BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISA
A. Hasil Penelitian A.1 Gambaran Umum mengenai Perkara pidana Yang dilakukan oleh Anak di Pengadilan Negeri Salatiga. Gambaran umum mengenai perkara tindak pidana yang dilkukan oleh anak di Pengadilan Negeri salatiga yakni pada tahun 2010 dan 2011 dapat dilihat dalam tabel 1 dan tabel 2 anak yang melakukan tindak pidana di Pengadilan Negeri Salatiga pada tahun 2010 lebih dari sepuluh anak, sedangkan pada tahun 2011 hanya terdapat Sembilan anak yang melakukan tindak pidana, dari data tersebut penulis hanya mengambil 6(enam) data di Tahun 2010 dan 6(enam) data di Tahun 2011, dengan alasan dengan data tersebut sudah cukup untuk menganalisis apa yang menjadi rumusan masalah dari penulis, adapun perbuatan tindak pidana yang dilakukan oleh anak dalam tabel tersebut bermacam-macam, tindak pidana yang tersebut antara lain, pencurian, karena kelalainannya mengemudi kendaraan bermotor yang menyebabkan orang lain meninggal dunia, penggelapan, kekerasan terhadap orang dan penadahan. Selanjutnya penjelasan mengenai Pasal yang dikenakan, tuntutan dan putusan dapat dilihat pada tabel dibawah ini
53
No
No. Perkara
Tabel 1 Perkara Pidana Yang Dilakukan Oleh Anak Tahun 2010 Nama Terdakwa Tuntutan
1
11/Pid Sal
B.A/2010/PN
Bagus .S. Bin Supadi (16)
2
09/Pid. A/2010 PN Sal
Dwi Nur.W. binti Sugijono 16 tahun
3
15/Pid.A./2010/PN Sal
Septo.N. Bin Jumedi (17 tahun)
4
06/Pid.B.A./2010/PN Sal
Gilang.P Als Ucil Bin Bambang Margono (15 tahun)
5
03/Pid.A/2010/PN Sal
Oky.M. Bin Suhadi (16 Tahun)
6
10/Pid.B.A./2010/PN Sal
Muchammad.D.Nugroho Bin Sugiarto (15) tahun
Pasal 363 ayat (1) ke4,ke 5 KUHP Pidana penjara selama 7(tujuh) bulan potong masa tahanan dengan perintah terdakwa tetap ditahan Pasal 310 ayat (4) uu Ri No 22 Tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan Pidana Penjara selama 6(enam) bulan masa percobaan 1(satu) tahun Denda sebesar Rp.500.000 subsider 1(satu)bulan kurungan Pasal 372 KUHP Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP Pidana Penjara 1 tahun dikurangi Masa Tahanan Pasal 170 ayat(1) Ke1 KUHP Pidana Penjara selama 5 Bulan masa percobaan 10 bulan Pasal 363 ayat(1) ke3,4,5 KUHP Pidana Penjara 6(enam) bulan dikurangi masa tahanan Pasal 310 ayat 4(empat) UndangUndang RI No 22 Tentang Lalu Lintas Jalan. Pidana penjara selam 6(enam) bulan dengan masa percobaan 1(satu) Tahun
Sumber data sekunder: Pengadilan Negeri Salatiga Mei 2012
54
Putusan Terdakwa dijatuhi pidana penjara 5(Lima) bulan
Pidana Penjara 4(emapt)bulan Dengan denda Rp.500.000 dan masa percobaan 8(delapan) bulan.
Pidana Penjara 7 bulan
Pidana penjara 5(lima) bulan dan masa percobaan 10(sepuluh) Bulan Pidana penjara 4(empat) bulan dikurangi seluruhnya maa tahan. Pidana Penjara 5(Lima) bulan dengan Denda Rp 500.00; dengan masa percobaan 10 Bulan
No 1.
2
3
4
5
6
Tabel 2 Perkara Pidana Yang Dilakukan Oleh Anak di Pengadilan Negeri Salatiga Tahun 2011 No Perkara Nama Pelaku Tuntutan Putusan 04/Pid.Sus/2011/PN Sal Muchammad Nurul Pasal 363 ayat (1) Pidana penjara Huda als simbal, als ke-3 dan ke-4 4(empat bulan Gendrok Bin Suparton KUHP dengan masa (15) tahun 4(Empat) bulan percobaan 4(empat) Pidana Penjara bulan. dengan masa percobaan 6(enam) bulan 23/Pid.Sus/2011/PN Sal Andreas.B. Wicoro bin Pasal 363 ayat (1) Pidana penjara Nugroho (15) Tahun ke-3,4,5 KUHP selama 2(dua) bulan Pidana penjara 15(Lima belas) hari selama 4(empat) bulan dikurangi masa tahanan selama terdakwa berada dalam tahanan 14/Pid.Sus/2011/PN Sal Rudi Kriesmana Bin M. Pasal 480 ke-1 Terdakwa Rudi Sukarjono (17 Tahun) KUHP jo Pasal 55 dipidana penjara Bagus.S. als MB Bin ayat (1) ke-1 selama 4(empat) supadi (17 tahun) KUHP bulan Para terdakwa Terdakwa bagus dipidana Penjara dipidana penjara selama 6(enam selama 5(lima) bulan Bulan) dikurangi Masing-masing masa penahanan terdakwa sementara dikurangkan seluruhnya dengan waktu terdakwa berada dalam tahanan 38/Pid.Sus/2011/PN sal Sri Santoso Bin Sumadi Pasal 363 ayat (1) Pidana Penjara (17) tahun ke-4 KUHP selama 2(dua) bulan Pidana penjara selama 4(empat) bulan 13/Pid.Sus/2011/PN Sal Dani.S Bin Edi (15 Pasal 363 ayat(1) Pidana penjara 2(dua) tahun) Ke-5 KUHP Bulan 15(Lima belas) Pidana penjara hari dikurangkan selama 4(empat) masa tahanan bulan dikurangi masa tahanan 43/Pid.Sus/2011/PN Sal Anug.K.Kristanto Bin Pasal 363 ayat (1) Pidana Penjara Wiyono (17) tahun ke-4 KUHP selama 7(tujuh) bulan Pidana Penjara dikurangi masa selama 10 penahan. (sepuluh) bulan Dikurangi masa tahanan
Sumber data sekunder: Pengadilan Negeri Salatiga Mei 2012
55
Dari kedua tabel diatas (tabel 1 dan tabel 2) penjelasan masing-masing tabel adalah sebagai berikut: Pada tahun 2010 dari table 1 (satu) terdapat 6 tindak pidana yang dilakukan oleh anak, yang pada putusan tersebut terlihat Hakim menjatuhkan pidana penjara ada 3(tiga) anak dan percobaan juga terdapat 3(anak). Kemudian dari tabel juga nampak bahwa pidana penjara dijatuhkan minimal 4 (empat) bulan dan maksimal 7(tujuh) bulan, dan untuk percobaan minimal masa percobaan yang harus dijalani oleh anak adalah minimal 8(delapan) bulan dan maksimal masa percobaan 10(sepuluh) bulan. Penjelasan dari setiap putusan adalah sebagai berikut: 1) Terdakwa Bagus .S. Bin Supadi, usia 16 tahun, terdakwa dijatuhi pidana penjara selama 5 (lima) bulan, dengan tuntutan pidana 7(tujuh) bulan dipotong masa tahanan dengan perintah terdakwa tetap ditahan Pasal, Pasal yang dikenakan adalah Pasal 363 ayat (1) ke 4, ke 5 KUHP. 2) Terdakwa Dwi Nur.W. binti Sugijono, usia 16 tahun atas perbuatannya terdakwa dijatuhi pidana penjara selama 4(empat) bulan dengan masa percobaan 8 (delapan) bulan dan denda yang harus dibayar Rp 500.000;(lima ratus ribu rupiah) adapun yang menjadi tuntutan pidana penjara selama 6(enam) bilan dengan masa percobaan 1(satu) tahun. Pasal yag
56
dikenakan adalah Pasal 310 ayat (4) Undang-Undang RI No.22 Tentang Lalu Lintas jalan 3) Terdakwa Septo.N. Bin Jumedi dengan usia 17 tahun, karena perbuatannya terdakwa dipidana penjara selama 7(tujuh) bulan , dengan tuntutan pidana penjara selama 1(satu) tahun Pasal yang dikenakan adalah Pasal 372 KUHP Jo Pasal 55 ayat (1) ke- KUHP. 4) Terdakwa Gilang.P Als Ucil Bin Bambang Margono dengan usia15 tahun, karena perbuatannya terdakwa dipidana penjara selama 5 (lima) bulan dengan masa percobaan 10 (sepuluh) bulan, dengan tuntutan pidana penjara selama 5(lima) bulan dengan masa percobaan 10(sepuluh)bulan adapun Pasal yang dilanggar terdakwa adalah Pasal 170 ayat (1) ke-1 KUHP. 5) Terdakwa Oky.M. Bin Suhadi dengan usia 16, terdakwa Oky dipidana penjara selama 4(empat) bulan, dengan tuntutan pidana penjara selama 6(enam) bulan dikirangi masa tahanan adapun Pasal yang dilanggar adalah Pasal 363 ayat (1) ke 3, ke 4, ke 5 KUHP 6) Terdakwa Muchammad.D.Nugroho Bin Sugiarto (15) tahun, akibat perbuatannya terdakwa dipidana penjara selama 5(lima) bulan dengan denda Rp.500.000;(lima ratus ribu rupah) dengan masa percobaan 10(sepuluh), dengan tuntutan pidana penjara selama 6(enam) bulan dengan masa percobaan
57
10(sepuluh) bulan adapun Pasal yang dilanggar oleh terdakwa adalah Pasal 310 ayat (4) Undang-Undang RI No 22 Tentang Lalu Lintas dan angkutan jalan. Pada table 2 (dua) tahun 2011 dari tabel tersebut nampak bahwa, dalam putusan tersebut terdapat 1 (satu) perkara diputus masa percobaan dan 5 perkara lainnya diputus pidana penjara masa percobaan yang harus dijalani yaitu selama 4(empat) bulan dan pidana penjara maksimal pidanannya adalah 7(tujuh) bulan dan minimal pidana 2(dua) bulan, penjelasan dari setiap pelanggaran yang dilakukan oleh anak adalah sebagai berikut: 1) Terdakwa Muchammad Nurul Huda als simbal, als Gendrok Bin Suparton (15) tahun, putusan yang dijatuhkan oleh hakim kepada terdakwa adalah pidana penjara selama 4(empat) bulan dengan masa percobaan 4(empat) bulan, dengan tuntutan pidana penjara selama 4(empat) bulan dengan masa percobaan 6(enam) bulan, adapun Pasal yng dikenakan adalah Pasal 363 ayat (1) ke 3 dan ke 4 KUHP. 2) Terdakwa
Andreas.B. Wicoro bin Nugroho (15) Tahun,
dalam putusan terdakwa dijatuhi pidana penjaraselama 2(dua) bulan 15(lima belas)hari, dengan tuntutan pidana penjara selama 4(empat) bulan dikurangi masa tahanan, Pasal yang dikenakan kepada terdakwa adalah Pasal 363 ayat (1) ke 3, ke, 4,ke 5 KUHP.
