BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Komunikasi Massa
2.1.1 Pengertian Komunikasi Massa Komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa dalam sejumlah besar orang (mass communication is messages communicated through a mass medium to a large number of people).1 Dari definisi tersebut dapat diketahui bahwa komunikasi massa merupakan sebuah proses dimana organisasi atau intansi yang mengirimkan pesan melalui media kepada khalayak yang dalam jumlah besar dan tersebar luas baik di luar negeri maupun dalam negeri. Sehingga pesan yang disampaikan dapat diterima secara serentak oleh khalayak. Komunikasi masuk didalam suatu proses sejarah manusia. Orang membangun peradaban atau budaya dalam perspektif sejarah yaitu masa lalu, masa sekarang dan masa depan. Oleh karena itu komunikasi penting didalam seluruh proses pembudayaan tadi. Bentuk kegiatan komunikasinya dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu melalui media massa seperti radio, surat kabar, TV, dan sebagainya. Atau dengan secara langsung (tanpa melalui media massa) seperti ceramah, atau pidato di lapangan terbuka. Pesan yang disampaikan haruslah mudah dipahami, dan disusun dengan jelas agar tidak menimbulkan kesalah pahaman. 1
John Fiske, Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta : Rajawali Pers, 2012, hal 30
9 http://digilib.mercubuana.ac.id/
10
Ahli komunikasi lainnya, Joseph A. Devito merumuskan definisi komunikasi massa yang pada intinya merupakan penjelasan tentang pengertian massa serta tentang media yang digunakannya. Ia mengemukakan definisinya dalam dua item, yakni: “ Pertama, komunikasi massa adalah komunikasi yang ditujukan kepada massa, kepada khalayak yang luar biasa banyaknya. Ini tidak berarti khalayak meliputi seluruh penduduk atau semua orang yang menonton televisi, tetapi ini berarti bahwa khalayak itu khalayak itu besar dan pada umumnya agak sukar untuk didefinisikan. Kedua, komunikasi massa adalah komunikasi yang disalurkan oleh pemancar-pemancar yang audio dan/ atau visual. Komunikasi massa barangkali akan lebih mudah dan lebih logis bila didefinisikan menurut menurut bentuknya: televisi, radio siaran, surat kabar, majalah dan film.2 2.1.2 Karakteristik Komunikasi Massa Karakteristik komunikasi masa adalah : 1.
Komunikator Terlembagakan. Ciri Komunikasi massa yang pertama adalah komunikatornya. Komunikasi massa menggunakan media massa, baik media cetak maupun elektronik untuk mengirim pesannya. Dengan pendapat dari Charles R Wright, bahwa komunikasi massa itu melibatkan lembaga, dan komunikatornya bergerak dalam organisasi yang kompleks.
2
John Vivian, Teori Komunikasi Massa : Edisi Kedelapan.Jakarta : Kencana, 2009, hal. 452
http://digilib.mercubuana.ac.id/
11
2.
Komunikannya anonim dan heterogen komunikan pada komunikasi massa bersifat anonim dan heterogen. Definisi diatas memberi pengertian tentang Komunikasi massa bahwa komunikator tidak mengenal komunikan (anonim), karena komunikasinya menggunakan media dan tidak tatap muka.
3.
Media
massa
menimbulkan
keserempakan,
Effendi
mengartikan
keserempakkan media massa sebagai keserempakkan kontak dengan sejumlah besar penduduk dari jarak yang jauh dari komunikator dan penduduk tersebut satu sama lainnya berada dalam keadaan terpisah. Kelebihan komunikasi massa dibandingkan dengan komunikasi lainnya adalah jumlah sasaran khalayak atau komunikan relative banyak secara serempak pada waktu yang bersamaan memperoleh pesan yang sama pula. 4.
Komunikasi mengutamakan isi ketimbang hubungan, salah satu prinsip komunikasi adalah bahwa komunikasi mempunyai dimensi isi dan dimensi hubungan. Dimensi isi menunjukkan muatan atau isi komunikasi, yaitu apa yang
dikatan.
Dimensi
hubungan
menunjukan
bagaimana
cara
mengatakannya yang juga mengisyaratkan bagaimana hubungan para peserta komunikasi dan bagaimana seharusnya pesan komunikasi itu ditafsirkan. 5.
Komunikasi massa bersifat satu arah disini maksudnya adalah komunikator dan komunikannya tidak dapat melakukakan kontak langsung. Komunikator dan komunnikannya aktif menyampaian, pesan komunikan pun aktif menerima pesan, namun diantara keduanya tidak dapat melakukan dialog sebagaimana yang terjadi dalam komunikasi antarpersonal.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
12
6.
Dalam komunikasi massa, stimulasi alat indra bergantung pada jenis madia massa. Pada surat kabar dan majalah, pembaca hanya melihat, Pada radio siaran dan rekaman auditif, khalayak hanya mendengar, sedangkan pada media televisi dan film, kita menggunakan indra penglihatan dan pendengar.
7.
Penyampaian pesan melalui media massa cenderung berjalan satu arah. Umpan balik atau feedback dari khalayak berlangsung secara tertunda atau delayed feedback. Umpan balik khalayak atas isi pesan suatu media massa dapat berupa tindakan meneruskan atau berhenti membaca koran, mendengar radio, atau menonton tv. Sedangkan umpan balik yang ditujukan kepada media massa antara lain dengan mempermasalahkan kebenaran dan keakuratan suatu berita, kritik terhadap cara-cara penyampaian berita, atau dukungan terhadap pesan tersebut.
2.1.3 Fungsi Komunikasi Massa Peran media massa sebagai suatu institusi penting di dalam masyarakat semakin meningkat. Secara sosiologis menurut Charles R Wright, media dapat menjalankan dua fungsi yang controversial. Satu sisi media berpotensi membesarkan orang atau kelompok, disisi lain media juga dapat merusak reputasi, harga dan martabat seseorang. Macam-macam fungsi komunikasi massa yaitu : 1.
Menyampaikan informasi (to inform)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
13
Kegiatan untuk mengumpulkan, menyimpan data, fakta, pesan, opini, dan komentar sehingga orang bisa mengetahui keadaan yang terjadi diluar dirinya, apakah itu dalam lingkungan daerah, nasional, atau internaisonal. 2.
Mendidik (to educate) Membuka kesempatan untuk memperoleh pendidikan secara luas, baik untuk pendidikan formal di sekolah maupun untuk diluar sekolah juga meningkatkan kualitas penyajian materi yang baik, menarik dan mengesankan.
