19
BAB 3 PERUMUSAN OBJEK PENELITIAN
3.1 Struktur Organisasi Perusahaan
PT. Indosiar Visual Mandiri
Profil perusahaan
Indosiar adalah salah satu stasiun televisi swasta nasional di Indonesia. Stasiun televisi ini beroperasi di daerah Daan Mogot, Jakarta Barat. Indosiar didirikan dan dikuasai oleh Grup Salim melalui Indosiar Karya Media yang tercatat di Bursa Efek Jakarta. Dalam siarannya, Indosiar banyak menekankan ciri kebudayaan. Salah satu program kebudayaan yang selalu ditayangkan adalah acara pertunjukan wayang pada malam minggu. Bentuk logo Indosiar yang sangat mirip dengan bentuk logo Televisi Broadcasts Limited, Hongkong. Indosiar pada awalnya memang banyak manayangkan drama-drama Hongkong. Contohnya serial Return of The Condor Heroes yang dibintangi oleh Andy Lau, To Liong To yang dibintangi oleh Tony Leung. Keduanya cukup populer di kalangan penonton. Selain itu, Indosiar juga mempopulerkan sinetron-sinetron Indonesia yang bertemakan cinta dan keluarga (dimulai sejak munculnya Tersanjung), acara-acara realitas yang melibatkan emosi penonton dan SMS secara langsung (dimulai sejak
20
munculnya AFI), infotainment KISS (Kisah Seputar Selebritis). Indosiar juga menayangkan acara anak-anak atau kartun yang cukup banyak setiap hari minggu yaitu dari pukul 06.30 sampai 12.00 WIB, Acara-acara anak yang pernah populer di Indosiar adalah, Dragon Ball, Digimon, pokemon, Bleach, Naruto, Gundam, dan lain-lain.
Indosiar PT Indosiar Visual Mandiri Slogan "Memang Untuk Anda". Wilayah siaran nasional diluncurkan 11 Januari 1995. Pemilik grup salim kantor pusat Jakarta, Indonesia saluran afiliasi Elshinta TV, ANTV (1995-2002), SCTV (2011-kini). Situs web http://www.indosiar.com ketersediaan nasional siaran terestrial Ambon 38 UHF, Balikpapan 28 UHF, Bandar Lampung 28 UHF, Bandung 54 UHF, Banjarmasin 38/40 UHF, Banyumas 39 UHF, Batam 49 UHF, Bengkulu 28 UHF, Bukittinggi 50/51 UHF, Cirebon 32/46 UHF, Denpasar 27 UHF, Jakarta 41 UHF, Jambi 23 UHF, Jayapura 38 UHF, Jember 60 UHF, Kediri 51 UHF, Kupang 38 UHF, Madiun 44/46 UHF, Makassar 27 UHF, Malang 38 UHF, Manado 44 UHF, Medan 23 UHF, Pacitan 32 UHF, Padang 49 UHF, Palembang 28 UHF, Pangkal Pinang 23 UHF, Pekanbaru 28 UHF, Pontianak 23 UHF, Semarang 27 UHF, Situbondo 49 UHF, Surabaya 28 UHF, Tegal 51 UHF, Yogyakarta 28 UHF, Siaran satelit Indovision 91 Nilesat 7°W 12130 V - 27500 Mhz, Siaran kabel First Media 13. Indosiar memiliki 6 stasiun transmisi yang mampu menjangkau lebih dari 2 juta penonton televisi di Malaysia. •
Kuala Lumpur 31 UHF
•
Petaling Jaya 27 UHF
21 •
Shah Alam 25 UHF
•
Kuching 23 UHF
•
Kota Kinabalu 30 UHF
•
George Town 21 UHF
Daftar direktur utama
No. Nama 1 Eko Santoso
Awal jabatan Akhir jabatan 1995
2 Anky Handoko 1996
1996 Sekarang
LOGO INDOSIAR
3.1.2 Profil Umum Liga Italia
Liga Italia seri A, liga yang mempunyai banyak pengemar fanatik di setiap belahan muka bumi selalu menjadi idola setiap musimnya, kini indosiar kembali menanyangkan liga Italia setelah lama vakum di pertelevisian Indonesia, indosiar memilih Liga Italia sebagai salah satu kompetisi ternama yang berjalan ketat dan banyak bintang, dan pada Sabtu (15/1/2011)
22
pukul 23.45 WIB adalah pertama kali liga Italia kembali ke layar kaca pada pertandingan Napoli vs Fiorentina, acara ini tayang setiap akhie pekan sesuai jadwal pertandingan di Italia yaitu sabtu 23.00-01.00 lalu minggu dini hari 02.00-04.00 dan senin dini hari 02.00-04.00. Berikut adalah para peserta Liga Italia Seri A 2010-2011 :
1. AC MILAN
Stadion : Giuseppe Meazza (82.995) 2. INTERNAZIONALE MILAN
Stadion : Giuseppe Meazza (82.995) 3. NAPOLI
23
Stadion : San Paulo (60.240) 4. LAZIO
Stadion : Olimpico (82.307) 5. AS ROMA
Stadion : Olimpico (82.307) 6. UDINESE
24
Friuli : Friuli (41.652)
7. JUVENTUS
Stadion : Delle Alpi (69.041) 8. PALERMO
Stadion : Renzo Barbera (39.000)
25
9. FIORENTINA
Stadion ; Artemio Franchi (47.282)
10. GENOA
Stadion : Luigi Feraris (41.917) 11. CAGLIARI
Stadion : Saint’ Elia (23.486)
26
12. CHIEVO VERONA
Stadion : Marc Antonio Bentogodi (42.160)
13. AC PARMA
Stadion : Ennio tardini (29.050) 14. BOLOGNA
27
Stadion : Renato Dall’ara (38.000) 15. CATANIA
Stadion : Anggelo Massimo (20.800)
16. CESENA
Stadion : Dino Manuzzi (23.830) 17. SAMPDORIA
28
Stadion : Luigi Ferraris (41.917)
18. LECCE
Stadion : Via Del Mare (36.285)
19. BRESCIA
29
Stadion : Mario Rigamonti (26.865)
20. AS BARI
Stadion : San Nicola (58.270) Profile Grup Facebook “Dukungan Kembalikan Liga Italia Ke Layar TV Lokal” Name:
30
DUKUNGAN KEMBALIKAN LIGA ITALIA KE LAYAR TV LOKAL Category: Organizations - Clubs & Societies Organisasi: grub ini berisikan tentang dukungan para pecinta liga italia yang ingin menyaksikan kembali tayangan liga Italia kembali ke layar kaca TV lokal Description: agar liga italia dapat disaksikan buat pecinta sepak bola tanah air Privacy Type: Open: All content is public. Email:
[email protected] Link : http://www.facebook.com/group.php?gid=248347260871
Grup ini berdiri pada pertengahan tahun 2010 di mana pada saat itu sedang bergejolak orang-orang pecinta sepakbola yang ingin menyaksikan kembali tayangan liga italia di televisi. Dan para admin pun sepakan membuat grup ini yang sangat banyak menyedot perhatian orang sehingga bergabung di dalam grup ini. Tapi hingga sekarang masih banyak orang yang mengunjungi grup ini meskipun member grup ini sedikit berkurang karena indosiar sepertinya telah membayar segala keinginan member grup ini.