58
3) Terdakwa Rudi Kriesmana Bin M. Sukarjono (17 Tahun) dan Bagus.S. als MB Bin supadi (17 tahun) kedua terdakwa tersebut telah melanggar Pasal 480 ke-1 KUHP Jo Pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP, dalam tuntutan yang diajukan oleh Penuntut Umum kepada terdakwa masing-masing dipidana penjara selama 6(enam) bulan tetapi dalam penjatuhan putusan hakim memutuskan pada terdakwa Rudi dijatuhi pidana penjara selama 4(empat) bulan dan terdakwa Bagus dipidana penjara selama 5(lima) bulan. 4) Terdakwa Sri Santoso Bin Sumadi (17) tahun pada tuntutan yang diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum terdakwa dituntut pidana penjara selama 4(empat) bulan tetapi oleh Hakim dalam putusannya terdakwa diputus pidana penjara selama 2(dua) bulan, karena terdakwa terbukti melanggar Pasal 363 ayat (1) ke 4 KUHP. 5) Terdakwa Dani.S Bin Edi 15 tahun terdakwa Dani terbukti telah melanggar Pasal 363 ayat (1) ke 5 KUHP, dalam tuntutan oleh Jaksa penuntut umum menuntut agar terdakwa dipidana penjara selama 4(empat) bulan tetapi setelah mempertimbangkan
berbagai
hal
maka
hakim
hanya
menjatuhkan putusan pidana penjara 2(dua) bulan 15 (lima belas hari)
59
6) Terdakwa Anug.K.Kristanto Bin Wiyono (17) tahun dalam tuntutan oleh Jaksa Penuntut Umum, terdakwa dituntut pidana penjara selama 10 (sepuluh) bulan karena terdakwa telah melanggar Pasal 363 ayat (1) ke 4 KUHP , tetapi dalam putusannya hakim hanya menjatuhkan putusan pidana penjara selama 7(tujuh) bulan kepada terdakwa.
A.2 Gambaran khusus Pertimbangan Hakim dalam Menjatuhkan Putusan terhadap tindak Pidana Yang Dilakukan oleh Anak. Gambaran khusus mengenai pertimbangan Hakim dapt dilihat pada table dibawa ini akan menjelaskan apa yang mepengaruhi hakim dalam menjatuhkan putusan pidana penjara ataupun pidana penjara beserta denda kepada anak.
60
Table 3 Pertimbangan hakim dalam menjatuhkan putusan1 No 1
2
No.Putusan 11/Pid B.A/2010/PN Sal
09/Pid. A/2010 PN Sal
1
Nama Terdakwa Bagus .S. Bin Supadi (16)
Dwi Nur.W. binti Sugijono 16 tahun
Pemenuhan Unsur Yuridis terpenuhi
terpenuhi
Kerugian Rp.7.000.000; (tujuh juta rupah)
Korban meninggal dunia
Penahanan sebelumnya Ditahan oleh penyidiksejak tanggal 04 agustus 2010 s/d 23 agustus 2010 Perpanjangan penahanan 24 agustus 2010 s/d 02 sept 2010 Ditahan oleh PU ejak tanggal 02 sept 2010 s/d dilimpahkan ke PN Sal Penyidik tidak melakukan penahanan PU tidak melakukan penahanan
Hal memberatkan -Perbuatan terdakwa meresahkan masyarakat -Terdakwa pernah ditahan pada perkara lain
Pertimbangan Hakim Hal meringankan -terdakwa menyesal dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya -terdakwa masih muda
Pasal Bapas Anak masih dibawah umur dan masih sangat membutuhkan bimbingan dari orang-orang yang mempunyai pengaruh akan kehidupan anak
Pasal 363 ayat (1) ke4,ke 5 KUHP
Nama Hakim yang menangani perkara Adhi Satrija Nuhroho, SH.
Terdapat kekhawatran terdakwa akan melarikan diri
-Perbuatan terdakwa membuat orang lain meninggal dunia -Perbuatan terdakwa meresahkan pengguna jalan lainnya
Sember pengadilan Negeri salatiga diambil pada bulan mei 2011
61
-Terdakwa menyesali perbuatannya dan berjanji tidak akan mengulangi lagi -Terdakwa bersikap sopan dan mengakui terus terang perbuatannya sehingga memperlanjar jalannya sidang. -Terdakwa masih muda dan masih bersatus sebagai pelajar kelas 2 sehingga diharapkan bias memperbaiki perilakunya kelak dikemudian hari -Bahwa telah ada perdamaian antara keluarga korban dengan keluarga terdakwa,
orang tua memohon untuk agar diberi keringanan hukuman dan orang tua menyampaikan bahwa masih sanggup untuk mendidik terdakwa kembali agar terdakwa dipidana bersyarat agar sadar hukum dengan mendapat pendidikan dari Lapas dan pengawasan dari instansi terkait
Pasal 310 ayat (4) UU RI No.22 tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan jalan
Wuryanti, SH.
keluarga terdakwa juga telah memeberikan bantuan Rp.5.000.000(lima juta Rupiah) -Terdakwa belum pernah dihukum 3
15/Pid.A./2010/PN Sal
Septo.N. Bin Jumedi (17 tahun)
terpenuhi
Rp.12.000.000;(dua belas juta Rupiah)
Ditahan oleh penyidik 27 oktober s/d 15 nop 2010 Perpanjangan penahanan 16 s/d 25 nop Ditahan oleh PU 24 nop s/d 03 des 2010
Perbuatan terdakwa meresahkan masyarakat
-Terdakwa menyesali perbuatannya -Terdakwa mengakui terus terang perbuatannya -Terdakwa belum pernah dihukum
Pasal 372 KUHP jo Pasal 55 ayat(1) KUHP
4
06/Pid.B.A./2010/P N Sal
Gilang.P Als Ucil Bin Bambang Margono (15 tahun)
terpenuhi
Korban meninggal dunia
Tidak ditahan
Perbuatan tersebut meresahkan masyarakat
-Para terdakwa menyesal dan berjanji tidak mengulangi perbuatannya -Para terdakwa mengaku dan terus terang dan tidak mempersulit persidangan -Para terdakwa masih menginginkan untuk melanjutkan sekolahnya
Pasal 170 ayat (1) ke1 KUHP.
5
03/Pid.A/2010/PN Sal
Oky.M. Bin Suhadi (16 Tahun)
terpenuhi
Rp.2.653.000;(dua juta enam ratus lima puluh tiga ribu)
Ditahan oleh penyidik tanggl 22 s/d 11 mei 2010 Oleh PU 12 Mei 2010 s/d 21 mei 2010 Ditahan oleh pu sejak tanggal 20 mei 2010 s/d dilimpahkan ke PN Sal
-Perbuatan perdakwa meresahkan masyarakat
-Terdakwa mengaku dan menyesali perbuatannya -Terdakwa bersifat sopan di persidangan -Terdakwa belum pernah dihukum -Terdakwa masih Anananak yang diharapkan di kemudian hari dapat memperbaiki perilakunnya
62
Klien baru melakukan pencurian
sekali tindakan
Orang tua masih sanggup membimbing dan mengawasi klien untuk menjadi lebih baik Pamong dan masyarakat bisa menerima apabila proses hukum selesai
Pasal 363 ayat(1) ke3,4,5 KUHP
Adhi Satrija Nuhroho, SH.
Wuryanti, SH.
6
10/Pid.B.A./2010/P N Sal
Mucham mad.D.Nu groho Bin Sugiarto (15) tahun
terpenuhi
Korban meninggal dunia
Tidak dilakukan penahanan
-Perbuatan terdakwa meresahkan masyarakat
-Terdakwa menyesal dan berjanji tidak lagi mengulangi perbuatannya -Terdakwa masih muda yang diharapkan dapat memperbaiki perilakunnya -Terdakwa dan keluarga telah menyantuni keluaga korban
Terdakwa masih mampu memperbaiki perilakunya
Pasal 310 ayat 4(empat) UndangUndang RI No 22 Tentang Lalu Lintas Jalan.
Adhi Satrija Nuhroho, SH.
Pasal Pasal 363 ayat (1) ke3 dan ke-4 KUHP
Nama Hakim Yang menangani perkara Adhi Satrija Nuhroho, SH.
Pasal 363 ayat (1) ke3,4,5 KUHP
Adhi Satrija Nuhroho, SH.
