BAB 3 PERUMUSAN OBJEK PENELITIAN
3.1
Gambaran Umum Perusahaan PT. Eglin Pharma, produsen produk-produk Cap Lang didirikan pada tanggal 6 Mei 1973, dan produksi perdana diluncurkan pada tanggal 29 Mei 1973. Berbekal pengalaman selama lebih dari 30 tahun sejak pendiriannya, PT. Eglin Pharma telah tumbuh menjadi salah satu perusahaan farmasi untuk produk OTC yang besar diantara 200 perusahaan farmasi termasuk perusahaan multi nasional. PT. Eglin Pharma memiliki pabrik yang berlokasi di Tangerang – Banten dengan area seluas 41.000 m2 dan bangunan pabrik seluas 26.000 m2. Sebagai pemimpin di industri farmasi , PT. Eglin Pharma didukung oleh mesinmesin dan teknologi yang efektif serta efisien sehingga memberikan keunggulan strategis.
3.1.1
Profil Perusahaan Nama Perusahaan
:
PT. Eglin Pharma
Tanggal Berdiri
:
6 Mei 1973
Alamat
:
Jl. Raya Siliwangi No.1 Desa Alam Jaya, Tangerang 15133 – Indonesia Telp. : +62 21 5903374 Fax : +62 21 5903378 41
42
Email
:
[email protected]
Website
:
www.eglinpharma.com
Produk yang dinaungi :
Liquid Î
Minyak Kayu Putih Minyak Telon Minyak Angin Hijau Minyak Angin Menthol Oil Minyak Otot Geliga Minyak Urut Minyak Gadapura Green Oil
Ointment Î Balsem Gosok Hijau Balsem Otot Geliga Balsem Aktiv Salep Kulit Others Î
Eucalyptus Spray Norit Pil Sakit Perut Obat Batuk Hitam ReadyPlast Happy Plasto Twin Inhaler Inhaler Cap Lang Menthol Cone Naptalene
43
3.1.2 Logo Perusahaan
Gambar 3.1 ( Sumber: Company Profile PT. Eglin Pharma)
Filosofi PT. Eagle Indo Pharma adalah ” Quality In Everthing We Do ” . Dalam filosofi tersebut terdapat nilai-nilai dari Pt. Eagle Indo Pharma yaitu 5Qs, antara lain : •
Human quality
a. Menekankan pada karya yang kreatif dan inovatif melalui kemampuan, kinerja dan karakter pribadi sehingga setiap individu dapat menunjukkan kemampuan dan keahlian terbaiknya. b. Menggunakan pertimbangan yang terbaik dalam segala situasi sesuai dengan keahliannya dengan berlandaskan keseimbangan antara head dan heart. c. Semangat menghargai, ketulusan dan keharmonisan dalam berfikir, berkata-kata dan bertindak.
44
•
Knowledge and Learning Quality
a. Menekankan pada proses bekerja yang cepat, sistematis dan akurat. b. Menjaga dan meningkatkan kecepatan dalam cara berpikir dan bertindak untuk mencapai penciptaan nilai tambah yang optimal. c. Senantiasa meningkatkan cara dan mutu kerja melalui pengembangan diri di dalam budaya belajar yang terus dibangun oleh dan bersama perusahaan.
•
Integrity dan Responbility Quality
a. Menggunakan norma-norma etika yang berlaku di dalam masyarakat dalam berinteraksi dan mengelola lingkungan bisnis. b. Jujur, rajin, pantang menyerah, konsisten , bersungguh-sungguh dan bertanggung jawab dalam pekerjaan yang digeluti. c. Peduli terhadap berbagai permasalahan yang muncul dalam kiprah bisnis perusahaan walaupun secara formal bukan menjadi bagian dari tanggung jawabnya.
•
Leadership and Team Work Quality
a. Mencapai keunggulan melalui kepemimpinan perusahaan dalam setiap bidang yang digeluti. b. Keunggulan perusahaan dapat dicapai melalui sumber daya manusia yang unggul dengan team work yang solid melalui work hard and smart.
45
c. Team work yang solid tercipta dari trust, keharmonisan, sikap helpful dan open
minded sesama karyawan serta lintas departemen dan seluruh
elemen yang terkait.