METODOLOGI PENELITIAN
3.2 Pendekatan Penelitian
31
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah pendekatan dengan pengukuran terhadap fenomena sosial. Tujuan utama dari penelitian ini adalah melakukan generalisasi, suatu pernyataan kebenaran yang terjadi dalam suatu realitas tentang suatu masalah yang diperkirakan akan berlaku pada populasi tertentu (Soehartono, 2002: 57). Penelitian kuantitatif dituntut bersikap objektif dan memisahkan diri dari data. Artinya, peneliti tidak boleh membuat batasan konsep maupun alat ukur data sekehendak hatinya sendiri. Oleh karena itu, dalam hal analisis data pun, peneliti tidak boleh mengikutsertakan analisis data interpretasi yang bersifat objektif. Karena itu, digunakan uji statistik untuk menganalisis data. (Kriyantono, 2006:58) Secara umum, pendekatan kuantitatif memiliki ciri – ciri sebagai berikut: (ibid) 1. Hubungan peneliti dengan subjek: jauh. Peneliti menganggap bahwa realitas terpisah dan ada diluar dirinya. Karena itu harus ada jarak supaya objektif. 2. Penelitian bertujuan untuk menguji teori atau hipotesis, mendukung atau menolak teori. Data hanya sebagai sarana konfirmasi teori atau teori dibuktikan dengan data. 3. Penelitian harus dapat digeneralisasikan, karena itu menuntut sampel yang representatif dari seluruh populasi, operasionalisasi konsep serta alat ukur yang valid dan reliabel. 4. Prosedur penelitian rasional-empiris, artinya penelitian erangkat dari konsep-konsep atau teoti-teori yang melandasinya.
3.3 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Metode survei adalah metode penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan
32
kuesioner sebagai alat pengumpul data yang pokok (Singarimbun, 1989: 3). Tujuan utama survei adalah represensitivitas (Unarajan, 2000: 225). Selain itu survei digunakan untuk melakukan analisis yang biasanya merupakan data kuantitatif dan analisisnya menggunakan teknik statistik yang sesuai. Dalam penelitian ini, metode survei diterapkan dengan penggunaan angket sebagai alat pengumpul data yang disebarkan kepada 96 responden. ada bebrapa tipe dalam survey yaitu : survey yang lengkap, yaitu yang mencakup seluruh populasi atau elemen-elemen yang menjadi objek penelitian, survey tipe ini disebut snsus, survey yang hanya menggunkan sebagian kecil populasi, atau hanya menggunakan sample dari populasi. Jenis ini sering disebut sample survey method
3.4 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan oleh penulis yaitu Eksplanatif - Kuantitatif. Metode eksplanatif adalah metode untuk menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain. Jenis eksplanatif ini digunakan jika peneliti ingin mengetahui mengapa pada situasi atau kondisi tertentu dapat terjadi, atau apa yang mempengaruhi terjadinya sesuatu tersebut, artinya peneliti tidak hanya menggambarkan tetapi juga menjelaskan mengapa hal tersebut dapat terjadi dan apa pengaruhnya. Dalam hal ini peneliti mengajukan hipotesis untuk menjelaskan hubungan antar variabel. Jenis ekplanatif memiliki dua sifat sebagai berikut: (Rosady, 2010, p.254-255) •
Komparatif
33
Survei yang dimaksudkan untuk membuat perbandingan antar dua variabel. •
Asosiatif Survei bertujuan untuk menjelaskan hubungan sebab akibat antar variabel.
Dengan menggunakan penelitian eksplanatif, maka penelitian ini berusaha menjelaskan hubungan antara content program Liga Italia(sebagai variabel X) yang ditayangkan Indosiar terhadap persepsi khalayak (sebagai variabel y).
3.5 POPULASI DAN SAMPEL Dalam penelitian kuantitatif, penggunaan populasi dan sample memegan peran yang penting. Bukan saja dituntut untuk memahami dengan baik, apa yang dimaksud dengan populasi dan sample, namun kita juga harus dapat menerapkan dengan baik dan benar. Banyak hal yang harus dijadikan pertimbangan ketika kita akan melakukan proes penarikan sample. Perlu tidaknya kita mengambil. Sampel juga merupakan satu hal yang perlu kita pertimbangkan. Demikian pula besar kecilnya sample perlu kita pertimbangkan dengan benar. Segala pertimbangan tersebut dapat berakibat pada kebenaran ilmiah dari hasil laporan yang kita lakukan.
34
Dalam mempelajari populasi dan sample, terdapat beberapa konsep yang harus kita pahami baik-baik, yaitu populasi target, populasi survey, sampling unit, sampling elemen, unit observasi, yang semua konsep tersebut saling terkait. Dalam melakukan pertimbanganpertimbangan, maka sebaiknya pertimbangan yang sifatnya praktis, seperti pertimbangan akan masalah biaya, waktu dan tenaga, jangan sampai pertimbangan praktis tersebut menjadi bahan pertimbangan utama.
3.5.1 POPULASI Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek dan subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2003 : 720) Sedangkan Riduwan menyatakan populasi ialah keseluruhan dari karakteristik atau unit hasil pengukuran yang menjadi objek penelitian (Riduwan, 2004 : 55). Populasi di dalam penelitian ini adalah anggota grup facebook “Dukungan kembalikan Liga Italia Ke Layar TV Lokal” hingga sampai saat ini grup telah mempunyai 2.001 anggota yang tergabung di dalamnya.
3.5.2 SAMPEL Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulan akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk sampel yang diambil dari populasi harus benar-benar representatif, bila
35
sampel tidak representatif maka dapat menimbulkan kesimpulan yang salah nantinya. Dengan kata lain, sampel adalah sebagian dari populasi untuk mewakili seluruh populasi. Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi. Pengertian sampel menurut Sugiyono ialah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2004:73). Soehartono menambahkan bahwa penelitian pada sampel hanya merupakan pendekatan pada populasinya. Ini berarti selalu ada resiko kesalahan dalam menarik kesimpulan untuk keseluruhan populasi. Oleh karena itu setiap penelitian dengan menggunakan sampel akan selalu berusaha untuk memperkecil resiko kesalahan tersebut (Soeharto, 2002: 57) Teknik pengambilan sampel di ambil dengan menggunakan rumus Taro Yamane (Kriyantono,2007: 160) sebagai berikut: n=
N
N.d2 + 1
Dimana:
n = Jumlah sampel N = Jumlah populasi d2= Batas kesalahan yang ditetapkan 1%
n=
2000
36
2000 x0,01 + 1 n = 95.2380 = 96 Jumlah sampel 96 orang ini akan diambil dari grup Dukungan kembalikan liga Italia ke layar tv lokal”. Penentuan sampel adalah karena pembagian hasil Taro Yamane dengan total jumlah anggota grup tersebut
3.6 Metode pengumpulan data Metode pengumpulan data dalam penulisan hasil penelitian ini memakai system kuesioner, dimana angket atau kuesioner disebar kepada anggota facebook “dukungan kembalikan liga Italia ke layar kaca tv lokal”, setelah itu anggota facebook mengisi setiap pertanyaan yang ada di dalam angket atau kuesioner tersebut, mereka mengisi sesuai dengan pilihan yang ada, tetapi ada beberapa pertanyaan yang membutuhkan alasan atau argument mereka. Pertanyaan berisi seputar Liga Italia dan tayangan sepakbola di layar kaca. Setelah angket disebar maka hasil dari angket tersebut direkap dan dijumlahkan untuk mengetahui seberapa besar tingkat animo dalam menonton Tayangan Liga Italia. Jumlah angket atau kuesioner yang disebar sebanyak 100 angket dan kuesioner yang mencakup sebagian besar anggota Facebook “Dukungan kembalikan Liga Italia ke Layar TV lokal”. Hasil atau kuesioner diambil saat itu juga setelah mereka selesai mengisi sejumlah pertanyaan yang ada.
