BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 7 Salatiga, pada bulan Oktober sampai November 2015. Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan dalam dua siklus. Penelitian ini dilaksanakan pada semester 1 tahun ajaran 2015/2016. B. Subjek Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas VIII di SMP Negeri 7 Salatiga yang berjumlah 24 siswa yang terdiri dari 15 siswa laki-laki dan 9 perempuan. C. Prosedur Penelitian Dalam penelitian tindakan kelas ini, merujuk pada model Kurt Lewin yang terdiri dari empat langkah, yaitu: 1. Perencanaan (Planning) 2. Aksi atau tindakan (Acting) 3. Observasi (Observing) 4. Refleksi (Reflecting) SIKLUS I 1. Perencanaan (Planning) meliputi: a. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
30
b. Menyiapkan instrument (lembar pengamatan siswa) c. Merancang format evakuasi (post test) dan kunci jawaban d. Menyiapkan materipembelajaran dan media pembelajaran yang diperlukan (kumpulan soal, aneka rasa permen(untuk pembagian kelompok), dan stick/tongkat) e. Merancang pembelajaran dengan membentuk 6 kelompok, tiap kelompok terdiri dari 4 siswa yang telah dibagi secara acak melalui pengambilan undian permen di dalam sebuah kotak. 2. Tahap Tindakan (Action) meliputi: Kegiatan awal a. Menyiapkan laptop, sound, kumpulan soal, aneka permen untuk undian anggota kelompok, stick/tongkat yang diperlukan dalam pelaksanaan pembelajaran. b. Mengadakan tanya jawab yang megarah pada materi pembelajaran c. Siswa diberi petunjuk mengenai prosedur pelaksanaan pembelajaran Talking stick Kegiatan Inti a. Guru
menjelaskan
materi
Keunggulan
Lokasi
Terhadap
Kolonialisme melalui LCD, menunjukkan peta pelayaran bangsabangsa Eropa dalam mencari rempah-rempah, memutarkan video, menunjukkan berbagai foto tokoh-tokoh pelaut Eropa dan foto berbagai jenis rempah-rempah. 31
b. Guru melakukan tanya jawab, dan memberikan kesempatan siswa untuk bertanya. c. Guru membagi kelas menjadi 6 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 4 siswa yang dibagi dengan cara mengambil undian permen di dalam sebuah kotak. d. Guru mengatur tempat duduk menjadi melingkar, dan memulai memutarkan stick/tongkat. e. Guru memberikan soal dan siswa menjawab f. Guru membimbing dan memberikan penjelasan serta pengarahan terhadap siswa yang belum memahami pembelajaran. g. Guru memberikan aplaus bagi siswa yang dapat menjawab soal dengan benar h. Stick terus berputar samapi sebagian besar siswa mendapatkan soal dan menjawab i. Siswa dengan bimbingan guru membuat kesimpulan hasil belajar pada materi tersebut Kegiatan akhir Siswa secara individu mengerjakan post test di akhir pembelajaran 3. Tahap Observasi (observation) meliputi: a. Observer mengamati aktivitas siswa pada saat pembelajaran dan aktivitas guru dalam menerapkan model pembelajaran Talking Stick pada mata pelajaran IPS. 32
b. Observer mencatat setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi pada saat penerapan model pembelajaran Talking Stick pada lembar pengamatan siswa dan guru. 4. Tahap Refleksi (Reflection) a. Siswa belum memanfaatkan waktu dengan tepat b. Beberapa siswa tidak dapat menjawab pertanyaan dengan baik c. Beberapa
siswa
masih
kurang
percaya
diri
mengutarakan
jawabannya di depan kelas d. Melakukan diskusi dengan observer untuk membahas tentang kekurangan pembelajaran, untuk merencanakan perbaikan tindakan pembelajaran pada siklus berikutnya. Setelah mengetahui kekurangan
pada siklus I, maka peneliti
mencoba mengubah strategi pada siklus II agar pelaksanaan lebih efektif. SIKLUS II 1. Tahap perencanaan (Planning) meliputi: a. Identifikasi masalah berdasarkan refleksi pada siklus I b. Menyusun kembali rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) c. Menyiapkan kembali instrument (lembar pengamatan siswa) d. Merancang kembali format evaluasi e. Menyiapkan kembali media pembelajaran yang diperlukan dalam proses pembelajaran
33
