LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
BAB 4 HASIL PENGUMPULAN DATA DAN INFORMASI
A.
POTRET PELABUHAN SURVEI Potret pelabuhan survei yang terdiri dari pelabuhan kelas utama, pelabuhan kelas I, maupun pelabuhan kelas IV adalah sebagai berikut. 1.
Pelabuhan Tanjung Priok Hasil pengumpulan data sekunder yang didapat pada Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta meliputi: gambaran umum, kondisi geografis, fasilitas dan peralatan pelabuhan, data operasional pelabuhan, kinerja pelayanan dan utilisasi. a.
Gambaran Umum Pelabuhan Tanjung Priok merupakan cabang kelas utama di bawah pengelolaan PT (Persero) Pelabuhan Indonesia II, merupakan pelabuhan terbesar di Indonesia yang memiliki fasilitas terlengkap dan modern berbasis teknologi informasi.
Gambar 4.1 Aktivitas Pelabuhan Tanjung Priok
Aktivitas Tanjung Priok yang rata-rata setiap hari mampu melayani 60-70 unit kapal, telah memposisikan dirinya sebagai hub port. Pola perdagangan Tanjung Priok secara umum mulai Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
37
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
memberikan gambaran perubahan-perubahan secara bertahap dari pelabuhan ekspor-impor menjadi pelabuhan transhipment. Potensi barang transhipment semakin meningkat sejalan dengan hadirnya suatu pola perdagangan menggunakan petikemas melalui pelabuhan daerah, seperti Panjang, Pontianak, dan Palembang, baik untuk tujuan ekspor maupun untuk tujuan pelabuhan dalam negeri.
Gambar 4.2 Peta Hinterland Pelabuhan Tanjung Priok
Wilayah hinterland yang dilayani Pelabuhan Tanjung Priok sangat luas, jika dilihat dari wilayah asal dan tujuan barang. Hal ini sangat didukung oleh jangkauan pelayanan yang cukup luas dari Tanjung Priok dengan fasilitas dan prasarana yang ada, sehingga dapat dilalui beragam jenis ukuran kapal yang belum tentu dimiliki oleh pelabuhan lain. Tetapi sebagai daerah hinterland primernya berada tetap di dalam Pulau Jawa, terutama DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, dan sebagian wilayah Jawa Tengah Bagian Barat. b.
Kondisi Geografis Pelabuhan Tanjung Priok terletak di Pantai Utara Pulau Jawa tepatnya di Teluk Jakarta Daerah Khusus Ibukota Jakarta Raya, dengan batas perairan meliputi daerah yang dibatasi lurus yang menghubungan titik-titik koordinat, yakni:
38
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
06o - 07’ - 15” S – 106o - 49’ - 18” E; 06o - 04’ - 00” S – 106o - 51’ - 18” E; 06o - 04’ - 00” S – 106o - 55’ - 18” E; 06o - 06’ - 05” S – 106o - 55’ - 18” E; Daerah lingkungan kerja Pelabuhan Tanjung Priok terdiri dari daratan dan perairan yang pengaturannya ditetapkan dengan Surat Keputusan Bersama Menteri Perhubungan dan Menteri Dalam Negeri Nomor 16 Tahun 1972 dan SK. 146/01/1972 tanggal 1 Juni 1972. c.
Fasilitas dan Peralatan Pelabuhan Fasilitas dan peralatan pelabuhan meliputi kolam pelabuhan, luas daratan, panjang penahan gelombang, panjang alur, panjang dermaga, jumlah tambatan, terminal, alat bongkarmuat, serta peralatan freight forewarding, yang dapat diuraikan sebagai berikut: 1)
2) 3) 4) 5) 6)
Luas kolam pelabuhan 424 Ha yang terdiri dari: • Pelabuhan Nusantara I : 5 s/d 8 m LWS • Pelabuhan Nusantara II : 6 s/d 8 m LWS • Pelabuhan I : 5 s/d 9 m LWS • Pelabuhan II : 7 s/d 10 m LWS • Pelabuhan III : 9 s/d 12 m LWS • JICT I : 8,5 s/d 14 m LWS • JICT II : 8 s/d 11 m LWS • Terminal Petikemas Koja : 14 m LWS • Dermaga khusus Pertamina : 9 s/d 12 m LWS • Dermaga khusus Bogasari : 9 s/d 10 m LWS • Dermaga khusus Sarpindo : 9 s/d 12 m LWS • Dermaga khusus DKP : 9 m LWS Luas daratan : 604 Ha Panjang penahan gelombang : 8.456 m Panjang alur : 16.853 m Panjang dermaga : 12.522 m Jumlah tambatan : 79 unit
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
39
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
7)
8) 9)
Daerah labuh jangkar bagi kapal-kapal di pelabuhan Tanjung Priok berlokasi di sebelah utara pelabuhan dengan kedalaman laut 7 m s/d 19 m. Terminal konvensional: Pengoperasian dermaga konvensional disesuaikan dengan karakteristik barang yang akan di bongkar muat. Tabel 4.1 Fasilitas Terminal Konvensional Pelabuhan Tanjung Priok NO
JENIS DERMAGA
1. General Cargo Terminal serbaguna/ 2. multipurpose 3. Terminal besi bekas 4. Terminal penumpang 5. Terminal curah kering 6. Terminal curah cair : - Khusus minyak -Khusus kimia Beaching point/beaching 7. point TOTAL
JML (Unit)
PANJANG (Meter)
KEDALAMAN (M LWS)
42
6.329
5 - 11
5
722
8 – 11
1 2 8
200 375 1.242
11 9 3,5 - 10
4 1
100 276
9 - 12 9
1
35
3
64
9.329
Sumber:PT.Pelindo II
Gambar 4.3 Layout Pelabuhan Tanjung Priok
10) Fasilitas dan peralatan usaha container terminal: • Fasilitas:
Fasilitas terminal kontainer untuk pelabuhan Tanjung Priok adalah : Dermaga (Berth) : 404 m 40
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Draft
:8
LWS
Container Yard (CY) 59.981 m2 : HC 9.097 TEUs Reefer plug : 84 Plug • Peralatan:
Untuk peralatan pada terminal kontainer dapat dilihat
pada tabel berikut. Tabel 4.2 Peralatan Terminal Kontainer Pelabuhan Tanjung Priok No
NAMA PERALATAN
KAPASITAS
JML UNIT
1.
Gantry Crane
35 ton
4
2.
Rubber Tired Gantry
35 ton
11
3.
Side Loader
15 ton
1
4.
Top Loader
35 ton
1
5.
Head Truck
40 ton
16
6.
Chassis
40 ton
16
7.
Weight Bridge
60 ton
2
Sumber:PT.Pelindo II
11) Fasilitas dan peralatan usaha multipurpose terminal: • Fasilitas: Tabel 4.3 Fasilitas MultipurposeTerminal Pelabuhan Tanjung Priok NAMA PANJANG DRAFT MUATAN YANG No DERMAGA (M) (LWS) DILAYANI Semen Curah, 114/Ex.Salman Clinker, Semen in 1. 350 -110 Semen Bag, General Cargo, Curah Cair 2. 300
258
-12
3. 207
144
-6
4. 007 Utara
75
-5
14,6
-4
5.
005 Selatan (Jetty)
Container Semen in bag, semen curah, alat berat, general cargo Tanah liat, general cargo, bulk cargo General cargo, bulk cargo
Sumber: PT.Pelindo II
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
41
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
• Fasilitas
Lainnya :
Gudang Lapangan
: 4.950 m2 : 990 m2
• Peralatan:
Peralatan multipurpose terminal dapat dilihat pada tabel berikut.
1.
Tabel 4.4 Peralatan MultipurposeTerminal Pelabuhan Tanjung Priok KAPASITAS NAMA PERALATAN (Ton) Spreader Fixed 40
2.
Spreader Engkel
40
1
3.
Spreader Engkel
20
2
4.
Hopper Set
-
4
5.
Grab
5
3
6.
Grab
3
3
7.
Conveyor
-
4
8.
Conveyor Transfer
-
8
9.
Mesin Jahit baging Scale
-
10
-
8
350 ton/jam
2
-
-
No
10. Bagging Scale manual 11. Conveyor Belt 12. Alat Bantu B/M Lainnya
JUMLAH (Unit) 1
Sumber: PT.Pelindo II
12) Fasilitas dan peralatan Freight Forwarding: •
Fasilitas Tabel 4.5 Fasilitas Freight Forwarding Pelabuhan Tanjung Priok
No
JENIS FASILITAS
1. CDC/CCC Banda Gudang Lapangan penumpukan 2. CDC/CCC Nusantara Gudang Lapangan Penumpukan 3. CDC 107 Gudang Lapangan Penumpukan 4. Gudang Ex. ARS Lapangan
42
LUAS 10.000 m2 10.000 m2
KETERANGAN Racking System
5.400 m2 15.000 m2 5.291,3 m2 2.000 m2 1.632 m2 4.898 m2
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
No
JENIS FASILITAS
5. Container Terminal Pasoso Emplasemen Kereta Api Lapangan Penumpukan 6. Container Storage/Depo Petikemas 215X Lapangan penumpukan Ground Slot
LUAS
KETERANGAN
250 m2 14.383 m2
25.405 m2 350 m2
846 Teu’s
Sumber: PT.Pelindo II
•
Peralatan Peralatan Freight Forwarding di Pelabuhan Tanjung Priok dapat dilihat pada tabel berikut ini Tabel 4.6 Peralatan Freight Forwarding Pelabuhan Tanjung Priok KAPASITAS JUMLAH No JENIS PERALATAN (Ton) (Unit)
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Top Loader Top Loader (TCM) Forklift Diesel Forklift Diesel Forklift Diesel Forklift Desel Chasis Forklift Baterai Forklift Diesel
35,0 35,0 2,0 3,5 5,0 10,0 40,0 2,0 2,5
2 1 11 1 1 1 2 2 4
Sumber:PT.Pelindo II
2.
Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya a.
Kondisi Umum Pelabuhan Tanjung Perak berada di Kabupaten Surabaya Propinsi Jawa Timur dan berada pada posisi 112º44'100”112º32'40” BT, 7º11'50”-70º13'20” LS. Pelabuhan Tanjung Perak merupakan salah satu pelabuhan pintu gerbang di Indonesia, yang menjadi pusat kolektor dan distributor barang ke Kawasan Timur Indonesia, khususnya untuk Propinsi Jawa Timur. Karena letaknya yang strategis dan didukung oleh daerah hinterland Jawa Timur yang potensial maka Pelabuhan Tanjung Perak juga merupakan pusat pelayaran Kawasan Timur Indonesia.
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
43
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Hinterland Pelabuhan Tanjung Perak meliputi seluruh wilayah Propinsi Jawa Timur serta sebagian Propinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Hinterland Pelabuhan Tanjung Perak yang berpotensi antara lain: 1) 2)
3)
4)
Rambipuji, kira-kira berjarak 200 km dari Surabaya yang direncanakan mempunyai fasilitas petikemas utama; SIER (Surabaya Industrial Estate Rungkut) dengan total luas wilayah 476 ha, berada sekitar 23 km dari Pelabuhan Tanjung Perak, saat ini sudah digunakan secara penuh sejak tahun 1994 oleh ± 290 perusahaan; Zone Kawasan Berikat (Export Processing Zone) yang berlokasi di PIER (Pasuruan Industrial Estate Rembang) dengan luas sekitar 500 ha sekitar 60 km dari Pelabuhan Tanjung Perak; Kawasan-kawasan industri tersebut merupakan pusat produksi berbagai jenis barang baik untuk kebutuhan dalam negeri maupun ekspor.
Gambar 4.4 DLKP / DLKR Pelabuhnan Tanjung Perak
b.
Kondisi Geografis Pelabuhan Tanjung Perak adalah pelabuhan Surabaya yang terletak pada posisi 1120 43’ 22” Bujur Timur dan 070 11’ 54” Lintang Selatan tepatnya di Selat Madura sebelah utara kota Surabaya. Daerah perairannya seluas 1.546,3 Ha dan daerah pelabuhannya seluas 574,7 Ha. Pelabuhan Tanjung Perak
44
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
merupakan pelabuhan umum dengan status pengelolaannya adalah diusahakan.
Gambar 4.5 Letak Geografis Pelabuhan Tanjung Perak
c.
Fasilitas dan Peralatan Pelabuhan Fasilitas yang ada di pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, meliputi alur pelayaran, pemanduan, bunker, fasilitas terminal penumpang, peti kemas, pemanduan, dan peralatan bongkar muat : 1)
Alur Pelayaran Alur pelayaran barat merupakan alur utama memasuki pelabuhan Tanjung Perak yang panjangnya 24 mil laut, lebarnya 100 meter dengan kedalaman bervariasi antara 10 sampai 12 meter.
Gambar 4.6 Alur Pelayaran Pelabuhan Tanjung Perak
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
45
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
2)
Pemanduan Untuk menjamin keselamatan bagi kapal-kapal di area Pelabuhan Tanjung Perak telah disiapkan beberapa orang pandu. Mereka siaga di stasiun Karang Jamuang dan siap melayani tugas pemanduan selama 24 jam. Beberapa kapal yang dipersiapkan sebagai berikut : Tabel 4.7 Data Fasiltas Pemanduan Pelabuhan Tanjung Perak NAMA UNIT TIPE KAPASITAS Kapal Tunda 10 KT 800-2400HP Kapal Pandu
4
Kepil 5 Sumber : Adpel Tanjung Perak
MP
350-960HP
MK
125-250HP
Gambar 4.7 Fasilitas Existing Pelabuhan Tanjung Perak
3)
Bunker Pelayanan bunker dilakukan oleh Pertamina melalui pipa dermaga dan pelayanan bunker lainnya dilakukan oleh swasta melalui tongkang dan mobil tangki. Selain fasilitas tersebut ada beberapa fasilitas lain seperti fasilitas bongkar muat, pelayanan air bersih, pelayanan kesehatan, pemadaman kebakaran, docking, reparasi dan pembuatan kapal.
4)
Fasilitas Terminal Penumpang Di Pelabuhan Tanjung Perak terdapat 2 terminal penumpang untuk kapal penumpang umum yakni Terminal Gapura
46
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Nusantara dan Terminal Gapura Surya. Selain itu terdapat pula Terminal penumpang untuk Kapal Ro-Ro. Uraian lebih lanjut tentang terminal tersebut digambarkan dalam tabel berikut ini. Tabel 4.8 Data Terminal Penumpang Pelabuhan Tanjung Perak GAPURA GAPURA DESCRIPTION NUSANTARA SURYA 2 2 2 Size (m ) 4.950 m 5.060 m Draft (LWS) -9,0 LWS -9,0 LWS Berth Length Building Width (m2) Apron Width (m) Available For Room Capacity Amanda Restoran Musholla
325 m2 2
2.384 m 15 Economy 1.500 -
4.522 m 15 Class 1.000 300
2
Sumber : Adpel Tanjung Perak
5)
Terminal Penumpang Kapal Ro-Ro Fasiltas terminal penumpang Pelabuhan Tanjung Perak adalah :
6)
• Size Embarcation Debarcation Teras Sisi Barat
: : :
• Capacity • Draft
: :
700 People -7,2 M.LWS
• Berth Length (m) • Parking Area : Truck Car515 m2 Kendaraan ex bongkaran
:
140 M
:
3.870 m2
:
1.912 m2
• Parking Capacity
:
248 car
2.371,65 m2 201,50 m2 294,25 m2
Terminal Nilam Data fasiltas terminal Nilam Timur adalah sebagai berikut. • Luas : 1,4 Ha
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
47
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
• Draft • Panjang Dermaga
: :
• Lebar Apron • Luas Gudang
: :
15 M 18.235 M2
• Jumlah Gudang
:
4
• Luas Lapangan Penumpukan : • Peruntukan 7)
-9,2 LWS 860 M
14.125 M2
: Antar pulau, (Curah kering, GC).
Terminal Mirah Data fasiltas terminal Mirah adalah sebagai berikut • Luas • Draft • Panjang Dermaga
:
• Lebar Apron • Luas Gudang
: :
: :
• Jumlah Gudang : • Luas Lapangan Penumpukan : • Peruntukan
1,7 Hektar -6,7 M.LWS 640 M 20 M 13.700 M2 4 15.965
M2
: Antar Pulau (General Cargo)
8)
Terminal Kalimas Data fasilitas terminal Kalimas adalah sebagai berikut. • Luas
:
5,2 Hektar
• Draft
:
-2,0 M.LWS
• • • •
: : : :
Panjang Dermaga Lebar Apron Luas Gudang Jumlah Gudang
2.270 M 20 M 4.180 M2 4
• Luas Lapangan Penumpukan : 3.900 M2 • Peruntukan : Kapal Lokal & Kapal Layar Motor
9)
Terminal Peti Kemas Fasilitas dan Peralatan Terminal Peti Kemas Surabaya digambarkan dalam tabel, sebagai berikut :
48
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Tabel 4.9 Data Fasilitas dan Peralatan Terminal Peti Kemas NO
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
FASILITAS / PERALATAN
Panjang Dermaga Terminal Internasional Draft Terminal Domestik Draft Container Yard Container Freight Station Quays Cranes RTG Reach Stacker 40 Ton Side Container Loader 7,5 Ton Sky Stacker 8 Ton Forklift Electrik 2,5 Ton Double Trailer Head Truck Chassis 20 Ft Chassis 40 Ft Chassis 45 Ft
TOTAL
1.450 Meter − 10,5 Lws − 7,5 Lws 49 Hektar 16.500 M2 10 Units 23 Units 3 Units 2 Units 2 Units 12 Units 40 Units 54 Units 3 Units 45 Units 30 Units
Sumber : PT. Pelindo III
10) Kapal Pandu •
Kapal pandu sebanyak
•
Kapal Tunda sebanyak
•
Kapal Kepil sebanyak
• •
Kapal Tongkang sebanyak: 3 unit Kapal Ukur sebanyak : 1 unit 150 PK
: 1 unit 2x380 HP dan 3 unit 2 x 490 HP : 9 unit : 2 unit 150HP dan 1 unit 240HP
11) Peralatan bongkar muat • •
Crane sebanyak Forklift sebanyak
: 1 unit 35 ton : 1 unit 2ton, 2 unit 2,5 ton, 2 unit 3 ton, 1 unit 5 ton, dan 2 unit 7 ton
•
Head Truck sebanyak
: 5 unit 40 ton
• • •
Chasis Combo sebanyak : 2 unit 20' & 5 unit 40’ Spreader sebanyak : 2 unit 20' dan 5 unit 40’ Transtainer sebanyak : 2 unit 40 ton
12) Mobil PMK sebanyak Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
: 6 unit 49
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
3.
Pelabuhan Belawan Medan a.
Kondisi Umum Pelabuhan Belawan adalah pelabuhan terbesar yang berada di wilayah PT. Pelindo I. Berdasarkan Keputusan Administrator Pelabuhan (Adpel) Utama Belawan Nomor UK.11/9/15/Ad.Blw2007 tentang Tata Cara Pelaksanaan Teknis Operasional Kegiatan Pelayanan di Pelabuhan Belawan dinyatakan bahwa Pelabuhan Utama Belawan adalah merupakan pelabuhan samudera yang terbuka untuk umum juga merupakan gate way/pintu gerbang perekonomian bagi masyarakat Sumut, baik untuk melayani kegiatan kapal dalam negeri maupun kapalkapal luar negeri selama 24 jam secara terus menerus. Produksi hinterland Pelabuhan Belawan terdiri dari hasil pertanian, perkebunan dan kehutanan seperti minyak sawit, inti sawit, karet, teh, tembakau, sayur-mayur, rotan dan kayu gergajian. Hampir seluruh produksi tersebut diekspor melalui Pelabuhan Belawan. Kota ini menjadi pintu bagi arus penumpang dan juga perdagangan barang dan jasa, baik perdagangan domestik maupun luar negeri. Bagi Kota Medan, kegiatan perdagangan bersama aktivitas hotel dan restoran menjadi motor penggerak roda perekonomian kota. Pelabuhan laut berperan penting dalam mendorong pertumbuhan perekonomian di suatu wilayah. Pelabuhan laut yang menjadi andalan Kota Medan adalah Pelabuhan Belawan yang berjarak 26 km dari pusat kota. Pelabuhan ini tidak hanya berperan penting bagi perekonomian Kota Medan, namun juga bagi Provinsi Sumatera Utara. Kegiatan ekspor dan impor Kabupaten/Kota lain dilakukan di pelabuhan ini yang dapat dilihat dari aktivitas bongkar.muat barang setiap harinya. Sampai saat ini Pelabuhan Belawan telah memiliki fasilitas pelabuhan penumpang dan barang termasuk terminal peti kemas. Kecenderungan berkembangnya jasa transportasi lewat laut ini memerlukan suatu fasilitas tambahan yang lebih memadai.
50
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Terbatasnya daya tampung barang di pelabuhan menuntut suatu pembangunan fasilitas dengan lokasi yang dekat dengan pelabuhan tetapi memadai. Sesuai dengan arahan perkembangan Kota Medan pada masa mendatang perlu dilakukan investasi pada bidang usaha peti kemas dan pergudangan tersebut.
Gambar 4.8 Pelabuhan Belawan
b.
Kondisi Geografis Pelabuhan Belawan berada pada wilayah administratif Kota Medan Propinsi Sumatera Utara (Sumut), tepatnya pada titik 03' 47' 00” LU dan 98' 42' 00” BT. Pelabuhan Belawan terletak 27 km dari pusat kota, dimana juga terletak di Muara Sungai Belawan dan Sungai Deli. Sepanjang pantainya labil dan berlumpur. Pengendapan atau sedimentasi rata-rata 3 cm/hari dipengaruhi oleh Sungai Belawan dan Sungai Deli. Dimana debit air kedua Sungai tersebut rata-rata 331.924 m3 perbulan atau 11.064 m3 perharinya. Kecepatan arus juga dipengaruhi oleh kedua sungai tersebut ditambah dengan keberadaan Selat Malaka. Faktor musim juga mempengaruhi arah arus demikian juga kecepatannya. Dimana kecepatan arus pada saat tertinggi yaitu mencapai 3 knot dan terendah 0,2 knot. Untuk pasang surut dengan air tertinggi: 3,30 MLWS, air tinggi: 2,40 MLWS, air terendah: 0,50 MLWS.
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
51
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
c.
Fasilitas dan Peralatan Pelabuhan Fasilitas yang terdapat di Pelabuhan Belawan terdiri atas: dermaga, alur pelayaran, gudang dan lapangan penumpukan, terminal penumpang, dan peralatan pelabuhan.
Gambar 4.9 Tata Letak Pelabuhan Belawan
1)
Dermaga Tabel: 4.10 Fasilitas Dermaga Pelabuhan Belawan PANJANG (m)
LOKASI
Belawan Lama
DALAM (MLWS)
MAX. DWT (T)
688,71
14,20
6
30.000
1.554,75
12,50
7-9
30.000
Ferry
115,00
5,00
7
30.000
Citra IKD IKD 2 UTPK - International - Konvensional Sumber : Pelindo I
625,00 150,00 150,00
14,30 25,00 25,00
6-7 6-7 6-7
20.000 20.000
500,00 350,00
31,25 26,20
10 10
45.000 45.000
Ujung Baru
2)
LEBAR (m)
Alur Pelayaran, Gudang dan Lapangan Penumpukan Kondisi
alur
pelayaran
pelabuhan
Belawan
Medan
sebagaimana tabel berikut :
52
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Tabel 4.11 Fasilitas Alur Pelayaran Pelabuhan Belawan KONDISI RIIL KEBUTUHAN IDEAL ALUR Panjang (m)
Lebar (m)
13.000
100
Kedalaman Panjang (MLWS) (m) 9,5 – 10,5
13.000
Lebar (m)
Kedalaman (MLWS)
2 x 100
12
Sumber : Pelindo I
3)
Gudang dan Lapangan Penumpukan Fasilitas gudang dan lapangan penumpukan di pelabuhan Belawan adalah sebagai berikut. Tabel 4.12 Gudang dan Lapangan Penumpukan Pelabuhan Belawan
LOKASI GUDANG Gudang Lini I - Belawan Lama - Ujung Baru - Citra Gudang Lini II - Ujung Baru - Citra - CFS - CFS UTPK Gabion LAPANGAN PENUMPUKAN 1. Belawan Lama 2. Ujung Baru 3. Citra 4. IKD 5. CY 6. CY UTPK Gabion Sumber : Pelindo I
4)
UNIT
LUAS (m2)
6 9 3
4.981,50 28.774,12 16.800
3 1 3 4
3.457,00 675,00 6.999,00 11.470,00
7 8 7 1 5
11.480,12 23.435,80 25.175,84 9.390,00 64.904,00 73.000,00
Terminal Penumpang Fasilitas terminal penumpang pelabuhan Belawan adalah sebagai berikut. •
Terminal penumpang internasional : Luas : 539 Kapasitas : 720
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
M2 orang
53
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
•
5)
Terminal penumpang domestik : Luas : 2.300 Kapasitas : 2.230
M2 orang
Peralatan Pelabuhan Peralatan yang beroperasi di pelabuhan Belawan dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.13 Peralatan Pelabuhan Belawan JUMLAH JENIS KAPASITAS (Unit)
NO
KET
1. PERALATAN APUNG Kapal Tunda
Motor Pandu
Motor Kepil
2.400 PK
1
Baik
1.700 PK
1
Baik
1.600 PK
1
Baik
800 PK
1
Baik
618 PK
3
Baik
275 PK
2
Baik
255 PK
1
Baik
810 PK
1
Baik
150 PK
1
Baik
100 PK
1
Baik
10 Ton
1
Baik
40 Ton
2
Baik
2. PERALATAN DARAT Mobil Crane
Forklift
Crane Apung Mobil Pemadam kebakaran
15 Ton
Baik
25 Ton
Baik
35 Ton
Baik
2,5 Ton
2
Baik
15 Ton
1
Baik
5 Ton
2
Baik
10 Ton
1
Baik
40 Ton
1
Baik
60.000 Liter
3
Baik
3. OPERASI PETI KEMAS Luas CY
54.600
m2
-
Baik
Luas CFS
10.400 m2
-
Baik
72 point
-
Baik
Reefer Flug
54
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
NO
JENIS
KAPASITAS
JUMLAH (Unit)
KET
4. PERALATAN PETI KEMAS Container Crane
30 Ton
4
Baik
Head Truck
40 Ton
10
Baik
Chasis Combo
40 Ton
21
16 Baik 5 Rusak
40
Transtainer Top Loader Forklift Hooke Frame Fixed Spreader Telescopic Spreader Sumber : Pelindo I
4.
ton
7
Baik
30,5 Ton
2
Baik
15 Ton
1
Baik
3 Ton
1
Rusak
2,5 Ton
3
Baik
-
2
Baik
40 Ton
4
Rusak
30,5 Ton
5
Baik
Pelabuhan Makassar a.
Kondisi Umum Pelabuhan Makassar termasuk di wilayah PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia IV yang berada di Sulawesi Selatan. Pelabuhan Makassar terletak di bagian barat Kota Makassar tepat berada di bibir pantai jalur Selat Makassar, sejak dahulu dikenal oleh para pedagang dan pelaut. Sejak abad ke-17 pada masa pemerintahan Gowa, Pelabuhan Makassar telah ditetapkan sebagai pusat perdagangan rempah-rempah. Setelah dikuasai oleh VOC pada tahun 1667 melalui perjanjian Bongaya atau lebih dikenal dengan Bonggay Tractate, maka Pelabuhan Makassar semakin ramai dikunjungi pada pedagang dan pelaut dari mancanegara serta antar pulau. Pada tahun 1921, Pemerintah Hindia Belanda mulai membangun dermaga dengan menggunakan konstruksi beton bertulang pondasi sistem caisson, yang kemudian dikenal dengan nama Dermaga Soekarno. Pada tahun 1957, setelah melihat arus bongkar muat barang dan kunjungan kapal-kapal yang mengalami kenaikan dari waktu ke waktu, pemerintah Republik Indonesia memperluas Pelabuhan Makassar dengan konstruksi
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
55
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
beton bertulang, pondasi tiang pancang dan dermaga tersebut diberi nama Dermaga Hatta. Dipandang dari sudut geografis, posisi Makassar memang sangat strategis untuk transportasi. Karena posisinya yang berada di tengah-tengah, Makassar menjadi jembatan laut maupun udara yang menghubungkan Pulau Jawa, khususnya Jawa bagian barat dengan daerah-daerah di timur Nusantara. Dari Barat (Jakarta dan Surabaya), Makassar menjadi pusat distribusi penumpang maupun angkutan barang. Begitu pula sebaliknya, penumpang dan barang datang dari berbagai daerah, menyatu di Makassar untuk diangkut ke barat. Untuk mendukung kegiatan perindustrian dan perekonomian di kota Makassar, pemerintah kota Makassar membangun beberapa kawasan khusus sebagai daerah pendukung kegiatan pelabuhan, yaitu Kawasan Industri Makassar, Zona Kawasan Berikat Makassar, Pusat Pengolahan Kayu dan Cargo Terminal dan Pergudangan Kota. Kawasan Industri Makassar terletak di sebelah timur kota Makassar kurang lebih 12 Km dari Pelabuhan Makassar sebagai pusat pengolahan limbah, pusat pelayanan kesehatan dan keamanan. Di dalam kawasan ini dikembangkan Zona Kawasan berikat Makassar. Pusat pengolahan kayu terletak di kawasan Sungai Tallo yang berfungsi sebagai pusat pengolahan dan penampungan kayu serta hasil-hasil pengolahan kayu. Di samping itu tempat ini juga berfungsi sebagai pusat pelayanan bahan baku bagi industri kayu di dalam dan luar kawasan Sungai Tallo. Cargo Terminal dan Pergudangan Kota terletak kurang lebih 5 Km dari Pelabuhan Makassar dengan fungsi sebagai tempat penyimpanan dan distribusi barang, pusat akomodasi dan distribusi barang, tempat pengepakan barang, pemrosesan, sortasi, making, dan handling barang, gudang lini II untuk menunjang Pelabuhan Makassar dan tempat handling container, serta kelengkapan integral dan penopang kawasan ekonomi terpadu.
56
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Gambar 4.10 Pelabuhan Makassar
b.
Kondisi Geografis Pelabuhan Makassar secara geografi terletak di sebelah selatan pulau Sulawesi, tepatnya pada posisi titik koordinat 05°08’08” LS dan 119°24’02 BT. Kondisi pantai sekitar pelabuhan pada umumnya landai, dasar laut terdiri dari lumpur dan pasir. Alur pelayaran sepanjang 25 mil (bouy terluar) dengan lebar ±1 mil, kedalaman rata-rata -10 sampai dengan -14 meter. Arus pasang mengarah ke selatan dengan pasang tertinggi 140 dm dan pasang terendah 5 dm. Tinggi gelombang di kolam bandar antara 0-1 meter dan antara 0-2 meter di daerah labuh jangkar. Arah arus dominan di dalam kolam memanjang dermaga atau dari utara ke selatan dengan kecepatan antara 0-2 knots, arah arus dipengaruhi oleh aliran Sungai Tallo yang bermuara di DLKR. Kecepatan angin rata-rata 5-25 km/jam dengan kecepatan maksimum 60-70 km/jam yang terjadi pada bulan Desember - Januari.
c.
Fasilitas dan Peralatan Pelabuhan Fasilitas yang terdapat di Pelabuhan Makassar terdiri atas: dermaga, alur pelayaran, kolam pelabuhan, gudang dan lain-lain. 1)
Dermaga Untuk fasilitas dermaga di pelabuhan Makassar dapat dilihat pada tabel berikut.
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
57
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Tabel 4.14 Fungsi dan Ukuran Dermaga di Pelabuhan Makassar UKURAN FUNGSI PANGKALAN DERMAGA Panjang Lebar Kedalaman DERMAGA (m') (m') (MLWS) 100 Umum 100 11 12 101 Umum 330 11 12 102 Umum 230 11 12 Soekarno 103 Umum 290 11 12 104 Umum 180 11 12 105 Umum 180 11 12 Container Pangkalan Hasanuddin
Hatta
Paotere I Paotere II Paotere III Paotere IV Paotere V Kawasan Paotere
Paotere VI Paotere VII Paotere VIII Paotere IX Paotere X Paotere XI
Umum
850
30
12
Umum
210
15
12
100
10
12
52,36
10
12
52
10
12
52
10
12
33,5
10
12
33,5
10
12
33,33
10
12
33,33
10
12
52,36
10
12
33,5
10
12
50
10
12
Umum (Kapal Rakyat) Umum (Kapal Rakyat) Umum (Kapal Rakyat) Umum (Kapal Rakyat) Umum (Kapal Rakyat) Umum (Kapal Rakyat) Umum (Kapal Rakyat) Umum (Kapal Rakyat) Umum (Kapal Rakyat) Umum (Kapal Rakyat) Umum (Kapal Rakyat)
Sumber : PT. Pelindo IV Tabel 4.15 Klasifikasi Dermaga di Pelabuhan Makassar Konstruksi
Kapasitas (t/m²)
Tahun Pembuatan
PT. Pelindo (Pemilik)
KLASIFIKASI
100
Caison dan lantai beton
1.100
1917
IV
101
Caison dan lantai beton
3.630
1917
IV
102
Caison dan lantai beton
2.530
1917
IV
PANGKALAN DERMAGA
Soekarno
58
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Konstruksi
Kapasitas (t/m²)
Tahun Pembuatan
PT. Pelindo (Pemilik)
KLASIFIKASI
103
Caison dan lantai beton
3.190
1917
IV
104
Caison dan lantai beton
1.980
1917
IV
105
Caison dan lantai beton
1.980
1917
IV
Container Caison dan lantai beton
25.500
1997
IV
3.150
1997
IV
1.000
1980
IV
523,60
1981
IV
520
1986
IV
520
1989
IV
335
1989
IV
335
1989
IV
333,33
1989
IV
333,33
1989
IV
523,60
1991
IV
335
1991
IV
500
1995
IV
PANGKALAN DERMAGA
Hatta
Pangkalan PC Block Hasanuddin Tiang Pancang, beton Paotere I dan lantai beton Tiang Pancang, beton Paotere II dan lantai beton Tiang Pancang, beton Paotere III dan lantai beton Tiang Pancang, beton Paotere IV dan lantai beton Tiang Pancang, beton Paotere V dan lantai beton Kawasan Tiang Pancang, beton Paotere VI Paotere dan lantai beton Tiang Pancang, beton Paotere VII dan lantai beton Tiang Pancang, beton Paotere VIII dan lantai beton Tiang Pancang, beton Paotere IX dan lantai beton Tiang Pancang, beton Paotere X dan lantai beton Tiang Pancang, beton Paotere XI dan lantai beton Sumber : PT. Pelindo IV
2)
Alur Pelayaran Alur pelayaran di pelabuhan Makassar kondisinya adalah sebagai berikut. • • • • •
Panjang Lebar Kedalaman Pasang tertinggi Pasang terendah
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
: : : : :
2,5 mil 150 m 10 m 1,8 m 0,9 m
59
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
3)
Kolam Pelabuhan dan Pinggiran Kondisi kolam pelabuhan dan pinggiran untuk pelabuhan Makassar adalah sebagai berikut.
4)
• Ukuran Kolam Luas Kedalaman Pasang tertinggi Pasang terendah
: : : :
• Ukuran Pinggiran Panjang Pembuatan tahun
: 1.581 M : 1921
315,20 Ha 9,7 m 1,8 M LWS 0,9 M LWS
Gudang Luas dan kapasitas serta tahun pembuatan gudang yang terdapat di pelabuhan Makassar adalah sebagaimana terlihat pada tabel berikut. Tabel 4.16 Gudang di Pelabuhan Makassar UKURAN NAMA GUDANG
Luas (m²)
KETERANGAN
Tahun Kapasitas Pembu- Pemilik (t/m²) atan
101 (Soekarno)
3.800
2.280
1990
Pelindo
102 (Soekarno)
3.800
2.280
1989
Pelindo
103 (Soekarno)
4.000
2.400
1985
Pelindo
104 (Soekarno)
3.800
2.280
1991
Pelindo
105 (Soekarno)
3.800
2.280
1992
Pelindo
CFS (Soekarno)
4.000
2.400
1994
Pelindo
Api (Soekarno)
600
360
1980
Pelindo
Konstruksi Lantai Beton, ddg Tembok, rangka baja dan Atap Aluminium Lantai Beton, ddg Tembok, rangka baja dan Atap Aluminium Lantai Beton, ddg Tembok, rangka baja dan Atap Aluminium Lantai Beton, ddg Tembok, rangka baja dan Atap Aluminium Lantai Beton, ddg Tembok, rangka baja dan Atap Aluminium Lantai Beton, ddg Tembok, rangka baja dan Atap Aluminium Lantai Beton, ddg Tembok, rangka baja dan Atap Aluminium
Kondisi (%) 75
75
70
75
75
90
60
Sumber: PT. Pelindo IV
60
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
5)
Lapangan Penumpukan Untuk lapangan penumpukan di pelabuhan Makassar dapat dirinci sebagai berikut. Tabel 4.17 Lapangan Penumpukan di Pelabuhan Makassar LUAS KAPASITAS TAHUN LOKASI NAMA (m2) (t/m2) PEMBUATAN Soekarno Ex Gudang 100 1.254 752 101
1.213
102
1.158
103
3.374
2.024
1984
104
1.017
610
1992
105
1.216
730
1992
106
925
555
1992
Ex Container Yard Ex Empty Container Ex Kaporlap
Hatta
Paotere
1990 1991
13.162
1985 & 1992
3.347
2.008
1991
8.001
4.801
1995
Ex Pusri
8.417
5.050
EX Gudang IMCO
2.800
1.680
Petikemas
75.000
45.000
1997
Multi Purpose I
17.000
10.200
1997
Multi Purpose II
22.446
13.468
1997
I
1.801
1.081
1986
II
1.974
1.184
1991
4.187
2.512
1990
III Sumber: PT. Pelindo IV
21.937
728
Tabel 4.18 Lapangan Penumpukan di Pelabuhan Makassar LOKASI
Soekarno Hatta
NAMA
PEMILIK
KONSTRUKSI
KONDISI (%)
Ex Gudang 100
Pelindo
Aspal Hotmix
60
101
Pelindo
Aspal Hotmix
50
102
Pelindo
Aspal Hotmix
60
103
Pelindo
Aspal Hotmix
60
104
Pelindo
Aspal Hotmix
60
105
Pelindo
Aspal Hotmix
60
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
61
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
NAMA
PEMILIK
KONSTRUKSI
KONDISI (%)
106
Pelindo
Aspal Hotmix
60
Pelindo
Aspal Hotmix dan Paving Block
60
Pelindo
Paving Block
80
Ex Kaporlap
Pelindo
Paving Block
80
Ex Pusri
Pelindo
Tanah
EX Gudang IMCO
Pelindo
Tanah
Petikemas
Pelindo
Paving Block
60
Multi Purpose I
Pelindo
Paving Block
60
Multi Purpose II
Pelindo
Paving Block
60
I
Pelindo
Aspal
60
II
Pelindo
Aspal
III
Pelindo
Aspal
LOKASI
Ex Container Yard Ex Empty Container
Paotere
60
Sumber: PT. Pelindo IV
6)
Terminal Penumpang Luas dan kapasitas terminal penumpang di pelabuhan Makassar adalah sebagai berikut.
