BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Pengertian Umum Um Proyek Konstruksi Padaa ddasarnya asarnya pengertian an pproyek roye ro yek k ad adal adalah a ah h suatu usaha unt untuk ntuk u mencapai suatu
daya terbatas. tujuan ttertentu ertentu yang ddibatasi ib batas a i oleh waktu dan sumber sum mbe berr da day ya yang terbat atas a . Sehingga pengertian konstruksi mencapai pe engertian n pproyek roye ro yek kons nstr truksi adalah suatu upayaa un uuntuk tuk me menc ncap a ai suatu suaatu t hasil dalam m be bent ntuk bangunan/infrastruktur bangunan/infrastruktur (Prijono “Tata Laksana Lak ksa sana Pro roye yek” k , 19 994 9 ). bentuk Proyek”, 1994). Suatu proyek konstruksi, Su uat atu pekerjaan pekeerj rjaan konstruksi tidak harus dikategorikan sebagai pro royek k ko kon nstruksi si, tetapi memiliki teta te tapi p me emiliki ciri ciri tertentu, yaitu : kerja akhir 1. Memiliki tujuan yang khusus, produk akhir atau hasil kerja juan pproyek royek k 2. Jumlah biaya, kriteria mutu dalam proses mencapai tuj tujuan telah di dite tent ntuk ukan an ditentukan keg egiaata tan dan mempunyai akhir kegiatan yyang ang an 3. Mempunyai awal kegiatan telah ditentukan atau mempunyai jangka waktu terentu 4. Rangkaian Rang ngka kaia iann kegi iat atan an hhanya anya an ya ddilakukan ilakuk ukan an ssekali ekali li ((non non rut tin in)), tidak 4. kegiatan rutin), beru be rullang – ulang, sehingga ga menghasilkann produk pr yan ang bersifat berulang yang unik (tidak identik k tapi sejeni is) sejenis) 5. Jenis
dan
inten nsitas intensitas
keegiatan kegiatan
berlangsung
5
berubah
sepanjang
proyek
6
2.2.
Biaya Konstruksi Menurut Asiyanto (2005), Biaya konstruksi memiliki unsur utama dan
faktor yang perlu dipertimba ang ngk kan dalam ke kegi giatan pengendalian. Unsur utama dipertimbangkan kegiatan konstruksi dari biaya konstruks ksii adalah biaya material, biaya upahh dan da biaya alat. 2.2.1. 1. Biaya Biaya Material dibuat, Apabilaa jadwal jadw ja d al pelaksanaan ppekerjaan eker ek erja jaan an sudah dib ibua u t, urutan pelaksanaan pekerjaan untuk merealisasikan pela laks ksan anaa a n peke kerj rjaan dan waktu yang ddiperlukan iper ip erlukan un untu tuk k mereal alis i asikan ma masi sing – masing pekerjaan dapat diketahui. Mater erial ya ang ddibutuhkan ibutuh ib hkan masing Material yang setiap rasio setia ap hari dapat di perkirakan berdasarkan volume pekerjaan pek ker e jaan an ddan an rasi io ke kebutuhan material per satuan volume pekerjaan yang dimi mili liki ki oleh h dimiliki perusahaan. 2.2.2. Biaya Peralatan dan Tenaga/Upah pera rala lata tann da ddan n tenaga dib ibed edak akan an m enjadi dua bbagian agian ya ag aittu Biaya pe peralatan dibedakan menjadi yaitu yan ang g hanya hanya dipakai oleh satu jenis pekerjaan pekeerj rjaa aan n biaya tenaga dan peralatan yang beb ber erap pa je jen nis dan biaya peralatan yang dipakai bersama-sama oleh beberapa jenis pekkerjaan. j H al iini ni dibed edak akan an kkarena aren ar ena pada d kkenyataannya enya en yattaannya perala ata tan n yang pekerjaan. Hal dibedakan peralatan d gu di g naka kann bbersama-sama ersama-sama tidak sel elalu digunakann secara se efe fekt ktif seratus digunakan selalu efektif pro oyek. Sedangkan secara praktis biaya persen keberadaannya dii lokasi proyek. ewa pera alatan itu per satuan waktu dan sama peralatan ditentuka oleh ssewa peralatan ume pekerjaan yang diselesaikan, tetapi sekali tidakk terkait dengan volu volume r latan ini disewa atau berada di proyek tergantung dari berapa lama pera peralatan proyek.
7
2.3.