f. Merancang pembelajaran dengan membentuk kelompok belajar siswa yang terdiri dari 4 siswa. 2. Tahap tindakan (acting) meliputi: Kegiatan awal a. Menyiapkan laptop, sound, kumpulan soal, aneka permen untuk undian anggota kelompok, stick/tongkat yang diperlukan dalam pelaksanaan pembelajaran. b. Mengadakan tanya jawab yang megarah pada materi pembelajaran c. Siswa diberi petunjuk mengenai prosedur pelaksanaan pembelajaran Talking stick Kegiatan inti a. Guru memberikan materi lanjutan b. Guru menunjuk 6 siswa sebagai ketua, masing-masing ketua bebas memilih anggota kelompoknya secara bergiliran. Setiap kelompok terdiri dari 4 siswa. c. Guru memberikan kesempatan siswa membaca ulang materi dalam waktu 15 menit d. Guru berkeliling, membimbing dan memberikan penjelasan kepada siswa yang belum memahami pembelajaran. e. Guru kembali mengatur kelas menjadi sebuah lingkaran dan memainkan stick berjalan
34
f. Guru memberikan reward berupa cokelat bagi siswa yang dapat menjawab pertanyaan dengan benar g. Permainan berlanjut hingga sebagian besar siswa mendapatkan pertanyaan dan dapat menjawab h. Siswa dengan bimbingan guru membuat kesimpulan hasil belajar pada materi tersebut. Kegiatan akhir Siswa secara individu mengerjakan post test diakhir pembelajaran. 3. Tahap observasi (Observing) a. Observer mengamati aktivitas siswa pada saat pembelajaran dan aktivitas guru dalam menerapkan model pembelajaran Talking Stick pada mata pelajaran IPS. b. Observer mencatat setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi pada saat penerapan model pembelajaran Talking Stick pada lembar pengamatan siswa dan guru. 4. Tahap refleksi (Reflection) a. Siswa sudah mengerti penerapan model Talking Stick, maka pada siklus II ini siswa lebih aktif dan berpartisipasi di dalam proses pembelajaran b. Siswa lebih tertarik dan dapat memahami materi Keunggulan Lokasi Terhadap Kolonialisme dengan baik c. Siswa menggunakan waktu dengan cukup baik 35
d. Sebagian besar siswa dapat menjawab pertanyaan dengan benar, dan hanya beberapa siswa kurang tepat dalam menjawab, tetapi temannya dapat membantu menjawab. D. Teknik Pengumpulan Data Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, tes, dan dokumentasi. 1. Tes Tes hasil belajar adalah sekelompok pertanyaan atau tugas-tugas yang harus dijawab atau diselesaikan oleh siswa dengan tujuan untuk mengukur belajar siswa (Slameto, 1986: 34). Bentuk tes yang dipilih untuk pengumpulan data adalah tes tertulis bentuk pilihan ganda dan uraian. 2.
Observasi Observasi memungkinkan peneliti merefleksi dan bersikap interprektif terhadap penelitian yang dilakukan. Impresi dan perasaan pengamatan akan menjadi bagian dari data yang pada gilirannya dapat dimanfaatkan untuk memahami fenomena yang diamati adalah siswa yang melakukan proses pembelajaran, sedangkan peneliti sebagai pelaksana PTK dan guru pamong atau mata pelajaran sebagai observer.
3. Dokumentasi Dokumentasi digunakan untuk memperkuat data yang telah diperoleh dalam observasi dengan mencatat atau mengabadikan dengan 36
menggunakan camera yang berupa foto pada saat proses pembelajaran. Dokumen-dokumen tersebut berupa arsip perencanaan pelaksanaan pembelajaran dan hasil pekerjaan siswa yang dapat memberikan informasi data serta dokumen berupa foto yang menggambarkan situasi pembelajaran IPS. E. Teknik Analisis Data Teknik analisis data tes belajar siswa dianalisis menggunakan cara deskriptif komparatif. Klasifikasi hasil observasi siswa diambil secara deskriptif kualitatif. Data yang sudah terkumpul dianalisis dengan teknik deskriptif komparatif, yaitu mengolah data yang terkumpul mulai pra siklus, siklus I. siklus II, kemudian membandingkannya, sehingga tampak peningkatan atau keberhasilan pembelajaran yang dilaksanakan. F. Indikator Keberhasilan Adapun yang menjadi indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa yaitu nilai rata-rata kalsikal mencapai tujuh puluh delapan (78 dan minimal 90% dari jumlah siswa mencapai nilai hasil belajar
tuntas
(KKM=71)).
Tingkat
keberhasilan
pembelajaran
menggunakan metode pembelajaran Talking Stick dikatakan berhasil. Untuk menghitung presentase peningkatan hasil belajar dengan rumus :
%=
Keterangan :
× 100 37
% = Presentase peningkatan hasil belajar n = Jumlah siswa tuntas N = Jumlah siswa keseluruhan (Muh. Ali, 1993: 186)
38