Table 4 Pertimbangan hakim dalam menjatuhkan putusan 2 NO 1
2
No. Perkara 04/Pid.Sus/2011/PN Sal
23/Pid.Sus/2011/PN Sal
2
Nama terdakwa Mucham mad Nurul Huda als simbal, als Gendrok Bin Suparton (15) tahun
Pemenuhan unsure yuridis Terpenuhi
Andreas.B . Wicoro
Terpenuhi
Kerugian Rp.2.500.000(dua juta lima ratus ribu)
Rp. 48.000;(empat puluh delapan ribu
Penahanan sebelumnya Oleh penyidik sejak tanggal 22 des 2010 s/d 20 jan 2011 Oleh PU tidak ditahan
Oleh penyidik 25 maret 2011 s/d 13
Hal memberatkan -Perbuatan terdakwa meresahkan masyarakat
-Perbuatan terdakwa meresahkan masyarakat
ibid
63
Pertimbangan hakim Hal meringankan -Terdakwa mengaku terus terang perbuatannya -Terdakwa belum pernah dihukum -Terdakwa menyesali perbuatannya -Terdakwa masih muda dan berjanji akan memperbaiki perilakunnya
-Terdakwa menyesali perbuatannya dan
Bapas Terdakwa baru sekali melakukan perbuatan pidana Akan lebih baik jika terdakwa diberikan pembinaanagar terdakwa jerah dan tidak mengulangi perbuatan sehingga pidana yang dijatuhkan akan lebih baik jika dilakukan diluar penjara Klien masih Sehingga
anak-anak. masih
bin Nugroho (15) Tahun
3
14/Pid.Sus/2011/PN Sal
rupiah)
Rudi Kriesman a Bin M. Sukarjono (17 Tahun) Bagus.S. als MB Bin supadi (17 tahun)
Terpenuhi
4
38/Pid.Sus/2011/PN sal
Sri Santoso Bin Sumadi (17) tahun
Terpenuhi
Rp.1.100.000;(satu juta seratus ribu rupiah)
5
13/Pid.Sus/2011/PN Sal
Dani.S Bin Edi (15 tahun)
Terpenuhi
Rp 135.000;(seratus tiga puluh lima ribu rupiah)
april 2011 Perpanjangan oleh PU 14 april s/d 23 april Ditahan oleh PU 19 april s/d dilimpahkan ke sidang pengadilan Oleh penyidik ditahan sejak 25 july s/d 13 agustus 2011 Perpanjangan penahanan oleh PU 14 agustus s/d 23 agustus 2011
Ditahan oleh penyidik sejak tanggal 19 april s/d 08 mei 2011 Diperpanjang oleh PU 09 mei 2011 s/d 18 mei 2011 Ditahan oleh PU sejak tanggal 12 mei 2011 s/d 21 mei 2011 Ditahan oleh penyidik sejak tanggal 17 feb s/d 08 maret 2011 Diperpanjang oleh PU oleh sejak tanggal 09 maret s/d 18 maret 2011 Ditahan oleh PU di
-Terdakwa sudah menikmati perbuatannya
berjanji tidak akan mengulanginnya -Terdakwa masih anakanak sehingga masih memerlukan pembinaan
membutuhkan bimbingan dan pembinaan dai orangoarang terdekat disekitarnya
-Perbuatan para terdakwa telah meresahkan masyarakats -Terdakwa Bagus Santoso Bin Supardi udah pernah dihukum
-Para terdakwa bersikap sopan, mengakui terus terang, perbuatannya sehingga melancarkan jalannya persidangan -Terdakwa Rudy Kriesmana Bin M sukarjono belum pernah dihukum -Para terdakwa masih muda sehingga diharapkan bias memperbaiki perilakunnya kelak dikemudian hari
Klien seorang residivis dan lingkungan pergaulan yang rawan kriminalitas
Perbuatan terdakwa meresahkan masyarakat
-Terdakwa mengakui terus terang perbuatannya -Terdakwa belum pernah dihukum -Terdakwa menyesali perbuatannya dan berjanji tidak akan mengulanginnya
Perbuatan Terdakwa meresahkan masyarakat
-Terdakwa bersikap sopan, mengaku terus terang perbuatannya sehingga melancakan jalannya persidangan -Terdakwa belum pernah dihukum -Terdakwa masih muda sehingga diharapkan
64
Pasal 480 ke-1 KUHP jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP
Wuryanti, SH.
Pasal 363 ayat (1) ke4 KUHP
Adhi Satrija Nuhroho, SH.
Pasal 363 ayat(1) Ke5 KUHP
Wurynti, SH.
Keadaan rumah tangga orang tuanya yang tidak lagi utuh Pihak keluarga dan pamong setempat menyerahkan masalah kepada pihak yang berwajib
Klien tidak mempunyai orang tua dan keluarga dari orng tua klien tidak mau menerima klien Klien tidak mempunyai tempat tinggal yang tetap Klien putus sekolah dan
rutan sejak 17 maret s/d 26 maret 2011
6
43/Pid.Sus/2011/PN Sal
Anug.K.K ristanto Bin Wiyono (17) tahun
Terpenuhi
Rp 12.500.000;(dua belas juta lima ratus ribu rupiah)
Ditahan oleh penyidik sejak 25 july s/d 13 agustus 2011 Perpanjangan penahanan sejak 14 agustus s/d 23 agustus 2011 Oleh PU 18 agustus s/d 27 agustus 2011
bias memperbaiki perilakunnya kelak dikemudian -Perbuatan terdakwa meresahkan masyarakat -Perbuatan terdakwa merugikan orang lain
65
Terdakwa mengakui terus terang perbuatannya, menyesali dan berjanji tidak lagi mengulangi perbuatannya Terdakwa masih anakanak dan diharapkan masih dapat memperbaiki kelakuannya tersebut.
tidak mempunyai keterampilan khusus untuk bekal hidup mandiri Pasal 363 ayat (1) ke4 KUHP
Dewi Kurniasari,SH
Adapun penjelasan dari table 3 dan 4 diatas adalah sebagai berikut: 1.
Putusan perkara No.06/Pid.B.A/2010/PN Sal Dalam putusan perkara tersebut yang menjadi terdakwa adalah Gilan Prakoso als Ucil Bin Bambang Margono, dan Anton Susilo al. Plolo paidi kedua terdkawa tersebut telah terbukti melakukan kekerasan terhadap orang seperti yang telah disebutkan dalam Pasal 170 ayat 1 ke-1 KUHP “Barang siapa dengan terang-terangan dan dengan tenaga bersama menggunakan kekerasan terhadap orang atau barang, diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun enam bulan Ke-1. Pidana penjara paling lama tujuh tahun, jika dengan sengaja menghancurkan barang atau jika kekerasan yang digunakan mengakibatkan luka-luka.
Karena perbuatan kedua terdakwa tersebut korban menderita kesakitan, lecet pada dahi tengah, lecet pada dahi kanan dan kiri, lecet pada telapak tangan, dan akibat dari perbuatan terdakwa tersebut, para terdakwa dipidana penjara selama 5(lima) bulan dengan menetapkan pidana tersebut tidak perlu dijalani, kecuali apabila ada perintah lain dari putusan Hakim, adapun dalam kasus tersebut yang menjadi pertimbangan hakim dalam menjatuhkan putusan adalah sebagai berikut: 1) Perbuatan para terdakwa tersebut telah telah terbukti melakukan kekerasan terhadap orang sebagaiman yang telah disebutan dalam Pasal 170 ayat (1) ke-1 KUHP. 2) Dengan memperhatikan keadaan maka majelis berpendapat bahwa unsur dengan terang-terangan dan dengan tenaga
66
bersama menggunakan kekerasan terhadap orang atau barang telah terpenuhi. 3) Bahwa atas kesaksian yang telah diberikan oleh para saksi. Para terdakwa menyatakan benar dan tidak keberatan. Adapun hal-hal yang meringankan dan meberatkan kedua terdawa adalah: Hal-hal yang memberatkan: 1. Perbuatan tersebut meresahkan masyarakat Hal- hal yang meringankan 1. Para terdakwa menyesal dan berjanji tidak mengulangi perbuatannya 2. Para terdakwa mengaku dan terus terang dan tidak mempersulit persidangan 3. Para terdakwa masih menginginkan untuk melanjutkan sekolahnya
2.
Putusan Perkara No.15/Pid.A/2010/PN.Sal Terdakwa septo Nugroho Bin Jumadi telah terbukti melakukan tindak pidana penggelapan sebagaimna yang diatur dalam Pasal 372 KUHP jo Pasal 55 ayat(1) KUHP karena perbuatan terdakwa tersebut korban menderita kerugian Rp.12.000.000;(dua belas juta Rupiah) dan karena perbuatan terdakwa tersebut, terdakwa dipidana penjara selama 7(tujuh) bulan. Adapun yang menjadi pertimbangan hakim dalam menjatuhkan putusan adalah sebagai berikut: 1) Atas keterangan saksi dalam persidangan, terdakwa membenarkan dan tidak keberatan 2) Terdakwa mengaku bahwa keterangannya didepan penyidik adalah benar, bahwa terdakwa telah menggadaikan motor koraban dengan harga 1.050.000;_satu juta lima puluh ribu rupiah) 3) Terdakwa tidak mengajukan pembelaan (pledoi)
67
4) Bahwa menurut pendapat hakim, unsur dengan sengaja dan melawan hukum telah terpenuhi dan terbukti. Adapun hal-hal yang memberatkan dan meringankan terdakwa adalah: Hal-hal yang memberatkan: 1) Perbuatan terdakwa meresahkan masyarakat Hal-hal yang meringankan: 1) Terdakwa menyesali perbuatannya 2) Terdakwa mengakui terus terang perbuatannya 3) Terdakwa belum pernah dihukum 3.
Putusan Perkara No.11/Pid.B.A/PN Sal Dalam perkara tersebut terdakwa yang bernama Bagus Santoso Bin Supadi telah terbukti melakukan perbuatan tindak pidana “pencurian dalam keadan memberatkan” perbuatan tersebut telah melanggar Pasal 363 ayat(1) ke 4 dan ke 5 KUHP, karena perbuatan terdakwa tersebut maka terdakwa dipidana penjara selama 5(Lima) Bulan. Adapun yang menjadi pertimbangan hakim dalam menjatuhkan putusan tersebut adalah sebagai berikut: 1) Akibat perbuatan terdakwa korban Munaji mengalami kerugian sebesar Rp. 7.000.000;(tujuh juta rupiah) 2) Bahwa terdakwa maupun Penasihat Hukum atas dakwaan penuntut umum menyatakan mengerti dan tidak mengajukan keberatan(eksekpsi) 3) Didasarkan pada alat-alat buki yang sah maka timbul keyakinan bahwa terdakwa telah terbukti melakukan tindak pidana 4) Selama persidangan pada diri terdakwa tidak ditemukan adannya alsan penghapusan pemidanaan baik berupa alasan pemaaf maupun alsan pembenar 5) Karena adannya kekhawatiran terdakwa melarikan diri, maka diperintahkan kepada terdakwa untuk berada ddalam tahanan Adapun hal-hal yang memberatkan dan merngankan terdakwa adalah sebagai berikut:
68
Hal-hal yang memberatkan: 1) Perbuatan terdakwa meresahkan masyarakat 2) Terdakwa pernah dihukum dalam perkara yang lain Hal-hal yang meringankan: 1) Terdakwa menyesal dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya 2) Terdakwa masih muda yang diharapkan akan memperbaiki perilakunnya 4.