Penerapan Jadwal Konstruksi Di dalam suatu pela aks ksanaan kegi iat atan an konstruksi, tentu selalu dibuat pelaksanaan kegiatan
rencana-rencana ke egi giatan. Rencana-rencana kegiatan ttersebut e sebut disusun sebagai er kegiatan. pedoman ke erj rja untuk memulai tahapan-tahapan t ha ta hapa p n-t -tah ahap a an kerja. Susunan Susunaan rencana kegiatan kerja ini dituangkan ditu tuangkan dalam m ssuatu uatu jadwal pelaksanaa ua an pe peke kerjaan yang m emuat jenis pelaksanaan pekerjaan memuat pe ekerjaan,,wa wakktuu pelaksanaan pelakssan anaan dari awal sampai akh hir ppelaksanaan. elaksaana naan an.. pekerjaan,waktu akhir A dapun tahapan da tahapan tahapan dalam penerapan jadwal jadw wal a kkonstruksi on nst stru ruks ksi adalah ad dal a ah Adapun se eba bagaii beri rikkut : sebagai berikut 11.. Tahap Tahap Perencanaan (Planning) Semua proyek konstruksi biasanya dimulai dari gagasan atau rencana dan dan dibangun berdasarkan kebutuhan. Pihak yang terlibat biasanya biasaanya adalah adalah h pemilik. 2. Tahap Studi Kelayakan (Feas asib i il ilit ity Study) (Feasibility Pada tahap ini adalah untuk meyakinkan pemilik proyek bahwa baahw hwa proyek proy pr oyek kko nsttrukksii yang yan angg diusulkan di n layak laya la yak k untuk untu un tuk k dilaksanakan. dilaks ksan anak akan. konstruksi Ke K giatan an yyang ang dilaksanak kan : Kegiatan dilaksanakan x
Menyusun rancangan rancan ngan proyek k secara kasar dan membuat estimasi waktu.
x
Meramalkan manfaatt yan ng akan diperoleh. yang
x
Menyusun analisis kelayakan proyek proyek.
x
Menganalisis dampak lingkungan yang terjadi.
8
Pihak yang terlibat adalah konsultan studi kelayakan atau Konsultan Manajemen Konstruksi (MK) 3. Tahap Penjelasan n ((Briefing) Briefing) Pada tah hap ini pemilik pproyek royek menjelaskan fungsii proyek pro r yek dan biaya yang tahap diij ijiinkan sehingga sehi h ng ngga ga konsultan konsu sulttan perencana per eren enca c na n ddapat apat dengan tepa ap pat menafsirkan diijinkan tepat keingina nan pemi milik. keinginan pemilik. Kegi Ke giat ataan yan ang dilaksanakan : Kegiatan yang x
Menyusun rencana kerja dan menunjuk para perencana per erencana na ddan a tenag an aga tenaga ahli.
x
Mempertimbangkan kebutuhan pemakai, keadaan lokasi loka kasi si dan an lapangan, merencanakan rancangan, taksiran biaya, persyara atan n persyaratan mutu.
x
Meny Me nyiiapkan k Menyiapkan
rua uang ng ruang
lin ngk gkup up lingkup
kerjja, kerja,
jadw ja dwal, jadwal,
serta
renc can anaa rencana
pelaksanaan. x
Memb Me mbua uatt Membuat
sket sk etsa sa sketsa
denga gan n dengan
skal sk alaa skala
tert te rten entu tu tertentu
seh ehin ingg ggaa sehingga
da dapat
meng me ngga gamb mbarkan n denah d nah de h ddan an ba ata tas-bata t s proyek. proy pr yek ek. menggambarkan batas-batas daan Konsultan Perencana. Pihak yang terlibat adalahh pemilik dan gn) 4. Tahap Perancangan ((Design (Design) mela l ku kukan perancangan (design) yang lebih Pada tahap ini adalah melakukan mendetail sesuai dengan keinginan dari pemilik. Seperti membuat gambar rencana, spesifikasi, rencana anggaran biaya (RAB), metoda pelaksanaan, dan sebagainya.
9
Kegiatan yang dilaksanakan : x
Memeriksa masalah teknis
x
Meminta persetujuan persset etuj ujuan akhir dari ri ppemilik e ilik em
x
Memp mpersiapkan : gambar detail, spesi sifi fikasi, jadwal, volume, Mempersiapkan spesifikasi, taksiran biaya akhir. akh khirr.
