bebas (independen) dan variabel terikat (dependen). 3.3.1
Variabel Terikat Variabel yang nilainya menentukan varibel lain.
23
a. Penyembuhan luka Yang dimaksud dengan penyembuhan luka adalah proses perbaikan jaringan tubuh yang sebelumnya pernah terputus atau rusak karena tindakan operasi dengan teknik sayatan pada secsio cesaria. Kriteria Objektif : 1. Baik
: Jika luka sudah kering (tidak ada pus) selama ≤ 3 hari
2. Kurang baik
: Jika luka masih basah (ada pus) selama > 3 hari
3.3.2
Variabel Bebas Variabel yang nilainya ditentukan oleh variabel lain.
a. Usia Yang dimaksud dengan usia adalah umur seseorang yang dihitung sejak tahun kelahiran sampai saat dilakukan penelitian. Kriteria Objektif : 1. Penyembuhan Lama
: Jika usia pasien > 30 tahun
2. Penyembuhan Cepat
: Jika usia pasien ≤ 30 tahun
b.
Gizi Yang dimaksud dengan gizi adalah gizi (komsumsi) dalam tubuh setelah
operasi dengan melihat jenis makanan, indeks massa tubuh, dan klinis. Kriteria Objektif : 1. Baik
:
Jika makanan yang dikomsumsi memenuhi pedoman gizi seimbang yaitu bergizi, beragam, dan berimbang. Indeks massa tubuh <18,5-25,0 dan kadar albumin 3,5-5,5.
24
2. Kurang Baik : Jika makanan yang dikomsumsi tidak memenuhi pedoman gizi seimbang yaitu bergizi, beragam, dan berimbang. Indeks massa tubuh <18,0 > 25.0 dan dengan kadar albumin < 3,5. c. Mobilisasi Dini Yang dimaksud dengan mobilisasi dini adalah suatu pergerakan dan posisi yang dilakukan untuk membantu penyembuhan pasien seperti bangun, duduk, menggerakkan tangan dan kaki pada 12-24 jam setelah operasi. Kriteria objektif : a. Baik
:
Jika pasien melakukan gerakan 8 jam (menggerakkan ekstremitas, mengubah posisi miring kanan dan miring kiri) setelah post operasi. Mobilisasi dilakukan jika skor responden 3-5.
b. Kurang :
Jika pasien tidak melakukan gerakan 8 jam (menggerakkan ekstremitas, mengubah posisi miring kanan dan miring kiri) setelah post
operasi. Mobilisasi tidak dilakukan jika skor
responden 1-2. d. Perawatan Luka Yang dimaksud dengan perawatan luka disini adalah teknik yang harus dikuasai oleh semua perawat, merupakan suatu tindakan penanganan luka dimulai dari membersihkan luka, menutup, dan membalut luka agar luka terhindar dari kontaminasi mikro organisme sehingga dapat mempercepat proses penyembuhan serta pemberian obat-obatan yang dapat mendukung penyembuhan.
25
Kriteria objektif : a.
Perawatan luka dilakukan : jika perawat memberikan perawatan luka pada hari ke 3 setelah operasi
b.
Perawatan luka tidak dilakukan : jika perawat tidak memberikan perawatan luka pada hari ke 3 setelah operasi.
3.4
Populasi dan Teknik Sampel
3.4.1
Populasi Populasi merupakan keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2006).
Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien post operasi sectio caesarea yang di rawat diruangan bedah G2 Rumah Sakit Aloei Kota Gorontalo bulan Oktober - November 2012. 3.4.2
Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 2006)
Pengambilan sampel untuk pasien post operasi sectio caesarea dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik accidental sampling. Dimana pada teknik ini cara pengambilan sampelnya dilakukan dengan cara mengambil responden yang kebetulan bertemu atau ada dan tersedia sebagai responden di tempat penelitian kurang lebih selama penelitian dilakukan pada 3 Oktober – 17 Oktober 2012 yaitu sebanyak 40 responden. Kriteria Inklusi 1. Pasien yang bersedia diteliti 2. Pasien dengan post operasi Sectio caesarea hari ke 3-4 3. Pasien yang sadar, dapat membaca dan menulis
26
4. Pasien tidak mengalami gangguan pendengaran a. Kriteria ekslusi 1. Pasien Diabetes Melitus 2. Pasien yang tidak berada di tempat penelitian pada saat penelitian dilaksanakan 3. Pasien post operasi sectio caesarea yang mengalami komplikasi 4. Pasien yang tidak bersedia menjadi responden 3.5
Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini peneliti menggunakan instrumen yaitu kuesioner dan
lembar observasi. Kuesioner ditujukan untuk pasien dan lembar observasi akan digunakan dalam penilaian perawat dalam melakukan atau tidak melakukan perawatan luka. Responden yang akan diteliti harus memenuhi kriteria inklusi. Setelah calon responden menyatakan bersedia untuk berpartisipasi dalam penelitian ini yang dinyatakan melalui lembar persetujuan. Bila subjek menolak maka peneliti tidak akan memaksakan dan akan tetap menghormati keputusan dan hak-hak klien. Masing-masing calon responden diminta kesediaannya untuk mengisi lembar kuesioner penelitian yaitu mengisi data demografi responden dan mengisi pertanyaan-pertanyaan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi dengan penyembuhan luka pada pasien post operasi laparotomi. Untuk menjaga kerahasiaan responden peneliti tidak akan mencantumkan nama responden, tetapi lembaran tersebut diberikan kode dengan inisial nama. Kerahasiaan responden dijamin oleh peneliti dan hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan sebagai hasil penelitian. Data hanya bisa diakses oleh peneliti dan pembimbing.