Putusan Perkara No.09/Pid.A/2010/PN Sal Dalam perkara tersebut terdakwa Dwi Nur Widyaningrum Binti Sugijo yang masih bersatus pelajar, terbukti melakukan tindak pidana “karena kelalaiannya mengemudi kendaraan bermotor yang menyebabkan orang lain meninggal dunia”, sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 310 ayat (4) UU RI No.22 tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan jalan, maka karena perbuatan terdakwa tersebut, terdakwa dipidana penjara selama 4(empat) bulan dan membayar denda sebesar Rp.500.000;(lima ratus ribu rupiah). Pidana penjara tersebut tidak perlu dijalani kecuali ada perintah lain dari Hakim dari putusan hakim yang telah mempunyai hukum tetap, terdakwa telah melakukan perbuatan pidana sebelum habis masa percobaan selama 8(delapan) bulan, adapun yang menjadi pertimbangan Hakim dalam dalam menjatuhkan putusan tersebut antara lain sebagai berikut: 1) Terdakwa telah terbukti melakukan tindak pidana “karena kelalaiannya menegmudi kendaraan bermotor menyebabkan kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan orang lain meninggal dunia. 2) Hakim telah mendengar Penasehat Hukum terdakwa secara lisan yang pada pokoknya mohon dijatuhi hukuman yang seringan-ringannya
69
3) Bahwa terdakwa membenarkan keterangan para saksi. 4) Atas hasil penelitian kemasyarakatan menyarankan agar terdakwa dipidana bersyarat agar sadar hukum dengan mendapatkan pembimbingan dari LAPAS dan Pengawasan dari Instansi terkait 5) Terdakwa selama dalam persidangan dalam keadaan jasmani dan rohani serta tidak ditemukan alasan pemaaf maupun alasan pembenar dengan demikian terdakwa dalam kedaan mampu bertanggungjawab sehingga harus dijatuhi pidana yang setimpal dengan perbuatannya. Adapun hal-hal yang memberatkan dan meringankan terdakwa yang tentunya ini juga menjadi pertimbangan Hakim dalam menjatuhkan putusan adalah sebagai berikut: Hal-hal yang meringankan: 1) Terdakwa menyesali perbuatannya dan berjanji tidak akan mengulangi lagi 2) Terdakwa bersikap sopan dan mengakui terus terang perbuatannya sehingga memperlanjar jalannya sidang. 3) Terdakwa masih muda dan masih bersatus sebagai pelajar kelas 2 sehingga diharapkan bias memperbaiki perilakunya kelak dikemudian hari 4) Bahwa telah ada perdamaian antara keluarga korban dengan keluarga terdakwa, keluarga terdakwa juga telah memeberikan bantuan Rp.5.000.000(lima juta Rupiah) 5) Terdakwa belum pernah dihukum Hal-hal yang memberatkan 1) Perbuatan terdakwa membuat orang lain meninggal dunia 2) Perbuatan terdakwa meresahkan pengguna jalan lainnya
5.
Putusan perkara No 03/Pid.A./PN SAL Terdakwa yang bernama Oky Maulana Winardi bin Suhadi, telah terbukti melakukan tindak pidana”Pencurian dalam keadaan memberatkan” yang mengakibatkan korban menderita kerugian Rp.2.653.000;(dua juta enam ratus lima puluh tiga ribu) yang juga membuat diri terdakwa harus mendekam dalam penjara selama 4(empat) bulan, dakwaan terdakwa tersebut didasarkan pada Pasal
70
363 ayat (1) ke 3, ke 4, ke 5. Dalam menjatuhkan putusan tersbut yang menjadi pertimbangan Hakim adalah: 1) Terdakwa telah terbukti melakukan tindak pidana pencurian dalam keadaan meberatkan, yang membuat orang lain menderita kerugian karenannya 2) Mendengar pledoi Penasihat Hukum Terdakwa secara lisan dipersidangan yang pada pokoknya memohon keringanan 3) Terhadap Pledoi Penasihat Hukum Terdakwa, Penuntut Umum secara lisan dipersidangan menyatakan tetap pada tuntutannyaagar terdakwa dipidana penjara selam 6(enam) bulan. 4) Bahwa terhadap tuntutan Jaksa Penuntut Umum yang menuntut terdakwa selama 6(enam) bulan, maka Hakim berpendapat bahwa, tuntutan tersebut terlalu berat karena tidak sesuai dengan perbuatannya, mengingat terdakwa masih anak-anak dan Terdakwa hanya ikut-ikutan temannya. 5) Menimbang bahwa terhadap diri terdakwa terdapat kemapuan bertanggungjawab atas perbuatannya dan tidak terdapat alsan pemaaf maupun pembenar yang dapat menghapuskan sifat melawan Hukum atas perbuatannya, oleh karenannya sudah sewajarnya apabila kepada terdakwa dijatuhi pemidanaan yang sesuai dan setimpal dengan kesalahannya. 6) Keluara Terdakwa sudah memberikan ganti kerugian kepada korban uang sebesar Rp.2.000.000;(dua juta rupiah) Selain itu hal-hal yang mempengaruhi hakim dalam menjatuhkan putusan tidak lepas dari hal-hal yang meberatkan dan meringankan yaitu: Hal-hal yang memberatkan: 1) Perbuatan perdakwa meresahkan masyarakat Hal-hal yang meringankan: 1) Terdakwa mengaku dan menyesali perbuatannya 2) Terdakwa bersifat sopan di persidangan 3) Terdakwa belum pernah dihukum 4) Terdakwa masih Anan-anak yang diharapkan di kemudian hari dapat memperbaiki perilakunnya
71
6.
Perkara No.10/Pid.B.A/2010/PN.Sal Terdakwa yang bernama Muchammad Dwisatoto Nugroho Bin Sugiarto, telah terbukti melakukan tindak pidana “karena kelalaiannya mengendarai kendaraan bermotor mengakibatkan orang lain meninggal dunia, dan akibat dari perbuatan terdakwa tersebut, terdakwa dipidana penjara selama 5(lima) bulan, dengan masa percobaan 10 (sepuluh) bulan dan pidana denda sebesar Rp. 500.000;(lima
ratus
ribu
rupiah).
Adapun
yang
menjadi
pertimbangan hakim dalam menjatuhkan putusan tersebut adalah sebagai berikut: 1) Terdakwa telah terbukti melakukan tindak pidana sebagaimana yang diatur dalam Pasal 310 ayat(4) UU RI No.22 tahun 2009 Tentang Lalu Lintas Jalan Dan Angkutan jalan, dan akibat dari perbuatan terdakwa tersebut, seorang ibu meninggal dunia. 2) Bahwa segala keterangan yang diberikan para saksi dipersidangan diakui dan dibenarkan oleh terdakwa. 3) Bahwa terdakwa mengakui perbuatannya tersebut diPersidanga, bahwa karena kelalaiannya dalam mengendarai sepeda motor, telah mengakibatkan seoarng meninggal dunia. 4) Bahwa setiap unsur dalam Pasal 310 ayat(4) telah terpenuhi adapun unsur-unsur tersebut antara lain: Unsur setiap orang, unsur yang mengemudikan kendaraan bermotor yang karena kelalainnya mengakibatkan kecelakaan lalu lintas, unsur dengan korban berat yang mengakibatkan orang lain meninggal dunia. 5) Berdasarkan alat-alat bukti dan fakta dipersidangan terdakwa masih tergolong anak-anak. Selain pertimbangan diatas, perlu juga dipertimbangkan hal-hal yang meringankan dan memberatkan terdkawa. Hal-ha yang memberatkan: 1) Perbuatan terdakwa meresahkan masyarakat Hal-hal yang meringankan:
72
1) Terdakwa menyesal dan berjanji tidak lagi mengulangi perbuatannya 2) Terdakwa masih muda yang diharapkan dapat memperbaiki perilakunnya 3) Terdakwa dan keluarga telah menyantuni keluaga korban
7.
Putusan perkara No.43/Pid.Sus/2011/PN Sal Dalam putusan perkara tersebut terdakwa Anung Krido Kristanto Bin wiyono telah terbukti melakukan tindak pidana pencurian dalam keadaan memberatkan, dan akibat dari perbuatan terdakwa tersebut korban mengalami kerugian sebesar Rp 12.500.000;(dua belas juta lima ratus ribu rupiah) dan perbuatan terdakwa tersebut telah melanggar Pasal 363 ayat (1) ke-4 KUHP, sehingga terdakwa dipidana penjara selama 7(tujuh) bulan. Adapun yang menjadi pertimbangan hakim dalam menjatuhkan putusan tersebut adalah: 1) Terdakwa telah terbukti melakukan tindak pidana pencurian dalam keadan memberatkan, sebagaimna yang telah tertulis dalam Pasal 363 ayat 1 ke 4 KUHP 2) Telah mendengar keterangan para saksi di persidangan dan keterangan yang diberkan oleh saksi, telah dibenarkan oleh terdakwa 3) Bahwa akibat dari perbuatan terdakwa Koran mengalami kerugian sebesar Rp 12.500.000;(dua belas juta lima ratus ribu rupiah) 4) Bahwa unsur-unsur yang ada dalam Pasal 363 ayat 1(1) ke 4 telah terpenuhi, unsur-unsur tersebut adalah Barangsiapa; Mengambil sesuatu barang yang seluruhnya atau sebagian milik orang lain; Denga maksut untuk dimiliki secara melawan Hukum; Dilakukan oleh 2 orang atau lebih secara bersama-sama 5) Bahwa oleh karena terdakwa telah terbukti melakukan tindak pidana sedangkan dalam pemeriksaan tidak diketemukan adannya alasan pemaaf dan atau alsan pembenar yang dapat meniadakan pertanggungjawaban pidana pada dirinnya, karenannya terdakwa haruslah dijatuhi pidana.
73
Adapun perlu juga dipertimbangkan hal-hal yang memberatkan dan meringankan yang dapat mempengaruhi berat ringannya Hal-hal memberatkan 1) Perbuatan terdakwa meresahkan masyarakat 2) Perbuatan terdakwa merugikan orang lain Hal-hal yang meringankan 1) Terdakwa mengakui terus terang perbuatannya, menyesali dan berjanji tidak lagi mengulangi perbuatannya 2) Terdakwa masih anak-anak dan diharapkan masih dapat memperbaiki kelakuannya tersebut. 8.