37
Skala pengukuran dalam penelitian ini menggunakan skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang suaatu program acara. (Sugiyono,2007:9) “skala ini pertama kali dikembangkan oleh Rensis Likert dan sering disebut sebagai Method of Summated Ratings, yang berarti nilai peringkat setiap jawaban atau tanggapan itu dijumlahkan sehingga mencapai nilai total”. (Ruslan, 2004 ;196) Cara pengkajian informasi yang digunakan dalam skala Likert ini adalah jenis daftar pertanyaan tertutup. Dimana responden hanya akan menjawab lima pilihan jawaban yang telah tersedia. Pemilihan metode pengumpulan data ini ditujukan untuk menghindari jawaban responden yang terlalu beragan sehingga dapat menyebabkan kebiasaan. Dengan skala likert, variable yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indicator tersebut dijadikan sebagai tititk tolak untuk menyusun item-item instrument penelitian yang dapat berupa pernyataan. Jawaban dari setiap item instrument mempunyai gradasi dari sangat positif ampai angat negative, yang berupa kata-kata sebagai berikut: a. Sangat Setuju ( SS ), bernilai 5 b. Setuju ( S ), bernilai 4 c. Ragu-ragu (R), bernilai 3 d. Tidak Setuju (TS), bernilai 2 e. Sangat Tidak Setuju (STS) bernilai 1
38
Jumlah nilai ideal untuk seluruh item = 5x 100 = (SS) nilai tertinggi dan jumlah nilai terendah untuk seluruh item 1x 100 = 100 (STS).
3.7 Permasalahan yang ada Permasalahan yang di hadapi di dalam pengumpulan data dan kuisioner adalah karena saya meneliti grup facebook yang beredar di dunia maya maka saya akan mengirimkan data kuisioner kepada anggota grup facebook tersebut, dengan harapan mereka bias memberikan feedback dengan mengisi kuisioner tersebut lalu memberikan hasilnya kepada saya, tetapi tidak semua orang yang acuh terhadap kuisioner saya, pasti ada sebagian orang yang mengacuhkanya sampai tidak membacanya. Permasalahn atau kendala lain yang timbul ialah grup facebook “Dukungan kembalikan tayangan liga Italia ke layar tv lokal “ adalah grup di facebook yang berdiri d awal tahun 2010, dan kini saya ragu bahwa grup itu apakah masih eksis atau tidak. Karena seperti yang saya bahas di dalam skripsi ini bahwa liga italia sudah ada di Indosiar . kendala di pengumpulan data angket kuisioner merupakan kendala tersulit disini.
3.7.1. Alternatif pemecahan masalah
Dalam menghadapi situasi seperti di dalam permasalahan di atas di butuhkan beberapa rencana agar mendapatkan hasil yang sesuai dengan yang kita harapkan, jika jumlah yang
39
dikirimkan tidak sesuai dengan jumlah yang di tetapkan, saya akan mencoba mendekati dan meminta batuan kepada pendiri grup tersebuat agar membantu mengisi kuisioner yang saya buat, saya meminta teman-teman atau komunitas mereka yang juga mencintai liga Italia agar mengisi kuisioner tersebut, dan jika tetap jumlahnya tidak sesuai dengan jumlah yang di harapkan mak saya akan meminta bantuin grup-grup lain di dunia maya seperti komunitas pecinta liga Inggris atau liga Spanyol agar membantu saya mengisi data kuesioner saya, karena bukan tidak mungkin sebagian dari mereka juga menonton program liga Italia, hal itu sangat membantu dalam pencapaian target yang telah di tentukan sebelumnya, tetapi saya yakin komunitas “Dukungan kembalikan tayangan liga Italia ke layar tv lokal” sudah cukup untuk memenuhi target dari kuisioner saya ini. .
3.8 Operasional Konsep Operasionalisasi konsep adalah unsure penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya menguur suatu variable. Dengan kata lain, operational konsep adalah sebagai petunjuk pelaksanaan bagaimana caranya mengukur suatu variable. Dengan cara ini konsep-
40
konsep sosial sudah diterjemahkan menjadi suatu yang operasional yaitu variable konstruk yang nantinya akan diukur, operasional konsep juga sebagai informasi ilmiah yang amat membantu peneliti dan dari informasi yang didapat makan akan diketahui caranya pengukur suatu variable. (Masri Singarimbun, Sofian Effendy . Op. Cit, 46) di dalam penelitian in, untuk dimensi kognatif, terdapat sub dimensi emosi, sikap dan nilai. Dimensi konatif mempunyai dimensi pola-pola tindakan, kegiatan dan kebiasaan berprilaku. Berikut adalah tabel operasional konsep peneliti terhadap penelitian yang sedang dilakukan.
Tabel Operalisasi Konsep Tabel 3.1 Variabel
Dimensi
Sub
Indikator
Skala
41
Dimensi
Belief
Acara Content Program Liga Italia
Komentator
Pengukuran Interval (Likert) 1. Acara “Liga italia” di indosiar hanya menyiarkan 3 pertandingan. 2. Acara “Liga Italia” menampilkan semua club peserta “Liga Italia”. 3.Acara “Liga Italia” di indosiar meng-update hasil pertandingan lainya.