27
Kuesioner yang pakai menggunakan jenis kuesioner pertanyaan tertutup, pasien akan memberikan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Pasien akan menjawab ya atau tidak sesuai dengan pertanyaan yang diberikan. Untuk skala pengukuran data instrumen menggunakan skala Guttman yang bersifat tegas dan konsisten. Nilai 1 akan diberikan jika jawaban benar dan nilai 0 akan diberikan jika jawaban salah (Hidayat, 2010). Pengukuran tingkat umur akan dilihat sesuai dengan kriteria objektif dari usia. Pada umur ≤ 30 tahun tergolong tidak beresiko dan pada umur > 30 tahun tergolong dalam faktor resiko. Pengukuran tingkat gizi diukur melalui 10 pertanyaan, bila benar akan diberi nilai (1) dan jika salah akan diberi nilai (0) dengan skor tertinggi adalah (10) dan skor terendah adalah (0). Pengukuran dilakukannya mobilisasi oleh pasien diukur melalui 5 pertanyaan, bila benar akan di beri nilai (1) dan jika salah akan diberi nilai (0) dengan skor tertinggi adalah (5) dan terendah adalah (0) Pengukuran perawatan luka dilakukan jika perawat melakukan perawatan luka pada hari ke 3 dan perawatan tidak dilakukan jika perawat tidak melakukan perawatan luka pada hari ke 3. 3.6
Pengolahan data Setelah data terkumpul, dilanjutkan dengan pengolahan data secara
manual sebelum data dianalisa terlebih dahulu diadakan :
28
3.6.1
Editing Setelah data terkumpul peneliti akan memeriksa kelengkapan data menurut
karakteristiknya masing-masing. 3.6.2
Koding Data yang telah dikumpulkan diberi kode menurut pengamatan yang
dilakukan. 3.6.3
Tabulasi Untuk memudahkan analisa data maka data dikelompokkan kedalam tabel
kerja, kemudian data dianalisa secara statistik deskriptif melalui perhitungan presentasi dan hasil perhitungan jumlah. 3.7
Teknik Analisa Data
3.7.1
Analisa Univariat Untuk mengetahui dan memperlihatkan distribusi frekuensi serta
presentase dari tiap variabel yang diteliti. 3.7.2
Analisa Bivariat Analisa bivariat dilakukan untuk mengetahui adanya hubungan dari tiap-
tiap variabel independen ( Umur, Gizi, Mobilisasi, Perawatan Luka) dengan penyembuhan luka. Sebagai variabel dependen maka digunakan uji statistik chisquare dengan tingkat kemaknaan P < α (=0,05). Kontingensi C untuk mengetahui eratnya hubungan antar variabel dependen dan independen, jika nilainya mendekati nol maka hubungan antara 2 variabel lemah. Sebab kriteria hubungan antara variabel adalah semakin mendekati angka 1 maka hubungannya semakin erat demikian semakin mendekati angka 0 maka hubungannya lemah (Hidayat,
29
2010). Untuk lebih mempermudah dalam penggolongan dapat dilihat dalam interpretasi yang dikemukakan oleh Colton. Tingkat hubungan dibagi menjadi 4 yaitu 0,00-0,25 tingkat hubungan lemah, 0,26-0,50 tingkat hubungan sedang, 0,51-0,75 tingkat hubungan kuat, dan 0,76-1 tingkat hubungat sangat kuat (Riyanto, 2010). 3.8
Etika Penelitian Dalam penelitian ini dipandang perlu adanya rekomendasi dari pihak
institusi atas pihak lain dengan mengajukan permohonan izin kepada instansi tempat penelitian dalam hal ini Rumah Sakit Aloei Saboe Gorontalo dan setelah mendapatkan persetujuan, barulah dilakukan penelitian dengan masalah etika sebagai berikut : 3.8.1
Informed consent Lembar persetujuan ini diberikan kepada responden yang akan diteliti
yang memenuhi kriteria inklusi yang disertai dengan jadwal penelitian dan manfaat penelitian. Bila subjek menolak maka peneliti tidak 3.8.2
Anonimity (Tanpa nama) Untuk menjaga kerahasiaan responden, peneliti tidak akan mencantumkan
nama responden, tetapi lembaran kuesioner akan diberikan kode. 3.8.3
Confidentialy Kerahasian identitas responden dijamin oleh peneliti dan hanya kelompok
data tertetu yang akan dilaporkan sebagai hasil penelitian. Data yang telah dikumpulkan akan disimpan dan hanya bisa diakses oleh peneliti dan pembimbing.
30