Putusan Perkara No.04/Pid.Sus/PN Sal Dalam putusan tersebut terdakwa Muchammad Nurul Huda als simbal, als Gendrok Bin Suparton, telah terbukti melakukan tindak pidana pencurian seperti yang telah tertulis dalam Pasal 363 ayat (1) ke 3 dan ke 4, yang mengakibatkan terdakwa harus menjalani hukuman pidana penjara selama 3 (tiga) bulan dengan masa percobaan 4(empat bulan), adapun yang menjadi pertimbangan Hakim dalam menjatuhkan putusan tersebut adalah sebagai berikut: 1) Bahwa atas dakwaan Penuntut Umum tersebut terdakwa menyatakan mengerti dan tidak mengajukan keberatan (eksepsi) 2) Perbuatan terdakwa telah mengakibatkan kerugian bagi korban, adapun kerugian yang diderita korban Rp 2.500.000;(dua juta lima ratus ribu rupiah) 3) Bahwa atas keterangan yang diberikan para saksi dalam persidangan terdakwa menyatakan benar dan tidak keberatan. 4) Bahwa setelah mendengar tuntutan terdakwa menhajukan pembelaan (pledoi) pada hari itu juga, yang pada pokoknya
74
bahwa terdakwa telah menyesali perbuatannya dan memohon hukuman yang seringan-ringannya. 5) Bahwa segala unsur-unsur yang terdapat dalam Pasal 362 telah terpenuhi, adapun unsur-unsur tersebut adalah: Barang siapa; unsur mengambil barang yang seluruhnya atau sebagian kepunyaan orang lain; unsur dengan maksut dimiliki secara melawan hukum; unsur diwaktu malam dalam sebuah rumah atau pekarangan tertutup yang ada rumahnya, yang dilakukan oleh orang yang ada disitu tidak diketahui atau tidak dikehendaki oleh orang yang berhak dan unsur yang dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan bersekutu. 6) Bahwa berdasarkan alat-alat bukti yang sah maka timbul keyakinan Majelis Hakim bahwa terdakwa telah terbukti secara sah melakukan tindak pidana sebagaimana dakwaan Penuntut Umum. Bahwa sedelum majelis menjatuhkan putusan, maka perlu diertimbangkan pula
mengenai hal-hal yang memberatkan dan
meringankan terdakwa: Hal-hal yang memberatkan: 1) Perbuatan terdakwa meresahkan masyarakat Hal-hal yang meringankan: 1) Terdakwa mengaku terus terang perbuatannya 2) Terdakwa belum pernah dihukum 3) Terdakwa menyesali perbuatannya 4) Terdakwa masih muda dan berjanji akan memperbaiki perilakunnya 9.
Putusan perkara No.44/Pid.Sus/2011/PN Sal Terdakwa Rudi Kriesmana Bin M. Sukarjono dan Bagus.S. als MB Bin supadi dalam putusan tersebut kedua terdakwa tersebut telah terbukti melakukan tindak pidana “turut serta melakukan penadahan” yang diatur dalam Pasal 480 ke 1 jo Pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP akibat perbuatan kedua terdakwa tersebut, masing terdakwa harus menjalani proses hukum yang mengakibatkan mereka harus menjalani pidana penjara selama 4(empat) bulan bagi
75
terdakwa Rudy dan untuk terdakwa Bagus dipidana penjara selama 5(lima) bulan. Adapun yang menjadi pertimbangan Hakim dalam menjatuhkan putusan tersebut adalah: 1) Bahwa atas keterangansaksi, para terdakwa membenarkan dan menyatakan tidak keberatan 2) Bahwa terdakwa didakwa dengan dakwaan alternative yaitu: kesatu, melanggar Pasal 480 ke 1 Jo Pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP, kedua, melanggar Pasal 480 ke 1 Jo Pasal 56 ayat (1) ke 1 KUHP, atau ketiga, melanggar Pasal 480 ke 1 KHP Jo Pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP Jo Pasal 53 ayat (1) KUHP 3) Bahwa karena terdakwa didakwa dengan dakwaan yang berbentuk alternative, maka Hakim akan langsung membuktikan dakwaan sesui dengan fakta dipersidagan, yaitu dakwaan kesatu melanggar Pasal 480 ke-1 KUHP jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP. 4) Bahwa segala unsur yang terdapat dalam Pasal 480 ke-1 KUHP jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP telah terpenuhi. 5) Bahwa berdasarkan hasil Litmas serta rekomendasi kepala BAPAS mereka menyarankan para terdakwa dipidana penjara sesuai perbuatannya agar sadar hukum 6) Bahwa terhadap tuntutan Penuntut Umum yang menuntut para Terdakwa masing-masing dipidana Penjara selama 6(enam) bulan, maka Hakim berependapat tuntutan tersebut terlalu berat, mengingat para terdakwa masih anak-anak dan para terdakwa hanya termotivasi ingin mendapat upah tanpa memikirkan resikonnya. Adapun hal-hal yang memberatkan dan meringankan terdakwa antara lain: Hal-hal yang memberatkan: 1) Perbuatan para terdakwa telah meresahkan masyarakats 2) Terdakwa Bagus Santoso Bin Supardi udah pernah dihukum Hal-hal yang meringankan: 1) Para terdakwa bersikap sopan, mengakui terus terang, perbuatannya sehingga melancarkan jalannya persidangan 2) Terdakwa Rudy Kriesmana Bin M sukarjono belum pernah dihukum 3) Para terdakwa masih muda sehingga diharapkan bias memperbaiki perilakunnya kelak dikemudian hari
76
10.
Putusan Perkara No.23/Pid.sus/2011/PN Sal Terdakwa Andreas Bagus Wicoro bin Nugroho dalam putusan terdakwa tersebut terbukti telah melakukan tindak pidana „pencurian dalam keadaan memberatkan” perbuatan terdakwa tersebut telah melanggar Pasal 363 ayat(1) ke3, ke 4, ke 5 KUHP, dan dalam putusan terdakwa dipidana penjara selama 2(dua) bulan 15(lima belas hari), yang menjadi pertimbangan Hakim dalam menjatuhkan tersebut adalah; 1) Bahwa atas dakwaan Penuntut Umum tersebut terdakwa maupun Penasihat Hukumnya menyatakan mengerti dan tidak mengajukan keberatan(eksepsi) 2) Bahwa atas keterangan yang diberikan oleh saksi-saksi dipersidangan terdakwa menyatakan benar dan tidak keberatan 3) Bahwa akibat perbuatan tersebut Koran mengalami kerugian sebesar Rp 48.000;(empat puluh delapan Ribu Rupiah) 4) Bahwa setelah mendengar pembacaan tuntutan oleh Penuntut Umum Terdakwa maupun Penasihat Hukumnya mengajukan Pembelaan Atau Pledoi yang pada pokoknya menyatakan bahwa terdakwa telah menyesali perbuatannya dan memohon hukuman yang seringan-ringannya 5) Bahwa segala unsur yang terdapat dalam Pasal 363 ayat(1) ke 3, ke 4, ke 5, telah terpenuhi, unsur0unsur tersebut adalah: unsur Barang siapa; Unsur mengambil sesuatu barang; unsur sebagian atau seluruhnya milih orang lain;unsur dengan maksut memiliki dengan melawan hukum; unsur yang dilakukan oleh 2(dua) orang atau lebih; unsur dapat mencapai barang untuk diambilnnya dengan jalan memanjat. Selain itu sebelum Manjelis Hakim menjatuhkan putusan, perlu mempertimbangkan Hal-hal yang memberatkan dan hal-hal yang meringankan, Hal-hal yang memberatkan; 1) Perbuatan terdakwa meresahkan masyarakat
77
2) Terdakwa sudah menikmati perbuatannya Hal-hal yang meringankan: 1) Terdakwa menyesali perbuatannya dan berjanji tidak akan mengulanginnya 2) Terdakwa masih anak-anak sehingga masih memerlukan pembinaan 11.
Putusan Perkara No.28/Pid.Sus/2011/PN Sal Terdakwa yang bernama Sri santoso Bin Sumadi dalam putusan telah terbukti melakukan tindak pidana “pencurian dalam keadaan memberatkan” terdakwa dipidana penjara selama 8(delapan) bulan, karena perbuatan terdakwa tersebut korban mengalai kerugian sebesar Rp 1.100.000(satu juta seratu ribu rupiah), adapunyang menjadi pertimbangan hakim dalam menjatuhkan putusan tersebut adalah: 1) Perbuatan terdakwa tersebut telah menlanggar Pasal 363 ayat (1) ke 3, dank e 4. 2) Bahwa atas dakwaan penuntut umum terdakwa menyatakan mengerti dan tidak mengajukan keberatan(eksepsi) 3) Bahwa atas keterangan para saksi di persidangan, terdakwa menyatakan benar dan tidak keberatan 4) Bahwa setelah pembacaan Tuntutan oleh Jaksa Penuntut Umum terdakwa maupun penasihat Hukumnnya mengajukan pembelaan(pledoi) yang pada pokoknya menyatakan bahwa terdakwa telah menyesal dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya, dan memohon hukuman yang seringan-ringannya 5) Bahwa segala unsur yang terdapat dalam Pasal 363 ayat (1) ke 3 dan ke 4 telah terpenuhi, unsur-unsur tersebut adalah: unsur Mengambil barang sesuatu yang seluruhnya atau sebagian kepunyaan orang lain;unsur dengan maksut untuk dimiliki secara melawan hukum;unsur diwaktu malam dalam sebuah rumah atau pekaranga tertutup yang ada rumahnya yang dilakukan oleh orang yang ada disitu tidak diketahui atau tidak dikehendaki oleh yang berhak;unsur yang dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan bersekutu. 6) Bahwa berdasarkan alat bukti Yang sah maka timbul keyakinan Hakim bahwa terdakwa telah terbukti secara sah
78
melakukan tindak pidana sebagaimana dakwaan Penuntut Umum 7) Bahwa berdasarkan laporan penelitian BAPAS pada pokoknya sependapat dengan kesimpulan dan saran dalam hal penjatuhan pidana kepada terdakwasehingga pidana yang dijatuhkan dianggap telah memenuhi rasa keadilan Bahwa sebelum hakim menjatuhkan putusan perlu kirannya diperhatikan hal-hal yang memberatkan dan meringankan Hal-hal yang memeberatkan: 1) Perbuatan terdakwa meresahkan masyarakat Hal-hal yang meringankan 1) Terdakwa mengakui terus terang perbuatannya 2) Terdakwa belum pernah dihukum 3) Terdakwa menyesali perbuatannya dan berjanji tidak akan mengulanginnya
12.
