BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1
Komunikasi Massa Komunikasi yang menggunakan media massa lazim kita sebut sebagai komunikasi massa. Secara konkretnya, Littlejohn mendefinisikan komunikasi massa adalah Komunikasi massa adalah proses di dalam mana organisasi media memprodusir dan menstransmisikan pesan-pesan kepada khalayak yang besar/luas dan proses dengan mana pesan-pesan tersebut ditangkap, digunakan, dan dikonsumsi oleh khalayak. (LittleJohn, 2005). Sedangkan Bittner merumuskan ”Mass Communication is message communicated through a mass medium to a large number of people.” (Komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang) (Rakhmat, 1994, p.188) Untuk semakin memperjelas apa yang dimaksud dengan komunikasi massa itu, Jalaluddin Rakhmat telah merangkum berbagai definisi yang diberikan para ahli dalam satu pengertian. ”Komunikasi massa diartikan sebagai jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen, dan anonim melalui media cetak atau elektronik, sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat.(Rakhmat, 1994, p.189) Media dalam komunikasi ini menunjuk pada media cetak (koran, majalah, tabloid) dan media elektronik (radio, video, televisi, internet). Kini, televisi merupakan media dominan komunikasi massa di seluruh dunia, dan sampai sekarang masih terus berkembang. (Effendi, 1986, p.21)
11
12 Dari uraian diatas komunikasi massa dapat diartikan dalam dua cara, pertama, komunikasi oleh media, dan kedua komunikasi untuk massa. Namun ini tidak berarti komunikasi massa adalah komunikasi untuk setiap orang. William L. Rivers, dkk menyebutkan salah satu ciri komunikasi massa adalah adanya proses seleksi. Media tetap cenderung memilih khalayak, di lain pihak khalayak juga menyeleksi media, baik jenis maupun isi siaran dan berita, serta waktu untuk menikmatinya. Dan karena media mampu menjangkau khalayak secara luas, jumlah media yang diperlukan sebenarnya tidak terlalu banyak sehingga kompetisinya selalu berlangsung ketat. Untuk meraih khalayak sebanyak mungkin, media harus berusaha membidik sasaran tertentu.( Rivers dkk, 2004, p.19) Di era sekarang ini, dimana khalayak merupakan seseorang yang aktif dan dinamis, keberadaan institusi media sebagai sumber informasi tidak lagi dominan. Audiens-lah yang menggerakkan media massa untuk memenuhi kebutuhan/kepentingan mereka. Maksudnya bahwa audiens punya otoritas personal untuk menentukan akan mengkonsumsi media apa saja. 2.1.1 Fungsi Komunikasi Massa A.
Fungsi Komunikasi Massa Untuk Masyarakat 1. Informasi: a) Menyediakan informasi tentang peristiwa dan kondisi dalam masyarakat dan dunia. b) Menunjukkan hubungan kekuasaan. c) Memudahkan inovasi, adaptasi, dan kemajuan
13 2. Korelasi: a) Menjelaskan, menafsirkan, mengomentari makna peristiwa dan informasi. b) Menunjang otoritas dan norma-norma yang mapan. c) Melakukan sosialisasi. d) Mengkoordinasi beberapa kegiatan. Membentuk kesepakatan. e) Menentukan urutan prioritas dan memberikan status relatif. 3. Kesinambungan: a) Mengepresikan budaya dominan dan mengakui keberadaan kebudayaan khusus (subculture) serta perkembangan budaya baru. b) Meningkatkan dan melestarikan nilai-nilai.
4. Hiburan: a) Menyediakan hiburan, pengalihan perhatian, dan sarana relaksasi. b) Meredakan ketegangan sosial. 5. Mobilisasi: a) Mengkampanyekan
tujuan
masyarakat
dalam
bidang politik, perang, pembangunan ekonomi, pekerjaan, dan kadang kala juga dalam bidang agama.
14 B.
Fungsi Komunikasi Massa untuk Individu 1. Informasi: a) Mencari berita tentang peristiwa dan kondisi yang berkaitan dengan lingkungan terdekat, masyarakat dan dunia. b) Mencari bimbingan menyangkut berbagai masalah praktis, pendapat, dan hal yang berkaitan dengan penentuan pilihan. c) Memuaskan rasa ingin tahu. d) Belajar, pendidikan diri sendiri. e) Memperoleh rasa damai melalui penambahan pengetahuan.
2. Identitas pribadi: a) Menemukan penunjang nilai-nilai pribadi. b) Menemukan model perilaku. c) Mengidentifikasikan diri dengan nilai-nilai lain (dalam media). d) Meningkatkan pemahamna tentang diri-sendiri. 3. Integrasi dan interaksi sosial: a) Memperoleh pengetahuan tentang keadaan orang lain; empati sosial. b) Mengidentifikasikan diri dengan orang lain dan meningkatkan rasa memiliki.
15 c) Menemukan bahan percakapan dan interkasi sosial. d) Memperoleh teman selain dari manusia. e) Membantu menjalankan peran sosial. f) Memungkinkan menghubungi
seseorang sanak
untuk
–keluiarga,
dapat
teman,
dan
masyarakat. 4. Hiburan: a) Melepaskan diri atau terpisah dari permasalahan. b) Bersantai. c) Memperoleh kenikmatan jiwa dan estetis. d) Mengisi waktu. Penyaluran emosi. e) Membangkitkan gairah seks. (McQuail, 1987) 2.1.2
Ciri Komunikasi Massa
1. Komunikasi massa berlangsung satu arah Ini berarti bahwa tidak terdapat arus balik dari komunikasi kepada komunikator. Dengan lain perkataan, wartawan sebagai komunikator tidak mengetahui tanggapan para pembacanya terhadap pesan atau berita yang disiarkannya itu. Yang dimaksud dengan tidak mengetahui dalam keterangan diatas ialah tidak mengetahui pada waktu proses komunikasi itu berlangsung, Oleh karena itu arus balik seperti itu dinamakan arus balik tertunda. Sebagai
konsekuensi
dari
komunikasi
seperti
itu,
komunikator pada komunikasi massamelakukan perencanaan dan persiapan sedemikian rupa sehingga pesan yang diberikan kepada
16 komunikator
harus
komunikatif.
Dengan
demikian
pesan
komunikasi selain harus jelas dapat dibaca dan jelas dapat didengar,
juga
dapat
dipahami
maknanya
secara
tidak
bertentangan dengan kebudayaan komunikan yang menjadi sasaran komunikasi. 2. Komunikator pada komunikasi massa melembaga Media
massa
sebagai
saluran
komunikasi
massa
merupakan lembaga, yakni suatu institusi atau organisasi. Oleh karena itu, komunikatornya melembaga atau dalam bahasa asing disebut
institutionalized
communicator
atau
organized
communicator. Komunikator pada komunikasi massa, misalnya wartawan surat kabar atau penyiar televise ± karena media yang dipergunakannya adalah suatu lembaga ± dalam memperluaskan pesan komunikasinya bertindak atas nama lembaga. Ia tidak mempunyai kebebasan individual. Ungkapan seperti kebebasan mengemukakan pendapat (freedom of expression atau freedom of opinion) merupakan kebebasan terbatasi (restricted freedom). Sebagai
konsekuensi
dari
sifat
komunikator
yang
melembaga itu, peranannya dalam proses komunikasi ditunjang oleh orang-orang lain. Berdasarkan kenyataan tersebut di atas, komunikator pada komunikasi
massa
dinamakan
juga
komunikator
kolektif
17 (collective communicator) karena tersebarnya pesan komunikasi massa merupakan hasil kerja sama sejumlah kerabat kerja. 3. Pesan pada komunikasi massa bersifat umum Pesan yang disampaikan media massa bersifat umum (public) karena ditunjukkan kepada umum dan mengenai kepentingan umum. Hal itulah yang antara lain membedakan antara media massa dengan media nirmassa. Surat, telepon, surat kabar kampus, radio telegrapi atau radio citizen band. Merupakan media nirmassa karena ditunjukan kepada sekelompok orang tertentu. Dari keterangan di atas jelas bahwa surat kabar seperti kompas, majalah seperti tempo, radioseperti RRI, dan televisi seperti TVRI adalah media massa karena ditunjukan kepada masyarakat umum. Media massa tidak akan menyiarkan suatu pesan yang tidak menyangkut kepentingan umum. Media massa akan menyiarkan berita mengenai seorang mentri yang meresmikan sebuah proyek pembangunan, tetapi tidak akan menyiarkan berita seorang
menteri
yang
melaksanakan
khitanan
putranya.