a. Sangat Setuju, Nilai = 5 b. Setuju, Nilai =4 c. Ragu – ragu =3 d. Tidak Setuju, Nilai = 2 e. Sangat Tidak Setuju, Nilai =1
4.Acara “Liga Italia” terdahulu di global tv, tpi dll juga menampilkan a. Sangat hanya 3 pertandingan. Setuju, Nilai = 5 5. Acara “Liga Italia” terdahulu di global tv, tpi dll juga menampilkan b. Setuju, Nilai =4 semua peserta “Liga Italia” c. Ragu – ragu Evaluation 6. “Liga Italia” terdahulu di global tv, = 3 tpi dll juga menampilkan hasil update d. Tidak Setuju, Nilai = 2 pertandingan lainya e. Sangat Tidak Setuju, Nilai =1 7. Komentator dalam acara “Liga Italia” di indosiar yang adalah orang a. Sangat Setuju, yang mengerti tentang liga Italia Nilai = 5 8. Komentator dalam acara “Liga b. Setuju, Nilai Italia” di indosiar memberikan = 4 komentar yang objektif (todak c. Ragu – ragu Belief berpihak) tentang tim-tim yang = 3 d. Tidak Setuju, bertanding Nilai = 2 e. Sangat Tidak 9. Komentator dalam acara “Liga Setuju, Nilai Italia” di indosiar memberikan =1 komentar serta jawaban yang dapat memuaskan para penontonnya
42
Komentator
10. Komentator yang dipilih dalam acara “Liga Italia” di Global TV adalah a. Sangat orang-orang yang berkecimpung di Setuju, Nilai = 5 dunia sepakbola dan jurnalistik b. Setuju, 11. Tidak semua Komentator yang Nilai = 4 dihadirkan dalam acara “Liga Italia” di c. Ragu – Global tv menguasai materi tentang ragu = 3 Evaluation pertandingan yang sedang di tayangkan d. Tidak Setuju, Nilai = 2 12. Tidak semua Komentator yang dihadirkan dalam acara “Liga Italia” di e. Sangat Global TV memberikan komentar serta Tidak Setuju, jawaban yang dapat memuaskan para Nilai = 1 penontonnya 13. Naskah program menggunakan kata-kata yang umum
Belief
14. Naskah program memudahkan presenter untuk menyampaikan informasi 15. Naskah program harus jelas
Content Program Liga Italia
Naskah 16. Bahasa yang digunakan dalam naskah menggunakan bahasa keseharian
Evaluation
17. Naskah program mudah dimengerti oleh penonton 18. Naskah program menggunakan kata-kata tidak rumit
Cara Penayangan dan Jadwal Siaran
Belief
19. Indosiar seharusnya menayangkan pertandingan “Liga Italia” di hari minggu pada pukul 20.00 malam 20. Program “Liga Italia” di Indosiar yang disiarkan secara langsung lebih menarik untuk ditonton
a. Sangat Setuju, Nilai = 5 b. Setuju, Nilai = 4 c. Ragu – ragu = 3 d. Tidak Setuju, Nilai = 2 e. Sangat Tidak Setuju, Nilai = 1 a. Sangat Setuju, Nilai = 5 b. Setuju, Nilai = 4 c. Ragu – ragu = 3 d. Tidak Setuju, Nilai = 2 e. Sangat Tidak Setuju, Nilai = 1 a. Sangat Setuju, Nilai = 5 b. Setuju, Nilai = 4 c. Ragu – ragu = 3
43 dibandingkan dengan siaran tunda 21. Jadwal “Liga Italia” yang tengah malam tetap membuat saya semangat menyaksikan pertandingan “Liga Italia” di Indosiar asalkan merupakan siaran langsung 22. Saya kurang semangat menyaksikan program “Liga Italia” di Indosiar karena tidak menyiarkan pertandingan di Minggu malam
Content Program Liga Italia
Persepsi Khalayak
Cara Penayangan dan Jadwal Siaran
Evaluation
23. Program “Liga Italia” yang disiarkan secara langsung di Indosiar lebih seru untuk ditonton 24. saya lebih suka menyaksikan program “Liga Italia” di Indosiar sebelum jam 24.00 meski merupakan siaran tunda
Pengalaman
Belief
d. Tidak Setuju, Nilai = 2 e. Sangat Tidak Setuju, Nilai =1 a. Sangat Setuju, Nilai = 5 b. Setuju, Nilai = 4 c. Ragu – ragu = 3 d. Tidak Setuju, Nilai = 2 e. Sangat Tidak Setuju, Nilai =1
25. Jumlah pertandingan “Liga Italia” a. Sangat di Indosiar tidak memenuhi hsrat Setuju, Nilai = 5 penggemar liga Italia sepenuhnya b. Setuju, 26. Naskah program “Liga Italia” Nilai = 4 mampu menimbulkan kesan yang c. Ragu – ragu = 3 positif pada penonton d. Tidak Setuju, Nilai = 2 e. Sangat Tidak Setuju, Nilai =1
44 a. Sangat Setuju, Nilai = 5 b. Setuju, Nilai = 4 c. Ragu – ragu = 3 28. Program “Liga Italia” di indosiar d. Tidak mampu menayangkan pertandingan Setuju, Nilai = 2 secara LIVE dan DELAY secara e. Sangat baik Tidak Setuju, Nilai =1 29. Jumlah Pertandingan “Liga Italia” di Global TV, Tpi dll yang lebih dari 3 sudah memenuhi hasrat penggemar Liga Italia a. Sangat Setuju, 30. Naskah program “Liga Italia” Nilai = 5 dapat menimbulkan imajinasi b. Setuju, penonton Nilai = 4 31. Dalam program acara “Liga Italia” c. Ragu – di Indosiar, komentator yang ragu = 3 dihadirkan sangat berpengalaman d. Tidak dan memuaskan dalam memberikan Setuju, Nilai = 2 komentar seputar Liga Italia dibandingkan komentator yang e. Sangat Tidak ditampilkan Global TV, Tpi dll Setuju, Nilai 32. Program “Liga Italia” di Indosiar = 1 tidak mampu menayangkan pertandingan LIVE dan DELAY secara baik 27.
Belief
Persepsi Khalayak
Pengalaman
Evaluation
Selekftif
Belief
Tidak semua komentator yang dihadirkan Dalam program acara “Liga Italia” ” dapat memuaskan dalam memberikan komentar seputar liga Italia.
33. Saya suka “Liga Italia” di indosiar a. Sangat karena hanya menampilkan 3 Setuju, Nilai = 5 pertandingan saja b. Setuju, 34. Saya suka jika naskah Nilai = 4 menggunakan bahasa yang tidak c. Ragu – bertele-tele sehingga mudah ragu = 3 dimengerti.
