BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN Pada bab ini akan dibahas mengenai analisa dan perancangan program perhitungan basic reproduction rate berdasarkan teori-teori yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya. Analisa mencakup cara untuk memperoleh data yang dibutuhkan dan perancangan mencakup algoritma, diagram alir, dan rancangan layar yang dibutuhkan sebagai alat bantu pembuatan program. 3.1. Analisa Untuk menghitung basic reproduction rate penyakit demam berdarah dengue menggunakan age-structured epidemic model dibutuhkan data mengenai angka harapan hidup manusia, rata-rata usia penderita saat terinfeksi demam berdarah dengue, angka harapan hidup nyamuk, dan rata-rata usia nyamuk saat terinfeksi virus dengue. Penulis akan menggunakan angka harapan hidup penduduk DKI Jakarta yang didapat dari website Biro Pusat Statistik mengenai Proyeksi Penduduk Indonesia 2000 – 2025 (http://www.datastatistik-indonesia.com/content/view/922/938/) yaitu 74,7 tahun. Rata-rata usia penderita saat terinfeksi demam berdarah dengue yang digunakan adalah rata-rata usia penduduk DKI Jakarta saat terinfeksi demam berdarah dengue. Penulis mengambil data kasus demam berdarah dengue di DKI Jakarta selama tahun 2010 dari website Survailans Epidemiologi Suku Dinas Kesehatan DKI Jakarta (http://www.surveilans-dinkesdki.net/rekap_harian.php). Dari data ini penulis akan menghitung rata-rata usia penduduk DKI Jakarta saat terinfeksi demam berdarah dengue. Angka harapan hidup nyamuk yang digunakan dalam berbagai literatur sangat bervariasi, mulai dari 3 hari sampai 90 hari tergantung pada keadaan lingkungannya.
24 Seperti yang dikutip oleh Supriatna (2009) nyamuk Aedes harus hidup lebih lama dari jumlah periode awal saat belum mencari makan (non-feeding period) ditambah periode inkubasi ekstrinsik untuk bisa menularkan penyakit. Nyamuk Aedes yang belum pernah bertelur biasanya tidak menghisap darah sampai berumur 2 hari atau lebih dan periode inkubasi ekstrinsik virus dengue berlangsung setidaknya selama 10 hari. Berdasarkan fakta ini banyak peneliti yang berpendapat angka harapan hidup nyamuk haruslah sekurang-kurangnya 12 hari. Penulis mengikuti Supriatna (2009) yang mengasumsikan angka harapan hidup nyamuk sebesar 14 hari dan mengasumsikan rata-rata usia nyamuk saat terinfeksi virus dengue adalah 2 hari. Setelah semua data tersebut didapat maka basic reproduction rate dapat dihitung dengan rumus (18) yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya dan program komputer yang menerapkan rumus tersebut dapat dibuat. 3.2. Perancangan Program Berdasarkan analisa pada sub bab sebelumnya penulis akan merancang program komputer yang mampu menghitung basic reproduction rate penyakit demam berdarah dengue. Pada bagian ini akan dibahas mengenai perancangan algoritma program, alur kerja program yang digambarkan dalam diagram alir, dan perancangan layar program. 3.2.1. Perancangan Algoritma Dalam skripsi ini akan dibuat program komputer yang mampu menghitung basic reproduction rate penyakit demam berdarah dengue. Program ini akan menerima 4 buah input dari pengguna berupa parameter yang butuhkan untuk menghitung basic reproduction rate yaitu angka harapan hidup manusia, rata-rata usia penderita saat terkena demam berdarah dengue, angka harapan hidup nyamuk, dan rata-rata usia nyamuk saat terinfeksi virus dengue. Program lalu akan mengolah keempat parameter
25 ini untuk menghitung basic reproduction rate-nya namun sebelum mengolah keempat parameter tersebut program akan melakukan pengecekan terhadap input yang diberikan. Pengecekan yang dilakukan yaitu angka harapan hidup manusia (LH) dan nyamuk (LV) harus lebih besar dari nol. Lalu berdasarkan rumus perhitungan basic reproduction rate