7)
• Luas • Kapasitas
: 4.000 m2 : 1.600 orang
• Tahun pembuatan • Pemilik
: 1981 : PT. Pelindo
• Konstruksi
: Lantai keramik, dinding tembok/ triplek, atap aluminium.
Peralatan Bongkar Muat Peralatan bongkar muat di pelabuhan Makassar adalah sebagai berikut. • Crane 40 ton : 1 unit
62
• Crane 25 ton • Crane 5 ton
: 1 unit : 1 unit
• Crane 3 ton • Container Crane
: 1 Unit : 2 Unit
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
• Transtainer • Reach stacker
: 6 unit : 1 unit
• • • •
Top Laoder
:
1 Unit
Forklift
:
1 Unit
Head truck
:
18 Unit
Chasis
:
22 Unit
Gambar 4.11 Layout Pangkalan Soekarno Hatta Pelabuhan Makassar
5.
Pelabuhan Bitung a.
Kondisi Umum Pelabuhan Bitung diapit antara dua Benua, yaitu Benua Australia dan Benua Asia serta dua Samudera yaitu Samudera Pasifik dan Samudera Hindia dan juga terletak pada dua jalur ALKI. Dengan demikian menjadikan Pelabuhan Bitung lebih dekat dengan pelabuhan-pelabuhan besar di Asia Pasifik seperti : Singapura, Manila, Kaoshiung, Pusan, Kobe, dan Honolulu serta kota-kota besar lainnya yang terletak di Pasifik, sehingga peluang untuk masuk dalam jaringan transportasi Laut Internasional sangat besar. Pelabuhan Bitung juga sebagai pintu gerbang untuk mendorong dan memperlancar arus kebutuhan pokok Kota Bitung, Manado dan hiterlandnya yang sekaligus menekan biaya tinggi sebagai simpul kegiatan ekonomi dan perdagangan. Sebagai Pelabuhan yang berada di Propinsi
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
63
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
yang berbatasan dengan negara lain (Philipina), maka Pelabuhan Bitung dapat berperan sebagai Pelabuhan penyanggah sekaligus pangkalan baik dalam situasi aman maupun situasi perang jika kondisi keamanan nasional memerlukannya.
Gambar 4.12 Pelabuhan Bitung
b.
Kondisi Geografis Pelabuhan Bitung terletak pada Posisi 01026’00” LU dan 125011’00” BT dengan memiliki kedalaman antara 5-10 meter dengan jarak 15 meter dari garis pantai dan ± 45 KM dari Kota Manado yang merupakan Propinsi Sulawesi Utara, juga terdapat Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado. Letak goegrafis yang menguntungkan, karena merupakan pelabuhan alam yang terlindungi oleh Pulau Lembeh, dengan panjang alur pelayaran mencapai 9 Mil, lebar alur pelayaran 600 meter, kedalaman minimum 16 meter dan luas kolam pelabuhan 4,32 ha yang dapat sandar dengan aman dan tenang dari terpaan ombak serta memiliki iklim yang cukup baik sepanjang tahun.
c.
Fasilitas dan Peralatan Pelabuhan Pelabuhan Bitung mempunyai fasilitas dermaga, lapangan penumpukan, gudang, dan terminal penumpang, antara lain :
64
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Gambar 4.13 Posisi dan Tata Letak Fasilitas Pelabuhan Bitung
1)
Dermaga •
Dermaga I Fungsi/Kegunaan Panjang Lebar Kedalaman Konstruksi Kapasitas
•
•
Dermaga II Fungsi/Kegunaan Panjang Lebar Kedalaman Konstruksi
: Dermaga Umum : 190 M' : 10 M' : 12 M LWS : Tiang pancang, beton, balok & lantai beton : 114 T/M2
Kapasitas
: Dermaga Umum : 242 M' : 10 M' : 12 M LWS : Tiang pancang, beton, balok & lantai beton : 145 T/M2
Dermaga III Fungsi/Kegunaan Panjang Lebar Kedalaman
: Dermaga Umum : 175 M' : 15 M' : 12 M LWS
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
65
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Konstruksi
: Tiang pancang, beton, balok & lantai beton : 105 T/M2
Kapasitas •
•
•
•
66
Dermaga IV Fungsi/Kegunaan Panjang Lebar Kedalaman Konstruksi Kapasitas
: Dermaga Umum : 146 M' : 20 M' : 12 MLWS : Tiang pancang, beton, balok & lantai beton : 87 T/M2
Dermaga V Fungsi/Kegunaan Panjang Lebar Kedalaman Konstruksi Kapasitas
: Dermaga Umum : 251 M' : 10 M' : 12 M LWS : sheet pile & lantai beton : 151 T/M2
Dermaga VI Fungsi/Kegunaan Panjang Lebar Kedalaman Konstruksi Kapasitas
: Dermaga Umum : 148 M' : 10 M' : 12 M LWS : sheet pile & lantai beton : 89 T/M2
Dermaga VII Fungsi/Kegunaan Panjang Lebar Kedalaman Konstruksi Kapasitas
: Dermaga Umum : 105 M' : 10 M' : 12 M LWS : sheet pile & lantai beton : 63 T/M2
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
•
Dermaga VIII Fungsi/Kegunaan Panjang Lebar Kedalaman Konstruksi Kapasitas
•
Dermaga IX Fungsi/Kegunaan Panjang Lebar Kedalaman Konstruksi Kapasitas
•
2)
3)
4)
Dermaga X Nama Fungsi/Kegunaan Panjang Lebar Konstruksi
: Dermaga Umum : 130 M' : 20 M' : 12 M LWS : Tiang pancang, beton, balok & lantai beton : 78 T/M2
: Dermaga Umum : 60 M' : 10 M' : 12 M LWS : Tiang pancang, beton, balok & lantai beton : 36 T/M2
: Kawasan Manado : Dermaga Umum/Kapal rakyat : 72,10,3,4,20,50 M' : 432,30,9,12,60,200 M' : Tiang pancang, beton, balok & lantai beton
Pinggiran/Talud Panjang
: 180 M'
Alur Pelayaran Panjang Lebar Kedalaman Pasang tertinggi Pasang terendah
: 9 Mil : 600 Meter : 12 M LWS : 1.8 M LWS : 1.2 M LWS
Kolam Pelabuhan Luas
: 4.20 Ha
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
67
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Kedalaman Pasang tertinggi Pasang terendah 5)
Gudang •
•
•
•
6)
Gudang A Luas Kapasitas Konstruksi
: 4.320 M2 : 2.592 T/M2 : Lantai beton, dinding tembok, rangka baja & atap aluminium
Gudang C Luas Kapasitas Konstruksi
: 4.320 M2 : 2.592 T/M2 : Lantai beton, dinding tembok, rangka baja & atap aluminium
Gudang D Luas Kapasitas Konstruksi
: 4.320 M2 : 2.592 T/M2 : Lantai beton, dinding tembok, rangka baja & atap aluminium
Gudang Butler Luas Kapasitas Konstruksi
: 432 M2 : 259 T/M2 : Lantai beton, dinding tembok, rangka baja & atap aluminium
Lapangan Penumpukan •
Lapangan Penumpukan A Luas Kapasitas
•
: 7.319 M2 : 4.391
Lapangan Penumpukan B Kontruksi Luas Kapasitas Kontruksi
68
: 7 M LWS : 1.8 M LWS : 1.2 M LWS
: Lapisan dasar sirtu, paving block : 1.687 M2 : 1.012 T/M2 : Lapisan dasar sirtu, paving block Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
•
Lapangan Penumpukan C Luas Kapasitas Kontruksi
•
Lapangan Penumpukan D Luas Kapasitas Kontruksi
•
6.
: 2.999 M2 : 1.799 T/M2 : 1978 : Lapisan dasar sirtu, paving block
Lapangan Penumpukan F Luas Kapasitas Kontruksi
7)
: 6.866 M2 : 4.120 T/M2 : Lapisan dasar sirtu, paving block
Lapangan Penumpukan E Luas Kapasitas Tahun Pembuatan Kontruksi
•
: 12.326 M2 : 7.395 T/M2 : Lapisan dasar sirtu, paving block
Terminal Penumpang Luas
: 30.280 M2 : 18.168 T/M2 : Lapisan dasar reklamasi, lapisan beton : 2.145 M2
Pelabuhan Ternate a.
Gambaran Umum Pelabuhan Ternate terletak di kota Ternate, di mana lebih dulu digunakan untuk menyebut daerah perkotaan yang berada di tengah Pulau Ternate, lokasi ibu kota Propinsi Maluku Utara. Namun, kota Ternate juga merupakan sebutan resmi wilayah administarsi yang meliputi delapan pulau: Ternate, Moti, Hiri, Mayau, Rifure, Maka, Mano, dan Gurida. Tiga pulau terakhir tidak berpenghuni. Luas daratan kota Ternate sekitar 207 kilometer persegi. Sedangkan luas lautan 26 kali lipatnya, 5.547 kilometer persegi.
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
69
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Ternate dikenal sebagai pusat perdagangan dunia pada abad 13, saat pedagang Arab sampai ke Maluku Utara. Kemudian, di abad 16 berdatangan bangsa Eropa mulai dari Portugis, Spanyol, Belanda, dan Inggris. Tujuan mereka sama, mencari rempah-rempah yang melimpah di wilayah ini. Aktivitas itu menjadikan Ternate sebagai jalur sutra perdagangan rempahrempah, terutama cengkeh dan pala. Agar perdagangan berkembang dibutuhkan fasilitas pengangkutan. Sebagai daerah yang wilayahnya merupakan kepulauan, Ternate beruntung memiliki Pelabuhan Ahmad Yani, sebagai pintu masuk melalui jalur laut, dan Bandar Udara Sultan Babullah sebagai gerbang udara. Transportasi antarpulau dengan kapal ferry terdapat di Bastiong, Kecamatan Ternate Selatan. Andil pengangkutan cukup berarti. Kontribusinya di tahun 2001 sebesar Rp 48,87 miliar. Komoditas Ternate seperti kayu lapis, kayu olahan, bungkil, karton, ikan beku, ikan hidup, udang, cumi, pala, cokelat, dikapalkan ke berbagai penjuru dunia melalui Pelabuhan Ahnad Yani. Negara yang paling banyak menjadi tujuan ekspor adalah Amerika, Cina, Taiwan, dan Jepang, sebagaimana tercatat selama empat tahun (1996-2000).
Gambar 4.14 Pelabuhan Ternate
Keindahan alam Ternate, adat istiadat, dan peninggalan sejarah sebagai bandar jalur sutra perdagangan rempahrempah tempo dulu kiranya menjadi daya tarik wisatawan. Menjadikan Ternate sebagai kota pantai kiranya juga bukan sebuah langkah yang salah. Mengingat topografi, sebagian
70
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
besar daerah ini bergunung dan berbukit, terdiri dari pulau vulkanis dan pulau karang. Sebagian besar permukiman penduduk berada di pesisir pantai dan menggantungkan kehidupannya dari kekayaan laut. Tertatanya daerah pesisir yang indah akan mendukung tujuan Ternate sebagai kota perdagangan dan wisata. b.
Kondisi Geografis Pelabuhan Ternate berada pada posisi 0º - 2º Lintang Utara dan 126º - 128 º Bujur Timur. Luas daratan Kota Ternate sebesar 250,85 km2, sementara lautannya 5.547,55 km2. Wilayah ini seluruhnya dikelilingi oleh laut dan mempunyai batas-batas sebagai berikut: sebelah utara dengan laut Maluku, sebelah selatan dengan laut Maluku, sebelah timur dengan selat Halmahera, dan sebelah barat dengan laut Maluku. Kondisi topografi Kota Ternate ditandai dengan tingkat ketinggian dari permukaan laut yang beragam, namun secara sederhana dikelompokan menjadi tiga kategori yaitu; rendah (0 - 499 M), sedang (500 - 699 M), dan tinggi (lebih dari 700 M). Berdasarkan klasifikasi tersebut, daerah ini memiliki kelurahan dengan tingkat ketinggian dari permukaan laut dengan kriteria rendah sebanyak 53% atau 84%, sedang sejumlah 6 atau 10% dan tinggi sebanyak 4 atau 6%.
c.
Fasilitas Pelayanan Penumpang Pelabuhan Ternate mempunyai fasilitas pelayanan penumpang sebagai berikut :
NO
Tabel 4.19 Komposisi Pelayanan Penumpang di Pelabuhan Ternate NAMA PELAYANAN SATUAN PANJANG (M) PENUMPANG
1
Teminal Penumpang
M2
340
2
Luar Negeri
M’
100
3
Kapasitas
Orang
100
4
Dalam Negeri
M’
240
5
Kapasitas
Orang
200
6
Dermaga Penumpang
M’
40
Sumber : ADPEL Ternate Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
71
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
7.
Pelabuhan Tenau Kupang a.
Kondisi Umum Pelabuhan Tenau Kupang mulai dibangun tahun 1964 dengan dermaga sepanjang 23 m di daerah Tenau Kelurahan Alak yang berjarak kurang lebih 12 km ke arah selatan dari kota Kupang, sejalan dengan meningkatnya arus kunjungan kapal ke Pelabuhan Tenau-Kupang maka pada tahun 1982 dermaga diperpanjang hingga menjadi 223 m, kemudian tahun 1990 telah selesai dibangun dermaga kapal penumpang sepanjang 100 m dan tahun 1996 selesai dibangun dermaga Pelayaran Rakyat sepanjang 50 m. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perhubungan Nomor : M.22 tahun 1990 tanggal 7 Maret 1990 Pelabuhan Tenau-Kupang ditetapkan sebagai Pelabuhan Wajib Pandu Kelas II untuk kapal ukuran 500 GT keatas, Daerah kerja daratan Pelabuhan TenauKupang pada areal seluas 36,25 Ha dengan status masih sertifikat Hak Penguasaan yang diterbitkan tahun 1975, sedang wilayah DLKR dan DLKP Pelabuhan Tenau-Kupang didasarkan atas Surat Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM.5 tahun 2002 tanggal 18 Januari 2002. Sebelum Tenau dijadikan pelabuhan yang diusahakan seperti sekarang ini, pada mulanya lokasi pelabuhan berada di Kupang. Adanya beberapa faktor yang tidak menunjang diantaranya musim barat yang mengganggu kelancaran kegiatan bongkar muat (lokasi terbuka), terbatasnya kedalaman laut serta sulitnya areal untuk pengembangan pelabuhan, maka dipilihlah lokasi Tenau yang berjarak 12 km dari Kupang sebagai pengganti dan dinilai cukup memenuhi persyaratan baik dari segi nautis maupun teknis. Semenjak tahun 1997 dengan telah dilikuidasinya 2 (dua) cabang di Nusa Tenggara Timur yakni Cabang Waingapu dan Cabang Kalabahi menjadi kawasan maka Pelabuhan Tenau-Kupang mempunyai 2 (dua) buah kawasan yakni Kawasan Waingapu di Pulau Sumba dan Kawasan Kalabahi di Pulau Alor.
72
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Pelabuhan Waingapu dibangun sekitar tahun 1908 dimasa kolonial Belanda dan masih tergolong rede transpor. Kemudian pada tahun 1972, dibangun dermaga nusantara dengan ukuran 100 x 15 meter dan diperpanjang lagi sehingga sekarang menjadi 150 x 15 meter. Pada tahun 1985, dermaga eks Belanda dibangun dengan ukuran 93 x 8 meter dan pada tahun 1988 direhabilitasi sehingga layak disandari kapal lokal, selain perahu layar motor. Pelabuhan Kalabahi dibuka oleh Raja Alor pada tahun 1920 pada masa kekuasaan Belanda. Oleh Belanda, Pelabuhan Kalabahi diserahkan kepada Raja Alor. Pada zaman dahulu, Pelabuhan Kalabahi letaknya tidak seperti zaman sekarang. Pelabuhan yang pertama, yang ramai dikunjungi kapal-kapal yaitu Pelabuhan Kokar. Karena letak pelabuhan ini kurang strategis, maka pelabuhan ini dipindahkan ke Alor Kecil daerah Sebanjar, hal ini terbukti dengan adanya 2 (dua) buah jangkar yang terdampar di Pulau Kumbang dan sampai saat ini masih dipergunakan sebagai monumen sejarah yang berada di depan masjid Alor Kecil dan Alor Besar yang berdampingan dengan rumah adat. Pelabuhan di Alor Kecil inipun letaknya kurang strategis, maka berpindah lagi ke Teluk Kabola sampai sekarang ini. Karena letaknya, daerah ini dimanfaatkan sebagai tempat berlindung dari serangan tentara sekutu yang terbukti dengan adanya kerangka pesawat terbang di Moru, Kenarilang dan Buono. Pelabuhan Tenau-Kupang merupakan salah satu cabang pelabuhan di bawah manajemen PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia III. Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor 724/KPTS.BL.382/P.III-92 tanggal 23 Desember 1992 Pelabuhan Tenau-Kupang merupakan pelabuhan kelas II. Sedangkan berdasarkan Keputusan Direksi Nomor KEP.16A/RP.1.16/P.III-97 tanggal 10 April 1997 status Pelabuhan Tenau-Kupang tidak mengalami perubahan kelas, tetap sebagai pelabuhan kelas II.
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
73
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Gambar 4.15 Pelabuhan Tenau Kupang
b.
Kondisi Geografis Pelabuhan Tenau-Kupang terletak di Kotamadya Kupang Pulau Timor pada posisi antara 123°31’21” Bujur Timur dan 10°11’52” Lintang Selatan sedangkan untuk Pelabuhan Kawasan Kalabahi secara geografis terletak pada posisi 8’13’30” Lintang Selatan, 124’-31’10” Bujur Timur, tepatnya berada di Teluk Kabola yang lazim sekarang disebut Teluk Mutiara di Kabupaten Alor, Pulau Alor dan Pelabuhan Waingapu terletak di wilayah Kabupaten Sumba Timur Pulau Sumba tepatnya pada posisi geografi 9’-19’34” Lintang Selatan, 120’-15’ 27” Bujur Timur.
c.
Fasilitas dan Peralatan Pelabuhan Kelengkapan pelabuhan yang meliputi fasilitas dan peralatan di pelabuhan Tenau Kupang dapat dilihat dari kondisi existing pelabuhan dan meliputi : Tabel 4.20 Fasilitas Pelabuhan Tenau Kupang
URAIAN Kedalaman kolam / Depth Dermaga / Wharf Kapal Tunda / Tug Boat Kapal Pandu / Pilot Boat Gudang / Warehouse
74
KETERANGAN -8 m LWS 9.861 m2 1 unit 1 unit 2.000 m2
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
URAIAN Lap. Penumpukan / Container Yard Terminal Penumpang / Passenger Terminal Alat Bongkar Muat / Equipment : Mobile Crane Forklift
KETERANGAN 40.495 m2 1.756 m2 1 unit, 2 unit
Sumber : Adpel Tenau Kupang
1)
Dermaga •
•
•
Dermaga I Nama Panjang Lebar Kedalaman Konstruksi
: Dermaga Lokal : 100 M' : 16 M : -7 MLWS : Beton
Dermaga II Nama Panjang Lebar Kedalaman Konstruksi
: Dermaga Nusantara : 223 M' : 15 M : -9 MLWS : Beton
Dermaga III Nama Panjang Lebar Kedalaman
: Dermaga Pelra : 50 M' : 10 M : -5 MLWS
2)
Alur Pelayaran, Pelabuhan, dan Dermaga Panjang : 6 Mil Kedalaman Alur Pelayaran : 50 M LWS Kedalaman Alur Pelabuhan : 20 M LWS Kedalaman Aluar Dermaga : 8 M LWS Pasang tertinggi : 2 M LWS MSL : 1 M LWS
3)
Luas Gudang
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
: 2.500 m2
75
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
B.
4)
Luas Lapangan Penumpukan : 2.465 m2
5)
Luas Terminal Penumpang
6)
Peralatan Bongkat Muat
: 760 m2
•
Kapal Pandu sebanyak
: 1 unit 2x155PK
•
Krane Darat sebanyak
: 1 unit 25 ton
•
Mobil Pemadam Kebakaran sebanyak : 1 unit 5 ton
HASIL PENGUMPULAN DATA PRIMER Data primer untuk diolah dalam penelitian ini adalah opini pakar, pihak regulator (adpel), operator (pelindo) dan pengguna jasa (perusahaan pelayaran) terhadap bobot aspek-aspek yang dinilai menjadi kriteria bidang transportasi laut. Responden yang berhasil diwawancarai adalah sebanyak 35 orang. 1.
Penetapan Kriteria Klasifikasi Pelayanan Pelabuhan Aspek yang dinilai menjadi kriteria klasifikasi pelayanan pelabuhan meliputi 6 komponen yaitu: a.
Volume perpindahan barang & penumpang Penilaian responden terhadap bobot aspek volume perpindahan barang dan penumpang bervariasi antara 10% sampai dengan 50%. Hasil perolehan bobot volume perpindahan barang dan penumpang dapat dilihat pada Tabel berikut. Tabel 4.21 Komposisi Responden Menurut Bobot Aspek Volume Perpindahan Barang dan Penumpang KOMPOSISI RESPONDEN BOBOT NO PAKAR PERSH (%) ADPEL PELINDO JUMLAH %
76
1
10
2
15
3
18
4
20
5
25
1
6
27
1
1
TRANSP
PELAYARAN
1
4
5
14.29
5
7
20.00
1
2
2
5.71
4
3
7
20.00
1
1
3
8.57
1
2.86
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
KOMPOSISI RESPONDEN
NO
BOBOT (%)
ADPEL
7
30
4
8
35
9
40
10
45
11
50
JUMLAH
7
Gambar 4.16
PAKAR TRANSP
PELINDO
PERSH PELAYARAN
JUMLAH
%
5
14.29
1
1
2.86
1
1
2.86
1
1
2.86
1
4
1
1
2
5.71
8
16
35
100
Komposisi Responden Menurut Bobot Volume Perpindahan Barang dan Penumpang
Sebanyak 14,29% responden menyatakan bahwa volume perpindahan barang dan penumpang memiliki bobot 10% untuk menjadi kriteria pelayanan pelabuhan, sebanyak 20% responden memberikan bobot 15%, dan hanya 5,71% responden yang memberikan bobot 50%. Aspek Volume Perpindahan Barang/Penumpang terdiri atas beberapa komponen yang dinilai menjadi kriteria, yakni : 1) 2) 3) 4) 5)
Jumlah kunjungan kapal Jumlah GT kunjungan kapal Volume ekpor impor Volume bongkar muat Jumlah naik turun penumpang
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
77
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Penilaian responden terhadap bobot komponen jumlah kunjungan kapal berkisar antara 10% hingga 30%. Bobot komponen jumlah kunjungan kapal berkisar antara 10% hingga 25%. Bobot komponen volume ekspor impor berkisar antara 10% sampai 50%. Volume bongkar muat diberi bobot antara 20%-40%, sedangkan jumlah naik turun penumpang diberi bobot antara 5%-20%. Hasil komposisi responden dalam memberikan bobot setiap komponen pendukung aspek volume perpindahan barang dan penumpang dapat dilihat pada Tabel berikut. Tabel 4.22 Komposisi Responden Menurut Bobot Komponen Aspek Volume Perpindahan Barang dan Penumpang KOMPOSISI RESPONDEN No
BOBOT Jumlah Jumlah GT Volume (%) Kunjungan Kunjungan Ekspor Kapal Kapal Impor
Volume Jumlah Naik Σ RESPONBongkar Turun Muat Penumpang DEN (%)
1
5
2
10
3
12
4
15
2
8
1
5
20
20
23
27
27
6
22
1
2
1
1
7
23
8
25
8
9
30
3
10
40
11
50
JUMLAH
1)
1
1
1
1
2.86
7
20.00
1
2.86
5
14.29
21
60.00
35
100
1 1
3
2
1 1 35
35
35
35
Jumlah kunjungan kapal Sebanyak 57% responden memberikan bobot sebesar 20% pada komponen jumlah kunjungan kapal, 23% responden memberikan bobot sebesar 25%. Hanya 8% responden yang memberikan bobot 30% untuk jumlah kunjungan kapal sebagai kriteria klasifikasi pelayanan
78
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
pelabuhan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar berikut.
Gambar 4.17 Komposisi Responden Menurut Bobot Jumlah Kunjungan Kapal
2)
Jumlah GT kunjungan kapal Hanya 3% responden memberikan bobot sebesar pada komponen jumlah GT kunjungan kapal, responden memberikan bobot sebesar 15% dan responden lainnya memberikan bobot 20%. Untuk jelasnya dapat dilihat pada Gambar berikut.
10% 23% 65% lebih
Gambar 4.18 Komposisi Responden Menurut Bobot Jumlah GT Kunjungan Kapal
3)
Volume ekspor impor Sebanyak 77% responden memberikan bobot sebesar 20% pada komponen volume ekspor impor dan 8%
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
79
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
responden memberikan bobot sebesar 25% dan masingmasing 3% responden memberikan bobot 10%, 15%, 22%, 23% dan 50%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar berikut.
Gambar 4.19 Komposisi Responden Menurut Bobot Volume Ekspor Impor
4)
Volume bongkar muat Sebanyak 87% responden memberikan bobot sebesar 20% pada komponen volume bongkar muat dan 7% responden memberikan bobot sebesar 25% terhadap komponen volume bongkar muat sebagai kriteria klasifikasi pelayanan pelabuhan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar berikut ini.
Gambar 4.20 Komposisi Responden Menurut Bobot Volume Bongkar Muat 80
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
5)
Jumlah naik turun penumpang Sebanyak 60% responden memberikan bobot sebesar 20% pada komponen jumlah naik turun penumpang dan 20% responden memberikan bobot sebesar 10%, dan 14% responden memberikan bobot sebesar 15% terhadap komponen jumlah naik turun penumpang sebagai kriteria klasifikasi pelayanan pelabuhan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar berikut.
Gambar 4.21 Komposisi Responden Menurut Bobot Jumlah Naik Turun Penumpang
b.
Akses Maritim Penilaian responden terhadap bobot aspek akses maritim bervariasi antara 10% sampai dengan 30%. Hasil perolehan bobot dapat dilihat pada Tabel berikut. Tabel 4.23 Bobot Aspek Akses Maritim KOMPOSISI RESPONDEN BOBOT NO PAKAR PERSH (%) ADPEL PELINDO JUMLAH TRANSP PELAYARAN 1 10 1 2 3 2 15 5 2 1 6 14 3 18 2 2 4 20 2 5 7 14 5 25 1 1 6 30 1 1 JUMLAH 7 4 8 16 35
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
% 8.57 40.00 5.71 40.00 2.86 2.86 100
81
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Sebanyak 8% responden menyatakan bahwa akses maritim memiliki bobot 10% untuk menjadi kriteria pelayanan pelabuhan, sebanyak 40% responden memberikan bobot 15%, dan 40% responden lainnya memberikan bobot 20%. Hasil bobot yang diberikan responden dapat dilihat pada Gambar berikut.
Gambar 4.22
Komposisi Responden Menurut Bobot Akses Maritim
Aspek Akses Maritim terdiri atas dua komponen yang dinilai menjadi kriteria, yakni: 1) lebar serta kedalaman alur dan kolam pelabuhan; 2) Luas dan kedalaman tempat berlabuh jangkar. Penilaian responden terhadap bobot komponen lebar serta kedalaman alur dan kolam pelabuhan berkisar antara 40% hingga 80%. Bobot komponen luas dan kedalaman tempat berlabuh jangkar berkisar antara 20% hingga 60%. Hasil komposisi responden dalam memberikan bobot setiap komponen pendukung aspek akses maritim dapat dilihat pada Tabel berikut.
82
NO
BOBOT (%)
1 2 3 4
20 30 40 45
Tabel 4.24 Bobot Komponen Aspek Akses Maritim KOMPOSISI RESPONDEN Lebar serta Luas dan Kedalaman kedalaman alur dan % tempat berlabuh kolam pelabuhan jangkar 1 7 3 8.57 9 1
% 2.86 20.00 25.71 2.86
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
NO
BOBOT (%)
5 6 7 8 9
50 55 60 70 80
JUMLAH
1)
KOMPOSISI RESPONDEN Lebar serta Luas dan Kedalaman kedalaman alur dan % tempat berlabuh kolam pelabuhan jangkar 14 40.00 14 1 2.86 9 25.71 3 7 20.00 1 2.86 35
100
35
% 40.00 8.57 100
Lebar dan kedalaman alur pelabuhan Sebanyak 8% responden menyatakan bahwa lebar dan kedalaman alur dan kolam pelabuhan memiliki bobot 40% untuk menjadi kriteria pelayanan pelabuhan, sebanyak 40% responden memberikan bobot 50%, dan hanya 3% responden yang memberikan bobot 80%. Hasil bobot yang diberikan responden dapat dilihat pada Gambar berikut.
Gambar 4.23 Komposisi Responden Menurut Bobot Lebar serta kedalaman alur dan kolam pelabuhan
2)
Lebar serta kedalaman tempat berlabuh jangkar Sebanyak 20% responden menyatakan bahwa lebar serta kedalaman tempat berlabuh jangkar memiliki bobot 30% untuk menjadi kriteria pelayanan pelabuhan, sebanyak 40% responden memberikan bobot 50%, dan hanya 8%
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
83
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
responden yang memberikan bobot 60%. Hasil bobot yang diberikan responden dapat dilihat pada Gambar 4.24.
Gambar 4.24 Komposisi Responden Menurut Bobot Lebar serta kedalaman tempat berlabuh jangkar
c.
Fasilitas Pelabuhan Penilaian responden terhadap bobot aspek fasilitas pelabuhan bervariasi antara 5% sampai dengan 30%. Hasil perolehan bobot dapat dilihat pada Tabel berikut ini. Tabel 4.25 Bobot Aspek Fasilitas Pelabuhan KOMPOSISI RESPONDEN PAKAR PERSH ADPEL PELINDO JUMLAH TRANSP PELAYARAN 1 1
NO
BOBOT (%)
1
5
2
10
3
12
4
15
5
18
6
20
7
25
8
30
1
JUMLAH
7
3
5
22.86
1
2.86
1
1
2.86
2
2
5.71
3
13
37.14
3
4
11.43
2
2
5
14.29
8
16
35
100
6 1
4
2.86
8
1
4
%
Sebanyak 23% responden menyatakan bahwa fasilitas pelabuhan memiliki bobot 10% untuk menjadi kriteria pelayanan pelabuhan, sebanyak 30% responden memberikan bobot 20%, dan 14% 84
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
responden lainnya memberikan bobot 30%. Hasil bobot yang diberikan responden dapat dilihat pada Gambar berikut.
Gambar 4.25
Komposisi Responden Menurut Bobot Fasilitas Pelabuhan
Aspek fasilitas pelabuhan terdiri atas beberapa komponen yang dinilai menjadi kriteria, yakni 1) 2) 3) 4) 5) 6)
Panjang Dermaga Luas Gudang Luas lapangan penumpang dan luas CY Peralatan bongkar muat di dermaga dan lapanga penumpukan Luas terminal penumpang Produktivitas bongkar muat di dermaga
Penilaian responden terhadap bobot komponen panjang dermaga berkisar antara 10% hingga 30%. Bobot komponen luas gudang berkisar antara 5%-20%. Bobot komponen luas lapangan penumpang dan luas CY berkisar antara 5%-25%. Peralatan bongkar muat di dermaga dan lapangan penumpukan diberi bobot antara 10%-40%, bobot luas terminal penumpang berkisar anatara 5%-20% sedangkan produktivitas bongkar muat di dermaga dan lapangan penumpukan diberi bobot antara 5%-30%. Hasil komposisi responden dalam memberikan bobot setiap komponen pendukung aspek fasilitas pelabuhan dapat dilihat pada Tabel berikut. Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
85
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Tabel 4.26 Bobot Komponen Aspek Fasilitas Pelabuhan KOMPOSISI RESPONDEN NO
Luas Luas lapangan Dermaga Gudang penumpang dan CY
BOBOT Panjang (%)
1 5 2 10 3 15 4 18 5 20 6 25 7 30 8 40 JUMLAH
1)
3 8 1 13 6 4 35
Peralatan BM Luas Produktidi dermaga terminal vitas BM dan lapangan penumpang penumpukan
1 25 2 1 6
1 10 8 1 14 1
15 4
35
35
1 35
3 12
5 13 5 1 11
1 3 4 1 17 2 7
35
35
Panjang dermaga Sebanyak 9% responden memberikan bobot sebesar 10% pada komponen panjang dermaga, 23% responden memberikan bobot sebesar 15 dan sebanyak 37% responden memberikan bobot 20% untuk panjang dermaga sebagai kriteria klasifikasi pelayanan pelabuhan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar berikut.
Gambar 4.26 Komposisi Responden Menurut Bobot Panjang Dermaga
2)
Luas gudang Sebanyak 71% responden memberikan bobot sebesar 10% pada komponen luas gudang, 17% responden
86
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
memberikan bobot sebesar 20% dan hanya 3% responden memberikan bobot 5% untuk luas gudang sebagai kriteria klasifikasi pelayanan pelabuhan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar berikut.
Gambar 4.27 Komposisi Responden Menurut Bobot Luas Gudang
3)
Luas lapangan penumpukan dan CY Sebanyak 28% responden memberikan bobot sebesar 10% pada komponen luas lapangan penumpang dan CY, 23% responden memberikan bobot sebesar 15% dan 40% responden memberikan bobot 20% untuk luas lapangan penumpang dan CY luas gudang sebagai kriteria klasifikasi pelayanan pelabuhan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar berikut.
Gambar 4.28 Komposisi Responden Menurut Bobot Luas Lapangan Penumpang dan CY Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
87
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
4)
Peralatan bongkar muat Sebanyak 9% responden memberikan bobot sebesar 10% pada komponen peralatan bongkar muat, 34% responden memberikan bobot sebesar 15% dan 43% responden memberikan bobot 20% untuk peralatan bongkar muat. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar berikut.
Gambar 4.29 Komposisi Responden Menurut Bobot Peralatan BM di dermaga dan lapangan penumpukan
5)
Luas terminal penumpang Sebanyak 14% responden memberikan bobot sebesar 5% pada komponen luas terminal penumpang, 37% responden memberikan bobot sebesar 10% dan 32% responden memberikan bobot 20% untuk luas terminal penumpang sebagai kriteria klasifikasi pelayanan pelabuhan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar berikut ini.
Gambar 4.30 Komposisi Responden Menurut Bobot Luas Terminal Penumpang
88
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
6)
Luas terminal penumpang Sebanyak 48% responden memberikan bobot sebesar 20% pada komponen produktivitas bongkar muat kapal di dermaga dan 20% responden memberikan bobot sebesar 25% untuk luas produktivitas bongkar muat. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar berikut.
Gambar 4.31 Komposisi Responden Menurut Bobot produktivitas bongkar muat kapal di dermaga
d.
Akses Daratan Penilaian responden terhadap bobot aspek akses daratan bervariasi antara 5% sampai dengan 30%. Hasil perolehan bobot akses daratan dapat dilihat pada Tabel berikut ini.
NO
BOBOT (%)
1
5
2
10
3
15
4 5
Tabel 4.27 Bobot Aspek Akses Daratan RESPONDEN PAKAR PERSH ADPEL PELINDO JUMLAH TRANSP PELAYARAN 1 3 4
11.43
2
3
2
14
40.00
2
4
5
11
31.43
20
3
3
8.57
30
3
3
8.57
16
35
100
JUMLAH
7
%
7
4
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
8
89
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Sebanyak 11% responden menyatakan bahwa akses daratan memiliki bobot 5% untuk menjadi kriteria pelayanan pelabuhan, sebanyak 40% responden memberikan bobot 10%, dan hanya 9% responden yang memberikan bobot 30%. Hasil bobot akses daratan yang diberikan responden dapat dilihat pada Gambar berikut.
Gambar 4.32 Komposisi Responden Menurut Bobot Akses Daratan
Aspek akses daratan terdiri atas beberapa komponen yang dinilai menjadi kriteria, yakni : 1) 2) 3)
Lebar dan jumlah jalur pintu masuk/keluar pelabuhan menuju jalan raya; Jarak terhadap tempat naik/turun penumpang/barang dengan rel kereta api; Akses jalan raya/rel kereta bila ada ke hinterland.
