BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Komunikasi
2.1.1
Pengertian Komunikasi Komunikasi massa berasal dari bahasa inggris, yaitu Mass Comunication
yang berarti sebagai saluran, yaitu media massa (Mass Media) sebagai kependekan dari Modia Of Mass Comunication (Susanto. 1974)1 Komunikasi merupakan salah satu hal yang tidak bisa dilepaskan dari manusia. Sejak manusia dilahirkan sampai masuk keliang lahat, proses komunikasi itu terus berjalan, yang jelas, we cannot communicate. Komunikasi pada hakekatnya adalah pikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa sebagai penyalurya.2 Menurut Harold Lasswel, cara yang baik untuk menggambarkan komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan berikut: “who says what in wich channel to whom with what effect” (siapa mengatakan apa dengan saluran apa untuk siapa dengan pengaruh bagaimana). Model lasweel diatas menunjukan bahwa komunikasi meliputi lima unsur sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan, yaitu: a. Komunikator (comunicator, source, sender) b. Pesan (messege)
1 2
Wiranto. Teori Komunikasi Massa. Jakarta: Grasindo.2000. Hal 1-2 Onong Uchjana Effendy, Ilmu Teori & Filsafat Komunikasi, Citra Aditya, Bandung. 1993. Hal 2
8
http://digilib.mercubuana.ac.id/
c. Media (channel, media) d. Komunikan (communicant, communicate, receiver, receipent) e. Efek (effect, impact, influence) Berdasarkan definisi diatas, lima unsur komunikasi yang saling bergantung satu dengan yang lain, yaitu : 1. Sumber (source), adalah pihak yang berinisiatif atau mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi, boleh jadi seorang individu, kelompok, organisasi, perusahaan, atau bahkan negara. 2. Pesan (messege), apa yang dikomunikasikan oleh sumber kepada penerima. 3. Saluran (channel/media), alat yang diguanakan sumber untuk menyampaikanp pesanya kepada penerima. 4. Penerima (receiver), orang yang menerima pesan dari sumber. 5. Efek (effect, impact, influence), perbedaan apa yang dipikirkan, dirasakan, dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan.
Definisi komunikasi massa menurut para ahli komunikasi yaitu :3 1. Bitnner, komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang (mass communication is messages communicated through a mass medium to a large number of people). Dan definisi tersebut dapat diketahui bahwa komunikasi massa itu harus menggunakan media massa
3
Elvinaro Ardianto dan Lukiati Komala, Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Bandung: Simbiosa Rekatama Media. 2007, Hal 1-2
9
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2. Garbner, komunikasi massa adalah produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi dan lembaga dari arus pesan yang countinue serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat industri (mass communication is the technologically and institutionally bassed production and distribution of the most broadly shared continuous flow of message in industrial societies). 3. Meletzke, yaitu komunikasi massa diartikan sebagai setiap bentuk komunikasi yang menyampaikan pernyataan secara terbuka melalui media penyebaran teknis secara tidak langsung dan satu arah pada publik yang tersebar. Istilah tersebar menunjukan bahwa komunikasi sebagai pihak penerima pesan tidak berada disatu tempat, tetapi tersebar diberbagai tempat.
2.1.2
Fungsi Komunikasi Para pakar mengemukakan tentang sejumlah fungsi komunikasi walaupun
dalam setiap item fungsi terdapat persamaan dan perbedaan pembahahasan fungsi komunikasi telah menjadi diskusi yang cukup penting, terutama konsekuensi komunikasi melalui media massa. Fungsi komunikasi menurut Dominick (2001) terdiri dari surveillance (pengawasan), interpretation (penafsiran), linkage (ketertarikan), transmission of value (penyebaran nilai) dan entertainment (hiburan).4
Evinaro Ardianto, Lukiati Komala Erdiyana, Komunikasi Massa Suatu Pengantar, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung. Hal 15
4
10
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Komunikasi dapat berfungsi sebagai berikut: a. Informasi : kegiatan mengumpulkan , menyimpan data, fakta, pesan, opini dan komentar. b. Sosialisasi : mengajarkan pengetahuan bagaimana orang bersikap sesuai dengan nilai – nilai c. Motivasi : mendorong orang untuk mengikuti kemauan melalui media. d. Bahan diskusi : menyidiakan info sebagai bahan diskusi untuk mencapai persetujuan dalam hal perbedaan pendapat. e. Pendidikan : membuka kesempatan untuk memperoleh pendidikan secara luas. f. Memajukan kebudayaan / menyebarluaskan hasil – hasil budaya. g. Hiburan h. Integrasi banyak bangsa di dunia.
2.2
Komunikasi Massa
2.2.1
Pengertian Komunikasi Massa Komunikasi yang ditujukan kepada masa atau sering kali disebut sebagai
komunikasi massa memiliki pengertian yang berbeda-beda dari para ahli seiring berkembangnya jaman ini.namun pada dasarnya memang memiliki maksud yang hampir sama. Berikut pengertian komunikasi massa dari sumber yang berbeda: Definisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh Bitter, yakni: komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang (miss communication is message comunicated through
11
http://digilib.mercubuana.ac.id/
a mass medium to a alarge number of people).