3.
Mempengaruhi (to influence) Fungsi mempengaruhi dari media secara implisit terdapat pada tajuk atau editorial, features, iklan, berita atau tayangan lainnya yang dapat mempengaruhi khalayak televisi.3
4.
Menghibur (to entertain) Fungsi hiburan menunjuk pada upaya-upaya komunikatif yang bertujuan memberikan hiburan pada khalayak luas untuk mengurangi ketegangan pikiran khalayak, karena dengan melihat tayangan suatu hiburan dapat membuat pikiran khalayak segar kembali.4
2.2
Media Massa
2.2.1 Pengertian Media Massa
3
Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan praktek, Bandung; PT. Remaja Rosdakarya, 2005 4 Elvinaro Ardianto, dan Lukiati Komala, Suatu Pengantar Ilmu Komunikasi Massa,Edisi Revisi,Bandung; Simbiosa Rekatama Media, 2007
http://digilib.mercubuana.ac.id/
14
Media Massa adalah berasal dari istilah bahasa inggris. Media massa merupakan singkatan dari mass media of communication atau media of mass communication. Media massa adalah komunikasi dengan menggunakan sarana atau peralatan yang dapat menjangkau massa sebanyak-banyaknya dan area yang seluas- luasnya. Media massa merupakan sumber kekuatan alat kontrol, manajemen, dan inovasi dalam masyarakat yang dapat didayagunakan sebagai pengganti kekuatan atau sumber daya lainnya. Bukan hanya itu, media juga dapat menjadi sumber dominan yang dikonsumsi oleh masyarakat untuk memperoleh gambaran dan citra realitas sosial baik secara individu maupun kolektif, dimana media menyajikan nilai-nilai dan penilaian normatif yang dibaurkan dengan berita dan hiburan. 2.2.2 Jenis-Jenis Media Massa Media massa pada dasarnya dapat dibagi menjadi dua kategori, yakni media massa cetak dan elektronik. Media cetak yang dapat memenuhi kriteria sebagai media massa adalah surat kabar dan majalah. Sedangkan media elektonik yang memenuhi kriteria media massa adalah radio siaran, televisi, film, media on-line (internet). Setiap media cetak memiliki karakteristik yang khas.5 1.
Surat Kabar Surat kabar merupakan media massa yang paling tua dibandingkan dengan jenis media massa lainnya. Dari empat fungsi media massa (informasi, edukasi, hiburan dan persuasif), fungsi yang paling menonjol pada surat
5
Drs. Elvinaro Ardianto. M.Si dkk. Komunikasi Massa Suatu Pengantar Edisi Revisi. Simbiosa Rekatama Media. Bandung.2007 Hal 103
http://digilib.mercubuana.ac.id/
15
kabar adalah informasi. Hal ini sesuai dengan tujuan utama khalayak membaca surat kabar, yaitu keigintahuan akan setiap peristiwa yang terjadi di sekitarnya. 2.
Majalah Edisi pertama majalah yang diluncurkan di Amerika pada pertengahan 1930-an memperoleh kesuksesan besar. Menurut Dominick pula, klasifikasi majalah dibagi ke dalam lima kategori utama, yakni: (1) general consumer magazine (majalah konsumen utama); (2) business publication (majalah bisnis); (3) literacy reviewsand academic journal (kritik sastra dan majalah ilmiah); (4) newsletter (majalah khusus terbitan berkala); (5) public relation magazine (majalah humas).
3.
Radio Siaran Mark W. Hall dalam buku Broadcast Journalism mengemukakan bahwa perbedaan mendasar antara media cetak dengan radio siaran adalah media cetak dibuat untuk konsumsi mata, sedangkan radio siaran untuk konsumsi telinga.
4.
Televisi Fungsi televisi sama dengan fungsi media massa lainnya (surat kabar dan radio siaran), yakni memberi informasi, mendidik, menghibur dan membujuk. Tetapi fungsi menghibur lebih dominan pada media televisi.
2.3
Film Drama Religi
http://digilib.mercubuana.ac.id/
16
Film merupakan media komunikasi massa dimana film mengirim pesan atau isyarat yang disebut simbol, komunikasi simbol dapat berupa gambar yang ada di dalam film. Gambar dalam film menunjukkan kekuatan dalam menyampaikan maksud dan pengertian kepada orang lain. Gambar dapat menyampaikan lebih banayak pengertian di situasi-situasi tertentu di bandingkan apa yang di sampaikan oleh banyak kata. Film atau gambar bergerak adalah bentuk dominan dari komunikasi massa visual yang diutamakan dari hasil pengembangan prinsip-prinsip fotografi dan proyektor. Lebih dari ratusan juta orang menonton film di bioskop, film televisi dan film video laser setiap minggunya. Industri film adalah industri bisnis. Predikat ini telah menggeser anggapan orang yang masih meyakini bahwa film adalah karya seni, yang diproduksi secara kreatif dan memenuhi imajinasi orang-orang yang betujuan memperoleh estetika (keindahan) yang sempurna. Film adalah suatu karya cipta seni dan budaya yang merupakan media komunikasi pandang dengar yang dibuat berdasarkan atas sinematografi dengan direkam pita seluloid, pita video, dan atau bahan hasil penemuan teknologi lainnya dalam segala bentuk, jenis dan ukuran melalui proses kimiawi, proses elektronik atau proses lainnya. Dengan atau tanpa suara yang dapat di pertunjukkan dan atau ditayangkan dengan sistem proyeksi mekanik, elektronik, dan atau lainnya. Isi dari film dapat diserap khalayak secara utuh yang berupa tema, dialog dan efek suara, karakter, acting, musik, drama, komedi atau lawak dan sajian lainnya kepada masyarakat.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
17
Fenomena menarik dalam konteks pemanfaatan media film sebagai saluran dakwah mulai terjadi di Indonesia yang memiliki populasi masyarakat muslim terbesar di dunia. Bagi salah satu sutradara film, sebuah film memasukkan unsur tentang nilai-nilai agama sebagai pegangan hidup, walau tanpa menunjukkan atribut agamawi, itu tetap bisa disebut film religi. Sebaliknya, film yang dipenuhi atribut religius belum tentu pantas disebut film religi jika ceritanya tidak menghidupi nilai-nilai agamanya. Sudah seharusnya mampu memanfaatkan secara efektif teknologi audio-visual tersebut. Perkembangan teknologi membawa perubahan besar terhadap peradaban manusia. Hasil kemajuan di bidang ini berdampak pada derasnya arus informasi yang tidak mengenal batas ruang dan waktu. Derasnya arus informasi ini didukung oleh berbagai media sebagai corong penyampai pesan baik itu infomasi yang bersifat massa maupun pribadi. Film sebagai media komunikasi, juga dapat berfungsi sebagai media dakwah yang bertujuan mengajak kepada kebenaran. Dapat mengkomunikaskan nilai-nilai kepada masyarakat sehingga perilaku penonton dapat berubah mengikuti apa yang disaksikannya dalam berbagai film. Melihat hal demikian sangat memungkinkan sekali media film digunakan sebagai sarana penyampai syiar islam kepada masyarakat luas. Objek dakwah lebih banyak yang "di luar masjid" dan di luar "komunitas kajian", jadi mendekatinya dengan melalui media komunikasi massa yang berupa film.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
18
2.4
Teori Representasi Representasi
merupakan
kegunaan
dari
tanda.