Pihak yang yan terlibat terllibat adalah ad dal alah ah kkonsultan onsuult ltan an pperencana, e encana, kons er nsul ulta t n MK, ko kkonsultan nsultan konsultan reka re kayyasa nil ilai ai dan atau konsultan quantity surveyor. surveyo or. rekayasa nilai 55.. Tahap Tahhap Pelelangan Pa Pada tahap ini bertujuan untuk mendapatkan kontraktor kontrakto or yang yang akan akan mengerjakan proyek kostruksi tersebut, atau bahkan m encari sub ub mencari kontraktornya Kegiatan yangg di dila laks ksan anak a an : dilaksanakan x
Prakualifikasi
x
Dokumen kontrak
Pi k yang Pihak yang terlibat terli liba batt adalah adal dalah a pem mil iliik, Ko ont ntrakt ktor or,, Ko Kons nsul ulta tan MK MK.. pemilik, Kontraktor, Konsultan 6. Tahap Pelaksanaan (Cons struction) (Construction) Tujuan pada tahap ini adalah adal alah mewuj ujudkan bangunan yang dibutuhkan oleh mewujudkan pemilik proyek yang sudahh dirancang diraancang oleh konsultan perencana dalam batasan biaya, waktu yang sudah suda dah disepakati, serta dengan mutu yang telah disyaratkan.
10
Kegiatan yang dilaksanakan adalah merencanakan, mengkoordinasikan, mengendalikan semua operasional di lapangan
x
x
Kegiatan Kegi giat atan perencanaan dan pengendalian ad adalah :
Perencan naan n da dan n pe peng ngen nda d lian Perencanaan pengendalian
Jaadw dwal waktu pelaksanaan Jadwal
Or Organisasi lapangan
Tenaga kerja
Peralatan dan material
Kegiatan Koordinasi adalah :
n Mengkoordinasi seluruh kegiatan pembangunan
Mengkoordinasi para sub kontraktor
7 Tahap Peme 7. eli liha hara raan ddan an Persiapan Pen engg ggunaa aan n Pemeliharaan Penggunaan Tujuan pada tahap ini adalah ah uuntuk ntuk menjamin agar bangunan yang nt g ttelah elaah el se bekerjja sebagaimana seba se baga gaim imaana sesuai dengan dokumen kontrak dan semua fasilitas bekerja mestinya. Kegi Ke g at atan an yang yang dilakukan adalah ad Kegiatan : x
Mempersiapkan data-data ppelaksanaan, elaksanaan, baik berupa data-data n maupun n gambar pelaksanaan selama pelaksanaan
x
secaara cermat dan memperbaiki kerusakanMeneliti bangunan secara kerusakan
x
Melatih staff untuk melaksanakan pemeliharaan
Pihak yang terlibat adalah Konsultan Pengawas/ MK, pemilik.
11
2.4.
Deskripsi Change Order 2.4.1. Pengertian Change Order Perubahan pekerjaan pek ker erja jaan pada proy oyek ek konstruksi memang selalu terjadi proyek l, pertengahan, pertengahan, dan akhir pelaksanaan an pproyek. royek. Faktor penyebab baik di awal awal, Change Orderr adalah ada dalaah ad dan anya ya kkeinginan e nginan pemil ei lik untuk merubah dari Change adanya pemilik kons ko nstr t uk u si sesudah harga kkontrak ontrrak original di tandatangani on tandatangani spesifikasi konstruksi anta tara ra ppemilik emilik dan em dan kontraktor, keinginan m empercep em epat at ppekerjaan e erjaan ek n karena antara mempercepat kebu ke butuhaan pasar, publik, dan pertimbangan politi tik k (W Wille lem m Sapulette, S pule Sa lette, kebutuhan politik (Willem 2009 09). Dan juga faktor penyebab itu sendiri bisa dari ko kontra akt ktor or. Fakto or 2009). kontraktor. Faktor penyebab dari kontraktor adalah sumber daya kontraktorr tid dak ssesuai esuaii penyebab tidak n penunjan ang g dengan lingkup pekerjaan dimana tenaga ahli dan peralatan penunjang adwal yang g tidak mamadai dalam penyelesaian pekerjaan, akibatnya ja jadwal lal aluu be beru ruba bah h (Willem Sapu pule lett ttee, 22009). 009)). Hal hal se 00 epe perti ini bi bbisa sa ditetapkan sel selalu berubah Sapulette, seperti ant ntarra kedua kedua pihak dan pastinya akan te terj rjad adi menimbulkan perpecahan antara terjadi p ningkatan biaya proyek dan waktu pelaksanaan proyek. pe peningkatan Channge Order Ch Order adalah adal ad alah ah P erubah han yyang a g tterjadi an erjjadi d pada pada saat Change Perubahan pelaksan pe anaa aann pelaksanaan