45
Belief
35.Komentator dalam acara ““Liga Italia” memberikan komentar serta jawaban yang dapat memuaskan d. Tidak Setuju, para penontonnya. Nilai = 2 e. Sangat 36. Saya suka menyaksikan acara “Liga Italia” di Indosiar pada dini Tidak Setuju, Nilai hari =1 37.Pertandingan yang lebih dari 3 sangat banyak di gemari
Selektif
Persepsi Khalayak
Evaluation
38. Naskah yang menggunakan bahasa tutur yang ringkas memudahkan saya mengerti tentang informasi yang disampaikan pembawa acara 39. Tidak semua komentator yang dihadirkan dalam program acara “Liga Italia” dapat memberikan jawaban yang memuaskan bagi penonton 40. Saya lebih senang menyaksikan acara “Liga Italia” yang ditayangkan di Global TV, Tpi karena menampilkan pertandingan minggu malam pada pukul 20.00
a. Sangat Setuju, Nilai = 5 b. Setuju, Nilai = 4 c. Ragu – ragu = 3 d. Tidak Setuju, Nilai = 2 e. Sangat Tidak Setuju, Nilai =1
41.Program “Liga Italia” sengaja hanya menyiarkan pertandingan pada dini hari saja. a. Sangat Setuju, Nilai = 5 b. Setuju, Nilai = 4 c. Ragu – 43. Saya lebih menyukai komentator ragu = 3 yang pandai dalam memberikan d. Tidak komentar-komentar Setuju, Nilai = 2 44. Pertandingan yang disiarkan pada waktu yang tidak terlalu larut akan e. Sangat Tidak lebih baik Setuju, Nilai =1 45. Global Tv, TPI menampilkan pertandingan di minggu malam a. Sangat 42. Naskah dibuat seringkas untuk memudahkan presenter menyampaikan informasi
Dugaan
Dugaan
Belief
Evaluation
46 Setuju, Nilai = 5 46. Isi naskah terdapat bermacam- b. Setuju, macam informasi tentang Liga Nilai = 4 c. Ragu – Italia ragu = 3 d. Tidak 47. Komentator “Liga Italia” di Setuju, Indosiar kurang menguasai materi Nilai = 2 sehingga membuat acara menjadi e. Sangat membosankan Tidak Setuju, Nilai 48. Saya tidak masalah dengan waktu =1 siar yang larut malam agar semua club bias disiarkan.
49. Format Indosiar dengan hanya menayangkan 3 pertandingan a. Sangat sudah cukup baik. 50. Naskah program menimbulkan emosi penonton
Persepsi Khalayak Belief
51. Komentator yang dihadirkan dalam program acara “Liga Italia” di Indosiar masih lebih baik dari yang sekarang disiarkan di Global TV, TPI 52. Cara penayangan “Liga Italia” di Indosiar masih kurang karena hanya menyiarkan 3 partai saja setiap pekan .
Setuju, Nilai = 5 b. Setuju, Nilai = 4 c. Ragu – ragu = 3 d. Tidak Setuju, Nilai = 2 e. Sangat Tidak Setuju, Nilai =1
Evaluatif 53. Format Global TV,Tpi dengan
menyiarkan lebih dari pertandingan lebih baik
3
54. Naskah program menimbulkan kesan yang baik pada penonton Evaluation
55. Komentator yang dihadirkan dalam program acara “Liga Italia” di Global TV kurang memiliki wawasan yang cukup tentang Liga Italia 56. program acara “Liga Italia” di Global tv, Tpi yang menayangkan pertandingan lebih dari 3 setiap
a. Sangat Setuju, Nilai = 5 b. Setuju, Nilai = 4 c. Ragu – ragu = 3 d. Tidak Setuju, Nilai = 2 e. Sangat Tidak Setuju, Nilai =1
47 akhir pekan dapat memuaskan hasrat pengemar sepakbola italia
3.9 Keabsahan Penelitian Teknik yang digunakan untuk menganalisa data dalam penelitian ini menggunakan analisa kuantitatif melalui metode statistik, dimana data-data yang bersifat bukan angka dinyatakan dengan angka. Data ini diperoleh dengan pengukuran langsung maupun dari angka-angka yang diperoleh dengan mengubah data kualitatif menjadi data kuantitatif. Data kuantitatif bersifat objektif dan bisa ditafsirkan sama oleh semua orang (Riduwan, 2006: 107).
Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Bila seseorang ingin mengukur berat suatu benda, timbangan adalah alat pengukur yang valid karena timbangan memang mengukur berat. Reabilitas adalah istilah yang dipakai untuk menunjukkan sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran diulangi dua kali atau lebih (Singarimbun, 1989: 123).
3.9.1 Reliabilitas
48
Reliabilitas adalah pengujian alas ukur yang bertujuan untuk melihat stabilitas dan konsistensi dari suatudefenisi operasional. Suatu alas ukur dikatakan reliabel jika kita selalu mendapatkan hasil yang tetap sama dari pengukuran ejala yang sama, meski dilakukan pada waktu yang berbeda-beda. Tabel 3.2 Reliabilitas Variabel Content Program (X), Dimensi Acara, sub Dimensi Belief
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.797
3
Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
Acara “Liga italia” di indosiar hanya menyiarkan 3 pertandingan.
7.9271
2.426
.585
.781
Acara “Liga Italia” menampilkan semua club peserta “Liga Italia”.
8.1146
2.334
.598
.770
Acara “Liga Italia” di indosiar mengupdate hasil pertandingan lainya.
7.8958
2.305
.750
.614
Terlihat dari table diatas bahwa nilai Cronbach's Alpha diatas 0,5 yaitu 0,797 yang artinya indikator pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat dipercaya. Dari tabel ItemTotal Statistic terlihat bahwa tak ada pertanyaan atau indikator yang digunakan harus dihapus
49
Tabel 3.3 Reliabilitas Variabel Content Program (X), Dimensi Acara, sub Dimensi Evaluation
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.772
3
Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
Acara “Liga Italia” terdahulu di global tv, tpi dll juga menampilkan hanya 3 pertandingan.