Marcel
Denesi
mengidentifikasikannya sebagai berikut “proses merekam ide, pengetahuan, atau pesan dalam beberapa cara fisik disebut representasi”. Ini dapat didefinisikan lebih tepat sebagai kegunaan dari tanda yaitu untuk menyambungkan, melukiskan, meniru sesuatu yang dirasa, dimengerti, diimajinasikan atau dirasakan dalam beberapa bentuk fisik. Teori representasi Stuart Hall memperlihatkan suatu proses di mana arti diproduksi dengan menggunakan bahasa dan dipertukarkan oleh antar anggota kelompok. Representasi menghubungkan antara konsep dalam benak dengan menggunakan bahasa yang memungkinkan untuk mengartikan benda, orang, kejadian yang nyata, dan dunia imajinasi dari objek, orang, benda, dan kejadian yang tidak nyata (Hall, 2003). Giles
(1999:56-57)
Dalam
buku
Studying
Culture:
A
Practical
Introduction, terdapat tiga definisi dari kata “represent”’ yakni : 1.
To stand in for. Hal ini dapat dicontohkan dalam peristiwa bendera suatu negara, yang jika dikibarkan dalam suatu event olahraga, maka bendera tersebut
menandakan
keberadaan
negara
yang
bersangkutan
dalamevent tersebut. 2.
To speak or act on behalf of. Contohnya adalah Pemimpin menjadi orang yang berbicara dan bertindak atas nama rakyatnya.
3.
To re-present. Dalam arti ini, misalnya tulisan sejarah atau biografi yang dapat menghadirkan kembali kejadian-kejadian di masa lalu.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
19
Menurut Stuart Hall ada dua proses representasi. Pertama, representasi mental, yaitu konsep tentang ‘sesuatu’ yang ada dikepala kita masing-masing (peta konseptual), representasi mental masih merupakan sesuatu yang abstrak. Kedua, ‘bahasa’, yang berperan penting dalam proses konstruksi makna. Konsep abstrak yang ada dalam kepala kita harus duterjemahkan dalam ‘bahasa’ yang lazim, supaya kita dapat menghubungkan kosnsep dan ide kita tentang sesuatu dengan tanda daru simbol-simbol tertentu. Berdasarkan beberapa definisi representasi, maka dapat disimpulkan representasi merupakan perwakilan dalam suatu realitas atau objek yang ditampilkan. 6 2.5
Budaya Dalam Islam
2.5.1 Pengertian Budaya Budaya adalah pikiran, akal budi, adat istiadat. Sedang kebudayaan adalah hasil kegiatan dan penciptaan batin (akal budi) manusia, seperti kepercayaan, kesenian dan adat istiadat. Sebagian ahli kebudayaan memandang bahwa kecenderungan untuk berbudaya merupakan dinamik illahi. Menurut Hegel, keseluruhan karya sadar insani yang berupa ilmu, tata hukum, tatanegara, kesenian, dan filsafat adalah hasil dari proses realisasi diri dari roh illahi. Agama merupakan keyakinan hidup rohani pemeluknya, sebagai jawaban atas panggilan illahi. Keyakinan ini disebut Iman, dan Iman merupakan pemberian dari Tuhan, sedang kebudayaan merupakan karya manusia. Sehingga keduanya tidak bisa ditemukan. Agama merupakan salah satu unsur kebudayaan, untuk melihat manusia dan kebudayaannya, Islam tidaklah memandangnya dari satu sisi 6
Https://yolagani.wordpress.com/2007/11/18/representasi-dan-media-oleh-stuart-hall
http://digilib.mercubuana.ac.id/
20
saja, Islam memandang bahwa manusia mempunyai dua unsur penting, yaitu unsur tanah dan unsur ruh yang ditiupkan Allah kedalam tubuhnya. Islam mengajarkan kepada umatnya untuk selalu beramal dan berkarya, untuk selalu menggunakan pikiran yang diberikan Allah untuk mengolah alam dunia ini menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi kepentingan manusia. Dengan demikian, Islam telah berperan sebagai pendorong manusia untuk “ berbudaya “, dan dalam satu waktu Islamlah yang meletakkan kaidah, norma dan pedoman. Sampai disini, mungkin bisa dikatakan bahwa kebudayaan itu sendiri, berasal dari agama. Islam datang untuk mengatur dan membimbing masyarakat menuju kepada kehidupan yang baik dan seimbang. Dengan demikian Islam tidaklah datang untuk menghancurkan budaya yang telah dianut suatu masyarakat, akan tetapi dalam waktu yang bersamaan Islam menginginkan agar umat manusia ini jauh dan terhindar dari hal-hal yang yang tidak bermanfaat dan membawa madlarat di dalam kehidupannya, sehingga Islam perlu meluruskan dan membimbing kebudayaan yang berkembang di masyarakat
menuju
kebudayaan
yang
beradab
dan
berkemajuan
serta
mempertinggi derajat kemanusiaan. 2.5.2 Pengertian Wanita Muslimah Secara harfiah “muslim” itu artinya “berserah diri”. Namun secara istilah “muslim” adalah orang yang beragama Islam. Berarti muslim adalah orang yang mengucapkan dua kalimat syahadat, yaitu bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, dan Nabi Muhammad adalah utusan Allah, serta berserah diri kepada-Nya. Sedangkan muslimah adalah sebutan untuk wanita muslim, yaitu wanita yang
http://digilib.mercubuana.ac.id/
21
