BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT Airland Hilman Abadi didirikan oleh keluarga Tumewa pada tahun 1974 yang beralamat di daerah Pasar Kemis, Tangerang. Perusahaan ini bergerak di bidang pembuatan spring bed bernama AIRLAND yang berasal dari Hongkong. Setelah beberapa tahun berjalan, pada tahun 2001 perusahaan ini mengalami kebangkrutan. Meskipun demikian, keluarga Tumewa tidak larut dalam keterpurukan, pada tahun 2002 keluarga Tumewa kembali bangkit dan mendirikan perusahaan yang bergerak dibidang yang sama tetapi dengan nama perusahaan yang berbeda yaitu dengan nama PT Dinamika Indonusa Prima. Perusahaan ini juga dipindahkan ke Jl. Industri Raya 1 Blok H No.10F, Jetake – Tangerang dengan luas gedung kurang lebih 6000 m2. Perusahaan ini juga membuka cabang di Depok, Bandung, Semarang, dan Yogyakarta. Sebagai perusahaan yang sudah lama berkecimpung di dalam pembuatan spring bed dan juga salah satu pembuatan spring
bed di Indonesia, telah memegang lisensi atau menggunakan standarisasi ISO 9001 yang diterapkan dalam melakukan pemasaran produk AIRLAND ke seluruh Indonesia. AIRLAND ini merupakan salah satu perintis spring bed di Indonesia, secara teknologi dan manajemen didukung oleh group AIRLAND di Jakarta, Sydney, Singapura, Hongkong, Beijing, dan Tokyo. Selama kurang lebih 35 tahun PT. Dinamika Indonusa Prima lewat produknya AIRLAND telah terbukti memberikan kepuasan dalam hal produk dan pelayanan terhadap pelangganya. Karena perusahaan ini mempunyai komitmen untuk selalu menggunakan bahan baku yang berkualitas tinggi, serta melakukan perbaikan secara terus menerus demi menciptakan citra produk dimata konsumen. Oleh karena itu perusahaan ini
51
52
telah mendapatkan kepercayaan dari konsumen. Adapun cabang dari perusahaan ini yang bertujuan untuk memenuhi pesanan dari daerah tempat cabang tersebut berada dan memperluas pemasaran produk agar lebih dikenal oleh konsumen. Untuk tetap bersaing bersama competitor lain, maka PT. Dinamika Indonusa Prima selalu mempunyai visi dan misi yang menjadi arahan kerja setiap hari. 4.1.2 Visi dan Misi PT Dinamika Indonusa Prima 4.1.2.1 Visi PT Dinamika Indonusa Prima Visi dari PT Dinamika Indonusa Prima adalah “Proven Quality For Generation” yang bearti menjadikan kasur pilihan pertama disetiap rumah dengan kualitas yang bagus. 4.1.2.2 Misi PT Dinamika Indonusa Prima Misi dari PT Dinamika Indonusa Prima sebagai berikut: 1.
Hadir disetiap ibukota propinsi di Indonesia
2.
Pemimpin merk
3.
Pola pikir dan produk yang mengutamakan kualitas
4.
Kepemimpinan dalam keuntungan dan biaya
5.
Infrastruktur memenuhi standar terbaik di industri
6.
Tiga besar produsen mattras dari segi industri
7.
Investasi sumber daya manusia
53
4.1.3 Analisis Struktur Organisasi dan Uraian Pekerjaan 4.1.3.1 Analisis Struktur Organisasi
Struktur organisasi yang berada didalam PT Dinamika Indonusa Prima adalah struktur organisasi berupa matriks. Organisasi matriks biasanya diciptakan berdasarkan kebaikan-kebaikan organisasi fungsional dan organisasi proyek. Para ahli/staf dihimpun berdasarkan fungsinya untuk mengerjakan proyek tertentu. Dalam hal ini dibentuk bagian manajemen proyek secara tersendiri. Masing-masing bagian secara structural tidak boleh mempunyai proyek. Walaupun demikian, berbagai proyek masih dapat dilakukan oleh perusahaan akan tetapi ada dibawah pengawasan manajemen proyek. Kesulitannya disini ialah bahwa organisasi matriks biasanya hanya dapat dilakukan oleh perusahaan besar dan bila sistemnya tak lancar dapat menimbulkan pertentangan dan kesenjangan antara badan fungsional dan bagian manajemen proyek.
Kelebihan Struktur Organisasi Matriks :
•
Mampu mencapai tingkat koordinasi yang diperlukan untuk menjawab tuntutan “ganda” lingkungan.
•
Dapat memanfaatkan karyawan secara fleksibel.
•
Sesuai untuk pengambilan keputusan yang sifatnya rumit serta lingkungan yang tidak stabil.
•
Sangat sesuai untuk organisasi ukuran sedang.
Kekurangan Struktur Organisasi Matriks :
•
Adanya wewenang ganda menyebabkan munculnya kebingungan.
•
Menghabiskan banyak waktu untuk koordinasi.