proyek, dim imana pe erubahan ini disebabkan dise di seba babkan oleh ole leh adanya dimana perubahan
enambahan ataupun pengurangan nilai kontrak perpanjangan waktu, pe penambahan in (Smith,, 1995). karena adanya revisi desai desain Ordder e 2.4.2. Tujuan Change Order Menurut Fisk (2006) tuju tujuan j an dari Change Order adalah :
Untuk mengubah rencana kontrak dengan adanya metoda khusus dalam pembayaran
12
Untuk mengubah spesifikasi pekerjaan
Untuk persetujuan tambahan pekerjaan baru
Untuk tu tuju juan administr tras asi tujuan administrasi
Untuk mengikuti penyesuaian terhadap harga satuan kontrak
Untuk biaya proposal Untu Un tuk pengajuan pengurangan penguran anga gan n bi bia aya insentif pro roposal
Untu Un tuk menyesuaikan skedull proyek proy pr oyek akibat aki kiba batt pperubahan erubahaan Untuk
Untuk mengindari perselisihan antaraa ppihak ihak k kkontraktor ontr on trak a torr dan pemilik
2.4.3. Jenis Change Order Menurut Gilberth pada umumnya terdapat dua tipe dasarr perubahan peruba bahan n (Putu Ika, 200 09) yyaitu aitu ai tu : 2009) 2.4.3.1. Directive Ch han ange ge Change Perubahan formal ((Directive Changes Changes)) adalah h pperubahan errub ubah ahan yangg ddiajukan iaju ia jukkan da dala lam m be bent ntuk ter rtu tuli lis, s, yang di diusul lka kan n oleh dalam bentuk tertulis, diusulkan ko kont ntraktor kepada pe ppemilik milik k untuk merubah h li ling gkup p kerja, ke waktu kontraktor lingkup pelaksanaan, biaya biay ya biaya ata au hal-hal lain yang berbeda dengan atau yang telah dispesifikasikan dispesiifikasikan n dalam dokumen kontrak. Perubahan formal biasanya meny nyangk gkut akan adanya alternatif-alternatif pada menyangkut desain dan spesifikas si material dari suatu konstruksi dan spesifikasi diwujudkan dalam bentuk perbaikan-perbaikan dalam gambar.di dalam dokumen kontrak biasanya sudah ada ketentuan-ketentuan
13
yang mengatur segala isinya. Biasanya perubahan formal ini diketahui sebelum pekerjaan dilakukan. rut utiv ive Change 2.4.3.2. Constr Construtive Construtive Change adalah ttindakan indakan informal untuk in memerintahkan su suat atu u mo modi difi fika k si kontrak di lapa pang n an yang terjadi suatu modifikasi lapangan pemilik, oleh karena karren enaa permintaan pemil lik ik,, perencana perrencana atau pe u kontraktor. Co Consutri ive changes juga dijelaskan dijelaskkan sebag gai ssuatu uatu kesep ua epakatan Consutrive sebagai kesepakatan pe perubahan antara pemilik dan kontraktor da dalam so soal al biaya biaya dan waktu (Barrie & Paulson, 1992, hal 453), maka dari da itu tu sebaiknya sebaikny ya kontraktor mengajukan perubahan secara tertulis. Menurut Gilbreath perubahan informal menunjukan menunju ukan adanya adan nya perubahan lingkup pekerjaan atau metoda pelaksanaan n peke erjaan n pekerjaan akibatt pperubahan erub er ubah ahan an oleh pemilik k yang yang disampaikan dis isam ampa p ikan kepada kepad da kkontraktor ontrakt ktor or untuk dikerjakan. Banyak Bany Ba nyak ak perusahaan konstruksi menggunakan menggun nak akan an informal field change orderr ketika perubahan tidak me empen enga garu ruhi mempengaruhi pema aka kaia iann perala lata tan n dan dan bahan-bahan/ bah ba han-ba b ha han/ n/ material materi t iall pada ketetapan ketet etapan pemakaian peralatan ko kont ntrak. Maka dari da itu kebanyakan kebanyakan ko kont ntra raktor m elaksanakan el kontrak. kontraktor melaksanakan pekerjaan yang berbeda yyang ang tidak sesuai dengan kontrak. Sebagian besar ppenyebab e yebab perubahan formal adalah perbedaan en dalam membaca gam mbar rencana atau spesifikasinya. Perubahan gambar informal sangat menyul litkan karena seringkali perubahan informal menyulitkan diketahui setelah pelaksanaan, selain itu dampaknya pada biaya dan jadwal sulit untuk ditentukan (Putu Ika, 2009). Perubahan
14
