BAB 4 Hasil dan Pembahasan 4.1
Profil Perusahaan
4.1.1 Sejarah Perkembangan Perusahaan Pada awalnya, Divisi Otomotif bernama Armada Group yang dibentuk pada tahun 1983, yang berawal dari usaha perakitan body mobil dan bus. Dengan semakin berkembangnya usaha , perusahaan karoseri mendapatkan kepercayaan dari PT. Astra International tbk untuk menjadi dealer resmi penjualan kendaraan dengan merk Isuzu dan Daihatsu. Pada Tahun 1997, didirikanlah perusahaan dengan nama PT. Armada Auto Tara. Berturut-turut perusahaan membuka outlet penjualan di beberapa lokasi sekitar jakarta, Tanggerang, Bekasi dengan nama Armada Auto Tara Daihatsu dengan didukung oleh produk dan tenaga penjual yang ahli dibidangnya, Armada Auto Tara semakin berkembang pesat dengan bukti peningkatan setiap tahunnya naik sebesar 4% dari target yang telah di tetapkan dan dibukanya bengkel-bengkel resmi pada outlet penjualan dengan memiliki body repair yang sudah menjalin kerjasama dengan berbagai perusahaan. Kini Armada Auto Tara telah menjadi salah satu dealer besar yang terpecaya. berkomitment untuk meningkatkan kepercayaan pelanggan pada merek Daihatsu melalui produk yang berkualitas tinggi, harga bersaing dan memenuhi kepuasan pelanggan. Hal ini selaras dengan visi dan misi kami, untuk menjadi produsen mobil compact dan memenuhi standar kualitas global. Untuk kedepannya, PT. Armada Auto Tara semakin optimis dapat memperluas pangsa pasarnya di Indonesia dengan dukungan penuh dari PT. Astra International tbk dan dukungan dari para pencinta kendaran Daihatsu sendiri yang selama ini merasa puas atas pelayanan dan kualitas dari produk Daihatsu.
81
82
4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan Visi dari perusahaan adalah menjadi perusahaan otomotif yang handal dan kompeten dalam hal kualitas pelayanan dan kepedulian terhadap pelanggan di Indonesia. Sedangkan misi dari perusahaan adalah: a. Menjual produk di Indonesia dengan tingkat kepuasan pelanggan yang tinggi. b. Meningkatkan kualitas Karyawan, Organisasi & Teknologi Informasi secara berkesinambungan. c.
4.2
Menumbuhkembangkan semangat falsafah Profit & Harmoni.
Layanan Bengkel Daihatsu
4.2.1.1 Service Super Cepat Max 59 menit Pelanggan tidak perlu menunggu terlalu lama dalam melakukan perawatan berkala dibengkel Daihatsu, karena dapat memanfaatkan layanan Service Super Cepat (SSC), yaitu layanan service cepat hanya dalam waktu 59 menit, khusus untuk perawatan berkala. Layanan ini merupakan salah satu terobosan untuk memberikan service berkualitas dengan waktu yang lebih singkat, parktis, bebas antri, harga normal, dan kualitas terjamin. Dengan fasilitas khusus dan lengkap serta dikerjakan oleh teknisi yang handal, maka pelanggan akan menemukan pengalaman
baru service kendaraan dengan waktu yang lebih singkat, dan
harga tetap. 4.2.1.2 Happy Kontrak Service Happy Kontrak Service adalah perawatan kendaraan selama periode atau jarak tertentu tanpa memikirkan kenaikan harga yang tidak pasti yang ditawarkan oleh bengkel Daihatsu. Paket perawatan ini dibayarkan secara penuh oleh pelanggan pada saat pertama kali mengikuti program ini dan selanjutnya pelanggan dapat melakukan perbaikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku pada buku kontrak service yang telah disepakati bersama (biasanya 1 - 3 tahun).
83
Keuntungan Happy Kontrak Service Daihatsu : -
Memberikan kemudahan perawatan dan perbaikan terencana
-
Jaminan keaslian suku cadang
-
Kemudahan proses administrasi
-
Diskon 25% dari harga normal
-
Bebas dari kenaikan harga selama periode Happy Kontrak Service
-
Di ingatkan kapan waktu perawatan sehingga kondisi kendaraan selalu prima
4.2.1.3 Daihatsu Mobile Service (DMS) Daihatsu Mobile Service (DMS) merupakan unit Daihatsu Gran Max (Blind Van) yang pada kabinnya dipenuhi peralatan tool kit lengkap yang diperuntukkan bagi pelanggan yang tidak sempat datang kebengkel resmi Daihatsu namun ingin melakukan sejumlah perawatan atau perbaikan, dimana mekanik Daihatsu akan menangani mobil pelanggan dirumah atau dikantor. Pelayanan yang diberikan DMS (Daihatsu Mobile Service) juga bermacam-macam misalnya service berkala, cek dan ganti oli , cek sistem rem, tune up mesin, bahkan setrum aki atau hanya ganti bohlam. Namun demikian sistem booking berlaku, sekaligus sebagai sarana pengguna Daihatsu untuk mengutarakan keluhannya. 4.2.1.4 Part 24 Jam atau Gratis Untuk menjamin kepuasan pelanggan khususnya masalah ketersediaan spare part, kini pelanggan di bengkel Daihatsu bisa mendapatkan spare part grais bila dalam 24 jam spare part yang di pesan tidak kunjung datang. Program “Part 24 Jam atau Gratis” ini terhitung berlaku setelah pelanggan menandatangani PKB (Perintah Kerja Bengkel). Part yang dijamin totalnya ada 777 item yang masuk ke dalam kategori part perawatan berkala untuk semua model mobil Daihatsu keluaran tahun 2001 keatas. Part yang masuk kedalam kategori part perawatan berkala umumnya merupakan part-part fast moving seperti kampas rem, air filter, dan sebagainya. Ini merupakan komitmen Daihatsu dalam memuaskan customernya.
84
4.2.1.5 Booking Service Booking service adalah program prioritas pelayanan Daihatsu, dimana pelanggan dapat mengatur kedatangannya kebengkel resmi Daihatsu. Keuntungannya adalah : -
Tidak perlu mengantri waktu mendaftar
-
Kendaraan dapat langsung dikerjakan oleh mekanik tidak perlu menunggu giliran
-
Biaya dan lamanya waktu perbaikan dapat diketahui sebelumnya
-
Praktis hemat waktu
-
Mendapatkan potongan harga jasa dan spare part, besar diskon sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku yang terdiri dari diskon 5% setiap hari rabu & kamis (khusus bengkel Daihatsu kalimalang), diskon 15% untuk karyawan dengan syarat foto copy ID Card karyawan, dan diskon 5% untuk anggota member Taruna Club dan Xenia Club
4.2.1.6 Genius (Genuine Parts Plus) Genius adalah jaminan suku cadang asli dengan mutu terjamin dan bergaransi. Memadai harganya serta mudah didapat dilebih dari 2000 outlet yang tersebar diseluruh Indonesia. Genius merupakan program jaminan suku cadang asli dengan : 1.
Mutu terjamin dan bergaransi Î masa garansi maintenance part 3 bulan / 5000 km
2.
Memadai harganya Î lebih terjangkau sehingga tidak membebani pengeluaran pelanggan
3.
Mudah di dapat Î karena suku cadang asli Daihatsu tersedia di lebih 2000 outlet yang tersebar diseluruh Indonesia
4.2.1.7 Service Warranty Claim Di bengkel resmi Daihatsu, perawatan dan perbaikan Daihatsu pelanggan langsung tuntas dan bergaransi. Pelanggan dijamin sekali datang tuntas dan bergaransi (Fix It Right
85
First Time). Apabila terjadi perbaikan ulang atas problem yang sama (perbaikan tidak tuntas) maka biaya perbaikan gratis. Masa garansi perbaikan adalah : -
15 hari atau 1.000 km untuk perbaikan (repair) umum
-
3 bulan untuk perbaikan body
4.2.1.8 Siaga 24 jam Siaga 24 jam adalah program jasa pelayanan darurat untuk pengguna Daihatsu yang mengalami permasalahan atau kerusakan (mogok di jalan), Siap membantu 24 jam setiap hari. 4.2.1.9 Daihatsu Car Care Hadir merawat mobil pelanggan, menggunakan material dan bahan berbasis air (water base produk) yang terkemuka di dunia, dikerjakan oleh tenaga professional dan berpengalaman dibidangnya sehingga menjamin kualitas hasil kerja, aman bagi kendaraan dan ramah lingkungan. Pelayanan perawatan terdiri dari : -
Salon Mesin Æ menjadikan mesin bersih kembali, bersih dari noda dan kotoran serta memberikan perlindungan dan pelapisan terhadap komponen yang terbuat dari karet. Estimasi waktu pekerjaannya 1 – 2 jam.
-
Salon Kaca Æ membersihkan jamur (water spot) mengkilapkan dan memberikan perlindungan pada kaca. Estimasi waktu pekerjaannnya 1 jam.
-
Salon Interior Æ menjadikan interior bersih dan memberikan proteksi terhadap komponen yang terbuat dari karet, fiber, vynil, dan plastik. Waktu estmasi pekerjaannya 2 – 3 jam.
-
Salon Eksterior Æ mengangkat jamur, kotoran, swirl mark (sarang laba-laba) dan oksidan lainya. Menampilkan gloss warna mobil serta memberikan proteksi / pelapisan pada karet kaca, molding, ban dan cat. Waktu estimasi pekerjannya 4 – 6 jam.
86
4.3
Struktur Organisasi PT. Armada Auto Tara – Daihatsu Kalimalang Struktur organisasi PT. Armada Auto Tara – Daihatsu kalimalang dapat digambarkan
sebagai berikut :
88
4.4
Wewenang dan Tanggung Jawab Berikut ini adalah uraian mengenai wewenang dan tanggung jawab dari masing-
masing posisi dalam struktur organisasi PT. Armad Auto Tara – Daihatsu kalimalang : 1. Kepala Cabang -
Mengawasi dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan kantor cabang yang dipimpinnya sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan
-
Membuat analisa mengenai perkembangan perusahaan baik dilihat dari sisi keuangan maupun pelaksanaan operasional perusahaan untuk menilai efisiensi dan efektivitas kerja
-
Menerima laporan dari setiap kepala departemen tentang hasil yang telah dicapai oleh masing-masing department tersebut. Laporan ini kelak akan menjadi laporan ke kantor pusat,
-
Mendelegasikan wewenang dan tanggung jawab kepada masing-masing kepala departemen sesuai dengan bidangnya,
-
Menandatangani surat-surat penting yang berhubungan dengan kantor cabang.