Kekecualian bagi seorang kepala Negara. Media masa kadangkadang memberitakan perihal seorang kepala Negara yang merayakan ulang tahunnya, Menikahkan putrinya. Pemberitaan seperti itu dalam istilah jurnalistik termasuk human interest yang
18 oleh media massasering dianggap menarik untuk diketahui rakyat mengenai kehidupan orang yang berkedudukan paling tinggi itu. 4. Media komunikasi massa menimbulkan keserempakan Ciri lain dari media masa adalah kemampuannya untuk menimbulkan keserempakan (simultancity) pada pihak khalayak dalam menerima pesan-pesan yang disebarkan. Hal inilahyang merupakan ciri paling hakiki dibandingkan dengan media komunikasi lainnya. Oleh karenaitulah pada umumnya yang termasuk kedalam media massa adalah surat kabar, majalah, radio,televisi, dan film yang mengandung ciri keserempakan tersebut. Radio dan televisi karena merupakan media massa elektronik, tidak diragukan lagikeserempakannya ketika khalayak mendengarkan radio dan menyaksikan tayangan televisi.Film memiliki ciri keserempakan jelas tampak ketika ia yang dibuat dalam ratusan kopi diputar di gedung-gedung bioskop dimana secara serempak ditonton oleh ribuan pengunjung. 5. Komunikan komunikasi massa bersifat heterogen Dalam keberadaannya secara terpencar-pencar, dimana satu sama lainnya tidak saling mengenaldan tidak memiliki kontak pribadi. Heterogenitas khalayak seperti itulah yang menjadi kesulitanseorang komunikator dalam menyebarkan pesannya melalui media massa karena setiap individukhalayak menghendaki agar keinginannya dipenuhi. Satu-satunya cara
19 untuk dapat mendekati keinginan seluruh keinginan khalayak ialah dengan mengelompokan mereka menurut jenis kelamin, usia, agama, pekerjaan, pendidikan, kebudayaan dan lain-lain berdasarkan perbedaan sebagaimana dikemukakan di atas. Pengelompokkan
tersebut
telah
dilaksanakan
oleh
berbagai media massa dengan mengadakan rubric atau acara tertentu. Berdasarkan pengelompokan tersebut di atas maka sejumlah rubric atau acara diperuntukkan bagi kelompok tertentu sebagai sasarannya, atau dapat disingkat kelompok sasaran (target group) di samping khalayak keseluruhan sebagai sasarannya atau yang disebut khalayak sasaran (target audience). 2.2
Media Massa Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesanpesan dari sumber kepada khalayak (menerima) dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio, TV (Cangara, 2002). Media massa adalah alat-alat dalam komunikasi yang bisa menyebarkan pesan secara serempak, cepat kepada audience yang luas dan heterogen. Kelebihan media massa dibanding dengan jenis komunikasi lain adalah ia bisa mengatasi hambatan ruang dan waktu. Bahkan media massa mampu menyebarkan pesan hampir seketika pada waktu yang tak terbatas (Nurudin, 2007). Media massa memberikan informasi tentang perubahan, bagaimana hal itu bekerja dan hasil yang dicapai atau yang akan dicapai. Fungsi utama media massa adalah untuk memberikan informasi pada kepentingan yang menyebarluas
20 dan mengiklankan produk. Ciri khas dari media massa yaitu tidak ditujukan pada kontak perseorangan, mudah didapatkan, isi merupakan hal umum dan merupakan komunikasi satu arah. Peran utama yang diharapkan dihubungkan dengan perubahan adalah sebagai pengetahuan pertama. Media massa merupakan jenis sumber informasi yang disenangi oleh petani pada tahap kesadaran dan minat dalam proses adopsi inovasi (Fauziahardiyani, 2009). Media massa adalah faktor lingkungan yang mengubah perilaku khalayak melalui proses pelaziman klasik, pelaziman operan atau proses imitasi (belajar sosial). Dua fungsi dari media massa adalah media massa memenuhi kebutuhan akan fantasi dan informasi (Rakhmat, 2001). Media menampilkan diri sendiri dengan peranan yang diharapkan, dinamika masyarakat akan terbentuk, dimana media adalah pesan. Jenis media massa yaitu media yang berorentasi pada aspek (1) penglihatan (verbal visual) misalnya media cetak, (2) pendengaran (audio) semata-mata (radio, tape recorder), verbal vokal dan (3) pada pendengaran dan penglihatan (televisi, film, video) yang bersifat ferbal visual vokal (Liliweri, 2001). Effendy (2000), media massa digunakan dalam komunikasi apabila komunikasi berjumlah banyak dan bertempat tinggal jauh. Media massa yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari umumnya adalah surat kabar, radio, televisi, dan film bioskop, yang beroperasi dalam bidang informasi, edukasi dan rekreasi, atau dalam istilah lain penerangan, pendidikan, dan hiburan. Keuntungan komunikasi dengan menggunkan media massa adalah bahwa media massa menimbulkan keserempakan artinya suatu pesan dapat diterima oleh komunikan yang jumlah relatif banyak. Jadi untuk menyebarkan
21 informasi, media massa sangat efektif yang dapat mengubah sikap, pendapat dan prilaku komunikasi. 2.2.1. Jenis – Jenis Media Massa: A. Media Massa Traditional Media Massa tradisional adalah media massa dengan otoritas dan memiliki organisasi yang jelas sebagai media massa dimana terdapat ciri-ciri seperti: 1. Informasi dari lingkungan diseleksi, diterjemahkan dan didistribusikan 2. Media
massa
menjadi
perantara
dan
mengirim
informasinya melalui salurantertentu. 3. Penerima pesan tidak pasif dan merupakan bagian dari masyarakat danmenyeleksi informasi yang mereka terima. 4. Interaksi antara sumber berita dan penerima sedikit. Macam-Macam Media Massa Traditional: 1. Surat Kabar:merupakan penerbitanyang berupa lembaga yang berisi berita–berita karangan,iklan yang dicetak dan di terbitkan secara tetap atau lebih periodik dan untuk dijual kepada umum. Isi berita didalamnya dapat berupa kejadian–kejadian perang, politik dan pemerintahan ekonomi, kecelakaan, bencana, pendidikan serta seni kebudayaan.Disamping itu pula, berita yang termuat dalam bidang kesehatan, ilmu pengetahuan, liburan dan olahraga. Lilngkup berita dapat menyangkut berita
22 internasional, nasional, maupun berita darerah. Adapun fungsi dari surat kabar itu sendiri adalah untuk memberikan saran informasi yang beragam, pendidikan bagi masyarakat luas serta hiburan dan surat kabar juga dapat mempengaruhi setiap pembacanya.(UU PERS 1982) 2. Majalah:
penerbitan berkala yang berisi bermacam-
macam artikel dalam subyek yang bervariasi.Majalah biasa diterbitkan mingguan, dwimingguan atau bulanan. Majalah biasanya memiliki artikel mengenai topik populer yang ditujukan kepada masyarakat umum dan ditulis dengan gaya bahasa yang mudah dimengerti oleh banyak orang. 3. Radio: teknologi yang digunakan untuk pengiriman sinyal dengan cara modulasi dan radiasi elektromagnetik (gelombang elektromagnetik). Gelombang ini melintas dan merambat lewat udara dan bisa juga merambat lewat ruang angkasa yang hampa udara, karena gelombang ini tidak memerlukan medium pengangkut (seperti molekul udara). 4. Film (layar lebar): gambar-hidup, juga sering disebut movie. Film, secara kolektif, sering disebut 'sinema'. Gambar-hidup adalah bentuk seni, bentuk populer dari hiburan, dan juga bisnis.
