BAB I
sehingga part isipasi
PENDAHULUAN
sendirinya meningkat . Menurut
masyarakat
UNDP (1995),
dalam pembangunan dengan
paradigma pembangunan manusia
t erdiri dari 4 (empat ) komponen ut ama, yait u: (1) Produkt ifit as, masyarakat harus dapat meni ngkat kan produkt if it as mereka dan
A. Latar Belakang Manusia adalah kekayaan bangsa yang sesungguhnya dan t uj uan ut ama dari pembangunan adalah mencipt akan lingkungan yang memungkinkan bagi rakyat unt uk menikmat i umur panj ang, sehat
dan menj alankan kehidupan
yang produkt if.
Hal
ini
t ampaknya merupakan suat u kenyat aan sederhana namun seringkali t erlupakan oleh kesibukan j angka pendek yang berorient asi pada
Berbeda dari pembangunan yang memberikan perhat ian pada
pert umbuhan
ekonomi,
pembangunan
manusia
memperkenalkan konsep yang lebih luas dan lebih komprehensif yang mencakup semua pilihan yang dimiliki ol eh manusia di semua golongan masyarakat pada semua t ahapan pembangunan. Konsep Pembangunan Manusia pada hakekat nya menempat kan manusia sebagai t uj uan akhir dari pembangunan, dan bukan sebagai alat Pembangunan manusia
Ekuit as,
masyarakat
harus punya
akses unt uk
memperoleh
kesempat an yang adil. Semua hambat an t erhadap pel uang ekonomi dan polit ik harus dihapus agar masyarakat dapat berpart isipasi di (3) Kesinambungan, akses unt uk memperoleh kesempat an harus dipast ikan t idak hanya unt uk generasi sekarang t api j uga generasi yang akan dat ang. Segala bent uk permodalan fisik, manusia, lingkungan
hidup,
harus
dil engkapi,
(4)
Pemberdayaan,
pembangunan harus dil akukan oleh masyarakat dan bukan hanya unt uk mereka. mengambil Model
dit uj ukan unt uk meni ngkat kan
part isipasi rakyat dalam semua proses dan kegiat an pembangunan. pembangunan
adalah salah sat u bagian dari j enis pembangunan manusia, (2)
Masyarakat
harus berpart isipasi penuh dalam
keput usan dan proses-proses yang mempengaruhi
kehidupan mereka.
bagi pembangunan.
Keberhasil an
dan pekerj aan berupah. Ol eh karena i t u, pert umbuhan ekonomi
dalam dan memperoleh manf aat dari kesempat an-kesempat an ini,
hal-hal yang bersif at mat eri. ut ama
berpart isipasi secara penuh dalam proses memperoleh penghasil an
saat
ini
seringkal i
dilihat
dari
pencapaian kualit as Sumber Daya Manusia. Unt uk mencapai t uj uan t ersebut , pemerint ah daerah mel akukan berbagai upaya unt uk meningkat kan SDM di wilayahnya, baik dari aspek fisik (kesehat an), aspek int el ekt ual (pendidikan),
aspek kesej eht eraan ekonomi
(berdaya beli), sert a aspek moralit as (i man dan ket akwaan)
pembangunan manusia t ersebut
dit uj ukan unt uk
memperluas pil ihan (enl arging peopl e’ s choice) yang pemberdayaan penduduk. Pemberdayaan penduduk dapat dicapai melal ui upaya yang menit ikberat kan pada peningkat an kemampuan kesehat an, dapat dit umbuh kembangkan melalui upaya meni ngkat kan dasar penget ahuan
manusia
dan
deraj at
ket rampilan
agar
dapat
digunakan unt uk mempert inggi part isipasi dal am kegi at an ekonomi produkt if , sosial budaya dan polit ik.
BAB I - 2
ASPM Kot a Magelang 2009
Sebagai fokus dan sasaran akhir pembangunan, inf ormasi mengenai
pent ing
Anal isis
Sit uasi
Tuj uan dari penyusunan buku ini yang pert ama adal ah
Indeks Pembangunan
unt uk melihat perkembangan pembangunan manusia di Kot a
Manusia (IPM). IPM merupakan indeks komposit yang pal ing banyak
Magelang. Kedua, memberi gambaran yang lebih sederhana dan
digunakan sebagai salah sat u alat unt uk mengukur t araf kual it as
l engkap dalam melihat dampak pembangunan yang dilaksanakan
fisik penduduk. Indeks ini pert ama kali diperkenal kan pada t ahun
dan implikasinya t erhadap peningkat an kualit as penduduk.
1990.
Sej ak it u perhit ungan berkembang dengan menggabungkan
Tersedianya informasi t ersebut diharapkan dapat membant u
berbagai indikat or yang menggabarkan aspek-aspek pembangunan
berbagai pihak yang berkepent ingan dalam perencanaan dan
manusia. Indeks ini menghit ung rat a-rat a pencapaian pembangunan
merumuskan kebij akan yang dibut uhkan ol eh segenap lapisan
manusia dal am bent uk nilai dan menghasil kan peringkat ant ar
masyarakat .
Bahasan
Pembangunan
yang
Manuasia
manusia
1. Tujuan
sangat lah
diket ahui.
kualit as pembangunan
B. Tujuan dan Sasaran
pent ing
(ASPM)
dalam
adal ah
wilayah. Unt uk mendet eksi pencapaian angka IPM di dimasa mendat ang t ampaknya diperl ukan suat u kaj ian yang bersif at
2. Sasaran Sasaran yang ingin dicapai dal am kegiat an ini meliput i :
empiris dengan melakukan proyeksi ke masa depan, seberapa besar a.
kemaj uan pencapaian angka IPM yang mungkin dapat dicapai dalam
Terident ifikasi nya sekt oral
kurun wakt u t ert ent u.
sekt or;
Proyeksi angka IPM t ent unya berbeda dengan proyeksi
kondisi
beberapa
variabel
dalam pembangunan manusia, meliput i sekt orkesehat an,
pendidikan dan ekonomi di
Kot a
Magel ang.
penduduk yang hanya didasarkan pada asumsi dari komponen b.
kependudukan. Proyeksi angka IPM merupakan penghit ungan ilmiah
Memberikan gambaran permasalahan yang ada di bidang pembangunan manusia di Kot a Magel ang.
yang didasarkan pada asumsi-asumsi yang mendukung/ menent ukan c.
besaran pencapaian angka IPM di masa yang akan dat ang.
Diperolehnya gambaran t ent ang perkembangan ukuran
Penent uan besarnya asumsi masing-masing komponen penduduk IPM
pembangunan manusia (IPM) dan i ndikat or-indikat or sosial
didasari
lainnya di Kot a Magelang.
t ren
di
masa
lampau
dan
f akt or-f akt or
yang d.
mempengaruhinya sert a hubungan-hubungan ant ar komponen.
Terumuskannya impl ikasi masal ah dan kebij akan unt uk menangani berbagai masalah yang merupakan bagian dari perencanaan dan penanganan pembangunan manusia.
ASPM Kot a Magelang 2009
BAB I - 3
BAB I - 4
ASPM Kot a Magelang 2009
C. Ruang Lingkup dan Sumber Data
Keluarga Berencana, Dinas Tenaga Kerj a, Transmigrasi dan
1. Lingkup Materi
Sosial, dan dinas/ i nst ansi yang t erkait dengan penulisan analisis.
Ruang lingkup mat eri meliput i: a. Ident ifikasi
kondisi
variabel
kunci
dalam pengukuran
besaran IPM yang meliput i; lamanya hidup (l ongevi t y),
Orient asi
penget ahuan (knowl edge) dan st andar hidup (decent living).
beberapa perubahan,
b. Ident ifikasi permasal ahan mendasar pada sekt or-sekt or kunci c.
D. Tolok Ukur Keberhasilan Pembangunan Manusia
yang
t erkait
dengan
IPM,
mel iput i
indikat or
produksi
pembangunan di
Indonesia sudah mengalami
pada dekade 60-an menekankan pada
(product i on cent ered devel opment )
kemudian pada
dekade 70-an bergeser pada dist ribusi hasil-hasil pembangunan
kesehat an, pendidikan dan ekonomi.
(dist ribut ion growt h devel opment ) dan dekade 80-an muncul
Pengukuran besaran angka IPM di Kot a Magelang.
paradigma pembangunan yang berorient asi
pada pemenuhan
d. Anal isis Sit uasi Pembangunan Manusia di Kot a Magelang.
kebut uhan dasar masyarakat (basi c need devel opment ). Selanj ut nya
e. Korel asi
Indeks
mul ai t ahun 1990-an pembangunan dipusat kan pada manusia
Pembangunan Manusia sebagai i ndeks komposit maupun
(human cent ered devel opment ). Manusia (penduduk) dij adikan
t erhadap komponen-komponen penyusunnya.
sebagai
Rumusan kebij akan dalam rangka pembangunan manusia
pembangunan, yait u t ercapainya penguasaan at as sumber daya
berdasarkan besaran angka IPM yang diperol eh dan analisis
(pendapat an unt uk mencapai hidup layak), peningkat an deraj at
sit uasi pembangunan manusia di Kot a Magel ang.
kesehat an (usia hidup panj ang dan sehat ) dan meningkat kan
f.
realisasi
anggaran
t erhadap
capaian
f okus
dan
sasaran
akhir
dari
seluruh
kegiat an
pendidikan (kemampuan baca t ulis dan ket erampilan unt uk dapat 2. Lingkup Wilayah
berpart isipasi dalam masyarakat dan kegiat an ekonomi).
Lokasi anal isis mencakup dat a di seluruh wilayah Kot a Magelang.
Unt uk
menget ahui
sej auh
mana
t ingkat
keberhasil an
pembangunan manusia diukur dengan menggunakan indikat or pembangunan manusi a.
3. Sumber Data Dat a yang digunakan dal am penyusunan proyeksi ini
1. Pengertian Indikator
sebagian besar diperoleh dari hasil Survei Sosi al Ekonomi Daerah (SUSEDA),
dat a hasil
Sensus Penduduk,
Pet unj uk yang memberikan indikasi t ent ang sesuat u
Sensus Ekonomi,
keadaan dan merupakan refl eksi dari keadaan t ersebut disebut
Perhit ungan PDRB dari Badan Pusat St at ist ik (BPS) dan dat a
j uga sebagai Indikat or. Dengan kat a lain, indikat or merupakan
pendukung l ain hasil kompilasi dari Di nas Pendidikan, Dinas
variabel
Kesehat an, Badan Pemberdayaan Masyarakat , Perempuan dan
variabel ini t erut ama digunakan apabila perubahan yang akan
ASPM Kot a Magelang 2009
BAB I - 5
BAB I - 6
penol ong dalam mengukur
perubahan.
Vari abel-
ASPM Kot a Magelang 2009
dinilai t idak dapat diukur secara langsung. Indikat or yang baik
(APK), Angka Part isipasi Murni (APM), rat a-rat a j umlah j am
harus memenuhi beberapa persyarat an, ant ara l ain:
kerj a,
a.
persent ase anak bal it a yang dit olong dukun.
sahih (val i d), i ndikat or harus dapat mengukur sesuat u yang sebenarnya akan diukur oleh indikat or t ersebut
c.
rat a-rat a
Indikat or
j uml ah
kunj ungan
Out put / Out come,
ke
yang
puskesmas,
menggambarkan
b. obj ekt if , unt uk hal yang sama, i ndikat or harus memberikan
bagaimana hasil (out put ) dari suat u program kegi at an t el ah
hasil yang sama pul a, walaupun dipakai oleh orang yang
berj alan, sepert i: persent ase penduduk dengan pendidikan
berbeda dan pada wakt u yang berbeda;
SMTA ke at as, AKB, angka harapan hidup, TPAK, dan lain-
sensit if , perubahan yang sekecil apapun mampu didet eksi
lain.
c.
oleh indikat or; d. spesif ik, indikat or hanya mengukur perubahan sit uasi yang
2. Indikator Pembangunan Manusia
dimaksud. Namun demikian perl u disadari bahwa dalam
Upaya
unt uk
menget ahui
dan
mengident ifikasi
kont eks kesej aht eraan, t idak ada ukuran baku yang benar-
seberapa besar kemaj uan pembangunan yang t el ah dicapai
benar dapat mengukur t ingkat kesej aht eraan seseorang
suat u wil ayah t ent unya diperlukan dat a-dat a up t o dat e dan
at au masyarakat .
akurat . Dat a-dat a yang di harapkan dapat dij adikan sebagai
Indikat or bisa bersif at t unggal (indikat or t unggal) yang
bahan eval uasi t erhadap apa yang t elah dilakukan oleh
isinya t erdiri dari sat u indikat or, sepert i Angka Kemat ian Bayi
pemeri nt ah. Apakah pembangunan di bidang kesehat an t elah
(AKB) dan bersifat j amak (indikat or komposit ) yang merupakan
secara nyat a meningkat kan deraj at kesehat an masyarakat ?
gabungan dari beberapa indikat or, sepert i Indeks Mut u Hidup
Apakah pembangunan di bidang pendidikan t elah mampu
(IMH) yang merupakan gabungan dari 3 (t iga) indikat or yait u
meningkat kan t ingkat part isipasi sekolah dan t ingkat pendidikan
angka melek huruf (AMH), angka kemat ian bayi (AKB) dan angka
masyarakat ? Apakah program Paket
harapan hidup dari anak usia 1 t ahun (e1).
meningkat kan kemampuan baca t ulis penduduk secara umum?.
Menurut
j enisnya,
indikat or
dapat
dikelompokkan
Indikat or
Input ,
yang
berkait an
yang t epat unt uk digunakan sebagai indikat or. Unt uk it u perlu dengan
penunj ang
kiranya diket engahkan mengenai berbagai ukuran-ukuran yang
pelaksanaan program dan t urut menent ukan keberhasilan
biasa digunakan sebagai indikat or pembangunan.
program, sepert i : rasio murid-guru, rasio murid-kelas, rasio
b.
t elah mampu
Dalam kont eks t ersebut diat as diperlukan pula ukuran-ukuran
menj adi 3 (t iga) kel ompok indikat or, yait u: a.
Kej ar
Berbagai
program
sepert i
pengadaan
pangan,
dokt er, rasio puskesmas.
perbaikan
Indikat or Proses, yang menggambarkan bagaimana proses
kegiat an olah raga dil aksanakan dalam upaya peningkat an t araf
pembangunan berj alan, sepert i: Angka Part isipasi Kasar
kual it as fisik penduduk. Namun demikian sepert i dikat akan
ASPM Kot a Magelang 2009
BAB I - 7
BAB I - 8
gizi,
peningkat an
kesehat an
dan
peningkat an
ASPM Kot a Magelang 2009
Azwini, Karomo dan Prij ono (1988: 469), t olok ukur yang dapat
Rata-rata Lama Sekolah
Lama sekolah (t ahun) penduduk usia 15 t ahun ke at as
Angka Melek Huruf
Proporsi penduduk usia 15 t ahun ke at as yang bisa membaca dan menulis (baik huruf lat in maupun huruf lainnya)
Angka Partisipasi Murni SD
Proporsi penduduk usi a 7-12 t ahun yang sedang bersekolah di SD
Angka Partisipasi Murni SLTP
Proporsi penduduk usia 13 - 15 t ahun yang sedang bersekolah di SLTP
Angka partisipasi Murni SLTA
Proporsi pendudk usia 16 - 18 t ahun yang sedang bersekolah di SLTA
Persentase penduduk dengan pendidikan SLTP ke atas
Proporsi penduduk yang menamat kan pendidikan SLTP at au j enj ang pendidikan yang lebih t inggi
Jumlah penduduk usia sekolah
Banyaknya penduduk yang berusia ant ara 7 sampai 24 t ahun
Bekerja
Melakukan kegiat an/ pekerj aan paling sedikit 1 (sat u) j am bert urut t urut sel ama semi nggu dengan maksud unt uk memperoleh pendapat an at au keunt ungan. Pekerj a kel uarga yang t idak dibayar t ermasuk kelompok penduduk yang bekerj a
Angkatan Kerj a
Penduduk usia 10 t ahun ke at as yang bekerj a at au mencari pekerj aan
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerj a
Perbandingan angkat an kerj a t erhadap penduduk usia 10 t ahun
Angka Pengangguran Terbuka
Perbandingan penduduk yang mencari kerj a t erhadap angkat an kerj a
digunakan unt uk menent ukan keberhasilan (pembangunan) dalam beberapa hal agak sul it dit ent ukan. Alat ukur yang sering digunakan unt uk menil ai kual it as hidup sel ama ini sebenarnya hanya mencakup kualit as fisik, t idak t ermasuk kualit as non fisik.
Kesulit an
muncul
t erut ama karena
unt uk
menil ai
keberhasilan pembangunan non-fisik indikat ornya relat if lebih abst rak dan bersif at komposit . Indikat or Indeks Pembangunan Manusia (IPM; Human Devel opment Index) merupakan salah sat u indikat or unt uk mengukur t araf kualit as fisik dan non fisik penduduk. Kual it as fisik; t ercermin dari angka harapan hidup; sedangkan kual it as non fisik (int elekt ualit as) melalui lamanya rat a-rat a penduduk bersekolah dan angka melek huruf; dan
mempert imbangkan
kemampuan ekonomi masyarakat yang t ercermin dari nil ai purcashing power parit y index (PPP). E.
Definisi Konsep Unt uk bisa mel ihat dengan j elas dan t erarah beragam permasal ahan pembangunan manusia selama ini dan bagai mana mengimpl ement asikan program-program
pembangunan secara
baik dan t erukur diperlukan ukuran at au indikat or yang handal. Beberapa i ndikat or pembangunan manusia diant aranya adal ah : Rasio jenis kelamin
Angka ketergantungan
Perbandingan ant ara penduduk l akilaki t erhadap penduduk perempuan, dikal ikan 100 Perbandingan ant ara j umlah penduduk usia < 15 t ahun dit ambah usia > 65 t ahun t erhadap penduduk usia 15 - 64 t ahun, dikalikan 100
ASPM Kot a Magelang 2009
BAB I - 9
BAB I - 10
ASPM Kot a Magelang 2009
Persentase pekerja yang setengah menganggur
Proporsi penduduk usia 10 t ahun ke at as yang bekerj a kurang dari 35 j am dal am seminggu
Persentase rumah tangga berpenerangan Listrik
Proporsi rumah t angga yang menggunakan sumber penerangan list rik
Persentase pekerja dengan status berusaha sendiri
Proporsi penduduk usia 10 t ahun keat as dengan st at us berusaha sendiri
Persentase rumah tangga bersumber air minum ledeng
Proporsi rumah t angga sumber air minum leding
Persentase pekerj a dengan status berusaha sendiri dibantu pekerja tidak tetap
Proporsi penduduk usia 10 t ahun ke at as dengan st at us berusaha sendiri dibant u pekerj a t ak dibayar
Persentase rumah tangga bersumber air minum bersih
Persentase pekerja dengan status berusaha dengan buruh tetap
Proporsi penduduk usia 10 t ahun keat as yang berusaha dengan buruh t et ap
Proporsi rumah t angga dengan sumber air minum pompa/ sumur/ mat a air yang j araknya lebih besar dari 10 met er dengan t empat penampungan limbah/ kot oran t erdekat
Persentase pekerja dengan status berusaha pekerja tak dibayar
Proporsi penduduk usia 10 t ahun ke at as dengan st at us pekerj a keluarga
Persentase rumah tangga berjamban dengan tangki septic
Proporsi rumah t angga yang mempunyai j amban dengan t angki sept ic
Pengeluaran
Persentase Persalinan yang ditolong oleh tenaga medis
Proporsi balit a yang kel ahirannya dit olong oleh t enaga medis (dokt er, bidan, dan t enaga medis lainnya)
Angka Harapan Hidup waktu lahir
Perkiraan rat a-rat a l amanya hidup sej ak lahir yang akan dicapai oleh sekelompok penduduk
Pengeluaran per kapit a unt uk makanan dan bukan makanan. Makanan mencakup seluruh j enis makanan t ermasuk makanan j adi, minuman, t embakau, dan sirih. Bukan makanan mencakup perumahan, sandang, biaya kesehat an, pendidikan dan sebagainya
Angka Kematian Bayi
Besarnya kemungkinan bayi meni nggal sebelum mencapai usia sat u t ahun, dinyat akan dengan per seribu kelahiran hidup
Gini Rasio
Persentase rumah tangga berlantai tanah
Proporsi rumah t angga yang t inggal dal am rumah dengan lant ai t anah
Ukuran kemerat aan pendapat an yang dihit ung berdasarkan kelas pendapat an. Nil ai Gini Rasio t erlet ak ant ara 0 yang mencerminkan kemerat aan sempurna dan 1 yang menggambarkan ket idak merat aan sempurna
Persentase rumah tangga beratap layak
Proporsi rumah t angga yang menempat i rumah dengan at ap layak (at ap sel ai n dari dedaunan)
Penduduk Miskin
Penduduk yang secara ekonomi t idak mampu memenuhi kebut uhan makanan set ara 2100 kalori dan kebut uhan non makanan yang mendasar
ASPM Kot a Magelang 2009
BAB I - 11
BAB I - 12
dengan
ASPM Kot a Magelang 2009
Garis Kemiskinan
Suat u bat as dimana penduduk dengan pengeluaran kurang dari bat as t ersebut dikat egorikan sebagai miskin. Garis kemiskinan t erdiri dari dua komponen yait u komponen bat as kecukupan pangan (GKM), dan komponen bat as kecukupan non makanan (GKNM).
Pendidikan
Kelola, Akunt abilit as dan Pencit raan Publik, sert a
Bab VII
Bab VIII
Bidang
pada
rekomendasi
kot a lainnya di Jawa Tengah. Pembangunan
Pembangunan
Kependudukan,
Manusia
dan
Upaya
Penut up, berisi Kesimpul an dari uraian dan anal isis
Ket erbandi ngan dengan Daerah Sekit ar sert a Bab III
Korel asi Realisasi Anggaran Terhadap Capai an Peningkat an Indeks Pembangunan Manusia
Konsep
Pembangunan Manusi a, Perkembangan IPM dan
mencakup
Pembangunan Ekonomi dan Ket enagakerj aan,
Indeks
Definisi Konsep dan Sist emat ika Penulisan. menyaj ikan
yang
Indeks
Masyarakat dan Analisis Ket enagakerj aan.
dan Sasaran, Ruang Lingkup dan Sumber Dat a,
Magelang,
Manusia
dal am
berisi Kondisi Ekonomi Makro, Perekonomi an
Pendahul uan, mencakup Lat ar Belakang, Tuj uan
Kot a
Pendidikan
At as, dan Rat a-Rat a Lama Sekolah. Bab VI
IPM
Indikat or
Kemampuan Baca Tul is Penduduk 15 Tahun ke
Manusia (ASPM) di Kot a Magel ang Tahun 2008 t ersusun sebagai
Bab II
mengulas
Daya Saing Pendidikan, dan Peningkat an Tat a
Sist emat ika penulisan Buku Anal isis Sit uasi Pembangunan
Tolok Ukur Keberhasilan Pembangunan Manusia,
yang
Pendidikan, Peningkat an Mut u, Relevansi, dan
Pembangunan
berikut :
Magelang
Perluasan dan Pemerat aan Pelayanan Akses
F. Sistematika Penulisan
Bab I
Kot a
bab-bab
yang
perl u
sebelumnya dilakukan
dan unt uk
peningkat an pembangunan manusia di Kot a
berisi
Magelang di masa-masa yang akan dat ang.
Kebij akan Bidang Kependudukan, Kepadat an Penduduk, Pert umbuhan Penduduk, Fert ilit as, Mort al it as dan Migrasi, sert a Piramida Penduduk dan Jenis Kelamin. Bab IV
Pembangunan Bidang Kesehat an,
mencakup
Kebij akan Bidang Kesehat an, Deraj at kesehat an Masyarakat , dan Pel ayanan Kesehat an. Bab V
Pembangunan Kebij akan
ASPM Kot a Magelang 2009
Bidang Bidang
Pendidikan, Pendidikan,
mel iput i Capaian
BAB I - 13
BAB I - 14
ASPM Kot a Magelang 2009
unt uk
BAB II
mengukur
usia
hidup
t et api
dengan
mempert imbangkan ket ersediaan dat a secara global UNDP
INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KOTA MAGELANG
memilih indikat or angka harapan hidup wakt u l ahir (life expect acy at bi rt h) yang bi asa dinot asikan dengan eo. Angka Kemat i an Bayi (MR) t idak digunakan unt uk keperluan
A. Konsep Pembangunan Manusia
it u karena indikat or i t u di nilai t idak peka bagi negara-
1. Indeks Pembangunan Manusia Indeks
Pembangunan
Manusia
(IPM)
at au
negara indust ri yang t elah maj u. Sepert i halnya IMR, eo
Human
Devel opment Index (HDI), merupakan indeks komposit dari
sebenarnya
Indeks Harapan Hidup (IHL), Indeks Pendidikan (IP) dan Indeks
pembangunan dan bukan hanya bidang kesehat an. Di
Hidup Layak (IHL), yang dapat digunakan unt uk mengukur
Indonesia eo dihit ung dengan met ode t idak l angsung.
keberhasilan at au kinerj a suat u wilayah (Negara, Provi nsi,
Met ode ini menggunakan dua macam dat a dasar yait u rat a-
Kabupat en/ Kot a) dalam bidang pembangunan manusia yang
rat a anak yang dil ahirkan hidup dan rat a-rat a anak yang
mendasarkan pada indikat or-indikat or Angka Harapan Hidup
masih hidup. Prosedur penghi t ungan eo yang diperoleh
(umur panj ang dan deraj at kesehat an), Angka Melek Huruf
dengan met ode t idak langsung meruj uk pada keadaan 3-4
Orang
t ahun dari t ahun survei.
Dewasa
dan
Rat a-rat a
Lama
Sekolah
(mengukur
merefleksikan
kesel uruhan
t ingkat
penget ahuan dan ket rampilan), dan Daya Beli Masyarakat (meliput i kemampuan dalam mengakses sumber daya ekonomi
b. Pengetahuan Selain usia hidup, penget ahuan j uga diakui secara luas
dalam art i yang lebih l uas).
sebagai unsur mendasar Dengan
2. Indikator-Indikator Pembangunan Manusia
mendasar
yait u
usia
hidup
dianggap
pembanguan
manusia.
pert imbangan ket ersedi aan dat a, penget ahuan
diukur dengan dua indikat or yait u angka melek huruf dan
IPM merupakan suat u indeks komposit yang mencakup t iga bidang pembangunan manusia yang
dari
rat a-rat a lama sekolah.
sangat
Sebagai
cat at an UNDP dalam
publikasi t ahunan HDR sej ak t ahun 1995 menggant i rat a-
(l onget ivi t y), penget ahuan
rat a lama sekol ah dengan part isipasi
(knowl edge), dan st andar hidup l ayak (decent l iving).
sekol ah dasar,
menengah dan t inggi sekalipun diakui bahwa indikat or yang kedua diakui
a. Usia Hidup
dampak.
Pembangunan manusia harus l ebih mengupayakan agar
Penggant ian
kurang sesuai
sebagai
dilakukan semat a-mat a
indikat or karena
penduduk dapat mencapai “ usia hidup” yang panj ang dan
sulit nya memperol eh dat a rat a-rat a l ama sekol ah secara
sehat . Sebenarnya banyak indikat or yang dapat digunakan
global, BAB I I - 16
suat u kesulit an yang bagi keperluan int ernal ASPM Kot a Magelang 2009
Indonesia dapat diat asi dengan t ersedianya dat a Susenas
Berbeda dengan indikat or unt uk kedua unsur IPM
Kor at au dat a Inst ansional.
lainnya, indikat or st andar hidup l ayak diakui sebagai
Indikat or angka melek huruf dapat diolah dari variabel kemampuan
membaca
bukan
indikat or
sehingga
dapat dilakukan dengan menj uml ahkan kasus berkode 1
demikian UNDP t et ap mempert ahankannya karena indikat or
(dapat membaca dan menulis) dan berkode 2 (dapat
lain yang sesuai t idak t ersedi a secara global . Sel ain it u,
membaca
dipert ahankannya indikat or input j uga merupakan argumen
huruf
lainnya).
Kemudian
membandingkannya dengan j uml ah sel uruh kasus.
bahwa selain usia hidup dan penget ahuan masih banyak
Sepert i halnya angka melek huruf , rat a-rat a lama sekolah
dihit ung
Penghit ungan
dengan pengolahan
dil akukan
t abulasi
variabel
dat a.
dengan menggunakan
input
yang
pant as
diperhit ungkan
dalam
perhit ungan IPM. Dilemanya,
dua
memasukkan
banyak
variabel
at au
kel as yang
indikat or akan menyebabkan indikat or komposit menj adi
sedang/ pernah dij al ani, dan j enj ang pendidikan t ert inggi
t idak sederhana. Dengan alasan it u maka GDP riil perkapit a
yang dit amat kan. Penghit ungan rat a-rat a lama sekolah
yang t elah disesuaikan dianggap mewakili indikat or input
dil akukan secara bert ahap. Pada t ahap awal
di hit ung
IPM lainnya. Unt uk keperl uan perhit ungan IPM dat a dasar
dengan
PDRB perkapit a t idak dapat digunakan unt uk mengukur
variabel
lama
secara simult an,
sekolah
menggunakan t ersebut .
unt uk pol a
yait u:
t ingkat /
masing-masing individu
hubungan
ant ar
Kemudi an t ahap kedua,
variabel-variabel
st andar
membandingkannya
hidup layak karena bukan ukuran yang peka
unt uk mengukur daya beli penduduk (yang merupakan
dengan j umlah seluruh kasus.
fokus
IPM).
Sebagai
penggant inya
konsumsi perkapit a riil c.
dampak,
sebenarnya kurang sesuai sebagai unsur IPM. Walaupun
menul is
menulis.
input ,
Pengolahannya
dan
dan
indikat or
digunakan unt uk
yang t el ah disesuaikan unt uk
keperluan yang sama.
Standar Hidup Layak Sel ai n usia hidup, dan penget ahuan unsur dasar pembangunan manusia yang diakui secara luas adalah st andar dapat
hidup
3. Metode Perhitungan IPM
l ayak. Banyak indikat or alt ernat if yang
digunakan unt uk mengukur unsur
mempert imbangkan
ket ersediaan
ini.
dat a
Dengan secara
IPM pert ama kali diperkenalkan oleh UNDP pada t ahun 1990, mencakup t iga komponen yang dianggap mendasar bagi manusia
dan
secara
operasional
mudah
dihit ung
int ernasional, UNDP memilih GDP per kapit a riil yang
menghasilkan
t elah disesuaikan (adj ust ed real GDP per capi t a) sebagai
pembangunan
indikat or hidup layak.
sebagaimana dikut ip dari Arizal Ahnaf dkk (1998;129):
ASPM Kot a Magelang 2009
BAB I I - 17
BAB I I - 18
suat u
ukuran
manusia.
yang
Secara
merefleksikan mat emat is
unt uk upaya
dirumuskan
ASPM Kot a Magelang 2009
IPM = 1/ 3 [X(1) + X(2) + X(3)]
Tabel 2. 1 Nil ai Maksi mum dan Mini mum dari Komponen IPM
Dimana, X(1) : Indeks harapan hidup
Komponen IPM
X(2) : Indeks pendidikan = 2/ 3 (i ndeks mel ek huruf ) + 1/ 3 (indeks rat a-rat a lama sekolah)
(1) Angka Harapan Hidup
X(3) : Indeks st andar hidup layak
Angka Melek Huruf
Proses perolehan indeks Xi ; (i=1, 2, 3) adalah dengan
Nilai Maksimum (2)
Nilai Minimum (3)
indikat or
yang
bersangkut an.
Secara
mat emat is
Rat a-rat a Lama Sekolah (t ahun)
dapat
(4)
85
25
St andar UNDP
100
0
St andar UNDP
0
St andar UNDP, menggunakan combi ned gross enrol ment rat io
membandingkan ant ara sel isih nilai suat u indikat or dan nilai minimumnya dengan sel isih nilai maksimum dan nil ai minimum
Keterangan
15
dirumuskan sebagai berikut :
300. 000 a)
Kemampuan Daya Bel i
Indeks X(i,j) = (X(i, j) - X( i-min)) / (X(i-maks) - X(i-min))
732. 720 a)
(1996) 360. 000 b)
Dimana,
St andar UNDP Menggunakan PDB riil perkapit a yang t el ah disesuaikan
(1999)
X(i,j )
= Indikat or ke-i dari daerah j ; (i = 1, 2, 3)
X(i)maks
= Nil ai maksimum dari X(i)
X(i)min
= Nil ai minimum dari X(i)
Cat at an: a) b)
Pr oyeksi pengel uaran rii l/ unit / t ahun unt uk provi nsi yang memil iki angka t ert inggi (Jakart a) pada t ahun 2018 set elah disesuaikan dengan f ormula At kinson. Proyeksi mengasumsi kan kenaikan 6,5 persen per t ahun selama 1996-2018 Set ara dengan dua kal i gar is kemiskinan unt uk provi nsi yang memil iki angka t erendah dan dilakukan penyesuaian
Selanj ut nya, perolehan indeks-indeks pembent uk IPM Nilai maksimum dan nil ai minimum indikat or X(i) disaj i kan pada
dapat diil ust rasikan sebagai berikut :
Tabel 2. 1 berikut :
Indeks X1: Indeks pel uang hidup (l ongevit y), dihit ung berdasarkan angka harapan hidup ket ika lahir (e0), yang berasal dari variabel rat a-rat a anak lahir hidup (ALH) dan rat a-rat a anak yang masih hidup (AMH), dengan sumber dat a berasal dari ket erangan pokok rumaht angga hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS). Angka harapan hidup t ersebut dihit ung menggunakan paket program mort pack (Met ode Trussel dengan model West ) dengan
ASPM Kot a Magelang 2009
BAB I I - 19
BAB I I - 20
ASPM Kot a Magelang 2009
pilihan quart il kedua, t iga dan lima. Sebagai cont oh
dengan melakukan pembobot an, perhit ungannya menj adi:
penghit ungan, dapat dilihat sebagai berikut :
Indeks X2, 71 = 2/ 3 Indeks X21, 71 + 1/ 3 Indeks X22 , 71
Kot a Magel ang (Kode = 71) t ahun 2009, angka harapan
Sehingga diperoleh indeks pendidikan:
hidup (e0) diperkirakan mencapai 70, 17 t ahun, sehi ngga Indeks X2, 71 = 2/ 3(0, 973) + 1/ 3(0, 673) = 0,873
Indeks peluang hidupnya adal ah:
Sebagai komponen pembent uk rat a-rat a l ama sekol ah,
Indeks X1, 71 = (70, 17-25)/ (85-25) = 0,753
j enj ang
pendidikan
t ert i nggi
diperoleh
dengan
Indeks X2: Indeks pendidikan/ penget ahuan (knowl edge),
mengkonversi lamanya t ahun pada masi ng-masing j enj ang
diukur
sepert i t abel 2. 2.
berdasarkan
(diperoleh dari bersamaan; dij al ani
dua vari abel
yait u
dan
rat a-rat a
l ama
(MYS),
yang dihit ung secara
t ingkat / kel as yang
j enj ang
sekolah
pendidikan
Tabel 2. 2 Tahun Konversi dari Pendi dikan Tert i nggi yang Dit amat kan
sedang/ pernah t ert inggi
yang
dit amat kan) dan prosent ase angka melek huruf (AMH), (diperoleh dari
variabel
kemampuan membaca
Tingkat
Tahun Konversi (2) 0 6 9
Tingkat
12
Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan
dan
(1) 1. Tidak Pernah Sekolah 2. Sekol ah Dasar/ SD 3. Sekol ah Lanj ut an Pert ama/ SLTP 4. Sekol ah Lanj ut an At as/ SLTA/ SMU 5. Diploma I 6. Diploma II 7. Diploma III/ Akademi 8. Diploma IV/ Sarj ana 9. Magist er (S2) 10. Dokt or (S3)
menulis) penduduk usia 15 t ahun keat as, sumber dat a berasal dari ket erangan pokok rumaht angga hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS). Kemudian unt uk menj adikan sat u indeks, kedua ukuran t ersebut dilakukan pembobot an, yait u unt uk MYS sebesar 1/ 3 dan AMH 2/ 3, sehingga ilust rasi perolehan indeks pendidikan dapat dicont ohkan sebagai berikut : Hasil Susenas 2009 Kot a Magelang menghasilkan AMH sebesar 97, 25%dan MYS sebesar 10,10 t ahun.
13 14 15 16 18 21
Sumber: Badan Pusat St at ist ik
Indeks X21, 71 = (97, 25-0)/ (100-0) = 0, 973
Indeks X22, 71 = (10, 10-0)/ (15-0) = 0,673
Indeks X3: Indeks pendapat an unt uk hidup layak (decent l i vi ng), diukur dengan pengeluaran per kapi t a yang didasarkan pada Purchasi ng Power Parit y (parit as daya
ASPM Kot a Magelang 2009
BAB I I - 21
BAB I I - 22
ASPM Kot a Magelang 2009
beli dalam rupiah). Komponen st andar hidup l ayak diukur
Penghit ungan PPP/ uni t dilakukan dengan rumus:
dengan indikat or rat a-rat a konsumsi riil yang t elah disesuaikan [cat at an, UNDP menggunakan indikat or Produk Domest ik Brut o (PDB) per kapit a riil yang t el ah disesuaikan dimana:
(adj ust ed real GDP per capit a) sebagai ukuran komponen t ersebut karena t idak t ersedia indikat or lain yang lebih baik
unt uk
keperluan
perbandi ngan
ant ar
Negara] .
E(i,j )
= pengeluaran unt uk komodit i j di kabupat en i
P(9, j )
= harga komodit i j di DKI Jakart a (Jakarta
Selatan)
Penghit ungan indikat or konsumsi riil per kapit a yang t elah
Q(i,j )
disesuaikan dilakukan mel al ui t ahapan pekerj aan sebagai
= volume komodit i j (unit ) yang dikonsumsi di kabupat en i
berikut : a)
Menghit ung pengeluaran konsumsi per kapi t a dari
Rumus At ki nson (dikut ip dari Arizal Ahnaf dkk,
Susenas Modul (=A). b)
Mendefl asikan
nilai
1998; 129) yang digunakan unt uk penyesuai an rat a-rat a A
dengan
Indeks
Harga
konsumsi riil secara mat emat is dapat dinyat akan sebaga
Konsumen (IHK) ibukot a propinsi yang sesuai (=B) c)
berikut :
Menghit ung daya bel i per unit (=Purchasi ng Power Parit y (PPP)/ unit ) [sepert i met ode yang digunakan Int ernat i onal
Compari son
Proj ect
(ICP)
C(i)* = C(i) = Z + 2(C(i) – Z)(1/ 2)
j ika Z
Dat a dasar yang digunakan adalah dat a harga dan
= Z + 2(Z)(1/ 2) + 3(C(i) – 2Z)(1/ 3)
j ika 2Z
kuant um dari suat u basket komodit i yang t erdiri
=Z + 2(Z)(1/ 2) + 3(Z)(1/ 3) + 4(C(i) – 3Z)(1/ 4)
menst andarkan nilai PDB suat u Negara] d)
j ika C(i) < Z
dalam
dari nilai 27 komodit i yang diperoleh dari Susenas j ika 3Z
Modul (Tabel 1. 3) e)
Membagi nilai B dengan PPP/ unit (=C)
f)
Menyesuaikan nilai C dengan formul a At ki nson
dimana, C(i) = Konsumsi perkapit a riil yang t elah disesuaikan
sebagai upaya unt uk memperkirakan nil ai margi nal
dengan PPP/
ut il it y dari C.
unit (hasil t ahapan e)
Z = Bat as t ingkat pengeluaran yang dit et apkan arbit er sebesar Rp 547. 500,- per kapit a set ahun, at au Rp. 1. 500, - perkapit a per hari. ASPM Kot a Magelang 2009
BAB I I - 23
BAB I I - 24
ASPM Kot a Magelang 2009
Tabel 2. 3 Daf t ar Paket Komodit as yang Digunakan dal am Penghit ungan PPP
sehingga indeks pendapat an yang diperoleh adalah sebagai berikut : Indeks X3, 71 = (648,06-360)/ (732,72-300) = 0,666
Komiditi (1) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27.
