BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1
Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengembangan Produksi Benih Ikan
Air Tawar ( BBPBAT ) Singaparna Tasikmalaya unit Ceungceum. Penelitian dilaksanakan dari akhir bulan April sampai dengan awal Juni selama 50 hari. 3.2
Alat dan Bahan Penelitian
3.2.1
Alat Penelitian Alat-alat yang digunakan pada penelitian adalah sebagai berikut:
1. Jaring ukuran 1m x 1m x 1m sebanyak 15 buah 2. Bambu untuk patok 3. Tali Tambang sebagai pengikat jaring ke patok bambu 4. Timbangan digital merk AND EK-120 G berjumlah satu buah dengan ketelitian 0,01 gram untuk menimbang pakan dan ikan uji selama penelitian . 5. Penggaris untuk mengukur panjang ikan selama penelitian. 6. Pelletizer manual untuk mencetak pakan. 7. Thermometer untuk mengukur suhu. 8.
pH meter digital merk Hanna dengan ketelitian 0,01.
9. DO meter digital merk Hanna dengan ketelitian 0,01 ppm untuk mengukur kandungan oksigen terlarut berjumlah satu buah. 10. Serok dari kain kassa untuk mengambil benih yang akan ditimbang berjumlah dua buah. 11. Wadah plastik untuk menyimpan ikan sementara pada saat sampling. 12. Kamera untuk dokumentasi selama penelitian. 13. Alat tulis dan buku tulis untuk mencatat data selama penelitian.
17
18
3.2.2
Bahan Penelitian
1. Ikan Uji Ikan uji dalam penelitian ini adalah benih ikan gurame dengan ukuran sintasan 4-6 cm dan bobot rata-rata 4 gram sebanyak 900 ekor, benih ikan gurame ini diperoleh dari BPPBAT Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya yang telah memiliki sertifikat. 2. Pakan Uji Pakan yang digunakan yaitu pakan buatan yang mengandung kadar protein 32% dengan persentase pemberian tepung kulit ubi kayu hasil fermentasi yang telah ditentukan, yaitu 0%, 5%, 10%, 15%, dan 20%. Pada proses fermentasi kulit ubi kayu ini menggunakan inokulum konsorsium bakteri dan kapang yaitu Bacillus megaterium, Bacillus mycoides dan Aspergillus tamari. Komposisi bahan pakan yang digunakan antara lain tepung ikan, tepung bungkil kedelai, tepung jagung, dedak padi, tapioka, vitamin mix, mineral mix, dan minyak ikan ( Lampiran 5 ). 3. Sumber Air Berasal dari sungai Cikunteun 1 Kampung Ceungceum, Kecamatan Leuwisari, Singaparna Tasikmalaya. Air masuk melalui irigasi dan instalasi Balai Pengembangan Produksi Benih Ikan Air Tawar unit Ceungceum. 3.3
Metode Penelitian Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari lima perlakuan dan masingmasing perlakuan diulang tiga kali. Perlakuan tersebut adalah Perlakuan A
: Pemberian pakan buatan tanpa penggunaan tepung kulitbubi kayu hasil fermentasi (kontrol)
Perlakuan B
: Pemberian pakan buatan dengan menggunakan tepung kulit ubi kayu hasil fermentasi sebanyak 5%
Perlakuan C
: Pemberian pakan buatan dengan menggunakan tepung kulit ubi kayu hasil fermentasi sebanyak 10%
19
Perlakuan D
: Pemberian pakan buatan dengan menggunakan tepung kulit ubi kayu hasil fermentasi sebanyak 15%
Perlakuan E
: Pemberian pakan buatan dengan menggunakan tepung kulit ubi kayu hasil fermentasi sebanyak 20%
Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model linier (Garperz 1991)
Yij
=µ
+ τi + τi + εij
Keterangan: Yij µ τi εij
= = = =
hasil penelitian ke-i dan ulangan ke-j nilai rata-rata umum pengaruh perlakuan ke-i pengaruh faktor acak perlakuan ke-i dan ulangan ke-j
3.4
Prosedur Penelitian Formulasi pakan dihitung dengan menggunakan menggunakan software
feedmania berdasarkan kebutuhan bahan pakan dan kandungan protein masingmasing bahan pakan. Proses pembuatan pakan uji dapat dilihat pada Lampiran 2. Jaring disusun secara terapung dengan teratur pada kolam menggunakan bambu sebagai patok dan tali tambang sebagai pengikatnya (Lampiran 3). Jaring mengalami perendaman yaitu satu hari agar bahan jaring tidak terlalu keras, serta pemupukan kolam yaitu menggunakan kapur dengan dosis 50 gr/m2, Garam Krosok 15gr/m2 , dan pupuk kandang 250gr/m2. Dosis pemupukan ini disesuaikan dengan SOP di BPPBAT Singaparna Tasikmalaya. Penebaran benih ikan gurame pada jaring, ikan dipuasakan selama 2 hari. Setelah itu ikan diberi makan pakan komersil tetapi selama 3 hari diganti dengan pakan uji yang digunakan pada penelitian secara bertahap untuk adaptasi terhadap pakan tersebut.
