BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Alat 3.1.1
Bahan Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah ekstrak daun sirih
hijau (Piper betle, L) diperoleh dari PT. Borobudur Natural Herbal Industry, Semarang. Bahan pembuat tablet hisap yang digunakan adalah laktosa, manitol, sukrosa, polivinil pirolidon (PVP), talk, dan magnesium stearat. Bahan untuk Uji KLT adalah toluen, etil asetat, kloroform, n-heksan. 3.1.2
Alat Alat untuk Uji KLT adalah batang pengaduk, cawan petri, labu ukur,
mikropipet, peralatan gelas, pipet tetes, peralatan KLT, Sinar UV 254. Alat untuk membuat tablet hisap adalah mesin tablet single punch (Korsch tipe EK O), neraca elektrik (Metler Teledo tipe PL 303), hardness tester (Erweka), friability tester (Erweka tipe T-200), oven, pengukur sifat alir. 3.2 Perhitungan Dosis Dosis ekstrak daun sirih ditentukan berdasarkan tabel FDA draft Guidelines menggunakan rumus Human equivalent dose (HDE) dengan menggunakan pengisi Maltodextrin dengan perbandingan 15 % dari ekstraknya. Konversi dosis (HED/Human Equivalence): HED = Animal dose x
HED = 144 mg/kg x 3/37 HED = 11,66 mg/kg BB manusia.
17
18
Dosis untuk manusia dengan berat badan 60 kg = 11,66 mg/kg x 60 kg = 700 mg atau setara dengan 0,7 gram. Dosis untuk tablet hisap adalah 700 mg dibagi menjadi 2 kali pakai adalah 350 mg(6). 3.3 Pengujian Kandungan Kimia dengan KLT Ekstrak daun sirih hijau diperoleh dari PT. Industry Jamu Borobudur terlebih dahulu dilakukan uji KLT untuk memastikan bahwa ekstrak tersebut daun sirih asli dan mengandung senyawa yang terkandung dalam daun sirih. Pertama dilarutkan ekstrak kering daun sirih dengan etanol 70 %, ditotolkan pada plat KLT yang akan digunakan. Kemudian dielusi dengan fase gerak yang sesuai. Setelah elusi selesai disemprot dengan vanilin asam sulfat, FeCl3, AlCl3, dan Dragendroff. Dilihat perubahan warna yang terjadi setelah penyemprotan. 3.5 Pembuatan Tablet Hisap Sediaan tablet hisap ini akan dibuat dengan metode granulasi basah. Semua bahan ditimbang sesuai dengan formula. Ekstrak kering daun sirih hijau, laktosa, manitol, dan sukrosa digerus halus kemudian dicampurkan variasi bahan PVP hingga homogen dan terbentuk granul. Dikeringkan dalam oven pada suhu 80°C, kemudian diayak dengan ayakan mesh 20 hingga menghasilkan granul. Serbuk granul yang dihasilkan kemudian di evaluasi sifat alir, sudut diam, pengetapan, dan kadar air. Serbuk granul yang telah di evaluasi dicampurkan dengan talkum dan magnesium stearat kemudian dikempa hingga menghasilkan tablet. Tablet yang dihasilkan di evaluasi keragaman bobot tablet, keseragaman ukuran, kekerasan dan kerapuhan. Skema jalannya penelitian tablet hisap ekstrak daun sirih (Piper Betle L.) dapat digambarkan secara skematik ditunjukkan sebagai berikut :
19
Ekstrak kering, laktosa, sukrosa, dan manitol (A) Dicampur hingga homogen
Polivinil pirolidon (B) A dan B dicampur hingga homogen, didiamkan sampai terbentuk granul Granul Basah Diayak dan dioven Granul Kering Uji Kecepatan Alir, Uji Sudut Diam, dan Uji Kelembapan Magnesium stearat & Talkum Pencetakan
Dicampur hingga homogen
Tablet Tablet Hisap
Uji Organoleptik, Uji Analisis hasil dan pembahasan
Keseragaman Uji
bobot,
kekerasan, dan
Uji Kerapuhan Kesimpulan
Gambar 3.1. Skema proses penelitian tablet hisap
20
3.6
Formulasi Tablet Hisap Formulasi sediaan tablet hisap ekstrak daun sirih hijau dapat dilihat pada
tablet sebagai berikut : Tabel 3.1. Formulasi Tablet Hisap Ekstrak kering sirih hijau Formula Bahan
FI
FII
FIII
FIV
Ekstrak kering sirih hijau (mg)
300
300
300
300
Laktosa (mg)
100
100
100
100
Manitol (mg)
100
100
100
100
Sukrosa (mg)
150
150
150
150
Polivinil pirolidon (mg)
0
0,1
0,2
0,3
Magnesium stearat (mg)
50
50
50
50
Talkum (mg)
50
50
50
50
Bobot tablet yang diinginkan = 750 mg
3.7 Evaluasi Tablet Hisap 3.7.1
Uji evaluasi sifat fisik granul
1) Kecepatan alir Uji ini digunakan alat uji laju alir (flowmeter). Pengukuran laju alir dan sudut istirahat dilakukan dengan alat flowmeter. Untuk pengukuran laju alir, sejumlah sampel 100 gram dimasukkan dalam corong dan diratakan. Alat dijalankan dan waktu yang diperlukan oleh seluruh sampel untuk mengalir melalui corong dicatat. Dikatakan serbuk memiliki sifat alir yang baik apabila memiliki waktu alir kurang dari 10 detik atau memiliki kecepatan alir lebih dari 10 g/detik(7).