Penilaian responden terhadap bobot komponen lebar dan jumlah jalur pintu masuk/keluar pelabuhan menuju jalan raya sangat bervariasi antara 15% hingga 100%. Bobot komponen jarak terhadap tempat naik/turun penumpang/barang dengan rel KA berkisar antara 0%-60%. Bobot komponen akses jalan raya/rel KA ke hinterland berkisar antara 0-70%. Hasil komposisi responden dalam memberikan bobot setiap komponen pendukung aspek akses daratan dapat dilihat pada Tabel berikut.
90
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Tabel 4.28 Bobot Komponen Aspek Akses Daratan KOMPOSISI RESPONDEN Jarak terhadap Lebar dan jumlah tempat naik/turun Akses jalan jalur pintu masuk/ penumpang/barang raya/rel kereta bila keluar pelabuhan dengan rel kereta ada ke hinterland menuju jalan raya api Jml Jml Jml % % % Responden Responden Responden 1 3 2 6
No
BOBOT (%)
1
0
2
5
3
10
4
15
1
5
20
6
1
3
5
14
3
9
3
1
3
4
11
4
11
4
11
25
1
3
1
3
5
14
7
30
2
6
11
31
6
17
8
33
1
3
2
6
1
3
9
34
1
3
1
3
10
35
1
3
3
9
12
40
10
29
6
17
5
14
13
45
1
3
1
3
1
3
14
50
8
23
1
3
3
9
15
55
1
3
16
60
2
6
1
3
17
70
1
3
18
80
1
3
19
100
1
3
JUMLAH
35
100
35
100
35
100
Tabel 4.28 menunjukkan bahwa sebanyak 29% responden memberikan bobot sebesar 40% dan 23% responden memberikan bobot 50% pada komponen lebar dan jumlah jalur pintu masuk/kelur pelabuhan menuju jalan raya. Sebanyak 31% responden memberikan bobot 30% dan 17% responden memberikan bobot 40% pada komponen jarak terhadap tempat naik/turun penumpang/barang dengan rel KA. Sedangkan pada komponen akses jalan raya/rel KA ke hinterland , sebanyak 17% responden memboboti 30% dan 14% responden lainnya memberikan bobot 40%. Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
91
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
e.
Fasilitas Keselamatan dan Keamanan Penilaian responden terhadap bobot aspek fasilitas keselamatan dan keamanan bervariasi antara 5% sampai dengan 30%. Hasil perolehan bobot akses Fasilitas Keselamatan dan Keamanan dapat dilihat pada Tabel berikut. Tabel 4.29 Bobot Aspek Fasilitas Keselamatan dan Keamanan KOMPOSISI RESPONDEN BOBOT PERSH NO PAKAR (%) ADPEL PELINDO PELAYAR JUMLAH TRANSP AN 1 2,5 1 1 2 10 3 3 5 11 3 11 1 1 4 15 1 4 4 9 5 18 2 2 6 20 5 1 3 9 6 25 1 1 7 30 1 1 JUMLAH 7 4 8 16 35
% 2.86 31.43 2.86 25.71 5.71 25.71 2.86 2.86 100
Sebanyak 31% responden menyatakan bahwa fasilitas keselamatan dan keamanan memiliki bobot 10% untuk menjadi kriteria pelayanan pelabuhan, sebanyak 26% responden memberikan bobot 15%, dan 26% lainnya memberikan bobot 20%. Hasil bobot fasilitas keselamatan dan keamanan yang diberikan responden dapat dilihat pada Gambar berikut.
Gambar 4.33 Komposisi Responden Menurut Bobot Fasilitas Keselamatan dan Keamanan
92
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Aspek fasilitas keselamatan dan keamanan terdiri atas beberapa komponen yang dinilai menjadi kriteria, yakni : 1) 2) 3)
Kecukupan sarana dan prasarana navigasi; Keandalan sarana dan prasarana navigasi; Rasio jumlah pandu terhadap jumlah kebutuhan pandu ideal; Rasio jumlah kapal pandu terhadap jumlah kebutuhan kapal pandu; Rasio jumlah kapal tunda terhadap jumlah kebutuhan kapal tunda ideal;
4) 5) 6)
Rasio luas area pelabuhan yang steril menurut ISPS Code terhadap luas area parkir DLKR pelabuhan. Tabel 4.30 Bobot Komponen Aspek Fasilitas Keselamatan dan Keamanan KOMPOSISI RESPONDEN (JUMLAH) Rasio jml Rasio jml Rasio luas Rasio jml kpl pandu Kecukupan Keandalan kpl tunda area pandu thd terhadap terhadap sarana dan sarana dan pelabuhan kebutuhan kebutuhan prasarana parasarana kebutuhan yang steril pandu kapal navigasi navigasi kapal thd luas area ideal pandu tundaideal DLKr ideal
No
Bobot (%)
1
5
2
10
4
5
10
9
11
12
3
15
7
15
11
12
8
5
4
18
1
1
1
13
1
1
5
20
18
13
11
1
11
11
6
25
4
1
1
3
4
7
30
1
8
40
JUMLAH
1
1
1 1
35
35
35
35
35
35
Penilaian responden terhadap bobot komponen kecukupan sarana dan prasarana navigasi bervariasi antara 10% hingga 30%. Bobot komponen keandalan sarana dan prasarana navigasi berkisar antara 10%-25%. Bobot komponen rasio pandu terhadap kebutuhan pandu ideal berkisar antara 5%-25%. Bobot rasio jumlah kapal pandu terhadap kebutuhan kapal pandu ideal berkisar antara 10-20% saja. Rasio jumlah Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
93
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
kapal tunda terhadap kebutuhan kapal tunda ideal diberi bobot antara 10%-40% dan rasio luas area pelabuhan steril terhadap luas area DLKr pelabuhan diberi bobot antara 5% hingga 30%. Hasil komposisi responden dalam memberikan bobot setiap komponen pendukung aspek fasilitas keselamatan dan keamanan dapat dilihat pada Tabel 4.30 di atas. Tabel 4.31 Prosentase Jumlah Responden dalam Memberikan Bobot Komponen Aspek Fasilitas Keselamatan dan Keamanan KOMPOSISI RESPONDEN (PROSENTASE) Kecuku- Keandalan Rasio jml pan sarana Rasio jml kpl pandu sarana dan pandu thd terhadap dan parasakebutuhan kebutuhan prasarana rana pandu ideal kapal pandu navigasi navigasi ideal
Rasio jml kpl tunda terhadap kebutuhan kapal tundaideal
Rasio luas area pelabuhan yang steril thd luas area DLKr
NO
Bobot (%)
1
5
2
10
11
14
29
26
31
34
3
15
20
43
31
34
23
14
4
18
3
3
3
37
3
3
5
20
51
37
31
3
31
31
6
25
11
3
3
9
11
7
30
3
8
40
JUMLAH
3
3
3 3
100
100
100
100
100
100
Sebanyak 51% responden menyatakan bahwa kecukupan jumlah sarana dan prasarana navigasi memiliki bobot 20% sebagai kriteria klasifikasi pelayanan pelabuhan dan 20% responden lainnya memberikan bobot 15%. Pada komponen keandalan sarana dan prasarana navigasi, sebanyak 43% responden memberikan bobot sebesar 15% dan 37% responden lainnya memboboti 20%. Sebanyak masing-masing 31% responden memberikan bobot sebesar 15% dan 20% terhadap komponen rasio jumlah pandu dengan kebutuhan pandu ideal. Sebanyak 37% responden memberikan bobot sebesar 18% pada komponen rasio jumlah kapal pandu dengan kebutuhan kapal pandu ideal.
94
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Pada komponen rasio luas area pelabuhan steril terhadap luas DLKr pelabuhan, sebanyak 34% responden memberikan bobot 10% dan 31% responden lainnya memboboti 20%. Hasil prosentase jumlah responden dalam memberikan bobot terhadap setiap komponen pendukung aspek fasilitas keselamatan dan keamanan dapat dilihat pada Tabel 4.31.
f.
Aspek Status dan Fungsi Pelabuhan Penilaian responden terhadap bobot aspek status dan fungsi pelabuhan bervariasi antara 5% sampai dengan 30%. Hasil perolehan bobot akses Status dan Fungsi Pelabuhan dapat dilihat pada Tabel berikut.
NO 1
Tabel 4.32 Bobot Aspek Fasilitas Keselamatan dan Keamanan RESPONDEN BOBOT PAKAR PERUS (%) ADPEL PELINDO JUMLAH TRANSP PELAYARAN 2,5 1 1
2
5
4
3
10
4
15
5
18
6
19
7
20
8
25
9
30
1
JUMLAH
7
2
2
% 2.86
6
17.14
2
5
7
14
40.00
1
1
2
6
17.14
2
2
5.71
1
2.86
3
3
8.57
1
1
2.86
1
2.86
35
100
1
4
8
16
Sebanyak 17% responden menyatakan bahwa aspek status dan fungsi pelabuhan memiliki bobot 5% untuk menjadi kriteria pelayanan pelabuhan, sebanyak 17% responden memberikan bobot 15%, dan 40% responden memberikan bobot 10%. Hasil bobot status dan fungsi pelabuhan yang diberikan responden dapat dilihat pada Gambar berikut. Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
95
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Gambar 4.34 Komposisi Responden Menurut Bobot Status dan Fungsi Pelabuhan
Aspek status dan fungsi pelabuhan terdiri atas beberapa komponen yang dinilai menjadi kriteria, yakni 1) 2) 3) 4)
Peran dalam Hirarkhi pelabuhan Peran terhadap pembangunan daerah Peran terhadap peningkatan aksesibilitas daerah Peran terhadap pertahanan dan keamanan
Penilaian responden terhadap bobot komponen peran dalam hirarkhi pelabuhan berkisar antara 10% hingga 35%. Bobot komponen peran terhadap pembangunan daerah berkisar antara 20%-50%. Bobot komponen peran terahdap peningkatan aksesibilitas daerah berkisar antara 10-35%, sedangkan bobot peran terhadap pertahanan dan keamanan berkisar antara 15-40% saja. Hasil komposisi responden dalam memberikan bobot setiap komponen pendukung status dan fungsi pelabuhan dapat dilihat pada Tabel berikut ini. Tabel 4.33 Komposisi Responden Menurut Bobot Komponen Status dan Fungsi Pelabuhan KOMPOSISI RESPONDEN (JUMLAH)
96
NO
Bobot (%)
Peran dalam Hirarkhi pelabuhan
1 2
10 15
6
Peran terhadap pembangunan daerah
Peran terhadap peningkatan aksesibilitas daerah
Peran terhadap pertahanan dan keamanan
2 4
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
KOMPOSISI RESPONDEN (JUMLAH) NO
Bobot (%)
Peran dalam Hirarkhi pelabuhan
Peran terhadap pembangunan daerah
Peran terhadap peningkatan aksesibilitas daerah
3 4 5 6 7 8
20 25 30 35 40 50 JUMLAH
12 10 6 1
5 10 15 1
7 11 14 1
Peran terhadap pertahanan dan keamanan
15 9 6 1
4 35
35
35
35
Sebanyak 34% responden menyatakan bahwa peran dan hirarkhi pelabuhan memiliki bobot 20% sebagai kriteria klasifikasi pelayanan pelabuhan dan 29% responden lainnya memberikan bobot 25%. Pada komponen peran terhadap pembangunan daerah, sebanyak 43% responden memberikan bobot sebesar 35%. Pada komponen peran terhadap peningkatan aksesibilitas daerah, sebanyak 40% responden memberikan bobot sebesar 30% dan 31% responden memboboti 25%. Sebanyak 43% responden memberikan bobot sebesar 20% pada komponen peran terhadap pertahnan dan keamanan. Hasil prosentase jumlah responden dalam memberikan bobot terhadap setiap komponen pendukung aspek status dan fungsi pelabuhan dapat dilihat pada Tabel berikut. Tabel 4.34 Prosentase Komposisi Responden Menurut Bobot Komponen Status dan Fungsi Pelabuhan KOMPOSISI RESPONDEN (PROSENTASE) NO
Bobot (%)
1 10 2 15 3 20 4 25 5 30 6 35 7 40 8 50 JUMLAH
Peran dalam Hirarkhi pelabuhan
Peran terhadap pembangunan daerah
17 34 29 17 3
Peran terhadap peningkatan aksesibilitas daerah
Peran terhadap pertahanan dan keamanan
6 14 29 43 3
20 31 40 3
11 43 26 17 3
100
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
11 100
100
100
97
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
2.
Penetapan Kriteria Trayek Tetap dan Teratur serta Trayek Tidak Tetap dan Tidak Teratur Unsur utama yang dinilai menjadi kriteria trayek tetap dan teratur terdiri atas 6 hal, yaitu: a.
Wajib menyinggahi beberapa pelabuhan secara tetap dan teratur, sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan
b.
Wajib mempublikasikan jadwal kedatangan dan keberangkatan kapal kepada masyarakat di setiap pelabuhan yang disinggahi.
c.
Untuk angkutan penumpang, wajib mempublikasikan besaran tarifnya kepada masyarakat.
d.
Penyimpangan trayek tetap dan teratur berupa omisi, boleh dilakukan apabila kapal telah bermuatan penuh dari pelabuhan sebelumnya, tidak tersedia muatan pada pelabuhan berikutnya, atau kondisi cuaca buruk pada pelabuhan tujuan berikutnya. Penyimpangan ini wajib dilaporkan kepada menteri.
e.
Penyimpangan trayek tetap dan teratur berupa deviasi, boleh dilakukan apabila kapal yang dioperaasikan digunakan untuk menganagkut kepentingan yang ditugaskan oleh negara. Penyimpangan ini wajib dilaporkan kepada menteri.
f.
Penggantian kapal atau substitusi pada trayek tetap dan teratur dapat dilakukan apabila kapal mengalami kerusakan permanen, sedang dalam perbaikan atau docking, atau tidak sesuai dengan kondisi muatan. Penggantian atau substitusi ini wajib dilaporkan kepada menteri.
Hasil penilaian responden terhadap tingkat kepentingan setiap unsur utama kriteria trayek tetap dan teratur dapat dilihat pada Tabel berikut.
NO 1 2
98
Tabel 4.35 Komposisi Responden Menurut Tingkat Kepentingan Unsur Utama Kriteria Trayek Tetap dan Teratur TINGKAT KEPENTINGAN ASPEK KRITERIA TRAYEK TETAP DAN Penting Perlu Tidak Perlu TERATUR Jmlh % Jmlh % Jmlh % Wajib menyinggahi beberapa pelabuhan secara tetap dan teratur, sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan Wajib mempublikasikan jadwal kedatangan dan keberangkatan kapal kepada masyarakat di setiap pelabuhan yang disinggahinya.
26
74
6
17
3
9
27
77
4
11
4
11
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
NO 3
4
5
6
ASPEK KRITERIA TRAYEK TETAP DAN TERATUR Untuk angkutan penumpang, wajib mempublikasikan besaran tarifnya kepada masyarakat Penyimpangan trayek tetap dan teratur berupa omisi, boleh dilakukan apabila kapal telah bermuatan penuh dari pelabuhan sebelumnya, tidak tersedia muatan pada pelabuhan berikutnya, atau kondisi cuaca buruk pada pelabuhan tujuan berikutnya. Penyimpangan ini wajib dilaporkan kepada menteri. Penyimpangan trayek tetap dan teratur berupa deviasi, boleh dilakukan apabila kapal yang dioperaasikan digunakan untuk menganagkut kepentingan yang ditugaskan oleh negara. Penyimpangan ini wajib dilaporkan kepada menteri. Penggantian kapal atau substitusi pada trayek tetap dan teratur dapat dilakukan apabila kapal mengalami kerusakan permanen, sedang dalam perbaikan atau docking, atau tidak sesuai dengan kondisi muatan. Penggantian atau substitusi ini wajib dilaporkan kepada menteri.
TINGKAT KEPENTINGAN Penting Perlu Tidak Perlu Jmlh % Jmlh % Jmlh % 29
83
6
17
14
40
15
43
15
43
20
57
12
34
16
46
6
17
6
17
Sebanyak 74% responden menyatakan bahwa kewajiban menyinggahi pelabuhan secara teratur minimal 6 bulan penting untuk dijadikan kriteria trayek tetap dan teratur dan sebanyak 17% responden menyatakan perlu. Sebanyak 77% responden menyatakan bahwa kewajiban mempublikasikan jadwal kedatangan dan keberangkatan kapal kepada masyarakat di setiap pelabuhan yang disinggahinya penting untuk dijadikan kriteria trayek tetap dan teratur dan sebanyak 11% responden menyatakan perlu, sisanya menyatakan tidak penting. Sebanyak 83% responden menyatakan bahwa kewajiban mempublikasikan besaran tarifnya kepada masyarakat penting untuk dijadikan kriteria trayek tetap dan teratur dan sebanyak 17% responden lainnya menyatakan perlu. Sebanyak 40% responden menyatakan bahwa kewajiban melaporkan kepada menteri apabila terjadi penyimpangan trayek tetap dan teratur yang berupa omisi penting untuk dijadikan kriteria trayek tetap dan teratur dan sebanyak 43% responden lainnya menyatakan perlu. Sebanyak 43% responden menyatakan bahwa kewajiban melaporkan kepada menteri apabila terjadi penyimpangan trayek tetap dan teratur yang berupa deviasi penting untuk dijadikan kriteria trayek tetap dan teratur dan sebanyak 57% responden lainya menyatakan perlu. Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
99
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Sebanyak 34% responden menyatakan bahwa kewajiban melaporkan kepada menteri apabila terjadi penggantian kapa/subsititusi apabila terjadi kerusakan permanen penting untuk dijadikan kriteria trayek tetap dan teratur dan sebanyak 46% responden lainya menyatakan perlu, sedangkan 17% responden menyatakan tidak penting. Urutan kepentingan unsur utama kriteria trayek tetap dan teratur berdasarkan komposisi responden disajikan pada Tabel berikut. Tabel 4.36 Komposisi Jumlah Responden dalam Menilai Urutan Kepentingan Unsur Utama Kriteria Trayek Tetap dan teratur NO
1
2
3
4
5
6
100
ASPEK KRITERIA TRAYEK TETAP DAN TERATUR Wajib menyinggahi beberapa pelabuhan secara tetap dan teratur, sekurangkurangnya 6 (enam) bulan Wajib mempublikasikan jadwal kedatangan dan kebe-rangkatan kapal kepada masyarakat di setiap pelabuhan yang disinggahinya Untuk angkutan penumpang, wajib mempublikasikan besaran tarifnya kepada masyarakat Penyimpangan trayek tetap dan teratur berupa omisi, boleh dilakukan apabila kapal telah bermuatan penuh dari pelabuhan sebelumnya, tidak tersedia muatan pada pelabuhan berikutnya, atau kondisi cuaca buruk pada pelabuhan tujuan berikutnya. Penyimpangan ini wajib dilaporkan kepada menteri. Penyimpangan trayek tetap dan teratur berupa deviasi, boleh dilakukan apabila kapal yang dioperaasikan digunakan untuk menganagkut kepentingan yang ditugaskan oleh negara. Penyimpangan ini wajib dilaporkan kepada menteri. Penggantian kapal atau substitusi pada trayek tetap dan teratur dapat dilakukan apabila kapal mengalami kerusakan permanen, sedang dalam perbaikan atau docking, atau tidak sesuai dengan kondisi muatan. Penggantian atau substitusi ini wajib dilaporkan kepada menteri.
URUTAN KEPENTINGAN 1
2
3
4
26 (74%)
1 (3%)
4 (11%)
1 (3%)
6 21 (17%) (60%)
4 (11%)
2 (6%)
6 (17%)
22 5 (63%) (14%)
2 (6%)
1 (3%)
4 (11%)
4 12 12 3 (9%) (11%) (34%) (34%)
1 (3%)
7 5 21 (29%) (14%) (60%)
1 (3%)
5
6 3 (9%)
4 (11%)
10 18 4 (29%) (51%) (11%)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Tabel 4.36 menunjukkan bahwa sebanyak 74% responden menyatakan bahwa kewajiban menyinggahi pelabuhan secara teratur dan tetap minimal 6 bulan sekali menempati urutan nomor satu sebagai kriteria trayek tetap dan teratur. Sebanyak 60% responden menyatakan bahwa kewajiban mempublikasikan jawal kedatangan dan keberangkatan kapal menemapati urutan kedua sebagai kriteria taryek tetap dan teratur. Sebanyak 63% responden menyatakan bahwa untuk angkutan penumpang, wajib mempublikasikan besaran tarifnya kepada masyarakat menempati urutan ketiga dan sebanyak 52% responden menyatakan bahwa kewajiban melaporkan menteri apabila terjadi penyimpangan taryek berupa omisi menenmpati urutan keempat. Sebanyak masing-masing 34% responden memilih urutan ke-4 dan ke5 pada unsur kewajiban melaporkan menteri apabila terjadi penyimpangan trayek berupa deviasi. Sebanyak 60% responden menyatakan bahwa unsur kewajiban melaporkan kepada menteri tentang penggantian kapal yang rusak permanen menempat urutan keenam. Unsur utama yang dinilai menjadi kriteria trayek tidak tetap dan tidak teratur terdiri atas 3 hal, yaitu: a)
Pengoperasian kapal pada trayek tidak tetap dan tidak teratur dilakukan oleh perusahan angkutan nasional dan wajib dilaporkan pada menteri setiap 3 (tiga) bulan.
b)
Trayek tidak tetap dan tidak teratur hanya dapat mengangkut muatan barang curah kering dan curah cair, barang sejenis, atau barang tidak sejenis tetapi untuk menunjang kegiatan tertentu. Ketentuan ini tidak berlaku bagi pelayaran rakyat.
c)
Muatan pada trayek tidak tetap dan teratur wajib dilengkapi dengan syarat-syarat perjanjian pengangkutan yang bersifat tetap dan berlaku umum.
Hasil penilaian responden terhadap tingkat kepentingan setiap unsur utama kriteria trayek tidak tetap dan tidak teratur dapat dilihat pada Tabel 4.37.
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
101
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Sebanyak 40% responden menyatakan bahwa kewajiban melaporkan kepada menteri tentang pengoperasian kapal setiap 3 bulan penting untuk dijadikan kriteria trayek tidak tetap dan tidak teratur dan sebanyak 57% responden lainya menyatakan perlu. Sebanyak 37% responden menyatakan bahwa trayek tidak tetap dan tidak teratur hanya boleh menangkut muatan barang curah kering, cair atau sejenisnya penting untuk dijadikan kriteria trayek tidak tetap dan tidak teratur dan sebanyak 57% responden lainya menyatakan perlu. Tabel 4.37 Komposisi Jumlah Responden dalam Menilai Tingkat Kepentingan Unsur Utama Kriteria Trayek Tidak Tetap dan Tidak Teratur TINGKAT KEPENTINGAN ASPEK KRITERIA TRAYEK TIDAK NO Penting Perlu Tidak Perlu TETAP DAN TIDAK TERATUR Jmlh
%
Jmlh
%
Jmlh
%
14
40
20
57
1
3
2
6
1
Pengoperaasian kapal pada trayek tidak tetap dan tidak teratur dilakukan oleh perusahan angkutan nasional dan wajib dilaporkan pada menteri setiap 3 (tiga) bulan
2
Trayek tidak tetap dan tidak teratur hanya dapat mengangkut muatan barang curah kering dan curah cair, barang sejenis, atau barang tidak sejenis tetapi untuk menunjang kegiatan tertentu. Ketentuan ini tidak berlaku bagi pelayaran rakyat
13
37
20
57
3
Muatan pada trayek tidak tetap dan teratur wajib dilengkapi dengan syarat-syarat perjanjian pengangkutan yang bersifat tetap dan berlaku umum
19
54
16
46
Sebanyak 54% responden menyatakan bahwa kewajiban melengkapi persyaratan perjanjian pengangkutan muatan penting dijadikan kriteria trayek tidak tetap dan tidak teratur dan 46% responden lainnya menyatakan perlu. Urutan kepentingan unsur utama kriteria trayek tidak tetap dan tidak teratur berdasarkan komposisi responden disajikan pada Tabel berikut.
102
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Tabel 4.38 Komposisi Jumlah Responden Menurut Urutan Kepentingan Unsur Utama Kriteria Trayek Tidak Tetap dan Tidak teratur URUTAN KEPENTINGAN ASPEK KRITERIA TRAYEK TETAP NO Penting Perlu Tidak Perlu DAN TERATUR Jmlh % Jmlh % Jmlh % 1
2
3
Pengoperaasian kapal pada trayek tidak tetap dan tidak teratur dilakukan oleh perusahan angkutan nasional dan wajib dilaporkan pada menteri setiap 3 (tiga) bulan Trayek tidak tetap dan tidak teratur hanya dapat mengangkut muatan barang curah kering dan curah cair, barang sejenis, atau barang tidak sejenis tetapi untuk menunjang kegiatan tertentu. Ketentuan ini tidak berlaku bagi pelayaran rakyat Muatan pada trayek tidak tetap dan teratur wajib dilengkapi dengan syaratsyarat perjanjian pengangkutan yang bersifat tetap dan berlaku umum
16
46
10
29
9
26
5
14
19
54
11
31
14
40
6
17
15
43
Tabel 4.38 di atas menunjukkan bahwa sebanyak 46% responden menyatakan bahwa kewajiban mealporakn kepada menteri minimal 3 bulan sekalai tentang pengoperasian kapal oleh perusahaan angkutan nasional menempati urutan nomor satu sebagai kriteria trayek tidak tetap dan tidak teratur. Sebanyak 54% responden menyatakan bahwa muatan yang boleh diangkut kapal berupa muatan curah kering, cair atau sejenisnya menempati urutan kedua. Sebanyak 43% responden menyatakan bahwa kewajiban melengkapi persyaratan perjanajian yang berlaku untuk muatan yang diangkut menempati urutan ketiga. 3.
Penetapan Kriteria Lokasi Pelabuhan Utama Hub Internasional Penilaian responden terhadap tingkat kepentingan unsur-unsur utama atau kriteria Lokasi Pelabuhan Utama dan Internasional dapat diuraikan sebagai berikut. a.
Harus Sesuai dengan Rencana Induk Pelabuhan Nasional Penilaian responden terhadap tingkat kepentingan unsur kesesuaian dengan Rencana Induk Pelabuhan Nasional dapat dilihat pada Tabel berikut ini.
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
103
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Tabel 4.39 Komposisi Responden Menurut Tingkat Kepentingan Kesesuaian Lokasi Pelabuhan Utama Hub Internasional dengan RIPN KOMPOSISI RESPONDEN TINGKAT NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo Jumlah % Transp Pelayaran 1 Penting 7 4 7 9 27 77 2
Perlu JUMLAH
7
4
1
7
8
23
8
16
35
100
Sebanyak 77% responden menilai bahwa kesesuaian lokasi pelabuhan utama hub internasional dengan rencana induk pelabuhan nasional penting dan 23% responden lainnya menyatakan perlu. Sedangkan penilaian responden terhadap urutan kepentingan unsur kesesuaian dengan Rencana Induk Pelabuhan Nasional dapat dilihat pada Tabel berikut. Tabel 4.40 Komposisi Responden Menurut Urutan Kepentingan Kesesuaian Lokasi Pelabuhan Utama Hub Internasional dengan RIPN KOMPOSISI RESPONDEN URUTAN NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo Jumlah % Transp Pelayaran 1 1 7 4 5 13 29 82,9 2
2
3
7
4
12 JUMLAH
2 3 1 7
4
8
16
2
5,7
3
8,6
1
2,9
35
100
Sebanyak 82,9% responden menilai bahwa kesesuaian lokasi pelabuhan utama hub internasional dengan rencana induk pelabuhan nasional menempati urutan pertama sebagai kriteria lokasi pelabuhan utama hub internasional. b.
Harus Sesuai dengan RTRW Nasional, RTRW Propinsi dan atau RTRW Kabupaten/Kota Penilaian responden terhadap tingkat kepentingan unsur kesesuaian dengan RTRW Nasional, RTRW Propinsi dan atau RTRTW Kab/kota dapat dilihat pada Tabel berikut.
104
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Tabel 4.41 Komposisi Responden Menurut Tingkat Kepentingan Kesesuaian Lokasi Pelabuhan Utama Hub Internasional dengan RTRW Nas/Prop/Kab/Kota KOMPOSISI RESPONDEN TINGKAT NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo Jumlah % Transp Pelayaran 1 Penting 7 4 5 7 23 66 2
Perlu JUMLAH
7
4
3
9
12
34
8
16
35
100
Sebanyak 66% responden menilai bahwa kesesuaian lokasi pelabuhan utama hub internasional dengan RTRW Nasional, propinsi dan atau RTRW Kab/kota penting sebagai kriteria dan 34% responden lainnya menyatakan perlu. Penilaian responden terhadap urutan kepentingan unsur kesesuaian dengan RTRW Nasional, RTRW Propinsi dan atau RTRTW Kab/kota dapat dilihat pada Tabel berikut. Tabel 4.42 Komposisi Responden Menurut Urutan Kepentingan Kesesuaian Lokasi Pelabuhan Utama Hub Internasional dengan RTRW Nas/Prop/Kab/Kota KOMPOSISI RESPONDEN URUTAN NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo Jumlah % Transp Pelayaran 1 2 4 4 4 1 13 37,1 2 3 2 5 7 20,0 3 4 1 1 6 8 22,9 4 7 2 2 5,7 5 9 1 1 2,9 6 11 1 1 2,9 7 12 3 3 8,6 JUMLAH
7
4
8
16
35
100
Sebanyak 37,1% responden menilai bahwa kesesuaian dengan RTRW Nasional/propinsi/kabupaten/.kota menempati urutan ke-2 dam sebanyak 22,9 % responden menempatkan unsur ini pada urutan ke-4 sebagai kriteria lokasi pelabuhan utama hub internasional.
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
105
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
c.
Harus Sesuai dengan Potensi dan Pengembangan Sosial Ekonomi Wilayah Penilaian responden terhadap tingkat kepentingan unsur kesesuaian dengan potensi dan pengembangan sosial ekonomi wilayah dapat dilihat pada Tabel berikut. Tabel 4.43 Komposisi Responden Menurut Tingkat Kepentingan Kesesuaian Lokasi Pelabuhan Utama Hub Internasional dengan Potensi dan Pengembangan Sosial Ekonomi Wilayah KOMPOSISI RESPONDEN TINGKAT NO Pakar Perush KEPENTINGAN Pelindo Adpel Jumlah % Transp Pelayaran 1 Penting 5 3 8 11 27 77 2 Perlu 2 1 5 8 23 JUMLAH
7
4
8
16
35
100
Sebanyak 77% responden menilai bahwa kesesuaian lokasi pelabuhan utama hub internasional dengan potensi dan pengembangan sosial ekonomi wilayah penting dan 23% responden lainnya menyatakan perlu. Sedangkan untuk penilaian responden terhadap urutan kepentingan unsur kesesuaian dengan potensi dan pengembangan sosial ekonomi wilayah dapat dilihat pada Tabel berikut. Tabel 4.44 Komposisi Responden Menurut Urutan Kepentingan Kesesuaian Lokasi Pelabuhan Utama Internasional dengan Potensi dan Pengembangan Sosial Ekonomi Wilayah KOMPOSISI RESPONDEN URUTAN NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo Jumlah % Transp Pelayaran 1 2 1 1 1 3 8,6 2
3
3
4
4
4
5
1
5
7
1
6
8 JUMLAH
106
3
1
4
11,4
1
7
12
34,3
4
1
6
17,1
1
6
8
22,9
2
5,7
35
100
2 7
4
8
16
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Sebanyak 34,3% responden menilai bahwa kesesuaian lokasi pelabuhan utama internasional dengan potensi dan pengembangan sosial ekonomi wilayah menempati urutan ke-4 dan 22,9% responden menempatkan unsur ini pada urutan ke-7 sebagai kriteria lokasi pelabuhan utama hub internasional. d.
Harus Sesuai dengan Perkembangan Lingkungan Strategis Penilaian responden terhadap tingkat kepentingan unsur kesesuaian dengan perkembangan lingkungan strategis, baik nasional maupun internasional dapat dilihat pada Tabel berikut. Tabel 4.45 Komposisi Responden Menurut Tingkat Kepentingan Kesesuaian Lokasi Pelabuhan Utama Hub Internasional dengan Perkembangan Lingkungan Startegis KOMPOSISI RESPONDEN TINGKAT NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo Jumlah % Transp Pelayaran 1 Penting 5 3 8 11 27 77 2 Perlu 2 1 5 8 23 JUMLAH
7
4
8
16
35
100
Sebanyak 77% responden menilai bahwa kesesuaian lokasi pelabuhan utama hub internasional dengan perkembangan lingkungan strategis penting dan 23% lainnya menyatakan perlu. Untuk penilaian responden terhadap urutan kepentingan unsur kesesuaian dengan perkembangan lingkungan strategis, baik nasional maupun internasional dapat dilihat pada Tabel berikut. Tabel 4.46 Komposisi Responden Menurut Urutan Kepentingan Kesesuaian Lokasi Pelabuhan Utama Hub Internasional dengan Perkembangan Lingkungan Startegis KOMPOSISI RESPONDEN URUTAN NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo Jumlah % Transp Pelayaran 1 2 1 1 2,9 2 3 3 3 6 17,1 3 4 1 2 1 4 11,4 4 5 5 1 1 10 17 48,6 5 6 1 1 2,9 6 12 1 4 1 6 17,1 JUMLAH 7 4 8 16 35 100 Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
107
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Sebanyak 48,6% responden menilai bahwa kesesuaian dengan perkembangan lingkungan strategis menempati urutan ke-5 sebagai kriteria lokasi pelabuhan utama hub internasional. e.
Harus Disusun dengan Mempertimbangkan Kebijakan Pelabuhan Nasional Penilaian responden terhadap tingkat kepentingan unsur pertimbangan kebijakan pelabuhan nasional dapat dilihat pada Tabel berikut. Tabel 4.47 Komposisi Responden Menurut Tingkat Kepentingan Pertimbangan Kebijakan Pelabuhan Nasional KOMPOSISI RESPONDEN TINGKAT NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Jumlah % Pelindo Transp Pelayaran 1 Penting 5 3 4 8 20 57 2
Perlu JUMLAH
2
1
4
8
15
43
7
4
8
16
35
100
Sebanyak 57% responden menilai bahwa pertimbangan kebijakan pelabuhan nasional penting sebagai kriteria penentuan lokasi pelabuhan utama hub internasional dan 43% responden lainnya menyatakan perlu. Tabel 4.48 Komposisi Responden Menurut Urutan Kepentingan Pertimbangan Kebijakan Pelabuhan Nasional KOMPOSISI RESPONDEN URUTAN NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Jumlah % Pelindo Transp Pelayaran 1 3 3 1 4 11,4
108
2
4
1
3
5
1
4
6
2
5
7
6
8
7
9
8
12
1
JUMLAH
7
1 1
1
2,9
1
3
8,6
13
16
45,7
1
2,9
1
2,9
3
8,6
1 1 3
4
4
1
6
17,1
8
16
35
100
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Sedangkan penilaian responden terhadap urutan kepentingan unsur pertimbangan kebijakan pelabuhan nasional dapat dilihat pada Tabel di atas. Sebanyak 45,7% responden menilai bahwa pertimbangan kebijakan pelabuhan nasional menempati urutan ke-6 sebagai kriteria penentuan lokasi pelabuhan utama hub internasional. f.
Harus Mempertimbangkan Kedekatan Secara Geografis dengan Tujuan Pasar Internasional Penilaian responden terhadap tingkat kepentingan unsur pertimbangan kedekatan secara geografis dengan tujuan pasar internasional dapat dilihat pada Tabel berikut ini. Tabel 4.49 Komposisi Responden Menurut Tingkat Kepentingan Pertimbangan Kedekatan Secara Geografis dengan Tujuan Pasar Internasional KOMPOSISI RESPONDEN TINGKAT NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Jumlah % Pelindo Transp Pelayaran 1 Penting 4 4 5 7 20 57 2
Perlu JUMLAH
3 7
4
3
9
15
43
8
16
35
100
Sebanyak 57% responden menilai bahwa pertimbangan kedekatan secara geografis dengan tujuan pasar internasional adalah penting sebagai kriteria penentuan lokasi pelabuhan utama hub internasional dan 43% responden lainnya menyatakan perlu. Untuk penilaian responden terhadap urutan kepentingan unsur pertimbangan kedekatan secara geografis dengan tujuan pasar internasional dapat dilihat pada Tabel berikut. Tabel 4.50 Komposisi Responden Menurut Urutan Kepentingan Pertimbangan Kedekatan Secara Geografis dengan Tujuan Pasar Internasional KOMPOSISI RESPONDEN URUTAN NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo Jumlah % Transp Pelayaran 1 1 1 1 2,9 2 2 4 4 11,4 Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
109
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
NO
URUTAN KEPENTINGAN
3 4 5 6 7 8
3 4 6 7 11 12
1 1
JUMLAH
7
Adpel
4 1
KOMPOSISI RESPONDEN Pakar Perush Pelindo Jumlah Transp Pelayaran 1 6 8 4 2 7 2 2 2 6 2 3 5 1 2 4
8
16
35
% 22,9 20,0 5,7 17,1 14,3 5,7 100
Sebanyak 22,9% responden menilai bahwa pertimbangan kedekatan secara geografis dengan tujuan pasar internasional penting menempati urutan ke-3 dan 17,1% responden lainnya menempatkan unsur ini pada urutan ke-7 sebagai kriteria penentuan lokasi pelabuhan utama hub internasional. g.
