BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1
Prosedur Prosedur tidak hanya melibatkan aspek financial saja, tetapi aspek manajemen juga memiliki peranan penting. Prosedur merupakan rangkaian langkah yang dilaksanakan untuk menyelesaikan kegiatan atau aktivitas, sehingga dapat tercapai tujuan yang diharapkan secara efektif dan efisien serta dapat dengan mudah menyelesaikan suatu masalah yang terperinci menurut waktu yang telah ditetapkan. Pengertian prosedur menurut Mulyadi (2001:5) mendefinisikan prosedur sebagai berikut: “Prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam suatu departemen atau lebih yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi secara berulang-ulang”
2.2
Modal Kerja Modal kerja selalu dibutuhkan oleh setiap perusahaan untuk membiayai dan membelanjai operasinya sehari-hari, dan modal kerja tersebut akan selalu berputar setiap periodenya selama hidupnya perusahaan. Modal kerja merupakan investasi perusahaan dalam bentuk uang tunai, surat berharga, piutang dan persediaan, dikurangi kewajiban lancar yang digunakan untuk membiayai aktiva lancar.
7
Menurut Kasmir (2008:250) Pengertian modal kerja secara mendalam terkandung dalam konsep modal kerja yang dibagi menjadi 3 macam, yaitu : 1)
Konsep Kuantitatif, menyebutkan bahwa modal kerja adalah seluruh aktiva lancar. Dalam konsep ini adalah bagaimana mencukupi kebutuhan dana untuk membiayai operasi perusahaan jangka pendek. Konsep ini sering disebut dengan modal kerja kotor (Gross Working Capital). Kelemahan konsep ini adalah pertama, tidak mencerminkan tingkat likuiditas perusahaan, dan kedua, konsep ini tidak mementingkan kualitas apakah modal kerja dibiayai oleh utang jangka panjang atau jangka pendek atau pemilik modal.
2)
Konsep Kualitatif merupakan konsep yang menitikberatkan kepada kualitas modal kerja. Konsep ini melihat selisih antara jumlah aktiva lancar dengan kewajiban lancar. Konsep ini disebut modal kerja bersih (Net Working Capital). Keuntungan konsep ini adalah terlihatnya tingkat likuiditas perusahaan. Aktiva lancar yang lebih besar dari kewajiban lancar menunjukkan kepercayaan para kreditor kepada pihak perusahaan sehingga kelangsungan operasi perusahaan akan lebih terjamin dengan dana pinjaman dari kreditor.
3)
Konsep Fungsional menekankan kepada fungsi dana yang dimiliki perusahaan dalam memperoleh laba. Artinya sejumlah dana yang dimiliki dan digunakan perusahaan untuk meningkatkan laba perusahaan. Semakin banyak dana yang digunakan sebagai modal kerja seharusnya dapat meningkatkan perolehan laba. Demikian pula
8
sebaliknya, jika dana yang digunakan sedikit, laba pun akan menurun. Akan tetapi, dalam kenyataannya terkadang kejadiannya tidak selalu demikian. 2.2.1 Arti Penting dan Tujuan Modal Kerja Modal kerja memiliki arti yang sangat penting bagi operasional suatu perusahaan. Di samping itu, manajemen modal kerja juga memiliki tujuan tertentu yang hendak dicapai. Oleh karena itu, setiap perusahaan berusaha memenuhi
kebutuhan
modal kerjanya, agar dapat
meningkatkan
likuiditasnya. Modal kerja yang berlebihan menunjukkan adanya dana yang tidak produktif dan dalam hal ini merugikan perusahaan, sebaliknya kekurangan modal kerja dapat menyebabkan kegagalan bagi perusahaan yang bersangkutan. Secara umum arti penting modal kerja bagi perusahaan, terutama bagi kesehatan keuangan perusahaan menurut Kasmir (2008:252), yaitu sebagai berikut : 1)
Kegiatan seorang manager keuangan lebih banyak dihabiskan didalam kegiatan operasional perusahaan dari waktu ke waktu. Ini merupakan manajemen modal kerja.
2)
Investasi dalam aktiva lancar cepat dan sering kali mengalami perubahan serta cenderung labil. Sedangkan aktiva lancar adalah modal kerja perusahaan, artinya perubahan tersebut kan berpengaruh terhadap modal kerja. Oleh karena itu, perlu mendapat perhatian yang sungguh-sungguh dari manajer keuangan.
9
3)
Dalam praktiknya sering kali bahwa separuh dari total aktiva merupakan bagian dari aktiva lancar, yang merupakan modal kerja perushaan. Dengan kata lain, jumlah aktiva lancar sama atau lebih dari 50% dari total aktiva.
