10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teori Uses and Gratification Teori Uses and Gratification untuk pertama kalinya diperkenalkan oleh Herbert Blumer dan Elih Katz pada tahun 1974 dalam buku The Uses of Mass Communications: Current Perspective on Gratifications Research. Lahirnya teori ini merupakan kritik terhadap teori peluru (Bullet theory of communication) atau teori jarum hipodermik (Hypodermic needle theory)14. Teori Uses and Gratification meneliti asal mula kebutuhan manusia secara psikologis dan sosial, yang menimbulkan harapan tertentu dari media massa atau sumber-sumber lain (atau kegiatan lain dan menimbulkan pemenuhan kebutuhan). Penelitian yang menggunakan teori ini memusatkan perhatian pada kegunaan isi media untuk memperoleh gratifikasi atau pemenuhan kebutuhan15. Teori penggunaan dan kepuasan menjelaskan mengenai kapan dan bagaimana audiens sebagai konsumen media menjadi lebih aktif atau kurang aktif dalam menggunakan media dan akibat atau konsekuensi dari penggunaan media itu. Dalam hal ini, terdapat sejumlah asusmsi dasar yang menjadi inti gagasan teori penggunaan dan kepuasan sebagaimana dikemukakan Katz, Blumler, dan Gurevitch, yang mengembangkan teori ini. Mereka menyatakan lima asumsi dasar teori penggunaan dan kepuasan yang akan dirinci berikut16 Edi Santoso, Mite Setiansah. Teori Komunikasi, Graha Ilmu,Yogyakarta, 2012, hal 106 Elvinaro Ardianto, Lukiati Komala. Komunikasi Massa (Sebuah Pengantar), Simbiosa Rekatama Media, Bandung, 2005, hal 71 16 Ibid, hal 78 14 15
http://digilib.mercubuana.ac.id/
11
a.
Audiens berperan akif dan berorientasi pada tujuan ketika menggunakan media dalam perspektif teori penggunaan media. (1) Pengalihan (diversion) : yaitu melarikan diri dari rutinitas atau masalah sehari-hari mereka yang sudah lelah bekerja seharian membutuhkan media sebagai pengalih perhatian dari rutinitas (2) Hubungan personal : hal ini terjadi ketika orang menggunakan media sebagai pengganti teman. (3) Identitas Personal : sebagai cara untuk memperkuat nilai-nilai individu. Misalnya banyak pelajar yang merasa lebih segar bisa belajar jika ditemani alunan musik dari radio (4) Pengawasan (surveillance) : yaitu informasi mengenai bagaimana media membantu individu untuk mencapai sesuatu. Misal, orang menonton program siaran agama di televisi untuk membantunya memahami agamanya secara lebih baik.
b.
Inisiatif untuk mendapatkan kepuasan media ditentukan oleh audien Asumsi kedua ini berhubungan dengan kebutuhan terhadap kepuasan yang dihubungkan dengan pilihan media tertentu yang ditentukan oleh audien sendiri. Karena sifatnya yang aktif, maka audien mengambil inisiatif. S. Finn menyatakan bahwa motif seseorang menggunakan media dapat dikelompokkan ke dalam dua kategori, aktif dan pasif.
c.
Media bersaing dengan sumber kepuasaan lainnya Media dan audien tidak berada dalam ruang hampa yang tidak menerima pengaruh apa-apa. Keduanya menjadi bagian masyarakat yag leih luas,
http://digilib.mercubuana.ac.id/
12
dan hubungan antara media dan audien dipengaruhi oleh masyarakat. Media bersaing dengan bentuk-bentuk komunikasi lainnya dalam hal pilihan, peratian dan penggunaan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan seseorang. d.
Audien sadar sepenuhnya terhadap ketertarikan, motif dan penggunaan media Kesadaran diri yang cukup akan adanya ketertarikan dan motif yang muncul dalam diri yang dilanjutkan dengan penggunaan media memungkinkan peneliti mendapatkan gambaran yang tepat mengenai penggunaan media oleh audien. Audien melakukan pilihan secara sadar terhadap media tertentu yang akan digunakannya.
e.