beragama islam. Wanita muslimah adalah wanita yang sholehah, dalam islam sudah jelas, islam mengangkat tinggi derajat seorang wanita, apa lagi wanita yang sholehah, yang memperhatikan kecantikan diri dan bersolek hanya untuk suaminya. Dinilai oleh islam sebagai wanita sholehah, yaitu sebagai sebaik-baik perhiasan dunia. Terutama peran bagi wanita, yang lebih banyak dan beragam dibandingkan peran bagi laki-laki. Karena agama islam sangat melindungi kehormatan wanita, mulai dari cara berpakaian, cara beribadah kepada Allah SWT hingga sampai dengan cara bersikap dan bertutur kata harus sesuai dengan apa yang sudah dicantumkan dalam Al-Qur’an. Sehingga banyak peraturan yang diharus dipatuhi oleh wanita yang memeluk atau beragama islam. 2.5.3 Peran Wanita Muslimah Berkeluarga Secara umum wanita memiliki peran dan tanggung jawab amat besar dan penting dalam berbagai aspek kehidupannya, baik dalam kehidupan individu, keluarga (suami dan anak), masyarakat sosial sebagai warga ditempat dirinya tinggal dan berdiam bersama diri keluarganya, dan negara sebagai bagian dari anak bangsa, dan tempat dirinya dan keluarganya bernaung. Begitu jelas bahwa sebenarnya wanita tidak pernah ketinggalan dalam mengambil peranan yang besar dalam peradaban manusia dari dulu hingga kini. Ada yang berperan sebagai pendamping dan penguat dakwah suami, pencetak generasi hebat, ada juga yang berperan membantu memenuhi kebutuhan keluarga, ada yang berperan lebih luas dalam pemerintahan, perjuangan menegakkan dakwah dan kemerdekaan, dalam pendidikan dan lain sebagainya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
22
Oleh sebab itu, wanita tidak bisa diremehkan dan diabaikan, karena dibalik semua keberhasilan dan kontinuitas kehidupan, di situ ada wanita. Terdapat beberapa peranan penting wanita muslimah masa kini yang bisa diwujudkan sebagai berikut: 1.
Menghambakan diri kepada Allah SWT Menghambakan diri kepada Allah adalah merupakan ciri dari wanita muslimah. Sementara itu keshalehan sang istri merupakan asas yang terpenting sekali daripada asas-asas yang lain. Kegagalan asas ini dapat mengakibatkan asas-asas lain tidak akan berfungsi untuk memberi kebahagiaan sebenarnya di dalam kehidupan. Tanpa wanita muslimah yang saleh maka keluarga-keluarga Islam tidak akan dapat diwujudkan, padahal pembinaan dan terbentuknya pergerakan Islam itu bergantung kepada kelahiran keluarga-keluarga Islam ini. Adapun Sifat-sifat dari istri yang menghambakan diri kepada Allah adalah sebagai berikut: b)
Wanita yang menghambakan diri kepada Allah adalah yang taat kepada Allah dan Rasul dan patuh kepada perintah-Nya. Sanggup menjaga kesucian dirinya walaupun di tempat-tempat yang sunyi dari pandangan orang lain, juga yang sering berdzikir kepada Allah serta takut kepada-Nya.
c)
Wanita yang menghambakan diri kepada Allah adalah istri yang selalu bersyukur terhadap nikmat yang diberikan oleh Allah kepada
http://digilib.mercubuana.ac.id/
23
suaminya, karena ia meyakini bahwa Allah telah menakdirkannya, sementara takdir Allah tidak pernah mencelakakan dirinya. d)
Wanita yang menghambakan diri kepada Allah adalah juga Wanita yang taat kepada suaminya dan memahami hak dan kewajiban terhadap suaminya.
e)
Wanita menjaga hak dan kehormatan suaminya, baik suaminya ada di rumah atau tidak. Memiliki tingkah laku yang disukai oleh suaminya. Pandai menyembunyikan harta benda suaminya. Mendahului hak suaminya daripada hak dirinya sendiri atau kaum kerabatnya.
f)
Wanita yang menghambakan diri kepada Allah adalah wanita yang senantiasa menunjukkan rasa senang yang tinggi, lemah lembut tidak suka memaki, mengucapkan sumpah serapah, mengumpat-keji, berbantah bantahan dan lain-lain dari sikap dan perilaku yang negative dan tidak terpuji. Menunjukkan sikap yang jernih dan lapang dada serta segala hal yang menyebabkan suaminya senang saat ada di rumah.
g)
Wanita yang menghambakan diri kepada Allah adalah Wanita yang berpengetahuan, berakhlaq mulia, tahu melayani suami serta mengasihi dan mendidik anak-anak ke jalan hidup yang dikehendaki oleh Allah dan meneladani sunnah Rasulullah saw.
2.
Mendidik anak-anaknya Mendidik adalah tugas mulia sepanjang masa dan tugas mulia ini sudah diemban pertama kali oleh seorang ibu terhadap anaknya. Karena itu ibu
http://digilib.mercubuana.ac.id/
24
adalah pilar utama dalam proses pendidikan anaknya. Maka tidak salah jika dikatakan ‘Ibu adalah tiang negara’. Untuk itu seorang ibu perlu selalu belajar dan menambah ilmu yang bermanfaat. Di antara peran dan tanggung jawab seorang wanita muslimah adalah memberikan pendidikan yang terbaik kepada anak-anaknya. Hendaknya juga seorang wanita muslimah takut dan khawatir jika meninggalkan keturunan yang lemah, baik lemah finansialnya ataupun lemah akal dan pendidikannya. Dan lemah pendidikan harus lebih diperhatikan daripada lemah harta dan finansialnya. Dan pendidikan anak sangat disarankan dimulai sejak dini, bahkan sejak dalam kandungan. Karena itu tidak keliru kalau ada yang mengatakan: “Seorang ibu adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya”. Peran yang demikian strategis ini, menuntut wanita untuk membekali dirinya dengan ilmu yang memadai. Maka, wanita harus terus bergerak meningkatkan kualitas dirinya. Karena, untuk mencetak generasi yang berkualitas, dibutuhkan pendidik yang berkualitas pula. Hal itu berarti, seorang wanita tidak boleh berhenti belajar. 3.