5
Dari definisi tersebut dapat
diketahui bahwa komunikasi massa itu harus menggunakan media massa. Jadi sekalipun komunikasi itu disampaikan kepada khalayak yang banyak, seperti rapat akbar di lapangan luas yang dihadiri oleh ribuan, bahkan puluhan ribu orang, jika tidak menggunakan media massa, maka itu bukan komunikasi massa. Media komunikasi yang termasuk media massa adalah radio siaran, dan televisi, keduanya dikenal sebagai media elektronik; surat kabar dan majalah, keduanya disebut dengan media cetak; serta media film. Film sebagai media komunikasi massa adalah film bioskop. Komunikasi massa merupakan komunikasi melalui media massa modern, yang meliputi surat kabar, radio, televisi, ditujukan kepada masyarakat umum. Komunikasi massa menyiarkan informasi, gagasan, dan sikap pada komunikan yang beragam dalam jumlah yang banyak.6
2.2.2 Karakteristik Komunikasi Massa Karakteristik komunikasi massa menurut Elvinaro dan Lukiati dalam bukunya, tahun 2005, dikatakan bahwa:7 1. Komunikasi terlembagakan
Elvinaro Ardianto dan Lukiati Komala Erdinaya. Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Bandung: Simbiosa Rekatama Media. 2005 hal 3 6 Onong Uchjana Efendy, Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi. PT.Citra Aditya Bakti: Bandung, 5
2003. Hal 79 7
Elvinaro Ardianto & Lukiati Komala Erdinaya, op.cit hal 7-12
12
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Dengan mengingat kembali pendapat Wright, bahwa komunikasi massa itu melibatkan lembaga, dan komunikatornya bergerak dalam organisasi yang kompleks. 2. Pesan bersifar umum Komunikasi massa itu bersifat terbuka, artinya komunikasi massa ditujukan untuk semua orang dan tidak ditujukan untuk sekelompok orang tertentu. 3. Komunikasi anonim dan heterogen Dalam komunikasi massa, komunikator tidak mengenal komunikan (anonim) karna komunikasinya menggunakan media dan tidak tatap muka. Disamping anonim, komunikan komunikasi massa adalah heterogen, karna terdiri dari berbagai lapisan masyarakat yang berbeda yang dapat dikelompokkan berdasarkan faktor: usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, latar belakan budaya, agama, dan tingkat ekonomi. 4. Media massa menimbulkan keserempakkan Kelebihan komunikasi massa dibandingkan komunikasi lainnya adalah jumlah sasaran khalayak atau komunikan yang dicapainya relative banyak dan tidak terbatas. Bahkan lebih dari itu, komunikan yang banyak tersebut secara serempak pada waktu yang bersamaan memperoleh pesan yang sama pula. 5. Komunikasi mengutamakan isi ketimbang hubungan Setiap komunikasi melibatkan unsur isi dan unsur hubungan sekaligus. Pada komunikasi antarpersonal, unsur hubungan sangat penting. Sebaliknya, pada komunikasi massa yang paling penting adalah unsur isi. 6. Komunikasi bersifat satu arah
13
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Secara singkat komunikasi massa itu adalah komunikasi dengan menggunakan atau melalui media massa. Karena melalui media massa, maka komunikator dan komunikannya tidak dapat melakukan kontak langsung. 7. Stimulus alat indra “terbatas” Pada komunikasi massa, stimulasi alat indra bergantung pada jenis media massa. Pada surat kabar atau majalah, pembaca hanya melihat. Pada radio siaran dan rekaman auditif, khalayak hanya mendengar. Sedangkan pada media televisi dan film kita menggunakan indra penglihatan dan pendengaran. 8. Umpan balik tertunda Efektifitas komunikasi seringkali dapat dilihat dari feedback yang disampakan oleh komunikan, namun bersifat tertunda, karna respon masyarakat tidak selalu langsung.
2.2.3
Proses Komuniksi Massa Proses komunikasi massa menurut Mc.Quail (1992:33) dalam buku Prof.
Burhan Bungin, komunikasi massa terlihat dalam bentuk:8 1. Melakukan distribusi dan penerimaan informasi dalam skala besar, sekali siaran, pemberitaan yang disebar dalam jumlah luas dan diterima massa. 2. Dilakukan melalui satu arah (komunikator ke komunikan) didominasi ke komunikator, jika ada interaktif, akan terbatas.
8
Burhan Bungin. Komunikasi Massa. 1992. Kencana Prenada Media Group. Hal 33
14
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3. Berlangsung secara asimetris antara komunikator dan komunikan, berlangsung datar, bersifat sementara. Jika terjadi kondisi emosional. Karna pembentukan agiatif: tidak lama, sementara, tidak permanen. 4. Berlangsung impersonal (non pribadi) dan tanpa nama. Sulit menentukan siapa penggeraknya. 5. Berlangsung berdasarkan karna adanya kebutuhan masyarakat tentang pemberitaan yang ditunggu. Jadi, agenda televisi ditentukan rating. Jika rating rendah akan dianggap rugi.
2.2.4
Fungsi Komunikasi Massa Ada beberapa fungsi yang seharusnya terdapat dalam komunikasi massa
yaitu seperti berikut:9 1. Informasi Fungsi informasi merupakan fungsi paling penting yang terdapat dalam komunikasi massa. Komponen paling penting untuk mengetahui komponen informasi ini adalah berita-berita yang disajikan. 2. Hiburan Fungsi hiburan memiliki posisi yang paling tinggi dibanding fungsi-fungsi lainnya. Masalahnya, masyarakat kita masih menjadikan televisi sebagai media hiburan. 3. Persuasi Fungsi persuasi komunikasi massa tidak kalah penting dengan fungsi informasi dan hiburan. Banyak bentuk tulisan yang kalau diperlihatkan sekilas hanya berupa
9
Nurudin. Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 2007 hal 63-90
15
http://digilib.mercubuana.ac.id/
informasi, akan tetapi jika diperhatikan secara teliti lagi ternyata mendapat fungsi persuasi. 4. Mendorong kohesi sosial Media massa mendorong masyarakat untuk bersatu. Dengan kata lain, media massa merangsang masyarakat untuk memikirkan dirinya bahwa bercerai-cerai bukan keadaan yang baik bagi kehidupan mereka.
