BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pembelajaran dapat didefinisikan sebagai suatu sistem atau proses membelajarkan subjek didik/pembelajar yang direncanakan atau didesain, dilaksanakan, dan dievaluasi secara sistematis agar subjek didik/pembelajar dapat mencapai tujuan-tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien. Pembelajaran terdiri dari sejumlah komponen yang terorganisasi antara lain tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, strategi dan metode pembelajaran, media pembelajaran/alat peraga, pengorganisasian kelas, evaluasi pembelajaran, dan tindak lanjut pembelajaran (remedial dan pengayaan). Oleh karena itu pembelajaran dipandang sebagai suatu sistem.1 Pendidikan agama Islam merupakan upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, mengimani, bertakwa berakhlak mulia, mengamalkan ajaran agama Islam dari sumber utamanya kitab suci al-Qur’an dan al-hadits, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, serta penggunaan pengalaman. Sesuai dengan UU no. 20 tahun 2003 Pendidikan Nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Dalam mewujudkan Tujuan Pendidikan Nasional, 1
Kokom Komalasari, Pembelajaran Kontekstual: Konsep dan Aplikasi, Cet. Ke-2 (Bandung: Refika Aditama, 2011), hlm. 3.
1
2
pendidikan agama Islam di sekolah memegang peranan yang sangat penting. Oleh karena itu pendidikan agama Islam di Indonesia dimasukkan ke dalam kurikulum nasional yang wajib diikuti oleh peserta didik untuk semua jenjang pendidikan mulai dari SD sampai dengan perguruan tinggi.2 Salah satu jenjang pendidikan yang ada di Negara Indonesia adalah SMA dan SMK. SMA dan SMK merupakan jenjang pendidikan menengah pada pendidikan formal. Meskipun keduanya memiliki mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang sama tetapi mempunyai perbedaan dalam hal pelaksanaan pembelajarannya. SMA Negeri 1 Kedungwuni dan SMK Negeri 2 Pekalongan adalah sekolah yang berada di Kabupaten dan Kota Pekalongan yang sudah menggunakan kurikulum 2013. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam kelas X antara SMA Negeri 1 Kedungwuni dan SMK Negeri 2 Pekalongan berbeda, baik mengenai, proses pembelajaran, sumber belajar, metode, media, serta evaluasi yang digunakan. Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam kelas X materi tentang meneladani dakwah Rasulullah periode Makkah, metode pembelajaran yang digunakan di SMA Negeri 1 Kedungwuni yaitu metode ceramah dan tanya jawab.
Evaluasi
dilakukan dengan menggunakan tes lisan.3 Sementara metode pembelajaran yang digunakan di SMK Negeri 2 Pekalongan adalah metode ceramah dan everyone is teacher here. Evaluasi dilakukan dengan memberikan tugas 2
Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2004), hlm. 139. 3 Observasi Pembelajaran PAI kelas X SMA Negeri 1 Kedungwuni, 24 November 2015
3
kepada peserta didik.4 Dari penjelasan tersebut, dapat diketahui bahwa antara pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 1 Kedungwuni dan SMK Negeri 2 Pekalongan terdapat perbedaan. Untuk itu, perlu dilakukan analisis terhadap perbedaan keduanya. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti dan mengkaji permasalahan tersebut dengan judul “Perbandingan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas X SMA Negeri 1 Kedungwuni dengan SMK Negeri 2 Pekalongan ”. Adapun alasan pemilihan judul adalah : 1. Bahwa pelaksanaan pembelajaran pendidikan agama islam perlu dikaji dan diteliti lebih jauh berdasarkan tentang perencanaan pengajaran, tujuan, metode, media serta evaluasi dalam pembelajaran. 2. SMA Negeri 1 Kedungwuni dan SMK Negeri 2 Pekalongan adalah lembaga pendidikan formal yang sudah menggunakan kurikulum 2013 dan sudah terdapat langkah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dengan cara penggunaan metode dan media pembelajaran yang bervariasi. 3. Belum pernah diadakan penelitian tentang perbandingan antara kedua sekolah tersebut, yaitu SMA Negeri 1 Kedungwuni dan SMK Negeri 2 Pekalongan.
