BAB 6 ASPEK KEUANGAN
1
By : Diana Ma’rifah
ASPEK KEUANGAN
2
Kajian aspek keuangan dalam SKB memerlukan informasi yang berkaitan dengan aspek lainnya Bisnis orient. profit: akn m’njlnkan ide bisnis jk m’nguntungkan scr finansial Bisnis non profit: ide bisnis akan dijlnkan dapat terus berjalan dlm upy menjlnkn misi sosialnya melalui p’ndapatan yg diterimanya.
6.1 PENDAHULUAN
3
Banyak perush yang menutup usahanya krn salah dlm melakukan analisis keuangan. Kesalahan tsb dapat disebabkan karena salah dalam memproyeksikan pendapatan, biaya investasi, maupun kesalahan dalam memproyeksikan biaya operasional. Oleh krn itu, analisis aspek keuangan tdk dapat dipisahkan dr aspek lainnya
Lanjutan… 4
1. Aspek Hukum: bea m’ngurus perizinan 2. Aspek Lingk: bea sosial yg dikeluarkan utk menjalin hub dgn lingkungan sekitar 3. Aspek Pasar & Pemasaran : proyeksi penjualan/pendapatan 4. Aspek Teknis & Teknologi : bea pembangunan, pengadaan msn & p’rltn & bea penggunaan tekno. 5. Aspek Manaj & SDM : bea perenc. & pembngn, bea oprs. utk TK
Menganalisis
a. Sumber dana utk m’njlnkn usaha b. Bsr kebut. bea invest. & kebut modal kerja yg diperlukan c. Memproyeksikan R/L, arus kas & neraca usaha yg akan dijalankan d. Sumber dana untuk menjlnkn bisnis e. Tk pengembalian invest (PP, NPV, PI, IRR & ARR) 5
6.2 TUJUAN
Biaya Investasi : penanaman modal utk aktiva yg dimiliki, jk wkt lama dgn hrpn mndpt keuntungn dimasa yad. Biaya Operasional : bea yg dikeluarkan agar bisnis dpt beroperasi normal.
6.3.1 JENISJENIS BIAYA USAHA a.
6.3.2 JENISJENIS MODAL
b.
6.3.3 PENYUSUTAN AKTIVA TETAP
6
Modal Asing : utang jk pendek, ut. jk menengah, utang jk panjang Modal Sendiri : shm, cad., Laba yg ditahan (LYD). Penyusutan = sebagian hrga perolehan aktiva tetap yg scr sistematis dialokasikan mjd biaya a. Harga Perolehan : bea keluar utk m’ndptkn & menempatkan Aktiva Tetap. b. Nilai Residu : jml yg ditrma bila aktiva tdk dpt dijual/ditukar. c. Umur Ekonomis : taksiran umur aktiva.
6.3 HAL YANG PERLU DIPAHAMI
Metode Penyusutan 7
a. Metode Garis Lurus (Straight-Line Method) b. Metode Jam Jasa (Service-hour methode) c. Metode Hasil Produksi (Productive-output Method) d. Metode Beban Berkurang (Reducing-Charge Method)
Lanjutan……
a. Metode Garis Lurus (Straight-Line Method) asumsi: penystn tiap periode sama.
Tahun Nil Buku Awal Tahun 1 100.000.000 2 80.000.000 3 60.000.000 4 40.000.000
Beban Penyusutan 20.000.000 20.000.000 20.000.000 20.000.000
Saldo Akum. Penyusutan 20.000.000 40.000.000 60.000.000 80.000.000
Beban penyusutan tiap periode 8
NB Akhir Tahun 80.000.000 60.000.000 40.000.000 20.000.000
b. Metode Jam Jasa (Service-hour methode) asumsi : aktiva akan lbh cpt rusak, jk digunakan continue. Metode ini cocok utk aktiva yg mudah aus krn digunakan (mesin/ kendaraan).
Thn NB Aw Thn 1 2 3 4 9
100.000.000 68.000.000 48.000.000 30.000.000
Jam Kerja mesin 800 500 450 250 2000
Tarif P’nystn 40.000 40.000 40.000 40.000
Beban p’nysutn 32.000.000 20.000.000 18.000.000 10.000.000
Sldo Akum. P’nyustn 32.000.000 52.000.000 70.000.000 80.000.000
NB Akh Thn 68.000.000 48.000.000 30.000.000 20.000.000
c. Metode Hasil Produksi (Productive-output Method) Asumsi : aktiva ditujukan utk menghslkan produk shg metode penyusutan di dsrkan pd produk yg dihslkan.