5. Pengawasan Bagi Lasswell, komunikasi massa memiliki fungsi pengawasan. Artinya merujuk pada pengumpulan dan penyebaran informasi mengenai kejadian-kejadian yang ada di sekitar kita. 6. Korelasi Fungsi korelasi yang dimaksud adalah fungsi yang menghubungkan bagian-bagian dari masyarakat agar sesuai dengan lingkungannya. 7. Pewarisan sosial Dalam hal ini media massa berfungsi sebagai seorang pendidik, baik yang menyangkut pendidikan formal, maupun informal yang mencoba meneruskan atau mewariskan suatu ilmu pengetahuan, nilai, norma, pranata, dan etika dari satu generasi ke generasi selanjutnya. 8. Melawan kekuasaan dan kekuatan represif Dalam kurun waktu lama, komunikasi massa dipahami secara linear memerankan fungsi-fungsi klasik seperti yang diungkapkan sebelumnya. Komunikasi massa
16
http://digilib.mercubuana.ac.id/
berperan memberikan informasi. Namun informasi yang diungkapkan ternyata mempunyai motif-motif tertentu untuk melawan kemapanan. 9. Menggugat hubungan trikotomi Hubungan trikotomi adalah hubungan yang bertolak belakang antara tiga pihak. Dalam kajian komunikasi, hubungan trikotomi melibatkan pemerintah, pers, dan masyarakat. Ketiga pihak ini dianggap tidak pernah mencapai sepakat karna perbedaan kepentingan masing-masing pihak.
2.2.5
Dampak Komunikasi Massa Dampak komunikasi massa yang berkaitan dengan permasalahan yang akan
diteliti pada tahap kognitif dan afektif a. Kognitif Adalah akibat yan timbul dari komunikan yang sifatnya informatif bagi dirinya.10 Dalam dampak kognitif ini akan dibahas bagaimana media massa dapat membantu khalayak dalam mempelajari informasi yang bermanfaat dan mengembangkan ketermapilan kognitif. Melalui media massa kita memperoleh informasi tentang benda, orang atau tempat yang belum pernah kita kun jungiu secara langsung. Misalnya seorang mendapatkan informasi dari televisi bahwa robot gedek dapat melakukan sodomi dengan anak laki – laki dibawah umur. Penonton televisi, yang asalnya tidak tahu menjadi tahu tentang peristiwa tersebut. Disini pesan yang disampaikan komunikator ditunjukan kepada pikiran komunikan.
10
Siti Karlinah, Komuikasi Massa. Universitas Terbuka. Jakarta. 1999 hal 8
17
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Dengan kata lain, tujuan komunikator hanya berkisar padaupaya memberi tahu saja. Pada tahap ini diharapkan terjadi perunbahan dan pemahaman mahasiswa terhadap dampak yang ditimbulkan pada tayangan bernama My Trip My Adventure. Lalu mereka juga mengetahui kapan dan jam berapa oenayangan acara tersebut. b. Afektif Dampak ini kadarnya lebih tinggi dari pada dampak kognitif. Tujuan dari komunikasi massa bukan sekedar mengetahgui khalayak tentang sesuatu, tetapi lebih dari itu. Khalayak dapat turut merasakan pesan iba, terharu, sedih, gembira, marah dan sebagainya. Adanya perubahan pada apa yang dirasakan, disenangi, dan dibenci khalayak. Dampak ini ada hubungannya dengan emosi,sikap atau nilai. Dalam perubahan sikap (dampak afektif) ada tahap – tahap yang dilalui, diantaranya : Liking (menyukai), prefernce (pilihan), conviction (meyakini).
2.3
Indivudual Difference Theory ( Teori Perbedaan Individual ) Nama teori yang diketengahkan oleh Malvin D Defleur ini lengkap nya
adalah “Individual Difference of Mass Communication Effect”. Jadi teori ini menelaah perbedaan-perbedaan diantara individu-individu sebagai sasaran media massa ketika mereka diterpa sehingga menimbulkan efek tertentu. 11
11
Onong Uchjana Effendy, Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi, Bandung, PT Citra Aditya Bakti, 2003, Hal 275-276
18
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Menurut teori ini individu-individu sebagai anggota khalayak sasaran media massa secara selektif, menaruh perhatian kepada pesan-pesan, terutama jika berkaitan dengan kepentingan nya, konsisten dengan sikap-sikap nya, sesuai dengan kepercayaan nya yang didukung oleh nilai-nilai nya. Pesan-pesan tersebut diubah oleh psikologi. Jadi, efek media massa pada khalayak tidak seragam melainkan beragam secara individual berbeda satu sama lain dialam struktur kejiwaan nya. Dasar dari teori ini adalah manusia amat bervariasi dalam psikologinya secara pribadi. Dukungan perbedaan secara biologis, tetapi dikarenakan pengetahuan yang berbeda. Teori perbedaan individual ini mengandung interaksi yang berbeda dengan watak-watak perorangan anggota khalayak. Maka secara alamiah akan muncul efek yang bervariasi tetapi dengan tetap pada variable-variable kepribadian (menganggap khalayak memiliki ciri-ciri kepribadian yang sama) teori tersebut akan memprediksi keseragaman tanggapan pesan tertentu (jika variable bersifat seragam).
2.4
Televisi Sebagai Media Massa
2.4.1
Pengertian Televisi Televisi merupakan salah satu media massa yang digunakan untuk
menyampaikan pesan kepada khalayak, televisi menggunakan gelombang elektromagnetik untuk menyalurkan sinyal-sinyal ke seluruh penjuru agar bisa
19
http://digilib.mercubuana.ac.id/
menyampaikan siarannya sehingga dapat diterima oleh khalayak di berbagai pelosok.
Televisi juga memiliki sifat fisik seperti :12 a. Dapat di dengar dan dapat dilihat bila ada siaran b. Dapat dilihat dan didengar kembali, bila diputar kembali c. Daya rangsang sangat tinggi d. Elektris e. Sangat mahal f. Daya jangkau besar
2.4.2
Karakteristik Media Televisi Ditinjau dari stimulasi alat indera, dalam radio, surat kabar dan majalah
hanya satu alat indera yang stimulus. Radio siaran dengan indera pendengaran, surat kabar dan majalah dengan indera penglihatan, televisi merupakan saran media komunikasi massa yang dapat diterima khalayak luas dengan perpaduan antara pendengaran dan penglihatan. Dengan demikian televisi mempunyai karakteristik, yaitu :
12
Morissan, Manajemen Media Penyiaran, Jakarta: Ramdina Prakarsa, 2007 hal 11
20
http://digilib.mercubuana.ac.id/
a. Audio-visual Bahwa televisi dapat di dengar sekaligus dilihat karena televisi merupakan paduan audio dari segi penyiaranya (broadcast) dan video dari segi geraknya (moving images). b. Berpikir dalam menggambar Ada dua tahap, yaitu visusalisasi dan penggambaran. Visualisasi adalah menerjemahkan kata-kata yang mengandung gagasan yang menjadi gambar secara individual.