23 5. Televisi: sistem penyiaran dengan disertai bunyi (suara) melaluikabel atau angkasa dengan menggunakan alat yang mengubah cahaya (gambar)dan bunyi (suara) menjadi gelombang
listrik
dan
mengubahnya
kembali
menjadiberkas cahaya yang dapat didengar (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2001:1162) B. Media Massa Modern Seiring dengan perkembangan teknologi dan sosial budaya, telah berkembang media-media lain yang kemudian dikelompokkan ke dalam media massa modern. Media massa yang lebih modern ini memiliki ciri-ciri seperti: 1. Sumber dapat mentransmisikan pesannya kepada banyak penerima (melaluiSMS atau internet misalnya) 2. Isi pesan tidak hanya disediakan oleh lembaga atau organisasi namun jugaoleh individual. 3. Tidak ada perantara, interaksi terjadi pada individu. 4. Komunikasi mengalir (berlangsung) ke dalam. 5. Penerima yang menentukan waktu interaksi. Macam-Macam Media Massa Modern: 1. Internet:jaringan komputer luas dan besar yang mendunia, yaitu menghubungkan pemakai komputer dari suatu negara ke negara lain di seluruh dunia, dimana di dalamnya terdapat berbagai sumber daya informasi dari mulai yang statis hingga yang dinamis dan interaktif.
24 2. Telepon Selular: perangkat telekomunikasi elektronik yang mempunyai kemampuan dasar yang sama dengan telepon konvensional saluran tetap, namun dapat dibawa ke mana-mana (portabel, mobile) dan tidak perlu disambungkan dengan jaringan telepon menggunakan kabel (nirkabel; wireless). berfungsi untuk melakukan dan menerima panggilan telepon, ponsel umumnya juga mempunyai fungsi pengiriman dan penerimaan pesan singkat (short message service, SMS), jasa videophone, dan gadget yang multifungsi. 2.3
Khalayak (Audience) “Secara umum, audience dapat diartikan sebagai konsumen dari komunikasi massa” (Merrill & Lowenstein, 1979, p. 106). “Audience dapat digolongkan menjadi kelompok-kelompok berdasarkan pada usia, jenis kelamin, status pernikahan, agama, latar belakang kebudayaan, pekerjaan, status ekonomi, pendidikan, dan keanggotaan organisasi khusus” (Gamble, 1984, p. 290). Audience dibedakan menjadi dua tipe, yakni (Merrill & Lowenstein, 1979, p. 106-108): 1. TheGeneralPublicAudience: Yang termasuk dalam tipe ini yaitu audience yang umum, heterogen ,dan tidak memiliki hubungan dengan audience lain. Pada tipeini, audience hanya menggunakan media secara individual dan tidak terikat dengan suatukelompok.
25 2. The Specialized Audience : Pada tipeini, audience juga tidak dikenal dan heterogen. Namun perbedaannya yaitu, audience pada tipe ini terdiri dari orang-orang yang memiliki kesenangan tertentu (tergabungdalamsuatukelompok). Berdasarkan kedua tipe khalayak di atas, pemirsa Program Kick Andy termasuk dalam general public audience atau dapat dikatakan pemirsanya adalah semua orang, tanpa dibatasi oleh adanya kelompok, lembaga atau perkumpulan tertentu. 2.4
Televisi Televisi sebagai media massa elektronik yang ditemukan sekitar abad ke18 memiliki banyak kelebihan yang tidak dimiliki oleh media massa yang lainnya.Dalam penelitian ini televisi diartikan sebagai televisi siaran (television broadcast) yang merupakan media dari jaringan komunikasi dengan ciri-ciri yang dimiliki komunikasi massa yaitu berlangsung satu arah, komunikatornya terlembaga, pesannya bersifat umum, sasarannya menimbulkan keserempakan, dan komunikatornya heterogen (Effendy, 2006 : 21). Televisi berasal dari bahasa Yunani tele yang berarti jauh dan vision yang berarti penglihatan.Televisi merupakan media komunikasi jarak jauh dengan penayangan gambar dan pendengaran suara, baik melalui kawat maupun secara elektromagnetik tanpa kawat. Televisi adalah sistem penyiaran dengan disertai bunyi (suara) melaluikabel atau angkasa dengan menggunakan alat yang mengubah cahaya (gambar)dan bunyi (suara) menjadi gelombang listrik dan mengubahnya kembali
26 menjadiberkas cahaya yang dapat didengar (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2001:1162). 2.4.1. Karakteristik Televisi Karakter televisi menurut Ardianto dan Komala(2004 : 128-130) adalah sebagai berikut: 1. Audiovisual Kelebihan dari televisi adalah dapat dilihat juga dapatdidengar. Unsur visual dan dilengkapi dengan audiomembuat tayangan televisi lebih menarik dan penonton jugamempunyai gambaran yang lengkap tentang peristiwa yangsdang ditayangkan di televise. 2. Berpikir dalam gambar Sekalipun
tidak
ada
naskah
yang
mengikuti,
namun
dengangambar kita dapat menyampaikan maksud dari gambar yangdisiarkan. dengangambar,
Ada
dua
tahap
pertama
menerjemahkankata-kata
yang
dalam
adalah
proses
berpikir
visualisasi,
yakni
mengandung
gagasan
yang
menjadi gambar secara individual. Kedua adalah penggambaran, yaknikegiatan merangkai gambar-gambar idividual sedemikian rupasehingga mengandung makna tertentu. 3. Pengoperasian lebih kompleks Dibandingkan dengan radio, pengoperasian televisi jauhlebih kompleks
dan
memerlukan
banyak
orang.