Penilaian isi media ditentukan oleh audien Menurut teori penggunaan dan kepuasan ini, isi media hanya dapat dinilai oleh audien sendiri. Program televisi yang dianggap tidak bermutu bisa
menjadi
berguna
bagi
audien
tertentu
karena
merasakan
mendapatkan kepuasaan dengan menonton program tersebut. Katz dkk dan Mc Quail menggambarkan logika yang mendasari penelitian uses and gratification sebagai model berikut: Faktor sosial psikologis menimbulkan(
1)
Kebutuhan yang melahirkan (2)
Harapan-harapan terhadap media atau sumber lain yang mengarah pada (3-4)
Berbagai pola penghadapan media (5)
Logika Teori Uses and Gratification
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Menghasilkan gratifikasi kebutuhan (6)
Konsekuensi lain yang tiak diinginkan (7)
13
Selain elemen-elemen kunci diatas teori uses and gratification membahas pula motif-motif dan alternatif fungsional untuk memenuhi kebutuhan. Contoh pemikiran yang memakai pendekatan penggunaan dan gratifikasi adalah: individu-individu tertentu kebutuhan dasar untuk mengadakan interaksi sosial. Dari pengalamannya individu ini berharap bahwa konsumsi atau penggunaan media massa tertentu akan memenuhi sebagian kebutuhnnya itu. Hal ini menuntun pada kegiatan menonton program televisi tertentu, membaca isi majalah tertentu dan sebagainya. Dalam beberapa kasus, kegiatan ini menghasilkan
gratifikasi
kebutuhan,
tetapi
dapat
pula
menimbulkan
kebergantungan dan perubahan kebiasaan pada individu itu. Dalam contoh ini pengguna
media
merupakan
alternatif
fungsional
bagi
interaksi
yang
sesungguhnya. Teori ini dirancang untuk menggambarkan proses penerimaan dalam komunikasi massa dan menjelaskan penggunaan media oleh individu atau kelompok-kelompok individu. Teoriuses and gratification menyajikan kerangka bagi sejumlah studi yang berbeda-beda termasuk Katz dan Gurevitch, yang menggunakan riset kegunaan dan gratifikasi untuk menjelaskan persamaan dan perbedaan berbagai media dilihat dari fungsi dan karakteristik lainnya. Penelitian ini menghasilkan sebuah model yang sederhana yang memperlihatkan bagaimana sebagian besar media itu memiliki kesamaan17.
Elvinaro, Lukiati Kumala, Siti Karlim. Komunikasi Massa Suatu Pengantar edisi revisi,Simbiosa Rekatama Media,Bandung,2007, hal 75 17
http://digilib.mercubuana.ac.id/
14
2.2 Aktivitas Menonton Menonton televisi, sebagaimana halnya aktivitas konsumsi yang lain, adalah sebuah proses aktif, baik antar partisipan maupun antara partisipan dan televisi, yang di dalamnya audiens tidak sekedar mengambil peran sebagai pihak yang secara aktif memilih aneka material media yang tersedia bagi mereka, melainkan juga aktif memakai, menafsir, serta mengawasi (decoding) materialmaterial yang dikonsumsinya18. 2.3 Televisi Televisi dalam bahasa Inggris disebut television. Televisi terdiri dari istilah “tele” yang berarti jauh dan “visi” (vision) yang berarti penglihatan19. Televisi adalah sebuah media telekomunikasi yang dikenal sebagi penerima siaran gambar bergertak beserta suara, baik ituyang monokrom (hitam putih) maupun warna. Televisi
berfungsi
sebagai
medium
atau
suatu
perantara
untuk
menyampaikan pesan dari program yang dibuat dan ditayangkan. Televisi berfungsi sebagai medium juga berfungsi untuk menyampaikan berbagai informasi dan gambaran yang berasal dari berbagai. Arti televisi pada hakikatnya merupakan fenomena kultural yang sekaligus medium dimana sepenggal aktivitas budaya menjamah kita di dalam rumah20. Dibandingkan dengan media massa lainnya, televisi memiliki sejumlah keunggulan yaitu : Morley. Pemilihan dan Pengembangan media Video Pembelajaran, Jakarta, Grafindo Pers, 1995, hal 54 19 Uchjana, Onong Effendy. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, cet ke-3, PT. Itra Aditya Bakti, Bandung, 2003, hal 174 20 Burton, G. Membincangkan televisi,Jalasutra,Yogyakarta, 2000, hal 8 18
http://digilib.mercubuana.ac.id/
15
a.
Sebagai media komunikasi, televisi memiliki kemampuan untuk menjangkau publik hingga ruang pribadi.
b.
Pesan yang disampaikan melalui perpaduan gambar dan suara mampu menarik perhatian khalayak, sekaligus memberi pengaruh yang kuat terhadap perubahan perilaku dalam diri pemirsanya.
c.
Televsi mampu menjangkau banyak orang.
d.