4)
Bagi perusahaan yang relatif kecil, fungsi modal kerja sangat penting. Perusahaan kecil, relatif terbatas untuk memasuki pasar dengan modal besar dan jangka panjang. Pendanaan perusahaan lebih mengandalkan pada utang jangka pendek, seperti utang dagang, utang bank satu tahun yang tentunya dapat mempengaruhi modal kerja
5)
Terdapat hubungan yang sangat erat antara pertumbuhan penjualan dengan kebutuhan modal kerja. Kenaikan penjualan berkaitan dengan tambahan piutang, persediaan dan juga saldo kas. Demikian pula
sebaliknya
apabila
terjadi
penurunan
penjualan,
akan
berpengaruh terhadap komponen dalam aktiva lancar. Adapun tujuan manajemen modal kerja bagi perusahaan menurut Kasmir (2008:253) adalah : 1)
Guna memenuhi kebutuhan likuiditas perusahaan;
2)
Dengan modal kerja yang cukup perusahaan memiliki kemampuan untuk memenuhi kewajiban pada waktunya;
3)
Memungkinkan perusahaan untuk memiliki persediaan yang cukup dalam rangka memenuhi kebutuhan pelanggannya;
4)
Memungkinkan perusahaan untuk memperoleh tambahan dana dari kreditor apabila rasio keuangannya memenuhi syarat;
10
5)
Memungkinkan perusahaan memberikan syarat kredit yang menarik minat pelanggan dengan kemampuan yang dimilikinya;
6)
Guna memaksimalkan penggunaan aktiva lancar guna meningkatkan penjualan dan laba;
7)
Melindungi diri apabila terjadi krisis modal kerja akibat turunnya nilai aktiva lancar; serta
8)
Tujuan lainnya
2.2.2. Jenis-Jenis Modal Kerja Menurut W.B. Taylor dalam dasar-dasar Pembelanjaan karangan B.Riyanto modal kerja dibagi kedalam dua jenis,yaitu: 1)
Modal Kerja Permanen (Permanent Working Capital) yaitu modal kerja yang harus tetap ada pada perusahaan untuk dapat menjalankan fungsinya atau modal kerja yang secara terus menerus diperlukan untuk kelancaran usaha. Permanent Working Capital dapat dibedakan menjadi: (1)
Modal Kerja Primer (Primary Working Capital) yaitu jumlah modal kerja minimum yang harus ada pada perusahaan untuk menjaga kontinuitas usahanya.
(2)
Modal Kerja Normal (Normal Working Capital) yaitu jumlah modal kerja yang diperlukan untuk menyelenggarakan luas produksi yang normal.
11
2)
Modal Kerja Variabel (Variabel Working Capital) yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan perubahan keadaan. Modal kerja ini dibedakan menjadi: (1)
Modal Kerja Musiman (Seasonal Working Capital) yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan karena fluktuasi musim.
(2)
Modal Kerja Siklis (Cyclical Working Capital) yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah karena adanya keadaan darurat yang tidak diketahui sebelumnya (misal:adanya pemogokan buruh, banjir, perubahan keadaan ekonomi yang mendadak).
2.2.3 Sumber Modal Kerja Pada umumnya sumber modal kerja suatu perusahaan menurut S. Munawir (2004 : 120) dapat berasal dari: 1)
Hasil operasi perusahaan Yaitu jumlah net income yang nampak pada laporan perhitungan rugi laba ditambah dengan depresiasi dan amortisasi. Keuntungan atau laba usaha tersebut, jika tidak diambil oleh pemilik maka akan menambah modal kerja.
2)
Keuntungan dari penjualan surat-surat berharga (investasi jangka pendek). Keuntungan yang diperoleh dari penjualan surat berharga merupakan suatu sumber untuk bertambahnya modal kerja, sebaiknya apabila
12
dalam penjualan tersebut terjadi kerugian maka akan menyebabkan berkurangnya modal kerja. 3)
Penjualan aktiva tidak lancar. Sumber lain untuk menambah modal kerja adalah penjualan aktiva tetap, investasi jangka panjang dan aktiva tidak lancar yang tidak diperlukan lagi oleh perusahaan. Perubahan dari aktiva ini menjadi kas atau piutang menyebabkan bertambahnya modal kerja sebesar hasil penjualan tersebut.
4)
Penjualan saham atau obligasi. Penjualan obligasi ini mempunyai konsekuensi bahwa perusahaan harus membayar bunga tetap, oleh karena itu dalam mengeluarkan utang dalam bentuk obligasi ini harus disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.