Bermanfaat bagi manusia yang lain Menjadi pribadi yang bermanfaat adalah salah satu karakter yang harus dimiliki oleh seorang wanita muslimah. Setiap muslim diperintahkan untuk memberikan manfaat bagi orang lain dan senantiasa berusaha menjadi orang yang mampu mendedikasikan diri dengan mengambil peran yang sesuai dengan potensi diri di lingkungan dan masyarakat luas. Jadi seorang wanita
http://digilib.mercubuana.ac.id/
25
muslimah tidak hanya mendedikasikan diri di rumahnya saja tapi dia juga perlu keluar dan memberi manfaat pada orang banyak. 4.
Pendamping setia suaminya Seorang laki-laki lebih cenderung menggunakan akalnya di dalam mengatur urusan keluarga. Adapun seorang wanita lebih cenderung menggunakan perasaannya di dalam mengatur semua permasalahannya, termasuk mengatur masalah urusan rumah tangga. Wanita yang mencintai suaminya dan yang subur keturunannya, maka itulah wanita yang didambakan, karena rasa cinta, kasih sayang yang ada pada diri seorang wanita dalam mengelola rumah tangga adalah salah satu bentuk rahmat yang nantinya akan dapat mengarahkan anak ke jenjang yang lebih baik. Sehingga akhirnya sang wanita menjadi pendamping setia bagi sang suami di dalam mengarungi bahtera kehidupannya yang panjang, dan dia menjadi tempat mencurahkan rahasia sang suami. Karena manusia secara tabiatnya mencari teman yang baik dan dekat untuk membuka semua rahasianya dengan berterus-terang.
5.
Saudara bagi masyarakatnya Seorang wanita muslimah juga memiliki peran dan tanggung jawab dalam kehidupan masyarakatnya, sehingga dengan itu dirinya memiliki kontribusi dalam melakukan perbaikan dan pembangunan di tengah masyarakatnya, terutama dalam rangka mencetak individu yang baik yang kelak menjadi anggota masyarakat yang baik. Dan baik buruknya wanita dapat mempengaruhi kondisi suatu masyarakat.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
26
3.1
Hijab
3.1.1 Pengertian Hijab Hijab juga berarti pakaian lebar yang digunakan untuk menutupi seluruh badan dari kepala sampai kaki. Dalam kamus besar bahasa Indonesia hijab berarti baju kurung yang longgar, dilengkapi dengan kerudung yang menutupi kepala, sebagian muka dan dada. Dari definisi diatas dapat di tarik kesimpulan bahwa hijab adalah busana muslimah, yaitu suatu pakaian yang tidak ketat (longgar) dengan ukuran yang lebih besar yang menutupi seluruh tubuh perempuan, kecuali muka dan telapak tangan sampai pergelangan. Pada masa sekarang ini tampaknya ada kecenderungan di kalangan masyarakat untuk menyebut pakaian yang sesuai syariat dengan hijab, dan menyebut penyandangnya dengan muhajjabah (perempuan yang mengenakan hijab). Apabila dilihat dari maknanya hijab dan jilbab itu berbeda. Hijab berasal dari kata hajaba yang berarti menyembunyikan, yakni menyembunyikan sesuatu dari pandangan seseorang. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, hijab bermakna dinding yang membatasi sesuatu dengan yang lain, dinding yang membatasi hati manusia dengan Allah, dinding yang membatasi hati seseorang untuk mendapatkan harta warisan. Jadi dalam hal ini hijab bukan berarti berupa pakaian wanita. Dalam kamus arab, hijab jamaknya “hujubun” artinya penutup , tabir, tirai, layar, sekat. Hijab adalah salah satu bentuk pakaian yang disyariatkan oleh oleh agama islam bagi para muslimah. Wanita muslimah wajib menggunakan hijab sesuai aturan yang tertera dalam Al – Qur’an kecuali pada pria yang jadi muhrimnya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
27
3.1.2 Sebab-sebab Utama Syubhat Banyak wanita muslimah belum mengetahui akan wajibnya menutup aurat, atau berhijab (busana muslimah yang menutupi seluruh bagan tubuhnya dari kepala hingga kaki,dengan mengandung syarat” tertentu). Di bawah ini adalah sebab-sebab utama dari syubhat : a.
Menahan gejolak seksual Gejolak nafsu seksual pada manusia adalah sangat besar, dan membahayakan. Hijab wanita akan menyembunyikan kecantikannya, sehingga para pemuda tetap berada dalam gejolak nafsu yang tertahan. Satu-satunya cara adalah melepas hijab dari wanita agar para pemuda mendapatkan sedikit nafas bagi pelampiasan nafsu mereka. Perbedaan itu bisa
di
kenali
menggunakan hijab.
yakni
kalau
Dengan
wanita-wanita
begitulah,
para
muslim
mereka
pemuda
enggan
mengganggunya. b.
Belum mantap Jika salah seorang wanita muslim ditanya mengapa ia tidak menggunakan hijab? Diantaranya ada yang menjawab,”Demi allah saya belum mantap dengan hijab dalam hati” bila ia masih mengatakan hal itu dengan penuh keyakinan, padahal ia mengetahui perintah tersebut ada di dalam kitab Allah.
c.
Iman itu letaknya dihati Jika seorang diantara mereka ditanya, mengapa anda tidak berhjab. “ah iman itu letaknya dihati, bukan karena saya berhijab saja.” Memang betul
http://digilib.mercubuana.ac.id/
28
iman itu letaknya dihati, tetapi rasulullah tidak memksudkan bahwa iman tidak sempurna hanya di dalam hati saja. Akan lebih sempurna keimanan seorang wanita muslimah itu jika mereka beramal sholeh, serta bagi wanita untuk menutupi auratnya. d.
Allah belum memberiku hidayah Dalam Kitab-Nya Allah telah menerangkan, bahwa hidayah itu ada dua macam. Yaitu hidayah dilalah (ada campuran urusan manusia) dan hidayah taufiq (milik allah semesta). Tidak mungkin seorang muslim yang menginginkan rezeki kepadanya dari Allah yang hanya berdoa saja,dan berdiam diri di masjid. Seraya keinginannya itu. Maka allah tidak akan mengabulkan doanya, tanpa dia sendiri mencari sebab-sebab datangnya rizki tersebut.
e.
Factor orang tua dan suami yang melarang Jika ada seorang wanita muslim yang menginginkan berhijab untuk melengkapi keimanan kepada allah, tetapi ibu dan suami mereka melarangnya. Maka wanita muslim itu bertanya: “bagaimana hukumnya orang yang menentang ibunya dengan tidak menaati perintahnya untuk tidak berhijab ?” maka jawabannya “tidak dibolehkan menaati makhluk, baik ayah,ibu, atau suami dalam hal-hal yang didalamnya terdapat maksiat kepada Allah.