Peralatanyang
27 digunakan juga lebih rumit dan harus dilakukan olehorang-orang yang terlatih dan terampil. 2.4.2. Fungsi Televisi Menurut Dominick yang dikutip elvinaro dkk, (2007, 15-17) menyebutkan bahwa televise merupakan alat komunikasi massa yang memiliki fungsi sebagai berikut: 1. Surveillance (pengawasan) Fungsi pengawasan ini terbagi 2, yaitu pengawasan peringatan ketika media massa menginformasikan tentang ancaman kondisi efek
yang
memprihatinkan
dan
pengawasan
instrumental
merupakan penyampaian dan penyebaran informasi memiliki kegunaan dalam kehidupan sehari-hari. 2. Interpretation (penafsiran) Televise tidak hanya memasok fakta dan data, tetapi juga memberikan penafsiran terhadap kejadian-kejadian penting. 3. Linkage (pertalian) Fungsi ini merupakan penyatuan anggota masyarakat yang beragam, membentuk pertalian berdasarkan kepentingan dan minat yang sama. 4. Transmission of values (penyebaran nilai-nilai) Dimana individu mengadopsi perilaku dan nilai kelompok yang mereka tonton. 5. Entertainment (hiburan)
28 Fungsi dari televise bertujuan untuk mengurangi ketegangan pikiran khalayak. 2.4.3. Format Acara Televisi Format acara televisi adalah sebuah perencanaan dasar darisuatu konsep acara televisi yang akan menjadi landasan kreativitas dandesain produksi
yang
akan
terbagi
dalam
berbagai
kriteria
utama
yangdisesuaikan dengan tujuan dan target pemirsa acara tersebut. (Rukmananda,2004: 63). Gambar 2.1 Format Acara Televisi
Naratama(2004: 64)
29 Drama (fiksi) : adalah sebuah format acara televisi yang diproduksi dandicipta melalui proses imajinasi kreatif dari kisah-kisah drama atau fiksi yangdirekayasa dan dikreasi ulang. Non drama (non fiksi) : adalah sebuah format acara televisi yang diproduksidan dicipta melalui proses pengolahan imajinasi kreatif dan realitaskehidupan sehari-hari tanpa harus menginterpretasi ulang dan tanpa harusmenjadi dunia khayalan. Berita dan olahraga : adalah sebuah format acara televisi yang diproduksiberdasarkan informasi dan fakta atas kejadian dan peristiwa yangberlangsung pada kehidupan masyarakat sehari-hari. 2.4.4. Program Televisi Secara teknis penyiaran televise, program televise diartikan sebagai penjadwalan atau perencanaan siaran televise dari hari ke hari dan dari jam ke jam setiap harinya. (Soenarto, 2007:1) Sedangkan menurut Rukhmanda (2004:213). Programming adalah teknik penyusunan program acara televise yang ditayangkan secara berurutan.
30
Gambar 2.2. Skema Pembagian Program Televisi Morissan (2008, p. 215)
31 2.4.5. Macam-Macam Program Televisi Berdasarkan Straubhaar dan LaRose(2000:226), macam-macam program televisi antara lain : 1. Commercials dan other interruptions Merupakan program yang diletakan antara regular program dan regular interruption, yang memiliki beberapa bentuk, yaitu: a) Commercial : iklan komersil dalam bentuk promosi barang dan jasa yang ditayangkan di televise. b) Public service announcement : iklan tentang layanan masyarakat, tentang acara budaya, hingga penyuluhan kesehatan dan keadaan darurat. c) Program
promotion
:
merupakan
bentuk
in-house
advertising yang dimana stasiun televise mengiklankan program yang ditayangkan dijaringan televisinya. 2. Entertainment Program Program hiburan yang sebagian besar muncul secaraharian, mingguan, ataupun sesering mungkin. Dalam kategori ini termasuk beberapa program lain, yaitu: a) Drama :acara fiksi yang ditayangkan olehtelevisi dalam bentuk cerita drama hingga cerita detektif yang memiliki karakter dan plot cerita yang serupadengan cerita aslinya. b) Action Adventure Programs: acara yangmemiliki elemen aksi kuat yang mengisahkan jalan ceritaantara orang baik melawan orang jahat.
32 c) Situation Comedies (sitcom): acara yangbersifat humar yang dimana memiliki jejak kelemahandan kegiatan dari karakter peran yang dimainkan d) Variety Show: format acara dengan berbagaimacam pertunjukkan
musik,
komedi,
dan
hiburanlainnya.
Biasanya terdapat pembawa acara yangmemperkenalkan serta berinteraksi dengan bintangtamu selama acara berlangsung. e) Talk Show :acara yang menyerupaivariety show namun terfokus pada sebuah pembicaraan antarabintang tamu yang berinteraksi dengan pembawa acara. f) Personality and Game Shows :acara yangmemiliki karakteristik yang dimana pembawa acaranyabersaing dengan peserta yang telah dipilih sebelumnya. g) Soap Operas: jenis dari acara drama yangbermulai dari bertahun-tahun yang lalu dari programradio yang ceritanya diadaptasi menjadi acara televise h) Children’s Programs :bentuk acara mulai dariprogram pendidikan hingga kartun animasi yangterdapat kekerasan di dalamnya. i) Movies : acara dimana televisi menayangkanfilm layar lebar j) Special Program :acara singkat yangmerupakan bukan bagian dari acara program tetap.
33 k) Sport and special events :merupakan bentuksiaran untuk sebuah potongan besar acara dari durasitelevisi. l) Docudramas :merupakan bentuk tahunanacara yang menceritakan kisah fiksi sejarah yang takmemihak. Biasanya merupakan hayalan nyata daripotongan cerita masa kini di masyarakat. m) Miniseries :bagian dari banyak acara yangdimana dipecah menjadi beberapa tayangan programsore dan menjadi acara penting yang memiliki dayasaing rating. 3. Other Program Merupakan bentuk acara yang memiliki nilai informasi danberpengaruh, seperti : a) News and Public Affairs :termasuk acara berita jaringandan berita lokal, acara public yang penting dalam jangkauan khusus, acara dokumenter dan berita
khusus,acara
dialog
tetap
yang
mewawancarai tokohmasyarakat dalam bentuk pertanyaan jurnalistik. b) Religious
Programs
:mulai
dari
pelayanan
agamasecara elektronik hingga dialog agama dan pelayanantempat ibadah lokal. c) Cultural and Educational Programs :termasuk acarabudaya dan pendidikan bagi anak secara praktis yangditayangkan di televise.
34 2.5
Talkshow Talk showmerupakan program hiburan di televisi yang memiliki tiga komponen
dasar,
yakni
studio
televisi,
host
(pemandu
acara),
dan
wawancara. Bernard M. Timberg dalam buku Television Talk, A History of the TV
Talk
Show,
mengungkapkan
program
talk
show
di
televisi
merupakan acara yang dibawakan oleh seorang host (dibantu sebuah tim yang bertanggung jawab ditampilkan),
serta
atas materi, pengarahan, dan bentuk acara yang akan mengandung
percakapan
berisi
pesan
(message)
(Lusia,2006,p.83). Pengertian lain tentang talk show adalah programyang mengombinasikan talkdan
show, dan materi acara berupa ‘structured conversation’.Disebut
‘structured conversation’,
karena
materi
acara tersebut sudah didesain
sedemikian rupa, misalnya tentang tema yang hendak disampaikan, kapan dan bagaimana cara menyampaikannya. Acara talk show menampilkan wawancara menarik terhadap orang-orang tertentu, misalnya selebriti dan tokoh-tokoh yang bisa membuat penonton mengindentifikasikan diri padanya, atau pakar yang membantu memberi solusi dari suatu permasalahan (Lusia,2006,p.86).
35
2.5.1. Jenis Talkshow Jika dilihat dari gayanya, talkshow dapat dibedakan menjadi dua tipe utama, yaitu (Lusia,2006,p.104-106): a) Light Entertainment 1. Ada jenis talk show yang dimulai dengan acara mewawancarai selebriti, seperti bintang film atau politisi. 2. Pemandu acara duduk di belakang sebuah meja dan mewawancarai tamu acara tersebut. 3. Memiliki atmosfer positif, nyaman, ceria, dan disiarkan pada malam hari. 4. Menitikberatkan unsur sensasi dan drama. 5. Menampilkan sebagai
tamu
orang-orang
yang
tidak
dikenal
dengan permasalahan mereka yang
seringkali kontroversial. 6. Tamu duduk di podium menghadap penonton, pemandu acara berdiri di antara penonton yang hadir di studio. 7. Penonton ikut ambil bagian dalam program dengan cara mengajukan pertanyaan maupun komentar kepada tamu. 8. Acara cenderung riuh, bahkan kadang diwarnai tindak kekerasan. b) SeriousDiscussion 1. Materinya berkonsentrasi pada topik khusus di bidang politik atau sosial, atau pada seseorang yang sedang
36 menjadi incaran berita pada waktu itu. 2. Kini jenis ini beralih pada trend acara yang lebih banyak memasukkan unsur hiburan, namun factor keseriusan dengan pendekatan jurnalistik tetap dipertahankan tapi ditambahkan unsur pribadi yang cenderung lebih mudah diadopsi penonton. Berdasarkan pembedaan jenis talk show ini, Kick Andy merupakan jenis talk show serious discussion, karena di dalam paket acaranya topik pembicaraan merupakan topik-topik sosial, seperti kesehatan, pendidikan, budaya dan masalah kemasyarakatan lainnya. Selain itu, “acanya dibungkus dengan konsep jurnalistik, hal ini dikarenakan Andy F. Noya adalah seorang jurnalis” (Koespradono, 2008, p.6). 2.6
Teori Persepsi Sejak
individu
dilahirkan,
sejak
itu
pula
individu
secara
langsung berhubungan dengan dunia luar. Individu secara langsung menerima stimulus atau rangsang dari luar disamping dari dalam dirinya sendiri. Individu mengenali dunia dengan menggunakan alat inderanya. Melalui stimulus yang diterimanya, individu akan mengalami
persepsi.
Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh penginderaan, yaitu merupakan proses berujud diterimanya stimulus oleh individu melalui alat reseptornya. Stimulus yang diteruskan ke pusat susunan saraf yaitu otak, dan terjadilah proses psikologis, sehingga individu mengalami persepsi. Ada beberapa syarat terjadinya persepsi yaitu, adanya obyek persepsi, alat indera atau reseptor yang merupakan alat untuk menerima stimulus, dan adanya perhatian
37
2.6.1. Definisi Persepsi Membahas istilah persepsi
akan dijumpai banyak batasan
atau definisi tentang persepsi yang dikemukakan oleh para ahli, antara lain oleh : Jalaludin Rahmat (2003:51) mengemukakan bahwa persepsi
adalah pengalaman tentang
pendapatnya
obyek, peristiwa
atau
hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi setiap individu dapat sangat berbeda walaupun yang diamati benar-benar sama. Hal ini menurut Krech dkk, karena setiap individu
dalam
menghayati
atau
mengamati
sesuatu obyek
sesuai
dengan berbagai faktor yang determinan yang berkaitan dengan individu tersebut. Ada empat faktor determinan yang berkaitan dengan persepsi seseorang individu
yaitu,
lingkungan
fisik
dan
sosial,
struktural
jasmaniah, kebutuhan dan tujuan hidup, pengalaman masa lampau. Menurut Desideranto dalam Psikologi Komunikasi Jalaluddin Rahmat (2003 : 16) persepsi adalah penafsiran suatu obyek, peristiwa atau informasi yang dilandasi melakukan bahwa
penafsiran
persepsi Muhyadi
oleh
pengalaman
itu. Dengan
adalah
hasil
(1991:233)
demikian
hidup dapat
seseorang dikatakan
yang juga
pikiran seseorang dari situasi tertentu.
mengemukakan
bahwa
persepsi
adalah
proses stimulus dari lingkungannya dan kemudian mengorganisasikan serta menafsirkan atau suatu proses dimana seseorang mengorganisasikan dan menginterpretasikan kesan atau ungkapan dalam konteks lingkungannya.
indranya agar memilih makna
38
Sarwono (1993:238)
mengartikan persepsi merupakan proses
yang digunakan oleh seseorang individu untuk menilai keangkuhan pendapatnya sendiri dan kekuatan dari kemampuan-kemampuannya sendiri dalam hubungannya dengan pendapat-pendapat dan kemampuan orang lain Pengertian persepsi menurut Bimo Walgito (2002:54)
adalah
pengorganisasian, penginterpretasian terhadap stimulus yang diterima oleh organisme atau individu sehingga merupakan sesuatu yang berarti dan merupakan aktifitas integrated dalam diri individu. Dari beberapa pengertian diatas dapat dijelaskan bahwa persepi adalah kecakapan untukmelihat, memahami kemudian menafsirkan suatu stimulus sehingga merupakan sesuatu yang berarti dan menghasilkan penafsiran. Selain itu persepsi merupakan pengalaman terdahulu yang sering muncul dan menjadi suatu kebiasaan. 2.6.2. Jenis-Jenis Persepsi Jenis-jenis persepsi pada manusia sebenarnya terjadi menjadi dua, yaitu persepsi terhadap objek (lingkungan fisik) dan persepsi terhadap lingkungan manusia (persepsi sosial).Kedua jenis persepsi tersebut mempunyai perbedaan, perbedaan tersebut mencakup:
39
Tabel 2.1 Perbedaan antara persepsi terhadap objek dan persepsi terhadap lingkungan manusia Persepsi terhadap objek
Persepsi terhadap lingkungan manusia
a. Melalui lambang-lambang fisik
a. Melalui lambang-lambang verbal & non verbal
b. Lebih pasif
b. Lebih aktif & sulit diramalkan
c.Menanggapi sifat-sifat luar
c. Menanggapi sifat-sifat luar dan dalam (perasaan,motif,dan lain-lain)
d. Tidak mempersepsi ketika kita
d. Mempersepsi pada saat kita
mempersepsikan objek
mempersepsi mereka
(Deddy Mulyana, 2002) a) Persepsi Terhadap Objek (Lingkungan Fisik) Persepsi lingkungan fisik merupakan proses penafsiran terhadap objek-objek tidak bernyawa yang ada di sekitar lingkungan kita. Terkadang dalam mempersepsi lingkungan fisik, kita melakukan kekeliruan, karena indera kita terkadang menipu kita itulah yang disebut ilusi. Persepsi terhadap objek ini juga dipengaruhi oleh beberapa faktor: latar belakang pengalaman, latar belakang budaya, latar belakang
40 psikologis, latar belakang nilai, keyakinan dan harapan, dan yang terakhir adalah kondisi faktual alat indera. Dalam program Talkshow “KICK ANDY” persepsi lingkungan fisik terhadap objek bisa dilihat dari kemasan acara di dalam studio, serta
bagaimana
unsur-unsur
penyajian
acara
pada
program
entertainment tersebut mulai dari naskah, bahasa yang dipakai, dan lain sebagainya. b) Persepsi terhadap manusia (Lingkungan sosial ) persepsi sosial adalah proses menangkap arti objek-objek sosial dan kejadian yang kita alami dalam lingkungan kita. Oleh karena itu manusia bersifat emosional, sehingga penilaian terhadap orang akan mengandung resiko. Persepsi saya terhadap anda mempengaruhi persepsi anda terhadap saya, dan pada gilirannya persepsi anda terhadap saya juga mempengaruhi persespi saya terhadap anda.Dan begitu seterusnya.Setiap orang memiliki gambaran yang berbeda mengenai realitas disekelilingnya.Karena setiap orang mempunyai persepsi berbeda terhadap lingkungan sosialnya. (Mulyana, 2005 : 171-176). Dalam program Talkshow “KICK ANDY” persepsi terhadap manusia atau lingkungan sosial bisa diartikan yaitu persepsi mengenai pembawa acara dan narasumber yang ditampilkan pada program acara “KICK ANDY”, meliputi verbal dan non verbal. 2.6.3. Sifat-Sifat Persepsi Menurut Mulyana sifat-sifat persepsi adalah :
41 a.) Persepsi adalah berdasarkan pengalaman. Persepsi manusia terhadap seseorang, objek, atau kejadian dan reaksi mereka terhadap hal-hal itu berdasarkan pengalaman masa lalu mereka berkaitan dengan orang, objek, atau kejadian serupa, termasuk misalnya cara kita bekerja dan menilai pekerjaan apa yang baik bagi kita. b.) Persepsi bersifat selektif. Atensi sebagai bagian dari tahap persepsi dipengaruhi oleh faktor-faktor internal seperti faktor biologis (lapar dan haus), fisiologis (sehat, sakit, dan lelah), sosial budaya (pekerjaan, penghasilan, kebiasaan ) dan psikologis (motivasi, pengharapan, keinginan) c.) Persepsi bersifat dugaan. Oleh karena informasi yang lengkap tidak pernah tersedia, dugaan diperlukan untuk membuat kesimpulan berdasarkan informasi yang tidak lengkap lewat pengindraan itu. d.) Persepsi bersifat evaluatif. Persepsi adalah proses kognitif psikologis dalam diri seseorang yang mencerminkan sikap, kepercayaan, nilai, dan pengharapan untuk memaknai objek persepsi. Ketika seseorang menilai kemampuan bergaul dengan orang lain, digunakan ukuran sosiabilitas yang disebut adaptasi jika kualitas keramahan, kesopanan, dan keluwesan berada diatas tingkat adaptasi, maka orang itu dinilai pandai bergaul, tetapi sebaliknya jika dibawah tingkat adaptasi di nilai sebagai kurang pergaulan. (Mulyana, 2001 : 191202 )