Thn NB Aw Thn 1 2 3 4
10
100.000.000 68.000.000 48.000.000 30.000.000
Hasil Produksi 8000 5000 4500 2500 20.000
Tarif P’nystn 4000 4000 4000 4000
Beban p’nysutn 32.000.000 20.000.000 18.000.000 10.000.000
Sldo Akum. P’nyustn 32.000.000 52.000.000 70.000.000 80.000.000
NB Akh Thn 68.000.000 48.000.000 30.000.000 20.000.000
d. Metode Beban Berkurang (ReducingCharge Method) Asumsi : bea penyusutan thn pertama < beban penyusutan pd thn berikutnya. 1). Jumlah Angka Tahun (Sum of yearsdigit method) HP = Rp.100 jt, NR = Rp.20 jt, UE = 4 thn Thn 1 2 3 4 11
NBAT 100.000.000 68.000.000 44.000.000 28.000.000
Bag. Thn Bobot Pengurangan 1 4 4/10 2 3 3/10 3 2 2/10 4 1 1/10 ∑ 10 10/10
Bbn Penystn Sld Akum Pnystn (4/10) x 80 jt = 32 jt 32.000.000 (3/10) x 80 jt = 24 jt 56.000.000 (2/10) x 80 jt = 16 jt 72.000.000 (1/10) x 80 jt = 8 jt 80.000.000
NBAkT 68.000.000 44.000.000 28.000.000 20.000.000
2). Saldo Menurun (Declining Balance Method) beban deprresiasi = Tarif tetap x Nilai buku investasi
Thn 1 2 3 4
NBA Thn 100.000.000 66.874.030 44.721.360 29.906.976
Trf p’nystn 33,126% 33,126% 33,126% 33,126%
Bbn P’nystn 33.125.970 22.152.671 14.814.384 9.906.976
S A P’nystn 33.125.970 55.278.640 70.093.024 80.000.000
Nilai penyusutan per tahun 12
NBAkh Thn 66.874.030 44.721.360 29.906.976 20.000.000
3). Saldo Menurun Ganda (Double Declining Balance Method) penentuan depr. dgn beban depr. stp tahunnya menurun. dsr yg digunakan % met grs lurus. HP = Rp. 100.000.000, NR = Rp. 20.000.000, UE = 4 tahun, beban penyusutan per tahun 25%. Berapa nilai penyusutan per tahun. Total beban penystn slma UE = 20.000.000 x 4 = 80.000.000 = 25% (20.000.000 /80.000.000) x 100% Tarif beban penyusutan = 25% x 2 = 50%
13
Thn 1 2 3 4
NBA Thn 100.000.000 50.000.000 44.721.360 29.906.976
Trf p’nystn 50% 50% 50% 50%
Bbn P’nystn 50.000.000 25.000.000 12.500.000 6.250.000
S A P’nystn NBAkh Thn 50.000.000 50.000.000 75.000.000 25.000.000 87.500.000 12.500.000 93.750.000 6.250.000
3). Tarif Menurun (Decline Rate on Cost Method) metode penentuan beban penyusutan dgn tarif (%) yang senantiasa menurun. Tarif hy didasarkan pd kebijakan pimpinan/ yg diberi we2nang. Kelayakan : brdsr cash flow bkn laba. 6.3.4 ALIRAN KAS Laba ber+ , perush hrs py kas yg di invest. & BERSIH (NET CASH kas yg diambil utk prive. Kas bersih ≠ laba. FLOW)
14
Laba Seblm pajak Pajak (10)% Laba setelah pajak
NILAI (Rp) 145.000.000 95.000.000 20.000.000 (115.000.000) 30.000.000 ( 3.000.000) 27.000.000
Perhitungan proyeksi L/R
URAIAN Penghasilan Bea : tunai Penyusutan
Lanjutan… Aliran kas masuk Thn 1 = EAT + depresiasi = 27.000.000 + 20.000.000 = Rp. 47.000.000 Bila invest 100% dibelanjakan menggunakan pinjaman bunga 20% perthn URAIAN Penghasilan Bea : tunai Penyusutan Laba Seblm bunga & pajak bunga (20%) Laba sebelum pajak Pajak (10)% Laba setelah pajak 15
NILAI (Rp) 145.000.000 95.000.000 20.000.000 (115.000.000) 30.000.000 (20.000.000) 10.000.000 ( 1.000.000) 9.000.000
Aliran kas masuk = laba stlh pajak + penyusutan = 9.000.000 + 20.000.000 = 29.000.000 Perbedaan modal sendiri dengan modal 100% pinjaman : mencampuradukan ant cash flow krn keputusan pembelanjaan (pembay. Bunga) dgn cash flow krn investasi (penghsln, pengeluaran bea tunai,pajak). Proyeksi aliran kas dg investasi 100% MS dgn 100% MP hasilnya sama yi Rp 47.000.000/thn Aliran kas masuk = Laba setelah pajak + penyusutan + bunga (1-tax) = 9 jt + 20 jt + ( 20 jt )( 1-0,1 ) = Rp. 47 jt 16
6.3.5 Analisis Kelayakan Investasi 17
1. Payback Period (PP) 2. Net Present Value (NPV) 3.Provitability Index (PI) 4. Internal Rate of Return (IRR) 5.Average Rate of Return (ARR)
1). Payback Period 18
PP merupakan teknik penilaian terhdp jangka wkt (periode) pengembalian investasi suatu proyek atau usaha.
