1 BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Hatchery Gedung 4 Fakultas Perikanan dan Ilmu Kel...
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Hatchery Gedung 4 Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran Jatinangor. Pelaksanaan penelitian dilakukan bulan Juni 2013 hingga Oktober 2013.
3.2 Bahan dan Alat Penelitian 3.2.1 Bahan Penelitian Bahan penelitian yang digunakan (Lampiran 5) : 1. Ikan Uji Ikan yang digunakan dalam penelitian ini adalah ikan koi varietas Kohaku dengan jumlah 135 ekor. Ikan tersebut diperoleh dari petani ikan hias di wilayah Maleber - Cirata. Benih yang digunakan berumur 3 - 4 bulan dengan panjang antara 5 - 8 cm. 2. Pakan Pakan buatan yang diberikan pada ikan uji berupa pelet komersil merk Hiprovite kode 789 dengan kandungan protein 24 - 26% yang ditambahkan tepung bunga marigold sesuai jumlah perlakuan yang ada. 3. Tepung Bunga Marigold Tepung yang digunakan adalah tepung bunga marigold yang diproses sendiri dimulai dari pemisahan mahkota bunga dengan tangkai hingga menjadi tepung (Lampiran 1). Bahan bunga marigold didapat dari toko tanaman hias di Kota Bandung.
3.2.2 Alat Penelitian Alat penelitian yang digunakan yaitu : 1. Wadah Penelitian
15
16
Wadah penelitian yang digunakan adalah akuarium dengan ukuran panjang 40 cm, lebar 30 cm, dan tinggi 30 cm sebanyak 15 buah. 2. pH meter dengan merk Lutron YK-2001 PH yang berfungsi untuk mengukur derajat keasaman (pH) dengan metode pencelupan alat. 3. Termometer air raksa berfungsi untuk mengukur suhu dengan ketelitian 0,1 oC. 4. DO meter dengan merk Lutron YK-2001 PH yang berfungsi mengukur oksigen terlarut dalam air dengan metode pencelupan alat. 5. Ammonia Test Kit untuk mengukur kandungan ammonia dalam air dengan metode sampling. 6. Toca Colour Finder (TCF) berfungsi sebagai alat indikator warna. 7. Timbangan digital dengan ketelitian 0,001 gram berfungsi untuk menimbang bahan uji. 8. Serokan ikan berfungsi untuk mengambil ikan pada saat sampling. 9.iSelang diameter 0,5 inchi berfungsi untuk menyipon kotoran ikan dalam akuarium. 10. Aerator sebagai penyuplai oksigen. 11. Heater berfungsi sebagai penstabil suhu. 12. Botol Plastik berfungsi untuk mengambil sampel air. 13. Oven berfungsi untuk mengeringkan mahkota bunga marigold. 14. Blender berfungsi untuk menghaluskan mahkota bunga marigold. 15.iGunting berfungsi untuk memisahkan mahkota bunga marigold dari tangkainya. 16. Peletizer berfungsi untuk membentuk pelet. 17. Larutan PK (Kalium Permanganat) 1% berfungsi untuk membersihkan wadah dan alat penelitian dari bakteri dan jamur.
3.3 Metode Penelitian Metode yang digunakan adalah metode eksperimental dengan lima kombinasi perlakuan dan diulang sebanyak tiga kali. Perlakuannya adalah penambahan tepung bunga marigold dengan jumlah yang berbeda, yaitu : Perlakuan A : Pakan tanpa penambahan tepung bunga marigold (Kontrol).
17
Perlakuan B : Pakan dengan 1% tepung bunga marigold. Perlakuan C : Pakan dengan 2% tepung bunga marigold. Perlakuan D : Pakan dengan 3% tepung bunga marigold. Perlakuan E : Pakan dengan 4% tepung bunga marigold.