2. Kepala Bengkel -
Membuat perencanaan dan memastikan pencapaian revenue workshop, unit masuk dan car return sesuai standar yang ditetapkan
-
Menjaga dan meningkatkan mutu pelayanan bengkel (performance jajaran bengkel)
-
Mengontrol stok gudang bengkel (parts sesuai dengan target service rate)
-
Pembinaan dan pengembangan personel bengkel
-
Memantau pengelolaan limbah padat, cair dan gas dibengkel (Environment, Healty and Safety Programe)
-
Melakukan evaluasi program-program yang ada dibengkel
89
-
Memutuskan / penolakan diskon untuk pelanggan / perjanjian kerja sama sesuai SOP
-
Menentukan penggunaan kendaraan operasional service cabang (service car)
-
Menegur, mengarahkan dan memberikan reward – punishment kepada karyawan bawahannya
-
Mengusulkan promosi, transfer, demosi, training atau melakukan PHK karyawan dibawahnya
3. Admin Unit -
Mengelola surat pesanan
-
Memeriksa kelengkapan surat pesanan kendaraan
-
Memeriksa kelengkapan pengajuan STNK
-
Menerima dan menyiapkan kendaraan
-
Memonitor piutang kendaraan
-
Membuat BKU dan Melakukan Kodering
-
Monitor bon sementara dan prepayment
-
Melaksanakan fungsi kepersonaliaan cabang
-
Melaksanakan fungsi general affairs cabang
-
Melaksanakan fungsi Internal Control
-
Melakukan proses penerimaan dan pengeluaran uang
-
Membuat Register Cek/Giro
-
Melakukan penyetoran ke Bank
-
Mengelola Petty Cash dan Membuat Laporan Petty Cash Harian
-
Melakukan kas Opname
4. Admin Service -
Memonitor batas waktu pembayaran dan dokumen-dokumen pendukungnya
90
-
Melakukan administrasi account receivable (AR) dan verifikasi “Collection Payment”
-
Mencetak kontrak kerja untuk perjanjian kerja sama (PKS) sesuai dengan kesepakatan yang telah disetujui workshop head (kepada bengkel)
-
Memonitor batas waktu pembayaran dan dokumen-dokumen pendukungnya
-
Melakukan kegiatan administrasi masalah perpajakan
-
Membantu melengkapi data yang dibutuhkan untuk pengirimian unit
5. CRO (Customer Relationship Officer) -
Melayani customer
-
Membina dan mengontrol karyawan dalam penerapan standar pelayanan
-
Mengontrol fasilitas pelayanan sesuai dengan standar
-
Mengelola customer data
-
Mengkoordinasi dan melaksanakan aktivitas customer retention
-
Mengkoordinasikan penyelesaian customer complaint
-
Menggali suara customer
-
Mengkoordinasikan pelaksanaan program customer survey
-
Memonitor performance Customer Service
-
Menjaga dan meningkatkan kualitas pelayanan
-
Mendokumentasikan kegiatan pelayanan
-
Membantu penyelenggaraan event yang berhubungan dengan customer
-
Melaksanakan pekerjaan yang ditugaskan
oleh
kepada
kebutuhan cabang 6. Supervisor -
Menetapkan target penjualan bersama Kepala Cabang
-
Menetapkan stok kendaraan kepada customer yang sudah antri
-
Mengontrol penjualan
cabang sesuai
91
-
Menyusun dan membuat laporan penjualan
-
Menentukan metode-metode pendistribusian dan kebijakan penjualan
-
Menyusun strategi dan memotivasi para salesman untuk menjual mobil sesuai target
7. Service Advisor (SA) -
Melayani pelanggan, yaitu menganalisa kerusakan dan memeriksa kendaraan serta menjelaskan hasil pemeriksaan pada pelanggan
-
Memasukan data keluhan pelanggan mengenai kondisi kendaraan pelanggan ke computer
-
Membuat perintah kerja bengkel (PKB)
-
Membuat penawaran dari pekerjaan perbaikan kendaraan / estimasi biaya dan waktu perbaikan pada pelanggan
-
Menginformasikan pekerjaan tambahan (bila ada) kepada pelanggan beserta estimasi biaya dan waktu tambahan yang diperlukan
-
Memeriksa kendaraan yang telah diperbaiki, apakah sesuai dengan PKB
-
Melakukan test jalan dan memeriksa keberadaan parts bekas di dalam kendaraan
-
Menyerahkan kembali kendaraan kepada pelanggan dalam keadaan bersih berikut part bekas sesuai dengan ceklist kelengkapan kendaraan pelanggan
-
Melakukan follow up ke pelanggan setelah 2-3 hari kendaraan diperbaiki dibengkel
-
Mengingatkan pelanggan untuk melakukan perawatan berkala berikutnya
-
Menentukan harga dan memberikan diskon pada pelanggan untuk perbaikan kendaraan sesuai standar yang ditetapkan
-
Memutuskan kendaraan boleh keluar atau tidak setelah dipakai
92
8. Central Control Room (CCR) -
Memberikan order pekerjaan kepada mekanik sesuai kompetensi mekanik
-
Memprioritaskan PKB kategori return
-
Mengupdate status kerja mekanik di menu komputer dan job control board
-
Menginformasikan ke service advisor (SA) kondisi loading kerja mekanik saat SA membutuhkannya
-
Memonitor status PKB yang telah dibagikan ke mekanik
-
Merencanakan dan memonitor perawatan alat-alat bengkel
-
Mendata semua peralatan yang dimiliki oleh bengkel
-
Mengusulkan ke kepala bengkel untuk perbaikan, penggantian dan kaliberasi peralatan yang tidak layak digunakan lagi
-
Menjaga kebersihan dan keamanan area kerjanya
9. Kepala Regu (KARU) -
Menganalisa PKB dari service advisor (SA) untuk mendistribusikan job kepada mekanik
-
Mengawasi kerja mekanik sesuai PKB dan flat rate yang ditetapkan
-
Membantu
menyelesaikan
persoalan
yang
dihadapi
mekanik
dengan
menjelaskan cara trouble shooting -
Mendukung mekanik dalam penyediaan suku cadang dan tools
-
Membuat laporan berkala mengenai job return, problem yang dihadapi untuk diserahkan pada atasan
-
Memeriksa hasil kerja mekanik sesuai dengan PKB
-
Menjelaskan pada pelanggan tentang kondisi kendaraan yang sedang diperbaiki
-
Melakukan final test terhadap kendaraan yang telah selesai diperbaiki
93
10.
Mekanik - Mengerjakan perbaikan atau perawatan kendaraan sesuai perintah yang ada di PKB, dan sesuai dengan standar pengerjaan serta standar k3 yang berlaku - Mencatat pekerjaan yang dilakukan di kolom PKB dan mencatat wartu kerja (waktu mulai & waktu penyelesaian pekerjaan) pada kertas atau cek sheet yang berlaku untuk menentukan flat rate -
Menginformasikan kerusakan yang ditemukan diluar PKB pada kepala regu untuk ditindak lanjuti
-
Memeriksa ulang hasil kerjanya dan menyerahkan PKB yang telah di isi kepada kepala regu untuk diperiksa
-
Memelihara (menjaga kebersihan dan kelengkapan) peralatan kerja, menjaga kerapihan dan kerbersihan tempat kerja
11. -
Petugas Gudang Part (Spareparts) Menerima kiriman parts sesuai pesanan dari parts HO dan membuat surat penerimaan gudang (SPG)
-
Mengecek kesesuaian parts yang dipesan saat penerimaan
-
Menenpatkan parts di rak sesuai dengan kode lokasi yang telah ditentukan
-
Melakukan order parts ke HO dengan kategori pemesanan sesuai standar prosedur pemesanan parts
-
Melakukan order parts luar (local purchase) bila pats HO tidak dapat memenuhinya dengan persetujuan kepala bengkel
-
Membuat nota kontan parts dan nota parts
-
Menjaga kebersihan dan kemanan area kerjanya
12.
Biling
-
Mencetak kwitansi pembayaran sesuai permintaan service advisor (SA)
-
Mencetak SPK dari karu
94
-
Mencetak SPG OPL
-
Memberikan data ke accounting dept untuk pembuatan faktur pajak
-
Membuat file semua dokumen F / R
13.
Kasir
-
Menerima pembayaran dari customer
-
Follow up customer yang belum bayar
-
Membuat operasional bengkel / petty cash
-
Menginput pembayaran by cash maupun transfer
14. -
Petugas Gudang Bahan Menerima kiriman bahan sesuai pesanan dari vendor / supplier bahan yang telah ditentukan Wsh dan membuat surat penerimaan gedung (SPG)
-
Mengecek kesesuaian bahan yang dipesan pada saat penerimaan
-
Menempatkan bahan di rak sesuai dengan kode lokasi yang terlah ditentukan
-
Melakukan order bahan ke supplier bila stok gudang sudah standar minimal pemesanan
-
Melakukan order bahan hanya kepada supplier yang telah ditentukan oleh kepala bengkel (head office)
-
Membuat nota kontan bahan dan nota bahan
-
Menjamin ketersediaan SST (Special service tools) dan equipment yang disimpan di gudang bahan
-
Melayani, mengawasi dan menjaga sistem peminjaman SST dan equipment yang tersimpan digudang bahan
15. -
Petugas Pengatur Kendaraan Menenpatkan kendaraan yang akan dilakukan perbaikan atau perawatan pada stall kerja yang telah ditentukan
-
Memasang seat cover pada kendaraan pelanggan
95
-
Menjamin ketersedian seat cover pada tempatnya
-
Mengantar dan mengambil parts yang diperbaiki di vendor (OPL) dengan cepat
-
Menjaga kebersihan dan keamanan area kerjanya
16. Petugas Pencuci Kendaraan -
Melaksanakan pekerjaan cuci kendaraan pelanggan dengan sebaik-sebaiknya sesuai dengan PKB
-
Memelihara dan merawat peralatan kerja dengan sebaik-baiknya
-
Menjaga kebersihan dan keamanan area kerjanya
17. OPR Admin -
Input Bukti Pengeluaran Hutang / BPH (Pengobatan, tagihan rumah sakit, pembelian dan pembayaran vendir)
-
Recab DO (delivery order) kirim, dan STNK
-
Membuat absensi karyawan
-
Mengelola Alat Tulis Kantor
18. Sales Counter -
Memenuhi target penjualan yang telah ditetapkan perusahaan
-
Mencari dan melayani calon pelanggan dengan memberikan uraian lengkap tentang produk, harga dan keunggulan produk dari pelayanan
19. Salesman -
Menjual produk-produk Daihatsu
-
Melayani Customer
-
Mengantarkan kendaraan pada Customer
96 4.5
Profil Responden PT. Armada Auto Tara – Daihatsu Kalimalang Karakteristik demografi responden dalam penelitian ini dibedakan menurut jenis
kelamin, usia, pekerjaan, dan merek kendaraan. Adapun karakteristik responden dapat dilihat pada penjelasan di bawah ini : 4.5.1 Jenis Kelamin Responden Profil responden berdasarkan hasil kuesioner yang dilihat dari jenis kelamin sebagai berikut : Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden Jenis Kelamin
Jumlah
Presentase
Pria
121 Orang
70%
Wanita
51 Orang
30%
Total
172 orang
100%
Sumber : Data Primer,2011 Berdasarkan hasil kuesioner profil responden mengenai jenis kelamin dari 172 orang responden maka di dapat data sebagai berikut : responden yang berjenis kelamin pria sebanyak 121 orang (70%) dan sisanya sebanyak 51 orang (30%) adalah wanita. Ini menunjukan bahwa lebih banyak responden pria dibandingkan dengan wanita, karena sebagian besar wanita tidak suka ke bengkel, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
97 Gambar 4.2 Profil Responden berdasarkan Jenis Kelamin
Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Wanita 30%
Pria 70% Sumber: Hasil Pengolahan Data 4.5.2
Usia Responden Profil responden berdasarkan hasil kuesioner yang dilihat dari usia responden
sebagai berikut : Tabel 4.2 Usia Responden Usia
Jumlah
Presentase
17-30 tahun
47 orang
28%
31-45 tahun
68 orang
40%
46-55 tahun
35 orang
20%
>56 tahun
22 orang
12%
98 Total
172 orang
100%
Sumber : Data Primer,2011 Berdasarkan hasil kuesioner profil responden mengenai usia dari 172 responden dapat dilihat bahwa kelompok usia responden 17-30 tahun sebanyak 47 orang (28%), kemudian untuk kelompok usia antara 31-45 tahun sebanyak 68 orang (40%), untuk usia 46-55 tahun sebanyak 35 orang (20%), dan yang terakhir untuk kelompok usia >56 tahun terdapat 22 orang (12%). Ini menunjukan bahwa banyak responden yang berusia 31-45 tahun, karena pada usia 31-45 tahun memasuki usia produktif bagi seseorang untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini : Gambar 4.3 Profil Responden berdasarkan Usia
Sumber: Hasil Pengolahan Data
99 4.5.3 Pekerjaan Responden Profil responden berdasarkan hasil kuesioner yang dilihat dari pekerjaan responden sebagai berikut : Tabel 4.3 Pekerjaan Responden Pekerjaan
Jumlah
Presentase
Pelajar/Mahasiswa
30 orang
17%
Pegawai Negri
56 orang
33%
Pegawai Swasta
69 orang
40%
Ibu Rumah Tangga
12 orang
7%
Lainnya
5 orang
3%
172 orang
100%
Total Sumber Data Primer,2011
Berdasarkan hasil kuesioner profile responden mengenai Jenis pekerjaan, dari 17 responden didapat data sebagai berikut : responden yang bekerja sebagai pelajar / mahasiswa yaitu sebanyak 30 orang (17%), responden yang bekerja sebagai Pegawai Negri sebanyak 56 orang (33%), responden yang bekerja sebagai Pegawai swasta sebanyak 69 orang (40%), responden yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga sebanyak 12 orang (7%) dan responden yang memilih lainnya sebanyak 5 orang (3%). Ini menunjukan bahwa lebih banyak responden yang bekerja sebagai karyawan swasta, karena karyawan swasta intensitas penggunaan mobil lebih sering digunakan untuk aktivitas bekerja, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
100 Gambar 4.4 Profil Responden berdasarkan Jenis Pekerjaan
Sumber: Hasil Pengolahan Data 4.5.4
Merek Kendaraan Responden Profil responden berdasarkan hasil kuesioner yang dilihat dari merek kendaraan
responden sebagai berikut : Tabel 4.4 Merk Kendaraan Responden Merek
Jumlah
Presentase
Xenia
86 Orang
50%
Terios
37 Orang
21%
Grand Max
22 Orang
13%
Luxio
18 Orang
10%
Sirion
9 Orang
6%
101 Total
172 Orang
100%
Sumber : Data Primer, 2011 Berdasarkan hasil kuesioner profile responden mengenai Merk Kendaraan, dari 172 responden didapat data sebagai berikut : responden yang memiliki merk Xenia sebanyak 86 orang (50%), responden yang memiliki merk Terios sebanyak 37 orang (21%), responden yang memiliki merk Grand Max sebanyak 22 orang (13%), responden yang memiliki merk Luxio 18 orang (10%), responden yang memiliki merk Sirion sebanyak 9 orang (6%).
