BAB 3
METODE PERANCANGAN 3.1 Studi Fisik Bangunan dan Lingkungan 3.1.1 Analisa Makro bangunan dan Lingkungan Gedung teater Salihara berlokasi di jalanSalihara 16, Pasar Minggu, Jakarta Selatan 12520.
(Gambar 3.1 Peta provinsi DKI Jakarta Sumber:atlas indonesia dan dunia )
Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI Jakarta, Jakarta Raya) adalah ibu kota negara Indonesia. Jakarta merupakan satu-satunya kota di Indonesia yang memiliki status setingkat provinsi. Jakarta terletak di bagian barat laut Pulau Jawa. Dahulu pernah dikenal dengan nama Sunda Kelapa (sebelum 1527), Jayakarta (1527-1619), Batavia/Batauia, atau Jaccatra (1619-1942), dan Djakarta (1942-1972). Jakarta memiliki luas sekitar 661,52 km² (lautan: 6.977,5 km²), dengan penduduk berjumlah 9.607.787 jiwa (2010). Wilayah metropolitan Jakarta 66
67
(Jabotabek)
yang
berpenduduk
sekitar
28
juta
jiwa,merupakan
metropolitan terbesar di Indonesia atau urutan keenam dunia.
(Gambar 3.2 Peta Jakarta Selatan Sumber:http://www.petajakarta.info/, diakses 22Februari 2013 pukul 20.00WIB )
Jakarta Selatanadalah sebuah kota di daerah istimewa Jakarta, Indonesia. Kota ini memiliki populasi penduduk 2.057.080 pada Sensus 2010, dan merupakan yang kota ketiga paling padat penduduknyadi antara lima kota Jakarta, setelah Jakarta Timur dan Jakarta Barat. Pusat administrasi berada di Kebayoran Baru. Jakarta selatan dibagi menjadi sepuluh kecamatan, yaitu Kebayoran Baru, Kebayoran Lama, Pesanggrahan, Cilandak, Pasar Minggu, Jagakarsa, Mampang Prapatan, Pancoran, Tebet dan Setiabudi.
(Gambar 3.3 Peta lokasi gedung teater Salihara Sumber: http://salihara.org/pages/support, diakses 22Februari 2013 pukul 20.00WIB)
68
Untuk menuju Gedung Salihara ini, akses jalanan yang dilalui tidaklah terlalu sulit karena melewati jalan-jalan utama seperti Jalan Warung Buncit, Jalan Pejaten Raya dan Jalan Ragunan. Letak pintu tol juga tidak terlalu jauh sehingga memudahkan kendaraan yang berasal dari luar kota. Untuk kendaraan umum dapat diakses dengan menggunakan: 1. Bus Transjakarta Untuk mencapai Salihara dengan Transjakarta, gunakan bus koridor 6 (dari Halimun menuju Ragunan). Lalu berhenti di halte Pejaten, dilanjutkan dengan naik mikrolet nomor 36 (berwarna biru) dari depan Pejaten Village menuju Jalan Salihara nomor 16. Dan juga dapat berhenti di halte Jati Padang kemudian lanjutkan dengan naik ojek, atau naik mikrolet nomor 61 (mobil warna biru) sampai turun di Balai rakyat. Setelah itu lanjutkan dengan jalan kaki ke arah utara (belok kiri) menuju Jalan Salihara nomor 16. 2. Mikrolet Dari Kampung Melayu gunakan mikrolet nomor M 16 jurusan Kampung Melayu-Pasar Minggu. Lalu turun di Jalan Salihara nomor 16, 300meter setelah UNAS (Universitas Nasional). 3. Kereta api Naik kereta manapun yang melewati Stasiun Pasar Minggu. Setiba di stasiun, teruskan dengan ojek atau berjalan kaki (+/- 500meter) melalui Jalan Raya Ragunan. Belok kanan di pertigaan Balai Rakyat dan terus berjalan sampai Jalan Salihara nomor 16. Pada bagian utara dari Gedung Salihara terdapat ruko dan warungwarung makanan karena masih termasuk dalam kawasan UNAS (Universitas
69
Nusantara). Berseberangan dari Gedung Salihara, terdapat pos pemadam kebakaran untuk wilayah Pejaten dan sekitarnya. Di bagian selatan dari Gedung Salihara terdapat gedung Balai Kota, yang lahan parkirnya bisa digunakan sebagai area parkir bagi pengunjung Gedung Salihara. Ditinjau dari segi iklim, Jakarta memiliki suhu udara yang panas dan kering atau beriklim tropis. Terletak di bagian barat Indonesia, Jakarta mengalami puncak musim penghujan pada bulan Januari dan Februari dengan rata-rata curah hujan 350 milimeter dengan suhu rata-rata 27 °C. Curah hujan antara bulan Januari dan awal Februari sangat tinggi, pada saat itulah Jakarta dilanda banjir setiap tahunnya, dan puncak musim kemarau pada bulan Agustus dengan rata-rata curah hujan 60 milimeter . Bulan September dan awal oktober adalah hari-hari yang sangat panas di Jakata, suhu udara dapat mencapai 40 °C. Suhu rata-rata tahunan berkisar antara 25°-38 °C (77°100 °F). Dilihat keadaan topografinya wilayah DKI Jakarta dikategorikan sebagai daerah datar dan landai. Ketinggian tanah dari pantai sampai ke banjir kanal berkisar antara 0 m sampai 10 m di atas permukaan laut diukur dari titik nol Tanjung Priok. Sedangkan dari banjir kanal sampai batas paling Selatan dari wilayah DKI antara 5 m sampai 50 m di atas permukaan laut. Matahari pagi terbit mengenai sisi bangunan yang berada di timur yaitu gedung yang digunakan untuk teater. Kemudian selama siang hari, matahari akan menyinari bangunan yang digunakan untuk ruang perkantoran sehingga gedung yang digunakan untuk ruang staff dan karyawan menggunakan materialkaca agar pada siang hari dapat menggunakan pencahayaan alami secara
maksimal.
3.1.2 Analisa Mikro bangunan dan Lingkungan Berlokasi di atas sebidang tanah seluas sekitar 3.200m2 di Jalan Salihara 16, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, kompleks Komunitas Salihara terdiri atas tiga unit bangunan utama: Teater Salihara, Galeri Salihara, dan ruang perkantoran. Saat ini, Teater blackbox Salihara adalah satu-satunya yang ada di Indonesia. Arsitektur gedung Salihara berkonsepkan modern urban.
(Gambar 3.4 Gedung teater Salihara Sumber: http://salihara.org/pages/support, diakses 22Februari 2013 pukul 20.00WIB)
Berikut ini denah dari gedung Salihara: ● Basement
(Gambar 3.5Denah basement gedung Salihara)
70
71
Pada bagian terbawah dari gedung ini, terdapat ruang genset yang sengaja diletakan di bagian bawah untuk mengurangi kebisingan yang terjadi lantai atasnya dan begitu pula dengan ruang panel. Akses untuk menuju ke lantai bagian bawah ini adalah dengan menggunakan lift dan terdapat akses tangga untuk menuju ke lantai di atasnya. ●Lantai dasar
(Gambar 3.6 Denah lantai dasar gedung Salihara)
Lantai dasar merupakan vocal point dari akses gedung. Pada lantai dasar ini, terdapat gedung yang letaknya terpisah yaitu gedung di bagian sebelah barat. Untuk bisa mengakses gedung yang terpisah tersebut, selain bisa melalui areautama bisa juga melalui parkir selatan. Ditinjau dari segi penghawaan dilantai dasar ini cukup baik, karena walaupun tidak menggunakan penghawaan buatan, penghawaan alami dirasa sudah sangat cukup karena penempatan pohon-pohon disekitar gedung menyaring udara panas yang masuk ke gedung ini. Dan terakhir ditinjau dari segi kebisingan, bangunan ini berhasil menahankebisingan dari luar masuk ke dalam gedung, walaupun secara letaknya bangunan ini berada dipinggir jalan raya.