54
•
Hanya bisa berjalan jika hubungan bersifat kolegial bukan vertikal
4.1.3.2 Uraian Pekerjaan Adapun uraian tugas dari CEO (Chief Executive Officer) dan para manajer yang bertanggung jawab langsung pada CEO (Chief Executive Officer) di PT Dinamika Indonusa Prima: 1. CEO (Chief Executive Officer) •
Memimpin perusahaan dan membina jajarannya agar berdaya guna dan berhasil guna
•
Mengkoordinasikan dan mengawasi para manajer dalam melaksanakan tugasnya
•
Menyusun rencana jangka panjang, serta visi dan misi dalam mencapai tujuan perusahaan
2. Continuous Improvement Manager •
Melakukan evaluasi dan perbaikan akan kinerja dari perusahaan dan menyampaikannya pada CEO
3. Operational Manager •
Bertindak sebagai kepala pabrik sekaligus menangani semua masalah produksi yang ada di perusahaan
4. Finance and Accounting Manager •
Merencanakan dan menganalisa pembelanjaan perusahaan
•
Melakukan pencatatan atas transaksi yang terjadi pada perusahaan
55
•
Menyusun laporan keuangan atas transaksi perusahaan
•
Mengendalikan pendapatan dan pengeluaran perusahaan
•
Mengkoordinir dan mengawasi kegiatan administrasi perusahaan
5. Purchasing Manager •
Melaksanakan pembelian seluruh bahan baku yang dibutuhkan
•
Menjalin rekanan dengan para pemasok
6. Marketing Manager •
Bertanggung jawab mengenai pemasaran produk – produk
•
Melakukan koordinasi dengan sales dan agen mengenai masalah penjualan produk – produk di PT Dinamika Indonusa Prima
CEO Secretaries CEO
Continuous Improvement Manager
Operational Manager
Production Manager
Finance & Accounting
Finance Manager
PPIC Manager
Finance Staff
Ka. Personalia
Purchasing Manager
Marketing Manager
Accounting Manager Accounting Staff
Team Sales
Purchasing Staff
Ka. Gudang BJ & Ekspedisi SPV
Umum
SPV Gudang
Penerimaan dan Pengiriman Barang
Leader
Security
Leader
IDL
Leader DL
Cashier
SPV
ADM
OB
ADM
IDL
Sumber: PT Dinamika Indonusa Prima, (2010) Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT Dinamika Indonusa Prima
56
57
Keterangan: SPV
: Supervisor
ADM
: Administrasi
DL
: Direct Labour
IDL
: Indirect Labour
OB
: Office Boy
4.1.4 Sistem Kerja pada PT Dinamika Indonusa Prima Adapun system kerja karyawan dari segi lamanya jam kerja sesuai aturan pemerintah yang berlaku yakni 40 jam kerja dalam seminggu. Aktivitas pabrik untuk lantai produksi terus berjalan 16 jam, dimana pengaturan kerja di tetapkan 7 jam kerja per shift dengan waktu istirahat 1 jam. Karyawan PT Dinamika Indonusa Prima terbagi menjadi 2 sistem kerja untuk karyawan kantor dan karyawan produksi antara lain : a.
Untuk Karyawan Kantor Sistem kerja untuk karyawan kantor yaitu hari senin sampai haru jumat
dimulai dari pukul 08.00 – 16.00 WIB, dengan 1 jam istirahat yaitu pukul 12.00 – 13.00 WIB. Untuk hari sabtu bekerja setengah hari yaitu dari pukul 08.00 – 13.00 WIB tanpa istirahat. b.
Untuk Karyawan Operator di Pabrik Sistem kerja karyawan untuk karyawan produksi di bagi menjadi 2 shift
yaitu : pagi dan sore yang diatur sebagai berikut :
58
•
Shift Pagi Jam kerja di mulai pukul 06.30 – 14.00 WIB dengan jam istirahat, yaitu pukul 11.30 – 12.00
•
Shift Sore Jam kerja dimulai dari pukul 14.00 – 21.30 WIB dengan jam istirahat, yaitu pukul 18.00 – 18.30 WIB
Pengaturan jam kerja pada PT. Dinamika Indonusa Prima diatur sedemikian rupa agar karyawan merasakan kenyamanan dalam mulai dan selama bekerja. Meminimalisir timbulnya stress karena kemacetan lalu lintas harian. Dating dan pulang kerja sebelum kemacetan harian terjadi dalam taraf yang parah. 4.1.5 Proses Produksi dan Tipe Produk 4.1.5.1 Proses Produksi PT Dinamika Indonusa Prima Kegiatan usaha PT. Dinamika Indonusa Prima yaitu memproduksi Mattras, Boks dan sandaran (bed Set). Proses pembuatannya adalah sebagai berikut :
59
Proses Pembuatan Mattras Supplie r
Supplie r
Gudang BB
Gudang BB
Gudan g BJ
PER
QLT
Packing
Gudang BB
Gudang BB
QC
RAM
Potong Kain
T-ED
Tembak RAM
Jahit
Tembak Mattaras
Cotton Sheet
Cotton Sheet
Sumber: Hasil Pengolahan Data, (2010) Gambar 4.2 Proses Pembuatan Mattras •
Kain. Kain yang diterima dari supplier dimasukan ke gudang bahan baku 1,
diquilting (dijahit dengan lapisan tertentu dan diberi motif yang di inginkan oleh mesin quilting), hasil quilting dimasukan ke gudang bahan baku 2, kain
quilting diminta produksi dan kain tersebut dipotong, dan dijahit sesuai order yang ada. •
Kawat. Kawat yang diterima dari supplier dimasukan ke gudang bahan baku 1, diminta untuk diproses di mesin per menjadi per/pegas. Spring ini dirakit lagi
60
di mesin rakit ram sesuai ukuran ram dan tipe yang di inginkan. Ada juga kawat yang ditekuk agar menjadi kawat pinggiran yang menjadi pengikat keliling ram, setelah itu merakit/menembaj dengan clip RAM dengan kawat pinggiran dan dimasukan ke gudang bahan baku 2. RAM yang sudah dirakit dibungkus dengan lapisan cotton sheet. •
Penyatuan antara kain dan kawat. Kain yang sudah dipotong kemudian dijahit menjadi mattras, setelah itu
mattras disatukan dengan Ram yang sudah dirakit dengan cotton sheet dan menjadi mattras yang siap dijahit dengan menggunakan mesin tape edge (T-
Ed). Kasur pegas atau spring bed yang sudah jadi kemudian diperiksa dan dipastikan kualitasnya oleh QC (Quality Control), apabila layak maka bisa di packing dan simpan di gudang barang jadi.