4
Observasi Pembelajaran PAI kelas X SMK Negeri 2 Pekalongan, 23 November 2015
4
B. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana pembelajaran Pendidikan Agama Islam kelas X SMA Negeri 1 Kedungwuni? 2. Bagaimana pembelajaran Pendidikan Agama Islam kelas X SMK Negeri 2 Pekalongan? 3. Bagaimana perbandingan pembelajaran Pendidikan Agama Islam kelas X SMA Negeri 1 Kedungwuni dengan SMK Negeri 2 Pekalongan? Untuk menghindari salah penafsiran dalam memahami arti dari judul “Perbandingan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas X SMA Negeri 1 Kedungwuni dengan SMK Negeri 2 Pekalongan ”, maka peneliti memberikan pengertian dan batasan untuk istilah yang digunakan dalam judul tersebut. 1. Perbandingan Perbandingan adalah perbedaan (selisih) kesamaan, kesamaan, pedoman pertimbangan.5 2. Pembelajaran Pembelajaran adalah proses, cara, perbuatan menjadikan orang atau makhluk hidup belajar.6
5
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, Cet. Ke-4, Edisi IV (Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama, 2008), hlm. 131. 6 Ibid., hlm. 17.
5
3. Pendidikan Agama Islam (PAI) Pendidikan Agama Islam adalah usaha sadar untuk menyiapkan siswa dalam meyakini, memahami, menghayati dan mengamalkan agama Islam
melalui
bimbingan,
pengajaran
dan
atau
latihan
dengan
memperhatikan tuntutan untuk menghormati agama lain dalam hubungan kerukunan antar umat beragama dalam masyarakat untuk mewujudkan persatuan nasional.7 4. SMA Negeri 1 Kedungwuni SMA Negeri 1 Kedungwuni terletak di Jalan Paesan Utara No. 1 Kedungwuni dan termasuk salah satu sekolah di kabupaten pekalongan yang sudah menerapkan kurikulum 2013. 5. SMK Negeri 2 Pekalongan SMK Negeri 2 Pekalongan terletak di Jalan Perintis Kemerdekaan No. 29 Pekalongan dan termasuk salah satu sekolah di Kota Pekalongan yang sudah menerapkan kurikulum 2013. Penegasan judul di atas dapat dirumuskan maksud judul secara keseluruhan yaitu membandingkan pembelajaran Pendidikan Agama Islam kelas X antara SMA Negeri 1 Kedungwuni dengan SMK Negeri 2 Pekalongan yang meliputi tujuan pembelajaran, kegiatan belajar mengajar, sumber belajar, metode, media serta evaluasi pembelajaran.
7
Muhaimin, et al, Paradigma Pendidikan Islam, Cet. Ke-3 (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2004), hlm. 75.
6
C. TUJUAN PENELITIAN Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian dalam penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui pembelajaran Pendidikan Agama Islam kelas X SMA Negeri 1 Kedungwuni. 2. Untuk mengetahui pembelajaran Pendidikan Agama Islam kelas X SMK Negeri 2 Pekalongan. 3. Untuk mengetahui perbandingan pembelajaran Pendidikan Agama Islam kelas X SMA Negeri 1 Kedungwuni dengan SMK Negeri 2 Pekalongan. D. KEGUNAAN PENELITIAN Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan beberapa kegunaan sebagai berikut : 1. Secara Teoritis Penelitian ini diharapkan mampu menambah pengetahuan dan wawasan bagi penulis pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya mengenai pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 1 Kedungwuni dengan SMK Negeri 2 Pekalongan. 2. Secara Praktis a. Bagi kepala sekolah dan guru Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi kepada guru-guru di SMA Negeri 1 Kedungwuni dan SMK Negeri 2 Pekalongan sebagai masukan agar dapat menciptakan pembelajaran yang menarik dan dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.
