BAB 4
KONSEP DESAIN
4.1.
Landasan Teori dan Metode 4.1.1. Teori Warna Dari semua bentuk komunikasi non verbal, warna merupakan metode paling tepat untuk menyampaikan pesan dan tujuan. Warna adalah kesan yang di peroleh mata dari cahaya yang dipantulkan oleh bendabenda yang mengenainya. Warna adalah bagian dari proses perlengkapan identitas. Menurut Martha Gill, makna warna pada target audience bisa berbeda-beda dipengaruhi oleh: 1.Basic Personality, bagaimana kepribadian target audience itu sendiri 2.Culture, warna hitam dan putih adalah warna paling netral dan dapat diterima semua budaya. 3.Trend, banyak dipengaruhi oleh lingkungan etnik dan juga media. 4.Age, usia yang juga mempengaruhi persepsi orang terhadap warna. Karakteristik warna: 1.Warna terang (lebih disukai oleh muda-mudi, membuat produk menjadi lebih besar dan lebih dekat ke mata)
2.Warna keras/hangat (termasuk didalamnya adalah warna merah, oranye, kuning, warna-warna ini memiliki daya tarik dan dampak yang sangat besar, terutama warna merah dan oranye, sehingga dapat diaplikasikan pada media yang menuntut perhatian lebih). 3.Warna lembut/dingin (termasuk di dalamnya adalah warna hijau dan biru, warna ini kurang dinamis bila dibandingkan dengan warna keras, namun cocok digunakan untuk produk-produk tertentu). 4.Warna tua (memiliki nilai pantul paling rendah, dan harus dikomposisikan dengan warna yang nilai pantulnya tinggi, serta bila dipajang para rak penjualan buku harus dengan latar belakang yang kontras dan penerangan yang cukup agar mudah dilihat). Dalam cover buku GUE BETAWI: Benyamin Suaeb Si Tukang Artis menggunakan warna tua yaitu hitam dan dikomposisikan dengan warna yang nilai pantulnya tinggi seperti warna merah. Di dalam halaman isi, didominasi oleh penggunaan warna terang yang mencolok. Agar terasa ini adalah buku yang bersahabat dan dekat dengan pembacanya. Dalam pemakaian Warna pada isi buku tersebut terdapat 5 warna utama, yaitu Hijau, Kuning, Oranye, Biru, dan Ungu. Dalam Buku The Complete of Graphic Design (p29, 2007) tertulis bahwa: 1.Hijau, warna yang menunjukkan pertumbuhan atau ekologi. 2.Kuning, warna yang paling ceria, warna yang paling bersemangat.
3.Oranye, warna yang menggambarkan cinta, hasrat, keinginan, kehidupan, dan kedewasaan. 4.Biru, warna yang menunjukkan ketenangan, rasa aman. 5.Ungu, warna yang menggambarkan kualitas tertinggi, mahal, dapat di hubungkan dengan keagungan. Pada buku GUE BETAWI: Benyamin Suaeb Si Tukang Artis, warna-warna tersebut digunakan dalam suasana Bab sebagai berikut: 1.(Masa kecil sampai remaja) menggunakan warna hijau, 2.(Awal karir) menggunakan warna kuning. 3.(Membentuk keluarga) menggunakan warna oranye. 4.(Dunia Keartisan) menggunakan warna biru. 5.Karya menggunakan warna ungu. 1.
Warna Betawi Menurut Dinas Kebudayaan dan Permuseuman Propinsi DKI Jakarta dalam buku Ikhtisar Kesenian Betawi (2003, p126), pada umumnya orang Betawi menyenangi warna yang cerah meriah, kadang-kadang menyolok, seperti merah menyala, kuning ceria dan sebagainya. Warna tersebut sangat cocok diaplikasikan ke dalam buku biografi GUE BETAWI: Benyamin Suaeb Si Tukang Artis, selain menonjolkan warna Betawi juga merupakan warna yang di senangi oleh anak muda. Selain itu warna-warna tersebut dipakai juga dengan warna turunannya
yang keras sesuai dengan karakter Benyamin yang kuat dan bersemangat. 2.