Putusan Perkara No.13/Pid.Sus/2011/PN SAL Dalam putusan perkara tersebut terdakwa yang bernama Dani Saputra Bin Edi Terbukti telah melakukan perbuatan Tindak Pidana “pencurian dalam keadaan memberatkan”yang diatur dalam Pasal 363 ayat (1) ke 5 KUHP,akibat dari perbuatan terdakwa tersebut korban mengalami kerugian Rp 135.000;(seratus tiga puluh lima ribu rupiah), dan akibat perbuatan terdakwa, terdakwa dani dipidana penjara selama 2( dua) bulan 15(lima) belas hari, ada pun yang menjadi pertimbangan hakim dalam menjatuhkan pidana tersebut adalah: 1) Bahwa terdakwa telah terbukti melakukan tindak pidana yang diatur dalam Pasal 363 ayat(1) ke 5 KUHP, 2) Telah mendengar permohonan Penasihat Hukum terdakwa secara lisan dipersidangan yang pada pokoknya memohon keringanan karena terdakwa telah mengaku bersalah dan menyesali perbuatannya dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya
79
3) Bahwa terhadap permohonan Penasihat Hukum tredakwa, maka Penuntut Umum secara lisan dipersidangan tetap pada tuntutannya 4) Bahwa atas kesaksian para saksi yang dihadirkan dalam persidangan terdakwa tidak membenarkan dan menyatakan tidak keberatan 5) Bahwa dari hasil pemeriksaan dipersidangan, berupa pengajuan barang bukti, keterangan saksi-saksi, dan keterangan terdakwa secarah sah dan meyakinkan dinyatakan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana dakwaan Peenutut Umum 6) Bahwa segala unsur yang ada dalam Pasal 363 ayat (1) KUHP sudah terpenuhi, unsur-unsur tersebut adalah: Unsur barang siapa;unsur mengambil sesuatu barang; unsur yang seluruhnya atau sebagian kepunyaan orang lain; unsur yang untuk masuk ketempat melakukan kejahatan atau untuk sampai pada barang yang diambil di lakukan dengan merusak, memotong, atau memanjat, atau dengan memakai anak kunci palsu, perintah palsu atau pakaian jabatan palsu 7) Menimbang bahwa terhadap saran dari pembimbing kemasyarakatan yang meminta agar terdakwa dijadikan anak Negara, Hakimtidak sependapat karena keluarga terdakwa sanggup untuk mendidik dan membimbingnya dan terdakwa juga berkeinginann untuk bekerja lagi 8) Bahwa terhadap tuntutan Jaksa Penuntut Umum yang menuntut terdakwa selama 4(empat) bulan, Hakim berpendapat tuntutan tersebut terlalu berat karena tidak sesui dengan perbuatannya, dan mengingat terdakwa masih anak-anak dan terdakwa mengambil uang tersebut sematamata hanya digunakan untuk makan. Adapun hal-hal yang memeberatkan dan meringankan sblm putusan dijatuhk adalah” Hal-hal yang memberatkan: 1) Perbuatan Terdakwa meresahkan masyarakat Hal-hal yang meringankan 1) Terdakwa bersikap sopan, mengaku terus terang perbuatannya sehingga melancakan jalannya persidangan 2) Terdakwa belum pernah dihukum 3) Terdakwa masih muda sehingga diharapkan bias memperbaiki perilakunnya kelak dikemudian Dari table 3 dan 4 menunjukan bahwa Hakim dalam memberikan putusan tindak pidana yang dilakukan oleh anak,
80
hakim juga perlu memperhatikan apa yang mempengaruhi pemidanaan atau penjatuhan pidana. Terlihat dari table faktor yang mempengaruhi penjatuhan putusan kepada pelaku adalah hal-hal yang memberatkan dan meringankan, selain itu juga tentuunya hakim melihat besarnya kerugian yang diderita si korban. Kemudian selain data putusan diatas Penulis juga melakukan wawancara singkat kepada Hakim Di pengadilan Negeri Salatig. Adapun hasil wawancara yang dilakukan penulis dengan Hakim dipengadilan Negeri Salatiga dalam hal ini dengan Bpk Adhi Satrija Nugraha, beliau berpendapat bahwa: 13. pada intinya dalam proses persidangan sudah berjalan sebagaimana mestinnya, dan tentunnya dalam penjatuhan putusan Hakim juga sangat memperhatikan Hak-hak anak yang tertuang dalam undang-undang Perlindungan Anak. 2. Hakim
dalam
menerapkan
pidana
penjara,
disamping mempertimbangkan tujuan dan pedoman pemidanaan, juga memperhatikan keadaan-keadaan yang kiranya dapat menghindari penjatuhan pidana perampasan kemerdekaan ( pidana penjara ), seperti: Hakim Obyektif/ sukbyektif si Anak, apakah anak melakukan pengulangan atau memang anak tersebut memang sudah nakal sejak awal, kemudian tentunnya dilihat dari Faktor lingkungan,
81
apakah
anak
tersebut
nakal
karenakeadaan
lingkungan yang mempengaruhi, kemudian dari sisi keadaan orang tua, apakah orang tua juga turut andil dalam memperhatikan keadaan si Anak, dan juga tentunnya
memperhatikan,
anak
melakukn
perbuatan itu karena apa, alasanannya apa, 3. Kemudian penerapan sanksi pidana kita tahu Undang-Undang telah menentukan antara lain sanksi berupa tindakan dan pemidanaan. Tindakan itu sendiri dapat diberikan/dikembalikan kepada orang tua, dijadikan anak Negara, atau diberikan kepada Dinas Sosial jadi dalam penjatuhan pidana disini Hakim menjadikan undang-undang sebagai pedoman yang utama, tetapi tentunnya Hakim juga melihat kondisi atau keberadaan si anak, agar supaya dalam penjatuhan sanksi, Hakim tidak salah menjatuhkan pidana. 4. Hampir semua putusan berakhir dengan pidana penjara, tetapi ada juga masa percobaan, tetapi perlu juga diketahui untuk sekarang ini, Mahkama Agung telah mengeluarkan Undang-Undang baru dimana dalam Undan-undang tersebut dalam menjatuhkan putusan
kepada
anak,
hakim
harus
memperhatikan tentang tindakan-tindakan
lebih atau
hatus memperhatikan betul-betul putusan yang akan 82
dijatuhkan kepada si Anak yang melakukan tindak pidana, karena ketka Hakim salah menjatuhkan putusan maka hakim dapat dipidana. 5. Kalau berbicara mengenai putusan hakim apakah sudah memperhatikan hak-hak anak, tentunnya dalam perkara anak, hakim sudah memperhatikan hak-hak
anak,
misalkan
saja
pada
waktu
persidangan dimulai, Hakim harus menghadirkan orang tua, menghadirkan Bapas, dan tentunnya hakim melaksanakan hukum acara yang ada, tetapi kadang yang menjadi permasalahan kadang oramg tua tidak memperhatikan keadaan, kadang orang tua tidak hadir dalam persidangan walaupun orang tua telah mengetahui adanya sidang tersebut tentunnya dengan
keadaan
yang
seperti
ini,
akan
mempengaruhi putusan hakim nantinnya. 6. Pertimbangan hakim dalam menjatuhkan putusan itu rata-rata melihat faktor keadaan si anak, apakah orang tua memperhatikan anak, apakah masa depan pendidikan anak masih terpenuhi, kemudian hakim melihat perbuatan si anak, apakah perbuatan anak meresahkan masyarakat, dan tentunnya hakim melihat keadaan psikologis anak apakah memang anak tersebut baik-baik saja, tidak ada pengaruh
83
atau gangguan jiwa yang menyebabkan anak melakukan perbuatan tersebut. 7. Berbicara
mengenai
putusan
yang
cenderung
menjatuhkan pidana penjara kepada si anak, ia biasannya anak sudah melakukan pengulangan perbuatan pidana, anak sudah melakukan perbuatan melebihi kemampuan anak itu sendiri, atau juga anak sudah sangat profesional dalam melakukan perbuatan, itu sudah bukan kenakalan anak lagi tetapi sudah meakukan perbuatan yang terorganisir. 8. Masalah anak yang langsung dijatuhkan pidana penjara, itu karena keadaan orang tua yang tidak memungkinkan untuk anak dikembalikan kepada orang tuanya,. 9. Mengenai pidana penjara yang dijatuhkan atau pidana perampasan kemerdekaan jangka pendek, hakim dalam menjatuhkan pidana tentunnya tidak akan sembarang dalam menjatuhkan putusan, mengingat dari pada anak dikembalikan kepada orang tua, kehidupannya atau pendidikannya akan terlantar, lagi pula ada orang tua anak dipelihara oleh
Negara,
dengan
alasan
supaya
anak
memperoleh keterampilan. Dalam menjatuhkan putusan
faktor
84
yang
paling
utama
yang
mempengaruhi putusan yaitu keadaan ekonomi orang tua. 10. Mengenai masalah kepentingan terbaik bagi anak dalam konteks hakim dalam persidangan anak, harus dibuat dalam bentuk putusan, karena dengan putusan ada kepatian hukum yang didapat oleh si anak, apakah anak tersebut dikembalikan kepada orang tua atau anak dijadikan sebagai anak Negara, jadi disini status si anak menjadi jelas, dan anak juga merasa diadili secara benar, jadi masyarakat juga dapat melihat bahwa hukum itu berjalan sebagaimana mestinnya.3 B. ANALISIS Pertimbangan hakim dalam menjatuhkan putusan kepada anak pelaku tindak pidana Dikaitkan dengan hak-hak anak Putusan merupakan tahap akhir dan merupakan tujuan akhir dari setiap pemeriksaan perkara. Penjatuhan putusan inilah yang menentukan salah atau tidaknya terdakwa anak nakal. Dalam hal penjatuhan putusan dilakukan hakim tunggal tentulah musyawarah tidak diperlukan akan tetapi dalam hal susunan, hakim majelis musyawarah merupakan hal yang wajib. Salah satu pertimbangan utama diundangkannya UU No. 3 tahun 1997 tentang Pengadilan Anak antara lain adalah kehendak Pemerintah
3
wawancara 30 july 2012 Di pengadilan Negeri Salatiga bersama Hakim Adhi Satrija Nugroho
85
untuk mewujudkan suatu penanganan perkara anak yang terlibat tindak pidana secara lebih baik daripada terdahulu dan penanganannya memperhatikan kepentingan anak, sehingga anak sebagai pelaku tindak pidana tidak dirugikan secara fisik maupun mentalnya. Berikut ini penulis adalah uraian mengenai pertimbangan hakim dalam menjatuhkan putusan terhadap anak yang melakukan tindak pidana: a. Faktor terpenuhinnya unsur Dari setiap putusan kasus yang penulis dapatkan di pengadilan Negeri Salatiga, semua unsur terpenuhi, Sebagaimana telah diuraikan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa putusan dalam perkara tersebut diatas telah sesuai dengan ketentuan baik hukum pidana formil maupun hukum pidana materil dan syarat dapat dipidananya seorang terdakwa, hal ini didasarkan pada pemeriksaan dalam persidangan, dimana alat bukti yang diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum, termasuk di dalamnya keterangan saksi yang saling bersesuaian ditambah dengan keterangan terdakwa yang mengakui secara jujur perbuatan yang dilakukannya. OIeh karena itu, Majelis Hakim Pengadilan Negeri Salatiga menyatakan bahwa unsur perbuatan terdakwa telah mencocoki rumusan delik yang terdapat dalam Pasal 81 Undang-Undang Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Dengan demikian perbuatan terdakwa merupakan yang bersifat melawan hukum dan tidak terdapat alasan pembenar. Terdakwa juga adalah orang yang menurut hukum mampu bertanggung jawab dan dia melakukan perbuatan dengan sengaja serta tidak ada absan pemaaf.