Harus Mempertimbangkan Pelayaran Internasional
Kedekatan
dengan
Jalur
Penilaian responden terhadap tingkat kepentingan unsur pertimbangan kedekatan dengan jalur pelayaran internasional dapat dilihat pada Tabel berikut. Tabel 4.51 Komposisi Responden Menurut Tingkat Kepentingan Pertimbangan Kedekatan Dengan Jalur Pelayaran Internasional KOMPOSISI RESPONDEN URUTAN NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo Jumlah % Transp Pelayaran 1 Penting 5 4 5 2 16 45,7 2
Perlu JUMLAH
2 7
4
3
14
19
54,3
8
156
35
100
Sebanyak 45,7% responden menilai bahwa pertimbangan kedekatan dengan jalur pelayaran internasional penting sebagai kriteria penentuan lokasi pelabuhan utama hub internasional dan 54,3% responden lainnya menyatakan perlu.
110
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Sedangkan untuk penilaian responden terhadap urutan kepentingan unsur pertimbangan kedekatan dengan jalur pelayaran internasional dapat dilihat pada Tabel berikut. Tabel 4.52 Komposisi Responden Menurut Urutan Kepentingan Pertimbangan Kedekatan Dengan Jalur Pelayaran Internasional KOMPOSISI RESPONDEN URUTAN NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Jumlah % Pelindo Transp Pelayaran 1
2
2
5
3
6
4
7
5
8
2
6
9
3
7
10
JUMLAH
1
1 1
1 1
7
4
6
8
22,9
1
2
5,7
1
2
5,7
4
5
14,3
4
10
28,6
4
11,4
4
11,4
32
100
1 1
3
4
6
15
Sebanyak 28,6% responden menilai bahwa pertimbangan kedekatan dengan jalur pelayaran internasional menempati urutan ke-8 sebagai kriteria penentuan lokasi pelabuhan utama hub internasional dan 22,9% responden lainnya menempatkan pada urutan pertama. h.
Harus Memiliki Luas Daratan dan Perairan Tertentu serta Terlindung dari Gelombang Penilaian responden terhadap tingkat kepentingan kepemilikan luas daratan dan perairan tertentu serta terlindung dari gelombang dapat dilihat pada Tabel berikut. Tabel 4.53 Komposisi Responden Menurut Tingkat Kepentingan Kepemilikan Luas Daratan dan Perairan Tertentu Serta Terlindung Dari Gelombang KOMPOSISI RESPONDEN TINGKAT NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo Jumlah % Transp Pelayaran 1 Penting 6 3 4 11 24 75 2
Perlu JUMLAH
1
1
2
4
8
25
7
4
6
15
32
100
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
111
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Sebanyak 75% responden menilai bahwa kepemilikan luas daratan dan perairan tertentu serta terlindung dari gelombang penting sebagai kriteria penentuan lokasi pelabuhan utama hub internasional dan 25% responden lainnya menyatakan perlu. Penilaian responden terhadap urutan kepentingan kepemilikan luas daratan dan perairan tertentu serta terlindung dari gelombang dapat dilihat pada Tabel berikut. Tabel 4.54 Komposisi Responden Menurut Urutan Kepentingan Kepemilikan Luas Daratan Dan Perairan Serta Terlindung Dari Gelombang KOMPOSISI RESPONDEN URUTAN NO Pakar PerusH KEPENTINGAN Adpel Pelindo Jumlah % Transp Pelayaran 1
1
3
2
3
3
4
4
6
5
7
1
6
8
1
1
7
9
2
1
8
11
3
1
JUMLAH
7
4
3
8,6
2
2
5,7
1
1
2,9
1
1
2,9
1
2
5,7
1
10
13
37,1
4
1
8
22,9
4
11,4
34
100
8
15
Sebanyak 37,1% responden menilai bahwa kepemilikan luas daratan dan perairan tertentu serta terlindung dari gelombang menempati urutan ke-8 sebagai kriteria penentuan lokasi pelabuhan utama hub internasional dan 22,9% responden lainnya menempatkan pada urutan ke-9. i.
Harus Mampu Melayani Kapal dengan Kapasitas Tertentu Penilaian responden terhadap tingkat kepentingan kemampuan melayani kapal dengan kapasitas tertentu dapat dilihat pada Tabel berikut.
112
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Tabel 4.55 Komposisi Responden Menurut Tingkat Kepentingan Kemampuan Melayani Kapal Dengan Kapasitas Tertentu KOMPOSISI RESPONDEN TINGKAT NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo Jumlah % Transp Pelayaran 1
Penting
6
2
5
1
14
41
2
Perlu
1
2
3
14
20
59
7
4
8
15
34
100
JUMLAH
Sebanyak 41% responden menilai bahwa kemampuan melayani kapal dengan kapasitas tertentu penting sebagai kriteria penentuan lokasi pelabuhan utama hub internasional dan 59% responden lainnya menyatakan perlu. Untuk penilaian responden terhadap urutan kepentingan kemampuan melayani kapal dengan kapasitas tertentu dapat dilihat pada Tabel berikut. Tabel 4.56 Komposisi Responden Menurut Urutan Kepentingan Kemampuan Melayani Kapal Dengan Kapasitas Tertentu KOMPOSISI RESPONDEN URUTAN NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo Jumlah % Transp Pelayaran 1
5
2
2
5,7
2
6
1
1
2,9
3
8
1
1
1
3
8,6
4
9
1
1
1
13
16
45,7
5
10
5
2
4
1
12
34,3
6
12
1
1
2,9
16
35
100
JUMLAH
7
4
8
Sebanyak 45,7% responden menilai bahwa kemampuan melayani kapal dengan kapasitas tertentu menempati urutan ke-9 sebagai kriteria penentuan lokasi pelabuhan utama hub internasional dan 34,3% responden lainnya menempatkan pada urutan ke-10.
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
113
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
j.
Harus Berperan Sebagai Tempat Alih Muat Penumpang dan Barang Internasional Penilaian responden terhadap tingkat kepentingan peran sebagai tempat alih muat penumpang dan barang internasional dapat dilihat pada Tabel berikut. Tabel 4.57 Komposisi Responden Menurut Tingkat Kepentingan Peran Sebagai Tempat Alih Muat Penumpang dan Barang Internasional KOMPOSISI RESPONDEN TINGKAT NO Pakar Perush KEPENTINGAN Pelindo Adpel Jumlah % Transp Pelayaran 1
Penting
4
3
4
1
12
34,3
2
Perlu
3
1
4
15
23
65,7
7
4
8
16
35
100
JUMLAH
Sebanyak 34,3% responden menilai bahwa peran sebagai tempat alih muat penumpang dan barang internasional penting sebagai kriteria penentuan lokasi pelabuhan utama hub internasional dan 65,7% responden lainnya menyatakan perlu. Sedangkan penilaian responden terhadap urutan kepentingan peran sebagai tempat alih muat penumpang dan barang internasional dapat dilihat pada Tabel berikut. Tabel 4.58 Komposisi Responden Menurut Urutan Kepentingan Peran Sebagai Tempat Alih Muat Penumpang dan Barang Internasional KOMPOSISI RESPONDEN URUTAN NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo Jumlah % Transp Pelayaran
114
1
4
2
2
5,7
2
5
1
1
2
5,7
3
6
4
1
4
1
10
28,6
4
9
1
1
2
5,7
5
10
8
9
25,7
6
11
2
1
1
6
10
28,6
JUMLAH
7
4
8
16
35
100
1
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Sebanyak 28,6% responden menilai bahwa peran sebagai tempat alih muat penumpang dan barang internasional menempati urutan ke-6 sebagai kriteria penentuan lokasi pelabuhan utama hub internasional dan 28,6% responden lainnya menempatkan pada urutan ke-11. k.
Harus Terintegrasi dengan Simpul Jaringan Transportasi Laut Internasional Penilaian responden terhadap tingkat kepentingan integrasi dengan simpul jaringan transportasi laut internasional dapat dilihat pada Tabel berikut ini. Tabel 4.59 Komposisi Responden Menurut Tingkat Kepentingan Integrasi Dengan Simpul Jaringan Transportasi Laut Internasional KOMPOSISI RESPONDEN TINGKAT NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo Jumlah % Transp Pelayaran 1 Penting 4 3 5 5 17 48,6 2
Perlu JUMLAH
3
1
3
11
18
51,4
7
4
8
16
35
100
Sebanyak 48,6% responden menilai bahwa integrasi dengan simpul jaringan transportasi laut internasional penting sebagai kriteria penentuan lokasi pelabuhan utama hub internasional dan 51,4% responden lainnya menyatakan perlu. Penilaian responden terhadap urutan kepentingan integrasi dengan simpul jaringan transportasi laut internasional dapat dilihat pada Tabel berikut. Tabel 4.60 Komposisi Responden Menurut Urutan Kepentingan Integrasi dengan Simpul Jaringan Transportasi Laut Internasional KOMPOSISI RESPONDEN URUTAN NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo Jumlah % Transp Pelayaran 1 5 3 3 8,6 2
6
2
3
7
1
4
8
3
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
5 1
1
2
5,7
7
20,0
4
11,4
115
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
NO
URUTAN KEPENTINGAN
5
9
6
10
7
11
8
12
1
JUMLAH
7
Adpel
KOMPOSISI RESPONDEN Pakar Perush Pelindo Jumlah Transp Pelayaran 1 1
2
1 2
4
8
% 2,9
7
10
28,6
5
7
20,0
1
2,9
35
100
16
Sebanyak 28,6% responden menilai bahwa integrasi dengan simpul jaringan transportasi laut internasional menempati urutan ke-10 sebagai kriteria penentuan lokasi pelabuhan utama hub internasional dan masing-masing 20% responden lainnya menempatkan pada urutan ke 7 dan urutan ke-11. l.
Harus Memenuhi Persyaratan Kedalaman Alur Kolam Pelabuhan dan Kondisi Gelombang Penilaian responden terhadap tingkat kepentingan pemenuhan persyaratan kedalaman alur kolam pelabuhan dan kondisi gelombang dapat dilihat pada Tabel berikut. Tabel 4.61 Komposisi Responden Menurut Tingkat Kepentingan Pemenuhan Persyaratan Kedalaman Alur Kolam Pelabuhan dan Kondisi Gelombang KOMPOSISI RESPONDEN TINGKAT NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo Jumlah % Transp Pelayaran 1
Penting
5
2
2
Perlu
2
2
7
4
JUMLAH
8
8
12
27
77
4
8
23
16
35
100
Sebanyak 77% responden menilai bahwa pemenuhan persyaratan kedalaman alur kolam pelabuhan dan kondisi gelombang penting sebagai kriteria penentuan lokasi pelabuhan utama hub internasional dan 23% responden lainnya menyatakan perlu.
116
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Penilaian responden terhadap urutan kepentingan pemenuhan persyaratan kedalaman alur kolam pelabuhan dan kondisi gelombang dapat dilihat pada Tabel berikut. Tabel 4.62 Komposisi Responden Menurut Urutan Kepentingan Pemenuhan Persyaratan Kedalaman Alur Kolam Pelabuhan dan Kondisi Gelombang KOMPOSISI RESPONDEN URUTAN NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo Jumlah % Transp Pelayaran 1
1
2
2
2
3
7
4
8
5
11
2
6
12
4
JUMLAH
7
1
1
2
5,7
3
4
11,4
1
1
2,9
2
5,7
1 4
2
8
22,9
3
1
10
18
51,4
4
8
16
35
100
Sebanyak 51,4% responden menilai bahwa pemenuhan persyaratan kedalaman alur kolam pelabuhan dan kondisi gelombang menempati urutan ke-12 sebagai kriteria penentuan lokasi pelabuhan utama hub internasional.
4.
Penetapan Kriteria Lokasi Pelabuhan Utama Internasional Penilaian responden terhadap tingkat kepentingan unsur-unsur utama atau kriteria Lokasi Pelabuhan Utama Internasional dapat diuraikan sebagai berikut. a.
Harus Sesuai dengan Rencana Induk Pelabuhan Nasional Penilaian responden terhadap tingkat kepentingan unsur kesesuaian dengan Rencana Induk Pelabuhan Nasional dalam Penetapan Kriteria Lokasi Pelabuhan Utama Internasional dapat dilihat pada Tabel berikut.
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
117
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Tabel 4.63 Komposisi Responden Menurut Tingkat Kepentingan Kesesuaian Lokasi Pelabuhan Utama Internasional dengan RIPN KOMPOSISI RESPONDEN TINGKAT NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel % Transp Pelindo Pelayaran Jumlah 1 Penting 7 4 7 13 31 88,6 2
Perlu JUMLAH
7
4
1
3
4
11,4
8
16
35
100
Sebanyak 88,6% responden menilai bahwa kesesuaian lokasi pelabuhan utama internasional dengan rencana induk pelabuhan nasional menyatakan penting dan 11,4% responden lainnya menyatakan perlu dalam dalam Penetapan Kriteria Lokasi Pelabuhan Utama Internasional. Untuk penilaian responden terhadap urutan kepentingan unsur kesesuaian lokasi pelabuhan utama internasional dengan Rencana Induk Pelabuhan Nasional dapat dilihat pada Tabel berikut. Tabel 4.64 Komposisi Responden Menurut Urutan Kepentingan Kesesuaian Lokasi Pelabuhan Utama Internasional dengan RIPN KOMPOSISI RESPONDEN URUTAN NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel % Transp Pelindo Pelayaran Jumlah 1 1 7 4 5 15 31 88,6 2
7
3
11
4
14 JUMLAH
2 1 1 7
4
8
16
2
5,7
1
2,9
1
2,9
35
100
Sebanyak 88,6% responden menilai bahwa kesesuaian lokasi pelabuhan utama internasional dengan rencana induk pelabuhan nasional menempati urutan pertama sebagai kriteria lokasi pelabuhan utama internasional. b.
Harus Sesuai dengan RTRW Nasional, RTRW Propinsi dan atau RTRW Kabupaten/Kota Penilaian responden terhadap tingkat kepentingan unsur kesesuaian dengan RTRW Nasional, RTRW Propinsi dan atau RTRTW Kab/kota dapat dilihat pada Tabel berikut.
118
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Tabel 4.65 Komposisi Responden Menurut Tingkat Kepentingan Kesesuaian Lokasi Pelabuhan Utama Internasional dengan RTRW Nas/Prop/Kab/Kota KOMPOSISI RESPONDEN TINGKAT NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo Jumlah % Transp Pelayaran 1 Penting 6 4 6 10 26 74,3 2
Perlu
1
JUMLAH
7
4
2
6
9
25,7
8
16
35
100
Sebanyak 74,3% responden menilai bahwa kesesuaian lokasi pelabuhan utama internasional dengan RTRW Nasional, propinsi dan atau RTRW Kab/kota penting sebagai kriteria dan 25,7% responden lainnya menyatakan perlu. Sedangkan penilaian responden terhadap urutan kepentingan unsur kesesuaian dengan RTRW Nasional, RTRW Propinsi dan atau RTRTW Kab/kota dapat dilihat pada Tabel berikut. Tabel 4.66 Komposisi Responden Menurut Urutan Kepentingan Kesesuaian Lokasi Pelabuhan Utama Internasional dengan RTRW Nas/Prop/Kab/Kota KOMPOSISI RESPONDEN URUTAN NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Jumlah % Pelindo Transp Pelayaran 1 2 6 2 3 9 20 57,1 2
3
3
4
4
6
5
9
6
12
7
13 JUMLAH
1
2
2
3
3
8,6
2
7
20,0
1
1
2,9
2
5,7
1
2,9
1
2,9
35
100
2 1 1 7
4
8
16
Sebanyak 57,1% responden menilai bahwa kesesuaian dengan RTRW Nasional/propinsi/kabupaten/.kota menempati urutan ke-2 dan sebanyak 20 % responden menempatkan unsur ini pada urutan ke-4 sebagai kriteria lokasi pelabuhan utama internasional. Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
119
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
c.
Harus Sesuai dengan Potensi dan Pengembangan Sosial Ekonomi Wilayah Penilaian responden terhadap tingkat kepentingan unsur kesesuaian dengan potensi dan pengembangan sosial ekonomi wilayah dapat dilihat pada Tabel berikut. Tabel 4.67 Komposisi Responden Menurut Tingkat Kepentingan Kesesuaian Lokasi Pelabuhan Utama nternasional dengan Potensi dan Pengembangan Sosial Ekonomi Wilayah KOMPOSISI RESPONDEN TINGKAT NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo Jumlah % Transp Pelayaran 1 Penting 5 4 6 12 27 77 2
Perlu JUMLAH
2 7
4
2
4
8
23
8
16
35
100
Sebanyak 77% responden menilai bahwa kesesuaian lokasi pelabuhan utama internasional dengan potensi dan pengembangan sosial ekonomi wilayah penting dan 23% responden lainnya menyatakan perlu. Penilaian responden terhadap urutan kepentingan unsur kesesuaian lokasi pelabuhan utama internasional dengan potensi dan pengembangan sosial ekonomi wilayah dapat dilihat pada Tabel berikut. Tabel 4.68 Komposisi Responden Menurut Urutan Kepentingan Kesesuaian Lokasi Pelabuhan Utama Internasional dengan Potensi dan Pengembangan Sosial Ekonomi Wilayah KOMPOSISI RESPONDEN URUTAN NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo Jumlah % Transp Pelayaran 1 3 3 3 2 10 18 51,4 2
4
3
5
4
6
5
7
2
6
12
1
JUMLAH
120
4
1 3
7
4
8
2
7
20,0
2
5
14,3
1
1
2,9
1
3
8,6
1
2,9
35
100
16
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Sebanyak 51,4% responden menilai bahwa kesesuaian lokasi pelabuhan utama internasional dengan potensi dan pengembangan sosial ekonomi wilayah menempati urutan ke-3 dan 220% responden menempatkan unsur ini pada urutan ke-4 sebagai kriteria lokasi pelabuhan utama internasional. d.
Harus Sesuai dengan Potensi Sumber Daya Alam Penilaian responden terhadap tingkat kepentingan unsur kesesuaian lokasi pelabuhan utama internasional dengan potensi sumber daya alam dapat dilihat pada Tabel berikut. Tabel 4.69 Komposisi Responden Menurut Tingkat Kepentingan Kesesuaian Lokasi Pelabuhan Utama Internasional dengan Potensi Sumber Daya Alam KOMPOSISI RESPONDEN TINGKAT NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo Jumlah % Transp Pelayaran 1 Penting 4 4 5 5 18 51,4 2 Perlu 1 1 11 13 37,1 3 Tidak Perlu 2 2 4 11,4 JUMLAH
7
4
8
16
35
100
Sebanyak 51,4% responden menilai bahwa kesesuaian lokasi pelabuhan utama internasional dengan potensi sumber daya alam penting, 37,1% responden menyatakan perlu dan 11,4% responden lainnya menyatakan tidak perlu. Sedangkan untuk penilaian responden terhadap urutan kepentingan unsur kesesuaian lokasi pelabuhan utama internasional dengan potensi sumber daya alam dapat dilihat pada Tabel berikut. Tabel 4.70 Komposisi Responden Menurut Urutan Kepentingan Kesesuaian Lokasi Pelabuhan Utama Internasional dengan Potensi Sumber Daya Alam KOMPOSISI RESPONDEN URUTAN NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo Jumlah % Transp Pelayaran 1 2 2 1 3 8,6 2
3
1
3
4
1
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
3
1
2,9
4
11,4
121
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
NO
URUTAN KEPENTINGAN
Adpel
4
5
3
5
6
2
6
7
7
11
8
15
1
9
16
1
JUMLAH
7
KOMPOSISI RESPONDEN Pakar Perush Pelindo Jumlah Transp Pelayaran 3 6 5
4
8
17,1
4
11
31,4
1
1
2,9
1
2,9
7
20,0
1
2,9
35
100
1 2
%
4
16
Sebanyak 31,4% responden menilai bahwa kesesuaian lokasi pelabuhan utama internasional dengan potensi sumber daya alam menempati urutan ke-6 sebagai kriteria lokasi pelabuhan utama internasional dan sebanyak 20% responden menempatkan pada urutan ke-15. e.
Harus Sesuai dengan Perkembangan Lingkungan Strategis Penilaian responden terhadap tingkat kepentingan unsur kesesuaian lokasi pelabuhan utama internasional dengan perkembangan lingkungan strategis, baik nasional maupun internasional adalah sebanyak 68,6% responden menilai bahwa kesesuaian lokasi pelabuhan utama internasional dengan perkembangan lingkungan strategis penting dan 31,4% responden lainnya menyatakan perlu. Tabel 4.71 Komposisi Responden Menurut Tingkat Kepentingan Kesesuaian Lokasi Pelabuhan Utama Internasional dengan Perkembangan Lingkungan Strategis KOMPOSISI RESPONDEN TINGKAT NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo Jumlah % Transp Pelayaran 1 Penting 5 4 5 10 24 68,6 2
Perlu JUMLAH
2 7
4
3
6
11
31,4
8
16
35
100
Penilaian responden terhadap urutan kepentingan unsur kesesuaian dengan perkembangan lingkungan strategis, baik nasional maupun internasional adalah sebanyak 25,7%
122
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
responden menilai bahwa kesesuaian dengan perkembangan lingkungan strategis menempati urutan ke-4 sebagai kriteria lokasi pelabuhan utama internasional dan 22,9% responden menempatkan pada urutan ke-3. Tabel 4.72 Komposisi Responden Menurut Urutan Kepentingan Kesesuaian Lokasi Pelabuhan Utama Internasional dengan Perkembangan Lingkungan Startegis KOMPOSISI RESPONDEN URUTAN NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo Jumlah % Transp Pelayaran 1 2 2 2 5,7 2 3 4 2 2 8 22,9 3 4 2 7 9 25,7 4 5 1 1 2 5,7 5 6 2 1 3 8,6 6 7 2 3 1 6 17,1 7 10 1 1 2 5,7 8 11 2 2 5,7 9 15 1 1 2,9 JUMLAH 7 4 8 16 35 100
f.
Harus Disusun dengan Mempertimbangkan Kebijakan Pelabuhan Nasional Penilaian responden terhadap tingkat kepentingan unsur pertimbangan kebijakan pelabuhan nasional terdapat sebanyak 62,9% responden menilai bahwa pertimbangan kebijakan pelabuhan nasional penting sebagai kriteria penentuan lokasi pelabuhan utama internasional, 28,6% responden menyatakan perlu dan sisanya menyatakan tidak perlu. Tabel 4.73 Komposisi Responden Menurut Tingkat Kepentingan Pertimbangan Kebijakan Pelabuhan Nasional KOMPOSISI RESPONDEN TINGKAT NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo Jumlah % Transp Pelayaran 1 Penting 4 4 4 10 22 62,9 2 Perlu 3 4 3 10 28,6 3 Tidak Perlu 3 3 8,6 JUMLAH 7 4 8 16 35 100
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
123
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Sedangkan untuk penilaian responden terhadap urutan kepentingan unsur pertimbangan kebijakan pelabuhan nasional yaitu sebanyak 37,1% responden menilai bahwa pertimbangan kebijakan pelabuhan nasional menempati urutan ke-5 sebagai kriteria penentuan lokasi pelabuhan utama internasional dan 20% responden menempatkan pada urutan ke-6. Tabel 4.74 Komposisi Responden Menurut Urutan Kepentingan Pertimbangan Kebijakan Pelabuhan Nasional KOMPOSISI RESPONDEN URUTAN NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Transp Pelindo Pelayaran Jumlah 1 2 1 1 2 5 3 2 8 13 3 6 1 1 2 3 7 4 7 3 2 5 5 8 4 2 6 6 9 1 1 7 10 1 1 8 13 1 1 JUMLAH 7 4 8 16 35
g.
% 2,9 37,1 20,0 14,3 17,1 2,9 2,9 2,9 100
Harus Mempertimbangkan Kedekatan Secara Geografis dengan Tujuan Pasar Internasional Penilaian responden terhadap tingkat kepentingan unsur pertimbangan kedekatan secara geografis lokasi pelabuhan utama internasional dengan tujuan pasar internasional, sebanyak 48,6% responden menilai bahwa pertimbangan kedekatan secara geografis dengan tujuan pasar internasional penting sebagai kriteria penentuan lokasi pelabuhan utama internasional dan 48,6% responden lainnya menyatakan perlu. Tabel 4.75 Komposisi Responden Menurut Tingkat Kepentingan Pertimbangan Kedekatan Secara Geografis dengan Tujuan Pasar Internasional KOMPOSISI RESPONDEN TINGKAT NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel % Transp Pelindo Pelayaran Jumlah 1 Penting 3 4 6 4 17 48,6 2 Perlu 4 2 11 17 48,6 3 Tidak Perlu 1 1 2,9 JUMLAH 7 4 8 16 35 100
124
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Adapun penilaian responden terhadap urutan kepentingan unsur pertimbangan kedekatan secara geografis dengan tujuan pasar internasional terdapat sebanyak 17,1% responden menilai bahwa pertimbangan kedekatan secara geografis dengan tujuan pasar internasional penting menempati urutan ke-9 dan 17,1% responden lainnya menempatkan unsur ini pada urutan ke-16 sebagai kriteria penentuan lokasi pelabuhan utama internasional. Tabel 4.76 Komposisi Responden Menurut Urutan Kepentingan Pertimbangan Kedekatan Secara Geografis dengan Tujuan Pasar Internasional KOMPOSISI RESPONDEN URUTAN NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo Jumlah % Transp Pelayaran 1 1 1 1 2,9
h.
2
3
3
4
4
5
5
7
6
8
7
9
4
8
11
1
9
12
10
13
11
16
1
JUMLAH
7
3 2
1
1
2,9
1
4
11,4
4
11,4
5
14,3
1
2,9
2
6
17,1
2
5
14,3
1
2,9
1
1
2,9
5
6
17,1
16
35
100
2
1
4 1
2 1
4
Harus Mempertimbangkan Pelayaran Internasional
8
Kedekatan
dengan
Jalur
Penilaian responden terhadap tingkat kepentingan unsur pertimbangan kedekatan penetapan kriteria Lokasi Pelabuhan Utama Internasional dengan jalur pelayaran internasional adalah sebanyak 74,3% responden menilai bahwa pertimbangan kedekatan penetapan kriteria Lokasi Pelabuhan Utama Internasional dengan jalur pelayaran internasional adalah penting, dan terdapat sebanyak 25,7% responden lainnya menyatakan perlu. Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
125
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Tabel 4.77 Komposisi Responden Menurut Tingkat Kepentingan Pertimbangan Kedekatan Dengan Jalur Pelayaran Internasional KOMPOSISI RESPONDEN TINGKAT NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo Jumlah % Transp Pelayaran 1
Penting
5
2
Perlu
2
JUMLAH
4
7
4
6
11
26
74,3
2
5
9
25,7
8
156
35
100
Sedangkan penilaian responden terhadap urutan kepentingan unsur pertimbangan kedekatan penetapan kriteria Lokasi Pelabuhan Utama Internasional dengan jalur pelayaran internasional terdapat sebanyak masing-masing 20% responden menilai bahwa pertimbangan kedekatan dengan jalur pelayaran internasional menempati urutan ke-6 dan ke-8 sebagai kriteria penentuan lokasi pelabuhan utama internasional, serta yang menyatakan sebagai urutan kepentingan ke-7 terdapat sebanyak 17,1% responden. Tabel 4.78 Komposisi Responden Menurut Urutan Kepentingan Pertimbangan Kedekatan Dengan Jalur Pelayaran Internasional KOMPOSISI RESPONDEN URUTAN NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Jumlah % Pelindo Transp Pelayaran 1
1
2
2
5,7
2
2
1
1
2,9
3
3
3
4
11,4
4
5
1
2,9
5
6
1
6
7
20,0
6
7
2
2
6
17,1
7
8
1
5
7
20,0
8
9
1
1
2,9
9
10
3
8,6
10
11
1
3
8,6
15
32
100
JUMLAH
126
1
1
2 1
3 2 7
4
6
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
i.
Harus Mempertimbangkan Pelabuhan Utama Lainnya
Jarak
Tertentu
dengan
Penilaian responden terhadap tingkat kepentingan unsur pertimbangan jarak tertentu dengan pelabuhan utama lainnya dapat dilihat pada Tabel berikut. Tabel 4.79 Komposisi Responden Menurut Tingkat Kepentingan Pertimbangan Jarak Tertentu dengan Pelabuhan Utama Lainnya KOMPOSISI RESPONDEN TINGKAT NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo Jumlah % Transp Pelayaran 1 Penting 3 4 4 11 31,4 2
Perlu
3
Tidak Perlu
7
1
1
12
3
JUMLAH
7
4
8
156
21
60,0
3
8,6
35
100
Sebanyak 31,4% responden menilai bahwa pertimbangan jarak tertentu dengan pelabuhan utama lainnya penting sebagai kriteria penentuan lokasi pelabuhan utama internasional dan 60% responden lainnya menyatakan perlu. Sedangkan untuk penilaian responden terhadap urutan kepentingan unsur pertimbangan jarak tertentu dengan pelabuhan utama lainnya adalah sebanyak 20% responden menilai bahwa pertimbangan jarak tertentu dengan pelabuhan utama lainnya menempati urutan ke-9 dan 17,1% responden menempatkan pada urutan ke-17 sebagai kriteria penentuan lokasi pelabuhan utama internasional. Tabel 4.80 Komposisi Responden Menurut Urutan Kepentingan Pertimbangan Jarak Tertentu dengan Pelabuhan Utama Lainnya KOMPOSISI RESPONDEN URUTAN NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo Jumlah % Transp Pelayaran 1 6 1 1 2,9 2
7
2
3
8
4
9
1
5
10
1
2
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
1
2
5,7
2
5,7
1
4
7
20,0
3
2
6
17,1
127
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
NO
URUTAN KEPENTINGAN
Adpel
6
11
3
7
12
1
8
16
9
17
10
18 JUMLAH
j.
KOMPOSISI RESPONDEN Pakar Perush Pelindo Jumlah Transp Pelayaran 3 2
1
4
6
8,6
2
5
14,3
1
1
2,9
5
6
17,1
2
5,7
32
100
2 7
%
15
Harus Memiliki Luas Daratan dan Perairan Tertentu serta Terlindung dari Gelombang Penilaian responden terhadap tingkat kepentingan kepemilikan luas daratan dan perairan tertentu serta terlindung dari gelombang dapat dilihat pada Tabel berikut. Sebanyak 65,7% responden menilai bahwa kepemilikan luas daratan dan perairan tertentu serta terlindung dari gelombang penting sebagai kriteria penentuan lokasi pelabuhan utama internasional, 28,6% responden lainnya menyatakan perlu dan sisanya menyatakan tidak perlu.
Tabel 4.81 Komposisi Responden Menurut Tingkat Kepentingan Kepemilikan Luas Daratan Dan Perairan Tertentu Serta Terlindung dari Gelombang KOMPOSISI RESPONDEN TINGKAT NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo Jumlah % Transp Pelayaran 1 Penting 2 4 4 13 23 65,7 2
Perlu
3
Tidak Perlu JUMLAH
5
2
3
2 7
4
6
15
10
28,6
2
5,7
32
100
Penilaian responden terhadap urutan kepentingan kepemilikan luas daratan dan perairan tertentu serta terlindung dari gelombang dapat dilihat pada Tabel berikut.
128
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Tabel 4.82 Komposisi Responden Menurut Urutan Kepentingan Kepemilikan Luas Daratan dan Perairan serta Terlindung dari Gelombang KOMPOSISI RESPONDEN URUTAN NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo % Transp Pelayaran Jumlah 1 1 1 1 2,9 2 5 1 1 2,9 3 6 1 1 2,9 4 7 1 4 5 14,3 5 8 2 2 3 7 20,0 6 9 2 2 5,7 7 10 1 1 4 6 17,1 8 11 3 3 6 17,1 9 12 3 3 8,6 10 1 1 1 2,9 11 5 1 1 2,9 JUMLAH 7 4 8 16 35 100
Sebanyak 20% responden menilai bahwa kepemilikan luas daratan dan perairan tertentu serta terlindung dari gelombang menempati urutan ke-8 sebagai kriteria penentuan lokasi pelabuhan utama internasional dan masing-masing 17,1% responden lainnya menempatkan pada urutan ke-10 dan ke-11. k.
Harus Mampu Melayani Kapal dengan Kapasitas Tertentu Penilaian responden terhadap tingkat kepentingan kemampuan melayani kapal dengan kapasitas tertentu terdapat sebanyak 57,1% responden menilai bahwa kemampuan melayani kapal dengan kapasitas tertentu penting sebagai kriteria penentuan lokasi pelabuhan utama internasional dan 57,1% responden lainnya menyatakan perlu. Tabel 4.83 Komposisi Responden Menurut Tingkat Kepentingan Kemampuan Melayani Kapal dengan Kapasitas Tertentu KOMPOSISI RESPONDEN TINGKAT NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo Jumlah % Transp Pelayaran 1 Penting 2 4 4 10 20 57,1 2 Perlu 5 2 6 13 37,1 3 Tidak Perlu 2 2 5,7 JUMLAH 7 4 8 15 34 100
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
129
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Penilaian responden terhadap urutan kepentingan kemampuan melayani kapal dengan kapasitas tertentu adalah sebanyak 28,6% responden menilai bahwa kemampuan melayani kapal dengan kapasitas tertentu menempati urutan ke-13 sebagai kriteria penentuan lokasi pelabuhan utama internasional dan masing-masing 17,1% responden menempatkan pada urutan ke-8, ke-11 dan urutan ke-12. Tabel 4.84 Komposisi Responden Menurut Urutan Kepentingan Kemampuan Melayani Kapal Dengan Kapasitas Tertentu KOMPOSISI RESPONDEN URUTAN NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo Jumlah % Transp Pelayaran 1 8 1 5 6 17,1 2
9
3
10
4
11
5
12
6
13
7 8
1
2
3
1
2,9
2
5,7
6
17,1
3
3
6
17,1
2
3
10
28,6
17
2
1
3
8,6
18
1
1
2,9
35
100
JUMLAH
l.
1 2
5
7
4
8
16
Harus Berperan Sebagai Tempat Alih Muat Penumpang dan Barang Internasional Penilaian responden terhadap tingkat kepentingan peran sebagai tempat alih muat penumpang dan barang internasional dapat dilihat pada Tabel berikut. Tabel 4.85 Komposisi Responden Menurut Tingkat Kepentingan Peran Sebagai Tempat Alih Muat Penumpang Dan Barang Internasional KOMPOSISI RESPONDEN TINGKAT NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo Jumlah % Transp Pelayaran 1 Penting 5 4 6 10 25 71,4 2
Perlu JUMLAH
130
2 7
4
2
6
10
28,6
8
16
35
100
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Sebanyak 71,4% responden menilai bahwa peran sebagai tempat alih muat penumpang dan barang internasional penting sebagai kriteria penentuan lokasi pelabuhan utama internasional dan 28,6% responden lainnya menyatakan perlu. Sedangkan penilaian responden terhadap urutan kepentingan peran sebagai tempat alih muat penumpang dan barang internasional adalah sebanyak 31,4% responden menilai bahwa peran sebagai tempat alih muat penumpang dan barang internasional menempati urutan ke-9 sebagai kriteria penentuan lokasi pelabuhan utama internasional dan 22,9% responden lainnya menempatkan pada urutan ke-13. Tabel 4.86 Komposisi Responden Menurut Urutan Kepentingan Peran Sebagai Tempat Alih Muat Penumpang Dan Barang Internasional KOMPOSISI RESPONDEN URUTAN NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Jumlah % Pelindo Transp Pelayaran 1 3 3 3 8,6 2
6
3
3
9
2
4
10
5
11
1
6
12
1
7
13
8
14 JUMLAH
m.
2
1 3
7
4
3
8
3
8,6
7
11
31,4
1
1
2,9
1
2
5,7
3
5
14,3
2
8
22,9
2
2
5,7
16
35
100
Harus Mempertimbangkan Volume Kegiatan Bongkar Muat dengan Jumlah Tertentu Penilaian responden terhadap tingkat kepentingan pertimbangan volume kegiatan bongkar muat dengan jumlah tertentu adalah terdapat sebanyak 68,6% responden menilai bahwa pertimbangan volume kediatan bongkar muat dalam jumlah tertentu penting sebagai kriteria penentuan lokasi pelabuhan utama internasional dan 31,4% responden menyatakan perlu.
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
131
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
NO 1 2
Tabel 4.87 Komposisi Responden Menurut Tingkat Kepentingan Pertimbangan Volume Kegiatan Bongkar Muat KOMPOSISI RESPONDEN TINGKAT Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo Jumlah Transp Pelayaran Penting 4 4 4 12 24 Perlu JUMLAH
3 7
4
% 68,6
4
4
11
31,4
8
16
35
100
Sedangkan untuk penilaian responden terhadap urutan kepentingan pertimbangan volume bongkar muat dalam penentuan lokasi pelabuhan utama internasional dapat dilihat pada Tabel berikut. Tabel 4.88 Komposisi Responden Menurut Urutan Kepentingan Pertimbangan Volume Bongkar Muat KOMPOSISI RESPONDEN URUTAN NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Jumlah % Pelindo Transp Pelayaran 1 4 1 1 2,9 2
7
3
8
3
2
4
10
2
2
5
12
1
6
13
7
14
8
15 JUMLAH
1
1
3
3
1 7
4
8
1
2,9
5
14,3
7
11
31,4
1
2
5,7
4
4
11,4
2
9
25,7
1
2
5,7
16
35
100
Sebanyak 31,4% responden menilai bahwa pertimbangan volume kegiatan bongkar muat dengan jumlah tertentu menempati urutan ke-10 sebagai kriteria penentuan lokasi pelabuhan utama internasional dan 25,7% responden menempatkan pada urutan ke -14, serta terdapat 14,3% responden yang meneptakan pada urutan kepentingan ke-8.
132
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
n.
