BAB II RESUME KEPERAWATAN
A. Pengkajian Pengkajian dilakukan tanggal 25 Juli 2005 pukul 7.30 WIB. 1. Biodata a. Identitas pasien Nama An. R, umur 10 bulan 19 hari (6 September 2004), jenis kelamin perempuan, agama Islam, alamat Jl. Jahe 4 no. 368 Sambiroto Tembalang, no. register, 185750. Diagnosa medis GEDS tanggal masuk 24 Juli 2005 pukul 16.35 WIB. b. Identitas Penanggung jawab Nama Tn. A umur 38 tahun, pendidikan SMA, pekerjaan swasta, alamat : Jalan Jahe no. 368 Sambiroto Tembalang, agama Islam, hubungan dengan klien ayah kandung. Nama : Ny. P umur 27 tahun, pendidikan SMK, pekerjaan swasta, Agama Islam, hubungan dengan klien ibu kandung. 2. Riwayat Kesehatan. 2.1. Keluhan utama BAB 3 kali cair, rewel. 2.2. Riwayat penyakit sekarang. Ibu pasien menyatakan 2 hari yang lalu (tanggal 23 Juli 2005) anak/pasien BAB kurang lebih 5 kali sehari, konsistensi feses cair,
18
19
dan oleh orang tua dibawa ke bidan tapi belum berkurang dan akhirnya dibawa ke Rumah Sakit Roemani dan dianjurkan untuk rawat inap. 2.3. Riwayat penyakit dahulu. Ibu pasien menyatakan pasien belum pernah menderita diare sebelumnya. 3. Riwayat Imunisasi Ibu pasien mengatakan anaknya sudah mendapatkan imunisasi lengkap yaitu HB1, BCG, Polio
1,
usia 0 bulan, HB2, DPT I, Polio
2
usia 2 bulan,
DPT II, Polio 3 usia 3 bulan, DPT 3, Polio 4 usia 4 bulan, HB3 usia 6 bulan, Campak usia 9 bulan. 4. Riwayat kehamilan dan persalinan. Prenatal
: Saat hamil ibu memeriksakan kehamilannya pada bidan mendapat imunisasi TT 1x vitamin dan tambah darah.
Natal
: an. R lahir dengan berat badan 3100 gram panjang badan 50 cm lahir normal dirumah bersalin dengan umur kehamilan 9 bulan.
Post Natal : tidak ada kelainan pada An. R setelah dilahirkan, anggota tubuh lengkap, anus ada, genetal ada.
5. Riwayat penyakit keluarga. Ibu klien mengatakan dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit seperti klien.
20
Keterangan : = Laki – laki = Perempuan = Penderita = Garis Keturunan 6. Riwayat sosial Ibu pasien mengatakan pasien di rumah lebih sering berinteraksi dengan pengasuhnya, hubungan interaksi dengan orang tuanya kurang karena ditinggal bekerja. 7. Riwayat kesehatan saat ini. a. Diagnosa medis : GEDS. b. Therapy : Infus KA EN 3B 15 tetes/mnt Injeksi Kalfoxim 3. 250 mg Injeksi Primperan 3. 1/6 amp. Oral : Sanmol 3. 0,9 cc Smecta 3. 4 saset
21 •
Pemeriksaan penunjang Feses (24-7-05) Makroskopis -
Warna
: coklat
-
Konsistensi : lunak
-
Lendir
: (-)
-
Darah
: (-)
Mikroskopis -
Amoba
:
(-)
-
Telur cacing
:
(-)
-
Lekosit
:
( 0 – 1 ) / lpb
-
Eritrosit
:
(0 – 1) / lpb
-
Sisa makanan
:
(+)
Lain-lain Benzidin test : Sudan / III : (+) •
Pemeriksaan Hematologi WBC
15,9 H
103.mm3
40 / 11.0
RBC
4,15
106/mm3
400 / 620
HGB
11.2
9/dl
12.0 / 160
MCV
79 η
m3
80.0 / 100
MCH
27.1
pg
26.0 / 34.0
MCHC
34.4
gld
31.0 / 32.0
22
RDW
13.3
%
10.0 / 20.0
PLT
408
103 / mm3
150 / 450
MPV
6.9
ηm3
6.0 / 10.0
Pcl
0.282
%
0.200 / 0.500
PDW
9.5
%
8.0 / 18.0
Lym %
67.7 H
10.8 H
25.0 / 50.0
1.00 / 5.50
MON %
11.4 h
1.81 H
2.0 / 10.0
0.80 / 1.10
NEU %
17.5 L
2.78
50.0 / 80.0
2.00 / 8.80
E05 %
0.6
0.10
0.09\ / 5.0
0.00 / 0.55
BA5%
2.8 h
0.45 H
0.0 / 2.0
0.00 / 0.22
ALY %
3.3 h
0.53 h
0.0 / 2.0
0.00 / 0.22