72
●Lantai dua
(Gambar 3.7 Denah lantai dua gedung Salihara)
Pada lantai dua ini terdapat ruangan yang didesain dengan bentuk oval yang berada dibagian utara. Selain itu, pada lantai dua ini terdapat dua gedung yang terpisah satu sama lain. Untuk mencapai gedung bagian utara ini dapat menggunakan fasilitas tangga dari lantai satu ataupun dengan menggunakan lift yang harus melalui gedung bagian selatan terlebih dahulu. Sedangkan untuk mencapai gedung bagian selatan, dapat menggunakan lift dan tangga dari lantai satu. Pada gedung ini penghawaan dan pencahayaan dapat maksimal karena terdapat balkon pada gedung bagian selatan. ●Lantai tiga
(Gambar 3.8 Denah lantai tiga gedung Salihara)
Untuk mengakses bagian ini bisa melalui lift dan tangga. Dinding pada gedung lantai tiga ini seluruhnya menggunakan material kaca, karena ditunjang dari letak lantai yang cukup tinggi semakin bisa mendapatkan pencahayaan alami dari luar yang digunakan untuk menerangi seluruh
73
ruangan sehingga bisa menghemat energi. Penghawaan pada ruangan ini cukup baik, karena bentuk ruangannya yang terbuka sehingga sirkulasi udara dalam ruangan bisa terus berputar. ●Lantai empat
(Gambar 3.9 Denah lantai empat gedung Salihara)
Roof gardenterdapat dilantai 4 bisa diakses melalui tangga barat. Selain itu pada lantai ini juga memiliki penghawaan dan pencahayaan yang kurang maksimal karena ditinjau dari dinding bangunan yang tidak menggunakan material kaca seperti pada lantai sebelumnya. Akses yang disediakan untuk menuju ke lantai empat ini adalah dengan menggunakan lift dan tangga. Selain denah dari gedung Salihara, terdapat potongan dari gedung tersebut, sebagai berikut: ●Potongan galeri
(Gambar 3.10 Potongan galeri A-A’)
74
(Gambar 3.11Potongan galeri B-B’)
Pada gedung yang memiliki bentuk desain mengambil bentuk silinder dengan lingkar sedikit oval merupakan ruangan kosong dengan dinding melingkar tanpa sudut, tanpa batas yang akan memberikan perspektif pandang yang lebih luas. Gedung ini memiliki ketinggian plafon setinggi 450cm. Tujuan dibuatnya gedung dengan plafon yang tinggi ini karena barang yang akan masuk ke dalam ruangan tidak dapat diprediksi besarannya, untuk itu dibuatlah ruangan yang mampu mengakomondasi segala keperluan pengguna ruangan. Untuk ruangan bagian barat pada lantai satu ketinggiannya 880cm, difungsikan karena peletakan bangku penonton disusun bertingkat bertujuan agar pengunjung yang berada dibelakang tetap dapat melihat panggung dengan jelas. ●Potongan teater
(Gambar 3.12 Potongan teater A-A’)
75
(Gambar 3.13 Potongan teater B-B’)
Tinggi ruangan teater ini dari lantai ke plafon yaitu 880cm, dengan expose ceiling. Dinding pada teater ini menggunakan bata karena bata sangatresponsiveterhadap pemantulan dan penyerapan bunyi. Material yang digunakan pada ceiling menggunakan material yang dapat menyerap suara.Perencanaan akustik meliputi akustik ruangan dan pengendalian bising untuk mendapatkan suara yang jelas, tidak berdengung, cukup merata, tanpa cacat akustik seperti gema dan konsentrasi suara. Letak gedung Teater yang terlindung oleh bangunan lain juga sangat menguntungkan, karena bising dari luar akan tereduksi. ●Potongan gedung
(Gambar 3.14 Potongan gedung A-A’)
(Gambar 3.15 Potongan gedung B-B’)
76
Jika dilihat dari potongan gedung dari Salihara maka terdapat perbedaan tinggi dari gedung bagian timur yang digunakan sebagai teater terlihat jauh berbeda dengan ketinggian gedung barat yang digunakan sebagai ruang kantor. Gedung yang digunakan sebagai teater lebih tinggi karena terdapat intensitas yang sering digunakan oleh pengguna ruangan. Intensitas pengguna ruangan yang lebih banyak pengunjungnya karena teater merupakan gedung yang bersifat publik yang dibandingkan dengan gedung yang digunakan sebagai kantor yang memiliki intensitas pengunjung yang kurang karena kantor merupakan gedung yang bersifat pribadi.
3.2 Studi Aktifitas Manusia 3.2.1 Data Pemakai No 1
Pelaku Kegiatan Pengelola
Kegiatan Merupakan
orang-orang
yang
bekerja,
mengelola institusi agar segala kegiatan dapat berjalan dengan baik. Orang-orang yang bekerja, mengelola institusi agar segala kegiatan dapat berjalan dengan baik antara lain adalah: Owner, Manager, Kepala Sekolah, Music Technician,Guru Musik, Receptionist, Kasir, Office boy. 2
Staff pengajar
Merupakan orang-orang yang bekerja untuk memberikan
pelayanan
mengajar
dan
mendidik agar murid tersebut mendapat kemajuan dalam bermusik. 3
Murid-murid
Orang-orang
yang
datang
untuk
mendapatkan pengajaran tentang alat musik yang khusus dipilih oleh mereka sendiri. Murid-murid dari sekolah musik adalah berusia 3-14 tahun yang terdiri dari wanita dan pria.
77 No 4
Pelaku Kegiatan Pengunjung
Kegiatan Merupakan kalangan
orang-orang (masyarakat
dari umum)
semua yang
memiliki keluarga atau teman yang belajar pada sekolah musik atau orang-orang yang ingin membeli alat musik. Pengunjung Sekolah Musik ini adalah 60% pria dan 40% wanita. Usia pengunjung dari anakanak sampai dengan dewasa. Pengunjung datang untuk mendapatkan informasi, menunggu koleganya, melihat alat musik yang dijual, serta belajar musik. (Tabel 3.1 Data pemakai)
3.2.2 Tugas dan Tanggung Jawab A.Owner
●Menjadi pimpinan tertinggi dan pemilik sekolah musik. ●Mengawasi, mengkoordinasi dan bertanggung jawab atas kesejahteraan staff. A. Manager ●Memantau seluruh kegiatan staff. ●Mengatur jalannya kegiatan belajar mengajar. ●Memberi laporan secara berkala pada Owner. ●Memberikan breefing pekerjaan yang perlu dilakukan. ●Mengawasi pekerjaan staff. B. Kepala Sekolah ●Mengatur jadwal pengajar musik. ●Mengawasi jalannya kegiatan belajar mengajar. ●Mengontrol dan memberi perintah pada staff.