86
Sehingga dengan demikian putusan majelis hakim yang memberikan pemidanaan sudah tepat. b. Penahanan Berikut ini dapat dilihat masa tahanan terdakwa sampai diputuskan oleh pengadilan: 1. No
23/Pid.Sus/2011/PN
Sal
atas
nama
terdakwa
Andreas.B. Wicoro bin Nugroho, penahanan 2 bulan ditambah putusan pengadilan 2(dua) bulan 15 (lima belas) hari 2. No 14/Pid.Sus/2011/PN Sal atas nama Rudi Kriesmana Bin M. Sukarjono (17 Tahun) dan Bagus.S. als MB Bin supadi (17 tahun), penahan oleh penyidik dan penutut umum kurang lebih 3(tiga bulan) ditambah putusan pengadilan 4 (empat) bulan. 3. No 38/Pid.Sus/2011/PN sal atas nama Sri santoso penahanan oleh penyidik dan PU ditahan oleh penyidik dan penuntut umum kurang lebih 2(bulan) ditambah putusan pengadilan 2(dua bulan). 4. No 13/Pid.Sus/2011/PN Sal atas nama Dani.S Bin Edi (15) tahun penahan oleh penyidik dan PU kurang lebih 2 bulan, diputus oleh pengadilan 2(dua) bulan. 5. No 43/Pid.Sus/2011/PN Sal atas nama Anug.K.Kristanto Bin Wiyono (17) penahan dilakukan oleh penyidik dan PU
87
adalah 2(dua) bulan dan diputus oleh pengadilan 7(tujuh) bulan. 6. No 11/Pid B.A/2010/PN Sal atas nama Bagus .S. Bin Supadi (16) ditahan oleh penyidik dan PU selama kurang lebih 3 (tiga) bulan diputus oleh pengadilan 5(lima) bulan. 7. No 15/Pid.A./2010/PN Sal atas nama Septo.N. Bin Jumedi (17 tahun) ditahan oleh penyidik dan PU selama kurang lebih 4(empat) bulan diputus oleh pengadilan 7(bulan) 8. No 03/Pid.A/2010/PN Sal atas nama Oky.M. Bin Suhadi (16 Tahun) ditahan oleh penyidik dan PU selama kurang lebih 1 (satu) bulan dan putusan pengadilan 4(empat) bulan Penahanan adalah faktor penting. Hakim dalam menjatuhkan putusan tidak sepenuhnya berperan dalam menjatuhkan berat ringannya pidana yang harus dijatuhkan kepda anak yang melakukan tindak pidana tetapi disini dipengaruhi juga oleh penahanan yang dilakukan oleh penyidik dan penuntut umum. Dari data yang diperoleh penulis, terlihat dalam penjatuhan putusan, hakim dalam memutus perkara anak masih disemangati oleh pentingnya memberikan putusan pidana kepada anakanak dari pada memberikan pidana alternative berupa tindakan. Selain itu itu putusan hakim sangat dipengaruhi oleh penegak hukum sebelumnya yakni polisi dan Jaksa Penuntut Umum, sebagaimana yang telah dikemukakan sebelumnya
88
c. Hal memberatkan dan meringankan Dari hasil penelitian yang diperoleh penulis Hakim dalam memberikan putusan tindak pidana yang dilakukan oleh anak, hakim juga perlu memperhatikan apa
yang mempengaruhi pemidanaan atau
penjatuhan pidana. Terlihat dari table faktor yang mempengaruhi penjatuhan putusan kepada pelaku adalah hal-hal yang memberatkan dan meringankan, pada umumnya dalam setiap putusan yang diperoleh penulis di pengadilan Negeri Salatiga, hal yang membertakan pada umumnya adalah perbuatan terdakwa membuat masyarakat menjadi cemas, kemudian hal yang meringankan adalah terdakwa mengaku bersalah atas perbuatannya dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatan tersebut. Selain itu juga tentunya hakim melihat besarnya kerugian yang diderita si korban, kemudian dalam wawancara yang penulis lakukan Hakim mengatakan bahwa dalam penjatuhan sanksi pidana kepada anak hakim melihat bahwa anak sudah melakukan pengulangan perbuatan pidana, anak sudah melakukan perbuatan melebihi kemampuan anak itu sendiri, atau juga anak sudah sangat profesional dalam melakukan perbuatan, itu sudah bukan kenakalan anak lagi tetapi sudah meakukan perbuatan yang terorganisir d. Aspek keadaan orang tua Selain pertimbangan yang telah disebutkan sebelummnya pertimbangan hakim dalam menjatuhkan pidana penjara kepada anak
89
karena keadaan orang tua yang tidak memungkinkan untuk anak dikembalikan kepada orang tua. Dari hasil wawancara yang dilakukan penulis, menurut hakim pada kasus perkara NO. 09/Pid. A/2010 PN Sal, NO 06/Pid.B.A./2010/PN Sal , NO.10/Pid.B.A./2010/PN Sal, NO.04/Pid.Sus/2011/PN Sal dalam menjatuhkan putusan Hakim sudah sangat mempertimbangkan mengenai hak-hak anak, tetapi dalam perkara No11/Pid B.A/2010/PN Sal, No 15/Pid.A./2010/PN
Sal,
No
03/Pid.A/2010/PN
Sal,
No
23/Pid.Sus/2011/PN
Sal,
No
14/Pid.Sus/2011/PN
Sal,
No
38/Pid.Sus/2011/PN
sal,
No
13/Pid.Sus/2011/PN
Sal,
No
43/Pid.Sus/2011/PN Sal. Menurut hakim
menjatuhkan pidana penjara
penjatuhan pidana penjara kepada anak dengan alasan itu semua karena pertimbangan yang berdasarkan pada keadaan orang tua yang tidak lagi mampu membiayai atau merawat anak tersebut, dengan kata lain dari pada anak menggelandang lebih baik anak dimasukan ke Rutan anak, soal biaya ketika anak dimasukan ke Rutan anak tentunnya, itu semua telah dibiayai ole pememerintah jadi tidak ada masalah dengan biaya. Selain itu juga, selama ini ada orang tua yang membiarkan anak, dijatuhi pidana penjara karena memang orang tua tidak lagi mampu untuk memberikan pembinaan atau kehidupan yang layak bagi si anak. Seperti yang terlihat dalam perkara 13/Pid.Sus/2011/PN Sal dalam perkara tersebut dikatakan dari hasil Bapas Klien tidak mempunyai orang tua dan
90
keluarga dari orang tua klien tidak mau menerima klien,Klien tidak mempunyai tempat tinggal yang tetap, dan Klien putus sekolah dan tidak mempunyai keterampilan khusus untuk bekal hidup mandiri
14/Pid.Sus/2011/PN Sal Klien seorang residivis dan lingkungan pergaulan yang rawan kriminalitas, Keadaan rumah tangga orang tuanya yang tidak lagi utuh, dan Pihak keluarga dan pamong setempat menyerahkan masalah kepada pihak yang berwajib 23/Pid.Sus/2011/PN Sal Klien masih anak-anak. Sehingga masih membutuhkan bimbingan dan pembinaan dai orangoarang terdekat disekitarnya 03/Pid.A/2010/PN
Sal
Orang
tua
masih
sanggup
membimbing dan mengawasi klien untuk menjadi lebih baik dan Pamong dan masyarakat bisa menerima apabila proses hukum selesai 09/Pid. A/2010 PN Sal orang tua memohon untuk agar diberi keringanan hukuman dan orang tua menyampaikan bahwa masih sanggup untuk mendidik terdakwa kembali Dari keempat pertimbangan hakim tersebut diatas pada umumnya semua sangat mempengaruhi akan berat ringannya pidana yang akan dijatuhkan kepada anak yang melakukan tindak pidana.
91
Dari hasil hasil wawancara yang dilakukan penulis dengan Hakim di Pengadilan Negeri Salatiga, dari hasil wawancara tersebut hakim mengatakan bahwa dalam penjatuhhan putusan terhadap anak yang melakukan tindak pidana, dalam hal ini penjatuhan pidana penjara kepada anak hakim sudah memperhatikan hak-hak anak sehingga putusan yang dijatuhkan kepada anak sudah sesuai dan sudah tepat. Namun ketika dilihat Pasal 14 jo Pasal 16 ayat (3) Undang-undang N0 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak dalam Pasal tersebut setiap anak berhak diasuh oleh orang tuanya sendiri, kecuali jika ada alasan dan/ atau aturan hukum yang sah menunjukan bahwa pemisahan untuk kepentingan terbaik bagi anak. Penangkapan, penahanan, dan pidana penjara hanya dapat dilakukan sebagai upaya terakhir. Melihat kedua Pasal tersebut bahwa penjatuhan pidana penjara kepada merupakan pilihan terakhir mengingat masih ada sanksi tindakan yang dapat dijatuhkan kepada anak , dan secara tidak langsung hak-hak anak untuk diasuh oleh orang tua, hak untuk bermain, hak anak untuk pengembangan diri dengan hal-hal yang positif, hak untuk memperoleh pendidikan walaupun sebenarnya dalam penjara anak masih mendapatkan pendidikan tetapi tetap saja pendidikan dalam penjara dan luar penjara pasti akan terasa berbeda,dan juga hak untuk berkumpul dengan teman-teman sepermainan melihat hak-hak tersebut dapat dikatakan hak-hak anak tersebut tidak dipenuhi oleh hakim.