Unit
Beras l okal Tepung t erigu Singkong Tuna/ Cakal ang Teri Daging sapi Ayam Telur Susu kent al manis Bayam Kacang panj ang Kacang t anah Tempe Jeruk Pepaya Kelapa Gula pasir Kopi bubuk Garam Merica/ lada Mie inst ant Rokok kretek filt er Listrik Air minum Bensin Minyak t anah Sewa rumah
(2) Kg Kg Kg Kg Ons Kg Kg But ir 397 gram Kg Kg Kg Kg Kg Kg But ir Ons Ons Ons Ons 80 gram 10 bat ang Kwh M3 Lit er Lit er Unit
Total
Proporsi dari total konsumsi (%) *) (3) 7, 25 0, 10 0, 22 0, 50 0, 32 0, 78 0, 65 1, 48 0, 48 0, 30 0, 32 0, 22 0, 79 0, 39 0, 18 0, 56 1, 61 0, 60 0, 15 0, 13 0, 79 2, 86 2, 06 0, 46 1, 02 1, 74 11,56
Perolehan IPM di Kot a Magelang pada t ahun 2009 mencapai 0, 764 at au 76, 40%, berdasarkan perhi t ungan indeks-indeks pembent uknya sepert i di bawah ini: IPM = 1/ 3 [X(1) + X(2) + X(3) ] IPM = 1/ 3[0,753+0, 873+0,666] = 0,7637 4. Ukuran Perkembangan IPM Kecepat an perkembangan IPM dalam suat u kurun wakt u dapat diukur dengan perhit ungan menggunakan formul a reduksi short f al l per t ahun (annual reduct ion i n short f al l ). Ukuran ini secara sederhana menunj ukkan perbandingan ant ara capai an yang t el ah dit empuh dengan capaian yang masih harus dit empuh unt uk mencapai t it ik ideal (IPM=100). Prosedur penghit ungan reduksi short f al l IPM (=R) (dikut ip dari Arizal Ahnaf dkk, 1998; 141) dapat dirumuskan sebagai berikut :
dengan: R IPM
(t 0) IPM (t 1) IPM (ref )
37,52
*) Berdasarkan dat a Susenas 1996 Sumber: Badan Pusat St at ist i k
= reduksi short f al l per t ahun = IPM t ahun awal = IPM t ahun t erakhir, dan = IPM acuan at au ideal yang dalam hal ini = 100
Sebagai cont oh penghit ungan, pada t ahun 2009, di Kot a Magelang pengel uaran riil perkapit a yang t elah disesuaikan mencapai
ASPM Kot a Magelang 2009
(dalam ribu rupiah):
648,06, -
BAB I I - 25
BAB I I - 26
ASPM Kot a Magelang 2009
B. Perkembangan IPM
reduct ion in short f al l ). Ukuran ini secara sederhana menunj ukkan
Pemerint ah menekankan paradigma pembangunan mel al ui
perbandingan ant ara capaian yang t el ah dit empuh dengan capai an
pert umbuhan ekonomi pada kurun wakt u 1960-1970. Namun
yang masih harus di t empuh unt uk mencapai t i t ik ideal (IPM=100).
paradigma t ersebut menimbulkan kesenj angan ant ara golongan
Pada t ahun 2009 i ni, Kot a Magel ang kecepat an perkembangan
yang kaya dan yang miskin, sehingga muncul paradigma baru pada
capaian IPMnya mengalami penurunan sebesar 0, 45 poin menj adi
periode 1970-1980, yait u pembangunan yang berorient asi pada
1, 20% dari 1, 65%pada t ahun 2008.
kesej aht eraan. Pemerint ah berupaya keras unt uk menerapkan paradigma pemerat aan pembangunan di seluruh wilayah. Secara sent ral ist ik,
menerapkan
Angka IPM Kota Magelang
program-program
Peningkat an angka IPM di Kot a Magel ang selama periode
pembangunan kepada daerah-daerah miskin dan pel osok desa unt uk
5 (l ima) t ahun t erakhir, t erus membaik meskipun kenaikannya
mengej ar ket ert inggalan. Sesuai dengan t rend pembangunan saat
l andai. Pada t ahun 2005 misal nya, angka IPM Kot a Magelang
it u,
pusat
t elah mencapai 74, 67 dan kemudian menunj ukkan kemaj uan
pert umbuhan (core areas) semakin kuat . Sement ara daerah-daerah
yang cukup berart i di t ahun 2006 menj adi sekit ar 75, 49 at au
perif eral semakin t ert inggal dan miskin (Hil horst , 1971). Real it as
naik 0, 82 poin. Pada t ahun 2007 IPM Kot a Magelang mencapai
pembangunan menunj ukkan disparit as ant ara si kaya dan si miskin
75, 69 at au mengal ami kenaikan 0, 20 poin. Pada t ahun 2008,
makin l ebar. Dan yang lebih menyedihkan, pert umbuhan ekonomi
kenaikan yang diperoleh adal ah 0, 40 poin menj adi 76, 09,
yang diharapkan melesat pesat , t et ap berj alan perlahan, sement ara
kemudian bert ambah 0,29 poin pada t ahun 2009 ini, menj adi
daerah-daerah
76, 37. Rat a-rat a kenaikan angka IPM Kot a Magelang dari
polarisasi
pemerint ah
1.
akt ivit as ekonomi
miskin
makin
pada daerah-daerah
bert ambah
karena
pemerat aan
pembangunan bel um sesuai dengan harapan.
rent ang t ahun 2005 sampai dengan t ahun 2009 yait u sebesar
Unt uk mengurangi kesenj angan t ersebut di at as, peningkat an
0, 34 poin set i ap t ahunnya. Capaian kenaikan IPM yang kurang
Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal menj adi sol usi dan salah
signifikan dari t ahun ke t ahun dimungkinan belum t erwuj udnya
sat u modal ut ama dal am proses pembangunan dewasa ini. Upaya
opt imalisasi dan sinergit as pol a dan sasaran pembangunan
peningkat an kualit as SDM, yang dalam skala lebih luas disebut
manusi a yang dikembangkan pemerint ah dan masyarakat Kot a
sebagai
Magelang selama ini. Secara lebih lengkap pencapaian IPM Kot a
pembangunan manusi a mut l ak t erus dil akukan oleh
pemerint ah,
sepert i
perbaikan
deraj at
kesehat an,
t i ngkat
Magelang periode 2005-2009 dapat dil ihat pada t abel 2.4
penget ahuan dan ket erampilan penduduk, sert a kemampuan daya
berikut ini:
beli di masyarakat . Kecepat an perkembangan yang digunakan sebagai ukuran adal ah dengan f ormul a reduksi short f all ASPM Kot a Magelang 2009
per
t ahun (annual BAB I I - 27
BAB I I - 28
ASPM Kot a Magelang 2009
Tabel 2. 4 Pencapai an Indeks Pembangunan Manusi a dan Komponennya di Kot a Magel ang Tahun 2005-2009 Uraian
2005
2006
2007
2008*)
2009** )
[1]
[ 3]
[4]
[ 5]
[6]
[ 7]
Indeks Pembangunan Manusia [%]
74, 67
75, 49
75, 69
76, 09
87,3 90,00 80,00 70,00 60,00 50,00 40,00 30,00 20,00 10,00 0,00
76, 37
Angka Harapan Hidup (e0) [ Tahun]
69, 67
70, 00
70, 01
70, 11
70, 17
Angka Melek Huruf [%]
94, 47
97, 08
97, 17
97, 17
97, 25
Rat a-rat a lama sekolah [ Tahun]
9,95
10, 00
10, 00
10, 00
10, 10
638,92
639,16
641,40
645,91
648,06
Pengeluar an Perkapit a Riil Disesuaikan [Rp. 000]
Gambar 2. 1 Graf ik IPM Dan Indeks Pembent uknya Di Kot a Magel ang Tahun 2008-2009
*) Angka Revisi **) Angka Sangat Sement ara
76,37 75,3 86,9 76,09 75,2
2009** ) 2008*) IPM [%] IHH [%]
Sumber: BPS Provinsi Jawa Tengah, IPM 2009
a. IPM berdasarkan komponen
66,6 66,1
IP [%]
IHL[%]
Sumber: BPS Prov. Jawa Tengah, di ol ah
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan indeks
Gambar 2. 1 menunj ukkan bahwa selama t ahun 2008-
komposit yang t erdiri dari Indeks Harapan Hidup (IHH),
2009, IPM yang t erbent uk mengal ami peningkat an yang
Indeks Pendidikan (IP), dan Indeks Hidup Layak (IHL).
sangat t ipis, sebagaimana dalam uraian deskript if berikut ini: 1)
Indeks Harapan Hidup (IHH) Kualit as harapan hidup di suat u daerah, sangat bergant ung pada perlakuan kesehat an baik
oleh
masyarakat nya
dari
sendiri
maupun
dukungan
pemerint ah maupun pihak swast a l ai nnya. Perlu adanya penyadaran oleh ibu hamil t ent ang pent ingnya menj aga kesehat an/ kebersihan
pribadi
dan
lingkungan,
disamping pemenuhan gizi yang baik dan seimbang, sehingga bayi yang akan dilahirkan kel ak menj adi ASPM Kot a Magelang 2009
BAB I I - 29
BAB I I - 30
ASPM Kot a Magelang 2009
generasi
penerus
yang
sehat
dan
berkualit as.
Tabel 2. 5 Pencapai an Indeks Harapan Hidup di Kot a Magel ang Tahun 2005-2009
Sement ara dari pihak pemerint ah dan swast a lainnya berperan dalam memberikan pel ayanan pada saat kehamilan, persalinan dan pemeliharaan bayi hi ngga cukup
umur.
Dengan
sinergit as
t ersebut
Uraian
akan
[ 1]
berdampak posit if t erhadap bayi yang baru dil ahirkan, sehi ngga angka harapan hidup dapat meningkat . Gambar 2. 2 Graf ik Angka Harapan Hidup dan Perubahannya Di Kot a Magel ang Tahun 2005-2009
2005
2006
2007
2008*
2009**
)
)
[3]
[ 4]
[5]
[ 6]
[7]
IHH [%]
74, 45
75, 00
75, 02
75, 18
75, 28
Angka Har apan Hidup (e0) [Tahun]
69, 67
70, 00
70, 01
70, 11
70, 17
Kenaikan AHH
0,07
0,33
0,01
0,10
0,06
*) Angka Revisi **) Angka Sangat Sement ara
Sumber: BPS Provinsi Jawa Tengah, IPM 2009
Set elah peni ngkat an sebesar 0, 07 t ahun menj adi 69, 67 t ahun pada t ahun 2005,
pada t ahun 2006 AHH
mengal ami peningkat an cukup besar yait u sebesar 0, 33 t ahun menj adi 70, 00 t ahun. Tahun 2007, meskipun t ipis, AHH mengalami peningkat an 0, 01 t ahun 70, 01 t ahun pada t ahun 2007 dan berubah menj adi 70, 11 t ahun pada 2008. Peningkat an kembali sebesar 0, 06 t ahun menj adi 70, 17 t ahun t erj adi pada 2009 ini. 2) Sumber: BPS Prov. Jawa Tengah, diol ah
Capaian angka IPM Kot a Magelang j uga didukung komponen pendidikan, yait u rat a-rat a lama sekol ah
Dat a dasar yang digunakan unt uk menghit ung
yang dalam kurun wakt u belakang ini cenderung
Indeks Harapan Hidup (IHH) adal ah Angka Harapan
st agnan
Hidup (AHH) penduduk kabupat en/ kot a ket ika l ahir. Peningkat an
Indeks
Indeks Pendidikan
Harapan
Hidup,
(berkisar
10
t ahun).
Fakt or
lain
yang
mempengaruhi indeks pendidikan adalah angka mel ek
Angka
huruf sebesar 97, 25% unt uk penduduk usi a 15 t ahun ke
Harapan Hidup dan perubahannya dari t ahun 2005-2009 dapat diilust rasikan sebagai berikut : ASPM Kot a Magelang 2009
BAB I I - 31
BAB I I - 32
ASPM Kot a Magelang 2009
at as yang mampu membaca dan menulis huruf lat in,
Tabel 2. 6 Pencapai an Indeks Pendidi kan di Kot a Magel ang Tahun 2005-2009
bahasa Indonesia dan penget ahuan dasar.
Uraian
2005
2006
2007
2008*)
2009**)
[1]
[3]
[4]
[5]
[6]
[ 7]
IP [ %]
85, 09
86, 94
87, 00
87, 00
87, 28
Angka Melek Huruf [%]
94, 47
97, 08
97, 17
97, 17
97, 25
Kenaikan
0,17
2, 61
0,09
0,00
0,08
Rat a-rat a lama sekolah [Tahun]
9,95
10, 00
10, 00
10, 00
10, 10
Kenaikan
0,15
0, 05
0,00
0,00
0,10
Gambar 2. 3 Graf i k Rat a-rat a Lama Sekol ah, Angka Mel ek Huruf dan Perubahannya Di Kot a Magel ang Tahun 2005-2009 10,5
10,0
10,0
9,7
9,4
8,0
10,0
10,0
9,7
9,7
10,1 9,7
5,5 2,6
3,0 1,5
-2,0
1,0
0,0
0,5 0,2 2005
0,5 2006
2007
*) Angka Revisi **) Angka Sangat Sement ara
0,0 0,1
2008
0,0
Sumber: BPS Provinsi Jawa Tengah, IPM 2009
0,1 2009
3)
RLS(Tahun) X 10
Perubahan RLS
AMH [%]
Perubahan AMH per 10
Indeks Hidup Layak Indeks hidup layak at au kemampuan daya beli masyarakat dipengaruhi oleh beberapa f akt or ant ara
Sumber: BPS Prov. Jawa Tengah, diol ah
lain j umlah penduduk miskin, pendapat an masingmasi ng
penduduk
dan
sebagainya.
Keberadaan
Kegiat an-kegiat an yang berhubungan dengan
penduduk miskin sangat berhubungan erat dengan
rat a-rat a l ama sekolah sepert i penambahan daya
t ingkat penghasilan yang rendah, sehingga kemampuan
t ampung j enj ang pendidikan yang lebih t inggi (SLTA
daya belinya pun j uga rendah. Kemampuan daya beli
dan PT), mot ivasi melanj ut kan sekolah at au bahkan
penduduk unt uk memenuhi kebut uhan dasar secara
penambahan sekolah t inggi yang berkualit as, perlu
minimal agar dapat hidup secara layak pada t ahun 2005
mendapat perhat ian khusus sehingga indeks pendidikan
mencapai Rp. 638. 920,-. Kondisi t ersebut berlanj ut di
akan lebih meningkat l agi.
t ahun
2006
dan
2007
yait u
Rp. 639.160, - dan Rp.641. 400,-.
bert ahan
dikisaran
Pada t ahun 2008
mengal ami sedikit perbaikan menj adi Rp. 645. 910,ASPM Kot a Magelang 2009
BAB I I - 33
BAB I I - 34
ASPM Kot a Magelang 2009
dan peni ngkat an menj adi Rp. 648. 060, - pada t ahun
Tabel 2. 7 Pencapai an Indeks Hidup Layak di Kot a Magel ang Tahun 2005-2009
2009.
Uraian
2005
2006
2007
2008* )
2009**)
[ 1]
[3]
[4]
[5]
[ 6]
[ 7]
IHL [%]
64, 46
64, 51
65, 03
66, 07
66, 57
Pengeluaran Perkapit a Riil Disesuaikan [Rp. 000]
638,92
639,16
641,40
645,91
648,06
0,02
0,24
2,24
4,51
2,15
Gambar 2. 4 Graf ik Pengel uaran Perkapit a Riil dan Perubahannya Di Kot a Magel ang Tahun 2005-2009 7,5
5,0
6,39
6,46
6,41
6,39
6,48
Kenaikan
4,5 *) Angka Revisi **) Angka Sangat Sement ara
2,5
2,2 0,0
Sumber: BPS Provinsi Jawa Tengah, IPM 2009
2,2
Dengan demikian, Pemeri nt ah Kot a Magelang perl u
0,2
0,0 2005
2006
2007
2008* )
P3 [Rp. 00.000]
menyiapkan st rat egi dan kebij akan yang berpihak pada
2009* * )
masyarakat , sepert i menyiapkan program ket ahanan
Kenaikan
pangan
secara
kemampuan Sumber: BPS Prov. Jawa Tengah, diol ah
Beasiswa
adal ah
daerah
adanya dan
beban
orang
program
program
BOS,
sej enis
mengelompokkan negara di dunia berdasarkan pada
miskin
nil ai IPM menj adi 3 (Tiga) kelompok yait u:
PKH,
a) Negara-negara yang capaian IPM-nya ant ara 0 s.d.
l ainnya.
50 adal ah negara dengan t ingkat pembangunan
Sement ara it u, unt uk meningkat kan pendapat an orang
manusianya rendah, yait u negara yang t idak sama
miskin dengan memberikan raskin, BLT, pekerj aan
sekali at au kurang memperhat ikan pembangunan
padat karya dan sebagainya. ASPM Kot a Magelang 2009
dan
Unit ed Nat ions Devel opment Programme (UNDP)
orang miskin dan meningkat kan pendapat an orang diant aranya
miskin
1) Standar Nilai IPM
kemiskinan yang diupayakan unt uk mengurangi beban
mengurangi
masyarakat
b. Pencapaian IPM
daya beli masyarakat adalah program penanggulangan
Unt uk
beli
meningkat kan
t ert i nggal.
Program yang dapat meningkat kan kemampuan
miskin.
daya
berkelanj ut an,
sumber daya manusia. BAB I I - 35
BAB I I - 36
ASPM Kot a Magelang 2009
b) Negara dengan t i ngkat pembangunan manusi anya
memperhat ikan (Capaian IPM 51-79)
pembangunan
sedang, dimana capai an IPM-nya ant ara 51 s.d. 79,
sumber daya manusi a, namun kecenderungan unt uk
yait u negara-negara yang mulai memperhat ikan
menj adi kat egori daerah yang sangat memperhat ikan
pembangunan sumber daya manusia.
(Capaian IPM 80-100)
pembangunan sumber
daya
manusi anya bukanlah hal yang t idak mungkin. Hal
c) Negara dengan t ingkat capaian IPM-nya ant ara 80 t ingkat
t ersebut dapat diwuj udkan melalui pent arget an IPM
pembangunan manusianya t inggi, dimana negara-
yang ingin dicapai pada periode pembangunan j angka
negara
panj ang, menengah dan t ahunan dengan dukungan
s.d.
100
adal ah
negara-negara
t ersebut
sangat
yang
memperhat ikan
pembangunan sumber daya manusia.
anggaran unt uk set iap komponen program-program pendidikan, kesehat an dan peningkat an kemampuan
2) Pencapaian IPM Nasional
daya beli masyarakat .
Pencapaian IPM secara Nasi onal t ahun 2009 sebesar 73, 4 at au naik t ipis dari t ahun sebelumnya yait u
a) Kesehatan
72, 8. Angka t ersebut membawa Indonesia ke peringkat
Dalam
perspekt i f
peningkat an
deraj at
111 dari 182 negara yang t erdat a oleh UNDP. Sebagai
kesehat an, upaya menurunkan t i ngkat kemat i an
negara yang baru mulai memperhat ikan pembangunan
bayi dan balit a secara bert ahap harus t erus menj adi
manusia (IPM berada pada kisaran 51 s. d. 79), upaya
priorit as, begit u pul a penanganan st at us gizi pada
Indonesia dalam pelaksanaan pembangunan sumber
bal it a dari wakt u ke wakt u agar t erus dit ingkat kan,
daya manusia belum ada peningkat an secara nyat a,
dengan t i dak mengabaikan program-program lain
apabila dibandingkan dengan negara-negara t et angga
yang
(Rizal Mal ik, Team Leader of Governance Unit UNDP,
deraj at kesehat an. Capaian angka harapan hidup
dari Ant araNews 5-10-2009).
penduduk Kot a Magelang t ahun 2009 sebesar 70, 17
bersent uhan
l angsung
dengan
perbaikan
t ahun, berada 1, 08 poin di bawah AHH Jawa Tengah 3) Pencapaian IPM Kota Magelang
yang
Pencapaian i ndeks pembangunan manusia di Kot a
t elah
mencapai
71, 11
t ahun
(IPM dan
Komponen Pembent uknya di Provinsi Jawa Tengah
Magel ang dewasa ini bel um cukup menggembirakan,
Tahun 2008-2009, t erlampir).
karena peningkat an capaian dari t ahun ke t ahun sangat t ipis. Tahun 2009 IPM Kot a Magel ang mencapai 76, 37, meskipun masih t ermasuk kat egori daerah yang mulai ASPM Kot a Magelang 2009
BAB I I - 37
BAB I I - 38
ASPM Kot a Magelang 2009
b) Pendidikan
Kot a Surakart a dal am mendorong masyarakat nya
Angka Melek Huruf (AMH) Kot a Magel ang pada
unt uk hidup lebih layak.
t ahun 2009 sebesar 97, 25 persen, masih t ert inggi bil a dibandingkan dengan 35 Kab. / Kot a l ainnya,
2.
Posisi IPM Kota Magelang
bahkan unt uk Jawa Tengah sendiri baru mencapai
Suat u hal yang pat ut dibanggakan, Kot a Magelang
89, 46 persen. Hal ini menandakan program-program
dengan l uas wil ayah yang hanya 18,12 km2 dan t idak memil iki
pendidikan di Kot a Magelang sudah cukup memadai,
sumber daya alam, peri ngkat IPM Kot a Magel ang berhasil
namun perlu dipert ahankan dan di t ingkat kan l agi,
menduduki peringkat 3 (t iga) se-Jawa Tengah pada t ahun
karena apabila keadaan t ersebut t et ap st agnan
2006-2009, meskipun sempat menduduki peringkat 4 (empat )
sepert i dua t ahun belakangan, t idak musahil 3-5
pada t ahun 2005. Peringkat IPM Kot a Magel ang pada t ahun
t ahun yang akan dat ang akan t erlampaui Kab. / Kot a
2005 sempat t urun ke posisi 4 (empat ) karena digeser oleh
lainnya. Dukungan t erhadap Indeks Pendidikan dari
Kot a Sal at iga. Namun demikian pada t ahun 2006 Kot a Magelang
rat a-rat a lama sekol ah mengal ami peningkat an
berhasil kembal i naik ke posisi 3 (t iga) besar. Pada t ahun 2009
sedikit dari 10, 00 menj adi 10, 10 t ahun. Sement ara
ini Kot a Magelang berhasil mempert ahankan peri ngkat 3 (t iga)
it u, Kot a Surakart a semakin melesat j auh dari 10, 15
besar di bawah Kot a Surakart a dan Kot a Semarang. Unt uk
pada t ahun 2008 menj adi
memberikan gambaran posisi IPM Kot a Magelang dibandi ngkan
10, 32 t ahun,
at au
meningkat sebesar 0, 17 poin.
kabupat en/ kot a lain di Jawa Tengah, maka berikut disaj ikan peringkat
c) Hidup Layak Kemampuan
IPM Jawa Tengah Tahun 2005-2009
sebagaimana t ercant um dalam t abel 2. 8 berikut. daya
beli
masyarakat
diindikasikan dengan pengeluaran perkapi t a yang disesuaikan. Set el ah mencapai Rp. 645. 910,- pada t ahun 2008, pada t ahun 2009 meningkat menj adi Rp. 648,06,-, membawa Kot a Magelang duduk di peringkat t iga set elah Kot a Tegal dan Surakart a, dari 35 Kab./ Kot a se-Jawa Tengah. Dalam hal ini, yang pat ut di t auladani di t ahun 2009 unt uk Kot a Magelang adal ah Kot a Tegal berhasil mel ampaui
ASPM Kot a Magelang 2009
BAB I I - 39
BAB I I - 40
ini
ASPM Kot a Magelang 2009
Tabel 2. 8 Peri ngkat IPM Jawa Tengah Tahun 2005-2009 No. [1] 01. 02. 03. 04. 05. 06. 07. 08. 09. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 71. 72. 73. 74. 75. 76.
Kab/ Kota [2] Cilacap Banyumas Purbalingga Banj arnegara Kebumen Purworej o Wonosobo Magelang Boyolali Klat en Sukoharj o Wonogiri Karanganyar Sragen Grobogan Blora Rembang Pat i Kudus Jepara Demak Semarang Temanggung Kendal Bat ang Pekalongan Pemal ang Tegal Brebes Kota Magelang Kot a Surakart a Kot a Sal at iga Kot a Semarang Kot a Pekalongan Kot a Tegal
2005 [3] 17 13 19 32 24 20 30 15 22 8 10 21 12 33 29 26 23 11 14 16 18 5 7 27 28 25 34 31 35 4 1 3 2 6 9
2006 [4] 21 14 20 31 23 17 27 15 24 9 11 19 13 33 26 28 22 10 12 18 16 8 5 30 29 25 34 32 35 3 1 4 2 6 7
2007 [5] 21 15 20 33 23 18 27 17 26 9 10 22 13 29 24 28 19 11 12 14 16 7 6 30 32 25 34 31 35 3 1 4 2 5 8
2008 *) [6] 20 15 21 33 25 18 29 17 26 10 9 22 12 28 24 27 19 11 13 14 16 7 6 31 32 23 34 30 35 3 1 4 2 5 8
Dari t abel 2. 8 di at as, t erlihat bahwa berdasarkan peringkat se-Jawa Tengah, peringkat 10 besar capaian angka 2009 **) [7] 21 15 20 33 24 17 30 18 26 9 10 22 13 27 25 28 19 11 12 14 16 7 6 31 32 23 34 29 35 3 1 4 2 5 8
*) Angka Revisi **) Angka Sangat Sement ara
IPM t ert inggi berada di enam kot a. Sepert i halnya t ahun lalu, Kot a Magelang masih berada pada urut an ket iga set elah Kot a Surakart a dan Kot a Semarang. Apabila dibandingkan dal am skala Nasional, peringkat IPM Kot a Magelang t ahun 2009 ini mengalami kemerosot an peringkat dal am capaian prest asi menj adi 37 set elah peringkat 36 pada t ahun 2008 dan peri ngkat 32 pada t ahun 2007. Hal ini dimungkinkan karena t erdapat beberapa kabupat en/ kot a lain yang berupaya lebih baik. Unt uk meningkat kan peringkat menuj u l ebih baik, salah sat u upaya yang dapat dilakukan adal ah melaksanakan st udi banding ke kabupat en/ kot a lain unt uk lebi h menyempurnakan program kesehat an, pendidikan dan perekonomian yang sudah berj al an secara baik selama ini. Disampi ng it u t ent unya diperlukan upaya yang sungguhsungguh dan kerj asama yang baik dari pemerint ah, st ake hol der dan seluruh komponen masyarakat unt uk mensukseskan program-program pembangunan. C. Perbandingan dengan Daerah Sekitar Sebagai kot a j asa yang t idak hanya melayani skala lokal saj a t et api j uga mel ayani skala regional, Kot a Magelang dengan segal a fasilit as yang dimiliki
sudah selayaknya menj adi
baromet er
keberhasilan pembangunan bagi daerah sekit arnya. Unt uk menilai keberhasilan pembangunan manusia suat u daerah diindikasikan salah sat unya dengan selalu adanya peningkat an angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Capaian angka IPM suat u daerah
Sumber: BPS Prov. Jat eng, IPM 2009
ASPM Kot a Magelang 2009
BAB I I - 41
BAB I I - 42
ASPM Kot a Magelang 2009
sangat pent ing unt uk mengukur deraj at kesehat an, pendidikan dan keberhasilan pembangunan ekonomi suat u daerah.
Pemeringkat an IPM bukan sekedar bert uj uan sebagai suat u kompet isi,
namun
menj adikan
masyarakat
l ebih
sehat ,
Sampai dengan t ahun 2009, angka IPM di Kot a Magelang
berpendidikan dan berwawasan luas dengan kemampuan daya bel i
berada pada peri ngkat pert ama di ant ara wilayah sekit arnya yait u
yang memadai merupakan t uj uan ut ama dari pembangunan. Dengan
Kabupat en Magelang, Purworej o, Temanggung, Wonosobo dan Kot a
menget ahui capaian IPM Kot a Magel ang dibandingkan daerah sekit ar
Salat iga. Hal t ersebut dapat dil ihat pada grafik pada gambar 2. 2,
akan dapat diket ahui kinerj a at au hasil pembangunan manusia yang
t ent ang pencapaian IPM di Kot a Magelang dan daerah sekit ar Tahun
dilaksanakan
2005-2009. Unt uk mempert ahankan posisi peringkat pert ama Kot a
dibandi ngkan dengan daerah-daerah sekit arnya.
Pemerint ah
dan
masyarakat
Kot a
Magelang
Magelang diant ara daerah hi nt erl andnya merupakan t ugas yang sangat berat melihat kegigihan Kot a Sal at iga yang sudah mul ai
D. Perbandingan dengan Kota Lainnya
merangkak naik mendekat i IPM Kot a Magel ang, disusul dengan Kabupat en Temanggung dan kabupat en Magel ang.
Sebagai sal ah sat u dari enam kot a di Jawa Tengah, Kot a Magelang yang berada t epat di t engah Pulau Jawa, mempunyai l uas wilayah yang paling kecil dan t idak mempunyai kekayaan sumber
Gambar 2. 5 Pencapai an IPM di Kot a Magel ang dan Daerah Sekit ar, Tahun 2005-2009
daya alam yang memadai. Dengan segala ket erbat asan yang dimil iki Kot a Magelang ini bukanlah merupakan suat u kendala, t et api
78
merupakan t ant angan. Just ru karena ket erbat asannya it u, Kot a
76
Magelang harus mempunyai
74
kehidupan. Upaya unt uk menj adi yang t erbaik pat ut diusahakan,
72
agar t idak ‘ t enggel am’ karena ‘ keminian’ nya.
nilai
lebih dal am segal a aspek
70 68 66 64 62 Purworej o
Wonosobo
Mgl (Mungkid)
Temanggung
Ko ta Magelang
Kota Sala tig a
'20 05
69,14
67,59
69,91
71,83
7 4,67
74,77
'20 06
70,22
68,75
70,65
72,74
7 5,49
75,06
2007
70,68
69,22
71,03
73,08
7 5,69
75,37
2008*)
71,29
69,55
71,43
73,43
7 6,09
75,81
2009**)
71,88
70,08
71,76
73,85
7 6,37
76,11
*) Angka Revi si **) Angka Sangat Sement ar a
Sumber: BPS Prov. Jawa Tengah, Angka IPM, diolah ASPM Kot a Magelang 2009
BAB I I - 43
BAB I I - 44
ASPM Kot a Magelang 2009
Tabel 2. 9 Pencapai an IPM, Komponen Pembent uk dan Percepat an Perkembangan sert a Peri ngkat nya di Kot a Magel ang dan Kot a Lai nnya di Jawa Tengah Tahun 2009**) Uraian
Kota Kota Kota Kot a Kot a Magelang Surakarta Salatiga Semarang Pekalongan
[1] IPM Peringkat Angka Harapan Hidup (Tahun) Peringkat Rat a-rata Lama Sekolah (Tahun) Peringkat Angka Melek Huruf (%) Peringkat Pengeluaran Perkapit a Disesuaikan (Rp.000) Peringkat Percepat an Perkembangan (Reduksi Short fall) 2007-2008 Peringkat
Kota Tegal
dengan capaian t erbaik berada di Kot a Magelang. Sement ara pada komponen Pengeluaran Perkapit a yang disesuaikan, hanya Kot a Pekalongan yang berada di luar peringkat 10 besar. Kot a Magelang berada pada urut an ket iga, set el ah Tegal dan Surakart a. Melihat
ket at nya
persaingan
upaya
peningkat an
dan
[2]
[3]
[4]
[5]
[6]
[7]
76, 37
77, 49
76,11
76,90
74,01
73, 63
perbaikan kualit as SDM yang sebagian besar didomi nasi oleh enam
3
1
4
2
5
8
Kot a, but uh usaha yang lebih keras unt uk menj adi yang t erbaik.
70, 17
72, 07
70,92
72,07
70,16
68, 56
Bukan sekedar mengej ar ket ert i nggal dari Kot a Surakart a dan
18
7
12
8
19
31
10, 10
10, 32
9,75
9,98
8, 66
8,25
2
1
4
3
5
7
97, 25
96, 67
96,50
96,44
95,48
94, 88
kualit as SDM yang akan membawa Kot a Magelang menuj u gemah ripah l oh j i nawi, t at a t ent rem kert araharj a, dinikmat i ol eh set iap
1
2
3
4
6
7
648,66
648,23
644,65
644,63
636, 28
648,66
3
2
5
6
15
1
1,20
1,41
1,25
1,53
1, 95
1,61
33
28
30
25
9
23
Semarang at aupun bersaing ket at dengan Sal at iga dan Kot a-Kot a lainnya. Namun yang paling ut ama adal ah perhat ian lebih at as
lapisan masyarakat nya. Unt uk meningkat kan IPM menuj u peringkat yang l ebih baik, perlu dit ingkat kan lagi (yang paling pot ensial) dalam bidang kemampuan kesej aht eraan
**) Angka sangat sement ara
beli
masyarakat
masyarakat .
Sepert i
yang
berkait an
dengan
yang
disampaikan
oleh
Sekret aris Menko Kesra A. Qodry A. Azizi dalam j umpa pers 14
Sumber: BPS Prov. Jawa Tengah, Angka IPM 2009, diolah
Unt uk menget ahui capaian IPM Kot a Magelang dibandingkan kot a-kot a l ai n di Jawa Tengah besert a komponen-komponen pembent uk dan percepat an pert umbuhan, dapat dilihat pada t abel 2. 9. Dilihat dari komponen pembent uk IPM, enam Kot a yang masuk peringkat 10 besar dari 35 Kab/ Kot a di j awa Tengah pada komponen AHH hanya Semarang dan Surakart a. Sement ara it u, Kot a Magelang mengalami penurunan peringkat yang semul a berada pada urut an 17 menj adi 18 pada t ahun ini (urut an Keempat rangking ant ar Kot a) set elah Salat iga yang berada pada peringkat 12. Enam Kot a j uga mendomi nasi peringkat 10 besar pada komponen AMH, ASPM Kot a Magelang 2009
daya
BAB I I - 45
Desember 2007, bahwa mul ai t ahun anggaran 2008, Pemerint ah Pusat akan menggulirkan dana Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) berdasarkan capaian nilai IPM dan diberikan kepada Pemeri nt ah Daerah yang mempunyai komit men kebij akan yang berpihak pada masyarakat miskin. (Tempoint erakt if, Gul irkan PNPM, Indeks Pembangunan Manusi a Jadi St andar, 14-12-2007). PNPM ini diharapkan dapat menumbuh kembangkan usaha-usaha yang mendukung perekonomian kerakyat an,
sehi ngga t ingkat
kesej aht eraan dapat t ercapai. Selanj ut nya yang masih j auh dari peringkat sepul uh besar adalah memperbaiki Angka Harapan Hidup, yang masih menduduki BAB I I - 46
ASPM Kot a Magelang 2009
peringkat 18 se-Jawa Tengah. Angka Harapan Hidup berkait an erat dengan t ingkat kesehat an dan kecukupan gizi masyarakat , t erut ama ibu hamil, bayi baru l ahir dan balit a. Unt uk meningkat kan AHH dapat diupayakan mel alui peningkat an pel ayanan dan sosialisasi pent i ngnya hidup sehat , kampanye peduli ibu hamil, kampanye gerakan ASI esklusif, kampanye gol den age dan sebagainya, sehingga kual it as kesehat an penduduk Kot a Magelang akan lebih baik lagi. Rat a-rat a lama sekol ah yang st agnan pada kisaran 10 t ahun, dapat diart ikan sebagai rat a-rat a penduduk Kot a Magelang sampai dengan t ahun 2008 menikmat i bangku sekolah baru sampai 10 t ahun at au set i ngkat dengan kelas sat u SLTA. Secara umum rat a-rat a lama sekol ah di Kot a Magelang dipengaruhi oleh t ingkat kel ul usan pendidikan dasar (SD maupun SMP), SLTA dan daya t ampung kelas X SLTA. Secara riil , fasilit as dan kualit as pendidikan yang t ersedia di Kot a Magelang pada set iap t ingkat an sudah lebih dari cukup unt uk menampung penduduk usia sekol ah. Namun pada kenyat aannya ket ersediaan t ersebut lebih banyak dimanf aat kan oleh sekit ar 3080% penduduk usia sekol ah dari luar daerah. Perlu adanya kaj ian khusus unt uk menyikapi f enomena ini. Upaya yang mungkin dapat dilakukan adalah dengan memberikan kuot a dan dispensasi khusus agar penduduk usia sekol ah di Kot a Magelang j uga bersekol ah di Kot a Magelang. Hal ini berkait an dengan nilai kel ulusan yang t idak mungkin t ert ampung di sekolah-sekol ah yang ada. Upaya lain yang j uga memungki nkan adalah unt uk menuj u ke arah Kot a Pelaj ar, dengan opt imalisasi daya t ampung lul usan SLTA di
j enj ang
pendidikan t inggi. Memberdayakan j enj ang pendidikan t inggi yang sudah ada at au dengan menambah kuant it as, akan lebih membuka peluang meningkat kan kualit as pendidikan masyarakat . ASPM Kot a Magelang 2009
BAB I I - 47
rendah, menj adikan penduduk t ersebut hanya sebagai beban
BAB III
pembangunan.
PEMBANGUNAN BIDANG KEPENDUDUKAN
Kependudukan memiliki implikasi yang luas t erhadap sekt or pembangunan lai n. Mulai dari pembangunan pendidikan, kesehat an, t enaga kerj a, perumahan, dan bahkan subsidi BBM yang harus
A. Kebijakan Kependudukan kerangka
dikeluarkan pemerint ah merupakan kebij akan yang harus dit empuh
pembangunan nasional dan daerah. Penduduk merupakan pusat dari
sebagai konsekuensi dari banyaknya penduduk. Tidak mengherankan
seluruh kebij akan dan program pembangunan yang dilakukan.
bila
Pembangunan dapat dikat akan berhasil j ika mampu meni ngkat kan
pembangunan lebih dicurahkan unt uk memf asil it asi kebut uhan
kesej aht eraan penduduk dal am art i luas, yait u kual it as fisik maupun
penduduk it u. Adal ah pent ing menyel esaikan berbagai masal ah
non fisik yang melekat pada diri penduduk it u sendiri.
pembangunan yang mengemuka. Wij oyo Nit isast ro mengungkapkan
Penduduk
merupakan
isu
st rat egis
dalam
Paradigma pembangunan yang berwawasan kependudukan
kemudian,
banyak
perhat i an,
biaya
dan
konsent rasi
bahwa pert umbuhan ekonomi t idak akan berj al an t anpa didukung
memberikan art i bahwa semua kegi at an pembangunan harus
sumber
daya
manusia
memiliki t uj uan akhir unt uk meningkat kan kesej aht eraan penduduk
pembangunan
dengan memperhat ikan aspek-aspek l ingkungan, baik l ingkungan
pert umbuhan ekonomi. Demikian j uga pert umbuhan ekonomi dan
sosial maupun l ingkungan alam. Pembangunan yang berwawasan
pembangunan SDM akan sul it t erlaksana, j ika j umlah penduduk
kependudukan adalah pembangunan yang disesuaikan dengan
t idak t erkendal i.
SDM
(SDM)
t idak
akan
yang
memadai.
t ercapai
t anpa
Sebaliknya didukung
pot ensi dan kondisi penduduk yang ada. Penduduk harus dij adikan
Dampak perubahan dinamika penduduk baru akan t erasa
t it ik sent ral dalam proses pembangunan. Dengan kat a lain,
dalam j angka panj ang. Karenanya, seringkali peranan pent ing
penduduk harus dij adikan subyek dan obyek dal am pembangunan.
penduduk seri ng t erabaikan. Dengan demikian, dalam proses
Dengan demikian makna pembangunan adal ah ol eh penduduk dan
pembangunan penduduk merupakan pilar yang sangat pent ing dan
unt uk penduduk melalui penekanan pada peningkat an kual it as
memiliki peran ganda, yait u sebagai sasaran pembangunan dan
sumber daya manusia dibanding dengan pembangunan infrast rukt ur
sebagai pihak yang diharapkan mampu menggerakan sumberdaya
semat a.
wilayah dengan segenap kemampuannya. Konsep ini diperkenalkan
Keadaan penduduk yang ada sangat mempengaruhi dinamika
sebagai konsep pengembangan sumber daya manusia, dan dal am
pembangunan yang sedang dilaksanakan ol eh pemerint ah. Jumlah
dua dekade t erakhir dianggap sebagai bagian t erpent ing dal am t eori
penduduk yang besar j ika diikut i dengan kualit as penduduk yang
pembangunan, sel ain pert umbuhan ekonomi. Konsep pengembangan
memadai akan merupakan pendorong bagi pert umbuhan ekonomi.
SDM pada prinsipnya lebih menit ik berat kan pada pembangunan
Sebaliknya, j uml ah penduduk yang besar j ika diikut i dengan kual it as
manusia (peopl e devel opment ) sebagai t uj uan akhir dengan f okus BAB I I I - 50
ASPM Kot a Magelang 2009
yait u menj amin akses penduduk t erhadap pel ayanan dasar yang
Kepadat an
Penduduk
merupakan
salah
sat u
indikat or
berkualit as t erut ama dibidang kesehat an, gizi, pendidikan, keluarga
demografi yang pent ing unt uk dikaj i . Penduduk dengan t ingkat
berencana, air minum dan sani t asi .
kepadat an yang t inggi akan sangat berpengaruh pada kondisi
Dal am
perencanaan
pembangunan,
dat a
kependudukan
lingkungan
maupun
kesehat an
penduduk.