Harus Mempertimbangkan Jaringan dan/Atau Jalur Kereta Api Nasional
Jalan
Nasional
Penilaian responden terhadap tingkat kepentingan pertimbangan jaringan jalan nasional atau jalur KA Nasional jika digunakan untuk melayani angkutan penyeberangan dalam penentuan lokasi pelabuhan utama internasional terdapat sebanyak 31,4,6% responden menilai bahwa pertimbangan jaringan jalan nasional dan/atau jalur KA nasional penting sebagai kriteria penentuan lokasi pelabuhan utama internasional jika digunakan untuk melayani angkutan penyeberangan dan 57,1% responden menyatakan perlu. Tabel 4.89 Komposisi Responden Menurut Tingkat Kepentingan Pertimbangan Jaringan Jalan Nasional dan/Atau Jalur KA Nasional KOMPOSISI RESPONDEN TINGKAT NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Jumlah % Pelindo Transp Pelayaran 1 Penting 1 3 4 3 11 31,4 2
Perlu
5
3
Tidak Perlu
1 7
JUMLAH
3
12
20
57,1
1
1
1
4
11,4
4
8
16
35
100
Untuk penilaian responden terhadap urutan kepentingan pertimbangan jaringan jalan nasional dan atau jalur KA nasional terdapt sebanyak 28,6% responden menilai bahwa pertimbangan jaringan jalan nasional dan atau jalur KA nasional jika pelabuhan utama melayani angkutan penyeberangan menempati urutan ke14 sebagai kriteria penentuan lokasi pelabuhan utama internasional. Sebanyak masing-masing 20% menempatkan pada urutan ke-15 dan ke-18. Tabel 4.90 Komposisi Responden Menurut Urutan Kepentingan Pertimbangan Jaringan Jalan Nasional dan atau Jalur KA Nasional KOMPOSISI RESPONDEN URUTAN NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo Jumlah % Transp Pelayaran 1 4 1 1 2,9 2
5
3
12
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
2
1
1
2,9
2
4
11,4 133
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
o.
NO
URUTAN KEPENTINGAN
Adpel
4
14
2
5
15
1
6
16
7
17
8
KOMPOSISI RESPONDEN Pakar Perush Pelindo Jumlah Transp Pelayaran 1 2 5 10 1
3
% 28,6
2
7
20,0
1
1
2,9
3
1
4
11,4
18
1
6
7
20,0
JUMLAH
7
16
35
100
4
8
Harus Memenuhi Persyaratan AMDAL Penilaian responden terhadap tingkat kepentingan pemenuhan persyaratan AMDAL dalam penentuan lokasi pelabuhan utama internasional terdapat sebanyak 82,9% responden menyatakan penting dan sebanyak 17,1% responden lainnya menyatakan perlu dalam penentuan lokasi pelabuhan utama internasional.
NO 1 2
Tabel 4.91 Komposisi Responden Menurut Tingkat Kepentingan Pemenuhan Persyaratan AMDAL KOMPOSISI RESPONDEN TINGKAT Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Jumlah Pelindo Transp Pelayaran Penting 4 4 6 15 29 Perlu JUMLAH
3 7
4
% 82,9
2
1
6
17,1
8
16
35
100
Penilaian responden terhadap urutan kepentingan pemenuhan persyaratan AMDAL dalam penentuan lokasi pelabuhan utama internasional sangat bervariasi. Hal ini dapat dilihat pada Tabel berikut. Tabel 4.92 Komposisi Responden Menurut Urutan Kepentingan Pemenuhan Persyaratan AMDAL KOMPOSISI RESPONDEN URUTAN NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel % Transp Pelindo Pelayaran Jumlah 1 2 1 2 3 6 17,1 2 3 1 1 2,9 3 5 1 1 2,9 4 7 1 1 2,9
134
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
NO 5 6 7 8 9 10 11 12
URUTAN KEPENTINGAN 9 11 12 13 14 15 16 17 JUMLAH
Adpel 1
1 3 7
KOMPOSISI RESPONDEN Pakar Perush Transp Pelindo Pelayaran Jumlah 3 1 4 5 6 1 1 1 2 3 1 1 2 3 6 1 4 1 1 4 8 16 35
% 11,4 17,1 2,9 8,6 2,9 17,1 11,4 2,9 100
Terdapat sebanyak masing-masing 17,1% responden menilai bahwa pemenuhan persyaratan AMDAL dalam penentuan lokasi pelabuhan utama internasional menempati urutan ke-2, urutan ke-11 dan urutan ke-15 sebagai kriteria penentuan lokasi pelabuhan utama internasional. p.
Harus Mendukung Sektor Industri Setempat Penilaian responden terhadap tingkat kepentingan dukungan terhadap sektor industri setempat dalam penentuan lokasi pelabuhan utama internasional terdapat sebanyak 34,3% responden menilai penting, dan 60% responden lainnya menyatakan perlu sebagai dukungan sektor industri setempat sebagai kriteria penentuan lokasi pelabuhan utama internasional. Tabel 4.93 Komposisi Responden Menurut Tingkat Kepentingan Dukungan Terhadap Industri Setempat KOMPOSISI RESPONDEN TINGKAT NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel % Transp Pelindo Pelayaran Jumlah 1 Penting 1 3 4 4 12 34,3 2 Perlu 6 1 2 12 21 60,0 3 Tidak Perlu 2 2 5,7 JUMLAH 7 4 8 16 35 100
Sedangkan untuk penilaian responden terhadap urutan kepentingan terdapat sebanyak 45,7% responden menilai bahwa kemampuan dukungan terhadap sektor industri setempat menempati urutan ke-16 sebagai kriteria penentuan lokasi Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
135
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
pelabuhan utama internasional dan sebanyak 28,6% responden lainnya menempatkan pada urutan ke-14. Tabel 4.94 Komposisi Responden Menurut Urutan Kepentingan Dukungan Terhadap Sektor Industri Setempat KOMPOSISI RESPONDEN URUTAN NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo Jumlah % Transp Pelayaran 1 8 1 1 2,9 2
10
3
13
1
4
14
4
5
15
6
16
7
18 JUMLAH
q.
1
6 1
2
3
7
4
1
2,9
1
2,9
10
28,6
1
2,9
4
7
16
45,7
3
2
5
14,3
8
16
35
100
Harus Terintegrasi dengan Simpul Jaringan Intra dan Antarmoda Transportasi Untuk penilaian tingkat kepentingan terdapat sebanyak 57,1% responden menilai bahwa integrasi dengan simpul jaringan intra dan antar moda transportasi penting sebagai kriteria penentuan lokasi pelabuhan utama internasional dan 42,9% responden lainnya menyatakan perlu. Tabel 4.95 Komposisi Responden Menurut Tingkat Kepentingan Integrasi dengan Simpul Jaringan Intra dan Antarmoda Transportasi KOMPOSISI RESPONDEN TINGKAT NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo Jumlah % Transp Pelayaran 1 Penting 1 3 5 11 20 57,1 2
Perlu JUMLAH
6
1
3
5
15
42,9
7
4
8
16
35
100
Penilaian responden terhadap urutan kepentingan terdapat sebanyak 37,1% responden menilai bahwa integrasi dengan simpul jaringan intra dan antarmoda transportasi menempati urutan ke-17 sebagai kriteria penentuan lokasi pelabuhan
136
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
utama internasional dan sebanyak 17,1% responden lainnya menempatkan pada urutan ke-12. Tabel 4.96 Komposisi Responden Menurut Urutan Kepentingan Integrasi dengan Simpul Jaringan Intra dan Antarmoda Transportasi KOMPOSISI RESPONDEN URUTAN NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo Jumlah % Transp Pelayaran 1 5 1 1 2,9
r.
2
10
2
5,7
3
12
1
2 5
6
17,1
4
15
3
2
5
14,3
5
16
4
1
5
14,3
6
17
2
2
2
7
13
37,1
7
18
1
2
3
8,6
JUMLAH
7
4
35
100
8
16
Harus Memenuhi Persyaratan Kedalaman Alur, Kolam Pelabuhan dan Kondisi Gelombang Penilaian responden terhadap tingkat kepentingan terdapat sebanyak 68,6% responden menilai bahwa pemenuhan persyaratan kedalaman alur, kolam pelabuhan dan tinggi gelombang adalah penting sebagai kriteria penentuan lokasi pelabuhan utama internasional dan terdapat sebanyak 31,4% responden lainnya menyatakan perlu. Tabel 4.97 Komposisi Responden Menurut Tingkat Kepentingan Pemenuhan Persyaratan Kedalaman Alur, Kolam Pelabuhan dan Kondisi Gelombang KOMPOSISI RESPONDEN TINGKAT NO Pakar Perush KEPENTINGAN Pelindo Adpel Jumlah % Transp Pelayaran 1 Penting 2 4 6 12 24 68,6 2
Perlu JUMLAH
5 7
4
2
4
11
31,4
8
16
35
100
Penilaian responden terhadap urutan kepentingan adalah sebanyak 48,6% responden menilai bahwa pemenuhan persyaratan kedalaman alur, kolam pelabuhan dan kondisi gelombang menempati urutan ke-18 sebagai kriteria penentuan Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
137
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
lokasi pelabuhan utama internasional dan sebanyak 22,9% responden lainnya menempatkan pada urutan ke-17. Tabel 4.98 Komposisi Responden Menurut Urutan Kepentingan Pemenuhan Persyaratan Kedalaman Alur, Kolam Pelabuhan dan Kondisi Gelombang KOMPOSISI RESPONDEN URUTAN NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo Jumlah % Transp Pelayaran 1 3 1 1 2,9 2 4 2 2 5,7 3 13 1 5 6 17,1 4 16 1 1 2,9 5 17 1 2 4 1 8 22,9 7 18 5 2 2 8 17 48,6 JUMLAH
5.
7
4
8
16
35
100
Penetapan Kriteria Lokasi Pelabuhan Pengumpul Penilaian responden terhadap tingkat kepentingan unsur-unsur utama atau kriteria Lokasi Pelabuhan Pengumpul dapat diuraikan sebagai berikut. a.
Harus Sesuai dengan Rencana Induk Pelabuhan Nasional Terdapat sebanyak 88,6% responden menilai bahwa kesesuaian lokasi pelabuhan pengumpul dengan rencana induk pelabuhan nasional adalah penting dan 11,4% responden lainnya menyatakan perlu. Tabel 4.99 Komposisi Responden Menurut Tingkat Kepentingan Kesesuaian Lokasi Pelabuhan Pengumpul dengan RIPN KOMPOSISI RESPONDEN TINGKAT NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo Jumlah % Transp Pelayaran 1 Penting 6 4 7 14 31 88,6 2 Perlu 1 1 2 4 11,4 JUMLAH
7
4
8
16
35
100
Penilaian responden terhadap urutan kepentingan unsur kesesuaian dengan Rencana Induk Pelabuhan Nasional dapat dilihat pada Tabel berikut.
138
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Tabel 4.100 Komposisi Responden Menurut Urutan Kepentingan Kesesuaian Lokasi Pelabuhan Pengumpul dengan RIPN KOMPOSISI RESPONDEN URUTAN NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo Jumlah % Transp Pelayaran 1 1 6 4 2 14 26 74,3 2
4
3
10
4
11
1
1
2
5,7
1
1
2,9
6
17,1
35
100
6
JUMLAH
7
4
8
16
Sebanyak 74,3% responden menilai bahwa kesesuaian lokasi pelabuhan pengumpul dengan rencana induk pelabuhan nasional menempati urutan pertama sebagai kriteria lokasi pelabuhan pengumpul. b.
Harus Sesuai dengan RTRW Nasional, RTRW Propinsi dan atau RTRW Kabupaten/Kota Penilaian responden terhadap tingkat kepentingan unsur kesesuaian dengan RTRW Nasional, RTRW Propinsi dan atau RTRTW Kab/kota terdapat sebanyak 91,4% responden menilai penting dan 8,6% responden lainnya menyatakan perlu bahwa kesesuaian lokasi pelabuhan pengumpul dengan RTRW Nasional, propinsi dan atau RTRW Kab/kota sebagai penentuan kriteria lokasi pelabuhan pengumpul. Tabel 4.101 Komposisi Responden Menurut Tingkat Kepentingan Kesesuaian Lokasi Pelabuhan Pengumpul dengan RTRW Nas/Prop/Kab/Kota KOMPOSISI RESPONDEN TINGKAT NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo Jumlah % Transp Pelayaran 1 Penting 7 4 7 14 32 91,4 2
Perlu JUMLAH
7
4
1
2
3
8,6
8
16
35
100
Penilaian responden terhadap urutan kepentingan unsur kesesuaian dalam penentuan lokasi pelabuhan pengumpul dengan RTRW Nasional, RTRW Propinsi dan atau RTRTW Kab/kota terdapat sebanyak 74,3% responden menempatkan Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
139
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
sebagai urutan ke-2 dalam penentuan kriteria lokasi pelabuhan pengumpul. Tabel 4.102 Komposisi Responden Menurut Urutan Kepentingan Kesesuaian Lokasi Pelabuhan Pengumpul dengan RTRW Nas/Prop/Kab/Kota KOMPOSISI RESPONDEN URUTAN NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo Jumlah % Transp Pelayaran 1 1 1 1 2 5,7 2
2
3
9
4
12 JUMLAH
c.
6
4
2
14
26
74,3
1
1
2,9
6
17,1
35
100
6 7
4
8
16
Harus Sesuai dengan Potensi dan Pengembangan Sosial Ekonomi Wilayah Penilaian responden terhadap tingkat kepentingan unsur kesesuaian dengan potensi dan pengembangan sosial ekonomi wilayah dapat dilihat pada Tabel berikut. Tabel 4.103 Komposisi Responden Menurut Tingkat Kepentingan Kesesuaian Lokasi Pelabuhan Pengumpul dengan Potensi dan Pengembangan Sosial Ekonomi Wilayah KOMPOSISI RESPONDEN TINGKAT NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo Jumlah % Transp Pelayaran 1 Penting 4 3 6 3 16 45,7 2
Perlu JUMLAH
3
1
2
13
19
54,3
7
4
8
16
35
100
Sebanyak 45,7% responden menilai bahwa kesesuaian lokasi pelabuhan pengumpul dengan potensi dan pengembangan sosial ekonomi wilayah penting dan 54,3% responden lainnya menyatakan perlu. Sedangkan penilaian responden terhadap urutan kepentingan terdapat sebanyak 40% responden menilai bahwa kesesuaian lokasi pelabuhan pengumpul dengan potensi dan pengembangan sosial ekonomi wilayah menempati urutan ke-4 dan 17,1%
140
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
responden menempatkan unsur ini pada urutan ke-3 sebagai kriteria lokasi pelabuhan pengumpul. Tabel 4.104 Komposisi Responden Menurut Urutan Kepentingan Kesesuaian Lokasi Pelabuhan Pengumpul dengan Potensi dan Pengembangan Sosial Ekonomi Wilayah KOMPOSISI RESPONDEN URUTAN NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo Jumlah % Transp Pelayaran 1 2 1 1 2 5,7 2
3
1
2
3
4
1
2
4
5
1
5
6
3
6
8
7
10 JUMLAH
d.
1
1
2
6
17,1
11
14
40,0
1
3
8,6
3
8,6
1
2,9
6
17,1
35
100
1 6 7
4
8
16
Harus Sesuai dengan Potensi Sumber Daya Alam Penilaian responden terhadap tingkat kepentingan terdapat sebanyak 68,6% responden menilai bahwa kesesuaian lokasi pelabuhan pengumpul dengan potensi sumber daya alam perlu digunakan sebagai kriteria pelabuhan pengumpul dan 28,6% responden menyatakan penting. Tabel 4.105 Komposisi Responden Menurut Tingkat Kepentingan Kesesuaian Lokasi Pelabuhan Pengumpul dengan Potensi Sumber Daya Alam KOMPOSISI RESPONDEN TINGKAT NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo Jumlah % Transp Pelayaran 1 Penting 4 2 4 10 28,6 2
Perlu
3
Tidak Perlu JUMLAH
3
2
7
12
1 7
4
8
16
24
68,6
1
2,9
35
100
Sedangkan penilaian responden terhadap urutan kepentingan terdapat sebanyak 45,7% responden menilai bahwa kesesuaian dengan potensi sumber daya alam menempati urutan ke-7 sebagai Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
141
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
kriteria lokasi pengumpul dan sebanyak 17,1% responden menempatkan pada urutan ke-9. Tabel 4.106 Komposisi Responden Menurut Urutan Kepentingan Kesesuaian Lokasi Pelabuhan Pengumpul dengan Potensi Sumber Daya Alam KOMPOSISI RESPONDEN URUTAN NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo Jumlah % Transp Pelayaran 1 1 1 1 2,9 2
3
1
3
4
1
4
5
5
6
1
6
7
4
7
8
8
9
2
5,7
3
8,6
2
3
8,6
1
1
3
8,6
1
11
16
45,7
1
1
2,9
6
6
17,1
35
100
2 1
JUMLAH
e.
1
7
4
8
16
Harus Sesuai dengan Perkembangan Lingkungan Strategis Untuk penilaian responden terhadap tingkat kepentingan terdapat sebanyak 40% responden menilai bahwa kesesuaian lokasi pelabuhan pengumpul dengan perkembangan lingkungan strategis penting digunakan sebagai penetuan kriteria lokasi pelabuhan pengumpul dan 34,3% responden lainnya menyatakan tidak perlu.
NO 1
Tabel 4.107 Komposisi Responden Menurut Tingkat Kepentingan Kesesuaian Lokasi Pelabuhan Pengumpul dengan Perkembangan Lingkungan Strategis KOMPOSISI RESPONDEN TINGKAT Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo Jumlah Transp Pelayaran Penting 3 2 7 2 14
2
Perlu
3
Tidak Perlu JUMLAH
4
1
1
1 7
4
8
40,0
3
9
25,7
11
12
34,3
16
35
100
Sedangkan untuk penilaian responden terhadap kepentingan dapat dilihat pada Tabel berikut.
142
%
urutan
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Tabel 4.108 Komposisi Responden Menurut Urutan Kepentingan Kesesuaian Lokasi Pelabuhan Pengumpul dengan Perkembangan Lingkungan Startegis KOMPOSISI RESPONDEN URUTAN NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo Jumlah % Transp Pelayaran 1 3 1 1 2 5,7 2
5
3
6
4
7
5
9 JUMLAH
5
1
11
1 2
7
4
1 7
4
8
16
17
48,6
1
2,9
13
37,1
1
2,9
35
100
Terdapat sebanyak 48,6% responden menilai bahwa kesesuaian dengan perkembangan lingkungan strategis menempati urutan ke-5 sebagai kriteria lokasi pelabuhan pengumpul dan 37,1% responden menempatkan pada urutan ke-7. f.
Harus Mempertimbangkan Pemerataan Pembangunan Nasional dan Meningkatkan Pertumbuhan Wilayah Penilaian responden terhadap tingkat kepentingan adalah sebanyak 45,7% responden menilai bahwa pemerataan pembangunan dan peningkatan pertumbuhan wilayah penting sebagai kriteria penentuan lokasi pelabuhan pengumpul dan yang menyatakan perlu bahwa pemerataan pembangunan dan peningkatan pertumbuhan wilayah penting sebagai kriteria penentuan lokasi pelabuhan pengumpul sebanyak 54,3% responden. Tabel 4.109 Komposisi Responden Menurut Tingkat Kepentingan Pertimbangan Pemerataan Pembangunan Nasional dan Pertumbuhan Wilayah KOMPOSISI RESPONDEN TINGKAT NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo Jumlah % Transp Pelayaran 1 Penting 3 2 7 4 16 45,7 2
Perlu JUMLAH
4
2
1
12
19
54,3
7
4
8
16
35
100
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
143
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Penilaian responden terhadap urutan kepentingan adalah sebanyak 42,9% responden menilai bahwa pemerataan pembangunan dan peningkatan pertumbuhan wilayah menempati urutan ke-6 sebagai kriteria penentuan lokasi pelabuhan pengumpul, dan 22,9% responden lainnya menempatkan pada urutan ke-8. Tabel 4.110 Komposisi Responden Menurut Urutan Kepentingan Pertimbangan Pemerataan Pembangunan Nasional dan Pertumbuhan Wilayah KOMPOSISI RESPONDEN URUTAN NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo Jumlah % Transp Pelayaran 1 3 3 1 4 11,4
g.
2
4
1
3
6
4
7
5
8
6
9
7
10
1
JUMLAH
7
2
2
2
3
8,6
11
15
42,9
1
2,9
8
22,9
2
5,7
1
2
5,7
16
35
100
1 1
6 1
1
1
4
8
Harus Berdekatan dengan Pusat Pertumbuhan Wilayah, Ibukota Propinsi dan Kawasan Pertumbuhan Nasional Penilaian responden terhadap tingkat kepentingan terdapat sebanyak 42,9% responden menilai bahwa pertimbangan kedekatan dengan pusat pertumbuhan wilayah dan ibu kota provinsi serta kawasan pertumbuhan nasional penting sebagai kriteria penentuan lokasi pelabuhan pengumpul dan 57,1% responden lainnya menyatakan perlu. Tabel 4.111 Komposisi Responden Menurut Tingkat Kepentingan Kedekatan dengan Pusat Pertumbuhan Wilayah KOMPOSISI RESPONDEN TINGKAT NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo Jumlah % Transp Pelayaran 1 Penting 4 1 7 3 15 42,9 2
Perlu JUMLAH
144
3
3
1
13
20
57,1
7
4
8
16
35
100
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Sedangkan untuk penilaian responden terhadap urutan kepentingan adalah sebanyak 40% responden menilai bahwa pertimbangan kedekatan dengan pusat pertumbuhan wilayah dan ibu kota propisi serta kawasan pertumbuhan nasional menempati urutan ke-8 sebagai kriteria penentuan lokasi pelabuhan pengumpul. Tabel 4.112 Komposisi Responden Menurut Urutan Kepentingan Kedekatan dengan Pusat Pertumbuhan Wilayah KOMPOSISI RESPONDEN URUTAN NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Jumlah % Pelindo Transp Pelayaran 1 2 6 6 17,1 2 3 1 1 2 5,7 3 4 3 1 4 11,4 4 5 2 2 5,7 5 6 1 2 3 8,6 6 7 1 1 2,9 7 8 1 2 11 14 40,0 8 10 1 1 2,9 9 11 1 1 2 5,7 JUMLAH
h.
7
4
8
16
35
100
Harus Mampu Melayani Kapal dengan Kapasitas Tertentu Penilaian responden terhadap tingkat kepentingan kemampuan melayani kapal dengan kapasitas tertentu dalam penentuan lokasi pelabuhan pengumpul terapad 51,4% responden menilai perlu dan 34,3% responden lainnya menyatakan tidak perlu bahwa kemampuan melayani kapal dengan kapasitas tertentu sebagai kriteria penentuan lokasi pelabuhan pengumpul. Tabel 4.113 Komposisi Responden Menurut Tingkat Kepentingan Kemampuan Melayani Kapal dengan Kapasitas Tertentu KOMPOSISI RESPONDEN TINGKAT NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo Jumlah % Transp Pelayaran 1 Penting 3 2 5 14,3 2
Perlu
3
Tidak Perlu JUMLAH
4
3
8
1 7
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
4
8
3
18
51,4
11
12
34,3
16
35
100
145
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Penilaian responden terhadap urutan kepentingan kemampuan melayani kapal dengan kapasitas tertentu dalam penentuan lokasi pelabuhan pengumpul terdapat sebanyak 45,7% responden menempatkan pada urutan ke-10, dan sebanyak 20% responden menempatkan pada urutan ke-6 bahwa kemampuan melayani kapal dengan kapasitas tertentu sebagai kriteria penentuan lokasi pelabuhan pengumpul. Tabel 4.114 Komposisi Responden Menurut Urutan Kepentingan Kemampuan Melayani Kapal Dengan Kapasitas Tertentu KOMPOSISI RESPONDEN URUTAN NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo Jumlah % Transp Pelayaran 1 2 1 1 2,9
i.
2
6
7
3
7
4
8
2
5
9
1
1
6
10
4
1
JUMLAH
7
4
7
20,0
2
5,7
1
3
8,6
3
6
17,1
11
16
45,7
16
35
100
2
1
8
Harus Mempertimbangkan Volume Kegiatan Bongkar Muat dengan Jumlah Tertentu Penilaian responden terhadap tingkat kepentingan pertimbangan volume kegiatan bongkar muat dengan jumlah tertentu terdapat 42,9% responden menilai penting, dan responden yang menyatakan perlu bahwa pertimbangan volume kegiatan bongkar muat dalam jumlah tertentu sebagai kriteria penentuan lokasi pengumpul sebanyak 57,1% responden. Tabel 4.115 Komposisi Responden Menurut Tingkat Kepentingan Pertimbangan Volume Kegiatan Bongkar Muat KOMPOSISI RESPONDEN TINGKAT NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo Jumlah % Transp Pelayaran 1 Penting 3 2 7 3 15 42,9 2
Perlu JUMLAH
146
4
2
1
13
20
57,1
7
4
8
16
35
100
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Tabel 4.116 Komposisi Responden Menurut Urutan Kepentingan Pertimbangan Volume Bongkar Muat KOMPOSISI RESPONDEN URUTAN NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo Jumlah % Transp Pelayaran 1
3
6
6
17,1
2
4
1
1
2,9
3
7
1
1
2,9
4
8
3
2
6
17,1
5
9
2
1
3
8,6
6
10
1
1
1
3
8,6
7
11
1
2
11
14
40,0
8
12
1
2,9
35
100
JUMLAH
1
1 7
4
8
16
Sedangkan dalam penentuan urutan kepentingan terdapat sebanyak 40% responden menilai bahwa pertimbangan volume kegiatan bongkar muat dengan jumlah tertentu menempati urutan ke-11 sebagai kriteria penentuan lokasi pelabuhan pengumpul dan 17,% responden lainnya menempatkan pada urutan ke-8 sebagaimana terlihat pada tabel di atas. j.
Harus Mempertimbangkan Jarak Pelabuhan Pengumpul Lainnya
Tertentu
dengan
Penilaian responden terhadap tingkat kepentingan unsur pertimbangan jarak tertentu dengan pelabuhan pengumpul lainnya adalah sebanyak 77,1% responden menilai perlu, dan 17,1% responden menyatakan penting, sedangkan yang menyatakan tidak perlu bahwa pertimbangan jarak tertentu dengan pelabuhan pengumpul lainnya diperlukan sebagai kriteria penentuan lokasi pelabuhan pengumpul sebanyak 5,7% responden.
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
147
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Tabel 4.117 Komposisi Responden Menurut Tingkat Kepentingan Pertimbangan Jarak Tertentu dengan Pelabuhan Pengumpul Lainnya KOMPOSISI RESPONDEN TINGKAT NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo Jumlah % Transp Pelayaran 1 Penting 3 3 6 17,1 2
Perlu
3
3
Tidak Perlu
1
JUMLAH
7
4
4
8
8
12
27
77,1
1
2
5,7
156
35
100
Sedangkan untuk urutan kepentingan terdapat sebanyak 37% responden menilai bahwa pertimbangan jarak tertentu dengan pelabuhan pengumpul lainnya menempati urutan ke-9 dan 17,1% responden menempatkan pada urutan ke-12 sebagai kriteria penentuan lokasi pelabuhan pengumpul. Tabel 4.118 Komposisi Responden Menurut Urutan Kepentingan Pertimbangan Jarak tertentu dengan Pelabuhan Pengumpul Lainnya KOMPOSISI RESPONDEN URUTAN NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo Jumlah % Transp Pelayaran 1 3 3 3 8,6
k.
2
4
6
6
17,1
3
7
1
1
2,9
4
8
2
5,7
5
9
1
13
37,1
6
10
1
1
2,9
7
11
1
1
3
8,6
8
12
1
1
4
6
17,1
JUMLAH
7
6
15
32
100
2 1
11
1
4
Harus Mempertimbangkan Jarak tertentu Jalur/Rute Angkutan Laut Dalam Negeri
Terhadap
Penilaian responden terhadap tingkat kepentingan pertimbangan jarak tertentu dengan jalur/rute angkutan laut dalam negeri dalam penentuan lokasi pelabuhan pengumpul terdapat sebanyak 54,3% responden yang menyatakan penting dan sebanyak 45,7% responden menilai perlu. 148
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Tabel 4.119 Komposisi Responden Menurut Tingkat Kepentingan Pertimbangan Jarak tertentu dengan Jalur Angkutan Laut Dalam Negeri KOMPOSISI RESPONDEN TINGKAT NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo Jumlah % Transp Pelayaran 1 Penting 4 1 14 19 54,3 2
Perlu JUMLAH
3
3
8
2
16
45,7
7
4
8
16
35
100
Penilaian responden terhadap urutan kepentingan terdapat sebanyak 37,1% responden menilai bahwa pertimbangan jarak tertentu dengan jalur/rute angkutan laut dalam negeri menempati urutan ke-3 sebagai kriteria penentuan lokasi pelabuhan pengumpul, 17,1% responden menempatkan sebagai urutan ke-1, dan masing-masing 14,3% responden menempatkan pada urutan ke-10 dan ke-11 bahwa pertimbangan jarak tertentu dengan jalur/rute angkutan laut dalam negeri sebagai kriteria penentuan lokasi pelabuhan pengumpul. Tabel 4.120 Komposisi Responden Menurut Urutan Kepentingan Pertimbangan Jarak tertentu dengan Jalur Angkutan Laut Dalam Negeri KOMPOSISI RESPONDEN URUTAN NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo Jumlah % Transp Pelayaran 1 1 6 6 17,1
l.
2
3
1
3
4
1
4
5
1
5
10
6
11
4
JUMLAH
7
1
1 2
1
11
13
37,1
1
2
5,7
2
4
11,4
2
5
14,3
5
14,3
35
100
1 4
8
16
Harus Memiliki Luas Daratan dan Perairan Tertentu serta Terlindung dari Gelombang Penilaian responden terhadap tingkat kepentingan kepemilikan luas daratan dan perairan tertentu serta terlindung dari gelombang terdapat sebanyak 71,4% responden yang menilai
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
149
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
perlu, sedangkan 28,6% lainnya menyatakan penting bahwa kepemilikan luas daratan dan perairan tertentu serta terlindung dari gelombang diperlukan sebagai kriteria penentuan lokasi pelabuhan pengumpul. Tabel 4.121 Komposisi Responden Menurut Tingkat Kepentingan Kepemilikan Luas Daratan Dan Perairan Tertentu Serta Terlindung Dari Gelombang KOMPOSISI RESPONDEN TINGKAT NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo Jumlah % Transp Pelayaran 1
Penting
4
2
1
3
10
28,6
2
Perlu
3
2
7
13
25
71,4
7
4
6
15
32
100
JUMLAH
Penilaian responden terhadap urutan kepentingan kepemilikan luas daratan dan perairan tertentu serta terlindung dari gelombang adalah sebagai berikut. Sebanyak 62,9% responden menilai bahwa kepemilikan luas daratan dan perairan tertentu serta terlindung dari gelombang sebagai kriteria penentuan lokasi pelabuhan pengumpul menempati urutan ke-12, dan terdapat 17,1% responden menempatkan pada urutan ke-5, serta 11,4% responden menempatkan pada urutan ke-11 bahwa kepemilikan luas daratan dan perairan tertentu serta terlindung dari gelombang sebagai kriteria penentuan lokasi pelabuhan pengumpul. Tabel 4.122 Komposisi Responden Menurut Urutan Kepentingan Kepemilikan Luas Daratan Dan Perairan Serta Terlindung Dari Gelombang KOMPOSISI RESPONDEN URUTAN NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo Jumlah % Transp Pelayaran 1
5
2
6
3
11
4
12 JUMLAH
150
6 1
6
17,1
2
3
8,6
1
1
2
4
11,4
6
3
1
12
22
62,9
7
4
8
16
35
100
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
6.
Penetapan Kriteria Lokasi Pelabuhan Pengumpan Regional Aspek yang dinilai menjadi kriteria lokasi pelabuhan pengumpan regional meliputi 13 komponen yaitu: a.
Harus sesuai dengan Rencana Induk Pelabuhan Nasional. Penilaian responden mengenai tingkat kepentingan kriteria lokasi pelabuhan pengumpan regional harus sesuai dengan rencana induk responden yang menilai tingkat kepentingannya dengan pernyataan penting sebanyak 89% responden dan 11% responden menyatakan tingkat kepentingannya perlu. Tabel 4.123 Komposisi Responden Menurut Penilaiannya TerhadapTingkat Kepentingan Kesesuaian Lokasi Pelabuhan Pengumpan Regional dengan Rencana Induk Pelabuhan Nasional KOMPOSISI RESPONDEN TINGKAT NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo Jumlah % Transp Pelayaran 1 Penting 7 4 7 13 31 89 2 Perlu 1 3 4 11 JUMLAH
7
4
8
16
35
100
Sedangkan untuk urutan kepentingan, terdapat sebanyak 91% responden menyatakan bahwa kesesuaian lokasi pelabuhan pengumpan regional dengan rencana induk pelabuhan nasional berada pada urutan kepentingan 1, sebanyak 6% responden menyatakan pada urutan 7, dan sebanyak 3% responden menyatakan pada urutan 10 bahwa kesesuaian lokasi pelabuhan pengumpan regional dengan rencana induk pelabuhan nasional sebagai penentuan kriteria lokasi pelabuhan pengumpan regional. Tabel 4.124 Komposisi Responden Menurut Penilaiannya Terhadap Urutan Kepentingan Kesesuaian Lokasi Pelabuhan Pengumpan Regional dengan Rencana Induk Pelabuhan Nasional KOMPOSISI RESPONDEN URUTAN NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo Jumlah % Transp Pelayaran 1 1 7 4 6 15 32 91 2 7 2 2 6 3 10 1 1 3 JUMLAH
7
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
4
8
16
35
100
151
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
b.
Harus sesuai dengan rencana tata ruang wilayah nasional, rencana tata ruang wilayah provinsi, dan rencana tata ruang wilayah kabupaten/kota Penilaian responden mengenai tingkat kepentingan kriteria kesesuaian lokasi pelabuhan pengumpan regional dengan RTRW Nasional, RTRW Provinsi, dan atau RTRW Kabupaten/Kota, sebanyak 89% responden menyatakan penting dan 11% responden menyatakan perlu. Tabel 4.125 Komposisi Responden Menurut Penilaiannya Terhadap Tingkat Kepentingan Kesesuaian Lokasi Pelabuhan dengan RTRW Nasional, RTRW Provinsi, dan atau RTRW Kabupaten/Kota KOMPOSISI RESPONDEN TINGKAT NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Jumlah % Pelindo Transp Pelayaran 1 Penting 7 4 7 13 31 89 2
Perlu JUMLAH
7
4
1
3
4
11
8
16
35
100
Sedangkan untuk urutan kepentingannya, sebanyak 3% responden menyatakan kesesuaian lokasi pelabuhan pengumpan regional terhadap RTRW Nasional, RTRW Provinsi, dan atau RTRW Kabupaten/Kota berada pada urutan kepentingan ke-1, sebanyak 80% responden menyatakan pada urutan ke-2, sebanyak 6% responden menyatakan pada urutan ke-3, sebanyak 6% responden menyatakan pada urutan ke-4, yang menyatakan pada urutan ke-6 sebanyak 3%, dan yang menyatakan pada urutan ke-9 sebanyak 3%. Tabel 4.126 Komposisi Responden Menurut Penilaiannya Terhadap Urutan Kepentingan Kesesuaian Lokasi Pelabuhan dengan RTRW Nasional, RTRW Provinsi, dan atau RTRW Kabupaten/Kota KOMPOSISI RESPONDEN URUTAN NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo Jumlah % Transp Pelayaran 1 1 1 1 3
152
2
2
3
3
4
4
6
1
3
1
5
14
28
80
1
1
2
6
2
6
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
NO
URUTAN KEPENTINGAN
5
6
6
9 JUMLAH
c.
Adpel
KOMPOSISI RESPONDEN Pakar Perush Pelindo Jumlah Transp Pelayaran 1 1
7
4
8
% 3
1
1
3
16
35
100
Harus sesuai dengan potensi dan perkembangan sosial ekonomi wilayah Untuk tingkat kepentingan kesesuaian lokasi pelabuhan pengumpan regional dengan Potensi dan Perkembangan Sosial Ekonomi Wilayah, sebanyak 80% responden menyatakan penting dan sebanyak 20% menyatakan perlu dalam penentuan kriteria lokasi pelabuhan pengumpan regional. Tabel 4.127 Komposisi Responden Menurut Penilaiannya Terhadap Tingkat Kepentingan Kesesuaian Lokasi Pelabuhan dengan Potensi dan Perkembangan Sosial Ekonomi Wilayah KOMPOSISI RESPONDEN TINGKAT NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo Jumlah % Transp Pelayaran 1 Penting 5 4 6 13 28 80 2
Perlu JUMLAH
2 7
4
2
3
7
20
8
16
35
100
Untuk urutan kepentingannya, sebanyak 9% responden menyatakan kesesuaian lokasi pelabuhan pengumpan regional dengan Potensi Dan Perkembangan Sosial Ekonomi Wilayah berada pada urutan kepentingan ke-2, sedangkan untuk 43% menyatakan pada urutan ke-3, 26% responden menyatakan pada urutan ke-4, 3% responden menyatakan pada urutan ke-5,sebanyak 14% responden menyatakan pada urutan ke-6, dan sebanyak 6% responden menyatakan pada urutan kepentingan ke-8.
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
153
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Tabel 4.128 Komposisi Responden Menurut Penilaiannya Terhadap Urutan Kepentingan Kesesuaian Lokasi Pelabuhan dengan Potensi dan Perkembangan Sosial Ekonomi Wilayah KOMPOSISI RESPONDEN URUTAN NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo Jumlah % Transp Pelayaran 1 2 1 1 1 3 9 2
3
1
3
4
1
4
5
5
6
6
8 JUMLAH
d.