7.7917
2.377
.559
.755
Acara “Liga Italia” terdahulu di global tv, tpi dll juga menampilkan semua peserta “Liga Italia”
7.7604
2.689
.630
.674
“Liga Italia” terdahulu di global tv, tpi dll juga menampilkan hasil update pertandingan lainya
7.9271
2.447
.642
.652
Terlihat dari table diatas bahwa nilai Cronbach's Alpha diatas 0,5 yaitu 0,772 yang artinya indikator pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat dipercaya. Dari tabel ItemTotal Statistic terlihat bahwa tak ada pertanyaan atau indikator yang digunakan harus dihapus
50
Tabel 3.4 Reliabilitas Variabel Content Program (X), Dimensi Komentator, sub Dimensi Belief
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.750
3
Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
Komentator dalam acara “Liga Italia” di indosiar yang adalah orang yang mengerti tentang liga Italia
7.6563
2.902
.582
.671
Komentator dalam acara “Liga Italia” di indosiar memberikan komentar yang objektif (todak berpihak) tentang tim-tim yang bertanding
7.9167
2.351
.670
.553
Komentator dalam acara “Liga Italia” di indosiar memberikan komentar serta jawaban yang dapat memuaskan para penontonnya
7.8646
2.539
.502
.766
Terlihat dari table diatas bahwa nilai Cronbach's Alpha diatas 0,5 yaitu 0,750 yang artinya indikator pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat dipercaya. Dari tabel ItemTotal Statistic terlihat bahwa tak ada pertanyaan atau indikator yang digunakan harus dihapus
51
Tabel 3.5
Reliabilitas Variabel Content Program (X), Dimensi Komentator, sub Dimensi Evaluation
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.594
3
Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
Komentator yang dipilih dalam acara “Liga Italia” di Global TV adalah orang-orang yang berkecimpung di dunia sepakbola dan jurnalistik
7.3854
2.681
.413
.479
Tidak semua Komentator yang dihadirkan dalam acara “Liga Italia” di Global tv menguasai materi tentang pertandingan yang sedang di tayangkan
7.4792
2.400
.422
.466
Tidak semua Komentator yang dihadirkan dalam acara “Liga Italia” di Global TV memberikan komentar serta jawaban yang dapat memuaskan para penontonnya
7.3229
2.958
.379
.530
Terlihat dari table diatas bahwa nilai Cronbach's Alpha diatas 0,5 yaitu 0,059 yang artinya indikator pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat dipercaya. Dari tabel ItemTotal Statistic terlihat bahwa tak ada pertanyaan atau indikator yang digunakan harus dihapus
52
Tabel 3.6 Reliabilitas Variabel Content Program (X), Dimensi Naskah, sub Dimensi Belief
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.723
3
Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
Naskah program menggunakan katakata yang umum
7.7188
2.225
.555
.623
Naskah program memudahkan presenter untuk menyampaikan informasi
7.8021
2.560
.451
.744
Naskah program harus jelas
7.3542
2.400
.641
.529
Terlihat dari table diatas bahwa nilai Cronbach's Alpha diatas 0,5 yaitu 0,723 yang artinya indikator pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat dipercaya. Dari tabel ItemTotal Statistic terlihat bahwa tak ada pertanyaan atau indikator yang digunakan harus dihapus
53
Tabel 3.7 Reliabilitas Variabel Content Program (X), Dimensi Naskah, sub Dimensi Evaluation
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.801
3
Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
Bahasa yang digunakan dalam naskah menggunakan bahasa keseharian
7.9375
3.049
.630
.756
Naskah program mudah dimengerti oleh penonton
7.6563
3.365
.670
.705
Naskah program menggunakan katakata tidak rumit
7.8438
3.607
.653
.727
Terlihat dari table diatas bahwa nilai Cronbach's Alpha diatas 0,5 yaitu 0,801 yang artinya indikator pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat dipercaya. Dari tabel ItemTotal Statistic terlihat bahwa tak ada pertanyaan atau indikator yang digunakan harus dihapus
54
Tabel 3.8 Reliabilitas Variabel Content Program (X), Dimensi Cara Penayangan, sub Dimensi Belief
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.894
3
Item-Total Statistics Cronbach's Alpha if Scale Mean if Item Deleted Indosiar seharusnya menayangkan pertandingan “Liga Italia” di hari minggu pada pukul 20.00 malam
7.7188
Program “Liga Italia” di Indosiar yang disiarkan secara langsung lebih menarik untuk ditonton dibandingkan dengan siaran tunda
7.7917
Jadwal “Liga Italia” yang tengah malam tetap membuat saya semangat menyaksikan pertandingan “Liga Italia” di Indosiar asalkan merupakan siaran langsung
7.8021
Scale Variance if Item Deleted 2.857
Corrected Item-Total Correlation
Item Deleted
.824 .827
2.461
.807 .840
2.834
.756 .879
Terlihat dari table diatas bahwa nilai Cronbach's Alpha diatas 0,5 yaitu 0,894 yang artinya indikator pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat dipercaya. Dari tabel ItemTotal Statistic terlihat bahwa tak ada pertanyaan atau indikator yang digunakan harus dihapus
55
Tabel 3.9 Reliabilitas Variabel Content Program (X), Dimensi Cara Penayangan, sub Dimensi Evaluation Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.839
3
Item-Total Statistics
Saya kurang semangat menyaksikan program “Liga Italia” di Indosiar karena tidak menyiarkan pertandingan di Minggu malam Program “Liga Italia” yang disiarkan secara langsung di Indosiar lebih seru untuk ditonton Saya lebih suka menyaksikan program “Liga Italia” di Indosiar sebelum jam 24.00 meski merupakan siaran tunda
Scale Mean if Item
Scale Variance if Item
Corrected Item-Total
Cronbach's Alpha if
Deleted
Deleted
Correlation
Item Deleted
7.6563
2.817
.691
.801
7.8542
2.147
.735
.748
7.9896
2.284
.708 .773
Terlihat dari table diatas bahwa nilai Cronbach's Alpha diatas 0,5 yaitu 0,839 yang artinya indikator pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat dipercaya. Dari tabel ItemTotal Statistic terlihat bahwa tak ada pertanyaan atau indikator yang digunakan harus dihapus
56
Tabel 3.10 Reliabilitas Variabel Persepsi Khalayak (Y), Dimensi Pengalaman, sub Dimensi Belief
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.748
4
Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
Jumlah pertandingan “Liga Italia” di Indosiar tidak memenuhi hsrat penggemar liga Italia sepenuhnya
11.2812
4.962
.574
.674
Naskah program “Liga Italia” mampu menimbulkan kesan yang positif pada penonton
11.4167
4.961
.427
.761
Tidak semua komentator yang dihadirkan Dalam program acara “Liga Italia” ” dapat memuaskan dalam memberikan komentar seputar liga Italia.
11.2812
5.025
.567
.679
Program “Liga Italia” di indosiar mampu menayangkan pertandingan secara LIVE dan DELAY secara baik
11.3958
4.473
.624
.642
Terlihat dari table diatas bahwa nilai Cronbach's Alpha diatas 0,5 yaitu 0,748 yang artinya indikator pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat dipercaya. Dari tabel ItemTotal Statistic terlihat bahwa tak ada pertanyaan atau indikator yang digunakan harus dihapus
57
Tabel 3.11 Reliabilitas Variabel Persepsi Khalayak (Y), Dimensi Pengalaman, sub Dimensi Evaluation
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.855
4
Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
Jumlah Pertandingan “Liga Italia” di Global TV, Tpi dll yang lebih dari 3 sudah memenuhi hasrat penggemar Liga Italia
11.9792
6.105
.542
.886
Naskah program “Liga Italia” dapat menimbulkan imajinasi penonton
11.5938
5.507
.749
.794
Dalam program acara “Liga Italia” di Indosiar, komentator yang dihadirkan sangat berpengalaman dan memuaskan dalam memberikan komentar seputar Liga Italia dibandingkan komentator yang ditampilkan Global TV, Tpi dll
11.6354
5.624
.770
.785
Program “Liga Italia” di Indosiar tidak mampu menayangkan pertandingan LIVE dan DELAY secara baik
11.5104
6.189
.772
.794
58
Terlihat dari table diatas bahwa nilai Cronbach's Alpha diatas 0,5 yaitu 0,885 yang artinya indikator pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat dipercaya. Dari tabel ItemTotal Statistic terlihat bahwa tak ada pertanyaan atau indikator yang digunakan harus dihapus
Tabel 3.12 Reliabilitas Variabel Persepsi Khalayak (Y), Dimensi Selektif, sub Dimensi Belief
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.845
4
Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
Saya suka “Liga Italia” di indosiar karena hanya menampilkan 3 pertandingan saja
11.2292
6.242
.734
.787
Saya suka jika naskah menggunakan bahasa yang tidak bertele-tele sehingga mudah dimengerti.