Teori Ilustrasi Ilustrasi merupakan unsur penting yang sering digunakan dalam komunikasi sebuah desain buku karena sering dianggap sebagai bahasa universal yang dapat menembus rintangan yang ditimbulkan oleh perbedaan bahasa dan kata-kata. Ilustrasi dapat mengungkapkan suatu hal dengan lebih cepat dan efektif daripada teks. Fungsi ilustrasi dalam sebuah desain buku adalah sebagai berikut: 1. Menarik perhatian pembaca 2. Merangsang minat membaca keseluruhan isi pesan 3. Menciptakan suatu suasana khas 4. Menciptakan suatu karakter yang unik dalam keseluruhan desin buku. Dalam menciptakan fungsi ilustrasi tersebut, ilustrasi yang digunakan dalam desain buku biografi GUE BETAWI: Benyamin Suaeb Si Tukang Artis, berupa coretan tangan hasil tracing dari foto-foto lalu digabungkan dengan pewarnaan sederhana komputer ataupun ilustrasi outline saja. Dengan media berupa spidol atau bolpen.
3.
Teori Fotografi Menurut Paul Messaris, gambar-gambar yang dihasilkan oleh manusia, termasuk fotografi, bisa dipandang sebagai suatu aksara visual,
atau dengan kata lain, gambar-gambar itu bisa dibaca. Sehingga, gambargambar pun merupakan bagian dari cara berbahasa. Editorial Fotografi adalah foto yang dibuat untuk sebagai ilustrasi dalam cerita di dalam teks atau dibuat sebagai ide dari isi teks (http://en.wikipedia.org, 2007). Dalam buku Biografi GUE BETAWI: Benyamin Suaeb Si Tukang Artis, menggunakan jenis editorial fotografi untuk menjadikan foto-foto tersebut sebagai bagian dari cara berbahasa. Penggunaan fotografi hanya untuk foto-foto benda yang menunjang halaman buku saja, dan dilakukan dengan cara. Selain itu foto-foto yang didapat, semua di sesuaikan dengan isi halaman buku. 4.
Teori Binding Dalam buku The Complete of Graphic Design (p101, 2007), jenis binding ada bermacam-macam. Buku GUE BETAWI ini menggunakan metode teknik Perfect Binding karena menurut teori yang ada, perfect binding merupakan jenis teknik yang harganya terjangkau dan kekuatannya pun tahan lama, terutama lebih murah daripada case binding.
5.
Teori Komunikasi Desain Komunikasi Visual dalam terapannya sebagai ilmu komunikasi yang memiliki fungsi dalam komunikasi : -To Identify -To Inform
-To Persuade Suatu karya desain komunikasi visual memiliki struktur yang sama dengan karya seni murni. Satu hal yang menjadi perbedaan mendasar adalah karena desain komunikasi visual memiliki tujuan dan fungsi komunikasi, maka nilai yang juga penting adalah komunikatif. Menurut Carl Hoveland, komunikasi merupakan suatu proses dimana suatu pihak (individu / kelompok) mengirimkan rangsangan berupa lambang-lambang atau bahasa kepada pihak lain dengan tujuan merubah perilakunya. Sedangkan menurut Laswell, secara umum komunikasi terdiri dari unsur-unsur sebagai berikut : -
Komunikator (sumber)
-
Komunike (pesan)
-
Komunikan (sasaran)
-
Media (alat penyalur)
-
Efek (akibat) Pada buku GUE BETAWI: Benyamin Suaeb Si Tukang Artis, menggunakan media penyalur seperti collectible items agar pesan yang ingin disampaikan kepada pembaca dapat komunikatif. Hal yang perlu diperhatikan agar komunikasi dapat dikatakan efektif, yaitu:
1. Kesenangan ; menimbulkan keakraban dalam komunikasi yang dikerjakan dengan tujuan menyenangkan. 2. Mempengaruhi sikap orang
Efek komunikasi yang tersirat dalam publikasi dibuat berkesan menarik, dengan bentuk layout yang simple dan permainan tata letak dari teks serta ilustrasi yang mempengaruhi sikap khalayak sasaran dengan timbulnya rasa ingin tahu. Pendekatan yang dapat ditempuh agar hal-hal tersebut diatas dapat tercapai, yaitu dengan pendekatan kreatif. Data dan fakta yang akan disampaikan telah diolah sehingga dapat menghasilkan pesan yang tepat, efektif, dan komunikatif. Dimana data yang sudah ada diolah kembali dan dapat diambil pesan yang tepat dan efektif. 6.
Teori Layout Dalam buku Layout yang ditulis oleh Gavin Ambrose dan Paul Harris (2005, p11), layout adalah pengaturan elemen-elemen desain dalam kaitannya dengan ruang atau bidang dimana elemen-elemen tersebut berada, dan dalam keserasian dengan tampilan secara keseluruhan dari segi estetis. Sasaran utama dari layout adalah untuk menampilkan elemen-elemen visual maupun tekstual tersebut yang dikomunikasikan dalam cara yang teratur sehingga memungkinkan pembaca untuk menangkapnya dengan mudah. Tidak ada aturan “emas” dalam mengatur layout, karena ada berbagai penanganan yang berbeda bagi tiap media yang berbeda.