•
Adaptive and Network Quality
a. Perubahan merupakan hal wajar dalam segala aspek kehidupan yang mengandung kesempatan untuk menciptakan nilai tambah. b. Melembagakan perubahaan secara cepat dan berkesinambungan sehingga memberikan nilai tambah pada perushaaan dengan bertumpu pada kekuatan sumber daya manusia yang diperkuat dengan keunggulan teknologi. c. Mampu beradaptasi terhadap perubahaan dan membina network dengan baik merupakan modal bagi perusahaan dalam menuju sustainable enterprise.
3.1.3 Sejarah Perusahaan Cap Lang merupakan suatu perusahaan nasional dan juga perusahaan keluarga yang bergerak di bidang manufaktur produk obatobatan bebas ( OTC ) dan household. Sebagai perusahaan keluarga, pada awalnya Cap Lang bertumpu pada individu-individu yang ada di dalamnya untuk menjalankan bisnis persahaan. Akan tetapi pihak manajemen memiliki keyakinan bahwa untuk menjadi Sustainble Enterprise, yang perlu dilakukan oleh Cap Lang
46
dalam menjalankan bisnisnya adalah bertumpu pada system yang baik, bukan bertumpu pada inidividu. Berikut ini merupakan sejarah perkembangan system yang dijalankan oleh PT. Eagle Indopharma : 1973
Berdiri dengan nama PT. Eagle Indopharma Pharmaceutical Laboratories, pada tanggal 6 Mei 1973 dengan merek dagang Cap Lang dengan produk pertama yang dihasilkan, yaitu Minyak Angin Jerman. Dengan di launchingnya produk ini menandai berdirinya Group Liquid Product dalam rangkaian produk OTC (Out the Counter) perusahaan.
1974 Launching produk inhaler Cap Lang menandai berdirinya Group Others Product dalam rangkaian product OTC perusahaan. 1980
Launching produk Balsam Gosok menandai berdirinya Group Oinment Product dalam rangkaian product OTC perusahaan.
1983 Melebarkan sayap dengan memproduksi Household Naphtalane Balls. 1987
Memperoleh lisensi dari Norit NV Amersfoort – Holland untuk memproduksi dan menjual norit di Indonesia.
2004
Berubah nama menjadi PT. Eagle Indopharma pada tanggal 2 April 2004 dan dimulainya gagasan pembentukan Sustainable enterprise (Perusahaan yang berkesinambungan) yang diawali dengan jadwal-jadwal meeting yang rutin dan direview setiap bulannya dan digulirkannya ide regenerasi.
47
2005
Memasuki bisnis medicated candy dengan system outsourcing dari PT. Hudson Indonesia. Pihak Manajemen mulai menyadari bahwa sustainable enterprise hanya bisa tercapai bila sistem yang baik mampu menjalankan bisnis perusahaan, bukan lagi bertumpu pada individu-individu. Pembenahan sistem mulai dilakukan dengan dibentuknya Tim Penggagas ” Eglin Management System ” ( Tim Penggagas EMS).
2006
Penetapan Company Philospy eglin, Visi dan Misi Eglin dan continuous improvment pada seluruh departemen dengan berpedomen pada EMS.
3.1.3.1 Arti dan Fungsi EMS Eglin Management System adalah sistem manajemen yang mengikutsertakan seluruh karyawan dari semua tingkatan organisasi baik vertikal maupun horizontal dengan penerapan metode statistik untuk mengelola dan meningkatkan kualitas proses bisnis demi tercapainya kepuasaan pelanggan dan daya saing. Dari definis di atas, dapat dinyatakan bahwa aktivitas EMS berhubungan dengan : 1. Fokus pada pelanggan Aktivitas
EMS
mengutamakan
dan
bertujuan
untuk
menciptakan kepuasaan pelanggan. Definisi pelanggan tidak
48
hanya terbatas pada pemakai produk akhir tetapi juga yang mengerjakan. 2. Partisipasi total Aktivitas EMS melibatkan seluruh karyawan dari seluruh tingkatan menajemen baik vertikal maupun horizontal. 3. Inovasi perbaikan yang berkesinambungan ( Continuous improvment ) Aktivitas EMS melalui perputaran siklus PDCA ( Plan, Do, Check, Act ) mendorong terjadinya kegiatan inovasi dari improvment secara terus menerus terhadap seluruh aktivitas proses bisnis. Dalam aktivitas tersebut diperlukan proses belajar mengajar yang terus menerus. Adapun fungsi dari Eglin Management System
adalah
untuk
memutar
siklus
PDCA
secara
berkesinambungan dan terpadu.