3.4 Prosedur Penelitian 3.4.1 Persiapan Penelitian Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam persiapan penelitian yaitu : 1. Mempersiapkan peralatan penelitian. Akuarium dan peralatan penelitian lain dibersihkan dan dicuci dengan menggunakan larutan PK yang telah dilarutkan ke dalam air, kemudian dibilas dan dikeringkan. Akuarium diisi air dan ditambahkan cairan larutan PK lalu didiamkan selama tiga hari. Setelah tiga hari larutan dibuang dan akuarium dibilas kembali. Akuarium diletakkan secara acak (Lampiran 2) kemudian diisi kembali dengan air serta diberi aerasi dan heater. 2. Pembuatan Pakan Uji. Mempersiapkan pelet komersil dan tepung bunga marigold menurut masingmasing perlakuan. Menimbang pelet komersil dan tepung bunga marigold. Pelet komersil yang akan digunakan sebagai pakan uji dihancurkan dan ditambahkan tepung bunga marigold sesuai perlakuan. Menambahkan sedikit air ke dalam adonan agar berbentuk pasta. Adonan berbentuk pasta di cetak menggunakan peletizer dan dikeringkan (Lampiran 3). 3. Ikan uji dimasukkan dengan kepadatan sembilan ekor per akuarium. Adaptasi ikan uji dilakukan selama satu minggu. Selama masa adaptasi ikan diberi pakan berupa pakan kontrol yang telah dipersiapkan.
18
3.4.2 Pelaksanaan Penelitian Penelitian berlangsung selama 50 hari dengan perlakuan pemberian pakan buatan dengan penambahan tepung bunga marigold sesuai dengan jumlah perlakuan. Pemberian pakan dilakukan tiga kali sebanyak 5% per hari dari berat biomassa ikan total per akuarium. Pengukuran kualitas air yaitu suhu, pH, oksigen terlarut (DO), dan ammonia dilakukan pada awal, pertengahan, dan akhir penelitian pada pagi hari sebelum penyiponan. Penyiponan dilakukan setiap pagi hari sebelum pemberian pakan dengan mengganti volume air 20% dari total air dalam akuarium. Setiap sepuluh hari dilakukan pengamatan terhadap perubahan kecerahan warna ikan. Data utama dalam penelitian ini adalah kode warna tubuh ikan selama 50 hari, sedangkan data penunjangnya adalah data kelangsungan hidup dan kualitas air.
3.4.3 Parameter yang Diamati Tingkat Perubahan Warna Pengamatan warna dilakukan setiap sepuluh hari sekali selama 50 hari. Pengamatan dilakukan oleh tiga orang untuk menghindari bias. Parameter yang diamati adalah peningkatan warna pada tubuh ikan koi. Penilaian warna dilakukan dengan menggunakan skala berdasarkan tingkat kode warna yang terdapat pada TCF (Lampiran 7). Peningkatan warna pada ikan koi diamati dengan cara membandingkan warna merah pada bagian punggung ikan koi dengan standar warna TCF (Lampiran 8) yang telah diberi nilai skala 1 hingga 8.
Kelangsungan Hidup Kelangsungan hidup merupakan perbandingan jumlah ikan yang hidup pada akhir dan awal penelitian. Pengamatan kelangsungan hidup dilakukan setiap hari dengan mencatat jumlah ikan yang mati. Persentase kelangsungan hidup ikan dihitung dengan menggunakan rumus (Effendie, 1997) :
Kelangsungan hidup (SR) =
x 100%
19
Kualitas Air Kualitas air sangat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup ikan dan juga secara tidak langsung mempengaruhi warna pada ikan hias. Parameter kualitas air yang diukur meliputi suhu, pH, oksigen terlarut (DO), dan ammonia. Pengukuran parameter - parameter tersebut dilakukan pada awal, pertengahan, dan akhir penelitian.
3.5 Analisis Data Data peningkatan skala warna dianalisis secara deskriptif dan nilai peningkatan warna (Δ) dianalisis menggunakan uji Kruskal-Wallis kemudian apabila terdapat perbedaan antar perlakuan dilakukan uji Z dengan tingkat kepercayaan 95%. Data kelangsungan hidup dianalisis menggunakan uji ragam dengan taraf kepercayaan 95% dan data kualitas air dianalisis secara deskriptif.