Rumus :
Example: Investasi = Rp. 100.000.000, kas bersih tahunan = Rp. 47.000.000 Jwb :
Sisa hari : 0,128 x 365 = 46,72 hari
Proceeds thnn sama dr thn ke thn
46,72 : 30 hr = 1,56 bulan 0,56 x 30 hr = 16,8 hr = 17 hr Dana Rp 100 jt bs diperoleh lagi dlm wkt 2 thn, 1 bln, 17 hari.
Lanjutan…
Utk proceeds tahunan berubah dari thn ke thn
19
tahun 1 2 3 4 5
proceeds 40.000.000 60.000.000 50.000.000 40.000.000 30.000.000
Wkt utk mengumpulkan proceeds thn ke 3 adl 0,80
Investasi = Rp. 140.000.000, proceeds = lama UE Tahun 0 1 2
Arus Kas Bersih (140.000.000) 40.000.000 60.000.000
Akum Kas Masuk (140.000.000) (100.000.000) (40.000.000)
3 4 5
50.000.000 40.000.000 30.000.000
10.000.000 50.000.000 80.000.000
Lanjutan…. 20
PP nya adalah 2,8 tahun, 0,80 x 365 = 292 hari 292 : 30 hr = 9,73 bulan 0,73 x 30 hari = 21,90 = 22 hari dana yg di investasikan Rp. 140 jt dpt diperoleh dlm wkt 2 thn, 9 bln, 22 hari. PP cocok digunakan dlm kondisi: estimasi pengembalian invest, ketepatan penghit tdk penting, risiko yad diperkirakan ckp tinggi.
Kelebihan : mudah dihitung, ckp akurat utk menilai invest.dpt digunakan utk mengabaikan alternatif2 invest tdk menguntungkan, menekankan pd periode pengembalian lebih cepat. Kekurangan : tdk mampu memberikan informasi tk profitabilitas investasi, tdk memperhitungkan nilai wkt uang, sulit membuat kesimpulan bila ada dua atau lebih yg py UE tdk sama, tdk memperhit. Pengembalian invest stlh melewati wkt PP.
2). Net Present Value (Nil Bersih Sekarang) 21
NPV adl metode yg dilakukn dgn cara m’mbandingkan nilai skrg dr alirn kas msk bersih dgn nilai skrg dr bea pengeluaran invest (outlays).
Formula : Ket: proceeds stp k = discount rate yg digunakan thnnya sama besar At = cash flow pd periode t n = periode yg terakhir dimna cash flow dihrpkan Ex : investasi = Rp. 100.000.000, proceeds thnn slma 5 thn = Rp.47.000.000, DR = 10% Jwb : PV Proceeds = 3,790 x 47 jt = 178.177.000 PV outlays = 100.000.000 NPV = 78.177.000
Lanjutan..