4.1.5.2 Tipe – Tipe Produk dari PT Dinamika Indonusa Prima Produk – produk yang telah dihasilkan ini dikirim ke took furniture dan konsumen yang sudah menjadi langganan sesuai dengan order yang ada. Selain itu mereka mempromosikan ke tempat-tempat pameran seperti JCC dan sebagainya. Adapun tipe produk yang dihasilkan yaitu : a. Latex 888 dengan Headboard Barcelona, b. Crescendo dengan Headboard Symphony, c.
Allegro dengan Headboard Osaka,
d. 808 Plush Top dengan Headboard Angelique,
61
e. 808 Standard dengan Headboard Harmony, f.
505 dengan Headboard Concerto,
g. 101 dengan Headboard Accoustic, h. 303 dengan Headboard Concerto, i.
202 dengan Headboard Concerto,
j.
Economy dengan Headboard Cielo,
k. Chiropedic 1 dengan Headboard New Castle, l.
Chiropedic 2 dengan Headboard Accoustic,
m. Headboard Jazz 3 in 1 n. Headboard concerto 2 in 1
4.1.6 Kegiatan Rutin PT Dinamika Indonusa Prima Sebelum memulai pekerjaannya setiap hari, semua karyawan harus mengikuti senam pagi, doa bersama dan mengucapkan spirit / semangat kerja harian karyawan PT Dinamika Indonusa Prima, dimana setiap karyawan mengucapkan janju seperti dibawah ini: Kami karyawan PT. Dinamika Indonusa Prima, menyatakan bersedia : a. Menegakkan budaya disiplin waktu dan konsisten terhadap peraturan yang berlaku. b. Melakukan pekerjaan dengan sepenuh hati, tanggung jawan, kreatif, inisiatif dan tepat waktu, demi jaminan mutu produk dan kualitas pelayanan konsumen.
62
c.
Bekerja sama dalam tim yang solid.
d. Mencintai dan peduli akan kebersihan dan peraturan. e. Siap melakukan perbaikan dan pengembangan berlanjut, demi peningkatan kualiatas diri dan produk. Demikian ungkapan semangat kerja kami hari ini. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa melindungi dan memberkati pekerjaan kami setiap hari. Amin. Semua proses kerja dan kinerja harian selalu di evaluasi secara terus menerus dan dipantau secara berkala demi pengembangan budaya kerja serta kualitas barang yang terus berkembamg secara terus menerus.
4.2 Analisis Data Data penjualan dari tahun 2009 sampai dengan September 2010 untuk spring bed tipe 101 pada PT. Dinamika Indonusa Prima. Adalah sebagai berikut : Tabel 4.1 Data Penjualan Tipe 101 Tahun 2009 Bulan
Jumlah Unit
Januari
1200
Febuari
1000
Maret
1000
April
950
63
Mei
1150
Juni
1000
Juli
800
Agustus
1100
September
900
Oktober
1000
November
1250
Desember
1170
Sumber: Hasil Pengolahan Data, (2010)
Tabel 4.2 Data Penjualan Tipe 101 Januari – September 2010 Bulan
Jumlah Unit
Januari
1150
Febuari
900
Maret
850
April
920
Mei
1000
64
Juni
1150
Juli
980
Agustus
1250
September
1175
Sumber: Hasil Pengolahan Data, (2010)
4.3 Menghitung Peramalan Peramalan permintaan akan spring bed tipe 101 dihitung dengan menggunakan
software
QM
(Quantity
Management)
For
Windows.
menggunakan beberapa metode yang ada, antara lain : •
Regresi Linier
•
Rata – rata Bergerak
•
Rata – rata Bergerak dengan Bobot
•
Penghalusan Eksponensial
•
Penghalusan Eksponensial dengan Trend
•
Naïve Method
Peramalan
dihitung
dengan
65
4.3.1 Peramalan dengan Metode Linear Regresi Hasil dari perhitungan peramalan akan spring bed tipe 101 untuk bulan Oktober 2010 dengan menggunakan software QM For Windows dengan metode regresi linear
(Linear Regression) dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Sumber: Hasil Pengolahan Data, (2010) Gambar 4.3 Hasil Hitung QM Regresi Linear (Oktober 2010)
66
4.3.2 Peramalan dengan Metode Rata – Rata Bergerak Hasil dari perhitungan peramalan akan spring bed tipe 101 untuk bulan Oktober 2010 dengan menggunakan software QM For Windows dengan metode rata – rata bergerak (Moving Average) dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Sumber: Hasil Pengolahan Data, (2010) Gambar 4.4 Hasil Hitung QM Rata – Rata Bergerak (Oktober 2010)
4.3.3 Peramalan dengan Metode Rata – Rata Bergerak dengan Bobot Hasil dari perhitungan peramalan akan spring bed tipe 101 untuk bulan Oktober 2010 dengan menggunakan software QM For Windows dengan metode rata – rata bergerak dengan bobot ( Weighted Moving Average) dengan bobot 0,5 , 0,3 , dan 0,2 dapat dilihat pada gambar berikut ini.
