BAB 4 KONSEP DESAIN
4.1.
Landasan Teori 4.2.1. Definisi Vernakular Vernakular, berasal dari bahasa Latin yaitu vernacullus yang berarti lokal, pribumi. Bahasa nasional yang non-standar dan muncul dari beragam budaya lokal yang membentuk dialek. Berasal dari bidang linguistik berupa dialekdialek regional dan sosial yang berkembang ke bidang arsitektur yang menghasilkan bangunan-bangunan bergaya vernakular seperti bangunan yang bentuknya dipengaruhi konteks lingkungan, sejarah, dan budaya yang ada pada saat itu. Berawal dari era pascamodern yang merespon era modern yang berlangsung lama dan dominan membuat desain vernakular muncul mulai dari arsitektur, sastra hingga ke tipografi dan masih banyak lagi. Menurut kamus Oxford Advanced Learners, definisi vernacular adalah bahasa yang digunakan di daerah atau kelompok tertentu dan bukanlah bahasa resmi atau tertulis. 4.2.2. Teori Tipografi Tipografi vernakular adalah tipografi yang ditemukan pada ruang publik di suatu daerah tertentu. Istilah ini sering digunakan untuk huruf yang ditemukan di dunia nyata. Pada kenyataannya, tidak hanya bangunan dan tanda-tanda lalu lintas, tetapi juga graffiti, angkutan umum, spanduk dan seluruh jenis lain yang ditemukan di pemandangan kota atau pedesaan dapat disebut tipografi vernakular. Tipografi (dari bahasa Yunani τύπος (typos) = bentuk and γραφή (graphe) = tulisan) yang artinya seni dan teknik is the art and technique of arranging type in order to make language visible Secara umum, tipografi adalah segala disiplin yang berkenaan dengan huruf. Secara tradisional istilah tipografi berkaitan erat dengan setting huruf dan pencetakannya. Pengaruh perkembangan teknologi digital yang sangat pesat pada masa kini mulai membuat maknanya meluas. Anatomi huruf Menurut Buku Designing Type oleh Karen Cheng yang menggambarkan anatomi huruf dari typeface Adobe Garamond :
24
25
Gambar 4.1. Anantomi huruf menurut buku Designing Type, Karen Cheng.
Klasifikasi Bentuk Huruf Roman, pada awalnya adalah kumpulan huruf kapital seperti yang biasa ditemui di pilar dan prasasti Romawi, namun kemudian definisinya berkembang menjadi seluruh huruf yang mempunyai ciri tegak dan didominasi garis lurus kaku. o Serif, dengan ciri memiliki kait di ujungnya. Selain membantu keterbacaan, siripan juga memudahkan saat huruf ditulis.
-
AaBbCc
26
Slab Serif, cirinya adalah kaki/kait/serif yang berbentuk persegi seperti papan dengan ketebalan yang sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulkan adalah kokoh, kuat, kekar dan stabil.
SAMPLE SAMPLE SAMPLE SAMPLE SAMPLE SAMPLE
Rounded Serif, cirinya kaki/kait/serif yang berbentuk oval.
Cupped Serif
Hairline Serif
Bracketed Serif
Wedge Serif
o Sans Serif, dengan ciri tanpa kait/serif, dan memiliki ketebalan huruf yang sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulkan oleh huruf jenis ini adalah modern, kontemporer dan efisien.
AaBbCc -
Script, merupakan goresan tangan yang dikerjakan dengan pena, kuas atau pensil tajam dan biasanya miring ke kanan. Kesan yang ditimbulkannya adalah sifast pribadi dan akrab.
AaBbCc
27 -
Dekoratif, merupakan pengembangan dari bentuk-bentuk yang sudah ada. Ditambah hiasan dan ornamen, atau garis-garis dekoratif. Kesan yang dimiliki adalah dekoratif dan ornamental.
AaBbCc -
Legibility Kejelasan bentuk huruf (legibility) adalah tingkat kemudahan mata mengenali suatu karakter / rupa huruf / tulisan. Legibility menyangkut desain/ bentuk huruf yang digunakan. Suatu jenis huruf dikatakan legible jika masing-masing huruf/karakter-karakternya mudah dikenali dan dibedakan dengan jelas satu sama lain. Hal ini bisa ditentukan oleh: Kerumitan desain huruf, seperti penggunaan siripan, kontras goresan, dan sebagainya. Penggunaan warna Frekuensi pengamat menemui huruf tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Em Dahulu orang membuat jarak antar huruf dan antar kata dengan menyisipkan blok metal berbentuk kotak. Blok metal yang standar dinamakan em (em square), berbentuk bujur sangkar yang tingginya sama sengan tinggi huruf. Yang lebarnya setengah em disebut en, ada lagi yang lebih tipis atau lebih lebar (quads), lebar masing-masing tetap berpatokan dari em.