Tingginya
angka
memegang peranan yang pent i ng, maki n lengkap dan akurat dat a
kepadat an penduduk biasanya j uga merupakan i ndikat or persebaran
kependudukan yang t ersedia makin mudah dan t epat rencana
penduduk.
pembangunan dibuat . Unt uk dapat memahami keadaan penduduk di
menunj ukan angka kepadat an ant ar kecamat an cukup proporsional.
suat u daerah diperlukan kaj ian demografis, t erut ama mengenai
Kecamat an Magelang Tengah memiliki t ingkat kepadat an t ert inggi
j umlah, komposisi penduduk dan perkembangannya sebagai akibat
yai t u sebesar 9. 246 j iwa per Km persegi. Sedangkan dua kecamat an
proses nat alit as, mort al it as dan gerak t errit orial at au migrasi.
lainnya yait u Kecamat an Magel ang Sel at an dan Magelang Ut ara
Kondisi
persebaran
penduduk
di
Kot a
Magelang
masing-masing dengan t ingkat kepadat an sekit ar 6. 033 dan 6. 014 B. Kepadatan Penduduk
j iwa per Km persegi. Tingginya angka kepadat an penduduk di
Kot a Magel ang pada akhir t ahun 2009 berpenduduk 125. 604
masing-masing kecamat an ini disebabkan oleh t ingginya j uml ah
j iwa menempat kannya sebagai sal ah sat u kot a sedang di Indonesia.
penduduk yang bermuki m di area t ersebut . Secara lebih rinci dat a
Dengan l uas wilayah hanya 18, 12 km2, at au 0, 06 %dari keseluruhan
t ent ang kepadat an penduduk ini t ercermin dal am t abel berikut :
l uas Propinsi Jawa Tengah, merupakan kot a t erkecil di Jawa Tengah. Ket erbat asan luas wilayah ini, mengakibat kan t i ngkat kepadat an
Tabel 3. 1 Kepadat an Penduduk Kot a Magel ang Tahun 2009
rat a rat a penduduk yang cukup t inggi, yait u sebesar
6. 932 j iwa set iap kilomet er persegi nya. Dengan kondisi daya KECAMATAN
t ampung dan daya dukung lingkungan yang sangat t erbat as ini
JUMLAH PENDUDUK
LUAS AREA 2
(j iwa)
KEPADATAN PENDUDUK
(km )
(jiwa/ km2 )
t ent unya memerl ukan perhat ian yang serius dari Pemerint ah Kot a
MAGELANG SELATAN
41. 554
6,888
6.033
Magelang berkait an dengan masalah demografi t erut ama pada
MAGELANG TENGAH
47. 194
5,104
9.246
aspek f ert ilit as, mort alit as dan gerak t errit ori al (migrasi). Oleh
MAGELANG UTARA
36. 856
6,128
6.014
sebab it u unt uk menunj ang keberhasilan pembangunan, Pemeri nt ah
TAHUN 2OO9
125.604
18, 120
6.932
Kot a Magelang harus secara t erus menerus melakukan upaya
TAHUN 2008
124.627
18, 120
6.887
pengendalian
kual it as
TAHUN 2007
121.010
18, 120
6.585
kesehat an sert a pendidikannya, yait u dengan mencipt akan kel uarga
TAHUN 2006
118.648
18, 120
6.548
TAHUN 2005
117.744
18, 120
6.498
j umlah
penduduk
dan
meningkat kan
kecil yang sehat dan pendidikan yang berkualit as sebagai upaya
Sumber : Badan Pusat St at ist ik Kot a Magel ang
meningkat kan SDM unt uk masa depan. ASPM Kot a Magelang 2009
BAB I I I - 51
BAB I I I - 52
ASPM Kot a Magelang 2009
Dari dat a diat as t erl ihat j umlah penduduk di Kot a Magelang set iap t ahunnya t erus mengalami
kenaikan.
Penduduk
penduduk pada khususnya. Pert umbuhan penduduk disamping
Kot a
berpengaruh t erhadap j umlah dan komposisi penduduk j uga akan
Magelang selama 5 t ahun dari t ahun 2006 sampai t ahun 2009
berpengaruh t erhadap kondisi sosial ekonomi suat u daerah at au
mengalami penambahan yang cukup signifikan yait u bert ambah
negara maupun dunia.
7. 860 j iwa, dengan penambahan t erbanyak t erj adi pada t ahun 2007
Unt uk menget ahui lebih j el as t ent ang dat a pert umbuhan dan
sebanyak 2. 362 j iwa dan t ahun 2008 bert ambah sekit ar 3. 617 j iwa.
j umlah penduduk di Kot a Magel ang mulai t ahun 2006 hingga t ahun
Fakt or yang menyebkan bert ambahnya penduduk secara signi fikat
2009 t erangkum dal am t abel dat a berikut :
t ersebut dapat disebabkan karena t erj adinya perubahan redifinisi wilayah kecamat an sert a migrasi masuk (inmigrat ion). Secara sosiologis t erj adinya peningkat an
kepadat an
penduduk
Tabel 3. 2 Pert umbuhan dan Juml ah Penduduk di Kot a Magel ang Tahun 2006 – 2009
akan
berpengaruh pada peni ngkat an kebut uhan dasar hidup manusia sert a berpot ensi memuncul kan berbagai permasalahan perkot aan.
Jenis kelamin
Tahun 2006
2007
2008
2009
Laki laki
57.124
58.680
60.988
61.349
Perempuan
61.522
62.330
63.639
64.255
di suat u wilayah t ert ent u pada wakt u t ert ent u dibandingkan wakt u
Jumlah t ot al
118.648
121.010
124.627
125.607
sebelumnya.
Laj u Pertumbuhan
0,77
1,99
2,99
0,7
C. Pertumbuhan Penduduk Pert umbuhan penduduk adalah perubahan j umlah penduduk
Indikat or t ingkat
pert umbuhan penduduk sangat
berguna unt uk memprediksi j umlah penduduk di suat u wil ayah at au
Sumber : Badan Pusat St at ist ik Kot a Magelang
negara dimasa yang akan dat ang. Dengan diket ahuinya j umlah penduduk yang akan dat ang, diket ahui pul a kebut uhan dasar
Terident ifikasi bahwa l aj u pert umbuhan penduduk di Kot a
penduduk ini, t idak hanya di bidang sosial dan ekonomi t et api j uga
Magelang t erus mengal ami peningkat an di at as replacement l evel,
di bidang polit ik misalnya mengenai j umlah pemilih unt uk pemilu
t erut ama pada t ahun 2007 dan 2008. Sedangkan pada t ahun 2009
yang akan dat ang. Tet api prediksi j umlah penduduk dengan cara
laj u pert umbuhan penduduk kembal i dalam koridor replacemen
sepert i ini belum dapat menunj ukkan karakt erist ik penduduk
level.
dimasa yang akan dat ang. Unt uk it u diperlukan proyeksi penduduk menurut umur dan j enis kelamin yang membut uhkan dat a yang l ebih rinci yakni mengenai t ren f ert ilit as, mort alit as dan migrasi. Pert umbuhan penduduk merupakan salah sat u f akt or yang pent i ng dal am masalah sosial ekonomi umumnya dan masalah ASPM Kot a Magelang 2009
BAB I I I - 53
BAB I I I - 54
ASPM Kot a Magelang 2009
D. Fertilitas, Mortalitas dan Migrasi 1.
Dari sekit ar 38. 586 rumah t angga yang ada maka t erl ihat
Fertilitas
bahwa ada sebesar
14. 133 KK yang secara akt if
t el ah
Fert il it as merupakan kemampuan riil seorang wanit a
menggunakan berbagai al at kont rasepsi dal am mengendal ikan
unt uk mel ahirkan, yang dicerminkan dari j umlah bayi yang
kelahiran. Alat kont rasepsi t erbesar adalah sunt ik, IUD dan PIL.
dilahirkan. Dengan demikian f ert ilit as berkait an erat dengan
Alat kont rasepsi mant ap sepert i MOP dan MOW nampaknya
j umlah kelahiran pada periode t ert ent u. Fert ilit as merupakan
belum begit u diminat i oleh penduduk Kot a Magelang.
salah sat u f akt or penambah penduduk. Jika berj alan al ami dimungki nkan akan t erj adi ledakan penduduk. Jika kondisi i ni
2.
Mortalitas
t erj adi maka suat u wilayah akan dihadapkan pada berbagai
Komponen demografi lainnya adalah angka kemat ian.
ket erbat asan sepert i ket ersedi aan lahan, kemampuan unt uk
Rendahnya angka kemat ian ini menunj ukkan t inggi nya deraj ad
memberikan
kesehat an
hak-hak
dasar
hidup
penduduk
sert a akan
penduduk.
Penurunan
Angka mort al it as harus
menimbulkan persoal an sosial yang kompleks. Pel aksanaan
menj adi perhat i an t erut ama angka mort alit as pada bayi dan
program KB diharapkan dapat
ibu.
memberikan keseimbangan
ant ara daya dukung dan daya t ampung l ingkungan sert a memberi kont ribusi t erhadap peningkat an kual it as kel uarga.
Tabel 3. 4 Angka kemat i an Kasar ( CDR ) Kot a Magel ang menurut Penduduk Pert engahan Tahun 2009
Dat a mengenai Pesert a KB akt if pada t ahun 2009 t ergambarkan sebagai berikut :
Tabel 3. 3 Banyaknya Aksept or Akt i f (CU) menurut kecamat an Di Kot a Magel ang Tahun 2009 Banyaknya apsektor Aktif ( CU )
Kematian
Penduduk Tengah t ahun
Laki-Laki
Perempuan
Magelang Selat an
41. 384
213
200
9,74
Magelang Tengah
46. 143
244
221
9,68
Magelang Ut ara
36. 760
147
162
7,86
Kecamat an
CDR
KECAMATAN IUD
Pil
Kdm
MOP
MOW
Impl
Sunt ik
Jumlah
Tahun 2009
127.787
604
583
9,10
Magelang Sel at an
742
309
48
665
203
599
2.192
4. 758
Tahun 2008
124.223
532
507
8,36
Tahun 2007
121.869
501
452
7,88
Magelang Tengah
601
382
21
399
355
936
2.483
5. 177
Tahun 2006
118.174
501
435
7,92
Magelang Ut ara
737
337
53
378
235
694
1.844
4. 268
Tahun 2005
117.266
515
382
7,65
2080
1. 028
122
1.442
793
2229
6.519
14.213
Tot al 2009
Sumber : Badan Pusat St at ist ik Kot a Magel ang
Sumber : Badan Pusat St at ist i k Kot a Magel ang ASPM Kot a Magelang 2009
BAB I I I - 55
BAB I I I - 56
ASPM Kot a Magelang 2009
Al at ukur yang lazim dipergunakan unt uk mel ihat kondisi
Tabel 3. 5 IMGR Kot a Magel ang menurut penduduk pert engahan Tahun 2009
mort alit as adalah angka kemat ian kasar (Crude Deat h Rat e) dan harapan hidup rat a-rat a (Li f e expect acy) yang sangat dikenal sebagai sal ah sat u pengukuran IPM. CDR menunj ukkan j uml ah
Kecamatan
kemat ian per 1. 000 penduduk dalam periode t ert ent u. Angka
3.
Datang
Penduduk Tengah Tahun
Laki-laki
perempuan
IMGR
kemat ian kasar pada t ahun 2009 dibandingkan dengan keadaan
Magelang Selat an
41. 384
502
543
26, 63
t iga t ahun sebelumnya menunj ukkan sedikit peningkat an CDR.
Magelang Tengah
46. 143
468
627
23, 22
Kondisi
Magelang Ut ara
36. 760
484
570
29, 09
peningkat an j uml ah penduduk yang ada. Angka CDR di Kot a
Tahun 2009
127. 787
1427
1740
26, 31
Magelang t ergolong rendah dan keadaan ini mencerminkan
Tahun 2008
124. 223
1.683
1.933
29, 11
t ingkat harapan hidup yang t inggi dan deraj ad kesehat an warga
Tahun 2007
121. 869
2.477
2.613
42, 11
yang baik.
Tahun 2006
118. 174
1.426
1.667
26, 17
Tahun 2005
117. 266
1.756
1.914
31, 3
ini
merat a di
set iap kecamat an seiring dengan
Sumber : BPS Kot a Magel ang
Migrasi Migrasi, merupakan salah sat u vari abel demografi yang mempengaruhi pert umbuhan penduduk dan mengambarkan suat u proses perpindahan penduduk dari suat u t empat ke t empat l ai n yang bersif at relat if permanen. Migrasi mel iput i migrasi
masuk
(in
migrat i on)
dan
migrasi
kel uar
(out
migrat i on). Apabila migrasi masuk lebih besar dari migrasi keluar dinyat akan bahwa wilayah t ersebut t erj adi mi grasi net t o posit if dan sebaliknya merupakan migrasi net t o negat if. Kondisi migrasi di Kot a Magelang pada t ahun 2009 adalah sebagai
Hasil pendat aan penduduk yang masuk ke Kot a Magelang pada t ahun 2009 adalah sebesar 26, 31. Dari t abel di at as menunj ukan indikasi bahwa pada t ahun 2005 sampai t ahun 2009 t erj adi peningkat an j umlah penduduk yang masuk ke Kot a Magelang. Konsent rasi Migran ini lebih banyak berada di daerah Kecamat an Magel ang Ut ara. Sedangkan dat a migrasi keluar menunj ukan bahwa angka migrasi keluar sebesar 25, 63 pada t ahun 2009 dan mengalami penurunan dibandingkan dengan kondisi pada t ahun 2008 yait u
berikut :
sebesar 26, 43. Penduduk yang melakukan migrasi keluar ini sebagian besar adalah penduduk di Kecamat an Magelang Ut ara yang mencapai 29, 98. Hasil Pendat aan ini t elah menunj ukan bahwa migrasi penduduk di Kot a Magel ang dapat dikat akan konst an.
ASPM Kot a Magelang 2009
BAB I I I - 57
BAB I I I - 58
ASPM Kot a Magelang 2009
Tabel 3. 6 OMGR Kot a Magel ang menurut penduduk pert engahan Tahun 2009 Datang
Penduduk Tengah Tahun
Laki-laki
Perempuan
Magelang Selat an
41. 384
481
490
23, 58
Magelang Tengah
46. 143
514
598
23, 34
Magelang Ut ara
36. 760
570
544
29, 98
Tahun 2009
127.787
1565
1632
Tahun 2008
124.223
1.601
1.682
Kecamatan
Tabel 3. 7 Rasio Jenis Kel ami n ( Sex Rat i o ) Penduduk Kot a Magel ang Menurut Kel ompok Umur Tahun 2009
OMGR
BANYAKNYA PENDUDUK
Rasio
KELOMPOK UMUR
LAKI LAKI
%
PEREM PUAN
JUMLAH %
Jenis Kelamin (SR)
0-4
4.899
50, 79
4.746
49, 21
9.645
103,22
5-9
5.165
51, 31
4.901
48, 69
10. 066
105,39
25, 63
10-14
5.011
50, 23
4.966
49, 77
9.977
100,91
26, 43
15-19
6.279
47, 81
6.853
52, 19
13. 132
91, 62
20-24
6.655
53, 68
5.742
46, 32
12. 397
115,90
Tahun 2007
121.869
2.475
2.588
41, 89
25-29
5.525
50, 04
5.517
49, 96
10. 470
100,15
Tahun 2006
118.174
1.331
1.336
22, 57
30-34
4.976
47, 53
5.494
52, 47
11. 042
90, 57
Tahun 2005
117.266
1.604
1.636
27, 63
35-39
4.633
46, 74
5.279
53, 26
9.912
87, 76
40-44
4.480
49, 18
4.629
50, 82
9.109
96, 78
45-49
3.742
50, 29
3.699
49, 71
7.441
101,16
50-54
2.362
46, 30
2.740
53, 70
5.102
86, 20
55-59
2.115
46, 62
2.422
53, 38
4.537
87, 32
Informasi t ent ang j uml ah penduduk unt uk kelompok usia
60-64
1.946
44, 99
2.379
55, 01
4.325
81, 80
65-69
1.329
41, 94
1.840
58, 06
3.169
72, 23
t ert ent u pent ing diket ahui agar pembangunan dapat diarahkan
70-74
1.129
44, 21
1.425
55, 79
2.554
79, 23
sesuai kebut uhan penduduk sebagai pelaku pembangunan. Dengan
75 +
1.103
40, 46
1.623
29, 54
2.726
67, 96
menget ahui j umlah dan present ase penduduk di t iap kelompok
Jumlah 2009
61. 349
48, 84
64. 255
51, 16
125.604
95, 48
Jumlah 2008
60. 988
63. 639
124.627
95, 83
Jumlah 2007
58. 680
62. 330
121.010
94, 14
sebagai beban yait u penduduk yang belum produkt if (usia 0 – 14
Jumlah 2006
57. 124
61. 522
118.646
92, 85
t ahun) dan penduduk yang di anggap kurang produkt if (65 t ahun ke
Jumlah 2005
56. 770
60. 974
117.744
93, 10
Sumber Badan Pusat St at ist ik Kot a Magel ang
E. Piramida Penduduk dan Rasio Jenis Kelamin
umur dapat diket ahui berapa besar penduduk yang berpot ensi
Sumber : Badan Pusat St at ist i k Kot a Magel ang
at as). Dat a mengenai j umlah penduduk Kot a Magel ang menurut kelompok umur dan j enis kel ami n t ahun 2009 dalam grafis dinamika penduduk dan perhit ungan sex rat io adalah sebagai berikut :
ASPM Kot a Magelang 2009
BAB I I I - 59
BAB I I I - 60
ASPM Kot a Magelang 2009
Sedangkan gambaran piramida penduduk Kot a Magelang pada
Kelompok Umur 5-9 t ahun, kelompok umur 10-14 t ahun,
t ahun 2009 adalah sebagai berikut :
kelompok umur 20 - 24 t ahun, kelompok umur 25 – 29 t ahun dan kelompok umur 45-49 t ahun.
Gambar 3. 2 Paramida Penduduk Kot a Magel ang Tahun 2009
-
digolongkan
PIRAMIDA PENDUDUK KOTA MAGELANG TAHUN 2009 LAKI -LAKI
Berdasarkan komposisi umur, penduduk Kot a Magel ang dapat “ old
populat ion“
dal am
kat egori
piramidal
st at ioner dengan ciri pada set iap kelompok umur pada kondisi
PEREMPUAN
yang hampir sama. Kenyat aan menunj ukan bahwa penduduk
75 +
usia di bawah 15 t ahun hanya sebesar 23, 64% dari t ot al
70 - 74 65 - 69
populasi. Dengan demikian sebagian besar penduduk Kot a
60 - 64 55 - 59
Magelang merupakan usia produkt i f secara ekonomi.
Kelompok Umur
50 - 54 45 - 49
-
40 - 44 35 - 39
Penduduk kelompok umur 15 – 34 t ahun merupakan kelompok umur paling besar bahkan melebihi kelompok usia 10 t ahun ke
30 - 34 25 - 29
bawah. Keadaan i ni menunj ukan penurunan f ert ilit as yang
20 - 24 15 - 19
cukup t aj am.
10 - 14
Komposisi penduduk Kot a Magel ang didominasi kelompok usia
5-9 0-4 15,00
10,00
5,00
0,00
5,00
10,00
15,00
produkt if (15 – 60) yang mencapai sebesar 66, 19 persen pada
Persentase
t ahun 2009. Perl u dicermat i bahwa t erdapat kecenderungan Sumber : Badan Pusat St at ist ik Kot a Magel ang, diol ah
bahwa angka ket ergant ungan penduduk t ua lebih rendah dari angka ket ergant ungan penduduk usi a muda. Kecenderungan
Dari sumber dat a di at as dapat ki t a ket ahui kecenderungan
rendahnya angka beban ket ergant ungan t ersebut secara t idak
variable demografis yang berhubungan dengan komposisi penduduk
l angsung mencerminkan st abil it as pert umbuhan ekonomi di
berdasarkan kel ompok umur dan j enis kel amin t ahun 2009 sebagai
Kot a
berikut :
mengi ndikasikan perl unya persiapan guna penanganan masal ah
-
Sex rasio at au rasio j enis kelamin pada t ahun 2009 menunj ukan
Magel ang.
Tent unya
kenyat aan-kenyat aan
t ersebut
angkat an kerj a dan t ingkat penggangguran.
sebesar 95, 48 at au menggambarkan kenyat aan t erdapat 95 penduduk laki-laki per 100 penduduk perempuan. Namun
Angka kelahiran memang t elah berhasil menurun, namun
demikian pada beberapa kelompok umur t erindikasi j umlah
penduduk yang lahir pada t ahun 50 masih t erus bert ahan hidup dan
penduduk
penduduk
akan menj adi penduduk l ansi a pada t ahun 2010–an. Bagaimana
kel ompok umur 0 - 4 t ahun,
membiayai peledakan lansia yang akan mulai t ampak di t ahun 2010–
laki-l aki
l ebih
perempuannya yait u pada ASPM Kot a Magelang 2009
besar
dapipada
BAB I I I - 61
BAB I I I - 62
ASPM Kot a Magelang 2009
an dan kemudian meningkat pada t ahun 2020-an. Sebagian besar dari mereka adal ah penduduk yang masih t erus mengkonsumsi, namun
sudah
t idak
mampu
l agi
berproduksi.
Indikasi
ini
menunj ukan bahwa ke depan Kot a Magelang t ersinyalir akan menghadapi angka ket ergant ungan t ua (Ol d Dependency Rat io). Pergeseran dist ribusi umur penduduk dan penurunan rasio ket ergant ungan penduduk muda membent uk keadaan yang ideal yang menghasilkan pot ensi t erj adinya bonus demografi, di mana penduduk usi a kerj a hampir dua kalinya dibandingkan dengan penduduk dibawah 15 t ahun. Kondisi i nilah yang disebut dengan wi ndow of opport uni t y at au j endela kesempat an. Persiapanpersiapan
grand
design
Human
capi t al
depeni ng
t ermasuk
peningkat an kualit asnya menj elang t ahun 2020-2030 nant i perlu mendapat kan perhat ian Kot a Magelang dal am menat a angkat an kerj a yang akan memasuki pasar kerj a dimasa kini maupun mendat ang. Unt uk mengant isipasi hal t ersebut diperlukan kebij akan penyedi aan kesempat an kerj a produkt if, ikl im invest asi yang kondusif
dengan
t et ap
t erus
memperhit ung
daya
dukung
l ingkungan.
ASPM Kot a Magelang 2009
BAB I I I - 63
Sehat 2010”. Rencana St rat egis (Renst ra) dibidang kesehat an yang
BAB IV
t erdiri dari 8 (del apan) program sebagai berikut :
PEMBANGUNAN BIDANG KESEHATAN
a)
Perbaikan
dan
peni ngkat an
Manaj emen
pembangunan
Kesehat an. b)
Peningkat an perilaku Sehat dan Pemberdayaan Masyarakat .
Pembangunan kesehat an merupakan bagian int ernal dari
c)
Peningkat an Pemberdayaan Masyarakat dan kemit raan.
agenda pembangunan Kot a Magelang yang t ert uang dalam Rencana
d)
Peningkat an dan pengembangan Sumber Daya Kesehat an.
Pembangunan Jangka Panj ang (RPJM) Kot a Magelang. St rat egi
e)
Peningkat an Upaya Pelayanan Kesehat an.
pembangunan yang akan dit empuh unt uk mencapai Visi Kot a
f)
Perbaikan Gizi Masyarakat .
Magelang t ahun 2005-2010 yait u Magel ang Sebagai “ Kota Jasa Yang
g)
Penyehat an Lingkungan dan Sanit asi dasar.
Maju,
h)
penyediaan dan Pengawasan Dist ribusi penggunaan Obat , Al at
A. Kebijakan Pembangunan Kesehatan
Mandiri
dan
Sejahtera”
adalah
melalui
“ Gerakan
Kesehat an dan Bahan Berbahaya.
Pemberdayaan Masyarakat Dal am Mewuj udkan Kot a Magel ang Sebagai Kot a Jasa Yang Maj u, Mandiri dan Sej aht era (Gebyarmas Makayasa)” , di t uangkan dal am 3 (t iga) agenda pembangunan, salah
Visi pembangunan kesehat an t ersebut diat as sej alan dengan
sat unya adal ah agenda meningkat kan kesej aht eraan masyarakat
visi Kot a Magel ang t ahun 2005 – 2010 sebagai Kot a Jasa Yang Maj u
kemandirian daerah, dibidang kesehat an agenda t ersebut memuat
Mandiri dan Sej aht era. Dengan berlandaskan kedua visi t ersebut
masalah kesehat an yang dihadapi, sasaran pembangunan kesehat an
diharapkan dapat
yait u meningkat kan akses masyarakat t erhadap layanan kesehat an
masyarakat nya t anpa kecuali hidup dalam lingkungan dan dengan
yang lebi h berkual it as sert a kebij akan yang akan dit empuh sert a
peril aku sehat memiliki kemampuan unt uk menj angkau pelayanan
program-program pembangunan kesehat an dalam kurun wakt u 5
kesehat an yang bermut u secara adil dan merat a, sert a memil iki
(l ima) t ahun.
deraj at kesehat an yang set inggi-t inggi nya. Diharapkan masyarakat
t ercipt a Kot a Magel ang yang individu dan
Rencana St rat egis Dinas Kesehat an Kot a Magel ang adalah
bersikap mandiri dalam menj aga kesehat annya mel al ui kesadaran
suat u dokumen perencanaan pembangunan bidang kesehat an yang
yang lebih t inggi pada pent ingnya pelayanan kesehat an yang
berlandaskan RPJM Kot a Magel ang dan mengacu pada Rencana
bersif at promot if dan prevent if t anpa melupakan upaya kurat if dan
St rat egis Dinas Kesehat an Propinsi Jawa Tengah. Dalam menyusun
rehabilit at if.
Rencana St rat egis, Dinas Kesehat an mengakomodir kebij akan-
Pembangunan kesehat an merupakan upaya unt uk memenuhi
kebij akan, ide dasar, visi misi dan st rat egi yang t ert uang dalam
salah sat u hak dasar rakyat unt uk memperoleh pelayanan kesehat an
Dokumen Rencana Pembangunan Kesehat an “ Menuj u Indonesia
sesuai dengan Undang - Undang Dasar 1945 Pasal 28 ayat (1) dan Undang-Undang BAB I V - 66
No
23
Tahun
1992
t ent ang
Kesehat an.
ASPM Kot a Magelang 2009
Pembangunan kesehat an harus dipandang sebagai suat u ivest asi
ada
dengan
unt uk peningkat an kualit as sumber daya manusia, ant ara l ai n diukur
masyarakat .
meningkat kan
pemberdayaan
dan
peran
akt if
dengan Indek Pembangunan Manusia (IPM). Dal am pengukuran IPM, kesehat an adal ah sat u komponen ut ama sel ain pendidikan dan
B. Deraj at Kesehatan Masyarakat
pendapat an, kesehat an j uga merupakan invest asi unt uk mendukung
Deraj at kesehat an merupakan indikat or hasil akhir dari
pembangunan ekonomi sert a memiliki peran pent ing dal am upaya
pencapaian pembangunan dibi dang kesehat an yang t erdiri dari
penanggulangan kemiskinan. Dalam pembangunan kesehat an t elah
Angka Kemat i an, Angka Kesakit an dan Sat us Gizi Masyarakat .
dilakukan perubahan cara pandang (mi ndset ) dari paradigma sakit 1.
ke paradigma sehat .
Angka Kematian Ukuran
Kesehat an adalah modal ut ama manusia unt uk berhasil guna
mort alit as sebagai
acuan
unt uk
mengukur
maka
kemaj uan pembangunan manusia sal ah sat unya adalah Inf ant
produkt ifit asnya akan opt imal. Ket ersediaan dan ket erj angkauan
Mort al it y Rat e (IMR) at au Angka Kemat ian Bayi (AKB) dan
fasil it as kesehat an yang dibangun ol eh pemerint ah maupun swast a
expect at ion of l if e at birt h (e0) at au angka harapan hidup
merupakan upaya unt uk meningkat kan mut u kesehat an masyarakat ,
(AHH),
disamping pola hidup sehat masyarakat it u sendiri . Depart emen
masyarakat adal ah Angka Kemat ian Ibu (AKI) dan Angka
Kesehat an pada t ahun 2003 mencanangkan visi pembangunan
Kemat ian Balit a (AKABA). Berdasarkan dat a Prof il Kesehat an
kesehat an, yait u t ercipt anya penduduk yang dengan peril aku hi dup
t ahun 2009 Angka Kemat ian Ibu di Kot a Magelang sebesar 48, 64
sehat ,
pelayanan
per 100. 000 kelahiran hidup yang t erdiri dari 1 kemat ian ibu
kesehat an yang bermut u secara adil dan merat a sert a memiliki
yang merupakan kemat ian pada ibu nif as. Adapun Angka
deraj at kesehat an yang set inggi-t i ngginya di sel uruh wil ayah
Kemat ian Bal it a t ercat at sebesar 0, 49 per 1. 000 kelahiran hidup
Republ ik Indonesi a.
at au sebanyak 1 kasus kemat ian balit a, sedangkan Angka
dan
berdaya
guna,
memiliki
dengan
kemampuan
penduduk
unt uk
yang
sehat
menj angkau
indikat or
lain dalam megukur
deraj at
kesehat an
t erdapat
Kemat ian bayi sebesar 48, 64 per 1. 000 kelahiran hidup yang
berbagai masal ah dan t ant angan yang semakin berkembang dan
t erdiri dari 10 kasus kemat i an pada bayi. Adapun Angka
semaki n kompleks dan kadang-kadang sulit unt uk diduga, unt uk
kemat ian pada t ahun sebelumnya sebesar 1, 3 per 1. 000
menghadapi t ant angan t ersebut diperlukan upaya yang dapat
kelahiran hidup merupakan angka kemat ian bayi.
Dal am
pelaksanaan
pembangunan
kesehat an
mensinergikan pandangan dari sel uruh masyarakat dan segenap komponen yang ada di Kot a Magelang maka dibut uhkan suat u kebersamaan j aj aran kesehat an sert a komunit as kesehat an yang
ASPM Kot a Magelang 2009
BAB I V - 67
BAB I V - 68
ASPM Kot a Magelang 2009
Gambar 4. 2 Graf ik Angka Kemat i an Ibu di Kot a Magel ang Tahun 2007-2009 Angka Kematian Per 1.000 KH
Angka Kematian Per 1.000 KH
Gambar 4. 1 Graf i k Perkembangan Angka Kemat ian Bayi dan Bal it a Di Kot a Magel ang 2007-2009
6.00 5.00 4.00 3.00 2.00 1.00 0.00 AKABA AKB
2007
2008
2009
0
0.4
0.49
1.30
3.60
4.86
6.00 5.00 4.00 AKABA
3.00
AKB
2.00 1.00 0.00 AKABA AKB
2007
2008
0
0.4
2009 0.49
1.30
3.60
4.86
Tahun
Sumber: Dinkes Kot a Magel ang, Prof il Kesehat an 2007-2009
Tahun
Sumber: Dinkes Kot a Magel ang, Prof il Kesehat an 2009
Dari kedua grafik diat as dapat diket ahui bahwa unt uk
Gambar t ersebut menunj ukkan bahwa Angka Kemat ian bayi (AKB) dan Angka kemat ian Balit a (AKABA) mempunyai t rend yang sama selama t iga t ahun t erakhir, adapun unt uk Angka kemat ian Ibu dapat dilihat pada grafik dibawah ini.
indikat or Angka Kemat ian mengal ami kecenderungan yang sama yait u adanya peni ngkat an di t ahun berikut nya, hal ini berart i st at us kesehat an pada ibu dan bal it a di Kot a Magelang di t ahun 2009 mengal ami penurunan. Kemat ian bayi berdasarkan hasil Survei Kesehat an Rumah Tangga (SKRT) yang dilakukan ol eh Badan Penel it ian dan Pengembangan Kesehat an Depart emen Kesehat an RI pada t ahun 1995, di t emukan ada t iga penyebab ut ama yait u inf eksi saluran pernaf asan akut (ISPA), komplikasi perinat al dan di are. Gabungan ket iga j enis penyakit ini memberikan andil sampai dengan 75% at as t erj adinya kemat i an bayi. Pola penyebab kemat i an yang sama j uga dit emukan pada t ahun 2001 melalui survei yang sama, yait u disebabkan oleh perinat al, ISPA, di are, t et anus neot arum, saluran cerna dan penyaki t syaraf. Kasus yang sama j uga t erj adi pada kemat i an
ASPM Kot a Magelang 2009
BAB I V - 69
BAB I V - 70
ASPM Kot a Magelang 2009
balit a
(BPS,
Laporan
Perkembangan
Pencapaian
Tuj uan
2.
Angka Kesakitan
Pembangunan Milenium Indonesia, 2005, halaman 53).
Indikat or
yang
kedua
unt uk
menget ahui
deraj at
Dalam buku yang sama, halaman 53-54, menyebut kan
kesehat an adalah Angka Kesakit an. Angka kesakit an dapat
bahwa kemat ian bayi yang t erj adi pada sat u bulan pert ama
dilihat dari banyaknya kasus kesaki t an pada kasus penyakit
mencapai sepert iga dari t ot al j uml ah anak yang meni nggal pada
menular dan angka kesakit an pada kasus penyakit t idak
usia hingga sat u t ahun, dan 80 persen diant aranya t erj adi pada
menular. Angka kesakit an penyakit menular dapat dilihat dari
minggu pert ama set elah kel ahiran. Hal ini menunj ukkan bahwa:
banyaknya j uml ah kasus penyakit menular yang ada di Kot a
a)
masih rendahnya st at us kesehat an ibu dan bayi yang baru
Magelang, pada t ahun 2009 di Kot a Magelang t ercat at kasus TB
l ahir
Paru (BTA +) sebanyak 133 kasus, DBD sebanyak 268 kasus, IMS
rendahnya akses dan kual it as pel ayanan kesehat an bagi ibu
sebanyak 27 kasus dan diare 4. 352 kasus yang 1. 259 kasus
dan anak khususnya pada masa persalinan dan segera
t erj adi pada balit a.
b)
sesudahnya. c)
perilaku yang bersif at negat if (baik bersif at prevent if Gambar 4. 3 Graf ik Kasus Penyakit Menul ar Di Kot a Magel ang Tahun 2009
maupun kurat if) dari ibu hamil dan kel uarga sert a masyarakat
t erhadap perkembangan kehamilan sehat ,
persal inan yang aman dan perkembangan di ni anak yang baru lahir. 5000 4000
Guna mencapai t uj uan pembangunan millennium di Indonesi a, pemerint ah harus mengambil langkah kebij akan
Jumlah Kasus
unt uk menurunkan Angka Kemat ian Ibu, bayi dan balit a yang
3000 2000 Series1
masih t ergol ong t inggi di Indonesi a. Dal am meningkat kan
1000
deraj at kesehat an t idak hanya menj adi t anggung j awab sekt or
0
kesehat an t et api sangat
diperl ukan part isipasi akt if
dari
Series1
berbagai sekt or baik pemerint ah, swast a maupun LSM.
TB
DBD
IMS
Diare
133
268
27
4352
Jenis Penyakit
Sumber: Di nkes Kot a Magel ang, Prof il Kesehat an 2009
ASPM Kot a Magelang 2009
BAB I V - 71
BAB I V - 72
ASPM Kot a Magelang 2009
Sedangkan unt uk t iga kasus penyaki t t idak menular yang
memakai sabun adal ah akt ivit as yang menurut sebagian besar
paling menonj ol adalah Hipert ensi essensial sebanyak 19. 293
orang hanyalah akt ivit as biasa-biasa saj a. Padahal , banyak
kasus, Diabet es Mil lit us sebayak 4. 815 kasus dan Gangguan
manf aat yang didapat dari kebi asaan mencuci t angan ini.
ment al dan perilaku sebanyak 4. 485 kasus.
Meruj uk pada hasil st udi Curt is V dari Depart emen of Int ect ious and Tropical Diseases London Schol l of Hygiene and Tropical
Gambar 4. 4 Graf ik Kasus Penyakit Tidak Menul ar Di Kot a Magel ang Tahun 2009
Medicine (Koalisi unt uk Indonesia Sehat , 2006) pada t ahun 2003 membukt ikan bahwa mencuci t angan dengan sabun dapat mengurangi resiko t erkena penyakit diare yang merupakan penyebab t erbesar kemat i an t erut ama bagi balit a di banyak
20,000
negara. Kerent anan t ersebut disebabkan oleh rendahnya t ingkat
15,000
kekebal an t ubuh balit a dibandingkan dengan t ubuh orang dewasa.
Jumlah 10,000 Kasus Series1
5,000 0 Series1
3.
Status Gizi Masyarakat Salah sat u indikat or unt uk menget ahui st at us gizi yang
Hiperten Diabetes Ganggua 19,293
4,815
ada di masyarakat adalah sat us gizi pada bayi dan balit a,
4,485
pemicu rendahnya kual it as pert umbuhan dan perkembangan
Jenis Penyakit
pada bayi dan balit a adalah buruknya gizi yang diperol eh. Masih Sumber: Di nkes Kot a Magel ang, Prof il Kesehat an 2009
adanya kasus gizi buruk sudah sepant asnya Pemeri nt ah Kot a Magelang unt uk memberikan perhat ian khusus dan mencari
Banyak kasus penyakit baik menular maupun penyaki t
solusi yang t erbaik. Pada t ahun 2009 t erdapat 123 penderit a
t idak menul ar memberi gambaran bahwa deraj at kesehat an di
gizi buruk dan 309 anak dengan barat badan dibawah garis
Kot a Magelang belum maksimal dan masih diperlukan upaya
merah (BGM) adapun penderi t a gizi buruk maupun BGM paling
unt uk menekan at aupun mencegah t erj adinya kasus penyaki t
banyak
dengan cara ant ara lain meni ngkat kan penget ahuan masyarakat
Pemant auan St at us Gizi Bal it a pada bulan Agust us t ahun 2009)
t erdapat
di
Kecamat an Magel ang Tengah (Hasil
t ent ang pent ingnya berpola hidup bersih dan sehat sepert i
Kasus gizi buruk pada kurun wakt u 2008 – 2009
menj aga kebersihan diri dan lingkungan, meningkat kan det eksi
mengi ndikasikan adanya peni ngkat an yang cukup signifikan,
dini penyakit dan survelans epidemiologi, hal ini bisa t erj adi
yait u dari 0, 9 % menj adi 1, 77 %. Diagnosis kurang gizi dapat
kal au ada dukungan dari pemerint ah daerah. Mencuci t angan
j uga melalui t emuan klinis, di mana keadaan kl inis gizi buruk
ASPM Kot a Magelang 2009
BAB I V - 73
BAB I V - 74
ASPM Kot a Magelang 2009
dapat dibagi menj adi kondisi marasmus sepert i anak kurus,
Gambar 4. 5 St at us Gizi Bal it a di Kot a Magel ang Tahun 2009
kulit kering dan didapat i pengurusan ot ot (at rophy), kondisi kwasi orkor sepert i didapat i pembengkakan t erut ama pada punggung kaki yang t idak kembali set el ah dilakukan pemij it an, sert a kondisi marasmik kwasiorkor yang merupakan bent uk klinis campuran keduanya. Dari dat a diat as memberi gambaran
1% 3%
bahwa st at us gizi balit a di Kot a Magelang pada dua t ahun
Jumlah Balita
t erakhir mengal ami penurunan, hal ini sangat mengkhawat irkan
Balita Gizi Buruk BGM
mengingat st at us gizi bal it a sebagai penent u kualit as generasi 96%
penerus di masa yang akan dat ang. Sal ah sat u pemicu rendahnya kualit as pert umbuhan dan perkembangan pada bayi dan balit a adal ah buruknya gizi yang diperoleh. Dengan masih diket emukannya kasus gizi buruk di Kot a Magelang pada hasil
Sumber: Di nkes Kot a Magel ang, Prof il Kesehat an 2009
survei Podes maupun laporan kinerj a di Dinas Kesehat an sudah sepant asnya Pemerint ah Daerah memberikan perhat i an khusus
a. Status Gizi Bayi Perkembangan kesehat an set iap manusia sangat
dan menf asil it asi kegiat an penanganan gizi buruk.
t ergant ung asupan gizi yang diperoleh. Gizi berperan besar t erut ama dalam masa pert umbuhan dan pembent ukan j ani n, hingga berlanj ut ket ika harus t umbuh menj adi seorang anak. Dalam pert umbuhannya bayi memerlukan asupan gizi yang memadai, salah sat unya dapat diperoleh dari Air Susu Ibu (ASI). ASI j uga berf ungsi sebagai daya t ahan cadangan unt uk perlindungan t ubuh bayi. Bayi pada saat dilahirkan dibekali daya t ahan oleh ibunya yang akan cepat menurun (berkurang), sedangkan daya t ahan t ubuh yang dibuat sendiri oleh bayi t erbent uk sangat lambat . Ket ika daya t ahan t ubuh bekal yang dibawa dari ibunya sudah menurun dan dengan daya t ahan t ubuh bayi yang yang belum cukup banyak t erbent uk, maka dal am kondisi ASPM Kot a Magelang 2009
BAB I V - 75
BAB I V - 76
ASPM Kot a Magelang 2009
sepert i i ni bayi yang diberi ASI akan dilindungi oleh daya
Tabel 4. 1 Juml ah Bayi dengan ASI Eksl usif di Kot a Magel ang Tahun 2008 – 2009
t ahan t ubuh dari ASI. Zat gizi unt uk pert umbuhan ot ak yang t erkandung dal am ASI adal ah : 1.