Yaitu
dengan
menunjukan
gambar-gambar
yang
jelas
dan
menyajikannya sedemikian rupa sehingga mengandung makna. Penggambaran adalah kegiatan merangkaigambar-gambar individual sedemikian rupa, sehingga kontinuitinya mengandung makna tertentu. c. Pengoprasian lebih kompleks Pengoprasian televisi lebih kompleks dibanding radio siaran karena menggunakan peralatan yang lebih banyak dan lebih rumit dan harus dikerjakan oleh orang-orang yang terampil dan terlatih. Sifat ini juga menjadikan media televisi lebih mahal daripada surat kabar, majalah dan radio siaran.
2.4.3
Fungsi Media Televisi13 sebagian subsistem dari sistem Negara dan pemerintah dimana suatu stasiun
televisi beroprasi, maka sifat dari masing-masing fungsi media telivisi tergantung pada sistem dan pemerintah yang bersangkutan. Fungsi-fungsi media televisi tersebut adalah :
13
Onong Uchjana Effendy, op. Cit, hal 24
21
http://digilib.mercubuana.ac.id/
a. Fungsi penerangan Televisi sebagai media yang mampu menyiarkan informasi yang amanat memuaskan karena televisi mempunyai faktor immediacy dan realism. Immediacy mencakup pengertian langsung dan dekat. Peristiwa yang disiarkan oleh stasiun televisi dapat dilihat dan didengar oleh para pemirsa berada jauh dari tempat kejadian. Realism mengandung kenyatan. Berarti stasiun televisi menyiarkan informasi secara audio dan visual dengan perantaraan mikrofon dan kamera apa yang ada sesuai dengan kenyataan sehingga pemirsa melihat dan mendengar sendiri. b. Fungsi pendidikan Stasiun televisi menyiarkan acara-cara yang dapat meningkatkan pengetahuan dan penalaran masyarakat, misalkan menyiarkan acara-acara implisit mengandung pendidikan seperti sandiwara, fragmen, ceramah dan sebagainya. c. Fungsi hiburan 14
Alokasi waktu masa siaran di televisi di dominasi oleh acara-acara hiburan.
Karena pada layar televisi dapat ditampilkan gambar hidup berserta suara-suaranya bagaikan kenyataan, dan dapat dinikmati dirumah oleh seluruh keluarga, serta dapat dinikmati oleh khalayak yang tidak mengerti bahasa asing, bahkan tuna aksara.
Moorrisan, Media Penyiaran Strategi Mengelola Radio dan Televisi, Ramdina Prakarsa Tangerang, 2005, hal 97
14
22
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.5
Program Televisi
2.5.1
Pengertian Program Televisi Kata “program” berasal dari bahas inggris programme atau program yang
berarti acara atau rencana. Program adalah segala hal yang ditampilkan stasiun penyiaran untuk memenuhi kebutuhan audiennya. Dengan demikian program memiliki arti yang sangat luas. Program atau acara televisi disajikan adalah faktor yang membuat audience tertarik untuk mengikuti siaran yang dipancarkan stasiun televisi tersebut. Program dapat disamakan dengan produk atau barang atau pelayanan yang dijual kepada pihak lain. dengan demikian program adalah produk yang dibutuhkan orang, sehingga mereka bersedia mengikutinya.15
2.5.2
Jenis – Jenis Program Televisi Stasiun televisi setiap harinya menyajikan berbagai jenis program yang
jumlahnya sangat banyak dan jenisnya sangat beragam. Pada dasarnya apa saja isa dijadikan program untuk ditayangankan di televisi selama program itu menarik dan disukai audien, selama tidak bertentangan dengan kesusilaan, hukum, dan peraturan yang berlaku (Morrisan2009:208)16 Pada stasiun televisi, jenis program yang ditayangkan ada dua, yaitu :17
Ibid Hal 199-200 Morrisan. Op.cit. hal. 212 17 Ibid. Hal 208-219 15
16
23
http://digilib.mercubuana.ac.id/
1. Program informasi Adalah segala jenis siaran yang tujuannya untuk memberikan tambahan pengetahuan atau informasi kepada khalayak. Program informasi dapat dibagi menjadi dua bagian besar yaitu berita keras (hard news) dan berita lunak (soft news). a. Berita keras atau Hard News adalah segala informasi pentingdan menarik yang harus segera ditayangkan agar dapat diketahui khalayak audien secepatnya. Berita keras dapat dibagi kedalam beberapa bentuk berita, yaitu : 1) Straight news berarti langsung (straight), maksudnya suatu berita singkat (tidak detail) dengan hanya menyajikan informasi terpenting saja yang mencangkup 5W + 1H (who, what, where, when, why dan how) terhadap suatu berita yang diberitakan. 2) Feature, adalah berita ringan namun menarik. Pengertian ‘menarik’ disini adalaha informasi yang lucu, unik, aneh menimbulkan kekaguman dan sebagainya. 3) Infotainment, adalah suatau bentuk berita keras karena memuat informasi yang harus ditayangkan. b. Berita lunak atau soft news adalah segala informasi yang penting dan menarik yang siampaikan secara mendalam namun bersifat harus segera ditayangkan. Program yang masuk kedalam berita ini adalah : magazine, current affair, documenter, dan talk show. 1) Magazine,program yang menampilkan informasi ringan namun mendalam atau dengan kata lain magazine adalah feuture dengan durasi yang lebih panjang.