konstruksi sering kali menjadi penyebab utama terjadinya perselisihan antara pemilik dan kontraktor karena pelaksanaan pekerjaan di lua uarr ddari ari dokumen en kkontrak. ontrak. luar
2.4.4. Order 4. Faktor Penyebab ab Change Chan Ch ange ge O rder rd er Penyebab Penyeb ebab ab tterjadinya erjadinya Change Order Ord rder err bisa bis isaa disebabkan oleh oleh banyak fakt ktor or.. Dalam Da seti se tiap proyek konstruksi penyebab pen nye yebab dari dari tterjadinya erja er j dinya Ch C ange faktor. setiap Change Or Orde derr tidak tid idak pernah sama, dan tidak akan perna nah sama ma. Ta T bel 2.1 Order pernah sama. Tabel mem mberikan 82 item faktor faktor penyebab Chan nge g Order Ord rdeer yan ng memberikan Change yang di dirangkum berdasarkan pendapat 5 orang ahli, yang dikelompokkan dikelomp mpokka kan n dalam da tiga bagian (ISSN 2087-9334, hal 247-256) Tabel 2.1. Pengelompokkan dari faktor faktor penyebab Cha ange O rdeer Change Order ( Jurnal ilmia ah ME MEDI DIA A ENGINEER RIN ING G Vo Vol. l.2, 2, No. 4, November Nove vem mber 201 012 2 ilmiah MEDIA ENGINEERING Vol.2, 2012 ISSN 2087 – 9334 (257-266) (257-266 6)
NO I
FAKTOR-FAKTOR FAKTOR OR-FA FAKT TOR P PENYEBAB ENYE YEBA BAB B CHANGE CHAN ANGE GE ORDER ORD RDER ER KONSTR KONSTRUKSI KONS TRU UKSI a. Planning dan Desain 1 kesalahan plan planning nning dan de desain esain 2 perubahan desa desain ain 3 perubahan metode meto ode kerja kesalahan dan kelalaian keela l laiann dalam penetuan 4 estimasi volume 5 kontrak yang kurangg lengkap 6 kontrak yang kurang tegas 7 penghentian kontrak sementara 8 ketidaksesuaian antara gambar dan kontrak ketidaksesuaian antara gambar dan keadaan 9 lapangan
REFE REFERENSI ERE REN NSI A B C D E
* *
* *
* *
*
* * * * * *
* *
15
NO
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB CHANGE ORDER 10 kutipan dari spesifikasi yang tidak lengkap 11 detail yang tidak tida dakk jelas jela je lass kurangnya kurang gny nyaa pengetahuan tentan tentang ng ka kkarakter rakter material 12 ma ate terial 13 buruknya koordinasi dokumen 14 penambahan n scope pekerjaan 15 pe ppengurangan nggur urangann sc scop scope opee pekerjaan peke pe kerj rjaa a n 16 va value valu ue en engineering b. K Kondisi ondi on disi si Bawah Bawah hT Tanah anah 1 penyelidikan lapangan yang tidak lengk lengkap kap persyaratan tambahan dari perbaikan bawahh 2 tanah 3 peningkatan penyelidikan bawah tanah 4 kondisi bawah tanah yang berbeda 5 rembwsan bawah tanah setelah penggalian
REFERENSI A B C D E * * * * * * *
* * * * *
*
c. Pertimbangan Keamanan 1 pertimbangan keamanan lapangan 2 pertimbangan perlindungan lapangan 3 tamb tambahan mbah ahan an ffasilitas a ilitas keamanan as d. Kejadian Alam 1 tanah longsor 2 banj banjir jir 3 pe penurunan penu nuruna nann ta tana tanah nahh 4 cu cuaca yang yang buruk uk II
* * *
* * * *
ADMINISTRASI a. Perubahan Peraturan Kerjaa 1 perbaikan pera peraturan aturan kebak kebakaran karan 2 perbaikan peratu peraturan t ran peren perencanaan ncanaan tata kota perbaikan peraturan peratu uran manajemen mannajemen limbah 3 konstruksi 4 perbaikan peraturan n pperlindungan erlindungan lingkungan b. Peraturan dari pihak yang berwenang membuat keputusan 1 pertimbangan politik 2 perubahan pembuat keputusan 3 penempatan awal fasilitas yang baru dibangun
*
* * * *
*
* * *
16
NO
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB CHANGE ORDER 4 dominasi wewenang atasan 5 perubahan huku hukum/pemerintah kum/ m/pe peme meri rint n ah 6 peruba perubahan aha han komitmen dari peme pemerintahan eri rint n ahan
REFERENSI A B C D E * * * *
c. Perubahan an kepemilikan & testing commisioning kebutuhan ta tambahan amb mbah ahan a uuntuk ntuk fun fungsional ungsional dan 1 pe pperawatan rawa w tan 2 ke kebutuhan kebu butu uhan untukk pengguna rrumah umah um ah modifikasi modi mo difikasi desain desai ainn untuk untu un tukk agen ag gen agenyang agenyan angg 3 berhub ubun ungan berhubungan
* * *