yang dibahas pada bab 2 yaitu R0= 1
LH aH
1
LV , terlihat bahwa usia rata-rata aV
manusia terkena demam berdarah dengue ( āH ) dan usia rata-rata nyamuk saat terinfeksi virus dengue ( āV ) tidak boleh sama dengan nol karena jika sama dengan nol terjadi pembagian dengan nol yang tak terdefinisi. Dan secara logika usia rata-rata manusia saat terkena demam berdarah dengue ( āH ) dan usia rata-rata nyamuk saat terinfeksi virus dengue ( āV ) harus lebih besar dari nol dan lebih kecil dari atau sama dengan angka harapan hidupnya. Jika input yang diberikan benar barulah program akan menghitung basic reproduction rate, jika ternyata ada input yang salah maka program akan meminta pengguna memasukkan input dengan benar. Setelah program menghitung basic reproduction rate program akan menampilkan hasilnya di layar kepada pengguna. Sebagai tambahan, pengguna dapat melihat informasi tentang program ini dan tentang pembuat program. Langkah-langkah tersebut secara sederhana dapat dijelaskan dengan algoritma sebagai berikut: Lakukan Masukkan angka harapan hidup manusia. Ulangi sampai angka harapan hidup manusia > 0.
26 Lakukan Masukkan rata-rata usia penderita saat terkena demam berdarah dengue. Ulangi sampai usia penderita saat terkena demam berdarah dengue > 0 dan <= angka harapan hidup manusia. Lakukan Masukkan angka harapan hidup nyamuk. Ulangi sampai angka harapan hidup nyamuk > 0. Lakukan Masukkan rata-rata usia nyamuk saat terinfeksi virus dengue. Ulangi sampai usia nyamuk saat terinfeksi virus dengue > 0 dan <= angka harapan hidup nyamuk. Hitung basic reproduction rate. Tampilkan basic reproduction rate Ulangi sampai pengguna tidak ingin mengulang. 3.2.2. Perancangan Diagram Alir Dari algoritma yang telah dirancang dapat digambarkan alur kerja program dalam bentuk diagram alir (flow chart) untuk memudahkan proses pembuatan program. Diagram alir dari algoritma di atas dapat digambarkan sebagai berikut:
27
Gambar 3.1 Diagram alir program perhitungan basic reproduction rate
28 3.2.3. Perancangan Layar Program yang akan dibuat akan memiliki graphical user interface (GUI) untuk memudahkan pengguna berinteraksi dengan program. Penulis merancang program dengan 6 jenis layar: layar pembuka, layar perhitungan, layar data, layar konfirmasi, layar kesalahan, dan layar tentang. Rancangan dan penjelasan mengenai setiap layar tersebut adalah sebagai berikut: 1. Layar Pembuka
Gambar 3.2 Rancangan layar pembuka Gambar 3.2 adalah rancangan layar pembuka. Layar ini adalah layar yang akan tampil ketika pengguna pertama kali menjalankan program. Baris judul dari layar ini adalah tulisan “Skripsi”. Layar ini berisi informasi tentang judul skripsi yaitu “PERANCANGAN PROGRAM PERHITUNGAN BASIC REPRODUCTION RATE PENYAKIT
DEMAM
BERDARAH
DENGUE
MENGGUNAKAN
AGE-
29 STRUCTURED EPIDEMIC MODEL”. Di bagian bawah layar ada tombol bertuliskan “Lanjut” yang jika ditekan akan membawa pengguna ke layar perhitungan. 2. Layar Perhitungan
Gambar 3.3 Rancangan layar perhitungan Gambar 3.3 adalah layar perhitungan yang merupakan layar utama dari program ini. Baris judul masih bertuliskan “Skripsi”. Layar ini mempunyai baris menu yang berisi 2 buah menu yaitu “Menu” dan “Info”. Di bawah baris menu ada label dan kotak isian (text field) tempat pengguna memasukkan input yang dibutuhkan untuk menghitung basic reproduction rate. Label-label tersebut adalah “LH”, “aH”, “LV”, “aV”. Di sebelah kanan masing-masing label ada kotak isian untuk input yang bersangkutan. Kotak isian di sebelah kanan label “L H” adalah kotak isian untuk angka harapan hidup manusia. Kotak isian di sebelah kanan label “a H” adalah kotak isian untuk rata-rata usia penderita saat terkena demam berdarah dengue. Kotak isian di sebelah