3.1.4 Visi dan Misi Perusahaan Founder spirit Keberhasilan adalah kombinasi dari kerendahan dan kekeluargaan yang dibarengi dengan kemampuan dan kejujuran dalam semangat kerja yang tinggi dan bertanggung jawab.
49
3.1.4.1 VISI Menjadi salah satu perusahaan terbaik di industri famasi OTC dan household di Indonesia yang mengarah pada peningkatan kesehatan masyarakat.
3.1.4.2 MISI •
Menyediakan produk-produk OTC dan household yang bermutu tinggi dengan harga terjangkau untuk mencapai kepuasaan konsumen.
•
Meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup karyawan sebgai tulang punggung perusahaan.
•
Menciptakan kemanfaatan jangka panjang yang saling menguntungkan dalam hubungan antara perusahaan dengan seluruh mitra usaha.
•
Meningkatkan nilai tambah bagi perusahaan dalam aspek profitabilitas, dan penjualan melalui proses penciptaan nilai tambah yang berkesinambungan.
50
3.1.5 Struktur Organisasi
CEO PA to CEO Direktur
General Manager
Marketing
Purchasing
FA
BD
Finance Accounting Sales
MDP
Plant
Product
Export Design SP
Import
Lokal
Production QA
Bagan 3.1 Struktur Organisasi PT. Eglin Pharma Keterangan: CEO
= Chief Executive Officer
MDP = Marketing Data Processing PA
= Personal Assistance
R&D = Research and Development FA
= Finance and Accounting
BD
= Business and Development
QA
= Quality Assurance
SP
= Special Project
R&D
51
3.1.6 Tinjauan Sekilas Mengenai Perusahaan PT. Eglin Pharma adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur produk obat – obatan bebas yang telah memiliki pengalaman lebih dari 30 tahun dalam pendistribusian di Indonesia. Kesuksesannya terbukti dari hasil penjualan yang baik bahkan pada saaat dua (2) tahun krisis ekonomi terburuk di Indonesia yakni pada tahun 1997-1998. Tidak hanya itu, jaringan Nasionalnya tersebar hingga 95% kepulauan Indonesia. Berikut adalah penyebaran distributor di seluruh Indonesia: •
Jawa
: 9 Distributor, 25 Cabang
•
Sumatera
: 10 Distributor, 14 Cabang
•
Bali
: 1 Distributor, 3 Cabang
•
Kalimantan
: 5 Distributor, 9 Cabang
•
Sulawesi
: 5 Distributor, 10 Cabang
•
Indonesia Bagian Timur : 15 Distributor
(Sumber: Data Perusahaan)
PT. Eglin Pharma menargetkan pendistribusian produk mereka ke berbagai sektor.
Tidak hanya pasar modern melainkan juga pasar
tradisional. Struktur outlet pendistribusian produk Cap Lang dapat dilihat pada bagan di bawah ini:
52
Bagan 3.2 Struktur Ouutlet
7 Event CS SR “Kunjun ngan Posyaandu Telon Cap C Lang” 3.1.7 3.1.7.1 Persiapan Prre-Event D Dalam penyellenggaraan acara a ini, Teelon Cap Lanng terlebih dahulu d melakukaan persiapaan-persiapann pre-event.
Bentuk persiapan yang
dilakukann adalah: •
Melakukkan survey
•
Mencarii titik lokasi
•
Melakukkan koordinasi dengan pihak p setemppat
•
Mengurrus perizinann lokasi
53
Selain itu, pihak Cap Lang juga melakukan aktivitas publikasi yang dilakukan dengan berbagai media seperti radio, penyebaran undangan, flyer, poster, dan spanduk. Aktivitas publikasi ini dilakukan seminggu sebelum acara berlangsung.