Ini menunjukan bahwa banyak responden yang
memiliki merk kendaraan Xenia dibandingkan dengan merk yang lainnya, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini : Gambar 4.5 Profil Responden berdasarkan Merek Kendaraan
Sumber: Hasil Pengolahan Data
102
4.6
Transformasi Data Ordinal Menjadi Interval Salah satu asumsi yang mendasari path analysis adalah minimal dalam skala ukur
interval atau ratio, maka data yang telah di dapatkan haruslah di transformasi terlebih dahulu menjadi data interval sebelum di analisis lebih lanjut. Mentransformasi data ordinal menjadi data interval berguna untuk memenuhi sebagian syarat analisis parametrik dimana data setidak-tidaknya
berskala
interval.
Data
ordinal
tersebut
ditransformasikan
menggunakan software Msi. Transformasinya sebagai berikut : -
Tansformasi variabel Kualitas produk ditunjukkan pada tabel berikut ini: Tabel 4.5 Tansformasi Variabel Kualitas Produk Skala Ordinal
Berubah
Skala Interval
Nilai Alternatif Jawaban 1
Menjadi
1
Nilai Alternatif Jawaban 2
Menjadi
2,12
Nilai Alternatif Jawaban 3
Menjadi
3,08
Nilai Alternatif Jawaban 4
Menjadi
3,98
Nilai Alternatif Jawaban 5
Menjadi
5,05
Sumber: Hasil Pengolahan Data
dengan
103
- Tansformasi variabel Promosi ditunjukkan pada tabel berikut ini: Tabel 4.6 Tansformasi Variabel Promosi Skala Ordinal
Berubah
Skala Interval
Nilai Alternatif Jawaban 1
Menjadi
1
Nilai Alternatif Jawaban 2
Menjadi
1,95
Nilai Alternatif Jawaban 3
Menjadi
2,77
Nilai Alternatif Jawaban 4
Menjadi
3,68
Nilai Alternatif Jawaban 5
Menjadi
4,83
Sumber: Hasil Pengolahan Data - Tansformasi variabel Brand image ditunjukkan pada tabel berikut ini: Tabel 4.7 Tansformasi Variabel Brand image Skala Ordinal
Berubah
Skala Interval
Nilai Alternatif Jawaban 1
Menjadi
1
Nilai Alternatif Jawaban 2
Menjadi
2,05
Nilai Alternatif Jawaban 3
Menjadi
2,88
Nilai Alternatif Jawaban 4
Menjadi
3,70
Nilai Alternatif Jawaban 5
Menjadi
4,78
Sumber: Hasil Pengolahan Data
104
- Tansformasi variabel Keputusan pembelian ditunjukkan pada tabel berikut ini: Tabel 4.8 Tansformasi Variabel Keputusan pembelian Skala Ordinal
Berubah
Skala Interval
Nilai Alternatif Jawaban 1
Menjadi
1
Nilai Alternatif Jawaban 2
Menjadi
2,01
Nilai Alternatif Jawaban 3
Menjadi
2,87
Nilai Alternatif Jawaban 4
Menjadi
3,75
Nilai Alternatif Jawaban 5
Menjadi
4,83
Sumber: Hasil Pengolahan Data Keterangan: Alternatif Jawaban 1= Sangat Tidak Setuju Alternatif Jawaban 2= Tidak Setuju Alternatif Jawaban 3= Biasa Alternatif Jawaban 4= Setuju Alternatif Jawaban 5= Sangat Setuju Selanjutnya data yang sudah ditransformasi menjadi data interval akan diuji validitas dan reliabilitasnya sehingga instrumen yang digunakan dalam penelitian dapat dipertanggung jawabkan. Data yang diuji validitas dan reliabilitasnya adalah variabel X1, X2, Y, dan Z. 4.7
Uji Validitas dan Reliabilitas 4.7.1 Uji Validitas Untuk mengetahui apakah kuesioner yang telah kita lakukan datanya valid atau tidak, reliabilitas atau tidak maka dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Uji validitas
105
menggunakan tingkat kepercayaan 95%, dimana df = n-2. Nilai n dalam penelitian ini yaitu 172, sehingga nilai df = 170. Dengan begitu, diperoleh nilai ttabel = 1,65. Selanjutnya dengan menggunakan rumus rtabel, maka diperoleh nilai rtabel = 0,13. Dasar pengambilan keputusan pada uji validitas ini adalah sebagai berikut: ¾
Jika r hasil> 0,13 (r tabel), maka butir atau pertanyaan tersebut valid.
¾
Jika r hasil< 0,13 (r tabel), maka butir atau pertanyaan tersebut tidak valid.
Pada penelitian ini dilakukan uji coba terhadap 40 sampel, dan diperoleh hasil bahwa semua butir pertanyaan valid. Maka, penelitian dilanjutkan dengan jumlah responden 172. Nilai r hasil didapat dari hasil perhitungan korelasi pearson product
moment antara skor tiap butir pertanyaan dengan skor total dengan bantuan software SPSS 19. Berikut adalah hasil dari uji Validitas : -
Uji Validitas Variabel Kualitas produk (X1)
Tabel 4.9 Hasil Perhitungan Uji Validitas Untuk Variabel Kualitas Produk (X1) Pertanyaan
r hitung
r tabel
Kesimpulan
Pertanyaan 1
0,236
0,13
Valid
Pertanyaan 2
0,242
0,13
Valid
Pertanyaan 3
0,347
Pertanyaan 4
0,292
Pertanyaan 5
0,365
Pertanyaan 6
0,544
Pertanyaan 7
0,256
Pertanyaan 8
0,393
0,13 0,13 0,13 0,13 0,13 0,13
Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Dari tabel 4.9 diatas dapat kita ketahui bahwa seluruh butir pertanyaan pada varibel kualitas produk adalah valid, karena nilai r hitung dari seluruh pertanyaan yang ada menunjukkan angka > dari nilai r tabel (0,13).
106
-
Uji Validitas Variabel Promosi (X2)
Tabel 4.10 Hasil Perhitungan Uji Validitas Untuk Variabel Promosi (X2) Pertanyaan
r hitung
r tabel
Kesimpulan
Pertanyaan 1
0,454
0,13
Valid
Pertanyaan 2
0,433
0,13
Valid
Pertanyaan 3
0,384
Pertanyaan 4
0,391
Pertanyaan 5
0,450
Pertanyaan 6
0,456
Pertanyaan 7
0,232
Pertanyaan 8
0,514
Pertanyaan 9
0,290
0,13 0,13 0,13 0,13 0,13 0,13 0,13
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Dari tabel 4.10 diatas dapat kita ketahui bahwa seluruh butir pertanyaan pada varibel promosi adalah valid, karena nilai r hitung dari seluruh pertanyaan yang ada menunjukkan angka > dari nilai r tabel (0,13). -
Uji validitas Variabel Brand Image (Y)
Tabel 4.11 Hasil Perhitungan Uji Validitas Untuk Variabel Brand Image (Y) Pertanyaan
r hitung
r tabel
Kesimpulan
Pertanyaan 1
0,200
0,13
Valid
Pertanyaan 2
0,247
0,13
Valid
Pertanyaan 3
0,322
Pertanyaan 4
0,217
Pertanyaan 5
0,203
Pertanyaan 6
0,157
0,13 0,13 0,13 0,13
Valid Valid Valid Valid
107
Pertanyaan 7
0,376
Pertanyaan 8
0,233
Pertanyaan 9
0,212
0,13 0,13 0,13
Valid Valid Valid
Dari tabel 4.11 diatas dapat kita ketahui bahwa seluruh butir pertanyaan pada varibel brand image adalah valid, karena nilai r hitung dari seluruh pertanyaan yang ada menunjukkan angka > dari nilai r tabel (0,13). -
Uji validitas Variabel Keputusan Pembelian (Z) Tabel 4.12 Hasil Perhitungan Uji validitas Untuk Varabel Keputusan Pembelian (Z)
Pertanyaan
r hitung
r tabel
Kesimpulan
Pertanyaan 1
0,439
0,13
Valid
Pertanyaan 2
0,398
0,13
Valid
Pertanyaan 3
0,223
Pertanyaan 4
0,330
Pertanyaan 5
0,453
Pertanyaan 6
0,271
Pertanyaan 7
0,335
Pertanyaan 8
0,443
Pertanyaan 9
0,438
Pertanyaan 10
0,439
0,13 0,13 0,13 0,13 0,13 0,13 0,13 0,13
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
108
Dari tabel 4.12 diatas dapat kita ketahui bahwa seluruh butir pertanyaan pada varibel keputusan pembelian adalah valid, karena nilai r hitung dari seluruh pertanyaan yang ada menunjukkan angka > dari nilai r tabel (0,13). 4.7.2
Uji Reliabilitas Uji reliabilitas diperlukan untuk mengukur tingkat keandalan kuesioner. Untuk itu,
dilakukan uji reliabilitas internal pada instrument penelitian dengan menggunakan teknik reliabilitas dengan metode Alpha. Uji reliabilitas dengan menggunakan metode Alpha dilakukan pada instrumen pertanyaan yang menggunakan kategorisasi jawaban dengan skala bukan 0 dan 1, seperti skala 1 sampai 5, 1 sampai 7, atau -3 sampai 3. Teknik Alpha dilakukan dengan memperhitungkan varians butir pertanyaan. Dasar pengambilan keputusan pada uji reliabilitas ini yaitu : ¾
Bila r hasil > r tabel, maka kuesioner yang diuji reliabel
¾
Bila r hasil < r tabel, maka kuesioner yang diuji tidak reliabel.
Pada teknik Alpha, r hasil dapat memperhitungkan varians yang kemudian dimasukkan pada rumus Alpha. Sedangkan nilai r tabel didapat dari melihat tabel r Product Moment dengan df (degree of freedom) = n – 2, untuk riset ini df = 172 – 2 = 170. dan tingkat kepercayaan 95%, dengan nilai r tabel. Berikut adalah tabel hasil Reability Analisis dari masing-masing variabel: Tabel 4.13 Reliability Statistics Variabel Kualitas Produk (X1) • Pertanyaan 1 • Pertanyaan 2 • Pertanyaan 3 • Pertanyaan 4 • Pertanyaan 5 • Pertanyaan 6 • Pertanyaan 7 • Pertanyaan 8
• • •
Promosi (X2) Pertanyaan 1 Pertanyaan 2 Pertanyaan 3
Cronbach's Alpha
R tabel
Kesimpulan
Keteragan
0,638
0,13
Data reliabel
L xxx
0,722
0,13
Data reliabel
Lxxx
109
• • • • • •
Pertanyaan Pertanyaan Pertanyaan Pertanyaan Pertanyaan Pertanyaan
4 5 6 7 8 9
Brand Image (Y) • Pertanyaan 1 • Pertanyaan 2 • Pertanyaan 3 • Pertanyaan 4 • Pertanyaan 5 • Pertanyaan 6 • Pertanyaan 7 • Pertanyaan 8 • Pertanyaan 9
Keputusan Pembelian (Z) • Pertanyaan 1 • Pertanyaan 2 • Pertanyaan 3 • Pertanyaan 4 • Pertanyaan 5 • Pertanyaan 6 • Pertanyaan 7 • Pertanyaan 8 • Pertanyaan 9 • Pertanyaan 10
0,534
0,13
Data reliabel
Lxxx
0,713
0,13
Data reliabel
Lxxx
Terlihat dari table 4.13 dapat kita ketahui bahwa : 1. Cronbach's Alpha dari data variabel Kualitas Produk (seluruh pertanyaan) 0,638 > r
tabel 0,13 oleh karena itu data tersebut reliabel. 2. Cronbach's Alpha dari data variabel Promosi (seluruh pertanyaan) 0,722 > r tabel
0,13 oleh karena itu data tersebut reliabel. 3. Cronbach's Alpha dari data variabel Brand Image (seluruh pertanyaan) 0,534 > r
tabel 0,13 oleh karena itu data tersebut reliabel. 4. Cronbach's Alpha dari data variabel Keputusan Pembelian (seluruh pertanyaan)
0,713 > r tabel 0,13 oleh karena itu data tersebut reliabel.