78
C.
Music Technician ●Memeriksa alat musik yang digunakan tiap kelas. ●Melakukan perawatan terhadap alat musik. ●Memberi laporan berkala pada kepala sekolah.
D. Guru musik ●Mengajar musik. ●Bermain musik. ●Memberikan penilaian kepada murid. ●Melaporkan kegiatan pengajaran kepada staff dan orang tua murid. F. Receptionist ●Melayani dan memberikan informasi umum mengenai jadwal belajar. ●Mencatat pendaftaran calon siswa. ●Mengatur jadwal siswa. ●Mengatur kegiatan administrasi siswa. G. Kasir ●Menerima pembayaran bulanan murid sekolah musik. ●Melakukan transaksi pembayaran dengan konsumen.
79
3.2.3 Pola Aktivitas Pemakai A. Resepsionis Main Entrance
Absen
Bekerja Menerima tamu, komunikasi, menulis, menelpon dan menerima telepon, mengatur jadwal, memberikan informasi
Istirahat Pulang
Absen
Bekerja
(Gambar 3.16 Aktivitas resepsionis)
B. Kasir
Main Entrance
Absen
Bekerja Melakukan transaksi pembayaran, komunikasi, menulis, menggunakan komputer Istirahat
Pulang
Absen
Bekerja
(Gambar 3.17 Aktivitas kasir)
C. Pengajar Main Entrance
Absen
Bekerja Mengajar, bermain musik, memberi penilaian, mengecek alat musik
Istirahat
Pulang
Absen (Gambar 3.18 Aktivitas pengajar)
Bekerja
80
D. Murid Menulis Menunggu di ruang tunggu Main Entrance
Bermain musik
Pulang
Membaca Belajar (Gambar 3.19 Aktivitas murid)
E. Pengantar Mengantar anak Menunggu, membaca Main Entrance
Melihat display area
Pulang
Berkonsultasi Membayar iuran (Gambar 3.20 Aktivitas pengantar)
F. Office boy
Main Entrance
Absen
Bekerja Menjaga kebersihan sekolah musik
Istirahat
Pulang
Absen (Gambar 3.21 Aktivitas office boy)
Bekerja
81
3.2.4 Pola Aktivitas Pengelola Main Entrance
Absen
Bekerja (Ruang Kerja Ketua Pengelola/Kepala Sekolah) Mengurusi jalannya sekolah musik, mengadakan rapat
Istirahat
Pulang
Absen
Bekerja
(Gambar 3.22 Aktivitas ketua pengelola atau kepala sekolah)
3.2.5 Pola Aktivitas Barang Alat musik masuk melalui pintu utama
Alat musik dibawa ke setiap lantai melalui lift
Alat musik dimasukkan ke auditorium
Alat musik dimasukkan ke setiap ruangan (Gambar 3.23Pola aktivitas barang)
82
3.3 Studi Fasilitas Ruang 3.3.1 Program Aktivitas dan Fasilitas
83
84
85
86
87
88
89
(Tabel 3.2 Tabel aktivitas dan fasilitas)
Untuk lebih jelasnya, tabel aktivitas dan fasilitas dapat dilihat pada halaman lampiran 1-16.
90
3.4.2 Perhitungan Luas NO
ZONA
AREA RUANG
SIRK
L.KEBU
PERSE
20%(M )
TUHAN
NTASE
114,06
180,32
11,27%
2
1
PUBLIK
2
PUBLIK
RUANG BERMAIN
27,46
43,36
2,71%
3
PUBLIK
RUANG BACA
21,50
33,92
2,12%
4
PUBLIK
LIVE MUSIC
8,02
12,64
0,79%
5
PUBLIK
DISPLAY
23,14
36,64
2,29%
6
PUBLIK
RESEPSIONIS
9,42
14,88
0,93%
7
SEMI PRIVAT
FOUNDATION MUSIC
129,95
205,44
12,84%
8
SEMI PRIVAT
CAFETARIA
189,41
299,52
18,72%
9
PRIVAT
PANTRY
9,29
14,72
0,92%
10
PRIVAT
KASIR
5,6
8,8
0,55%
11
PRIVAT
KELAS PIANO
33,17
52,48
3,28%
12
PRIVAT
KELAS GITAR
22,43
35,52
2,22%
13
PRIVAT
KELAS DRUM
14,1
22,4
1,4%
14
PRIVAT
KELAS ORGAN
20,36
32,32
2,02%
15
PRIVAT
KELAS BIOLA
9,36
14,88
0,93%
16
PRIVAT
44
69,76
4,36%
17
PRIVAT
KELAS REKORDER
13,74
21,76
1,36%
18
PRIVAT
RUANG PIMPINAN
36,73
58,24
3,64%
19
PRIVAT
RUANG STAFF
18,54
29,44
1,84%
20
PRIVAT
RUANG RAPAT
29,18
46,24
2,89%
21
PRIVAT
AUDITORIUM
207,06
444,48
27,78%
22
SERVIS
GUDANG
6,91
10,88
0,68%
23
SERVIS
TOILET PEREMPUAN
8,93
14,08
0,88%
24
SERVIS
TOILET LAKI-LAKI
9,52
7,04
0,94%
TOTAL
1012
1600
100%
TUNGGU/LOBI
KELAS MULTIMEDIA TEKNOLOGI
(Tabel 3.3 Tabel perhitungan luas)
91
3.4.3 Matriks Hubungan Antar Ruang
(Gambar 3.24 Matriks hubungan antar ruan
92
3.4.4 Diagram Sirkulasi Antar Ruang
KETERANGAN : SIRKULASI PENGUNJUNG PADAT SIRKULASI PENGUNJUNG SEDANG SIRKULASI PENGUNJUNG TIDAK PADAT SIRKULASI PENGELOLA
(Gambar 3.25 Diagram sirkulasi antar ruang)
93
3.4.5 Zoning Zoning Alternatif 1
Zoning Alternatif 2
Zoning Alternatif 3
Lantai
Akan dijadikan zona
Akan dijadikan zona
Akan dijadikan zona
basement
publik, privat dan servis
publik
privat
Akan dijadikan zona
Akan dijadikan zona
Akan dijadikan zona
publik, semi privat dan
publik, semi privat dan
privat dan publik
privat
servis
Akan dijadikan zona
Akan dijadikan zona
Akan dijadikan zona
semi privat dan privat
privat
semi privat
Akan dijadikan zona
Akan dijadikan zona
Akan dijadikan zona
privat
privat
semi privat
Akan dijadikan zona
Akan dijadikan zona
Akan dijadikan zona
privat
privat
semi privat, privat dan
Lantai satu
Lantai dua
Lantai tiga
Lantai empat
servis (Tabel 3.4 Tabel perbandingan zoning)
3.4.6 Grouping Grouping Alternatif 1 Lantai basement
Lantai satu
Grouping Alternatif 2
Grouping Alternatif 3
Akan dijadikan area
Akan dijadikan ruang
Akan dijadikan ruang
display, kasir dan
tunggu, kasir dan
tunggu, kasir dan
gudang
gudang
gudang
Akan dijadikan
Akan dijadikan
Akan dijadikan kelas
cafetaria, ruang tunggu,
cafetaria, display,
drum, kelas piano,
ruang baca, ruang main,
ruang baca, ruang
kelas gitar, kelas
resepsionis, live music
main, resepsionis, live
multimedia, cafetaria,
dan auditorium
music dan auditorium
resepsionis, live music dan display
Lantai dua
Akan dijadikan
Akan dijadikan
Akan dijadikan
foundation music, kelas
foundation music,
foundation music,
piano dan kelas biola
ruang staf, ruang rapat
ruang rapat, kelas
dan ruang pimpinan
organ, kelas rekorder dan kelas biola
Lantai tiga
Akan dijadikan kelas
Akan dijadikan kelas
Akan dijadikan ruang
drum, kelas gitar dan
piano dan kelas
staf dan ruang
kelas organ
rekorder
pimpinan
94 Grouping Alternatif 1
Lantai empat
Grouping Alternatif 2
Grouping Alternatif 3
Akan dijadikan kelas
Akan dijadikan kelas
Akan dijadikan
multimedia, ruang staf,
biola, kelas organ,
auditorium dan ruang
ruang rapat dan ruang
kelas drum, kelas
rapat
pimpinan