LIC %
4.8 h
0.72 H
0.0 / 2.0
0.00 / 0.22
Diet = bubur tempe. 8. Pola fungsional menurut Gordon. a. Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan Ibu klien mengatakan bahwa kesehatan sangat penting, keluarga selalu berusaha menjaga kesehatan klien dengan memberinya cukup ASI saat sakit ibu atau keluarga segera membawa An. R kepelayanan kesehatan terdekat yaitu ke bidan. b. Pola nutrisi. Sejak lahir hingga saat ini klien minum ASI, ditambah dengan makanan tambahan, sebelum dirawat anak minum ASI ditambah susu
23
laktogen dan makanan tambahan, selama sakit klien masih minum ASI dan minum susu tambahan (LLM) makan bubur habis 3 sendok. c. Pola eliminasi. Sebelum sakit ibu klien mengatakan An. R BAB 1 – 2 kali sehari, konsistensi lunak, BAK lancar dan sering, selama sakit BAB 5 – 7 kali sehari konsisten cair, BAK lancar dan sering. d. Pola aktifitas dan latihan. Sebelum sakit ibu klien mengatakan An. R selalu ceria dan rame, aktifitas sehari-hari dibantu orang tua dan pembantu, selama sakit ibu klien mengatakan An. R agak lemah tidak ceria e. Pola istirahat tidur. Sebelum sakit ibu klien mengatakan An. R tidur 3 kali sehari yaitu pagi, siang, malam hari, selama sakit ibu klien mengatakan An. R tidak bisa tidur, rewel. f. Pola kognitif dan persepsi. Ibu pasien mengatakan pasien sudah bisa mengatakan mama, papa. g. Pola persepsi dan konsep diri. Reaksi anak terhadap cemas adalah menangis. h. Pola peran dan hubungan Peran An. R sebagai anak dalam keluarga, dalam hubungan dengan orang tua baik, gelisah jika jauh dari ibunya. i. Pola seksual. Jenis kelamin An. R adalah perempuan
24
j. Pola koping, toleransi dan stress Anak bila cemas / takut mendekap ibunya. k. Pola keyakinan Orang tua An. R beragama Islam. 9. Pemeriksaan fisik. Dilakukan tanggal 25 Juli 2005 pukul 08.00 WIB Keadaan umum
: baik
Kesadaran
: composmentis
Tanda-tanda vital : S : 37oC, N : 110 kali / menit, RR : 32 kali / mnt kali BB sekarang, 7,5 kg BB sebelum 8,5 kg Kepala
: Mesosepal. Kulit kepala dan rambut bersih
Mata
: Sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis
Hidung
: Simetris, bersih, dapat bernafas dengan normal
Mulut
: bersih, mukosa kering
Telinga
: Tidak ada serumen dan tidak ada gangguan pendengaran
Leher
: tidak ada pembesaran kelenjar tiroid.
Dada
: Simetris tidak ada wheezing
Abdomen
: I = datar Pa = lemas Pe = tidak kembung
Genetal
: bersih tidak ada kelainan
Anus
: bersih tidak ada kemerahan, lembab
25
Ekstremitas : Atas
: dapat bergerak dengan normal, tak ada kelainan terpasang infus, Ka EN 3B 15 tts / mnt pada turgor kiri.
Bawah Integamen
: tak ada kelainan, dapat bergerak dengan normal. : turgor kulit cukup, warna kuning langsat.
10. Riwayat perkembangan dan hospitalisasi. Sesuai dengan format DDST pada An. R sudah mengenal ibunya sehingga akan terjadi strainger anxiety, kecemasan dimanifestasikan dengan menangis marah, pergerakan yang berlebihan. Respon bayi terhadap rasa nyeri dapat dilihat dari ekspresi wajah yang tidak menyenangkan, menangis kuat.
B. DATA FOKUS Subyektif : -
Ibu klien mengatakan An. R masih diare, encer, sedikit ampas, tadi pagi BAB 3 kali.
-
Ibu klien mengatakan An. R lemah, tidak ceria.