11.3750
6.300
.607
.835
Komentator dalam acara ““Liga Italia” memberikan komentar serta jawaban yang dapat memuaskan para penontonnya.
11.4063
5.528
.744
.776
Saya suka menyaksikan acara “Liga Italia” di Indosiar pada dini hari
11.5208
5.789
.659
.816
59
Terlihat dari table diatas bahwa nilai Cronbach's Alpha diatas 0,5 yaitu 0,845 yang artinya indikator pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat dipercaya. Dari tabel ItemTotal Statistic terlihat bahwa tak ada pertanyaan atau indikator yang digunakan harus dihapus
Tabel 3.13
Reliabilitas Variabel Persepsi Khalayak (Y), Dimensi Selektif, sub Dimensi Evaluation
Reliability Statistics Cronbach's Alpha .889
N of Items 4
60 Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
Pertandingan yang lebih dari 3 sangat banyak di gemari
11.0729
6.553
.747
.862
Naskah yang menggunakan bahasa tutur yang ringkas memudahkan saya mengerti tentang informasi yang disampaikan pembawa acara
11.1667
7.004
.743
.863
Tidak semua komentator yang dihadirkan dalam program acara “Liga Italia” dapat memberikan jawaban yang memuaskan bagi penonton
11.3958
6.473
.823
.832
Saya lebih senang menyaksikan acara “Liga Italia” yang ditayangkan di Global TV, Tpi karena menampilkan pertandingan minggu malam pada pukul 20.00
11.3021
6.739
.719
.872
Terlihat dari table diatas bahwa nilai Cronbach's Alpha diatas 0,5 yaitu 0,889 yang artinya indikator pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat dipercaya. Dari tabel ItemTotal Statistic terlihat bahwa tak ada pertanyaan atau indikator yang digunakan harus dihapus
Tabel 3.14
Reliabilitas Variabel Persepsi Khalayak (Y), Dimensi Dugaan, sub Dimensi Belief
Reliability Statistics Cronbach's Alpha .874
N of Items 4
61
Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
Program “Liga Italia” sengaja hanya menyiarkan pertandingan pada dini hari saja.
11.8125
5.775
.744
.833
Naskah dibuat seringkas untuk memudahkan presenter menyampaikan informasi
12.0208
5.642
.702
.851
Saya lebih menyukai komentator yang pandai dalam memberikan komentarkomentar
11.8021
5.571
.769
.823
Pertandingan yang disiarkan pada waktu yang tidak terlalu larut akan lebih baik
11.8021
5.929
.707
.848
Terlihat dari table diatas bahwa nilai Cronbach's Alpha diatas 0,5 yaitu 0,874 yang artinya indikator pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat dipercaya. Dari tabel ItemTotal Statistic terlihat bahwa tak ada pertanyaan atau indikator yang digunakan harus dihapus
Tabel 3.15
Reliabilitas Variabel Persepsi Khalayak (Y), Dimensi Dugaan, sub Dimensi Evaluation
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
62 Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.817
4
Item-Total Statistics
Global Tv, TPI menampilkan pertandingan di minggu malam agar semua club bisa disiarkan. Isi naskah terdapat bermacammacam informasi tentang Liga Italia Komentator “Liga Italia” di Indosiar kurang menguasai materi sehingga membuat acara menjadi membosankan Saya tidak masalah dengan waktu siar yang larut malam
Scale Mean if Item
Scale Variance if Item
Corrected Item-Total
Cronbach's Alpha if
Deleted
Deleted
Correlation
Item Deleted
11.6042
5.715
.594
.790
11.7396
5.205
.709
.735
11.4375
5.870
.680
.756
11.7500
5.474
.586
.797
Terlihat dari table diatas bahwa nilai Cronbach's Alpha diatas 0,5 yaitu 0,817 yang artinya indikator pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat dipercaya. Dari tabel ItemTotal Statistic terlihat bahwa tak ada pertanyaan atau indikator yang digunakan harus dihapus
Tabel 3.16 Reliabilitas Variabel Persepsi Khalayak (Y), Dimensi Evaluatif, sub Dimensi Belief
63
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.730
4
Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
Format Indosiar dengan hanya menayangkan 3 pertandingan sudah cukup baik.
11.2188
5.141
.572
.639
Naskah program menimbulkan emosi penonton
11.4688
5.304
.463
.704
Komentator yang dihadirkan dalam program acara “Liga Italia” di Indosiar masih lebih baik dari yang sekarang disiarkan di Global TV, TPI
11.4688
5.010
.502
.682
Cara penayangan “Liga Italia” di Indosiar masih kurang karena hanya menyiarkan 3 partai saja setiap pekan .
11.1875
5.607
.562
.653
Terlihat dari table diatas bahwa nilai Cronbach's Alpha diatas 0,5 yaitu 0,730 yang artinya indikator pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat dipercaya. Dari tabel ItemTotal Statistic terlihat bahwa tak ada pertanyaan atau indikator yang digunakan harus dihapus
Tabel 3.17
64
Reliabilitas Variabel Persepsi Khalayak (Y), Dimensi Evaluatif, sub Dimensi Evaluation Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.865
4
Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
Format Global TV,Tpi dengan menyiarkan lebih dari 3 pertandingan lebih baik
11.4375
6.522
.656
.850
Naskah program menimbulkan kesan yang baik pada penonton
11.5208
5.663
.755
.810
Komentator yang dihadirkan dalam program acara “Liga Italia” di Global TV kurang memiliki wawasan yang cukup tentang Liga Italia
11.6042
6.200
.672
.844
Program acara “Liga Italia” di Global tv, Tpi yang menayangkan pertandingan lebih dari 3 setiap akhir pekan dapat memuaskan hasrat pengemar sepakbola italia
11.3438
5.828
.777
.801
Terlihat dari table diatas bahwa nilai Cronbach's Alpha diatas 0,5 yaitu 0,865 yang artinya indikator pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat dipercaya. Dari tabel ItemTotal Statistic terlihat bahwa tak ada pertanyaan atau indikator yang digunakan harus dihapus
3.9.2 Validitas
65
Validitas berasal dari kata ”validity” yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam mengukur suatu data. Validitas merupakan kesesuaian antara definisi operasional dengan definisi konseptual. Jadi semakin dekat definisi operasional dengan definisi konseptual maka validitas perangkat ukur tersebut semakin tinggi (Nasution, 2000: ). Uji validitas ini menggunakan teknik analisis faktor. Analisis faktor adalah suatu teknik statistik untuk mengidentifikasikan jumlah faktor yang relatif kecil yang dapat digunakan untuk menggambarkan hubungan antara beberapa variabel yang saling berhubungan. Teknik analisis faktor ini digunakan untuk mengkonfirmasi (confirmatory) penelitian yang bersifat eksplanatif. Dalam penelitian ini, masing-masing dimensi diuji satu persatu dengan menggunakan teknik analisa faktor sehingga akan diperoleh nilai Kaiser-MeyerOlkin (KMO), yaitu uji statistik yang digunakan untuk menunjukkan ketepatan analisis faktor terhadap variabel-variabel yang diukur. Bila nilai KMO > 0,5 dengan nilai signifikansi < 0.005 maka variabel tersebut dapat diukur dengan menggunakan teknik faktor analisis untuk mengertahui apakah indikator yang dibuat memang berada pada satu kelompok dengan indikator lainnya yang masih dalam satu variabel.