3.1.3 Keutamaan Menggunakan Hijab
http://digilib.mercubuana.ac.id/
29
Wanita muslimah yang kufur terhadap suaminya, dan adapun mereka yang berpakaian ketat, menunjukan tonjolan atau lekak-lekuk tubuh mereka sesungguhnya adalah haram. Maka tutuplah aurat kita dengan berhijab. Tetapi dibalik itu kita harus mengetahui 6 alasan wanita muslimah menggunakan hijab : a.
Menutupi sebagian cacat tubuh.
b.
Untuk bisa mendapatkan jodoh.
c.
Mengelabui orang lain bahwa dirinya orang baik-baik.
d.
Mengikuti model
e.
Mengikuti aturan-aturan syari’at.
3.1.4 Ketentuan Menggunakan Hijab Adapun
ketentuan-ketentuan
menjadi
wanita
muslimah
jika
menggunakan hijab maka harus memperhatikan ketentuan syari’at, diantaranya : a.
Hijab itu longgar,
b.
Menutupi dada mereka.
c.
Tidak meniru mode pakaian wanita kafir.
d.
Tidak memilih warna kain yang kntras(terang).
e.
Hendaklah menutupi seluruh tubuh,kecuali wajah dan kedua telapak tangan
f.
Hendaknya tidak menyerupai pakaian laki-laki.
g.
Tidak memakai pakain yang seperti telanjang.
3.1.5 Macam-Macam Bentuk Hijab Hijab terbagi atas beberapa macam-macam bentuk, antara lain :
http://digilib.mercubuana.ac.id/
30
1.
Niqab Penutup wajah yang bisa jadi menutup seluruh wajah dibawah mata, atau bahkan seluruh wajah. Para ahli agama sepakat bahwa niqab bukanlah jenis kerudung yang disyaratkan dalam quran. dalam ibadah haji, Niqab tidak boleh digunakan.
2.
Shayla Selembar kain sejenis hijab yang banyak dipake wanita di sekitar wilayah teluk. cirinya menutupi seluruh kepala dan dililit diatas bahu (gambar wanita yang menghadap ke samping)
3.
Al-amira Sejenis hijab yang terdiri dari 2 bagian, biasanya memiliki sejenis topi atau penutup bagian depan kepala.
4.
Khimer Hijab panjang yang menutupi seluruh dada dan hingga ke tangan.
5.
Abaya Pakaian panjang yang menutupi seluruh tubuh (jubah). Pemakaian Abaya biasanya yang disertai pemakaian kerudung/penutup kepala disebut dengan jilbab. Warna yang dipakai biasanya hitam atau warna-warna netral lainnya.
6.
Chador Kain panjang dan lebar yang digunakan seperti jubah. Chador banyak digunakan di Iran.
7.
Burka
http://digilib.mercubuana.ac.id/
31
Jubah yang menutupi mulai dari kepala hingga ujung jari kaki. 8.
Burkini Pakaian renang yang menutupi seluruh tubuh mulai dari ujung kepala hingga kaki kecuali wajah, tangan dan telapak kaki. Burkini hanya digunakan untuk keperluan berenang saja.
4.1
Peran Wanita di Sektor Domestik dan Sektor Publik Perempuan merupakan sosok makhluk yang sepanjang sejarah diyakini
menyimpan berjuta persoalan. Sederetan persoalan perempuan (baik dalam ranah publik maupun domestik) dipaparkan oleh sejumlah kalangan. Berbagai bentuk persoalan
seringkali
dipandang
sebagai
sebuah
persoalan
yang
lebih banyak dimunculkan oleh adanya budaya patriarki yang mengharuskan perempuan tunduk dan patuh pada suami. Disamping itu perempuan menjadi tergantung secara ekonomi kepada suami. Ketergantungan inilah yang dipandang telah meletakkan perempuan pada posisi yang sulit dihadapan suami, secara ekonomi perempuan tergantung pada suaminya. Sementara di sektor publik, perempuan menghadapi berbagai fakta seperti ketertinggalan, diskriminasi maupun pelecehan. Berdasarkan kenyataan tersebut, kaum perempuan untuk memiliki kemandirian
ekonomi.
Caranya
tentu
saja
dengan
bekerja
memasuki
sektor publik. Perempuan yang hanya berkutat di sektor domestik dalam perspektif ini dianggap sudah bukan masanya lagi. Tetapi ketika hendak memasuki sektor publik lagi-lagi perempuan dililit dengan persoalan baru.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
32
Perempuan
menjumpai
kenyataan
bahwa tingkat pendidikan dan
keterampilan kaum perempuan masih sangat rendah. Ini yang mungkin mendorong sebagian perempuan untuk menempuh jalan pintas atau mau bekerja di bidang yang tidak terlalu menuntut kemampuan ilmu dan keterampilan. Gaji yang diterima kadang tidak sama dengan yang diterima rekan kerja laki-laki kendati kedudukan dan pekerjaannya sama. Ironisnya, jalan yang ditempuh perempuan untuk keluar dari persoalan di sektor domestik dengan terjun ke sektor publik, ternyata kemudian mengundang persoalan baru. Persoalan ini berkembang saling kait-mengkait dan demikian sulit untuk diurai. Akhirnya, mereka melihat bahwa penanganan persoalan perempuan sudah tidak bisa lagi ditempuh dengan pendekatan individual. Artinya, mereka melihat bahwa persoalan perempuan ternyata berpangkal pada problematika di tingkat pengambilan kebijakan (birokrasi) dan penentu undang-undang (parlemen). Perempuan-perempuan karir yang secara finansial mandiri.
Memandang
pernikahan
sebagai
penghalang
kemandirian
dan belenggu kebebasan. Mereka ingin hidup bebas dan lepas dari tanggung jawab kerumah tanggaan. 4.1.1 Pendekatan Tafsir Agama dengan Perspektif Gender Dalam agama khususnya agama islam menganjurkan dan menegakan prinsip-prinsip dari Al-quran. Prinsip-prinsip yang digunakan untuk menegakan keadilan ekonomi, politik, kultural, dan juga gender. Persoalan mulai muncul ketika terjadi perkembangan masyarakat, diperlukan metode untuk menafsir ayat-
http://digilib.mercubuana.ac.id/
33
ayat al-quran yang digunakan untuk memehami ajaran moral agama yang bersifat prinsip dibutuhkan analisi sosial. Dengan begitu pemahaman terhadap prinsip agama akan berkembang sesuai dengan pemahaman atas realitas sosial agar berfungsi untuk menegakan keadilan tetap relefan. Tafsir dan fiqih perempuan terbentuk menggunakan analisis dan persspektif gender terdapat beberapa permesalahan tafsiran ke agamaan yang dianggap strategis agar segera mendapat untuk dilakukan kajian : 1.