multimedia dan kelas gitar (Tabel 3.5 Tabel perbandingan grouping)
3.5 Studi Permasalahan Khusus Interior 3.5.1 Tinjauan Karakter Garis dan Bentuk ●Garis Fungsi garis pada elemen interior adalah garis dapat menggabungkan, menghubungkan, mendukung, mengelilingi, atau memotong elemen visual lainnya serta garis dapat menggambarkan adanya sisi-sisi dan memberikan wujud pada bidang-bidang. Selain itu, garis dapat menegaskan sifat-sifat permukaan bidang. Garis terdiri dari dua macam yaitu, garis kaku dan garis melengkung. Garis kaku merupakan garis yang tegak dan sejajar sedangkan garis melengkung memberikan efek yang dinamis dan harmonis. Pada perancangan interior sekolah musik, akan lebih banyak menerapkan garis lengkungan dan pada beberapa bagian menerapkan garis yang kaku. Ditinjau dari denah yang digunakan yaitu berupa gedung teater Salihara yang menggunakan unsur garis lengkung dan menggabungkannya dengan unsur garis yang kaku agar pada keseluruhan denah terlihat suatu kedinamisan dan saling berkesinambungan dalam hal desain. ●Bentuk Bentuk adalah suatu permukaan yang dibatasi oleh garis dan mempunyai
95
kesan dua dimensi, bentuk yang terdapat pada suatu desain terdiri dari bentuk yang terjadi atas perpaduan antara hubungan garis lurus seperti bentuk segitiga, segi empat, lingkaran dan elips. Bentuk tersebut bahkan dapat pula merupakan gabungan kedua jenis garis. Pada perancangan interior sekolah musik akan menggunakan bentukbentuk desain pola lantai yang tidak kaku. Untuk bentuk desain dinding akan menggunakan bentuk-bentuk yang dimulai dari bentuk dasar seperti bentuk kotak-kotak dan lingkaran yang kemudian diolah lagi sesuai dengan konsep perancangan sekolah musik. Sedangkan untuk bentuk ceiling menggunakan bentuk-bentuk yang atraktif seperti adanya permainan up and down pada ceiling yang bertujuan untuk meredam suara. 3.5.2 Tinjauan Sistem Furniture Menurut Francis D.K. Ching dalam Ilustrasi Desain Interior. 1996, hal. 240-243, Perabot atau furniture adalah salah satu elemen desain yang pasti selalu ada di hampir semua desain interior. Pemilihan dan tata letak furniture dalam ruang–ruang di dalam bangunan adalah tugas utama seorang desainer interior. Furniture terdiri dari dua macam, yaitu: a. Loose furniture Adapun syarat-syarat yang dimiliki oleh loose furniture, yaitu: - Ukuran sesuai dengan standar internasional - Dapat dipindah-pindahkan - Untuk furniture yang berukuran besar, pemasangan harus knock down
96
Contoh loose furniture yang digunakan pada sekolah musik adalah kursi belajar, sofa, kursi di cafetaria, meja di cafetaria, dan lain-lain dengan ukuran standar internasional. b. Built in furniture Adapun syarat-syarat yang dimiliki oleh built in furniture, yaitu: -
Dibuat permanen di tempat
-
Ukuran disesuaikan dengan lokasi
-
Tidak dapat dipindah-pindahkan Contoh built in furniture yang digunakan pada sekolah musik adalah lemarilemari penyimpanan yang memiliki ketinggian yang hampir sama tinggi dengan ceiling dalam ruangan tersebut. Contoh lainnya adalah panggung musik yang disesuaikan dengan jumlah alat musik yang digunakan saat melakukan suatu konser, dengan ketentuan ukuran alat musik merupakan ukuran standar. Furniture, berdasarkan kualitas, dapat menambah atau membatasi kenyamanan fisik secara nyata. Oleh karena itu, manusia adalah faktor utama yang mempengaruhi bentuk, proporsi dan skala furniture. Untuk memperoleh manfaat dan kenyamanan, furniture harus dirancang agar sesuai dengan ukuran, jarak bebas yang diperlukan oleh pola aktivitas, dan sifat aktivitas yang kita jalani.
3.5.3 Tinjauan Material Lantai, Dinding dan Ceiling ●Lantai Material lantai yang dapat dipakai pada perencanaan sekolah musik, adalah :
97
a. Keramik Keramik memiliki ukuran standar yaitu 20x20,30x30,40x40,50x50. Adapun jenis keramik, yang terdiri dari: - Keramik kepala basah 1. Digunakan untuk area kering 2. Permukaan halus dan cenderung mengkilat 3. Tersedia dengan berbagai warna - Keramik kepala kering 1. Digunakan untuk area basah 2. Permukaan kasar 3. Mempunyai motif geometris dan polos b. Granit - Memiliki pori-pori lebih kecil, ketebalan 1,3cm-2cm, tingkat kekerasan yang tinggi, daya serap air rendah (tahan lembab) - Tahan goresan, bahan kimia dan asam - Lebih kuat daripada marmer - Pemasangan dan perawatan mudah - Jenis finishing : 1. Polish, yaitu permukaan halus 2. Unpolish, yaitu permukaan kasar digunakan pada area yang basah agar tidak licin 3. Burn, untuk menghasilkan granit dengan permukaan yang lebih menonjol. Proses ini dilakukan pada granit unpolish. c. Marmer - Pemasangan dan perawatan mudah
98
- Lebih lunak dari granit - Memberi kesan elegan - Ketebalan 1,8cm-2cm, dengan tebal adukan semen 3cm - Dapat berubah warna karena perubahan cuaca - Tidak tahan terhadap goresan dan bahan kimia d. Parket - Memberi kesan hangat dan alami - Dapat meredam suara - Pemasangan mudah - Tidak tahan bentur atau benda tajam - Tidak tahan panas - Tersedia dengan berbagai warna dan motif - Standar ukuran parket 40x9x1,5cm; 45x9x1,5cm; 90x9x1,5cm e. Karpet - Memberi kesan hangat - Perawatan agak sulit - Motif sangat variatif - Dapat meredam suara Untuk mengurangi masuk dan keluarnya getaran dari luar dan dari dalam ruang musik, lantai ruang musik sebaiknya dirancang dengan model lantai ganda (raised-floor). Sistem lantai ganda ini idealnya terbuat dari material yang berbeda agar getaran tidak mudah diteruskan. Lantai utama dari bahan beton cor, kemudian lantai kedua disusun dari rangka kayu atau besi dan ditutup dengan papan kayu dan karpet. Di dalam rongga antara beton dan papan kayu ini dapat diletakkan selimut akustik (Mediastika, 2005 : 107).