Proceeds tdk sama besar dari tahun ke tahun
22
Diketahui : Investasi = Rp. 140.000.000, Proceeds tahun 1= 40.000.000 Proceeds tahun 2= 60.000.000 Proceeds tahun 3= 50.000.000 Proceeds tahun 4= 40.000.000 Proceeds tahun 5= 30.000.000 Discount Rate (DR) = 10% Kesimpulan : NPV +, maka usulan investasi diterima
Perhitungan NPV atas dasar DR 10% Thn D.F (10%) Proceeds PV Proceeds 1 0.909 40.000.000 36.360.000 2 0,826 60.000.000 49.560.000 3 0,751 50.000.000 37.550.000 4 0,683 40.000.000 27.320.000 5 0,621 30.000.000 18.630.000 PV dr Proceeds 169.420.000 PV dr Outlays (140.000.000) NPV 29.420.000
Lanjutan…
Formula lain untuk menghitung NPV
23
Kelebihahan : memperhit tk bunga yg sbnrnya mudah diterapkan mdh menyesuaikan dgn risiko
Kekurangan : sulit menentukan rate min. yg diinginkan tdk menunjukn rate of return sbnrnya met ini tdk sesederhana met ARR & PP
3). Profitability Index (PI) 24
PI metode utk m’nghit p’rband antara nilai skrng penerimaan kas bersih di masa yad (proceeds) dgn nilai skrng invest (outlays)
Rumus : Example: Invest = Rp 100 jt, proceeds slama 5 thn = Rp. 47.000.000, DR = 10%. Jawab : PV dr proceeds = 3,791 x Rp 47 jt = Rp. 178.177.000 PV dr outlays = Rp. 100.000.000
Lanjutan….
Proceeds yg tidak sama besar dari tahun ke tahun
25
Example : Investasi = Rp. 140 jt, proceeds tahun 1 = Rp. 40 jt, tahun 2 = Rp. 60 jt, tahun 3 = Rp. 50 jt, tahun 4 = Rp. 40 jt, tahun 5 = Rp. 30 jt, DR = 10%. Thn DF 10% 1 0,909 2 0,826 3 0,751 4 0,683 5 0,621
Proceeds PV dr Proceeds 40.000.000 36.360.000 60.000.000 49.560.000 50.000.000 37.550.000 40.000.000 27.320.000 30.000.000 18.630.000 PV dr proceeds 169.420.000 PV dr outlays 140.000.000
• PI > 1 layak • PI < 1 tdk layak • Bila ada bbrp alternatif investasi, mk pilih yg py PI plg besar.
4). Internal Rate of Return 26
IRR m’rpkn met. utk menghitung tk bunga yg dpt mnyamakan ant PV dr semua aliran kas msk & keluar dr invest proyek.
Ada 2 mslh dlm penghit Formula : IRR yi : CF Ket: msk sama & r = tk bunga tdk sama utk At = cash Flow pd periode t n = periode akhir, di mana CF dihrpkan stp periode Example: Investasi = Rp 100 jt, proceeds = Rp. 47 jt. Scr apriori tk bunga 38% PV proceeds = 2,106 x 47 jt = 98.971.588 PV outlays = 100.000.000 NPV (1.028.412)
LANJUTAN….
NPV (-) = 1.028.412, gunakan tk bunga lebih rendah, misal 36%
27
PV Proceeds = 2,181 x 47.000.000 = 102.494.706 PV outlay = 100.000.000 NPV = 2.494.708 NPV (+), artinya tk bunga diatas 18% & dibawah 20%. Internal Rate dapat dihitung dgn cara Interpolasi sbb: Selisih tk Selisih PV dg Selisih PV bunga capital Outlays 36% 102.494.706 102.494.706 38% 98.971.588 100.000.000 Selisih 2% 3.523.118 2.494.706
36% + 0,75% = 36,75% Kasus proceeds tiap thn sama
Lanjutan…
Perhitungan NPV atas dasar tk bunga 18% & 20% Kasus proceeds tiap tahun berbeda
28
Thn
Proceeds
1 2 3 4 5
40.000.000 60.000.000 50.000.000 40.000.000 30.000.000 PV of proceeds PV of outlays NPV
Tk bunga 18% DF PV 0,847 33.898.305 0,718 43.091.066 0,609 30.431.544 0,516 20.631.555 0,437 13.113.276 141.165.746 1.165.746 1.165.746
Tk bunga 20% DF PV 0.833 33.333.333 0,694 41.666.667 0,579 28.935.185 0,482 19.290.123 0,402 12.056.327 135.281.636 (140.000.000) (4.718.364)
Lanjutan…
Berdasar hasil perhitungan (slide 28), mk interpolasi dapat dilakukan
29
Formula: Ket : r = IRR yg dicari P1 & P2 = 18% & 20% C1 (NPV 1) = + 1.165.746 C2 (NPV 2) = - 4.718.364
Jadi IRR sebesar 18,39% dinyatakan layak krn IRR > tk keuntungan yg dikehendaki or sebaliknya.