3.1.7.2 Bentuk Event CSR Pelaksanaan event CSR ini diisi dengan berbagai macam kegiatan, yaitu: •
Product Knowledge
•
Penyuluhan pijat bayi
•
Games Interactive
•
Sampling Product Sedangkan, untuk Posyandu Cempaka 1, Cap Lang memberikan
berbagai macam hal sebagai bentuk bantuan CSR, yakni: •
Sampel Minyak Telon
•
Kotak P3K beserta isinya
•
Pengukur Tinggi Badan
•
Jam Meja
•
Kartu Menuju Sehat
•
Piagam Penghargaan
•
Poster Perkembangan Bayi
•
Flyer Pemijatan Pada Bayi
•
Kaos Minyak Telon Cap Lang
54
3.2
Metode Penelitian Dalam melakukan penelitian ini, riset yang dilakukan oleh penulis adalah riset kuantitatif.
Riset Kuantitatif adalah riset yang menggambarkan atau
menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat digeneralisasikan. Riset tidak terlalu mementingkan kedalaman data atau analisis melainkan aspek keluasan data sehingga data atau hasil riset dianggap merupakan representasi dari seluruh populasi. Dalam riset kuantitatif, periset harus objektif dengan diuji dahulu apakah batasan konsep dan variabelnya sudah memenuhi prinsip reliabilitas dan validitas. Dalam analisis data pun, periset tidak boleh menggunakan analisis dan interpretasi yang bersifat subjektif. Karena itu, digunakan uji 54elative54 untuk menganalisis data. (Rachmat Kriyantono, 2010, p.55). Dalam riset kuantitatif ini, metode riset yang digunakan adalah metode 54elati yakni 54elati Eksplanatif ( Analitik ) yang bersifat Asosiatif. Survei adalah metode riset dengan menggunakan kuisioner sebagai instrument pengumpulan datanya.
Tujuannya untuk memperoleh informasi
tentang sejumlah responden yang dianggap mewakili populasi tertentu. Survei Eksplanatif digunakan bila periset ingin mengetahui mengapa situasi atau kondisi tertentu terjadi atau apa yang memepengaruhi terjadinya sesuatu. Dalam survey jenis ini periset ingin menjelaskan hubungan antara dua variabel atau lebih. Sedangkan disebut bersifat asosiatif karena bermaksud menjelaskan hubungan (korelasi) antara variabel.
55
3.3
Teknik Pengumpulan Data 3.3.1
Pengumpulan Data Primer Pengumpulan data primer adalah data yang diperoleh dengan melakukan penelitian secara langsung ke lokasi penelitian sesuai dengan masalah yang diteliti. Dalam hal ini penulis melakukan pengumpulan dengan cara: 3.3.1.1 Wawancara Penulis melakukan wawancara tentang bentuk dan jumlah bantuan, pelaksanaan kegiatan, pengetahuan dan keterlibatan warga, kebijakan-kebijakan dalam menjalankan program, dan lainnya dengan narasumber yang representative sebagai informan kunci. 3.3.1.2 Penyebaran Kuisioner Kuisioner adalah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh responden. Alat bantu kuisioner disebarkan kepada responden yang dimaksudkan untuk memperoleh data yang berhubungan dengan variable yang diteliti.
3.3.2
Pengumpulan Data Sekunder Pengumpulan data sekunder yaitu dengan studi kepustakaan untuk mendapatkan data melalui buku, dokumen – dokumen, dan laporan – laporan hasil rapat maupun pelaksanaan CSR PT. Eagle Indo Pharma, media internet, dan sebagainya.
56
3.4
Skala Untuk Instrumen Skala yang digunakan untuk instrument kuisioner adalah Skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap seseorang tentang sesuatu objek sikap. Objek sikap ini biasanya telah ditentukan secara spesifik dan sitematik oleh periset. Indikator – indikator dari variabel sikap terhadap suatu objek merupakan titik tolak dalam membuat pertanyaan atau pernyataan yang harus diisi responden.
Setiap pertanyaan atau pernyataan tersebut dihubungkan dengan
jawaban yang berupa dukungan atau pernyataan sikap yang diungkapkan dengan kata – kata: Sangat Setuju (SS); Setuju (S); Netral (N); Tidak Setuju (TS); Sangat Tidak Setuju (STS) atau Sangat Puas; Puas; Cukup Puas; Tidak Puas; Sangat Tidak Puas, dan lainnya tergantung indikator penelitian. Skor untuk masing – masing jawaban adalah:
3.5
Sangat Setuju
:
5
Setuju
:
4
Netral
:
3
Tidak Setuju
:
2
Sangat Tidak Setuju :
1
Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Kecamatan Kebon Jeruk, Kelurahan Kedoya Utara, RT. 09 RW.02, Posyandu Cempaka 1, Jakarta Barat. Lokasi ini dipilih karena wilayah ini merupakan salah satu dari 7 (tujuh) wilayah penerima manfaat CSR secara langsung maupun tidak langsung di bidang pembangunan sosial dan kesehatan.