110
4.8
Uji Normalitas Mengingat asumsi untuk analisis jalur bahwa data haruslah berdistribusi secara
normal, maka akan dilakukan uji normalitas terhadap variabel X1, X2, Y dan Z. Untuk nilai dari variabel X1, X2, Y dan Z diambil dari nilai rata-rata (mean) dari data yang sudah valid dan reliabel. 4.8.1
Uji Normalitas Variabel Kualitas Produk Dengan menggunakan bantuan program SPSS 19 didapat hasil sebagai berikut: Tabel 4.14 Tes of Normality Variabel Kualitas Produk Tests of Normality Kolmogorov-Smirnova Statistic
KUALITAS_PRODUK
.054
df
Shapiro-Wilk
Sig. 172
Statistic *
.200
.994
df
Sig. 172
a. Lilliefors Significance Correction *. This is a lower bound of the true significance. Gambar 4.6 Grafik Normalitas dari data variabel Kualitas Produk
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2011
.698
111
Dengan melihat tabel diatas, maka: Kriteria pengujian : Jika angka Sig Uji Kolmogorov-Smirnov ≥ 0,05 maka data berdistribusi normal Jika angka Sig Uji Kolmogorov-Smirnov < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal Analisa : Variabel X1 memiliki Sig = 0,200 (≥ 0,05) maka data berdistribusi normal, sehingga variabel X1 dapat digunakan dalam analisis jalur berikutnya. Dengan demikian untuk uji normalitas variabel kualitas produk dapat digunakan dalam analisis jalur berikutnya, karena dari hasil variabel kualitas produk yang memiliki sig = 0,200 lebih besar sama dengan 0,05 serta gambar grafik pada gambar 4.8 dimana penyebaran data yang saling berdekatan yang artinya data berdistribusi normal. 4.8.2
Uji Normalitas Variabel promosi Dengan menggunakan bantuan program SPSS 19 didapat hasil sebagai berikut: Tabel 4.15 Test of Normality Variabel Promosi Tests of Normality Kolmogorov-Smirnova Statistic
df
PROMOSI .055 172 a. Lilliefors Significance Correction
Shapiro-Wilk
Sig.
Statistic *
.200
.989
df
Sig. 172
*. This is a lower bound of the true significance. Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2011 Gambar 4.7 Grafik Normalitas dari data variabel Promosi
.210
112
Dengan melihat table diatas, maka: Kriteria pengujian : Jika angka Sig Uji Kolmogorov-Smirnov ≥ 0,05 maka data berdistribusi normal Jika angka Sig Uji Kolmogorov-Smirnov < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal Analisa : Variabel X2 memiliki Sig = 0,200 (≥ 0,05) maka data berdistribusi normal, sehingga variabel X2 dapat digunakan dalam analisis jalur berikutnya. Dengan demikian untuk uji normalitas variabel promosi dapat digunakan dalam analisis jalur berikutnya, karena dari hasil variabel promosi yang memiliki sig = 0,200 lebih besar sama dengan 0,05 serta gambar grafik pada gambar 4.7 dimana penyebaran data yang saling berdekatan yang artinya data berdistribusi normal. 4.8.3
Uji Normalitas Variabel Brand Image Dengan menggunakan bantuan program SPSS didapat hasil sebagai berikut: Tabel 4.16 Test of Normality Variabel Brand Image Tests of Normality Kolmogorov-Smirnova Statistic
BRAND_IMAGE
df
.062
Shapiro-Wilk
Sig. 172
.200
a. Lilliefors Significance Correction *. This is a lower bound of the true significance. Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2011
Statistic *
.992
Df
Sig. 172
.432
113
Gambar 4.8 Grafik Normalitas dari data variabel Brand Image
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2011 Dengan melihat table diatas, maka: Kriteria pengujian : Jika angka Sig Uji Kolmogorov-Smirnov ≥ 0,05 maka data berdistribusi normal Jika angka Sig Uji Kolmogorov-Smirnov < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal Analisa : Variabel Y memiliki Sig = 0,200 (≥ 0,05) maka data berdistribusi normal, sehingga variabel Y dapat digunakan dalam analisis jalur berikutnya. Dengan demikian untuk uji normalitas variabel brand image dapat digunakan dalam analisis jalur berikutnya, karena dari hasil variabel kualitas produk yang memiliki sig = 0,200 lebih besar sama dengan 0,05 serta gambar grafik pada gambar 4.10 dimana penyebaran data yang saling berdekatan yang artinya data berdistribusi normal. 4.8.4
Uji Normalitas Variabel Keputusan Pembelian
Dengan menggunakan bantuan program SPSS didapat hasil sebagai berikut:
114
Tabel 4.17 Test of Normality variabel Keputusan Pembelian Tests of Normality Kolmogorov-Smirnova Statistic KEPUTUSAN_PEMBELIAN
.051
df
Shapiro-Wilk
Sig. 172
.200*
Statistic
df
.993
Sig. 172
a. Lilliefors Significance Correction *. This is a lower bound of the true significance. Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2011 Gambar 4.9 Grafik Normalitas dari data variabel Keputusan Pembelian
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2011 Dengan melihat table diatas, maka: Kriteria pengujian Jika angka Sig Uji Kolmogorov-Smirnov ≥ 0,05 maka data berdistribusi normal Jika angka Sig Uji Kolmogorov-Smirnov < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal
.596
115
Analisa Variabel Z memiliki Sig = 0,200 (≥ 0,05) maka data berdistribusi normal, sehingga variabel Z dapat digunakan dalam analisis jalur berikutnya. Dengan demikian untuk uji normalitas variabel keputusan pembelian dapat digunakan dalam analisis jalur berikutnya, karena dari hasil variabel kualitas produk yang memiliki sig = 0,200 lebih besar sama dengan 0,05 serta gambar grafik pada gambar 4.9 dimana penyebaran data yang saling berdekatan yang artinya data berdistribusi normal.
4.9 Tanggapan Responden Terhadap Variabel X1 (Kualitas Produk) dan Varibel X2 (Promosi) Tabel 4.18 Descriptive Statistics Descriptive Statistics Mean
Std. Deviation
N
KEPUTUSAN_PEMBELIAN
3.3558
.50023
172
KUALITAS_PRODUK
3.5923
.50191
172
PROMOSI
3.4202
.52297
172
BRAND_IMAGE
3.3864
.43364
172
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2011 Untuk mengetahui tanggapan responden mengenai variabel Kualitas Produk (X1), Promosi (X2), maka langkah pertama yang dilakukan adalah menginterpretasikan terlebih dahulu hasil output pada tabel 4.18 (Descriptive Statistic). Dalam mengintepretasikan statistik deskriptif data maka dibuat suatu kriteria mengenai arti nilai masing-masing variabel yang ada dalam penelitian. Untuk menentukan kriteria tersebut dengan cara menghitung lebar dan jumlah kelas menggunakan rumus Sturges, dimana jumlah kelas telah ditentukan terlebih dahulu yaitu sebanyak 5 kelas, kelas pertama “sangat buruk”, kelas kedua “buruk”, kelas ketiga “cukup baik”, kelas keempat “baik”, kelas kelima “sangat baik”. Adapun rumus Sturges sebagai berkut : I = (Xmax-Xmin) / k
116
Keterangan : I = lebar kelas k = jumlah kelas Untuk variabel X1 dan X2 menggunakan nilai baru pada skala interval (bukan skala ordinal). Sehingga kriteria jawaban untuk variabel X1 dan X2, adalah sebagai berikut : Tabel 4.19 Intepretasi Nilai Variabel X1 dan X2 Intepretasi Variabel (X1)
Kriteria
Intepretasi Variabel (X2)
Kriteria
1,00 sampai 1,74
Sangat Buruk
1,00 sampai 1,78
Sangat Buruk
1,75 sampai 2,49
Buruk
1,79 sampai 2,57
Buruk
2,50 sampai 3,24
Cukup Baik
2,58 sampai 3,36
Cukup Baik
3,25 sampai 3,99
Baik
3,37 sampai 4,15
Baik
4,00 sampai 4,74
Sangat Baik
4,16 sampai 4,94
Sangat Baik
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2011 Sehingga pada tabel 4.18, terlihat mean dari variabel X1 (Kualitas Produk) = 3,5923 yang apabila dibandingkan dengan table 4.19 maka dapat diambil kesimpulan bahwa tanggapan responden mengenai implementasi variabel X1 (Kualitas Produk) PT. Armada Auto Tara – Daihatsu Kalimalang dinilai Baik. Dari hasil mean variabel X2 (Promosi) = 3,4202
maka
dapat diambil kesimpulan bahwa tanggapan responden mengenai variabel X2 (Promosi) PT. Armada Auto Tara – Daihatsu Kalimalang dapat dinilai Baik. Berdasarkan table 4.18 terlihat
Standard Deviation untuk variabel X1 dan X2 cenderung besar sehingga dapat diketahui bahwa variasi jawaban responden cenderung seragam.
117
4.10 Analisa Pengaruh Kualitas Produk dan Promosi Terhadap Brand Image Sebelum melakukan analisis, akan ditampilkan terlebih dahulu struktur hubungan kausal antara variabel Kualitas Produk (X1), Promosi (X2), Brand Image (Y), Keputusan Pembelian (Z), yaitu dalam gambar berikut ini: Gambar 4.10 Struktur Hubungan X1, X2, Y dan Z Secara Lengkap ρZX1
X1
ε1
ρy-
Y
ε2 ρZY
Z
ρyρZX2
X2
Untuk melakukan analisa jalur maka Struktur pada gambar diatas akan dibagi menjadi 2 bagian, yaitu sub-struktur 1 dan substruktur 2. Dalam analisa pengaruh Kualitas Produk dan Promosi terhadap Brand Image akan digambarkan dalam sebuah model yang selanjutnya akan disebut dengan sub-struktur 1. Adapun gambar dari sub-struktur tersebut sebagai berikut: Gambar 4.11 Sub-struktur 1
X1
ε1
ρyX1 Y
X2
ρyX2
Kemudian untuk melihat hubungan X1 dan X2 terhadap Y dapat dibantu dengan menggunakan program SPSS 19 yang menghasilkan output sebagai berikut:
118
Tabel 4.20 Korelasi Pearson X1, X2 dan Y
Correlations
Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
BRAND_IMAG
KUALITAS_PR
E
ODUK
BRAND_IMAGE
PROMOSI
1.000
.710
.531
KUALITAS_PRODUK
.710
1.000
.585
PROMOSI
.531
.585
1.000
.
.000
.000
KUALITAS_PRODUK
.000
.
.000
PROMOSI
.000
.000
.
BRAND_IMAGE
172
172
172
KUALITAS_PRODUK
172
172
172
172
172
172
BRAND_IMAGE
PROMOSI Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2011
Tabel 4.21 Anova sub-struktur 1 ANOVAb Sum of Model 1
Squares
Df
Mean Square
Regression
16.848
2
8.424
Residual
15.308
169
.091
Total
32.156
171
a. Predictors: (Constant), PROMOSI, KUALITAS_PRODUK b. Dependent Variable: BRAND_IMAGE Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2011
F 92.998
Sig. .000a
119
Tabel 4.22 Coefficients sub-struktur 1 Coefficientsa Standardized Unstandardized Coefficients Model
B
1 (Constant)
Coefficients
Std. Error 1.004
.179
KUALITAS_PRODUK
.524
.057
PROMOSI
.146
.054
Beta
t
Sig.