Uraian [1] Jumlah Bayi Bayi dengan ASI Ekslusif Persent ase Bayi dengan ASI Ekslusif
Lemak j enuh ikat an panj ang (DHA dan AA) unt uk pert umbuhan ot ak dan ret ina.
2.
Kol est erol unt uk mielienesi j aringan syaraf.
3.
Taurin neut rot ransmi t t er i nhibit or dan st abil isat or membrane. Lakt osa unt uk pert umbuhan ot ak.
5.
Kol in unt uk meningkat kan memori.
6.
Mengandung lebih dari 100 macam enzim.
Sebagai gambaran l ain dari st at us gizi bayi adal ah pemberian makanan pendamping ASI, pada t ahun 2009 semua
membawa
kebut uhan pangan/
manfaat
unt uk
pemenuhan
masyarakat
miskin
mendapat kan
St at us gizi yang ada di masyarakat dapat digambarkan dengan masih diket emukannya Berat Badan Lahir Rendah
j al inan kasih sayang ant ara ibu dan anak (bonding).
(BBLR) pada bayi dan Bal it a Bawah Garis Merah (BGM).
Berdasarkan dat a laporan rut in dari puskesmas pada t ahun
St at us Gizi masyarakat di Kot a Magel ang pada t ahun 2008 –
2009 t erdapat sebanyak 45 bayi at au sebesar 12, 39 % lahir Rendah (BBLR)
bayi
Sel ai n j umlah bayi dengan ASI ekslusif, indikat or
dan meningkat kan kecerdasan bayi sert a meningkat kan
Badan Lahir
(100%)
makanan pendamping.
nut risi secara opt imal baik secara
kont inuit as dan kualit as, dapat meni ngkat kan kesehat an
dengan Berat
2009 [3] 1. 244 574 46, 06
Sumber: Di nkes Kot a Magel ang, Prof il Kesehat an 2008 - 2009
4.
Menyusui
2008 [2] 1. 211 123 10, 16
2009 dapat dilihat pada t abel dibawah i ni :
dan bayi
mendapat ASI ekskl usif hanya 46, 06 %dari j uml ah bayi yang ada di Kot a Magelang at au sebanyak 573 bayi. Walau ada kenaikan persent ase bayi mendapat kan ASI Eksklusif namun angka t ersebut masih sangat t erlalu kecil. maka diperlukan adanya sosialisasi t erpadu t ent ang pent ingnya pemberian ASI
unt uk
membangun
daya t ahan dan peningkat an
kesehat an bayi/ balit a.
ASPM Kot a Magelang 2009
BAB I V - 77
BAB I V - 78
ASPM Kot a Magelang 2009
Tabel 4. 2 Juml ah Bayi BBLR di Kot a Magel ang Tahun 2008- 2009 Bayi Lahir No.
Puskesmas
2008
t ahun t ahun sebelumnya.
Status Gizi (BBLR)
2009
2008 JML
%
JML
%
10
1, 46
7
1, 14
686
2.
Bot t on
412
286
6
1, 46
1
0, 35
3.
Kerkopan
299
257
10
3, 34
14
5, 45
4.
Jurangombo
367
346
2
0, 54
12
3, 47
5.
Magelang Sel at an
655
553
0
0
11
1, 99
Kot a Magel ang
Tabel 4. 3 St at us Gi zi Pada Bal it a di Kot a Magel ang Tahun 2009
2009
Magelang Ut ara
1.
614
ini berart i mengal ami kenaikan bila dibandingkan dengan
Status Gizi No
2. 419
2. 056
28
1, 16
45
12, 39
Sumber : Prof il Kesehat an 2008-2009
b. Status Gizi Balita.
Puskesmas
Ditimbang
BB Naik
BGM
Gizi Buruk
1.
Magelang Ut ara
2. 753
2. 390
1. 300
70
21
2.
Bot t on
1. 449
1. 061
641
86
42
3.
Kerkopan
916
683
338
35
21
4.
Jurangombo
1. 214
1. 098
771
80
19
5.
Magelang Selat an
2. 168
1. 732
951
38
20
Kota Magelang
8.500
6.964
4.001
309
123
81, 93
57, 45
4, 44
1, 77
( %)
St at us gizi masyarakat khususnya pada anak bal it a
Jumlah Balita
Sumber : Prof il Kesehat an 2009 Ket erangan : BGM : Bawah Garis Merah BB : Berat Badan
diket ahui dari kenaikan berat badan balit a dan persent ase balit a dengan berat badan di bawah garis merah (BGM). Berdasarkan perolehan dat a dalam kegiat an Pemant auan St at us Gizi (PSG) oleh Dinas Kesehat an Kot a Magel ang yang dil aksanakan pada set iap bulan Agust us pada set iap t ahunnya, j umlah bal it a yang dit imbang di Kot a Magelang pada t ahun 2009 adalah 6. 964 at au sebesar 81, 93 % dari j umlah balit a yang ada. Sedangkan pada t ahun 2008 adalah 6. 497 at au sebesar 78, 15% dari 8. 1318 balit a yang ada, hal
ASPM Kot a Magelang 2009
BAB I V - 79
BAB I V - 80
ASPM Kot a Magelang 2009
C. Pelayanan Kesehatan
pilihan
Sasaran unt uk mencapai Kot a Magel ang Sehat 2010 adalah
pengobat an
pada
pengobat an
t radisional
(Prof il
Kesehat an Tahun 2009).
individu dan masyarakat nya t anpa kecuali, agar dapat hidup dalam
Tenaga medis menj adi f akt or yang sangat pent ing dalam
l ingkungan dan dengan perilaku hidup sehat , memiliki kemampuan
memberikan pelayanan kesehat an. Pel ayanan yang diberikan
unt uk menj angkau pel ayanan kesehat an yang bermut u secara adil
oleh para t enaga medis secara prof esional akan menent ukan
dan merat a, sert a memil iki deraj at kesehat an yang set inggi-
ket erj angkauan j arak t erhadap pelayanan publik.
t ingginya. Harapan lain Kot a Magel ang di t ahun 2010 adalah
kesehat an yang ada di Kot a Magelang pada t ahun 2009 adal ah
masyarakat dapat bersikap mandiri dalam menj aga kesehat annya
t enaga medis yang t erdiri dari 129 t enaga medis, 990 t enaga
melal ui kesadaran yang lebi h t inggi pada pent ingnya pelayanan
perawat dan bidan, 84 t enaga f armasi, 36 t enaga gizi, 82
kesehat an,
dan
t eknisi medis, 21 t enaga sanit asi dan 24 t enaga kesehat an
meningkat kan kesehat an, mencegah resiko t erj adinya penyakit ,
masyarakat . (Prof il Kesehat an Tahun 2009). Unt uk menget ahui
melindungi diri dari ancaman penyakit sert a berpart isipasi akt if
rasio sarana prasarana kesehat an t erhadap penduduk dapat
dalam gerakan kesehat an masyarakat .
digunakan t abel dibawah ini.
berperilaku
proakt if
unt uk
memelihara
Tenaga
1. Sarana dan Prasaran Kesehatan. Sumber daya dan akses penduduk t erhadap sarana pelayanan kesehat an yang ada di Kot a Magelang pada t ahun 2009 dapat dil ihat dari keberadaan sarana pel ayanan kesehat an yang t erdiri dari 5 (l ima) Rumah Sakit Umum, 1 (sat u) rumah sakit j iwa, 2 (dua) dua Rumah Sakit Bersal in. Selain Rumah Sakit
t erdapat
pula 5 (lima)
Puskesmas,
12 (duabelas)
Puskesmas Pembant u, 3 (t iga) Rumah Bersalin, 2 (dua) Bal ai Pengobat an, 195 (serat us sembilan puluh empat ) Posyandu, 248 (dua rat us empat puluh delapan) prakt ek dokt er perorangan, 32 (t iga puluh sat u) Apot ik, 1 (sat u) Toko Obat , 1 (sat u) Gudang Farmasi dan 377 (t iga rat us t uj uh puluh t uj uh) Pengobat Tradisional yang lebih dikenal dengan BATTRA. Meskipun fasilit as pelayanan kesehat an secara modern sudah t ersedia lebih dari cukup, namun acapkali masyarakat menj at uhkan ASPM Kot a Magelang 2009
BAB I V - 81
BAB I V - 82
ASPM Kot a Magelang 2009
Tabel 4. 4 Rasi o Sarana Prasarana Kesehat an Terhadap Penduduk Kot a Magel ang Tahun 2009
adal ah 1 : 3, 98, rasio dokt er adalah 1 : 197, 83, rasio t enaga keperawat an adal ah 1 : 789, 72. Mengacu pada Lut hf i Mut a’ ali dalam Teknis Anal isis Regional Tahun 2000, rasi o puskesmas
Sarana Kesehat an
Jumlah
Rasio t erhadap 100. 000 penduduk
t erhadap penduduk t ersebut di at as sudah memenuhi rasio minimal,
dimana 1 puskesmas melayani
minimal
30. 000
Rumah Sakit Umum
5
3, 98
penduduk, demikian pula dengan rasio dokt er j uga sudah
Rumah Sakit j iwa
1
0, 79
memenuhi rasio mi nimal
Rumah Sakit Bersalin
2
1, 59
Bal ai Pengobat an
2
1, 59
248
197, 83
32
25, 53
Toko Obat
1
0, 79
merat a
Puskesmas
5
3, 98
masyarakat
12
9, 57
Posyandu
195
155, 55
Tenaga Medis
129
102, 90
Tenaga Keperawat an
990
789, 72
Tenaga Kef armasian
94
74, 98
Tenaga Gizi
36
28, 72
Tenaga Sanit asi
21
16, 75
Tenaga Kes Masy
24
19, 14
Prakt ek Dokt er Apot ik
Puskesmas Pembant u
yait u 1 dokt er melayani 5.000
penduduk. 2. Kunj ungan Pasien Salah sat u t anggung j awab sekt or kesehat an adal ah menj amin t ersedianya pelayanan kesehat an yang bermut u, dan
t erj angkau unt uk
ol eh
memilih
dan
kesehat an yang bermut u sangat pembangunan
kesehat an.
Unt uk
masyarakat . mendapat kan
Kemampuan pelayanan
menent ukan keberhasil an menget ahui
kemampuan
masyarakat dalam mengakses sarana pelayanan kesehat an dapat di gambarkan dari banyaknya kunj ungan ke pelayanan kesehat an sepert i yang t ercant um dalam t abel dibawah ini.
Sumber dat a : Prof il Kesehat an Tahun 2009, diol ah
Apabila j umlah sarana dan prasarana kesehat an t ersebut dibandi ngkan dengan 100. 000 penduduk Kot a Magelang pada t ahun 2009 sebanyak 125. 361 j iwa, maka rasio puskesmas ASPM Kot a Magelang 2009
BAB I V - 83
BAB I V - 84
ASPM Kot a Magelang 2009
Tabel 4. 5 Juml ah Kunj ungan Pasien Ke Pel ayanan Kesehat an di Kot a Magel ang Tahun 2008 – 2009
Magelang pada t ahun 2009 bel um mencapai t arget karena cakupannya baru mencapai 94, 48 % dimana t arget pelayanan sebesar 100 %, hal ini t erj adi karena belum semua warga yang
Jumlah Kunj ungan Sarana Pelayanan
No.
1.
Rumah Sakit
2.
Puskesmas
Rawat Inap
kurang mampu masuk dalam daft ar yang mendapat kan j aminan
Rawat Jalan
2008
2009
2008
2009
25. 041
12. 805
136. 547
266. 414
127
351
241. 827
246. 040
25. 168
13. 156
378. 374
534. 712
20, 19
25, 41
303, 61
134. 92
dari PT Askes. Jumlah warga kurang mampu di Kot a Magelang pada t ahun 2009 sebanyak 27. 552 orang sedangkan yang mendapat kan j aminan sebanyak 26.031 (Prof il Kesehat an Tahun 2009).
Kot a Magel ang Cakupan Kunj ungan ( %)
Pelayanan kesehat an bagi warga kurang mampu dapat diperoleh
dari
puskesmas/
rumah
sakit
dengan
menunj ukkan kart u j aminan. Unt uk warga yang t i dak t ercover dalam daft ar j aminan pel ayanan kesehat an di PT Askes, pemerint ah mengambil suat u kebij akan mel alui kel urahan
Sumber : Prof il Kesehat an t ahun 2008 – 2009
sebagai
kepanj angan
Ket erangan Tabel di at as memberi gambaran bahwa akses masyarakat dalam menj angkau sarana pel ayanan kesehat an t idak ada kesulit an,
pust u/
hal
ini
kemudahan/
Tidak
t angan
Mampu
keri nganan
dengan (SKTM)
dal am
menerbi t kan unt uk
Surat
mendapat kan
memperol eh
pelayanan
kesehat an.
dibukt ikan dengan capai an prosent ase
Dari uraian di at as mengi ndikasikan bahwa pelayanan
cakupan kunj ungan rawat inap dapat melampaui bat as yang
kesehat an sudah memadai baik secara ket ersedian sarana dan
seharusnya. Target cakupan rawat inap adalah 1,5 % dan
prasarana
cakupan rawat j al an 15 %.
kesehat an di semua lapisan masyarakat . Cakupan Pelayanan
maupun
ket erj angkauan
t erhadap
pelayanan
Kesehat an Masyarakat Miskin Kot a Magelang Tahun 2009 secara 3. Pelayanan Kesehatan Warga Kurang Mampu Kepedulian
t erhadap
kesehat an
rinci dapat dil ihat pada t abel 4. 6 berikut : masyarakat
oleh
Pemerint ah Kot a Magel ang t idak hanya t erhadap golongan t ert ent u
saj a
t et api
mencakup
keseluruhan
masyarakat
t ermasuk warga yang kurang mampu. Kepedulian Pemeri nt ah diwuj udkan dengan diadakannya kerj asama dengan PT Askes. Pelayanan kesehat an bagi warga kurang mampu di Kot a ASPM Kot a Magelang 2009
BAB I V - 85
BAB I V - 86
ASPM Kot a Magelang 2009
Tabel 4. 6 Cakupan Pel ayanan Kesehat an Masyarakat Miskin Kot a Magel ang Tahun 2009 PENDUDUK MISKIN NO
PUSKESMAS
JUMLAH YANG ADA
DICAKUP ASKESKIN
( %)
1.
Magelang Ut ara
6.374
6.085
95,47
2.
Bot t on
4.731
4.453
94,12
3.
Kerkopan
2.925
2.758
94,29
4.
Magelang Selat an
8.761
8.249
94,16
5.
Jurangombo
4.761
4.486
94,22
27.552
26.031
94,48
JUMLAH
Sumber : Prof il Kesehat an Tahun 2009
ASPM Kot a Magelang 2009
BAB I V - 87
daerah, keberhasil an
BAB V
t anggung j awab
PEMBANGUNAN BIDANG PENDIDIKAN
pembangunan pendidikan merupakan
seluruh
komponen
masyarakat .
Dengan
demikian pembangunan pendidikan dil akukan ol eh pemerint ah dan masyarakat dalam suasana kemit raan dan kerj asama yang saling melengkapi, memperkuat dan sinergis.
A. Peran Pendidikan Dalam Pembangunan Manusia di Daerah Pendidikan
merupakan
proses
sosialisasi
Dalam perspekt if ekonomi , pendidikan t erbukt i dapat
sekaligus
memacu pert umbuhan suat u negara at au daerah. Peningkat an
pewarisan nilai-nilai dari sat u generasi ke generasi berikut nya.
kualit as pendidikan akan meningkat kan produkt ivit as yang
Melalui proses pembelaj aran dan int eraksi sosial, pendidikan
nant i nya akan meningkat kan pendapat an.
j uga dapat menj adi inst rumen ut ama dalam int ernalisasi,
pada
masyarakat dapat dit urunkan sehingga kesej aht eraan dapat
sebagai proses t ransf er ilmu penget ahuan dan t eknologi
t erwuj ud.
(ipt ek).
Mengingat
Pembangunan pendidikan menj adi sekt or yang st rat egis menunj ang
keseluruhan. pendidikan
Hal
pembangunan t ersebut
merupakan
sekt or
karena
aspek
lain
pembangunan
pent ing
dal am
dan pemerat aan l ayanan pendidikan merupakan salah sat u
bidang
priorit as pembangunan daerah di Kot a Magelang, sehi ngga baik
upaya
l aki-l aki maupun perempuan, ut amanya anak usi a sekol ah dapat mengikut i pendidikan. Sel ai n it u, perbaikan mut u dan
dengan Indeks Pembangunan Manusia, pendidikan merupakan
relevansi
salah sat u pilar pent ing dalam meningkat kan kualit as manusi a.
kompet ensi
lulusan
dapat
bert anggungj awab, dan akunt abel harus dilaksanakan secara
Mill ennium Devel opment Goal s 2015, dan Konvensi Dakar-
berkelanj ut an.
Senegal 2000); dan kehendak/ komit men publik akan perlunya
Pendidikan merupakan sal ah sat u indeks dari komponen
peningkat an pelayanan pendidikan bagi masyarakat .
pembangun Indeks Pembangunan Manusia (IPM), selain dua
Berbagai sekt or pembangunan memerankan manusia
komponen lainnya, yait u: (1) Peluang hidup (l ongevi t y)–
sebagai subyek sekaligus sebagai obyek pembangunan. Oleh
menunj ukkan Indeks Kesehat an yang meliput i: Angka Harapan
karenanya pembangunan pendidikan harus sensit if dan t anggap sekt or-sekt or
agar
sert a manaj emen pelayanan pendidikan yang t ransparan,
lain komit men global (sepert i : Konvensi Hak Anak 1984,
pembangunan
pendidikan
dit ingkat kan dan lebih sesuai dengan kebut uhan pembangunan,
Hal t ersebut j uga didukung dengan berbagai komit men, ant ara
di namika
peran pent ing dan st rat egisnya pendidikan
dalam pembangunan kualit as manusia, maka peni ngkat an akses
secara
pembudayaan manusia/ peningkat an kualit as SDM. Dikait kan
t erhadap
ini
gil irannya akan membuat kemiskinan dan ket erbelakangan
adapt asi, akul t urasi, dan pencipt aan budaya baru, disamping
unt uk
Hal
Hidup (AHH) dan Angka Kemat ian Bayi (AKB); dan (2) St andar
l ainnya.
hidup l ayak (decent l i ving)–menunj ukkan Indeks Daya Beli: PDB
Sebagai bagian int egral dari pembangunan nasional maupun BAB V - 90
ASPM Kot a Magelang 2009
per kapit a unt uk mengukur st andar hidup l ayak. Indeks Pendidikan
dapat
menunj ukkan
ukuran
Berdasarkan PP 38 Tahun 2007 t ent ang Pembagian
penget ahuan
Urusan Pemerint ah, Pemerint ah Provinsi, dan Pemerint ah
(knowl edge) yang diindikasikan dengan (1) Angka Melek Huruf
Kabupat en/ Kot a, kewenangan Kabupat en/ Kot a dalam urusan
(AMH) dan (2) Rat a-rat a Lama Sekol ah (RLS).
pendidikan dapat disebut kan sebagai berikut : 1 . Penet apan
B. Kerangka Kebij akan Pembangunan Pendidikan di
Kota
kebij akan
operasional
pendidikan
di
kabupat en/ kot a sesuai dengan kebij akan nasional dan
Magelang
provinsi.
Terdapat 3 (t iga) pilar pembangunan pendidikan yang
2 . Perencanaan operasional program pendidikan anak usia
hendak dicapai Depdiknas, yakni: 1. Perl uasan akses dan
dini,
pemerat aan; 2. Peningkat an mut u, rel evansi, dan daya saing;
pendidikan nonf ormal sesuai dengan perencanaan st rat egis
3. Akunt abil it as, t ransparansi dan pencit raan publik. Ket iga
t ingkat provi nsi dan nasional.
pilar t ersebut secara rinci dan j el as t ert uang dal am Renst ra
pendidikan
dasar,
dini,
amanat
pendidikan nonf ormal
amandemen ke–4 Pasal
menengah
dan
3 . Pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan anak usia
Depdiknas. Renst ra Depdiknas disusun dengan mengacu pada UUD 1945,
pendidikan
31 t ent ang
Pendidikan; Ket et apan Maj elis Permusyawarat an Rakyat (MPR)
pendidikan
dasar,
pendidikan
menengah
dan
4 . Penyelenggaraan dan/ at au pengelolaan sat uan pendidikan
Nomor VII/ MPR/ 2001 t ent ang Visi Indonesia Masa Depan;
sekolah dasar bert araf int ernasional.
Undang-Undang (UU) Nomor 20 Tahun 2003 t ent ang Sist em
5 . Peremaj aan dat a dalam sist em infomasi
manaj emen
Pendidikan Nasional (Sisdiknas); UU Nomor 17 Tahun 2003
pendidikan nasional
t ent ang Keuangan Negara; UU Nomor 25 Tahun 2004 t ent ang
Peremaj aan dat a dalam sist em infomasi
Sist em Perencanaan Pembangunan Nasi onal; UU Nomor 32
pendidikan nasional unt uk t ingkat kabupat en/ kot a.
unt uk t ingkat
kabupat en/
kot a.
manaj emen
Tahun 2004 t ent ang Pemerint ahan Daerah, UU Nomor 33 Tahun
6 . Penyediaan bant uan biaya penyelenggaraan pendidikan
2004 t ent ang Perimbangan Keuangan ant ara Pemeri nt ah Pusat
anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah
dan Pemerint ahan Daerah; UU Nomor 14 Tahun 2005 t ent ang
dan pendidikan nonformal sesuai kewenangannya.
Guru dan Dosen; Perat uran Pemerint ah (PP) Nomor 20 Tahun
7 . Pembiayaan penj aminan mut u sat uan pendidikan sesuai
2004 t ent ang Rencana Kerj a Pemerint ah; PP Nomor 21 Tahun
kewenangannya.
2004 t ent ang Rencana Kerj a dan Anggaran Kement erian/
8 . Koordi nasi dan supervisi pengembangan kurikulum t ingkat
Lembaga; dan PP Nomor 19 Tahun 2005 t ent ang St andar
sat uan pendidikan pada pendidikan dasar.
Nasional Pendidikan.
9 . Sosial isasi dan implement asi st andar isi dan st andar kompet ensi l ulusan pendidikan dasar.
ASPM Kot a Magelang 2009
BAB V - 91
BAB V - 92
ASPM Kot a Magelang 2009
sej ak t ingkat an Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Pendidikan
10 . Sosialisasi dan fasilit asi implement asi kurikulum t i ngkat sat uan pendidikan pada pendidikan anak usia dini dan
Dasar,
pendidikan dasar.
direfleksikan
11 . Pengawasan
pelaksanaan
kurikulum
t ingkat
sampai
dengan
dal am
Pendidikan
politik
Menengah.
anggaran
Ini
bisa
Pemerint ah
Kot a
Magelang di mana proporsi al okasi anggaran yang rel at i f lebih
sat uan
besar dibanding urusan-urusan pembangunan lainnya.
pendidikan pada pendidikan dasar. 12 . Pengawasan t erhadap pemenuhan st andar nasional sarana
Pada t ahun 2008 alokasi anggaran pendidikan di Kot a
dan prasarana pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar,
Magelang yang bersumber dari APBD Kot a Magelang mencapai
pendidikan menengah, dan pendidikan nonformal.
33% dari t ot al APBD sebesar Rp.386, 124, 525, 429, - dengan
13 . Perencanaan kebut uhan pendidik dan t enaga kependi dikan
rincian 19,36 %unt uk belanj a t idak l angsung dan 13, 64%unt uk
pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendi dikan
belanj a langsung. Akan t et api di t ahun 2009 mengalami
menengah
penurunan sebesar 4%, yakni menj adi 29% dari t ot al sebesar
dan
pendidikan
nonformal
sesuai
Rp. 412,723, 983, 672,- dengan rincian 22, 5%
kewenangannya.
unt uk belanj a
14 . Pengangkat an dan penempat an pendidik dan t enaga
t idak l angsung dan 6, 5% unt uk belanj a langsung. Terj adinya
kependidikan PNS unt uk pendidikan anak usia dini,
penurunan besaran anggaran t ersebut dikarenakan adanya
pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendi dikan
priorit as l ai n yang memerlukan anggaran yang lebih besar,
nonf ormal sesuai kewenangannya.
sepert i
pembangunan St adion Madya dan j uga rencana
pembangunan Pasar Rej owinangun yang mengal ami kebakaran
15 . Pemindahan pendidik dan t enaga kependidikan PNS di
di t ahun 2008. Meski begit u besaran anggaran pendidikan it u
kabupat en/ kot a. Pada kont eks Kot a Magelang, selama ini pendidikan
masih mel ebihi ambang bat as 20% sebagaimana diamanat kan
dipandang sebagai salah sat u sekt or unggulan Kot a Magelang
oleh Undang-undang No. 20 Tahun 2003 t ent ang Sist em
yang
Pendidikan Nasional.
menj adi
f akt or
penggerak
(dri ven
f act or)
dalam
mewuj udkan kot a j asa yang maj u, mandiri, dan sej aht era.
Dalam proses i nvest asi sumber daya insani (human
Daya t arik pendidikan Kot a Magelang t erbukt i mampu memikat
capi t al invest ment ) it u, layanan pendidikan di Kot a Magelang
masyarakat
unt uk
dil aksanakan dengan pendekat an komprehensif dan holist ik
menyekolahkan put ra-put rinya di Kot a Magel ang di semua
yang didukung sinergisit as dan kinerj a yang t i nggi dari para
j enj ang
st akeholder pendidikan di semua level (pesert a didik dari
di
daerah
pendidikan,
sekit arnya
t erut ama
(hint erl and)
sebagian
besar
di
level
Pendidikan Menengah. Karena ini t idakl ah berlebihan apabila
semua
Pemerint ah Kot a Magel ang berkomit men penuh memfokuskan
pendidikan;
dan mempriori t askan peningkat an mut u layanan pendidikan
pendidikan; masyarakat ; dan sebagainya).
ASPM Kot a Magelang 2009
BAB V - 93
BAB V - 94
j al ur,
j enj ang, pendidik
j enis pendidikan; dan
t enaga
penyelenggara
kependidikan,
dewan
ASPM Kot a Magelang 2009
Pada kerangka makro kebij akan pendidikan di daerah,
Visi Pendidikan Kot a Magel ang sebagaimana t ert uang
t elah disebut kan dalam RPJMD Kot a Magelang Tahun 2005-2010
dalam Rencana St rat egis Dinas Pendidikan Kot a Magelang t ahun
(Perda No. 9 Tahun 2005) bahwa priorit as pembangunan
2008-2010 adal ah: “Terwuj udnya Layanan Pendidikan yang
pendidikan Kot a Magel ang mencakup:
Kreatif, Inovatif dan Bermutu”. Unt uk mewuj udkan visi it u,
1. Peningkat an kualit as pendidikan anak usia dini (PAUD),
dalam pelaksanaan pembangunan pendidikan t el ah dit et apkan
pendidikan dasar dan pendidikan menengah;
7 (t uj uh) Misi Pendidikan Kot a Magelang, sebagai berikut :
2. Peningkat an kualit as pendidikan f ormal;
1.
Mewuj udkan pelayanan prima di bidang administ rasi dan
3. Peningkat an kualit as program pendidikan sist em ganda;
informasi pendidikan sert a layanan pengembangan karier
4. Peningkat an
pada bidang pendidikan;
kualit as
t enaga
pendidik
dan
t enaga
kependidikan;
2.
Mendorong t ercipt anya pembi naan dan pengembangan
5. Pengembangan budaya baca dan pembinaan perpust akaan;
pendidikan pada j enj ang pendidikan anak usia dini,
6. Peningkat an manaj emen pelayanan pendidikan;
pendidikan dasar, dan menengah;
7. Peningkat an pot ensi kependidikan yang berada di Kot a
3.
Magelang secara opt imal;
Mewuj udkan t enaga pendidik dan kependidikan yang mumpuni dalam melaksanakan t ugasnya.
8. Peningkat an hubungan sinergi ant ara Pemerint ah Daerah
4.
dengan pengelola pendidikan;
Mewuj udkan SDM berdaya saing t inggi, mandiri, maj u dan produkt if mel al ui pendidikan nonf ormal;
9. Peningkat an sarana dan prasarana pendidikan secara
5.
bert ahap sesuai dengan St andar Nasional Pendidikan (SNP).
Mewuj udkan pengembangan pel ayanan perpust akaan sert a peningkat an budaya membaca masyarakat .
Kebij akan umum pembangunan bidang pendidikan dalam
6.
Mendorong
t erwuj udnya
opt imal isasi
manaj emen
RPJMD Kot a Magel ang t ahun 2005-2010 adalah:
pendidikan pada penyel enggaraan persekol ahan semua
1. Meningkat kan perluasan dan pemerat aan kesempat an
j enj ang.
memperoleh pendidikan yang bermut u;
7.
2. Meningkat kan kual it as dan relevansi pendidikan dengan
Mendorong t ercapainya dukungan sumber
daya bagi
perguruan t inggi lokal.
kebut uhan dunia usaha dan indust ri;
Dalam penj abaran misi pendidikan t ersebut di at as ke
3. Meningkat kan kemampuan akademik dan prof esionalit as
dalam program-program pembangunan pendidikan, mengacu
t enaga kependidikan;
kepada dokumen RKPD Kot a Magel ang Tahun 2009, secara garis
4. Meningkat kan kual it as lembaga pendidikan baik f ormal
besarnya disebut kan sebagai berikut :
maupun non f ormal .
1. Pelayanan administ rasi perkant oran. 2. Peningkat an sarana dan prasarana aparat ur.
ASPM Kot a Magelang 2009
BAB V - 95
BAB V - 96
ASPM Kot a Magelang 2009
3. Peningkat an disiplin aparat ur
yang harus dipenuhi oleh pesert a didik pada j enj ang dan
4. Peningkat an kapasit as sumber daya manusia.
j enis pendidikan t ert ent u.
5. Peningkat an pengembangan sist em pelaporan capaian
4.
St andar proses adal ah st andar nasional pendidikan yang
kinerj a dan keuangan.
berkait an dengan pelaksanaan pembelaj aran pada sat u
6. Pendidikan anak usia dini.
sat uan pendidikan unt uk mencapai st andar kompet ensi
7. Waj ib bel aj ar pendidikan dasar sembilan t ahun.
lulusan.
8. Pendidikan menengah.
5.
St andar pendidik dan t enaga kependidikan adalah krit eria
9. Pendidikan non formal.
pendidikan praj abat an dan kel ayakan fisik maupun ment al,
10. Peningkat an mut u pendidikan dan t enaga kependidikan.
sert a pendidikan dalam j abat an.
11. Pengembangan budaya baca dan pembinaan perpust akaan.
6.
St andar sarana dan prasarana adalah st andar nasional
12. Manaj emen pelayanan pendididkan
pendidikan yang berkait an dengan kri t eria mi nimal t ent ang
13. Peningkat an mut u pendidikan dasar sembilan t ahun
ruang belaj ar, t empat berolahraga, t empat beribadah,
14. Peningkat an mut u pendidikan menengah
perpust akaan,
Pel aksanaan program-program pendidikan t ersebut di lapangan
mengacu
kepada
st andar
pelayanan
laborat orium,
bengkel
kerj a,
t empat
bermain, t empat berkreasi dan berekreasi, sert a sumber
minimal
belaj ar lain, yang diperl ukan unt uk menunj ang proses
pendidikan yang merupakan implement asi dari SNP (St andar
pembel aj aran, t ermasuk penggunaan t eknologi inf ormasi
Nasional Pendidikan) dal am sel uruh prakt ik pendidikan. Oleh
dan komunikasi.
karenanya berikut ini disarikan pokok-pokok pikiran yang ada
7.
St andar pengelolaan adalah st andar nasional pendidikan
dalam SNP (PP No. 19 Tahun 2005) t ersebut :
yang berkait an dengan perencanaan, pelaksanaan, dan
1. St andar
pendidikan adalah krit eria mi nimal
pengawasan kegiat an pendidikan pada t ingkat sat uan
t ent ang sist em pendidikan di sel uruh wilayah hukum
pendidikan, kabupat en/ kot a, provi nsi, at au nasional agar
Negara Kesat uan Republik Indonesia.
t ercapai
nasional
2. St andar kompet ensi lulusan adalah kual ifikasi kemampuan l ulusan
yang
mencakup
sikap,
penget ahuan,
dan
8.
ef ekt ivi t as
penyel enggaraan
St andar
pembiayaan
adalah
st andar
yang mengat ur
komponen dan besarnya biaya operasi sat uan pendidikan
3. St andar isi adalah ruang l ingkup mat eri dan t i ngkat
kompet ensi
dan
pendidikan.
ket erampilan. kompet ensi
efisi ensi
yang berl aku selama sat u t ahun.
yang dit uangkan dalam krit eria t ent ang t amat an,
kompet ensi
bahan
9.
kaj ian,
pendidikan yang berkait an dengan mekanisme, prosedur,
kompet ensi mat a pel aj aran, dan silabus pembel aj aran ASPM Kot a Magelang 2009
BAB V - 97
St andar penil ai an pendidikan adal ah st andar nasional dan inst rumen penil aian hasil bel aj ar pesert a didik.
BAB V - 98
ASPM Kot a Magelang 2009
Tabel 5. 1 Usia St andar di Set iap Jenj ang Pendidi kan
C. Capaian Pendidikan Kota Magelang 1. Perluasan dan Pemerataan Pelayanan Akses Pendidikan
Jenjang SD SMP SMA Perguruan t inggi
Pemerat aan dan perl uasan pendidikan dimaksudkan agar set iap orang/ penduduk mempunyai kesempat an yang sama unt uk memperoleh pendidikan pada semua j enis (TK,
Kelompok usia 7 – 12 t ahun 13 - 15 t ahun 16 - 18 t ahun 19 t ahun keat as
Sumber: BPS, 2009.
SD, SLTP, SMU dan SMK), j enj ang (prasekolah, pendi dikan dasar, pendidikan menengah) maupun j alur pendi dikan (sekolah dan l uar sekolah) dan t idak dibedakan menurut
Angka part isipasi sekol ah merupakan ukuran daya
j enis kel amin, st at us sosi al ekonomi masyarakat , agama,
serap sist em pendidikan t erhadap penduduk usia sekol ah.
suku, dan lokasi geografis. Sasaran pemerat aan dan
Dat a selengkapnya angka part isipasi sekolah penduduk
perluasan pendidikan adalah unt uk mencipt akan keadilan
Kot a Magel ang yang berusia di at as 5 t ahun dapat dilihat
dan
pada t abel sebagai berikut :
kesej aht eraan
yang
merat a
melalui
perluasan
dan
pelayanan
pendidikan. Ukuran pelayanan
peningkat an akses
pendidikan
adalah
Tabel 5. 2 Persent ase Penduduk 5 Tahun Ke At as Menurut Jenis kel ami n dan Part isi pasi Sekol ah di Kot a Magel ang Tahun 2009
pemerat aan
capai an
hasil
(out comes) yang berupa Angka Part isipasi Kasar (APK) dan Angka Part isipasi Murni (APM) pendidikan pada t ahun-t ahun
Partisipasi Sekolah
aj aran. Keduanya mengukur penyerapan penduduk usia sekol ah oleh sekt or
pendidikan.
Tidak/ belum pernah sekolah Masih sekolah 25,23 Tidak bersekolah lagi 72,28 Jumlah 100 Sumber: BPS, Hasil Susenas 2009, di olah
Perbedaan di ant ara
keduanya adal ah penggunaan kelompok usi a "st andar" di set iap j enj ang pendidikan. Usia st andar yang dimaksud adal ah rent ang usi a yang di anj urkan pemerint ah dan umum dipakai
unt uk
set iap
j enj ang
pendidikan
Jenis Kelamin (%) Laki-laki Perempuan 2,49 7,13 20,51 72,36 100
Total 4,25 22,73 72,32 100
adalah Terlihat pada t abel di at as bahwa t ot al penduduk
sebagaimana t ert uang dalam t abel berikut ini:
yang t idak/ belum pernah sekol ah di Kot a Magel ang di t ahun 2009 mencapai 4,25%. Dari angka i t u proporsi penduduk perempuan 5 t ahun ke at as lebih besar dibandi ng penduduk l aki-laki dengan selisih sebesar 4, 64 %. ASPM Kot a Magelang 2009
BAB V - 99
BAB V - 100
ASPM Kot a Magelang 2009
Ini mencerminkan bahwa penyandang but a aksara di Kot a
Unt uk mendukung kel engkapan angka part isipasi
Magelang lebi h banyak dialami oleh penduduk perempuan
sekol ah
t ersebut ,
berikut
disaj ikan
angka
serapan
dibanding l aki-laki. Namun demikian biasanya mereka
pendidikan di Kot a Magelang dalam t abel di bawah ini :
sudah berada di usia t ua (dia at as 45 t ahun), para penyandang masal ah kesej aht eraan sosial, at au j ompo
Tabel 5. 3 Angka Serapan Pendidikan Kot a Magel ang Tahun 20062009 NO. URAIAN 2006 2007 2008 2009
yang memang peran sosial ekonominya sudah berkurang dan kurang produkt if lagi.
1.
Unt uk kat egori selanj ut nya, t ercat at sebanyak 22, 73% penduduk l aki-l aki dan perempuan 5 t ahun ke at as masih bersekolah di t ahun 2009. Porsi part isipasi penduduk
2.
perempuan lebih besar hingga mencapai 4, 72 % dibanding penduduk laki-l aki yang berusia di at as 5 t ahun. Fenomena ini
set idaknya
milinium
segaris dengan
t uj uan
3.
pembangunan
(MDGs 2015) yang menet apkan minimal 95 % 4.
anak usia pendidikan dasar (7-15 t ahun), khususnya perempuan, anak miskin, dan anak kurang berunt ung, mendapat kan layanan pendidikan dasar yang memenuhi
Angka Penyerapan Kasar TK SD MI Angka Melanj ut kan ke SMP SMP MTS Angka Melanj ut kan ke SM SMA MA SMK Tingkat Pelayanan Sekolah SD SMP SMA
98, 34 65, 44 1, 02
98, 34 65, 44 1,02
103,05 67, 00 0,69
104,49 38, 42 0,34
135, 42 10, 43
132,56 15, 35
136,34 14, 59
126,87 16, 27
68, 90 9, 88 100, 84
56, 45 8,04 91, 34
56, 24 8,88 100,37
57, 78 8,37 112,51
117 52 39
117 50 46
134 48 42
127 39 47
Sumber: Prof il Pendidikan Kot a Magel ang 2006-2009
st andar minimal mut u pendidikan, baik mel alui j alur pendidikan formal maupun non formal.
Berdasarkan pada dat a t ersebut di at as dapat
Di sisi lain, hal yang pent ing unt uk dicermat i adalah
diket ahui bahwa angka penyerapan kasar dan angka
besaran penduduk baik l aki-l aki maupun perempuan yang
melanj ut kan dal am rent ang wakt u empat t ahun t erakhir
t idak bersekol ah l agi (71, 83 %). Pemahamannya bisa j adi
(2006-2009) cenderung mengalami peni ngkat an di semua
mereka t elah lulus sekolah,
melanj ut kan kuliah di
j enj ang pendidikan, t erkecuali unt uk SD, MI, SMP, dan MA.
perguruan t inggi di luar Kot a Magel ang, sudah bekerj a,
Sedangkan unt uk t ingkat pel ayanan sekolah cenderung
at au berumah t angga, t et api sebagian kecil yang lain
menurun kecuali pada j enj ang SMA. Serapan di t ingkat TK
barangkali bisa j adi karena mengal ami put us sekolah at au
cenderung besar (104, 49 %), sedangkan SD hanya 38, 42 %.
t idak mampu unt uk mel anj ut kan sekol ah ke j enj ang yang
Art inya, banyak lul usan PAUD at au Pra TK yang dengan
lebih t i nggi.
mudah diserap di j enj ang TK dari pada lul usan TK yang diserap di j enj ang SD/ MI.