67
Sumber: Hasil Pengolahan Data, (2010) Gambar 4.5 Hasil Hitung QM Rata – Rata Bergerak dengan Bobot (Oktober 2010)
4.3.4 Peramalan dengan Metode Penghalusan Ekponensial Hasil dari perhitungan peramalan akan spring bed tipe 101 untuk bulan Oktober 2010 dengan menggunakan software QM For Windows dengan penghalusan eksponensial
(Ekponential Smoothing) dengan Alpha sebesar 0,3 dapat dilihat pada gambar berikut ini.
68
Sumber: Hasil Pengolahan Data, (2010) Gambar 4.6 Hasil Hitung QM Penghalusan Ekponensial (Oktober 2010)
4.3.5 Peramalan dengan Metode Penghalusan Ekponensial dengan Trend Hasil dari perhitungan peramalan akan spring bed tipe 101 untuk bulan Oktober 2010 dengan menggunakan software QM For Windows dengan penghalusan eksponensial
(Ekponential Smoothing) dengan Alpha sebesar 0,3 dan Beta 0,2 dapat dilihat pada gambar berikut ini.
69
Sumber: Hasil Pengolahan Data, (2010) Gambar 4.7 Hasil Hitung QM Penghalusan Ekponensial Dengan Trend (Oktober 2010)
4.3.6 Peramalan Dengan Naïve Method Hasil dari perhitungan peramalan akan spring bed tipe 101 untuk bulan Oktober 2010 dengan menggunakan software QM For Windows dengan Naïve Method dapat dilihat pada gambar berikut ini.
70
Sumber: Hasil Pengolahan Data, (2010) Gambar 4.8 Hasil Hitung QM Naïve Method (Oktober 2010)
71
Tabel 4.3 Hasil Perhitungan QM dengan Enam Metode METODE
MAD
MSE
Forecast (Oktober 2010)
LR
112,633
16635,143
1074,191
ES 0,3
132,89
23037,36
1112,21
WMA
128
23561,111
1158,5
MA
131,9444
24611,2654
1135
NM
143,25
28026,25
1175
ESWT
139,247
25637,455
1135,946
Sumber: Hasil Pengolahan Data, (2010) Berdasarkan perhitungan akan jumlah permintaan spring bed
tipe 101 untuk
bulan oktober 2010 pada PT Dinamika Indonusa Prima dengan menggunakan 6 metode pada QM For Windows, antara lain : Regresi Linear (Linier Regression), Rata- rata Bergerak
(Moving Average), Rata – rata Bergerak dengan Bobot (Weighted Moving Average), Penghalusan Eksponensial (Eksponential Smoothing), Penghalusan Eksponensial dengan Tren (Ekponential Smoothing With Trend) dan Naïve Method. Berdasarkan hasil pengolahan data telah diperoleh hasil MAD dan MSE yang memiliki nilai yang terkecil yaitu pada metode Regresi Linier. Metode regresi linier merupakan metode peramalan yang sebaiknya digunakan oleh perusahaan untuk meramalkan banyaknya permintaan akan spring bed tipe 101 dimasa yang akan dating berdasarkan perhitungan dengan menggunakan QM for
Windows dan secara manual.
72
4.4 Perhitungan Manual Peramalan 4.4.1 Perhitungan Manual Regresi Linier Tabel 4.4 Perhitungan Manual Regresi Linier Bulan
Penjualan (Yt)
Xi
(Xi)(Yi)
(Xi)2
Ft
Yt - Ft
Jan-09
1200
1
1200
1
1013,839
186,161
Feb-09
1000
2
2000
2
1016,717
-16,717
Mar-09
1000
3
3000
9
1019,595
-19,595
Apr-09
950
4
3800
16
1022,473
-72,473
Mei-09
1150
5
5750
25
1025,351
124,649
Jun-09
1000
6
6000
36
1028,229
-28,229
Jul-09
800
7
5600
49
1031,107
-231,107
Agust-09
1100
8
8800
64
1033,985
66,015
Sep-09
900
9
8100
81
1036,863
-136,863
Okt-09
1000
10
10000
100
1039,741
-39,741
Nop-09
1250
11
13750
121
1042,619
207,381
Des-09
1170
12
14040
144
1045,497
124,503
Jan-10
1150
13
14950
169
1048,375
101,625
Feb-10
900
14
12600
196
1051,253
-151,253
Mar-10
850
15
12750
225
1054,131
-204,131
Apr-10
920
16
14720
256
1057,009
-137,009
Mei-10
1000
17
17000
289
1059,887
-59,887
Jun-10
1150
18
20700
324
1062,765
87,235
Jul-10
980
19
18620
361
1065,643
-85,643
Agust-10
1250
20
25000
400
1068,521
181,479
Sep-10
1175
21
24675
441
1071,399
103,601
JUMLAH
21895
231
243055
3309
Y22 (oktober 2010)
1074,277
Sumber: Hasil Pengolahan Data, (2010)
2365,297
73
MAD Oktober 2010 =
Σ |aktual - peramalan| n
=
2365,297 21
= 112,633 MSE Oktober 2010 = Σ (kesalahan peramalan)² n =
349338,0131 21
=
16635,143