Kekurangan : rumit jika Kelebihan: hindari pemilihan Rate of proceedsnya tdk sama utk stp periode, hrs m’nggunkan Return min yg diinginkan, mndptkn R of R yg sbnrnya, tdk py beban utk menginvest. analisis sensitivitas. Kembali.
5). Average Rate of Return (ARR) 30
ARR merupakan met yg digunakan utk mengukur tk keunt. yg diperoleh dari investasi. Metode tsb tdk m’ndsrkn pd proceeds/cash flow, melainkan pd profit yg dilaporkan dlm buku (Accounting Rate of Return)
Formula: a. ARR atas dasar Initial Investment
b. ARR atas dasar average investment
Perhitungan proyeksi L/R
Diketahui : • Investasi Modal Sendiri = Rp.100 jt • UE = 5 tahun, met yg dipakai garis lurus • estimasi pndptn = Rp. 145 jt/thn, & diperlukan bea Rp. 95 jt. • tax 10%. Brp ARR baik menggunakan dasar Initial Investment & AI
31
URAIAN Penghasilan • bea tunai •Penyusutan Laba Sebelum Pajak Pajak 10% Laba Setelah Pajak
NILAI 145.000.000 95.000.000 20.000.000 ⁺ (115.000.000) 30.000.000 (3.000.000) 27.000.000
Lanjutan…
ARR atas dasar Initial Investment
32
ARR atas dasar Average Investment
Bila laba setelah pajak investasi tdk sama besarnya dari tahun ke tahun, maka rata2 laba setelah pajak stp tahunnya hrs dihitung dg cara sbb : Mis : nilai investasi = Rp. 140 jt, laba setelah pajak tahun 1 = 20 jt, thn ke dua = 40 jt, thn ketiga = 30 jt, thn keempat = 20 jt & tahun kelima = 10 jt
Tahun Keterangan 1 Laba Setelah Pajak 2 3 4 5 Rata2 Laba Setelah Pajak Investasi Awal Rata2 Investasi Awal a. ARR Initial Investment b. ARR Average Investment 33
Laba setelah pajak 20.000.000 40.000.000 30.000.000 20.000.000 10.000.000 24.000.000 140.000.000 70.000.000
ARR 34
Kelebihan
Sederhana & mudah dimengerti Dalam perhitungan menggunakan data accounting yg sdh tersedia
Kekurangan
Tidak memperhatikan Time Value of Money Fokus pd accounting daripada cash flow Pendekatan jk pendek dgn menggunakan angka rata2 menyesatkan Kurang memperhatikan panjangnya jk wkt investasi
Data Primer
• sumber dana baik Modal Sendiri maupun Modal Pinjaman • bea investasi (bea persiapan perizinan, bea tanah & bangunan, bea mesin & peralatan • Umur Ekonomis setiap investasi
35
• nilai inflasi sbg dsr proyeksi kenaikan bea oprsional • pertumbuhan masy ut5k proyeksi penjualan • tk bunga simp yg berlku di BU sbg pembanding bsr Data nil IRR Sekunder • tk bunga kredit jk bisnis dijlnkan dg dibiayai kredit perbankan • literatur ttg keuangan & akuntansi
6.4 SUMBER DATA
36
a.Calon pelaku usaha b.Pengusaha c. Pemasok d.Kantor pelayanan perizinan & jasa investasi e. Masyarakat/kelurahan f. Perbankan g. BPS h. Asosiasi pengusaha 6.5 RESPONDEN/NARASUMBER
6.6 METODE PENGUMPULAN DATA 37
Studi Dokumentasi
Menelaah buku atau dokumentasi (keu, inflasi, pndptn masy, tk suku bunga
Melakukan wa2ncara/m’mbagikan kuesioner (bea invest, oprsnal, hrga
Survei
Melakukan observasi yg berkaitan Observasi dengan lahan & mesin yg akan dibeli
6.7 INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA 38
a.Pedoman Studi Dokumentasi utk mengumpulkan data sekunder yg berkaitan dgn keu. b. PedomanWawancara/Kuesioner
39
Analisis ketentuan PP PP< Payback minimum PP ≥ Payback minimum NPV NPV < 0 atau negatif NPV ≥ 0 atau positif PI PI < 1 PI ≥ 1 IRR IRR < dr bunga pinjaman IRR ≥ dr bunga pinjaman ARR ARR < min account.rate of return ARR ≥ min account.rate of return
Layak /tidak layak Layak (lbh cpt) Tidak layak (lbh lama) Tdk layak layak Tdk layak/ditolak Layak/diterima Tidak layak Layak Tidak layak Layak
6.8 ANALISIS DATA