42 2.6.4. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Persepsi Menurut Jalaluddin Rakhmat ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu : 1. Faktor Fungsional Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi berasal dari kebutuhan, pengalaman masa lalu dan hal-hal lain yang termasuk apa yang kita sebut sebagai faktor-faktor personal. Yang menentukan persepsi bukan jenis atau bentuk stimuli, tetapi karakteristik orang yang memberikan respon stimuli itu.Faktor-faktor fungsional yang mempengaruhi persepsi lazim disebut sebagai kerangka rujukan.Menurut kerangka tujuan ini amat berguna untuk menganalisa interpretasi konseptual dari peristiwa yang dialami. 2. Faktor Struktual berasal dari stimuli fisik dan efek-efek saraf yang ditimbulkannya pada sistem saraf individu. Para psikolog Gestalt, sperti Kohler, Wartheimer ( 1959) dan Koffka, merumuskan prinsip-prinsip persepsi yang bersifat struktural, yang kemudian dikenal dengan teori gestalt. Menurut teori ini, bila kita mempersepsinya sebagai suatu keseluruhan.Maksudnya jika kita ingin memahami suatu peristiwa, kita tidak dapat meneliti fakta-fakta yang terpisah, kita harus memandangnya dalam hubungan keseluruhan. (Jalaluddin Rakhmat, 2001 :55-59) 3. Faktor Budaya Menurut Larry A.Samovar dan Richard E. Porter terdapat enam unsur budaya yang mempengaruhi persepsi antara lain:
43 a. Kepercayaan dan nilai.Unsur ini bersifat normatif.Menyangkut sesuatu yang baik dan buruk, benar dan salah, positif dan negatif.Apa yang hrs diperjuangkan, apa yang mesti ditakuti. Sopan atau tidak sopan dan sebagainya. b. Pandangan dunia. Unsur ini mempengaruhi persepsi sesorang ketika berkomunikasi dengan orang lain yang berbeda budayanya. c. Organisasi sosial. Perangkat aturan yang diterapkan disebuah oraganisasi Akan mempengaruhi prilaku seseorang dlm organisasi tersebut . d. Tabiat manusia. Watak manusia juga mempengaruhi cara mempersepsikan lingkungan fisik dan lingkungan sosialnya. e. Orientasi kegiatan.Aspek yang mempengaruhi persepsi kita adalah pandangan tentang aktivitas.Orientasi meliputi suatu rentang pandangan tentang aktivitas. Orientasi kegiatan dari being (siapa seseorang) hingga doing (apa yang dilakukan seseorang). f. Persepsi tentang diri dan orang lain. Hubungan antar individu dalam kelompok bersifat total baik dilingkungan domestik maupun keluarga maupun publik seperti kantor, konsekuensinya prilaku individu sangat dipengaruhi kelompoknya. (Mulyana, 2005: hal.197) 2.6.5. Beberapa Faktor yang Membentuk Persepsi Timbulnya suatu persepsi dikarenakan adanya pesan kode verbal (bahasa ) dan non verbal (isyarat ). kode verbal dan non verbal yakni :
44 1. Kode Verbal Simbol atau pesan verbal adalah semua jenis symbol yang menggunakan satu kata atau lebih. Hampir semua rangsangan wicara yang kita sadari termasuk ke dalam kategori pesan verbal disengaja, yaitu usaha-usaha yang dilakukan secara sadar untuk berhubungan dengan orang lain secara lisan . (Mulyana, 2007; hal . 260). Kode verbal dalam pemakaiannya menggunakan bahasa.Bahasa dapat didefinisikan seperangkat kata yang telah disusun berstruktur menjadi himpunan kalimat yang mengandung arti.(Nurrudin, 2000). a. Fungsi Bahasa Bahasa memiliki banyak fungsi, namun sekurang-kurangnya ada tiga fungsi yang erat hubungannya dalam menciptakan komunikasi yang efektif. Ketiga fungsi tersebut adalah (Nuruddin , 2003) 1. Untuk mempelajari tentang dunia sekeliling kita. 2. untuk membina hubungan yang baik diantara sesame manusia. 3. untuk menciptakan ikatan-ikatan dalam kehidupan manusia. Manusia dalam meningkatkan kemampuannya untuk berbahasa perlu melalui proses belajar. Tanpa bahasa manusia tidak bisa berpikir, bahasalah yang mempengaruhi persepsi dan pola-pola pikir seseorang. b. Bahasa Gaul Orang-orang yang punya latar belakang social budaya berbeda lazimnya berbicara dengan cara berbeda. Perbedaan ini boleh jadi menyangkut dialek, intonasi, kecepatan,volume dan yang pastinya adalah kosakatanya. Cara bicara dan pilihan kata ilmuwan berbeda dengan cara bicara dan
45 pilihan kata pedagang. Adapun perbedaan antara bahasa pejabat dengan bahasa rakyat kebanyakan.Bupati, dokter, tentara, pelajar, dan petani menggunakan kosakata berbeda dalam lingkungan kerja mereka. Sejumlah kata atau istilah punya arti khusus, unik, menyimpang, atau bahkan bertentangan dengan
arti yang lazim ketika menggunakan
subkultur tertentu. Bahasa sbukultur ini disebut bahasa khusus, bahasa gaul atau argot (bahasa khas yang digunakan sebuah komunitas ). Dalam bahasa subkultur kulit hitan di Amerika, bad berarti sangat bagus (bukan jelek ). Charlie merujuk pada orang kulit putih , chickenland berarti wanita berambut pendek dan lain-lain. (Mulyana,2007 ; hal.311) 2. Kode Non Verbal Kode non verbal biasanya disebut bahasa isyarat atau diam (silent language). Hal menarik dari kode non verbal adalah studi Albert Mahrabian pada tahun 1971 yang menyimpulkan bahwa tingkat kepercayaan dari pembicaraan orang hanya 7 persen berasal dari bahasa verbal, 38 persen dari vocal suara dan 55 persen dari ekpresi muka. Kode non verbal dapat dikelompokan dalam beberapa bentuk antara lain ; a. Kinesis Ialah kode non verbal yang ditunjukan oleh gerakan-gerakan badan . Gerakan–gerakan badan bisa dibedakan atas lima macam berikut (Nuruddin,2003; 103-111) : 1. Emblems ialah isyarat yang berarti langsung pada symbol yang dibuat oleh gerakan badan.Misalnya mengangkat jari V artinya victory atau menang, mengangkat jempol yang artinya terbaik untuk orang Indonesia.