99
●Dinding Menurut Fred Lawson, (1973 : 70) bahwa dinding pada ruang yang menggunakan sound system harus terbuat dari bahan yang dapat meredam bunyi. Seperti halnya lantai, untuk mengurangi getaran, idealnya dinding ruang musik dirancang sebagai dinding ganda dari bahan yang berbeda, dengan rongga antara berisi udara yang diletakan selimut akustik. Finishing dinding dilakukan dengan bahan lunak yang menyerap bunyi, seperti acoustic tile, softboard, ataupun karpet yang ditempel di dinding (Mediastika, 2005 : 109). Adapun material dinding yang dapat digunakan dalam perancangan interior sekolah musik, yaitu: a. Gypsum Tingkat kekedapan sebuah dinding biasanya diwakili oleh nilai sound transmission class (STC). Semakin tinggi nilai STC, maka semakin kedap dinding tersebut.Sebagai contoh, misalnya, dinding batu bata tebal 15 cm dengan plester dan aci mempunyai nilai STC berkisar antara 40 - 44. Dengan tingkat kekedapan seperti itu, percakapan normal di ruang sebelah masih
dapat
terdengar,
namun
isi
percakapannya
tidak
bisa
dimengerti.Untuk mendapatkan dinding yang kedap suara atau suara bising tidak terdengar, sebuah dinding minimal harus mempunyai nilai STC 50. Dengan dinding gypsum, kebutuhan tersebut dapat dengan mudah dipenuhi. Sekaramg
ini
telah
tersedia
papan
gypsum
perforasi
yang
dilengkapi tissue akustik dengan kemampuan penyerapan suara yang baik, yaitu dengan nilai NRC berkisar antara 0,5 – 0,7. Contoh salah satu gypsum adalah Jayaboard gypsum.
100
b. Panel kayu Panel kayu menyerap energi suara dengan cara mengubah energi suara yang datang menjadi getaran, yang kemudian diubah menjadi energi gesek oleh material berpori yang ada di dalamnya (misal oleh udara, atau material berpori). Ini berarti, material tipe ini lebih sensitif terhadap komponen tekanan dari gelombang suara yang datang, sehingga lebih efektif apabila ditempelkan pada dinding. Bahan penyerap tipe ini lebih dominan menyerap energi suara ber frekuensi rendah. Frekuensi resonansi bahan ini ditentukan oleh kerapatan massa dari panel dan kedalaman (tebal) rongga udara dibaliknya. c. Glasswool Glasswool adalah bahan kedap suara dan insulation yang sangat baik. Banyak digunakan untuk insulasi, kedap suara dan pelindung panas terhadap pipa, kabel, dan lainnya. Glasswool sangat userfriendly, elastic, lunak dan mudah dipasang sesuai kebutuhan. Sering kita lihat glasswool ini terpasang di bawah atap pabrik, atap gedung/ perkantoran, lapisan pada tembok studio, kantor dan hotel untuk kedap suara, dan juga digunakan di pabrik-pabrik sebagai pelapis pipa dan saluran-saluran ac dan udara. d. Wall padding Wall padding adalah bahan kedap suara dan dapat digunakan sebagai finishing dinding yang baik. Wall padding merupakan bantalan yang berisi busa untuk mengurangi kebisingan yang terjadi di dalam ruangan. Bentuk dan warnanya yang beragam dapat menjadi unsur estetika dalam ruangan.
101
● Ceiling Ceiling merupakan komponen yang menutup dan membatasi bagian atas ruangan. Ketinggian langit-langit mempunyai pengaruh besar terhadap skala ruang. Sementara ruang terasa terbuka, segar dan luas. Dapat juga memberi suasana agung atau resmi, khususnya jika rupa dan bentuknya beraturan. Langit-langit yang rendah, sebaliknya mempertegas kualitas naungannya dan cenderung menciptakan suasana intim dan ramah. Berikut ini material ceiling yang dapat digunakan dalam perancangan interior sekolah musik adalah: a. Akustik Memiliki karakteristik rapi (geometris) dan bersih. Material akustik ini memiliki kelebihan yaitu mudah dipasang serta dapat meredam suara. Selain itu, kekurangan dari material akustik ini adalah tidak tahan air dan api serta memiliki harga yang mahal. b. Gypsum board Karakteristik dari material ini adalah memberi kesan yang mewah, anggun, rapi dan bersih. Kelebihan dari material ini adalah dapat meredam suara dan mudah diperoleh, dibentuk dan dipasang. Selain itu, kekurangan dari material gypsum board ini adalah mudah pecah dan tidak tahan terhadap api. 3.5.4 Tinjauan Karakteristik Warna Warna yang terang menimbulkan kesan ringan dan luas suatu ruangan, warna yang gelap memberi kesan ruangan berat dan sempit. (Suptandar, 1999:154). Menurut jenisnya warna dibagi menjadi tiga, yaitu :
102
1) Warna Primer / Primary Colors Yaitu warna-warna dasar yang tidak dapat dicampur dari warna lain. Warna primer yaitumerah, kuning dan biru. 2) Warna Sekunder / Secondary Colors Yaitu warna-warna campuran dari dua warna primer. Warna sekunder yaituorange, hijau, ungu. 3) Warna Tertier / Tertiary Colors Yaitu warna-warna campuran dari dua warna sekunder. Warna tertier yaitu merah-orange, merah-ungu, kuning-hijau, kuning-orange,biru-hijau dan biru-ungu. WARNA
JARAK
SUHU
PSIKIS
BIRU
JAUH
SEJUK
MENYEJUKKAN
HIJAU
JAUH
TERSEJUK
MENYEGARKAN
NEUTRAL DEKAT
MERAH
PANAS
MENYOLOK
HANGAT ORANGE
DEKAT
TERHANGAT
MERANGSANG
KUNING
DEKAT
TERHANGAT
MERANGSANG
SAWO
TERDEKAT
NEUTRAL
MERANGSANG
UNGU
TERDEKAT
SEJUK
AGRESIF
HITAM /
DEKAT
PANAS
BERWIBAWA
CERAH
NETRAL
ARISTOKRAT
MATANG
MERAH TUA KEEMASAN
(Tabel 3.6 Analisis Efek Psikologis Warna Pada Ruang Sumber: Serial Rumah Spesial ”Kombinasi Warna”, hal. 25-79)
Berikut ini tinjauan arti psikologi warna, yaitu: - Warna merah, arti warna merah adalah warna psikologis yang hangat dan positif, warna yang sangat menarik perhatian dan menyerukan untuk segera mengambil tindakan. Dalam psikologi arti warna merah berarti energi, gairah, action,
103
kekuatan dan kegembiraan. Warna merah memberikan motivasi dalam melakukan sesuatu hal. - Warna orange, arti warna orange adalah warna yang hangat, bersemangat dan flamboyan. Ini adalah energi yang dikombinasikan dengan menyenangkan. Dalam psikologi warna orange berarti petualangan, optimisme, rasa percaya diri dan sosialisasi. Secara psikologis warna orange memberikan vitalitas, mengilhami dan
menciptakan
antusiasme.