Kemampuannya mempengaruhi audiens dengan audio dan visual secara serentak dalam waktu bersamaan di tempat berbeda, dibandingkan dengan radio. Jika radio mempunyai daya tarik kuat dikarenakan radio memiliki unsur-unsur kata, musik, sound, efek maka televisi memiliki daya tarik yang lebih kuat.
e. Selain ketiga unsur tersebut, televisi juga memiliki unsur visual berupa gambar. Dan gambar ini bukan gambar mati, melainkan gambar hidup yang mampu menimbukan kesan yang mendalam pada penonton. Namun demikian, televisi sebagai salah satu media elektronik juga memiliki sejumlah kelemahan jika dibandingkan dengan media massa lainnya, diantaranya: (1) Biaya produksi yang lebih besar. Mulai dari tahap pra produksi, produksi,
sampai
penayangan
sebuah
program
televisi
membutuhkan biaya yang sangat besar. (2) Audiens tidak selektif. Segmentasinya tidak setajam radio atau media cetak.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
16
(3) Kesulitan teknis. Iklan-ikan tidak bisa luwes dipindah jam tayang, karena kepadatan program acara televisi. (4) Programnya tidak dapat diulang sesuai dengan kebutuhan. (5) Gangguan teknis berupa distorsi gambar, dan ketidakjelasan warna. 2.4 Program Siaran Kata “program” berasal dari bahasa Inggris “programme” atau “program” yang berarti acara atau rencana. Secara teknis penyiaran televisi, program televisi (television programming) diartikan sebagai penjadwalan atau perencanaan siaran televisi dari hari ke hari (horizontal programming) dan dari jam ke jam (vertical programming) setiap harinya. Sistem penempatan program siaran. Yang dimaksudkan dengan sistem penempatan program siaran, masing-masing adalah pertama, merencanakan program tahunan (yearly program); kedua, merencanakan program pekanan atau mingguan (weekly program); dan ketiga, menentukan program harian (daily program). a. Program tahunan Perencanaan program tahunan berpijak pada tahun berlakunya manajemen stasiun televisi bersangkutan. kebijaksnaan tersebut biasanya sejajar dengan tahun anggaran pemerintah setempat. Di Indonesia, tahun anggaran berlaku dari 1 April sampai 31 Maret sampai tahun berikutnya. Lebih rinci: mulai pukul 00.00 waktu
http://digilib.mercubuana.ac.id/
17
setempat pada tanggal 1 April sampai pukul 24.00 waktu setempat pada 31 Maret tahun berikutnya. b. Program pekanan atau mingguan Yang dimaksud sebagai program pekanan atau mingguan adalah susunan program siaran dalam setiap minggunya. Lebih rinci, susunan mata acara ke samping dari Senin sampai Minggu, konfigurasi acara harian dari menit ke menit, dan penggunaan studio untuk penyelenggaraan operasional siaran. c. Program harian Penyusunan program harian didasarkan pada bahan siaran jadi (istilahnya:
completed
program
atau
canned
product),
Ketersediaan bahan ini bisa berupa bisa pula berupa bahan siaran yang harus diproduksi terlebih dahulu. Ada berbagai ragam program siaran televisi yang didasarkan pada jam tayangnya – siang hari, malam hari, atau bahkan larut malam – ada juga yang didasarkan pada ragam isi tayangan. Berbagai program siaran televisi: (1) Program Siaran Pagi Hari Untuk program siaran pagi hal yang diperhatikan adalah apa saja kegiatan orang-orang pada pagi hari? apakah pada waktu itu orang-orang memiliki waktu untuk membuka saluran pesawat televisinya. Menurut data yang ada, pada pagi hari antara pukul 06.00-09.00 WIB perlu adanya acara-acara kalangan menengah ke bawah. Artinya, penontonnya adalah
http://digilib.mercubuana.ac.id/
18
para pekerja, petani, praktisi atau kaum ibu rumah tangga yang memerlukan informasi belanja. Karena itu format acaranya dapat bersifat informasi, religi, kesehatan atau program hiburan ringan dan menyenangkan. Pada jam-jam antara 09.00-12.00 WIB dapat diisi acara-acara yang lebih khusus. Pemirsanya masih didominasi kaum ibu. Format programnya dapat berupa acara bincang-bincang, film bioskop, kuis, dan penawaran kebutuhan rumah tangga. (2) Program Tengah Hari Sangat cocok untuk acara pemberitaan dan keagamaan. Alasannya: pemberitaan ditunggu pemirsa karena mereka ingin mengetahui berbagai peristiwa sampai tengah hari. Acara keagamaan bisa berupa cerita-ceriat film yang berlatarbelakang agama. Berita cuaca berita pasar, dan kuis dapat menarik penonton pada jam-jam ini. Sekiranya para ibu tidak bekerja di kantor, program acara yang dapat disuguhkan antara lain: program desain interior, pertamanan, menjahit atau modelling, konsultasi pendidikan, konsultasi kesehatan dan sinetronsinetron serial atau opera sabun. (3) Program Siaran Sore Hari Program berita dapat dimunculkan lagi pada sore hari, disamping acara-acara pendidikan informal dalam format kuis,