4
7
2
6
6
15
43
1
7
9
26
1
1
3
5
14
1
4
1
1
2
6
8
16
35
100
Harus sesuai dengan potensi sumber daya alam Untuk penilaian responden terhadap tingkat kepentingan kesesuaian lokasi pelabuhan pengumpan regional dengan potensi sumber daya alam, maka sebanyak 57% responden yang menyatakan penting dan sebanyak 43% responden yang menyatakan perlu. Tabel 4.129 Komposisi Responden Menurut Penilaiannya Terhadap Tingkat Kepentingan Kesesuaian Lokasi Pelabuhan dengan Potensi Sumber Daya Alam KOMPOSISI RESPONDEN TINGKAT NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo Jumlah % Transp Pelayaran 1 Penting 4 3 1 12 20 57 2
Perlu JUMLAH
3
1
7
4
15
43
7
4
8
16
35
100
Untuk urutan kepentingan, terdapat sebanyak 26% responden menyatakan bahwa kesesuaian lokasi pelabuhan pengumpan regional dengan potensi sumber daya alam berada pada urutan kepentingan ke-3, sebanyak 34% responden menyatakan pada urutan ke-4, sebanyak 6% responden menyatakan pada urutan kepentingan ke-5, sebanyak 20% responden menyatakan pada urutan ke-7, 154
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
masing-masing sebanyak 3% responden menyatakan bahwa kesesuaian lokasi pelabuhan pengumpan regional terhadap potensi sumber daya alam berada pada urutan kepentingan ke-10 dan ke-13. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.130 Komposisi Responden Menurut Penilaiannya Terhadap Urutan Kepentingan Kesesuaian Lokasi Pelabuhan Pengumpan Regional dengan Potensi Sumber Daya Alam KOMPOSISI RESPONDEN URUTAN NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo Jumlah % Transp Pelayaran 1 3 1 8 9 26 2
4
1
3
5
1
4
7
4
5 6
12
34
1
2
6
5
10
29
10
1
1
3
13
1
1
3
35
100
JUMLAH
e.
7
3
1
4
8
8
16
Harus sesuai dengan perkembangan lingkungan strategis, baik nasional maupun intemasional Penilaian responden mengenai kesesuaian lokasi pelabuhan pengumpan regional terhadap perkembangan lingkunngan strategis, baik nasional maupun internasional adalah sebagai berikut, sebanyak 29% menyatakan penting dan sebanyak 71% menyatakan perlu. Tabel 4.131 Komposisi Responden Menurut Penilaiannya Terhadap Tingkat Kepentingan Kesesuaian Lokasi Pelabuhan Pengumpan Regional dengan Perkembangan Lingkungan Strategis, Baik Nasional Maupun Internasional KOMPOSISI RESPONDEN TINGKAT NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo Jumlah % Transp Pelayaran 1 Penting 4 2 1 3 10 29 2
Perlu JUMLAH
3
2
7
13
25
71
7
4
8
16
35
100
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
155
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Untuk urutan kepentingan, terdapat sebanyak 66% responden menyatakan bahwa kesesuaian lokasi pelabuhan pengumpan regional dengan perkembangan lingkungan strategis, baik nasional maupun internasional menempatkan pada urutan kepentingan ke-5, sebanyak 14% menyatakan pada urutan ke-12, dan 6% responden menempatkan pada urutan masing-masing ke-4 dan ke-6, serta sebanyak 3% menyatakan pada urutan ke-1, ke-7 dan urutan ke-2. Tabel 4.132 Komposisi Responden Menurut Penilaiannya Terhadap Urutan Kepentingan Kesesuaian Lokasi Pelabuhan Pengumpan Regional dengan Perkembangan Lingkungan Strategis, Baik Nasional maupun Internasional KOMPOSISI RESPONDEN URUTAN NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo Jumlah % Transp Pelayaran 1
1
2
4
3
5
5
4
6
1
5
7
1
6
9
7
12 JUMLAH
f.
1
1
3
1
2
6
14
23
66
2
6
1
3
1
1
3
5
5
14
35
100
1
7
4 1
4
8
16
Harus mempertimbangkan tata ruang wilayah provinsi dan pemerataan pembangunan antar provinsi Menurut penilaian responden, sebanyak 51% responden menyatakan bahwa penting untuk mempertimbangkan tata ruang wilayah provinsi dan pemerataan pembangunan antar provinsi dalam menetapkan lokasi pelabuhan pengumpan regional, sebanyak 46% responden menyatakan perlu, dan sebanyak 3% responden menyatakan tidak perlu.
156
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Tabel 4.133 Komposisi Responden Menurut Penilaiannya Terhadap Tingkat Kepentingan Mempertimbangkan Tata Ruang Wilayah Provinsi Dan Pemerataan Pembangunan Antar Provinsi KOMPOSISI RESPONDEN TINGKAT NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo Jumlah % Transp Pelayaran 1 Penting 4 3 7 4 18 51 2
Perlu
3
Tidak Perlu JUMLAH
3
7
1
4
1
8
11
16
46
1
1
3
16
35
100
Untuk urutan kepentingannya, penilaian responden bervariasi ada yang menyatakan bahwa mempertimbangkan tata ruang wilayah provinsi dan pemerataan pembangunan antar provinsi dalam menetapkan lokasi pelabuhan pengumpan regional menempati urutan ke-3 yaitu sebanyak 14% responden, menilai menempati urutan kepentingan ke-4 sebanyak 14% responden, 34% responden menyatakan pada urutan ke-6, masing-masing 14% responden menyakan pada urutan ke-7 dan 8, masingmasing sebanyak 3% responden menyatakan pada urutan ke5, 10, dan 12. Tabel 4.134 Komposisi Responden Menurut Penilaiannya Terhadap Urutan Kepentingan Mempertimbangkan Tata Ruang Wilayah Provinsi Dan Pemerataan Pembangunan Antar Provinsi KOMPOSISI RESPONDEN URUTAN NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo Jumlah % Transp Pelayaran 1 3 4 1 5 14 2
4
5
5
14
3
5
1
1
3
4
6
9
12
34
5
7
1
3
5
14
6
8
2
3
5
14
7
10
1
3
8
12
1
1
3
16
35
100
JUMLAH
3 1
1
7
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
4
8
157
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
g.
Harus mempertimbangkan tata kabupaten/kota serta pemerataan pembangunan kabupaten/kota
ruang wilayah dan peningkatan
Sebanyak 51% responden menilai bahwa tingkat kepentingan mempertimbangkan tata ruang wilayah kabupaten/kota serta pemerataan dan peningkatan pembangunan kabupaten/kota dalam menetapkan lokasi pelabuhan pengumpan regional adalah penting dan sebanyak 49% responden menyatakan perlu. Tabel 4.135 Komposisi Responden Menurut Penilaiannya Terhadap Tingkat Kepentingan Mempertimbangkan Tata Ruang Wilayah Provinsi Dan Pemerataan Pembangunan Kabupaten/Kota KOMPOSISI RESPONDEN TINGKAT NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo Jumlah % Transp Pelayaran 1
Penting
4
2
Perlu
3
JUMLAH
7
4
4
6
4
18
51
2
12
17
49
8
16
35
100
Sedangkan untuk urutan kepentingan, sebanyak 37% responden menyatakan mempertimbangkan tata ruang wilayah kabupaten/kota serta pemerataan dan peningkatan pembangunan kabupaten/kota dalam menetapkan lokasi pelabuhan pengumpan regional berada pada urutan ke-7, sebanyak 29% responden menyatakan pada urutan ke-6, sebanyak 14% responden menyatakan pada urutan kepentingan ke-4 dan ke-8, terdapat 6% responden menyatakan pada urutan ke-9, dan masing-masing 3% menyatakan mempertimbangkan tata ruang wilayah kabupaten/kota serta pemerataan dan peningkatan pembangunan kabupaten/kota dalam menetapkan lokasi pelabuhan pengumpan regional berada pada urutan ke-11 dan 12 dalam penentuan kriteria lokasi pelabuhan pengumpan regional.
158
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Tabel 4.136 Komposisi Responden Menurut Penilaiannya Terhadap Urutan Kepentingan Mempertimbangkan Tata Ruang Wilayah Provinsi Dan Pemerataan Pembangunan Kabupaten/Kota KOMPOSISI RESPONDEN URUTAN NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo Jumlah % Transp Pelayaran 1 4 4 1 5 14 2
6
3
7
4
8
1
5
9
1
6
11
7
12 JUMLAH
h.
1
5
4
10
29
9
11
31
2
5
14
1
2
6
1
1
3
1
1
3
35
100
2
7
1
4
1
8
16
Harus mempertimbangkan pusat pertumbuhan ekonomi daerah Menurut penilaian responden sebanyak 71% responden menyatakan tingkat kepentingan dengan pernyataan penting mempertimbangkan pusat pertumbuhan ekonomi daerah dalam menetapkan lokasi pelabuhan pengumpan regional dan sebanyak 29% responden menyatakan perlu. Tabel 4.137 Komposisi Responden Menurut Penilaiannya Terhadap Tingkat Kepentingan Mempertimbangkan Pusat Pertumbuhan Ekonomi Daerah KOMPOSISI RESPONDEN TINGKAT NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo Jumlah % Transp Pelayaran 1 Penting 4 2 6 13 25 71 2
Perlu JUMLAH
3
2
2
3
10
29
7
4
8
16
35
100
Untuk urutan kepentingan menurut responden, sebanyak 31% responden menayatakan diurutan ke-9, sebanyak 23% responden menyatakan diurutan 8, sebanyak 17% responden menyatakan menempatkan pada urutan ke-5, sebanyak 14% responden menyatakan pada urutan ke-7, terdapat sebanyak 9% responden menyatakan diurutan ke-6, dan sebanyak 6% responden Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
159
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
menyatakan pada urutan ke-11 bahwa mempertimbangkan pusat pertumbuhan ekonomi daerah dalam menetapkan lokasi pelabuhan pengumpan regional. Tabel 4.138 Komposisi Responden Menurut Penilaiannya Terhadap Urutan Kepentingan Mempertimbangkan Pusat Pertumbuhan Ekonomi Daerah KOMPOSISI RESPONDEN URUTAN NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo Jumlah % Transp Pelayaran 1 5 5 1 6 17 2 6 1 2 3 9 3 7 1 4 5 14 4 8 4 3 1 8 23 5 9 1 1 1 8 11 31 6 11 1 1 2 6 JUMLAH
i.
7
4
8
Harus mempertimbangkan pengumpan regional lainnya
jarak
16
dengan
35
100
pelabuhan
Penilaian responden terhadap tingkat kepentingan mempertimbangkan jarak dengan pelabuhan regional lainnya dalam menetapkan lokasi pelabuhan pengumpan regional sebanyak 54% responden menyatakan penting, dan terdapat sebanyak 37% responden menyatakan perlu, sedangkan yang menyatakan tidak perlu mempertimbangkan jarak dengan pelabuhan regional lainnya dalam menetapkan lokasi pelabuhan pengumpan regional adalah sebanyak 9% responden. Tabel 4.139 Komposisi Responden Menurut Penilaiannya Terhadap Tingkat Kepentingan Mempertimbangkan Jarak Dengan Pelabuhan Regional Lainnya KOMPOSISI RESPONDEN TINGKAT NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo Jumlah % Transp Pelayaran 1 Penting 4 2 1 12 19 54 2 Perlu 3 2 6 2 13 37 3 Tidak Perlu 1 2 3 9 JUMLAH
7
4
8
16
35
100
Untuk urutan kepentingannya, terdapat masing-masing sebanyak 26% responden yang menyatakan bahwa 160
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
mempertimbangkan jarak dengan pelabuhan regional lainnya dalam menetapkan lokasi pelabuhan pengumpan regional berada pada urutan kepentingan ke-8, ke-9, dan ke-11, dan masing-masing sebanyak 6% responden menyatakan diurutan ke-10 dan ke-12, sedangkan sisanya masing-masing 3% responden menilai bahwa mempertimbangkan jarak dengan pelabuhan regional lainnya dalam menetapkan lokasi pelabuhan pengumpan regional berada pada urutan kepentingan ke-3, ke-6, ke-7,dan ke-13. Tabel 4.140 Komposisi Responden Menurut Penilaiannya Terhadap Urutan Kepentingan Mempertimbangkan Jarak Dengan Pelabuhan Regional Lainnya KOMPOSISI RESPONDEN URUTAN NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo Jumlah % Transp Pelayaran 1
3
1
3
2
6
1
3
3
7
1
3
4
8
9
9
26
5
9
4
1
9
26
6
10
1
1
2
6
7
11
1
5
3
9
26
8
12
2
2
6
9
13
1
1
3
16
35
100
JUMLAH
j.
1 1 1
7
3
4
1
8
Harus mempertimbangkan luas daratan dan perairan Menurut tingkat kepentingannya, maka penilaian responden terhadap mempertimbangkan Luas Daratan dan Perairan dalam menetapkan lokasi pelabuhan pengumpan regional sebanyak 51% responden menyatakan perlu, dan sebanyak 46% menyatakan penting, serta terdapat sebanyak 5% responden yang menyatakan tidak perlu.
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
161
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Tabel 4.141 Komposisi Responden Menurut Penilaianya terhadap Tingkat Kepentingan Mempertimbangkan Luas Daratan dan Perairan KOMPOSISI RESPONDEN TINGKAT NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo Jumlah % Transp Pelayaran 1 Penting 2 2 12 16 46 2
Perlu
3
Tidak Perlu JUMLAH
7
7
2
4
6
8
3
18
51
1
1
3
16
35
100
Untuk penilaian terhadap urutan kepentingan, diantaranya adalah sebanyak 51% menyatakan mempertimbangkan luas daratan dan perairan dalam menetapkan lokasi Pelabuhan Pengumpan Regional berada pada urutan kepentingan ke-10, 17% menyatakan pada urutan ke-11.
NO 1 2 3 4 5 6
k.
Tabel 4.142 Komposisi Responden Menurut Penilaianya terhadap Urutan Kepentingan Mempertimbangkan Luas Daratan dan Perairan KOMPOSISI RESPONDEN URUTAN Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo Jumlah Transp Pelayaran 5 1 1 8 1 1 10 1 3 5 9 18 11 1 1 4 6 12 1 3 4 13 4 1 5 JUMLAH 7 4 8 16 35
% 3 3 51 17 11 14 100
Harus mempertimbangkan pelayanan penumpang dan barang antar kabupaten/ kota dan/atau antar kecamatan dalam 1 (satu) kabupaten/kota Menurut responden, sebanyak 51% responden yang menyatakan bahwa perlu untuk mempertimbangkan pelayanan penumpang dan barang antar kabupaten/ kota dan/atau antar kecamatan dalam 1 (satu) kabupaten/kota dalam Menetapkan Lokasi Pelabuhan Pengumpan Regional, sedangkan sisanya 49% menyatakan penting.
162
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Tabel 4.143 Komposisi Responden Menurut Penilaianya terhadap Tingkat Kepentingan Mempertimbangkan Pelayanan Penumpang Dan Barang Antar Kabupaten/ Kota Dan/Atau Antar Kecamatan Dalam 1 (Satu) Kabupaten/Kota KOMPOSISI RESPONDEN TINGKAT NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo Jumlah % Transp Pelayaran 1
Penting
4
2
1
10
17
49
2
Perlu
3
2
7
6
18
51
7
4
8
16
35
100
JUMLAH
Untuk urutan kepentingan, penilaian responden diantaranya adalah terdapat sebanyak 34% responden menyatakan bahwa mempertimbangkan pelayanan penumpang dan barang antar kabupaten/ kota dan/atau antar kecamatan dalam 1 (satu) kabupaten/kota dalam Menetapkan Lokasi Pelabuhan Pengumpan Regional berada pada urutan tingkat kepentingan ke-10, sebanyak 31% menyatakan pada urutan ke-11, dan 14% responden menyatakan pada urutan ke-9. Untuk selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.144 Komposisi Responden Menurut Penilaianya terhadap Urutan Kepentingan Mempertimbangkan Pelayanan Penumpang Dan Barang Antar Kabupaten/ Kota Dan/Atau Antar Kecamatan Dalam 1 (Satu) Kabupaten/Kota KOMPOSISI RESPONDEN URUTAN NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo Jumlah % Transp Pelayaran 1 2 1 1 3 2
5
3
6
4
9
5
10
6
11
7
12
8
13 JUMLAH
1 1 5 5
1
3
5
14
6
12
34
3
8
11
31
1
3
9
1
3
35
100
1 1
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
3
1
1
7
1
4
8
16
163
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
l.
Harus mempertimbangkan kemampuan pelabuhan dalam melayani kapal Sebanyak 31% responden menilai bahwa tingkat kepentingan mempertimbangkan kemampuan pelabuhan dalam melayani kapal dalam menetapkan lokasi Pelabuhan Pengumpan Regional adalah penting dan sebanyak 69% menyatakan perlu. Tabel 4.145 Komposisi Responden Menurut Penilaianya terhadap Tingkat Kepentingan Mempertimbangkan Kemampuan Pelabuhan Dalam Melayani Kapal
NO
TINGKAT KEPENTINGAN
Adpel
1 2
Penting Perlu
1 6
JUMLAH
7
KOMPOSISI RESPONDEN Pakar Perush Pelindo Jumlah Transp Pelayaran 7 3 11 4 1 13 24 4
8
16
35
% 31 69 100
Penilaian responden terhadap urutan kepentingan mempertimbangkan kemampuan pelabuhan dalam melayani kapal dalam menetapkan lokasi Pelabuhan Pengumpan Regional diantaranya adalah sebanyak 37% responden berada pada urutan kepentingan ke-12, masing-masing 17% responden menyatakan pada urutan kepentingan ke-9, ke-11, dan ke-13. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.146 Komposisi Responden Menurut Penilaianya terhadap Urutan Kepentingan Mempertimbangkan Kemampuan Pelabuhan Dalam Melayani Kapal KOMPOSISI RESPONDEN URUTAN NO Pakar Perush KEPENTINGAN Pelindo Adpel Jumlah % Transp Pelayaran 1 2 1 1 2 6 2 3 1 1 3 3 4 1 1 3 4 9 1 5 6 17 5 11 4 1 1 6 17 6 12 1 3 9 13 37 7 13 6 6 17 JUMLAH
164
7
4
8
16
35
100
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
m.
Pelabuhan pengumpan regional yang digunakan untuk melayani angkutan penyeberangan antar kabupaten/kota dalam 1 (satu) provinsi harus mempertimbangkan jaringan jalan provinsi dan/atau jaringan jalur kereta api provinsi Penilaian responden terhadap tingkat kepentingan Pelabuhan Pengumpan Regional yang digunakan Untuk Melayani Angkutan Penyeberangan Antar Kabupaten/Kota Dalam 1 (Satu) Provinsi Harus Mempertimbangkan Jaringan Jalan Provinsi Dan/Atau Jaringan Jalur Kereta Api Provinsi adalah sebanyak 17% responden menyatakan penting, sebanyak 80% responden yang menyatakan perlu, dan sebanyak 3% responden menyatakan tidak perlu. Tabel 4.147 Komposisi Responden Menurut Penilaianya terhadap Tingkat Kepentingan Pelabuhan Pengumpan Regional Untuk Melayani Angkutan Penyeberangan Antar Kabupaten/Kota Dalam 1 Provinsi KOMPOSISI RESPONDEN TINGKAT NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo Jumlah % Transp Pelayaran 1 Penting 1 2 3 6 17 2
Perlu
3
Tidak Perlu JUMLAH
7
7
3
4
6
8
12
28
80
1
1
3
16
35
100
Tabel 4.148 Komposisi Responden Menurut Penilaianya terhadap Urutan Kepentingan Pelabuhan Pengumpan Regional Untuk Melayani Angkutan Penyeberangan Antar Kabupaten/Kota Dalam 1 Provinsi KOMPOSISI RESPONDEN URUTAN Pakar Perush NO KEPENTINGAN Adpel Pelindo Jumlah % Transp Pelayaran 1 1 1 1 3 2
2
1
3
3
4
8
5
12
4
1
6
13
3
3
JUMLAH
7
4
1
3
1
3
5
14
1
7
20
14
20
57
16
35
100
1 5 1
8
Penilaian responden terhadap urutan kepentingan Pelabuhan Pengumpan Regional yang digunakan Untuk Melayani Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
165
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Angkutan Penyeberangan Antar Kabupaten/Kota Dalam 1 (Satu) Provinsi Harus Mempertimbangkan Jaringan Jalan Provinsi Dan/Atau Jaringan Jalur Kereta Api Provinsi diantaranya adalah sebanyak 57% responden menyatakan diurutan ke-13, sebanyak 20% menyatakan diurutan ke-12. Untuk selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut. 7.
Penetapan Kriteria Lokasi Pelabuhan Pengumpan Lokal a.
Harus sesuai dengan Rencana Induk Pelabuhan Nasional Penilaian responden mengenai tingkat kepentingan kriteria lokasi pelabuhan pengumpan lokal harus sesuai dengan rencana induk pelabuhan nasional, sebanyak 77% responden yang menyatakan penting, 17% responden menyatakan perlu, dan 6% responden menyatakan tidak perlu. Tabel 4.149 Komposisi Responden Menurut Penilaiannya Terhadap Tingkat Kepentingan Kesesuaian Lokasi Pelabuhan Pengumpan Lokal dengan Rencana Induk Pelabuhan Nasional KOMPOSISI RESPONDEN TINGKAT NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo Jumlah % Transp Pelayaran 1 Penting 6 4 6 11 27 77 2
Perlu
3
Tidak Perlu JUMLAH
1
7
2
4
8
3
6
17
2
2
6
16
35
100
Sedangkan untuk urutan kepentingan, yang terbanyak adalah responden yang menyatakan bahwa kesesuaian lokasi pelabuhan pengumpan lokal dengan rencana induk berada pada urutan kepentingan ke-1, yaitu sebanyak 85%, terdapat sebanyak 9% responden yang menyatakan pada urutan ke-3, dan masing-masing sebanyak 3% responden yang menyatakan pada urutan ke-4, ke-11,dan ke-12.
166
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Tabel 4.150 Komposisi Responden Menurut Penilaiannya Terhadap Tingkat Kepentingan Kesesuaian Lokasi Pelabuhan Pengumpan Lokal dengan Rencana Induk Pelabuhan Nasional KOMPOSISI RESPONDEN URUTAN NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo Jumlah % Transp Pelayaran 1 1 6 4 5 14 29 83 2
3
3
4
4
11
5
12 JUMLAH
b.
1
1
1
1 1 1 7
4
8
16
3
9
1
3
1
3
1
3
35
100
Harus sesuai dengan rencana tata ruang wilayah nasional, rencana tata ruang wilayah provinsi, dan rencana tata ruang wilayah kabupaten/kota Penilaian responden mengenai tingkat kepentingan kriteria kesesuaian lokasi pelabuhan pengumpan lokal dengan RTRW Nasional, RTRW Provinsi, dan atau RTRW Kabupaten/Kota, sebanyak 89% responden menyatakan penting dan 11% responden menyatakan perlu. Tabel 4.151 Komposisi Responden Menurut Penilaiannya Terhadap Tingkat Kepentingan Kesesuaian Lokasi Pelabuhan Pengumpan Lokal dengan RTRW Nasional, RTRW Provinsi, dan atau RTRW Kabupaten/Kota KOMPOSISI RESPONDEN TINGKAT NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo Jumlah % Transp Pelayaran 1 Penting 6 4 7 14 31 89 2
Perlu JUMLAH
1 7
4
1
2
4
11
8
16
35
100
Sedangkan untuk urutan kepentingannya, yang terbanyak adalah responden yang menyatakan bahwa kesesuaian lokasi pelabuhan pengumpan regional terhadap RTRW Nasional, RTRW Provinsi, dan atau RTRW Kabupaten/Kota berada pada urutan kepentingan ke-2 sebanyak 77% responden, sebanyak 6% menyatakan pada urutan ke-3, sebanyak 14% responden Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
167
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
menyatakan pada urutan ke-4, sebanyak 3% responden menyatakan pada urutan ke-11. Tabel 4.152 Komposisi Responden Menurut Penilaiannya Terhadap Urutan Kepentingan Kesesuaian Lokasi Pelabuhan Pengumpan Lokal dengan RTRW Nas/Prop/Kabupaten/Kota KOMPOSISI RESPONDEN URUTAN NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo Jumlah % Transp Pelayaran 1 2 6 4 5 12 27 77 2
3
3
4
4
11 JUMLAH
c.
1
1
1
2
6
1
3
5
14
1
3
16
35
100
1 7
4
8
Harus sesuai dengan potensi dan perkembangan sosial ekonomi wilayah Untuk tingkat kepentingan kesesuaian lokasi pelabuhan pengumpan lokal dengan Potensi Dan Perkembangan Sosial Ekonomi Wilayah, sebnayak 43% responden menyatakan penting dan sebanyak 46% menyatakan perlu, dan 11% responden menyatakan tidak perlu. Tabel 4.153 Komposisi Responden Menurut Penilaiannya Terhadap Tingkat Kepentingan Kesesuaian Lokasi Pelabuhan Pengumpan Lokal dengan Potensi dan Perkembangan Sosial Ekonomi Wilayah KOMPOSISI RESPONDEN TINGKAT NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo Jumlah % Transp Pelayaran 1 Penting 2 3 4 6 15 43 2
Perlu
3
Tidak Perlu JUMLAH
5
7
1
4
4
8
6
16
46
4
4
11
16
35
100
Untuk urutan kepentingannya, sebanyak 3% responden menyatakan kesesuaian lokasi pelabuhan pengumpan lokal dengan Potensi Dan Perkembangan Sosial Ekonomi Wilayah berada pada urutan kepentingan ke-1, sedangkan untuk 34% responden menyatakan pada urutan ke-3, 37% responden 168
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
menyatakan pada urutan ke-4, 20% responden menyatakan pada urutan ke-5,sebanyak 3% responden menyatakan pada urutan ke9, dan sebanyak 3% responden menyatakan kesesuaian lokasi pelabuhan pengumpan lokal terhadap Potensi Dan Perkembangan Sosial Ekonomi Wilayah berada pada urutan kepentingan ke-10. Secara lengkap dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.154 Komposisi Responden Menurut Penilaiannya Terhadap Urutan Kepentingan Kesesuaian Lokasi Pelabuhan Pengumpan Lokal dengan Potensi Dan Perkembangan Sosial Ekonomi Wilayah KOMPOSISI RESPONDEN URUTAN NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo Jumlah % Transp Pelayaran 1 1 1 1 3 2
3
1
3
4
4
5
5
9
6
10 JUMLAH
d.
3
4
12
34
2
2
9
13
37
4
1
2
7
20
1
1
3
1
1
3
35
100
7
4
4
8
16
Harus sesuai dengan potensi sumber daya alam Untuk penilaian responden terhadap tingkat kepentingan kesesuaian lokasi pelabuhan pengumpan lokal dengan potensi sumber daya alam, maka sebanyak 43% menyatakan penting dan sebanyak 46% menyatakan perlu, dan sebanyak 11% responden menyatakan tidak perlu. Tabel 4.155 Komposisi Responden Menurut Penilaiannya Terhadap Tingkat Kepentingan Kesesuaian Lokasi Pelabuhan Pengumpan Lokal dengan Potensi Sumber Daya Alam KOMPOSISI RESPONDEN TINGKAT NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo Jumlah % Transp Pelayaran 1 Penting 2 3 4 6 15 43 2
Perlu
3
Tidak Perlu JUMLAH
5
7
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
1
4
4
8
6
16
46
4
4
11
16
35
100
169
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Untuk urutan kepentingan, responden yang terbanyak adalah sebanyak 40% responden menyatakan bahwa kesesuaian lokasi pelabuhan pengumpan lokal dengan potensi sumber daya alam berada pada urutan kepentingan ke-5, sebanyak 17% responden menyatakan pada urutan ke-4, sebanyak 14% responden menyatakan pada urutan kepentingan ke-10,untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.156 Komposisi Responden Menurut Penilaiannya Terhadap Urutan Kepentingan Kesesuaian Lokasi Pelabuhan Pengumpan Lokal dengan Potensi Sumber Daya Alam KOMPOSISI RESPONDEN URUTAN NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Jumlah % Pelindo Transp Pelayaran 1 2 1 1 3
e.
2
3
3
4
1
2
4
5
2
1
5
6
3
6
7
1
7
8
8
9
9
10
1
JUMLAH
7
1
4
1
1
3
3
6
17
8
14
40
3
9
2
6
1
1
3
1
2
6
3
1
2
2
5
14
8
16
35
100
Harus sesuai dengan perkembangan lingkungan strategis, baik nasional maupun intemasional Penilaian responden mengenai kesesuaian lokasi pelabuhan pengumpan lokal terhadap perkembangan lingkungan strategis, baik nasional maupun internasional adalah sebagai berikut, sebanyak 46% responden menyatakan penting dan sebanyak 51% responden menyatakan perlu, serta terdapat sebanyak 3% responden menyatakan tidak perlu.
170
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Tabel 4.157 Komposisi Responden Menurut Penilaiannya Terhadap Tingkat Kepentingan Kesesuaian Lokasi Pelabuhan Pengumpan Lokal dengan Perkembangan Lingkungan Strategis, Baik Nasional/Internasional KOMPOSISI RESPONDEN TINGKAT NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo Jumlah % Transp Pelayaran 1 Penting 3 2 4 7 16 46 2 Perlu 4 2 4 8 18 51 3 Tidak Perlu 1 1 3 JUMLAH
7
4
8
16
35
100
Untuk urutan kepentingan, yang terbanyak adalah 37% responden menyatakan bahwa kesesuaian lokasi pelabuhan menyatakan pada urutan kepentingan ke-6, sebanyak 20% menyatakan pada urutan ke-4, dan sebanyak 17% menyatakan pada urutan ke-7. Tabel 4.158 Komposisi Responden Menurut Penilaiannya Terhadap Urutan Kepentingan Kesesuaian Lokasi Pelabuhan Pengumpan Lokal dengan Perkembangan Lingkungan Strategis, Baik Nasional/Internasional KOMPOSISI RESPONDEN URUTAN NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Jumlah % Pelindo Transp Pelayaran 1 3 1 1 2 6 2 4 1 1 3 2 7 20 3 5 2 2 6 4 6 2 2 9 13 37 5 7 3 2 1 6 17 6 8 1 1 2 6 7 10 1 1 3 8 11 1 1 3 9 12 1 1 3 JUMLAH
f.
7
4
8
16
35
100
Harus mempertimbangkan tata ruang wilayah kabupaten/ kota dan pemerataan serta peningkatan pembangunan kabupaten/kota Sebanyak 54% responden menilai bahwa tingkat kepentingan mempertimbangkan tata ruang wilayah kabupaten/kota serta pemerataan dan peningkatan pembangunan kabupaten/kota
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
171
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
dalam menetapkan lokasi pelabuhan pengumpan lokal adalah penting dan sebanyak 43% menyatakan perlu, dan 3% menyatakan tidak perlu. Tabel 4.159 Komposisi Responden Menurut Penilaiannya Terhadap Tingkat Kepentingan Mempertimbangkan Tata Ruang Wilayah Provinsi Dan Pemerataan Pembangunan Kabupaten/Kota KOMPOSISI RESPONDEN TINGKAT NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Jumlah % Pelindo Transp Pelayaran 1 Penting 4 2 4 9 19 54 2
Perlu
3
Tidak Perlu JUMLAH
3
7
2
4
4
8
6
15
43
1
1
3
16
35
100
Sedangkan untuk urutan kepentingan, yang terbanyak adalah sebanyak 34% responden menyatakan mempertimbangkan tata ruang wilayah kabupaten/ kota serta pemerataan dan peningkatan pembangunan kabupaten/kota dalam menetapkan lokasi pelabuhan pengumpan lokal berada pada urutan ke-7, sebanyak 20% menyatakan diurutan ke-5, masing-masing sebanyak 11% responden menyatakan diurutan kepentingan ke-6 dan ke-8, 14% menyatakan diurutan ke-8, urutan ke-9 sebanyak 9%, dan masingmasing 3% menyatakan mempertimbangkan tata ruang wilayah kabupaten/kota serta pemerataan dan peningkatan pembangunan kabupaten/kota dalam menetapkan lokasi pelabuhan pengumpan lokal berada pada urutan ke-1, ke-2 dan ke-11. Secara lengkap dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.160 Komposisi Responden Menurut Penilaiannya Terhadap Urutan Kepentingan Mempertimbangkan Tata Ruang Wilayah Provinsi Dan Pemerataan Pembangunan Kabupaten/Kota KOMPOSISI RESPONDEN URUTAN NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo Jumlah % Transp Pelayaran 1 1 1 1 3
172
2
2
1
3
3
2
4
5
1
5
6
1
1
3
2
6
3
3
7
20
1
2
4
11
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
NO
URUTAN KEPENTINGAN
Adpel
6
7
2
7
8
8
9
9
11 JUMLAH
g.
KOMPOSISI RESPONDEN Pakar Perush Pelindo Jumlah Transp Pelayaran 3 7 12 3
1
4
8
34
1
4
11
2
3
9
1
3
35
100
1 7
%
16
Harus mempertimbangkan pusat pertumbuhan ekonomi daerah Menurut penilaian responden sebanyak 49% responden menyatakan tingkat kepentingan mempertimbangkan pusat pertumbuhan ekonomi daerah dalam menetapkan lokasi pelabuhan pengumpan lokal adalah penting dan sebanyak 51% responden menyatakan perlu. Tabel 4.161 Komposisi Responden Menurut Penilaiannya Terhadap Tingkat Kepentingan Mempertimbangkan Pusat Pertumbuhan Ekonomi Daerah KOMPOSISI RESPONDEN TINGKAT NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo Jumlah % Transp Pelayaran 1 Penting 3 1 5 8 17 49 2
Perlu JUMLAH
4
3
3
8
18
51
7
4
8
16
35
100
Untuk urutan kepentingan menurut responden, yang terbanyak adalah 34% responden yang menyatakan mempertimbangkan pusat pertumbuhan ekonomi daerah dalam menetapkan lokasi pelabuhan pengumpan lokal pada urutan tingkat kepentingan ke-8, sedangkan 23% responden menyatakan diurutan ke-7, sebanyak masing-masing 11% responden menyatakan pada urutan ke-6 dan 9, 9% menyatakan diurutan 4, sebanyak 6% menayatakan diurutan ke-2, dan masing-masing sebanyak 3% menyatakan mempertimbangkan pusat pertumbuhan ekonomi daerah dalam menetapkan lokasi pelabuhan pengumpan lokal pada urutan tingkat kepentingan ke-1 dan 10.Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut. Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
173
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Tabel 4.162 Komposisi Responden Menurut Penilaiannya Terhadap Urutan Kepentingan Mempertimbangkan Pusat Pertumbuhan Ekonomi Daerah KOMPOSISI RESPONDEN URUTAN NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo Jumlah % Transp Pelayaran 1 1 1 1 3
h.
2
2
1
1
3
4
2
1
4
6
5
7
1
1
6
8
2
7
9
8
10
1
JUMLAH
7
2 4
6
3
9
2
2
4
11
2
4
8
23
2
8
12
34
1
1
4
11
1
3
35
100
8
Harus mempertimbangkan pengumpan local lainnya
2
16
jarak
dengan
pelabuhan
Penilaian responden terhadap tingkat kepentingan mempertimbangkan jarak dengan pelabuhan regional lainnya dalam menetapkan lokasi pelabuhan pengumpan lokal sebanyak 34% responden menyatakan penting, 60% responden menyatakan perlu, dan sebanyak 6% responden menyatakan tidak perlu. Tabel 4.163 Komposisi Responden Menurut Penilaiannya Terhadap Tingkat Kepentingan Mempertimbangkan Jarak Dengan Pelabuhan Lokal Lainnya dalam Menetapkan Lokasi Pelabuhan Pengumpan Lokal KOMPOSISI RESPONDEN TINGKAT NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo Jumlah % Transp Pelayaran 1 Penting 2 2 3 5 12 34 2
Perlu
3
Tidak Perlu JUMLAH
5
7
2
4
5
8
9
21
60
2
2
6
16
35
100
Untuk urutan kepentingannya, maka penilaian responden diantaranya adalah terbanyak yaitu 40% responden menyatakan bahwa mempertimbangkan jarak dengan pelabuhan lokal lainnya dalam menetapkan lokasi pelabuhan 174
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
pengumpan lokal berada pada urutan kepentingan ke-9, sedangkan sebanyak 29% responden menyatakan diurutan ke-8, sebanyak 17% responden menyatakan diurutan ke-10, sebanyak 6% responden menyatakan diurutan ke-6 sedang sisanya masing-masing 3% responden menilai bahwa mempertimbangkan jarak dengan pelabuhan lokal lainnya dalam menetapkan lokasi pelabuhan pengumpan lokal berada pada urutan kepentingan ke-3,11,dan 12. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.164 Komposisi Responden Menurut Penilaiannya Terhadap Urutan Kepentingan Mempertimbangkan Jarak Dengan Pelabuhan Lokal Lainnya dalam Menetapkan Lokasi Pelabuhan Pengumpan Lokal KOMPOSISI RESPONDEN URUTAN NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo Jumlah % Transp Pelayaran 1
3
2
6
1
3
8
2
4
9
4
5
10
2
6
11
1
7
12 JUMLAH
i.
7
1
4
1
1
3
1
2
6
3
4
10
29
2
8
14
40
1
3
6
17
1
3
1
1
3
16
35
100
8
Harus mempertimbangkan luas daratan dan perairan Menurut tingkat kepentingannya, maka penialian responden terhadap Mempertimbangkan Luas Daratan dan Perairan dalam menetapkan lokasi pelabuhan pengumpan lokal sebanyak 46% menyatakan penting, 46% menyatakan perlu, dan sebanyak 9% menyatakan tidak perlu.