24
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2) Current affair, program yang menyajikan informasi yang terkait dengan suatu berita penting yang muncul sebelumnya namun dibuat dengan lengkap dan mendalam. 3) Dokumenter, program informasi yang bertujuan untuk pembelajaran dan pendidikan namun disajikan dengan menarik. 4) Talk show, program yang menampilkan satu atau beberapa orang untuk membahas suatu topik tertentu yang dipandu oleh seorang poembawa acara (host). 2. Program hiburan (entertaiment) Adalah segala bentuk siaran yang bertujuan untuk menghibur audien dalam bentuk lagu, musik, cerita, dan permainan. Program yang termasuk dalam katagori hiburan adalah drama, musik, dan permainan atau games. a. Drama Pertunjukan (show) yang menyajikan cerita mengenai kehidupan masyarakat setelah ditimpa bencana alam dahsyat, misalnya gempa bumi, atau tsunami. Program televisi yang termasuk dalam program drama adalah sinema elektronik (sinetron) dan film. a) Sinetron merupakan drama yang menyajikan cerita berbagai tokoh secara bersamaan. b) Film, film yang dimaksud disini adalah film layar lebar yang dibuat oleh perusahaan – perusahaan film. b. Musik , program musik dapat ditampilkan dalam dua format yaitu video dan klip atau konser. Program musik berupa konser dapat dilakukan dilapangan (outdoor) atau didalam studio (indoor).
25
http://digilib.mercubuana.ac.id/
c. Permainan atau game show merupakan suatu bentuk program yang melibatkan sejumlah orang baik secara individu atupun kelompok atau (tim) yang saling bersaing untuk medapatkan sesuatu. d. Quiz show, merupakan bentuk program permainan yang paling sederhana dimana sjeumlah peserta slaing bersaing untuk menjawab sejumlah pertanyaan. 1)
Ketangkasan, peserta dalam permainan ini harus menunjukan kemampuan
fisik atau ketangkasan untuk melewati suatu hal atau rintangan atau melakukan suatu permainan yang membutuh kan perhitungan dan strategi. 2)
Reality show, sesuai dengan namanya maka program ini mencoba
menyajikan suatu situasi seperti konflik, persaingan atau hubungan berasarkanm realitas yang sebenarnya.
2.5.3
Read Adalah unsur yang mengandung unsur yang bias dibaca. Dalam hal ini
unsur read dibagi lagi menjadi : a. Still text, yang diaplikasikan untuk menampilkan informasi seperti nama pembawa acara, nama dan profesi bintang tamu, alamat redaksi, nomor telephone interaktif. b. Running Text, yang diaplikasikan untuk menampilkan kredit-kredit title (nama kru yang terlibat dalam program tv)
26
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.5.5
Watch Adalah unsur yang mengundang unsur yang dapat dilihat. Unsur watch
dibagi menjadi : a. Setting, yaitu latar belakang yang sesuai dengan alur cerita yang disampaikan akan menghasilkan isi yang menghibur dan masuk akal. b. Videograpic, yaitu animasi tentang program yang terdapat diawal dan jeda sebelum comnmercial brak. c. Content, isis program yang terdiri dari tema, pembawa acara, bintang tamu, dll. 2.5.6
Hear Adalah unsur yang mengandung unsur yang dapat didengar. Unsur ini
dibagi menjadi : a. Voice, yaitu suara yan berasal dari suara manusia b. Sound, yaitu suara yang berassal dari benda mati seperti misalnya alat music, soundeffect, dll.
2.6
Feature
2.6.1
Pengertian Feature Dalam pengertian dasar adalah program audiovisual yang membahas suatu
tema secara kritis tetapi menampilkan sudut pandang dan tinjauan yang berbeda, dengan format gabungan antara dokumenter, opini dan ekspresi. Dengan format ini, program ini dapat merangkum pendapat dan interpretasi masyarakat, memberi
27
http://digilib.mercubuana.ac.id/
ruang bagi kreator untuk menuangkan ekspresinya terhadap fajta sejarah dan juga memberikan gambaran riil (dokumentasi) dari sebuah peristiwa yang terjadi.18
2.6.2
Jenis – Jenis Feature Terdpat beberapa jenis feature, antara lain:19
a. Feature kepribadian (profil), profil yang mengungkap manusia yang menarik b. Feature sejarah, memperingati tanggal – tanggal dari peristiwa penting. Feature sejarah juga bisa terkait pada peristiwa – peristiwa mutakhir yang membangkitkan minat dalam topik. c. Feature petualang, melukiskan pengalaman – pengalaman istimewa dan mencengangkan. d. Feature musiman, biasanya tentang musim dan liburan. e. Feature interpretatif, memberikan penjelasan lebih detail terhadap topik – topik yang telah diberitakan. f. Feature kiat (how-to-do-it feature), bagaimana melakukan suatu hal. 2.7
Dokumenter Televisi merangkul berbagai bentuk documenter dan mengembangkannya sampai tingkat dimana bentuk – bentuk itu secara signifikan mencirikan media tv dan pemahaman kita akan realismenya. Modus realisme dalam berbagai bentuk
Budi Susanto. Indentitas dan Postkolonialitas Di Indonesia. Kanisius: Yogyakarta. 2003. Hal 254 19 J. Anto dan pemilianna pardade. Meretas Jurnalisme Damai di Aceh-Kisah Reintegrasi Damai dari Lapangan. Yayasan Kippas: jakarta. 2007. Hal 93-96 18
28
http://digilib.mercubuana.ac.id/
documenter didiasarkan pada pengetahuan (keyakinan) kita mengenai aktualisasi materi sumber, sama banyaknya ketika didasarkan pada gaya presentasinya. 20 2.8
Mahasiswa Sebagai Khalayak
2.8.1
Pengertian Khalayak Khalayak adalah penerima, sasaran, pendengar, audience, decoder, dan komunikan.21 Khalayak secara aktif mrnggunakan media untuk memenuhi kebutuhannya. Dalam menentukan suatu objek tertentu, mereka selalu bersikap sama dan berbuat sesuai dengan persepsi orang yang akan memanipulasi mereka.22 Menjadi tugas seorang komunikator untuk mengetahui siapa yang akan menjadi khalayaknya sebeleum proses komunikasi berlangsung.