5.603
.000
.606
9.262
.000
.176
2.696
.008
a. Dependent Variable: BRAND_IMAGE Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2011 Tabel 4.23 Model Summary sub-struktur 1 Model Summary Model 1
R
R Square a
.724
Adjusted R
Std. Error of
Square
the Estimate
.524
.518
.30097
a. Predictors: (Constant), PROMOSI, KUALITAS_PRODUK Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2011 Selanjutnya dilihat hubungan bivariat antara variabel X1, X2 dan Y dengan menggunakan korelasi Pearson yang melihat hubungan dua arah antara dua variabel saja tanpa memperhitungkan pengaruh faktor lain. Dengan melihat tabel 4.20: -
Korelasi Variabel Kualitas Produk (X1) dan Variabel Promosi (X2) (rX1X2)= 0,585 yang artinya hubungan kedua variabel tersebut bersifat Cukup kuat dan searah.
Hipotesis : Ho = Tidak ada hubungan yang Signifikan antara variabel Kualitas Produk (X1) dan variabel Promosi (X2) pada PT. Armada Auto Tara – Daihatsu Kalimalang Ha
=
Ada hubungan yang Signifikan antara variabel Kualitas Produk (X1) dan variabel
Promosi (X2) pada PT. Armada Auto Tara – Daihatsu Kalimalang
120
Dasar Pengambilan Keputusan (Tingkat kepercayaan 95%) : Sig ≥ 0,05 maka Ho diterima Sig < 0,05 maka Ho ditolak Keputusan Sig = 0,00 yang artinya < 0,05 maka Ho Ditolak dan Ha diterima Kesimpulan : Melalui uji signifikansi di atas dapat diketahui bahwa hubungan antara Kualitas Produk (X1) dan Promosi (X2) PT. Armada Auto Tara – Daihatsu Kalimalang memiliki hubungan yang nyata dan hubungan keduanya bersifat Cukup kuat dan searah. Hubungan bersifat Cukup kuat karena nilai korelasinya sebesar 0,585 (pada posisi interval koefisien korelasi 0,40 – 0,599) sementara hubungannya searah karena korelasi bernilai positif, maka jika nilai variabel Kualitas Produk (X1) naik maka nilai variabel Promosi (X2) juga akan naik, begitu juga sebaliknya, jika nilai variabel Kulaitas Produk (X1) turun maka nilai variabel Promosi (X2) juga akan turun. -
Korelasi Variabel Kualitas Produk (X1) dan Brand Image (Y) (rX1Y)= 0,710 yang artinya hubungan kedua variabel tersebut bersifat Kuat dan searah.
Hipotesis : Ho = Tidak ada hubungan yang Signifikan antara variabel Kualitas Produk (X1) dan variabel Brand Image (Y) pada PT. Armada Auto Tara – Daihatsu Kalimalang Ha = Ada hubungan yang Signifikan antara variabel Kualitas Produk(X1) dan variabel Brand Image (Y) pada PT. Armada Auto Tara – Daihatsu Kalimalang Dasar Pengambilan Keputusan (Tingkat kepercayaan 95%) : Sig ≥ 0,05 maka Ho diterima Sig < 0,05 maka Ho ditolak Keputusan : Sig = 0,00 yang artinya < 0,05 maka Ho Ditolak dan Ha diterima
121
Kesimpulan : Melalui uji signifikansi di atas dapat diketahui bahwa hubungan antara Kualitas Produk (X1) dan Brand Image (Y) PT. Armada Auto Tara – Daihatsu Kalimalang memiliki hubungan yang nyata dan hubungan keduanya bersifat kuat dan searah. Hubungan bersifat cukup kuat karena nilai korelasinya sebesar 0,710 (pada posisi interval koefisien korelasi 0,60 – 0,799) sementara hubungannya searah karena korelasi bernilai positif, maka jika nilai variabel Kualitas Produk (X1) naik maka nilai variabel Brand Image (Y) juga akan naik, begitu juga sebaliknya, jika nilai variabel Kualitas Produk (X1) turun maka nilai variabel Brand Image (Y) juga akan turun. -
Korelasi Variabel Promosi (X2) dan Brand Image (Y) (rX2Y)= 0,531 yang artinya hubungan kedua variabel tersebut bersifat Cukup kuat dan searah.
Hipotesis : Ho = Tidak ada hubungan yang Signifikan antara variabel Promosi (X2) dan variabel Brand Image (Y) pada PT. Armada Auto Tara – Daihatsu Kalimalang Ha = Ada hubungan yang Signifikan antara variabel Promosi (X2) dan variabel Brand Image (Y) pada PT. Armada Auto Tara – Daihatsu Kalimalang Dasar Pengambilan Keputusan (Tingkat kepercayaan 95%): Sig ≥ 0,05 maka Ho diterima Sig < 0,05 maka Ho ditolak Keputusan : Sig = 0,00 yang artinya < 0,05 maka Ho Ditolak dan Ha diterima Kesimpulan : Melalui uji signifikansi di atas dapat diketahui bahwa hubungan antara Promosi (X2) dan Brand Image (Y) PT. Armada Auto Tara – Daihatsu Kalimalang memiliki hubungan yang nyata dan hubungan keduanya bersifat Cukup kuat dan searah. Hubungan bersifat cukup kuat karena nilai korelasinya sebesar 0,531 (pada posisi interval koefisien korelasi 0,40 –
122
0,599) sementara hubungannya searah karena korelasi bernilai positif, maka jika nilai variabel Promosi (X2) naik maka nilai variabel Brand Image (Y) juga akan naik, begitu juga sebaliknya, jika nilai variabel Promosi (X2) turun maka nilai variabel Brand Image (Y) juga akan turun. Hasil Uji Korelasi Pearson antara variabel X1, X2 dan Y diatas dapat diringkas sebagai berikut: Tabel 4.24 Sifat Hubungan Korelasi X1, X2 dan Y Hubungan antara
Korelasi
Sifat Hubungan
X1 dengan X2
0,585
Cukup kuat, Searah dan Signifikan
X1 dengan Y
0,710
Kuat, Searah dan Signifikan
X2 dengan Y
0,531
Cukup kuat, Searah dan Signifikan
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2011 Kemudian, sebelum melakukan analisis jalur pada variabel X1, X2 dan Y, harus diuji linieritas hubungan antara ketiga variabel tersebut. Pengujian tersebut dilakukan dengan melihat pada tabel 4.21 (ANOVA), yaitu : Hipotesis : Ho: Hubungan antara variabel bebas Kualitas Produk (X1) dan Promosi (X2) terhadap variabel terikat Brand Image (Y) bersifat tidak linier. Ha: Hubungan antara variabel bebas Kualitas Produk (X1) dan Promosi (X2) terhadap variabel terikat Brand Image (Y) bersifat linier. Dasar Pengambilan Keputusan (Tingkat Kepercayaan 95%) : Sig ≥ 0,05 maka Ha diterima Sig < 0,05 maka Ho ditolak Keputusan : Sig = 0,000 (< 0,05) maka Ho ditolak dan Ha diterima
123
Kesimpulan : Hubungan antara variabel bebas Kualitas Produk (X1) dan Promosi (X2) terhadap variabel terikat Brand Image (Y) bersifat linier dengan tingkat kepercayaan 95%. Jadi, asumsi mengenai linieritas hubungan dalam analisa jalur terpenuhi. Kemudian dianalisa sub-struktur 1 dengan menggunakan analisis jalur, dengan persamaan struktural sebagai berikut: Y= ρyx1 X1 + ρyx2 X2 + ρy ε1 A. Pengujian Secara Simultan (Keseluruhan) antar Variabel bebas Kualitas Produk (X1) dan Promosi (X2) dengan Variabel terikat Brand Image (Y) Uji secara keseluruhan ditunjukkan oleh Tabel 4.21 Hipotesis : Ho: Variabel Kualitas Produk (X1) dan Variabel Promosi (X2) tidak berkontribusi secara simultan dan signifikan terhadap variabel Brand Image (Y) PT. Armada Auto Tara – Daihatsu Kalimalang. Ha: Variabel Kualitas Produk (X1) dan Variabel Promosi (X2) berkontribusi secara simultan dan signifikan terhadap variabel Brand Image (Y) PT. Armada Auto Tara – Daihatsu Kalimalang. Dasar Pengambilan Keputusan (Tingkat kepercayaan 95%) Sig ≥ 0,05 Ho diterima Sig < 0,05 Ho ditolak Keputusan : Sig = 0,000 (<0,05) maka Ho ditolak dan Ha diterima Kesimpulan : Bahwa variabel Kualitas Produk (X1) dan Promosi (X2) berkontribusi secara simultan dan signifikan terhadap variabel Brand Image (Y) PT. Armada Auto Tara – Daihatsu Kalimalang dan oleh sebab itu, pengujian secara individual dapat dilakukan atau dilanjutkan.
124
Besarnya pengaruh variabel Kualitas Produk (X1) dan Promosi (X2) secara simultan terhadap variabel Brand Image (Y) dapat diketahui dengan melihat nilai Rsquare pada table
Model Summary, dimana nilai R2 = 0,524 = 52,4%. Jadi Variabel Kualitas Produk (X1) dan Promosi (X2) mempengaruhi Variabel Brand Image (Y) sebesar 52,4% dan sisanya yaitu 47,6% dipengaruhi oleh variabel-variabel lain diluar penelitian ini. Sementara itu besarnya koefisien jalur bagi variabel lain diluar penelitian yang mempengaruhi nilai variabel Y (ρY) = =
= 0,689
B. Pengujian secara individual antara variabel Kualitas Produk (X1) terhadap variabel Brand Image (Y) Pengujian secara individual dapat dilihat pada table coefficients 4.22, yakni: Hipotesis : Ho: Variabel Kualitas Produk (X1) tidak berkontribusi secara signifikan terhadap variabel Brand Image (Y) PT. Armada Auto Tara – Daihatsu Kalimalang. Ha: Variabel Kualitas Produk (X1) berkontribusi secara signifikan terhadap variabel Brand Image (Y) PT. Armada Auto Tara – Daihatsu Kalimalang. Dasar Pengambilan Keputusan (Tingkat kepercayaan 95%) Sig ≥ 0,05 Ho diterima Sig < 0,05 Ho ditolak Keputusan : Sig = 0,00 (≥0,05) maka Ho ditolak dan Ha diterima Kesimpulan : Bahwa variabel Kualitas Produk (X1) berkontribusi secara signifikan terhadap variabel Brand Image (Y) PT. Armada Auto Tara – Daihatsu Kalimalang. C. Pengujian secara individual antara variabel Promosi (X2) terhadap variabel Brand Image (Y)
125
Pengujian secara individual dapat dilihat pada table coefficients 4.22, yakni: Hipotesis : Ho: Variabel Promosi (X2) tidak berkontribusi secara signifikan terhadap variabel Brand Image (Y) PT. Armada Auto Tara – Daihatsu Kalimalang. Ha: Variabel Promosi (X2) berkontribusi secara signifikan terhadap variabel Brand Image (Y) PT. Armada Auto Tara – Daihatsu Kalimalang. Dasar Pengambilan Keputusan (Tingkat kepercayaan 95%) : Sig ≥ 0,05 Ho diterima Sig < 0,05 Ho ditolak Keputusan : Sig = 0,008 (<0,05) maka Ho ditolak dan Ha diterima Kesimpulan : Bahwa variabel Promosi (X2) berkontribusi secara signifikan terhadap variabel Brand Image (Y) PT. Armada Auto Tara – Daihatsu Kalimalang Kemudian nilai koefisien jalur(beta) dapat dilihat dalam table berikut: Tabel 4.25 Rangkuman Hasil Koefisien Jalur sub-struktur 1
Pengaruh
Koefisien
Antar
Jalur
Variabel
(beta)
X1 terhadap Y
0,606
Koefisien Nilai
Hasil
Koefisien
Sig
Pengujian
Determinasi
0,000
Ho ditolak
Variabel lain (ρyε1)
0,524= 0,689
X2 terhadap Y
0,176
0,008
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2011
Ho ditolak
52,4 %
126
Dengan demikian didapat diagram jalur sub-struktur 1, namun disajikan dengan nilai koefisien jalur yang telah didapat melalui analisa data sehingga model sub-struktur 1 menjadi: Gambar 4.12 Sub-struktur 1 beserta Koefisien Jalur
X1
0,689
0,606
Y
0,585 X2
0,176 Sum
sumber: Hasil Pengolahan Data, 2011 Jadi dapat diperoleh persamaan stuktural sub-struktur 1: Y = ρX1YX1 + ρX2YX2 + ρyε1 Y = 0,606 X1 + 0,176 X2 + 0,689ε1 dimana R2 = 0,524 Dari persamaan structural sub-struktur 1 dapat diartikan bahwa: -
Brand Image (Y) dipengaruhi oleh Kualitas Produk (X1) dan Promosi (X2) PT. Armada Auto Tara – Daihatsu Kalimalang secara simultan sebesar 52,4% dan sisanya sebesar 47,6% dipengaruhi oleh variabel-variabel lain diluar penelitian ini.