d. P Permohonan ermoho er honan lingkungan sekitar penambahan fasilitas untuk lingkungan 1 penduduk mengurangi atau menghentikan bagian dari 2 konstruksi sehubungan dengan masalah lingkungan 3 permintaan khusus dari dewan kota e. Penyebab lain 1 koordinasi kooor ordi dina nasi si dengan dengan sistem utilitas uti tili lita tass campur camp ca mpur ur tangan tan anga gan dari d ri pemegang da pem meg egan angg wewenang wewe we wena nang ng 2 tertinggi 3 persyaratan dari age agency enc n y perencanaan tata kota 4 konflik kontrak dan perselisihan 5 ja jadwal jadw dwal al yyang angg te an terl terlalu rlal a u padat padaat 6 ku kurangnya kura rangnyya kont kontrol tro roll 7 ku kurangnya kur rangnya te team eam workk 8 kurangnya informasi inform rmasi tentang tent ntang keadaan lapangan an kurangnya anti antisipasi isipasi terhadap terhaadap keadaan 9 mendadak 10 spesifikasi terk terkirim kirim tidak sesuai sesuai 11 pengiriman mat material terial yang ng terlambat 12 buruknya alur in informasi nfo f rmassi 13 interfensi dengan pihak pihaak ketiga terlambat dalam me menyetujui enyetujui gambar, desain 14 kontrak & klarifikasi 15 terlambat mengakses ke lapangan 16 percepatan pekerjaan 17 perlambatan pekerjaan
* * *
* *
* * * * * * * * * * *
*
*
* * *
* *
*
17
NO
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB CHANGE ORDER 18 19 20 21
III
perubahan jadwal secara tiba-tiba jadwal kontraktor kontrak kto torr terlambat terl te rlam amba bat jadwal sub sub kontraktor terlambatt faktor fakt fa ktor lain yang tidak terduga
SUMBER SUMB BER DAYA 1 ku kkurangnya rang ra ngny n a pe pengalaman eng ngal alam aman an kkerja erja er ja 2 ku kurangnya kura ang ngnnya pengetahuan pekerja 3 jumlah kerja ker erja ja llembur embbur yang tterlalu erla er lalu lu banyak 4 be bekerja eke kerja tidak sesuai prosedur 5 pertimbangan yang salah dilapangan 6 kurangnya QA/QC 7 kurang memadainya peralatan/perlengkapan 8 rendahnya keahlian pekerja 9 kegagalan menyuplai tenaga kerja ahli 10 kinerja kontraktor yang jelek 11 kinerja subkontraktor yang jelek 12 kinerja pihak ketiga yang jelek 13 kinerja owner yang jelek 14 material yang tidak tersedia di pasar 15 pe pperselisihan rselisihan bu buru buruh r h 16 perselisihan own owner wner er dan an ddesain esain representatif 17 kesalahan dalam pelaksanaan peela laksanaan pekerjaan
Keterangan Kete Ke terang ngan an : A = Barrie Ba ie & P au uls lsoon (1992) Paulson B = Bartholomew (2002) C = Schaufelberger & Holm (200 02) 2 (2002) D = Hsieh, Lu & Wu (2004) E = Winata & Hendarlin (2004)
REFERENSI A B C D E * * * * *
* * * * * * * * * * * * * * * * *
*
18
2.4.5. Pengaruh Change Order Menurut Donald S.Barrie (1992), pengaruh Change Order pada pelaksanaan proyek dib ibag agii menjadi 3 ka kate t gori antara lain : Biaya langsung, dibagi kategori Hanna Perpanjangan an waktu dan Biaya-biaya dampak. H a na (2002), menyatakan an bahw wa pengaruh Changee Order Ord rder e pa pada da sua uatu proyek konstr truk u si sering terjadi bahwa suatu konstruksi productivity productivity productivity lloss, osss, jika j ka terjadi producti ji ivi vity ty lloss osss akan terjadi penambahan os penambahan waktu biaya sedikit. waakt ktuu dan da biay ayaa proyek yang tidak sedi iki kitt. Menurut Menur urut ut Schaufelberger Sch c aufelb ber e ger & Holm (2002), (20 2002), jika terjadi Change Orderr akan terjad adii penamb mbah ahan a ten naga Holm terjadi penambahan tenaga kerja kerjja disertai dengan penambahan peralatan proyek (ISSN N 2087-9334, 2087 87-9 -9334, hal hal a 24 247-256). Pengaruh perubahan dapat dibagi menjadi tiga kategori yaitu :
Biaya langsung Semu ua beban beba be bann te tenaga kerja ddan an overhead, ove verh rhea e d, material ko kontrak da dan n Semua n kkonstruksi onstruksi waktu-waktu pengawas dan on n sstaf taf ta sementara, peralatan merupakan biaya langsung.