http://digilib.mercubuana.ac.id/
19
selain sinetron serial, dan acara olahraga –baik yang bersifat instruksional maupun pertandingan-pertandingan olahraga. (4) Program Siaran Malam Hari Program acara malam hari dapat dikonsentrasikan pada acara prime time. Waktu prime time di Indonesia antara 19.00-21.00 WIB. Program prime time ini bervariatif, dapat berupa sinetron, film cerita, atau variety show. Program siarannya lebih berisi hiburan yang memperhitungkan faktor keinginan masyarakat luas. (5) Program Acara Siaran Larut Malam Program acara larut malam dapat diisi dengan acara-acara yang tenang dan sasarannya penonton usia dewasa, tengah baya, dan masusia lanjut usia (manula). (6) Program Siaran Berita Ciri-ciri program siaran berita antara lain adalahaktual, disusun menurut kaidah jurnalistik, beritanya disampaikan berimbang dan disiarkan dalam kesempatan pertama (7) Program Siaran Infotainment Program siaran Infotainment (dari: infotainment- gabungan antara ‘information’ dan ‘entertainment’ ) termasuk program siaran format baru yang berisi informasi promosi dagang duni hiburan, yang dibuat sangat ringan, menghibur, dan menarik.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
20
Termasuk didalamnya adalah pengemasan yang menyertakan bahan animasi atau trik (8) Program Siaran Drama Program siaran drama berisi cerita fiksi. Istilah ini juga disebut dengan sinetron cerita. Sinetron dapat ditempatkan pada pagi hari, sore, atau malam hari. tergantung pada tema cerita untuk sasaran siapa. Durasinya antara 30 menit, 60 menit atau 90 menit. (9) Program Siaran Nondramatik Acara nondramatik merupakan bentuk acara yang tidak disertai bumbu cerita, diolah seperti adanya. Program jenis dokumenter termasuk dalam kategori ini. (10) Program Siaran Olahraga Program siaran olahraga terdiri dari beberapa format, yaitu pertandingan
olahraga
langsung,
komentar
olah
raga,
instruksional cabang olahraga, dan olahraga yang bersifat hiburan (sambil berolahraga sekaligus berekreasi) (11) Program Siaran Musik dan Klip Video Program siaran musik adalah salah satu acara yang fleksibel, dapat ditempatkan kapan saja. Terlebih lagi acara yang berformat klip video (video clip) atau fragmentasi musik yang dapat dijadikan acara sisipan menjelang acara berita, acara khusus, atau saat menunggu acara selanjutnya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
21
(12) Program Reality Show Tujuan
dari
pembuatan
acara
reality
show
adalah
pengungkapan perasaa nyata seseorang tidak dibuat-buat dalam menghadapi sebuah peristiwa. (13) Program Siaran Penunjang atau Filler Program Siaran Penunjang atau filler merupakan program pengisi waktu, sengaja diplot untuk menjelang acara yang ditunggu-tunggu. Program filler berdurasi pendek, antara 30 detik sampai satu-dua menit. biasanya berupa sebuah lagu atau iklan layanan masyarakat. (14) Program Siaran Film Cerita Film cerita adalah film yang dibuat untuk diputar di gedung bioskop. Pemutaran film cerita yang kemudian disiarkan televisi banyak disenangi penonton, meskipun ceritanya sudah pernah dilihat di bioskop. (15) Program Akhir Pekan Isi program weekend dipilihkan program-program ringan dan menghibur. Acara berita pun diformat dalam bentuk magazine atau majalah udara. Acara pertandingan olahraga bertaraf nasional dan internasional juga digemari penonton.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
22
2.5 New Media New Media atau media baru berupa internet didefinisikan sebagai produk dari komunikasi yang termediasi teknologi yang terdapat bersama dengan komputer digital21.Contoh media yang merepresentasikan media baru adalah internet. Program televisi, film, majalah, buku, surat kabar dan jenis media cetak lain tidak termasuk media baru. Definisi lain dari Internet merupakan sebuah media dengan segala karakteristiknya. Internet memiliki teknologi, cara penggunaan, lingkup layanan, isi dan image sendiri. Internet tidak dimiliki, dikendalikan atau dikelola oleh sebuah badan tunggal tetapi merupakan sebuah jaringan komputer yang terhubung secara intensional dan beroperasi berdasarkan protokol yang disepakati bersama.Sejumlah organisasi khususnya provider dan badan telekomunikasi berperan dalam operasi internet22. Sebagai media komunikasi, internet mempunyai peranan penting sebagai alat (channel) untuk menyampaikan pesan (message) dari komunikator/penyalur pesan (source) kepada komunikan/penerima pesan (receiver). Sifat dari internet sebagai media komunikasi adalah transaksional, dalam artian terdapat interaksi antar individu secara intensif (terus-menerus) dan ada umpan balik (feedback) dari antar individu dalam setiap interaksi tersebut. Selain itu, terdapat partisipasi antar individu dengan mempertimbangkan untung/rugi dalam setiap interaksi. Seseorang membutuhkan koneksi Internet dan piranti keras seperti komputer, smartphone, tablet dan lain sebagainya untuk mengakses internet. Internet Creeber, G. and Martin, R. (ed), Digital Cultures: Understanding New Media, Open University Press, Berkshire-England, 2009 22 McQuail, Dennis. Mass Communication Theory. London : Stage Publication, Ltd, 2009 21