-
Setiap peningkatan nilai Kualitas Produk (X1) sebesar satu, maka Brand image (Y) juga akan naik sebesar 0,606. Begitu juga sebaliknya, setiap penurunan Kualitas Produk (X1) sebesar satu, maka Brand Image (Y) juga akan turun sebesar 0,606.
-
Setiap peningkatan nilai promosi (X2) sebesar satu, maka Brand Image (Y) juga akan naik sebesar 0,176. Begitu juga sebaliknya, setiap penurunan Promosi (X2)
127
sebesar satu maka Brand Image (Y) juga akan turun sebesar 0,176. 4.11 Analisa Implementasi Kualitas Produk dan Promosi serta Brand Image terhadap Keputusan Pembelian Kemudian akan dianalisa dampak implementasi Kualitas Produk (X1) dan Promosi (X2) serta Brand Image (Y) terhadap Keputusan Pembelian (Z), maka akan ditampilkan terlebih dahulu sub-struktur yang kemudian disebut sub-struktur 2, modelnya sebagai berikut: Gambar 4.13 Sub-struktur 2
X1
ρZX1
Y
X2
ε2 ΡZY
Z
ρZX2
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2011 Kemudian untuk melihat hubungan Kualitas Produk (X1) dan Promosi (X2) terhadap Brand Image (Y) dapat dibantu dengan menggunakan program SPSS 19 yang menghasilkan output sebagai berikut: Tabel 4.26 Deskriptif Data X1, X2, Y dan Z Descriptive Statistics Mean
Std. Deviation
N
KEPUTUSAN_PEMBELIAN
3.3558
.50023
172
KUALITAS_PRODUK
3.5923
.50191
172
PROMOSI
3.4202
.52297
172
.43364
172
BRAND_IMAGE 3.3864 Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2011
128
Tabel 4.27 Korelasi Pearson X1, X2, Y dan Z Correlations
Pearson
KEPUTUSAN
Correla
PEMBELIAN
tion
KUALITAS
PEMBELIAN
PRODUK
BRAND PROMOSI
IMAGE
1.000
.761
.760
.672
KUALITAS PRODUK
.761
1.000
.585
.710
PROMOSI
.760
.585
1.000
.531
BRAND IMAGE
.672
.710
.531
1.000
.
.000
.000
.000
KUALITAS PRODUK
.000
.
.000
.000
PROMOSI
.000
.000
.
.000
BRAND IMAGE
.000
.000
.000
.
KEPUTUSAN
172
172
172
172
KUALITAS PRODUK
172
172
172
172
PROMOSI
172
172
172
172
172
172
172
172
Sig.
KEPUTUSAN
(1-tailed)
PEMBELIAN
N
KEPUTUSAN
PEMBELIAN
BRAND IMAGE Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2011
Tabel 4.28 Anova Sub-struktur 2 ANOVAb Sum of Model 1
Squares
df
Mean Square
Regression
31.728
3
10.576
Residual
11.062
168
.066
Total
42.790
171
F 160.625
a. Predictors: (Constant), BRAND_IMAGE, PROMOSI, KUALITAS_PRODUK b. Dependent Variable: KEPUTUSAN_PEMBELIAN Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2011
Sig. .000a
129
Tabel 4.29 Coefficients Sub-struktur 2 Coefficientsa
Model 1
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
Std. Error
(Constant)
-.116
.166
KUALITAS PRODUK
.382
.059
PROMOSI
.431
BRAND IMAGE
.185
Beta
t
Sig.
-.698
.486
.384
6.457
.000
.047
.450
9.115
.000
.066
.160
2.817
.005
a. Dependent Variable: KEPUTUSAN_PEMBELIAN Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2011 Tabel 4.30 Model Summary Sub-struktur 2 Model Summary Model
R a
1
.861
Adjusted R
Std. Error of
R Square
Square
the Estimate
.741
.737
.25660
a. Predictors: (Constant), BRAND_IMAGE, PROMOSI, KUALITAS_PRODUK Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2011
Tabel 4.31 Intepretasi Nilai Variabel Y dan Z Intepretasi Variabel (Y)
Kriteria
Intepretasi Variabel (Z)
Kriteria
1,00 sampai 1,74
Sangat Buruk
1,00 sampai 1,74
Sangat Buruk
1,75 sampai 2,49
Buruk
1,75 sampai 2,49
Buruk
2,50 sampai 3,24
Cukup Baik
2,50 sampai 3,24
Cukup Baik
3,25 sampai 3,99
Baik
3,25 sampai 3,99
Baik
4,00 sampai 4,74
Sangat Baik
4,00 sampai 4,74
Sangat Baik
130
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2011 Sehingga pada table 4.26, terlihat mean dari variabel Keputusan Pembelian (Z) = 3,3558 yang apabila dibandingkan dengan table 4.351 maka Variabel Z dapat dinilai Baik. Berdasarkan tabel 4.30 terlihat Standard Deviation untuk variabel Z cenderung kecil sehingga dapat diketahui bahwa variasi jawaban responden cenderung seragam. Selanjutnya dilihat hubungan bivariat antara variabel X1, X2, Y, dengan Z dapat menggunakan korelasi Pearson yang melihat hubungan dua arah antara dua variabel saja tanpa memperhitungkan pengaruh faktor lain. Dengan melihat tabel 4.27: -
Korelasi Variabel Kualitas Produk (X1) dan Keputusan Pembelian (Z) (rX1Z)= 0,761 yang artinya hubungan kedua variabel tersebut bersifat kuat dan searah.
Hipotesis : Ho: Tidak ada hubungan yang Signifikan antara variabel Kualitas Produk (X1) dan Keputusan Pembelian (Z) PT. Armada Auto Tara – Daihatsu Kalimalang Ha: Ada hubungan yang Signifikan antara variabel Kualitas Produk (X1) dan Keputusan Pembelian (Z) PT. Armada Auto Tara – Daihatsu Kalimalang Dasar Pengambilan Keputusan (Tingkat kepercayaan 95%) : Sig ≥ 0,05 maka Ho diterima Sig < 0,05 maka Ho ditolak Keputusan : Sig = 0,000 (< 0,05) maka Ho Ditolak dan Ha diterima Kesimpulan : Melalui uji signifikansi di atas dapat diketahui bahwa hubungan antara Kulitas Produk (X1) dan Keputusan Pembelian (Z) PT. Armada Auto Tara – Daihatsu Kalimalang memiliki hubungan yang nyata dan hubungan keduanya bersifat cukup kuat dan searah. Dikatakan hubungannya searah karena korelasi bernilai positif, jadi jika nilai variabel Kualitas Produk
131
(X1) naik maka nilai variabel Brand Image (Z) juga akan naik, begitu juga sebaliknya, jika nilai variabel Kualitas Produk (X1) turun maka nilai variabel Keputusan Pembelian (Z) juga akan turun. Dimana pengaruh tersebut tergolong kuat karena nilai korelasinya 0,761 (pada posisi interval koefisien korelasi 0,60 – 0,799). -
Korelasi Variabel Promosi (X2) dan Keputusan Pembelian (Z) (rX2Z)= 0,760 yang artinya hubungan kedua variabel tersebut bersifat kuat dan searah.
Hipotesis : Ho: Tidak ada hubungan yang Signifikan antara variabel Promosi (X2) dan Kualitas Produk (Z) PT. Armada Auto Tara – Daihatsu Kalimalang Ha: Ada hubungan yang Signifikan antara variabel Promosi (X2) dan Keputusan Pembelian (Z) PT. Armada Auto Tara – Daihatsu Kalimalang Dasar Pengambilan Keputusan (Tingkat kepercayaan 95%) : Sig ≥ 0,05 maka Ho diterima Sig < 0,05 maka Ho ditolak Keputusan : Sig = 0,000 (< 0,05) maka Ho Ditolak dan Ha diterima Kesimpulan : Melalui uji signifikansi di atas dapat diketahui bahwa hubungan antara Promosi (X2) dan Keputusan Pembelian (Z) memiliki hubungan yang nyata dan hubungan keduanya bersifat cukup kuat dan searah. Dikatakan hubungannya searah karena korelasi bernilai positif, jadi jika nilai variabel Promosi (X2) naik maka nilai variabel Keputusan Pembelian (Z) juga akan naik, begitu juga sebaliknya, jika nilai variabel Promosi (X2) turun maka nilai variabel Keputusa Pembelian (Z) juga akan turun. Dimana pengaruh tersebut tergolong cukup kuat karena nilai korelasinya 0,760 (pada posisi interval koefisien korelasi 0,60 – 0,799). -
Korelasi Variabel Brand Image (Y) dan Keputusan Pembelian (Z) (rYZ)= 0,672 yang artinya hubungan kedua variabel tersebut bersifat kuat dan searah.