Layout dalam buku biografi Gue Betawi: Benyamin Sueab Si Tukang Artis, ditampilkan lebih bebas tetapi tetap simple juga tetap mengikuti grid yang ada. 7.
Teori Grid Hans Neuberg berpendapat bahwa, “ Grid system tercipta karena adanya pembagian-pembagian dimata kita, sehingga akan menciptakan sistem, hal ini juga membuat akan terciptanya sistem di dalam sistem. Grid adalah aturan main para desainer digunakan untuk mempermudah desainer untuk menaruh penempatan tipografi, komposisi dan layout, namun yang lebih penting adalah bagaimana kita membuat aturannya.” Andre Jute dalam bukunya GRIDS: ‘The Structure of Graphic Design’ menyebutkan bahwa tujuan utama penggunaan grid adalah untuk menciptakan keteraturan dan menghindarai adanya kekacauan. Grid membantu pembaca menemukan materi di tempat yang diharapkan setiap saat, baik ketika sedang santai membuka halaman demi halaman pada majalah, atupun ketika secara cepat membaca sebuah jurnal profesional untuk mendapatkan informasi yang relevan. Tujuan utama dari grid ini telah mendorong desainer untuk berpikir secara konstruktif dan dengan cara yang terstruktrurisasi. Dalam desain buku biografi GUE BETAWI: Benyamin Sueab Si Tukang Artis yang merupakan buku biografi yang mengutamakan penampilan visual, maka grid yang digunakan tidak ada ukuran khusus.
Grid dibagi menjadi 4 kolom tetapi tetap dengan tanpa ukuran pasti hanya menggunakan pembagian mata kita saja. 8.
Teori Komunikasi Visual Menurut Rick Paynor dalam “Graphic Design and New Thought”, Suatu aksi dalam mendisain tak akan pernah secara keseluruhan menjadi proses netral karena desainer akan selalu membawa sesuatu ke dalam proyeknya. Dan sebuah desain tidak akan gagal untuk di informasikan jika melaksanakan dengan personal taste, pengertian secara kultural, kepercayaan terhadap suatu idea, dan secara mendalam memahami acuan estetika.
9.
Teori Tipografi Rudy Vanderlaans dan Suzanne Licko Émigré mengatakan bahwa, “Pencarian tipografi bukan hanya untuk mudah dibaca karena pencarian bentuk dan visual akan terhenti sampai font yang sudah ada di komputer anda. Namun karakter akan lebih berarti dalam pencaharian bentuk dan visual dalam mengkomunikasian suatu informasi. Pertanyaannya bukan hanya mengapa namun bagaimana menarik audience akan mau membaca dan mendapatkan suatu informasi.” Dalam penggunakan tipografi ada beberapa pedoman yang harus diperhatiakan, yaitu: 1.
Readibility (Keterbatasan)
Merupakan tingkat atau level dimana sebuah tulisan dipahami atau dibaca dengan mudah berdasarkan kompleksitas pengunaan kata-kata dan kalimat. 2.
Clearity (Kejelasan) Clearity adalah hal yang paling penting dalam memilih suatu jenis huruf. Menurut David Ogilvy, tipografi ‘menolong’ orang untuk membaca, sedangkan tipografi yang buruk ‘mencegah’ orang untuk membaca.
3.
Visibility (Dapat dilihat) Pemakaian tipe huruf disesuaikan dengan komposisi yang baik. Peletakkan huruf yang terhalang oleh gambar atau warna yang hampir sama dengan warna latar belakang akan mempersulit pembaca.
4.
Legibility Merupakan kejelasan visual dari penulisan teks, biasanya berdasaran ukuran jenis huruf, kontras, text block, dan spasi antar huruf yang digunakan.
10.
Metode Kata Ganti Orang Pertama Metode kata ganti orang pertama di dalam teks buku biografi GUE BETAWI: Benyamin Suaeb Si Tukang Artis, merupakan cara yang tepat untuk mengkomunikasikan pengalaman hidup dan kegigihan Benyamin Sueab kepada anak muda Indonesia.
2.
Strategi Kreatif 2.1.
Strategi Komunikasi 2.1.1.1.
Fakta Kunci Ada beberapa hal nyata yang dapat dijadikan sebagai kekuatan atau pendukung maupun kelemahan atau penghambat dalam penyampaian komunikasi kepada target audience sehubungan dengan pembuatan buku biografi GUE BETAWI: Benyamin Suaeb Si Tukang Artis, yaitu antara lain: •
Buku biografi terkesan membosankan bagi anak muda Indonesia.