Berikut ini adalah table interpretasi KMO MSA:
66 Tabel 3.18
Interpretasi KMO Nilai KMO
Tingkatan Varian
0.90-1.00
Marvellous (Sangat Bermanfaat)
0.80-0.89
Meritorius (Bermanfaat)
0.70-0.79
Middling (Cukup Bermanfaat)
0.60-0.69
Mediocre (Sedang)
0.50-0.59
Miserable (Tidak Bermanfaat)
0.00-0.49
Unacceptable (tidak bisa diterima) Sumber: Kaiser, 1974
Hasil penelitian adalah valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data sesungguhnya terjadi pada obyak yang diteliti. Menurut Sugiyono (2003, 137) Valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Hasil uji validitas dilakukan dengan menggunakan metode KMO.
Uji Validitas Table 3.19
67 KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy.
.914
Bartlett's Test of Sphericity
Approx. Chi-Square
1716.883
Df
276
Sig.
.000
Berdasarkan table diatas, hasil uji KMO menunjukkan hasil sebesar 0.914 yang
berarti lebih besar dari 0.5.Dengan demikian data dianggap valid dan dapat digunakan dalam penelitian. Hal ini di perkuat dengan hasil uji Bartlett’s Test of Sphericity sebesar 1716.883 dengan nilai sig sebesar 0.000.
Nilai sig tersebutlebihkecildari 0.05, sehingga data
dinyatakan valid. Uji Validitas Table 3.20
KMO and Bartlett's Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy.
.881
Bartlett's Test of Sphericity
Approx. Chi-Square
2778.635
Df
496
Sig.
.000
Berdasarkan table diatas, hasil uji KMO menunjukkan hasil sebesar 0.881 yang
berarti lebih besar dari 0.5.Dengan demikian data dianggap valid dan dapat digunakan dalam penelitian. Hal ini di perkuat dengan hasil uji Bartlett’s Test of Sphericity sebesar 2778.63
68
dengan nilai sig sebesar 0.000.
Nilai sig tersebut lebih kecil dari 0.05, sehingga data
dinyatakan valid.
3.10 Teknik Analisi Data Teknik yang dipergunakan dalam menganalisa data adalah teknik analisa kuantitatif melalui metode statistik, di mana data-data yang bersifat bukan angka dinyatakan dengan angka. Proses penelitian kuantitatif mengikuti proses deduktif-induktif, yang dimulai dari umum kemudian ke khusus kemudian ke umum lagi. Responden atau obyek penelitian terdiri dari banyak obyek. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner. Selain itu, tujuan penelitian kuantitatif yaitu sebagai bahan konfirmasi (Kountur, 2004: 15). Sedangkan penggunaan statistik di sini dimaksudkan untuk mendapatkan kesimpulan yang lebih meyakinkan. Pada penelitian ini, sifat data yang diperoleh adalah berupa interval nilai. Skala interval adalah skala yang jarak antara satu dengan data lainnya sama tetapi tidak mempunyai nilai/ nol (0) absolut (Sugiyono, 2002: 71).
3.10.1Analisi Univariat Analisis Univariat adalah analisis terhadap satu variable. Jenis analisi ini dilakukan untuk riset deskriptif dan menggunakan statistik deskriptif. Hasil penghitungan statistik deskriptif ini nantinya bisa merupakan dasar bagi penghitugan analisis berikutnya, misalnya untuk menghitung hubungan antar variable (Kriyanto,2005: 166) di dalam penelitian ini
69
memang hanya dianalisis satu variable persepsi. Hasilnya disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi, untuk melihat sebaran dari responden. Data univariat disampaikan melalui tabel distribusi frekuensi yang memperlihatkan sebaran jawaban dari tiap-tiap indikator atau pertanyaan.
3.10.2 Analisis Bivariat Analisis ini bermanfaat untuk melihat hubungan dua variabel. Hubungan dua variabel ini mempunyai tiga kemungkinan. Pertama, ada hubungan tetapi sifatnya simetris, yaitu tidak saling mempengaruhi. Kedua, dua variabel itu terdapat hubungan dan saling mempengaruhi. Ketiga, sebuah variabel mempengaruhi variabel yang lain (Husein Umar, 2002, 142). Regresi adalah suatu proses memperkirakan secara sistematis tentang apa yang paling mungkin terjadi di masa yang akan datang berdasarkan informasi masa lalu akan sekarang yang dimiliki agar dapat memperkirakan perubahan (Riduwan, 2004, 145). Regresi dapat digunakan untuk mengetahui variabel independen apa saja yang berhubungan dengan variabel dependen, selain itu dapat diketahui seberapa besar hubungan masing-masing variabel independen lainnya. Dari analisis ini diketahui variabel mana yang paling besar atau dominan mempengaruhi variabel dependen Y, yang ditunjukkan dengan koefisien regresi (beta). Analisis regresi dilakukan untuk mendapatkan nilai:
70
1. Nilai signifikansi anova: 0,05; untuk melihat pengaruh antara variabel dependen dengan independen. 2. Nilai R model summary (Coefficient of Correlation), untuk melihat kekuatan hubungan antara variabel dependen dengan independen. 3. Nilai R2 (Coeficients of Determination), untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variable independent menjelaskan variable dependen. 4. Nilai Beta (β), untuk menunjukkan kontribusi masing-masing variabel independen. Regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel independen dengan satu variabel dependen. Regresi sederhana, pengaruh satu x terhadap satu y, dapat dirumuskan sebagai berikut : Y = a + b X (Husein umar, 2002, 164-165) Dimana: Y = Variabel tidak bebas X = Variabel bebas a = nilai konstan b = koefisien arah regresi Untuk menghitung a, b1 dan b2 dapat menggunakan rumus sebagai berikut:
a=
(∑ Y )(∑ X 2 ) − (∑ X )(∑ XY )
b=
n.∑ XY − (∑ X )(∑ Y )
n.∑ X 2 −(∑ X )
n.∑ X 2 −(∑ X ) 2
2
71
3.11 Keterbatsan Kelemahan Penelitian
1. Kemungkinan adanya perbedaan persepsi antara responden dan peneliti pada saat pengisian kuesioner.
2. Adanya kemungkinan interpretasi yang kurang tepat oleh responden karena pemilihan kata yang kurang tepat oleh peneliti pada saat menyusun instrumen penelitian. 3. Ketidak jujuran responden dalam menjawab kuesioner yang diajukan peneliti. 4. Adanya kemungkinan ketidak seriusan koresponden dalam mengisi kuisioner.