http://digilib.mercubuana.ac.id/
23
dianggap sebagai gabungan dari beberapa bentuk media dan fasilitas email, website, newsgroup, e-commerce dan sebagainya. As Rice dalam mengidentifikasi empat kategori utama media baru yang berbagi kesamaan dalam saluran tertentu dan dibedakan menurut jenis penggunaan, isi dan konteks, sebagai berikut: 1. Media komunikasi interpersonal. Telepon yang semakin go-mobile dan email (yang tujuan utamanya untuk bekerja, tetapi sekarang menjadi lebih pribadi). Secara umum, isinya adalah lebih rahasia dan mudah rusak(misalnya terkena virus, dsb) dan hubungan yang dibangun mungkin lebih penting daripada informasi yang disampaikan. 2. Media permainan interaktif. Ini adalah video game komputer utama yang berbasis, dan ditambah perangkat virtual reality. Inovasi utamanya terletak pada interaktivitas antar pengguna/pemain. Dan mungkin saat komunikasi berlangsung ‘proses’ lebih cenderung mendominasi dari penggunaan medianya. 3.Media pencarian informasi. Ini adalah kategori yang luas, tapi Internet / WWW(World Wide Web) adalah contoh yang paling signifikan, Internet dipandang sebagai perpustakaan dan sumber dari data belum pernah terjadi sebelumnya, aktualitas dan kecepatan aksesnya menjadikan internet menjadi contoh utama. Selain internet, telepon selular (Handphone) juga banyak dipakai untuk saluran retrival
http://digilib.mercubuana.ac.id/
24
informasi, seperti siaran teleteks dan data radio layanan atau biasa disebut General Package Radio Service (GPRS) 4. Media partisipatif kolektif. Beberapa kategori yang termasuk adalah penggunaan Internet untuk berbagi dan bertukar informasi, ide, dan pengalaman, Biasanya, pengguna media melalui media komputer berkembang aktif membina hubungan pribadi. Mulai dari hubungan yang hanya sebatas karier, bisni dan sebagainya sampai pada hubungan yang afektif dan emosional.23 2.5.1 Era New Media Staubharr dan LaRose mencatat, bahwa adanya perubahan terminologi menyangkut media. Perubahan itu berkaitan dengan perkembangan
teknologi,
cakupan
area,
produksi
massal
(mass
production), distribusi massal (mass production), sampai pada efek yang berbeda dengan apa yang ada di media massa. Adapun menurut John Vivian, keberadaan media baru seperti internet bisa melampaui pola penyebaran pesan media tradisional; sifat internet yang bisa berinteraksi mengaburkan batas geografis, kapasitas interaksi, dan yang terpenting bisa dilakukan secara real time. Nicholas Gane dan David Beer memaparkan karakteristik media baru dengan term network, interactivity, information, interface, archive and simulation. Salah satu karakter dari apa yang disebut sebagai media lama atau term broadcast yang mewakili konteks media lama sementara interactivity
23
McQuail, Dennis. Mass Communication Theory, The Alden Press, Great Britain, 2005
http://digilib.mercubuana.ac.id/
25
mewakili media baru. Holmes bahkan membagi media dalam perspektif historis yang menjadi era pertama (first media age) dengan pola broadcast dan era media kedua (second media age) dengan pola interactivity, sebagaimana dijelaskan pada tabel dibawah ini24. Tabel 2.1 Perbedaan Antara Era Media Pertama dan Kedua Era Media Pertama (Broadcast)
Era Media Kedua (Interactivity)
Tersentral (dari satu sumber kebanyak Tersebar (dari banyak sumber kebanyak khalayak)
khalayak) Komunikasi terjadi timbal balik atau dua
Komunikasi terjadi satu arah
arah
Terbuka peluang sumber media untuk Tertutupnya dikuasai
penguasaan
media
dan
bebasnya kontrol terhadapsumber
Media merupakan instrumen yang melanggengkan strata dan ketidaksetaraan kelas social Terfragmentasinya
khalayak
dianggap sebagai massa
dan
Media
memfasilitasi
setiap
audiens
(warganegara) Audiens bisa terlihat sesuai dengan karakter
dan
tanpa
meninggalkan
keragaman identitasnya masing-masing
Media dianggap dapat atau sebagai Media melibatkan pengalaman audiens alat memengaruhi kesadaran
baik secara ruang maupun waktu.