57
3.6
Populasi dan Sampel Pada penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh warga Rt.09 Rw.02 Kedoya Utara, Jakarta Barat yang hadir dalam event CSR yang dilakukan oleh PT. Eagle Indo Pharma (Minyak Telon Cap Lang), yakni 200 orang. Dikarenakan jumlah populasi yang begitu besar maka dipilih sejumlah sampel yang mewakili populasi rumah tangga yang hadir dalam kegiatan tersebut. Banyaknya sampel dihitung dengan menggunakan rumus Slovin (Rachmat Kriyantono, 2010, p.164) yaitu:
N n = -----------1 + Ne² Keterangan: n = ukuran sampel N = ukuran populasi E = kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang dapat ditolerir atau yang disebut dengan istilah presesi (10%). Dengan rumus tersebut maka jumlah sampel penelitian adalah : N n = ------------1 + Ne² 200 n = -----------------1 + 200 (0,1)² 200 n = ---------3 n = 66,67 dibulatkan menjadi 67
58
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan rancangan sampling Non Probabilitas
dengan
teknik
sampel
berdasarkan
kemudahan
(Available
Sampling/Convinience Sampling) untuk menentukan sample. Pada teknik ini periset bebas memilih siapa saja anggota populasi yang mempunyai data erlimpah dan mudah diperoleh periset.
3.7
Desain Penelitian Dikarenakan metode riset yang digunakan adalah riset kuantitatif dengan metode survey eksplanatif (analitik) yang bersifat asosiatif, yakni menjelaskan korelasi antara 2 buah variabel, maka dalam hal ini, peneliti menentukan variabel yang mempengaruhi atau menyebabkan perubahan variabel yang lain. Variabel yang mempengaruhi disebut variabel independen (X) yakni variabel yang diduga sebagai penyebab atau pendahulu dari variabel lainnya. Sedangkan variabel yang terpengaruh oleh perubahan variabel independen disebut sebagai variabel dependen (Y) yakni variabel yang diduga sebagai akibat atau yang dipengaruhi oleh variabel yang mendahuluinya (Rachmat Kriyantono, 2010, p.21). Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis pelaksanaan event CSR (Corporate Social Responsibility) (X) yang diterapkan oleh PT. Eglin Indo Pharma (membawa merek Telon Cap Lang) dan kaitannya terhadap brand awareness konsumen (Y).
59
3.8 Operasional Variabel Penelitian Menurut Sugiyono (2009, p58), pada dasarnya variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan. Secara teoritis variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang atau obyek yang mempunyai “variasi” antara satu dengan yang lain atau satu objek dengan objek yang lain. Variabel adalah suatu konstruk yang sifat-sifatnya sudah diberi nilai dalam bentuk bilangan. Variabel sebenarnya adalah konsep dalam bentuk konkret atau konsep operasional. Suatu variabel adalah konsep tingkat rendah, yang acuanacuannya secara 59elative mudah diidentifikasikan dan diobservasi serta mudah diklarifikasi, diurut atau diukur (Mayer,1984,p.215). Jadi, variabel adalah bagian empiris dari sebuah konsep atau konstruk. Variabel berfungsi sebagai penghubung antara dunia teoritis dengan dunia empiris. Berdasarkan pengertian–pengertian diatas, maka dapat dirumuskan disini bahwa variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan.
60
Tabel 3.1 Variabel Event CSR ( Corporate Social Responsibility ) Variabel
Sub Variabel/ Dimensi
Indikator
Penelitian Event CSR
Why
-
Khalayak belum mengetahui/menyadari
(“Kunjungan
keberadaan, kualitas, atau Posyandu Telon
merek dan produk
Cap Lang”)
perusahaan (dalam hal ini Telon Cap Lang)
(X) Where
-
Tempat acara berlangsung strategis dan mudah dijangkau
Who
-
Khalayak sasaran adalah yang mayoritas memiliki balita
-
Khalayak dengan ekonomi menegah ke bawah
-
Warga Rt.09. Rw.05, Kedoya Utara, JakBar
-
Pengisi acara penyuluhan adalah yang ahli di bidangnya.