30 kanan label “LV” adalah kotak isian untuk angka harapan hidup nyamuk. Kotak isian di sebelah kanan label “aV” adalah kotak isian untuk rata-rata usia nyamuk saat terinfeksi virus dengue. Di sebelah kanan kotak isian “a H” terdapat tombol “Data” yang jika ditekan akan menampilkan layar data penderita demam berdarah dengue. Dibawah label dan kotak-kotak input tersebut ada garis pemisah yang memisahkan antara bagian masukan dan bagian keluaran yang menampilkan hasil kepada pengguna. Garis pemisah digunakan agar pengguna dapat memisahkan input dan hasil dengan jelas dan mudah. Dibawah garis pemisah ada label “R0” dan di sebelah kanannya ada kotak untuk menampilkan hasil perhitungan basic reproduction rate. Dibawah label dan kotak yang menampilkan hasil terdapat tombol bertuliskan “Hitung” dan “Hapus”. Jika pengguna menekan tombol “Hitung” maka program akan mengambil input yang telah dimasukkan di kotak-kotak input dan memeriksanya. Jika semua input telah dimasukkan dengan benar maka program akan menghitung basic reproduction rate kemudian menampilkan hasilnya di label yang sesuai. Tombol “Hapus” berfungsi untuk menghapus semua isian yang terdapat pada kotak-kotak input dan hasil. Tombol ini disediakan agar pengguna tidak perlu menghapus isi kotak satu per satu saat ingin menghitung basic reproduction rate yang baru. Jika pengguna menekan tombol “Hapus” maka akan muncul layar konfirmasi yang memastikan apakah pengguna benar-benar ingin menghapus semua kotak isian dan mengulang perhitungan. 3. Layar Data Layar data adalah layar yang berisi data penderita demam berdarah dengue dan rata-rata usia penderita saat terkena demam berdarah dengue. Di layar ini pengguna dapat mengubah data yang data dan mendapatkan rata-rata usia pasien berdasarkan data
31 yang baru. Rancangan layar data dapat dilihat pada gambar 3.4. Baris judul dan baris menu sama seperti layar perhitungan. Di bawah baris menu ada label “Usia” dan combo box tempat pengguna memilih usia pasien. Di sebelah kanannya terdapat label “Jumlah dan kotak isian tempat pengguna memasukkan jumlah pasien yang terkena demam berdarah dengue sesuai rentang usia di combo box sebelumnya. Di sebelah kanannya terdapat tombol “Edit” yang berguna untuk memasukkan data yang ingin diubah.
Gambar 3.4 Rancangan layar data Di bagian tengah layar terdapat tabel yang berisi data penderita demam berdarah dengue yang dikelompokkan ke dalam beberapa rentang usia. Di bawah tabel terdapat label “Rata-rata”, kotak isian, dan tombol “Input aH”. Kotak isian ini akan berisi rata-rata usia penderita demam berdarah dengue yang dihitung dari data pada tabel. Tombol “Input aH” berfungsi untuk memasukkan angka rata-rata yang ada di kotak isian ke dalam kotak isian “aH” yang ada di layar perhitungan.
32 4. Layar Konfirmasi Layar konfirmasi akan muncul saat pengguna menekan tombol “Hapus” di layar perhitungan. Layar ini berfungsi untuk memastikan apakah pengguna benar-benar ingin menghapus semua kotak isian dan mengulang perhitungan. Rancangan layar konfirmasi dapat dilihat pada gambar 3.5. Layar ini memiliki baris judul bertuliskan “Konfirmasi” dan di bawahnya ada pertanyaan “Apakah Anda ingin menghapus semua kotak isian dan mengulang perhitungan?” Di bawahnya terdapat dua buah tombol yaitu “Yes” dan “No”. Jika pengguna menekan tombol “Yes” maka semua kotak isian di layar perhitungan akan terhapus.