2.8.2
Aspek Khalayak Ada tiga aspek yang perlu diketahui seorang komunikator tentang khalayak,
yaitu:23 1. Aspek sosiodemografik Khalayak dapat dilihat dari bentuk demografinya melalui jenis kelamin, usia, populasasi, lokasi, tingkat pendidikan, bahasa, agama, pekerjaan, dan ideologi. 2. Aspek psikologi
20
Burton Graeme. Membincangkan Televisi. Jalasutra, Yogyakarta. 2000 Hal 251 Hafied Cangara. Pengantar Ilmu Komunikasi cet. PT Rsjs Grafindon Persada, Jakarta. 2004 hal 123 22 Dennis McQuail, Teori Komunikasi Massa, Erlangga. Jakarta, 1996 23 Hafied Cangara. Pengantar Ilmu Komunikasi cet. PT Rsjs Grafindon Persada, Jakarta. 2004 hal 151 21
29
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Aspek ini memahami dari segi kejiwaan khalayak melalui emosi, pendapat – pendapat mereka, adalah keinginan mereka yang dipenuhi, dan mereka selama ini bisa menyimpan rasa kecewa atau frustasi. 3. Aspek karakteristik Aspek ini menyangkut bentuk perilaku khalayak yang perlu diketahui melalui hobby, nilai dan norma, mobiltas sosoial dan perilaku komunikasi. Dari aspek sosiodemografi, komunikator perlu memahami hal – hal sebagai berikut: a. Jenis kelamin, apakah khalayak itu mayoritas laki – laki atau wanita b. Usia, apakah khalayak umumnya anak – anak, remaja atau orang tua c. Lokasi, apakah khalayak umunya tinggal di desa atau kota d. Tingkat pendidikan, apakah rata – rata mereka sarjana atau hanya tamatan sekolah dasar. e. Bahasa, apakah mereka mengerti bahasa indonesia atau tidak f. Pemilikan media, apakah mereka rata – rata memiliki peswat televisi, berlangganan surat kabar, atau tidak. Aspek profil psiokologis, ialah memahami khalayak dari segi kejiwaan, diantaranya adalah sebagai berikut: a. Emosi, apakah mereka rata – rata memiliki sifat mudah tersinggung, sabar, atau periang b. Bagaimana pendapat – pendapat mereka c. Apakah keinginan mereka yang harus dipenuhi d. Apakah mereka menyimpan rasa kecewa, frustasi atau dendam
30
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Dari aspek karakteristik prilaku khalayak, perlu diketahui hal – hal sebgai berikut: a. Hobi, apakah mereka pada umumnya menyukai berwisata b. Nilai dan norma, hal – hal yang menjadi tabu bagi mereka c. Mobilitas sosial, apakah mereka pada umumnya suka berpergian atau tidak d. Prilaku komunikasi, apakah kebiasaan mereka suka berterus terang atau tidak
2.8.3
Karakteristik khalayak
Khalayak itu sendiri memiliki berbagai karakteristik, yang diantaranya yaitu :24 1. Khalayak sebagai penggarap informasi Pihak penerima pesan pada saat berhadapan dengan “bentuk informasi” tertentu akan melakukan decoding (pemecahan code – code pesan), sehingga tidak seluruh informasi akan diserap oleh sipenerima secara utuh. 2. Khalayak sebagai “problem solver” Khalayak jelas tidak terlepas dari permasalahan kehidupan yang dihadapi mereka masing – masing. Mereka juga akan selalu berupaya mencari jalan pemecahannya. 3. Khalayak sebagai mediator Pada dasarnya proses penyiaran informasi tidak berhenti pada khalayak sasaran secara langsung sebagai barisan pertama. Arus penyebaran informasi bisa memlaui
24
Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, 237
31
http://digilib.mercubuana.ac.id/
berbagai tahap dan barisan. Orang-orang yang menerima informasi selanjtunya akan menyampaikan kembali ke khalayak lainnya. 4. Khalayak sebagai anggota kelompok Sebagai makhluk sosial seorang individu juga terkaitb oleh nilai-nilai kelompok yang diikutinya, baik secara formal maupun informal. 5. Khalayak sebagai makhluk sosial, seorang individu juga terkait oleh nilai – nilai kelompok yang diikutinya, baik secara formal maupun informasi khalayak sebagai kelompok. Secara sosiologi masyarakat terdiri dari jekompok – kelompok orang yang mempunyai ciri – ciri tertentu berdasarkan demografisnya (jenis kelamin, usia, pekerjaan, asal kesukuan). Yang berlaku secara formal maupun non formal. 2.8.4
Jenis – Jenis Khalayak Secara garis besar terdapat 2 khalayak :
1. General Public Audience merupakan khalayak luas, misalnya menonton televisi 2. Specilized Audience dibentuk dari beberapa mancam kepentingan bersama dari anggotanya sehingga homogeny. Anggota ini heterogen dalam umur, tingkat pendidikan, pendapatan, gaya hidup dan sebagainya. Tetapi mereka homogeny dalam ketertarikan terhadap suatu bidang.25
2.7.5
Sifat Khalayak komunikasi massa bertujuan untuk menyebarkan informasi secara pasif.