ASPM Kot a Magelang 2009
BAB V - 101
BAB V - 102
ASPM Kot a Magelang 2009
Selanj ut nya t ercat at bahwa angka melanj ut kan ke SMP/
MTs lebih t inggi
karena j umlah siswa (pembilang) merupakan bagian dari
dibandi ngkan dengan angka
j umlah penduduk usi a t ert ent u (penyebut ) (BPS, 2009).
mel anj ut kan ke SMA/ MA/ SMK. Logika ini t erj adi karena
Dat a APK dan APM Kot a Magel ang selengkapnya dapat
j uml ah daya t ampung siswa pada j enj ang pendidikan yang
dilihat pada t abel di bawah ini:
lebih t inggi memang rel at if lebih sedikit . Pilihan yang lebih banyak unt uk melanj ut kan ke SMK menandakan bahwa
masyarakat
cenderung
mulai
Tabel 5. 4 Angka Part isi pasi Kasar (APK) dan Angka Part isipasi Murni (APM) Kot a Magel ang Tahun 2005-2009
berpandangan
realist is t ent ang upaya meningkat kan ket rampilan/ skills yang memadai guna memasuki persai ngan di
dunia
Uraian
2005
2006
2007
2008
2009
[1]
[4]
[5]
[ 6]
(7)
(8)
pekerj aan/ usaha. Salah sat u pert i mbangannya adalah biaya besar yang harus dit anggungnya apabila put ra-
Sekolah Dasar
put rinya meneruskan unt uk kuliah di perguruan t inggi. Pada
t at aran
yang lebih
luas lagi,
hal
it u
j uga
mencermi nkan bahwa akses penduduk dal am pemenuhan
APK
90,28
97,66
95,61
99,53
114,59
APM
88,43
95,79
92,68
90,61
98, 48
Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama
kebut uhan unt uk layanan pendidikan dasar 9 t ahun sudah berj alan dengan baik dan l ancar. Yang perlu disikapi adalah muncul nya anak put us sekolah karena t idak bisa
APK
105,05
94,50
86,61
106,30
75, 52
APM
77,78
81,32
76,79
75,79
72, 44
Sekolah Lanjutan Tingkat Atas
mel anj ut kan pendidikannya dari SMP ke SM. Kinerj a pemerat aan dan perluasan akses layanan pendidikan akan semakin nyat a apabil a dilihat dari APK
APK
79,10
92,31
90,20
76,58
84, 99
APM
65,67
71,15
68,63
63,07
62, 61
APK
18,75
24,79
25,40
27,71
-
APM
16,80
22,65
23,81
24,70
-
Perguruan Tinggi
dan APM. Angka Partisipasi Kasar (APK) adalah rasio j uml ah siswa, berapapun usianya, yang sedang sekolah di t ingkat pendidikan t ert ent u t erhadap j uml ah penduduk
Sumber: BPS, Hasil Susenas 2009, diolah
kelompok usia yang berkait an dengan j enj ang pendi dikan t ert ent u. Sedangkan Angka Partisipasi Murni (APM)
Secara umum, baik APK maupun APM pada set iap
adalah persent ase siswa dengan usia yang berkait an
j enj ang pendidikan di Kot a Magel ang mengal ami t ren
dengan j enj ang pendidikannya dari j umlah penduduk di
kenaikan yang posit if , t erkecual i unt uk APK dan APM di
usia yang sama. Nilai APM akan berkisar dari 0 sampai
SMP. Ini berart i part isipasi dan daya j angkau pelayanan
dengan 100. Tidak mungkin dit emukan APM l ebih dari 100
pendidikan, baik pendidikan dasar maupun pendidikan
ASPM Kot a Magelang 2009
BAB V - 103
BAB V - 104
ASPM Kot a Magelang 2009
menengah, semaki n meluas dan lebih merat a. Akses
Peningkat an APM menunj ukkan bahwa priorit as penduduk
masyarakat menj adi kian t erbuka lebar. Tet api di balik
dalam memenuhi kebut uhan unt uk mengenyam pendidikan
semua it u, t erj adi persaingan yang ket at (dalam NEM)
yang lebih t inggi sudah menj adi mindset at au urgensit as
ant ara siswa yang asli penduduk Kot a Magelang dengan
dalam mencapai t araf kualit as hidup yang lebih baik.
yang berasal dari luar, khususnya dalam memperebut kan
Sebaliknya, penurunan APM sangat pot ensial melahirkan
kursi di sekolah-sekol ah f avorit di Kot a Magelang. Pada
anak put us sekol ah, meski bisa j adi mereka t et ap
level pendidikan waj ib belaj ar 9 t ahun (SD dan SMP)
melanj ut kan sekolahnya namun di l uar daerah.
secara minimal t el ah memenuhi syarat unt uk dikat akan t unt as.
Karena
it u,
pemerint ah
Kot a
Sebagai t ambahan, pada j enj ang Pendidikan Anak
Magelang
Usia Dini (PAUD), yang didukung peningkat an j umlah dan
mengembangkan langkahnya dalam penigkat an layanan
kapasit as PAUD Formal (Taman Kanak-kanak/ Raidat hul
pendidikan unt uk waj ib belaj ar 12 t ahun.
At f hal / BA) sert a PAUD Non Formal (Kelompok Bermain,
APK di at as 100 % menunj ukkan bahwa siswa-siswi
Taman Penit ipan Anak, Sat uan PAUD Sej enis/ POS PAUD),
yang bersekol ah di Kot a Magelang t idak hanya melulu
t ernyat a mampu mendorong peningkat an akses (daya
penduduk Kot a Magelang, namun j uga berasal dari daerah
t ampung) dan layanan pendidikan bagi anak usia di ni (0-6
sekit arnya, ut amanya Kabupat en Magel ang. Di sisi yang
t ahun) di Kot a Magelang. Layanan PAUD di Kot a Magelang
lain, i ni j uga memperlihat kan adanya usia anak sekolah
pada t ahun 2007/ 2008 APK PAUD mencapai 92, 6 %
yang ada di l uar kelompok umur yang t el ah dit ent ukan
menurun menj adi
sesuai dengan st andar usia sekol ah, sepert i: unt uk SD 7-12
Meskipun demikian, APK PAUD t ersebut masih t et ap
t ahun, SMP 13-15 t ahun, dan SMA 16-18 t ahun, sehi ngga
mampu melebihi t arget Nasional (Renst ra Depdiknas)
APS-nya mencapai lebih dari 100%.
sebesar 53, 90%. Pada kurun wakt u yang sama volume
90, 66 % pada t ahun 2008/ 2009.
Penduduk usia sekolah yang sekol ah sesuai dengan
l embaga PAUD Formal sebanyak 175 l embaga, t idak
j enj ang pendidikannya (APM), berfl ukt uat if mengal ami
mengalami penurunan maupun peningkat an, sedangkan
pasang-surut .
l embaga PAUD Non Formal dari 98 lembaga meningkat
pendidikan
Perkembangan SD
cenderung
APM
unt uk
konsist en
j enj ang
menj adi 107 lembaga.
mengal ami
peningkat an. Unt uk SLTP berf lukt uat if, bahkan di t ahun 2009 menurun sampai 3, 35 % di banding t ahun 2008 yang mencapai 75, 79 %. Begit u pula pada APM SLTA j uga mengal ami penurunan, meski t i dak besar hanya 0,36 % di t ahun 2009 dibanding t ahun 2008 yang mencapai 63, 07 %. ASPM Kot a Magelang 2009
BAB V - 105
BAB V - 106
ASPM Kot a Magelang 2009
2. Peningkatan
Mutu,
Relevansi,
dan
Daya
Saing
SMK), SLB, hi ngga Perguruan Tinggi (t erdapat sebanyak 2
Pendidikan
Universit as
Mut u pendidikan
merupakan kondisi
di
mana
Ket ersediaan
masukan, proses dan out put adalah baik, guru yang sesuai
dan
2
sarana
Akademi
di
prasarana
Kot a
pendidikan
Magelang). di
Kot a
Magelang sel engkapnya dapat dilihat pada t abel berikut :
dengan persyarat an, sarana/ prasarana yang t idak rusak, dan biaya yang t idak mahal. Oleh karena it u, peningkat an
Tabel 5. 5 Juml ah Sekol ah, Ruang Kel as, dan Rombongan Bel aj ar (Rombel ) Kot a Magel ang Tahun 2006-2009
mut u diarahkan pada mut u masukan, proses, out put , guru, sarana/ prasarana, dan biaya. Relevansi pendidikan merupakan kondisi di mana t erdapat ket erkait an ant ara sekolah dengan lapangan pekerj aan sehi ngga semua l ul usan akan memperoleh at au
JENJANG
URAIAN
Taman Kanak-kanak
Jumlah Sekolah Jumlah Ruang Kelas · Rusak Berat · Rusak Ringan · Baik Jumlah Rombel Jumlah Sekolah Jumlah Ruang Kelas · Rusak Berat · Rusak Ringan · Baik Jumlah Rombel Jumlah Sekolah Jumlah Ruang Kelas · Rusak Berat · Rusak Ringan · Baik Jumlah Rombel Jumlah Sekolah Jumlah Ruang Kelas · Rusak Berat · Rusak Ringan · Baik Jumlah Rombel Jumlah Sekolah Jumlah Ruang Kelas
mencipt akan lapangan pekerj aan sesuai dengan j enis sekol ah. Oleh karena it u, relevansi diarahkan unt uk melihat kesesuaian ant ara sekolah dengan lapangan Sekolah Dasar
pekerj aan. Upaya peningkat an mut u, relevansi, dan daya saing pendidikan
di
Kot a
Magelang
dilakukan
dengan
melaksanakan program-program ant ara l ai n: Peningkat an Sarana Prasarana Pendidika,
Peningkat an Akredit asi,
Program Peningkat an Mut u Pendidikan dan
Madrasah Ibtidaiyah
Tenaga
Kependidikan. Dengan harapan akan t erj adi perbaikan yang nyat a pada semua aspek yang mendukung mut u pendidikan dasar, khususnya yang berkait an dengan Sekolah Menengah Pertama
pendidik dan t enaga kependidikan, sarana dan prasarana belaj ar, kurukulum, sert a proses pembel aj aran. Hingga saat ini di Kot a Magel ang t elah t ersedia berbagai f asilit as pendidikan baik yang formal maupun non formal sej ak dari j enj ang pendidikan TK, t i ngkat
Madrasah Tsanawiyah
dasar (SD), t ingkat pert ama (SLTP), t ingkat at as (SMU dan ASPM Kot a Magelang 2009
BAB V - 107
BAB V - 108
2006
2007
2008
2009
70 139
70 150
70 174
69 153
4 28 107 190 78 552
7 18 125 260 79 545
8 32 134 378 77 541
2 4 147 191 78 520
13 56 483 552 2 12
7 41 497 523 2 12
3 60 478 493 2 12
31 55 434 513 2 12
0 3 9 12 20 252
0 1 11 12 20 252
0 1 11 12 23 253
1 4 7 12 22 290
3 3 246 248 2 29
3 3 246 248 2 29
0 4 249 274 2 27
0 9 281 310 2 31
ASPM Kot a Magelang 2009
JENJANG
Sekolah Menengah Atas
URAIAN · Rusak Berat · Rusak Ringan · Baik Jumlah Rombel Jumlah Sekolah Jumlah Ruang Kelas · Rusak Berat · Rusak Ringan · Baik Jumlah Rombel
2006
2007
2008
2009
2 3 24 23 13 178
2 3 24 23 13 178
0 0 27 27 13 174
0 0 31 33 13 203
3 2 173 175
3 2 173 175
0 0 174 177
0 0 203 173
19 193
19 269
0 0 193 256 2 33
2 3 264 212 2 26
0 0 33 22
0 0 26 23
sedangkan pada j enj ang MI, MTs, MA, dan SMA sel ama empat t ahun t erakhir (2006-2009) t et ap. Dilihat dari sisi kondisi ruang kelas (rusat berat , rusat ringan, dan baik), dit emukan dat a bahwa sebagian besar ruang kel as pada semua j enj ang pendidikan kondisinya sudah baik, t erut ama pada MA, SMA, dan MTs.
Sekolah Menengah Kejuruan
Jumlah Sekolah 18 18 Jumlah Ruang 201 201 Kelas · Rusak Berat 1 1 · Rusak Ringan 3 3 · Baik 197 197 Jumlah Rombel 247 247 Madrasah Jumlah Sekolah 2 2 Aliyah Jumlah Ruang 33 33 Kelas · Rusak Berat 0 0 · Rusak Ringan 0 0 · Baik 33 33 Jumlah Rombel 23 23 Sumber: Prof il Pendidikan Kot a Magel ang 2006-2009
Lainnya, TK, SD, MI, SMP, dan SMK masih di t emukan kondisi beberapa ruang kel as yang masih rusak ringan dan sebagian kecil yang berkat egori rusak berat . Sampai saat ini rint isan sekolah berst andar nasional dan int ernasional yang ada di Kot a Magel ang belum begit u banyak. Hal ini dit unj ukkan j umlah Sekolah Berst andar Nasional (RSBN) hanya t uj uh sekol ah, yait u SMPN 2, SMPN 3, SMPN 4, SMPN 5, SMPN 6, SMPN 7 dan SMPN 8. Sedangkan Rint isan Sekolah Berst andar (RSBI) hanya t iga sekolah yang
Int ernasional
t erdiri dari : SMPN 1,
SMAN 1 dan SMK 1. Beberapa sekolah sebenarnya sangat pot ensial
unt uk
dikembangkan
menj adi
sekol ah
berst andar nasional, namun t erkendala oleh salah sat u persyarat an yang harus dipenuhi yait u luas lahan sekol ah
Tabel di at as menyediakan beberapa informasi
(sepert i misalnya SMAN 2). Pengelolaan dan pembinaan
pokok t ent ang j umlah sekol ah, j umlah ruang kel as dan
Sekolah Berst andar Int ernasional (SBI) akan dialihkan
kondisinya, dan j uml ah rombongan belaj ar pada set iap
menj adi t anggung j awab dan kewenangan Propinsi Jawa
j enj ang pendidikan. Juml ah sekolah TK unt uk t iga t ahun
Tengah.
(2006-2008) relat if st abil sebanyak 70 sekolah, t api t urun di t ahun 2009 menj adi 69 sekolah, dengan ruang kel as dan rombel yang rel at if meningkat . Kondisi penurunan ini j uga dit emukan pada j enj ang SMP. Pada j enj ang SD dan SMK mengalami
kenaikan
ASPM Kot a Magelang 2009
masing-masi ng
sat u
sekolah, BAB V - 109
BAB V - 110
ASPM Kot a Magelang 2009
Tabel 5. 6 Juml ah Perpust akaan dan Laborat orium Kot a Magel ang Tahun 2008/ 2009 No
Sarana Prasarana Sekolah
Disamping sarana prasarana fisik, ket ersediaan dan kapasit as
Jumlah
Jumlah Sekolah
guru
pelayanan
t urut
pendidikan
menent ukan yang
deraj at
diberikan.
kualit as
Berdasarkan
Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 t ent ang Guru dan
1
Perpust akaan SD/ MI
55
80
Dosen disebut kan bahwa kualifikasi guru dipersyarat kan
2
Perpust akaan SMP/ MTs
24
24
minimal S1/ D4. Selanj ut nya pada pasal 28 Perat uran
3
Perpust akaan SMA/ SMK/ MA
34
34
Pemerint ah Nomor
4
Laborat orium SMP/ MTs
82
24
Nasional Pendidikan dinyat akan bahwa pendidik harus
5
Laborat orium SMA/ SMK/ MA
69
34
memiliki kualit as akademik dan kompet ensi sebagai agen
6
Tempat Uj i Kompet ensi
23
19
pembel aj aran, sehat j asmani dan rohani sert a memil iki
7
Tempat Prakt ik SMK
51
19
kemampuan
Sumber: Pr ofil Pendi dikan 2008/ 2009
unt uk
19 t ahun 2005 t ent ang St andar
mewuj udkan
t uj uan
pendidikan
nasional . Komposisi guru di Kot a Magel ang secara lengkap dapat dilihat pada t abel berikut :
Tampak pada t abel di at as, sebagi an besar sekolah dalam semua j enj ang sudah memil iki
perpust akaan
dengan kondisi yang bervari asi. Namun demikian t ernyat a unt uk t ingkat SD/ MI masih t erdapat sej umlah 25 sekolah (45, 45 %) yang belum memiliki
perpust akaan yang
memadai. Ini harus menj adi perhat ian dari seluruh st akeholder pendidikan di Kot a Magel ang. Unt uk t i ngkat SMP/ MTS dan SMA/ SMK/ MA semuanya t elah memiliki prasarana l aborat orium sesuai dengan mat a pel aj aran yang diaj arkan (Lab IPA, Lap Komput er, Lap Bahasa, dan sebagainya). Begit upun t empat prakt ik unt uk SMK j uga sudah
t ersedia,
meski
dal am
hal
kelengkapan
peralat annya masih harus dikembangkan dari wakt u ke wakt u sesuai dengan pengembangan konsent rasi vokasi/ kej uruan di masi ng-masing sekolah.
ASPM Kot a Magelang 2009
BAB V - 111
BAB V - 112
ASPM Kot a Magelang 2009
Tabel 5. 7 Juml ah Guru dan Pendi dikan Guru Kot a Magel ang Tahun 2006-2009
dipenuhi
ol eh seorang guru pada semua t ingkat an
pendidikan (PAUD sampai dengan SMA) paling rendah harus berpendidikan set i ngkat S1 (Sarj ana) at au D4,
NO. 1.
URAIAN
2007
2008
325
295
242
254
Guru SD
866
906
835
891
Lul usan S1/ D4
225
238
235
415
23
24
25
21
5
10
14
16
Guru SMP
632
632
741
759
j uml ah guru yang ada t ersebut ,
Lul usan S1/ D4
416
416
535
653
diket ahui
Guru TK
2006
2009
t erlihat bahwa pada semua j enj ang pendidikan bisa dikat akan belum semua guru memenuhi persyarat an
Lul usan S1/ D4 2.
3.
t ersebut , t erut ama (di bawah 50%) pada j enj ang TK, SD,
Guru MI Lul usan S1/ D4
4.
5.
6.
7.
8.
Guru MTs
71
71
70
87
Lul usan S1/ D4
56
59
65
80
Guru SMA
485
485
483
588
Lul usan S1/ D4
422
422
428
546
dan MI, namun guru SMA, MA, dan SMK rat a-rat a di at as 70%sudah berpendidikan set ingkat S1/ D4. Dari ket ersediaan sarana prasarana fisik besert a
86
86
83
84
71
79
70
74
NO.
808
808
867
831
(1) 1.
Jumlah
648 3. 296
707
791
751
3.307
3.346
3.515
Sumber: Profil Pendi di kan Kot a Magelang 2006-2009
Berdasarkan t abel di at as, diket ahui bahwa secara
2.
umum j umlah guru di Kot a Magel ang di t ahun 2009 mengalami peningkat an hingga mencapai 5 % dibanding t ahun 2008. Yang t erbanyak adalah guru-guru di MTs mencapai
24, 29 %,
diikut i
SMA sebesar
21, 74 %.
Sebaliknya ada pula yang mengalami penurunan j umlah
3.
guru yait u di j enj ang pendidikan MI dan SMK. Apabila dilihat dari persyarat an pendidikan f ormal yang harus ASPM Kot a Magelang 2009
BAB V - 113
di
Kot a
Magelang
Tabel 5. 8 Rasio-rasi o Pendidikan Kot a Magel ang Tahun 2006-2009
Lul usan S1/ D4
Lul usan S1/ D4
pendidikan
sebagaimana t erl ihat pada t abel berikut :
Guru MA
Guru SMK
rasio-rasio
sel anj ut nya dapat
BAB V - 114
URAIAN
2006
2007
2008
2009
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Rasio Siswa per Sekolah SD MI SMP MTS SMA MA SMK Rasio Siswa per Guru SD MI SMP MTS SMA MA SMK Rasio Siswa Per Kel as SD MI SMP
193 95 470 364 466 448 517
193 95 461 421 454 412 504
206 92 425 458 433 412 478
203 95 472 572 466 340 506
17 8 14 10 12 11 12
17 8 15 12 12 10 11
19 7 13 13 12 10 11
17 9 13 18 10 7 11
27 16 38
27 16 37
31 15 36
29 16 32
ASPM Kot a Magelang 2009
NO.
URAIAN
2006
2007
2008
2009
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
4.
MTS 38 SMA 35 MA 34 SMK 34 Rasio Kelas per Ruang Kelas SD 1,00 MI 1,00 SMP 1,00 MTS 0,59 SMA 0,96 MA 0,90 SMK 1,35
kemudian secara berurut an diikut i oleh MI, SMA, SMK, SMP, MTs, dan SD.
37 34 36 37
34 32 37 36
35 34 32 42
1,00 1,00 0,98 0,79 0,98 0,70 1,23
0,91 1,00 1,08 1,00 1,02 0,67 1,33
0,99 1,00 1,07 1,06 0,85 0,88 0,79
Ketiga, rasio siswa per kelas, art inya j umlah siswa yang dapat dit ampung pada sebuah kelas, semakin sedikit siswa (sesuai st andar) dal am sat u kel as, maka semakin baik pula proses belaj ar mengaj ar yang akan t ercipt a. Rasio siswa per kelas rat a-rat a masih di at as 30, kecuali unt uk SD dan MI. Keempat, rasio kel as per ruang kelas, art inya berapa kelas (rombel) yang dapat dibent uk dari sebuah
Sumber: Pr ofil Pendi dikan Kot a Magelang 2006-2009
ruang kelas, art inya semaki n banyak rombel yang Rasio-rasio pendidikan Kot a Magelang t ahun 2006-
t erbent uk dari sebuah ruang kelas, maka semakin
2009 yang di analisis disini adalah: rasio siswa per
opt imal pemanf aat an (efisiensi) yang diperoleh. Dat a
sekolah, rasio siswa per guru, rasio siswa per kel as, dan
menunj ukan bahwa rasio yang berada di at as 1, 00
rasio kelas per ruang kel as. Semakin baik kondisi rasio
(unt uk t ahun 2009) adalah MI, SMP, MTs, sedangkan
pendidikan maka semaki n menuj u pada peningkat an
yang di bawah 1, 00 meliput i SD, SMA, MA dan SMK.
kualit as pendidikan, khususnya pel ayanan pendidikan
Namun demikian secara umum dapat dikat akan t ingkat
dit inj au dari sekol ah, kelas, dan guru.
rasio at au efisiensi penggunaan ruang kelas sudah cukup
Pert ama, rasio siswa per sekol ah, art inya sat u
baik.
sekolah menampung sej umlah siswa. Dat a menunj ukan
Sel ai n f akt or-f akt or di at as, peningkat an mut u,
bahwa rasio t erbesar ada di SMK, kemudian secara
relevansi dan daya saing pendidikan j uga diukur melalui
berurut an diikut i oleh MTs, SMP, SMA, MA, SD, dan MI.
akredit asi
Kedua, rasio siswa per guru, art inya sat u guru
sekolah/ madrasah.
Akredit asi
merupakan
indikat or kunci yang digunakan sebagai t ol ok ukur
melayani beberapa siswa. Rasio t erbaik pada saat
kualit as pendidikan.
proses bel aj ar mengaj ar t idak t erlalu banyak siswa yang
akredit asi
dilayani oleh seorang guru, hal ini dit uj ukan unt uk
selanj ut nya digunakan sebagai l andasan peningkat an
meni ngkat kan kualit as hubungan siswa dengan guru.
mut u layanan pendidikan kepada masyarakat sert a
Dat a menunj ukan bahwa rasio t erbaik ada pada MA,
dasar hukum penyelenggaraan Uj ian Nasional maupun
Hasil
kinerj a pada indikat or
sekolah/ madrasah
di
Kot a
Magelang
Uj ian Akhir Sekolah Berst andar Nasional . Sebagi an besar ASPM Kot a Magelang 2009
BAB V - 115
BAB V - 116
ASPM Kot a Magelang 2009
sekolah di Kot a Magelang t elah t erakredit asi dengan
Manaj emen
nilai rat a-rat a A.
Sekol ah.
Indikat or kinerj a kunci pembangunan pendi dikan
9001-2000
dan
Manaj emen
Kinerj a t ahun 2008 t elah berhasil
Berbasis dif asilit asi
lainnya adal ah pengembangan pendi dikan vokasional.
sej umlah 3 SMK yang menerapkan ISO 9001-2000. Unt uk
Pemerint ah Kot a Magelang t elah mengembangkan Kot a
SMA,
Vokasi, yakni dengan meningkat kan rat i o siswa SMK
menerapkan Sist em Manaj emen Mut u dan t ahun 2010
t erhadap siswa SMA. Kinerj a t ahun 2009 menunj ukkan
SMA Negeri 1 sudah menerapkan ISO 9001-2000.
rat io sebesar 64 (SMA) : 36 (SMK). Pada t ahun 2013
mulai
t ahun
2008 sedang di
rint is unt uk
Lebih dari it u, pengelol aan pendidikan di Kot a
dit arget kan meningkat rat ionya hingga mencapai 70 :
Magelang
30.
Manaj emen Berbasis Sekol ah. Dalam rangka mendorong percepat an
3. Peningkatan
Tata
Kelola,
Akuntabilitas
dan
diarahkan
pada
penerapan
upaya
desent ralisasi
mewuj udkan
di
bidang
pendidikan dasar, Pemerint ah Kot a Magelang t elah
Pencitraan Publik
menj alin kerj asama dengan beberapa lembaga donor,
Tat a kelol a dan pencit raan publik merupakan
ant ara l ai n: USAID dalam mengembangkan program
kondisi unt uk mengat ur semua proses pendidikan unt uk
Management Base Educat i on (MBE) dan Decent ral izat i on
menj adi lebih baik dal am art i ef ekt if dan efisien. Oleh
Base
karena it u manaj emen pendidikan diarahkan unt uk
pengembangan Sekol ah Ramah Anak; dan AUSID dalam
menj adi efisien yang dipandang dari sisi int ernal
pengembangan Pendidikan Part isipat if. Pada j enj ang
penyel enggaraan
SMP/ MTs, t elah dikembangkan pol a Manaj emen Berbasis
pemenuhan
pendidikan.
kebut uhan
Dalam
proses
prakt iknya,
penyelenggaraan
Educat ion
(DBE);
Plan
Indonesia
unt uk
Sekol ah (MBS) dan peni ngkat an peran sert a masyarakat .
pendidikan it u harus didukung dengan pola manaj emen sekolah yang menj amin efisiensi, kemandirian.
Dengan kat a l ain,
efekt ifit as,
dan
pada kont eks ini
diperlukan ket rampilan manaj erial pendidikan dengan menerapkan prinsip good governance. Hasil peningkat an t at a kelola dan manaj emen pendidikan,
khususnya
pada
sat uan
pendidikan
menengah t elah berhasil memf asil it asi pencapai an ISO-
ASPM Kot a Magelang 2009
BAB V - 117
BAB V - 118
ASPM Kot a Magelang 2009
D. Indikator Pendidikan Dalam Indeks Pembangunan Manusia
Tabel 5. 9 Persent ase Penduduk Usi a 15 Tahun Ke At as Menurut Kemampuan Baca Tul is di Kot a Magel ang Tahun 2009
1. Kemampuan Baca Tulis Penduduk 15 Tahun Ke Atas (Angka Melek Huruf/ AMH) Angka Melek Huruf
(AMH) adalah persent ase
Dapat Membaca
penduduk usia 15 t ahun keat as yang bisa membaca dan
dan Menulis
menulis sert a mengert i sebuah kalimat sederhana dalam hidupnya sehari-hari. AMH dapat digunakan unt uk: (a) mengukur
keberhasilan
pemberant asan kemampuan
but a
penduduk
program-program
huruf ; di
(b)
suat u
menunj ukkan wil ayah
menunj ukkan kemampuan unt uk berkomunikasi secara
dapat j uga digunakan unt uk mencerminkan pot ensi
55, 57
55, 09
Huruf Lainnya
0, 26
0, 45
0,36
Huruf Lat in dan
44, 37
39, 13
41, 58
Tidak dapat
0, 83
4, 85
2,97
Jumlah
100
100
100,00
oleh
penduduk
perempuan
dibandi ng
proporsi yang ada pada kaum laki-laki. Begit u pul a pada
menulis huruf lat in dan huruf lainnya. Angka melek
kemampuan membaca huruf lainnya, misal nya huruf
huruf didapat dengan membagi j umlah penduduk usia
Arab,
15 t ahun keat as yang dapat membaca dan menulis t ahun
54, 54
didominasi
Melek huruf adalah mereka yang bisa membaca
15
Huruf Lat in
dapat membaca dan menulis huruf lat in cenderung
pembangunan daerah.
usia
Total
Persebaran penduduk usia 15 t ahun ke at as yang
perkembangan int el ekt ual sekaligus kont ribusi t erhadap
penduduk
Perempuan
Sumber: BPS, Hasil Susenas 2009, diolah
lisan dan t ert ulis. Dengan demikian angka melek huruf
j umlah
Laki-laki
lainnya
dalam
menyerap informasi dari berbagai media; dan (c)
dengan
Jenis Kelamin (%)
Jawa,
at au
Chi na.
Sedangkan yang dapat
membaca dan menul is huruf lat in dan l ai nnya lebih
keat as
banyak dari kal angan l aki-laki dibanding perempuan,
kemudian hasilnya dikalikan dengan serat us.
dengan proporsi 44, 37 % berbanding 39, 13 %. Namun demikian,
penduduk perempuan yang t idak dapat
membaca dan menul is sama sekali, j uga l umayan banyak (4, 85 %) j ika dibandingkan dengan penduduk laki-laki yang hanya 10, 83 %. Kebanyakan dari mereka t elah berusi a di at as 59 t ahun yang not e bene dalam konst ruksi sosial dan kehi dupan sosial kemasyarakat an t ingkat keakt if annya mul ai berkurang. Disamping it u ASPM Kot a Magelang 2009
BAB V - 119
BAB V - 120
ASPM Kot a Magelang 2009
dal am
dit erminasi
pendidikan
sudah
t idak
Lamanya bersekolah dapat dikonversikan langsung
diperhit ungkan l agi at au sudah t i dak didat a lagi sebagai
dari j enj ang pendidikan dan kelas t ert inggi yang pernah
penduduk yang but a huruf. Sej ak t ahun 2008, Kot a
diduduki seseorang, misalnya j ika seseorang pendidikan
Magel ang sudah dinyat akan secara t unt as bebas but a
t ert ingginya adalah SMP kelas 2, maka ia memil iki
huruf dan aksara.
j umlah t ahun bersekolah sama dengan 8 t ahun, yai t u 6 t ahun bersekolah di t ingkat SD dit ambah dengan 2 t ahun di SMP. Unt uk memudahkan perhit ungan, dapat
2. Rata-rata Lama Sekolah
digunakan t abel konversi sebagai berikut :
Lamanya Sekolah at au years of school ing adalah sebuah angka yang menunj ukkan lamanya bersekolah
Tabel 5. 10 Lamanya Bersekol ah berdasarkan Jenj ang Pendidikan dan Kel as
seseorang dari masuk sekolah dasar sampai dengan t ingkat pendidikan t erakhir. Pada pri nsipnya angka ini merupakan t ransf ormasi dari bent uk kat egorik Tingkat Pendidikan Tert inggi (TPT) menj adi bent uk numerik.
Jenjang
Kelas
SD
1 2 3 4 5 6 1 2 3 1 2 3 I II III I II III IV
Lamanya bersekolah merupakan ukuran akumul asi invest asi pendidikan individu. Set i ap t ahun t ambahan sekolah diharapkan akan membant u meni ngkat kan pendapat an
individu
t ersebut .
Rat a-rat a
lama
bersekol ah dapat dij adikan ukuran akumulasi modal SMP
manusia suat u daerah. Ukuran ini mengat asi masalah kekurangan est imasi dari TPT yang t idak mengakomodir kel as t ert i nggi yang pernah di capai individu. Tet api,
j uml ah
t ahun
bersekol ah
SMA ini
t idak
mengindahkan kasus-kasus t idak naik kelas,
put us
Di pl oma
sekolah yang kemudian mel anj ut kan kembali, dan masuk sekolah dasar di usi a yang t erlalu muda at au
S1
sebaliknya. Sehingga nilai dari j uml ah t ahun bersekolah menj adi t erl al u t inggi kelebihan est imasi at au bahkan t erl alu rendah (underest i mat e).
S2 S3
Jumlah tahun bersekolah (kumulatif) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 13 14 15 16 17 – 19 20-24
Sumber: BPS, 2009 ASPM Kot a Magelang 2009
BAB V - 121
BAB V - 122
ASPM Kot a Magelang 2009
kunci ut ama bagi peningkat an kesej aht eraaan dan t araf Tingkat Pendidikan Tert inggi adal ah persent ase
hidup
masyarakat .
Tampak
bahwa
sebagi an
besar
j uml ah penduduk, baik yang masih sekolah at aupun t idak
penduduk Kot a Magelang baik laki-l aki maupun perempuan
sekolah lagi , menurut pendidikan t ert i nggi yang t elah
t ercat at memiliki ij azah t ert inggi pada t ingkat SLTA dan
dit amat kan.
sederaj at , yakni mencapai 33,94 %. Yang paling sedikit
TPT
bermanfaat
unt uk
menunj ukkan
pencapai an pembangunan pendidikan di suat u daerah. TPT
adal ah penduduk yang berij azah DI/ II, hanya 1, 29 %.
j uga berguna unt uk melakukan perencanaan penawaran t enaga
kerj a,
pendidikan
t erut ama
angkat an
kerj a
unt uk di
melihat suat u
Semakin t inggi ij azah yang dimiliki maka akan
kualifikasi
wil ayah.
semaki n lama pula rent ang wakt u sekolahnya. Nil ai rat a-
TPT
rat a
lamanya
bersekolah
yang
besar
menunj ukkan
dit unj ukkan dengan dat a Ij azah Tert i nggi yang di miliki
t ingginya t ingkat pendidikan penduduk di suat u wilayah.
Penduduk 10 Tahun Ke At as, sebagaimana dapat dilihat
Jika didapat rat a-rat a l amanya sekolah sama dengan 12
pada t abel berikut :
art inya rat a-rat a penduduk di suat u wilayah bersekol ah sampai 12 t ahun at au set i ngkat SLTA. Meskipun demi kian,
Tabel 5. 11 Persent ase Penduduk 10 Tahun ke at as Menurut Ij azah Tert i nggi Yang Dimil iki dan Jenis Kel ami n di Kot a Magel ang Tahun 2009 (%)
walau
berpendidikan
Magel ang
sederaj at
minimal
namun
apabila
penduduk usia 15 t ahun ke at as secara keseluruhan
Jenis Kelamin (%) Perempu Laki-Laki + Laki-laki an Perempuan [1] [2] [3] [4] Tidak Punya Ij azah SD 9,80 14,38 12,24 SD & Sederaj at 21,35 21,90 21,64 SLTP & Sederaj at 20,45 19,58 19,99 SLTA & Sederaj at 36,96 31,27 33,94 DI/ II 0,84 1,67 1,29 DIII/ Sarj ana Muda 2,20 3,31 2,79 DIV/ S1 dan S-2/ 3 8,39 7,89 8,12 Jumlah 100,00 100,00 100,00 Sumber: BPS, Hasil Susenas 2009, diolah
t ernyat a l ama sekol ahnya hanya mencapai 10 t ahun. Apabila dibandi ngkan dengan angka propinsi Jawa Tengah maka kual it as pendidikan yang dimiliki penduduk di Kot a Magelang relat if lebih baik karena rat a-rat a pendidikan pada t ingkat propinsi hanya pada t araf SLTP ke bawah. Upaya peni ngkat an kualit as pendidikan t erut ama pendidikan
set el ah
perhat ian dari
j enj ang
SLTA
perl u
Pemerint ah Kot a Magelang,
mendapat sehingga
ut il it as angkat an kerj a menj adi semakin meni ngkat . Yang
Secara umum t abel di at as menunj ukkan konfigurasi
ut ama adal ah pemberian ket rampilan dan skil l s yang
yang menggambarkan kondisi kian membaiknya pot ensi
memadai unt uk memasuki kompet isi di l apangan kerj a.
SDM Kot a Magel ang sebagai modal dal am penyelenggaran
Selain it u j uga penguat an Li nk and mat ch ant ara sekolah
pembangunan daerah. SDM yang berkualit as memegang BAB V - 123
SLTA at au
Kot a
dikonversikan dengan perolehan ij azah t ert inggi dari
Ijazah Tertinggi yang Dimiliki
ASPM Kot a Magelang 2009
mayorit as penduduk
BAB V - 124
ASPM Kot a Magelang 2009
dengan dunia usaha perlu t erus dikembangkan sehi ngga
sepert i ant ara lain: penget ahuan dan ket rampi an dan
t erj adi relevansi ant ara duni a pendidikan dengan lapangan
penguasaan ilmu menj adi masalah yang pent ing dan
usaha. Lebih dari it u semua adal ah mendorong kepada
menent uan keberhasil an peningkat an mut u, relevansi dan
semua penduduk unt uk meningkat kan t araf pendidikannya
daya saing pendidikan.
ke j enj ang yang lebi h t i nggi (DIII at au S1) dengan harapan
4.
Manaj emen dan Organisasi sekolah dan Komit e sekol ah
akan t erj adi mobilit as vert ikal sosial ekonominya yang
belum berf ungsi opt imal. Waj ar 9 t ahun yang dit ingkat kan
memberi mul t ipl ier ef f ect t erhadap peni ngkat an t araf
menj adi
kualit as hidup dan kesej aht eraan masyarakat .
organisasi
12
t ahun
dan
memerlukan
sosialisasi.
Juga
perl uasan
cakupan
memerlukan
f orum
pendidikan kot a at au forum guru berbasis kompet ensi E. Isu-isu Strategis Pendidikan
bidang keil muan. Di masa dat ang (5 t ahun ke depan) hal ini
Dalam upaya meni ngkat kan kual it as layanan pendidikan
perlu j uga diprogramkan unt uk mendukung keberhasil an
di Kot a Magelang sesuai dengan t iga pilar pendidikan t ersebut di
at as,
ke
depannya
perlu
diadakan
perbaikan
dan
Waj ar 12 t ahun. 5.
Belum opt imalnya penerapan Ilmu Penget ahuan dan
pembenahan ke arah yang lebi h maj u dan posit if dengan
Teknologi
cakupan isu-isu sebagai berikut:
Kesenj angan t ingkat pendidikan guru, fasilit as prasarana
1. Lemahnya dat a at au sist em informasi pendidikan. Hal ini
pendidikan sepert i komput er dan perpust akaan menj adi
akan mempengaruhi ket epat an penyusunan program dan
sumber rendahnya penerapan ipt ek. Sel ain it u biaya
alokasi anggaran unt uk implement asi program-program
prakt ikum
pembangunan pendidikan.
menghalangi riset
yang
pada
belum
pembelaj aran
opt imal
di
sekol ah.
di anggarkan
j uga
dan pengembangan pada sekol ah-
sekolah.
2. Kualit as Sarana Prasarana sekolah masih belum merat a. Kesenj angan ant ar sekolah negeri masih dirasakan dan
(IPTEK)
6.
Akses pelayanan pendidikan belum merat a pada seluruh
muncul dalam bent uk sekolah f avorit dan bukan favorit .
kel uarga miskin (gaki n).
Selain it u kesenj angan ant ara sekolah umum dengan
menyekolahkan anaknya t idak cukup dengan bea siswa,
sekol ah kej uruan, sert a kesenj angan ant ara sekolah negeri
kiranya diperlukan j uga program t erpadu ant ar dinas unt uk
dengan sekolah swast a.
mendorong anak Keluarga miskin bersekolah sampai t amat pendidikan t ingkat SLTA.
3. Kualit as Sumber Daya Manusia pendidik dan t enaga kependidikan masih belum merat a. Secara f akt ual masih
Mendorong keluarga miskin
7.
Relevansi Pendidikan belum t erkait pada kebut uhan pasar
banyak guru yang belum berj enj ang S1 sesuai t unt ut an
kerj a. Pemahaman t ent ang pendidikan harus sesuai dengan
Undang-Undang. Program bant uan peni ngkat an mut u guru,
permint aan pasar memang keliru, namun pendidikan yang
ASPM Kot a Magelang 2009
BAB V - 125
BAB V - 126
ASPM Kot a Magelang 2009
t idak memberi bekal unt uk bekerj a dan mengembangkan diri
j uga t idak dapat
dibenarkan.
Ol eh karena it u
pendidikan berbasis kompt ensi perl u disosial isasikan dan dit erapkan dengan benar. 8. Pemberdayaan masyarakat dalam mendukung pendi dikan masih perl u dit ingkat kan. Peran sert a masyarakat dalam forum dan dewan pendidikan perlu dit i ngkat kan karena pendidikan bukan suat u kewaj iban t et api kebut uhan. Oleh karena it u semua pihak harus t erl ibat dan berpart isipasi.