4.4.2 Perhitungan Manual Rata – Rata Bergerak Tabel 4.5 Perhitungan Manual Rata – Rata Bergerak
Bulan
Penjualan (Yt)
Xi
Jan-09
1200
1
Feb-09
1000
2
Mar-09
1000
3
Apr-09
950
4
Mei-09
1150
5
Jun-09
1000
6
Jul-09
800
7
Ft
Yt - Ft
1066,666667
-116,6666667
983,3333333
166,6666667
1033,333333
-33,33333333
1033,333333
-233,3333333
74
983,3333333
116,6666667
966,6666667
-66,66666667
933,3333333
66,66666667
1000
250
1050
120
1140
10
1190
-290
1073,333333
-223,3333333
966,6666667
-46,66666667
890
110
923,3333333
226,6666667
19
1023,333
-43,3333
1250
20
1043,333
206,6667
1175
21
1126,667
48,33333
22
1135
Agust-09
1100
8
Sep-09
900
9
Okt-09
1000
10
Nop-09
1250
11
Des-09
1170
12
Jan-10
1150
13
Feb-10
900
14
Mar-10
850
15
Apr-10
920
16
Mei-10
1000
17
Jun-10
1150
18
Jul-10
980
Agust-10 Sep-10 Okt-10
211,6667 Jumlah Sumber: Hasil Pengolahan Data, (2010) MAD Oktober 2010 =
|aktual - peramalan| n
=
2308,333334 18
=
131,9444
298,3
75
MSE Oktober 2010 =
(kesalahan peramalan)² n
=
443002,7778 18
=
24611,26543
4.4.3 Perhitungan Manual Rata – Rata Bergerak dengan Bobot (0,5 , 0,3 , dan 0,2) Tabel 4.6 Perhitungan Manual Rata – Rata Bergerak dengan Bobot Ft
Yt - Ft
4
1040
-90
1150
5
975
175
Jun-09
1000
6
1060
-60
Jul-09
800
7
1035
-235
Agust-09
1100
8
930
170
Sep-09
900
9
990
-90
Okt-09
1000
10
940
60
Nop-09
1250
11
990
260
Des-09
1170
12
1105
65
Jan-10
1150
13
1160
-10
Bulan
Penjualan (Yt)
Xi
Jan-09
1200
1
Feb-09
1000
2
Mar-09
1000
3
Apr-09
950
Mei-09
76
Feb-10
900
14
1176
-276
Mar-10
850
15
1029
-179
Apr-10
920
16
925
-5
Mei-10
1000
17
895
105
Jun-10
1150
18
946
204
Jul-10
980
19
1059
-79
Agust-10
1250
20
1035
215
Sep-10
1175
21
1149
26
22
1158,5
Okt-10
256 Jumlah
2304
Sumber: Hasil Pengolahan Data, (2010)
MAD Oktober 2010 =
|aktual - peramalan| n
=
2304 18
= 128
MSE Oktober 2010 =
(kesalahan peramalan)² n
=
424100
77
18 = 23561,111
4.4.4 Perhitungan Manual Penghalusan Eksponensial (Alpha = 0,3) Tabel 4.7 Perhitungan Manual Penghalusan Eksponensial (Alpha = 0,3) Yt - Ft
Bulan
Penjualan (Yt)
Xi
Ft
Jan-09
1200
1
0
Feb-09
1000
2
1200
-200
Mar-09
1000
3
1140
-140
Apr-09
950
4
1098
-148
Mei-09
1150
5
1053,6
96,4
Jun-09
1000
6
1081,92
-81,92
Jul-09
800
7
1056,424
-256,424
Agust-09
1100
8
979,4968
120,5032
Sep-09
900
9
1015,648
-115,648
Okt-09
1000
10
980,9536
19,0464
Nop-09
1250
11
986,6675
263,3325
Des-09
1170
12
1065,667
104,3328
Jan-10
1150
13
1096,967
53,0331
Feb-10
900
14
1112,877
-212,877
Mar-10
850
15
1049,014
-199,014
Apr-10
920
16
989,3098
-69,3098
Mei-10
1000
17
968,5169
31,48314
Jun-10
1150
18
977,9618
172,0382
Jul-10
980
19
1029,573
-49,5733
Agust-10
1250
20
1014,701
235,2989
Sep-10
1175
21
1085,291
89,7093
22
1112,204
Okt-10
-287,588
78
Jumlah
2657,944
Sumber: Hasil Pengolahan Data, (2010) MAD Oktober 2010 =
|aktual - peramalan| n
=
2657,944 20
= 132,89
MSE Oktober 2010 =
(kesalahan peramalan)² n
= 460747,2 20 = 23037,36
4.4.5 Perhitungan Manual Penghalusan Eksponensial dengan Trend (Alpha = 0,3 dan
Beta = 0,2)
Tabel 4.8 Perhitungan Manual Penghalusan Eksponensial dengan Trend (Alpha = 0,3 dan
Beta = 0,2) FIT = Ft +
Penjualan Bulan
(Yt)
Xi
Ft
Tt
Tt
Yt - FIT
79
Jan-09
1200
1
Feb-09
1000
2
1200
0
1200
-200
Mar-09
1000
3
1140
-12
1128
-128
Apr-09
950
4
1089,6
-19,68
1069,92
-119,92
Mei-09
1150
5
1033,944
-24,624
1009,32
140,68
Jun-09
1000
6
1051,524
-16,1832
1035,3408
-35,3408
Jul-09
800
7
1021,987
-18,854
1003,1328
-203,1328
Agust-09
1100
8
942,4241
-30,9958
911,42832
188,5717
Sep-09
900
9
967,9998
-19,6815
948,31831
-48,31831
Okt-09
1000
10
933,8228
-22,5806
911,24221
88,75779
Nop-09
1250
11
937,8695
-17,2551
920,6144
329,3856
Des-09
1170
12
1019,43
2,50802
1021,9381
148,0619
Jan-10
1150
13
1066,357
11,39182
1077,7484
72,25157
Feb-10
900
14
1099,424
15,72686
1115,151
-215,151
Mar-10
850
15
1050,606