132
Hipotesis : Ho: Tidak ada hubungan yang Signifikan antara variabel Brand Image (Y) dan Keputusan Pembelian (Z) PT. Armada Auto Tara – Daihatsu Kalimalang Ha: Ada hubungan yang Signifikan antara variabel Brand Image (Y) dan Keputusan Pembelian (Z) PT. Armada Auto Tara – Daihatsu Kalimalang Dasar Pengambilan Keputusan (Tingkat kepercayaan 95%) : Sig ≥ 0,05 maka Ho diterima Sig < 0,05 maka Ho ditolak Keputusan : Sig = 0,000 (< 0,05) maka Ho Ditolak dan Ha diterima Kesimpulan : Melalui uji signifikansi di atas dapat diketahui bahwa hubungan antara Brand Image (Y) dan Keputusan Pembelian (Z) PT. Armada Auto Tara – Daihatsu Kalimalang memiliki hubungan yang nyata dan hubungan keduanya bersifat kuat dan searah. Dikatakan hubungannya searah karena korelasi bernilai positif, jadi jika nilai variabel antara Brand Image (Y) naik maka nilai variabel Keputusan Pembelian (Z) juga akan naik, begitu juga sebaliknya, jika nilai variabel antara Brand Image (Y) turun maka nilai variabel Keputusa Pembelian (Z) juga akan turun. Dimana pengaruh tersebut tergolong kuat karena nilai korelasinya 0,672 (pada posisi interval koefisien korelasi 0,60 – 0,799). Hasil Uji Korelasi Pearson antara variabel X1,X2,Y dan Z diatas dapat diringkas sebagai berikut: Tabel 4.32 Sifat Hubungan Korelasi X1, X2, Y dan Z Hubungan antara
Korelasi
Sifat Hubungan
X1 dengan Z
0,761
Kuat, searah dan Signifikan
X2 dengan Z
0,760
Kuat, searah dan Signifikan
133
Y dengan Z
0,672
Kuat, searah dan Signifikan
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2011 Kemudian, sebelum melakukan analisis jalur pada variabel X1, X2, Y,dan Z harus diuji linieritas hubungan antara keempat variabel tersebut. Pengujian tersebut dilakukan dengan melihat pada table 4.28, yakni: Hipotesis : Ho: Hubungan antara variabel bebas Kualitas Produk (X1), Promosi (X2) dan Brand Image (Y) terhadap variabel terikat Keputusan Pembelian (Z) bersifat tidak linier. Ha: Hubungan antara variabel bebas Kualitas Produk (X1), Promosi (X2) dan Brand Image (Y) terhadap variabel terikat Keputusan Pembelian (Z) bersifat linier. Dasar Pengambilan Keputusan (Tingkat Kepercayaan 95%): Sig ≥ 0,05 maka Ho diterima Sig < 0,05 maka Ho ditolak Keputusan : Sig = 0,000 (< 0,05) maka Ho ditolak dan Ha diterima Kesimpulan : Hubungan antara variabel bebas X1, X2 dan Y terhadap variabel terikat Z bersifat linier dengan tingkat kepercayaan 95%. Jadi asumsi mengenai linieritas hubungan dalam analisa jalur terpenuhi. Kemudian dianalisa sub-struktur 2 dengan menggunakan analisis jalur, dengan persamaan struktural sebagai berikut: Z = ρzx1 X1 + ρzx2 X2 + ρzy Y + ρz ε2 A. Pengujian Secara Simultan (Keseluruhan) antara variabel bebas Kualitas Produk (X1), Promosi (X2), dan Brand Image (Y) dengan variabel terikat Keputusan Pembelian (Z). Uji secara keseluruhan ditunjukkan oleh Tabel 4.30
134
Hipotesis : Ho: Variabel Kualitas Produk (X1), Promosi (X2) dan Brand Image (Y) tidak berkontribusi secara simultan dan signifikan terhadap variabel Keputusan pembelian (Z) PT. Armada Auto Tara – Daihatsu Kalimalang Ha: Variabel Kualitas Produk (X1), Promosi (X2) dan Brand Image (Y) berkontribusi secara simultan dan signifikan terhadap variabel Keputusan Pembelian (Z) PT. Armada Auto Tara – Daihatsu Kalimalang Dasar Pengambilan Keputusan (Tingkat kepercayaan 95%) : Sig ≥ 0,05 Ho diterima Sig < 0,05 Ho ditolak Keputusan : Sig = 0,000 (<0,05) maka Ho ditolak dan Ha diterima Kesimpulan : Bahwa variabel Kualitas produk (X1), Promosi (X2) dan Brand Image (Y) berkontribusi secara simultan dan signifikan terhadap variabel Keputusan Pembelian (Z) PT. Armada Auto Tara – Daihatsu Kalimalang dan oleh sebab itu, pengujian secara individual dapat dilakukan atau dilanjutkan. Besarnya pengaruh variabel Kualitas Produk (X1), Promosi (X2) dan Brand Image (Y) secara simultan terhadap variabel Keputusan Pembelian (Z) dapat diketahui dengan melihat nilai Rsquare pada table 4.30, dimana nilai R2 = 0,741 = 74,1%. Jadi Variabel Kualitas Produk (X1), Promosi (X2) dan Brand Image (Y) mempengaruhi Variabel Keputusan Pembelian (Z) sebesar 74,1% dan sisanya yaitu 25,9% dipengaruhi oleh variabel-variabel lain diluar penelitian ini. Sementara itu besarnya koefisien jalur bagi variabel lain diluar penelitian yang mempengaruhi nilai variabel Z (ρZ) =
=
= 0,508
135
B. Pengujian secara individual antara variabel Kualitas Produk (X1) terhadap variabel Keputusan Pembelian (Z) Pengujian secara individual dapat dilihat pada table 4.29 (Coefficients), yakni: Hipotesis : Ho: Variabel Kualitas Produk (X1) tidak berkontribusi secara signifikan terhadap variabel Keputusan Pembelian (Z) PT. Armada Auto Tara – Daihatsu Kalimalang Ha: Variabel Kualitas Produk (X1) berkontribusi secara signifikan terhadap variabel Keputusan Pembelian (Z) PT. Armada Auto Tara – Daihatsu Kalimalang Dasar Pengambilan Keputusan (Tingkat kepercayaan 95%): Sig ≥ 0,05 Ho diterima Sig < 0,05 Ho ditolak Keputusan : Sig = 0,000 (< 0,05) maka Ho ditolak dan Ha diterima Kesimpulan : Bahwa variabel Kualitas Produk (X1) berkontribusi secara signifikan terhadap variabel Kpeutusan Pembelian (Z) PT. Armada Auto Tara – Daihatsu Kalimalang. C. Pengujian secara individual antara variabel Promosi (X2) terhadap variabel Keputusan Pembelian (Z) Pengujian secara individual dapat dilihat pada table 4.29 (coefficients), yakni: Hipotesis : Ho: Variabel Promosi (X2) tidak berkontribusi secara signifikan terhadap variabel Keputusan Pembelian (Z) PT. Armada Auto Tara – Daihatsu Kalimalang Ha: Variabel Promosi (X2) berkontribusi secara signifikan terhadap variabel Keputusan Pembelian (Z) PT. Armada Auto Tara – Daihatsu Kalimalang
136
Dasar Pengambilan Keputusan (Tingkat kepercayaan 95%): Sig ≥ 0,05 Ho diterima Sig < 0,05 Ho ditolak Keputusan : Sig = 0,000 (≥ 0,05) maka Ho ditolak dan Ha diterima Kesimpulan : Bahwa variabel Promosi (X2) berkontribusi secara signifikan terhadap variabel Keputusan Pembelian (Z) PT. Armada Auto Tara – Daihatsu Kalimalang D. Pengujian secara individual antara variabel Brand Image (Y) terhadap variabel Keputusan Pembelian (Z) Pengujian secara individual dapat dilihat pada table 4.29 (coefficients), yakni: Hipotesis : Ho: Variabel Brand Image (Y) tidak berkontribusi secara signifikan terhadap variabel Keputusan Pembelian (Z) PT. Armada Auto Tara – Daihatsu Kalimalang Ha: Variabel Brand Image (Y) berkontribusi secara signifikan terhadap variabel Keputusan Pembelian (Z) PT. Armada Auto Tara – Daihatsu Kalimalang Dasar Pengambilan Keputusan (Tingkat kepercayaan 95%): Sig ≥ 0,05 Ho diterima Sig < 0,05 Ho ditolak Keputusan : Sig = 0,005 (< 0,05) maka Ho ditolak dan Ha diterima Kesimpulan : Bahwa variabel Brand Image (Y) berkontribusi secara signifikan terhadap variabel Keputusa Pemeblian (Z) PT. Armada Auto Tara – Daihatsu Kalimalang. Kemudian nilai koefisien jalur(beta) dapat dilihat dalam table berikut:
137
Tabel 4.33 Rangkuman Hasil Koefisien Jalur Sub-struktur 2 Pengaruh
Koefisien
Antar
Jalur
Variabel
(beta)
X1 terhadap Z
0,384
Nilai
Hasil
Koefisien
Sig
Pengujian
Determinasi
0,000
Ho ditolak
Koefisien Variabel lain (ρzε2)
0,741 = X2 terhadap Z
0,450
0,000
Ho ditolak
0,508 74,1%
Y terhadap Z
0,160
0,005
Ho ditolak
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2011 Dengan demikian didapat diagram jalur sub-struktur 2, namun disajikan dengan nilai koefisien jalur yang telah didapat melalui analisa data sehingga model sub-struktur 2 menjadi: Gambar 4.14 Sub-struktur 2 beserta Koefisien Jalur
X1
0,384
Y
X2
0,160
0,508
Z
0,450
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2011 Jadi dapat diperoleh persamaan stuktural sub-struktur 2: Z = ρzx1 X1 + ρzx2 X2 + ρzy Y + ρz ε2 Z = 0,384 X1 + 0,450 X2 + 0,160 Y + 0,508 ε2 dimana R2 = 0,741 Dari persamaan struktural sub-struktur 2 dapat diartikan bahwa:
138
-
Keputusan Pembelian (Z) dipengaruhi oleh Kualitas Produk (X1), Promosi (X2), dan Brand Image (Y) secara simultan sebesar 74,1% dan sisanya sebesar 25,9% dipengaruhi oleh variabel-variabel lain diluar penelitian ini.
-
Setiap peningkatan nilai Kualitas Produk (X1) sebesar satu, maka Keputusan Pembelian (Z) juga akan naik sebesar 0,384. Begitu juga sebaliknya, setiap penurunan Kualitas Produk (X1) sebesar satu, maka Keputusan Pembelian (Z) juga akan turun sebesar 0,384.
-
Setiap peningkatan nilai Promosi (X2) sebesar satu, maka Keputusan Pembelian (Z) juga akan naik sebesar 0,450. Begitu juga sebaliknya, setiap penurunan Promosi (X2) sebesar satu, maka Keputusan Pembelian (Z) juga akan turun sebesar 0,450.
-
Setiap peningkatan Brand Image (Y) sebesar satu, maka Keputusan Pembelian (Z) juga akan naik sebesar 0,160. Begitu juga sebaliknya, setiap penurunn Brand Image (Y) sebesar satu maka Keputusan Pembelian (Z) juga akan turun sebesar 0,160.
Jadi keseluruhan pengaruh kausal variabel Kualitas Produk (X1) dan Promosi (X2) terhadap Brand Image (Y) dan dampaknya terhadap Keputusan Pembelian (Z) dapat digambarkan dalam model struktur lengkap sebagai berikut : Gambar 4.15 Struktur Lengkap beserta Koefisien Jalur 0,689
X1
0,508
0,384
0,606
Y
0,585
0,160
0,176 0,450
X2
Z
139
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2011 Untuk melihat pengaruh langsung, tidak langsung dan pengaruh total antar variabel berdasarkan dari hasil yang telah didapat pada analisis sub-struktur 1 dan 2 dapat dirangkum melalui tabel 4.34 berikut : Tabel 4.34 Rangkuman Koefisien Jalur Pengaruh X1, X2, Y terhadap Z Pengaruh Pengaruh
Koefisien
Variabel
Jalur
Langsung
Pengaruh
Tidak Langsung
Bersama Total
Melalui Y X1
(R2YXk)
0,606
0,606
-
0,606
-
0,384
0,384
0,606 x 0,160 = 0,096
0,480
-
terhadap Y X1 terhadap Z X2 terhadap Y X2 terhadap Z Y terhadap Z ε1
ε2
0,176
0,176
0,450
0,450
-
0,176 X 0,160 =
0,160
0,689
0,508
0,160
0,176
-
0,478
0,028 -
0,160
0,6892=0,4747
-
-
0,5082=0,2580
-
-
-
-
0,524
-
0,741
-
-
-
-
-
-
X1 dan X2 X1,X2, dan Y
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2011
-
140
Berdasarkan Tabel 4.34, maka dapat ditarik kesimpulan sehingga memberikan informasi secara objektif sebagai berikut: 1. Hipotesis pertama yang berbunyi “Kualitas Produk (X1) dan Promosi (X2) berkontribusi secara signifikan terhadap Brand Image (Y) PT. Armada Auto Tara – Daihatsu Kalimalang”. Karena baik diuji secara keseluruhan ataupun secara individu hasilnya menyatakan signifikan. Demikian pula, secara individu semua variabel diterima, karena berdasarkan koefisien jalur sub-stuktur 1, koefisen jalur variabel X1 dan X2 terhadap Y secara statistik adalah signifikan. Dengan demikian, dapat diperoleh informasi bahwa kualitas produk dan promosi berkontribusi secara simultan dan signifikan terhadap brand image. Besarnya kontribusi kualitas produk (X1) terhadap brand image (Y) sebesar 0,6062 x 100% = 36,7%, kontribusi promosi (X2) terhadap brand image (Y) sebesar 0,1762 x 100% = 3,09%. Sedangkan besarnya kontribusi kualitas produk, promosi berpengaruh secara simultan yang langsung mempengaruhi brand image adalah sebesar 52,4% dan sisanya sebesar 47,6% dipengaruhi faktor-faktor lain diluar penelitian ini. 2. Hipotesis kedua yang berbunyi “Kualitas Produk (X1), Promosi (X2), dan Brand Image (Y) berkontibusi secara signifikan terhadap Keputusan Pembelian (Z) PT. Armada Auto Tara – Daihatsu Kalimalang”. Karena baik diuji secara keseluruhan ataupun secara individu hasilnya menyatakan signifikan. Demikian pula, secara individu semua variabel diterima, karena berdasarkan koefisien jalur sub-stuktur 2, koefisen jalur variabel X1, X2, dan Y terhadap Z secara statistik adalah signifikan. Dengan demikian, dapat diperoleh informasi bahwa kualitas produk, promosi, dan brand image berkontribusi secara simultan dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Besarnya kontribusi kualitas produk (X1) terhadap keputusan pembelian (Z) sebesar 0,3842 x 100% = 14,7%, kontribusi promosi (X2) terhadap keputusan pembelian (Z) sebesar 0,4502 x 100% = 20,2%, dan kontribusi brand image (Y) terhadap keputusan pembelian (Z) sebesar 0,1602 x 100% = 2,56%. Sedangkan besarnya kontribusi kualitas produk (X1), promosi (X2), dan brand image (Y)
141
secara simultan yang langsung mempengaruhi keputusan pembelian (Z) adalah sebesar 74,1%, dan sisanya sebesar 25,9% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar penelitian ini. 3. Pengaruh tidak langsung kualitas produk (X1) terhadap keputusan pembelian (Z) melalui brand image (Y) sebesar 0,606 x 0,160 = 0,096. Dengan demikian pengaruh total X1 terhadap Z secara tidak langsung sebesar 0,384 + 0,096 = 0,480. 4. Pengaruh tidak langsung promosi (X2) terhadap keputusan pembelian (Z) melalui brand image (Y) sebesar 0,176 x 0,160 = 0,028. Dengan demikian pengaruh total X1 terhadap Z secara tidak langsung sebesar 0,450 + 0,028 = 0,478 4.12 Implikasi Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian di atas, berikut ini akan dikemukakan beberapa implikasi yang dianggap relevan dengan penelitian. Implikasi tersebut antara lain sebagai berikut : 1.