Sumber: Teori dan Riset Media (Cybermedia) 2014 Ini bermakna bahwa pada media baru audienstidak sekedar ditempatkan sebagai objek yang menjadi sasaran dari pesan. Audiensdan perubahan teknologi media serta pemaknaan terhadap medium telah Holmes, David. Communication Theory : Media, Technology and Society, SAGE Publications, London, 2005. 24
http://digilib.mercubuana.ac.id/
26
memperbaharui peran audiensuntuk menjadi lebih interaktif terhadap pesan itu. Bahkan secara historis, Manovich menegaskan bahwa konsep interaktif itu telah mengaburkan batasan-batasan fisik maupun sosial. Selanjutnya Manovich menyodorkan dua tipologi untuk mendekati kata interactivity dalam perspektif media baru, yakni ke dalam tipe “terbuka” (open) dan tipe “tertutup” (closed). Dalam tipe “terbuka’ audiens tidak sekedar disodorkan pilihan tetapi bisa menentukan cara mengakses media baru sesuai dengan apa yang diinginkan. Disamping itu, tipe “tertutup” hanya membatasi audiensuntuk mengonsumsi media sesuai dengan struktur atau pilihan yang sudah dibuat25. Beranjak dari definisi atau lebih tepatnya karakter dari media baru, Meyrowitz mengungkapkan bahwa lingkungan media baru atau dikenal dengan cyberspace telah membawa tawaran pemikiran baru terhadap riset media yang tidak hanya berfokus pada pesan semata, tetapi mulai melibatkan teknologi komunikasi itu sendiri yang secara langsung maupun tidak memberikan fakta bahwa perangkat komunikasi berteknologi itu merupakan salah satu bentuk atau tipe dari lingkungan sosial. Tidak hanya bisa dilihat sebagai media dalam makna teknologi semata, tetapi juga makna lain yang muncul seperti budaya, politik dan ekonomi26.
Nasrullah, Rulli. Teori dan Riset Media Siber (Cybermedia), Kencana Prenamedia, Jakarta. 2014, hal 25 26
http://digilib.mercubuana.ac.id/
27
2.5.2 Jenis-Jenis New Media Rulli menyebutan terdapat beberapa jenis new media yang saat ini berkembang, diantaranya27: 1. Situs (Web Site) Situs adalah halaman yang merupakan satu alamat domain yang berisi informasi, data, visual, audio, memuat aplikasi, hingga berisi tautan dari halaman web lainnya. 2. E-mail E-mail atau surat elektronik ini merupakan bentuk media siber yang paling populer setelah situs. Cara kerja surat elektronik ini sama seperti surat konensional dimana selalu ada tujuan penerima dan isi surat. 3. Forum di Internet (Bulletin Boards) Fasilitas Mail List atau disebut juga dengan istilah “milis” merupakan salah satu jenis media siber yang digunakan untuk berkomunikasi. Milis bekerja pada komunitas yang memiliki kesukaan atau minat yang sama atau berasal dari suatu tempat. 4. Blog Istilah blog berasal dari kata web-blog, pada awalnya blog merupakan suatu bentuk situs pribadi yang berisi kumpulan tautan ke situs lain yang dianggap menarik dan diperbarui setiap harinya, 27
Ibid hal 25
http://digilib.mercubuana.ac.id/
28
perkembangan selanjutnya blog banyak memuat jurnal si pemilik dan terdapat kolom komentar yang bisa diisi oleh pengunjung. 5. Wiki Wiki merupakan situs yang mengumpulkan artikel mapun berita sesuai dengan suatu kata kunci. Mirip dengan kamus, Wiki menghadirkan kepada pengguna pengertian, sejarah, hingga rujukan buku atau tautan tentang satu kata. 6. Aplikasi Pesan Aplikasi pesan berkembang tidak hanya berbentuk telepon atau SMS semata, sebuah telepon genggam kini telah dilengkapi oleh perangkat yang memngkinkan untuk terkoneksi dengan internet (smartphone). Contoh aplikasi pesan saat ini adalah WhatsAPP, KakaoTalk, Line dan BBM. 7. Internet “Broadcasting” Internet tidak hanya menampilkan liputan berupa teks atau lampiran (attach) file video dan audio semata. Media internet telah tumbuh menjadi media yang mampu menyiarkan secara langsung siaran televisi maupun radio. 8. Peer-to-peer Peer-to-peer (P2P) merupakan media untuk berkomunikasi antarpengguna di internet, seperti untuk percakapan atau berbagi file. Fasilitas percakapan atau Instant Messaging (IM) seperti Yahoo! Messanger, Google Talk, dan AOL memungkinkan untuk melakukan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