2,817888
1053,4235
-203,4235
Apr-10
920
16
992,3967
-9,38755
983,00917
-63,00917
Mei-10
1000
17
967,1064
-12,5681
954,53831
45,4617
Jun-10
1150
18
968,1768
-9,8404
958,33641
191,6636
Jul-10
980
19
1015,835
1,65932
1017,4948
-37,4948
Agust-10
1250
20
1006,246
-0,59034
1005,6557
244,3443
Sep-10
1175
21
1078,959
14,07033
1093,0293
81,97071
22
1117,621
18,98866
1136,6092
Okt-10 Jumlah
2784,94
Sumber: Hasil Pengolahan Data, (2010) MAD Oktober 2010 =
|aktual - peramalan| n
=
2784,94 20
= 139,247
80
MSE Oktober 2010 =
(kesalahan peramalan)² n
=
512749,1 20
= 25637,455
4.4.6 Perhitungan Manual Naïve Method Tabel 4.9 Perhitungan Manual Naïve Method Yt - Ft
Bulan
Penjualan (Yt)
Xi
Ft = Yt - 1
Jan-09
1200
1
0
Feb-09
1000
2
1200
-200
Mar-09
1000
3
1000
0
Apr-09
950
4
1000
-50
Mei-09
1150
5
950
200
Jun-09
1000
6
1150
-150
Jul-09
800
7
1000
-200
Agust-09
1100
8
800
300
Sep-09
900
9
1100
-200
Okt-09
1000
10
900
100
Nop-09
1250
11
1000
250
Des-09
1170
12
1250
-80
Jan-10
1150
13
1170
-20
Feb-10
900
14
1150
-250
Mar-10
850
15
900
-50
81
Apr-10
920
16
850
70
Mei-10
1000
17
920
80
Jun-10
1150
18
1000
150
Jul-10
980
19
1150
-170
Agust-10
1250
20
980
270
Sep-10
1175
21
1250
-75
22
1175
Okt-10
-25 Jumlah
2865
Sumber: Hasil Pengolahan Data, (2010)
MAD Oktober 2010 =
|aktual - peramalan| n
=
2865 20
= 143,25
MSE Oktober 2010 =
(kesalahan peramalan)² n
= 560525 20 = 28026,25
82
Berdasarkan perhitungan akan jumlah permintaan spring bed tipe 101 untuk bulan oktober 2010 pada PT Dinamika Indonusa Prima secara manual dengan 6 metode antara lain Regresi Linear (Linier Regression), Rata- rata Bergerak (Moving Average), Rata – rata Bergerak
dengan
Bobot
(Weighted
Moving
Average),
Penghalusan
Eksponensial
(Eksponential Smoothing), Penghalusan Eksponensial dengan Tren (Ekponential Smoothing With Trend) dan Naïve Method. Berdasarkan hasil pengolahan data telah diperoleh hasil MAD dan MSE yang memiliki nilai yang terkecil yaitu pada metode Regresi Linier. Dengan menggunakan software QM For Windows didapati nilai MAD dan MSE dari metode regresi linier merupakan yang terkecil dari ke enam metode lainnya. Jadi sebaiknya perusahaan menggunakan peramalan untuk spring bed tipe 101 dengan menggunakan metode regresi linier karena nilai kesenjangannya sangat kecil.
4.5 Persediaan Kawat Baja PT Dinamika Indonusa Prima Jika perusahaan telah mendapatkan peramalan akan permintaan produk tersebut, maka hal yang kedua yang harus dilakukan adalah menghitung Inventory atau Persediaan. Hal ini sangat diperlukan agar perusahaan tetap bisa memproduksi dan memenuhi permintaan dari konsumen. Dalam penelitian ini penulis akan menghitung persediaan bahan baku dalam pembuatan spring bed tersebut dan memfokuskannya kepada persediaan akan kawat baja untuk bahan baku pembuatan spring bed tersebut. Berikut ini akan dijelaskan pada tabel mengenai data-data yang diperlukan atau yang tersedia dalam PT Dinamika Indonusa Prima untuk mengetahui persediaan yang baik bagi kawat baja. Tabel 4.10 Data – Data Kawat Baja Demand
322500 Kg
83
Harga kawat per satuan kilogram
Rp9.800
Biaya pengiriman (Co)
Rp12.000.000
Lead Time
12 hari
Biaya penyimpanan (Ch)
Rp1.000
Jumlah Hari Kerja
300 Hari
Safety Stock
50000 Kg
Sumber: Hasil Pengolahan Data, (2010)
4.5.1 Menghitung Persediaan Persediaan akan kawat baja pada PT Dinamika Indonusa Prima akan di hitung dengan menggunakan software QM For Windows dan secara manual. Persediaan akan dhitung dengan menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ) sederhana karena perusahaan telah memberikan data – data persediaan kawat baja dan biaya yang diperlukan untuk membeli kawat baja tersebut untuk spring bed tipe 101. Sehingga penulis tidak bisa menghitung dengan menggunakan metode EOQ Discount.