hasil penelitian ini yaitu setelah semua data telah dikumpulkan dan hasil analisis selesai dilakukan
pertama-tama
didapatkan
bahwa
tanggapan
Pelanggan
terhadap
implementasi Kualitas Produk PT. Armada Auto Tara – Daihatsu Kalimalang cukup baik namun memiliki jawaban yang beragam, hal ini menujukkan bahwa implementasi Kualitas Produk yang dilakukan PT. Armada Auto Tara – Daihatsu Kalimalang cukup berhasil, sedangkan tanggapan Pelanggan terhadap Promosi PT. Armada Auto Tara – Daihatsu Kalimalang baik dengan jawaban responden yang cenderung seragam. Hal ini membuktikan bahwa Promosi yang diberikan oleh PT. Armada Auto Tara – Daihatsu Kalimalang secara keseluruhan berhasil. Meningkatkan kualitas produk bisa menjadi suatu masalah ketika perusahaan mencoba mengembangkan kompetensi perusahaan itu sendiri. keseluruhan ciri serta sifat suatu produk yang berpengaruh pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau yang tersirat. Melalui pengertian ini terlihat bahwa suatu barang atau jasa akan dinilai berkualitas apabila dapat memenuhi ekspetasi konsumen akan nilai
142
produk tersebut. Dalam prakteknya motivasi konsumen membeli produk Daihatsu berbeda – beda diantaranya karena informasi mengenai produk yang berkualitas. Informasi mengenai kualitas produk Daihatsu yang didapat dari iklan atau orang lain dapat membentuk suatu sikap dan perilaku konsumen untuk melakukan pembelian. Menurut kotler dan armstrong (2006,p299), product quality is the ability of a product to
perform its fuction, it includes the product’s several durability, reliability, precision, easy of operation and repair, and other valued attributes. Dari pengertian diatas, mutu produk adalah kemampuan produk untuk menampilkan fungsinya, hal ini termasuk waktu kegunaan dari produk, keandalan, kemudahan dalam penggunaan dan perbaikan dan nilai-nilai yang lainnya. Berdasarkan data penelitian dan informasi langsung dari lapangan, pihak Daihatsu selalu mengutamakan kebutuhan dan keinginan konsumen. Untuk memenuhi permintaan akan gaya yang dinamis yang merupakan ciri khas generasi muda sedunia, pihak Daihatsu terus memperbaruhi visi dengan memanfaatkan keunggulan teknologi. Bagian Penelitian dan Pengembangan Daihatsu bertanggung jawab dalam mempersiapkan langkah yang diperlukan untuk merealisasikan visi ini menjadi kenyataan. Dibantu dengan sistem komputerisasi yang tercanggih, tim profesional Daihatsu memastikan bahwa setiap jenis yang dihasilkan telah di desain sesuai dengan perkembangan zaman, serta merefleksikan kualitas modern dan dinamis, sejalan dengan keinginan konsumen. Pengontrolan Kualitas Sesuai dengan upaya pihak Daihatsu untuk menjamin permintaan konsumen akan kendaraan secara maksimal, maka disamping memperketat sistem pengontrolan kualitas, setiap produk yang telah selesai dirakit harus melalui tes akhir untuk memenuhi standar mutu Internasional. Kualitas Daihatsu tidak hanya sebatas selesai produksi saja. Yang terpenting adalah memastikan bahwa seluruh produk dapat tiba di tempat tujuan tepat pada waktunya dan dalam kondisi yang sama baiknya seperti pada saat meninggalkan pabrik.
Baik
143
pengiriman melalui darat, laut, maupun udara, standar dan efisiensi yang tinggi diterapkan dalam kualitas pengemasan pihak Daihatsu.
2. Pengaruh kualitas produk (X1) dan promosi (X2) secara simultan dan signifikan terhadap
brand Image (Y) adalah sebesar 52,4% terlihat cukup kuat dan sisanya sebesar 47,6% dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian. merek yang unggul, dan kualitas produk yang baik, oleh karena harus tetap
dijaga
dan
dipertahankan
dengan
cara
menciptakan produk yang mengutamakan standar mutu dan kualitas yang baik ketika barang hendak dipasarkan. Dengan merek dan kualitas produk yang baik dan dapat diterima oleh konsumen maka pihak Daihatsu tidak akan kesulitan untuk melakukan kegiatan promosi kepada konsumen sehingga tetap menjaga konsumen menggunakan produk merek Daihatsu. Ketatnya persaingan di pasar otomotif, maka produsen
mobil
merek
Daihatsu PT. Armada Auto Tara harus
tetap
menjaga
konsistensi yang sesuai dengan konsumen, merek yang unggul dan kualitas produk yang
baik
serta
mengikuti
perubahan
yang
terjadi
dengan
tetap
menjaga
keunggulan produk. Selanjutnya, dianalisa secara individual dengan analisis jalur, didapatkan bahwa: a. Kualitas Produk (X1) berkontribusi positif dan signifikan terhadap Brand Image (Y) Temuan hasil penelitian menunjukkan bahwa Kualitas Produk (X1) memiliki kontribusi yang positif dan signifikan terhadap brand image (Y). Besarnya kontribusi Kualitas Produk terhadap Brand Image adalah sebesar 0,6062 X 100% = 36,7%. Hal tersebut dapat dilihat dari hubungan variabel Kualitas Produk yang kuat terhadap pembentukan Brand Image PT. Armada Auto Tara – Daihatsu Kalimalang, yang berarti bahwa keberhasilan implementasi Kualitas Produk yang dilakukan PT. Armada Auto Tara – Daihatsu Kalimalang akan semakin menambah nilai pada Brand Image PT. Armada Auto Tara – Daihatsu Kalimalang.
144
b. Promosi (X2) berkontribusi positif dan signifikan terhadap Brand Image (Y) Temuan hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan Promosi (X2) terhadap brand image (Y) secara individu adalah sebesar 0,1762 X 100% = 3,09% pengaruh ini terlihat kecil maka diperlukan upaya untuk menciptakan promosi yang lebih efektif, yang dapat membentuk brand image sehingga akan mempengaruhi keputusan pembelian konsumen dalam menggunakan produk Daihatsu. Yang berarti bahwa semakin baik promosi yang diberikan PT. Armada Auto Tara – Daihatsu Kalimalang maka akan semakin menambah nilai pada brand image PT. Armada Auto Tara – Daihatsu Kalimalang. Oleh karena itu untuk mengoptimalkan Nilai pada brand image PT. Armada Auto Tara – Daihatsu Kalimalang perlu menciptakan Promosi yang lebih efektif dan sekaligus meningkatkan Promosi tersebut agar lebih baik. Menurut pendapat Shimp ( 2000 :p 361 ) yang menyatakan bahwa Promosi memberi nilai tambah pada merek dengan mempengaruhi persepsi konsumen. Promosi yang efektif menyebabkan merek dipandang sebagai lebih elegan, lebih bergaya, lebih bergengsi, dan bisa lebih unggul dari tawaran pesaing. Menurut Peter & Olson ( 2000 : 181 ) Dalam prakteknya, promosi telah dianggap sebagai manajeman citra (image management) menciptakan dan memelihara citra dan makna dalam benak konsumen.
Promosi yang dilakukan oleh PT. Armada Auto Tara – Daihatsu
melakukan promosi produk dengan cara pemberian diskon, cash back, iklan, brosur yang menarik serta penjualan langsung melalui dealer. Ketertarikan konsumen terhadap atribut promosi tersebut dapat mempengaruhi niat konsumen untuk membeli produk Daihatsu 3. Pengaruh kualitas produk (X1), promosi (X2), dan brand image (Y) secara simultan dan signifikan terhadap keputusan pembelian (Z) adalah sebesar 74,1% terlihat kuat dan sisanya sebesar 25,9% dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian. Ini terlihat kuat tetapi perlu upaya untuk mempertahankan atau bahkan meningkatkan upaya lebih lanjut
145
dalam menciptakan kualitas produk, promosi, dan brand image sehingga mempengaruhi keputusan pembelian konsumen dalam mengunakan produk Daihatsu. Kualitas produk yang baik adalah sesuai standar dan promosi yang sukses memberikan efek, rangsangan, tanggapan dan respon positif dari calon konsumen maka dapat menciptakan suatu persepsi terhadap suatu citra merek, Jika citra merek sudah tertanam dan terbentuk di benak para konsumen tentu ini akan berpengaruh pada sikap perilaku konsumen, dimana Menurut James F. Engel dalam Freddy Rangkuti (2002, p58), perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, produk dan jasa termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusul tindakan ini. Sikap Perilaku pembelian seseorang dapat dikatakan sesuatu yang unik, karena preferensi dan sikap terhadap obyek setiap orang berbeda. Selain itu konsumen berasal dari beberapa segmen, sehingga apa yang diinginkan dan dibutuhkan juga berbeda. Masih terdapat banyak faktor yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Perusahaan perlu memahami perilaku konsumen terhadap produk atau merek yang ada di pasar, selanjutnya perlu dilakukan berbagai cara untuk membuat konsumen tertarik terhadap produk yang dihasilkan. Selanjutnya, dianalisa secara individual dengan analisis jalur, didapatkan bahwa: a. Penerapan kualitas produk (X1) secara langsung terhadap keputusan pembelian konsumen (Z) adalah sebesar 0,3842 X 100% = 14,7%, sedangkan penerapan kualitas produk (X1) secara tidak langsung terhadap keputusan pembelian konsumen (Z) melalui brand image (Y) adalah sebesar 0,4802 X 100% = 23,04%. Pengaruh sebesar 14,7% dan 23% terlihat kecil, maka diperlukan upaya lebih lanjut untuk menciptakan kualitas produk yang lebih unggul dan baik secara langsung atau tidak langsung akan membentuk brand image sehingga akan mempengaruhi keputusan pembelian konsumen dalam menggunakan produk Daihatsu.
146
b.
Penerapan promosi (X2) secara langsung terhadap keputusan pembelian konsumen (Z) adalah sebesar 0,4502 X 100% = 20,2%, sedangkan penerapan promosi (X1) secara tidak langsung terhadap keputusan pembelian konsumen (Z) melalui brand image (Y) adalah sebesar 0,4782 X 100% = 22,84%. Pengaruh sebesar 20,2% dan 22,84% terlihat kecil, maka diperlukan upaya lebih lanjut untuk menciptakan promosi yang lebih baik secara langsung atau tidak langsung akan membentuk brand image sehingga akan mempengaruhi keputusan pembelian konsumen dalam menggunakan produk Daihatsu. Besar pengaruh yang dihasilkan menunjukan angka lebih tinggi dari pada kualitas produk. Hal ini berarti PT. Daihatsu Armada Auto Tara lebih unggul dalam promosi untuk mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Dimana Strategi promosi menggabungkan periklanan, penjualan perorangan, promosi penjualan dan publisitas menjadi suatu program terpadu untuk berkomunikasi dengan pembeli dan orang lain yang pada akhirnya akan mempengaruhi keputusan pembelian (Basu Swastha dan Irawan, 2001).
c.
Penerapan brand image (Y) secara langsung terhadap keputusan pembelian konsumen (Z) adalah sebesar 0,1602 X 100% = 2,56%. Pengaruh sebesar 2,56% terlihat sangat kecil, maka diperlukan upaya untuk membentuk brand image kepada konsumen dengan memperhatikan elemen-elemen didalamnya seperti kendaraan yang diproduksi disesuaikan dengan kebutuhan konsumen seperti saat ini Daihatsu memiliki produk dengan image yang irit bahan bakar dimana harga bahan bakar yang terus melambung, menciptakan promosi yang mampu mempengaruhi pandangan
konsumen,
meningkatkan
pelayanan
karyawan
yang
mampu
menimbulkan kepercayaan dari konsumen, membangun identitas yang lebih baik dibenak konsumen, membangun komunikasi dengan konsumen melalui kegiatan komunikasi pemasaran atau promosi yang baik.