ASPM Kot a Magelang 2009
BAB V - 127
HDI mencoba unt uk memeri ngkat semua negara dari skala 0
BAB VI PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KETENAGAKERJAAN
(t ingkat pembangunan manusi a yang pal ing rendah) hi ngga 1 (t ingkat pembangunan manusia yang t ert i nggi) berdasarkan t iga t uj uan at au produk akhir
pembangunan yait u:
masa hidup
(l ongevi t y) yang diukur dengan usia harapan hidup, penget ahuan
A. Kondisi Ekonomi Makro semat a-mat a
(knowl edge) yang diukur dengan kemampuan baca t ulis orang
dipandang sebagai f enomena ekonomi saj a. Tinggi rendahnya
dewasa secara t ert imbang (dua pert iga) dan rat a-rat a t ahun
kemaj uan pembangunan di suat u negara hanya diukur berdasarkan
bersekolah (sepert iga), sert a st andar kehidupan (st andar of l i vi ng)
t ingkat pert umbuhan pendapat an nasional brut o at au GNP (Gross
yang diukur dengan pendapat an per kapit a, disesuaikan dengan
Nat i onal Product ), baik secara keseluruhan maupun per kapit a,
parit as daya beli (purchasing power pari t y at au PPP)dari mat a uang
yang
sehingga
set iap negara unt uk mencermi nkan biaya hidup dan unt uk
mencipt akan lapangan pekerj aan dan berbagai pel uang ekonomi
memenuhi asumsi ut ilit as marj inal yang semakin menurun dari
l ain yang pada akhirnya akan menumbuhkan berbagai kondisi yang
pendapat an. Dengan menggunakan ket iga ukuran pembangunan dan
diperlukan demi t ercipt anya dist ribusi hasil -hasil pert umbuhan
menggunakan rumus t ersebut HDI memeringkat semua negara
ekonomi dan sosial secara lebih merat a.
menj adi t iga kelompok t ingkat pembangunan manusia yang rendah
Sebelum
diyakini
t ahun
akan
1970-an,
menet as
pembangunan
dengan
sendirinya
Selama dekade 1970-an, pembangunan ekonomi mengal ami redefi nisi. Mulai muncul pandangan bahwa t uj uan ut ama dari
(0, 0 hingga 0, 499), t ingkat pembangunan manusia menengah (0, 500, 799) dan t i ngkat pembangunan manusia yang t inggi (0, 80-1, 0).
usaha-usaha pembangunan ekonomi bukan lagi mencipt akan t i ngkat
Secara makro, perkembangan ekonomi yang membaik pada
pert umbuhan GNP yang set inggi-t ingginya, melainkan penghapusan
salah sat u bidang at au sekt or t ert ent u harus dit empat kan pada
at au pengurangan t ingkat kemiskinan, penanggul angan ket impangan
kont eks perekonomian secara kesel uruhan. Pert umbuhan ekonomi
pendapat an dan penyediaan lapangan kerj a dalam kont eks
yang t i nggi
perekonomian yang t erus berkembang. Pada akhirnya penerapan
perl uasan kesempat an kerj a bukanlah perkembangan yang baik dari
t olok ukur pembangunan yang murni bersif at ekonomis t ersebut ,
sudut pandang makro. Peningkat an ekspor dan pendapat an t anpa
agar lebih akurat dan bermanf aat harus didukung pul a oleh
melihat laj u infl asi yang t inggi j uga bukan perkembangan yang baik
indikat or-i ndikat or sosial nonekonomis. Dari sekian banyak upaya
dari sudut pandang makro. Jadi arah kemakmuran yang dit uj u
unt uk mencipt akan indikat or-indikat or sosial yang berbobot guna
adalah kemakmuran semua pihak dengan mel ibat kan l ebih dari sat u
mendampi ngi indikat or GNP per kapit a, yang paling menonj ol
indicat or ekonomi.
t anpa memperhat ikan masal ah pemerat aan dan
adal ah upaya PBB yang kemudian berhasil mencipt akan Indeks Pembangunan Manusia (HDI-Human Devel opment Index). BAB VI - 130
ASPM Kot a Magelang 2009
1. Perkembangan PDRB 2004-2009
Tabel 6. 1 Perkembangan PDRB Kot a Magel ang Tahun 2004 – 2009
Kot a Magel ang pada t ahun 2009, PDRB at as dasar harga berlaku mencapai 1.862.811,29 j ut a rupiah. Nominal PDRB t ersebut
HARGA BERLAKU
di at as rat a-rat a enam t ahun t erakhir yang sebesar 1.471.202,62 j ut a rupiah.
Jika dibandingkan
dengan
t ahun
2000,
TAHUN
indeks
perkembangan PDRB sudah mencapai 253,71%. Hal ini berart i bahwa dalam
kurun
wakt u
10
t ahun,
Kot a
Magelang
1
HARGA KONSTAN
Nilai
Perkembangan
Nilai
Perkembangan
(Juta Rupiah)
(%)
(Juta Rupiah)
(%)
2
3
4
5
mengal ami
2004
1.144. 785, 39
155, 92
841.736, 15
114,64
perkembangan PDRB harga berl aku lebih dari 2,5 kali lipat dari
2005
1.288. 556, 24
175, 50
878.160, 76
119,60
2006
1.359. 996, 99
185, 23
899.564, 97
122,52
2007
1.492. 024, 85
203, 21
946.063, 73
128,85
PDRB Tahun 2009 at as harga dasar konst an 2000 sebesar
2008
1.679. 040, 98
228, 68
993.835, 20
135,36
1.044.650,24, - j ut a rupiah lebih t inggi bila dibandingkan PDRB pada
2009
1.862. 811, 29
253, 71
1.044. 650, 24
142,28
t ahun 2000.
t ahun 2008 yang hanya mencapai 993.835,20,- j ut a rupiah. Besaran
Sumber:Kant or Li t bang & St at ist i k, Anal isis PDRB Kot a Magel ang
nominal t ersebut membuat Kot a Magelang mampu mengembangkan perekonomian riil dengan indeks 142,28%. Art inya perekonomian
2. Pertumbuhan Ekonomi Kota Magelang 2005-2009 Laj u pert umbuhan PDRB at as dasar harga berlaku
Kot a Magelang secara riil berkembang sekit ar 0,43 kali dari kondisi
t ahun 2009 j uga mengalami perubahan posit if sebesar 10,94%,
perekonomian t ahun 2000. Selama kurun wakt u enam t ahun t erakhir, PDRB riil Kot a Magelang mengalami perkembangan dengan t rend posit if, dimana rat a-rat a perkembangan t iap t ahunnya sebesar 127,21%. Hal ini menggambarkan kinerj a ekonomi di Kot a Magel ang membaik.
t et api sedikit mengalami perlambat an pert umbuhan sebesar 1,59 persen basis point
pert umbuhan di t ahun 2008. Rat a-rat a laj u pert umbuhan PDRB at as dasar harga berlaku per t ahunnya sebesar 9,93%. Meskipun l aj u pert umbuhan PDRB at as dasar harga
Banyak fakt or yang menyebabkan perkembangan kinerj a ekonomi di Kot a Magel ang membaik, salah sat unya adalah fakt or keamanan darah yang relat if kondusif. Perkembangan PDRB Kot a Magelang
bil a dibandingkan dengan l aj u
berlaku di t ahun 2009 sedikit mengal ami perlambat an bila dibandingkan dengan t ahun 2008, t et api secara riil laj u pert umbuhan PDRB meningkat 0,6 basis point dibandingkan
t ahun 2004-2009 dapat dilihat pada Tabel 6.1 di bawah ini.
t ahun
sebel umnya
yait u
sebasar
5,11%.
Art inya
bahwa
perlambat an pert umbuhan PDRB at as dasar harga berlaku t ahun 2009 akibat dari perubahan harga at au inflasi. Pert umbuhan ekonomi agregat riil selama 6 (enam) t ahun t erakhir cenderung mengalami peningkat an. Rat a-rat a ASPM Kot a Magelang 2009
BAB VI - 131
BAB VI - 132
ASPM Kot a Magelang 2009
pert umbuhan per t ahunnya sebesar 4,30%. Meski di t ahun 2006
3. Peranan Masing-Masing Sektor
pert umbuhan posit if PDRB mengal ami perlambat an sebesar
Peranan masing-masing sekt or
t erhadap perolehan
2,44% dibandingkan dengan pert umbuhan t ahun sebelumya,
PDRB t ot al pada t ahun 2009 masih didominasi oleh sekt or j asa-
t et api pert umbuhan posit if PDRB kembali meningkat di t ahun-
j asa (36, 89%), Pengangkut an dan Telekomunikasi (19,10%),
t ahun selanj ut nya.
Perlambat an t ersebut t erj adi akibat dari
Konst ruksi & Bangunan (15,84%), dan Keuangan, Persewaan
kebij akan pemerint ah mengurangi subsidi BBM pada bulan
dan Jasa Perusahaan (10, 50%). Sedangkan peranan empat
Okt ober 2005. Sat u t ahun kemudian pelaku usaha di Kot a
sekt or lainnya kurang dari 10%.
Magelang kembali percaya diri set elah kebij akan pemerint ah
Apabila dibandingan dengan t ahun sebelumnya, t erdapat
mengurangi subsidi BBM pada bul an Okt ober 2005 sempat
6 (enam) sekt or yang mengalami penurunan yait u: sekt or
mempengaruhi usaha mereka di t ahun 2006 yang membawa
pert anian (-0,10 poin), Indust ri pengolahan (-0, 11 poin),
pert umbuhan ekonomi mengalami perl ambat an.
Sedikit demi
l ist rik,gas dan air bersih (-0, 02 poin), perdagangan, hot el dan
Art inya sekt or riil mulai
rest oran (-0, 04 poin), pengangkut an dan komunikasi (-0. 12
sedikit usaha mereka mul ai bangkit . berj alan
normal.
Hal
ini
t erlihat
dari
meningkat nya
pert umbuhan ekonomi agregat di t ahun-t ahun berikut nya.
poin) sert a Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan (-0. 08 poin). Rat a-rat a kelima sekt or t ersebut mengalami penurunan peran ant ara 0, 04 – 0, 12 poin. Sement ara dua sekt or lain yang
Tabel 6. 2 Pert umbuhan Ekonomi Agregat Kot a Magel ang Tahun 2004 – 2009 HARGA BERLAKU TAHUN
mengalami peningkat an yait u sekt or bangunan (0, 03 poin) dan j asa-j asa (0, 33 poi n). Dit inj au dari pert umbuhan secara riil (dibandingkan
HARGA KONSTAN
Nilai
Pertumbuhan
Nilai
Pertumbuhan
dengan kondisi t ahun 2008), sekt or j asa-j asa j uga merupakan
(Juta Rupiah)
(%)
(Juta Rupiah)
(%)
sekt or yang pal ing dominan dengan kont ribusi sebesar 37, 65%
3
4
5
disusul sekt or pengangkut an dan komunikasi sebesar 19, 52%,
2004
1.144. 785, 39
8,28
841.736, 15
3,71
diikut i sekt or bangunan di t empat ket iga sebesar 15, 04% dan
2005
1.288. 556, 24
12, 56
878.160, 76
4,33
2006
1.359. 996, 99
5,54
899.564, 97
2,44
2007
1.492. 024, 85
9,71
946.063, 73
5,17
sebesar 11, 16%. Sement ara keempat sekt or lainnya peranan
2008
1.679. 040, 98
12, 53
993.835, 20
5,05
t ehadap PDRB riil kecil yait u kurang dari 10%.
2009
1.862. 811, 29
10, 94
1.044. 650, 24
5,11
934. 001.84
4.30
1
Rata-rata
2
1.471.202, 62
9, 93
Sumber : Kant or Lit bang & St at i st ik, Anal isis PDRB Kot a Magel ang 2009
t erakhir sekt or Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan
Peningkat an hasil pembangunan secara riil di t ahun 2009 (dibandingkan dengan kondisi t ahun 2008), membawa dampak posit if
t erhadap
sekt or-sekt or
j asa-j asa
(0,13poin),
pengangkut an dan komunikasi (0, 09 poi n), perdagangan hot el ASPM Kot a Magelang 2009
BAB VI - 133
BAB VI - 134
ASPM Kot a Magelang 2009
dan rest oran (0, 07 poin) sert a keuangan, persewaan dan j asa
Bangunan
perusahaan (0, 04 poin). Peningkat an peran masing-masing
Perdagangan, Hot el dan Rumah makan Pengangkut an dan Komunikasi
sekt or ant ara 0, 13 point dengan 0, 04 point . Sement ara 4 (empat ) sekt or l ai nnya mengalami penurunan yai t u sekt or bangunan (-0, 18 poin),
pert anian (-0, 08 poi n),
Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan Jasa-j asa
indust ri
pengolahan (-0, 07 poin) sert a list rik, gas dan air bersih (-0, 02
15,04
-0, 18
7,58
7,65
0, 07
19,43
19,52
0, 09
11,12
11,16
0, 04
37,52
37,65
0, 13
Sumber : Kant or Lit bang & St at ist i k, Anal i sis PDRB Kot a Magel ang 2009
poin). Penurunan peran masing-masi ng sekt or ant ara 0, 02 point hingga 0, 18 poin. Secara lebi h det ail , peranan masingmasing sekt or t erhadap perekonomian di Kot a Magelang dapat dilihat pada t abel 6. 3 berikut :
15,22
Apabila
kesembilan
sekt or-sekt or
t ersebut
dikelompokkan ke dal am 3 (t iga) kel ompok sekt or yait u sekt or primer, sekunder dan t ersier, maka sepert i t ahun-t ahun
Tabel 6. 3 Peranan Sekt or Ekonomi Kot a Magel ang Tahun 2008-2009 (persen) LAPANGAN USAHA 1 HARGA BERLAKU Pertanian Pertambangan Indust ri Pengolahan Listrik, Gas dan Air Bersih Bangunan Perdagangan, Hot el dan Rumah makan Pengangkut an dan Komunikasi Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan Jasa-j asa HARGA KONSTAN Pertanian Pertambangan
sebel umnya, sekt or t ersier merupakan sekt or yang paling dominan, dengan proporsi secara riil (berdasarkan harga konst an) pada t ahun 2009 sebesar 75, 98%. Sedangkan sekt or
TAHUN 2008 2009 2 3
+/-
3,41 3,37 4,10 15,81 7,10
3,32 3,26 4,03 15,84 7,06
-0,10 -0,11 -0,07 0,03 -0,04
19,22 10,42
19,10 10,50
-0,12 -0,08
36,56
36,89
0,33
2,99
2,91
-0,08
dengan peranan paling rendah adal ah sekt or primer dengan 4
proporsi 2, 91%. Sekt or t ersier j uga merupakan sat u-sat unya
-
-
-
Indust ri Pengolahan
3,48
3,41
-0,07
Listrik, Gas dan Air Bersih
2,67
2,65
-0,02
ASPM Kot a Magelang 2009
BAB VI - 135
sekt or yang mengal ami percepat an, sedangkan dua sekt or l ainnya
yait u
sekt or
primer
dan
sekunder
mengalami
penurunan peran. Secara lebi h lengkap, peranan kelompok sekt or ekonomi di Kot a Magelang t erlihat pada t abel 6. 4 berikut ini :
BAB VI - 136
ASPM Kot a Magelang 2009
Tabel 6. 4 Peranan Kel ompok Sekt or Ekonomi Di Kot a Magel ang Tahun 2008 – 2009 (Persen) LAPANGAN USAHA
TAHUN
1
2008 2
HARGA BERLAKU
100.00
2009 3
l uar
negeri
t erut ama
negara-negara
part ner
dagang,
peningkat an harga-harga komodit i yang diat ur pemerint ah
+/ 4
(admi nist rasi goods, sepert i BBM, TDL, t arif t elepon, cukai rokok dan t arif angkut an) dan t erj adi negat ive suppl ay shocks, sepert i gagal panen dan l angkanya komodit i t ert ent u akibat
Primer
3,41
3,32
-0, 10
bencana alam dan t erganggunya dist ribusi.
Sekunder
23, 29
23, 14
-0, 15
Tersier
73, 30
73, 54
0,25
akan membuat biaya produksi naik dan harga-harga mel ej it .
HARGA KONSTAN
Hal hal t ersebut
Fakt or penyebab t erj adinya demand pul l
100.00
inf l at i on
Primer
2,99
2,91
-0, 08
adal ah t inggi nya permint aan barang dan j asa relat if t erhadap
Sekunder
21, 37
21, 11
-0, 26
ket ersediaannya. Dengan kat a lain, banyaknya uang beredar di
Tersier
75, 64
75, 98
0,34
masyarakat yang melebihi j umlah produksi barang dan j asa
Sumber : Kant or Li t bang & St at i st ik, Anal isis PDRB Kot a
merupakan pemi cu i nfl asi j enis ini. Inflasi j enis ini bisa memi cu 4. Perkembangan Laju Inflasi Kota Magelang 2005-2009
naiknya produksi sehingga keunt ungan perusahaan naik. Bila
Ukuran mengenai t ingkat harga yang pal ing banyak
infl asi i ni berkelanj ut an, harga-harga barang l ain dan harga
digunakan adal ah indeks harga konsumen (IHK) at au consumer
biaya t enaga kerj a j uga akan ikut naik. Akibat nya daya beli
pri ce indeks (CPI). CPI mengubah harga berbagai barang dan
masyarakat akan t urun. Sement ara it u, f akt or ekspekt asi
j asa menj adi sebuah indeks t unggal yang mengukur sel uruh
infl asi dipengaruhi oleh perilaku masyarakat dan pel aku
t ingkat harga. CPI adalah harga sekelompok barang dan j asa
ekonomi apakah l ebih cenderung adapt if at au f orward l ooki ng.
relat if t erhadap harga sekelompok barang dan j asa yang sama
Hal ini t ercermin dari perilaku pembent ukan harga di t ingkat
pada t ahun dasar.
produsen dan pedagang t erut ama pada saat menj el ang hari-
Kecenderungan dari harga-harga unt uk meni ngkat secara umum dan t erus menerus disebut infl asi. Jadi indeks harga
hari besar keagamaan dan penent uan upah mini mum regional (UMR). Selama kurun wakt u 6 (enam) t ahun t erakhir ini kondisi
konsumen adalah ukuran infl asi yang pal ing dicermat i. Inflasi dapat t imbuk karena adanya t ekanan dari sisi penawaran (cost -
perubahan t i ngkat
harga at au i nfl asi di Kot a Magelang
push inf l at ion), t ekanan dari sisi permint aan (demand pul l
mengalami perubahan yang cukup f lukt uat if. Infl asi t ert i nggi
inf l at ion) dan dari ekspekt asi inflasi yang dipengaruhi oleh
t erj adi di t ahun 2005, yait u saat diberlakukannya kebij akan
peril aku masyarakat dan pelaku ekonomi.
pemeri nt ah mengurangi subsidi BBM pada bul an Okt ober 2005.
Fakt or-fakt or pendorong t erj adinya cost push i nf l at ion
Tahun 2008 inflasi j uga meningkat t et api t idak set inggi di
dapat disebabkan oleh depresiasi nilai t ukar, dampak i nfl asi
t ahun 2005 yait u sebesar 9, 5%. Penyumbang infl asi t erbesar di
ASPM Kot a Magelang 2009
BAB VI - 137
BAB VI - 138
ASPM Kot a Magelang 2009
t ahun 2008 adal ah l ebih banyak dari sisi cost push inf l at ion.
Tabel 6. 5 Laj u Inf l asi Kot a Magel ang Tahun 2005-2009
Meni ngkat nya harga minyak dunia yang akhirnya memaksa pemerint ah unt uk menaikkan harga BBM pada bulan Mei 2008 memberikan kont ribusi yang sangat signifikan t erhadap t ingkat inflasi, wal aupun ef ek kenaikan harga BBM t ersebut sudah t idak signifikan lagi
pada bulan Juli
2008.
Selain it u
meningkat nya harga komodit as pangan duni a (kebut uhan bahan pangan impor sepert i kedel ai, j agung dan t erigu) sej ak akhir
NO
TAHUN
1 2 3 4 5
2005 2006 2007 2008 2009
TINGKAT INFLASI (%) 14, 18 3, 14 5, 90 9, 53 3, 48
Sumber: BPS Kot a Magel ang 2010
t ahun 2007 yang ot omat is meningkat kan biaya pokok produksi perusahaan j uga memberikan kont ribusi angka inf lasi yang
Secara lebih j elas, fl ukt uasi l aj u inflasi Kot a Magelang
sangat besar. Hal-hal lain sepert i kel angkaan sumber energi baik
gas maupun minyak
kekurangan suplai
l ist rik
di
berbagai
daerah
yang mengharuskan
maupun
t erj adinya
pemadaman j uga berperan meningkat kan i nfl asi
selama 5 t ahun dari t ahun 2005 sampai dengan t ahun 2009 dapat digambarkan dal am grafik sebagai berikut :
karena
Gambar 6. 1 Laj u Inf l asi Kot a Magel ang Tahun 2005-2009 (Persen)
mendorong pembengkakan biaya produksi. Laj u i nfl asi Kot a Magelang pada Tahun 2009 sebesar
Laj u Inflasi di Kota Magelang
3, 48% (yoy) at au mengalami penurunan dibandingkan dengan Tahun 2008 yang sebesar
9, 53%.
Tahun 2005-2009 (persen)
Penyumbang t erbesar 16 14
dan perumahan. Tekanan inflasi menurun seiring dengan
12 Laju Inflasi
t erj adinya perubahan IHK t ahun 2009 adalah kel ompok sandang membaiknya kondisi ekonomi AS pasca t erpilihya Presiden di negara it u. Disamping it u kondisi ekonomi dalam negeri yang
14.18
10
9.53
8 6
5.9
4 2 0
unt uk berbelanj a, hal it u j uga akan mendorong t ingkat inflasi.
2004
Laj u infl asi Kot a Magelang t ahun 2005-2009 t erlihat dalam
2005
2006
2007
2008
2009
2010
Tahun
Tabel 6. 5 di bawah ini.
ASPM Kot a Magelang 2009
3.48
3.14
mul ai bergairah sehingga memi cu ant usiasme masyarakat
Sumber : Kant or Li t bang & St at ist ik, Anal isi s PDRB Kot a Magel ang 2009, diol ah
BAB VI - 139
BAB VI - 140
ASPM Kot a Magelang 2009
Inflasi memiliki dampak posit if dan dampak negat if.
konst an), pert umbuhan t ersebut baru mencapai 4,81% per
Beberapa ekonom percaya bahwa inflasi kecil 2 at au 3 persen
t ahun dari yang semul a 553. 972, 19 rupiah per bulan di t ahun
per t ahun dapat berdampak baik, diant aranya inflasi dapat
2008, menj adi 580. 630, 22 rupiah per bul an pada t ahun 2009.
membuat pasar t enaga kerj a berj alan l ebih baik. Art inya
Dengan demikian, bahwa set iap penduduk Kot a Magelang yang
inflasi “ meminyaki roda”
berj uml ah 125. 287 j iwa pada pert engahan t ahun 2009,
pasar t enaga kerj a. Ji ka upah
nominal t idak dapat dipot ong, maka sat u-sat unya cara unt uk
berpendapat
memot ong upah riil
adalah dengan membiarkan i nfl asi
pendapat an disini adalah nil ai t ambah brut o yang berupa
mel akukannya. Dengan demiki an Inflasi kecil dapat mendorong
upah/ gaj i, laba, sewa t anah, bunga uang, penyusut an, dan
perekonomi an lebih baik, yait u meningkat kan pendapat an
paj ak t ak l angsung net t o. Adapun pendapat an perkapit a
nasional
penduduk Kot a Magel ang selama kurun wakt u enam t ahun
dan membuat
orang bergairah unt uk bekerj a,
menabung dan mengadakan invest asi. Inflasi yang t idak
rat a-rat a 1. 03 j ut a rupiah.
Yang dimaksud
t erakhir dapat dilihat pada t abel 6. 6 di bawah ini:
diharapkan memiliki dampak yang lebih merusak ket imbang biaya infl asi yang diant isipasi. Secara arbit rer inflasi yang t idak
Tabel 6. 6 PDRB per Kapit a Kot a Magel ang At as Dasar Harga (ADB) Berl aku dan Konst an Tahun 2004 – 2009
diharapkan meredist ribusi kekayaan di ant ara individu. Infl asi yang mel ebihi 50 persen per bul an at au lebih dari 1 persen per hari
dinamakan
hiperinfl asi.
Hiperinfl asi
membuat
Penduduk Pertengahan Tahun
ADH Berlaku
ADH Konstan
2004
116,607
9.817.467, 00
7.218. 573,00
9.231.589, 41
6.337. 409,91
perekonomi an berj alan kurang efisien. Penyebab hiperi nfl asi adalah pert umbuhan j uml ah uang beredar yang berlebihan, misalnya
kebij akan
pemerint ah
dengan
pencipt aan
uang
yang
mencat ak
uang
unt uk
PDRB per Kapita
Tahun
2005
117,266
oleh
2006
118,174
9.590.811, 49
6.363. 904,51
membiayai
2007
120,849
10.148.094,56
6.515. 411,64
2008
124,223
11.176.033,67
6.647. 666,22
2009
125.287
12.369.164,74
6.967. 562,59
cepat
pembangunan.
Sumber : Kant or Lit bang & St at i st ik, Anal isis PDRB Kot a Magel ang 2009
B. Perekonomian Masyarakat 1. Pendapatan Perkapita Tingkat
rat a-rat a
Kot a
Pendapat an perkapit a penduduk Kot a Magelang selama 6
Magelang cukup t inggi, dengan pendapat an per kapit a kurang
(enam) t ahun t erakhir berdasarkan harga berl aku menunj ukkan
lebih 1, 03 j ut a rupiah per bul an pada t ahun 2009, at au t umbuh
t rend yang meningkat , dimana rat a-rat a pert umbuhan PDRB
sebesar 10, 68% per t ahun dari t ahun sebelumnya yang hanya
perkapit a penduduk Kot a Magel ang per t ahun adalah sebesar
sebesar 931. 336, 14 rupiah per bulan. Namun secara riil (harga
5, 24%. Sement ara pert umbuhan pendapat an perkapit a riil
ASPM Kot a Magelang 2009
kesej aht eraan
penduduk
BAB VI - 141
BAB VI - 142
ASPM Kot a Magelang 2009
penduduk Kot a Magel ang sel ama 6 t ahun t erakhir malah
j auh t ingkat kesenj angan pendapat an masyarakat yang t erj adi
menunj ukkan t rend menurun yait u sebesar -0, 03% per t ahun.
dalam suat u region. Semakin t inggi gini rat io (mendekat i 1),
Hal ini menunj ukkan bahwa pendapat an perkapit a penduduk
maka ket idakmerat aan pendapat an dalam masyarakat semakin
Kot a Magel ang yang t ampak naik sebenarnya semu, karena
t inggi. Sebal iknya semakin rendah gini rat i o (mendekat i 0)
sesungguhnya nilai uang (rupi ah) yang di pegang masyarakat
maka pendapat an masyarakat semakin merat a.
mal ah t urun.
Ket impangan pendapat an masyarakat di Kot a Magelang
Pendapat an perkapit a penduduk Kot a Magelang di
dalam kurun wakt u t ahun 2006 – 2009 t ergolong rendah,
t ahun 2005 mengalami penurunan hingga -12, 21%dibandingkan
meskipun Indeks Gini sedikit meningkat dari 0, 2571 di t ahun
dengan t ahun sebelumnya. Inflasi yang sangat t inggi di t ahun
2008 menj adi 0, 2816 di t ahun 2009 (nilai gini ant ara 0, 20 -
t ersebut menyebabkan rupiah mel emah kemudian dii kut i pula
0, 35 menunj ukan t ingkat pemerat aan pendapat an dinyat akan
dengan menurunnya pendapat an perkapit a per t ahun penduduk
t idak t impang/
Kot a Magelang, sehingga daya beli masyarakat j uga ikut
Todaro P.
menurun. Perolehan pendapat an perkapit a t ert i nggi dicapai
perkot aan biasanya dicirikan dengan ket impangan pendapat an
pada t ahun 2009 (lihat t abel 6. 6).
yang lebi h t inggi
pemerat aan pendapat annya relat if sama,
Michael,
1994).
Sebagai
salah sat u wilayah
apabila dibandingkan dengan wilayah
kabupat en, karena masyarakat di kot a mempunyai kondisi sosial ekonomi yang rel at if lebih het erogen dibandi ngkan
2. Pemerataan Pendapatan Upaya meningkat kan t ingkat kesej aht eraan masyarakat
wilayah kabupat en.
t idak dapat di ukur hanya dari aspek pert umbuhan ekonomi
banyaknya
semat a t et api yang lebih pent ing seberapa j auh gel iat
pendapat an/
perekonomi an dapat dinikmat i ol eh masyarakat sehingga aspek
t ert ent u.
lapangan
Wilayah perkot aan dit andai kerj a
formal
yang
dengan
memberikan
upah yang berbeda unt uk j enis pekerj aan
pemerat aan dan pola konsumsi masyarakat merupakan hal
Apabila dil ihat dari korelasi ant ara parit as daya bel i
yang selalu t erkait unt uk dicermat i. Asumsi bahwa laj u
dengan persent ase konsumsi non makanan, LPE dan gini rat io
pert umbuhan ekonomi akan mampu meningkat kan pendapat an
selama 4 (empat ) t ahun t erakhir t erlihat bahwa daya bel i
rat a-rat a masyarakat t erkadang masih memiliki suat u peluang
pergerakannya t idak t erlepas dari dinamika kinerj a ekonomi
unt uk memunculkan suat u masalah ket impangan pendapat an.
yang saling t erkait dengan kondisi perekonomian regional,
Unt uk
(ket impangan)
nasional dan int ernasional. Kecilnya ket impangan pendapat an
pendapat an penduduk dapat dilakukan dengan salah sat u al at
akan mengakibat kan t umbuhnya keadaan masyarakat yang
ukur yait u Indeks Gini (Gi ni Rat io) yang dikembangkan Corrado
l ebih st abil yang merupakan modal sosial bagi t ercipt anya
Gini. Tinggi rendah rasio ini menunj ukkan sampai seberapa
kondisi lingkungan yang kondusif unt uk memacu pert umbuhan
menget ahui
ASPM Kot a Magelang 2009
t ingkat
disparit as
BAB VI - 143
BAB VI - 144
ASPM Kot a Magelang 2009
ekonomi.
Dalam
t eori
ekonomi
kesej aht eraan
(wel f are
Tabel 6. 7 Perbandi ngan Angka Indeks Gini, %Konsumsi Non Makanan, dan Laj u Pert umbuhan Ekonomi (LPE) sert a Parit as Daya Bel i (PPP) di Kot a Magel ang Tahun 2006-2009
economics), persent ase pengeluaran non makanan akan dapat mel ihat
adanya
peningkat an
dimana
pengeluaran
konsumsi
kesej aht eraan non
masyarakat ,
makanan
≥
50%,
% Konsumsi Non Makanan
% LPE (Tanpa Migas)
PPP (Rp. 000)
[2]
[ 3]
[ 4]
[5]
2009
0,2816
49, 66
5,11
648,06
menunj ukkan kondisi rumaht angga sedang (Kant or Menko
2008
0,2571
54, 42
5,05
645,91
Kesra, Buku Panduan Penyusunan IKKA, 1992). Berdasarkan
2007
0,2675
54, 42
5,17
641,40
t eori
2006
0,2466
54, 42
2,44
639,16
menunj ukkan kondisi rumaht angga baik sedangkan pengeluaran
Tahun
Indeks Gini
konsumsi non makanan < 20% menunj ukkan kondisi rumah-
[1]
t angga buruk dan pengel uaran konsumsi non makanan 20-49%,
ekonomi
kesej aht eraan
t ersebut ,
maka
kondisi
kesej aht eraan rumah t angga masyarakat Kot a Magelang dapat
Sumber : BPS, dari berbagai pener bi t an
digolongkan dalam kondisi rumah t angga sedang karena persent ase konsumsi non makanan penduduk Kot a Magelang pada t ahun 2009 ant ara 20-49% yait u sebesar 49, 66%. Kondisi
3. Penduduk Miskin Kemiskinan merupakan isu sent ral dalam pembangunan
ini apabila dibandingkan dengan t ahun-t ahun sebelumnya yait u
ekonomi,
t ahun 2008 dan 2007 sedikit mangal ami penurunan. Dat a Pendapat an rumaht angga dapat dipakai unt uk mel ihat
t ingkat
kemakmuran masyarakat
suat u wil ayah.
Semakin t inggi pendapat an yang di t erima penduduk berart i t ingkat kesej aht eraannya bert ambah baik dan sebaliknya penurunan
pendapat an
berart i
t ingkat
kesej aht eraannya
semakin menurun. Dengan asumsi bahwa semakin t inggi pendapat an masyarakat maka pola konsumsi masyarakat akan
pengangguran. Kemiskinan
pendapat an. Secara l ebih lengkap, gini rasio, persent ase konsumsi non makanan, l aj u pert umbuhan ekonomi dan parit as daya beli disaj ikan pada t abel 6. 7 berikut ini:
pert umbuhan
ekonomi,
inf lasi
dan
Kemiskinan dapat dilihat dari dua sisi yait u
absolut
dan
kemiskinan absolut
Kemiskinan rel at if.
Pendekat an
dilakukan dengan ident ifikasi
j umlah
penduduk yang hidup dibawah garis kemiskinan t ert ent u. Sement ara nasional
kemiskinan yang
rel at i f
dit erima
ol eh
yai t u
pangsa
pendapat an
masing-masing
gol ongan
pendapat an (Kuncoro, Mudraj ad, 1997). Pengukuran
bergeser ke non makanan yang art i nya kemampuan daya beli meningkat , t inggi rendahnya daya beli dipengaruhi oleh t i ngkat
disampi ng
kemiskinan
dilakukan
dengan
cara
menerapkan nilai st andar kebut uhan minimum, baik unt uk makanan dan non makanan yang harus dipenuhi seseorang unt uk menut upi kebut uhannya dan hidup secara layak. Nilai kebut uhan
minimum
t ersebut
digunakan
sebagai
garis
pembat as unt uk memisahkan ant ara penduduk miskin dan t idak miskin. Unt uk t uj uan kebij akan diperl ukan penget ahuan t idak
ASPM Kot a Magelang 2009
BAB VI - 145
BAB VI - 146
ASPM Kot a Magelang 2009
hanya t erhadap kemiskinan, akan t et api j uga berapa j umlah
Tabel 6. 8 Persent ase Tot al Penduduk Miski n Terhadap Tot al Penduduk Kot a Magel ang Tahun 2005 - 2009
yang t erj adi. Dengan demikian akan muncul krit eria sert a indikat or dari kemiski nan yang disebut dengan indikat or
Tahun
kemiskinan. Juml ah penduduk miskin Kot a Magelang pada t ahun
Jml Penduduk
Penduduk Miskin
KK
Jiwa
KK
+/-
%
Jiwa
+/-
%
+/-
2009 diprediksi mengalami penurunan dari 25.134 j iwa pada
2005
32.341
117.744
7.120
-
22,02
32.341
-
27,47
-
t ahun 2008 t urun menj adi 23.477 j iwa pada t ahun 2009 at au
2006
32.126
118.646
8.982
1.662
27,96
31.607
-734
26,64
-0,83
mengalami penurunan sebesar 1.657 j iwa. Demikian pul a
2007
33.235
121.010
8.756
-226
26,35
27.552
-4.055
22,77
-3,87
dengan persent ase penduduk miskin Kot a Magelang pada t ahun
2008
34.902
125.165
7.724
-1.032
22,20
25.134
-2.418
20,17
-2,69
2009 diprediksi
2009*
35.608
125.170
7.008
-716
19,68
23.477
-1.657
18,76
-1,32
menurun
1,32 poin
dibandingkan
t ahun
sebelumnya yait u dari 20, 17% pada t ahun 2008 menj adi 18,76%
* = Angka pr edi ksi
Sumber : Updat e Dat a Kemiskinan, Bappeda Kot a Magel ang
pada t ahun 2009. Dit inj au dari j umlah Kepala Keluarga, j umlah Kepala Kel uarga miskin Kot a Magelang mengalami penurunan
C. Analisis Ketenagakerjaan
sebesar 716 KK dari 7.724 KK pada t ahun 2008 t urun menj adi
Permasal ahan ut ama dan mendasar ket enagakerj aan di
7.008 KK t ahun 2009 at au mengal ami penurunan 19,68%.
Kot a Magelang sepert i j uga kondisi secara nasional adal ah
Kondisi ini menunj ukkan bahwa upaya pembangunan yang
masalah t ingginya t i ngkat pengangguran, t erbat asnya pencipt aan
dilaksanakan Pemerint ah Kot a Magelang khususnya t erkait
dan
dengan program-program penanggulangan dan pengent asan
pekerj a/
kemiskinan
Secara
Pert umbuhan t enaga kerj a yang l ebih besar dibandingkan dengan
kewilayahan persent ase j uml ah KK miskin t erbesar berada di
ket ersediaan l apangan kerj a menimbulkan pengangguran yang
wilayah Kecamat an Magel ang Tengah. Sedangkan kecamat an
t inggi.
dengan j umlah penduduk miskin t erendah adalah Magelang
meningkat kan kualit as pekerj a yang bel um memadai, dimana hal
Ut ara.
ini diikut i j uga dengan rendahnya kompet ensi t enaga kerj a, t urut
menunj ukkan
Persent ase t ot al
hasil
yang
posit if.
penduduk miskin t erhadap t ot al
penduduk Kot a Magelang t erlihat dal amTabel 6.8.
perl uasan
kesempat an
kerj a,
rendahnya
buruh dan rendahnya kual ifikasi
Sedangkan
ket ersediaan
l embaga
produkt ivit as
pekerj a/
pelat ihan
buruh.
unt uk
memberikan kont ribusi t erhadap produkt ivi t as pekerj a yang rendah.
ASPM Kot a Magelang 2009
BAB VI - 147
BAB VI - 148
ASPM Kot a Magelang 2009
1. Penduduk Usia Kerja
Tabel 6. 9. Penduduk Usia Kerj a (15 - 64 t ahun) di Kot a Magel ang Tahun 2005-2009
Penduduk berumur 15 t ahun ke at as (usia) kerj a menurut kegi at an ut ama di Kot a Magelang pada Agust us 2009
(dalam ribu orang)
t ercat at sebanyak 105.559 orang. Dari kelompok usia kerj a
Angkatan Kerj a (orang)
t ersebut sebanyak 65. 970 orang t ergolong dalam angkat an kerj a.
Penduduk yang t ergolong angkat an kerj a adalah
Tahun
Bekerja
kelompok orang yang bekerj a maupun yang sedang mencari pekerj aan (penggangguran), mempersiapkan usaha, merasa t idak mungkin mendapat kan pekerj aan dan sudah dit erima kerj a t et api belum mul ai bekerj a. Penduduk bekerj a pada Agust us 2009 sebanyak 56.107 orang
(85, 05%)
dan
yang
sedang
mencari
kerj a
(penggangguran) sej umlah 9. 863 orang (14, 95%). Sisa dari penduduk usia kerj a sebanyak 39. 589 orang t ergolong sebagai
Mencari Kerja (Penggangguran)
2005 51,71 6,93 2006 55,60 6,01 2007 55,67 7,86 2008 54,55 7,64 2009 56,11 9,86 Perubahan 2005-2009 4,40 2,93 (%) Sumber : BPS, Susenas 2005 & 2007,2008,2009.
Penduduk Bukan Usia Kerj a/ Angkatan Tenaga Kerja Kerj a (orang) 15,12 73,76 39,87 101,48 41,28 104,81 41,21 103,40 39,59 105,56 24,47
2006,
31,80
Sakernas
Agust us
bukan angkat an kerj a. Dari j umlah yang t ercat at bukan angkat an kerj a t ersebut t erdiri dari 2 (dua) kegiat an ut ama yai t u sekolah sej umlah 12. 642 orang (31, 93%), mengurus
2. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Persent ase angkat an kerj a t erhadap penduduk usia
rumah t angga sej umlah 19, 859 orang (50,162%) dan lainnya
kerj a pada t ahun 2009 adalah sebesar 62, 50 persen yang
sej umlah 7. 088 orang (17, 903%). Dari perkembangan sel ama lima t ahun t erakhir (20052009)
t erdapat
perubahan
yang
membaik,
ant ara l ain
dit unj ukkan ol eh pert umbuhan penduduk usia 15 t ahun ke at as lebih t inggi j ika dibandingkan dengan pert umbuhan angkat an kerj a, yang mengindikasikan pref erensi melanj ut kan sekol ah ke j enj ang yang lebi h t inggi lebi h besar j ika dibandingkan dengan mencari pekerj aan. Kesempat an kerj a yang t ercipt a selama 2005-2009 t umbuh 0, 88 persen rat a-rat a per t ahun at au
selanj ut nya biasa disebut Tingkat Part isipasi Angkat an Kerj a (TPAK). Apabil a dibandingkan dengan keadaan Agust us 2008, Tingkat
Part isipasi
Angkat an
Kerj a
pada
Agust us 2009
meningkat sebesar 2, 35 persen point . TPAK Kot a Magelang relat if paling rendah apabila dibandingkan dengan TPAK kabupat en se-eks Karesidenan Kedu dan kot a/ kabupat en di Jawa Tengah. TPAK Kot a Magel ang j uga di bawah TPAK t ingkat Provinsi (t ahun 2009 sebesar 69,27%). Meningkat nya Part isipasi Angkat an Kerj a (TPAK) t ahun
bert ambah 4, 40 ribu orang (Tabel 6. 9).
2009 dibandingkan t ahun 2008 menunj ukkan bahwa peran sert a ASPM Kot a Magelang 2009
BAB VI - 149
BAB VI - 150
ASPM Kot a Magelang 2009
masyarakat
mengal ami
peni ngkat an
t erut ama di
sekt or
Tabel 6. 10. Tingkat Part i sipasi Angkat an Kerj a (TPAK) Kot a Magel ang Tahun 2005-2009
kegiat an ekonomi. Terdapat beberapa kemungkinan f akt orfakt or yang mempengaruhi meningkat nya TPAK t ahun 2009,
(dalam ribu orang)
yai t u : 1. Menurunnya j umlah penduduk yang bersekolah dan ibu-ibu
Tahun
Penduduk Usia Kerja/ Tenaga Keja (orang)
Angkatan Kerj a (orang)
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerj a (%)
2005 2006 2007 2008 2009
73, 76 101, 48 104, 81 103, 40 105, 56
58, 65 61, 61 63, 53 62, 19 65, 97
79, 51 60, 70 60, 61 60, 15 62, 50
mengurus rumah t angga. 2. Meningkat nya penduduk yang berusia produkt if 3. Meningkat nya
pendapat an
rumah
t angga/
kel uarga.
Sehingga t idak semua anggot a keluarga dikerahkan unt uk bekerj a. 4. Menurunnya t ingkat kemungkinan
pendidikan
disebabkan
pendidikan,sehi ngga
masyarakat .
karena
mereka
Hal
t ingginya
merasa
t idak
ini
Sumber
:
biaya
BPS,
Susenas
2005
&
2006,
Sakernas
Agust us
2007,2008,2009.
perlu 3. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
mengenyam pendidikan t inggi. Tingkat Part isipasi Angkat an Kerj a selama lima t ahun
Persent ase j uml ah pengganguran t erhadap angkat an
t erakhir cenderung mengalami penurunan. Pada t ahun 2005
kerj a pada t ahun 2009 adalah sebesar 14, 95 persen yang
sebesar 79, 51 persen t urun menj adi 62, 50 persen t ahun 2009.
selanj ut nya biasa disebut Tingkat Penggangguran t erbuka
Rat a-rat a Tingkat Part isipasi Angkat an Kerj a per t ahun sebesar
(TPT). Tingkat Penggangguran t erbuka keadaan bulan agust us
64, 69 persen. Hal ini berart i dari 100 orang usia kerj a, yang
2009 meningkat sebesar 2, 34 persen point dibandi ngkan
t ermasuk Angkat an Kerj a kurang lebi h 65 orang. Tingkat
Tingkat Penggangguran t erbuka (TPT) pada Agust us 2008.
part isipasi angkat an kerj a (TPAK) Kot a Magelang t ahun 2005-
Tingkat Penggangguran t erbuka yang mencapai angka dua digit
2009 t erlihat dal am Tabel 6.10 di bawah ini.
bagi Kot a Magelang menempat i posisi t erburuk diant ara kabupat en se-eks Karesidenan Kedu dan kot a-kot a di Jawa Tengah, bahkan t erhadap kabupat en lainnya. Selama lima t ahun t erakhir t erlihat bahwa Tingkat Penggangguran
Terbuka
di
Kot a
Magelang
cenderung
menunj ukkan t rend yang semakin meningkat . Kondisi ini cukup memprihat inkan, sehingga perlu mendapat kan perhat ian dan penanganan ASPM Kot a Magelang 2009
BAB VI - 151
BAB VI - 152
segera.
Tingkat
pengangguran
yang
t inggi
ASPM Kot a Magelang 2009
merupakan masal ah serius, karena pengangguran mempunyai
berada di hint erl and Kot a Magelang. Disamping it u, minimnya
dampak t erhadap ekonomi dan menggambarkan sumber daya
invest asi dan pabrik yang dapat menampung t enaga kerj a skala
yang t erbuang secara ekonomis.
besar j uga mendorong t ingginya angka penggangguran di Kot a
Tingkat
Penggangguran
Terbuka di Kot a Magelang Tahun 2005-2009 dapat dilihat pada
Magelang.
Tabel 6. 10.
Hambat an budaya j uga memegang peranan pent i ng, dimana budaya yang lebih memandang PNS sebagai pekerj aan
Tabel 6. 10. Tingkat Penggangguran Terbuka di Kot a Magel ang Tahun 2005-2009
prest isius, sehingga memat ikan kreat ifit as unt uk bekerj a di l uar sekt or j asa pemerint ahan. Berdasarkan penduduk usia 15 t ahun ke at as yang
(dalam ribu orang)
Mencari Kerja (Penggangguran)
Angkatan Kerja (orang)
Tingkat Penggangguran Terbuka (TPT)(%)
bekerj a menurut pendidikan t ert inggi yang dit amat kan t erlihat
Tahun 2005 2006 2007 2008 2009
6,93 6,01 7,86 7,64 9,86
58,65 61,61 63,53 62,19 65,97
11,82 9,75 12,36 12,61 14,95
l ul usan SD sampai dengan SMU/ sederaj at , belum pada sekolah
Sumber
:
BPS,
Susenas
2005
&
2006,
Sakernas
bahwa t enaga kerj a yang t ert ampung masih t erbat as pada t inggi. Kondisi pasar kerj a di Kot a Magel ang j uga dicerminkan oleh TPT unt uk lulusan pendidikan SMA ke at as yang masih t inggi.
Agust us
2007,2008,2009
Tingginya
TPT
unt uk
lulusan
pendi dikan
SMA
mengi ndikasikan bahwa kualit as lulusan dari SMU/ sederaj at t ersebut bel um sepenuhnya berorient asi pada duni a kerj a. Hal ini mencerminkan belum t erserapnya semua usia produkt if
Penyebab ut ama meni ngkat nya angka penggangguran t erbuka di Kot a Magelang adal ah hilangnya kesempat an kerj a di sekt or perdagangan (relat ive banyak menampung t enaga kerj a) karena t ebakarnya Pasar Rej owi nangun pada bulan Juni 2008. Penyebab lain dikarenakan penduduk Kot a MAgelang yang relat ive l ebih baik dalam segi pendidikan kurang berkenan memasuki lapangan pekerj aan di sekt or informal dan rela
menunggu
pekerj aan
f ormal
yang
t erkadangn berada di luar Kot a Magel ang.
dalam kesempat an kerj a yang ada. Peluang kerj a di Kot a Magelang j uga rel at ive belum bisa menampung t enaga kerj a bagi pencari pekerj aan, masih diperebut kan lagi ant ara penduduk Kot a Magel ang dengan penduduk hint erl and Kot a Magelang. Penduduk usia kerj a 15 t ahun ke at s yang bekerj a menurut pendidikan t ert inggi yang dit amat kan dapat dilihat pada Tabel 6.12 di bawah ini.
penempat annya Selain it u sekt or
formal di bidang j asa pemerint ahan yang cukup banyak menampung t enaga kerj a PNS, t ercat at lokasi rumah mereka ASPM Kot a Magelang 2009
BAB VI - 153
BAB VI - 154
ASPM Kot a Magelang 2009
Tabel 6. 12. Penduduk Usia 15 t ahun ke at as yang bekerj a menurut pendidi kan t ert inggi Yang dit amat kan. Pendidikan yang ditamatkan
Tingkat Penggangguran Terbuka (TPT dalam %)
Bekerja 2007 Agust 2007
%
2008 Agust 2008
%
2007 Agust 2007
Tahun
L
P
L
P
L
P
L
P
309
558
1,56
473
639
2,04
0,16
0
0
0
SD kebawah
8.516
6.705
27, 34
6. 011
5. 372
20, 86
1,36
0, 18
0, 51
0, 10
SMP
6.146
5.640
21, 17
6. 930
4. 271
20, 53
0,90
0, 57
1, 57
0, 21
SMU
13. 212
7.143
36, 56
13. 317
8. 244
39, 52
5,71
1, 45
4, 69
2, 69
Diploma/ Aka demi/ Univ.
3.657
3.784
0,13
4. 554
4. 743
17, 04
1,10
0, 95
1, 66
0, 86
31. 840
23. 830
100
100
9,22
3, 15
8, 43
3, 86
31. 285 23. 269
Penduduk Kelompok Umur
2008 Agust 2008
Tidak/ belum pernah sekolah
Total
Tabel 6. 13. Angka Beban Tanggungan Penduduk Kot a Magel ang Tahun 2005-2009
2005 2006 2007 2008 2009
0-14 th
15-64 th
≥ 65 th
27.921 28.135 28.542 29.511 29.688
82.090 82.711 84.351 86.960 87.467
7.733 7.800 7.956 8.156 8.449
Angka Beban Tanggung an 43, 43 43, 45 43, 27 43, 32 43, 60
Rata-rata
Peningkatan/ Penurunan (%) 0, 05 (0, 41) 0, 12 0, 65 0,098
Sumber : Kant or Lit bang & St at ist i k - Kot a Magel ang Dalam Angka
5. Mata Pencaharian Penduduk Tingkat kesej aht eraan masyarakat suat u daerah sangat
Sumber : Diol ah dari dat a Sakernas 2007 dan 2008-BPS
t ergant ung pada sumber daya yang dimiliki daerah t ersebut . 4. Angka Beban Tanggungan Pada Tahun
2009,
Begi t u pula dengan beragamnya kegiat an perekonomian sangat banyaknya penduduk
berusia
t ergant ung pada sumber daya yang t ersedia. Banyaknya
produkt if (15-64 t ahun) mencapai 87.467 j iwa. Sedangkan
penduduk yang bekerj a akan berdampak pada peningkat an
banyaknya penduduk berusia belum produkt if (0-14 t h) dan
kemampuan daya beli. Peningkat an pendapat an penduduk
t idak produkt if (65 t ahun ke at as) mencapai 38. 137 j iwa.
sangat menent ukan pemenuhan kebut uhan hidup yang lengkap.
Dengan demikian
of
Dat a penduduk Kot a Magelang menurut mat a pencarian pada
dependency rat io) penduduk Kot a Magelang pada t ahun 2009
t ahun 2006-2009 secara rinci dapat dilihat pada t abel 6.14
mencapai 43, 60. Hal ini berart i bahwa t iap 100 orang Magelang
berikut :
angka beban
t anggungan (burden
yang berusia produkt if harus menanggung kurang l ebih 44 orang bel um dan t idak produkt if . Jika dibandingkan dengan kondisi pada Tahun 2005, t erlihat adanya kecenderungan yang menurun angka beban t anggungan di Kot a Magel ang selama periode t ahun 2005-2009. Adapun penurunan rat a-rat a adalah sebesar 0, 098%per t ahun. ASPM Kot a Magelang 2009
BAB VI - 155
BAB VI - 156
ASPM Kot a Magelang 2009
Tabel 6. 14 Penduduk Menurut Mat a Pencaharian di Kot a Magel ang Tahun 2006-2009
menj anj ikan dari sisi pendapat an. Mereka lebih suka berdagang at au menj adi buruh indust ri yang j el as pendapat nnya set iap hari at au bulan. Disamping it u ket erbat asan lahan pert ani an
Mata Pencaharian
2006
[ 1]
[2]
Pert anian
2007 [2]
[3]
j uga menj adi f akt or penyebab engganya pemuda t ani bergel ut
2009
2008 Jml
%
+/ -
[4]
[ 5]
[ 6]
di sekt or pert anian. Sebelum t ahun 2009 j umlah penduduk yang menggelut i sekt or pert ani an lebih t i nggi karena boomi ng
712
649
916
459
0,72
(457)
t anaman hias yang membius orang unt uk beral ih profesi dari
Buruh Tani
1.461
1.142
2.280
1. 174
1,83
(1. 106)
yang t idak suka t anaman t iba-t iba menj adi pet ani t anaman
Pengusaha
2.716
3.051
2.825
4. 936
7,70
2. 111
hias, karena memang harga t anaman hias pada saat it u sangat
Buruh Indust ri
9.343
10. 746
10. 669
11. 201
17, 48
532
Buruh Bangunan
4.681
6.402
7.009
7. 295
11, 38
286
Pedagang
11. 807
13. 109
10. 616
11. 643
18, 16
1. 027
Angkut an
2.154
2.390
2.400
2. 707
4,22
307
PNS/ ABRI
10. 905
10. 445
10. 666
10. 561
16, 48
(105)
Magelang karena Magel ang adal ah pasar yang sangat pot ensial.
Pensiunan
5.719
6.272
6.383
6. 966
10, 87
583
Penduduk hi nt erl and Magelang sepert i Kabupat en Magelang,
85
Temanggung, Wonosobo, Purworej o dan sekit arnya di lingkup
Lainnya
6.104
6.529
7.030
7. 115
11, 10
JUMLAH
55. 602
60. 735
60. 794
64. 097
100
t inggi. Tet api kemudai an saat t anaman hias sudah t idak menj adi t rend lagi, banyak penduduk yang beralih prof esi. Perdagangan menj adi pilihan kebanyakan penduduk Kot a
karesidenan Kedu banyak berdat angan hanya unt uk sekedar
Sumber : Kant or Lit bang & St at ist ik - Kot a Magel ang Dal am Angka Tahun 2009
Dominasi mat a pencaharian penduduk Kot a Magel ang di t ahun 2009 adal ah sebagai pedagang yang mencapai 11. 643 orang (18,16%). Kemudian disusul buruh indust ri sebanyak
membelanj akan
Sedangkan enam mat a pencaharian penduduk Kot a Magelang lainnya masing-masing diminat i oleh kurang dari 7000 orang. Mat a pencaharian yang sedikit peminat nya adal ah pert anian. Hal ini j uga t ercermin dari j umlah pet ani di Kot a Magelang yang rat a-rat a usianya sudah t ua. Sekt or pert anian kurang
di
Kot a
Megelang,
karena
ket ersediaan f asilit as yang memadai di Kot a Magelang. Sinyal ini harus dit angkap posit if ol eh Pemerint ah Kot a Magelang unt uk meningkat kan kualit as pelayanannnya di bidang j asa, sebagaimana visi Kot a Mangelang. Penurunan j umlah pedagang di t ahun 2008 kemungkinan
11. 201 orang (17, 48%), PNS/ ABRI sebanyak 10. 561 orang (16, 48%) dan buruh bangunan sebanyak 7. 295 orang (11, 38%).
uangnya
disebabkan karena t erbakarnya Pasar Rej owinangun di bul an Juni 2008 yang hingga saat ini pembangunannya bel um j uga t ereal isir. Penduduk yang semula bermat a pencaharian sebagai pedagang berpindah profesi sebagai buruh indust ri. Dari dat a mat a pencahari an penduduk Kot a Magelang t ersebut , t erlihat bahwa t erbakarnya Pasar Rej owinangun berpengaruh baik
diminat i oleh anak-anak muda karena sekt or ini dinilai kurang ASPM Kot a Magelang 2009
BAB VI - 157
BAB VI - 158
ASPM Kot a Magelang 2009
secara l angsung maupun t idak langsung t erhadap perubahan mat a pencaharian penduduk Kot a Magelang. Buruh bangunan meningkat di t ahun 2009 dibandingkan di t ahun-t ahun sebel umnya karena sekt or propert y banyak bermunculan di Kot a Magelang. Permint aan rumah yang meningkat di Kot a Magelang, mendorong pada devel oper unt uk menanamkan modalnya di sekt or propert y, karena lebih mengunt ungkan bil a di bandingkan dengan usaha yang lain. Jika hal i ni t idak diperhat ikan oleh Pemeri nt ah Kot a Magelang, maka lama kelamaan l ahan sawah/ pekarangan/ t egalan akan semakin berkurang karena alih f ungsi lahan pert anian ke non pert anian. Pembat asa alih f ungsi lahan bisa dilakukan dengan diperket at nya regulasi penat aan ruang dan wilayah di Kot a Magelang sert a pemberian insent if kepada pemil ik lahan pert anian yang masih memf ungsikan lahannya unt uk kegiat an pert anian/ pet ernakan/ perikanan. Jika hal ini t idak segera dilakukan, maka dalam l ima t ahun ke depan Kot a Magelang akan kehilangan lahan unt uk pert anian dan t unt ut an 30%ruang t erbuka hij au t idak akan dapat t erpenuhi. Jumlah
PNS/
ABRI
pada
t ahun
2009
mengal ami
penurunan bila dibandingkan dengan t ahun sebelumnya. Penurunan j umlah PNS/ ABRI di t ahun 2009 sebesar 105 orang. Hai ini dimungkinkan karena banyak anggot a PNS/ ABRI yang t elah memasuki usia pensiun.
ASPM Kot a Magelang 2009
BAB VI - 159
dan Y. Sel ain it u j uga dapat
BAB VII
menggambarkan keerat an
KORELASI REALISASI ANGGARAN DENGAN IPM
hubungan dari kedua vari abel t ersebut . Keerat an hubungan
DAN UPAYA PENINGKATAN CAPAIAN IPM
t ersebut dapat diilust rasikan dal am di agaram t ebar sebagai berikut : Gambar 7. 1 Di agram Keerat an Hubungan ant ara Vari abel x dan y
A. Analisis Korelasi 1. Pengertian Anal isis korelasi adalah t eknik análisis penel it ian mengenai
ada dan t idaknya hubungan ant ara dua hal,
fenomena, at au kej adian. Teknik unt uk mengukur hubungan i ni dikenal
sebagai
t eknik
pengukuran
asosi asi/ hubungan
(measures of associ at i on) ant ara dua f enomena at au kej adian
Linear Posit if
Linear Negat if
Tidak Ada Hubungan
yang menimbul kan rasa ingin t ahu. Terdapat beberapa t eknik análisis korelasi, di ant aranya yang pal ing t erkenal dan
Deraj at keerat an hubungan dapat dilihat dari t ebaran
digunakan secara luas adal ah t eknik analisis korelasi Pearson
dat anya, semakin rapat
dan Spearman.
hubungannya dan sebaliknya semakin mel ebar t ebarannya
Pengukuran asosiasi mengenakan nilai numerik unt uk
t ebarannya maka semakin kuat
menunj ukkan hubungannya semakin melemah.
menget ahui t ingkat an asosiasi at au kekuat an hubungan ant ara dua variabel . Dua variabel dikat akan berasosiasi j ika perilaku
2. Koefisien Korelasi
vari abel yang sat u mempengaruhi variabel yang lain. Analisis Korelasi
variabel disebut dengan koef isien korelasi (r). Koefisien
hubungan ant ara dua vari abel. Cont oh mengukur hubungan
korelasi (r) t idak mempunyai sat uan at au dimensi. Tanda (+)
ant ara dua variabel :
at au (-) hanya menunj ukkan arah hubungan. Koefisien korel asi
t ebar/
unt uk
mengukur
deraj at
Bilangan yang mengukur kekuat an hubungan ant ara dua
keerat an
bermanf aat
Mot ivasi kerj a dengan produkt ifit as
memiliki nilai ant ara -1 sampai dengan 1, r = 1 art inya
Kualit as layanan dengan kepuasan pel anggan
hubungan ant ara X dan Y kuat dan searah dengan kemiringan
Tinggi rendahnya gaj i dengan pengalaman kerj a.
(sl ope) posit if; r = -1 art inya hubungan ant ara X dan Y kuat dan
Hubungan dua variabel dapat dilihat dari diagram
berlawanan arah dengan kemiring (sl ope) negat if ; r = 0 art inya
pencar (scat t er pl ot ). Dari diagram t ebar dapat
hubungan ant ara X dan Y lemah at au hubungan ant ara X dan Y
diperoleh informasi t ent ang hubungan ant ara dua variabel X BAB VI I - 162
ASPM Kot a Magelang 2009
bukan hubungan yang l inier. Semakin t inggi keerat an ant ara dua variabel, maka semakin
mendekat i angka 1, semakin
rendah keerat an ant ara dua variabel , maka semakin mendekat i angka 0. Misal r = 0, 7 t i ngkat keerat an hubungan searah, 0, 7 at au 70%.
Unt uk memudahkan melakukan int epret asi mengenai
Koofisien korelasi menunj ukkan kekuat an hubungan linier dan arah hubungan dua variabel acak. Jika koofisien
kekuat an hubungan ant ara dua variabel , maka dapat dilakukan krit eria unt uk nilai r sebagai berikut :
posit if, maka kedua variabel mempunyai hubungan searah. Art i nya bila kenaikan sat u variabel diikut i dengan kenaikan
Tabel 7. 1 Kri t eri a Nil ai r
vari abel yang lain. r
intepretasi
0 > 0 -0,25 >0,25-0,50 >0,50-0,75 >0,75-0,99 1
Tidak berkorelasi Korelasi Sangat lemah Korelasi Cukup Korelasi kuat Korelasi sangat kuat Korelasi sempurna
Demikian pula sebaliknya j ika hubungannya t ernyat a angkanya negat if, art inya bil a t erj adi kenaikan sat u variabel diikut i dengan penurunan vari abel yang lain. Dalam korel asi sebenarnya t idak dikenal ist ilah variabel bebas dan variabel t ergant ung. Biasanya dal am penghit ungan digunakan simbol X unt uk vari abel pert ama dan simbol y unt uk vari abel kedua.
Sumber: Sarwono 2006
Unt uk menget ahui l ebih t epat besar at au deraj at
Unt uk selanj ut nya dal am bab i ni akan dibahas korelasi
hubungan dua variabel digunakan Koefisien Korel asi Pearson.
ant ara realisasi anggaran dengan Indek Pembangunan Manusia
Korelasi Pearson merupakan sal ah sat u ukuran korelasi yang
dengan menggunakan bant uan t ool SPSS.
digunakan unt uk mengukur kekuat an dan arah hubungan l inier dari dua variabel. Dua variabel dikat akan berkorelasi apabila
3. Maksud dan Tuj uan
perubahan salah sat u vari abel disert ai dengan perubahan
Sej auh mana pengaruh Real isasi Anggaran Pendapat an
vari abel lainnya, baik dalam arah yang sama at aupun arah yang
dan Belanj a Daerah (APBD) bidang pendidikan, kesehat an dan
sebaliknya.
ekonomi
Koef isien
korel asi
Pearson
digunakan
unt uk
t erhadap
Indeks
Pembangunan
Manusi a
(IPM),
mengest i masi korelasi dari dat a yang berj enis int erval at au
merupakan pokok pembahasan dalam bab ini. Penelit i an
rasio at au j enis st at ist ika paramet rik. Koef isien korel asi
dil akukan dengan menganal isis dat a Realisasi Belanj a APBD
pearson (r) didapat kan dari rumus/ formul a sebagai berikut :
t iap
Sat uan
dikelompokkan
ASPM Kot a Magelang 2009
BAB VI I - 163
BAB VI I - 164
Kerj a
Perangkat
kedal am
Daerah
program-program
(SKPD) di
yang bidang
ASPM Kot a Magelang 2009
Kesehat an, Pendidikan, dan Ekonomi dengan capai an Indeks
Dinas Tenaga Kerj a, Trasmigrasi dan Sosial, Dinas Pert ani an,
Pembangunan Manusia (IPM).
Pet ernakan dan Perikanan, Dinas Koperasi, Perindust rian dan
Adapun t uj uan yang hendak dicapai dal am pembahasan kal i ini adalah unt uk menget ahui pengaruh Realisasi APBD
Perdagangan
Badan
Pemberdayaan
Masyarakat ,
Perempuan dan Kel uarga Berencana.
t erhadap IPM di Kot a Magelang. Hasil dari analisis korel asi diharapkan dapat
sert a
Adapun
program-program
bidang
pendidikan,
digunakan sebagai dasar pert i mbangan
kesehat an, ekonomi dan sosial yang diindikasikan t erkait
penggambilan kebij akan khususnya t erkait penganggaran di
dengan IPM dan komponen penyusunnya secara rinci t ersaj i
bidang kesehat an, pendidikan dan perekonomi an khususnya di
dalam t abel berikut ini:
bidang yang t erkai t dengan komponen penyusun IPM dalam penyusunan Anggaran Pendapat an dan Bel anj a Daerah.
Tabel 7. 2 Program bidang Pendidi kan, Kesehat an, Ekonomi dan Sosial yang dii ndikasi kan Terkait dengan IPM NO SKPD BIDANG PROGRAM
4. Batasan Penelitian Penelit i an
ini
merupakan
penelit ian
asosiat if /
1.
eksplanat if dengan met ode kuant it at if berupa anal isis dat a
Pendidikan
sekunder, unt uk menget ahui hubungan pengaruh realisasi APBD t erhadap
Indeks Pembangunan
komponennya.
Dat a
realisasi
Manusi a dan anggaran
yang
Pendidikan
Program
Peningkatan
Kapasitas
Sumber Daya Aparatur, Program Pendidikan Anak Usia Dini, Program
komponen-
Wajib Belajar
digunakan
Sembilan
merupakan realisasi anggaran berdasarkan program-program di bidang pendidikan, kesehat an,
Dinas
Pendidikan
Pendidikan Dasar Tahun,
Menengah,
Program Program
ekonomi dan sosial yang
Pendidikan Non Formal, Program
diasumsikan t erkait komponen-komponen penyusun Indeks
Peningkatan Mutu Pendidik dan
Pembangunan Manusia, t idak berdasarkan kegiat an-kegiat an
Tenaga
dan mat a anggaran secara t erinci.
Pengembangan Budaya Baca dan
Kependidikan,
Program
Dat a realisasi anggaran program-program pendidikan,
Pembinaan Perpustakaan, Program
kesehat an, ekonomi dan sosial merupakan real isasi anggaran
Manajemen Pelayanan Pendidikan,
baik yang bersumber dari APBD Kot a Magel ang, Propinsi, Pusat ,
Program
maupun sumber lainnya sepert i BOS, ASKES, DAK dan lain-lain
Pendidikan Dasar Sembilan Tahun,
dalam rent ang wakt u 2002 sampai dengan 2009. Program-
dan Program Peningkatan Mutu
program t ersebut t ersebar di SKPD Dinas Pendidikan, Dinas
Pendidikan Menengah
Peningkatan
Mutu
Kesehat an, Badan Layanan Umum Rumah Sakit Tidar Magelang, ASPM Kot a Magelang 2009
BAB VI I - 165
BAB VI I - 166
ASPM Kot a Magelang 2009
NO 2.
SKPD Dinas
BIDANG Kesehatan
Kesehatan
PROGRAM ProgramObat
dan
NO
SKPD
BIDANG
PROGRAM
Perbekalan
Prasarana Rumah Sakit/ Rumah Sakit Jiwa/ Rumah Sakit Paru-Paru/
Kesehatan,
Program
Upaya
Kesehatan
Masyarakat,
Program
Rumah Sakit Mata.
Pengawasan Obat dan Makanan, Program Promosi Kesehatan dan
4.
Pemberdayaan Masyarakat, Program
Disnakertransos
Sosial
Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan
Perbaikan Gizi Masyarakat, Program
Penyandang Masalah Kesejahteraan
Pengembangan Lingkungan Sehat,
Sosial (PMKS) lainnnya, Program
Program
Pelayanan
Pencegahan
dan
dan
Rehabilitasi
Penanggulangan Penyakit Menular,
Kesejahteraan Sosial Pelaksana KIE
Program
Kesehatan
Konseling dan Kampanye Sosial bagi
Penduduk Miskin, ProgramKemitraan
Penyandang Masalah Kesejahteraan
Peningkatan Pelayanan Kesehatan,
Sosial (PMKS), Program Pembinaan
Program
Para
Pelayanan
Peningkatan
Pelayanan
Penyandang
Cacat
dan
Kesehatan Anak Balita, Program
Trauma, Program Pembinaan Panti
Peningkatan Pelayanan Kesehatan
Asuhan/
Lansia, Program Pengawasan dan
Pembinaan
Pengendalian Kesehatan Makanan.
Penyakit Sosial (Eks Narapidana,
Panti
Jompo, Eks
Program
Penyandang
PSK, Narkoba dan Penyakit Sosial 3.
RSU Tidar
Kesehatan
Magelang
ProgramPengawasan Obat Makanan,
Lainnya,
Program
Kesehatan
Kelembagaan Kesejahteraan Sosial,
Pemberdayaan Masyarakat, Program
Program Peningkatan Kualitas dan
Standarisasi Pelayanan Kesehatan,
Produktifitas Tenaga Kerja, Program
Program Pengadaan Peningkatan
Peningkatan
Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/
Program
Rumah Sakit Jiwa/ Rumah Sakit
Pengembangan
Lembaga
Paru-Paru/
Ketenagakerjaan,
Program
Pengembangan
Wilayah
Promosi
Rumah
Sakit
Mata,
Program Pemeliharaan Sarana dan ASPM Kot a Magelang 2009
BAB VI I - 167
BAB VI I - 168
Program Pemberdayaan
Kesempatan
Kerja,
Perlindungan
ASPM Kot a Magelang 2009
NO
5.
6.
SKPD
Dinas
BIDANG
Ekonomi
PROGRAM
NO
BIDANG
PROGRAM
Transmigrasi, Program Transmigrasi
Masyara-
Program
Keluarga
Berencana
Regional
kat,
Program
Pelayanan
Kontrasepsi,
Perem-
Program Pembinaan Peran Serta
puan dan
Masy Dlm Pelayanan KB/ KR yang
Keluarga
Mandiri, Program Promosi Kesehatan
Berencana
Ibu,Bayi, dan Anak Melalui Klp
ProgramPengembangan
Koperasi,
Kewirausahaan
Perindustri
Kompetitif Usaha Kecil Menengah,
an
Program
dan
SKPD
dan
Keunggulan
Pengembangan
Kegiatan
Sistem
di
Masy,
Perdagang
Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro
Pemberdayaan
an
Kecil
Kesejahteraan
Dinas
Ekonomi
Menengah,
Program
Peningkatan Kualitas Kelembagaan
Peningkatan
Koperasi,
Masyarakat
Program
Pembinaan
Sosial,
Program
Keberdayaan Perdesaan,
Program
Pengembangan Lembaga Ekonomi
Program
Pengembangan
Pedesaan,
Kecil
Menegah,
Industri
Program
Peningkatan
Program
Peran Perempuan di Perdesaan,
Pengembangan Sentra-Sentra Industi
Program Peningkatan Kesejahteraan
Potensial,
Petani,
Program
Peningkatan
Program
Kualitas dan Produktifitas Tenaga
Ketahanan
Kerja
Perkebunan
Program
Peterna-
Ketahanan
kan
Perkebunan, Program Peningkatan
Pangan
Peningkatan
Pangan
Pertanian/
Sumber: Real isasi Anggaran Kot a Magel ang 2001-2008, diol ah
ProgramPeningkatan Kesejahteraan Petani,
Perikanan
Kelembagaan
Pedagang Kaki Lima dan Asongan,
Pertanian, dan
Program
Peningkatan Pertanian/
Produksi Hasil Pertanian
B. Perhitungan Korelasi 1.
Korelasi Realisasi Anggaran Pendidikan terhadap Angka Melek Huruf Dalam sub bagi an ini yang dimaksud dengan dat a
7.
Badan
Sosial
Program Perbaikan Gizi Masyarakat,
realisasi
Pemberda
Program Peningkatan Kualitas Hidup
program pendidikan yang mendukung pencapaian peningkat an
yaan
dan
melek huruf, t ermasuk didalamnya adal ah anggaran Bant uan
ASPM Kot a Magelang 2009
Perlindungan
Perempuan, BAB VI I - 169
BAB VI I - 170
anggaran
pendidikan
adalah
real isasi
program-
ASPM Kot a Magelang 2009
Operasional Sekolah. Dengan demiki an penghit ungan korel asi yang dilaksanakan adalah korelasi
Tabel 7. 4 Korel asi Ant ara Real isasi Anggaran Pendidikan dengan Angka Mel ek Huruf
ant ara dat a realisasi
anggaran pendidikan pendukung peningkat an melek huruf
Correlations
dengan Angka Melek Huruf , dengan asumsi real isasi anggaran
AMH
pendidikan t ahun ke-t mempengaruhi Angka Melek Huruf t ahun ke t +1, dan dalam periode dat a t imes series selama 7 t ahun.
Pearson Correlat ions Sig (2 t ailed) N
DIK_BOS , 884** ,004 7
**. Correlati ons is signif icant at t he 0.01 l evel (2 t ailed)
Dengan demikian dat a real isasi anggaran program pendidikan merupakan dat a dari t ahun 2002 sampai 2008, sedangkan
Dari t abel 7. 4 di at as dapat dilihat bahwa ant ara
Angka Melek huruf dari t ahun 2003 sampai dengan 2009. Dat a
realisasi anggaran program-program pendidikan pendukung
realisasi anggaran program pendidikan dan Angka Melek Huruf
peningkat an melek huruf dengan Angka Mel ek Huruf (AMH)
disaj ikan dalam t abel 7. 3 berikut ini:
t erdapat korelasi posit if dan signifikan. Nil ai korelasi adalah sebesar 0, 884 (korel asi sangat kuat karena lebih dari 0, 75)
Tabel 7. 3 Real i sasi Anggaran Program Pendidikan Dan Angka Mel ek Huruf Tahun 2002 - 2009
dengan t ingkat signifikansinya adalah sebesar 0, 004 (at au kurang dari 0,01). Dari hasil perhit ungan t ersebut dapat
Tahun (t)
Anggaran Pendidikan
Bos
Total 2+3
Angka Melek Huruf (t+1)
1
2
3
4
5
2002
3.355.033
-
3.355.033
94,40
2003
13.898.661.000
-
13.898.661.000
94,30
2004
6.279.734.000
-
6.279.734.000
94,47
2005
6.365.589.700
6.868.594.500
13.234.184.200
97,08
2006
6.013.801.350
6.876.085.500
12.889.886.850
97,17
2007
31.577.348.473
7.015.828.000
38.593.176.473
97,17
2008
48.616.907.594
7.137.806.000
55.754.713.594
97,25
Sumber : DPKKD, Di knas, Susenas, di ol ah
diart ikan semaki n besar nil ai realisasi anggaran programprogram pendidikan yang mendukung peningkat an mel ek huruf akan semaki n besar pula nilai Angka Melek Huruf.
2.
Korelasi Realisasi Anggaran Kesehatan terhadap Angka Harapan Hidup Dat a real isasi
anggaran program kesehat an yang
dimaksud adalah program-program kesehat an yang t erkait dengan peningkat an angka harapan hidup. Unt uk perhit ungan korelasi ant ara dat a realisasi anggaran kesehat an dengan
Dari dat a t ersebut di at as dan berdasarkan hasil perhit ungan dengan bant uan program SPSS dihasilkan korel asi ant ara dat a realisasi anggaran program-program pendidikan pendukung peningkat an mel ek huruf dengan dengan Angka Melek Huruf sbb: ASPM Kot a Magelang 2009
BAB VI I - 171
Angka Harapan hidup dengan menggunakan periode dat a t ime series 7 t ahun. Asumsinya adal ah realisasi anggaran kesehat an t ahun ke-t mempengaruhi capaian Angka Harapan Hidup t ahun ke-t +1. Dengan demikian dat a realisasi anggaran program kesehat an merupakan dat a dari t ahun 2002 sampai 2008, BAB VI I - 172
ASPM Kot a Magelang 2009
sedangkan Angka Harapan Hidup dari t ahun 2003 sampai
Dari t abel 7. 6 di at as dapat dilihat bahwa ant ara
dengan 2009 sebagai mana disaj ikan dalam t abel 7. 5 berikut
realisasi
anggaran
program-program
kesehat an
yang
ini:
mendukung peningkat an Harapan Hidup dengan Angka Harapan Hidup (AHH) t erdapat korelasi posit if dengan nilai korelasi Tabel 7. 5 Real isasi Anggaran Program Kesehat an Dan Angka Harapan Hi dup
sebesar 0, 895 (korel asi sangat kuat karena l ebih dari 0, 75), dan dengan signifikansinya sebesar 0, 006 (at au kurang dari 0, 01). Dari hasil perhit ungan t ersebut dapat diart ikan semakin
Tahun (t)
Anggaran kesehatan
Non APBD
Total 2+3
Angka Harapan Hidup (t+1)
1
2
3
4
5
2002
4.252.277.000
-
4.252.277.000
69,50
2003
12.599.647.000
-
12.599.647.000
69,60
2004
13,825,045,574
64,961,500
13,890,007,074
69,67
2005
10,107,793,331
1,757,372,199
11,865,165,530
70,00
2006
11,249,331,925
2,707,180,436
13,956,512,361
70,01
2007
18,940,840,231
6,107,529,068
25,048,369,299
70,11
2008
22,891,863,745
5,099,195,425
27,991,059,170
70,17
Sumber : DPKKD, Diknas, Susenas, diol ah
besar nil ai realisasi anggaran program-program kesehat an yang mendukung
peningkat an
Harapan
Hidup
akan
semakin
meningkat kan pul a Angka Harapan Hidup (AHH).
3.
Korelasi Realisasi Anggaran Ekonomi dan Sosial terhadap Pengeluaran Perkapita Riil Disesuaikan (PPP) Unt uk
dat a
real isasi
anggaran
program-program
ekonomi dan sosial yang dimaksud adalah program-program ekonomi dan sosi al yang pendukung peningkat an Hidup Layak dengan menggunakan dat a series 7 t ahun. Penghit ungan
Dari dat a t ersebut di at as dan berdasarkan hasil perhit ungan dengan bant uan program SPSS dihasilkan korel asi ant ara dat a real isasi anggaran program-program kesehat an pendukung peningkat an harapan hidup dengan dengan Angka Harapan Hidup sbb:
Korel asi
dilakukan dengan menggunakan asumsi
realisasi
anggaran program-program ekonomi dan sosial pendukung peningkat an Hidup Layak t ahun ke-t mempengaruhi capaian Pengeluaran Per Kapit a Riil Disesuaikan t ahun ke-t +1. Dengan demikian dat a real isasi anggaran program ekonomi dan sosial merupakan dat a dari t ahun 2002 sampai 2008, sedangkan dat a
Tabel 7. 6 Korel asi Ant ara Real isasi Anggaran Program-Program Kesehat an dengan Angka Harapan Hidup Correlations AHH
Pearson Correlat ions Sig (2 t ailed) N
Pengeluaran Per Kapit a Riil Disesuaikan dari t ahun 2003 sampai dengan 2009 sebagaimana t ersaj i dalam t abel 7. 7 beri kut ini:
KES ,895** , 006 7
**. Cor relat ions i s signi fi cant at t he 0.01 level (2 t ail ed)
ASPM Kot a Magelang 2009
BAB VI I - 173
BAB VI I - 174
ASPM Kot a Magelang 2009
Tabel 7. 7 Real isasi Anggaran Program Ekonomi dan Sosi al dengan Pengel uaran Perkapit a Riil Disesuaikan (PPP)
Perkapit a Riil Disesuaikan (PPP) t erdapat korelasi posit if dengan nil ai korelasi sebesar 0, 744 (korelasi sangat kuat karena lebih dari 0,75) dan angka signi fikansi sebesar 0, 034
Anggaran Peningkatan Hidup Layak 2
Tahun 1
Non APBD
Total 2+3
PPP
3
4
5
(at au kurang dari 0, 05). Dari hasil perhit ungan t ersebut berart i semaki n besar
nilai
realisasi
anggaran program-program
2002
393.291.000,00
-
393.291.000,00
610,00
ekonomi dan sosial pendukung peningkat an Hidup Layak akan
2003
401.118.000,00
-
401.118.000,00
638,90
semaki n meningkat kan pul a angka Pengeluaran Perkapit a Riil
2004
484.187.810,00
-
484.187.810,00
638,92
Disesuaikan (PPP).
2005
1.375.532.370,00
-
1.375.532.370,00
639,16
2006
1.627.284.170,00
-
1.627.284.170,00
641,40
2007
4.162.052.472,00
-
4.162.052.472,00
645,91
2008
5.494.812.365,00
-
5.494.812.365,00
648,06
4.