46 2. Affect Displays ialah isyarat yang terjadi karena adanya dorongan emosional sehingga berpengaruh pada ekspresi muka, misalnya tertawa, menangis, tersenyum,sinis, dan sebagainya. 3. Regulators ialah gerakan-gerakan tubuh yang terjadi pada daerah kepala, misalnya mengangguk tanda setuju atau menggeleng tanda menolak. b. Paralanguage Ialah isyarat yang ditimbulkan dari tekanan atau irama suara sehingga penerima dapat memahami sesuatu dibalik apa yang diucapkan. Pesan paralanguage ialah pesan non verbal yang berhubungan dengan cara mengucapkan pesan verbal. Satu pesan verbal yang sama dapat menyampaikan arti berbeda bila diucapkan dengan cara berbeda. Pesan paralinguistic
terdiri
atas
antara
lain
nada,
kualitas
suara,
volume,kecepatan, dan ritme. 1. Nada (picth) menunjukan jumlah getaran atau gelombang yang dihasilkan
sumber
bunyi.
Nada
dapat
mengungkapkan
gairah,
ketakutan,kesedihan,atau kasih sayang. Nada dapat memperteguh dampak kata yang kita ucapkan. 2. Kualitas suara menunjukan penuh atau tipisnya suara.Setiap individu mempunyai kualitas suara tersendiri, sehingga kualitas suara mengungkapkan identitas dan kepribadiannya. 3. Volume menunjukan tinggi-rendahnya suara .Bila kita marah atau menegaskan sesuatu, kita cenderung menaikkan voulume suara kita.Bila
47 kita ingin mengungkapkan perasaan saayang atau pengertian, kita merendahkan voulume suara kita. 4. Seperti Volume, kecepatan dan ritme juga dapat menggarisbawahi pernyataan dan mengungkapkan perasaan. (Rakhmat , 2003 ; 292-293). c. Postur Tubuh Orang lahir ditakdirkan dengan berbagai bentuk tubuh. Well dan Siegel dua orang ahli psikologi melalui studi yang mereka lakukan tahun 1961, menggambarkan bentuk-bentuk tubuh manusia dengan karakternya. Kedua ahli ini membagi bentuk tubuh menjadi atas tiga tipe, yakni ectomorphy bagi mereka yang bentuk tubuh kurus tinggi, mesomorphy bagi mereka yang memiliki tubuh tegap, tinggi, atletis dan endomorphy bagi mereka yang memiliki bentuk tubuh pendek, bulat, dan gemuk. Pada tubuh yang bertipe ectomorphy dilambangkan sebagai orang yang punya sikap
ambisi,pintar,kritis,dan
sedikit
cemas.
Tubuh
mesomorphy
dilambangkan sebagai pribadi yang cerdas,bersahabat, aktif dan kompetitif, sementara tubuh yang bertipe endomorplhy digambarkan sebagai pribadi yang humoris,santai dan cerdik. 2.7. Teori Perbedaan Individual (Individual Differences Theory) Nama teori yang diketengahkan oleh Melvin D. Defleur ini lengkapnya
adalah
“Individual
Differences
Theory
of
Mass
Communication Effect”. Jadi teori ini menelaah perbedaan-perbedaan individu-individu sebagai sasaran media massa ketika mereka diterpa sehingga menimbulkan efek tertentu.
48 Menurut teori ini individu-individu sebagai anggota khalayak sasaran media massa secara selektif, menaruh perhatian kepada pesanpesan terutama jika berkaitan dengan kepentingannya, konsisten dengan sikap-sikapnya, sesuai dengan kepercayaannya yang didukung oleh nilainilainya. Tanggapannya terhadap pesan-pesan tersebut diubah oleh tatanan psikologisnya. Jadi, efek media massa pada khalayak massa itu tidak seragam, melainkan beragam disebabkan secara individual berbeda satu sama lain dalam struktur kejiwaannya. Anggapan dasar teori ini adalah bahwa manusia amat bervariasi dalam organisasi psikologisnya secara pribadi. Variasi ini sebagian dimulai dari dukungan perbedaan secara biologis, tetapi ini dikarenakan pengetahuan secara individual berbeda. Manusia yang dibesarkan dalam lingkungan yang secara tajam berbeda, menghadapi titik-titik pandangan yang berbeda secara tajam pula. Dari lingkungan yang dipelajarinya itu, mereka menghendaki seperangkat sikap, nilai dan kepercayaan yang merupakan
tatanan
psikologisnya
masing-masing
pribadi
yang
membedakannya dari yang lain. Teori
perbedaan
individual
ini
mengandung
rangsangan-
rangsangan khusus yang menimbulkan interaksi yang berbeda dengan watak-watak perorangan anggota khalayak. Oleh karena terdapat perbedaan individual pada setiap pribadi anggota khalayak itu, maka secara alamiah dapat diduga akan muncul efek yang bervariasi sesuai dengan perbedaan individual itu. Tetapi dengan berpegang tetap pada pengaruh variabel-variabel kepribadian (yakni menganggap khalayak
49 memiliki ciri-ciri kepribadian yang sama) teori tersebut tetap akan memprediksi keseragaman tanggapan terhadap pesan tertentu (jika variabel antara bersifat seragam (Effendi, 1993:275-276). Maka jika dikaitkan dengan penelitian ini, setiap responden memiliki persepsi yang berbeda dalam menanggapi segi kekuatan Talkshow Kick Andy, sehingga menimbulkan efek yang bervariasi sesuai dengan perbedaan individu masing- masing. 2.8. Teori S-O-R (Stimulus Organism Response) Teori S-O-R sebagai singkatan dari Stimulus-Organism-Response. Objek dari
ilmu komunikasi manusia yang meliputi komponen-komponen
sikap, opini, perilaku, kognisi, afeksi dan konasi. Menurut teori ini, respon atau efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan (Effendy, 2003, p. 254). Pada dasarnya sebagai manusia kemampuan kita sangat terbatas untuk berhubungan dengan lingkungan kita serta dengan sesama kita. Secara fisiologis, setidak-tidaknya kita hanya memiliki lima alat indera. Fenomena lingkungan itu yang terkandung dalam banyak penjelasan psikologis, termasuk penjelasan teoritis di luar kecenderunagn behaviorisme, adalah konsep stimuli sebagai satuan masukan alat indera. Akan tetapi, apa yang membuat objek itu sebagai stimulus bukanlah karena ia ada dalam lingkungan manusia akan tetapi karena ia diterima sebagai satu satuan yang dapat diterima oleh alat indera manusia. Stimuli memberikan alat input kepada alat indera dan akibatnya memberikan data yang dipergunakan dalam penjelasan tentang perilaku
50 manusia. Hal ini memberikan gambaran bahwa manusia adalah makhluk yang peka terhadap rangsangan di lingkungannya, secara alamiah memang berlaku hokum ada aksi maka ada reaksi. Teori S-O-R menjelaskan bagaimana suatu rangsangan mendapatkan respon. Tingkat interaksi yang paling sederhana terjadi apabila seseorang melakukan tindakan dan diberi respon oleh orang lain. Menurut Fisher istilah SR kurang tepat karena adanya intervensi organisme antara stimulus dan response sehingga dipakai istilah S-O-R (Stimulus-Organisme-Response). Teori S-O-R beranggapan bahwa organism menghasilkan perilaku jika ada kondisi stimulus tertentu pula. Jadi efek yang timbu adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus terhadap stimulus khusus, sehingga seseorang dapat mengharapkan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan. Jadi unsur-unsur dalam model ini adalah: (1.) Pesan (Stimuli) ; (2).Komunikan (Organism) (3) Efek (Response). Dalam proses perubahan sikap, sikap komunikan dapat berubah jika stimulus yang menerpanya benar-benar melebihi dari yang dialaminya.
51
1.