20
Penebaran benih ikan gurame pada jaring percobaan yang telah diberi kode secara acak dengan jumlah ikan sesuai Standar Nasional Indonesia yaitu sebanyak 45 ekor/m2. Adaptasi ikan terhadap kondisi air, dan lingkungan kolam yang digunakan dalam penelitian selama kurang lebih satu minggu sampai tidak terjadi mortalitas pada ikan. Selama adaptasi, masing-masing benih ikan diberi pakan uji. 3.5
Pelaksanaan Penelitian Penelitian dimulai dengan melakukan penimbangan awal bobot ikan dan
pengukuran panjang ikan untuk menentukan jumlah pemberian pakan uji. Pakan yang diberikan sebanyak 5% dari bobot ikan perhari, dibagi menjadi tiga kali pemberian pakan dengan frekuensi, yaitu pukul 09.00, pukul 13.00, dan pukul 16.00 WIB. Sampling untuk penimbangan bobot biomassa ikan dan pengukuran panjang ikan dilakukan setiap yaitu 10 hari sekali selama 50 hari yang bertujuan untuk penyesuaian jumlah pakan yang akan diberikan. Pengukuran kualitas air (suhu, oksigen terlarut, dan pH) dilakukan pada awal, tengah, dan akhir penelitian. Kisaran kualitas air masing-masing perlakuan disamakan. Pelaksanaan penelitian selengkapnya pada Skema Prosedur Penelitian dari mulai tahapan persiapan hingga pelaksanaan penelitian (Gambar 3).
21
Persiapan
Instalasi & Wadah Budidaya ( Selama 2hari )
Pembuatan Pakan ( Selama1minggu)
Pengadaan Ikan Uji ( Selama2hari )
Aklimatisasi (Selama 5 hari)
Variabel Penelitian : - A. Penambahan TKUKHF 0% - B. Penambahan TKUKHF 5% - C. Penambahan TKUKHF 10% - D. Penambahan TKUKHF 15% - E. Penambahan TKUKHF 20%
Pelaksanaan
Kualitas Air ( Awal, Tengah, Akhir )
Masa Pemeliharaan ( selama 50hari )
Sampling ( 10 hari sekali )
Keterangan
ANALISIS DATA : TKUKHF = Tepung Kulit Ubi Kayu Hasil Fermentasi
Gambar 3. Skema Prosedur Penelitian
22
3.6
Parameter Pengamatan Data-data yang telah didapatkan pada saat pengamatan dianalisis dari
beberapa parameter. 3.6.1
Laju Pertumbuhan Harian
Laju pertumbuhan dihitung berdasarkan rumus yang dikemukakan Zonneveld dkk. (1991) yaitu :
g
ln Wt ln Wo x100% t
Keterangan : g = Laju pertumbuhan periode (%) Wt = Bobot rata-rata ikanpada akhir penelitian (gr) Wo = Bobot rata-rata ikan pada awal penelitian (gr) t = Lamanya penelitian (hari) Perhitungan terhadap pertambahan bobot tubuh dilakukan dengan menghitung selisih bobot tubuh pada akhir minggu dengan bobot tubuh pada awal penelitian. Laju pertumbuhan panjang harian (α) dihitung menggunakan rumus (Huisman, 1987): α
t
Pt Po
1 x 100%
Keterangan: α Pt Po t
= = = =
Laju pertumbuhan panjang harian (%) Panjang rata-rata ikan pada akhir pemeliharaan (cm) Panjang rata-rata ikan pada awal pemeliharaan (cm) Lama pemeliharaan (hari).
23
3.6.2
Pertumbuhan Mutlak Pertambahan Bobot mutlak adalah perubahan bobot rata-rata individu pada
tiap perlakuan dari awal hinga akhir pemeliharaan, dihitung menggunakan rumus (Effendi,19979): W = Wt – Lo Keterangan: W Wt Wo
= Pertambahan Bobot mutlak (gr ) = Bobot rata-rata akhir (gr) = Bobot rata-rata awal (gr) Pertambahan panjang mutlak adalah perubahan panjang standar rata-rata
individu pada tiap perlakuan dari awal hingga akhir pemeliharaan, dihitung menggunakan rumus (Effendi, 1979): Keterangan: Pm Lt Lo
= Pertambahan panjang mutlak (cm) = Panjang rata-rata akhir (cm) = Panjang rata-rata awal (cm)
3.6.3
Kelangsungan Hidup
Kelangsungan hidup benih ikan gurame diamati dengan cara menghitung jumlah ikan yang mati setiap hari pada saat pemeliharaan. Persentase kelangsungan hidup benih ikan gurame diperoleh dengan menggunakan metode Royce (1972 dalam Effendie 1997):
SR Keterangan: SR Nt No
Nt 100 % No
= Kelangsungan hidup = Jumlah hewan uji pada waktu ke-t (ekor) = Jumlah hewan uji pada awal pemeliharaan (ekor)
24
3.6.4
Konversi Pemberian Pakan
Perhitungan konversi pakan dilakukan dengan menggunakan rumus (Djajasewaka 1985) sebagai berikut:
KP
F Wt W 0
Keterangan : KP = Konversi pakan F = Jumlah pakan yang diberikan selama penelitian (g) Wt = Rata-rata bobot ikan pada akhir penelitan (g) W0 = Rata-rata bobot ikan pada awal penelitian (g)
3.7
Analisis Data Data dianalisis menggunakan analisis ragam (Anova) dengan uji F untuk
mengetahui pengaruh dari setiap perlakuan. Apabila terdapat perbedaan antar perlakuan dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan pada taraf kepercayaan 95% (Gasperz 1991).