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
175
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Tabel 4.165 Komposisi Responden Menurut Penilaianya terhadap Tingkat Kepentingan Mempertimbangkan Luas Daratan dan Perairan KOMPOSISI RESPONDEN TINGKAT NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo Jumlah % Transp Pelayaran 1 Penting 2 1 5 8 16 46 2 3
Perlu
4
Tidak Perlu
1
JUMLAH
7
3
3
6
16
46
2
3
9
4
8
16
35
100
Untuk penilaian terhadap urutan kepentingan, diantaranya adalah responden terbanyak yaitu sebanyak 40% menyatakan mempertimbangkan luas daratan dan perairan dalam menetapkan lokasi Pelabuhan Pengumpan Lokal berada pada urutan kepentingan ke-10, 26% responden menyatakan pada urutan ke-9, masing-masing sebanyak 9% responden menyatakan pada urutan ke-6,7, dan 11, untuk selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.166 Komposisi Responden Menurut Penilaianya terhadap Urutan Kepentingan Mempertimbangkan Luas Daratan dan Perairan KOMPOSISI RESPONDEN URUTAN NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Jumlah % Pelindo Transp Pelayaran 1 2 1 1 2 6
j.
2
5
1
3
6
4
7
1
5
9
1
6
10
3
7
11
2
JUMLAH
7
3 1
4
1
3
3
9
3
9
1
1
3
4
9
26
2
9
14
40
1
3
9
16
35
100
8
Harus mempertimbangkan pelayanan penumpang dan barang antar kabupaten /kota dan/atau antar kecamatan dalam 1 (satu) kabupaten/kota Menurut responden, sebanyak 40% menyatakan bahwa penting untuk mempertimbangkan pelayanan penumpang dan barang antar kabupaten/ kota dan/atau antar kecamatan dalam 1
176
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
(satu) kabupaten/kota dalam Menetapkan Lokasi Pelabuhan Pengumpan lokal, sedangkan 60% menyatakan perlu. Tabel 4.167 Komposisi Responden Menurut Penilaianya terhadap Tingkat Kepentingan Pelayanan Penumpang Dan Barang Antar Kabupaten/ Kota Dan/Atau Antar Kecamatan Dalam 1 (Satu) Kabupaten/Kota KOMPOSISI RESPONDEN TINGKAT NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo Jumlah % Transp Pelayaran 1 Penting 1 3 4 6 14 40 2
Perlu JUMLAH
6
1
4
10
21
60
7
4
8
16
35
100
Untuk urutan kepentingan, maka penilaian responden diantaranya yang terbanyak adalah 34% responden menyatakan bahwa mempertimbangkan pelayanan penumpang dan barang antar kabupaten/ kota dan/atau antar kecamatan dalam 1 (satu) kabupaten/kota dalam Menetapkan Lokasi Pelabuhan Pengumpan Regional berada pada urutan tingkat kepentingan ke-11, sebanyak 26% menyatakan pada urutan ke-12, sebanyak 17% menyatakan pada urutan ke-8 untuk selengkapnya dapat dilihat pada table berikut. Tabel 4.168 Komposisi Responden Menurut Penilaianya terhadap Urutan Kepentingan Pelayanan Penumpang Dan Barang Antar Kabupaten/ Kota Dan/Atau Antar Kecamatan Dalam 1 (Satu) Kabupaten/Kota KOMPOSISI RESPONDEN URUTAN NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo Jumlah % Transp Pelayaran 1 2 1 1 3 2 3 1 1 3 3 5 3 3 9 4 7 1 1 3 5 8 3 1 2 6 17 6 10 1 1 2 6 7 11 2 3 7 12 34 8 12 2 3 4 9 26 JUMLAH
7
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
4
8
16
35
100
177
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
k.
Harus mempertimbangkan kemampuan pelabuhan dalam melayani kapal Untuk penilaian tingkat kepentingannya adalah sebagaimana tabel berikut. Tabel 4.169 Komposisi Responden Menurut Penilaianya terhadap Tingkat Kepentingan Mempertimbangkan Kemampuan Pelabuhan Dalam Melayani Kapal KOMPOSISI RESPONDEN TINGKAT NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Jumlah % Pelindo Transp Pelayaran 1 Penting 4 2 6 9 21 60 2
Perlu JUMLAH
3
2
2
7
14
40
7
4
8
16
35
100
Sebanyak 60% responden menilai bahwa tingkat kepentingan mempertimbangkan kemampuan pelabuhan dalam melayani kapal dalam menetapkan lokasi Pelabuhan Pengumpan Regional adalah penting dan sebanyak 40% menyatakan perlu. Penilaian responden terhadap urutan kepentingan mempertimbangkan kemampuan pelabuhan dalam melayani kapal dalam menetapkan lokasi Pelabuhan Pengumpan Regional diantaranya adalah masing-masing sebanyak 31% berada pada urutan kepentingan ke-3 dan 11, masing-masing 11% responden menyatakan pada urutan kepentingan 10, masing-masing sebanyak 6% responden menyatakan pada urutan kepentingan 8 dan 12, untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.170 Komposisi Responden Menurut Penilaianya terhadap Urutan Kepentingan Mempertimbangkan Kemampuan Pelabuhan Dalam Melayani Kapal KOMPOSISI RESPONDEN URUTAN NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo Jumlah % Transp Pelayaran 1 1 1 1 3 2 3 2 2 7 11 31 3 4 1 1 3 4 5 1 1 3 5 6 1 1 3 6 7 1 1 3 7 8 1 1 2 6 178
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
NO 8 9 10
l.
URUTAN KEPENTINGAN 10 11 12 JUMLAH
Adpel 2 2 7
KOMPOSISI RESPONDEN Pakar Perush Pelindo Jumlah Transp Pelayaran 1 1 4 2 3 4 11 1 1 2 4 8 16 35
% 11 31 6 100
Pelabuhan pengumpan lokal yang digunakan untuk melayani angkutan penyeberangan dalam 1 (satu) Kabupaten/kota harus mempertimbangkan jaringan jalan kabupaten/kota dan/atau jaringan jalur kereta api kabupaten/kota Penilaian responden terhadap tingkat kepentingan Pelabuhan Pengumpan lokal yang digunakan Untuk Melayani Angkutan Penyeberangan Kabupaten/Kota Dalam 1 (Satu) Kabupaten/Kota Harus Mempertimbangkan Jaringan Jalan Kabupaten/Kota Dan/Atau Jaringan Jalur Kereta Api Kabupaten/Kota adalah sebanyak 29% menyatakan penting, sebanyak 71% responden menyatakan perlu. Tabel 4.171 Komposisi Responden Menurut Penilaianya terhadap Tingkat Kepentingan Melayani Angkutan Penyeberangan Antar Kabupaten/Kota Dalam Kabupaten/Kota Harus Mempertimbangkan Jaringan Jalan Provinsi Dan/Atau Jaringan Jalur Kereta Api Kabupaten/Kota KOMPOSISI RESPONDEN TINGKAT NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Jumlah % Pelindo Transp Pelayaran 1 Penting 2 2 4 2 10 29 2 Perlu 5 2 4 14 25 71 JUMLAH 7 4 8 16 35 100
Penilaian responden terhadap urutan kepentingan Pelabuhan Pengumpan Lokal yang digunakan Untuk Melayani Angkutan Penyeberangan Antar Kabupaten/Kota Dalam 1 (Satu) Kabupaten/Kota Harus Mempertimbangkan Jaringan Jalan Provinsi Dan/Atau Jaringan Jalur Kereta Api Provinsi diantaranya adalah yang terbanyak adalah 60% responden menyatakan diurutan ke12, sebanyak 14% menyatakan diurutan ke-6, sebanyak masingmasing 6% menyatakan diurutan ke-1 dan 9, sebanyak masingmasing 7% menyatakan diurutan ke-7 dan 10. Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
179
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Tabel 4.172 Komposisi Responden Menurut Penilaianya terhadap Urutan Kepentingan Melayani Angkutan Penyeberangan Antar Kabupaten/Kota Dalam Kabupaten/Kota Harus Mempertimbangkan Jaringan Jalan Provinsi Dan/Atau Jaringan Jalur Kereta Api Kabupaten/Kota KOMPOSISI RESPONDEN URUTAN NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo Jumlah % Transp Pelayaran 1 1 2 2 6
8.
2
6
3
7
1
2
4
9
5
10
1
6
11
7
12
5
4
JUMLAH
7
4
2
5
14
1
1
3
1
2
6
1
3
3
3
9
3
9
21
60
8
16
35
100
1
Penetapan Kriteria Pemeriksa dan Penguji Keselamatan dan Keamanan Kapal a.
Pejabat pemeriksa dan penguji harus memiliki kompetensi dan memahami serta dapat melaksanakan survei terhadap kapal sesuai dengan aturan dan konvensi-konvensi yang berlaku Penilaian responden terhadap tingkat kepentingan Pejabat pemeriksa dan penguji harus memiliki kompetensi dan memahami serta dapat melaksanakan survei terhadap kapal sesuai dengan aturan dan konvensi-konvensi yang berlaku adalah sebanyak 91% responden menyatakan penting dan sebanyak 9% responden menyatakan perlu. Tabel 4.173 Komposisi Responden Menurut Penilaiannya Terhadap Tingkat Kepentingan Kompetensi Pejabat Pemeriksa dalam Melaksanakan Survei Terhadap Kapal Sesuai Dengan Aturan Yang Berlaku KOMPOSISI RESPONDEN TINGKAT NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo Jumlah % Transp Pelayaran 1 Penting 7 4 7 14 32 91 2
Perlu JUMLAH
180
7
4
1
2
3
9
8
16
35
100
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Sedangkan untuk urutan kepentingan, penilaian responden adalah sebanyak 80% responden menyatakan bahwa Pejabat pemeriksa dan penguji harus memiliki kompetensi dan memahami serta dapat melaksanakan survei terhadap kapal sesuai dengan aturan dan konvensi-konvensi yang berlaku berada pada urutan kepentingan ke-1, sebanyak 17% menyatakan pada urutan ke-2, dan sisanya sebanyak 3% responden menyatakan pada urutan kepentingan ke-6. Tabel 4.174 Komposisi Responden Menurut Penilaiannya Terhadap Urutan Kepentingan Kompetensi Pejabat Pemeriksa dalam Melaksanakan Survei Terhadap Kapal Sesuai dengan Aturan Yang Berlaku KOMPOSISI RESPONDEN URUTAN NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo Jumlah % Transp Pelayaran 1 1 5 3 6 14 28 80 2
2
3
6 JUMLAH
b.
2
1
1
2
1 7
4
8
16
6
17
1
3
35
100
Pejabat pemeriksa dan penguji harus memiliki kompetensi dan memahami serta dapat melaksanakan survei untuk meyakinkan bahwa bangunan, ketel-ketel uap utama dan bantu serta bejana-bejana bertekanan yang lain dan pesawat-pesawat; tata susunan dan perincian pembagian divisi kedap air; dan pembagian garis-garis muat telah memenuhi syarat-syarat peraturan sebagaimana yang dilampirkan dalam konvensi Penilaian responden terhadap tingkat kepentingan Pejabat pemeriksa dan penguji harus memiliki kompetensi dan memahami serta dapat melaksanakan survei untuk meyakinkan bahwa bangunan, ketel-ketel uap utama dan bantu serta bejana-bejana bertekanan yang lain dan pesawat-pesawat; tata susunan dan perincian pembagian divisi kedap air; dan pembagian garis-garis muat telah memenuhi syarat-syarat peraturan sebagaimana yang dilampirkan dalam konvensi sebanyak 63% menyatakan penting dan sebanyak 37% menyatakan perlu.
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
181
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Tabel 4.175 Komposisi Responden Menurut Penilaiannya Terhadap Tingkat Kepentingan Kompetensi Pejabat Pemeriksa dalam Melaksanakan Survei Mengenai Bagian Kapal KOMPOSISI RESPONDEN TINGKAT NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo Jumlah % Transp Pelayaran 1 Penting 7 2 6 7 22 63 2
Perlu JUMLAH
7
2
2
9
13
37
4
8
16
35
100
Untuk penilaian responden terhadap urutan kepentingan antara lain adalah untuk responden terbanyak yaitu sebanyak 40% responden menyatakan bahwa Pejabat pemeriksa dan penguji harus memiliki kompetensi dan memahami serta dapat melaksanakan survei untuk meyakinkan bahwa bangunan, ketel-ketel uap utama dan bantu serta bejana-bejana bertekanan yang lain dan pesawat-pesawat; tata susunan dan perincian pembagian divisi kedap air; dan pembagian garisgaris muat telah memenuhi syarat-syarat peraturan sebagaimana yang dilampirkan dalam konvensi, berada pada urutan ke-2, sedang 23% menyatakan pada urutan ke-3, 14% responden menyatakan pada urutan ke1, dan sisanya masingmasing 11% menyatakan diurutan ke-4 dan ke-6. Tabel 4.176 Komposisi Responden Menurut Penilaiannya Terhadap Urutan Kepentingan Kompetensi Pejabat Pemeriksa dalam Melaksanakan Survei Mengenai Bagian Kapal KOMPOSISI RESPONDEN URUTAN NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo Jumlah % Transp Pelayaran 1 1 2 1 2 5 14 2
2
3
3
3
1
4
4
1
5
6 JUMLAH
182
7
3
8
14
40
1
3
3
8
23
1
1
1
4
11
1
1
2
4
11
4
8
16
35
100
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
c.
Pejabat pemeriksa dan penguji harus memiliki kompetensi dan memahami serta dapat melaksanakan survei untuk meyakinkan bahwa alat-alat penyelamat seperti : sekoci penolong, rakit penolong, alat apung, pelampung dan baju penolong telah sesuai dengan aturan-aturan yang dipersyaratkan Penilaian responden terhadap tingkat kepentingan Pejabat pemeriksa dan penguji harus memiliki kompetensi dan memahami serta dapat melaksanakan survei untuk meyakinkan bahwa alat-alat penyelamat seperti : sekoci penolong, rakit penolong, alat apung, pelampung dan baju penolong telah sesuai dengan aturan-aturan yang dipersyaratkan sebanyak 63% menyatakan penting dan sebanyak 37% menyatakan perlu. Tabel 4.177 Komposisi Responden Menurut Penilaiannya Terhadap Tingkat Kepentingan Kompetensi Pejabat Pemeriksa dalam melaksanakan suvei alat penyelamat kapal KOMPOSISI RESPONDEN TINGKAT NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Jumlah % Pelindo Transp Pelayaran 1 Penting 7 2 6 7 22 63 2
Perlu JUMLAH
7
2
2
9
13
37
4
8
16
35
100
Untuk penilaian responden terhadap urutan kepentingan Pejabat pemeriksa dan penguji harus memiliki kompetensi dan memahami serta dapat melaksanakan survei untuk meyakinkan bahwa alat-alat penyelamat seperti : sekoci penolong, rakit penolong, alat apung, pelampung dan baju penolong telah sesuai dengan aturan-aturan yang dipersyaratkan diantanya adalah, yang terbanyak adalah 57% responden yang menyatakan hal tersebut berada pada urutan ke-3, sebanyak 14% responden menyatakan pada urutan ke-4, dan sebanyak masing-masing 11% responden menyatakan pada urutan ke-2 dan ke-7. Untuk selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut.
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
183
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Tabel 4.178 Komposisi Responden Menurut Penilaiannya Terhadap Urutan Kepentingan Kompetensi Pejabat Pemeriksa dalam melaksanakan suvei alat penyelamat kapal KOMPOSISI RESPONDEN URUTAN NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo Jumlah % Transp Pelayaran 1 1 1 1 3 2
2
1
3
3
5
2
4
4
1
1
5
6
6
7 JUMLAH
d.
3
7
3
4
11
10
20
57
3
5
14
1
1
3
1
1
2
4
11
4
8
16
35
100
Pejabat pemeriksa dan penguji harus memiliki kompetensi dan memahami serta dapat melaksanakan survei untuk meyakinkan bahwa kapal dilengkapi dengan alat pelempar tali dan pesawat radio jinjing untuk pesawat penyelamat sesuai dengan aturan-aturan yang dipersyaratkan Penilaian responden terhadap tingkat kepentingan Pejabat pemeriksa dan penguji harus memiliki kompetensi dan memahami serta dapat melaksanakan survei untuk meyakinkan bahwa kapal dilengkapi dengan alat pelempar tali dan pesawat radio jinjing untuk pesawat penyelamat sesuai dengan aturanaturan yang dipersyaratkan adalah sebanyak 49% menyatakan penting, 46% menyatakan perlu, dan sisanya sebanyak 6% menyatakan tidak perlu. Tabel: 4.179 Komposisi Responden Menurut Penilaiannya Terhadap Tingkat Kepentingan Kompetensi Pejabat Pemeriksa dapat melaksanakan survei mengenai kelengkapan kapal KOMPOSISI RESPONDEN TINGKAT NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo Jumlah % Transp Pelayaran 1 Penting 1 3 6 7 17 49 2
Perlu
3
Tidak Perlu JUMLAH
184
6 7
1 4
2 8
7
16
46
2
2
6
16
35
100
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Sedangkan penilaian responden terhadap urutan kepentingan, yang terbanyak yaitu 29% responden menyatakan Pejabat pemeriksa dan penguji harus memiliki kompetensi dan memahami serta dapat melaksanakan survei untuk meyakinkan bahwa kapal dilengkapi dengan alat pelempar tali dan pesawat radio jinjing untuk pesawat penyelamat sesuai dengan aturan-aturan yang dipersyaratkan berada pada urutan ke-4, sebanyak 26% menayatak pada urutan ke-2, 23% menyatakan pada urutan ke-7. Tabel 4.180 Komposisi Responden Menurut Penilaiannya Terhadap Urutan Kepentingan Kompetensi Pejabat Pemeriksa dapat melaksanakan survei mengenai kelengkapan kapal KOMPOSISI RESPONDEN URUTAN NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo Jumlah % Transp Pelayaran 1 2 1 3 1 4 9 26 2
3
3
4
4
5
5
6
2
6
7
3
1
7
4
JUMLAH
e.
1 1
1
3
2
7
10
29
1
1
2
6
3
5
14
3
1
8
23
8
16
35
100
Pejabat pemeriksa dan penguji harus memiliki kompetensi dan memahami serta dapat melaksanakan survei untuk meyakinkan bahwa kapal telah memenuhi syarat-syarat peraturan-peraturan tentang perangkat telegraf radio Tabel 4.181 Komposisi Responden Menurut Penilaiannya Terhadap Tingkat Kepentingan Kompetensi Pejabat Pemeriksa dapat melaksanakan survei untuk syarat-syarat peraturan-peraturan perangkat telegraf radio KOMPOSISI RESPONDEN TINGKAT NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo Jumlah % Transp Pelayaran 1 Penting 2 3 5 11 21 60 2
Perlu JUMLAH
5
1
3
5
14
40
7
4
8
16
35
100
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
185
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Penilaian responden terhadap tingkat kepentingan Pejabat pemeriksa dan penguji harus memiliki kompetensi dan memahami serta dapat melaksanakan survei untuk meyakinkan bahwa kapal telah memenuhi syarat-syarat peraturan-peraturan tentang perangkat telegraf radio adalah sebanyak 60% responden menyatakan penting dan 40% responden menyatakan perlu. Sedangkan penilaian responden terhadap urutan kepentingan, yang terbanyak adalah 37% responden menayatakan bahwa Pejabat pemeriksa dan penguji harus memiliki kompetensi dan memahami serta dapat melaksanakan survei untuk meyakinkan bahwa kapal telah memenuhi syarat-syarat peraturan-peraturan tentang perangkat telegraf radio pada urutan kepentingan ke-6, sebanyak 26% responden menyatakan pada urutan ke-5, dan terdapat sebanyak 14% responden menyatakan pada urutan ke-3. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.182 Komposisi Responden Menurut Penilaiannya Terhadap Urutan Kepentingan Kompetensi Pejabat Pemeriksa dapat melaksanakan survei untuk syarat-syarat peraturan-peraturan perangkat telegraf radio KOMPOSISI RESPONDEN URUTAN NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo Jumlah % Transp Pelayaran 1
2
2
3
1
3
4
1
4
5
1
5
6
3
2
6
7
1
1
7
4
JUMLAH
186
1
2
2
6
2
5
14
2
3
9
3
5
9
26
4
4
13
37
1
3
9
16
35
100
1
8
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
f.
Pejabat pemeriksa dan penguji harus memiliki kompetensi dan memahami serta dapat melaksanakan survei untuk meyakinkan bahwa cara bekerjanya perangkat telegrafradio untuk sekoci-sekoci penolong bermotor dan/atau pesawat radio jinjing untuk alat penyelamat, jika ada, telah sesuai dengan aturan-aturan yang dipersyaratkan Penilaian responden terhadap tngkat kepentingan Pejabat pemeriksa dan penguji harus memiliki kompetensi dan memahami serta dapat melaksanakan survei untuk meyakinkan bahwa cara bekerjanya perangkat telegrafradio untuk sekoci-sekoci penolong bermotor dan/atau pesawat radio jinjing untuk alat penyelamat, jika ada, telah sesuai dengan aturan-aturan yang dipersyaratkan adalah sebanyak 51% menyatakan penting, 43% menyatakan perlu, dan sebanyak 6% responden menyatakan tidak perlu. Tabel 4.183 Komposisi Responden Menurut Penilaiannya Terhadap Tingkat Kepentingan Kompetensi Pejabat Pemeriksa dapat melaksanakan survei mengenai kinerja perlengkapan dan peralatan telah sesuai dengan aturan-aturan yang dipersyaratkan KOMPOSISI RESPONDEN TINGKAT NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo Jumlah % Transp Pelayaran 1 Penting 2 3 5 8 18 51 2
Perlu
3
Tidak Perlu JUMLAH
5
7
1
4
3
8
6
15
43
2
2
6
16
35
100
Sedangkan menurut penilaian responden terhadap urutan kepentingan terdapat sebanyak masing-masing 29% responden menyatakan bahwa Pejabat pemeriksa dan penguji harus memiliki kompetensi dan memahami serta dapat melaksanakan survei untuk meyakinkan bahwa cara bekerjanya perangkat telegrafradio untuk sekoci-sekoci penolong bermotor dan/atau pesawat radio jinjing untuk alat penyelamat, jika ada, telah sesuai dengan aturanaturan yang dipersyaratkan berada pada urutan kepentingan ke-5 dan ke-6, sedangkan sebanyak 23% menayatakan pada urutan ke7, sebanyak 14% menyatakan pada urutan ke-4.
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
187
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Tabel 4.184 Komposisi Responden Menurut Penilaiannya Terhadap Urutan Kepentingan Kompetensi Pejabat Pemeriksa dapat melaksanakan survei mengenai kinerja perlengkapan dan peralatan telah sesuai dengan aturan-aturan yang dipersyaratkan KOMPOSISI RESPONDEN URUTAN NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo Jumlah % Transp Pelayaran 1 1 1 1 3 2
3
3
4
4
5
4
5
6
2
6
7 JUMLAH
g.
1
1
3
1
2
5
14
3
3
10
29
1
2
5
10
29
1
1
1
5
8
23
7
4
8
16
35
100
2
Pejabat pemeriksa dan penguji harus memiliki kompetensi dan memahami serta dapat melaksanakan survei untuk meyakinkan bahwa kapal telah memenuhi syarat-syarat tentang alat-alat penemu kebakaran dan pemadam kebakaran, radar, alat perum gema dan pedoman gasing serta telah dilengkapi dengan lampu-lampu navigasi dan sosok-sosok benda, tangga pandu, sarana untuk menghasilkan isyarat-isyarat bunyi dan isyarat-isyarat bahaya sesuai dengan ketentuan peraturan internasional Penilaian responden terhadap hal pejabat pemeriksa dan penguji harus memiliki kompetensi dan memahami serta dapat melaksanakan survei untuk meyakinkan bahwa kapal telah memenuhi syarat-syarat tentang alat-alat penemu kebakaran dan pemadam kebakaran, radar, alat perum gema dan pedoman gasing serta telah dilengkapi dengan lampu-lampu navigasi dan sosok-sosok benda, tangga pandu, sarana untuk menghasilkan isyarat-isyarat bunyi dan isyarat-isyarat bahaya sesuai dengan ketentuan peraturan internasional adalah sebanyak 74% menyatakan penting dan 26% menyatakan perlu.
188
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Tabel 4.185 Komposisi Responden Menurut Penilaiannya Terhadap Tingkat Kepentingan Kompetensi Pejabat Pemeriksa melaksanakan survei bahwa kapal telah memenuhi syarat-syarat tentang alat-alat penemu kebakaran dan pemadam kebakaran dll KOMPOSISI RESPONDEN Pakar Perush Pelindo Jumlah Transp Pelayaran
NO
TINGKAT KEPENTINGAN
Adpel
1
Penting
5
3
7
11
26
74
2
Perlu
2
1
1
5
9
26
7
4
8
16
35
100
JUMLAH
%
Penilaian responden terhadap urutan kepentingan, sebanyak 43% responden menyatakan bahwa Pejabat pemeriksa dan penguji harus memiliki kompetensi dan memahami serta dapat melaksanakan survei untuk meyakinkan bahwa kapal telah memenuhi syarat-syarat tentang alat-alat penemu kebakaran dan pemadam kebakaran, radar, alat perum gema dan pedoman gasing serta telah dilengkapi dengan lampu-lampu navigasi dan sosok-sosok benda, tangga pandu, sarana untuk menghasilkan isyarat-isyarat bunyi dan isyarat-isyarat bahaya sesuai dengan ketentuan peraturan internasional berada pada urutan kepentingan ke-5, sebanyak 34% responden menyatakan pada urutan ke-7, dan sebanyak 23% responden menyatakan pada urutan ke-4. Tabel 4.186 Komposisi Responden Menurut Penilaiannya Terhadap Urutan Kepentingan Kompetensi Pejabat Pemeriksa melaksanakan survei bahwa kapal telah memenuhi syarat-syarat tentang alat-alat penemu kebakaran dan pemadam kebakaran dll NO
URUTAN KEPENTINGAN
Adpel
1
4
3
2
5
2
3
7
2
JUMLAH
KOMPOSISI RESPONDEN Pakar Perush Pelindo Jumlah Transp Pelayaran
7
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
4
4
%
4
1
8
23
1
8
15
43
3
7
12
34
8
16
35
100
189
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
9.
Penetapan Kriteria Daerah Pelayaran Kapal Pelayaran Rakyat a.
Daerah pelayaran tidak terbatas, yaitu Pelayaran yang melebihi 200 mil laut dari pantai kearah laut Penilaian responden terhadap tingkat kepentingan daerah pelayaran tidak terbatas, yaitu pelayaran yang melebihi 200 mil laut dari pantai ke arah laut yaitu sebanyak 69% menyatakan penting,14% menyatakan perlu, dan sebanyak 17% menayatakan tidak perlu. Tabel 4.187 Komposisi Responden Menurut Penilaiannya terhadap Tingkat Kepentingan Daerah Pelayaran Tidak Terbatas KOMPOSISI RESPONDEN TINGKAT NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Jumlah % Pelindo Transp Pelayaran 1 Penting 3 3 8 10 24 69 2
Perlu
3
3
Tidak Perlu
1
JUMLAH
7
1
4
8
1
5
14
5
6
17
16
35
100
Untuk urutan kepentingan, sebanyak 71% responden menyatakan bahwa urutan kepentingan daerah pelayaran tidak terbatas, yaitu pelayaran yang melebihi 200 mil laut dari pantai ke arah laut berada pada urutan kepentingan ke-1 untuk menjadi kriteria daerah pelayaran kapal pelra, masing-masing sebanyak 9% responden yang menyatakan berada pada urutan ke-11 dan 16, sebnayak 6% responden menyatakan pada urutan ke-9, dan masing-masing sebanyak 3% responden menyatakan pada urutan ke-3 dan ke-5. Tabel 4.188 Komposisi Responden Menurut Penilaiannya terhadap Urutan Kepentingan Daerah Pelayaran Tidak Terbatas KOMPOSISI RESPONDEN URUTAN NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo Jumlah % Transp Pelayaran 1 1 3 4 7 11 25 71
190
2
3
1
3
5
4
9
2
5
11
1
1
2
1
3
1
3
2
6
3
9
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
NO
URUTAN KEPENTINGAN
6
16 JUMLAH
b.
Adpel
KOMPOSISI RESPONDEN Pakar Perush Pelindo Jumlah Transp Pelayaran 1 2 3
7
4
8
16
35
% 9 100
Daerah pelayaran lepas pantai, yaitu Pelayaran dalam batas 200 mil laut dari pantai ke arah laut, Dilakukan penyesuaian batas yang lebih kecil yang ditentukan oleh otoritas Penilaian responden terhadap tingkat kepentingan daerah pelayaran lepas pantai, yaitu pelayaran dalam batas 200 mil laut dari pantai ke arah laut, dilakukan penyesuaian batas yang lebih kecil yang ditentukan oleh Otoritas, adalah sebanyak 54% menyatakan penting, 31% menyatakan perlu, dan sebanyak 14% menyatakan tidak perlu. Tabel: 4.189 Komposisi Responden Menurut Penilaiannya terhadap Tingkat Kepentingan Daerah Pelayaran Lepas Pantai KOMPOSISI RESPONDEN TINGKAT NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Jumlah % Pelindo Transp Pelayaran 1 Penting 5 2 6 6 19 54 2
Perlu
3
Tidak Perlu JUMLAH
2
7
2
4
1
6
11
31
1
4
5
14
8
16
35
100
Menurut penilaian responden terhadap urutan kepentingan, maka sebanyak 63% responden menyatakan berada pada urutan ke-2, sebanyak 9% pada urutan ke-1 dan ke-3, masing-masing sebanyak 3% berada pada urutan ke-4, ke-6 dan ke-7.
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
191
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Tabel 4.190 Komposisi Responden Menurut Penilaiannya terhadap Urutan Kepentingan Daerah Pelayaran Lepas Pantai KOMPOSISI RESPONDEN URUTAN NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo Jumlah % Transp Pelayaran 1 1 2 1 3 9 2
2
3
3
4
1
4
5
1
5
6
6
7
7
14
8
15 JUMLAH
c.
3
7
9
22
63
1
3
3
9
1
3
1
1
3
2
2
6
1
1
2
6
8
16
35
100
2 1
7
4
Daerah pelayaran lepas pantai terbatas, yaitu 30 mil laut dari batas kearah laut suatu daerah aman, perairan yang telah ditentukan oleh otoritas yang berwenang sebagai lepas pantai terbatas Sebanyak 43% responden menyatakan tingkat kepentingan daerah pelayaran lepas pantai terbatas, yaitu 30 mil laut dari batas ke arah laut suatu daerah aman, perairan yang telah ditentukan oleh otoritas yang berwenang sebagai lepas pantai terbatas penting, 51% responden menayatakan perlu, dan 6% responden menyatakan tidak perlu. Tabel 4.191 Komposisi Responden Menurut Penilaiannya terhadap Tingkat Kepentingan Daerah Pelayaran Lepas Pantai Terbatas Adpel TINGKAT NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo Jumlah % Transp Pelayaran 1 Penting 1 1 3 10 15 43 2
Perlu
3
Tidak Perlu JUMLAH
6
7
3
4
5
8
4
18
51
2
2
6
16
35
100
Sebanyak 51% responden menyatakan bahwa daerah pelayaran lepas pantai terbatas, yaitu 30 mil laut dari batas ke arah laut suatu daerah aman, perairan yang telah ditentukan 192
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
oleh otoritas yang berwenang sebagai lepas pantai terbatas pada urutan kepentingan ke-3 dalam penyusunan kriteria daerah pelayran kapal pelra, sedangkan 14% responden menyatakan pada urutan ke-6. Secara lengkap dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.192 Komposisi Responden Menurut Penilaiannya terhadap Urutan Kepentingan Daerah Pelayaran Lepas Pantai Terbatas KOMPOSISI RESPONDEN URUTAN NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo Jumlah % Transp Pelayaran 1 1 2 2 6 2
2
3
3
4
4
5
5
1
6
6
3
7
7
8
14
9
16 JUMLAH
d.
3
1
1
3
9
18
51
2
4
1
2
3
9
1
2
6
5
14
1
3
1
3
2
2
6
16
35
100
2 1 1
7
4
8
Daerah pelayaran perairan tenang sebagian, pelayaran di dalam batas geografi tertentu pada perairan yang ditentukan oleh otoritas yang berwenang sebagai perairan tenang sebagian Penilaian responden terhadap tingkat kepentingan daerah pelayaran perairan tenang sebagian, pelayaran di dalam batas geografi tertentu pada perairan yang ditentukan oleh otoritas yang berwenang terdapat sebanyak 43% responden menyatakan tingkat kepentingan daerah pelayaran perairan tenang sebagian, pelayaran di dalam batas geografi tertentu pada perairan yang ditentukan oleh otoritas yang berwenang sebagai perairan tenang sebagian adalah penting, sebanyak 51% menyatakan perlu,dan sisanya sebanyak 6% menyatakan tidak perlu.
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
193
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Tabel 4.193 Komposisi Responden Menurut Penilaiannya terhadap Tingkat Kepentingan Daerah Pelayaran Perairan Tenang Sebagian, Pelayaran Di Dalam Batas Geografi Tertentu KOMPOSISI RESPONDEN TINGKAT NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo Jumlah % Transp Pelayaran 1 Penting 3 1 5 6 15 43 2
Perlu
3
Tidak Perlu JUMLAH
4
7
3
4
3
8
8
18
51
2
2
6
16
35
100
Penilaian responden terhadap urutan kepentingan, yang terbanyak adalah responden yang menyatakan bahwa daerah pelayaran perairan tenang sebagian, pelayaran di dalam batas geografi tertentu pada perairan yang ditentukan oleh otoritas yang berwenang sebagai perairan tenang sebagian adalah pada urutan ke-4 yaitu sebanyak 54%, masing-masing sebanyak 9% menayatakan pada urutan ke-7 dan 8. Untuk selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.194 Komposisi Responden Menurut Penilaiannya terhadap Urutan Kepentingan Daerah Pelayaran Perairan Tenang Sebagian, Pelayaran Di Dalam Batas Geografi Tertentu KOMPOSISI RESPONDEN URUTAN NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Jumlah % Pelindo Transp Pelayaran 1 2 1 1 3 2
3
3
4
2
6
19
54
4
5
2
6
5
6
1
1
3
6
7
1
3
9
7
8
3
9
8
9
1
1
3
9
11
1
1
3
10
15
2
2
6
16
35
100
JUMLAH
194
5
1
1
1
4
9
2
2 2
7
4
1
8
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
e.
Daerah pelayaran perairan tenang, yaitu Pelayaran di dalam batas geografi tertentu pada perairan yang ditentukan oleh otoritas yang berwenang sebagai perairan tenang Penilaian responden terhadap tingkat kepentingan daerah pelayaran perairan tenang yaitu pelayaran di dalam batas geografi tertentu pada perairan yang ditentukan oleh otoritas yang berwenang sebagai perairan tenang adalah sebanyak 60% menyatakan penting dan sebanyak 40% menyatakan perlu. Tabel 4.195 Komposisi Responden Menurut Penilaiannya terhadap Tingkat Kepentingan Daerah Pelayaran Perairan Tenang Yaitu Pelayaran Di Dalam Batas Geografi Tertentu KOMPOSISI RESPONDEN TINGKAT NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo Jumlah % Transp Pelayaran 1 Penting 5 2 5 9 21 60 2
Perlu JUMLAH
2
2
3
7
14
40
7
4
8
16
35
100
Sebanyak 54% responden menyatakan bahwa daerah pelayaran perairan tenang yaitu pelayaran di dalam batas geografi tertentu pada perairan yang ditentukan oleh otoritas yang berwenang sebagai perairan tenang berada pada urutan kepentingan ke-6, sebanyak 14% responden menyatakan pada urutan ke5, sebanyak 9% responden menyatakan pada urutan ke8. Secara lengkap dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.196 Komposisi Responden Menurut Penilaiannya terhadap Urutan Kepentingan Daerah Pelayaran Perairan Tenang Yaitu Pelayaran Di Dalam Batas Geografi Tertentu KOMPOSISI RESPONDEN URUTAN NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo Jumlah % Transp Pelayaran 1 2 1 1 2 6 2
3
3
5
2
1
4
6
3
1
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
7
2
2
6
2
5
14
8
19
54
195
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
NO
URUTAN KEPENTINGAN
Adpel
5
7
1
6
8
1
7
9
8
10 JUMLAH
f.
KOMPOSISI RESPONDEN Pakar Perush Pelindo Jumlah Transp Pelayaran 1 2
4
8
3
3
9
2
6
1
1
3
16
35
100
2 7
%
Daerah pelayaran yang menghubungkan antar pulau, Daerah pelayaran untuk membuka keterisolasian dan mengalami kesulitan untuk melakukan aktivitas ekonomi Penilaian responden terhadap tingkat kepentingan daerah pelayaran yang menghubungkan antar pulau yaitu daerah pelayaran untuk membuka keterisolasian dan mengalami kesulitan untuk melakukan aktivitas ekonomi adalah sebanyak 63% responden menyatakan penting dan sebanyak 37% responden menyatakan perlu dalam penentuan kriteia daerah pelayaran kapal pelayaran rakyat. Tabel 4.197 Komposisi Responden Menurut Penilaiannya terhadap Tingkat Kepentingan Daerah Pelayaran yang Menghubungkan Antar Pulau KOMPOSISI RESPONDEN TINGKAT NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo Jumlah % Transp Pelayaran 1 Penting 3 2 4 13 22 63 2
Perlu JUMLAH
4
2
4
3
13
37
7
4
8
16
35
100
Urutan kepentingan daerah pelayaran yang menghubungkan antar pulau yaitu daerah pelayaran untuk membuka keterisolasian dan mengalami kesulitan untuk melakukan aktivitas ekonomi adalah berkisar pada urutan 1 sampai 14, responden terbanyak yaitu 46% responden menyatakan bahwa urutan kepentingan daerah pelayaran yang menghubungkan antar pulau yaitu daerah pelayaran untuk membuka keterisolasian dan mengalami kesulitan untuk melakukan aktivitas ekonomi berada pada urutan ke-5, secara lengkap dapat dilihat pad tabel berikut.