Stimulus Diartikan sebagai rangsangan atau sumber informasi. Stimulus yang dimaksudkan disini adalah program tayangan talkshow “KICK ANDY” di METRO TV yang berfungsi sebagai media yang memberikan informasi kepada khalayak. Eksistensi televisi dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat diharapkan dapat membantu proses penyebaran informasi, dimana berita atau acara talkshow tersebut dapat menstimulus atau merangsang khalayak agar bersedia menonton acara talkshow “KICK ANDY” yang ditayangkan Televisi METRO TV.
2.
Organisme Diartikan sebagai komunikan yang menerima informasi pesan. Acara talkshow “KICK ANDY” yang menarik di televisi merupakan stimulus atau rangsangan yang akan diterima serta dianggap oleh khalayak dan diproses melalui tiga tahapan, yaitu : a.
Perhatian (attention) Menurut Chaplin, perhatian merupakan penyesuaian organorgan pengindraan dan system syaraf sentra bagi stimulasi maksimal. Perhatian juga merupakan suatu proses mereaksi secara istimewa terhadap suatu rangsangan atau sederet perangsang. (Chaplin,2004 ).
b.
Pengertian (understanding) Pengertian berarti proses memahami atau kemampuan
52 indidvidu memahami makna atau arti. Seperti simpati; yaitu perasaan suka terhadap titik pandang orang lain.Sedangkan pengertian artinya penerimaan yang cermat dari isi stimuli seperti yang dimaksud oleh komunikator. (Rakhmat,2000 ; hal.13) c.
Penerimaan (acceptance) Penerimaan merupakan proses menerima segala sesuatu baik Barang atau jasa. Tapi dalam praktik klinis, perhatian diartikan pengakuan atau penghargaan terhadap nilai-nilai individual, tanpa menyertakan pengakuan terhadap tingkah lakunya, atau tanpa keterkaitan emosional yang terdapat dipihak terapis yang bersangkutan dan biasanya ditandai dengan sikap positif atau menolak. Jika dilihat dari tiga tahapan diatas, maka proses penyampaian pesan lewat program acara “KICK ANDY” akan berlangsung dengan baik, apabila mendapatkan perhatian dari pemirsa (masyarakat Jakarta) yang menyaksikannya di televisi. Setiap pesan dari acara televisi yang diterima, nantinya akan diseleksi untuk mengetahui pesan atau berita mana yang ia butuhkan dan tidak ia butuhkan. Setelah mereka menyeleksi acara tersebut, barulah pemirsa mengolah pesan dari acara “KICK ANDY” sehingga akhirnya menerima acara yang ditayangkan itu. Response disini yaitu tanggapan individu atau khalayak terhadap sesuatu hal. Dalam menanggapi suatu pesan yang diterima khalayak, reaksi yang mereka tunjukkan adalah dengan perubahan
53 sikap atau prilaku. Perubahan ini tentunya berbeda-beda satu sama lainnya, ini dikarenakan oleh kepribadian mereka yang berbedabeda pula, dimana kepribadian dari masing-masing individu tersebut sangat penting dalam mempengaruhi keputusan mereka saat menentukan acara atau program televisi mana yang akan mereka tonton. Kesimpulannya, stimulus atau pesan yang disampaikan kepada komunikan (pemirsa televisi) mungkin diterima atau mungkin ditolak. Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari penonton, apakah komunikan dapat menerima dengan jelas atau tidak. Proses berikutnya penonton mengerti atau tidak apa isi pesan yang sedang disampaikan. Kemampuan pemirsa atau penonton untuk mengubah sikap apakah pemirsa merasa terpengaruh atau tidak berpengaruh terhadap acara-acara televisi, dalam hal ini acara televisi yang dimaksud adalah program talkshow “KICK ANDY” di METRO TV sehingga terbentuknya sebuah persepsi dan terjadi perubahan sikap dari persepsi yang mereka bentuk. 2.7.1
Kerangka Teori S-O-R dengan program “KICK ANDY”
Stimulus Stasiun METRO TV menayangkan dan menyiarkan program talkshow “KICK ANDY” untuk semua khalayak dari segala umur maupun golongan ekomoni dan sosial.
54 Organisme Diartikan sebagai komunikan yang menerima informasi pesan. Acara talkshow “KICK ANDY” yang menarik di televisi merupakan stimulus atau rangsangan yang akan diterima serta dianggap oleh khalayak itu berguna baginya. Response Response disini yaitu tanggapan individu atau khalayak terhadap sesuatu hal. Dalam menanggapi suatu pesan yang diterima khalayak, reaksi yang mereka tunjukkan adalah dengan perubahan sikap atau prilaku. Perubahan ini tentunya berbeda satu sama lainnya, ini dikarenakan oleh kepribadian mereka yang berbeda-beda pula, dimana kepribadian dari masing-masing individu tersebut ingin menonton tayangan program “KICK ANDY” tersebut.
2.8.
Operasionalisasi Konsep Pada penelitian ini hanya ada satu variabel yang diteliti yaitu variabel persepsi. Variabel persepsi mempunyai 2 dimensi berdasarkan jenis-jenis persepsi yakni dimensi persepsi terhadap manusia dan dimensi persepsi terhadap objek.
55 Variabe l Persepsi
Dimensi Terhadap Manusia
Sub Dimensi Presenter
Indikator 1. Presenter program Talkshow Kick Andy mampu
menguasai
tema-tema
yang
dibahas. 2. Presenter program talkshow Kick Andy memiliki gaya bahasa yang khas. 3. Presenter program Talkshow Kick Andy dapat
melakukan
wawancara
secara
mendetail. 4. Acara
Talkshow
KICK
ANDY
di
METRO TV menjadi menarik karena Guyonan-Guyonan khas Andy F Noya. 5. Presenter program Talkshow Kick Andy mampu
mempertahankan
tempo
wawancara sehingga pembicaraan tidak membosankan. 6. Presenter KICK ANDY di METRO TV memiliki gaya rambut yang khas. 7. Kemampuan
pembawa
acara
dalam
membawakan acara talk show KICK
56 ANDY di METRO TV sangat menarik. 8. Suara Presenter sangat jelas pada saat menyampaikan suatu materi acara yang dibawakannya.
Narasumber
9. Pembawa acara KICK ANDY di METRO TV dapat mewawancari bintang tamu dengan baik. 10. Narasumber
Kick
Andy
merupakan
orang-orang terkenal. 11. Narasumber
Kick
Andy
memiliki
keahlian komunikasi yang memadai. 12. Narasumber Kick Andy merupakan orang biasa,
namun
dapat
memberikan
pengaruh. 13. Narasumber Kick Andy Selalu Terbuka Dalam Setiap Wawancara. Persepsi
Terhadap Objek
Materi acara 14. Narasumber Talkshow KICK ANDY di METRO TV Menarik. 15. Program Kick Andy dapat menyajikan
57 tema yang baru setiap minggunya. 16. Konten program Kick Andy berbeda dibandingkan program talk show pada umumnya . 17. Anda Termotivasi ketika bintang tamu memaparkan kehidupan pribadinya. 18. Materi Program
Acara Kick
Andy
Mudah dipahami. 19. Program
Kick
memberikan
Andy
kualitas
gambar
dapat yang
baik di setiap rekaman episodenya. 20. Hadiah-Hadiah
Program
Kick
Andy
Sangat Menarik. 21. Kata-kata mutiara disetiap akhir acara KICK ANDY di METRO TV Memberi Motivasi. 22. Setelah Menonton Program Kick Andy Anda Menjadi Termotivasi Untuk Lebih Baik Lagi.
Background
23. Background studio yang digunakan sudah
58 dan setting
menarik. 24. Visualisasi gambar sudah sesuai dengan acara. 25. Design studio sudah sesuai dengan acara.