29
komunikasi, juga untuk mengirimkan informasi. Selai itu, P2P juga bisa merupakan perangkat berbagai file seperti DropBox atau Google Doc. 9. The RSS Content-syndification format atau dikenal dengan sebutan RSS atau indikasi konten sebagai revolusi dalam perangkat lunak di internet. Perangkat lunak ini bekerja untuk mengambil dan mengumpulkan konten berita sesuai dengan keinginan pengguna. Perbedaan dengan mesin pencari yaitu RSS bisa bekerja sesuai dengan keinginan pengguna untuk mengakses situs atau blog mana saja yang menjadi sumber tautan tersebut. 10. MUDs Istilah MUDs berasal dari Multi-User Dungeons atau bisa juga Multi-User Dimensions. Secara terminologi MUDs diartikan sebagai suatu program komputer yang diatur sedemikian rupa sehingga dapat diakses oleh beragam user dalam satu waktu bersamaan. Program seperti ini memberikan setiap user yang terkoneksi, disebut player (pemain), akses untuk suatu laman, objek, dan landscape. Akses inilah yang bisa digunakan pemain untuk membangun interaksi komunikasi dengan pemain lain. 11. Media Sosial (Social Media) Kehadiran situs jejaring sosial (social networking site) atau sering disebut dengan media sosial (social media) seperti Faceook, Twitter,
http://digilib.mercubuana.ac.id/
30
dan
Skype
merupakan
media
yang
digunakan
untuk
mempublikasikan konten seperti profil, aktivitas, atau bahkan pendapat pengguna juga sebagai media yang memberikan ruang bagi komunikasi dan interaksi dalam jejaring sosial di ruang siber. 2.6 YouTube YouTube adalah situs web video sharing (berbagi video) yang bisa diakses oleh pengguna dari seluruh dunia secara gratis. YouTube didirikan pada Februari 2005 oleh tiga orang bekas karyawan Paypal yaitu, Chad Hurley, Steve Chen, dan Jawed Karim. Bisa dikatakan YouTube adalah database video yang paling populer di dunia internet, atau bahkan mungkin yang paling lengkap dan variatif. Para pengguna dapat memuat, menonton dan berbagi klip video secara gratis. Umumnya video-video di YouTube adalah klip musik (video klip), film, televisi, serta video buatan para penggunanya sendiri. Format yang digunakan video-video di YouTube adalah .flv yang dapat diputar di penjelajah web yang di plug in flash player. Orang pertama yang menaruh video di situs YouTube adalah Jawed Karim. Video berdurasi 19 detik itu diberi judul “Saya ketika di Kebun Binatang”. Makin cepatnya akses internet dan murahnya piranti perekam video dianggap sebagai salah satu faktor yang membuat YouTube. sangat populer. Raksasa pencari internet Google mengendus pasar video online dan membeli situs ini US$ 1,65 miliar pada 2006.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
31
2.6.1 Fitur Teknologi a) Playback Menonton video-video YouTube di komputer pribadi membutuhkan plug-in Adobe Flash Player yang terpasang di penjelajah web. Plug-in Adobe Flash Player adalah bagian perangkat lunak yang paling lazim terpasang di komputer pribadi dan mencakup 75% video di Internet. b) Pengunggahan Semua pengguna YouTube dapat mengunggah video dengan batas durasi masing-masing 15 menit. Pengguna yang memiliki jejak rekam baik dengan mematuhi Panduan Komunitas YouTube diizinkan mengunggah video berdurasi 12 jam, tetapi akunnya perlu diverifikasi (biasanya melalui telepon