196
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Tabel 4.198 Komposisi Responden Menurut Penilaiannya terhadap Urutan Kepentingan Daerah Pelayaran yang Menghubungkan Antar Pulau KOMPOSISI RESPONDEN URUTAN NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo Jumlah % Transp Pelayaran 1 1 1 1 3 2
2
3
3
4
4
1
5
5
3
6
6
7
7
8
8
9
9
10
10
11
12
12
14 JUMLAH
g.
1
1
4
2
3
9
1
1
3
2
3
9
8
16
46
1
3
4
11
1
1
3
1
1
3
2
6
1
3
1
3
35
100
1 2
2
2 1 1 7
4
8
16
Daerah yang aksesibilitas dan karakteristik daerahnya dikarenakan letak geografis sulit untuk dijangkau, Daerah pelayarannya dilakukan pada gugusan pulau-pulau kecil Penilaian responden terhadap tingkat kepentingan daerah yang aksesibilitas dan karakteristik daerahnya dikarenakan letak geografis sulit untuk dijangkau, daerah pelayarannya dilakukan pada gugusan pulau-pulau kecil dalam penentuan Kriteria Daerah Pelayaran kapal Pelra adalah sebanyak 40% menyatakan penting dan 60% menyatakan perlu. Tabel 4.199 Komposisi Responden Menurut Penilaiannya terhadap Tingkat Kepentingan Daerah Yang Aksesibilitas Dan Karakteristik Daerahnya Dikarenakan Letak Geografis Sulit Untuk Dijangkau KOMPOSISI RESPONDEN TINGKAT NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo Jumlah % Transp Pelayaran 1 Penting 3 1 2 8 14 40 2
Perlu JUMLAH
4
3
6
8
21
60
7
4
8
16
35
100
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
197
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Penilaian responden terhadap urutan kepentingan daerah yang aksesibilitas dan karakteristik daerahnya dikarenakan letak geografis sulit untuk dijangkau, daerah pelayarannya dilakukan pada gugusan pulau-pulau kecil berkisar antara urutan ke-3 ampai dengan ke-11. Responden terbanyak yaitu 49% menyatakan bahwa daerah yang aksesibilitas dan karakteristik daerahnya dikarenakan letak geografis sulit untuk dijangkau, daerah pelayarannya dilakukan pada gugusan pulau-pulau kecil berada pada urutan kepentingan ke-7. Tabel 4.200 Komposisi Responden Menurut Penilaiannya terhadap Urutan Kepentingan Daerah Yang Aksesibilitas Dan Karakteristik Daerahnya Dikarenakan Letak Geografis Sulit Untuk Dijangkau KOMPOSISI RESPONDEN URUTAN NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Jumlah % Pelindo Transp Pelayaran 1 3 1 4 5 14 2 4 1 1 2 6 3 6 1 1 3 4 7 3 2 4 8 17 49 5 8 3 2 1 6 17 6 10 1 1 3 7 11 2 1 3 9 JUMLAH
h.
7
4
8
16
35
100
Kapal penumpang yang berlayar dilaut untuk penggunaan di semua daerah pelayaran sampai dan termasuk daerah pelayaran tidak terbatas Responden yang menilai bahwa kapal penumpang yang berlayar dilaut untuk penggunaan di semua daerah pelayaran sampai dan termasuk daerah pelayaran tidak terbatas adalah penting sebanyak 51% responden, 40% responden menyatakan perlu, dan 9% menyatakan tidak perlu.
198
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Tabel 4.201 Komposisi Responden Menurut Penilaiannya terhadap Tingkat Kepentingan Kapal Penumpang Yang Berlayar Dilaut Untuk Penggunaan Di Semua Daerah Pelayaran Sampai Daerah Pelayaran Tidak Terbatas KOMPOSISI RESPONDEN TINGKAT NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo Jumlah % Transp Pelayaran 1 Penting 6 3 4 5 18 51 2
Perlu
3
Tidak Perlu JUMLAH
1 7
1 4
4 8
8
14
40
3
3
9
16
35
100
Tabel 4.202 Komposisi Responden Menurut Penilaiannya terhadap Urutan Kepentingan Kapal Penumpang Yang Berlayar Dilaut Untuk Penggunaan Di Semua Daerah Pelayaran Sampai Daerah Pelayaran Tidak Terbatas KOMPOSISI RESPONDEN URUTAN NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo Jumlah % Transp Pelayaran 1 1 1 1 3 2
2
2
3
3
4
4
5
7
6
8
3
7
9
1
8
11
3 1 2
4
2
6
3
9
2
3
9
1
1
3
8
17
49
2
3
9
1
3
1
9
12
1
3
10
14
2
2
6
11
15
1
1
3
16
35
100
JUMLAH
1
7
4
8
Dari tabel di atas terlihat bahwa penilaian responden terhadap urutan kepentingan kapal penumpang yang berlayar dilaut untuk penggunaan di semua daerah pelayaran sampai dan termasuk daerah pelayaran tidak terbatas berkisar antara urutan ke-1 sampai dengan ke-15. Responden terbanyak yaitu 49% responden menilai bahwa kepentingan kapal penumpang yang berlayar dilaut untuk penggunaan di semua daerah pelayaran sampai dan termasuk daerah pelayaran tidak terbatas berada pada urutan kepentingan ke-8.
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
199
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
i.
Kapal penumpang yang berlayar dilaut untuk penggunaan disemua daerah pelayaran samapi dan tremasuk pelayaran lepas pantai Responden yang menilai bahwa kapal penumpang yang berlayar di laut untuk penggunaan disemua daerah pelayaran sampai dan termasuk pelayaran lepas pantai penting dalam adalah sebanyak 17% responden, sebanyak 60% responden menilai perlu, dan 23% responden menilai tidak perlu. Tabel 4.203 Komposisi Responden Menurut Penilaiannya terhadap Tingkat Kepentingan Kapal Penumpang Yang Berlayar Dilaut Untuk Penggunaan Disemua Daerah Pelayaran Sampai Dan Termasuk Pelayaran Lepas Pantai KOMPOSISI RESPONDEN TINGKAT NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Jumlah % Pelindo Transp Pelayaran 1 Penting 3 2 1 6 17 2
Perlu
2
2
5
12
21
60
3
Tidak Perlu
2
2
1
3
8
23
JUMLAH
7
4
8
16
35
100
Penilaian responden terhadap urutan kepentingan kapal penumpang yang berlayar di laut untuk penggunaan disemua daerah pelayaran sampai dan termasuk pelayaran lepas pantai berkisar pada urutan kepentingan k-3 sampai ke-14, responden terbanyak yaitu 60% menyatakan pada urutan ke-9, secara lengkap dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.204 Komposisi Responden Menurut Penilaiannya terhadap Urutan Kepentingan Kapal Penumpang Yang Berlayar Dilaut Untuk Penggunaan Disemua Daerah Pelayaran Sampai Dan Termasuk Pelayaran Lepas Pantai KOMPOSISI RESPONDEN URUTAN NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo Jumlah % Transp Pelayaran 1 3 2 2 6
200
2
4
3
5
4
6
5
9
6
10
1
1
3
1
3
3
3
9
9
21
60
1
3
1
4
2
6 1
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
NO
URUTAN KEPENTINGAN
Adpel
7
12
1
8
13
9
14 JUMLAH
j.
KOMPOSISI RESPONDEN Pakar Perush Pelindo Jumlah Transp Pelayaran 3 4 1
7
4
8
% 11
1
3
1
1
3
16
35
100
Kapal penumpang yang berlayar dilaut untuk penggunaan disemua daerah pelayaran sampai dan termasuk daerah pelayaran lepas pantai terbatas Penilaian responden terhadap tingkat kepentingan kapal penumpang yang berlayar dilaut untuk penggunaan disemua daerah pelayaran sampai dan termasuk daerah pelayaran lepas pantai terbatas adalah sebanyak 11% responden menyatakan penting, 71% responden menyatakan perlu, dan sebanyak 17% responden menyatakan tidak perlu. Tabel 4.205 Komposisi Responden Menurut Penilaiannya terhadap Tingkat Kepentingan Kapal Penumpang Yang Berlayar Dilaut Disemua Daerah Pelayaran Sampai Dan Termasuk Daerah Pelayaran Lepas Pantai Terbatas KOMPOSISI RESPONDEN TINGKAT NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo Jumlah % Transp Pelayaran 1 Penting 4 4 11 2
Perlu
6
3
Tidak Perlu
1
JUMLAH
7
4
4
7
8
25
71
1
4
6
17
8
16
35
100
Penilaian responden terhadap urutan kepentingan kapal penumpang yang berlayar dilaut untuk penggunaan disemua daerah pelayaran sampai dan termasuk daerah pelayaran lepas pantai terbatas, berkisar pada urutan ke-4 sampai dengan 14, yang terbanyak adalah responden yang menilai kapal penumpang yang berlayar dilaut untuk penggunaan disemua daerah pelayaran sampai dan termasuk daerah pelayaran lepas pantai terbatas berada pada urtuan ke-10, yaitu sebanyak 14% responden.
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
201
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Tabel 4.206 Komposisi Responden Menurut Penilaiannya terhadap Urutan Kepentingan Kapal Penumpang Yang Berlayar Dilaut Disemua Daerah Pelayaran Sampai Dan Termasuk Daerah Pelayaran Lepas Pantai Terbatas KOMPOSISI RESPONDEN URUTAN NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo Jumlah % Transp Pelayaran 1 4 1 1 3
k.
2
5
1
3
6
4
7
5
10
6
11
7
12
8
13
1
9
14
3
JUMLAH
7
1
3
1
3
2
2
6
1
5
14
2
6
1
1
3
1
3
5
14
2
4
8
17
49
4
8
16
35
100
1
3
1 2
Kapal penumpang yang berlayar diperairan terlindung untuk pelayaran hanya didaearh perairan tenang sebagian dan perairan tenang Penilaian responden terhadap tingkat kepentingan pelayaran hanya di daerah perairan Terlindung Untuk Pelayaran Hanya Di daerah Perairan Tenang Sebagian dan Perairan Tenang dalam penentuan sebagai kriteria daerah pelayaran kapal pelayaran rakyat menunjukkan sebanyak 46% responden menyatakan penting dan 54% responden menyatakan perlu. Tabel 4.207 Komposisi Responden Menurut Tingkat Kepentingan Pelayaran Hanya Di Daerah Perairan Tenang Sebagian dan Perairan Tenang Bagi Kapal Penumpang KOMPOSISI RESPONDEN TINGKAT NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo Jumlah % Transp Pelayaran 1 Penting 2 1 4 9 16 46 2
Perlu JUMLAH
202
5
3
4
7
19
54
7
4
8
16
35
100
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Penilaian responden terhadap urutan kepentingan unsur kepentingan daerah pelayaran hanya di daerah perairan yang tenang sebagian adalah sebanyak 51% responden menilai bahwa pelayaran hanya di daerah perairan yang tenang menempati urutan ke-10 sebagai kriteria daerah pelayaran kapal pelayaran rakyat. Tabel 4.208 Komposisi Responden Menurut Urutan Kepentingan Pelayaran Hanya Di Daerah Perairan Tenang Sebagian dan Perairan Tenang Bagi Kapal Penumpang KOMPOSISI RESPONDEN URUTAN NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Jumlah % Pelindo Transp Pelayaran 1 1 1 2 3 9 2
5
2
2
6
3
7
1
1
3
4
8
1
1
3
5
9
1
2
3
9
6
10
3
6
8
18
51
7
11
3
3
9
8
13
1
1
3
16
35
100
JUMLAH
l.
7
1
4
8
Kapal penumpang yang berlayar di perairan terlindung untuk pelayaran hanya di perairan tenang Penilaian responden terhadap tingkat kepentingan pelayaran hanya di daerah pelayaran yang tenang bagi kapal penumpang adalah sebanyak 54% responden menilai bahwa perlindungan untuk pelayaran di daerah perairan yang tenang bagi kapal penumpang penting digunakan sebagai kriteria daerah pelayaran kapal pelayaran rakyat dan 40% responden lainnya menyatakan perlu.
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
203
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Tabel 4.209 Komposisi Responden Menurut Tingkat Kepentingan Pelayaran hanya di Daerah Perairan Tenang KOMPOSISI RESPONDEN TINGKAT NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo Jumlah % Transp Pelayaran 1
Penting
4
3
4
8
19
54
2
Perlu
3
1
4
6
14
40
3
Tidak Perlu
2
2
6
16
35
100
JUMLAH
7
4
8
Penilaian responden terhadap urutan kepentingan unsur kepentingan daerah pelayaran hanya di daerah perairan yang tenang adalah sebanyak 49% responden menilai bahwa pelayaran hanya di daerah perairan yang tenang menempati urutan ke-11 sebagai kriteria daerah pelayaran kapal pelayaran rakyat. Tabel 4.210 Komposisi Responden Menurut Urutan Kepentingan Pelayaran hanya di Daerah Perairan Tenang KOMPOSISI RESPONDEN URUTAN NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Adpel % Pelindo Transp Pelayaran 1
2
2
6
1
3
7
1
4
8
5
11
3
6
12
1
7
13
2
8
14 JUMLAH
204
1
1
2
4
4
11
2
3
9
1
3
3
3
9
8
17
49
1
3
4
11
1
2
6
16
35
100
2 1
7
2
4
8
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
m.
Kapal bukan kapal penumpang yang berlayar di laut disemua daerah pelayaran sampai dan termasuk pelayaran tidak terbatas Penilaian responden terhadap tingkat kepentingan semua daerah pelayaran sampai dan termasuk pelayaran tidak terbatas bagi bukan kapal penumpang adalah sebanyak 69% responden menilai bahwa semua daerah pelayaran sampai dan termasuk pelayaran tidak terbatas perlu digunakan sebagai kriteria daerah pelayaran kapal pelayaran rakyat dan 29% responden lainnya menyatakan penting. Tabel 4.211 Komposisi Responden Menurut Tingkat Kepentingan Semua Daerah Pelayaran Sampai Dan Termasuk Pelayaran Tidak Terbatas Bagi Bukan Kapal Penumpang KOMPOSISI RESPONDEN TINGKAT NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo Adpel % Transp Pelayaran 1 Penting 2 3 2 3 10 29 2
Perlu
4
3
Tidak Perlu
1
JUMLAH
7
1
4
6
8
13
16
24
69
1
3
35
100
Penilaian responden terhadap urutan kepentingan semua daerah pelayaran sampai dan termasuk pelayaran tidak terbatas adalah sebanyak 60% responden menilai bahwa semua daerah pelayaran sampai dan termasuk pelayaran tidak terbatas bagi kapal yang bukan kapal penumpang menempati urutan ke-12, dan 11% responden menempatkan pada urutan ke-14, serta 9% responden pada urutan ke-10 dan masing-masing 3% responden menempatkan pada urutan ke-3, ke-4, ke-8, ke-9 dan ke-16 sebagai kriteria daerah pelayaran kapal pelayaran rakyat.
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
205
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Tabel 4.212 Komposisi Responden Menurut Urutan Kepentingan Semua Daerah Pelayaran Sampai dan Termasuk Pelayaran Tidak Terbatas Bagi Bukan Kapal Penumpang KOMPOSISI RESPONDEN URUTAN NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo Adpel % Transp Pelayaran 1
3
2
4
3
7
4
8
5
9
6
10
1
7
12
5
1
8
13
1
1
9
16 JUMLAH
n.
1
1
1
3
1
1
3
1
2
6
1
1
3
1
3
2
3
9
8
21
60
2
4
11
1
1
3
16
35
100
1
7
4
7
8
Kapal bukan kapal penumpang yang berlayar di laut disemua daerah pelayaran samapai dan tremasuk pelayaran lepas pantai terbatas Penilaian responden terhadap tingkat kepentingan semua daerah pelayaran sampai dan termasuk pelayaran lepas pantai terbatas bagi bukan kapal penumpang adalah sebanyak 60% responden menilai bahwa semua daerah pelayaran sampai dan termasuk pelayaran lepas pantai terbatas perlu digunakan sebagai kriteria daerah pelayaran kapal pelayaran rakyat, terdapat sebanyak 29% responden menyatakan penting dan 11% reponden lainnya menyatakan tidak perlu. Tabel 4.213 Komposisi Responden Menurut Tingkat Kepentingan Semua Daerah Pelayaran Sampai Dan Termasuk Pelayaran Lepas Pantai Terbatas Bagi Bukan Kapal Penumpang KOMPOSISI RESPONDEN TINGKAT NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo Adpel % Transp Pelayaran
206
1
Penting
1
1
2
6
10
29
2
Perlu
5
3
5
8
21
60
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
3
Tidak Perlu JUMLAH
1 7
4
1
2
4
11
8
16
35
100
Penilaian responden terhadap urutan kepentingan semua daerah pelayaran sampai dan termasuk pelayaran tidak terbatas yaitu sebanyak 46% responden menilai bahwa semua daerah pelayaran sampai dan termasuk pelayaran lepas pantai terbatas bagi kapal yang bukan kapal penumpang menempati urutan ke-13 sebagai kriteria daerah pelayaran kapal pelayaran rakyat dan 23% responden lainnya menempatkan pada urutan ke-14. Tabel 4.214 Komposisi Responden Menurut Urutan Kepentingan Semua Daerah Pelayaran Sampai Dan Termasuk Pelayaran Lepas Pantai Terbatas Bagi Bukan Kapal Penumpang KOMPOSISI RESPONDEN URUTAN NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo Adpel % Transp Pelayaran 1 5 1 1 3 2
7
3
9
4
1
3
1
1
3
10
3
3
9
5
11
1
1
3
6
12
1
3
7
13
3
8
14
4
9
16 JUMLAH
o.
1
1
7
1
4
8
16
46
2
2
8
23
3
9
35
100
2
1
4
8
16
Kapal bukan kapal penumpang untuk perairan terlindung yang hanya berlayar di perairan tenang sebagian dan perairan tenang Penilaian responden terhadap tingkat kepentingan perairan terlindung bagi bukan kapal penumpang yang hanya berlayar di perairan tenang sebagian dan perairan tenang adalah sebanyak 49% responden menilai bahwa perairan terlindung bagi bukan kapal penumpang yang hanya berlayar di perairan tenang
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
207
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
sebagian dan perairan tenang perlu digunakan sebagai kriteria daerah pelayaran kapal pelayaran rakyat, dan 37% responden lainnya menyatakan penting. Tabel 4.215 Komposisi Responden Menurut Tingkat Kepentingan Perairan Terlindung Bagi Bukan Kapal Penumpang Yang Hanya Berlayar Di Perairan Tenang Sebagian dan Perairan Tenang KOMPOSISI RESPONDEN TINGKAT NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo Adpel % Transp Pelayaran 1
Penting
2
3
3
5
13
37
2
Perlu
4
1
5
7
17
49
3
Tidak Perlu
1
4
5
14
16
35
100
JUMLAH
7
4
8
Penilaian responden terhadap urutan kepentingan perairan terlindung bagi bukan kapal penumpang yang hanya berlayar di perairan tenang sebagian dan perairan tenang adalah sebanyak 69% responden menilai bahwa perairan terlindung bagi bukan kapal penumpang yang hanya berlayar di perairan tenang sebagian dan perairan tenang menempati urutan ke-15 sebagai kriteria daerah pelayaran kapal pelayaran rakyat. Tabel 4.216 Komposisi Responden Menurut Urutan Kepentingan Perairan Terlindung Bagi Bukan Kapal Penumpang Yang Hanya Berlayar Di Perairan Tenang Sebagian dan Perairan Tenang KOMPOSISI RESPONDEN URUTAN NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo Adpel % Transp Pelayaran
208
1
4
1
2
10
3
11
4
12
5
13
1
6
14
1
7
15
1
7
1
1
6
1
3
1
1
3
2
3
9
1
1
3
1
3
9
1
3
24
69
10
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
NO
URUTAN KEPENTINGAN
8
16 JUMLAH
p.
Adpel
KOMPOSISI RESPONDEN Pakar Perush Pelindo Adpel Transp Pelayaran
7
4
8
%
1
1
3
16
35
100
Kapal bukan kapal penumpang untuk perairan terlindung yang hanya berlayar di perairan tenang Penilaian responden terhadap tingkat kepentingan perairan terlindung bagi bukan kapal penumpang yang hanya berlayar di perairan tenang sebanyak 46% responden menilai bahwa perairan terlindung bagi bukan kapal penumpang yang hanya berlayar di perairan tenang perlu digunakan sebagai kriteria daerah pelayaran kapal pelayaran rakyat, dan 40% responden lainnya menyatakan penting. Tabel 4.217 Komposisi Responden Menurut Tingkat Kepentingan Perairan Terlindung Bagi Bukan Kapal Penumpang Yang Hanya Berlayar di Perairan Tenang KOMPOSISI RESPONDEN TINGKAT NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Adpel % Pelindo Transp Pelayaran 1 Penting 3 3 3 5 14 40 2
Perlu
3
3
Tidak Perlu
1
JUMLAH
7
1 4
5 8
7
16
46
4
5
14
16
35
100
Penilaian responden terhadap urutan kepentingan perairan terlindung bagi bukan kapal penumpang yang hanya berlayar di perairan tenang adalah sebanyak 71% responden menilai bahwa perairan terlindung bagi bukan kapal penumpang yang hanya berlayar di perairan tenang menempati urutan ke-16 sebagai kriteria daerah pelayaran kapal pelayaran rakyat.
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
209
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Tabel 4.218 Komposisi Responden Menurut Urutan Kepentingan Perairan Terlindung Bagi Bukan Kapal Penumpang Yang Hanya Berlayar Di Perairan Tenang KOMPOSISI RESPONDEN URUTAN NO Pakar Perush KEPENTINGAN Adpel Pelindo Adpel % Transp Pelayaran 1 5 1 1 3 2 11 1 1 3 3 12 1 1 2 4 11 4 13 1 1 3 5 15 1 2 3 9 6 16 7 2 6 10 25 71 JUMLAH
7
4
8
16
35
100
10. Penetapan Kriteria SDM Kepala/Pimpinan Otoritas Pelabuhan Aspek yang dinilai menjadi Kepala/Pimpinan Otoritas pelabuhan meliputi 5 komponen yaitu: a.
Bobot Persyaratan Administrasi Penilaian responden terhadap bobot Persyaratan Administrasi bervariasi antara 20% sampai dengan 40%. Hasil perolehan bobot persyaratan administrasi dapat dilihat pada tabel berikut.
210
Tabel 4.219 Bobot Persyaratan Administrasi KOMPOSISI RESPONDEN Pakar Perush Adpel Pelindo Transp Pelayaran 1 4 1
NO
BOBOT (%)
1
20
2
25
4
3
3
30
1
1
4
40
1
JUMLAH
7
4
JUMLAH
%
6
2
10 3
5
2
2
5
17.14 54.29 14.29 14.29
8
16
35
100
19
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Gambar 4.35
Komposisi Responden Menurut Penilaiannya Terhadap Bobot Persyaratan Administrasi
Sebanyak 54% responden menayatakan bahwa persyaratan administrasi memiliki bobot 25%, sebanyak 17% responden menyatakan persyaratan administrasi memiliki bobot 20% sebanyak 15% responden menyatakan memiliki bobot 30 dan sebanyak 14% responden menyatakan persyaratan administratfi memiliki bobot 40%. Aspek aspek Persyaratan Administrasi terdiri atas beberapa komponen yang dinilai menjadi kriteria, yakni: 1) 2) 3) 4) 5)
Pangkat dan golongan Eselonisasi Pendidikan umum Pendidikan Penjenjangan DP3
Bobot komponen aspek pangkat dan golongan berkisar antara 0% sampai dengan 25%, bobot komponen eselonisasi berkisar antara 10% sampai dengan 35%, bobot komponen pendidikan umum berkisar antara 10% sampai dengan 30%, bobot komponen pendidikan penjenjangan berkisar antara 5% sampai dengan 30%, dan bobot komponen DP3 berkisar antara 0% sampai dengan 15%.
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
211
BOBOT (%)
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
0 5 8 10 15 16 20 25 28 30 35 TOTAL
b.
Tabel 4.220 Bobot Komponen Aspek Persyaratan Administrasi Pangkat dan Pendidikan Pendidikan DP3 Eselonisasi Gol Umum Penjenjangan Jml % Jml % Jml % Jml % Jml % 1
3
1 7 19 2
3 20 54 6
3
3 2 1
100
35
3 3 18 9
9 9 51 26
1 35
1 1 6 8
3 3 17 23
2 9 3 18 2
6 26 9 51 6
15 3
43 9
9 6 3
1
3
1
3
100
35
100
35
100
1 19 6 7 2
3 54 17 20 6
35
100
Bobot Kompetensi Manajemen Bobot penilaian responden terhadap aspek kompetensi manajemen bervariasi antara 20% sampai dengan 40%. Bobot kompetensi manajemen terdapat sebanyak 66% responden menyatakan bahwa bobot kompetensi manajemen adalah sebesar 25%, sebanyak 20% responden menyatakan bobot kompetensi manajemen adalah sebesar 30%, sebanyak 8% responden menyatakan bobot kompetensi manajemen sebesar 10% dan sisanya 6% responden menyatakan sebesar 40%.
212
Tabel 4.221 Bobot Kompetensi Manajemen KOMPOSISI RESPONDEN Pakar Perush Adpel Pelindo JUMLAH Transp Pelayaran 1 2 3
NO
BOBOT (%)
1
20
2
25
4
3
30
4
3
2
8.57 65.71 20.00 5.71
35
100
4
12
23
2
1
4
7
40
1
1
JUMLAH
7
4
8
16
%
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Gambar 4.36 Komposisi Responden Menurut Penilaiannya Terhadap Bobot Kompetensi Manajemen
Aspek kompetensi manajemen terdiri atas berbagai komponen kriteria yaitu : 1)
Kemampuan dalam mengimplementasikan manajemen strategik. Penilaian responden terhadap bobot komponen kemampuan dalam mengimplementasikan manajemen strategik berkisar antara 0% sampai dengan 15%.
2)
Keaktifan mencari informasi (information seeking). Penilaian responden terhadap bobot komponen Keaktifan mencari informasi (information seeking). berkisar antara 2% sampai dengan 15%.
3)
Kemampuan menguraikan masalah (Conceptual thinking). Penilaian responden terhadap bobot komponen ini sebesar 5% sampai dengan 15%.
4)
Kemampuan menguraikan masalah yang bersifat jangka panjang dan berperspektif luas. (strategic thinking). Penilaian responden terhadap bobot komponen ini adalah berkiasar antara 3% sampai dengan 10%.
5)
Kemampuan menyampaikan informasi dan gagasan secara teratur, jelas dan meyakinkan (Effective communication). Penilaian responden terhadap bobot ini bobot komponen ini berkisar antara 5% sampai dengan 10%.
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
213
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
6)
Kemampuan mengarahkan kelompok kerja (Team leadership). Penilaian responden terhadap boboy komponen ini berkisar antara 3% sampai dengan 10%.
7)
Kemampuan mengembangkan pengetahuan ketrampilan dan karakter orang lain secara sistematis (developing others). Penilaian responden terhadap bobot komponen ini berkisar antara 3% sampai dengan 10%.
8)
Kemampuan memimpin untuk melakukan perubahan yang diperlukan (change leadership). Penilaian responden terhadap bobot komponen ini berkisar antara 4% sampai dengan 10%.
9)
Kemampuan melayani kebutuhan pelanggan (customer service orientation). Penilaian responden terhadap bobot komponen ini berkisar antara 4% sampai dengan 10%.
10) Kesediaan untuk bekerja secara koperatif dan menjadi bagian dari kelompok (Team work). Penilaian responden terhadap bobot komponen ini berkisar antara 2% sampai dengan 8%. 11) Memiliki kesadaran akan kondisi-kondisi yang mempengaruhi aspek keselamatan dan keamanan di bidang transportasi laut (Safety awareness). Penilaian responden terhadap bobot komponen ini berkisar antara 3% sampai dengan 10%. 12) Kemampuan melakukan pengawasan pelaksanaan kebijakan secara intensif dan berkesinambungan (Control). Penilaian responden terhadap bobot komponen ini berkisar antara 5% sampai dengan 10%. 13) Mengambil tindakan atas dasar kemauan sendiri dengan tujuan menyelesaikan masalah (Initiative). Penilaian responden terhadap bobot komponen ini berkisar antara 4% sampai dengan 10%. 14) Hasrat untuk bekerja dengan baik atau melampaui batas standar prestasi (Achievement orientation). Penilaian
214
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
responden terhadap bobot komponen ini berkisar antara 2% sampai dengan 10%. 15) Kemampuan menyelaraskan perilaku dengan kebutuhan dan tujuan organisasi secara konsisten (Organizational commitment). Penilaian responden terhadap bobot komponen ini berkisar antara 3% sampai dengan 10%.
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
215
BOBOT (%)
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
0
E01
E02
E03
E04
Tabel 4.222 Bobot Komponen Kompetensi Manjemen E05 E06 E07 E08 E09 E10
1
1
3
1 1
3
4 20
57
6
1
3
7
1
3
1
19
54
16
46
1
3
1
3
1
3
5
14
5
14
4
11
1
E14
E15
3
4
11
1
3
4
11
21
60
1
3
22
63
2
6
16
46
20
57
13
37
11
31
23
66
22
63
23
66
27
77
1
3
1
3
1
3
1
3
1
3
1
3
1
3
1
3
1
3
1
3
3
1
3
1
3
1
3
1
3
1
3
1
3
1
3
2
6
1
3
1
3
1
3
5
14
1
3
5
14
4
11
1
3
4
11
17
49
5
14
4
11
1
3
6
17
6
17
1
3
11
4
11
4
11
5
14
4
11
1
3
10
7
20
4
11
10
29
16
46
9
26
11
31
7
20
1
3
1
3
3
9
3
9
20
3
51
4
6
1
3
18
17
2
1
34
6
12
3
12
8
JML
E13
3
3
15
E12
Jml % Jml % Jml % Jml % Jml % Jml % Jml % Jml % Jml % Jml % Jml % Jml % Jml % Jml % Jml %
2
5
E11
1
3
15
43
3
9
35 100 35 100 35 100 35 100 35 100 35 100 35 100 35 100 35 100 35 100 35 100 35 100 35 100 35 100 35 100
Paket Pekerjaan : Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut
PT. Iname Utama
216
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
c.
Kompetensi di Bidang Keahlian Khusus Penilaian responden terhadap bobot kompetensi keahlian khusus bervariasi antara 15% sampai dengan 40%.
NO 1
Tabe: 4.223 Bobot Kompetensi di Bidang Keahlian Khusus KOMPOSISI RESPONDEN BOBOT Pakar Perush (%) Adpel JUMLAH Pelindo Transp Pelayaran 15 1 1
2
20
2
3
25
1
4
30
5 6
% 2.86
1
4
7
20.00
2
1
6
10
28.57
1
1
6
5
13
37.14
35
2
1
3
8.57
40
1
1
2.86
JUMLAH
7
35
100
4
8
16
Sebanyak 37% responden menyatakan bobot kompetensi keahlian khusus adalah sebesar 30%, sebanyak 29% menilai bobot kompetensi keahlian khusus adalah sebesar 25%, sebanyak 20% responden menilai 20%, sebanyak 8% menilai 35%, dan sisanya masing-masing 3% menilai bobot kompetensi keahlian khusus adalah sebesar 15% dan 40%.
Gambar 4.37 Komposisi Responden menurut Penilaiannya terhadap Bobot Kompetensi di Bidang Keahlian Khusus Paket Pekerjaan : Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut
PT. Iname Utama
217
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Aspek kompetensi di bidang komponen sebagai berikut:
keahlian
khusus
memiliki
1)
Memiliki Wawasan yang luas tentang transportasi laut (nasional dan internasional). Penilaian responden mengenai bobot Memiliki Wawasan yang luas tentang transportasi laut (nasional dan internasional) berkisar antara 5% − 15%.
2)
Menguasai konvensi internasional bidang kemaritiman. Penilaian responden mengenai bobot ini berkisar antara 0% − 15%.
3)
Menguasai maritime safety administration. Penilaian responden mengenai bobot ini berkisar antara 0% − 20%.
4)
Menguasai pengelolaan bisnis pelabuhan. Penilaian responden mengenai bobot ini berkisar antara 0% − 20%.
5)
Komunikasi bahasa inggris secara aktif. Penilaian responden mengenai bobot ini berkisar antara 0% − 20%.
6)
Menguasai port operation, port planner, port analysis, pandu, dan shipping specialist. Penilaian responden mengenai bobot ini berkisar antara 5% − 20%.
7)
Menguasai port dan shipping management. Penilaian responden mengenai bobot ini berkisar antara 0% − 20%.
8)
Menguasai dan memahami bidang lalulintas dan angkutan laut. Penilaian responden mengenai bobot ini berkisar antara 0% − 10%.
9)
Menguasai dan memahami bidang pelabuhan dan pengerukan. Penilaian responden mengenai bobot ini berkisar antara 0% − 50%.
10) Menguasai dan memahami bidang kenavigasian. Penilaian responden mengenai bobot ini berkisar antara 0% − 30%. 11) Menguasai dan memahami bidang KPLP. Penilaian responden mengenai bobot ini berkisar antara 0% − 20%.
218
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
NO
BOBOT (%)
Tabel 4.224 Bobot Komponen Kompetensi Manjemen E04 E05 E06 E07
1
0
2
5
2
3
7
1
4
7.5
5
8
2
6
1
3
1
3
2
6
1
3
6
9
4
11
5
14
5
14
5
14
5
14
7
10
15
43
16
46
14
40
14
40
18
51
8
11
9
12
1
3
10
13
3
9
1
3
11
15
7
20
6
17
12
20
13
30
14
50
TOTAL
E01 Jml
35
E02 %
E03
Jml
%
Jml
%
Jml
%
Jml
%
2
6
1
3
1
3
3
9
6
3
9
8
23
7
20
4
11
3
1
3
1
3
1
3
100
35
100
1
3
Jml
4
2
%
11
6
%
Jml
%
Jml
%
Jml
%
1
3
1
3
1
3
1
3
1
3
7
20
7
20
14
40
14
40
16
46
3
9
3
9
1
3
2
6
2
6
2
6
8
23
2
6
3
9
5
14
5 17
23
66
13
37
4
11
1
3
3
2
6
1
3
2
6
1
3
4
11
1
3
1
3
1
3
100
35
100
35
100
35
Paket Pekerjaan : Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut
PT. Iname Utama
E11
Jml
1
35
E10
%
11
100
E09
Jml
4
35
E08
219
100
35
2
6
2
6
14
4
11
4
11
49
12
34
7
20
5
14
1
3
1
3
1
3
1
3
35
100
100
1
3
35
100
1
3
35
100
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
d.
Persyaratan Penunjang Persyaratan Penunjang diantaranya adalah Pengalaman dalam jabatan, Pengalaman mengikuti kursus/diklat/seminar di dalam negeri dan luar negeri, Daftar urut kepangkatan, Hukuman dispilin, dan Penghargaan yang diterima yang memadai sesuai kebutuhaan. Besarannya berkisar antara 10% sampai dengan 30%. Tabel 4.225 Bobot Persyaratan Penunjang KOMPOSISI RESPONDEN Pakar Perush Adpel Pelindo JUMLAH Transp Pelayaran 1 3 4
NO
BOBOT (%)
1
10
2
15
5
1
3
20
1
2
4
25
5
30
JUMLAH
Gambar 4.38
7
% 11.43
4
10
28.57
1
4
8
22.86
3
7
10
28.57
1
1
1
3
8.57
4
8
16
35
100
Komposisi Responden menurut Penilaiannya terhadap Bobot Persyaratan Penunjang
Penilaian responden terhadap bobot persyaratan penunjang sebanyak masing-masing 29% responden menyatakan bobot persyaratan penunjang sebesar 15% dan 25%, sebanyak 23% responden menilai bobot sebesar 20%, sebanyak 11% Paket Pekerjaan : Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut
PT. Iname Utama
220
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
menyatakan bobot sebesar 10% dan sisanya sebanyak 8% responden menilai bobot persyaratan penunjang 30%. Persyaratan penunjang memiliki komponen sebagai berikut: 1)
Pengalaman dalam jabatan. Penilaian responden terhadap bobot komponen ini berkisar antara 10% - 20%.
2)
Pengalaman mengikuti kursus/diklat/seminar di dalam negeri dan luar negeri. Penilaian responden terhadap bobot komponen ini berkisar antara 15% - 50%.
3)
Daftar urut kepangkatan. Penilaian responden terhadap bobot komponen ini berkisar antara 10% - 30%.
4)
Hukuman dispilin. Penilaian responden terhadap bobot komponen ini berkisar antara 5% - 15%.
5)
Penghargaan yang diterima. Penilaian responden terhadap bobot komponen ini berkisar antara 10% - 20%. Tabel 4.226 Bobot Komponen Persyaratan Penunjang
NO
BOBOT (%)
PENGALAMAN DALAM JABATAN
PENGALAMAN MENGIKUTI DAFTAR URUT KURSUS, KEPANGKATAN DIKLAT DLL
Jml
Jml
%
%
Jml
%
%
9
9
26
4
11
4
11
80
6
17
11
31
21
60
11
31
35
100
35
100
5
2
10
3
13
4
15
1
3
3
9
5
20
11
31
22
63
28
9
6
25
9
26
6
17
3
6
7
30
7
20
1
3
2
8
34
4
11
9
40
1
3
2
6
10
50
1
3
35
100
TOTAL
35
6
100
2
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama
35
6
100
Jml
%
1
3
3
PENGHARGAAN
Jml
1
2
HUKUMAN DISIPLIN
221
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
222
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama