BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RERANGKA PEMIKIRAN
A.
Kajian Pustaka
1. a.
Biaya Pengertian Biaya Sering kali biaya (cost) disamakan dengan beban (expense), namun tidak
setiap biaya (cost) adalah beban (expense). Berikut pengertian biaya menurut parah ahli : Menurut Bastian Bustami (2013:7) Biaya adalah Pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam satuan uang yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu. Biaya ini belum habis masa pakainya, dan digolongkan sebagai aktiva yang dimasukan dalam neraca. Menurut Supriyono (2000;16), Biaya adalah harga perolehan yang dikorbankan
atau
digunakan
dalam
rangka
memperoleh
penghasilan
atau revenue yang akan dipakai sebagai pengurang penghasilan. Menurut Henry Simamora (2002;36), Biaya adalah kas atau nilai setara kas yang dikorbankan untuk barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat pada saat ini atau di masa mendatang bagi organisasi. “ Biaya adalah kas atau setara kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan member manfaat saat ini atau dimasa depan bagi organisasi” (Hansen dan Mowen, 2009:47)
6
7
b.
Objek Biaya
Objek biaya atau tujuan biaya adalah tempat dimana biaya atau aktivitas diakumulasi atau diukur. Unsur aktivitas-aktivitas yang dapat dijadikan sebagai objek biaya adalah : 1. Produk 2. Produksi 3. Departemen 4. Divisi 5. Batch dari unit-unit sejenis 6. Lini produk 7. Kontrak 8. Pesanan pelanggan 9. Proyek 10. Proses 11. Tujuan strategis Objek biaya tersebut dapat digunakan untuk menelusuri biaya dan menentukan seberapa objektif biaya tersebut dapat diandalkan dan seberapa berartinya ukuran biaya yang dihasilkan. c.
Penelusuran Biaya Ke Objek Biaya Penelusuran biaya ke objek biaya dapat membedakan biaya menjadi biaya
langsung dan biaya tidak langsung. Biaya langsung adalah biaya yang dapat ditelusuri secara langsung ke sasaran biaya atau objek biaya.
8
Biaya tidak langsungadalah biaya yang tidak dapat ditelusuri secara langsung ke sasaran biaya atau objek biaya. d.
Sistem Informasi Akuntansi Biaya (SIAB) Menurut Bastian Bustami (2013:10) Sistem informasi akuntansi
didefiniskan sebagai suatu sistem yang mampu menghasilkan informasi biaya yang sistematik dan komparatif serta data analisis biaya dan laba yang sangat diperlukan untuk mengelola perusahaan. Informasi ini membantu manajemen untuk : 1. Perencanaan Perusahaan menggunakan data biaya untuk memilih metode atau program pencapaian tujuan yang terbaik masa akan datang yang ingin dicapai pada saat menelaah alternatif pelaksanaan tindakkan. 2. Pengawasan Tahap ini pemantauan terhadap pelaksanaan dari rencana yang sudah dibuat, baik yang berhubungan pencapaian harga pokok standar digariskan pada anggaran (budget), tetapi juga masalah-masalah penyesuaian terhadapa anggaran. Membandingkan anggaran dan standar dengan aktual dapat digunakan untuk pengendalian sehingga kinerja masing-masing divisi atau departemen dapat di nilai. 3. Penetapan Harga Pertimbangan yang diperlukan dalam penetapan biaya selain permintaan dan penawaran adalah biaya. Oleh karena itu pertimbangan yang baik
9
bagi seorang manajemen dalam keputusan penetapan harga yaitu dengan memastikan pemilihan atas semua biaya dalam mencapai laba. 4. Menetukan Laba Akuntansi biaya dimulai dari proses produksi sehingga terbentuk output atau produk yang dihasilkan. Pada akhirnya produk yang dihasilkan tersebut ditujukan untuk dapat menghasilkan laba. Laba yang dihasilkan dapat ditentukan dengan mengumpulkan seluruh biaya yang dikeluarkan kemudian akan dibandingkan dengan biaya-biaya lain. Penetuan laba tersebut tidak hanya dapat digunakan untuk keperluan perusahaan saja, tetapi juga dapat digunakan untuk pelaporan dan lini produk. 5. Pengambil Keputusan Akuntansi biaya dapat digunakan untuk memilih berbagai macam alternatif dalam pengambil keputusan yaitu a) Menghentikan atau meneruskan suatu segmen yang secara terus menerus mengalami kerugian. b) Membuat atau membeli suku cadang c) Memproses suatu lini produk untuk diproses lebih lanjut atau tidak d) Perencanan laba e) Memasuki pasar f) Mengembangkan suatu produk baru g) Membeli mesin baru
10
e.
Klasifikasi Biaya Klasifikasi
biaya
atau
pengolongan
biaya
adalah
suatu
proses
pengelompokan biaya seacara sistematis atas keseluruhan elemen biaya yang ada ke dalam golongan-golongan tertentu yang lebih ringkas untuk dapat memberikan informasi yang lebih ringkas dan peting. Klasifikasi biaya yang umum digunakan adalah biaya yang berhubungan dengan : 1)
Biaya Dalam Hubungan Dengan Produk Biaya dalam hubungan dengan produk dapat di kelompokan menjadi biaya produksi dan biaya non produksi.
a)
Biaya produksi adalah biaya yang digunakan dalam proses produksi yang terdiri dari : (1). Biaya Bahan Baku Langsung Bahan baku yang merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari produk selesai dan dapat ditelusuri langsung kepada produk selesai. (2). Tenaga Kerja Langsung Tenaga kerja yang digunakan dalam merubah atau mengonversi bahan baku menjadi produk selesai dan dapat ditelusuri secara langsung kepada produk selesai.
b)
Biaya Overhead Pabrik Biaya selain bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung tetapi membantu dalam mengubah bahan menjadi produk selesai. Biaya overhead dapat dikelompokan menjadi elemen :
11
(1) Bahan Tidak langsung Bahan yang digunakan dalam penyelesaian produk tetapi pemakaianya relatif lebih kecil dan biaya ini tidak dapat ditelusuri secara langsung kepada produk selesai. (2) Tenaga Kerja Tidak Langsung. Tenaga kerja yang membantu dalam pengolahan produk selesai, tetapi tidak dapat ditelusuri langsung kepada produk selesai (3) Biaya Tidak Langsung lainnya Biaya selain bahan tidak langsung dan tenaga kerja tidak langsung yang membantu dalam pengolahan produk selesai, tetapi tidak dapat ditelusuri langsung kepada produk selesai. Dua dari tiga unsur biaya produksi dapat digolongkan secara terminology biaya sebagaiberikut : a) Biaya utama Gabungan antara biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung. b) Biaya konversi Gabungan antara biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik. 2). Biaya non produksi adalah biaya yang tidak berhubungan dengan proses produksi. Biaya ini dapat dikelompokan menjadi elemen : a) Beban Pemasaran Biaya yang dikeluarkan apabila produk selasai dan siap dipasarkan ketangan konsumen
12
b) Beban Administrasi Biaya yang dikeluarkan dalam hubungan dengan kegiatan penentu kebijakan,
pengarahan,
pengawasan
kegiatan
perusahaan
secara
keseluruhan agar dapat berjalan dengan efektif dan efisien. c) Beban keuangan Biaya yang muncul dalam melaksanakan fungsi-fungsi keuangan. b. Biaya Dalam Hubungan Dengan Volume Produksi Biaya dalam hubungan dengan volume biaya atau perilaku biaya dapat dikelompokan menjadi elemen : 1) Biaya Variabel Biaya yang berubah sebanding dengan perubahan volume produksi dalam rentang relevan, tetapi secara per unit tetap 2) Biaya Tetap Biaya yang secara totalitas tetap dalam rentang relevan tertentu, tetapi secara per unit berubah. 3) Biaya Semi Variable Biaya di dalamnya mengandung unsur tetap dan mengandung unsure variable c. Biaya Dalam Hubungan Dengan Departemen Produksi Biaya dikelompokan menjadi : 1) Biaya Langsung Departemen Biaya yang dapat ditelusuri secara langsung ke departemen bersangkutan.