21
Untuk menghitung kecepatan alir digunakan persamaan di bawah ini :
=
(
)
Dari tabel dibawah ini kita dapat menilai baik atau tidaknya kecepatan alir dari granul tablet hisap yang dibuat. Tablet 3.2 Nilai laju alir dan sifat alir(7) Laju alir (g/detik) 10 4-10 1,6-4 <1,6
Sifat alir Bebas mengalir Mudah mengalir Kohesif Sangat kohesif
2) Sudut istirahat atau diam Untuk pengukuran sudut reposa atau sudut istirahat, sejumlah sampel ditimbang (± 100 gram), dimasukkan kedalam corong alir, lalu permukaannya diratakan. Sampel dibiarkan mengalir dan sudut istirahat ditentukan dengan mengukur sudut kecuraman bukit yang dihitung sebagai berikut: = Keterangan : α = sudut istirahat
ℎ (°)
h = tinggi bukit
( cm )
r = Jari-Jari
( cm )
Dari tabel dibawah ini kita dapat menilai baik atau tidaknya granul yang dibuat.
22
Tabel 3.3 Parameter pengukuran sudut diam serbuk(7) Sudut Istirahat ( ° )
Sifat alir
25 – 30 31 – 35 36 – 40 41 – 45 46 – 55 56 – 65
Istimewa Baik Cukup Baik Agak Baik Buruk Sangat Buruk
3) Uji kandungan lembab Pada uji ini digunakan moisture balance. Pada alat tersebut dimasukkan 500 mg granul dalam dalam aluminium foil lalu ditara dan diukur kadar airnya dengan menekan tombol start, maka akan didapat persen kadar air. Pengukuran dilakukan hingga didapat kadar air yang konstan pada 3 kali pengukuran(7). Dengan menggunakan persamaan dibawah ini maka kandungan lembap granul dapat dihitung : Kandungan Lembap =
100 ..........................(7)
Keterangan : W0 = Berat awal, dan W1 = Berat akhir. 4) Uji Pengetapan Dimasukkan granul pelan-pelan ke dalam gelas ukur 100 ml, volumenya dicatat sebagai V0, lalu di-tapped dengan mechanical tapping device mulai ketukan 100 sampai ketukan 600, catat volume konstan setelah pengetapan (Vt). Uji pengetapan menghasilkan nilai indeks pengetapan, carr’s index, dan rasio hausner yang dihitung menggunakan persamaan yang sesuai. Adapun rumus pengetapan sebagai berikut: Indeks Pemampatan =
100 % ........................(8)
Keterangan: Vo = Volume sebelum pemampatan, dan Vt = Volume setelah pemampatan.
23
3.7.2 Uji sifat fisik tablet 1) Pemeriksaan Organoleptik Tablet yang dihasilkan diamati secara visual yaitu bentuk tablet, homogenitas warna (baik dalam satu tablet maupun antar tablet), permukaan cacat atau tidak, aroma tablet dan rasa tablet(7). 2) Uji keseragaman bobot Uji ini dilakukan dengan cara mengambil 20 tablet secara acak dari tiap formula kemudian ditimbang bobotnya menggunakan neraca analitik, serta dihitung nilai standar deviasi dan % CV – nya. Bobot tablet dikatakan seragam apabila nilai % CV - nya kurang dari 5 %. Dari 20 tablet yang ditimbang, tidak boleh lebih dari dua tablet yang menyimpang bobotnya 10 % dari tablet rata-rata(7). 3) Uji kekerasan Uji kekerasan tablet dilakukan dengan cara meletakkan tiap tablet dari sampel diantara plat mesin penguji kekerasan (hardness test). Kekerasan tablet diperbolehkan antara 7 – 14 kg/cm2(7). 4) Uji kerapuhan Sejumlah 20 tablet dibebas debukan dengan aspirator dan ditimbang dalam neraca analitik (a), kemudian dimasukkan dalam alat friabilator. Pengujian dilakukan selama 4 menit/100 putaran. Tablet dikeluarkan dari alat kemudian dibebasdebukan lagi dan ditimbang (b). Tablet dianggap baik bila kerapuhan tidak lebih 1 %(7).
24
3.8 Analisis Data Data yang diperoleh perbandingan dari hasil pengamatan granul kering dan sifat fisik tablet dengan teoritis literatur. Evaluasi granul kering dengan parameter hasil kecepatan alir, sudut diam dan kelembapan dibandingkan dengan literatur. Evalusi granul kering, hasil kecepatan alir, sudut diam dan kelembaban, serta pengamatan tablet hisap dengan parameter kekerasan, kerapuhan, keseragaman bobot dibandingkan dengan literatur Farmakoterapi III, IV, USP dan Pharmaceutical Dosage Forms.