When
-
Publikasi dilakukan tidak terlalu jauh juga tidak telalu dekat sebelum acara.
What
-
Bentuk acara adalah pengenalan dan penyampaian informasi produk Telon Cap Lang
61
-
Acara berlangsung lancar tanpa kekurangan sumber daya.
How
-
Publikasi menggunakan berbagai media agar event sampai pada khalayak sasaran.
-
Panitia event berkoordinasi dengan baik agar mencapai hasil yang diharapkan.
Tabel 3.2 Variabel Brand Awareness Variabel
Sub Variabel/ Dimensi
Indikator/ Definisi
Penelitian Brand
Recognition
Responden mampu mengenali
Awareness
merek Telon Cap Lang ketika
(Y)
ditanya mengenai pengenalan merek ini.
Recall
Responden
mampu
mengingat
merek Telon Cap Lang ketika disuruh
menyebutkan
merek Telon.
beberapa
62
Top of Mind
Responden
mampu
menjawab
secara langsung merek Telon Cap Lang ketika ditanya mengenai merek minyak Telon yang ia ketahui. Unware of Brand
Responden
sama
mengenali
maupun
sekali
tidak
mengingat
merek Telon Cap Lang.
3.9
Uji Validitas dan Reliabilitas 3.9.1
Uji Validitas Instrumen pengumpulan data atau instrumen periset adalah alat bantu dalam mengumpulkan atau mengukur data.
Agar data yang
berhasil dikumpulkan sesuai dengan tujuan riset, atau dengan kata lain agar data yang terkumpul valid, maka instrumen periset harus baik. Untuk memastikan instrumen periset baik maka dilakukanlah uji validitas. Hasil penelitian disebut valid apabila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti (Rachmat Kriyantono, 2010,p.143). Cara menguji validitas: -
Mendefinisikan secara operasional suatu konsep yang akan diukur.
63
-
Melakukan uji coba alat ukur tersebut pada sejumlah responden. Responden diminta untuk menjawab pertanyaan – pertanyaan yang ada. Mempersiapkan tabel tabulasi jawaban.
-
Menghitung nilai korelasi antara data pada masing – masing pertanyaan dan skor total dengan memakai rumus product moment (Pearson’s Correlation) atau dapat pula dilakukan dengan program SPSS 19.
3.9.2 Uji Reliabilitas Alat ukur disebut reliabel bila alat ukur tersebut secara konsisten memberikan hasil atau jawab yang sama terhadap gejala yang sama, walau digunakan berkali-kali. Reliabilitas mengandung arti bahwa alat ukur tersebut stabil (tidak berubah – ubah), dapat diandalkan (dependable), dan tetap/konsisten (Rachmat Kriyantono, 2010, p.145).
3.10
Uji Normalitas Uji distribusi normal adalah uji untuk mengukur apakah data kita memiliki distribusi normal sehingga dapat dipakai dalam statistik inferensial. Cara yang dipakai adalah dengan uji Kolmogorov Smirnov. Konsep dasar dari uji normalitas Kolmogorov Smirnov adalah dengan membandingkan distribusi data (yang akan diuji normalitasnya) dengan distribusi normal baku. Distribusi normal baku adalah data yang telah ditransformasikan ke dalam bentuk Z-Score dan diasumsikan normal. Jadi sebenarnya uji Kolmogorov Smirnov adalah uji beda antara data yang diuji normalitasnya dengan data normal baku.
64
Jika signifikansi di bawah 0,05 berarti terdapat perbedaan yang signifikan, dan jika signifikansi di atas 0,05 maka tidak terjadi perbedaan yang signifikan. Penerapan pada uji Kolmogorov Smirnov adalah bahwa jika signifikansi di bawah 0,05 berarti data yang akan diuji mempunyai perbedaan yang signifikan dengan data normal baku, berarti data tersebut tidak normal.
3.11.
Teknik Analisis Data Analisis data penelitian merupakan bagian dari proses pengujian data setelah tahap pemilihan dan pengumpulan data penelitian.
Dimana dalam
penelitian ini peneliti menggunakan analisis Bivariat. Analisis Bivariat adalah analisis yang dilakukan untuk melihat hubungan dua variabel. Kedua variabel tersebut merupakan variabel pokok, yaitu veriabel pengaruh (bebas) dan variabel terpengaruh (tak bebas). Sedangkan statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik inferensial.