-
Ibu klien mengatakan anak R rewel.
-
Ibu klien mengatakan An. R tidak mau makan / susah makannya.
Obyektif
: -
Ibu klien mengatakan ada iritasi daerah anus. BB turun dari 8,5 kg menjadi 7.5 kg BAB 5 kali cair (pagi hari)
26
-
An. R terlihat cemas
-
Tanda-tanda vital : N : 110 kali /mnt S : 37o RR : 32 kali / mnt
-
Makan habis 3 sendok
-
anak menangis jika didekati perawat
-
Ada tanda iritasi di daerah anus.
C. Analisa data : No. 1.
Data Fokus Problem Etiologi pola Proses inflamasi S : Ibu klien mengatakan An. R, Gangguan masih
diare,
tadi
pagi eliminasi
sebanyak 3 kali.
BAB
(diare)
O : BAB 3 kali cair (pagi hari) Mukosa kering, turgor cukup, S, 37oC 2.
S : Ibu klien mengatakan An. R Gangguan nutrisi Intake yang tidak tidak mau makan / susah kurang makannya.
dari adekuat.
kebutuhan tubuh.
O : Makan habis 3 sendok, BB turun dari 8,5 kg mjd 7,5kg 3.
S : Ibu klien mengatakan anaknya Gangguan sering rewel
psikologis; cemas
Dampak hospitalisasi
O : Anak menangis jika didekati perawat. 4.
S : Ibu mengatakan ada iritasi di Potensial daerah anus
kerusakan
Defekasi berlebihan.
yang
27
No.
Data Fokus Problem O : Ada tanda iritasi di daerah integritas kulit.
Etiologi
anus.
D. Prioritas Masalah Dx
Dx Keperawatan
Tgl ditemukan
1.
Gangguan pola eliminasi BAB
25 Juli 2005
(diare),
b.d.
proses
inflamasi
ditandai dengan : S : Ibu klien mengatakan An. R masih
diare
tadi
pagi
sebanyak 3 kali. O : BAB 3 kali cair (pagi hari), mukosa kering, turgor cukup S : 37oC 2.
Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d intake yang tidak adekuat ditandai dengan : S : Ibu klien mengatakan An. R tidak
mau
makan/susah
makannya. O : Makan habis 3 sendok, BB turun dari 8,5 kg mejadi 7,5 kg
25 Juli 2005
Tgl teratasi
Paraf
28
Dx
Dx Keperawatan
Tgl ditemukan
3.
Gangguan psikososial : cemas
25 Juli 2005
Tgl teratasi
Paraf
b.d. dampak hospitalisasi ditandai S : ibu klien mengatakan anaknya sering rewel O : Anak menangis jika didekati perawat.
E. Intervensi Keperawatan Hari/ tgl Senin 25/7/05
No. Dx 1
Tujuan dan kriteria Hasil
Intervensi
Tujuan : Setelah dilakukan a. Segi tindakan keperawatan
frekuensi
BAB,
konsistensi BAB. b. Anjurkan
ibu
selama 2 kali 24
memberikan
jam
banyak minum.
Kriteria : BAB normal, c. Anjurkan konsistensi lunak.
Paraf
klien
keluarga
menjaga daerah
untuk
kelembaban bokong
dan
perianal. d. Beri
diet
halus
jika
masukan makanan dapat ditoleransi. e. Batasi makanan produk
29
Hari/ tgl
No. Dx
Tujuan dan kriteria Hasil
Intervensi susu
selama
Paraf beberapa
hari f. Berikan obat anti diare sesuai yang diresepkan. 2
Tujuan: Setelah dilakukan a. timbang berat badan tindakan
b. Beri makanan sesuai diit
keperawatan
(lunak,
selama 2 kali 24
cukup cairan).
jam
rendah
lemak,
kebutuhan c. Kaji intake makanan
nutrisi terpenuhi. Kriteria: nafsu makan meningkat,
terjadi
d. Beri motivasi pada anak untuk
makanan yang disajikan.
peningkatan berat e. Beri badan.
menghabiskan
pengertian
pada
keluarga tentang manfaa diit yang diberikan.
3.
Tujuan: Cemas pasien ber- a. Kaji tingkat kecemasan kurang.
anak.
Kriteria: Adanya pening- b. Beri katan
psikologis
dan fisiologis.
kenyamanan
dan
ketentraman hati. c. Singkirkan stimulus yang berlebihan, batasi kontak dengan orang lain.
30
Hari/ tgl
No. Dx
Tujuan dan kriteria Hasil
Intervensi d. Jalin
Paraf
hubungan
saling
percaya e. Berikan terapi bermain anak
sesuai
dengan
kelompok usia. Selasa
4.
Tujuan: Setelah dilakukan a. Kaji integritas kulit
26/7/05
tindakan
b. Kaji adanya kemerahan
keperawatan
c. Gani popok setelah anak
selama 2 kali 24 jam
kerusakan d. Beritahu
integritas
tidak
terjadi. Kriteria:
Anus
prosedur
perawatan perianal. e. Beri perawata perianal.
lembab
tidak ada kemerah an
BAB/BAK
31
F. Implementasi Hari/ Tgl Senin 25/7/05 07.30
No. Dx
1
Implementasi
Respon
Mengkaji pasien
S : Ibu klien mengatakan sudah dua hari diare O : Feses cair, tidak ada lendir.
08.00
2
Menimbang berat badan S : klien
08.30
1
O : BB 7,5 kg
Menganjurkan ibu untuk S : Ibu pasien mengatakan memberikan
banyak
minum
mengerti O : Ibu pasien mengangguk – angguk tanda mengerti
09.00
1,2
Injeksi
kalfoxim
3.250 S : -
mg, primperan 3. 1/6 amp.
O : Obat masuk, anak menangis
10.00
1
Menganjurkan untuk
menjaga
keluarga S : Ibu klien mengatakan bokong
dan perianal.
mau O ; Ibu klien menganggukangguk dan akan melaksanakannya
10.30
3
Menganjurkan untuk
keluarga S : Ibu klien mengatakan
menyingkirkan
mau melaksanakannya
Paraf
32
Hari/ Tgl
No. Dx
Implementasi
Respon
stimulus yang berlebihan O : Ibu klien mengangguk – dan
membatasi
kontak
angguk.
dengan orang lain. Selasa 26/7/05 07.30
2
Mengkaji
pola
nutrisi S : Ibu klien mengatakan
pasien
anaknya sudah mau makan O : Klien makan habis ½ porsi.
07.35
3
Mengkaji tingkat cemas S : Ibu klien mengatakan an. anak
R Sudah tidak begitu rewel. O : Anak tenang, tidak menangis
07.45
2
Menimbang berat badan S : An. R menangis O : BB naik dari 7,5 kg
An. R
menjadi 7,7 kg 08.00
2
Membantu menyuapi An. S : An. R menangis O : An. R mau makan, habis
R
½ porsi 08.30
3
Mengajar bermain anak S : dengan kubus
memberikan
2 O : anak bisa membenturkan dua kubus.
Paraf
33
Hari/ Tgl 10.00
No. Dx 4
Implementasi Mengkaji daerah perianal
Respon
Paraf
S : Ibu klien mengatakan anak R anusnya merah O : daerah anus tampak merah
4
Mengajarkan
prosedur S : ibu lien mengatakan mau
perianal
melakukannya. O : Ibu klien melakukan ulang prosedur perawatan perianal, perianal bersih.
G. Evaluasi Hari/Tgl No. Dx S : Ibu
1
Catatan Perkembangan S : Ibu klien mengatakan anaknya masih diare O : Feses cair A : Masalah belum teratasi P : Lanjutkan intervensi a, b, c, d, e, f.
2
S : Ibu klien mengatakan mau sedikit makan O : Anak makin habis 5 sendok A : Masalah belum teratasi P : Lanjutkan intervensi : a, b, c, d, e
3
S : Ibu klien mengatakan anaknya masih rewel O : Anaknya menangis jika didekati perawat
Paraf
34
Hari/Tgl No. Dx
Catatan Perkembangan A : Masalah belum teratasi P : Lanjutkan intervensi : a, b, c, d, e
Selasa
1
S : Ibu klien mengatakan An. R terakhir BAB kemarin siang dan sekarang belum BAB Lagi.
26/7/05 07.00
O : Anak tenang / rewel berkurang A : Masalah teratasi P : Pertahankan intervensi : b, d, e 2
S : Ibu klien mengatakan An. R sudah mau menghabiskan ½ porsi makan. O : BB klien naik dari 7,5 kg menjadi 7,7 kg A : Masalah teratasi sebagian P : Lanjutkan intervensi : a, b, c, d, e
3
S : Ibu klien mengatakan An. R sudah tidak begitu rewel O : Anak tidak menangis A : Masalah teratasi sebagian P : Lanjutkan intervensi : b, e
Selasa 26/7-05 12.00
2
S : Ibu klien mengatakan Anak R mau makan O : An. R makan habis ½ porsi BB meningkat dari 7,5 kg menjadi 7,7 kg A : Masalah teratasi P : Pertahankan intervensi
Paraf
35
Hari/Tgl No. Dx 12.00
3
Catatan Perkembangan S : Ibu klien mengatakan An. R sudah tidak begitu rewel. O : Anak tenang A : Masalah teratasi sebagian P : Lanjutkan intervensi b, d, e
12.00
4
S : Ibu klien mengatakan An. R anusnya masih kelihatan merah. O : Daerah anus masih tampak merah. A : Masalah belum teratasi P : Lanjutkan intervensi a, b, c, d.
Paraf
36 Lampiran I INTERPRETASI DDST II PADA AN. R TUMBUH KEMBANG BERDASARKAN DENVER
1. Personal Sosial Minum dengan cangkir
(by report)
Menirukan kegiatan
(pass)
Main bola dengan pemeriksa
(pass)
Daag-daag dengan tangan
(by report)
Menyatakan keinginan
(pass)
Tepuk tangan
(by report)
2. Adaptif motorik halus Menaruh kubus di cangkir
(fail)
Membenturkan dua kubus
(pass)
3. Bahasa Satu kata
(pass)
Papa / mama spesifik
(fail)
Mengoceh
(pass)
4. Motorik Kasar Berdiri sendiri
(fail)
Berdiri dua detik
(fail)
37
Lampiran II PENDELEGASIAN
Nama
:
An. R
Umur
:
10 bulan 19 hari
Jenis kelamin
:
Perempuan
Diagnosa
:
GEDS
No. Reg
:
185750
Diagnosa yang muncul 1. Gangguan eliminasi BAB : Diare berhubungan dengan proses inflamasi Tindakan yang sudah dilakukan -
Menganjurkan ibu untuk memberikan banyak minum
-
Memberi injeksi kalfoxin 3 x 250 mg
-
Menganjurkan keluarga untuk menjaga kelembaban bokong dan perianal.
Tindakan yang perlu dilanjutkan -
Mengkaji prekuensi BAB, konsistensi BAB
-
Anjurkan ibu untuk memberikan klien banyak minum
-
Anjurkan keluarga menjaga kelembapan daerah bokong dan perianal
-
Batasi makanan produksi susu selama beberapa hari
-
Beri diet halus jika masukan makanan dapat ditoleransi
-
Berikan obat anti diare sesuai yang ditetapkan.
38
2. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang tidak adekuat. Tindakan yang sudah dilaksanakan -
Menimbang berat badan klien
-
Memberi injeksi primperan 3 x 1/6 amp.
Tindakan yang perlu dilanjutkan -
Timbang berat badan
-
Beri makanan sesuai diit (lunak, rendah lemak, cukup cairan)
-
Kaji intake makanan
-
Berikan motivasi pada anak untuk menghabiskan makan yang disajikan.
-
Beri pengertian pada keluarga tentang manfaat diit yang diberikan
3. Gangguan psikologis : cemas berhubungan dengan dampak hospitalisasi Tindakan yang sudah dilaksanakan -
Menganjurkan keluarga untuk menyingkirkan stimulus yang berlebihan dan membatasi kontak dengan orang lain.
Tindakan yang perlu dilanjutkan -
Kaji tingkat kecemasan anak
-
Beri kenyamanan dan ketentraman hati
-
Singkirkan stimulus yang berlebihan dan batasi kontak dengan orang lain.
-
Berikan terapi bermain anak sesuai dengan kelompok usia.
Perawat yang menerima delegasi
Mahasiswa
Siti Rohani
Anik Suryani
39
Lampiran III PRE PLANNING AKTIVITAS BERMAIN PADA ANAK USIA 10 BULAN (BAYI)
Topik
:
Aktivitas bermain membenturkan dua kubus
Alasan memilih topik
:
Meningkatkan kemampuan adaptif motorik halus
Sasaran langsung
:
Klien An. R (10 bulan)
Sasaran tidak langsung
:
Keluarga dan klien lain yang sesuai dengan klien usia An. R
TIU
:
Setelah dilakukan aktivitas bermain selama 1 kali 15 menit diharapkan klien dapat meningkatkan kemampuan adaptif motorik halus.
TIK
:
Setelah dilakukan aktivitas bermain klien An. R mampu / mau : 1. Memegang kubus 2. Membenturkan kubus
Waktu Pelaksanaan
:
15 menit
Lama penyampaian
:
Pembukaan
2 menit
Menjelaskan cara kerja permainan 2 menit
Media
:
Pelaksanaan
8 menit
Penutup
3 menit
Kubus
40
Strategi bermain
: 1. Dekatkan kubus didepan anak 2. Merangsang
/
stimulus
anak
untuk
mau
memegang kubus. 3. Rangsang anak untuk mau bermain dengan perawat 4. Minta anak untuk melakukan permainan seperti yang sudah dicontohkan. 5. Evaluasi, beri reward dan penutup. Evaluasi
: 1. Anak mau memegang kubus 2. Anak dapat melempar kubus 3. Anak tidak menangis/rewel.
Pelaksana
Anik Suryani
41 Lampiran IV PRE PLANNING
Topik
:
Perawatan perianal
Alasan pemilihan Judul
:
Keluarga dapat melakukan perawatan perianal
Sasaran langsung
:
Keluarga dan klien An. R
Sasaran tidak langsung
:
Kelaurga lain dengan penderita diare
TIU
:
Meningkatkan
penegtahuan
keluarga
dengan
prosedur perawatan perianal. TIK
:
Setelah
dilakukan
ceramah
dan
demonstrasi
keluarga mampu : 1. Menjelaskan alat dan bahan yang digunakan 2. Menjelaskan prosedur cara melaksanakan 3. Mendemonstrasikan ulang. Waktu
:
25 menit
Pelaksana
:
Pembukaan
2 menit
Ceramah
5 menit
Demonstrasi
5 menit
Motivasi & mengulang
5 menit
Evaluasi
5 menit
Penutup
3 menit
Materi
:
Terlampir
Media & Alat
:
Alat perawatan perianal
Metode
:
Ceramah & Demonstrasi
42
Evaluasi
:
Keluarga mampu 1. Menjelaskan alat dan bahan yang digunakan 2. menjelaskan prosedur dan cara pelaksanaan 3. Mendemonstrasikan ulang
43 Lampiran V PENDELEGASIAN
Nama
:
an. R
Umur
:
10 bulan 19 hari
Jenis kelamin
:
Perempuan
Dx
:
GEDS
Diagnosa yang muncul 1. Cemas berhubungan dampak hospitalisasi Tindakan yang sudah dilaksanakan -
Mengajurkan keluarga untuk menyingkirkan stimulus yang berlebihan dan membatasi kontak dengan orang lain.
-
Memberikan terapi bermain anak sesuai usia.
Tindakan yang perlu dilanjutkan -
Berikan kenyamanan dan ketentraman hati
-
Singkirkan stimulus yang berlebihan dan batasi kontak dengan orang lain.
2. Potensial kerusakan integritas kulit berhubungan dengan frekuensi deferasi Tindakan yang sudah dilaksanakan -
Mengkaji daerah perianal an. R
-
Mengajarkan keluarga tentang prosedur perawatan perianal
44
Tindakan yang perlu dilanjutkan -
Kaji adanya kemerahan
-
Ganti popok setelah anak BAB / BAK
-
Beri perawatan perianal
Perawat yang menerima delegasi
Mahasiswa
Ambarwati
Anik suryani
45
MATERI
Pengertian Perawatan perianal, perawatan yang diberikan pada perinium dan menggunakan teknik yang bersih Tujuan perawatan perianal 1. Memberi rasa nyaman pada anak 2. Mencegah terjadinya iritasi pada kulit 3. Menjaga kebersihan pada perianal Cara perawatan perianal Alat : ¾ Kapas cebok ¾ Kom berisi air hangat ¾ Tempat sampah ¾ Handuk ¾ Pengalas ¾ Minyak kelapa Dengan prosedur 1. Cuci tangan sebelum tindakan 2. Beritahu pasien 3. Pasien sampiran bila perlu 4. Dekat alat 5. Siapkan pasien
46
6. Siapkan pengalas pada bokong 7. Buka celana pasien 8. Ambil kapas cebok yang direndam dalam air hangat dan usapkan sekali dari arah atas ke bawah 9. Ulangi no. 8 sampai permukaan bersih 10. Keringkan bokong dengan handuk 11. Oleskan minyak kelapa pada daerah perianal agar tetap lembab.