13
2) Biaya Tidak Langsung Departemen. Biaya yang tidak dapat ditelusuri secara langsung ke departemen bersangkutan. d. Biaya Dalam Hubungan Periode Waktu Dalam hubungannya dengan periode waktu biya dapat dikelompokan menjadi: 1) Biaya Pengeluaran Modal Biaya yang dikeluarkan untuk memberikan manfaat di masa depan dan dalam waktu yang panjang dan dilaporkan sebagai aktiva. 2) Biaya pengeluaran Pendapatan Biaya yang memberikan manfaat untuk periode sekarang dilaporkan sebagai beban. e. Biaya Dalam Hubungannya Dengan Pengambilan Keputusan Biaya dalam rangka pengambilan keputusan dapat dikelompokan menjadi : 1) Biaya Relevan Biaya masa akan datang yang berbeda dalam beberapa alternatif yang berbeda. Biaya relevan terdiri dari : a) Biaya Diferensial Selisih biaya atau biaya yang berbeda dalam beberapa alternative pilihan. Biaya diferensial disebut juga biaya marginal atau biaya inkremental. b) Biaya Kesempatan Kesempatan yang dikorbankan dalam memilih suatu alternative
14
c) Biaya Tersamar Biaya
yang
tidak
kelihatan
dalam
catatan
akuntansi
tetapi
mempengaruhi dalam pengambilan keputusan. d) Biaya Nyata Biaya yang benar-benar dikeluarkan akibat memilih suatu altrnatif e) Biaya Yang Dapat Dilacak Biaya yang dapat dilacak kepada produk selesai. 2) Biaya Tidak Relevan Biaya yang dikeluarkan tetapi tidak mempengaruhi keputusan apa pun. Biaya tidak relevan dapat dikelompokan menjadi elemen : a) Biaya Masa lalu Biaya yang sudah dikeluarkan tetapi tidak mempengaruhi keputusan apapun b) Biaya Terbenam Biaya yang tidak dapat kembali. 2.
Akuntansi Biaya
a.
Pengerian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya adalah proses pencatatan,penggolongan,peringkasan dan
penyajian biaya, pembuatan dan penjualan produk atau jasa, dengan cara-cara tertentu, serta penafsiran terhadapnya.Objek kegiatan akuntansi biaya adalah biaya.Untuk lebih memahami akuntansi biaya, berikut inipenulis kemukakan beberapa definisi akuntansi biaya menurut para ahli. Kartadinata (2000 :22) menyatakan bahwa : “Akuntansi biaya, kadang –kadang disebut akuntansi manajemen merupakanpartner manajemen yang utama dalam
15
kegiatan perencanaan dan pengawasan dengan memberikan kepada manajemen alat–alat yang diperlukan untuk merencanakan, mengawasi dan melakukan penilaian atas kegiatan–kegiatan perusahaan”. Menurut Jusup (2003:9) menyataka bahwa : “Akuntasi biaya menganalisis biaya perusahaan untuk membantu manajemendalam pengawasan biaya. Biasanya akuntansi biaya ditekankan pada biayaproduksi. Harga pokok akhir-akhir ini juga melakukan penekanan atas biayapemasaran semakin meningkat. Pengertian akuntansi biaya menurut Charles, Srikant,George( 2008:3)yang dialih bahasakan oleh Desi adalah sebagai berikut : “ akuntansi biaya menyediakan informasi yang dibutuhkan akuntansi manajemen dan akuntansi keuangan. akuntansi biaya mengukur dan melaporkan setiap informasi keuangan dan nonkeuangan yang terkait dengan biaya perolehan atau pemenfaatan sumber daya dalam suatu organisasi. Menurut Bastian dan Nurlela (2006:2) Akuntansi biaya adalah “ suatu bidang akuntansi yang mempelajari bagaimana cara mencatat, mengukur dan melaporkan tentang informasi biaya yang digunakan. b.
Peranan Akuntansi Biaya Menurut Basian dan nurlela (2006:3) akuntansi biaya melengkapi
manajemen dengan alat-alat yang diperlukan untuk aktivitas perencanaan dan pengendalian, memperbaiki kualitas dan efisiensi
serta menbuat keputusan-
keputusan yang bersifat rutin maupun strategis. Dalam hal tersebut maka akuntansi biaya dapat membantu manajemen dalam menyelesaikan tugas-tugas sebagai berikut: 1) Menyusun dan melaksanakan rencana anggaran operasi perusahaan. 2) menetapkan metode perhitngan biaya dan prosedur yang menjamin adanya pengendalian
dan
jika
memungkinkan
pembebanan biaya dan perbaikan mutu.
pengurangan
biaya
atau
16
3) Menentukan nilai persediaan dalam rangka kalkulasi biaya dan menetapkan harga, evaluasi kinerja suatu produk, departemen atau divisi, dan sewaktu-waktu memeriksa persediaan dalam bentuk fisik. 4) Menghitung biaya dan laba perusahaan untuk satu periode akuntansi, tahunan atau periode yang lebih singkat. 5) Memilih alternatife yang terbaik yang menaikkan pendapat ataupun menurunkan biaya. 3.
Produksi
a.
Pengertian Produksi Produksi adalah kegiatan yang dilakukan dalam merubah input (masukan) menjadi output (keluaran), input berupa faktor-faktor ekonomi seperti : modal, bahan, tenaga kerja, dan teknologi. Sedangkan output berupa produk fisik dan jasa yang dihasilkan dalam proses produksi.
b.
Proses Produksi Proses pengolahan input menjadi output.inputyang dimaksud adalah bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead Pabrik yang diproses menjadi produk selesai. Dalam perusahaan pabrikasi produksi dapat dilakukan melalui dua cara yaitu 1) Satu Tahapan Proses Produksi Suatu proses produksi yang dilakukan dalam pengolahan produk selesai melalui satu departemen atau satu tahapan proses produksi.
17
2). Beberapa Tahapan Produksi Suatu proses produksi yang dilakukan dalam pengolahan produk selesai melalui beberapa departemen atau lebih dari satu departemen. Departemen tersebut terdiri dari departemen tersebut terdiri dari departemen produksi dan depertemen jasa atau departemen pembantu sebagai penunjang departemen produksi. c.
Jangka Waktu Produksi Jangka waktu produksi terdiri dari 1) Produksi Terus-Menerus (Continous production) uatu proses produksi dilakukan untuk mengubah bentuk produk, walaupun terjadi perubahan terhadap modal tetapi tidak merubaha susunan dan fungsi alat yang digunakan. Biasanya yang produk yang dihasilkan bersifat homogSeny dan bersifat standar. 2) Produksi Terputus-Putus (intermitten Production) Suatu proses produksi, di mana dalam operasinya sering kali terhenti guna mengubah peralatan yang digunakan , dan penyesuaian secara teru-menerus sesuai tuntutan produk yang dihasilkan. Proses produksi ini sering digunakan oleh perusahaan yang bersifat pesanan.
d.
Sifat Proses Produksi Sifat Proses produksi terdiri dari : 1) Proses Ekstraktif Suatu proses pengambilan langsung dari alam, seperti kayu, perikanan, pertambangan.
18
2) Proses Analitis Suatu proses memisahkan bahan-bahan, seperti penyulingan minyak mentah menjadi minyak siap digunakan. 3) Proses Pengubahan Suatu proses perubahan bentuk suatu produk, seperti peralatan rumah tangga. 4) Proses Sintetis Suatu proses pencampuran dengan lain, seperti pengolahan bahan-bahan kimia. e.
Sifat Produksi Sifat suatu Produksi terdiri dari : 1) Produksi Standar Suatu proses produksi yang didasarkan pada sifat produk yang telah distandarisasi, yang digunakan untuk penilaian persedian dan penetapan biaya produk yang dijual. Biasanya produk yang dihasilkan bersifat homogen dan diproduksi dalam jumlah banyak. 2) Produksi Pesanan Suatu proses produksi dilakukan berdasarkan sifat produk yang sesuai dengan spesifikasi pemesan.