Warna
orange
memberikan
kesan
keterjangkauan, tergantung pada warna yang dipilih dan kombinasinya dengan warna lain. - Warna kuning, arti warna kuning adalah warna yang hangat dan bahagia yang menciptakan rasa keceriaan dan rasa ingin bermain. Secara psikologis, warna kuning berarti optimis, semangat dan ceria, mencerahkan semangat. Warna kuning merangsang sisi logis dari otak dan kejernihan mental. Ini mendorong kebijaksanaan dan kemampuan akademik. Ini mengilhami pemikiran original dan ide-ide kreatif. Secara psikologis warna kuning merangsang aktivitas pikiran dan mental. Hal ini meningkatkan proses analisis dan penalaran logis kita, membantu dalam pengambilan keputusan. - Warna coklat, arti warna coklat secara psikologis dikaitkan dengan kekuatan dan solidaritas, kenyamanan dan membumi, kematangan dan kehandalan. Secara psikologis, warna coklat memberikan orang baik kepastian dan kenyamanan. Warna coklat menunjukkan daya tahan, tugas dan stabilitas. Hal ini terkait dengan alam, yang praktis dan down-to-earth. Warna coklat dianggap sebagai warna netral. - Warna putih, arti warna putih secara psikologi adalah warna awal yang baru. Warna putih merupakan warna yang menenangkan karena menciptakan kesederhanaan, organisasi dan efisiensi dari kekacauan. Warna putih menguatkan segala sesuatu dan jika terlalu banyak dapat memberikan kesan sterilitas, ketidaktertarikan, dan dingin. Warna putih berguna dalam bisnis dimana kebersihan sangat penting, seperti klinik gigi dan pusat kesehatan.
104
- Warna abu-abu, arti warna abu-abu adalah warna konservatif menandakan netralitas, ketidak pedulian. Secara psikologis warna abu-abu dapat menguras energi, akan menyedihkan atau menggembirakan, tergantung seberapa banyak warna abuabu yang digunakan. Warna abu-abu gelap yang lebih menyedihkan daripada abu-abu terang. Warna abu-abu berfungsi sebagai latar belakang yang baik untuk warna lain karena tidak menarik perhatian, memungkinkan warna lain untuk menonjol. Warna abu-abu menyarankan keamanan, kehandalan, kesederhanaan, kedewasaan. Hal ini dapat berarti bahwa tidak dapat membuat keputusan, pasif. Warna abu-abu sangat kurang energi, tidak menarik, tidak menyenangkan serta tidak mengundang. Perlu dikombinasikan dengan warna lain untuk memberikan semangat, energi dan kehidupan. - Warna hitam, arti warna hitam berarti otoritas, kekuasaan dan kontrol. Dalam banyak situasi dapat mengintimidasi, tidak bersahabat dan sulit didekati. Warna hitam menciptakan suasana misteri dan kerahasiaan. - Warna hijau, arti warna hijau adalah warna pertumbuhan, terkait dengan kehidupan baru dan pembaharuan. Hijau berkaitan dengan keseimbangan dan keharmonisan pikiran, tubuh dan emosi. Ini membantu dalam pengambilan keputusan dengan membantu kita untuk melihat semua sisi jelas. Secara psikologi, warna hijau menyeimbangkan emosi orang, menciptakan rasa tenang. Hijau dikaitkan dengan alam, kesehatan dan penyembuhan, dan lingkungan. - Warna biru, arti warna biru adalah warna yang paling disukai secara universal dan oleh karena itu aman untuk digunakan. Biru menunjukkan kepercayaan diri, kehandalan dan tanggung jawab. Warna biru menginspirasi kebijaksanaan dan cita-cita yang lebih tinggi, tetapi juga konservatif dan dapat diprediksi. Secara psikologi, warna biru menenangkan, mengurangi ketegangan dan ketakutan. Terlalu banyak warna biru dapat mendorong kebosanan, manipulasi atau pandangan yang kaku.
105
- Warna ungu, arti menunjukkan kekayaan dan kemewahan, fantasi dan dunia mimpi. Secara psikologis, warna ungu mempertinggi perasaan tentang keindahan dan reaksi terhadap ide-ide yang lebih kreatif. - Warna emas, arti warna emas secara psikologis dipandang sebagai warna kualitas, kebijaksanaan dan kekayaan. Warna emas dapat menginduksi perasaan kebahagiaan yang besar dan kebahagiaan, kecemasan dan ketakutan yang mendalam. Warna emas menyiratkan kedermawanan waktu, uang dan semangat. - Warna perak, arti warna perak adalah warna yang berhubungan dengan prestise dan kekayaan. Secara psikologis, warna perak menenangkan, menunjukkan kesabaran, ketekunan, bermartabat, pengendalian organisasi diri dan tanggung jawab. 3.5.5 Tinjauan Sistem Pencahayaan Pada perancangan sekolah musik, akan digunakan pencahayaan alami dan pencahayaan buatan. Berikut adalah ulasan mengenai pencahayaan yang akan digunakan: Pencahayaan alami Yang dimaksud dengan pencahayaan alami adalah pencahayaan yang berasal dari cahaya buatan manusia. Jenis sumber cahaya: 1. Daylight Sumber cahaya yang berasal dari matahari yang masuk ke dalam ruangan dengan media releksi pada ceiling dan sisi dinding. 2. Sun light Cahaya kecil yang berasal dari matahari yang terbentuk pada sebuah dinding dan menimbulkan bayangan.
106
Pencahayaan buatan Pencahayaan yang baik adalah : 1. Tidak meletihkan mata 2. Tidak membuang buang sinar dengan percuma (efisien) sesuai kebutuhan 3. Sesuai dengan ruang tersebut dengan suasana yang akan diciptakan (Suptandar, 1999: 224) Area
Lux
Resepsionis
400
Area publik
100
Ruang display produk
250
Ruang tunggu
200
Ruang kelas
250
Kantor
400
WC
250
Pantry
250
Cafetaria
200
Toilet
250
Ruang mutifungsi
200
(Tabel 3.8Besaran lumen tiap area)
Beberapa tipe penerangan ruangan yang dapat diaplikasikan pada perancangan interior sekolah musik adalah: a. Pencahayaan umum (general lighting) Penerangan yang menerangi seluruh ruangan secara merata, biasanya digunakan untuk ruangan umum dan tidak memerlukan efek pencahayaan. Untuk mengatur redup-terangnya general lighting, kita dapat menggunakan dimmer. Umumnya lampu diletakkan dalam rumah lampu yang berjajar rapi di ceiling. Pencahayaan umum merupakan penerangan utama dalam sebuah ruangan.
107
b. Pencahayaan terarah (accent lighting) Pencahayaan ini berperan untuk menciptakan suatu mood atau suasana dengan
pengaplikasian
berbagai
tipe
lampu.