92
Berdasarkan pada penjelasan Pasal 25 Undang-Undang Pengadilan anak diisyaratkan bahwa dalam menjalani proses peradilan anak, anak nakal tidak ditempatkan pada suatu keadaan sebagaimana pelaku tindak pidana yang di kelompokkan sebagai orang dewasa. Selain itu, dalam penjatuhan sanksi terhadap anak nakal, diperlukan suatu kajian yang melindungi dan memperhatikan anak nakal dari segi sosial budaya. Hak ini tentunya menjadi pertimbangan hakim dalam penjatuhan sanksi pidana. Sebagaimana diketahui sosial budaya memiliki peranan penting dalam membentuk karakter anak, sehingga hakim harus memperhatikan dalam pertimbangannya berkaitan dengan penjatuhan sanksi pidana sebagaimana tersebut diatas , hakim harus pula memperhatikan keadaan sosial keluarga anak dan perilaku lingkungan anak. Dari 12(dua belas) putusan yang diperoleh penulis dalam penelitian hakim cenderung menjatuhkan pidana penjara terhadap anak walaupun anak tersebut baru pertama kali melakukan tindak pidana.4. Hal ini dapat diketahui dari dasar pertimbangan hakim dalam menjatuhkan pidana penjara secara umum dalam hal-hal yang memberatkan setiap perkara anak nakal adalah tindak pidana yang dilakukan oleh anak cukup meresahkan masyarakat. Selain itu dalam penjatuhan pidana terhadap anak yang terlihat dalam table, hakim kurang memiliki kesadaran akan efek perampasan kemerdekaan jangka pendek khususnya kepda anak.
4
Lihat pada table perkara anak pada tahun 2010-2011 bab 111
93
Memang dalam penjatuhan sanksi pidana penjara kepada anak, menurut hakim itu merupakan suatu putusan yang telah sesuai dengan undag-undang yang berlaku, tetapi perlu juga diketahui bahwa dalam Undang-Undang Pengadilan Anak masih ada penjatuhan pidana alternative yaitu anak dikembalikan kepada orang tua, atau dijadikan anak Negara atau diserahkan kepada dinas social. Jadi sebenarnya penjatuhan pidana penjara tidak perlu dijatuhkan kepada anak, karena ketika anak dijadikan anak Negara atau diserahkan kepada dinas social, disana anak juga akan mendapatkan pembinaan, dan pendidikan. Dalam Pasal 25 Undang-Undang Republik Indonesia No 3 tahun 1997 Tentang Pengadilan Anak, disana dikatakan bahwa anak dapat dijatuhkan tindakan, misalkan anak dikembalikan kepada orang tua, dijadikan anak Negara atau diserahkan ke Departemen social untuk mendapatkan pembinaan dan pendidikan. Tetapi pada kenyataannya dalam putusan yang penulis telah peroleh di Pengadilan Negeri Salatiga, putusan yang dijatuhkan kepada si anak yang melakukan tindak pidana berupa pidana penjara jangka pendek, maka disini perlu dipertanyakan mengenai penerapan penjelasan Pasal 25 Undang-Undang Republik Indonesia No 3 tahun 1997 tentang Pengadilan Anak yang menyebutkan bahwa dalam menentukan pidana atau tindakan hakim harus memperhatikan berat ringannya tindak pidana disamping itu hakim juga harus memperhatikan keadaan si anak, keadaan orang tua anak, dan juga Hakim harus memperhatikan laporan pembimbing kemasyarakatan.
94
kemudian berbicara mengenai hak-hak anak yang kemerdekaanya dirampas baik pada proses peradilan yang berjalan maupun sebagai realisasi dari putusan pengadilan. Walaupun memang hak-hak anak telah terumus secara yuridis sehingga ada kekuatan hukum yang mengikat dan memaksa dengan tujuan agar supaya keberadaan anak diperhatikan, tetapi dalam kenyataannya tidak sedikit hak-hak anak tersebut yang tidak dilaksanakan atau kurang diperhatikan dalam proses peradilan anak, khususnya dalam penjatuhan pidana kepada anak Terhadap pidana perampasan kemerdekaan, kebijakan yang dapat diambil adalah selain mempertimbangkan hal-hal yang menguntungkan bagi anak-anak jika dijatuhi pidana perampasan kemerdekaan (pidana penjara) juga diupayakn bahwa pidana tersebut adalah sebagai suatu upaya terakhir, karena jika seseorang telah dijatuhi pidana perampasan kemerdekaan itu akan memberikan penderitaan kepada terpidana, khususnya bagi anak, karena anak tidak lagi dapat menikmati kebebasannya untuk mengembangkan dirinnya. Sebagaimana yang telah dikemukankan oleh Bernes dan Teeters mengatakan bahwa pidana penjara jangka pendek akan sangat merugikan sebab disamping kemungkinan terjadi
hubungan-hubungan
tidak
dikehendaki,
dan
juga
akan
menimbulkan apa yang disebut stigma atau cap jahat, maka ketika anak diperhadapkan dengan masalah tersebut, maka kemingkinan psikologis anak akan menjadi terganggu.
95
Dalam menjatuhkan pidana, peranan hakim sangat penting. Setelah mengetahui tujuan pemidanaan, hakim wajib mempertimbangkan keadaan-keadaan yang ada disekitar pembuat tindak pidana, apa dan bagaimana pengaruh dari perbuatan pidana yang dilakukan. perngaruh pidana yang dijatuhkan bagi si pembuat pidana di masa mendatang, pengaruh tindak pidana terhadap korban serta banyak lagi keadaan lain yang perlu mendapatkan perhatian dan pertimbangan hakim dalam menjatuhkan pidana. Semuanya ini merupakan pedoman pemidanaan agar supaya Hakim dalam menjatuhkan Putusan, memang betul-betul memperhatikan hak-hak Anak, mengingat masa penahan yang telah dijalani oleh terdakwa5. Dalam proses peradilan Pidana Anak tentunnya peran Hakim sangat mempengaruhi Putusan yang akan dijatuhkan kepada Anak. Peran hakim yang besar dalam menangani perkara anak berkonsekwensi, hakim anak tersebut benar-banar harus memahami kepentingan terbaik anaklah yang terutama (the best interest of the child). Putusan yang diambil haruslah dapat memberikan keadilan sehingga berguna dan bermanfaat bagi anak. Setiap putusan yang diambil harus dipertimbangkan dengan benar, sanksi apa yang seharusnya dijatuhkan kepada anak yang melakukan tindak pidana , mengapa sanksi tersebut dipilih dan apa tujuannya serta berbagai pertimbangan yang pada pokoknya demi kepentingan anak itu sendiri.
5
Lihat halaman 88-90 bab 111
96
Perlu diketahui bahwa penjatuhan pidana kepada anak yang melakukan tindak pidana sebenarnya bukan merupakan suatu pembalasan sebagaimana pandangan teori retributive yaitu memandang pidana sebagai pembalasan terhadap pelaku kejahatan. Meskipun kecenderungan untuk membalas ini pada prinsipnya adalah suatu gejala yang normal, akan tetapi pembalasan tersebut harus dilihat sebagai suatu reaksi keras yang bersifat emosiona. Sebaiknya dalam menjatuhkan putusan kepada anak yang melakukan tindak pidana, hakim harus melihat bahwa pidana yang dijatuhkan benar-benar dapat memperbaiki perilaku anak sehingga menjadi orang yag lebih baik dalam masyarakat sebagaimna pandangan teori relative atau teori tujuan. Seperti yang dikatakan oleh Hakim di pengadilan Negeri Salatiga, bahwa penjatuhan pidana penjara itu bukan merupakan suatu pembalasan, tetapi merupakan suatu pembinaan kepada si Anak, karena dalam penjatuhan putusan Hakim juga sangat memperhatikan keadaan si anak, khususnya keadaan lingkungan disekitar, dan keadaan keluarga, ketika keluarga tidak lagi mampu memberikan pendidikan atau penghidupan yang layak, jadi kenapa anak harus dikembalikn keada orang tua, jadi sebaiknnya anak ditempatkan di Rutan Anak, Karen di Rutan tersebut anak juga mendapat mendidikan, keterampilan Dalam penjatuhan putusan hakim tidak boleh sekedar memenuhi formalitas hukum, apalagi sekedar memelihara ketertiban, oleh karena itu putusan hakim berkaitan dengan anak yang melakukan tindak pidana 97
harus berfungsi mendorong perbaikan dalam diri anak dan dapat mewujudkan kesejahteraan anak. Konsekuensi dengan adanya hukum adalah keputusan hakim harus mencerminkan keadilan, akan tetapi persoalan keadilan tidak akan berhenti dengan pertimbangan hukum semata-mata, melainkan persoalan keadilan biasanya selalu dihubungkan dengan kepentingan dalam mencari keadilan. Hal ini berarti keadilan menurut hukum sering diartikan dengan sebuah kemenangan dan kekalahan oleh pencari keadilan, sehingga benar-benar kepentingan terbaik bagi anak dapat terpenuhi dengan baik, anak juga tidak merasa dirinnya dirugikan dengan adannya putusan yang dibuat oleh hakim. Melihat kenyatan tersebut paling tidak ditetapkan langkah kebijakan apa nantinya yang akan dipergunakan untuk mengantisipasi kejadian-kejadian yang luar biasa yang tidak diinginkan. Disini kebijakan yang dapat diambil sehubungan dengan pidana perampasan kemerdekaan adalah bahwa pidana perampasan kemerdekaan terhadap anak harus memepertimbangkan berbagai hal baik fisik, mental dan kejiwaan anak jangan sampai putusan akan memperburuk keadaan. Kemudian terhadap pidana perampasan kemerdekaan, yang harus diperhatikan oleh Hakim juga harus diperhatikan agar supaya pidana perampasan kemerdekaan diupayakan bahwa pidana tersebut adalah sebagai upaya terakhir mengingat masih ada pidana alternative yang dapat dijatuhkan kepada anak.
98
Dapat ditarik dari uraian di atas, bahwa dalam menghadapi perilaku kenakalan yang dilakukan oleh anak, secara fiilsafati dipahami bahwa penjatuhan sanksi berupa pemisahan dari orangtua (pidana perampasan kemerdekaan/penjara) terhadap anak tersebut adalah sebagai upaya terakhir, dengan tetap memperhatikan apa yang dibutuhkan oleh anak. Oleh karena itu, “asas semata-mata demi kepentingan anak” adalah asas yang paling urgen dalam menyelesaikan kasus-kasus kenakalan anak.
99