4.5.1.1 Perhitungan Persediaan dengan QM For Windows Hasil perhitungan akan persediaan kawat baja pada PT Dinamika Indonusa Prima dengan menggunakan software QM For Windows dengan metode Economic Order
Quantity Model dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
84
Sumber: Hasil Pengolahan Data, (2010) Gambar 4.9 Hasil EOQ Kawat Baja dengan QM For Windows
4.5.1.2 Perhitungan Persediaan secara Manual Berdasarkan data – data pada tabel 4.9 dibawah ini maka bisa dihitung secara manual persediaan akan kawat baja untuk spring bed tipe 101 pada PT Dinamika Indonusa Prima. Dalam perhitungan ini akan dijelaskan atau dipaparkan hasil perhitungan yang diperlukan atau dibutuhkan perusahaan, antara lain : •
Economic Order Quantity (EOQ)
•
Average Inventory
•
Frekuensi Pemesanan
85
•
Annual Setup Cost
•
Annual Holding Cost
•
Total Unit Cost
•
Total Cost
•
Daily Demand
•
Reorder Point Berikut akan di uraikan perhitungan secara manual untuk membuktikan bahwa
hasil perhitungan dengan menggunakan software QM For Windows akan sama dengan hasil perhitungan manual oleh penulis. •
EOQ = √2.D.S H = √2.322500.12000000 1000 = √2.3870000000 = 87977,3 kg atau = 87,98 Ton
•
Average Inventory =
Q* 2
=
87977,3 kg
86
2 = 43988,65 Kg atau = 43,98 Ton •
Frekuensi Pemesanan =
D Q*
=
322.500 87977,3 kg
= 3,66 kali pemesanan
•
Annual Setup Cost =
D
. Co
Q* =
322.500
. 12.000.000
87977,3 = Rp 43.988.619,791
•
Annual Holding Cost =
Q*
. Ch
2 = 87977,3
. 1000
2
87
= Rp. 43.988.650,00 •
Total Unit Cost = Unit Cost x D = Rp 9.800,00 x 322.500 Kg = Rp. 3.160.500.000,00
•
Total Cost = Total Unit Cost + Setup Cost + Holding Cost = Rp. 3.160.500.000,00 + Rp 43.988.619,791 + Rp. 43.988.650 = Rp. 3.248.477.269,791
•
Daily Demand =
D Hari Kerja
=
322.500 300
= 1075 kg atau = 1,075 Ton •
Reorder Point = SS x (LT x DD) = 50 Ton x (12 x 1,075) = 645 Ton Dari hasil kedua perhitungan diatas maka dapat di simpulkan bahwa PT
Dinamika Indonusa Prima sebaiknya melakukan pemesanan kawat baja yang ekonomis untuk spring bed tipe 101 sebanyak 87977,3 kg atau = 87,98 Ton. PT Dinamika Indonusa Prima juga harus melakukan pemesanan sebanyak 3,66 kali dalam waktu setahun untuk memenuhi kebutuhan kawat baja tersebut. Pemesanan kembali akan kawat baja (Reorder
88
Point) dilakukan jika jumlah persediaan kawat baja sudah tersisa 645 Ton. PT Dinamika Indonusa Prima memerlukan kawat baja sebanyak 1075 kg atau = 1,075 Ton untuk keperluan produksi spring bed tipe 101 setiap hari. Setiap melakukan pemesanan kawat baja maka PT Dinamika Indonusa Prima harus mengeluarkan biaya pemesanan sebesar Rp 43.988.619,791 dan juga biaya penyimpanan kawat baja tersebut sebesar Rp. 43.988.650,00. Total seluruh biaya yang dikeluarkan PT Dinamika Indonusa Prima untuk memenuhi keperluaan akan kawat baja untuk spring bed tipe 101 adalah sebesar Rp. Rp. 3.248.477.269,791.
Sedangkan
biaya
kawat
baja
itu
sendiri
sebesar
Rp.
3.248.477.269,791.
4.6 Pohon Keputusan (Decision Tree) PT Dinamika Indonusa Prima juga harus melakukan pengiriman akan spring bed tipe 101 ke Manado. Dimana dalam proses pendistribusiannya menggunakan 2 alternatif jalur yaitu jalur darat dan jalur laut. PT Dinamika mempunyai 3 jasa ekspedisi untuk pengiriman barang ke Manado. Dimana ke tiga perusahaan ekspedisi tersebut memiliki jasa pengiriman darat dan laut pula. Dalam proses pengiriman tersebut tentu PT Dinamika harus menentukan biaya terendah untuk pengiriman spring bed ke kota Manado tersebut. Dengan harga dari 3 ekspedisi tersebut berbeda dan dengan 2 jalur yang berbeda. Berikut adalah data yang tersedia dari ke tiga perusahaan ekspedisi tersebut untuk kota tujuan Manado. Tabel 4.11 Data Harga Ekspedisi ke Manado Perusahaan Ekspedisi
Jalur Darat (Rp)
Jalur Laut (Rp)
WKS CARGO
Rp. 13.129.000
Rp. 20.011.200
PT Nusantara Citra Transporttindo
Rp. 12.325.000
Rp. 10.296.000
89
PT Mitra Mulia Cargo
Rp. 13.777.500
Rp. 9.624.000
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2010 Keterangan : Harga pengiriman sudah diberikan oleh PT Dinamika Indonusa Prima dan merupakan biaya untuk pengiriman spring bed tipe 101 sebanyak kurang lebih 1000 unit.