Ada 3 sifat khalayak dalam komunikasi massa :
25
Sugiono. Metode Penelitian Bisnis, CV Alfabeta, Bandung 1999. Hal 201
32
http://digilib.mercubuana.ac.id/
1. Luas Kriteria luas dalam sifat khalayak sebagai bentuk komunikasi massa sering kali bisa diartikan berbeda. Misalkan dalam keadaan yang mudah diklasifikasi : khalayak televisi (yang menonton program cinema Indonesia) berjumlah jutaan orang. Maka khalayak televisi luas. Sedangkan, khalayak (mahasiswa) yang mengikuti mata kuliah Sosiologi Komunikasi berjumlah 50 orang. Maka jika dibandingkan,khalayak perkuliahan adalah kecil. Kita memandang keluasan sebuah khalayak jika suatu komunikasi selama periode tertentu dan selama itu pula komunikator tidak dapat berinteraksi dengan khalayknya secara tatap muka. 2. Heterogen Sifat khalayak ini mempunyai maksud bahwa sebuah pesan yang dikomunikasikan kepada khalayak, yang terdiri dari berbagai tingkat pendidikan, berbagai lokasi, geografis dan sebagainya. Ini berarti bahwa anggota – anggota khalayak secara individu tidak dikenal atau diketahui oleh komunikatornya. Ini bukan berati para khalayaknya terisolasi namun karena penyampaian pesan oleh komunikator ditujukan kepada siapapun yang memerlukannya. Berdasarkan aktifitas bermedia yang dilakukan oleh khalayak, khalayak sendiri bisa diklasifikasikan ke dalam tiga jenis, yani khalayak pasif, khalayak aktif, dan khalayak partisipatif.26
Khalayak pasif adalah para individu yang mengakses pesan media secara “tidak sengaja” dan cenderung tidak direncanakan dengan baik. Khalayak
26
Memahami Khalayak Lembaga Penyiaran Publik (BagianI) (2011, Rabu 29 Juni). Duniaku Dunia Kreatif [online]. Diakses pada tanggal 9 Juli 2015 dari http://wisnumartha14.blogspot.com/2011/06/memahami-khalayak-lembaga-penyiaran.html
33
http://digilib.mercubuana.ac.id/
jenis ini juga menerima isi pesan media begitu saja seperti yang dibawa oleh media.
Khalayak aktif adalah khalayak yang cenderung lebih mengakses isi pesan media dengan sengaja dan terncana. Khalayk jenis ini juga tidak dengan mudah “terintimidasi”
oleh media. Khalayak aktif akan menciptakan
realitas media yang kuat dan merupakan miliknya sendiri, yang bisa jadi berbeda atau bahkan merupakan kritik atas pesan mediayang diterimanya. Bila pemahaman khalayak pasif secara implisitmenunjukan posisi media yang lebih kuat dibandingkan dengan khgalayak, maka pemahaman atas khalayak aktif sebaliknya, khalayak aktif memiliki makna bahwa posisi khalayak lebih kuat biladibandingkan dengan media. Khayak aktif memiliki karakter yang kuat dna mampu “berhadapan” dengan isi pesan media.
Khalyak partisipatif khalayak seperti ini terutama dekatr sekali dengan media penyiaran publik dimana merka tidak hanya memiliki pemaknaan yang berbeda atas pesan media yang diterima tetapi juga “bertindak” untuk berkontribusi dan mempengaruhi pesan media yang ada. Khalayak seperti ini bisa hadir aktif bila sebuah pesan media dihadiri oleh mereka secara langsung, misalnya program bincang – bincang di studio penyiaran. Bilapun tidak menghadiri secara langsung mereka akan memberika komentar atau masukan secara sukarela terhadap pesan media. Mereka juga bisa memproduksi dan mengkreasi pesan media yang baru yang merupakan respon atas pesan media yang mereka terima sebelumnya. Perbedaan khalayak aktif denga parstipatif adalah tindakan. Pada khalayak partisipatif,
34
http://digilib.mercubuana.ac.id/
tindakan mereka atas pesan media berusaha diwujudkan, sedangkan khalayak aktif “tindakan” tersebut lebih dari pada tataran pemaknaan yang berbeda dan berlangsung dalam pemikiran khalayak. Khalayak partisipatif terkdang pula berkumpul dengan sesamanya dan melakukan aktifitas bersama diluar aktifitas mengakses media, misalnya aktifitas off air pendengaran musik radio, dan mereka juga sangat kritis memberikan masukan untuk program acara yang mereka gemari. 2.9
Minat Minat adalah suatu kecenderungan hati kepada sesuatu. Minat timbul dari
dalam diri seseorang apabila sesuatu yang diminati itu bermanfaat, bisa dirasakan, dialami secara nyata, dan bila pihak luar juga mendorong kearah itu. Minat juga merupakan perhatian kepada sesuatu. Kecenderungan hati terhadap sesuatu yang hendak akan kerjakan merupakan konsekuensi dari sasaran/tujuan yang akan diraih.27 Minat adalah suatu keadaan dimana seseorang mempunyai perhatian terhadap sesuatu dan sertai keinginan untuk mengetahui dan mempelajari maupun membuktikan lebih lanjut. W.S Winkel mengatakan minat adalah kecenderungan yang agak menetap untuk merasa tertarik pada bidang – bidang tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu, sedangkan menurut Witherington minat adalah kesadaraan seseorang terhadap suatu objek, seseorang suatu soal atau situasi tertentu yang mengandung sangkut paut pada dirinya atau dipandang sebagai sesuatu yang sadar.