2.2.4 Unsur-unsur Modal Kerja Modal kerja diartikan sebagai jumlah aktiva lancar dikurangi hutang lancar. Elemen-elemen yang tergolong dalam aktiva lancar menurut Zaki Baridwan (1992:21) adalah: 1)
Kas Kas atau uang tunai digunakan untuk membiayai operasi perusahaan.Yang termasuk dalam pengertian kas adalah cek yang diterima dari pelanggan dan simpanan perusahaan di bank dalam bentuk giro atau demand deposit yaitu simpanan di bank yang dapat diambil kembali setiap saat diperlukan oleh perusahaan.
13
2)
Investasi Jangka Pendek Adalah investasi yang sifatnya sementara dengan maksud untuk memanfaatkan uang kas yang sementara belum dibuat dalam operasi investasi jangka panjang bersifat marketable artinya setiap saat perusahaan membuat uang investasi dapat segera dijual dengan harga yang pasti.
3)
Piutang Wesel Tagihan perusahaan pada pihak lain yang dinyatakan dalam bentuk wesel atau perjanjian yang diatur dalam undang-undang.
4)
Piutang Dagang Yaitu suatu tagihan kepada pihak lain baik debitur atau pelanggan sebagai akibat adanya penjualan barang dagangan secara kredit. Piutang dagang bisa timbul karena adanya piutang kepada pegawai, piutang karena penjualan aktiva tetap secara kredit.
5)
Persediaan Persediaan bagi perusahaan dagang adalah semua barang-barang yang diperdagangkan yang sampai tanggal neraca masih di gudang dan belum laku dijual. Sedangkan persediaan bagi perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang memproduksi barang yang meliputi persediaan bahan mentah, barang dalam proses dan persediaan barang jadi.
14
6)
Piutang Penghasilan Adalah penghasilan yang sudah menjadi hak perusahaan karena perusahaan telah memberikan jasa atau prestasi tapi belum diterima pembayarannya sehingga merupakan tagihan.
7)
Perskot atau biaya yang diterima dimuka Adalah pengeluaran untuk memperoleh jasa atau prestasi dari pihak lain tapi pengeluaran itu belum dinikmati oleh perusahaan pada periode yang sedang berjalan melainkan pada periode berikutnya seperti: asuransi, bunga, sewa, pajak, dan lain-lain. S.Munawir (2002:18) mengemukakan bahwa hutang lancar adalah
kewajiban keuangan perusahaan yang pelunasannya atau pembayarannya akan dilakukan dalam jangka pendek (satu tahun sejak tanggal neraca) dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki oleh perusahaan. Adapun menurut S.Munawir hutang lancar meliputi : 1)
Hutang dagang Adalah hutang yang timbul karena adanya pembelian barang dagangan secara kredit.
2)
Hutang wesel Adalah hutang yang disertai dengan janji tertulis (yang diatur dengan undang-undang) untuk melakukan pembayaran sejumlah tertentu pada waktu tertentu dimasa yang akan datang.
3)
Hutang pajak Baik pajak untuk perusahaan yang bersangkutan maupun pajak pendapatan karyawan yang belum disetorkan ke kas negara.
15
4)
Hutang yang masih harus dibayar Adalah biaya-biaya yang sudah terjadi tetapi belum dilakukan pembayarannya.
5)
Hutang jangka pendek yang segera jatuh tempo Adalah sebagian (seluruh) hutang jangka panjang yang sudah menjadi hutang jangka pendek, karena harus segera dilakukan pembayarannya.
6)
Penghasilan yang diterima dimuka (Diferred Revenue) Adalah penerimaan uang untuk penjualan barang atau jasa yang belum direalisir.
2.3
Flowchart Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program. Flowchart menolong analis dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengoperasian. Bagan alir (flowchart) digunakan terutama untuk alat bantu komunikasi dan untuk dokumentasi. Menurut George H. Bodnar dan William S. Hoopwood (2006:41) flowchart merupakan diagram simbol yang menunjukkan arus data dan tahapan operasi dalam sebuah sistem. Batasan sistem (Boundary) adalah daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem lainnya atau dengan lingkungan luarnya.
16
Penghubung sistem (Interface) adalah suatu media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya. 2.3.1 Jenis-jenis Flowchart Ada 5 (lima) jenis flowchart yaitu : 1)
Bagan alir sistem (systems flowchart). System
flowchart
dapat
didefinisikan
sebagai
bagan
yang
menunjukkan arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem. Bagan ini menjelaskan urut-urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Bagan alir sistem menunjukkan apa yang dikerjakan di sistem. 2)
Bagan alir dokumen (document flowchart). Bagan alir dokumen (document flowchart) atau disebut juga bagan alir formulir
(form
flowchart)
atau
paperwork flowchart
merupakan bagan alir yang menunjukkan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusan-tembusannya. 3)
Bagan alir skematik (schematic flowchart). Bagan alir yang mirip dengan bagan alir sistem, yaitu untuk menggambarkan prosedur di dalam sistem. Perbedaannya adalah, bagan alir skematik selain menggunakan simbol-simbol bagan alir sistem, juga menggunakan gambar-gambar komputer dan peralatan lainnya yang digunakan.
17
4)
Bagan alir program (program flowchart). Bagan yang menjelaskan secara rinci langkah-langkah dari proses program. Bagan alir program dapat terdiri dari dua macam, yaitu bagan alir logika program dan bagan alir program komputer terinci. Bagan alir logika program digunakan untuk menggambarkan tiap-tiap langkah di dalam program komputer secara logika. Bagan ini dipersiapkan oleh analis sistem. Sedangkan Bagan alir program komputer
terinci digunakan
untuk
menggambarkan
instruksi-
instruksi program komputer secara terinci. Bagan alir ini dipersiapkan oleh pemrogram. 5)
Bagan alir proses (process flowchart). Bagan alir proses (process flowchart) merupakan bagan alir yang banyak digunakan di teknik industri. Bagan alir ini juga berguna bagi analis sistem untuk menggambarkan proses dalam suatu prosedur.
2.3.2 Simbol Flowchart Tabel 2.1 Simbol Input/Output Simbol
Nama Dokumen
Penjelasan Sebuah dokumen atau laporan. Dokumen dapat dibuat dengan tangan atau dicetak oleh komputer
Input/Output
Digunakan
untuk
menggambarkan
berbagai media input dan output dalam sebuah
bagan
alir
program.
Menggambarkan jurnal dan buku besar dalam bagan alir dokumen 18
Tampilan
Informasi ditampilkan oleh alat output online seperti terminal CRT atau monitor komputer PC
Pemasukan
Entri data oleh alat online seperti terminal
data online
CRT atau komputer pribadi
Terminal CRT, Simbol tampilan dan entri data digunakan Komputer
bersama-sama
untuk
menggambarkan
pribadi
terminal CRT dan komputer pribadi
Tabel 2.2 Simbol Pemrosesan Simbol
Nama
Penjelasan
Pemrosesan
Sebuah
fungsi
pemrosesan
yang
komputer
dilaksanakan oleh komputer biasanya menghasilkan perubahan terhadap data atau informasi
Kegiatan manual
Sebuah
kegiatan
pemrosesan
yang
dilaksanakan secara manual Kegiatan
Sebuah
fungsi
pemrosesan
yang
campuran
dilaksanakan dengan menggunakan alat selain komputer
Kegiatan pemasukan offline
Sebuah kegiatan yang dilakukan dengan data menggunakan sebuah alat pemasukan data offline
19
Disk bermagnit
Data disimpan secara permanen pada disk bermagnit,
digunakan
untuk
menyimbolkan file induk (master file) Pita bermagnit
Data
disimpan
dalam
sebuah
pita
bermagnit Disket bermagnit
Data disimpan dalam sebuah disket
Penyimpanan
Data disimpan sementara dalam file online
online
dalam sebuah media direct access seperti disket
Arsip
Arsip dokumen disimpan dan diambil secara manual. N = Urut nomor, A = Urut abjad, T = Urut tanggal
Tabel 2.3 Simbol Arus dan Simbol Lain-lain Simbol
Nama Arus
Penjelasan
dokumen Arah arus dokumen atau pemrosesan
atau pemrosesan Arus
data
informasi
atau Arah arus data atau informasi, sering digunakan untuk menunjukkan data yang dikopi dari sebuah dokumen ke dokumen lain
20
Hubungan
Tranmisi data dari sebuah lokasi ke lokasi
komunikasi
lain melalui saluran komunikasi
Penghubung
Menghubungkan bagan alir pada halaman
dalam
sebuah yang sama. Simbol ini digunakan untuk
halaman
menghindari banyak anak panah yang saling melintang dan membingungkan
Penghubung pada Menghubungkan bagan alir yang berada di halaman berbeda
halaman berbeda
Terminal
Digunakan untuk memulai, mengakhiri atau titik henti dalam sebuah proses atau program
Keputusan
Sebuah tahap pembuatan keputusan
Anotasi
Tambahan
penjelasan
catatan sebagai klarifikasi
21
deskriptif
atau