Persoalan tentang nilai kaum perempuan karna meletekan kaum perempuan dalam kedudukan dan martabat yang tidak subordinatif terhadap kaum laki-laki, tidak subordinasi terhadap kaum laki-laki seperti yang terdapat didalam al-quran.
2.
Pemahaman bias gender selain menegakan subordinasi kaum perempuan, juga membawa akibat pada persoalan waris dan kesaksian dimana nilai kaum perempuan dianggap setengah dari kaum laki-laki. Pembahasan ini perlu dilakukan analisis konteks sosial terhdap struktur sosio kultural. Segenap ayat yang berkenaan dengan hak produksi dan reproduksi kaum
perempuan, diantara agenda mengenai penafsiran hak-hak reproduksi ini meliputi: a.
Hak jaminan keselamatan dan kesehatan yang berkenaan dengan pilihanpilihan untuk menjalankan dan menggunakan atau menolak penggunakan organ reproduksinya mulai dari menstruasi, mengandung, melahirkan dan menyusui.
b.
Hak untuk memilih pasangan
c.
Hak untuk menikmati dan menolak hubungan seksual
http://digilib.mercubuana.ac.id/
34
Sampai di sini, bukan hanya perempuan yang menanggung persoalan, namun juga anak-anak dan juga suami turut menjadi korban. Dengan demikian, upaya menyadari dan memahami posisi perempuan serta perannya dalam keluarga dan masyarakat menjadi hal yang penting bagi semua pihak. Harus ada kerjasama dari semua pihak. Dua pihak yang bekerjasama juga tidak akan berhasil dengan baik bila masing-masing memiliki gambaran yang berbeda mengenai hasil yang ingin dicapai. Maka membangun perspektif yang sama harus menjadi langkah awal bagi semua pihak sehingga akan mampu memberikan jaminan kemajuan peran wanita di
dalam
keluarga
dan
masyarakat,
sekaligus
menjamin
kemajuan
masyarakat secara keseluruhan. Padahal Islam telah mengajarkan kepada umat manusia untuk bersikap adil dan benar terhadap seluruh umat manusia. Islam juga memberikan hak penuh kepada kaum perempuan yang dinyatakan dalam ayat-ayat al-Qur’an. Hak-hak tersebut meliputi hak-hak sosial yang mencakup mereka hak untuk hidup, mendapat pengasuhan, memperoleh pendidikan, mencari pekerjaan, kebebasan memilih pasangan hidup, serta hak mendapat jaminan sosial. Selanjutnya hak-hak perempuan dalam agama yang mencakup hak untuk beribadah, hak untuk menunaikan kewajiban ibadah sesuai dengan keyakinannya. Perempuan
pun memperoleh
hak dalam
berpolitik
yang
meliputi,
kebebasan untuk berbicara, kebebasan menyampaikan pendapat, ikut serta dalam jihad dan sebagainya. Serta hak-hak ekonomi dan keuangan yang mencakup hak kepemilikan,
tunjangan,
warisan
dan hibah.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Perempuan
sendiri
harus
35
bisa bijaksana dalam memposisikan dirinya. Karena selain punya hak, perempuan pun punya kewajiban serta peran yang harus dimainkan, baik dalam ranah domestik, maupun dalam ranah publik. Peran dan tanggung jawab perempuan yang berkaitan dengan posisinya sebagai remaja putri,
meliputi tanggung
jawab terhadap penciptaNya,
orang tua serta keluarga. Sedangkan dengan kaitannya sebagai seorang istri, yaitu setia dan patuh terhadap suami, melayani kebutuhannya, baik dari segi psikis maupun biologis. Mengatur dan menjalankan rumah tangganya dan sebagainya. Sedangkan yang
berkenaan
dengan perannya
sebagai
ibu,
yaitu
melaksanakan kewajibannya mendidik anak, baik moral maupun spiritual, menunjukkan cinta dan kasih sayangnya terhadap anak. Serta memenuhi semua kebutuhannya, baik materi maupun psikis. Perempuan harus mampu memainkan dua peran sekaligus, yaitu perannya di ranah domestik sekaligus di ranah publik. Seiring perubahan zaman, perempuan harus mampu menjalankan dua peran itu. Jika perempuan punya peran besar di ranah publik, maka akan timbul deferensiasi peran. Peran tak akan lagi seketat dulu, dimana laki-laki yang di ranah publik, dan perempuan di ranah privat saja, namun meskipun demikian, dalam menjalankan peran publik ini perempuan harus hati-hati. Jika tidak maka perempuan hanya lepas dari kekuasaan laki-laki di ranah domestik, dan terjebak di ranah publik yang notabene adalah milik laki-laki. Pemberdayaan memaksa perempuan
perempuan bersaing
seharusnya
dengan
laki-laki
tidak
dimaksudkan untuk
dalam sektor publik untuk
mencapai posisi yang sejajar, tetapi seharusnya dilakukan untuk mendorong
http://digilib.mercubuana.ac.id/
36
perempuan menciptakan kerjasama dan sinergi antara perempuan dan laki-laki baik dalam sektor domestik maupun publik dalam mencapai tatanan keluarga dan masyarakat yang aman dan nyaman. Kesetaraan hak dan kesempatan bagi perempuan telah dicontohkan sejak zaman dahulu oleh Rasulullah SAW. Pada masanya, perempuan telah memiliki kebebasan untuk berperan aktif dalam ranah publik, diantaranya tidak melarang perempuan untuk aktif di bidang militer, yang tidak hanya mengandalkan kematangan dan kepiawaian konsep. Dalam pandangan Islam, perempuan memiliki harkat yang setara dengan laki-laki untuk mengemban amanah kekhalifahan di bumi, melakukan amar ma’ruf nahi munkar, serta memiliki potensi intrinsik sebagai Ibu Generasi. Seorang perempuan yang sukses ialah perempuan yang paham terhadap agamanya, sukses mendidik putra-putrinya, dan dapat mendukung aktifitas suami yang baik, serta dapat bermanfaat bagi lingkungannya. Disimpulkan bahwa sesungguhnya wanita memiliki peran
sangat besar.