19
4.
Biaya Standar
a.
Pengertian Biaya Standar Menurut Bustami dan Nurlela (2013:271) “biaya standar adalah biaya
yang seharusnya dicapai dan dapat diterima, dengan kinerja yang kurang memadai.” Cecily A. Raiborn dan Michael R.Kinney dalam bukunya “Cost accounting: Foundation and Evolutions, 7th ed” yang diterjemahkan oleh Rahmat Hilman mengemukakan biaya standar menggunakan standar, yang merinci perkiraan biaya dan kuantitas yang dibutuhkan untuk pembuatan unit tunggal produk atau menjalankan jasa tunggal” (2011:335) Menurut Mulyadi (2005:387) “ biaya standar adalah biaya yang ditentukan dimuka, yang merupakan jumlah biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk membuat satu satuan produk atau untuk membiayai kegiatan tertentu, di bawah asumsi kondisi ekonomi, efisiensi dan faktor-faktor lain tertentu.” Menurut Mursyidi (2008:249)“biaya standar adalah biaya standar merupakan biaya yang ditentukan di muka untuk suatu produk yang bersifat homogin dan relatif stabil.” Milton F. Usry dan Lawren H. Hammer dalam bukunya “Cost Accounting planning & Control” yang diterjemahkan Alfonsus Sirait dan Herman Wibowo mengemukakan pengertian biaya standar sebagai berikut : “Biaya standar (standar cost) biaya yang ditetapkan terlebih dahulu untuk memproduksi satu unit atau sejumlah unit produk selama periode tertentu dimasa datang.” (2001 : 11) b.
Manfaat Biaya Standar Menurut Mursyidi (2008:250) biaya standar membantu perencanaan dan
pengendalian operasi. Biaya standar memberikan wawasan mengenai dampakdampak yang mungkin dari keputusan atas biaya dan laba. Biaya standar digunakan untuk : 1) Penetapan Anggaran
20
Proses penganggaran akan lebih cepat, dan reliable apabila menggunakan biaya standar. Cepat, karena penentuan volume yang lebih rinci dan harga yang lebih akurat sudah tersedia. reliable, karena anggaran disusun secara rinci dengan menggunkan hasil analisis atas biaya yang telah terjadi, dengan memperlihatkan efisiensi dan penyebab terjadinya selisih. 2) Pengendalian biaya Sistem biaya standar memberikan motivasi kepada para tenaga kerja, kerena tingkat efisiensi akan dan dapat diukur, sehingga dapat ditetapkan tingkat kinerja yang baik. Melalui analisis selisih, biaya akan dihitung dan diukur tingkat efisiensi, sehingga dapat mengetahui efektifitas tenaga kerja, mana yang lebih memperhatikan sasaran pembiayaan dan mana yang tidak. Dari sini, sistem biaya standar dapat dijadikan alat pemicu tenaga kerja untuk melakukan hal yang terbaik dan efisiensi biaya, dengan tetap mencapai tingkat efektivitas yang tinggi. 3) Penyederhanaan prosedur dan pelaporan biaya Sistem biaya standar akan menguraki pekerjaan klerikal. Kalkulasi biaya dapat dilakukan secara otomatis dan lebih cepat diperoleh datanya dan secara segera dapat dibuat dan disajikan laporannya, sehingga ekspedisi dapat
segera dilakukan.