Statistik inferensial bertujuan menjelaskan
hubungan antara dua variabel atau lebih. Sebelum memilih jenis rumus yang dikehendaki, hal yang harus dipertimbangkan adalah: •
Tujuan dan Bentuk Hipotesis Penelitian Teknik statistik inferensial ditentukan oleh tujuan penelitian, apakah untuk membandingkan (komparatif) atau untuk menghubungkan satu variabel dengan variabel lainnya (asosiatif).
65
•
Variabel/Data/Skala Pengukuran Teknik statistik inferensial juga tergantung pada jenis data/skala pengukuran yang digunakan, apakah data/skala nominal, ordinal, interval atau rasio. Misalnya, jika jenis dua data yang ingin dicari hubungannya sama – sama interval, maka teknik statistik yang digunakan adalah Pearson’s Correlation Product Moment. Dikarenakan penelitian ini bermaksud menghubungkan pengaruh satu
variabel dengan variabel lainnya serta data yang digunakan adalah data interval maka analisis yang digunakan adalah analisis asosiatif dengan teknik statistik Pearson’s Correlation Product Moment. Teknik analisis statistik inferensial dengan regresi korelasi menggunakan program SPSS versi 19.00. Apabila menggunakan rumus, rumusnya adalah:
NΣXY – ΣXΣY r= √ [NΣX² - (ΣX)²][NΣY² - (ΣY)²]
(Sumber: Kriyantono, 2010, p.175) Keterangan: r
=
Koefisien korelasi Pearson’s Product Moment
N
=
Jumlah individu dalam sampel
X
=
Jumlah variabel X
Y
=
Jumlah variabel Y
66
Pengujian signifikansi koefisien korelasi, selain dapat menggunakan tabel, dapat juga dihitung dengan dengan uji t yang rumusnya adalah:
r√n – 2 t= √1 - r²
Harga t yang diperoleh dari penghitungan rumus di atas dibandingkan dengan harga t tabel dengan menentukan tingkat signifikansi uji dua pihak dan derajat kebebasan (n-2). Jika harga t hitung > dari t tabel maka H0 ditolak (berarti ada hubungan yang signifikan).
Tabel 3.3 Nilai Koefisiensi Korelasi Interval Koefisien < 0.20 0.20 – 0.39
Tingkat Hubungan Hubungan rendah sekali Hubungan rendah tetapi pasti
0.40 – 0.70
Hubungan yang cukup berarti
0.71 – 0.90
Hubungan yang tinggi ; Kuat
> 0.90
Hubungan sangat tinggi ; Kuat sekali
67
Selain melakukan uji korelasi, penulis juga melakukan uji regresi. Korelasi dan regresi keduanya mempunyai hubungan yang erat. Setiap regresi dipastikan terdapat korelasinya. dilanjutkan dengan regresi.
Tetapi, belum tentu korelasi
Analisis regresi dilakukan jika korelasi
antara dua variabel mempunyai hubungan kausal (sebab akibat) atau hubungan fungsional. Menurut Mustikoweni (2002: 1), regersi ditujukan untuk mencari bentuk hubungan dua variabel atau lebih dalam bentuk fungsi atau persamaan sedangkan analisis korelasi bertujuan untuk mencari derajat keeratan hubungan dua variabel atau lebih. Dalam penelitian ini, uji regresi yang digunakan adalah Regresi Linear Sederhana. Regresi Linear Sederhana digunakan jika terdapat data dari dua variabel riset yang sudah diketahui yang mana variabel bebas X dan yang mana variabel terikat Y. Rumus yang digunakan adalah:
Y = a + bX
Keterangan: Y = Variabel tidak bebas ( dependen yang diprediksi) X = Variabel bebas ( subjek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu ) a = Nilai intercept (konstan) atau harga Y bila X = 0
68
b = Koefisien regresi, yaitu angka peningkatan atau penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen. Bila b (+) maka naik, bila b (-) maka terjadi penurunan.
Nilai a dihitung dengan rumus:
ΣY(ΣX²) – ΣXΣXY a= nΣX² - (ΣX)² Nilai b dihitung dengan rumus: nΣXY – ΣXΣXY b= nΣX² - (ΣX)²