Jenis
ini
biasanya
menggunakan lampu bereflektor dan bisa diarahkan atau menggunakan lampu jenis spotlight. Biasanya digunakan untuk menerangi sesuatu yang khusus seperti lukisan. c. Pencahayaan setempat (task lighting) Jenis
penerangan
yang
dibutuhkan
untuk
mempermudah
dan
memperjelas pekerjaan spesifik yang dilakukan dalam ruang seperti bekerja, menulis, memasak. Task lighting yang baik dapat memperjelas pandangan, tidak membuat mata lelah, dan membantu kita untuk lebih fokus kepada aktivitas yang dilakukan. d. Pencahayaan dekoratif (decorative lighting) Lampu yang dapat berfungsi sebagai elemen dekoratif dalam tatanan ruang. Dalam hal ini, lampu memiliki bentuk tertentu yang menarik dan sengaja dipilih untuk menghias ruang. Contoh lampu dekoratif adalah standing lamp. Selain tipe penerangan di atas, beberapa jenis penerangan ruang yang dapat diaplikasikan pada sebuah sekolah musik adalah: a. Penerangan ke bawah (downlight) Penerangan cahaya lampu ini diperlukan karena dapat memberikan pencahayaan yang merata. Arah cahaya lampu datang dari atas dan terarah ke bawah. Yang termasuk lampu downlight dengan cahaya yang menyebar diantaranya adalah jenis lampu pijar, compact fluorescent serta lampu neon (TL). Pada jenis lampu downlight lain seperti wall washer atau spotlight,
108
sudut distribusi cahayanya jauh lebih sempit sehingga dapat digunakan sebagai decorative dan accent lighting. b. Penerangan ke atas (uplight) Penerangan uplight pada interior dapat digunakan sebagai general lighting dengan teknik pencahayaan tidak langsung. Di balik ceiling yang diturunkan, lampu dipasang mengarah ke atas sehingga cahayanya akan dipantulkan oleh ceiling yang berada di atasnya. Cara ini akan menghasilkan bias cahaya yang lembut. c. Wall washer Merupakan jenis penerangan yang dibuat sedemikian rupa sehingga cahaya yang dibiaskan menyapu dinding. Ada tiga cara untuk menciptakan tata wall washer ini. Pertama dengan spot downlight. Lampu sorot dari atas atau ceiling diarahkan ke sisi dinding. Kedua, wall washer bisa dibuat dengan spot downlight atau pengarahan lampu dari bawah atau dari lantai ke atas. Ketiga, wall washer yang dibuat dengan indirect lighting yang diarahkan ke dinding. Beberapa jenis atau tipe lampu yang dapat diaplikasikan pada perancangan sekolah musik, yaitu: a. Lampu incandescent Lampu incadescent memiliki ciri ukuran relatif kecil dan digunakan sebagai sumber cahaya terpusat, lebih mahal, lebih mudah pemasangannya namun cepat suram karena daya pemakaiannya tidak lama. Jenisnya yaitu: - Lampu pijar, untuk rumah dan kantor - Lampu halogen, biasa digunakan untuk pertokoan dan mall - Lampu merkuri, penggunaannya didalam ruangan
109
- Lampu reflektor, sebagai lampu dekorasi dalam ruangan - Lampu sodium, biasanya digunakan di dalam dan diluar ruangan pabrik - Lampu metal halide, penggunaannya diluar ruangan, sebagai lampu sorot di gedung olahraga b. Lampu flourescent Lampu berbentuk tabung yang berintensitas rendah, tetapi lebih awal dalam penggunaan. Contohnya: - Lampu TL: berbentuk U, panjang dan melingkar, biasanya digunakan dalam ruangan - Lampu SL: berbentuk tabung besar - Lampu PL: berbentuk seperti dua sumpit Adapula model armatur lampu yang dapat digunakan untuk menciptakan ambience yang berbeda dalam beberapa ruangan yang terdapat pada sekolah musik, seperti: a.
Down light - Cahaya yang menyinari ruangan secara umum dengan jangkauan penerangan yang bermacam-macam - Pemasangannya ditanam di dalam plafon - Jenis lampu: PL - Keuntungannnya adalah jika terjadi kerusakan mudah diganti; memberikan kesan mewah dalam ruangan; penerangan yang dihasilkan bagus tanpa memberikan kesan bayangan
b. Spot light - Satu cahaya yang mengarah ke satu pusat sesaran dengan jelas. Armatur lampu dipasang menempel ke ceiling dan menggunakan tracker spot light.
110
- Jenis lampu: halogen - Keuntungannya adalah memberikan kesan lebih mudah menarik pada objek yang disinari; arah penyinaran dapat dengan mudah diatur; dapat menimbulkan aksen yang khas c. Wall washer - Diletakan di sisi dinding atau plafon dengan cahaya menyapu ke dinding.Untuk menyinari dinding secara khusus dan berkesan luas - Hanya digunakan pada bidang yang kasar karena pada bidang yang mengkilat dapat memantulkan cahaya d. Up light - Menyinari langsung ke bagian atas, menciptakan kesan dramatis - Pemasangan ditanam dalam lantai - Jenis lampu: halogen -Keuntungan adalah memberikan kesan dramatis; menciptakan refleksi cahaya yang lembut ke seluruh bagian langit-langit; mempertegas bidang vertikal seperti kolom 3.5.6 Tinjauan Sistem Penghawaan Maksud dari penghawaan, yaitu suatu usaha pembaharuan udara dalam ruang melalui penghawaan buatan maupun penghawaan alami dengan pengaturan sebaik-baiknya dengan harapan untuk mencapai tujuan kesehatan dan kenyamanan dalam ruang. Jumlah udara segar yang dimaksudkan berguna untuk menurunkan kandungan uap air di dalam udara, menghilangkan bau keringat, gas karbondioksida. Dan jumlah/kapasitas udara segar tersebut tergantung dari aktivitas penghuni, setiap tambahan jumlah sivitas, maka udara yang dimasukkan akan lebih besar.( Suptandar, 1999 : 258 )
111
Penghawaan juga terbagi menjadi 2, yaitu alami dan buatan, penghawaan alami dapat memanfaatkan sistem cross ventilation. Sedangkan penghawaan buatan dapat bersumber dari kipas dan AC. Dalam pasaran umum kita mengenal 3 (tiga) jenis AC yaitu: a. AC window Umumnya dipakai pada perumahan dan dipasang pada salah satu dinding ruang dengan batas ketinggian yang terjangkau dan penyemprotan udara tidak menganggu pemakai. b. AC central Biasa digunakan pada unit-unit perkantoran, hotel, supermarket dengan pengkontrolan atau pengendalian yang dilakukan dari satu tempat. c. AC split Hampir sama bentuknya dengan AC window, bedanya hanya terletak pada konstruksi di mana alat condensator terletak di luar ruang. Pertimbangan pada penentuan jenis AC yang akan digunakan dengan memperhatikan pula besaran dan segi-segi ekonomis. AC window lebih cocok untuk ruang kecil dan untuk menghemat energi, bisa dimatikan bilamana ruang tidak terpakai. Jenis AC split banyak disukai karena kelembutan suara mesin yang tidak bising sehingga menjamin ketenangan. (Suptandar, 1999 ; 275) AC adalah teknik mengatur kondisi udara untuk mendapatkan lingkungan
yang
nyaman
(comfortable
environment) bagi
penghuni.
Pengaturan tersebut biasanya meliputi 4 sifat udara yaitu : temperatur, kelembaban relatif (RH), pergerakan atau sirkulasi dan partikel debu yangterkandung di dalam udara.Kebersihan udara di dalam ruangan sangat penting karena demi kesehatan dan kenikmatan pengguna di dalam ruangan.