•Benyamin Suaeb sudah dianggap sebagai elemen Betawi. 2.1.1.2.
Profil Target •
Demografi
Usia
: 21 tahun – 30 tahun
Jenis Kelamin
: Pria dan Wanita
•
Geografi
Wilayah
: Perkotaan
Daerah
: Tengah hingga pinggiran kota
•
Psikografi
Gaya hidup
: Tertarik dengan hal-hal yang berhubungan
dengan Benyamin Suaeb. Rutinitas di rumah.
: Kuliah atau bekerja baik di luar maupun
Kepribadian
:Dinamis, penggemar buku biografi, peng-
gemar berat Benyamin Suaeb, punya rasa ingin tahu lebih tentang Benyamin Suaeb. 2.1.1.3.
Keyword
2.1.1.4.
•
Fun
•
Personal
•
Catatan
•
Kliping
Tujuan Komunikasi Proses komunikasi yang ingin dituju dalam hal ini adalah AIDA, yaitu Attention, Interest, Desire, Action. •
Attention : Menarik perhatian target audience untuk membeli buku biografi GUE BETAWI: Benyamin Suaeb Tukang Artis.
•
Interest
: Menarik minat target audience untuk membaca
dan mendalami isi buku biografi GUE BETAWI: Benyamin Suaeb Tukang Artis. •
Desire
: Membangkitkan emosi pembaca untuk ikut
merasakan seluruh kisah perjalanan hidup Benyamin Suaeb sekaligus mempelajari kegigihan dan kreatifitas seorang Bang Ben. •
Action
: Memotivasi pembaca untuk bertindak sesuai kete-
ladanan sang tokoh serta menjadi inspirasi. 2.1.1.5.
Pendekatan Emosional / Rasional
Pendekatan yang dilakukan berupa pendekatan emosional yang berupa pemilihan kata-kata dalam penulisan teks yang dapat menggugah emosi pembaca untuk sekedar memberikan penilaian ataupun menciptakan cara pemikiran dan tindakan tertentu yang berbeda dari sebelumnya. Juga dengan pengunaan warna dalam buku biografi ini. 2.1.1.6.
Judul Buku Judul buku biografi Benyamin Suaeb ini adalah “GUE BETAWI: Benyamin Suaeb Si Tukang Artis”.
3.
Strategi Desain 3.1.
Tone dan Manner Dalam berkomunikasi, nuansa yang akan ditampilkan adalah: •
Full Color Sebagai ciri khas Benyamin yang selalu ceria dan sesuai dengan target audience, anak muda Indonesia.
•
Extraordinary Merupakan isi buku yang terdapat berbagai collectible items (agar lebih dapat merasakan perjalanan hidup Benyamin), seperti replika surat-surat, foto untuk koleksi, dan sebagainya. Yang semua nya bersumber pada tokoh Benyamin.
3.2.
Strategi Verbal
Sesuai dengan karakter Benyamin Suaeb sebagai objek penyusunan buku yang ceria dan bersahabat, dan profesinya sebagai komedian, gaya bahasa yang akan digunakan baik dalam penulisan judul buku, judul bab maupun penulisan isi buku adalah gaya bercerita kata ganti orang pertama yang informal dan tidak kaku. 3.3.
Strategi Visual Unsur-unsur desain yang dipilih dalam pembuatan buku biografi GUE BETAWI: Benyamin Suaeb Tukang Artis adalah sebagai berikut: •
Skema atau keluarga warna-warna terang karena disesuaikan dengan karakter tokoh yang menjadi objek pembahasan dalam buku juga dengan adanya target audience tersebut.
•
Tipografi beberapa digunakan dengan menggunakan spidol.
•
Ilustrasi manual dengan menggunakan spidol untuk memberi kesan dekat dengan pembaca.
4.
Pemilihan Item Item yang digunakan adalah: 1.
Buku biografi GUE BETAWI: Benyamin Suaeb Si Tukang Artis, meliputi desain halaman sampul dan halaman isi: Ukuran
:
28 x 20 cm
Tebal
:
92 halaman
Warna
:
Full Color
Cover
:
Hard Cover
Penjualan:
Toko-toko buku besar (Gramedia, TGA Bookstore, QB, Kinokuniya, Periplus, Aksara, dan lain-lain).
2.
Label CD, yaitu untuk CD yang berisi rekaman lagu dari Benyamin Suaeb yang ada di dalam buku biografi GUE BETAWI: Benyamin Suaeb Si Tukang Artis sebagai bonus pembelian.