genggam).YouTube menerima video yang diunggah dengan sebagian besar format kontainer, termasuk .AVI, .MKV, .MOV, .MP4, DivX, .FLV, dan .ogg dan .ogv. Format video seperti MPEG-4, MPEG, VOB, dan .WMV juga dapat diunggah. YouTube mendukung 3GP, sehingga video bisa diunggah dari telepon genggam c) Kualitas dan codec Bulan Juli 2010, YouTube mengumumkan bawha mereka telah meluncurkan serangkaian video berformat 4K, sehingga batas resolusinya naik hingga 4096x3072 piksel. Akan tetapi, per 2012 batas ini diturunkan menjadi 2048 x 1536.Video-video YouTube tersedia
http://digilib.mercubuana.ac.id/
32
dalam beragam level kualitas. Nama kualitas standar (SQ), kualitas tinggi (HQ), dan definisi tinggi (HD) sudah digan Video d) 3D Video jenis ini dapat ditonton dengan beberapa cara, termasuk metode anaglif (lensa sian/merah) yang membutuhkan kacamata khusus untuk mendapatkan efek 3D-nya. Pada Mei 2011, pemutar YouTube versi HTML5 mulai mendukung rekaman 3D samping-sampingan yang kompatibel dengan Nvidia 3D Visionti dengan angka-angka yang mewakili resolusi vertikal video. a) Fitur pemutar video saat offline Untuk pengguna android khusus di Indonesia, India dan Filiphina dapat memutar video YouTube saat offline atau tanpa akses internet selama 48 jam. Layanan fitur ini dibuat karena kualitas internet di 3 negara tersebut masih rendah dibandingkan dengan negara lain. Langkahnya dimulai dengan membuka video yang diinginkan di situs YouTube, kemudian tap tombol download, lalu pilih resolusi video yang diinginkan. Setelah selesai proses download selesai, lihat pada bagian offline. 2.7 Audiens Audiens adalah faktor yang paling penting bagi media karena audiens adalah konsumen media. Keberhasilan suau media sangat ditentukan oleh seberapa besar media bersangkutan bisa memperoleh pembacanya, pendengar dan penonton.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
33
Menurut Hierbert dan kawan-kawan, audiens dalam komunikasi massa setidak-tidaknya mempunyai lima karakteristik sebagai berikut28: a. Audiens cenderung berisi individu-individu yang condong untuk berbagi pengalaman dan dipengaruhi oleh hubungan sosial diantara mereka. Individu-individu tersebut memilih produk media yang mereka gunakan berdasarkan seleksi kesadaran b. Audiens cenderung besar. Besar disini berarti tersebar ke berbagai wilayah jangkauan sasaran komunikasi massa. Meskipun begitu, ukuran luas ini sifatnya bisa jadi relatif. Sebab, ada media tertentu yang khalayaknya mencapai ribuan, ada yang mencapai jutaan. Baik ribuan atau jutaan tetap bisa disebut audiens meskipun jumlahnya berbeda, tetapi perbedaan ini bukan sesuatu yang prinsip. Jadi, tak ada ukuran pasti mengenai luasnya audiens itu. c. Audiens cenderung heterogen. Mereka berasal dari berbagai lapisan dan kategori sosial. Beberapa media tertentu mempunyai sasaran, tetapi heterogenitasnya juga tetap ada. d. Audiens cenderung antonim, yakni tidak mengenal satu sama lain. Tidak mengenal tersebut tidak ditekankan satu kasus perkasus, tetapi meliputi semua audiens. e. Audiens secara fisik dipisahkan oleh komunikator, dapat juga dikatakan audiens dipisahkan ruang dan waktu.
Nurudin.Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. 2011
28
http://digilib.mercubuana.ac.id/
34
Lebih lanjut Hierbert berpendapat29: “Masing-masing dari kita adalah anggota dari sejumlah besar audiens, tetapi masing-masing audiens itu bereaksi secara individual. Interaksi kita dengan anggota audiens yang lain, bukan anggota atau bahkan pemimpin opini juga mempunyai dampak pada bagaimana kita merespons dan bahkan ikut menentukan reaksi umum kita”
29
Ibid, hal 106
http://digilib.mercubuana.ac.id/