Perp pan anja jang ngan wak aktu tu Perpanjangan waktu Jika perubahan mem emperlam mbat tanggal peny nyel elesaian pproyek, royek, maka ro Jika memperlambat penyelesaian para pihak yangg terlibat dalam kontrak akan mengadakan pengeluaran
biay ya biaya
tamb bahan tambahan
dalam
memperkerjakan
staf
waakt k u extra. ex pendukung untuk waktu
Biaya dampak Biaya dampak terdiri dari : (a). Percepatan misalnya kerja bergilir, kerja lembur penambahan regu kerja, (b). Irama pekerjaan
19
misalnya kerugian satu hari dapat menyebabkan keterlambatan selama satu minggu, (c). Moral misalnya keraguan terhadap kemampuan atau attau kketegasan etegasan ppekerjaan ekerjaan sadar atau tidak pasti akan ek meng nguurangi motivasi, memperlambat pr rod oduksi dan meningkatkan mengurangi produksi biaya (Willem Sapulette, Saapu ule lett t e, 2009, 200 009, 9 hal hal 627-628).
2. .5. 2.5.
Pro oye yek k Ba B ngun nan Gedung Proyek Bangunan 2.5.1. 2.5. 2. 5.11. D Deskripsi eskripsi Proyek Bangunan Gedung Pengertian proyek secara umum adalah merupakan meeru r paka kan n sebuah ah ke n dari darri seorang seor se o ang kegiatan pekerjaan yang dilaksanakan atas dasar permintaan owner atau pemilik pekerjaan yang ingin mencapai suatu tuj juan terten ntu tujuan tertentu dan dilaksanakan oleh pelaksana pekerjaan sesuai dengan n kein nginan n keinginan daripada own ner aatau tauu pe ta pemilik proyek k ddan an sspesifikasi pesi pe s fikasi yang ad ada. Dal lam owner Dalam pelaksanaan proyek pemilik k pproyek roye ro yek k dan pelaksana proyek mempunyai ai hhak ak y ng diterima dan kewajiban yang harus dilaksanakan sesuai ya sesu suaai dengan den eng gan yang jangk ka wak aktu tu yyang ang telk an kah ddisetujui iset is etuj ujui ui bersama ma antar ant ntar pemilik pemil iliik proyek pro roye yek k dan jangka waktu telkah pelaksan pe anaa pproyek. royek. pelaksana Pengertian proyek k bangunan n gedung adalah merupakan kegiatan pekerjaan bangunan gedu ung yang g dilaksanakan atas dasar permintaan gedung pemilik proyek atau kontra aktorr. Proyek bangunan gedung mempunyai kontraktor. kelas bangunan tertentu antaraa lain kelas bangunan A A, kelas bangunan B B, kelas bangunan C. Sedangkan untuk jenis-jenis bangunan gedung antara lain bangunan rumah tinggal, bangunan perkantoran, bangunan hotel,
20
bangunan sekolah, bangunan pertokoan, bangunan ibadah, bangunan gor olahraga, dan lainnya yang direncanakan secara matang mulai dari penyiapan gambar ran anca cangan, gamb mbar ar kerja, gambar detail, sepsifikasi rancangan, gambar teknis, rencana rencan ana kerja dan syarat-syaratnya, rencana renccan ana anggaran biaya, time schedu dule sehingga nant ntin i ya ddalam alam al am ppelaksanaan elaksanaan proye el yek bisa terencana schedule nantinya proyek yang ddengan engan teratur ur ddan an tertata dengan rapi sehingga seh ehin ingg gga tujuan yan ng diinginkan terh had adap ap bberdirinya erdiriiny nya proyek bangunan gedung ng ini ini nantinya nan nti tiny nyaa dapat d pat tercapai. da terc rcapai. terhadap Sa Saat
ini
proyek
konstruksi
bangunan
bert tin ingk gkat at bertingkat
sem mak a in semakin
berk kembang, dalam pelaksanaannya segala sesuatu perl r u di dire renc n anakan an berkembang, perlu direncanakan de dengan tepat dan cermat. Proyek konstruksi berkembang sejalan sejalaan dengan se den de ngan perkembangan khidupan manusia dan kemajuan teknologi. Bi ida d ng-bidan ang g Bidang-bidang kehidupan manusia yang makin beragama menuntut in ndustri jasa sa industri konstruksi,
memb me mban angu gun membangun
proyek-p pro roye yek k proyek-proyek
kons ko n truksi konstruksi
sesua uaii sesuai
denggan dengan
keragaman bidang tersebut. edun ed ung g le leb bih Biasanya perencanaan untuk proyek bangunan ggedung lebih lengk kap dan dann de deta tail il. Untukk proyek-proyek proy pr oyek ek-p -pro royek pemerintah peme meri rint ntah h ((di di IIndonesia) ndonesia d ia)) pr proyek lengkap detail. bba nggunan an ggedung edung ini diba awa w h peng ngawasan/pengele lelo lola laan DPU PU sub Dinas bangunan dibawah pengawasan/pengelelolaan Cipta Karya.