4.2.3. Definisi Postmodern Desain grafis Postmodern adalah semangat liberal yaitu sebuah kebebasan untuk intuitif dan personal, dan untuk melawan desain yang modern yang sangat dominan pada abad ke-20. Desainer menjadi merasa bebas merespon positif vernakular dan bentuk historis, dan dapat memasukkannya ke dalam karya mereka. 4.2.4. Teori Pablo A. Medina Menurut Buku Type Design: Radical Innovative and Experimentation oleh Teal Triggs, Pablo A. Medina mengatakan bahwa ia pernah melihat Malcolm McLaren berbicara dan berbagi anekdot yang pernah ia dengar di sekolah seninya dulu, “All great artist have been failures. Not miserabvle failures, but tremendous, brilliant failures.” Tipografi eksperimental sedikit banyak adalah kegagalan yang disengaja dengan harapan bahwa sesuatu yang indah dan baru akan lahir. Begitu pula dengan ekperimen tipografi pada tugas akhir penulis yang dengan sengaja menampilkan bentuk-bentuk yang ‘gagal’ atau tidak konsisten untuk mengadaptasi sesuatu yang ‘gagal’ menjadi indah. 4.2.5. Teori Jonathan Barnbrook
28
Dalam Buku Type Design: Radical Innovative and Experimentation oleh Teal Triggs, Jonathan Barnbrook mengemukakan teorinya tentang tipografi eksperimental. Sebuah eksperimen adalah hasil produksi sesuatu yang inovatif yang di dalamnya mendefinisikan berbagai parameter dan parameter itu dapat berbeda jauh. Banyak orang bingung dengan eksperimental dengan “decorative playing” yang dimana hal ini tidak terlalu eksperimental jika dilihat dari prosesnya yang telah berlangsung sejak Futurist and Construtivists. Dari sebuah ekspresi ekstrim dari filosofi , saat ini hal itu menjadi dekat dengan ide ‘fashion’ dalam tipografi. 4.2.6. Teori Gestalt Gestalt adalah sebuah teori yang menjelaskan proses persepsi melalui pengorganisasian komponen-komponen sensasi yang memiliki hubungan, pola, ataupun kemiripan menjadi kesatuan. Teori gestalt beroposisi terhadap teori strukturalisme. Teori gestalt cenderung berupaya mengurangi pembagian sensasi menjadi bagian-bagian kecil. Teori ini dibangun oleh tiga orang, Kurt Koffka, Max Wertheimer, and Wolfgang Köhler. Mereka menyimpulkan bahwa seseorang cenderung mempersepsikan apa yang terlihat dari lingkungannya sebagai kesatuan yang utuh.
-
Gestalt terdiri dari : Similarity, objek yang terlihat sama dianggap satu grup dan satu jenis. Continuation, objek yang mengarahkan mata ke objek lain Closure, objek yang tidak lengkap tapi dapat dipersepsikan sebagai suatu objek tertentu. Proximity, dimana banyak elemen yang berdekatan dianggap satu kelompok. Figure and Ground, mempersepsikan perbedaan objek dan latarnya.
4.2.7. Teori Warna Untuk menghasilkan warna yang kontras dan mencolok seperti tipografi warung tenda, warna yang dominan dipakai adalah warna yang vivid dan komplemen (warna yang berseberangan dalam color wheel). Dalam penerapannya, selain memakai warna yang solid dapat digunakan warna gradasi, gabungan dari warna kontras yang biasanya hanya memakai maksimal 3 warna.
29
Gambar 4.2. Color wheel.
4.2.
Strategi Komunikasi 4.2.1. Strategi Kreatif 4.2.1.1. Keyfact Tipografi vernakular pada warung tenda mudah ditemui tapi tak banyak yang mengapresiasi. 4.2.1.2. Masalah komunikasi Tipografi vernakular sering dianggap kuno, jelek, tidak beraturan karena tidak diaplikasikan dengan baik. 4.2.1.3. Objektif Bereksperimen dengan membentuk jenis typeface baru yang terinspirasi dari tipografi pada warung tenda dan sebagai bentuk apresiasi pada tipografi vernakular yang dimiliki Indonesia. 4.2.1.4. Manfaat Desain - Menambah koleksi tipografi vernakular di Indonesia - Menjadi referensi bagi desainer lain bahwa tipografi pada warung tenda dapat dijadikan inspirasi desain. - Masyarakat lokal maupun internasional dapat mengenal tipografi vernakular Indonesia. 4.2.1.5. Profil Khalayak Sasaran - Demografi Primer Pria dan wanita Usia 18-35 tahun
30 Tingkat sosial A-B Pekerjaan desainer - Demografi Sekunder Pria dan wanita 18-64 tahun Tingkat sosial A-B - Geografi Jakarta - Psikografi o Senang bereksperimen o Cinta pada budaya Indonesia o Konservatif o Pecinta kuliner jalanan o Open-minded o Menyukai tipografi 4.2.1.6. Positioning Typeface pertama yang mengambil tema vernakular Indonesia dengan gabungan karakter warung-warung tenda di Jakarta. 4.2.1.7. Big Idea Indahnya tipografi di balik nikmatnya kuliner warung tenda di Jakarta. 4.2.1.8. Key Message Menyampaikan ide baru sebuah typeface yang diadaptasi dari tipografi vernakular pada warung tenda sebagai kekayaan visual Indonesia yang perlu dilestarikan dan dipublikasikan. 4.2.1.9. Keyword Lokal, bebas, kasual. 4.3.
Konsep Desain 4.3.1. Pendekatan Kreatif -
Rational Bereksperimen dengan mencari karakter khas tipografi warung tenda lalu menciptakan typeface baru yang mewakili seluruh karakter tersebut dan mendigitalisasikannya menjadi font yang dapat dijual dan diaplikasikan pada desain tertentu sesuai penggunanya.
31 -
Emosional Visual yang unik, eksperimental, ekspresif dan dinamis, layout mengambil ciri khas pada warung-warung tenda.
4.3.2. Strategi Visual -
Warna Kontras Vivid Solid
-
Tipografi Capital Kasual Dinamis
-
Visual Street style Type as image Dekoratif
4.3.3. Tone & Manner -
Bebas Cerah Kontras Nyeleneh
4.3.4. Perencanaan Media -
Booklet Poster Postcard dan packaging Pin dan packaging CD T-shirt Gelas Spanduk Totebag