Kekuasaan kaum laki-laki hanya terhenti dalam wacana dan ideologi. Ketika dihadapkan dalam keadaan faktual, maka dominasi laki-laki hanya sebatas mitos. Dengan kata lain, dominasi wanita adalah dominasi nyata dan praktis yang lebih memperlihatkan kuasa yang sebenarnya dan hidup, meski dalam ranah ideologi seringkali kalah. 4.2
Semiotika
4.2.1 Pengertian Semiotika
http://digilib.mercubuana.ac.id/
37
Secara singkat kita dapat menanyakan bahwa analisis semiotik (semiotical analysis) merupakan cara atau metode untuk menganalisis dan memberikan makna-makna terhdapa lambang-lambang pesan atau teks. Teks yang dimaksud dalam hubungan ini adalah segala bentuk sistem lambang (sign) baik yang terdapat pada media massa (seperti, berbagai paket tayngan televisis, karikatur, media cetak, film, radio dan berbagai bentuk iklan). Maupun yang terdapat di luar media massa (seperti karya tulis, patung, candi, monumen, fashion show, dan menu masakan pada suatu food festival).7 Semiotika adalah ilmu tentang tanda-tanda. Studi tentang tanda dan segala yang berhubungan dengannya, cara berfungsinya, hubungannya dengan tandatanda
lain,
pengirimannya
dan
penerimaannya
oleh
mereka
yang
menggunakannya. Menurut preminger (2001) dalam buku Rachmat Kristiyantono, ilmu ini menganggap bahwa fenomena sosial atau masyarakat dan kebudayaan itu merupakan tanda-tanda. Semiotik mempelajari sistem-sistem, aturan-aturan, konvensi-konvensi yang memungkinkan tanda-tanda tersebut mempunyai arti.8 Tanda adalah segala sesuatu yang berbentuk warna, isyarat, kedipan mata, objek, rumus matematika, dan lain-lain. Yang mempresentasikan sesuatu yang lain selain diri sendiri. Tanda juga adalah sesuatu yang bersifat fisik, dapat diterima oleh indera kita, yang mengacu pada sesuatu di luar dirinya. Dan bergantung pada pengenalan dari para pengguna bahwa itu adalah tanda.9
7
Pawito, Penelitian Komunikasi Kualitatif, Yogyakarta: PT. LKS Pelangi Askara, 2007, Hal 155156 8 Rachmat Kristiyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, Jakarta Kencana Predana Media Group, 2006, Hal 265 9 John Fiske, Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta: Pt. Raja Grafindo Persada, 2012, Hal 68
http://digilib.mercubuana.ac.id/
38
Semiotika melihat komunikasi sebagai penciptaan/ pemunculan makna di dalam pesan baik oleh pengirim maupun penerima. Makna tidak bersifat absolut, bukan suatu konsep statis yang bisa ditemukan terbungkus rapi di dalam pesan. Makna adalah sebuah proses yang aktif. Dimana makna adalah hasil interaksi dinamis antara tanda, konsep mental (hasil interpretasi) dari objek muncul dalam konteks historis yang spesifik dan mungkin berubah seiring waktu.10 4.2.2
Tujuan Analisis Semiotik Analisis semiotik berupaya menemukan makna tanda termasuk hal-hal
yang tersembunyi dibalik semua tanda (teks, iklan, berita). Karena sistem tanda sifatnya amat kontekstual dan bergantung pada pengguna tanda tersebut. Pemikiran pengguna tanda merupakan hasil pengaruh dari sebagai konstruksi sosial di mana pengguna tanda tersebut berada. 4.2.3 Model Analisis Semiotika Roland Barthes Teori ini dikemukakan oleh Roland Barthes (1915-1980), dalam teorinya tersebut Barthes mengembangkan semiotika menjadi 2 tingkatan pertandaan, yaitu tingkat denotasi dan konotasi. Denotasi adalah tingkat pertandaan yang menjelaskan hubungan penanda dan petanda pada realitas, menghasilkan makna eksplisit, langsung, dan pasti. Konotasi adalah tingkat pertandaan yang menjelaskan hubungan penanda dan petanda yang di dalamnya beroperasi makna yang tidak eksplisit, tidak langsung, dan tidak pasti.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
39
Roland Barthes adalah penerus pemikiran Saussure. Saussure tertarik pada cara kompleks pembentukan kalimat dan cara bentuk-bentuk kalimat menentukan makna, tetapi kurang tertarik pada kenyataan bahwa kalimat yang sama bisa saja menyampaikan makna yang berbeda pada orang yang berbeda situasinya. Roland Barthes meneruskan pemikiran tersebut dengan menekankan interaksi antara teks dengan pengalaman personal dan kultural penggunanya, interaksi antara konvensi dalam teks ‘dengan konvensi yang dialami dan diharapkan oleh penggunanya. Gagasan Barthes ini dikenal dengan “order of signification”, mencakup denotasi (makna sebenarnya sesuai kamus) dan konotasi (makna ganda yang lahir dari pengalaman kultural dan personal). “11 Di sinilah titik perbedaan Saussure dan Barthes meskipun Barthes tetap mempergunakan istilah signifier-signified yang diusung Saussure. Barthes juga melihat aspek lain dari penandaan yaitu “mitos” yang menandai suatu masyarakat. “Mitos” menurut Barthes terletak pada tingkat kedua penandaan, jadi setelah terbentuk sistem sign-signifier-signified, tanda tersebut akan menjadi penanda baru yang kemudian memiliki petanda kedua dan membentuk tanda baru. Jadi, ketika suatu tanda yang memiliki makna konotasi kemudian berkembang menjadi makna denotasi, maka makna denotasi tersebut akan menjadi mitos. Misalnya: Pohon beringin yang rindang dan lebat menimbulkan
11
Rachmat Kriyanto. Teknis Praktis Riset Komunikasi : Disertai Contoh Praktis Riset Media, Public Relations, Advertising, Komunikasi Organisasi, Komunikasi Pemasaran. Jakarta : Kencana, 2009, hal 59
http://digilib.mercubuana.ac.id/
40
konotasi “keramat” karena dianggap sebagai hunian para makhluk halus tahap ini, “pohon beringin yang keramat” akhirnya dianggap sebagai sebuah Mitos.
http://digilib.mercubuana.ac.id/