Dari sini dapat
dimungkinkan dengan segera diambil kebijakan manajerial apabila
21
terjadi penyimpangan. Standardisasi prosedur kalkulasi harga pokok dan sistem pelaporan biaya dapat dengan mudah dikembangkan. 4) Penetapan harga pokok bahan, barang dalam proses dan barang jadi. Pada kondisi ini, pada umumnya perusahaan tidak menggunakan biaya standar untuk
menentukan harga pokok persediaan-persediaan
tersebut. Padahal sistem biaya standar memberikan panduan yang dapat meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam pekerjaan klerikal akuntansi. 5) Dasar untuk melakukan kontrak dan penetapan harga. Adanya biaya standar kontrak yang akan dilakukan dan penentuan harga akan relative lebih cepat, apalagi harga pasar tidak dapat diprediksi dan sulit untuk dapat ditemukan, maka sistem biaya standar merupakan alat yang tepat untuk dijadikan dasar pijakan dan dapat dipergunakan untuk melakukan perbandingan dengan harga yang diberikan oleh kompetitor.
c.
Jenis-Jenis Biaya Standar Menurut Matz dan Usry (2002:100) standar dapat digolongkan atas dasar tingkat keketatan adalah sebagai berikut : 1) Standar Teoritis Standar teoritis atau standar ideal adalah standar yang ditetapkan untuk suatu tingkat operasi dan efisiensi yang ideal atau maksimum. Mesin mempunyai produkstifitas maksimum, tenaga kerja dengan jam kerja
22
penuh, tidak ada hambatan-hambatan dalam pelaksanaan pekerjaan, bahan-bahan selalu tersedia baik dipasar maupun diperumahan. 2) Standar yang diharapkan Standar yang diharapkan merupakan standar yang ditetapkan untuk suatu tingkat operasi dan efisiensi yang diharapkan akan terjadi. Standar ini merupakan estimasi yang cukup wajar atas hasil actual. 3) Standar Normal Standar normal adalah standar yang ditetapkan untuk suatu tingkat operasi dan efisiensi yang normal. Pada standar ini penyusunannya sudah memperhitungkan
factor-faktor
yang
mempengaruhi
dari
dalam
perusahaan, seperti keadaan mesin, tenaga kerja dan lain-lain serta factorfaktor dari luar perusahaan seperti inflasi, kebijakan pemerintah dan sebagainya. Standar normal merupakan standar yang sangat mungkin digunakan.
d.
Penetapan Standar Menurut Bastian Bustami (2013: 280) “Penetapan standar yang tepat untuk perusahaan manufaktur dan jasa adalah sangat berguna, karena akurasi standar biasanya” 1) Penetapan Standar Biaya Bahan Baku Dalam penetapan standar bahan baku ada dua jenis standar yang digunakan yaitu :
23
a) Standar Bahan Baku. Penetapan standar harga bahan baku memungkinkan untuk : (1) Memantau Kinerja bagian pembeli dan mendeteksi pengaruhnya terhadap biaya bahan baku (2) Mengukur dampak dari kenaikan dan penurunan harga bahan baku terhadap laba. b) Standar Kuantitas Pemakaian Bahan Baku Untuk penetapan standar pemakaian bahan baku ini perlu diperhatikan (1) Fluktuasi pemakaian (2) Antisipasi persediaan. 2) Penetapan Standar Biaya Tenaga Kerja Dalam penentapan standar biaya tenaga kerja, standar yang digunakan yaitu: Standar digunakan yaitu: a) Standar Tarif Upah Standar tarif lebih didasarkan pada perjanjian tawar menawar kolektif antara serikat pekerja dan perusahaan, atau berdasarkan ketetapan pemerintah berdasarkan tingkat upah minimum. b) Standar Waktu Atau Efisiensi. Untuk penetapan standar waktu atau efisiensi memerlukan studi dan gerak berdasarkan pada kinerja aktual dari
seseorang pekerja atau
kelompok kerja yang mempunyai keahlian yang sama.
24
e.