4.6.1 Perhitungan Pohon Keputusan (Decision Tree) dengan QM For Windows Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan software QM For Windows untuk menentukan jalur apakah yang tepat untuk PT Dinamika Indonusa Prima melakukan pengiriman barang ke Manado dan oleh perusahaan ekspedisi mana dengan biaya termurah. Maka hasil perhitungannya dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Sumber: Hasil Pengolahan Data, (2010) Gambar 4.10 Hasil Perhitungan Decision Tree dengan QM For Windows
90
Hasil pada QM For Windows menunjukan bahwa sebaiknya PT Dinamika Indonusa Prima menggunakan jalur laut untuk pengiriman spring bed tipe 101 ke Manado dan dengan menggunakan jasa ekpedisi dari PT Mitra Multi Cargo dengan biaya sebesar Rp 9.624.000. selain dengan menggunakan software untuk melakukan perhitungan maka untuk mempastikan lagi hasil tersebut penulis juga akan menghitung dengan menggunakan cara manual untuk melihat apakah hasil dari kedua perhitungan tersebut sama atau tidak. 4.6.2 Perhitungan Pohon Keputusan (Decision Tree) secara Manual Pada perhitungan manual penulis mengasumsikan bahwa akan terjadi kenaikan harga sebesar 10% dari setiap perusahaan ekpedisi tersebut. Maka pada perhitungan manual akan timbul nilai ekonomi baik dan nilai ekonomi buruk. Hasil dari perhitungan manual dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 4.12 Perhitungan Decision Tree secara Manual
NO
Keterangan
Peluang Bagi
Nilai Hasil Keputusan
Kondisi Alamiah
(Rp)
Ekonomi
Ekonomi
Ekonomi
Ekonomi
Baik
Buruk
Baik
Buruk
Untuk Pengiriman Dengan Jalur Darat 1
WKS CARGO
0,7
0,3
19.000.000
(1.900.000)
2
PT Nusantara Citra
0,75
0,25
17.000.000
(1.700.000)
0,85
0,15
16.500.000
(1.650.000)
Transporttindo 3
PT Mitra Mulia Cargo
91
Untuk Pengiriman Dengan Jalur Laut 1
WKS CARGO
0,78
0,22
26.400.000
(2.640.000)
2
PT Nusantara Citra
0,8
0,2
13.200.000
(1.320.000)
0,82
0,18
12.000.000
(1.200.000)
Transporttindo
3
PT Mitra Mulia Cargo
Sumber: Hasil Pengolahan Data, (2010) Keterangan : Nilai ekonomi buruk didapat dengan asumsi terjadi kenaikan harga sebesar 10% dari harga ekonomi baik. 4.6.2.1 Hasil Perhitungan Decision Tree secara Manual Berikut hasil perhitungan yang diperoleh: •
Untuk Pengiriman Dengan Jalur Darat : WKS CARGO = (0,7)(Rp. 19.000.000) + (0,3)( - Rp. 1.900.000) = Rp. 13.300.000 – Rp. 171.000 = Rp. 13.129.000 PT Nusantara Citra Transporttindo = (0,75)(Rp. 17.000.000) + (0,25)( - Rp. 1.700.000)
92
= Rp. 12.750.000 – Rp. 425.000 = Rp. 12.325.000 PT Mitra Mulia Cargo = (0,85)(Rp. 16.500.000) + (0,15)( - Rp. 1.650.000) = Rp. 14.025.000 – Rp. 247.500 = Rp. 13.777.500 •
Untuk Pengiriman Dengan Jalur Laut : WKS CARGO = (0,78)(Rp. 26.400.000) + (0,22)( - Rp. 2.640.000) = Rp. 20.592.000 – Rp. 580.800 = Rp. 20.011.200 PT. Nusantara Citra Transporttindo = (0,8)(Rp. 13.200.000) + (0,2)( - Rp. 1.320.000) = Rp. 10.560.000 – Rp. 264.000 = Rp. 10.296.000 PT. Mitra Mulia Cargo = (0,82)(Rp. 12.000.000) + (0,18)( - Rp. 1.200.000) = Rp. 9.840.000 – Rp. 216.000
93
= Rp. 9.624.000 Dari hasil perhitungan secara manual menjelaskan bahwa sebaiknya PT Dinamika Indonusa Prima menggunakan jalur laut untuk melakukan pengiriman spring bed tipe 101 ke Manado dan dengan menggunakan jasa ekspedisi dari PT Mitra Mulia Cargo. Hal ini menunjukan bahwa hasil perhitungan dengan menggunakan software QM For Windows sama dengan hasil perhitungan secara manual yang dilakukan oleh penulis.
94
4.6.3 Pohon Keputusan
Sumber : Hasil Pengolahan Data, (2010) Gambar 4.11 Pohon Keputusan Jalur Pengiriman
95
4.7 Implikasi Penelitian Setelah dilakukan perhitungan untuk mencari solusi dari masalah yang terjadi pada PT Dinamika Indonusa Prima maka sebaiknya perusahaan menggunakan metode regresi linier untuk melakukan peramalan permintaan produk spring bed tipe 101. Peramalan untuk metode regresi linier pada bulan oktober 2010 mendapatkan hasil sebesar 1.074,191 unit. Pemilihan metode ini berdasarkan atas hasil dari nilai kesenjangan MAD (112,633) dan MSE (16635,143) terkecil dari keenam metode yang dilakukan perhitungan juga. Setelah mendapatkan jumlah peramalan untuk bulan oktober 2010 yaitu sebesar 1.074,191 maka PT Dinamika Indonusa Prima harus menghitung jumlah bahan baku yang diperlukan untuk memproduksi spring bed tipe 101 tersebut. Dalam penelitiian ini penulis melakukan perhitungan akan bahan baku kawat baja untuk pembuatan spring bed tipe 101 tersebut. Dari hasil perhitungan tersebut maka PT Dinamika Indonusa Prima harus melakukan pemesanan bahan baku yang ekonomis sejumlah 87977,3 kg atau 87,98 Ton kawat baja. Setelah barang diproduksi perusahaan harus melakukan pengiriman barang ke Manado, dimana untuk memilih jalur pengiriman terbaik (jalur darat dan jalur laut) dan dengan alternatif tiga perusahaan ekspedisi yang ada maka untuk pengambilan keputusan ini perusahaan menggunakan metode pohon pengambilan keputusan (decision tree). Dari hasil perhitungan tersebut maka sebaiknya perusahaan menggunakan jalur laut untuk melakukan pengiriman ke Manado dan menggunakan jasa ekspedisi dari PT Mitra Mulia Cargo dimana memiliki biaya terkecil dari ketiga perusahaan ekspedisi lainnya.