7
b. Bagi peserta didik Melalui pembelajaran yang menarik yang disampaikan oleh guru diharapkan nantinya peserta didik mampu ikut serta dan aktif dalam kegiatan belajar mengajar sehingga tujuan pembelajaran yang diinginkan dapat tercapai. E. TINJAUAN PUSTAKA 1. Analisis teori dan penelitian yang relevan Pembelajaran merupakan suatu upaya untuk menciptakan suatu kondisi bagi
tercapainya
suatu kegiatan
belajar mengajar
yang
memungkinkan siswa memperoleh pengalaman belajar yang memadai. Guru dapat membimbing, membantu dan mengarahkan siswa dalam kegiatan belajar mengajar agar memiliki pengetahuan dan pemahaman berupa pengalaman belajar.8 Proses pembelajaran terdiri dari beberapa komponen yang satu sama lain saling berinteraksi. Komponen tersebut adalah tujuan, materi pelajaran, sumber belajar, metode pembelajaran, media dan evaluasi. Pembelajaran dikatakan sebagai suatu sistem karena pembelajaran adalah kegiatan yang bertujuan, yaitu membelajarkan siswa. Proses pembelajaran itu merupakan rangkaian kegiatan yang melibatkan berbagai komponen. Itulah pentingnya setiap guru memahami sistem pembelajaran. Melalui pemahaman sistem, minimal setiap guru akan memahami tentang
8
Rusmono, Strategi Pembelajaran dengan Problem Based Learning Itu Perlu: Untuk Meningkatkan Profesionalitas Guru (Bogor: Ghalia Indonesia, 2012), hlm. 6.
8
tujuan pembelajaran atau hasil yang diharapkan, proses pembelajaran yang harus dilakukan, pemanfaatan setiap komponen dalam pembelajaran untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai dan bagaimana mengetahui keberhasilam pencapaian tersebut.9 Menurut Muhaimin dalam bukunya “Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam di Sekolah, Madrasah dan perguruan Tinggi” bahwa pendidikan agama Islam adalah upaya mendidikkan agama Islam atau ajaran Islam dan nilai – nilainya, agar menjadi way of life (pandangan dan sikap hidup seseorang).10 Menurut Zakiah Daradjat dalam bukunya “Ilmu Pendidikan Islam” bahwa pendidikan agama Islam adalah usaha berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar kelak setelah selesai pendidikannya dapat memahami dan mengamalkan ajaran agama Islam serta menjadikannya sebagai pandangan hidup (way of life).11 Berdasarkan beberapa pendapat di atas merupakan referensi peneliti
dalam
mengkaji
permasalahan
tentang
perbandingan
pembelajaran Pendidikan Agama Islam kelas X SMA Negeri 1 Kedungwuni dengan SMK Negeri 2 Pekalongan. Adapun penelitian yang relevan dengan judul penelitian sekarang adalah skripsi Dina Ahsanti yang berjudul “Analisis Pelaksanaan
9
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Cet. Ke3 (Jakarta : Kencana, 2006), hlm. 51. 10 Muhaimin, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam di Sekolah, Madrasah dan perguruan Tinggi, Cet. Ke-4 (Jakarta : Rajawali Press, 2010), hlm. 6 - 8. 11 Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam, Cet. Ke-3 (Jakarta : Bumi Aksara, 1996), hal. 86.
9
Pembelajaran PAI Di TK Masyithoh 05 Banyurip Alit Pekalongan Selatan” dijelaskan bahwa tujuan pelaksanaan pembelajaran PAI di TK Masyithoh 05 Banyurip Alit Pekalongan telah sesuai dengan tujuan pembelajaran PAI, yaitu mengarahkan peserta didik pada peningkatan keimanan, pemahaman ajaran Islam dan pengamalannya. Materi pembelajaran PAI di TK Masyithoh 05 Banyurip Alit Pekalongan sesuai dengan isi kurikulum pendidikan anak usia dini bahwa materi materi pendidikan agama Islam harus mencakup hubungan manusia dengan Allah, hubungan manusia dengan manusia dan hubungan manusia dengan alam sekitarnya. Metode pembelajaran PAI di TK Masyithoh 05 Banyurip Alit Pekalongan adalah metode demonstrasi, tanya jawab, bermain, karyawisata dan cerita.12 Skripsi
Mushodah
yang
berjudul
“Analisis
Pelaksanaan
Pembelajaran Mapel PAI Di Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (Studi Di SMA Negeri 1 Batang”, dijelaskan bahwa pelaksanaan pembelajaran mapel PAI di Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) SMA Negeri 1 Batang berjalan cukup baik. Hal ini terlihat dari beberapa indikator: Capaian hasil belajar siswa telah sesuai target KKM yakni 70 dan sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan (SKL), penggunaan metode yang bervariatif dan inovatif dalam proses pembelajaran mapel PAI, materi-materi yang disusun sudah sesuai dengan arahan standar nasional, penggunaan evaluasi yang terperinci dan detail 12
Dina Ahsanti, Analisis Pelaksanaan Pembelajaran PAI DI TK Masyithoh 05 Banyurip Alit Pekalongan Selatan (Skripsi Sarjana Pendidikan), (Pekalongan: STAIN Pekalongan Press, 2013), hlm. vii.
10
dari masing-masing aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik, serta penggunaan alat dan media yang cukup memadai dan optimal. Walaupun ada sebagian guru yang belum menggunakan multimedia, namun guru berusaha memvariasikan alat dan media konvensional yang menarik.13 Skripsi Fatichah yang berjudul “Analisis Proses Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas IV di SD Negeri Sapugarut Buaran Pekalongan” dijelaskan bahwa materi Pendidikan Agama Islam yang digunakan dalam pembelajaran di SD Negeri Sapugarut sudah sesuai dengan kurikulum SD. Sedangkan penerapan metode Pendidikan Agama Islam menyesuaikan dengan materi yang akan disampaikan kepada siswa. Proses belajar merupakan kondisi yang sangat berpengaruh bagi suksesnya kegiatan belajar mengajar. Tanpa proses, pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SD Negeri Sapugarut kurang maksimal karena proses merupakan tujuan utama belajar mengajar, bukan hasil.14 Fokus yang diambil oleh peneliti dalam penelitian ini adalah mengkaji bagaimana pembelajaran Pendidikan Agama Islam kelas X di SMA Negeri 1 Kedungwuni dan di SMK Negeri 2 Pekalongan, yang kemudian peneliti bandingkan
pembelajaran Pendidikan Agama Islam
kelas X antara kedua sekolah tersebut.
13
Mushodah, Analisis Pelaksanaan Pembelajaran Mapel PAI Di Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (Studi di SMA Negeri 1 Batang), (Skripsi Sarjana Pendidikan), (Pekalongan: STAIN Pekalongan Press, 2012), hlm. vii. 14 Fatichah, Analisis Proses Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas IV di SD Negeri Sapugarut Buaran Pekalongan, (Skripsi Jurusan Tarbiyah) (Pekalongan : Perpustakaan STAIN Pekalongan, 2011), hlm. vii.
11
Penelitian ini bukanlah penelitian satu-satunya dan pertama kali dilakukan, akan tetapi telah ada penelitian terdahulu yang terkait dengan tema yang sama. Adapun persamaannya terletak pada pembahasan pelaksanaan perbedaannya
pembelajaran bahwa
pendidikan
penelitian
ini
agama
Islam,
berusaha
sedangkan
membandingkan
pembelajaran Pendidikan Agama Islam antara 2 sekolah, yaitu SMA Negeri 1 Kedungwuni dengan SMK Negeri 2 Pekalongan. 2. Kerangka Berpikir Pembelajaran merupakan upaya untuk menciptakan kondisi belajar mengajar yang memungkinkan siswa memperoleh pengalaman belajar. Pendidikan agama islam adalah usaha membimbing peserta didik agar kelak setelah selesai pendidikannya dapat memahami dan mengamalkan ajaran agama islam serta menjadi way of life (pandangan dan sikap hidup). Pembelajaran terdiri dari beberapa komponen antara lain tujuan, materi, kegiatan belajar mengajar, media, sumber belajar, metode serta evaluasi. Komponen tersebut saling berkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya. Seorang pendidik haruslah memahami dan dapat mengaplikasikan setiap komponen pembelajaran dengan baik agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam kelas X antara SMA Negeri 1 Kedungwuni dengan SMK Negeri 2 Pekalongan memiliki beberapa komponen dalam pembelajaran dan dari komponen-komponen itulah terdapat persamaan dan perbedaan dalam pembelajarannya.
12
Sebagai gambaran kerangka berfikir, dapat dilihat skema berikut.
Buat bagan Pendidikan Pembelajaran Agama Islam Kelas X
SMA Negeri 1 Kedungwuni
SMK Negeri 2 Pekalongan
Komponen pembelajaran - Tujuan - Kegiatan belajar mengajar - Sumber belajar - Metode - Media - Evaluasi
Komponen pembelajaran - Tujuan - Kegiatan belajar mengajar - Sumber belajar - Metode - Media - Evaluasi
Persamaan dan perbedaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam
F. METODE PENELITIAN 1. Desain Penelitian a. Pendekatan Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif yaitu penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata – kata tertulis atau lisan dari orang – orang dan perilaku yang dapat diamati.15 Peneliti menggunakan pendekatan
15
Nurul Zuriyah, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan : Teori dan Aplikasi (Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2006), hlm. 92.
13
kualitatif karena data yang akan dicari dari penelitian ini berupa data – data langsung yang berbentuk lisan maupun tertulis. b. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yaitu penelitian yang dilakukan dikancah atau tempat terjadinya gejala-gejala yang diselidiki.16 Adapun penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Kedungwuni dan SMK Negeri 2 Pekalongan. 2. Sumber Data Sumber data dalam penulisan skripsi ini dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu : a. Sumber Data Primer Sumber data primer adalah sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak melalui perantara).17 Adapun yang menjadi sumber data primer dalam penelitian ini adalah Guru Pendidikan Agama Islam Kelas X SMA Negeri 1 Kedungwuni dan SMK Negeri 2 Pekalongan. b. Sumber Data Sekunder Sumber data sekunder adalah sumber data kedua yang digunakan untuk menunjang sumber data primer, yaitu meliputi buku-buku referensi yang berkaitan dengan rumusan masalah atau sumber lain
16
Saefuddin Azwar, Metode Penelitian (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 1998), hlm. 5. Etta Mamang Sangadji dan Sopiah, Metodologi Penelitian Pendekatan Praktis Dalam Penelitian (Yogyakarta : CV Andi Offset, 2010), hlm. 171. 17
14
yang menunjang dan dapat memberikan informasi.18 Adapun yang menjadi sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah perangkat pembelajaran seperti kurikulum, silabus, RPP dan lain-lain. 3. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Wawancara Wawancara adalah bentuk komunikasi antara dua orang dengan melibatkan seseorang yang ingin mempeoleh informasi dari orang lain dengan mengajukan pertanyaan berdasarkan tujuan tertentu. 19 Metode ini digunakan untuk melakukan wawancara kepada guru Pendidikan Agama Islam kelas X serta peserta didik kelas X di SMA Negeri 1 Kedungwuni dan SMK Negeri 2 Pekalongan. b. Observasi Observasi adalah suatu metode pengumpulan data dimana peneliti mengadakan pengamatan secara langsung.20 Metode ini digunakan untuk mendapatkan data berupa proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas X SMA Negeri 1 Kedungwuni dengan SMK Negeri 2 Pekalongan.
18
Saefuddin Azwar, Op., Cit, hlm. 92. Dedy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif: Paradigma Baru Ilmu Komunikasi Dan Ilmu Sosial Lainnya (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2004), hlm. 180. 20 Saifudin Azwar, Op., Cit, hlm. 5. 19
15
c. Dokumentasi Dokumentasi adalah salah satu metode pengumpulan data kualitatif dengan melihat atau menganalisis dokumen-dokumen yang dibuat oleh subjek sendiri atau oleh orang lain tentang subjek. 21 Metode ini digunakan untuk memperoleh data-data tertulis seperti data-data tentang profil sekolah serta data berbentuk RPP dan silabus yang diperoleh dari guru Pendidikan Agama Islam kelas X di SMA Negeri 1 Kedungwuni dan SMK Negeri 2 Pekalongan. 4. Metode Analisis Data Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif, artinya analisis dengan menekankan pada proses penyimpulan induktif serta pada analisis terhadap dinamika hubungan fenomena yang diamati dengan menggunakan logika ilmiah. Dengan demikian penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan berbagai informasi yang berhubungan dengan pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam.22 Selain menggunakan metode tersebut juga menggunakan pola berpikir induktif, yaitu proses penalaran yang dimulai dari penelitian dan evaluasi atas fenomena-fenomena yang ada. Jadi penelitian atas fenomena yang ada kemudian kita teliti dan evaluasi selanjutnya kita simpulkan.23
21
Haris Herdiansyah, Metodologi Penelitian Kualitatif (Jakarta : Salemba Humanika, 2011), hlm. 117. 22 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006), hal. 6. 23 Anselm Stratus dan Juliet Corbin, Dasar-dasar Penelitian kualitatif (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2009), hlm. 4
16
Yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu membandingkan antara pembelajaran Pendidikan Agama Islam kelas X SMA Negeri 1 Kedungwuni dengan SMK Negeri 2 Pekalongan. G. SISTEMATIKA PENULISAN SKRIPSI Penulis menyajikan sistematika penulisan skripsi yang terbagi dalam lima bab dengan penjelasan sebagai berikut : Bab I Pendahuluan yang meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, tinjauan pustaka, metode penelitian dan sistematika penulisan skripsi. Bab II Tinjauan tentang Pembelajaran dan Pendidikan Agama Islam. Pembelajaran meliputi Pengertian Pembelajaran , tujuan pembelajaran, faktorfaktor yang mempengaruhi pembelajaran serta komponen pembelajaran. Pendidikan Agama Islam meliputi pengertian Pendidikan Agama Islam, tujuan Pendidikan Agama Islam, metode Pendidikan Agama Islam, ruang lingkup Pendidikan Agama Islam serta evaluasi Pendidikan Agama Islam. Bab III Pembahasan tentang Pembelajaran Pendidikan agama Islam kelas X SMA Negeri 1 Kedungwuni dengan SMK Negeri 2 Pekalongan yang meliputi gambaran umum SMA Negeri 1 Kedungwuni dan gambaran umum SMK Negeri 2 Pekalongan. pembelajaran Pendidikan Agama Islam kelas X SMA Negeri 1 Kedungwuni, pembelajaran Pendidikan Agama Islam kelas X SMK Negeri 2 Pekalongan serta perbandingan
pembelajaran Pendidikan
Agama Islam kelas X SMA Negeri 1 Kedungwuni dengan SMK Negeri 2 Pekalongan.
17
Bab IV Analisis perbandingan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam kelas X SMA Negeri 1 Kedungwuni dengan SMK Negeri 2 Pekalongan yang meliputi analisis pembelajaran Pendidikan Agama Islam kelas X SMA Negeri 1 Kedungwuni, analisis pembelajaran Pendidikan Agama Islam kelas X SMK Negeri 2 Pekalongan, serta analisis perbandingan pembelajaran Pendidikan Agama Islam kelas X SMA Negeri 1 Kedungwuni dengan SMK Negeri 2 Pekalongan. Bab V Penutup yang meliputi kesimpulan dan saran.