Varians Varians adalah selisih antara biaya actual dengan standar yang ditetapkan sebelum kegiatan operasi perusahaan dilakukan. varians menyangkut untuk ketiga elemen biaya produksi yaitu: varians bahan baku, varians tenaga kerja, varians overhead pabrik. 1) Varians Bahan Baku selisih bahan baku aktual dengan bahan baku berdasarkan standar yang di perkenankan dalam varians bahan baku : a) Varians Harga Bahan Baku selisih harga bahan baku aktual dengan harga bahan baku berdasarkan standar yangn digunakan. Rumus : (Harga Bahan Aktual-Harga Bahan Standar) X Kuantitas bahan di Beli b) Varians Penggunaan Bahan Selisih antara kuantitas actual yang digunakan unuk produksi dengan pemakaian bahan berdasarkan standar yang ditetapkan, menggunakan harga beli bahan baku standar Rumus : (Kuantitas Bahan Aktual Dipakai - Kuantitas Bahan Standar)
X Harga Bahan Standar
25
c) Varians Tenaga Kerja Selisih biaya tenaga kerja actual dengan biaya tenaga kerja berdasarkan standar yang diperkenakan. Dalam Varians tenaga kerja ada dua varians yang dikembangkan yaitu : (1) Varians Tarif Tenaga Kerja Selisih tarif biaya tenaga kerja Aktual dengan tarif tenaga kerja yang diperkenakan, menggunakan jam kerja standar. Rumus : (Tarif tenaga kerja Sesungguhnya– Tarif tenaga kerja standar) X
Jam kerja aktual (2) Varians Efisiensi Tenaga Kerja Selisih jam kerja aktual dengan jam kerja standar yang diperkenakan, dengiaan menggunakan tarif tenaga kerja standar. Rumus : ( Jam Kerja Sesungguhnya – Jam Kerja Standar ) x Tarif Tenaga Kerja
d) Varians Overhead Pabrik Varians biaya overhead pabrik merupakan varians yang terjadi pada biaya
overhead
pabrik.
Varians
inni
dapat
dihitung
dengan
menggunakan emapat analisis varians biaya overhead pabrik. Witjaksono (2013 : 164-166) berpendapat bahwa terdapat empat analisis Varians biaya Overhead pabrik tersebut yaitu :
26
(1) Analisis Satu selisih (a) Selisih Biaya Overhead Pabrik Variable BOPVsesungguhnya – BOPVstandar BOPVsesungguhn (b) Selisih Biaya Overhead Pabrik Tetap BOPsesungguhnya – BOPstandar (c) Total Selisih Biaya Overhead Pabrik (Total selisih BOPV – Total Selisih BOPT) = (Total BOPsesungguhnya- Total BOP Standar)
(2) Analisis Dua selisih (a). Analisis Biaya Overhead Pabrik (i) Selisih Pengeluaran BOPVyang dianggarkan – BOPsesungguhnya (ii) Selisih Effisiensi BOPyang dibebankan - BOPVyang dianggarkan (b). Analisis Biaya Overhead Pabrik Tetap (i) Selisih Pengeluaran BOPTyang dianggarkan – BOPsesungguhnya (ii) Selisih Effisiensi BOPyang dibebankan - BOPTyang dianggarkan
BOP
= Biaya Overhead Pabrik
BOPV = Biaya Overhead Pabrik Variable BOPT = Biaya Overhead Pabrik Tetap
27
(3) Analisis Tiga selisih (a). Analisis Biaya Overhead Pabrik Variable
(i) Selisih Tarif Biaya Overheaad Pabrik Variable (Tarif Standar – Tarif sesungguhnya) x Jam Standar
(ii) Selisih Effisiensi (Jam Standar – Jam sesungguhnya) x Tarif Standar (iii)Selisih Tarif dan Effiensi (Jam Standar – Jam sesungguhnya) X (Tarif Standar – Tarif sesungguhnya) b). Analisis Biaya Overhead Pabrik Tetap
(i) Selisih Tarif Biaya Overheaad Pabrik Tetap (Tarif Standar – Tarif sesungguhnya) x aktual Output