27
Jaelani A, Membuka Pintu Rezeki, Gema Insani Press, Jakarta, 1999, Hal 66
35
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Faktor – faktor yang mempengaruhi minat : 1. Faktor dari dalam diri yaitu sifat pembawaan, kebutuhan ini dapat berupa kebutuhan yang berhubungan dengan jasmani dan kejiwaan. 2. Faktor dari luar, diantaranya adalah keluarga, sekolah dan masyarakat disekitar lingkungan 3. Faktor emosional, merupakan ukuran intensitas seseorang dalam menaruh perhatian terhadap suatu kegiatan atau objek tertentu. Minat dalam konsep Attention (perhatian), Interest (niat), Desire (keinginan), dan Action (tindakan): 1. Attention (Perhatian) adalah preses pemusatan pengarah aktivitas tenaga psikis / fikiran dan fisik terutama alat indera dan gerakan tubuh pada focus tertentu.28 2. Interest (minat) adalah sesuatu yang menyenangkan dan timbul dari suatu objek.29 3. Desire (keinginan) adalah sumber kepuasan. Tanpa keinginan tidak ada kepuasan. 4. Action (tindakan) adalah merupakan tindakan individu yang memiliki arti bagi dirinya yang diarahkan pada tindakan orang lain atau hal tertentu.30
28
Hendra Surya. Menjadi Manusia Pembelajar. PT Elex Media Komputindo, Jakarta. 2009. Hal 3
30
Waluya Bagya, Menyelami Fenomena Sosial di MAsyarakat, PT Setia Purna Inves, Bandung, 2007. Hal 40
36
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.10
Pengertian Wisata Wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau
kelompok dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi. Semua pemberian pelayanan perencanaan dan pengemasan komponen perjalanan wisata yang meliputi sarana wisata, objek daya Tarik wisata, dan jasa pariwisata lainnya dalam bentuk paket wisata. Wisatawan adalah orang yang melakukan wisata. Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata yang didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha pemerintah dan pemerintah daerah. Kepariwisataan adalah keseluruhan kegiatan yang terkait dengan pariwisata dan bersifat multidimensi serta multidisiplin yang muncul sebagai wujud kebutuhan setiap orang dan Negara serta interaksi antara wisatawan dan masyarakat setempat, sesame wisatawan, pemerintah, pemerintah daerah dan pengusaha.31
2.10.1 Pengertian Tempat Wisata Adalah yang merupakan berpergian yang dilakukan bersama sama atau banyak orang yang bertujuan untuk berlibur mendapatkan hal-hal baru, entah itu dari tempat wisata yang pada saat itu mereka kunjungi atau dapat juga dikatakan bertamasya, dan juga bias diartikan berpergian secara bersama sama dengan tujuan untuk bersenang senag, menambah pengetahuan.
31
Bagus Gusti Ray, Pengantar Ilmu Pariwisata, Deepublish, Yogyakarta, 2014, Hal 33
37
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.11 My Trip My Adventure Tayangan My Trip My Adventure ini memberikan tayangan yang sangat tepat jika target audiencenya adalah remaja, dikarenakan acara ini memberikan tayangan yang isinya mengenai tempat – tempat wisata yang unik, menarik dan jarang dikunjungi oleh wisatawan. Program semacam itu sangat kuat mengembangkan gaya pola hidup konsumtif. Stasiun televisi masing - masing bertahan dengan menghadirkan berbagai macam program acara. Secara Etomoogi pariwisata berasal dari dua kata yaitu “ pari” yang berarti banyak/berkeliling, sedangkan pengertian wisata berarti “pergi”. Didalam kamus besar indonesia pariwisata adalah suatu kegiatan yang berhubungan dengan perjalanan rekreasi. Sedangkan pengertian secara umum pariwisata merupakan suatu perjalanan yang dilakukan seseorang untuk sementara waktuyang diselenggarakan dari suatu tempat ketempat lain dengan meninggalkan tempat semula dan dengan suatu perencanaan atau bukan maksud mencari nafkah di tempat yang dikunjunginya, tetapi semata mata untuk menikmati kegiataan pertamasyaan atau reakreasi untuk memenuhi keinginan yang beraneka ragam.32 Menurut peneliti salah satu program yang menarik adalah program My Trip My Adventure ini merupakan program feuture dokumenter yang ditayangkan oleh stasiun televisi swasta Trans Tv. My Trip My Adventure adalah sebuah program dari TransTv yang selalu menampilkan tayangan-tayangan yang menunjukkan keindahan alam di seluruh dunia. Berpariwisata ke sebuah daerah yang belom
32
http://assharrefdino.blogspot.com/2013/11/pengertian-pariwisata.html
38
http://digilib.mercubuana.ac.id/
pernah atau jarang orang dikunjungi, bahkan yang memiliki nilai - nilai wisata yang indah maupun unik. Tepatnya target audience dalam tayangan ini lebih dominan ke remaja, terlebih kepada mahasiswa yang memilki jiwa berwisata yang sering mengunjungi tempat – tempat wisata di Indonesia. 2.12
Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara dari sebuah penelitian. Hipotesis
adalaha proposisi yang ditampilkan dalam oertanyaaan yang dapat diuji secara empiris. Karena masih harus diuji, maka hipotesis merupakan kesimpulan sementara peneliti. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian kausal yang memerlukan pengujian hipotesis, maka dalam penelitian ini peneliti menggunakan hipotesis kausal. Kesimpulan atau jawaban sementara dari penelitian ini dilihat dari peryataan para pakar yang mengatakan bahwa ada tidaknya hubungan antara Pengaruh Tayangan My Trip My Adventure Terhadap minat Tempat Berwisata Mahasiswa Broadcasting Mercu Buana angkatan 2012, antara lain sebagai berikut :
2.12.1 Hipotesis Statistik Ada dua hipotesis yang digunakan dalam penelitian, yaitu hipotesis kerja dan hipotesis nol. Hipotesis kerja atau hipotesis alternative yang disingkat Ha, yaitu
39
http://digilib.mercubuana.ac.id/
menyatakan adanya hubungan antara variable X dan Y. sedangkan hipotesis nol disingkat dengan Ho, menyatakan tidak adanya pengaruh variable X dan Y.33 Ho : r ≠ 0 (tidak adanya pengaruh tayangan My Trip My Adventure terhadap minta tempat berwisata mahasisiwa broadcasting mercu buana angkatan 2012 itu berarti <0,05 Hoa ditolak. Pengaruh Tayangan My Trip My Adventure adalah variable X, dan minat tempat berwisata terhadap mahasiswa Broadcasting Mercu Buana angkatan 2012 adalah variable Y.
33
Rakhmat Kriyanto, Teknik Praktis Riset Komunikasi, KEncana prenada Media Group, 2007, Hal 33-34
40
http://digilib.mercubuana.ac.id/