angu gunan Gedung 2.5.2. Spesifikasi Proyek B Bangunan Untuk pembangunan kkonstruksi onstruksi proyek bangunan gedung perlu melakukan survei yang lebih teliti terlebih dahulu, selain untuk keberhasilan suatu proyek, tapi juga untuk keamanan dan keselamatan
21
selama konstruksi proyek. Untuk itu diperlukan spesifikasi untuk proyek bangunan gedung dari berbagai segi, antara lain (Wahyuni, FT UI, 2010) : x
ah bangunan bangunan menggunakan meng nggu gunakan tiang pancang yang dapat Struktur bawah menahan mena nahhan beban vertikal akibat grafitasii da ddan n beban lateral (angin cycl clop ped dia B r taannica, n.d.). ri dan gempa) (Ency (Encyclopedia Britannica,
x
Strukttur bangunan, ban angunan, antara lain men ngg ggun unakan strukturr ra rrangka ngka baja Struktur menggunakan da beto tonn bertulang, shear wall darii bbeton e on ddan et an sstruktur truk tr u tur co ore r /tube. dan beton core/tube. Pa bagian core ini dapat difungsikan se eba b gai fa fasi sili lita tas se erv r is Pada sebagai fasilitas servis list li s rik,, saluran sal aluran air air i bangunan, antara lain tangga darurat, lift, AC, listrik, enclosu ure bbangunan angu an gunan dan utilitas gas. Pada perkembangannya enclosure Encycloped diaa menggunakan curtain walll dengan rangka baja (E (Encyclopedia Britannica, n.d.).
x
Sisttem keselamatan, keselam l mat atan, perlindungan perlindu dung ngan ddan an evakuasi eva v kuasi darii kkebakaran, ebakarran an,, Sistem automati tic fire fire sprinklerr dengan jalur pemipaan pemi mipa paan an terdiri dari automatic kebakara ran n dilengkapi dile di leng ngka kapi tersendiri, fire detection, hydrant, alarm kebakaran emer erge genc ncy voice co comm mmun unic ication, smo oke ddetector, etector, tangga tangg ggaa da dan lift emergency communication, smoke da (National Sa Safety Co ouncil, n.d.). ini adalah ada dala lah h be bent ntu uk protektif darurat Council, bentuk proteektif pasif adalah persyaratan kinerja, aktif. Sedangkan untuk protektif an stabili itas serta tipe konstruksi tahan api ketahanan api da dan stabilitas U no omor 29 tahun 2006). (Peraturan Menteri PU nomor
x
Untuk penanggulangan keadaan darurat darurat, bangunan juga dilengkapi pencahayaan darurat, termasuk tanda arah keluar (Peraturan Menteri PU nomor 29 tahun 2006).
22
x
Mekanikal bangunan, untuk sirkulasi pemipaan dan udara menggunakan HVAC (Heating, Ventilation Air Conditioner) (Encyclopediaa Br Brit itannica, n.d.). n.d. d ). Britannica,
x
Adan anaaya penanggulangan bahaya kelistrikan kelistri rika kan dan petir, antara lain Adanaya perencanaan sistem sist stem m proteksi pro ote teks ksii petir, pe instalasi pproteksi r teksi petir dan ro pemeri riks ksaa aann/pemeliharaan (Unda dang ng-u -un ndang g nomorr 28 tahun pemeriksaan/pemeliharaan (Undang-undang 20 2002).
x
Si Sistem keseluruha han yang ng ttidak idak id a mud udah keamanan bangunan secara keseluruhan mudah ditembus, biasanya menggunakan CCTV (Nadel,2 200 0 9). (Nadel,2009).