(ii) Selisih Effisiensi (Standar untit yg diproduksi –aktual unit) xTarif Standar (iii)Selisih Tarif dan Effiensi (Standar unit yg diproduksi –aktual unit) X (Tarif Standar – Tarif sesungguhnya) (4) Analisis Empat selisih (a) Biaya Overhead Pabrik Variable
Selisih Pengeluaran –Selisih Efisiensi
28
(b) Biaya Overhead Pabrik Tetap Selisih Produksi / Kapasitas / Volume Selisih Tarif / Spending Variance
(c) Total Analisis Empat selisih Biaya Overhead Pabrik Variable + Biaya Overhead Pabrik Tetap +
29
B. Rerangka Pemikiran Wooden Toys Puzzle
Biaya Produksi : -Biaya Bahan Baku -Biaya Tenaga kerja - Biaya OverHead Pabrik
Pengumpulan Data : -Lap. Biaya Bahan Baku -Lap. Biaya Tenaga Kerja -Lap. OverHead Pabrik
Biaya Produksi Standar
Biaya Produksi Aktual
Varians
Analisis Data : -Analisis Biaya Bahan Baku -Analisis Biaya Tenaga Kerja -Analisis OverHead Pabrik
Hasil penelitian
30
C. Penelitian Terdahulu Dalam melakuka penelitian penggaruh biaya standar pada pengendalian biaya produks, penulis menggunakan acuan terhadap penelitian terdahulu yang dilakukan, Berikut table penelitian terdahalu : TABLE 2.1 PENELITIAN TERDAHULU c
Judul
Lokasi Penelitian
Metode Penelitian
Presi Yanoga Arti, Sri mangesti rahayu, dan Nengah Sudjana (2014) PENERAPAN METODE PERHITUNGA N BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALI AN BIAYA PRODUKSI UNTUK MENDUKUNG EFEKTIVITAS BIAYA PRODUKSI Pt. Petronika Gresik
Dwinta Ayuningtya (2013)
Metode Deskriptif Kualitatif
Metode Deskriptif
Penulis Juvita Pratiwi (2013)
Riki Martusa Dan Lim Ade Nasa (2012)
Edison dan Untung Sapta (2010)
EVALUASI PENERAPA N BIAYA STANDA SEBAGAI ALAT PERENCAN AAN DAN PENGENDA LIAN BIAYA PRODUKSI
PENERAP AN BIAYA STANDAR TERHADA P PENGEND ALIAN BIAYA PRODUKSI
PENERA PAN BIAYA STANDA R TERHAD AP PENGEN DALIAN BIAYA PRODUK SI
PENGARUH BIAYA STANDAR TERHADAP PENGENDA LIAN BIAYA PRODUKSI
Harian Tribun Manado
Pt. Pertanian (Persero) Cabang Sulawesi Utara Metode Deskriptif
C.V Sejahterah Bandung
Pt. ITP, Tbk
Metode Metode Komparati Deskriptif f
31
Hasil Penelitian
Pt. Petronika Gresik Mengendalikan Biaya Produksi Dengan Biaya Anggaran, Sehingga Perusahaan Belum Menggunakan Biaya Standar Sebagai Tolak Ukur Biaya Produksi Dan Perusahaan Memperhatikan Biaya Overhead Pabrik Untuk Dapat Diminimalisir, Sehingga Perusahaan Mendapatkan Laba Yang Maksimal
Penerapan Biaya Standar Dalam Perencanaan Pengendalian Biaya Produksi Pada Harian Tribun Manado Telah Memadai Hal Ini Dapat Dilihat Dari Varians Yang Terjadi Cukup Sedikit
Penerapan Biaya Standar Pada PT. Pertanian Telah Efektif Dikarenaka n Biaya Aktual Atau Biaya Yang Sesungguhn ya Terjadi Tidak Melebihi Dari Biaya Standar Yang Ditetapkan
Peranan Biaya Standar Ternyata Sangat Membantu Sekali Bagi Manajeme n Dalam Usaha Meningkat kan Efektivitas Dan Efisiensi Biaya Produksi Agar Lebih Efekti Dan Efesien
Sistem Biaya Standar Yang Ditetapkan PT ITP, Tbk Berpengaruh Terhadap Harga Pokok Produksi, Dimana Biaya Bahan Baku Langsung Terhadap Selisih Yang Menguntung kan Yang Berakibat Mengurangi Dari HPP Yang Distandarkan