Gambar 3.5 Rancangan layar konfirmasi 5. Layar Kesalahan Layar kesalahan adalah layar yang muncul jika input yang dimasukkan salah. Layar ini memiliki baris judul bertuliskan “Error” dan di bawahnya ada pesan mengenai cara mengisi input dengan benar. Pesan ini akan berubah-ubah sesuai dengan kesalahan yang ditangkap program. Di bawah pesan ada tombol “OK” yang berfungsi untuk menutup layar kesalahan dan kembali ke layar sebelumnya. Saat muncul layar ini pengguna tidak bisa memasukkan input atau pun berpindah ke layar lain. Setelah pengguna menekan tombol “OK” barulah pengguna dibawa kembali ke layar
33 sebelumnya dan dapat membetulkan input. Jika di layar perhitungan pengguna menekan tombol “Hitung” tapi ternyata program menemukan bahwa ada kotak isian yang yang kosong, atau diisi dengan bukan angka, maka program akan menampilkan layar kesalahan dengan pesan “Input harus diisi angka!” seperti terlihat pada gambar 3.6.
Gambar 3.6 Rancangan layar kesalahan untuk input kosong atau bukan angka Jika kotak isian “LH” atau “LV” pada layar perhitungan diisi dengan angka nol atau angka negatif, maka program akan menampilkan layar kesalahan dengan pesan “L H harus lebih besar dari nol!” atau “LV harus lebih besar dari nol!” sesuai dengan kotak isian mana yang salah diisi (gambar 3.7 dan gambar 3.8).
Gambar 3.7 Rancangan layar kesalahan untuk input LH yang nol atau negatif
34
Gambar 3.8 Rancangan layar kesalahan untuk input LV yang nol atau negatif Jika kotak “aH” atau “aV” pada layar perhitungan diisi dengan angka nol atau angka negatif atau angka yang lebih besar dari “L H” dan “LV” maka program akan menampilkan layar kesalahan dengan pesan “aH harus lebih besar dari nol dan lebih kecil atau sama dengan LH” atau “aV harus lebih besar dari nol dan lebih kecil atau sama dengan LV” (gambar 3.9 dan gambar 3.10).
Gambar 3.9 Rancangan layar kesalahan untuk input aH yang nol, negatif, atau lebih besar dari LH
Gambar 3.10 Rancangan layar kesalahan untuk input aV yang nol, negatif, atau lebih besar dan LV
35 Jika kotak jumlah pasien pada layar data diisi dengan bukan angka, maka program akan menampilkan layar kesalahan dengan pesan “Jumlah penderita harus diisi angka!” seperti terlihat pada gambar 3.11 dan jika kotak jumlah pasien pada layar data diisi dengan angka negatif, maka program akan menampilkan layar kesalahan dengan pesan “Jumlah penderita harus lebih besar atau sama dengan nol!” seperti terlihat pada gambar 3.12.
Gambar 3.11 Rancangan layar kesalahan untuk jumlah pernderita diisi bukan angka
Gambar 3.12 Rancangan layar kesalahan untuk jumlah penderita negatif
36 6. Layar Tentang Gambar 3.13 adalah layar tentang yang berisi informasi pengenai program ini dan tentang pembuat program. Layar ini akan muncul jika pengguna menekan menu “Info” > “Tentang” yang terdapat pada baris menu di layar perhitungan. Layar ini memiliki baris judul bertuliskan “Tentang Program Ini”. Di layar ini terdapat label yang bertuliskan “Diajukan sebagai salah satu syarat untuk gelar kesarjanaan pada Program Ganda Jenjang Pendidikan Strata 1 Binus University”. Di bawahnya ada label yang bertulisan “Dibuah oleh Niko 1000867431”. Dan di bagian bawah layar terdapat tombol “OK” yang jika ditekan akan membawa pengguna kembali ke layar perhitungan. Selama layar ini muncul pengguna tidak bisa mengakses layar lain sampai tombol “OK” ditekan.
Gambar 3.13 Rancangan layar tentang