112
Selain AC, penghawaan buatan juga bersumber dari kipas angin. Kipas angin terdiri dari beberapa jenism yaitu kipas angin ceiling, yaitu kipas angin yang dipasang di ceiling dengan menggunakan baling-baling sebagai penggeraknya dan biasanya berukuran besar. Yang kedua adalah kipas angin dinding, yaitu kipas angin yang dipasang di dinding dan berukuran lebih kecil dibandingkan dengan kipas angin ceiling. Dan yang ketiga adalah kipas angin standing, yaitu kipas angin yang tidak dipasang di atas ceiling ataupun pada dinding. Kipas angin jenis ini diletakkan dalam posisi berdiri dan biasanya berbentuk kotak. 3.5.7 Tinjauan Sistem Akustik Ruang Menurut Pamudji Suptandar dalam buku Faktor Akustik dalam Perancangan Desain Interior, hal. 127, menyebutkan bahwa telinga manusia mempunyai daerah 0-120Hz (sound pressure level/ SPL) atau kira-kira 2020.000Hz (frekuensi). Telinga mempunyai karakteristik terhadap frekuensi, suara akan diterima dengan intesitas suara yang berbeda dengan frekuensi lain. Untuk suara manusia mempunyai daerah frekuensi sekitar 3000-4000Hz. Bunyi yang paling lemah yang masih bisa ditangkap oleh manusia pada frekuensi 100Hz tekanan P minimal 0,0003 dya/cm2. Tidak semua gaduh/keras dirasakan sebagai gangguan, hal itu tergantung pada perasaan dan kebiasaan kita masing-masing, keadaan tersebut dinamai taraf bunyi ambang, bunyi ambang adalah bunyi biasa yang ada dalam ruang. Berasal dari bermacam-macam sumber baik dari luar maupun dari dalam dan sudah begitu terbiasa pada kita sehingga kita sudah tidak lagi merasa terganggu.
113 Tingkat suara
Desibel
Contoh
Sangat pelan
0-20
Bisikan, rintik hujan
Pelan
20-40
Percakapan bisik-bisik, kantor pribadi
Sedang
40-60
Percakapan biasa, bunyi radio, hi-fi, atau televisi
Keras
60-80
Pabrik menengah, berbicara yang keras, taman bermain
Sangat keras
80-100
Pabrik yang berisik, marah, hi-fi yang keras
Menulikan
100-200
Guntur,
pemadam
kebakaran,
mesin
pengancur (Tabel 3.8Intensitas relatif dari gangguan suara)
Suatu
ruang
memiliki
acoustical
privacy/speech
privacy
bila
pembicaraan dalam suatu ruang dilindungi dengan cukup baik yang menjamin bahwa pembicaraan tidak akan didengar orang lain. White noise adalah suara yang memberikan ketenangan secara psikologis, seperti bunyi air jatuh. Jenis material yang dapat memantulkan dan menyerap bunyi adalah: - Kayu - Karpet - Tirai - Fiberglass - Wallpaper Insulasi terhadap bising bangunan (impact) pada ruang musik dapat diperolehdengan menggunakan: - Lapisan lantai lembut (karpet, gabus, vinyl, karet, dan lapisan selimut penyerap bunyi) - Lantai mengambang - Dinding dengan lapisan lembut (karpet, gabus, vinyl, karet, dan lapisan selimut penyerap bunyi)
114
- Langit gantung padat yang dipasang dengan pegas(Doelle, 1990 ; 180) Dengan akustik atau sound system merupakan unsur penunjang terhadapkeberhasilan desain yang baik. Pengaruh sound system sangat luas dan dapatmenimbulkan efek-efek psikis dan emosional dalam ruang. Sehingga dengan sound system yang baik seseorang akan merasakan kesan-kesan tertentu dalam ruang. (Suptandar, 1982 ; 103). 3.5.8 Tinjauan Sistem Keamanan dan Signage Sistem Keamanan Dalam sebuah gedung sekolah musik dibutuhkan pencegahan kebakaran yang berfungsi untuk menyelamatkan penghuni, bangunan, dan barangbarang yang ada dibangunan, jenis-jenis alat pendukungnya adalah: a.
System sprinkler Suatu alat penyemprot yang dapat memancarkan air dan busa / foam (chemical sprest). Penempatannya dalam ruangan 1 springkler setiap 16 – 20 meter persegi. Jarak dengan dinding max 2,25 meter, waktu 30 menit, pemakaian air 80 liter / menit / buah.
b.
Heat detector (Pendeteksi panas) Merupakan alat yang dapat membedakan adanya bahaya kebakaran dengan cara membedakan kenaikan temperatur panas yang terjadi pada ruang. 1 zone max 40 head.
c.
Smoke detector (Pendeteksi asap) Alat pendeteksi asap yang mempunyai kepekaan tinggi dan akan membunyikan alarm apabila terdeteksi ada asap di dalam ruangan tempat alat tersebut dipasang. Kapasitas alat ini adalah 75 meter persegi / unit atau 1 alat / ruangan. 1 zone max 20 head atau 2000 meter persegi.
115
d.
Fire hydrant dan Hose reel (gulungan selang) Terletak pada daerah berkoridor. Tersedia minimal 2 buah pada setiap ruangan dengan jarak 20 – 25 meter tiap hydrant, luas ruangan 800 meter persegi / unit, debit air 400 liter / menit, waktu pengoperasian 30 menit, tekanan 60 – 70 psi, ukuran pipa dengan diameter 6 inch.
e.
Fire alarm Bekerja secara otomatis memberikan tanda bahaya atau langsung mengaktifkan alat pemadam. Untuk memudahkan pengontrolan asal alarm, setiap lantai dibagi dalam beberapa zone (1 zone max 225 meter persegi). Alat ini terdiri dari 2 jenis, yaitu : - Sistem semi otomatis : Api alat deteksi panel alarm petugas sistem start alat pemadam aktif. - Sistem otomatis : Api alat deteksi panel alarm sistem start alat pemadam aktif.
f.
Flame detector (Pendeteksi nyala api) Alat yang dapat mendeteksi adanya nyala api yang tidak terkendali dengan cara menangkap sinar ultra violet yang dipancarkan nyala apinya.
g.
Alat Pemadam Kebakaran Ringan (Portable) Berjenis busa (powder), jenis gas halon (BCF), jenis kimia kering (CO2) dengan kapasitas / luas area 200 meter persegi / unit ( 1 lantai minimal 2 alat ).
h.
Gas System (CO2) Bahan ini merupakan bahan yang efektif digunakan untuk pemadam kebakaran di ruangan mesin atau listrik serta gudang peralatan mesin.
116
Peralatannya terdiri dari alat deteksi bahaya kebakaran, panel kontrol, dan alarm. i. CCTV (Closed Circuit Television) Sebuah kamera video digital yang difungsikan untuk memantau dan mengirimkan sinyal video pada suatu ruang yang kemudian sinyal itu akan diteruskan ke sebuah layar monitor. Fungsi kamera CCTV adalah untuk memantau keadaan dalam suatu tempat, yang biasanya berkaitan dengan keamanan atau tindak kejahatan, jadi apabila terjadi hal-hal kriminal akan dapat terekam kamera yang nantinya akan dijadikan sebagai bahan bukti. j.
Perlindungan terhadap petir dan kortsleting listrik.
k. Exit dan tangga darurat. Signage Tujuan utama dari signage adalah komunikasi, untuk menyampaikan informasi tersebut sehingga penerima dapat membuat keputusan kognitif berdasarkan informasi yang diberikan. Signage yang terdapat pada sekolah musik biasanya berupa nama ruangan, arah pintu keluar, arah toilet, arah ruang multifungsi/auditorium, dan lain-lain.