Analisis Korelasi Alokasi Anggaran Terhadap IPM Analisis korelasi ini menggunakan dat a akumulasi realisasi anggaran program-program pendidikan, kesehat an,
Sumber : DPKKD, Diknas, Susenas, diol ah
ekonomi dan sosi al yang mendukung pencapaian komponen Dari dat a t ersebut di at as dan berdasarkan hasil perhit ungan dengan bant uan program SPSS dihasilkan korel asi ant ara dat a realisasi anggaran program-program ekonomi dan sosial pendukung peningkat an hidup l ayak dengan Pengeluaran Perkapit a Riil Disesuaikan (PPP) dal am t abel korelasi sbb:
penyusun
IPM
sepert i
Program
Pendidikan
t ermasuk
didalamnya Bant uan Operasional Sekol ah (BOS), Program Kesehat an, Program Ekonomi dan Sosial t erhadap capai an Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Sama dengan perhit ungan anal isis sebelumnya, periode dat a digunakan adalah selama 7 (t uj uh) t ahun. Penghit ungan Korelasi dengan menggunkan
Tabel 7. 8 Korel asi Ant ara Real isasi Anggaran Program Ekonomi dan Sosial dengan PPP Correlations PPP
Pearson Correlat ions Sig (2 t ailed) N
HDP_LYK ,744** ,034 7
asumsi real isasi anggaran program pendidikan, kesehat an, ekonomi dan sosial t ahun ke t mempengaruhi dat a capai an Indeks Pembangunan Manusi a t ahun t +1. Dengan demikian dat a realisasi anggaran program pendidikan, kesehat an, ekonomi dan sosial merupakan dat a dari t ahun 2002 sampai 2008, sedangkan dat a capaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
*. Correlat i ons is si gnificant at t he 0. 05 l evel (2-t ai led)
dari t ahun 2003 sampai dengan 2009 sebagaimana t ersaj i Dari t abel 7. 8 di at as dapat dilihat bahwa ant ara realisasi
anggaran program-program ekonomi
dalam t abel 7. 9 berikut ini:
dan sosial
pendukung Peni ngkat an Hidup Layak dengan Pengeluaran ASPM Kot a Magelang 2009
BAB VI I - 175
BAB VI I - 176
ASPM Kot a Magelang 2009
Tabel 7. 9 Tot al Real isasi Anggaran unt uk Program Pendukung IPM dengan Capai an IPM
Pembangunan Manusia (IPM) t erdapat korelasi posit if dengan
Indeks Pembangunan Manusia 5
dari 0,75) dan dengan angka signifikansi 0, 031 (at au kurang
Tahun
Akumulasi Anggaran
Non APBD
Total 2+3
1
2
3
4
nil ai korelasi sebesar 0, 752 (korel asi sangat kuat karena lebih dari 0, 05).
2002
4.648.923.033
-
4.648.923.033
71,70
Kesimpulan dari penelit ian ini yait u adanya hubungan
2003
26.899.426.000
-
26.899.426.000
74,48
yang posit if dan signifikan ant ara t ot al real isasi anggaran di
2004
20.588.967.384
-
20.588.967.384
74,67
2005
17.848.915.401
-
17.848.915.401
75,49
2006
18.890.417.445
-
18.890.417.445
75,69
2007
54.680.241.176
-
54.680.241.176
76,09
2008
77.003.583.704
-
77.003.583.704
76,37
bidang pendidikan, kesehat an, ekonomi dan sosial dengan capaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kot a Magelang dengan kat egori sangat kuat yang dibukt ikan dengan uj i korelasi.
Hal
Pembangunan
Sumber : DPKKD, Di knas, Susenas, di ol ah
dipengaruhi
ini
berart i
Manusi a (IPM)
bahwa di
ket ercapaian
Indeks
Kot a Magelang
banyak
ol eh besarnya realisasi
anggaran di
bidang
pendidikan, kesehat an, ekonomi dan sosial yang t erkait dengan Dari dat a t ersebut di at as dapat di cari korel asi ant ara dat a
akumulasi
Kesehat an,
realisasi
Ekonomi
dan
anggaran Sosial
Program dengan
Pendidikan,
angka
Indeks
Pembangunan Manusia dal am t abel korelasi sbb:
komponen
penyusun
IPM.
Namun
demiki an,
penyaj i an
perhit ungan korel asi yang dil akukan ini merupakan gambaran awal
dari
korelasi
ant ara
Real isasi
Anggaran
bidang
pendidikan, kesehat an, ekonomi dan sosi al t erhadap Indek Pembangunan Manusia yang dit uj ukan unt uk menunj ukan adanya pengaruh dari Real isasi Anggaran t erhadap Indek
Tabel 7. 10 Korel asi Ant ara Anggaran unt uk Program Pendukung IPM dengan Capai an IPM Correlations IPM
Pearson Correlat ions Sig (2 t ailed) N
TOTAL ANGGRN ,752* ,031 7
Pembangunan Manusia baik secara parsial maupun mul t i indikat or. Unt uk l ebih menget ahui secara mendal am t idak hanya sebat as program-program saj a t et api j uga kegiat ankegiat an bahkan sampai ke mat a anggaran, perl u dilakukan penelit ian secara t ersendiri dan mendalam.
*. Correlat i ons is si gnificant at t he 0. 05 l evel (2-t ai led)
Dari t abel 7. 10 di at as t erl ihat bahwa ant ara realisasi anggaran program pendidikan, kesehat an, ekonomi dan sosi al pendukung
penghit ungan
ASPM Kot a Magelang 2009
IPM
dengan
capai an
Indeks
BAB VI I - 177
BAB VI I - 178
ASPM Kot a Magelang 2009
C. Upaya Peningkatan Indeks Pembangunan Manusia
meningkat kan capaian IPM yang cukup signifikan. Apabila
1. Perencanaan dan Penganggaran yang berorientasi ke hasil (out put)
lebih
mendalam,
beberapa
Kabupat en/
Kot a
t ersebut mempunyai program-program unggulan yang bisa
Dari korelasi
dit elusuri
hasil
ant ara
perhit ungan korel asi realisasi
t erlihat
anggaran
t erdapat
program-program
pendidikan, kesehat an, ekonomi dan sosial dengan capaian Indeks Pembangunan Manusia baik IPM sebagai indikat or maupun t erhadap komponen-komponen penyusun IPM sepert i Angka Melek Huruf, Angka Harapan Hidup dan Pengeluaran
dij adikan pelaj aran dan dipert imbangkan unt uk dit erapkan di Kot a Magelang. Prest asi peningkat an capaian IPM yang bisa dij adikan pel aj aran diant aranya adal ah beberapa program unggulan yang dilaksanakan oleh Pemerint ah Kabupat en Rembang, kabupat en Purbalingga, Kot a Pekalongan, Kot a Surakart a dan Kot a Semarang.
Perkapit a Riil Disesuaikan. Dengan demikian, perencanaan dan
Kabupat en Rembang dalam pembangunan manusianya
pengalokasian anggaran yang t epat dapat meni ngkat kan Indeks
mempunyai beberapa program unggulan di bidang kesehat an
Pembangunan Manusia yang merupakan salah sat u indikat or
dan pendidikan. Program unggul an Bidang Kesehat an dari
meningkat nya kesej aht eraan masyarakat .
Pemeri nt ah Kabupat en Rembang yait u kebij akan mewaj ibkan
Dalam
perencanaan
dan
pengal okasian
anggaran
pembangunan perl u diupayakan berorient asi kepada hasil dengan
mengacu
Pembangunan
kepada
Manusia
t arget besert a
pencapaian
Indeks
komponen-komponen
penyusunnya baik dalam j angka pendek, menengah maupun
set iap kelahiran (penolong kelahiran) bagi set iap penduduk yang mempunyai KTP Kabupat en unt uk dit olong (dit angani) oleh empat t angan (2 t enaga medis dan 2 bidan) dan kelahiran t ersebut harus dilakukan di Puskesmas at au rumah sakit . Kebij akan
unggulan
l ai n
di
bidang
kesehat an
adal ah
pengobat an grat is bagi set iap penduduk yang mempunyai KTP
panj ang.
Rembang unt uk menumbuhkembangkan peril aku hidup sehat . Dalam bidang pendidikan program unggulannya (sesuai dengan
2. Program-Program Unggulan/ Prioritas
Perat uran Bupat i Rembang Nomor 015 Tahun 2006) adal ah Dalam upaya peningkat an capaian Indeks Pembangunan Manusia sel ai n perencanaan pembangunan dan pengalokasian anggaran yang t epat j uga diperlukan st rat egi pembangunan dalam bent uk program-program unggulan at au priorit as. Beberapa
Kabupat en/
Kot a
di
Provinsi
Jawa
Tengah
berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan oleh Bappeda Provinsi Jawa Tengah dalam kurun wakt u 1998-2010 berhasil ASPM Kot a Magelang 2009
BAB VI I - 179
dengan memberikan bant uan operasional pada SMP Negeri/ Swast a dan MTs Negeri/ Swast a dengan perincianunt uk SMP Sekol ah St andar Nasional (Rp 20. 000, - per siswa/ bulan), unt uk SMP Pot ensial (Rp 15. 000,- per siswa/ bulan), unt uk SMP Sekol ah Ri nt isan Rp 10. 000,- per siswa/ bul an), dan unt uk MTs (Rp 10. 000,- per siswa/ bulan). Pemberian buku pegangan siswa, yakni t ingkat SD/ MI (Bahasa Indonesia, Mat emat ika dan BAB VI I - 180
ASPM Kot a Magelang 2009
IPA), dan t ingkat SMP/ MTs (Bahasa Indonesi a, Mat emat ika dan
dil aksanakan adalah program Pemugaran Sarana Prasarana
Bahasa Inggris) sert a pelaksanaan program Manaj emen Berbasis
Rumah Miskin (PSPRM) mel alui kegiat an padat karya.
Sekolah (MBS) di 118 SD/ MI.
Dalam upya peningkat an pembangunan manusia, Kot a
Kabupat en Purbalingga j uga merupakan salah sat u cont oh
kabupat en
yang
mempunyai
program-program
unggul an.
Program unggulan Pemeri nt ah Kot a Surakart a di Bidang
Pembangunan Manusia. Program unggulan dari Pemerint ah
Kesehat an, yait u Program Pelayanan Kesehat an Masyarakat
Kabupat en Purbalingga adalah kebij akan unt uk memberikan
Surakart a (PKMS) di Puskesmas (Gold, Silver, dan Pl at inum).
priorit as ut ama bagi program kesehat an masyarakat , yakni
Sedangkan di Bidang Pendidikan, yait u Program Pendidikan
program pengobat an grat is unt uk penduduk miskin lewat
Masyarakat Kot a Surakart a (PMKS) dengan program beasiswa
program Jaminan Pemeliharaan Kesehat an Masyarakat Daerah
dengan krit eria (gold, silver dan plat inum), dan program
(Jamkesmasda) dan meningkat kan Desa Siaga menj adi Desa
Pemberian
Makanan
Sehat Mandiri. Pada Desa Sehat Mandiri t ersebut t erdapat
Keunggulan
lain
t enaga
kabupat en/
kot a
yang
meningkat kan
j uga
Indeks
pendamping
berhasil
Surakart a
mempunyai
lat ar
belakang
Tambahan
yang
j arang
lainnya,
Anak dimiliki
yait u
Sekol ah oleh
keberhasilan
(PMTAS).
pemerint ah penat aan
pendidikan S-1 at au D-3 bidang kesehat an, set iap t enaga
Pedagang Kaki Lima (PKL) oleh Pemerint ah Kot a Surakart a
pendamping
t ransport asi
dengan aman, damai dan manusiawi, sehingga menobat kan
sebesar Rp 300. 000/ bul an yang bersumber dari dana APBD
Wali Kot a Surakart a menj adi wali kot a yang memimpin dengan
Kabupat en Purbalingga. Program-program unggul an lainnya
hat i dan cint a.
adalah
t ersebut
program
mendapat kan
unt uk
bant uan
pengendalian
laj u
pert umbuhan
penduduk t erhadap KS I dan program KS unt uk memakai kont rasepsi (kont rasepsi ef ekt if,
MOW dan MOP grat is).
Program pemberdayaan keluarga melalui kegi at an cat ur bina. Sel ai n
Kabupat en
dan
yang
menerapkan
program-program
unggul an
di
bidang
pendidikan, kesehat an dan ekonomi. Program unggulan bidang pendidikan
diant aranya adalah program beasiswa unt uk
Kabupat en
penduduk miskin, pengadaan buku waj ib, peningkat an layanan
Purbal ingga, Kot a Pekalongan j uga merupakan salah sat u kot a
kej ar paket (PKBM), kursus pel at ihan, dan f asil it asi sekolah
yang berhasil meni ngkat kan Indeks Pembangunan Manusi a.
grat is mel alui pendampingan BOS. Dalam bidang kesehat an,
Program unggulan Pemeri nt ah Kot a Pekal ongan adalah dengan
program
penet apan Perda Kot a Pekalongan Nomor 11 Tahun 2008
mengadakan rumah gizi bagi penduduk miskin, melakukan
t ent ang Percepat an Pembangunan Kel uarga Sej aht era Berbasis
t indakan proakt if konseling unt uk orang-orang yang mempunyai
Masyarakat (P2KSBM) Kot a Pekalongan. Program lain yang
resiko t inggi t erj angkit HIV/ AIDS dan j uga mencoba mendet eksi
ASPM Kot a Magelang 2009
Rembang
Kot a Semarang j uga merupakan sal ah sat u cont oh kot a
BAB VI I - 181
BAB VI I - 182
unggulan
Pemeri nt ah
Kot a
Semarang,
yait u
ASPM Kot a Magelang 2009
para pelaku dan pelanggan seks. Dalam rangka menurunkan t ingkat kemat ian ibu, Dinas Kesehat an Kot a Semarang bekerj a sama dengan Fakult as Kedokt eran UNDIP melakukan konseling dan pemeriksaan prenat al dengan menyediakan rumah sakit khusus unt uk kegiat an t ersebut , sert a melat ih bidan Puskesmas dalam bidang det eksi dini neonat al dasar dan mel at i h t enaga medis mendet eksi kehamilan dan kel ahiran yang mempunyai resiko t i nggi. Dalam bidang ekonomi riil Pemerint ah Kot a Semarang melalui Dinas Pasar mel akukan penat aan pasar t radisonal yang di Kot a Semarang ada sebanyak 47 buah. Di sisi l ain, Kabupat en Brebes merupakan salah sat u cont oh kabupat en yang kurang berhasil meningkat kan capaian Indeks Pembangunan Manusia. Dalam j angka wakt u enam t ahun
t erakhir
capaian
Indeks
Pembangunan
Manusia
Kabupat en Brebes sel al u menempat i rangking t erbawah. Ket idakberhasil an t ersebut t erut ama disebabkan Pemerint ah Kabupat en
Brebes
t idak
mempunyai
program-program
unggul an/ skala priorit as bidang-bidang yang menj adi indikat or ut ama Indeks Pembangunan Manusia. Dari keenam kot a/ kabupat en t ersebut di at as bisa memberi
gambaran bahwa keberpihakan
program-program
di
bidang
Pendidikan,
anggaran pada Kesehat an
dan
ekonomi yang t epat t ernyat a membawa dampak perubahan yang signifikan t erhadap capaian Indikat or Indek Pembangunan Manusia.
ASPM Kot a Magelang 2009
BAB VI I - 183
BAB VII
pada set iap kelompok umur pada kondisi yang hampir sama.
PENUTUP
Kompoisis penduduk Kot a Magel ang didomi nasi kelompok usia produkt if (15 – 60) mencapai sebesar 66, 19 persen, dengan kecenderungan angka ket ergant ungan penduduk t ua lebih
A. Kesimpulan
rendah dari angka ket ergant ungan penduduk usia muda.
Berdasarkan kaj ian dan analisis pada bab-bab sebelumnya dapat diambil beberapa kesimpul an sebagai berikut :
5. Di bidang kesehat an: a.
1. Selama periode 5 (lima) t ahun t erakhir dari rent ang t ahun 2005
Capaian Angka Harapan Hidup penduduk Kot a Magelang t ahun 2009 sebesar 70, 17 t ahun, masih berada 1, 08 poin di
sampai dengan t ahun 2009, pencapaian angka IPM Kot a Magelang
bawah AHH Jawa Tengah yang t elah mencapai 71, 11 t ahun.
relat if t erus membaik, dengan rat a-rat a kenaikan sebesar 0, 34
b.
Terj adinya penurunan st at us kesehat an pada ibu dan balit a.
poin.
c.
Masih banyaknya kasus penyakit menular maupun penyakit
2. Capai an IPM Kot a Magelang pada t ahun 2009 sebesar 76, 37 meningkat 0, 28 poin dari t ahun sebelumnya dan kembali
t idak menul ar. d.
menempat kan Kot a Magel ang pada peringkat 3 (t iga) se-Provi nsi Jawa Tengah di bawah Kot a Surakart a dan Kot a Semarang. Dibandingkan dengan wilayah sekit ar, sepert i diant ara
Kabupat en
Magelang,
Purworej o,
2009 dari 0, 9%menj adi 1, 77%. e.
t ahun-t ahun
sebelumnya Kot a Magelang menempat i peri ngkat
t ahun 2009, namun persent ase t ersebut masih t ergolong
Temanggung,
t erl alu kecil. f.
3. Besarnya capaian IPM Kot a Magelang t ahun 2009 didukung oleh semua komponen penyusun IPM yang mengalami kenaikan
Wal aupun ada kenaikan persent ase bayi mendapat kan ASI eksl usif dari 10, 16% pada t ahun 2008 menj adi 46, 06% pada
pert ama
Wonosobo dan Kot a Salat iga.
Meningkat nya kasus gizi buruk pada kurun wakt u 2008 –
Masih diket emukan balit a gizi buruk dan adanya Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR).
g.
Pelayanan kesehat an bagi warga kurang mampu di Kot a
dibandi ngkan t ahun 2008 yait u Indeks Angka Harapan Hidup
Magel ang pada t ahun 2009 belum mencapai t arget karena
sebesar 70, 17 (meningkat 0, 06 point ), Angka Melek Huruf
cakupannya baru mencapai 94, 48% dari t arget 100% karena
sebesar 97,25 (meningkat 0, 08 poi nt ), Rat a-Rat a Lama Sekolah
belum semua warga yang kurang mampu masuk dalam
sebesar 10, 10 t ahun (meningkat 0, 10), dan Indeks Hidup Layak
daf t ar yang mendapat kan j aminan dari PT. Askes.
sedikit mengalami perbaikan dari Rp. 645. 910,- pada t ahun 2008 menj adi Rp.648. 060, - pada t ahun 2009.
6. Di bidang pendidikan: a.
4. Komposisi penduduk Kot a Magelang berdasarkan umur t ergol ong
Angka Mel ek Huruf Kot a Magel ang t ahun 2009 sebesar 97, 25%merupakan t ert inggi se Jawa Tengah.
“ ol d popul at i on“ dalam kat egori piramidal st at ioner dengan ciri BAB VI I I - 186
ASPM Kota Magelang 2009
b.
Akses penduduk
dalam
pemenuhan
kebut uhan
unt uk
l ayanan pendidikan dasar 9 t ahun sudah berj alan cukup baik
c.
a.
diindikasikan dengan Pengeluaran Perkapit a Riil pada t ahun
anak
2009 yang mencapai
put us
sekolah
karena
t idak
bisa
melanj ut kan
h.
Kot a Surakart a. b.
Laj u pert umbuhan ekonomi Kot a Magelang Tahun 2009
alokasi anggaran unt uk impl ement asi program-program
adalah sebesar 5,11%meningkat 0,6 basis poin dibandingkan
pembangunan pendidikan
t ahun sebel umnya, dengan laj u inflasi sebesar 3, 48% j auh
Kual it as Sarana Prasarana sekolah masih bel um merat a.
lebih
Kesenj angan ant ar sekolah negeri masih dirasakan dan
mencapai 9, 53% dengan penyumbang t erbesar t erj adinya
muncul dalam bent uk sekol ah f avorit dan bukan f avorit .
perubahan IHK t ahun 2009 adal ah kelompok sandang dan
Selain it u masih adanya kesenj angan ant ara sekolah umum
perumahan c.
rendah
dibandingkan
t ahun
sebel umnya
yang
Secara riil, sekt or j asa-j asa masih mendominasi peranan dal am membent uk PDRB dengan kont ribusi sebesar 37, 65%,
dan t enaga
disusul pengangkut an dan t el ekomunikasi sebesar 19, 52%,
kependidikan masih bel um merat a. Secara f akt ual masih
konst ruksi dan bangunan sebesar 15, 04%, dan keuangan,
banyak guru yang belum berj enj ang S1 sesuai t unt ut an
persewaan dan j asa perusahaan dengan kont ribusi 11, 16%,
Undang-Undang.
sedangkan keempat sekt or l ainnya peranannya kurang dari
Manaj emen dan Organisasi sekolah dan Komit e sekolah
10%.
Kual it as Sumber
Daya Manusi a pendidik
d.
Belum
opt imalnya
penerapan
Ilmu
Penget ahuan
Wal aupun masih t ergolong rendah, namun ket impangan pendapat an masyarakat Kot a Magel ang pada t ahun 2009
dan
Teknologi (IPTEK) pada pembelaj aran di sekolah.
mengalami peningkat an dari 0, 2571 di t ahun 2008 menj adi
Akses pelayanan pendi dikan belum merat a pada sel uruh
0, 2816 di t ahun 2009. e.
keluarga miskin (gakin). i.
Kot a
Masih lemahnya dat a at au sist em informasi pendidikan yang
belum berfungsi opt imal. g.
menempat kan
Magel ang pada peringkat ket iga di bawah Kot a Tegal dan
negeri dengan sekolah swast a.
f.
Rp. 648, 06,-
pendidikannya dari SMP ke SMA.
dengan sekol ah kej uruan, sert a kesenj angan ant ara sekolah e.
Kemampuan daya beli masyarakat Kot a Magelang yang
dan lancar, namun demikian masih adanya permasalahan
dapat mempengaruhi ket epat an penyusunan program dan
d.
7. Di bidang perekonomian dan ket enagakerj aan:
Upaya
pengent asan
kemiskinan
di
Kot a
Magelang
Relevansi Pendidikan bel um t erkait pada kebut uhan pasar
menuj ukkan hasil yang cukup baik dit unj ukkan dengan:
kerj a.
1) Menurunnya j uml ah penduduk miskin dari 25. 134 j iwa pada t ahun 2008 menj adi 23. 477 j iwa pada t ahun 2009 at au mengal ami penurunan 1. 657 j iwa.
ASPM Kota Magelang 2009
BAB VI I I - 187
BAB VI I I - 188
ASPM Kota Magelang 2009
2) Persent ase penduduk miskin Kot a Magel ang pada t ahun 2009
menurun
dibandingkan
t ahun
Dari
kesimpul an
di
at as,
miskin
Kot a
di
opt imalisasi
disampaikan rekomendasi-rekomendasi sebagai berikut :
Kel uarga
manusia
memacu
18, 76%pada t ahun 2009. Kepal a
pembangunan
unt uk
penyelenggaraan
Kot a
Magel ang
Magelang
1. Perlunya pent arget an capaian IPM yang ingin dicapai pada
mengalami penurunan sebesar 716 KK dari 7.724 KK
periode pembangunan j angka panj ang, menengah dan t ahunan
pada t ahun 2008 t urun menj adi 7. 008 KK t ahun 2009
dengan dukungan anggaran unt uk set iap komponen program-
at au mengal ami penurunan 19, 68%.
program pendidikan, kesehat an, ekonomi dan sosial yang
Tingkat Part isipasi Angkat an Kerj a (TPAK) Kot a Magelang Tahun
g.
poin
sebelumnya yai t u dari 20, 17%pada t ahun 2008 menj adi
3) Juml ah
f.
1, 32
B. Rekomendasi
2009
sebesar
62, 50% relat if
pal ing
rendah
t erkait komponen penyusun IPM. 2. Pemeri nt ah Kot a Magel ang perlu mempriorit askan st rat egi dan
dibandingkan dengan TPAK kabupat en se-eks Karesidenan
kebij akan
Kedu dan kabupat en/ kot a di Jawa Tengah, j uga di bawah
berkelanj ut an,
TPAK t ingkat provinsi yang mencapai 69, 27%.
peningkat an kemampuan daya beli masyarakat miskin dan
Tingkat pengangguran t erbuka (TPT) Kot a Magelang t ahun
t ert inggal.
2009 sebesar 14, 95% menempat kan Kot a Magelang pada
program-program unt uk mengurangi
posisi
sepert i program Bant uan Operasional Sekolah (BOS), Bant uan
t erburuk
karesidenan
diant ara
kedu,
bahkan
kabupat en/ t erburuk
kot a
se-eks
dibandingkan
berpihak sepert i
Pemerint ah
Khusus Murid (BKM),
pada
program
j uga
masyarakat ket ahanan
perl u
t erus
secara pangan,
mel aksanakan
beban orang miskin
Program Kel uarga Harapan (PKH),
Beasiswa daerah dan program sej enis lainnya. Sement ara unt uk
kabupat en/ kot a lain di Jawa Tengah. 8. Terdapat hubungan yang posist if dan signifikan ant ara realisasi anggaran di bidang pendidikan, kesehat an, ekonomi dan sosial t erhadap Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sebagai suat u indikat or maupun t erhadap komponen-komponen penyusunnya. 9. Keberpihakan penganggaran pada bidang pendi dikan, kesehat an, ekonomi dan sosial
yang
meningkat kan pendapat an orang miskin dengan memberikan raskin, pekerj aan padat karya dan sebagainya. 3. Pelaksanaan pembangunan bidang kesehat an dipriorit askan kepada upaya-upaya: a.
Menekan at aupun mencegah t erj adinya kasus penyakit dengan cara ant ara lain
dengan kebij akan program unggul an/
meningkat kan penget ahuan
priorit as di berbagai kot a/ kabupat en di Jawa Tengah membawa
masyarakat t ent ang pent ingnya berpol a hidup bersi h dan
dampak
sehat sepert i menj aga kebersihan diri dan lingkungan,
signifikan
bagi
peningkat an
capaian
Indeks
meningkat kan
Pembangunan Manusia.
det eksi
dini
penyakit
dan
survel ans
epidemiologi.
ASPM Kota Magelang 2009
BAB VI I I - 189
BAB VI I I - 190
ASPM Kota Magelang 2009
b. Perlunya c.
perhat ian
khusus
dan
fasilit asi
kegiat an
penanganan gizi buruk.
pent ing dan menent uan keberhasilan peningkat an mut u,
Meningkat kan persent ase bayi mendapat kan ASI ekslusif
rel evansi dan daya saing pendidikan.
dengan sosialisasi t erpadu pent ingnya pemberi an ASI unt uk
4.
Mengopt imalkan
manaj emen,
organisasi
sekolah
dan
komit e sekolah, waj ar 9 t ahun yang dit ingkat kan menj adi
pent i ngnya ASI ekslusif dan unt uk membangun daya t ahan
12 t ahun dengan perluasan cakupan organisasi
dan peni ngkat an kesehat an bayi/ balit a.
sosial isasi sert a f orum pendidikan kot a at au forum guru dalam menj aga
kesehat annya melalui kesadaran yang l ebih t inggi.
f.
d.
meningkat kan kesadaran dan penget ahuan ibu t ent ang
d. Peningkat an kemandirian masyarakat e.
ket rampilan dan penguasaan il mu menj adi masalah yang
dan
berbasis kompet ensi bidang keilmuan. e.
Mengopt imalkan
penerapan
Il mu
Penget ahuan
dan
Mengut amakan pelayanan kesehat an yang bersif at promot if
Teknologi (IPTEK) pada pembelaj aran di sekolah dengan
dan
meningkat kan
prevent if
t anpa
mel upakan
upaya kurat if
dan
pemerat aan
t ingkat
pendidikan
guru,
rehabilit at if.
fasilit as prasarana pendidikan sepert i
Menurunkan Angka Kemat ian Ibu, bayi dan balit a dengan
perpust akaan, dan penganggaran bi aya prakt ikum unt uk
memaksimalkan kegiat an kesehat an ibu dan anak.
riset dan pengembangan pada sekol ah-sekolah.
Upaya-upaya
yang
perlu
dit empuh
unt uk
pembangunan
f.
komput er
dan
Meningkat kan akses pel ayanan pendidikan pada seluruh
pendidikan, diant aranya:
keluarga miskin (gakin) sampai t amat pendidikan t ingkat
a.
Penguat an basis dat a at au sist em informasi pendi dikan
SLTA dengan mendorong kel uarga miskin menyekolakan
agar t erj adi peningkat an ket epat an penyusunan program
anaknya melalui bea siswa dan program t erpadu ant ar
dan alokasi anggaran unt uk implement asi program-program
dinas. g.
pembangunan pendidikan b.
Mengurangi kesenj angan ant ar sekol ah negeri dalam
pasar kerj a dengan sosialisasi dan penerapan pendidikan
bent uk sekolah f avorit dan bukan f avorit , kesenj angan
berbasis kompt ensi dengan benar.
ant ara sekol ah umum dengan sekolah kej uruan, sert a
c.
Meningkat kan relevansi pendidikan dengan kebut uhan
h.
Perlu
peningkat an
pemberdayaan
masyarakat
dalam
kesenj angan ant ara sekolah negeri dengan sekol ah swast a
mendukung pendidikan. Peran sert a masyarakat dalam
dengan
forum dan dewan pendidikan perlu dit ingkat kan karena
meningkat kan
pemerat aan
kualit as
Sarana
Prasarana sekolah.
pendidikan bukan suat u kewaj iban t et api kebut uhan. Ol eh
Peningakat an kualit as Sumber Daya Manusia pendidik dan
karena it u semua pihak harus t erlibat dan berpart isipasi.
t enaga kependidikan dengan program bant uan peningkat an mut u
guru,
sepert i
ASPM Kota Magelang 2009
ant ara
lain:
penget ahuan
dan
BAB VI I I - 191
BAB VI I I - 192
ASPM Kota Magelang 2009
5.
Di bidang perekonomian dan ket enagakerj aan: a.
Perbaikan pendapat an masyarakat ,
b. Pemerat aan dist ribusi dan penyediaan st ock barang dan j asa yang memadai, c.
Memacu pergerakan sekt or riil ,
d. Memperluas lapangan kerj a, e. Mencipt akan iklim yang kondusif bagi t umbuhkembangnya UMKM dengan regul asi dan penyediaan bant uan modal at au kredit yang berbunga l unak, f.
Mengendalikan laj u inflasi di daerah unt uk meni ngkat kan hidup layak masyarakat dal am upaya peningkat an daya beli masyarakat .
g.
Memperbaiki dan meningkat kan kual it as dan kuant it as sarana dan prasara perekonomian, khususnya di bidang perdagangan.
6.
Unt uk meningkat kan capaian Indeks Pembangunan Manusi a, diperlukan: a.
Perencanaan
dan
pengalokasi an
penganggaran
yang
berorient asi kepada hasil dengan mengacu kepada t arget pencapai an
Indeks
Pembnagunan
Manusia
besert a
komponen-komponen penyusunnya baik dal am j angka pendek, menengah maupun panj ang. b. Dit et apkannya program-program unggulan/ priorit as di bidang pendidikan, kesehat an, ekonomi dan sosial.
ASPM Kota Magelang 2009
BAB VI I I - 193
LAMPIRAN Tabel IPM dan Komponen Pembentuknya Propinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2009 Kode
P r o p in s i / k a b u p a te n /
k ot a
An gk a
Angka
R a ta - r a ta
h ara p an
m ele k
la m a
p er k a p ita
hidu p
hur uf
se k ola h
d i s e s u a ik a n
( tahu n)
( p ersen )
( ta h u n )
Pe n g e lu a r a n I PM
P e r in g k a t
Re d uk si
P e r in g k a t
I PM
S h o r tf a ll
Re d u k si
I PM
S h o r tfa ll
( Pr ov in s i)
( N a si o n a l)
2 008
200 9
2008
200 9
2008
2009
2008
2009
2008
200 9
2008
2009
08-09
08-09
P e r in g k a t
2008
2009
14
14
3300
JA W A T EN GA H
7 1 ,1 0
7 1 ,2 5
8 9 ,2 4
8 9 ,4 6
6 ,8 6
7 ,0 7
633,59
6 36 ,39
71,60
7 2 ,1 0
3301
C ila c a p
7 0 ,2 0
7 0 ,5 1
9 0 ,10
9 0 ,2 8
6,60
6,72
63 1,17
6 3 3 ,5 0
70, 91
7 1 ,3 9
214
2 14
1, 63
22
20
21
3302
B an y u m a s
6 9 ,6 1
6 9 ,6 7
9 3 ,92
9 3 ,9 8
7,49
7,72
62 6,94
6 3 0 ,7 5
71, 77
7 2 ,2 7
183
1 81
1, 79
14
15
15
3303
Pu r b a lin g g a
6 9 ,6 9
6 9 ,9 4
9 3 ,01
9 3 ,0 2
6,46
6,81
62 7,57
6 3 0 ,4 4
70, 89
7 1 ,5 1
215
2 11
2, 13
2
21
20
3304
B an j a r n e g a r a
6 8 ,7 2
6 8 ,8 8
8 8 ,24
8 8 ,4 3
5,98
6,20
62 8,33
6 3 2 ,7 6
68, 99
6 9 ,6 3
312
3 13
2, 05
4
33
33
3305
K eb u m e n
6 9 ,2 1
6 9 ,2 6
9 0 ,39
9 0 ,4 0
6,65
6,84
62 7,57
6 3 2 ,4 3
70, 19
7 0 ,7 3
248
2 50
1, 82
13
25
24
3306
Pu r w o r e j o
7 0 ,0 1
7 0 ,2 7
8 9 ,20
8 9 ,7 8
7,30
7,70
63 3,27
6 3 3 ,6 1
71, 29
7 1 ,8 8
199
1 95
2, 08
3
18
17
3307
W o n o so b o
6 9 ,4 9
6 9 ,7 4
8 8 ,91
8 9 ,2 7
6,11
6,27
62 6,77
6 2 9 ,2 6
69, 55
7 0 ,0 8
290
2 94
1, 73
19
29
30
3308
M a g el a n g
7 0 ,0 1
7 0 ,0 7
9 1 ,34
9 1 ,3 5
7,10
7,26
63 0,88
6 3 3 ,2 6
71, 43
7 1 ,7 6
194
1 98
1, 16
34
17
18
3309
B oy ola li
7 0 ,2 4
7 0 ,3 0
8 5 ,96
8 5 ,9 7
7,10
7,29
62 6,14
6 2 9 ,4 9
69, 99
7 0 ,4 4
258
2 63
1, 47
26
26
26
3310
K la t e n
7 1 ,1 5
7 1 ,3 3
8 9 ,28
8 9 ,7 0
7,75
7,93
64 1,86
6 4 3 ,9 2
72, 93
7 3 ,4 1
123
1 22
1, 79
15
10
9
3311
S u k o h a r jo
7 0 ,1 1
7 0 ,1 7
9 0 ,36
9 0 ,3 8
8,15
8,36
64 3,38
6 4 4 ,6 0
73, 01
7 3 ,2 9
118
1 28
1, 06
35
9
10
3312
W o n o g ir i
7 2 ,1 4
7 2 ,2 1
8 2 ,03
8 2 ,1 4
6,10
6,29
63 9,55
6 4 4 ,2 4
70, 47
7 1 ,0 4
237
2 32
1, 92
9
22
22
3313
K ar a n g a n y a r
7 2 ,0 5
7 2 ,1 3
8 4 ,76
8 4 ,9 6
7,05
7,17
64 5,79
6 4 7 ,8 7
72, 21
7 2 ,5 5
150
1 58
1, 21
31
12
13
3314
S rag en
7 2 ,1 8
7 2 ,3 7
8 1 ,15
8 1 ,5 4
6,50
6,88
62 6,26
6 2 7 ,1 5
69, 57
7 0 ,1 1
287
2 89
1, 79
16
28
28
3315
Gro boga n
6 9 ,4 2
6 9 ,5 7
9 0 ,18
9 0 ,3 6
6,60
6,76
62 7,60
6 2 9 ,4 2
70, 22
7 0 ,6 0
245
2 53
1, 29
29
24
25
3316
B lo r a
7 1 ,1 3
7 1 ,2 0
8 2 ,97
8 3 ,1 9
6,02
6,25
63 3,90
6 3 7 ,2 9
69, 63
7 0 ,1 4
285
2 88
1, 71
20
27
27
3317
R em b a n g
6 9 ,9 1
7 0 ,0 2
8 8 ,79
8 9 ,4 3
6,65
6,85
63 9,29
6 4 0 ,2 8
71, 12
7 1 ,5 5
206
2 09
1, 47
27
19
19
3318
Pat i
7 2 ,7 2
7 2 ,7 7
8 6 ,28
8 6 ,3 8
6,80
6,95
63 9,68
6 4 3 ,4 8
72, 26
7 2 ,7 2
148
1 51
1, 64
21
11
11
3319
Kudus
6 9 ,5 1
6 9 ,5 7
9 1 ,98
9 2 ,4 8
7,80
8,11
63 3,57
6 3 5 ,9 0
72, 02
7 2 ,5 7
164
1 56
1, 97
7
13
12
3320
Je p a r a
7 0 ,5 8
7 0 ,7 1
9 2 ,92
9 3 ,0 9
7,22
7,40
62 7,68
6 3 1 ,0 4
71, 94
7 2 ,4 5
171
1 66
1, 82
12
14
14
3321
D em ak
7 0 ,6 9
7 1 ,0 4
9 0 ,82
9 0 ,9 5
7,00
7,26
63 0,13
6 3 1 ,7 2
71, 56
7 2 ,1 0
189
1 89
1, 90
10
16
16
3322
S em a r a n g
7 2 ,3 3
7 2 ,4 0
9 3 ,51
9 3 ,6 2
7,15
7,40
63 2,18
6 3 3 ,1 4
73, 34
7 3 ,6 6
106
1 10
1, 21
32
7
7
3323
T em a n g g u n g
7 2 ,3 2
7 2 ,4 3
9 5 ,93
9 5 ,9 4
6,70
6,86
63 0,82
6 3 3 ,8 7
73, 43
7 3 ,8 5
99
1 04
1, 56
24
6
6
3324
K en d a l
6 7 ,7 7
6 8 ,1 0
8 8 ,93
8 8 ,9 6
6,69
6,90
63 1,64
6 3 5 ,7 0
69, 40
7 0 ,0 7
298
2 95
2, 17
1
31
31
3325
B at a n g
6 9 ,6 6
6 9 ,8 8
8 7 ,62
8 7 ,7 4
6,02
6,34
62 6,02
6 2 8 ,8 2
69, 23
6 9 ,8 4
305
3 04
1, 98
6
32
32
3326
Pek alo n g a n
6 8 ,4 5
6 8 ,7 3
8 9 ,94
9 0 ,6 0
6,50
6,66
63 7,47
6 3 8 ,7 9
70, 31
7 0 ,8 3
241
2 44
1, 75
18
23
23
3327
Pem a l an g
6 7 ,2 4
6 7 ,4 6
8 7 ,34
8 7 ,7 5
6,10
6,49
63 2,39
6 3 4 ,2 6
68, 38
6 9 ,0 2
345
3 44
2, 04
5
34
34
3328
T eg a l
6 8 ,1 9
6 8 ,4 9
8 9 ,09
8 9 ,2 1
6,24
6,42
63 4,24
6 3 7 ,0 9
69, 54
7 0 ,0 8
292
2 93
1, 78
17
30
29
3329
B reb es
6 7 ,0 8
6 7 ,3 7
8 4 ,85
8 5 ,2 1
5,50
5,62
62 9,64
6 3 3 ,2 3
67, 08
6 7 ,6 9
395
3 95
1, 85
11
35
35
3371
K ot a M ag el a n g
7 0 ,1 1
7 0 ,1 7
9 7 ,17
9 7 ,2 5
1 0,00
1 0 ,10
64 5,91
6 4 8 ,0 6
76, 09
7 6 ,3 7
36
37
1, 20
33
3
3
3372
K ot a S u r ak ar t a
7 1 ,9 8
7 2 ,0 7
9 6 ,66
9 6 ,6 7
1 0,15
1 0 ,32
64 6,45
6 4 8 ,2 3
77, 16
7 7 ,4 9
18
17
1, 41
28
1
1
3373
K ot a S al a ti g a
7 0 ,8 2
7 0 ,9 2
9 6 ,49
9 6 ,5 0
9,50
9,75
64 3,96
6 4 4 ,6 5
75, 81
7 6 ,1 1
42
44
1, 25
30
4
4
3374
K ot a S em a r a n g
7 2 ,0 1
7 2 ,0 7
9 5 ,94
9 6 ,4 4
9,80
9,98
64 3,55
6 4 4 ,6 3
76, 54
7 6 ,9 0
29
29
1, 53
25
2
2
3375
K o t a Pe k a l o n g a n
7 0 ,0 1
7 0 ,1 6
9 5 ,37
9 5 ,4 8
8,52
8,66
63 2,38
6 3 6 ,2 8
73, 49
7 4 ,0 1
96
95
1, 95
8
5
5
3376
K o t a Te g a l
6 8 ,3 7
6 8 ,5 6
9 4 ,87
9 4 ,8 8
8,06
8,25
64 6,30
6 4 8 ,6 6
73, 20
7 3 ,6 3
113
1 15
1, 61
23
8
8
Sumber: BPS Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010
1 ,7 7